laporan keuangan konsolidasian

advertisement
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk.
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2017
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2017
DAFTAR ISI
Halaman
LAPORAN KEUANGAN
Laporan Posisi Keuangan per 31 Maret 2017
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2017.
3
Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2017.
4
Laporan Arus Kas untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2017.
5
Catatan Atas Laporan Keuangan
6 – 84
i
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 MARET 2017
Catatan
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak - pihak berelasi
31 Maret 2017
31 Desember 2016
(Tidak Audit)
Rp
Audit
Rp
3h, 3i, 3t, 4
432.574.515.678
647.683.951.012
3i, 3j, 3t, 5, 19
61.952.750.755
58.755.829.680
3i, 3t, 5, 18
622.425.303.552
651.276.166.375
3i, 6
3k, 7,19
42.857.265.674
961.205.733.939
23.023.604.074
967.326.842.652
8
25.214.656.525
23.664.858.846
393.431.743.114
110.987.716.752
2.650.649.685.990
443.482.364.751
91.523.840.898
2.906.737.458.288
3i, 11
3f, 3i, 12
3.075.863.072
165.000.000.000
2.693.345.517
165.000.000.000
Aset pajak tangguhan - bersih
3w, 9d
30.753.823.105
30.554.574.621
Aset tetap
Aset Properti Investasi
Aset yang belum digunakan
Beban ditangguhkan - bersih
3m, 13,18
14
3m, 15
3q, 16
1.129.799.269.487
274.550.104.000
180.000.000
673.603.136
1.006.745.257.089
274.550.104.000
180.000.000
747.697.750
Pihak ketiga
Piutang lain-lain
Persediaan
Uang muka
Pajak dibayar di muka
Beban dibayar di muka
Total Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain jangka panjang
Investasi pada entitas asosiasi
3w, 9a
3l,10
Aset tak berwujud
3n, 17
5.648.579.180
5.401.189.374
Aset lain-lain
Total Aset Tidak Lancar
3r, 18
222.360.287.192
1.832.041.529.171
219.952.914.425
1.705.825.082.775
4.482.691.215.161
4.612.562.541.064
TOTAL ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 MARET 2017
31 Maret 2017
Catatan
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank
Utang usaha
Pihak - pihak berelasi
31 Desember 2016
(Tidak Audit)
Rp
Audit
Rp
3i, 3j, 3t, 19
605.262.322.952
443.237.127.330
3i, 3j, 3t, 20
4.737.355.381
8.562.996.673
Pihak ketiga
3i, 3t, 20
678.526.186.168
886.562.716.768
Utang pajak
Uang muka pelanggan
3w, 9b
3u,21
36.362.874.399
902.476.123
35.388.502.216
2.230.070.170
22
107.220.268.965
257.637.855.043
Beban yang masih harus dibayar
Pinjaman jangka menengah-jangka pendek
Liabilitas sewa pembiayaan - jangka pendek
Liabilitas lancar lain-lain
Total Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pinjaman jangka menengah
Pinjaman bank jangka panjang
3i, 25
3o, 23
24
1.285.937.403
37.706.395.038
1.472.003.816.429
1.447.087.831
61.142.511.550
1.696.208.867.581
3i, 25
26
300.000.000.000
145.453.140.375
300.000.000.000
75.000.000.000
Liabilitas imbalan kerja
3v, 31
268.642.298.588
267.232.180.225
Liabilitas sewa pembiayaan - jangka panjang
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
EKUITAS
3o, 23
2.714.084.064
716.809.523.027
2.188.813.339.457
2.714.084.064
644.946.264.289
2.341.155.131.870
atas 1 saham seri A Dwiwarna serta 5.553.999.999 saham seri B
27
Tambahan modal disetor:
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
29
Tambahan modal disetor lainnya
3s, 28
Saldo laba:
Ditentukan penggunaannya
30
Belum ditentukan penggunaannya
Tahun lalu
Tahun Berjalan
Komponen ekuitas lain
Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk
555.400.000.000
555.400.000.000
10.084.641.850
43.579.620.031
10.084.641.850
43.579.620.031
1.329.814.361.392
1.329.814.361.392
75.338.211.040
296.604.830.778
(68.909.629.883)
2.241.912.035.208
75.338.211.040
267.414.092.891
(60.674.695.078)
2.220.956.232.127
Kepentingan non pengendali
Total Ekuitas
51.965.840.496
2.293.877.875.705
50.451.177.067
2.271.407.409.194
4.482.691.215.161
4.612.562.541.064
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 20.000.000.000 saham terdiri dari :
1 saham seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 saham seri B
Modal ditempatkan dan disetor 5.554.000.000 saham terbagi
3c, 32
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
Jakarta, 27 Januari 2017
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Farida Astuti
2
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017
Catatan
PENDAPATAN
BEBAN POKOK PENJUALAN
3j, 3u, 33
Rp
3u, 34
37
3u, 35
3t, 38
3f, 12
31.069.550.009
(320.927.077.106)
(414.980.511)
-
17.795.503.349
(298.415.181.938)
(908.293.320)
-
61.995.370.734
67.647.930.789
(16.258.459.206)
(8.293.601.178)
45.736.911.528
59.354.329.611
(15.031.510.169)
(16.532.162.227)
30.705.401.360
42.822.167.384
(8.234.934.805)
2.058.733.701
-
(3.844.595.175)
961.148.794
334.806.000.000
(10.044.180.000)
(6.176.201.104)
321.878.373.619
3u, 36
Laba operasi sebelum pajak
Beban (Penghasilan) Pajak
Rp
1.138.657.510.270
100%
(789.481.607.572)
69,10%
349.175.902.698
Laba Usaha
Beban Keuangan
2016
(Tidak Audit)
1.197.965.629.969
100%
(845.697.751.627)
70,59%
352.267.878.342
LABA BRUTO
Pendapatan Lainnya
Beban Usaha
Pendapatan (beban) kurs mata asing - bersih
Bagian laba (rugi) investasi pada entitas asosiasi
2017
(Tidak Audit)
3w, 9d
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan (beban) komprehensif lain:
Pos-pos yang tidak akan di reklasifikasi ke laba rugi
Selisih Aktuaria
Pajak penghasilan terkait
Selisih Revaluasi aset tetap
Pajak penghasilan terkait
Pos-pos yang akan di reklasifikasi ke laba rugi
-
Penghasilan Komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak
(6.176.201.104)
321.878.373.619
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan
24.529.200.256
364.700.541.003
Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
29.190.737.887
1.514.663.473
41.990.158.388
832.008.997
30.705.401.360
42.822.167.385
23.014.536.783
1.514.663.473
363.868.532.006
832.008.997
24.529.200.256
364.700.541.003
5,26
7,56
Jumlah penghasilan komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Laba per saham dasar, laba tahun berjalan
yang diatribusikan kepada pemegang saham
biasa entitas induk
3x, 39
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
3
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017
Saldo per 1 Januari 2016
Catatan
Modal
ditempatkan
dan disetor
555.400.000.000
Tambahan
modal
disetor
43.579.620.031
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Selisih transaksi
Saldo laba
restrukturisasi
Ditentukan
Tidak ditentukan
entitas sepengadali
penggunaannya
penggunaannya
10.084.641.850
1.133.223.638.598
324.187.227.236
Komponen Ekuitas
Lain
(35.969.890.662)
Total
2.030.505.237.052
PT KF SUNGWUN PHARMACOPIA
Dividen
27
-
-
-
Cadangan umum
27
-
-
-
(49.769.803.239)
196.590.722.794
Program Kemitraan
Laba bersih periode berjalan
(196.590.722.794)
(2.488.490.162)
-
-
-
-
267.414.092.891
Penerapan PSAK 24 (revisi 2103)
Saldo per 31 Desember 2016
Laba bersih periode berjalan
(24.704.804.416)
555.400.000.000
43.579.620.031
10.084.641.850
1.329.814.361.392
342.752.303.932
-
-
-
-
29.190.737.887
(60.674.695.078)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
555.400.000.000
-
2.220.956.232.127
43.579.620.031
10.084.641.850
1.329.814.361.392
371.943.041.819
(68.909.629.883)
43.579.620.031
10.084.641.850
(0)
1.329.814.361.392
(0)
371.943.041.819
-
(68.909.629.883)
(0)
2.241.912.035.208
(0)
(8.234.934.805)
555.400.000.000
267.414.092.891
(24.704.804.416)
-
29.190.737.887
(8.234.934.805)
2.241.912.035.208
Penerapan PSAK 24 (revisi 2103)
Saldo per 31 Maret 2017
(49.769.803.239)
(2.488.490.162)
4
Kepentingan
non
pengendali
Total
Ekuitas
26.054.403.473
2.056.559.640.527
20.625.000.000
20.625.000.000
(412.081.178)
(50.181.884.417)
(2.488.490.162)
4.183.854.772
271.597.947.663
(24.704.804.416)
-
50.451.177.067
2.271.407.409.195
1.514.663.429
30.705.401.316
51.965.840.496
(8.234.934.805)
2.293.877.875.705
51.965.840.496
(0)
2.293.877.875.705
0
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS - KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2017
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
- Penerimaan dari pelanggan
- Pembayaran kepada pemasok
- Pembayaran untuk beban usaha
- Pembayaran kepada karyawan
- Pembayaran bunga
- Pembayaran pajak penghasilan
- Jaminan bank
- Restitusi pajak
- Penerimaan operasi lain-lain
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI :
- Penerimaan bunga
- Aset tetap
- Beban tangguhan
- Aset Lainya
- Hasil penjualan aktiva tetap
- Aset tak berwujud
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :
- Penambahan (Pembayaran) pinjaman jangka panjang
- Penambahan (Pembayaran) hutang bank jangka pendek
- Angsuran utang sewa pembiayaan
- Penerimaan/Pembayaran dari pihak-pihak yang
- Kepentingan non pengendali
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
26
19
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR BULAN
4
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5
2017
(Tidak Audit)
Rp
2016
(Tidak Audit)
Rp
1.298.869.960.254
(1.256.970.979.403)
(160.131.604.530)
(215.876.702.383)
(16.258.459.206)
(24.064.654.480)
87.590.759
82.553.296.238
12.588.013.572
(279.203.539.179)
1.177.026.923.134
(1.057.413.969.680)
(201.152.106.764)
(187.655.554.263)
(3.293.601.177)
(7.576.523.635)
(56.661.623)
14.028.012.040
8.421.799.310
(257.671.682.658)
5.880.745.229
(149.931.330.823)
(20.757.571.236)
(1.928.405.894)
(374.329.090)
(167.110.891.814)
2.581.553.312
(34.882.282.893)
(15.456.763.798)
315.955.000
(414.708.352)
(47.856.246.731)
70.453.140.375
162.025.195.622
(1.273.340.338)
178.136.796.378
(395.078.150)
231.204.995.659
6.875.000.000
184.616.718.228
(215.109.435.334)
(120.911.211.161)
647.683.951.012
460.994.073.484
432.574.515.678
340.082.862.323
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
1.
UMUM
a.
Pendirian dan Informasi Umum
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. selanjutnya disebut “Entitas” didirikan berdasarkan akta No. 18 tanggal 16 Agustus
1971 dan diubah dengan akta perubahan No. 18 tanggal 11 Oktober 1971 keduanya dari Notaris Soelaeman
Ardjasasmita S.H. di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/184/21 tanggal 14 Oktober 1971, yang didaftarkan pada buku
registrasi No. 2888 dan No. 2889 tanggal 20 Oktober 1971 di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1971 dan Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia No.508. Anggaran Dasar Entitas telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan tentang modal
disetor terakhir dengan akta No.45 tanggal 24 Oktober 2001 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta. Akta
perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. C-12746HT.01.04.TH.2001 tanggal 8 November 2001.
Pada tahun 2015, Anggaran dasar mengalami perubahan dengan akta No.30 tanggal 08 April 2015 dari Nova
Faisal, S.H.,M.Kn notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor. AHU-AH.01.03-0929918 tanggal 6 Mei 2015.
Entitas berdomisili di Jakarta dan memiliki unit produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang,
Watudakon (Mojokerto) dan Tanjung Morawa - Medan. Entitas juga memiliki satu unit distribusi yang berlokasi di
Jakarta. Pada tahun 2003, Entitas membentuk 2 (dua) Anak Entitasyaitu PT KF Trading & Distribution dan PT
Kimia Farma Apotek yang sebelumnya masing-masing merupakan unit usaha Pedagang Besar Farmasi dan
Apotek. Kantor Pusat Entitas beralamat di Jalan Veteran Nomor 9, Jakarta.
Entitas mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1817 yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi
obat dan bahan baku obat. Pada tahun 1958, pada saat Pemerintah Indonesia menasionalisasikan semua
Perusahaan Belanda, status Entitas diubah menjadiPerusahaan Negara (PN). Pada tahun 1969, beberapa
Perusahaan Negara (PN) tersebut dilebur menjadi satu Perusahaan yaitu Perusahaan Negara Farmasi dan Alat
Kesehatan Bhinneka Kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia Farma. Pada tanggal 16 Agustus tahun 1971,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1971 tanggal 19 Maret 1971 status Perusahaan Negara
tersebut diubah menjadi Persero dengan nama PT Kimia Farma (Persero).
Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan publik PT
Kimia Farma (Persero) Tbk.; bersamaan dengan perubahan tersebut, Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek
Indonesia).
6
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
1.
UMUM(lanjutan)
a.
Pendirian dan Informasi Umum(lanjutan)
Hasil produksi Entitas saat ini dipasarkan di dalam negeri dan di luar negeri yaitu ke Asia, Eropa, Australia, Afrika
dan Selandia Baru.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas:
1)
Maksud dan tujuan Entitas ini menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing
kuat khususnya bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan serta minuman
danmengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Entitas dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas.
2)
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Entitas dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a)
Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasi, biologi dan lainnya yang diperlukan guna
pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk
makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada
hubungannya dengan produksi di atas,
b)
Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya,
baik yang terkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya,
c)
Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari hasil produksi seperti di atas,
baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga termasuk barang umum, baik di dalam
maupun di luar negeri serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Entitas,
d)
Berusaha dibidang jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Entitas maupun jasa,
upaya dan sarana pemeliharaanserta pelayanan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi
kesehatan,
e)
Melakukan usaha-usaha optimalisasi aset yang dimiliki Entitas,
f)
Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian, dan pengembangan sejalan dengan maksud
dan tujuan Entitas, baik yang dilakukan sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain.
7
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
1.
UMUM(lanjutan)
b.
Penawaran Umum Efek Entitas
Jumlah saham Entitas sebelum penawaran umum perdana adalah sejumlah 3.000.000.000 lembar, terdiri dari
2.999.999.999 saham seri B dan 1 saham seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik
Indonesia.
Pada tanggal 14 Juni 2001, Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) dengan suratnya No. S-1415/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 saham
seri B kepada masyarakat dan 54.000.000 saham seri B kepada karyawan dan manajemen. Pada tanggal4 Juli
2001 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
c.
Entitas Anak
Pada tanggal 31 Maret 2017 Entitas mempunyai pemilikan secara langsung Entitas Anak sebagai berikut:
Entitas Anak
PT Kimia Farma Apotek
PT Kimia Farma
Trading&Distribution
PT Sinkona Indonesia Lestari
PT Kimia Farma Sungwun
Pharmacopia
Domisili
Jakarta
Jakarta
Subang
Cikarang
Kegiatan Usaha
Apotek (Ritel)
Distribusi Obatobatan
Pabrik Kina
Pabrik bahan baku
obat
Mulai Beroperasi
% Kepemilikan
2017
2016
2015
4 Januari 2003
99,99%
99,99%
99,99%
4 Januari 2003
99,99%
99,99%
99,99%
25 Oktober 1986
51,00%
51,00%
51,00%
25 Januari 2016
75,00%
75,00%
-
Jumlah aset Entitas Anak sebelum dilakukan eliminasi akun-akun terkait sebagai berikut:
31 Maret 2016
PT Kimia Farma Apotek
PT KFTD
PT SIL
PT Sungwun Pharmacopia
1.253.648.444.218
1.032.584.079.136
117.502.203.382
95.022.959.885
31 Desember 2016
Rp
1.339.601.008.332
1.044.485.812.050
110.984.831.978
76.265.007.676
Pada tanggal 25 Januari 2016 Entitas mendirikan PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia hasil kerjasama
dengan Sungwun Pharmacopia Ltd, Republik Korea, yang merupakan pabrik bahan baku obat di Cikarang.
Komposisi kepemilikan yaitu 75% Entitas dan 25% Sungwun Pharmacopia Ltd.
8
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
1.
UMUM (lanjutan)
c. Entitas Anak(lanjutan)
PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia didirikan berdasarkan Permohonan Notaris Windalina, SH, Notaris di
Jakarta, sesuai dengan salinan Akta Nomor 11 tanggal 25 Januari 2016 dan telah diterima serta dicatat dalam
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU0004258.AH.01.01.TAHUN 2016 tanggal 25 Januari 2016 yang dikeluarkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia. Perubahan tentang Anggaran Dasar khususnya yang berkaitan dengan Modal
Disetor, berdasarkan Akta Notaris Dini Lastari Siburian, SH, Notaris di Jakarta, sesuai dengan salinan Akta
Nomor 49 tanggal 26 September 2016 dan telah diterima serta dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum
dan tertuang dalam Surat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.01.03-0083937
tanggal 27 September 2016.
Pada tanggal 19 November 2011 sesuai Rapat Umum Pemegang Saham PT Sinkona Indonesia Lestari (PT SIL)
yang diaktakan No.30 tanggal 19 Desember 2011 dari Martinah Sumarno, S.H., notaris di Bandung, para
pemegang saham telah menyetujui PT Kimia Farma (Persero) Tbk menambah modal saham baru sebanyak 8.000
lembar saham dengan nilai nominal Rp2.289.655,- atau seluruhnya berjumlah Rp18.317.240.000,- sehingga
Entitas menjadi pemegang saham mayoritas di PT SIL dengan persentase kepemilikan menjadi 56,02% yang
sebelumnya hanya sebesar 15%, atas transaksi tersebut Entitas telah menginformasikan kepada Bapepam-LK
tanggal 27 Februari 2012 sesuai Surat Nomor:KP.1089/SA/09/2012. Selisih antara nilai akuisisi dengan nilai
tercatat sebesar Rp10.084.641.850,- dicatat sebagai selisih transaksi restrukturisasi Entitas sepengendali di
ekuitas pada bagian ”tambahan modal disetor”.
Pada tanggal 18 Desember 2014 sesuai dengan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham
PT Sinkona Indonesia Lestari menyetujui:
1) Skema debt to equity swap atas liabilitasEntitas Anak PT SIL kepada PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN)
sebesar Rp13.400.000.000,- yang diselesaikan dalam dua tahap; tahap pertama dalam tahun 2014 sebesar
Rp8.439.715.404,- dengan pengalihan utang kepada PTPN menjadi setoran saham, tahap kedua sebesar
Rp4.960.284.596,- yang disertai dengan penyetoran saham baru dalam bentuk dana segar dari para
pemegang saham setelah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun
2015.
2) Pembelian kembali saham Entitas Anak PT SIL sebanyak 1.716 lembar saham milik Yayasan Eka Paksi
dengan harga per lembar sebesar Rp2.520.813,- sehingga nilainya adalah Rp4.325.732.268,-.
3) Peningkatan modal dasar dan ditempatkan semula Rp26.892.240.000,- menjadi Rp31.007.223.136,- dengan
kompisisi pemegang saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk 51% dan PTPN VIII (Persero) 49%.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan No.1 tanggal 1 November 2002
dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui restrukturisasi usaha Entitas
dengan membentuk 2 (dua) Entitas Anak. Pada tanggal 4 Januari 2003 Entitas membentuk 2 (dua) Entitas Anak
yaitu PT Kimia Farma Apotek dan PT Kimia Farma Trading & Distribution (PT KFTD).
Pada tanggal 31 Maret 2017 PT KFTD memiliki 47 (empat puluh tujuh) Pedagang Besar Farmasi (PBF), 1(satu)
Gudang Logistik dan PT Kimia Farma Apotek memiliki 892 (delapanratus sembilanpuluh dua) Apotek terdiri dari
245 (dua ratus empatpuluh lima)Apotek berstatus KSO/IKS dan 637 (enamratus tigapuluh tujuh) Apotek milik
sendiri/sewa serta 10 (sepuluh) franchise yang tersebar di seluruh Indonesia.
9
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
1.
UMUM (lanjutan)
d.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Komisaris Utama
:
dr. Farid Wadjdi Husain
dr. Farid Wadjdi Husain
Komisaris
:
dr. Untung Suseno Sutarjo M.Kes
dr. Untung Suseno Sutarjo M.Kes
Prof. Dr Dewi Fortuna Anwar
Prof. Dr Dewi Fortuna Anwar
Dr. Muhammad Umar Fauzi
Dr. Muhammad Umar Fauzi
Komisaris Independen
:
Prof. Dr. Wahono Sumaryono. Apt,APU
Prof. Dr. Wahono Sumaryono. Apt,APU
Direktur Utama
:
Drs. Rusdi Rosman, MBA
Drs. Rusdi Rosman, MBA
Direktur Umum
:
Drs. Wahyuli Syafari
Drs. Wahyuli Syafari
Direktur Supply Chain
:
Drs. Jisman Siagian
Drs. Jisman Siagian
Direktur Keuangan
:
Farida Astuti Ak, MBA
Farida Astuti Ak, MBA
Direktur Pengembangan
:
Drs. Pujianto, MBA
Drs. Pujianto, MBA
Ketua Komite Audit
:
Prof. Dr Dewi Fortuna Anwar
Prof. Dr Dewi Fortuna Anwar
Anggota Komite Audit
:
Dr. Muhammad Umar Fauzi
Dr. Muhammad Umar Fauzi
Drs. Boedi Setyo Hartono. Ak, MM
Drs. Boedi Setyo Hartono. Ak, MM
Sri Yanto
Sri Yanto
Ketua Komite GCG
:
Prof. Dr. Wahono Sumaryono. Apt,APU
Prof. Dr. Wahono Sumaryono. Apt,APU
Anggota Komite GCG
:
dr. Untung Suseno Sutarjo M.Kes
dr. Untung Suseno Sutarjo M.Kes
Bintang Sarwo Budhi
Bintang Sarwo Budhi
Drs. Usep Hendarwien
Drs. Usep Hendarwien
Eddy Murianto
Eddy Murianto
Corporat Secretary
Jumlah karyawan Entitas dan Entitas anak pada 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, masing-masing
sebanyak 9.702 karyawan.dan 8.496 karyawan,Manajemen kunci mencakup direksi dan komisaris.
e.
Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan telah disetujui oleh direksi untuk diterbitkan pada tanggal 27 April
2017. Direksi bertangggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
10
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
2.
PENERAPANPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”)DAN INTERPRETASI STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU/REVISI
Standar yang Berlaku Efektif Dalam tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2016)
Dalam tahun 2016, Entitas telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standar akuntansi
keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian
berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016.
SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:
-
-
-
-
-
PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.
Judul yang digunakan oleh PSAK 1 revisi ini untuk “Laporan Laba Rugi Komprehensif” telah berubah menjadi
“Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”. Perubahan tersebut mengharuskan entitas untuk
memisahkan item-item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain (OCI) menjadi dua kelompok,
berdasarkan pada apakah dapat atau tidaknya dilakukan penyesuaian reklasifikasi ke laba rugi di masa depan.
Item-item yang tidak akan dilakukan penyesuaian reklasifikasi harus disajikan secara terpisah dari item-item yang
dapat dilakukan penyesuaian reklasifikasi di masa depan. Entitas yang menyajikan item-item OCI sebelum pajak
diharuskan untuk menunjukkan jumlah pajak yang terkait dengan dua kelompok secara terpisah.
PSAK 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”.
PSAK 4 revisi telah diubah namanya menjadi “Laporan Keuangan Tersendiri”; PSAK ini berlanjut menjadi standar
yang mengatur hanya untuk laporan keuangan tersendiri.
PSAK 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.
PSAK ini menggantikan PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi”. Update PSAK ini mengatur
tentang Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
PSAK 16 “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
PSAK 19 “Aset Tak Berwujud” tentang Klarifikasi Metode yang diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Perubahan utama adalah pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial
(pengukuran kembali), pengakuan beban jasa lalu/kurtailmen, penyajian dalam laporan laba rugi, persyaratan
pengungkapan, perbedaan antara imbalan “jangka pendek” dan “jangka panjang lain”, perlakuan biaya dan pajak
yang berkaitan program imbalan kerja, pesangon pemutusan kontrak kerja, fitur berbagi risiko atau biaya.
PSAK 65, “Laporan Keungan Konsolidasi” Tentang Entitas Investasi; Penerapan Pengecualian Konsolidasi
PSAK 66, “Pengaturan Bersama”. Tentang Akuntansi Akuisisi kepentingan dalam Operasi Bersama
PSAK 67 , “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”, tentang Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
PSAK 70 , “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.
11
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
2.
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU/REVISI(lanjutan)
Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Kelompok Usaha telah
diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Entitas atau mungkin akan mempengaruhi
kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari
penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian kecuali bagi
penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, yaitu sebagai berikut:
a.
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian telah disusunsesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi
yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk strandar baru dan
yang direvisi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013, 2014 dan 2015, serta Lampiran Keputusan Ketua
Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK)
nomor: Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan Bapepam No.VIII/G.7 tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang
berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.
b.
Dasar PenyajianLaporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual
kecuali untuk laporan arus kaskonsolidasian memakai konsep dasar kas.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan
(historical cost), kecuali beberapa akuntertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana yang
diungkapkan pada kebijakan akuntansimasing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung(direct method) dengan
pengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang juga
merupakan mata uang fungsional kelompok usaha.
12
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN(lanjutan)
c.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
Laporan
keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Entitas Induk danEntitas Anak dimana
Perusahaanmemiliki lebih dari 50% kepemilikan, baik langsungmaupun tidak langsung, atau memiliki
pengendalian atas Entitas Anak tersebut.
Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Entitas dan tidak lagi
dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak
lebih dari setengah kekuasaan suara suatu Entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan dengan
jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.
Pengendalian juga ada ketika Entitas memiliki hak suara setengah atau kurang, jika terdapat:
i) Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
ii) Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional Entitas berdasarkan anggaran dasar atau
.perjanjian;
iii)Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur
setaradan.mengendalikan Entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
iv)Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara
dan.mengendalikan Entitas melalui dewan atau organ tersebut.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode
pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu Entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur
kebijakan keuangan dan operasional Entitas lain.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh
akun, transaksi, dan laba yang signifikan antar Entitas yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk
mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha.
Perusahaan menerapkan PSAK4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri" secara retrospektif:
i) Rugi Entitas Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (KNP);
ii) Kehilangan kontrol atas anak perusahaan;
iii) Perubahan kepemilikan di anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya kontrol;
iv) Hak suara potensial dalam menentukan adanya kontrol;
v) Konsolidasi anak perusahaan yang memiliki pembatasan jangka panjang.
KNP atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham nonpengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak.
Transaksi dengan KNP dihitung menggunakan metode Entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi KNP yang
melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
13
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Entitas:
- Menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;
- Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
- Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
- Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
- Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
- Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
- Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif
lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi
dan peristiwa lain dalam keadaan serupa serta periode pelaporan yang sama.
Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat disajikan hanya apabila laporan keuangan tersebut merupakan
informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai lampiran.Metode yang digunakan
untuk mencatat investasi pada Entitas Anak adalah metode biaya perolehan (cost method). Laporan keuangan
tersendiri tersebut terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain,
Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas.
d.
Kombinasi Bisnis
Akuisisi Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method).Biaya penggabungan
usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi
atau yang ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang
diperoleh ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha
tersebut.
Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih
lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi
diakui sebagai Goodwill.
e.
Goodwill
Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal
akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali
pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada
pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil alih pada tanggal akuisisi.
14
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
Goodwill(lanjutan)
Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Perusahaan danEntitas Anak pada nilai wajar aset bersih yang
teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak
pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai
pembelian dengan diskon.
Goodwill tidak diamortisasi melainkan di-review untuk penurunannya sekurang-kurangnya sekali setahun.
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Perusahan danEntitas
Anak yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah
memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan dan ketika terdapat indikasi bahwa unit
tersebut mengalami penurunan nilai.
Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan
pertama untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya
ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan
nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
f.
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
Penyertaan saham pada EntitasAsosiasi dimana Entitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai
dengan PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Entitas Asosiasi adalah suatu Entitas dimana Entitasmempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak
mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas
kebijakan finansial dan operasional investasi. Entitas mempunyai pengaruh signifikan jika kepemilikan hak suara
antara 20% dan 50%.
Investasi Entitas pada Entitas Asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Investasi pada
EntitasAsosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan (termasuk goodwill
teridentifikasi pada saat perolehan) dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan
Entitas atas aset bersih Entitas Asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang
ditentukan untuk setiap investasi secara individu.
15
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.
. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
Dalam hal ini, Entitas menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas
investasi dalam Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
Bagian Entitasatas kerugian Entitas Asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika
Entitas mempunyai liabilitas konstruktif atau hukum untuk melakukan pembayaran liabilitas Entitas Asosiasi yang
dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Entitas atas hasil operasi dari Entitas
Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Entitas mengakui
bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini jika relevan dalam laporan perubahan ekuitas.
Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi antara Entitas dengan Entitas Asosiasi
dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Entitas dalam Entitas Asosiasi.
Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Entitas
Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi antara Entitas dengan Entitas Asosiasi
dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Entitas dalam Entitas Asosiasi.
Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Entitas.
g.
Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
Entitas memiliki bagian partisipasi dalam ventura bersama yang merupakan pengendalian bersama, dimana
venturer memiliki perjanjian kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu aktivitas ekonomi.
Entitas mengakui bagian partisipasi dalam ventura bersama menggunakan metode konsolidasi proporsional.
Entitas menggabungkan satu-persatu bagian partisipasinya atas setiap aset, liabilitas, penghasilan, dan beban
dari pengendalian bersama Entitas dengan unsur yang serupa dalam laporan keuangan konsolidasian.
Laporan keuangan ventura bersama disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas.
Penyesuaian dibuat, bilamana diperlukan, atas kebijakan akuntansi ventura untuk menyesuaikan dengan
kebijakan akuntansi Entitas. Penyesuaian dibuat dalam laporan keuangan konsolidasian untuk mengeliminasi
bagian partisipasi Entitas atas saldo akun, penghasilan, dan beban serta laba dan rugi yang belum direalisasi
yang berasal dari transaksi antara Perusahaan dengan ventura bersama. Kerugian langsung diakui jika rugi
tersebut merupakan bukti terjadinya pengurangan nilai realisasi bersih suatu aset yang dimiliki atau terjadi
penurunan nilai. Ventura bersama terus dikonsolidasikan secara proporsional sampai dengan tanggal dimana
Entitastidak lagi memiliki pengendalian atasnya.
16
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama(lanjutan)
Pada saat hilangnya pengendalian dan ventura bersama tersebut tidak lagi merupakan Entitas Anak atau Entitas
asosiasi, maka Entitas mengukur dan mengakui sisa investasinya pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat
investasi pada ventura bersama pada saat hilangnya pengendalian dengan nilai wajar sisa investasi dan hasil
pelepasan investasi langsung diakui dalam komponen laba rugi. Apabila sisa investasi yang dimiliki masih
mencerminkan pengaruh signifikan, maka investasi tersebut dicatat sebagai investasi pada perusahaan asosiasi.
h.
Kas danSetara Kas dan Kas yang Dibatasi Penggunaannya
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank, dan semua deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya,
yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan.
Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun disajikan sebagai aset
keuangan lancar lainnya.
Kas (garansi bank) dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai bagian dari ”Aset lainlain”.
i.
Instrumen Keuangan
Efektif 1 Januari 2012 Entitasdan Entitas Anak menerapkan PSAK50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK60 “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”.
PSAK 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi
yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari
perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen keuangan ekuitas; pengklasifikasian
yang terkait dengan suku bunga, deviden, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan
liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai
faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu Entitas yang terkait
dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
PSAK 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan
dan beberapa kontak pembelian atau penjualan item non keuangan. PSAK ini antara lain, menyediakan definisi
dan karekteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan
penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK60 (Revisi 2014) mensyaratkan pengungkapan signifikan instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan
kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari resiko keuangan Entitas yang terekspos selama periode berjalan
dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana Entitas mengelola resiko.
1) Aset Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran awal
Aset Keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan pada nilai wajar
melalui laporan laba atau rugi (FVTPL), investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang
diberikan dan piutang, atauaset keuangan tersedia untuk dijual (AFS).
17
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Pengakuan dan Pengukuran awal
Entitas menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai,
akan dievaluasi kembali klasifikasi aset pada setiap tanggal pelaporan.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dalam hal investasi tidak diklasifikasikan sebagai FVTPL,
nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan
aset keuangan.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
a)Aset keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok
diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi.Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka
diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini meliputi instrumen keuangan
derivatif yang oleh Entitas tidak diperlakukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai
yang didefinisikan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011).
Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan
kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar
dengan perubahan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Entitas tidak memiliki Aset Keuangan dalam kategori ini.
b) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk
dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai biaya perolehan diamortisasi
tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya
yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan
bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasi. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh
tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi, jika tidak, maka disajikan
sebagai aset tidak lancar.
18
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Pada tanggal 31 Maret 2017, dan 31 Desember 2016 kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha,
piutang pihak-pihak berelasi, dan piutang lain – lain yang dimiliki oleh Entitas
c) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dan manajemen Entitas memiliki intensi positif dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Apabila Entitas Induk danEntitas Anak menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo
dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan
dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok
tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode
bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan
premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian
integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan
penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Entitas tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
d) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan asetyang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak
diklasifikasikan dalamkategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk
jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau
karena perubahan kondisi ekonomi.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan keuntungan
atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan
pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui di ekuitas akan
direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pada tanggal 31 Maret 2017, dan 31 Desember 2016, kategori ini meliputi Investasi dalam Entitas asosiasi.
19
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i. IInstrumen Keuangan (lanjutan)
2) Liabilitas Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Liabilitas keuangan diakui pada posisi keuangan ketika entitas menjadi pihak dalam provisi kontrak instrumen.
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (hutang lainlain dan derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Entitas
menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak
diklasifikasikan sebagai FVPTL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut.
Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
a)Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba Rugi (FVTPL)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam waktu yang dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang
ditandatangani Entitas yang tidak ditujukan untuk instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011). Derivatif melekat dipisahkan juga
diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
efektif.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Pada tanggal 31 Maret 2017, dan 31 Desember 2016, Entitas tidak memiliki liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan Laba Rugi.
b) Liabilitas Keuangan lain-lain
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi)
berdasarkan suku bunga efektif atas premi diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
Pada tanggal 31 Maret 2017, dan 31 Desember 2016 kategori ini meliputi utang bank, utang usaha, utang
lain-lain dan pinjaman jangka menengah.
20
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
3) Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus buku
atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat maksud untuk
menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi
ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode
pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif,
nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang
mengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama,
analisis arus kas yang didiskontokan, atau model penilain lain sebagaimana disyaratkan di PSAK 68,
”Pengukuran Nilai Wajar”.
5) Biaya Perolehan Diamortisasi dari Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dandihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan
cadangan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut
menggunakan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
6) Penurunan Nilai Aset Keuangan
Entitas pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.
a)Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Entitas
menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual atas penurunan nilai.
21
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian. Penghasilan bunga selanjutnya diakui
sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat EIR awal dari aset tersebut. Pinjaman
yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan
pemulihan dimasa depan yang realistis dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada
Entitas.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau
berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangai dengan menyesuaikan akun penyisihan.
Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
b)Aset Keuangan Tersedia untuk dijual
Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, bukti
obyektifakan meliputi penurunan nilai yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari
investasi di bawah biaya perolehannya.
Jika terdapat bukti bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur dari
selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang
sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi direklas dari ekuitas ke laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan
melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai
diakui dalam ekuitas.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi
berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui
berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk
mengukur kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “pendapatan bunga”
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Jika pada periode berikutnya nilai
wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa
yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
22
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
7) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
a)Aset Keuangan
Aset keuangan (atau mana yang lebih sesuai, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset
keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat:
(1) Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir, atau (2) Entitas
telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berliabilitas
untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam
perjanjian yang memenuhi kriteria ”pass-through” dan baik (a) Entitas telah secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat dari aset atau (b) Entitas secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki
seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
b)Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika dan hanya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu
ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika suatu
liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama
dengan persyaratan yang berbeda secara substansial atau modifikasi secara substansial persyaratan dari
suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian
pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing
liabilitas diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
j.
Transaksi dengan Pihak - pihak berelasi
Dalam usahanya, Entitas melakukan transaksi dengan pihak – pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak – pihak Berelasi”
Pihak – pihak Berelasi adalah :
1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Entitas pelapor jika orang tersebut :
a)
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Entitas pelapor;
b)
Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor ; atau
c)
Personil manajemen kunci (direksi dankomisaris) Entitas pelapor
2. Suatu Entitas berelasi dengan Entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut :
a) Entitas danEntitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya Entitas, Entitas Anak
danEntitas Anak berikutnya terkait dengan Entitas lain)
b) Satu Entitas adalah Entitas asosiasi atau ventura bersama Entitas lain (atau Entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana Entitas lain tersebut adalah
anggotanya)
23
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
j.
Transaksi dengan Pihak - pihak berelasi(lanjutan)
c)
d)
e)
f)
g)
k.
Kedua Entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ke tiga yang sama
Satu Entitas adalah ventura bersama dari Entitas ketiga danEntitas yang lain adalah Entitas asosiasi
dari Entitas ketiga
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Entitas
pelapor atau Entitas yang terkait dengan Entitas pelapor. Jika Entitas pelapor adalah Entitas yang
menyelenggarakan program tersebut, maka Entitas sponsor juga berelasi dengan Entitas pelapor
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf (1)
Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (1) memiliki pengaruh signifikansi atas Entitas atau personil
manajemen kunci (direksi dan komisaris) Entitas atau Entitas dari Entitas
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya
perolehan bahan baku, bahan pembantu dan barang jadi ditentukan dengan metode masuk pertama keluar
pertama, sedangkan nilai barang dalam proses ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang dan terdiri dari
semua biaya perolehan, konversi dan biaya lainnya untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan
kondisi saat ini. Barang jadi dan barang dalam proses meliputi alokasi biaya tidak langsung tetap dan variabel di
samping biaya bahan baku dan upah langsung.
Nilai realisasi bersih merupakan taksiran harga jual wajar setelah dikurangi taksiran biaya untuk menyelesaikan
dan menjual persediaan barang jadi yang dihasilkan.
Penyisihan persediaan usang digunakan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya.
l.
Beban Dibayar Dimuka
Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode
garis lurus. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar dimuka disajikan sebagai bagian dari “Aset Lain-lain”.
m. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Sesuai dengan PSAK 16
(Revisi 2011) yang berlaku efektif 1 Januari 2012, Entitas memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya.
Aset tetap kecuali tanah disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan
menggunakan metode dan tarif penyusutan sebagai berikut:
24
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
m. Aset Tetap (lanjutan)
Aset
Metode Penyusutan
Bangunan dan Prasarana
Mesin dan instalasi, perabot, dan peralatan pabrik
Instalasi sumur yodium dan instalasi limbah
Kendaraan, perabot, dan peralatan kantor
garis lurus (straight line)
saldo menurun ganda (double declining
balance)
saldo menurun ganda (double declining
balance)
saldo menurun ganda (double declining
balance)
Tarif Penyusutan
Pertahun
5%
12,5% - 25 %
25%
25% - 50 %
Penyusutan tanaman menghasilkan dihitung berdasarkan jangka waktu tanaman yang ditentukan oleh
pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen sebagai berikut:
Tarif Penyusutan
Tahun pertama
Tahun kedua
Tahun ketiga
Tahun keempat
Tahun kelima
2%
3%
4%
6%
85%
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Aset tetap yang belum digunakan
dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang
memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan berdasarkan tarif penyusutan yang sesuai.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya
dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan
laba rugi tahun yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke
masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan bagian biaya tidak
langsung dikapitalisasi ke akun tanaman belum menghasilkan. Akun tanaman belum menghasilkan dipindahkan
ke akun tanaman menghasilkan pada saat tanaman telah menghasilkan (pada tahun kelima).
25
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
n.
Aset Tak Berwujud
Aset takberwujud diakui jika Entitas kemungkinan besar akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari
aset takberwujud tersebut dan biaya aset tersebut dapat diukur dengan andal.
Aset takberwujud dicatat berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai, jika
ada. Aset takberwujud diamortisasi berdasarkan estimasi masa manfaat. Entitas mengestimasi nilai yang dapat
diperoleh kembali dari aset takberwujud. Apabila nilai tercatat aset takberwujud melebihi estimasi nilai yang dapat
diperoleh kembali, maka nilai tercatat aset tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh
kembali.
Aset takberwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat aset
takberwujud.
o.
Sewa
Entitas dan entitas anak menerapkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa” yang efektif berlaku untuk periode
pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.
Berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan
pada substansi dan bukan pada bentuk kontraknya. Aset sewa pembiayaan diakui hanya jika sewa tersebut
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Sewa pembiayaan diakui sebagai aset dan liabilitas pada laporan posisi keuangan sebesar nilai tunai aset sewa
atau jika lebih rendah nilai kini pembayaran sewa minimum. Biaya langsung awal yang dikeluarkan Entitas
ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset.
Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Aset sewa pembiayaan disusutkan dengan menggunakan metode yang setara dengan aset yang dimiliki secara
langsung.
Perjanjian sewa yang tidak memenuhi kriteria di atas, diklasifikasikan sebagai sewa operasi dimana
pembayarannya diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa manfaat yang akan diperoleh.
26
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
p.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Setiap tanggal laporan posisi keuangan, Entitas menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset.Aset
tetap dan aset tidak lancar lainnya termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi
kerugian akibat penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar
selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat
diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual bersih dan nilai pakai aset. Dalam rangka
menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
q.
Beban Ditangguhkan
Eksplorasi dan pengembangan
Biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan administrasi, geologi dan fisika,
pengeboran, eksplorasi dan pengembangan yang meliputi biaya administrasi, pembersihan lahan dan pembukaan
tambang ditangguhkandiamortisasi pada saat produksi sepanjang umur ekonomi yaitu 10 (sepuluh) tahun dengan
menggunakan metode garis lurus.
Umur ekonomi didasarkan atas taksiran manajemen yang dievaluasi secara berkala. Jumlah penurunan (write
down) akibat dilakukannya evaluasi terhadap beban ditangguhkan - eksplorasi dan pengembangan dibebankan
pada tahun yang bersangkutan.
Biaya sertifikasi, merk dagang, hak paten, lisensi, dan kekayaan intelektual
Biaya yang terjadi sehubungan dengan penelitian, perijinan dan administrasi atas suatu merk dagang, hak paten,
lisensi dan kekayaan intelektual ditangguhkan dan diamortisasi pada saat produksi sepanjang umur ekonomi yaitu
10 (sepuluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
r.
Aset lain-lain
Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat yaitu biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi,
amortisasi aset lain-lain menggunakan garis lurus.
s.
Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan/diamortisasi.
t.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset danliabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan
ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia sesuai transaksi yang berlaku pada tanggal tersebut
yang dikeluarkanBank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun
berjalan.
27
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
t.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing(lanjutan)
Kurs konversi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 USD Amerika
100 JPY Jepang
1 EUR Eropa
u.
31 Maret 2017
31 Desember 2016
13.321,00
11.959,,24
14.312,00
13.436,00
11.540,49
14.161,55
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Entitas menerapkan PSAK 23 (Revisi 2010)“Pendapatan”. PSAK ini
mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatansehingga pendapatan dapat diakui dan mengatur
perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu serta memberikan panduan
praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Entitas dan jumlahnya dapat
diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima tidak termasuk diskon, rabat,
dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Penjualan lokal diakui sebagai pendapatan pada saat pengalihan risiko kepemilikan kepada pelanggan,
sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Uang muka yang diterima dari pelanggan yang
barangnya belum tersedia dicatat sebagai ”Uang Muka Pelanggan“.
Beban diakui pada saat terjadinya transaksi (accrual basis)
Beban Keuangan
Beban pinjaman bank dan surat berharga dibebankan dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya.
v.
Imbalan Kerja
Entitas menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya.
Kontribusi didanai dan dibayar oleh Entitas, Entitas Anak, dan karyawan. Selain itu, Entitas juga memberikan
imbalan kerja kepada karyawan yang berhak sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga
Kerja.
Program Imbalan Pasti
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria, dan dampak
perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi
sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.
28
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
v.
Imbalan Kerja(lanjutan)
Program Iuran Pasti
Iuran yang ditanggung Entitas diakui sebagai beban pada tahun berjalan.
Entitas mengakui pengaruh dari Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja dalam laporan
keuangan konsolidasian.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Entitas memutuskan untuk menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”
merubah metode akuntansinya yang terdahulu dalam mengakui imbalan kerja karyawan menjadi metode yang
diharuskan oleh standar ini.
Liabilitas bersih Entitas berkaitan dengan imbalan kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan yang akan
diperoleh karyawan dimasa depan sehubungan dengan jasa dimasa sekarang dan masa lalu, dikurangi dengan
nilai wajar dari aset program setelah disesuaikan dengan laba atau rugi aktuaria yang tidak diakui dan biaya jasa
lalu yang tidak diakui. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “projected
unit credit”.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar dimasa depan
dengan menggunakan tingkat bunga obligwasi pemerintah yang didenominasi dalam mata uang dimana manfaat
akan dibayarkan dan yang mempunyai jangka waktu sampai dengan jatuh tempo mendekati jangka waktu
liabilitas imbalan pasca kerja terkait.
Aset program adalah aset yang dimiliki oleh program pensiun. Aset ini diukur pada nilai wajar pada akhir periode
pelaporan yaitu berdasarkan informasi harga kuotasi pasar saham. Nilai dari pensiun dibayar dimuka yang diakui
dibatasi pada jumlah bersih dari akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui dan
nilai kini dari manfaat ekonomi tersedia dalam bentuk pengembalian dari program atau pengurangan pada
kontribusi yang akan datang pada program.
Laba atau rugi aktuaria yang timbul dari adanya penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan
perubahan asumsi aktuaria yang melebihi nilai tertinggi antara 10% dari nilai kini dari liabilitas imbalan pasti atau
10% dari nilai wajar aset program, dibebankan atau dikreditkan terhadap laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata karyawan yang bersangkutan.
w. Pajak Penghasilan
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan atau beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian, kecuali pajak penghasilan tersebut sehubungan dengan transaksi atau kejadian
yang diakui secara langsung di ekuitas dimana pajak penghasilannya diakui secara langsung di ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak kini dihitung sebesar jumlah yang diperkirakan dapat diperoleh atau dibayar dengan
menggunakan tarif dan ketentuan pajak yang telah ditetapkan pada setiap tanggal pelaporan. Manajemen secara
periodik mengevaluasi perlakuan pajak yang diterapkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan sehubungan
dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi.
29
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
w. Pajak Penghasilan(lanjutan)
Entitas dan Entitas Anak mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk semua perbedaan temporer antara
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada setiap tanggal pelaporan. Entitas juga
mengakui aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak pada masa depan seperti kompensasi rugi
fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa depan cukup besar (probable). Aset pajak tangguhan
dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diperkirakan berlaku ketika aset
dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu tarif pajak dan ketentuan pajak yang telah ditetapkan atau yang
secara substansial telah ditetapkan pada setiap tanggal pelaporan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset
dan liabilitas pajak tangguhan untuk Entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Perubahan terhadap aset danliabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya Surat Ketetapan Pajak atau
apabila dilakukan banding ketika hasil banding sudah diputuskan. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang
ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi periode
berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya.
x.
Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar pada tahun yang bersangkutan.
y.
Informasi Segmen
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Entitas menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini
mensyaratkan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan
dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana Entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Entitas
beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
Informasi segmen Entitas disajikan menurut pengelompokkan geografis sebagai segmen primer. Pelaporan
segmen sekunder dikelompokkan menurut segmen usaha.
Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki
risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis
menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat
pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berbeda dalam lingkungan ekonomi lain.
Segmen usaha adalah komponen Entitas yang dapat dibedakan dalam menyediakan produk atau jasa individual
maupun kelompok produk atau jasa yang terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya.
30
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
z.
Penggunaan Estimasi Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan
manajemen untuk menggunakan estimasi pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang
tidak tersedia pada sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut berdasarkan pengalaman historis dan
faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan
signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian.
Pertimbangan-pertimbangan berikuttelah mencakup ikhtisar estimasi pertimbangan signifikan yang dibuat oleh
manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
1) Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif
Entitas mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi antara lain apakah aset tersebut memiliki
atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga
suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler dan kuotasi
harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi
wajar.
2) Penurunan Nilai Aset Keuangan
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen
adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian, Entitas secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa
suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya
yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan
keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika
terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi
berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun
yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang yang
bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk dilakukan secara berkala sepanjang
tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada
setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
31
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
z.
Penggunaan Estimasi Pertimbangan, dan asumsi Manajemen (lanjutan)
3) Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan
nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian
berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang
digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan danjumlah
kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Entitas.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada
tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan
mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian
disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena
perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam
asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
a) Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan
tertentu pada nilai wajarnya dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran
nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai
tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena
penggunaan metode penilaian yang berbeda.
b) Imbalan Pasti Pasca Kerja
Nilai kini liabilitas pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial
berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya pensiun neto mencakup
tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi
jumlah tercatat liabilitas pensiun. Entitas menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang
sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan
untuk menentukan nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan
liabilitas pensiun.
Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Entitas mempertimbangkan tingkat bunga obligasi
pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang
serupa dengan jangka waktu liabilitas pensiun yang terkait. Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Entitas
mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji dasar pekerja dan menyesuaikannya dengan
perencanaan bisnis masa datang.
c) Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada
laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan
memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan
diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu
terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa
depan.
32
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
4.
KAS DAN SETARA KAS
31 Maret 2017
Kas
Rupiah
Bank :
Pihak-pihak berelasi –Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PT BankPembangunan Daerah
PT Bank Syariah Mandiri
Jumlah bank Rupiah
Mata Uang Asing
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Jumlah bank mata uang asing
Jumlah Pihak-pihak berelasi
Bank pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Bukopin Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Bank Of Tokyo
Jumlah pihak ketiga
Deposito jangka pendek – Rupiah
Pihak-pihak berelasi
PT Bank Mandiri Taspen
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Jabar Banten Tbk
PT Bank BNI
Pihak ketiga:
PT Bank Muamalat Tbk.
Jumlah deposito jangka pendek
Jumlah kas dan setara kas
Tingkat bunga Deposito
20.317.671.722
19.847.544.223
134.724.346.925
15.987.853.499
12.751.177.643
8.859.215.611
27.754.292
172.350.347.970
118.636.231.076
9.210.949.311
3.211.215.030
32.082.988.895
166.779.287
163.308.163.599
7.637.014.321
7.637.014.321
179.987.362.291
22.470.405.862
22.470.405.862
185.778.569.461
15.152.391.312
6.824.808.160
952.329.513
716.465.858
498.486.823
24.144.481.666
13.971.416.055
7.922.717.357
332.039.904
2.438.330.296
393.333.716
25.057.837.328
75.000.000.000
1.125.000.000
76.125.000.000
75.000.000.000
150.000.000.000
50.000.000.000
75.000.000.000
350.000.000.000
132.000.000.000
132.000.000.000
208.125.000.000
432.574.515.679
67.000.000.000
67.000.000.000
417.000.000.000
647.683.951.012
6,75% - 8,50%
33
31 Desember 2016
6,75% - 9,00%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
4.
KAS DAN SETARA KAS(lanjutan)
Kas Entitas telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan berdasarkan paket tertentu dengan nilai pertanggungan
masing-masing sebesar Rp 27.794.037.437,- per 31 Maret 2017 dan Rp27.794.037.437,- per 31 Desember 2016 dan.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian
atas risiko yang mungkin dialami Entitas.
5.
PIUTANG USAHA
Pihak-pihak berelasi :
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
PT Angkasa Pura II (Persero)
BPJS Kesehatan (dahulu PT Askes)
PT Pertamina (Persero)
BPJS Ketenagakerjaan (dahulu PT Jamsostek)
PT Rajawali Nusantara Indonesia
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
PT Timah
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
PT Pelni (Persero)
PT Bio Farma
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah
Rp1.000.000.000)
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
31 Maret 2017
31 Desember 2016
22.944.113.978
10.774.856.844
6.843.633.441
2.049.872.027
1.481.090.509
1.037.966.758
710.439.942
623.938.332
69.021.097
-
21.477.158.094
7.669.298.262
12.861.888.668
2.200.327.609
1.164.586.631
962.635.157
862.370.809
1.125.036.060
51.164.941
460.806.282
460.698.248
209.665.763
15.554.357.680
62.089.290.607
(136.539.852)
61.952.750.755
9.368.088.388
58.873.724.911
(117.895.231)
58.755.829.680
Pihak ketiga lokal:
Jawa
Sulawesi. Maluku dan Papua
Sumatera
Kalimantan
Bali dan Nusa Tenggara
Ekspor
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
Jumlah bersih pihak ketiga
283.524.539.097
145.989.808.415
123.448.829.837
33.852.772.473
26.107.447.333
39.597.646.187
652.521.043.342
(30.095.739.790)
622.425.303.552
319.765.376.636
153.900.792.469
137.001.246.422
33.453.396.624
28.992.040.990
9.223.814.106
682.336.667.248
(31.060.500.873)
651.276.166.375
Total Piutang usaha
684.378.054.307
710.031.996.055
34
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Rupiah
Mata uang asing
675.012.687.762
731.986.578.053
0
USD2.972.573,09 : 31 Maret 2017 dan
USD 686.500,01 : 31 Desember 2016
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
39.597.646.187
714.610.333.949
(30.232.279.642)
684.378.054.307
9.223.814.105
741.210.392.158
(31.178.396.103)
710.031.996.055
Piutang usaha berdasarkan umur setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Belum
Jatuh Tempo
Lebih
dari 150 hari
Jumlah
16.214.832.873
44.150.642.810
24.820.621.102
84.000.000
4.548.690.015
101.076.515.548
44.477.789.220
428.155.765
62.089.290.605
380.510.444.302
232.412.952.855
39.597.646.187
63.020.956.162
85.270.096.785
150.531.150.550
714.610.333.949
209.634.729.774
63.020.956.162
85.270.096.785
150.531.150.550
(30.232.279.642)
684.378.054.307
Belum
Jatuh Tempo
1 sampai
dengan 30 hari
31 sampai
dengan 60 hari
61 sampai
dengan 150 hari
Lebih
dari 150 hari
Jumlah
BU M N
Instansi Pemerintah
Swasta
Ekspor
Jumlah
Cadangan kerugian
penurunan nilai
15.073.229.492
88.375.459.581
156.041.927.813
7.735.911.360
267.226.528.246
12.726.863.596
38.993.160.062
51.925.681.867
84.000.000
103.729.705.525
12.510.673.114
32.908.206.061
18.254.983.761
1.397.422.612
65.071.285.548
16.959.357.770
172.820.098.212
55.270.426.883
6.480.133
245.056.362.998
1.603.600.937
37.189.835.886
21.333.073.019
60.126.509.842
58.873.724.909
370.286.759.802
302.826.093.343
9.223.814.105
741.210.392.159
-
-
-
-
-
(31.178.396.103)
Jumlah piutang usaha
267.226.528.246
103.729.705.525
65.071.285.548
245.056.362.998
60.126.509.842
710.031.996.056
BU M N
Instansi Pemerintah
Swasta
Ekspor
Jumlah
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Jumlah piutang usaha
1 sampai
dengan 30 hari
31 sampai
dengan 60 hari
15.950.234.543
75.777.315.040
94.773.013.915
19.652.837.182
16.877.333.485
120.893.312.113
55.036.464.136
16.827.620.040
8.498.199.689
38.612.658.791
13.305.064.482
2.605.033.200
206.153.400.680
209.634.729.774
206.153.400.680
61 sampai
dengan 150 hari
31 Desember 2016
35
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
31.178.396.103
11.199.762.002
(955.107.714)
19.924.499.060
8.991.253
54.135.041
30.232.279.642
31.178.396.103
Saldo awal periode
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penghapusan dan pemulihan
Saldo akhir periode
Manajemen berpendapat bahwa penyisihankerugian penurunan nilaiatas piutang usaha adalah cukup untuk menutupi
kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas
utang bank pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (catatan 18).
6.
PIUTANG LAIN-LAIN
Listing fee
Deviden PT Inhealth Mandiri
Piutang Pegawai
RS Tobello
Jasa Makloon
Lain-lain (masing-masing
Rp1.000.000.000)
Jumlah
Penyisihan Piutang lain-lain
dengan
saldo
di
bawah
31 Maret 2017
15.969.362.590
13.685.971.368
5.136.719.144
1.208.588.303
501.579.941
31 Desember 2016
12.072.014.466
5.284.255.442
1.208.588.303
-
6.531.542.706
43.033.764.052
(176.498.378)
42.857.265.674
4.653.287.134
23.218.145.344
(194.541.270)
23.023.604.074
Piutang lain-lain pinjaman kepada pegawai merupakan fasilitas pinjaman dari Entitaskepada karyawan yang dipindah
tugaskan untuk membantu keperluan karyawan yang mendesak, yang tidak dikenakan bunga dan pelunasannya
melalui pemotongan gaji bulanansertapiutang lain-lain yang timbul dalam rangka kerja sama untuk kegiatan distribusi
obat,biaya kirim, makloon, display produk(listing fee), dan biaya import bahan baku obat untuk pihak ketiga. Biaya
tersebut akan ditagihkan kepada pihak ketiga/mitra kerja sama sesuai dengan pola kerja sama yang telah disepakati.
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Saldo awal periode
Penyisihan (pemulihan) piutang ragu-ragu
Saldo akhir periode
194.541.270
(18.042.892)
176.498.378
31 Desember 2016
277.354.513
(82.813.243)
194.541.270
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilaipiutang lain-lain adalah cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
36
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
7.
PERSEDIAAN
31 Maret 2017
Barang jadi:
Obat jadi Kosmetika dan
Alat kesehatan
Bahan baku dan bahan pembantu
Barang dalam proses
Barang dalam perjalanan
692.170.225.205
31.688.946.205
198.253.149.427
63.145.448.677
342.827.000
985.600.596.514
(24.394.862.575)
961.205.733.939
Penyisihan persediaan usang
Jumlah persediaan bersih
31 Desember 2016
753.208.607.486
23.981.769.552
162.921.500.061
52.227.983.719
342.827.000
992.682.687.818
(25.355.845.166)
967.326.842.652
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Barang jadi
Bahan Baku
Saldo awal periode
Penyisihan
Pemulihan
Saldo akhir periode
20.825.256.839
11.445.742.418
(10.362.181.892)
21.908.817.365
4.530.588.327
(2.044.543.117)
2.486.045.210
31 Desember 2016
Barang jadi
Bahan baku
21.964.557.214
11.991.889.601
(13.131.189.976)
20.825.256.839
2.690.118.435
2.820.028.754
(979.558.862)
4.530.588.327
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin
timbul daripersediaan usang.
Persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (catatan 18)
Persediaan Entitas telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan kebongkaran berdasarkan suatu paket polis
tertentu dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 548.316.926.317,- per 31 Maret 2017 dan
Rp536.195.437.164,- per 31 Desember 2016. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan tersebut.
8.
UANG MUKA
31 Maret 2017
- Uang muka pembelian barang dagangan
- Lain-lain masing-masing dengan saldo dibawah
Rp1.000.000.000,-
37
31 Desember 2016
12.277.666.918
4.353.352.711
12.936.989.607
25.214.656.525
19.311.506.135
23.664.858.846
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
9.
PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar dimuka
31 Maret 2017
Pajak Pertambahan Nilai (PPN):
Entitas
Entitas Anak :
PT Kimia Farma TD
PT Sinkona Indonesia Lestari
PT Kimia Farma Apotek
Pajak Penghasilan badan:
Entitas Anak :
PT Kimia Farma TD tahun 2017
PT Kimia Farma TD tahun 2016
PT Kimia Farma TD tahun 2015
Pajak Penghasilan Lainnya
97.186.329.810
244.601.396.514
1.018.594.773
4.488.213.663
0
0
6.202.725.937
20.211.478.436
16.834.557.751
2.888.446.230
393.431.743.114
31 Desember 2016
153.732.197.480
00
242.231.826.193
1.918.453.438
6.775.167.660
00
00
00
20.211.478.436
16.834.557.751
1.778.683.793
443.482.364.751
Pada tahun 2017 Entitas telah menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2015 dan tahun 2016 dengan nilai
bersih sebesar Rp82.553.296.238.- jumlah tersebut diterima dalam tahun 2017. Selisih nilai uang muka pajak tercatat
sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi komprehensif tahun 2017.
Pada tahun 2016 Entitas Anak PT Kimia Farma TD telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak
Pertambahan Nilai dan Badan untuk tahun 2014 dengan nilai bersih sebesar Rp90.198.110.186,- jumlah tersebut diterima
dalam tahun 2016. Selisih nilai uang muka pajak tercatat sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah
disajikan dalam laba rugi PT Kimia FarmaTD tahun 2016.
PT Sinkona Indonesia Lestari telah menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2015 dengan nilai bersih sebesar
Rp500.225.535.- jumlah tersebut diterima dalam tahun 2016. Selisih nilai uang muka pajak tercatat sebelumnya dengan
jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi komprehensif PT Sinkona Indonesia Lestari tahun
2016.
Pada tahun 2016 Entitas telah menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2015 dengan nilai bersih sebesar
Rp27.204.965.098.- jumlah tersebut diterima dalam tahun 2016. Selisih nilai uang muka pajak tercatat sebelumnya dengan
jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi komprehensif tahun 2016.
38
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
9.
PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Utang Pajak
31 Maret 2017
Pajak Penghasilan Badan pasal 29
Entitas
Entitas Anak PT KF Apotek
Entitas Anak PT SIL
Pajak Penghasilan lainnya:
Pasal 21
Pasal 25
Pasal 29
Pasal 23
Pajak Pertambahan Nilai
Entitas Anak PT SIL
0
31 Desember 2016
10.210.944.827
3.334.829.645
1.999.798.693
0
11.374.515.267
604.971.708
5.199.298.201
3.451.544.900
14.655.109.958
604.971.708
5.708.587.178
4.559.511.840
186.971.158
181.570.963
36.362.874.399
7.445.999.027
1.006.879.530
1.225.872.011
35.388.502.216
c. Taksiran Pajak Penghasilan
Beban (penghasilan) pajak terdiri dari:
31 Maret 2017
Entitas
Pajak kini
Pajak tangguhan
Pajak Final
Entitas Anak
Pajak kini
Pajak tangguhan
Sub total
6.183.501.000
(132.636.967)
6.050.864.033
56.846.762.750
7.217.318.729
10.044.180.000
74.108.261.479
8.881.919.166
98.726.969
8.980.646.135
38.296.600.177
(976.884.650)
37.319.715.527
15.031.510.168
39
31 Desember 2016
111.427.977.007
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
9.
PERPAJAKAN(lanjutan)
d. Pajak Penghasilan Badan(lanjutan)
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif dengan penghasilan kena pajak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31
Desember 2016 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
komprehensif konsolidasi
Laba rugi sebelum pajak Entitas Anak
Kenaikan (penurunan) laba rugi belum terealisasi
Laba sebelum pajak Entitas
Perbedaan temporer:
Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah
Beban (pemulihan) persediaan usang
Perbedaan antara penyusutan komersial dan fiskal
Penjualan aset
Beban manfaat karyawan
Amortisasi biaya tangguhan eksplorasi dan
pengembangan
Perbedaan permanen:
Diperhitungkan menurut fiskal:
Kenikmatan karyawan
Beban jamuan dan sumbangan
Pendapatan sewa yang sudah dikenakan pajak final
Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak final
Jumlah
Taksiran penghasilan kena pajak Entitas
31 Desember 2016
45.736.911.528
(26.090.803.346)
2.041.055.293
383.025.924.657
(137.714.051.933)
6.994.942.011
21.687.163.475
252.306.814.735
(6.805.585)
727.348.451
-
11.952.602
4.043.005.933
44.265.496
(120.580.433)
(32.690.346.732)
(113.651.999)
(4.885.781)
606.890.867
(28.716.588.915)
1.081.774.648,00
1.765.404.256
(407.228.865)
-
7.771.076.264
8.374.729.932
(12.348.980.941)
-
2.439.950.039
3.796.825.255
24.734.004.381
227.387.051.075
Pajak kini :
25%X Rp24.734.000.000tahun 2017
6.183.500.000
25%X Rp227.387.051.000 tahun 2016
56.846.762.750
40
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
9.
PERPAJAKAN(lanjutan)
d. Pajak Penghasilan Badan(lanjutan)
31 Maret 2017
Taksiran penghasilan kena pajak
Entitas
Entitas Anak
24.734.004.381
24.022.846.834
Jumlah
48.756.851.215
31 Maret 2017
31 Desember 2016
227.387.051.075
153.186.400.706
380.573.451.781
31 Desember 2016
Beban pajak kini.Bersih
Entitas
Entitas Anak
6.183.500.000
8.881.919.166
56.846.762.750
38.296.600.177
Jumlah beban pajak kini
15.065.419.166
95.143.362.927
Dampak signifikan dari perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut :
31 Maret 2017
(Beban) manfaat pajak tangguhan
Entitas
Beban ditangguhkan eksplorasi dan pengembangan
Penyisihan persediaan usang
Manfaat karyawan
Penyusutan aset tetap
Beban tangguhan hak atas tanah
Entitas Anak
Penyisihan persediaan usang
Penyisihan piutang usaha
Penyusutan aset tetap
Manfaat karyawan
41
31 Desember 2016
(28.413.000)
2.634.746.425
181.837.113
(1.701.396)
2.786.469.142
(1.221.445)
1.010.751.483
(8.210.758.183)
(19.078.734)
2.988.150
(7.217.318.729)
(98.726.969)
(42.564.286)
(987.425.513)
(1.128.716.768)
1.657.752.374
(941.576.639)
4.984.773.020
(60.448.478)
(3.005.863.253)
976.884.650
(6.240.434.079)
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
9.
PERPAJAKAN(lanjutan)
d. Pajak Penghasilan Badan(lanjutan)
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas
menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak
tangguhan Entitas adalah sebagai berikut:
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Entitas
Penyusutan aset tetap
Manfaat karyawan
Beban tangguhan eksplorasi dan pengembangan
Penyisihan persediaan usang
Penyisihan piutang usaha
Beban tangguhan hak atas tanah
Properti Investasi
Entitas Anak
Manfaat karyawan
Penyisihan piutang usaha
Penyisihan persediaan usang
Penyusutan aset tetap
Properti Investasi
Aset pajak tangguhan
31 Maret 2017
31 Desember 2016
5.051.786.435
32.309.549.631
791.139.041
2.771.359.070
157.950.921
(214.280.169)
(56.601.201.009)
(15.733.696.080)
4.869.949.322
24.117.877.198
819.552.041
2.771.359.070
157.950.921
(212.578.773)
(56.601.201.009)
(24.077.091.230)
40.131.433.860
3.667.497.042
3.431.065.426
(742.477.144)
46.487.519.184
30.753.823.104
52.330.101.235
3.766.224.012
3.431.065.426
(868.405.149)
(4.027.319.673)
54.631.665.851
30.554.574.621
Rekonsiliasi perhitungan antara beban pajak dengan penerapan aplikasi pajak berdasarkan peraturan perpajakan
dimana laba sebelum beban pajak dan beban pajak disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi sebagai berikut:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Laba sebelum pajak per laporan keuangan konsolidasi
45.736.911.528
383.025.924.657
Pajak Final
Beban pajak berdasarkan tarif pajak
Efek pajak dari beda tetap
Laba belum terealisasi
Beban pajak per laporan laba rugi konsolidasi
11.434.227.882
2.439.950.039
2.041.055.293
15.915.233.214
10.044.180.000
95.756.481.164
3.878.580.339
1.748.735.503
111.427.977.006
42
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
9.
PERPAJAKAN(lanjutan)
d. Pajak Penghasilan Badan(lanjutan)
Entitas
Pajak kini
Pajak tangguhan
Pajak Final
Entitas Anak
Pajak kini
Pajak tangguhan
Sub total
6.183.501.000
(132.636.967)
6.050.864.033
56.846.762.750
7.217.318.729
10.044.180.000
74.108.261.479
8.881.919.166
98.726.969
8.980.646.135
15.031.510.168
38.296.600.177
(976.884.650)
37.319.715.527
111.427.977.006
Liabilitas atas pajak kini Entitas sama dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Entitas yang dilaporkan ke Kantor
Pelayanan Pajak untuk tahun buku 2016 dan 2015
10.
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
31 Maret 2017
Sewa gedung dan rumah dinas
Kerja sama operasi dan ikatan kerja sama
Biaya Riset dan Development PT Sungwun
Premi asuransi
Lain-lain ( masing-masing dengan saldo di bawah
Rp1.000.000.000)
11.
31 Desember 2016
74.664.058.257
7.187.060.830
9.481.889.004
693.516.326
70.099.779.089
7.362.852.102
8.725.216.955
950.144.481
18.961.192.335
110.987.716.752
4.385.848.271
91.523.840.898
31 Maet 2017
31 Desember 2016
PIUTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG
Pinjaman pegawai
Penyisihan Piutang
3.086.585.451
(10.722.379)
3.075.863.072
2.702.354.895
(9.009.378)
2.693.345.517
Pinjaman kepada karyawan merupakan fasilitas pinjaman dari Entitas kepada karyawan untuk keperluan pembelian
kendaraan, perbaikan rumah, pengobatan dan lainnya, yang tidak dikenakan bunga. Pelunansannya melalui
pemotongan gaji bulanan.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian dari piutang lain-lain.
43
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
12.
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Jumlah lembar
Saham yang dimiliki
Persentase
Kepemilikan
100.000
10%
PT Asuransi Jiwa Inhealth
Ekuivalen
Rupiah
165.000.000.000
165.000.000.000
Kimia Farma Averroes Sdn Bhd.
Mutasi Investasi
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Uraian
Bagian saham Entitas
Setoran Saham bagian Entitas
Pengembalian Saham bagian Entitas
Bagian saham Entitas
Bagian rugi usaha bagian entias tahun 2013
Setoran Saham bagian Entitas
Bagian rugi usaha bagian Entitas tahun 2014
Tahun 2016
Jumlah Lembar
Saham yang dimiliki
Persentase
Kepemilikan
450.000
300.000
(90.000)
210.000
30.00%
20.00%
90.000
10.00%
20.00%
Equivalen
Rupiah
921.912.000
(279.559.623)
642.352.377
(261.374.648)
380.977.729
324.992.700
705.970.429
(52.120.931)
653.849.498
(653.849.498)
0
Kerugian Investasi
Pada tanggal 2Mei 2014 Entitas melakukan pembelian saham 100.000 lembar saham atau 10% saham PT Asuransi
Jiwa Inhealth milik Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) yang sebelumnya adalah PT Askes (Persero)
dan Koperasi Bhakti PT Askes dengan harga sebesar Rp165.000.000.000.- sesuai akta Jual Beli Saham Nomor.01
tanggal 2 Mei 2014 oleh Notaris Mola Mukti S.H.LL.M notaris di Jakarta.
Entitas membeli saham tersebut dimaksudkan untuk memperoleh potensi keuntungan dalam jangka panjang karena
perusahaan asuransi tersebut bergerak dalam usaha asuransi jiwa dan kesehatan yang secara tidak langsung sejalan
dengan kegiatan usaha Entitas.
Perusahaan asuransi tersebut tidak terdaftar di bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar dari sahamnya oleh
karena itu investasi tersebut dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Pada tanggal 10 April 2012 Entitas melakukan perjanjian dengan Averroes Pharmaceuticals Sdn Bhd. Malaysia untuk
membentuk Entitas Anak yang diberi nama Kimia Farma Averroes Sdn Bhd yang bergerak dalam bidang farmasi dan
pelayanan kesehatan dan berkedudukan di wilayah Negara Malaysia dengan persentasi kepemilikan saham Entitas
sebanyak 450.000 lembar saham atau 30% dengan nominal per lembar saham RM1.00.Pada tahun 2012Entitas baru
menyetor 300.000 lembar saham dengan nilai ekuivalen Rp921.912.000.-Aktivitas operasi baru sebatas pengurusan
perijinan dan legal.
44
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
12.
INVESTASI PADAENTITASASOSIASI (lanjutan)
Investasi pada Entitas asosiasi ini mulai beroperasi pada tanggal 2 Juli 2013 dengan dilakukan pembukaan Apotek
Kimia Farma Averroes Sdn Bhd.
Pada tanggal 4 November 2014 Entitas menambah setoran sebesar RM90.000 sehingga seluruh setoran menjadi
sebesar RM300.000 atau 300.000 lembar saham.
Sampai dengan saat ini entitas masih melakukan proses pengakhiran. Manajemen berkeyakinan untuk menurunkan
nilai Investasi tersebut dari Laporan Keuangan.
13.
ASET TETAP
31 Maret 2017
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan :
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan instalasi
Perabot dan peralatan
Kendaraan
Instalasi sumur yodium
Tanaman menghasilkan
Instalasi limbah
Aset dalam penyelesaian
Tanaman belum menghasilkan
Aset sewa pembiayaan:
Kendaraan
14.501.928.402
1.503.057.400
7.617.014.000
12.939.269.175
985.026.328
115.032.663.723
-
-
-
356.207.691.054
210.108.965.406
238.656.062.310
291.661.533.013
78.621.797.777
7.159.537.298
5.539.340.170
3.042.442.189
478.267.625.666
2.295.246.862
0
14.501.928.402
1.547.985.137.514
138.077.030.626
-
-
1.686.062.170.147
Akumulasi Penyusutan :
Bangunan dan prasarana
Mesin dan instalasi
Perabot dan peralatan
Kendaraan
Instalasi sumur yodium
Instalasi limbah
Tanaman menghasilkan
Aset sewa pembiayaan:
Kendaraan
121.912.295.525
148.268.764.027
183.570.127.878
66.321.656.394
6.953.813.313
2.909.265.608
4.708.871.466
00
6.595.086.204
2.080.229.104
4.365.538.586
7.144.771.358
1.120.808.697
12.857.749
8.323.536
-
-
-
-
123.992.524.626
152.634.302.641
190.714.899.240
67.442.465.089
6.966.671.062
2.909.265.608
4.708.871.466
00
6.595.086.204
Jumlah
541.239.880.425
15.023.020.209
(2.089.313.161)
-
556.262.900.660
1.006.745.257.089
123.054.010.417
Jumlah biaya perolehan
Nilai Buku
356.207.691.054
208.605.908.007
231.039.048.310
278.722.263.838
77.636.771.439
7.159.537.298
5.539.340.170
3.042.442.189
363.234.961.943
2.295.246.862
45
1.129.799.269.487
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
13.
ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2016
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan :
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan instalasi
Perabot dan peralatan
Kendaraan
Instalasi sumur yodium
Tanaman menghasilkan
Instalasi limbah
Aset dalam penyelesaian
Tanaman belum menghasilkan
Aset sewa pembiayaan:
Kendaraan
341.631.560.132
196.716.222.218
208.579.178.217
228.456.089.300
64.349.648.905
7.159.537.298
5.539.340.170
3.042.442.189
84.517.840.848
2.004.917.422
0
24.372.122.889
14.566.130.922
2.540.371.292
7.534.090.462
34.956.809.786
4.521.837.519
318.311.579.980
290.329.440
-(2.089.313.180)
-
10.000.000
9.349.314.497
14.925.779.634
15.309.364.752
10.854.598.207
(39.594.458.885)
-
356.207.691.054
208.605.908.007
231.039.048.310
278.722.263.838
77.636.771.439
7.159.537.298
5.539.340.170
3.042.442.189
363.234.961.943
2.295.246.862
984.401.717
-
(10.854.598.207)
14.501.928.402
1.168.368.899.576
383.7050561.118
(2.089.313.180)
-
1.547.985.137.514
Akumulasi Penyusutan :
Bangunan dan prasarana
Mesin dan instalasi
Perabot dan peralatan
Kendaraan
Instalasi sumur yodium
Instalasi limbah
Tanaman menghasilkan
Aset sewa pembiayaan:
Kendaraan
115.758.459.574
134.489.233.795
157.422.976.041
56.214.643.466
6.856.528.119
2.838.226.184
4.526.713.961
0
13.772.682.513
6.153.835.951
13.779.530.256
26.147.151.841
3.451.827.337
97.285.194
71.039.424
182.157.505
0
1.566.902.443
-
(2.089.313.161)
-
8.744.498.752
(8.744.498.752)
121.912.295.525
148.268.764.027
183.570.127.878
66.321.656.394
6.953.813.313
2.909.265.608
4.708.871.466
00
6.595.086.204
Jumlah
491.879.463.626
51.449.729.951
(2.089.313.161)
-
Nilai Buku
674.489.435.951
Jumlah biaya perolehan
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Beban pokok produksi:
Pertambangan
Manufaktur
Beban usaha:
Penelitian dan pengembangan
Umum dan administrasi
541.239.880.425
1.006.745.257.089
31 Maret 2017
12.857.749
5.214.254.044
0
1.404.300.259
8.391.608.157
15.023.020.209
46
31 Desember 2016
944.259.153
21.039.192.376
317.446.025
29.148.832.407
51.449.729.961
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
13.
ASET TETAP (lanjutan)
Aset dalam penyelesaian terdiri atas:
Proyek sd 31-03-2017
Pendirian pabrik garam farmasi
Pengadaan mesin produksi
Renovasi cabang TD
Renovasi gedung
Pengembangan apotek
Stem cell
Pabrik banjaran
FS pabrik rapid test, Wisma KF,RS
Rapid test
Retail Internasional
Bahan Baku Obat
SAP
Jumlah
58.014.740.833
101.669.125.457
5.746.577.326
14.744.241.625
3.853.060.544
6.207.022.804
262.592.659.859
1.576.626.500
3.346.868.863
1.140.000.000
962.200.000
18.414.503.855
478.267.627.666
Proyek sd 31-12-2016
Pendirian pabrik garam farmasi
Pengadaan mesin produksi
Renovasi cabang TD
Renovasi gedung
Pengembangan apotek
Stem cell
Pabrik banjaran
FS pabrik rapid test, Wisma KF,RS
Bahan Baku Obat
SAP
Jumlah
55.214.490.833
88.127.554.652
3.869.077.327
14.129.968.898
2.939.450.973
6.207.022.804
174.381.169.834
1.576.626.500
962.200.000
15.827.400.122
363.234.961.943
47
31 Maret 2017
100% Penyelesaian
67.500.000.000
122.804.240.000
6.200.000.000
18.375.272.000
331.005.000.000
8.095.000.000
1.237.006.111.000
2.000.000.000
8.630.000.000
200.000.000.000
99.375.000.000
34.563.452.000
928.399.622.000
31 Desember 2016
100% Penyelesaian
64.603.700.000
105.923.650.000
9.500.000.000
40.000.000.000
161.750.000.000
10.095.550.000
367.464.622.000
10.630.000.000
61.875.000.000
105.000.000.000
936.842.522.000
% Penyelesaian
86%
83%
93%
80%
1%
77%
21%
79%
39%
1%
1%
53%
% Penyelesaian
85%
83%
41%
35%
2%
61%
47%
15%
2%
15%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
13.
ASET TETAP(lanjutan)
Aset dalam penyelesaian terdiri dari pembangunan di unit produksi, apotek dandiagnostikabaru serta pengadaan
gudang untuk KF TD. Jangka waktu penyelesaian pembangunan apotek. TD dandiagnostika yang tersebar di wilayah
Indonesia tersebut berkisar antara enam sampai dengan dua belas bulan. Pada 31 Maret 2017, persentase
penyelesaian dari bangunan dan prasarana berkisar antara 41%. sampai dengan 93%.
Entitas memiliki beberapa bidang tanah seluas kurang lebih 548.704 m² yang tersebar di wilayah Indonesia dengan
hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan 30 (tiga puluh) tahun.
Entitas juga mempunyai Hak Guna Usaha (HGU) atas tanah seluas 1.061 hektar di Cianjur. Jawa Barat yang berlaku
selama 25 (dua puluh lima) tahun hingga tahun 2023. Lokasi tersebut dikembangkan Entitas untuk perkebunan kina.
Luas lahan yang digunakan untuk tanaman menghasilkan adalah seluas kurang lebih 432.26 hektar.
Aset tetap tanah dengan HGB No. 591, No. 2341, No. 275, No. 69, No. 85, No. 86, No. 378, No. 379, No. 1 berikut
bangunan di atasnya semua atas nama Entitas digunakan sebagai jaminan atas utang bank pada PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. danPT Bank Central Asia Tbk. (catatan.18).
Aset tetapkecuali tanah, telah diasuransikan terhadap resiko kehilangan. kebakaran dan kebongkaran dengan jumlah
pertanggungan masing-masing sebesar Rp 544.446.363.452.-per 31 Desember 2016 dan Rp544.445.461.53731
Desember 2015. Manajemen Entitas berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan tersebut.
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 31 Maret 2017,
manajemen Entitas berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya perubahan
umur ekonomis. metode penyusutan danpenurunan nilai aset tetap.
Rincian pelepasan aset untuk masa yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai berikut:
31 Maret 2017
Nilai buku
Harga Jual
31 Desember 2016
Keuntungan
Nilai buku
Tanah dan Bangunan
Kendaraan
Mesin dan Inventaris
-
-
-
-
-
Jumlah
-
-
-
48
Harga Jual
Keuntungan
19
775.495.319
775.495.300
19
775.495.319
775.495.300
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
13.
ASET TETAP(lanjutan)
Pada tahun 2015, entitas melakukan revaluasi terhadap sebagian Aset sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pajak
No. KEP 214/WPJ.19/2016 Tanggal 28 Januari 2016 sebagai berikut :
Nama Aktiva
Tanah, Jl Budi Utomo No. 1 Jakarta Pusat
Tanah,Jl. Veteran No. 9 Jakarta Pusat
Nilai Perolehan
31 Desember 2015
11.130.000.000
27.980.000.000
Nilai Buku
31 Desember 2015
11.130.000.000
27.980.000.000
Nilai Buku
Setelah Revaluasi
134.075.0000.000
239.841.000.000
Selisih lebih
122.945.000.000
211.861.000.000
334.806.000.000
10.044.180.000
324.761.820.000
Pajak Revaluasi
Revaluasi terhadap dua aset tersebut hanya dilakukan untuk penilaian perpajakan sedangkan dalam laporan keuangan
manajemen menggunakan metodo biaya (cost methode). Beban atas pajak revaluasi menjadi beban tahun 2016.
14.
ASET PROPERTI INVESTASI
Dalam tahun 2016manajemen mengevaluasi terdapat beberapa Aset entitas yang tidak lagi digunakan sebagai sarana
operasional Entitas, melainkan disewakan kepada pihak ketiga. Manajemen melakukanklasifikasi sebagai Aset Properti
Investasi dengan menggunakan nilai wajar.
Nama Aset
Jl. Diponegoro No 40, Bandung
Jl. RE Martadinata No. 63 Bandung
Jl. Setia Budi No. 33, Bandung
Jl. Braga No. 3, Bandung
Jl. Asia Afrika No. 9, Bandung
Jl. Matraman Raya No. 187, Jakarta
Jl. Pasar Baru , Jakarta
Jl. Malioboro , Yogyakarta
Jumlah
15.
Nilai wajar Aset per 31 Maret 2017
Tanah
Bangunan
51.043.500.000
1.613.530.000
102.784.000.000
3.802.572.000
59.123.600.000
939.642.000
17.324.700.000
887.220.000
9.702.000.000
321.640.000
8.718.200.000
1.087.900.000
16.862.600.000
339.000.000
255.856.600.000
18.693.504.000
Total
52.657.030.000
106.586.572.000
60.063.242.000
18.211.920.000
9.702.000.000
321.640.000
9.806.100.000
17.201.600.000
274.550.104.000
ASET BELUM DIGUNAKAN
Akun ini merupakan tanah dan bangunan yang terletak di Denpasar Bali dengan nilai Rp180.000.000.-.
49
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
16.
BEBAN DITANGGUHKAN
Biaya perolehan eksplorasi dan pengembangan
31 Maret 2017
Saldo Awal
Biaya Perolehan
Akumulasi Amortisasi
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
28.579.479.352
-
-
-
28.579.479.352
(27.831.781.602 )
(74.094.614)
-
-
(27.905.876.216)
747.697.750
(74.094.614)
-
-
673.603.136
31 Desember 2016
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan
28.579.479.352
-
-
-
28.579.479.352
Akumulasi Amortisasi
27.279.535.819
(552.245.783)
-
-
(27.831.781.602)
1.299.943.533
(552.245.783)
-
-
747.697.750
Beban ditangguhkan merupakan beban pengembangan sumur yodium yang telah diamortisasi masing-masing sebesar
Rp74.094.614 -. untuk tahun 2017, dicatat dalam biaya produksi pertambangan.
17.
ASET TAK BERWUJUD
31 Maret 2017
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan:
Biaya software komputer
Hak atas tanah (HGB dan HGU)
5.335.267.890
5.173.563.926
10.508.831.816
374.329.090
374.329.090
-
-
5.709.596.980
5.173.563.926
10.883.160.906
1.795.868.988
3.311.773.455
5.107.642.443
5.401.189.373
68.150.406
58.788.878
126.939.284
-
-
1.864.019.394
3.370.562.333
5.234.581.727
5.648.579.180
Akumulasi Amortisasi :
Biaya software komputer
Hak atas tanah (HGB dan HGU)
Nilai Buku
50
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
17.
ASET TAK BERWUJUD(lanjutan)
31 Desember 2016
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
4.327.682.304
4.644.434.127
8.972.116.431
1.007.585.586
529.129.799
1.536.715.385
-
-
5.335.267.890
5.173.563.926
10.508.831.816
1.230.276.468
2.103.200.885
3.333.477.353
5.638.639.078
566.592.520
1.208.572.570
1.775.165.090
-
-
1.795.868.988
3.311.773.455
5.107.642.443
5.401.189.373
Biaya Perolehan:
Biaya software komputer
Hak atas tanah (HGB dan HGU)
Akumulasi Amortisasi :
Biaya software komputer
Hak atas tanah (HGB dan HGU)
Nilai Buku
Biaya amortisasi sebesar Rp126.939.284,- untuk tahun 2017 dicatat dalam biaya umum dan administrasi.
18.
ASET LAIN-LAIN
31 Maret 2017
Biaya ditangguhkan sewa jangka panjang
Biaya ditangguhkan KSO/IKS jangka panjang
Uang jaminan
Bunga masa pembangunan
Aset Lainnya
31 Desember 2016
197.386.327.359
22.596.136.679
100.677.827
1.928.405.894
348.739.433
195.043.490.241
24.372.416.165
188.268.586
348.739.433
222.360.287.192
219.952.914.425
Biaya dibayar di muka sewa jangka panjang dan biaya ditangguhkan sewa gedung/IKS jangka panjang merupakan
biaya yang timbul dari Sewa gedung dan Ikatan Kerja Sama (IKS) dengan pihak ketiga dalam rangka pembukaan
apotek, laboratorium dan klinik yang terinci sebagai berikut:
51
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
18.
ASET LAIN-LAIN(lanjutan)
31 Maret 2017
Saldo Awal
Penambahan
Dipindah ke jangka
pendek
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya ditangguhkan jangka panjang
Biaya Perolehan:
Sewa jangka panjang
195.043.490.242
20.550.438.979
-
(18.207.601.862)
197.386.327.359
IKS jangka panjang
24.372.416.166
207.132.257
-
(1.983.411.744)
22.596.136.679
219.415.906.408
20.757.571.236
-
(20.191.013.606)
219.982.464.038
71.958.267.423
-
(15.501.811.029)
7.362.852.101
-
(2.159.203.015)
1.983.411.744
7.187.060.830
(17.661.014.044)
20.191.013.606
81.851.119.086
Biaya ditangguhkan jangka pendek
Biaya Perolehan:
Sewa jangka pendek
IKS jangka pendek
79.321.119.524
18.207.601.862
74.664.058.256
31 Desember 2016
Saldo Awal
Biaya ditangguhkan jangka panjang
Biaya Perolehan:
Sewa jangka panjang
IKS / KSO jangka panjang
Penambahan
Pindahan dari
jangka pendek
Amortisasi
Saldo Akhir
156.339.212.319
25.191.927.458
115.833.597.713
7.517.228.322
-
(77.129.319.790)
(8.336.739.614)
195.043.490.242
24.372.416.166
181.531.139.777
123.927.258.331
-
(84.498.885.693)
219.415.906.408
53.364.001.489
-
(58.535.053.856)
77.129.319.790
71.958.267.423
7.362.852.101
79.321.119.524
Biaya ditangguhkan jangka pendek
Biaya Perolehan:
Sewa Jangka Pendek
IKS jangka pendek
5.882.655.733
-
(6.856.543.246)
8.336.739.614
59.246.657.222
-
(65.391.595.055)
85.466.059.404
52
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
18.
ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
Beban amortisasi jangka pendek dan jangka panjang dialokasikan sebagai berikut:
Beban Penjualan
-Amortisasi sewa gedung
- Amortisasi IKS
31 Maret 2017
15.501.811.029
2.159.203.015
17.661.014.044
31 Desember 2016
58.535.053.856
6.856.543.246
65.391.597.102
Perjanjian sewa jangka panjang dilakukan dengan 530 pihak ketiga, dan perjanian KSO yang dilakukan dengan 196
pihak ketiga serta Ikatan Kerja Sama dilakukan dengan 46 pihak ketiga (Rumah Sakit) dalam rangka untuk operasi
outlet apotek baik perorangan maupun institusi yang tersebar diseluruh wilayah Republik Indonesia diman, pihak
ketiga hanya menyerahkan asset berupa tanah dan bangunan untuk digunakan sebagai outlet apotek dan pihak
ketiga menerima imbalan tertentu baik natura maupun innatura sehinggaapabila disebutkan satu persatu tidak efektif.
Amortisasi beban tangguhan sewa, kerjasama operasi dan ikatan kerjasama menggunakan metode garis lurus
selama periode perjanjian.
Perjanjian KSO dan ikatan kerja sama yang dilakukan pada dasarnya adalah perjanjian sewa gedung/ruangan,
karena pihak ketiga tidak ikut terlibat dalam pengelolaan outlet apotek.
Uang jaminan merupakan jaminan bank atas penjualan tender kepada pihak institusi di Entitas Anak PT KFTD.
Bunga Masa Pengembangan adalah beban bunga atas Kredit Investasi untuk pembagunan pabrik Banjaran, yang
akan diamortisasi sesuai dengan masa manfaat aset.
19.
UTANG BANK
31 Maret 2017
Pihak-pihak berelasi :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Rupiah
USD21.681,27per 31 Maret 2017
USD21.060,01per 31 Desember 2016
Pihak Ketiga:
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Of Tokyo
Lembaga Pembiayaan Exim
Tingkat bunga per tahun
53
31 Desember 2016
453.294.397.403
333.728.485.561
288.816.197
453.583.213.600
282.962.254
334.011.447.815
321.211.181
150.000.000.000
1.357.898.171
605.262.322.952
5.225.679.515
104.000.000.000
443.237.127.330
8,00% - 9,25%
8,6%- 9,75%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
19.
UTANG BANK(lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., yang terdiri dari fasilitas kredit modal kerja
revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000.000.000.-, fasilitas kredit modal kerja (Global Line) dengan
jumlah maksimum sebesar Rp 100.000.000.000,- yang dialokasikan untuk Entitas Rp 76.000.000.000,-, Entitas Anak
KFTD Rp 20.000.000.000,- dan Entitas Anak KFD Rp 4.000.000.000,-, fasilitas bank garansi sebesar
Rp71.000.000.000.-, fasilitas non cash loan untuk penerbitan LC/SKBDN sebesar maksimum USD 7.000.000, dan
fasilitas Treasury line sebesar USD 4.300.000. Fasilitas kredit ini dijamin dengan sertifikat HGB No. 591 / Pulogadung
atas nama Entitas diikat dengan hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar Rp 55.205.000.000,- serta
persediaan dan piutang yang telah diikat secara fidusia senilai Rp430.588.458.409,-.
Pada tanggal 10 Maret 2016 Entitas mendapatkan tambahan fasilitas kredit modal kerja revolving sebesar Rp
200.000.000.000,- dan pada tanggal 4 Agustus 2016 Entitas mendapatkan tambahan fasilitas bank garansi menjadi
sebesar Rp 192.000.000.000,- dengan peningkatan nilai pengikatan hak tanggungan sertifikat HGB No. 591 /
Pulogadung menjadi sebesar Rp 274.480.000.000,Seluruh fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 26 November 2016 dan telah diperpanjang sampai tanggal 26
November 2017. Fasilitas tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9% dan sewaktu-waktu dapat berubah.
Pada tanggal 1 Desember 2016 Entitas memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.,
yang terdiri dari fasilitas kredit investasi - bagian dari Club Deal dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - sebesar maksimum Rp 295.026.129.000,- dan fasilitas kredit investasi
– IDC sebesar maksimum Rp 28.591.287.000,- serta fasilitas non cash loan untuk LC impor sebagai sub limit fasilitas
kredit investasi sebesar maksimum Rp 295.026.129.000,- dengan jangka waktu maksimum selama 7 tahun termasuk
grace period selama 2 tahun.
Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi PT Kimia Farma (Persero), Tbk di Jalan
Raya Banjaran Km. 16, Kabupaten Bandung dan dijamin dengan tanah beserta bangunan dan peralatan diatasnya
untuk sertifikat HGB No. 865 / Lebakwangi dan sertifikat HGB No. 5 / Batukarut atas nama Entitas yang akan diikat
dengan hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar Rp 805.659.197.000,- serta Mesin, Peralatan Laboratorium,
dan semua Perlengkapan / Inventaris Pabrik Banjaran yang akan diikat secara fidusia sebesar Rp 404.184.000.000,setelah Entitas memperoleh persetujuan RUPS. Jaminan tersebut bersifat Cross Collateral dan Cross Default dengan
fasilitas kredit investasi di bank peserta Club Deal lainnya. Fasilitas tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar
9,10% dan sewaktu-waktu dapat berubah.
Entitas Anak PT KFA memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. dengan jumlah
maksimum sebesar Rp 200.000.000.000,- dengan jangka waktu dari 27 Nopember 2016 sampai dengan 26 Nopember
2017.Kredit ini dibebani bunga sebesar 9%,dan akan dipergunkan untuk membiayai operasional usaha PT KFA.
Entitas Anak PT SIL memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.dengan jumlah
maksimum sebesar Rp12.000.000.000.- dan USD740.000. Fasilitas kredit ini jatuh tempo pada tanggal 26 November
2016 dan telah diperpanjang hingga 2017, kredit ini dibebani bunga sebesar 9,75% untuk fasilitas Rupiah dan bungan
sebesar 6,25% untuk fasilitas dalam USD. Entitas anak PT SIL juga memperoleh fasilitas LC Impor dengan jumlah
maksimum sebesar USD 700.000 serta fasilitas kredit Investasi sebesar maksimal RP.3.172.000.000,-.
54
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
19.
UTANG BANK(lanjutan)
Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Entitas diharuskan antara lain; menyampaikan realisasi penjualan setiap
triwulan, menyampaikan laporan keuangan triwulanan dan laporan keuangan audited tahunan, tidak boleh memindahtangankan jaminan, menyalurkan aktivitas keuangan melalui PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. menggunakan fasilitas
kredit sesuai tujuan, mengijinkan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. melakukan pemeriksaan usaha dan aktivitas
keuangan, melaporkan perubahan pengurus. melaporkan pembagian dividen. Sehubungan dengan fasilitas kredit
tersebut di atas Entitas diharuskan menjaga rasio keuangan secara konsolidasi, seperti rasio aktiva lancar terhadap
hutang lancar tidak kurang dari 1,1 kali, rasio total kewajiban terhadap modal tidak lebih dari 3 kali, rasio EBITDA
terhadap kewajiban yang jatuh tempo dan biaya bunga (DSCR) tidak kurang dari 1,4 kali, khusus untuk tahun 2018
DSCR tidak kurang dari 1,1 kali.
PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.l
Pada tanggal 1 Desember 2016 Entitas memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT. Bank Negara Indonesia
(Persero),Tbk., yang terdiri dari fasilitas kredit investasi - bagian dari Club Deal dengan . PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - sebesar maksimum Rp 295.026.129.000,- dan fasilitas kredit
investasi – IDC sebesar maksimum Rp 27.380.157.395,- serta fasilitas non cash loan untuk LC impor sebagai sub limit
fasilitas kredit investasi sebesar maksimum Rp 295.026.129.000,- dengan jangka waktu maksimum selama 7 tahun
termasuk grace period selama 2 tahun. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi
PT Kimia Farma (Persero), Tbk di Jalan Raya Banjaran Km. 16, Kabupaten Bandung dan dijamin dengan tanah
beserta bangunan dan peralatan diatasnya untuk sertifikat HGB No. 865 / Lebakwangi dan sertifikat HGB No. 5 /
Batukarut atas nama Entitas yang akan diikat dengan hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar Rp
805.659.197.000,- serta Mesin, Peralatan Laboratorium, dan semua Perlengkapan / Inventaris Pabrik Banjaran yang
akan diikat secara fidusia sebesar Rp 404.184.000.000,- setelah Entitas memperoleh persetujuan RUPS. Jaminan
tersebut bersifat Cross Collateral dan Cross Default dengan fasilitas kredit investasi di bank peserta Club Deal lainnya.
Fasilitas tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9,10% dan sewaktu-waktu dapat berubah.
Selain itu Entitas juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.,
sebesar maksimum Rp 75.000.000.000,- yang juga dapat digunakan untuk menerbitkan LC/SKBDN, Garansi Bank,
Stand By Letter of Credit (SBLC), dan Trust Receipt. Fasilitas ini diberikan tanpa jaminan (clean basis) dan dibebani
suku bunga tahunan 9,5%.
Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Entitas diharuskan antara lain; menyampaikan laporan keuangan triwulanan
dan laporan keuangan audited tahunan, membuka rekening penampungan (escrow account) di PT. Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk., menyalurkan aktivitas keuangan melalui PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.,
menggunakan fasilitas kredit sesuai tujuan, mengijinkan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. melakukan
pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan, melaporkan perubahan pengurus, melaporkan pembagian dividen.
Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut di atas Entitas diharuskan menjaga rasio keuangan secara konsolidasi,
seperti rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar tidak kurang dari 1 kali, rasio total kewajiban terhadap modal tidak
lebih dari 3 kali, rasio EBITDA terhadap kewajiban yang jatuh tempo dan biaya bunga (DSCR) tidak kurang dari 1 kali.
55
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
19.
UTANG BANK(lanjutan)
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank)
Pada tanggal 1 Desember 2016 Entitas memperoleh fasilitas kredit investasi dari Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (Indonesia Eximbank), yang terdiri dari fasilitas kredit investasi ekspor- bagian dari Club Deal dengan PT.
Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. - sebesar maksimum Rp
295.026.129.000,- dan fasilitas kredit investasi ekspor– IDC sebesar maksimum Rp 27.946.657.000,- serta fasilitas
non cash loan untuk LC impor/SKBDN sebagai sub limit fasilitas kredit investasi ekspor sebesar maksimum Rp
295.026.129.000,- dengan jangka waktu maksimum selama 7 tahun termasuk grace period selama 2 tahun. Fasilitas
kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi PT Kimia Farma (Persero), Tbk di Jalan Raya
Banjaran Km. 16, Kabupaten Bandung dan dijamin dengan tanah beserta bangunan dan peralatan diatasnya untuk
sertifikat HGB No. 865 / Lebakwangi dan sertifikat HGB No. 5 / Batukarut atas nama Entitas yang akan diikat dengan
hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar Rp 805.659.197.000,- serta Mesin, Peralatan Laboratorium, dan
semua Perlengkapan / Inventaris Pabrik Banjaran yang akan diikat secara fidusia sebesar Rp 404.184.000.000,setelah Entitas memperoleh persetujuan RUPS. Jaminan tersebut bersifat Cross Collateral dan Cross Default dengan
fasilitas kredit investasi di bank peserta Club Deal lainnya.
Fasilitas tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9,1% dan sewaktu-waktu dapat berubah.
Selain itu Entitas juga memperoleh fasilitas Kredit Investasi Ekspor (KIE) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
(Indonesia Eximbank) sebesar maksimum Rp85.479.000.000,- yang terdiri dari KIE Rp75.000.000.000,- dan KIE-IDC
Rp 10.479.000.000,- yang digunakan untuk membiayai pembangunan Pabrik Bahan Baku Obat di Delta Silicon 1,
Lippo Cikarang, Jawa Barat dengan jangka waktu maksimum 5 (lima) tahun termasuk grace period selama 2 (dua)
tahun. Fasilitas KIE tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9,225% dan sewaktu-waktu dapat berubah.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan SHGB No. 87 Jl Sisingamangaraja XII KM 9 No. 59 Medan, Kelurahan Timbang Deli,
Medan, dengan nilai pengikatan sebesar Rp20.000.000.000,- sampai dengan RUPS pada Triwulan II tahun 2017 dan
akan ditingkatkan menjadi sebesar Rp85.479.000.000,- setelah RUPS pada Triwulan II tahun 2017.
Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Entitas diharuskan antara lain; menyampaikan laporan keuangan un-audited
yang ditandatangani Direksi, menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik,
mengijinkan pihak kreditur untuk melakukan pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan nasabah, melakukan
penilaian kembali minimal 2 tahun sekali atas jaminan kredit, mengasuransikan jaminan kredit, melaporkan pembagian
deviden dan menyerahkan progress internal perusahaan secara triwulanan atas pembangunan pabrik bahan baku
obat. Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut di atas Entitas diharuskan menjaga rasio keuangan secara
konsolidasi, seperti rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar tidak kurang dari 1 kali, rasio total kewajiban terhadap
modal tidak lebih dari 3 kali, rasio EBITDA terhadap kewajiban yang jatuh tempo dan biaya bunga (DSCR) tidak
kurang dari 1 kali.
56
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
19.
UTANG BANK(lanjutan)
PT Bank Central Asia, Tbk.
Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Central Asia Tbk., yang terdiri dari fasilitas kredit lokal
sebesar maksimum Rp 30.000.000.000.- fasilitas time loan revolving sebesar maksimum Rp100.000.000.000.- yang
dapat digunakan oleh Entitas Anak PT KFA sebesar maksimum Rp 50.000.000.000,- sebagai sublimit dari fasilitas
time loan revolving, fasilitas bank garansi sebesar Rp 35.000.000.000.-, fasilitas LC (Sight/Usance) sebesar
maksimum USD 3.500.000 dan fasilitas Forex Line sebesar maksimum USD 1.500.000. Fasilitas ini dijamin dengan
sertifikat HGB No. 2341/Pasar Baru dan sertifikat HGB No. 275/Gambir atas nama Entitas berikut bangunan di atasnya
dan/atau yang merupakan satu kesatuan dengan tanah tersebut dengan nilai pengikatan hak tanggungan sebesar Rp
155.000.000.000,-. Pada tanggal 12 November 2016 fasilitas kredit ini akan jatuh tempo dan telah diperpanjang hingga
12 November 2017. Fasilitas kredit modal kerja ini dibebani bunga tahunan sebesar 9% dan dapat berubah sewaktuwaktu.
Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Entitas diharuskan antara lain; menyampaikan laporan keuangan internal
triwulanan dan laporan keuangan tahunan audited, memberikan keterangan tertulis atas peringkat merah dalam
pengelolaan lingkungan hidup yang diberikan Kementrian Lingkungan Hidup dan ketentuan-ketentuan perkreditan
yang berlaku di PT Bank Central Asia, Tbk.
The Bank of Tokyo – Mitsubhisi UFJ, Ltd.
Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari The Bank of Tokyo – Mitsubhisi UFJ, Ltd. sebesar maksimum
Rp150.000.000.000.- dan fasilitas bank garansi sebesar Rp100.000.000.000.- merupakan sublimit dari fasilitas kredit
modal kerja, serta fasilitas forex line sebesar maksimum USD 1.600.000. Fasilitas kredit ini diberikan tanpa jaminan
(Negative pledge) dan dibebani suku bunga tahunan sebesar ongkos pendanaan ditambah dengan marjin tahunan
sebesar 1%.
Pada tanggal 1 Desember 2016 Entitas memperoleh fasilitas Bridging Loan dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ,
Ltd.sebesar maksimum Rp360.000.000.000,- dan fasilitas LC impor/local sebagai sublimit fasilitas Bridging Loan untuk
membiayai sementara proyek pembangunan pabrik Banjaran.Fasilitas Bridging Loan ini diberikan tanpa jaminan dan
dibebani suku bunga tahunan sebesar ongkos pendanaan ditambah dengan marjin tahunan sebesar 1,1%.
Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut di atas Entitas diharuskan menjaga rasio keuangan secara konsolidasi,
seperti rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar tidak kurang dari 1,5 kali, rasio total kewajiban terhadap modal tidak
lebih dari 1,5 kali, dan rasio EBITDA terhadap pengeluaran bunga tidak kurang dari 3 kali untuk laporan keuangan
tahunan yang diaudit.
20.
UTANG USAHA
Pihak-pihak berelasi :
PT Indo Farma Global Medika
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero
PT Rajawali Nusindo
PT Bio Farma (Persero)
Lain-lain
31 Maret 2017
1.973.001.201
2.764.354.180
4.737.355.381
57
31 Desember 2016
3.411.860.185
449.275.272
261.037.322
56.187.005
4.384.636.889
8.562.996.673
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
20.
UTANG USAHA (lanjutan)
31 Maret 2017
Pihak ketiga:
PT Anugrah Parmindo Lestari
PT Jonhson & Johnson Indonesia
PT Anugerah Argon Medika
Mylan Laboratoris (India)
PT Bina San Prima
PT Merapi Utama Farma
PT Enseval Putra Megatrading
PT Parit Padang Global
PT Mensa Bina Sukses
PT Daya Muda Agung
PT Phapros
PT Tempo
PT Milenium Pharmacon
PT Antar Mitra Sembada
Gea Processing Engineering
PT Sri Aman Corporindo
PT Penta Valent
PT Lucas Jaya
PT Tigaka Distrindo Perkasa
PT Deltamas Solusindo
PT Avesta Continental Packing
PT Kasa Husada
PT Sari Sarana Kimia
PT Menjangan Sakti
PT Kalista
PT Combi Putra
PT Megamedica Pharmaceutichals
PT Novapherin
PT Osmopharm
PT Kebayoran Farma
Purdue Pharmaceutichal
PT Narda Tita
PT United Dico Citas
PT Justus Kimiaraya
PT Mega Setia Agung Kimia
World Botanical s Product
Dipindahkan
58
31 Desember 2016
49.349.828.914
42.363.321.287
38.301.410.277
26.441.354.667
22.717.000.601
16.659.761.788
14.537.787.408
14.173.863.024
13.866.611.527
10.634.457.681
9.556.670.000
9.485.648.934
9.429.421.112
8.650.338.011
6.984.591.900
6.736.125.629
6.437.017.939
6.416.566.075
6.238.119.243
5.469.000.000
5.360.349.779
5.077.758.559
4.135.652.234
4.115.637.940
3.966.379.648
3.580.280.166
3.565.089.600
3.407.673.389
3.117.152.000
2.899.597.025
2.639.789.774
2.480.934.686
2.418.631.959
2.334.727.200
2.305.374.926
2.226.214.895
80.253.475.529
80.863.735.708
56.118.853.615
39.664.501.487
27.009.724.476
20.253.231.294
26.384.575.232
20.711.503.836
19.226.146.255
11.900.443.013
21.777.590.625
18.507.940.467
16.222.024.891
14.799.202.245
6.984.591.900
6.425.627.782
6.226.846.458
1.072.857.296
5.934.242.830
4.553.000.000
10.613.585.558
1.880.457.184
556.377.015
3.202.442.840
7.774.727.575
3.355.927.604
2.733.010.200
17.300.414.227
3.117.152.000
4.488.954.458
2.639.789.774
1.813.001.645
5.149.334.847
1.460.952.675
1.809.464.412
5.382.207.391
378.080.139.797
558.167.914.344
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
20.
UTANG USAHA (lanjutan)
Pindahan
PT Eva Surya
PT Udaya Anugerah Abadi
Koperasi Chincona
PT Inti Sumber Hasil Semesta
PT Ditek Jaya
Continental Petrochem Pte, Ltd
PT Brataco Chemica
PT Fabindo Sejahtera
PT Karya Intertek Kencana
PT Satria Midasuara
PT Dos Ni Roha
PT Pomala
CV Mutiara
PT Satya Samitra Niagatama
PT Multi Husada
PT Distriverta Buana
PT Tiga Anugrah
PT Sawah Besar
PT Impack
PT Pasific Rimutama
PT Tatarasa Primatama
PT Indo Farma Global Medika
PT Pharmalaboratori
PT Holly
PT Trisuryamedika
PT Sinergiutamase
PT Medquest Jaya Global
PT Phytokemo agung farma
PT Bio Axion health
PT Tiara Kencana
PT Ika pharmindo Putra mas
PT Sinar Roda Utama
PT Abhimata manunggal
PT Anugerah Sarana Andhita
PT Almega Sejahtera
PT Farrel Wulan Jaya
PT PZ Cusson Indonesia
Lain-lain (masing-masing dengan saldo dibawah
Rp1.000.000.000)
Jumlah Utang pihak ketiga
Jumlah utang usaha bersih
59
31 Maret 2017
378.080.139.797
2.199.767.953
2.030.200.000
1.960.626.562
1.869.196.154
1.825.565.900
1.677.211.623
1.556.654.564
1.475.435.748
1.324.770.300
1.322.115.820
1.237.008.994
1.136.728.596
1.128.652.121
1.114.124.742
945.790.855
940.407.695
897.914.189
849.650.072
806.843.530
698.048.169
594.426.227
567.349.367
-
31 Desember 2016
558.167.914.344
2.648.269.980
1.361.650.000
1.103.179.864
1.166.000.000
238.478.285
1.112.900.572
1.144.296.572
1.195.009.200
1.322.115.820
4.203.725.546
1.136.728.596
1.029.097.732
458.066.375
2.043.495.091
1.292.905.173
1.128.249.696
2.037.132.089
1.279.660.325
2.711.067.675
3.618.987.018
1.035.384.545
36.061.440.299
11.734.386.122
9.154.710.316
7.960.636.794
4.310.523.000
4.162.928.373
3.838.084.323
2.805.081.550
1.574.353.274
1.370.125.754
1.347.170.000
1.132.851476
1.122.407.500
1.087.261.346
1.061.645.974
258.420.945.663
678.526.186.168
683.263.541.549
203.202.353.329
886.562.716.768
895.125.713.441
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
20.
UTANG USAHA (lanjutan)
Jumlah utang usaha berdasarkan umur sebagai berikut:
31 Maret 2017
Belum jatuh tempo
1 sampai dengan 30 hari
31 sampai dengan 60 hari
61 sampai dengan 150 hari
Lebih dari 150 hari
313.989.715.998
133.426.389.405
100.722.255.991
33.891.703.832
101.233.476.323
683.263.541.549
31 Desember 2016
549.524.047.893
180.628.966.079
77.723.806.594
58.872.061.866
28.376.831.101
895.125.713.441
Jangka waktu kredit yang timbul akibat dari pembelian barang jadi, bahan baku,dan bahan pembantu baik dari dalam
negeri maupun dari luar negeri berkisar antara 30 sampai dengan 180 hari dan dalam transaksi tersebut dari pihak
kreditur (supplier) tidak ada persyaratan atau jaminan tertentu.
Jumlah utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Rupiah
Mata uang asing
USD8.692.271,64: 31 Maret 2017 dan
USD6.443.679,24: 31 Desember 2016
21.
31 Desember 2016
567.473.791.078
0
808.548.439.237
0
115.789.750.471
683.263.541.549
86.577.274.206
895.125.713.441
UANG MUKA PELANGGAN
Akun ini merupakan uang muka yang diterima EntitasInduk dan Entitas Anak dalam rangka penjualan obat-obatan dan
alat kesehatan ke Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah Daerah), dan pihak ketiga masing-masing sebesar
Rp902.476.123,-. danRp2.230.070.170,- pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.
60
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
22.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
31 Maret 2017
Gaji dan kesejahteraan karyawan
Promosi dan beban penjualan
Biaya umum dan pemeliharaan
Cadangan tantiem direksi dan komisaris
Biaya pabrikasi dan produksi
Biaya listrik.gas. air dan bahan bakar
Biaya bunga bank
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah
Rp1.000.000.000)
23.
31 Desember 2016
54.067.155.163
12.913.006.512
10.251.023.459
15.400.340.000
8.124.813.680
3.429.194.744
2.062.500.000
161.585.881.712
40.030.397.495
22.278.500.355
15.400.340.000
11.951.215.597
3.334.547.413
2.062.500.000
972.235.407
107.220.268.965
994.472.471
257.637.855.043
UTANG SEWA PEMBIAYAAN
31 Maret 2017
Pembayaran minimum di masa depan
Dikurangi beban keuangan masa depan
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Bagian jangka panjang
31 Desember 2016
4.752.683.716
4.651.456.896
(752.662.249)
4.000.021.467
(490.285.000)
4.161.171.896
1.285.937.403
2.714.084.064
(1.447.087.832)
2.714.084.064
Utang sewa pembiayaan merupakan utang sewa atas pengadaan aset tetap kendaraan di Entitas dengan tingkat
bunga antara 6.20% sampai dengan 9.50% per tahun dengan jangka waktu angsuran antara 3 tahun sampai dengan 4
tahun.Entitas wajib merawat kendaraan yang dipergunakan. Resiko atas rusak, musnahnya atau hilangnya kendaraan
menjadi tanggung jawabEntitas untuk itu Entitas mengasuransikan untuk seluruh resiko (all risk) selama periode sewa
beli.
Adapun rincian Entitas sewa guna usaha adalah sebagai berikut:
Koperasi Mandiri
PT Toyota Astra Finance
PT Astrindo Finance
2017
15.284.112.305
1.443.096.000
808.703.520
17.535.913.842
61
2016
17.662.824.512
1.028.459.520
950.024.000
19.641.310.048
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
24.
LIABILITAS LANCAR LAINNYA
31 Maret 2017
Titipan Uang Pihak ketiga
Pengadaan aset tetap
Pendapatan diterima dimuka Sewa tanah dan Bangunan
PT Tirta Investama
Jasa medis dokter
PT Triman
Koperasi Chincona
Jansen Indonesia
PT Cipta Kreasindo
Naprod Life
Uang Pakaian Dinas
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di
Rp1.000.000.000)
25.
bawah
31 Desember 2016
7.002.979.329
5.899.328.216
2.100.087.666
4.032.966.361
1.044.444.775
862.933.617
368.570.663
24.750.000
1.262.097.020
1.455.389.273
13.652.848.118
37.706.395.038
22.021.007.681
18.796.395.423
6.258.767.290
2.074.585.405
2.752.407.174
1.044.444.775
901.513.379
195.340.829
24.750.000
7.073.299.594
61.142.511.550
PINJAMAN JANGKA MENENGAH
Pokok Pinjaman
Rp300.000.000.000
Wali Amanat
Bank Mandiri
Jatuh Tempo
25 Pebruari 2018
Suku bunga
8,25%
Pada tanggal 22 Agustus 2016 perusahaan menerbitkan MTN sebesar Rp300.000.000.000.- dengan Arranger PT
Bahana Sekuritas dan PT CIMB Sekuritas Indonesia, dan Wali Amanat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan
tingkat suku bunga tetap sebesar 8.25% jangka waktu 18 (delapan belas) bulan dari 25 November 2016 sampai
dengan 25 Pebruari 2018,dan pembayaran bunga dilakukan setiap 3(tiga) bulan. Dana MTN digunakan untuk
ekspansi usaha dan modal kerja Entitas.
26.
PINJAMAN JANGKA PANJANG
Pinjaman Jangka Panjang adalah Saldo pinjaman atas fasilitas Kredit Investasi dari Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (Indonesia Eximbank), yang terdiri dari fasilitas kredit investasi untuk membiayai pembangunan fasilitas
produksi PT Kimia Farma (persero) Tbk di Jalan Raya Banjaran Km 16 , Bandung dan untuk membiayai pembangunan
pabrik bahan baku obat di Delta Silicon , Lippo Cikarang, Jawa Barat.
Saldo Pinjaman pada tanggal 31 Maret 2017 adalah sebesar Rp 145.453.140.375
62
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
27.
MODAL SAHAM
Susunan pemilikan saham Entitas pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham
1. Pemerintah Republik Indonesia
- Saham seri A Dwiwarna
- Saham seri B Biasa
2. Masyarakat umum
- Saham seri B Biasa
3. Manajemen - Saham seri B Biasa
- Jisman Siagian
- Pujianto
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
28.
Lembar saham
%
1
4.999.999.999
0
553.875.000
0
82.500
42.500
5.554.000.000
0.01
90.02
9.97
0.00
0.00
100.00
Jumlah (Rp)
100
499.999.999.900
0
55.387.500.000
0
8.250.000
4.250.000
555.400.000.000
TAMBAHAN MODAL DISETOR LAINNYA – AGIO SAHAM
Jumlah (Rp)
Penjualan saham ke masyarakat umum dengan harga perdana Rp200 X 500.000.000 saham
Penjualan saham ke karyawan dan manajemen dengan harga Rp180 X 54.000.000 saham
Nominal saham Rp100 X 554.000.000 saham
Biaya emisi saham baru
Jumlah tambahan modal disetor agio saham
29.
SELISIH RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
%
Penyertaan
PT Sinkona Indonesia Lestari
30.
100.000.000.000
9.720.000.000
(55.400.000.000)
54.320.000.000
(10.740.379.969)
43.579.620.031
31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.
harga perolehan
56.02%
18.578.965.212
nilai wajar
Selisih
28.663.607.062 10.084.641.850
DIVIDENDAN CADANGAN UMUM
Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS) tahun buku 2015 pada tanggal 06 April 2016 antara lain menetapkan
penggunaan Laba tahun buku 2015 sebesar Rp248.849.016.194,- sebagai berikut:
a. Sebesar Rp 49.769.803.239,- atau 20% dari laba bersih untuk Deviden
b. Sebesar Rp2.488.490.162,- atau 1% dari laba bersih untuk Program Bina Lingkungan
c. Sebesar Rp196.590.722.793 atau 79% dari laba bersih sebagai saldo laba
63
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
31.
LIABILITAS IMBALAN KERJA
31 Maret 2017
Progam Pensiun Manfaat Pasti
Liabilitas Imbalan Kerja manfaat karyawan
Saldo akhir
38.808.779.747
229.833.518.841
268.642.298.588
31 Desember 2016
39.856.871.308
227.375.308.917
267.232.180.225
PROGRAM PENSIUN
Program pensiun manfaat pasti
Dana pensiun ini dikelola oleh dana Pensiun Kimia Farma (DPKF) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Kep-023/KM.17/2000 tanggal 31 Januari 2000. Dana
Pensiun Kimia Farma (DPKF) merupakan kelanjutan dari Yayasan dana Pensiun Kimia Farma yang dibentuk
berdasarkan Akta No. 38 tanggal 20 April 1970 dari Nerdy. S.H. notaris di Jakarta.
Pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan.
Pendanaan dana Pensiun Kimia Farma berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan dan
pemberi kerja masing-masing sebesar 6,5% dan 9,56% dari penghasilan dasar pensiun.
Rekonsiliasi beban (manfaat) pensiun sebagai berikut:
31 Maret 2017
Jasa kini perusahaan
Beban bunga
Iuran dana pensiun / Premi asuransi
Hasil yang diharapkan dari aset program
1.212.552.670
6.935.493.229
(2.420.207.311)
(6.138.355.802)
(410.517.214)
31 Desember 2016
4.850.210.681
26.909.406.804
(49.800.024.642)
(20.438.519.200)
(38.478.926.357)
Aset manfaat pensiun karyawan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Nilai kini liabilitas pada akhir periode
Nilai wajar aset akhir periode
Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan
364.113.394.496
(325.304.614.749)
38.808.779.747
31 Desember 2016
346.774.661.425
(306.917.790.117)
39.856.871.308
Mutasi aset manfaat karyawan adalahsebagai berikut:
Liabilitas awal periode
Beban (manfaat) pensiun tahun berjalan
Beban (Pendapatan) komprehensif lain
Liabilitas akhir periode
31 Maret 2017
39.856.871.308
(410.517.214)
(637.574.347)
38.808.779.747
64
31 Desember 2016
80.886.095.050
(38.478.926.357)
(2.550.297.385)
39.856.871.308
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
31.
LIABILITAS IMBALAN KERJA(lanjutan)
PROGRAM PENSIUN(lanjutan)
Nilai sekarang liabilitas dana pensiun dan beban pensiun pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dihitung
oleh PT KIS Aktuaria, aktuaris independen dengan menggunakan metode “projected unit credit”.
Laporan tersebut disusun dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kenaikan uang pensiun
Tabel kematian
Tingkat kenaikan cacat
Tingkat pengunduran diri
Estimasi sisa masa kerja
Umur pensiun normal
Umur pensiun dipercepat
:
:
:
:
:
:
:
:
:
8.00% tahun
5% per tahun
2% per tahun
The 1949 Annuity mortality table modified
0.01% tingkat mortalita
1% tingkat mortalita
10 tahun
55 tahun
45 tahun
LIABILITAS IMBALAN KERJA MANFAAT KARYAWAN
Entitas memberikan imbalan kerja berupa uang penghargaan dalam hal karyawan mengundurkan diri, meninggal,
sakit/cacat ataupun mencapai usia pensiun dini/normal yang besarnya tergantung dari masa kerja masing-masing
karyawan, sesuai yang tercantum dalam Kesepakatan Kerja Bersama antara Entitas dan Serikat Pekerja Kimia Farma.
Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut (catatan 2n).
Beban imbalan kerja karyawan pada 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 menggunakan angka yang dihitung oleh
PT KIS Aktuaria, aktuaris independen sebagai berikut:
Jasa kini perusahaan
Beban bunga
Amortisasi Akumulasi (Keuntungan) Aktuaria
31 Maret 2017
2.442.833.724
4.570.811.141
7.013.644.865
31 Desember 2016
9.771.334.894
16.265.287.897
(452.516.808)
25.584.105.983
31 Maret 2017
231.091.986.940
(1.258.468.099)
31 Desember 2016
228.540.557.059
(1.165.248.142)
229.833.518.841
227.375.308.917
Liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas pada akhir periode
Nilai wajar aset akhir periode
Liabilitas yang diakui pada laporan posisi
keuangan
65
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
31.
LIABILITAS IMBALAN KERJA(lanjutan)
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Liabilitas awal periode
Beban imbalan pasca kerja yang diakui periode berjalan
Pembayaran imbalan pasca kerja yang selama periode berjalan
Beban (Pendapatan) komprehensif lain
Aset Liabilitas belum diakui di neraca
Liabilitas akhir periode
31 Desember 2016
227.375.308.917
7.013.644.865
(14.130.150.821)
9.225.976.447
348.739.433
229.833.518.841
202.619.885.443
25.584.105.983
(36.667.458.280)
35.490.036.338
348.739.433
227.375.308.917
Nilai sekarang liabilitas imbalan kerja bersih per 31 Maret 2017 menggunakan angka estimasi dan 31 Desember 2016
dihitung oleh PT KIS Aktuaria dengan menggunakan metode “projected unit credit” dengan menggunakan asumsi
aktuaria sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun
Tingkat kenaikan gaji
Tabel kematian
Tingkat kenaikan cacat
Tingkat pengunduran diri
Estimasi sisa masa kerja
Umur pensiun normal
Umur pensiun dipercepat
32.
:
:
:
:
:
:
:
:
8.00% tahun
5% per tahun
The 1949 Annuity mortality table modified
0.01% tingkat mortalita
1% tingkat mortalita
10 tahun
55 tahun
45 tahun
KEPENTINGAN NON PENGENDALI (KNP)
%
Penyertaan
PT Sinkona Indonesia Lestari
PT Kimia Farma Diagnostika
PT Kimia Farma Apotek
PT Sungwun Pharmacopia
Saldo laba(rugi)
31 Maret 2017
Dividen
Laba(rugi)
Jumlah KNP
49.00%
00.04%
00.00%
11.403.983.136
5.000.000
20.625.000.000
20.070.203.012
5.839.482
(1.658.848.562)
- 1.946.775.580
1.018.465
- (433.130.616)
33.420.961.777
11.857.947
18.533.020.822
Jumlah
32.033.983.136
18.417.193.932
-
51.965.840.496
%
Penyertaan
PT Sinkona Indonesia Lestari
PT Kimia Farma Diagnostika
PT Kimia Farma Apotek
PT Sungwun Pharmacopia
Saham
Saham
Saldo laba(rugi)
1.514.663.429
31 Desember 2016
Dividen
Laba(rugi)
Jumlah KNP
49.00%
00.04%
00.00%
25%
11.403.983.136
5.000.000
20.625.000.000
14.642.344.756
3.075.582
-
(412.081.178)
-
5.839.939.434
2.763.900
(1.658.845.562)
31.474.186.148
10.839.482
18.966.154.438
Jumlah
32.033.983.136
14.645.420.338
(412.081.178)
4.183.857.772
50.451.177.068
66
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
33.
PENJUALAN
Tahun 2017
Penjualan lokal:
Pihak ketiga lokal
Pihak-pihak berelasi
Penjualan pihak ketiga ekspor:
Garam kina
Yodium dan Derivat
Obat dan lain-lain
Tahun 2016
1.097.508.347.596
47.206.180.873
0
50.370.390.668
1.426.296.000
1.454.414.832
1.044.932.260.860
51.032.255.600
1.197.965.629.969
1.138.657.510.270
40.829.498.640
1.863.495.170
-
Rincian penjualan menurut lini produk adalah sebagai berikut:
Penjualan produksi Entitas:
Obat Generik
Obat Ethical. Lisensi dan Narkotika
Obat Over The Counter (OTC)
Bahan baku (minyak nabati. yodium dan kina)
Jasa Laboratorium dan klinik kesehatan
Sub Total
Penjualan produksi Pihak Ketiga:
Obat Ethical
Obat Generik
Obat Over The Counter (OTC)
Alat kesehatan dan lain-lain
Sub Total
67
Tahun 2017
Tahun 2016
103.575.347.004
147.588.189.019
70.746.434.580
65.724.588.241
53.856.305.178
441.490.864.022
106.194.113.185
117.489.536.984
58.711.107.982
49.929.041.566
42.182.085.343
374.505.885.060
508.207.827.884
28.886.825.110
188.459.523.948
30.920.589.006
756.474.765.948
1.197.965.629.969
501.227.900.764
46.071.090.458
193.793.010.960
23.059.623.028
764.151.625.210
1.138.657.510.270
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
34.
BEBAN POKOK PENJUALAN
Tahun 2017
Tahun 2016
Pertambangan
Pemakaian bahan
Biaya tak langsung
Biaya langsung
1.926.780.594
582.786.807
603.914.132
3.262.107.526
1.029.161.123
Sub total biaya produksi pertambangan
2.509.567.401
4.895.182.781
99.528.299.622
17.330.181.529
0
28.223.282.915
9.078.120.094
6.064.786.058
458.250.483
4.500.114.390
94.995.359.120
15.301.516.039
165.183.035.091
150.957.795.296
52.227.983.719
(63.145.448.677)
58.983.392.402
(63.540.574.029)
154.265.570.133
156.775.137.534
146.400.613.669
151.295.796.450
770.448.872.476
642.332.913.025
(723.859.171.410)
688.922.614.091
845.697.751.625
599.902.059.418
661.762.755.629
(623.479.003.925)
638.185.811.122
789.481.607.572
Produksi manufaktur
Pemakaian bahan
Biaya langsung
Biaya pabrikasi:
Gaji dan kesejahteraan karyawan
BBM, listrik, air, gas & bahan kimia
Penyusutan
Pemeliharaan dan peralatan
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000)
Sub total
Barang dalam proses
Awal periode
Akhir periode
Sub total produksi manufaktur
Total biaya produksi manufaktur dan pertambangan
Barang jadi
Awal periode
Pembelian
Akhir periode
Sub Total
68
21.759.629.336
7.177.915.410
4.365.802.553
46.79.562.664
2.678.010.174
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
35.
BEBAN USAHA
Beban penjualan dan disrtibusi:
Gaji dan kesejahteraan karyawan
Promosi
Distribusi barang
Amortisasi sewa gedung, amortisasi kerja sama operasi dan IKS
Pemeliharaan bangunan sewa dan kerja sama operasi
Komisi penjualan
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000)
Beban umum dan administrasi:
Gaji dan kesejahteraan karyawan
Listrik, BBM, air dan gas
Pemeliharaan dan peralatan
Perjalanan dinas
Gaji dan kesejahteraan direksi dan dewan komisaris
Penyusutan dan amortisasi
Alat kantor dan percetakan
Penelitian dan pengembangan
Jamuan dan sumbangan
Telepon, facsimile dan telegram
Penyisihan barang rusak/usang
Pajak kendaraan. bumi bangunan dan retribusi
Jasa professional
Asuransi
Penyisihan piutang usaha dan lainnya
Sewa gedung dan kendaraan
Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000)
69
Tahun 2017
Tahun 2016
125.923.613.944
29.761.598.890
10.813.720.996
27.911.405.328
1.647.175.911
1.927.976.387
2.164.710.863
112.893.348.133
27.622.933.325
9.885.252.172
17.407.716.915
10.016.996.757
2.092.359.270
188.372.513
198.222.225.941
180.106.979.085
42.537.982.751
13.880.739.963
10.592.442.438
6.825.945.646
3.867.252.845
8.391.608.157
7.000.787.068
3.415.670.887
4.474.704.377
4.936.486.676
3.875.306.536
4.355.371.268
1.137.618.586
-1.415.295.500
1.857.386.602
6.970.842.866
46.926.940.625
12.293.078.981
10.334.624.668
5.476.176.087
6.865.508.292
6.737.594.444
5.480.095.728
3.351.497.880
4.025.046.157
4.906.529.528
1.184.594.456
2.373.008.288
1.972.618.871
1.364.030.224
718.254.822
4.298.603.803
122.704.851.166
118.308.202.854
320.927.077.107
298.415.181.939
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
36.
BEBAN KEUANGAN
Tahun 2017
Beban bunga bank
Beban bunga pinjaman jangka menengah
Beban bunga – sewa pembiayaan
37.
14.126.650.818
2.062.500.000
69.308.388
16.258.459.206
8.114.711.355
178.889.823
8.293.601.178
PENDAPATAN LAINNYA
Sewa gedung dan ruangan
Listing fee dan brand activity fee
Pendapatan deviden
Bunga deposito berjangka
Pendapatan jasa giro
Penjualan Non Produk
Lain-lain masing-masing dengan saldo dibawah Rp1.000.000.000
38.
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2016
1.368.905.253
6.456.603.256
13.685.971.368
5.333.765.398
546.979.831
427.202.221
3.250.122.682
31.069.550.009
2.652.673.784
1.873.336.492
8.269.523.857
1.833.535.349
789.613.962
315.955.0002.061.033.261
17.795.671.705
PENDAPATAN (BEBAN) KURS MATA UANG ASING – BERSIH
Saldo Pendapatan (beban) kurs mata uang asing bersih untuk periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 2016
masing-masing sebesar (Rp 604.539.676) dan (Rp 908.293.320),-
39.
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Laba Bersih
Laba bersih untuk tujuan penghitungan laba per saham yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa pemilik
Entitas adalah sebesar Rp29.190.737.887,- dan Rp 41.990.158.388,- masing-masing untuk periode 31 maret 2017
dan 2016
Jumlah Saham
Jumlah berdasarkan rata-rata tertimbang saham beredar yang digunakan sebagai dasar perhitungan laba per saham
dasar pada tahun 2017 dan 2016 adalah sebesar 5.554.000.000 saham.
Laba Bersih Per Saham Dasar
Laba bersih per saham dasar adalah sebesar Rp 5.26 dan Rp 7.56.- masing-masing untuk periode yang berakhir 31
Maret 2017 dan 2016..
70
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
40.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK BERELASI
Sifat dan jenis transaksi yang material dengan pihak – pihak berelasi adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan
pemegang saham Entitas sebesar 90.03% per 31 Maret 2017 dan 2016. Entitas dan BUMN lain memiliki
hubungan afiliasi melalui penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia.
b. Entitas menempatkan dana dan memiliki pinjaman dana pada bank-bank BUMN dengan persyaratan dan tingkat
bunga normal sebagaimana yang berlaku untuk nasabah pihak ketiga.
c. Entitas mengadakan perjanjian dalam rangka usaha Entitas dengan BUMN-BUMN lain.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak - pihak berelasi adalah sebagai berikut:
No
1
Pihak Hubungan Istimewa
Sifat hubungan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
BUMN
Transaksi
Penempatan dana di rekening
bank,penjualan obat dan fasilitas
pinjaman
2
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
BUMN
3
PT Bank Pembangunan Daerah
BUMN
Penempatan dana di rekening bank.
fasilitas pinjaman dari bank
Penempatan dana di rekening bank
4
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
BUMN
Penempatan dana di rekening bank
5
PT Bank Syariah Mandiri
BUMN
Penempatan dana di rekening bank
6
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
dahulu PT Asuransi Kesehatan (Askes)
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
BUMN
Penjualan Obat
BUMN
Penjualan Obat
PT Angkasa Pura (Persero)
BUMN
Penjualan Obat
PT Jamsostek (Persero)
BUMN
Penjualan Obat
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
BUMN
Penjualan Obat
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
PT Pertamina (Persero)
PT Timah (Persero) Tbk.
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri)
PT Perkebunan Nusantara (Persero)
PT Pos Indonesia (Persero)
PT Bio Farma (Persero)
PT Taspen (Persero)
PT Pelabuhan Indonesia
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
BUMN
BUMN
BUMN
BUMN
BUMN
BUMN
BUMN
BUMN
BUMN
BUMN
Penjualan Obat
Penjualan Obat
Penjualan Obat
Penjualan Obat
Penjualan Obat
Penjualan Obat
Penjualan Obat
Penjualan Obat
Penjualan Obat
Penjualan Obat
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
71
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
40.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK BERELASI (Lanjutan)
No Pihak Hubungan Istimewa
Sifat hubungan
Transaksi
21
22
23
24
PT Bio Farma (Persero)
PT Garam (Persero)
PT Indofarma Global Medika
PT Rajawali Nusindo
Pembelian/Penjualan Obat
Pembelian Obat
Pembelian/Penjualan Obat
Pembelian/Penjualan Obat
25
Indonesia Exim Bank
26
BUMN
BUMN
Entitas Anak
BUMN
Entitas Anak
BUMN
Lembaga
Pembiayaan
PT Bank Mandiri Taspen Pos
Entitas Anak
Penempatan Dana di Rekening
31 Maret 2017
Bank
Pihak-pihak berelasi –Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Pembangunan Daerah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Syariah Mandiri
Jumlah bank Rupiah
Mata Uang Asing
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Jumlah bank mata uang asing
Jumlah Pihak-pihak berelasi
Persentase terhadap jumlah asset
Deposito jangka pendek (Rupiah)
Pihak-pihak berelasi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT BankRakyat Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Jabar Banten Tbk
PT Bank BNI
PT Bank Mandiri Taspen Pos
Persentase terhadap jumlah aset
72
Fasilitas Pinjaman
31 Desember 2016
134.724.346.925
8.859.215.611
15.987.853.499
12.751.177.643
27.754.292
172.350.347.970
118.636.231.076
32.082.988.895
9.210.949.311
3.211.215.030
166.779.287
163.308.163.599
7.637.014.321
7.637.014.321
179.987.362.291
4,02%
22.470.405.862
22.470.405.862
185.778.569.461
4,03%
1.125.000.000
75.000.000.000
76.125.000.000
1,70%
150.000.000.000
50.000.000.000
75.000.000.000
75.000.000.000
350.000.000.000
7,59%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
40.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Piutang Usaha
Pihak-pihak berelasi :
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
(dahulu PT Asuransi Kesehatan Indonesia)
PT Angkasa Pura II (Persero)
PT Pertamina (Persero)
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
PT Astek
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
PT Pelabuhan
PT Pelni
PT Bio Farma
PT Timah
PT Rajawali Nusantara Indonesia
Lain-lain (masing-masing dengan saldo
Rp1.000.000.000)
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
31 Maret 2017
di
Persentase terhadap jumlah asset
Pihak-pihak berelasi :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Rupiah
USD21.681,27:per 31 Maret 2017
USD21.060,01 :per 31 Desember 2016
Persentase terhadap jumlah liabilitas
Utang Usaha
Pihak-pihak berelasi :
PT Indo Farma Global Medika
PT Telkom
PT Adhi Karya
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero)
PT Rajawali Nusindo
PT Bio Farma (Persero)
Lain-lain
bawah
22.944.113.978
21.477.158.094
6.843.633.441
10.774.856844
2.049.872.027
623.938.332
1.481.090.509
710.439.942
69.021.097
1.037.966.758
12.861.888.668
7.861.718.365
2.200.327.609
1.125.036.060
1.164.586.631
862.370.809
460.806.282
460.698.248
209.665.763
51.164.941
962.635.157
15.554.357.680
62.089.290.608
(136.539.852)
61.952.750.756
9.368.088.386
58.873.724.909
(117.895.231)
58.755.829.680
1,38%
1,27%
31 Maret 2017
31 Desember 2016
453.294.397.403
288.816.197
333.728.485.561
282.962.254
453.583.213.600
20,76%
334.011.447.815
7,24%
31 Maret 2017
567.349.367
1.410.117.841
628.716.727
2.131.171.446
4.737.355.381
0,22%
Persentase terhadap jumlah liabilitas
73
31 Desember 2016
31 Desember 2016
3.411.860.185
449.275.272
261.037.322
56.187.005
4.384.636.890
8.562.996.674
0,19%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
40.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK BERELASI(Lanjutan)
Penjualan
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
BPJS Kesehatan (dh. PTAsuransi Kesehatan Indonesia)
PT Angkasa Pura (Persero) II
PT Pertamina (Persero)
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
BPJS Ketenagakerjaan (dh. PT Jamsostek Persero)
PT Timah (Persero) Tbk
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
PT Angkasa Pura (Persero) I
PT Bio Farma (Persero)
PT Perkebunan Indonesia (Persero) II
PT Rajawali Nusindo
PT Perkebunan Indonesia (Persero) IV
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000.000)
Prosentase terhadap Jumlah penjualan
Pembelian
PT Indofarma Global Medika
PT Rajawali Nusindo
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero)
Perusahaan Perdagangan Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100.000.000)
Prosentase terhadap Harga Pokok Penjualan
74
Tahun 2017
16.909.044.649
15.050.265.151
3.086.572.829
1.239.729.014
1.144.393.684
1.286.715.060
50.841.670
422.665.569
379.612.510
235.808.894
422.174.945
354.591.974
171.666.588
191.163.728
6.260.934.608
47.206.180.873
Tahun 2016
15.902.809.124
14.146.506.293
2.414.203.631
1.343.077.389
1.115.696.001
17.995.500
399.103.560
12.907.161.269
51.032.255.600
3,94%
4,24%
Tahun 2017
Tahun 2016
1.766.114.286
4.910.147
1.538.181.472
3.309.205.905
0,00
243.046.464
125.566.206
512.821.972
170.655.821
1.048.438.727
2.100.529.190
0,20%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
41.
IKATAN DANKONTINJENSI
a.
a. Entitas mempunyai perjanjian dengan Nature Pristine Health Products Ltd, Kanada tanggal 18 Mei 2005, Janssen
Pharmaceutica - Belgia dan PT Johnson & Johnson Indonesia pada tanggal 7 Mei 2007, Naprod Life Sciences Pvt
Ltd - India pada tanggal
12 Agustus 2008, PT B Braun Medical Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2008
diperbaharui tanggal 1 Oktober 2013, untuk menjual dan mendistribusikan produk-produk farmasi. Entitas akan
diberikan potongan harga sebesar persentase tertentu dari harga jual yang disyaratkan. Jangka waktu perjanjian 1
(satu) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis kecuali ada pemutusan perjanjian
oleh salah satu pihak.
Entitas mempunyai perjanjian dengan Biotest AG, Jerman tanggal 8 November 2006, Perjanjian Lisensi dengan
Hetero Labs Limited, India, 14 Juli 2015 Kunming Pharmaceuticals Corp, China tanggal 1 Juli 2011, Mundipharma
Laboratories GmbH, Switzerland tanggal 1 Agustus 2013, Laboratorio Reig Jofre S.A., Spain tanggal 22 Januari 2015,
Pantheryx Group Asia Pte. Ltd tanggal 24 Februari 2015, Indivior UK Limited tanggal 18 Agustus 2011, Vins Bio, India
dan PT EyeGene Permata Nusantara tanggal 29 Februari 2016
b. Pada tanggal 15 April 2005 Entitas mengadakan perjanjian Build Operate Transfer (BOT) dengan PT Cipta Kreasi
Fasilitas atas sebidang tanah milik Entitas seluas 4.175 m² yang terletak di Jalan Cikini Raya No. 2-4 Jakarta Pusat,
yang akan dibangun gedung atau pusat perbelanjaan/mall berlantai tiga dengan jangka waktu pengelolaan selama 20
(dua puluh) tahun terhitung sejak tanggal 31 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Januari 2026 dan pada tanggal
28 Februari 2006 telah dibuat klausul tambahan atas perjanjian tersebut.
c.
Pada tanggal 01 Juli 2015, Entitas mengadakan Perjanjian Kerjasama Pendayagunaan Aset Tetap dengan Pola
Bangun Guna Serah dengan PT Aura Nusantara Abadiatas sebidang tanah milik Entitas seluas 2.111 m2 yang terletak
di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 69 Bandung, yang akan dibangun bangunan Hotel standar Bintang Tiga yang terintegrasi
dengan ruang apotek, ruangpraktek dokter dan fasilitas penunjang lainnyadengan jangka waktu pengelolaan selama
25 (dua puluh lima) tahun, terhitung sejak tanggal diterbitkannya Sertifikat Laik Fungsi oleh- Pemerintah Kotamadya
Bandung(kecuali diakhiri lebih awal berdasarkan ketentuan Perjanjian ini), atau maksimal sampai dengan tanggal 02
Juni 2042.
d. Pada tanggal 16 November 2015, Entitas mengadakan Perjanjian Kerjasama Pendayagunaan Aset Tetap dengan
Pola Bangun Guna Serah dengan PT Primiera Anggadaatas sebidang tanah milik Entitas seluas 3.000 m2 yang
terletak di Jalan Matraman Raya Nomor 57, 59 dan 61 Bandung, yang akan dibangun bangunan Hotel standar Bintang
Tiga yang terintegrasi dengan ruang apotek, ruang praktek dokter dan fasilitas penunjang lainnya dengan jangka
waktu pengelolaan selama 25 (dua puluh lima) tahun, terhitung sejak tanggal diterbitkannya Sertifikat Laik Fungsi oleh
Pemerintah DKI Jakarta (selambat-lambatnya 16 Juni 2018) atau akan berakhir 16 Juni 2043.
e. Pada tanggal 08 Juni 2016, Entitas mengadakan Perjanjian Kerjasama Pendayagunaan Aset Tetap dengan Pola
Bangun Guna Serah dengan PTBrawijaya Investama atas sebidang tanah milik Entitas seluas 4.520 m2 yang terletak
di Jalan Dr. Saharjo No.199 Jakarta, yang akan dibangun bangunan Rumah Sakit termasuk Rumah Sakit Ibu dan Anak
berikut infrastruktur dengan jangka waktu pengelolaan selama 20 (dua puluh) tahun, terhitung sejak Grand Opening
Rumah Sakit.
75
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
41.
IKATAN DAN KONTINJENSI(lanjutan)
f.
Pada tanggal 25 Maret 2009. Entitas mengadakan perjanjian dengan PT Merapi Utama Pharma untuk memasarkan
produk – produk Entitas di seluruh wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama jangka waktu 2 (dua) tahun dan
selanjutnya diperpanjang secara otomatis. Pembaharuan Perjanjian tanggal 16 Agustus 2016.
g. Entitas mengadakan perjanjian distribusi dengan Ajmir MaS.Haal Co Ltd, Afghanistan pada tanggal 28 Maret 2006,
Amir Aldin Co Ltd Yaman pada tanggal 28 Agustus 2008, Yat Seng Trading Company Hongkong pada tanggal 15
Agustus 2008 untuk memasarkan produk – produk Entitas di wilayah masing – masing negara bersangkutan.
perjanjian ini berlaku dengan jangka waktu selama antara 2 (dua) sampai dengan 5 (lima) tahun dan selanjutnya dapat
diperpanjang secara otomatis.
h. Pada tanggal 21 Maret 2010, Entitas mengadakan perjanjian dengan PT Pharmasolindo untuk memasarkan dan
mempromosikan produk Kimia Farma di seluruh wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku dalam jangka waktu selama
antara1(satu) sampai 2 (dua) tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis. Perjanjian diperbaharui
tanggal 30 April 2015.
i.
Pada tanggal 5 Januari 2009, Entitas mengadakan perjanjian distribusi obat – obatan dan fito farmaka dengan PT
Anugrah Pharmindo Lestari yang berlaku efektif sejak tanggal 10 April 2009. Perjanjian ini berlaku selama jangka
waktu 2 (dua) tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis.
j.
Pada tanggal 3 Pebruari 2010. Entitas mengadakan perjanjian distribusi dengan Royal Ruby Co Ltd. Myanmar untuk
mendistribusikan obat-obatan produk Entitas di wilayah teritorial Myanmar. Perjanjian ini berlaku selama jangka waktu
3 (tiga) tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis.
k.
Entitas anak (PT KFTD) mengadakan perjanjian distribusi dengan dengan PT Mahakam Beta Farma tanggal 10 Mei
2005. PT Indofarma (Persero) Tbk tanggal 14 Agustus 2003 dan PT Merapi Utama tanggal 2 April 2003, PT Otsuka
pada bulan Mei 2012, PT Pharmasolindo pada bulan September 2012, PT Orang Tua Farma pada bulan Oktober
2012, PT Ahmadaris pada bulan Desember 2012, PT Darya Varia Group pada bulan Desember 2012, PT Mersifarma
pada bulan Maret 2013, PT Mirota KSM pada bulan Desember 2013, PT Widatra Bhakti pada bulan Januari 2014,
PT.Busana Utama pada bulan Februari 2014, PT.Ikapharmindo pada bulan Februari 2014, PT Kasa Husada pada
bulan Juni 2014, PT Anugerah Sinergi Solustama pada bulan September 2014 dan PT Mega Pratama Medicalindo
pada bulan Oktober 2014.
l.
Entitas Anak (PT Kimia Farma Apotek) mengadakan perjanjian kerja sama pelayanan obat-obatan dengan beberapa
Entitas. Berdasarkan perjanjian kerja sama tersebut, Entitas Anak menerima penunjukan untuk melayani obat-obatan
pegawai beserta keluarganya dari pihak-pihak tertentu.PT Kimia Farma Apotek akan menerima pembayarannya
setelah jangka waktu tertentu yang telah ditentukan dalam perjanjian setelah mengirimkan tagihan berikut dokumen
pendukungnya. Perjanjian ini berjangka waktu 2 (dua) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui
atas kesepakatan bersama.
Entitas tidak mengungkapkan jumlah penjualan dan beban perjanjian distribusi dan pemasaran karena kegiatan utama
Entitas adalah distribusi dan pemasaran produk farmasi disamping juga manufaktur.
76
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
42.
SEGMEN OPERASI
Informasi segmen operasi Entitasdisajikan menurut pengelompokan kegiatan usaha Entitasyaitu manufaktur,
distribusi, ritel, dan jasa.
Segmen operasi 31 Maret 2017
Manufaktur
Pendapatan dari pelanggan eksternal
Pendapatan antar segmen
Pendapatan bunga dan investasi
Beban bunga
Penyusutan dan amortisasi
Distribusi
Ritel
Lainnya
Total
81.052.747.790
316.924.771.122
774.813.654.413
25.174.456.644
1.197.965.629.969
244.586.318.619
42.239.408.549
-
-
286.825.727.168
5.199.390.096
92.043.611
245.550.282
343.406.107
5.880.390.096
11.917.328.809
148.680.557
3.953.756.550
238.693.290
16.258.459.206
1.489.347.029
1.066.261.588
5.640.479.056
195.520.484
8.391.608.157
Laba segmen dilaporkan
15.836.751.538
(4.748.144.540)
17.070.632.175
2.546.162.187
30.705.401.360
Aset segmen dilaporkan
2.196.458.691.807
1.032.584.079.136
1.215.152.374.654
38.496.069.564
4.482.691.215.161
Belanja untuk aset tidak lancar dilaporkan
Liabilitas segmen dilaporkan
90.854.326.039
1.243.500.000
17.779.792.173
14.153.695.750
124.031.313.962
661.852.320.852
708.034.579.727
808.636.794.983
10.289.643.895
2.188.813.339.457
Manufaktur
Distribusi
Segmen operasi 31 Maret 2016
Pendapatan dari pelanggan eksternal
Pendapatan antar segmen
Pendapatan bunga dan investasi
Ritel
Lainnya
Total
55.778.562.117
323.208.111.128
738.568.548.160
21.102.288.865
1.138.657.510.270
252.933.465.817
48.491.108.837
-
-
301.424.574.654
10.852.352.617
10.457.029.706
164.773.292
194.180.044
36.369.575
Beban bunga
5.632.608.223
419.876.303
2.237.983.652
3.133.000
8.293.601.178
Penyusutan dan amortisasi
9.826.708.860
906.065.845
1.416.028.681
122.805.298
12.271.608.684
Laba segmen dilaporkan
25.503.497.162
(10.025.586.440)
24.734.857.657
2.609.399.005
42.822.167.384
Aset segmen dilaporkan
1.799.375.944.920
830.048.229.392
1.006.863.810.651
33.110.266.593
3.669.398.251.556
Belanja untuk aset tidak lancar dilaporkan
Liabilitas segmen dilaporkan
27.019.078.374
1.474.944.079
6.335.876.440
52.384.000
34.882.282.893
745.978.097.468
127.840.318.408
552.662.514.657
9.244.957.549
1.435.725.888.082
Rekonsiliasi segmen operasi :
Tahun 2017
Pendapatan
Jumlah pendapatan untuk segmen dilaporkan
Pendapatan lainnya
Eliminasi pendapatan antar segmen
Pendapatan Entitas
1.459.616.900.492
25.174.456.644
(286.825.727.168)
1.197.965.629.968
77
Tahun 2016
1.418.979.796.058
21.102.288.866
(301.424.574.654)
1.138.657.510.270
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
42.
SEGMEN OPERASI(lanjutan)
Tahun 2017
Laba Rugi
Jumlah pendapatan untuk segmen dilaporkan
Pendapatan (rugi) lainnya
Eliminasi pendapatan antar segmen
Laba rugi Entitas
Tahun 2016
31.713.939.474
2.546.162.187
(3.554.700.301)
30.705.401.360
Aset
Jumlah aset untuk segmen dilaporkan
Aset lainya
Eliminasi piutang antar segmen
Jumlah aset Entitas
Liabilitas
Jumlah liabilitas untuk segmen dilaporkan
Liabilitas lainnya
Jumlah liabilitas Entitas
40.212.768.379
2.609.399.005
42.822.167.384
31 Maret 2017
31 Maret 2016
5.107.551.891.061
38.496.069.564
(663.356.745.464)
4.482.691.215.161
4.141.679.572.815
33.110.266.593
(505.391.587.852)
3.669.398.251.556
31 Maret 2017
31 Maret 2016
2.178.523.695.562
10.289.643.895
2.188.813.339.457
1.426.480.930.533
9.244.957.549
1.435.725.888.082
Penjualan bersih berdasarkan geografis pelanggan
Tahun 2017
Rp
Indonesia
Belanda
Cina
Amerika Serikat
Irlandia
India
Afghanistan
Australia
Malaysia
Singapore
Lain-lain (masing-masing
dengan saldo dibawah
Rp1.000.000.000)
Jumlah
%
Rp
Tahun 2016
%
1.148.119.239.757
21.113.900.500
13.309.060.395
4.877.788.245
4.821.480.000
2.336.647.850
1.345.825.000
1.153.435.050
39.317.600
-
95,84
1,76
1,11
0,41
0,40
0,20
0,11
0,10
0,00
1.096.217.816.551
20.652.769.840
1.250.669.190
1.924.244.810
3.497.259.845
376.611.200
38.842.650
8.724.544.400
96,27
1,81
0,11
0,17
0,31
0,03
0,00
0,77
848.935.572
0,07
5.974.751.784
0,52
1.197.965.629.969
100,00
1.138.657.510.270
100,00
78
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
43.
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
31 Maret 2017
Mata Uang Asing
31 Desember 2016
Ekuivalen Rupiah
Mata Uang Asing
7.637.014.321
39.597.646.187
1.672.402,94
686.500,01
Ekuivalen Rupiah
Aset moneter
Kas dan setara kas USD$
Piutang usaha
USD$
573.306,38
2.972.573,09
47.234.660.508
Liabilitas moneter
Liabiltas
USD$
8.713.953,58
Jumlah asset (liabiltas) moneter
(116.078.566.668)
22.470.405.862
9.223.814.105
31.694.219.967
6.443.679,24
(86.577.274.204)
(116.078.566.668)
(86.577.274.204)
(68.843.906.160)
(54.883.054.237)
Entitas memperoleh fasilitas dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk..sebesar USD4.300.000 sebagai forex line.
Entitasbelum menggunakan fasilitas tersebut, manajemen berpendapat bahwa dampak dari kerugian mata uang
asing sudah tercover dengan transaksi yang berimbang antara kas masuk dan kas keluar dalam mata uang asing.
44.
ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
Berikut ini adalah kategori aset danliabilitas keuangan Entitas
31 Maret 2017
Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Piutang lain-lain jangka Panjang
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
Utang Bank
Utang usaha
Liabilitas lancar lain-lain
Biaya yang masih harus dibayar
Pinjaman jangka menengah
Jumlah Liabilitas Keuangan
Jumlah
Nilai wajar
432.574.515.678
684.378.054.307
432.574.515.678
684.378.054.307
42.748.328.414
3.075.863.072
42.748.328.414
3.075.863.072
1.162.776.761.471
1.162.776.761.471
675.715.463.327
696.840.575.662
50.990.058.266
132.519.316.315
300.000.000.000
675.715.463.327
696.840.575.662
50.990.058.266
132.519.316.315
300.000.000.000
1.856.065.413.570
1.856.065.413.570
79
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
44.
ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
31 Desember 2016
Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Jumlah
647.683.951.012
741.210.392.159
647.683.951.012
710.031.996.055
23.218.145.344
2.702.354.895
23.023.604.074
2.693.345.517
1.414.814.843.410
1.383.432.896.658
443.237.127.330
895.125.713.441
61.142.511.341
257.637.855.043
300.000.000.000
443.237.127.330
895.125.713.441
61.142.511.341
257.637.855.043
300.000.000.000
1.957.143.207.155
1.957.143.207.155
Piutang lain-lain
Piutang lain-lain jangka Panjang
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
Utang Bank
Utang usaha
Liabilitas lancar lain-lain
Biaya yang masih harus dibayar
Pinjaman jangka menengah
Jumlah Liabilitas Keuangan
45.
Nilai wajar
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Kebijakan Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi. mengukur.
memetakan dan mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau dan mengandalkan
penerapan penanganan risiko.
Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk meningkatkan jaminan pencapaian target Entitas. Sebagai Entitas farmasi
dengan produk utama obat-obatan.Entitas beroperasi pada bisnis yang berisiko cukup tinggi. Secara ringkas risiko
yang dihadapi Entitas dan langkah-langkah mitigasinya adalah sebagai berikut:
1) Faktor Risiko Keuangan
Risiko Kredit yang dihadapi oleh Entitas berasal dari kredit yang diberikan kepada outlet. Entitas telah
mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan
bahwa penjualan produk hanya ditujukan kepada outlet yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah
kredit yang baik. Entitas juga memberlakukan kebijakan dimana semua pelanggan yang akan melakukan
pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit dan memberlakukan batasan kredit untuk outlet
tertentu. Langkah preventif lain yang diambil Entitas, antara lain: pemantauan yang intensif terhadap saldo dan
umur piutang serta pemberian diskon untuk pembayaran tunai guna mengurangi kemungkinan piutang yang
tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit.Entitasakan menghentikan penyaluran semua produk kepada
pelanggan yang gagal bayar.
Tabel dibawah ini menggambarkan eksposur maksimumrisiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Entitas:
31 Maret 2017
Piutang usaha
Piutang lain-lain
684.378.054.307
42.857.265.674
80
31 Desember 2016
710.031.996.055
23.023.604.074
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
45.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan)
2) Risiko Likuiditas
Entitas mengelola likuiditasnya dalam membiayai modal kerja dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan
menyediakan kas dan setara kas yang cukup.
Tabel dibawah ini menganalisis liabilitas keuangan yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan
berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.
31 Maret 2017
Utang bank
Utang usaha
Utang pajak
Uang muka penjualan
Beban yang masih harus dibayar
605.262.322.952
683.263.541.549
32.941.381.649
902.476.123
107.220.268.965
31 Desember 2016
443.237.127.330
895.125.713.441
35.388.502.216
2.661.619.320
257.637.855.043
Besarnya proporsi penjualan kepada Pemerintah yang biasanya terjadi pada akhir triwulan III sampai triwulan
IV, sementara proses produksi harus dilakukan sejak awal tahun, menyebabkan terjadinya risiko temporer
kekurangan likuiditas. Guna mengatasi masalah ini pada 2016 Entitas berupaya mempertahankan komitmen
pinjaman modal kerja dari beberapa perbankan dan lembaga pembiayaan. Pada 2016,Entitas telah
menandatangani komitmen pinjaman modal kerja kredit investasi dan fasilitas pinjaman lainnya dengan
menjaminkan lebih dari 20% aset. Di masa yang akan datangEntitas masih harus mendanai kebutuhan modal
kerjanya dengan fasilitas bank dan fasilitas pinjaman lainnya. Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih
baik,Entitas berhasil meningkatkan efisiensi mengelola modal kerja sehingga menekan biaya bunga.
3) Risiko Pasar
Risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena
perubahan harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga jenis yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku bunga, dan
risiko harga lainnya seperti risiko perubahan harga komoditas.
-Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Entitas dipengaruhi oleh fluktuasi dalam nilai tukar
mata uang Rupiah dan Dolar AS. Selain karena pinjaman,hal ini dikarenakan Entitas dan Entitas Anak
membeli alat-alat kesehatan dan bahan baku dalam mata uang asing antara lain Dolar AS, Euro atau harga
yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama
Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Entitas dan Entitas Anak akan menghadapi risiko
mata uang asing jika pendapatan (eksport) dan pembelian Entitas dan Entitas Anak dalam mata uang asing
tidak seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Untuk mengurangi resiko ini,Entitas merencanakan
peningkatan penjualan eksport serta pemantauan mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu
pembelian yang tepat.
81
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
45.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31 Maret 2017
DollarAS
-Aset keuangan
- Liabilitas keuangan
31 Desember 2016
EURO Eropa
DollarAS
EURO Eropa
3.545.879,47
-
2.358.902,94
-
(8.713.953,58)
-
(6.443.679,24)
-
(5.168.074,11)
-
(4.084.776,29)
-
Risiko harga sampai saat ini ketergantungan industri farmasi Indonesia pada bahan baku impor masih
sangat besar. Karena itu, harga masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan industri
farmasi di Indonesia. Langkah antisipatif lainnya adalah mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian
bahan baku tertentu yang harganya sangat fluktuatif.
4) Risiko Permodalan
Tujuan utama pengelolaan modal Entitas dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal
yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Entitas dan Entitas Anak tidak
diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
Entitas mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan
kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Entitasuntuk
menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan. Struktur permodalan Entitasterdiri
dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas (terdiri dari modal saham. tambahan modal disetor
dan saldo laba) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari sewa pembiayaan. utang bank dikurangi dengan
saldo kas dan setara kas). Entitas tidak diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu.
Entitas dan Entitas Anak memonitor permodalan dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio) yang
merupakan total pinjaman berdampak bunga dibagi dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik Entitas. Kebijakan Entitasadalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari perusahaan terkemuka di
Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional.
31 Maret 2017
Pinjaman jangka menengah
Utang Bank
Pinjaman bank jangka panjang
Liabilitas sewa guna usaha
Total liabilitas yang berbunga
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik Entitas
Rasio utang berbunga terhadap ekuitas
82
31 Desember 2016
300.000.000.000
605.262.322.952
145.453.140.375
4.000.021.467
1.054.715.484.794
300.000.000.000
518.237.127.330
75.000.000.00
4.161.171.896
822.398.299.226
2.245.333.527.958
46,97%
2.220.956.232.127
37,03%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
45.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
5) Risiko Perekonomian
Risiko perekonomian kinerja bisnis Entitas dan Entitas Anak, terutama dipasar reguler, secara langsung
dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan demikian,kenaikan PDB dan inflasi memberikan dampak
terhadap kinerja pasar non-institusi (Pemerintah). Sementara itu, di sektor pasar institusi kinerja Entitas
dipengaruhi oleh besaran belanja pemerintah di bidang kesehatan. Guna memitigasi risiko ini Entitasterus
melakukan upaya untuk meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang menjanjikan permintaan yang lebih
berkelanjutan dengan pertumbuhan yang lebih stabil.
6) Risiko Persaingan Usaha
Risiko persaingan usaha harga Obar Generik Berlogo (OGB) di Indonesia dikendalikan oleh Pemerintah dengan
cara menetapkan Harga Neto Apotek (HNA, harga di tingkat apotik) yang berlaku untuk seluruh produsen OGB.
Untuk memitigasi risiko ini, Entitas terus berupaya menyeimbangkan portofolio penjualan produknya dengan
antara lain meluncurkan sejumlah produk Obat dengan Nama Dagang (Etikal), ternasuk obat-obat non-resep
dokter (OTC) dan bahan baku. Pada tahun berjalan pemerintah menetapkan kebijakan “e-catalog” yang dengan
kebijakan ini Entitas harus mengantisipasi obat-obatan apa saja yang masuk dalam e-catalog.
46
PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN
Pada tanggal 20 April Entitas menyelanggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, untuk
Tahun Buku 2016, dengan keputusan antara lain :
Memberhentikan dengan hormat :
1. Drs. Rusdi Roosman, MBA, Apt. sebagai Direktur Utama
2. Farida Astuti, MBA.,Ak. sebagai Direktur Keuangan
3. Drs. Pujianto, MM.,Apt. sebagai Direktur Pengembangan
4. Drs. Jisman Siagian,Apt., sebagai Direktur Supply Chain
5. Drs. Wahyuli Syafari,Apt., sebagai Direktur Umum
Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan :
1.
2.
3.
4.
5.
Honesti Basyir sebagai Direktur Utama;
I.G.N Suharta Wijaya sebagai Direktur Keuangan;
Verdi Budidarmo sebagai Direktur Produksi dan Supply Chain;
Pujianto sebagai Direktur Pengembangan Bisnis
Arief Pramuhanto sebagai Direktur Umum dan Human Capital
Menetapkan penggunaan laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk
Tahun Buku 2016 sebesar Rp. 267.414.092.891,- (Dua Ratus Enam Puluh Tujuh Miliar Empat Ratus Empat Belas
Juta Sembilan Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Rupiah) yaitu sebagai berikut :
a. Dividen sebesar 20% atau Rp 53.485.020.000,- (Lima Puluh Tiga Miliar Empat Ratus Delapan Puluh Lima
Juta Dua Puluh Ribu Rupiah) ditetapkan sebagai Dividen Tunai,
b. Sebesar 80% atau Ro 213.929.072.891,- (Dua Ratus Tiga Belas Miliar Sembilan Ratus Dua Puluh Sembilan
Juta Tujuh Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Rupiah) akan digunakan sebagai
Cadangan Perusahaan
83
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 MARET 2017
(Dalam Rupiah Penuh)
46
PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
Terhadap Saldo Laba yang belum ditentukan penggunaannya sampai dengan tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp 75.338.211.040,- (Tujuh Puluh Lima Miliar Tiga Ratus Tiga Puluh Delapan Juta Dua
Ratus Sebelas Ribu Empat Puluh Rupiah) ditetapkan sebagai Cadangan Perusahaan.
84
Download