BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang mengenal tentang kebudayaan. Berbagai macam kebudayaan saat ini dapat kita nikmati, baik dalam bentuk tradisional ataupun modern. Kebudayaan tradisional merupakan peninggalan nenek moyang yang belum terpengaruhi oleh budaya luar. Di Indonesia terdapat beraneka ragam budaya tradisional dari berbagai suku dan daerah, misalnya Reog Ponorogo, Batik, tari Saman dan lain-lain. Sedangkan kebudayaan modern merupakan kebudayaan yang telah terpengaruh oleh budaya luar dan bisa diterima di lingkungan masyarakat, misalnya modern dance, Kpop, dan J-pop. Pada umumnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan selalu disertai dengan perkembangan kebudayaan, akan tetapi sering pula muncul kecenderungan adanya gejala norma-norma seni budaya yang sudah mulai terabaikan (Kusumastuti, 2004 : 12). Kebudayaan merupakan pikiran aktivitas dan segala hasil karya cipta manusia yang berbudi luhur serta halus. Kebudayaan sering diartikan sebagai hasil karya budi daya manusia dalam usahanya menghadapi tantangan alam dan zaman. Menurut Bastomi (1985 : 3), kebudayaan merupakan unsur-unsur budi daya luhur yang indah misalnya kesenian, sopan santun, dan ilmu pengetahuan. Selain itu Bastomi mengungkapkan bahwa setiap hasil karya cipta manusia dapat dikatakan seni yaitu salah satu kebudayaan yang mempunyai nilai keindahan (estetis). 1 Pada saat membicarakan masalah kebudayaan, tidak akan lepas dari kesenian atau seni, kerena seni merupakan salah satu perwujudan dari suatu kebudayaan. Menurut Bastomi, seni adalah aktivitas batin dan pengalaman estetis yang dinyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya menjadikan takjub dan haru. Hubungan antara pengertian seni dan keindahan sering kali menjadi rancu, sehingga terjadi kesalahan-kesalahan dalam menggunakan kata seni dan keindahan. Banyak orang beranggapan bahwa semua seni pasti indah dan yang indah pasti seni, akan tetapi sebenarnya tidak demikian. Karena, sebuah hasil karya seni tujuan utama tidak berfokus pada keindahan semata-mata, melainkan sesuatu yang dapat membuat rasa haru dan pesona yang memuncak karena rasa senang Bastomi, 1985 : 11). Menurut Susantina, keindahan hanya soal indrawi semata. Seni itu sendiri diciptakan manusia tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk orang lain. Berkaitan dengan itu, maka jelaslah bahwa seni merupakan ekspresi budaya manusia yang senantiasa hadir sebagai ekspresi pribadi dan ekspresi kelompok sosial masyarakat berdasarkan budaya yang diacunya (Susantina, 2000 : 1 ). Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan. Seni sangat sulit dijelaskan dan juga sulit dinilai. Masing masing individu atau pelaku seni memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya. Seni dibagi menjadi beberapa cabang yaitu seni musik, seni tari, seni rupa dan seni drama. Seni musik sebagai salah satu cabang seni menurut Jamalus adalah suatu 2 karya yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik seperti irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan (Jamalus, 1998 : 1-2). Musik adalah penghayatan isi hati manusia yang diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur dengan melodi, ritme serta mempunyai unsur keselarasan yang indah ( Sunarko, 1985 : 5 ). Menurut Sunarko, musik adalah penghayatan isi hati manusia yang diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur dengan melodi dan irama serta mempunyai unsur keselarasan yang indah. Selanjutnya dijelaskan musik dibedakan menjadi tiga macam yaitu musik vokal, musik instrumental, dan musik campuran. Musik vokal adalah musik yang dimainkan dengan cara menggunakan suara manusia, musik instrumental adalah musik yang dimainkan dengan menggunakan alat-alat musik saja, musik campuran adalah perpaduan antara suara manusia (vokal) dengan musik instrumen yang disajikan secara bersamaan, dalam arti ada yang menyanyikannya dan ada yang mengiringi (Sunarko, 1985 : 5-6). Berbicara masalah musik campuran, dewasa ini banyak sekali bermunculan grup-grup musik campuran di masyarakat. Masing-masing grup berkembang dengan situasi dan kondisi yang berbeda-beda serta memiliki aliran musik yang berbeda-beda pula, ada yang beraliran Rock, Pop, Keroncong, Reggae, Rnb, Campursari, Klasik dan Dangdut. Musik Dangdut mulai muncul dan berkembang di pulau Sumatera yang perkembangannya melalui dua tahapan yang ditandai dengan era Melayu dan era 3 Dangdut, tepatnya di daerah pantai Sumatera bagian barat dan pantai Sumatera bagian timur. Dalam perkembangannya, kedua daerah tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Di daerah pantai Sumatera bagian barat, memiliki ciri khusus musik Melayu yang disebut dengan gamat, sedangkan daerah pantai Sumatra bagian timur tepatnya di daerah Deli dan tanah Semenanjung, yang terkenal dengan sebutan musik melayu Deli memiliki ciri khas terletak pada bunyi alat musik kendang, akordion dan biola. Diperkirakan awal periode kolonial masyarakat etnis melayu berimigrasi ke pulau Jawa, tepatnya di daerah Jakarta / Betawi dengan membawa budaya mereka yang akhirnya bercampur dengan budaya Betawi yang kemudian terkenal dengan sebutan Melayu Betawi (Muttaqin, 2006 : 111). Sekitar tahun 1940-an, sebelum dan sesudah masa kemerdekaan, terdapat tiga ragam musik yang popular saat itu yaitu Keroncong, Gambus dan Hawaian. Dari ketiga jenis musik tersebut, musik gambus merupakan cikal bakal musik Dangdut yang memiliki dua sumber yaitu Melayu dan warna minor dari musik Arab dan Asia Barat. Hal ini dikarenakan pengaruh budaya dari Arab, Persia, dan Melayu yang berkembang hingga sampai sekarang ini (Muttaqin, 2006 : 112). Pada tahun 1950-an, ketika film India banyak beredar di Indonesia, musik India banyak yang masuk ke dalam musik Melayu. Hal itu terbukti dengan adanya lagu Dangdut yang berjudul Boneka dari India yang diciptakan oleh Husein Bawafie dan dinyanyikan oleh Ellya Khadam. Akhir-akhir ini lagu tersebut dipercayai sebagai lagu Dangdut pertama, meskipun istilah Dangdut pada saat itu belum muncul. Perkembangan musik Dangdut sangatlah pesat setelah banyak bermunculan musisi4 musisi dan artis muda yang cenderung lebih memperhatikan perkembangan musik Dangdut Indonesia, yakni dari Husein Bawafie, Ellya Khadam, A. Rafiq, Roma Irama, Elvie Sukaesih hingga Inul Daratista (Muttaqin, 2006 : 112). Dalam kaitannya dengan sebuah jenis musik, istilah Dangdut diduga berasal dari bunyi sepasang gendang yang dimainkan dengan teknik 1 Glissando sehingga terdengar bunyi dang dan dut. Selanjutnya istilah tersebut digunakan untuk penamaan corak musik Melayu yang berkembang dengan nama musik Dangdut (Muttaqin, 2006 : 110-111). Dalam Ensiklopedia Musik Vol 1 (1992 : 26) disebutkan bahwa dangdut merupakan istilah yang ketika lahir digunakan untuk mengejek terhadap corak musik Melayu yang disertai 2Tabla, seperti lazimnya dalam musik India. Hingga saat ini perkembangan musik Dangdut di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat, apabila dibandingkan dengan perkembangan musik yang berirama lain. Kedudukan musik dangdut dapat dikatakan sejajar, meskipun ada sekelompok kalangan yang berpendapat bahwa Dangdut identik dengan kemiskinan, karena pendukungnya berasal dari kalangan menengah ke bawah. Apabila kita mau melihat lebih dekat, pendapat miring terhadap musik Dangdut sudah tidak relevan lagi. Pada kenyataannya, pendukung musik Dangdut sekarang ini tidak lagi orang-orang kalangan bawah/miskin, akan tetapi sudah mulai 1 Glissando : skala cepat dicapai dengan menggeser nada dengan menggeser jari dari nada awal sampai nada akhir. 2 Tabla : sejenis alat musik dalam keluarga gendang, yang mempunyai binkai kayu dan bertutup dengan beluluang pada pada satu bukaannya. 5 merambah di kalangan menengah, bahkan sampai pada kalangan atas/kaya dan pejabat-pejabat pemerintahan. Di daerah Jawa Tengah bagian utara, musik Dangdut sudah merupakan satu kebutuhan masyarakat mulai dari kalangan bawah hingga atas. Hal itu terbukti dengan adanya pentas-pentas musik Dangdut pada setiap acara yang diadakan oleh masyarakat. Sebagai contoh pada acara khitanan, pernikahan, sedekah bumi, peresmian, pertemuan, serta acara di tempat-tempat rekreasi, bahkan sampai pada acara selapanan pun ada yang dimeriahkan dengan pentas musik Dangdut, baik yang dimainkan oleh organ tunggal ataupun dalam bentuk grup musik Dangdut. Musik Dangdut sekarang ini bisa lebih diterima oleh semua kalangan masyarakat setelah musisi-musisi daerah lebih kreatif dalam mengemas musik-musik Dangdut dengan cara mengkolaborasikan lagu-lagu yang berirama lain yang diiringi dengan alunan musik Dangdut, dengan mudah dan cepat diaransir menjadi lagu yang diiringi oleh musik Dangdut. Musik Dangdut tidak hanya berkembang di dalam negeri saja. Kini musik Dangdut telah berkembang di luar negeri, salah satunya di Amerika dan Jepang. Seorang Professor musik dari universitas Pittsburgh bernama Andrew N. Weintraub membukukan Perkembangan Dangdut. Berjudul Dangdut Stories. Beliau juga seorang Pedangdut yang punya grup bernama Cowboys Dangdut. kelompok Dangdut ini dalam situs Youtube telah dilihat lebih dari 100.000 kali sejak tahun 2007. 6 Di jepang tidak sedikit orang-orang yang memainkan musik Dangdut. Hal ini dapat diketahui dari adanya beberapa grup Dangdut yang ada di Jepang, salah satunya adah O.M RANEMA. Grup ini memainkan lagu Dangdut Indonesia yang mereka ubah liriknya menjadi bahasa Jepang. Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengetahui musik Dangdut yang ada di Jepang. 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang akan dikaji lebih lanjut dalam penulisan tugas akhir ini adalah musik Dangdut di negera Jepang. Untuk memfokuskan penulisan dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan musik Dangdut di negara Jepang? 2. Siapa saja yang memainkan musik Dangdut di negara Jepang? 3. Bagaimana tanggapan orang Jepang tentang musik Dangdut? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan: 1. Perkembangan musik Dangdut di negara Jepang. 2. Pelaku musik Dangdut di negara Jepang. 3. Tanggapan orang Jepang terhadap musik Dangdut. 7 Dari tujuan yang telah diuraikan di atas, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan beberapa informasi mengenai latar belakang, sejarah, dan pekembangan musik Dangdut. 1.4 Metode Penulisan Metode yang dipakai dalam pengumpulan data untuk penyusunan Tugas Akhir ini akan diuraikan secara deskriptif , yaitu menguraikan sesuatu hal dengan apa adanya berdasarkan fakta–fakta yang diperoleh, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang sejarah dan perkembangan musik Dangdut. Adapun teknik pengumpulan data dalam penulisan ini dengan cara : 1. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengkaji sumber– sumber referensi tertulis, berupa buku, laporan penelitian, internet dan tulisan yang berhubungan dengan musik Dangdut. 2. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan tanya jawab langsung dengan bapak Aki Adishakti dan Ryota Hiraide untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan musik Dangdut. Dalam wawancara ini , sebelumnya telah disiapkan beberapa pertanyaan yang telah terstruktur, kemudian satu demi satu diperdalam untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lanjut mengenai obyek penulisan. 8 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan Tugas Akhir dengan judul Studi Kasus : Musik Dangdut Sampai Ke Negara Jepang. terdiri dari empat bab , antara lain : BAB I: PENDAHULUAN Pendahuluan terdiri atas sejarah, Latar Belakang yang berisikan tentang uraian umum mengenai hal-hal yang akan dibahas berkaitan dengan alasan penulis mengambil judul tersebut . Rumusan Masalah terdiri tentang permasalahan yang muncul berkaitan dengan tujuan penulisan, sehingga dapat menjadi lebih spesifik. Manfaat Penelitian bertujuan untuk memberikan pemahaman dan garis besar dari tujuan penulisan. Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan disusun untuk memudahkan penulis mendapatkan data yang akurat hingga menghasilkan tulisan yang dapat memberikan referensi bagi penulis maupun pembaca. BAB II: SEKILAS TENTANG MUSIK DANGDUT Landasan teori meliputi teori–teori musik, unsur–unsur komposisi musik, musik Dangdut , keberadaan musik Dangdut di masyarakat, usaha pengembangan kesenian, fungsi seni. BAB III: DANGDUT DAN PERKEMBANGANNYA Bab ini terdiri dari beberapa sub bagian yang akan membahas secara rinci tentang musik Dangdut. Sub 1 akan membahas tentang pengertian dan perkembangan 9 musik Dangdut di Indonesia dan di luar negeri. Dari alat-alat yang digunakan, serta pelaku musik Dangdut itu sendiri. Sub 2 akan membahas tentang sejarah dan perkembangan perkembangan musik Dangdut di negara Jepang. BAB IV: PENUTUP Penutup sebagai bagian akhir dari penulisan Tugas Akhir ini akan membahas tentang kesimpulan yang dapat menjawab permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini. 10