PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN Triadi desmanto, S.T1*, Ir. NH Kresna, M.T.1, Mirzazoni, ST, M.T1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta E-mail: [email protected] ABSTRAK Energi surya merupakan sumber energi terbarukan yang ketersediannya tidak terbatas. Untuk mendapatkan listirk yang berasal dari matahari diperlikan panel surya sehingga energi cahaya dari matahari dapat berubah menjadi energi listrik. Dengan berkembangnya teknologi pada saat sekarang banyak membantu nelayan dalam pengeringan ikan. Proses pengawetan ikan yang umum dilakukan dengan pengeringan, penggaraman, pemindangan, pengasapan dan pendinginan. Untuk itu dibutuhkan mesin pengering ikan otomatis. Mesin pengering yang sedang berkembang berupa mesin pengering ikan yang dapat bekerja lebih efektif dan cepat, yaitu menggunakan sumber energi hybrid dapat dijadikan solusi untuk pengering ikan. Penggunaan dua atau lebih pembangkit listrik dengan sumber energi yang berbeda, tujuan utama dari sistem hybrid pada dasarnya adalah berusaha menggabungkan dua atau lebih sumber energi (sistem pembangkit) sehingga dapat saling menutupi kelemahan masingmasing dan dapat dicapai keandalan supply dan efisiensi ekonomis pada beban tertentu. Pemanfaatan matahari merupakan satu diantara sumber energi yang dapat dimafaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik. Sumber hybrid yang digunakan adalah listrik PLN dan tenaga surya. Pada proses perancangan digunakan panel surya dengan kapasitas 50 Wp dan bateray 12 volt dengan ampere 65 Ah. Dari hasil pengujian didapat panel surya yang paling efisien digunakan sebanyank 14 modul panel surya 50 Wp dan accu 12 volt 65 Ah sebanyak 4 buah. Kata Kunci : Sumber Energi Hybrid, Solar Sel, Pengering Ikan. Dalam tugas akhir ini, energi matahari 1. PENDAHULUAN dimanfaatkan sebagai energi alternatif pada alat 1.1 Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang pengering ikan. Energi matahari akan diubah terus terus menjadi energi listrik menggunakan sel surya mengembangkan berbagai energi alternatif, di untuk selanjutnya disimpan dalam batteray atau antaranya accu. meningkat, energi pemerintah terbarukan. Potensi energi Energi tersebut akan diubah dengan terbarukan, seperti biomassa, panas bumi, energi menggunakan inverter dari tegangan DC menjadi surya, energi air, dan energi angin sampai saat ini AC sebagai sumber pada elemen pemanas alat belum banyak dimanfaatkan, padahal potensi pengering ikan. energi terbarukan di Indonesia sangat besar. Apabila proses pengering ikan terganggu Dimana Energi Listrik ini merupakan salah satu atau tidak berjalan lancar akan menyebabkan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan kerugian pada pengusaha ikan kering karena ikan manusia. Tanpa adanya listrik, akan sulit bagi kita tersebut tidak akan kering sempurna bahkan ikan untuk melakukan dan mengembangkan suatu bisa membusuk. Maka dari itu untuk mendapatkan aktivitas. kualitas pengering ikan yang sempurna maka Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini dimamfaatkan sebagai sumber energi alternatif apabila terjadi gangguan pada sumber energi listrik dari PT. PLN. Agar tidak meluasnya permasalahan dalam penelitian ini maka perlu di batasi ruang lingkup Salah satu contoh untuk memperoleh energi listrik adalah dengan merubah energi cahaya 1.3 Batasan Masalah matahari menjadi energi permasalah, adapun ruang lingkup permasalah adalah sebagai berikut: listrik. Photovoltaic cell (sel surya fotovoltaik) adalah 1. Panel Solar Cell yang digunakan pada pengujian adalah 50 Watt piranti yang dapat mengkonversi energi cahaya Peak. matahari menjadi energi listrik. Selama ini penggunaan energi matahari di negara tropis 2. Hanya sistem seperti Indonesia, energi matahari ini belum dimanfaatkan secara maksimal, salah dimana saja tanpa analisis daya yang yang di 3. Pengunaan mikrokontroller dan automatic transfer switch. kurang efektif. Dengan adanya alat pengering ikan dilakukan mengenai hasilkan. contohnya pemasangan kolektor pada solar cell dengan sumber hybrid maka pengering ikan dapat dan mempengaruhi satu yang masih dipasang secara permanent sehingga membahas 4. Mengenali sistem kerja dari alat harus menghawatirkan gangguan sumber energi untuk proses pengering ikan. yang dirancang. Pembuatan laporan ini sesuai dengan pengujian yang dilakukan pada alat yang dibuat. 1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat alat pengering ikan dengan sumber hybrid dengan tujuan utama : Memanfaatkan energi matahari sebagai energi alternatif pada alat pengering ikan. Energi matahari akan diubah menjadi energi listrik menggunakan sel surya untuk selanjutnya disimpan dalam bateri atau accu. Alat pengering ikan yang dapat bekerja dengan akurat, tepat dan hemat energi. Dan hasil dari pengeringan ikan menggunakan sumber hybrid ikan tetap higienis tanpa takut adanya bakteri yang berkembang pada ikan, karna proses pengeringan dilakukan pada ruangan tertutup. 2. TINJAUAN PUSTAKA Pada penelitian ini penulis mencari acuan materi buku dan riset-riset sebelumnya, seperti yang tercantum di bawah ini : 1. M. Helmi Pemanfataan F. A. P energi , (2007). matahari menggunakan solar sell sebagai energi alternatif untuk mengerakan konveyor. Menjelaskan tentang energi surya merupakan sumber energi terbarukan yang ketersedianya tidak terbatas. Untuk mendapatkan energi listrik yang berasal dari matahri diperlikan panel surya sehingga energi cahaya dari 2 matahari dapat berubah menjadi energi menunjang proses perancangan serta realiasisnya listrik. secara hardware dan software. Dalam perancangan 2. Widodo Wahyu, (2008). Perancangan secara hardware, dipelajari rangkaian dari blok sistim hybrid pembangkit listrik tenaga diagram alat, sedangkan pada perancangan secara surya dengan jala jala Listrik PLN software Untuk pemograman untuk alat yang dirancang. Rumah Tangga. dalam akan dipelajari mengenai bahasa penelitian ini. Menjelaskan sistim hybrid pada PLTS mengunakan baterai sebagai tempat penyimpana daya yang dihasilkan oleh sinar matahari, untuk dapat digunakan ketika diperlukan. 3. Nasution Evikarimah, Optimalisasi alat (2011). pengering ikan Untuk lebih jelasnya urutan metode penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur dan pengumpulan data Penulis mempelajari prinsip kerja solar sell, mikrokontroller, pengoperasian sensor, dan cara pemograman dengan cahaya matahari dan elemen mikrokontroller pemanas mengunakan mikrokontroler. pemograman serta teori-teori pendukung Universitas Bung Hatta. Menjelaskan perancangan. dengan bahasa tentang sistim optimalisasi cahaya matahari mengunakan cahaya matahari mengunakan cermin sebagai pemantul lora pratama, (2013). Perancangan penjejak cahaya matahari berbasis mikrokontroler sebagai upaya optimalisasi daya keluaran solar sell. Dalam penelitaian tentang ini Penulis mendapatkan arahan dan bimbingan dari pembimbing serta diskusi cahaya untuk pengering ikan. 4. Ades 2. Diskusi dan bimbingan membahas pengoptimalisasian dengan narasumber lain yang memiliki pemahaman lebih mengenai perancangan dan analisis 3. Perencanaan alat peiangkat keras Penulis melakukan perencanaan dimulai sinar dari perancangan konstruksi, arur kerja matahri yang menyentuh permukaan dari solar cell dan komponen elektronika solar yang diperlukan dalam perancang alat cell dengan memanfaatkan sensor light dependent resistor (LDR) pengering ikan dengan sumber hybrid. untuk mendeteksi datangnya sinar 4. Pembuatan alat matahari. Setelah tahap perencanaan selesai, maka 3. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis melakukan identifikasi masalah, pengumpulan bahan dan materi dari berbagai sumber, serta diskusi dan bimbingan sehingga alat mulai dibuat sesuai dengan hasil perancangan. Kemudian rangkaian sensor serta rangkaian dikoneksikan pendukung dengan lainnya mikrokontroller. Selanjutnya dibuat bahasa program yang 3 akan di load ke mikrokontroller sehingga (ampere) dan daya (watt), pada waktu dan suhu didapatkan tampilan hasil pengukuran tertentu. parameter pada simulasi programnya. Dilihat dari tabel hasil penelitian saaat 5. Pengujian alat penggabungan solar cell dengan alat pengering Dalam tahap ini alat akan diuji apakah ikan, dimana posisi solar cell diletakan dibawah sesuai dengan kriteria yang dikehendaki. sinar matahari. Pengujian mulai dilakukan pada jam 10.00 sampai jam 15.00, diketahui selama 6. Pengambilan Kesimpulan dan penulisan laporan jam nya berkurang dari 12,20 Volt sampai 11,88 Pengambilan kesimpulan berdasarkan pada hasil percobaan berlangsung, tegangan pada accu tiap pengujian sistem yang telah dilakukan pada alat yang dibuat. Volt. Ini disebabkan karena daya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan mesin pengering ikan (output accu) lebih besar daripada (input accu). Keluaran dari solar cell tersebut yang 4. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Tegangan dan Arus Solar Cell Menggunakan Mesin Pengering Ikan. nantinya digunakan sebagai sumber pengecasan Pada pengujian ini dilakukan mulai dari Pada percobaan, tegangan yang dihasilkan oleh jam 10.00 WIB sampai dengan jam 14.00 WIB solar cell diketahui tidak konstan setiap jam, dengan mengamati nilai tegangan dan arus yang di dikarenakan oleh penyinaran cahaya matahari akan hasilkan solar sell saat satu jam sekali mengunakan selalu berubah setiap waktu. Apabila penyinaran multimeter adapun hasil pengujian terlihat pada cahaya matahari pada keadaan maksimal, maka table 4.1. tegangan yang dikeluarkan oleh solar cell semakin accu atau bisa disebut juga sebagai input accu. besar, dan sebaliknya apabila penyinaran cahaya Tabel 4.1 Pengujian Hasil Pengukuran Parameter Solar Cell dengan Menggunakan Mesin Pengering Ikan. matahari pada keadaan minimal maka tegangan yang dikeluarkan solar sell akan semakin kecil. Pada kolom tabel “Tegangan pada solar cell” bisa dilihat nilai tegangan yang terukur tidak tetap atau berubah-ubah, didapat hasil pada pengukuran untuk keadaan penyinaran cahaya matahari maksimal menghasilkan tegangan sebesar 12,20 Volt dan keadaan minimum menghasilkan tegangan 12,10 Volt. Sedangkan untuk parameter tegangan pada inverter serta arus dan daya pada Pada tabel diatas dapat dilihat nilai dari mesin pengering ikan bernilai tetap. beberapa hasil percobaan tentang tegangan pada solar cell (volt), tegangan pada inverter (volt), arus 4 Sumber PLN ATS (relay) Mesin pengering ikan Sumber solar cell Gambar 4.2. Blok diagram kerja ATS untuk Gambar 4.1. Pengujian Solar Sell sebagai sumber suplai utama dari Sumber PLN dan suplai pada mesin Pengering Ikan. cadangan dari Hybrid ( solar Cell ) pada mesin 4.2 Pengujian Sistem Kerja ATS Pada Sumber Energi Hybrid Pada Alat Mesin Pengering Ikan pengering ikan. Pengujian ATS ini dilakukan untuk dapat menguji proses pemindahan beban dari suplai mengetahui bagaimana respon ATS ini setelah utama (PLN) ke suplai cadangan ( hybrid atau proses ini solar cell ) serta sebaliknya secara otomatis tanpa dinyatakan dapat beroperasi dengan baik bila menekan tombol apapun pada ATS tersebut. kerja telah Apabila sumber dari PLN mengalami pemadaman direncanakan saat perancangan. Pengujian atau gangguan, maka ATS akan melakukan proses dilakukan secara keseluruhan pada sistem pemindahan sumber pada mesin pengering ikan mesin pengering ikan dengan suplai utama yang awalnya bersumber dari PLN ke posisi (PLN) serta suplai cadangan ( hybrid atau sumber cadangan dari solar cell , sehingga mesin solar cell ). Pengujian dilakukan untuk pengering ikan dapat beroperasi secara normal mengetahui komponen yang digunakan dalam kembali, dapat kita lihat pada gambar pengujian kondisi baik dan peralatan yang dibuat telah 4.3 dan 4.4. dibawah ini. Pengujian dilakukan perakitan ATS agar dilakukan. sesuai fungsi ATS yang bekerja sesuai dengan hasil yang diharapkan. Pada gambar 4.10 dibawah ini menggambarkan blok diagram pemasangan ATS pada sistem hybrid sebagai sumber cadangan untuk mesin pengering ikan. Berikut adalah gambar blok diagram pemasangan ATS dalam sistem pemindahan sumber atau suplai untuk mesin pengering ikan, yang mana terdaapat dua jenis suplai yaitu suplai utama yang bersumber PLN dan suplai cadangan yang bersumber ( hybrid atau solar cell ) : 5 Vac out = 222 Prosedur pengujian panel ATS adalah sebagai berikut: GND Merangkai peralatan seperti gambar 4.12 dan 4.13 Menghubungkan mesin pengering ikan dengan sumber utama dari PLN dan sumber cadangan dari Hybrid, serta memposisikaan tombol mesin pengering ikan ke posisi ON. Mematikan atau mencabut sumber dari PLN ( tindakan ini mengindikasikan suplai PLN GND Vac Pln = 222 GND VAC inverter= 226 terjadi pemadaman). Disini penulis mendisain relay DC untuk difungsikan sebagai ATS, apabila relai DC merespon maka ini merupakan tanda proses switching otomatis dari suplay utama PLN ke suplai cadangan Hybrid bekerja Gambar 4.3. Pengujian Hybrid sebagai sumber cadangan pada mesin pengering ikan dengan sumber PLN. seperti yang diharapkan. Suplai cadangan Hybrid dalam keadaan on load setelah terjadi proses switching otomatis. Vac out = 226 Diketahui pada prosedur sebelumnya, bahwa sudah dihubungkan antara suplay cadangan hybrid dengan mesin pengering ikan, hal GND tersebut akan menyebabkan mengalirnya tegangan dari accu ke mesin pengering ikan, sehingga mesin pengering ikan akan hidup dan dapat broperasi lagi dengan normal seperti sebelumnya. Menghubungkan kembali mesin pengering ikan dengan suplai utama dari PLN ( tindakan ini mengindikasikan sumber utama PLN kembali GND Vac Pln = 222 GND VAC inverter= 226 Gambar 4.4. Pengujian Hybrid sebagai sumber cadangan pada mesin pengering ikan dengan sumber Solar Cell. normal ). Jika relai DC stop Hybrid merespon, ini merupakan tanda proses switching otomatis dari suplai cadangan ke suplai utama dapat bekerja seperti yang diharapkan. Suplai cadangan dari Hybrid akan mati dan suplai utama PLN dalam kondisi on load. 6 510,4 watt x 5 jam = 2552 Wh per hari 4.3 Hasil Pengukuran Daya Yang untuk mengamankan modul surya maka total total Terpakai Oleh Sumber Energi Hybrid Pada keseluruhan daya di kali 1,3 . Alat Mesin Pengering Ikan 2552 x 1,3 = 3317,6 watt jam per hari. Setelah di lakukan penelitian maka dapat Pada umumnya energi surya yang dapat di serap didapat kan nilai seperti yang terlihat pada dan di konversi kedalam energi listirk berlangsung tabel 4.2. di bawah ini. selama 5 jam karena itu untuk menghitung kebutuhan modul surya dengan cara membagi total kebutuhan daya dengan 5 jam. 3317,6 Wh : 5 jam = 663,52 Wp Panel surya yang digunakan pada mesin pengering ikan ini adalah 50 Wp, maka jumlah modul surya yang paling efisien digunakan adalah sebanyak : 663,52 Wp : 50 Wp = 13,2704 (dibulatkan menjadi Dari hasil pengujian data yang telah 14 modul surya) dilakukan seperti yang terlihat pada tabel Jadi modul surya yang dibutuhkan adalah 14 4. 2 telah di lakukan 3 pengujian yaitu modul surya dengan ukuran 50 Wp. pengujian terpakai, Beban pada pengering ikan adalah 510,4 watt yang pengujian solar sell berbeban dan solar sell akan di hidupkan dengan menggunakan sistem tanpa beban. solar panel selama 5 jam. Kosumsi daya beban daya PLN yang Dimana pengujian daya PLN selama 50% adalah. dalam sehari adalah : W = V . I . cosø. 5 jam x 510,4 watt = 2552 watt = 220 x 2,9 x 0,8 = 510,4 watt. Dari 2552 watt ini, dibagi 12 volt (tegangan pada Pengujian daya bateray berbeban selama 50% batery) maka kuat arus yang dibutuhkan selama W = V . I . cosø. pengeringan adalah : = 132 x 5,45 x 0,8 = 575,5 watt. = 212,67 ampere Pengujian daya bateray tanpa beban selama 50% W = V . I . cosø. Jika menggunakan bateray sebesar 65 Ah 12 volt maka membutuhkan bateray sebanyak : = 132 x 5,45 x 0,8 = 630,2 watt. Dari data di atas terlihat bahwa dengan menggunakan daya yang di hasilkan oleh = 3,72 (dibulatkan menjadi 4 bateray sebesar 65 Ah). sumber PLN dan hybrid atau solar sell. Pada pengering ikan membutuhkan waktu selama 5 jam pengeringan ikan membutuhkan waktu selama 5 jam pengeringan. Maka total kebutuhan daya yang diperlukan adalah : Daya pengering ikan x lama pengeringan 7 5. KESIMPULAN Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada sistem ini, didapatkan beberapa 4. kesimpulan, yaitu : 1. Alat mesin pengering ikan ini, dapat bekerja dengan akurat, tepat dan hemat 5. energi. Dan hasil dari pengeringan ikan menggunakan sumber hybrid ikan tetap 6. higienis tanpa takut adanya bakteri yang berkembang pada ikan, karna proses pengeringan dilakukan pada 7. ruangan tertutup. 8. 2. penggunan solar sell yang digunakan sebagai sumber untuk mesin pengering ikan dapat mengoperasikan mesin tersebut yang membutuhkan daya 510,4 Watt. 3. Dengan mesin pengering ikan 9. 10. Dan Elemen Pemanas Mengunakan Mikrokontroler” Teknik Elektro Universitas Bung Hatta 2011. Ades Lora Pratama, “Perancangan Penjejak Cahaya Matahari Berbasis Mikrokontroler “ Universitas Bung Hatta 2013. Needle, Mchael., 1989, Teknologi Instalsi Listrik, Edisi Ketiga, Penerbit Erlanga, Jakarta. Jokartono, Sumis, 1987, Elektonika Praktis, Penerbit Pt. Elex Media Komputindo, Jakarta. Widyatmo, Arianto, Belajar Microprosesor-Microkontroler Melalui Komputer Pc, Elekmedia Komputindo, Jakarta 1999. Https://Www.Google.Co.Id/Search?Q=Pan el+Surya+50 Https://Www.Google.Co.Id/Search?Q=Mi krocontroler+Atmega8 Https://Www.Google.Co.Id/Search?Q=Ic+ Regulator+Lm+7805 ini, pengering ikan dapat dilakukan dimana saja dengan menggunakan sumber hybrid dengan daya sebesar 1200 watt. 4. Dengan menggunakan sollar sel 50 WP (Watt Peak) pada saat tegangan input maksimal 12,20 Volt dengan tegangan output yang diterima pada terminal bateri sebesar 12,88 volt. 6. Daftar Pustaka 1. M. Helmi F. A. P , “Pemanfaatan Energi Matahari Menggunakan Solar Cell Sebagai Energi Alternatif Untuk Menggerakkan Konveyor” Teknik Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. 2007. 2. Widodo Wahyu, “Perancangan Sistem Hibrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dengan Jala-Jala Listrik Pln Untuk Rumah Perkotaan” Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti. 2008. 3. Nasution Evikarimah, “Optimalisasi Alat Pengering Ikan Dengan Cahaya Matahari 8