Adri Ni Ketut

advertisement
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS LINGKUNGAN
DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR
CALISTUNG SISWA KELAS III SD NO. 3 BUNGKULAN
oleh
Ni Ketut Adri
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran tematik
berbasis lingkungan dalam meningkatkan: kreativitas belajar, hasil belajar membaca,
menulis, dan menghitung siswa kelas III Sekolah Dasar No 3 Bungkulan. Populasi dari
penelitian ini adalah semua siswa kelas III SD No. 3 Bungkulan sebanyak 36 orang.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan prosedur
tindakan dan seperangkat instrumen observasi. Data dianalisis dengan menggunakan
statistik deskripif yaitu dengan mencari angka rata-rata (M), median (Md), dan modus
(Mo), yang dilanjutkan dengan menggambarkan grafik poligon.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran tematik
berbasis lingkungan efektif untuk meningkatkan kreativitas belajar (peningkatan rerata
sebesar 5.49%), hasil belajar membaca (peningkatan rerata sebesar 10.23%), menulis
(peningkatan rerata sebesar 12.04%), dan berhitung (peningkatan rerata sebesar
(21.00%) siswa kelas III SD No. 3 Bungkulan.
Kata Kunci : pembelajaran tematik berbasis lingkungan, kreativitas belajar siswa,
hasil belajar membaca, menulis, menghitung (calistung) siswa.
IMPLEMENTING ENVIRONMENT-BASED THEMATIC LEARNING TO
IMPROVE THE CREATIVITY AND ACHIEVEMENT IN READING,
WRITING AND COUNTING OF THE THIRD YEAR STUDENTS OF SD NO 3
BUNGKULAN
ABSTRACT
This research aimed to investigate the implementation of environment based
thematic learning to increase learning creativity and learning achievement on reading,
writing, and counting of
the third year students of SD No. 3 Bungkulan. The
population of this present research was all of the third year students of SD No. 3
Bungkulan which consisted of 36 students.
JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1423
This research was a classroom action research using action procedure and a set of
observation instrument. The data were analyzed with descriptive statistics by finding out
means, median, modes, and describing on polygon graph.
The result of the research showed that the implementation of environment based
thematic learning was effective to increase the students‟ learning creativity (the
increasing of means was 5.49%) and the students‟ learning achievement on reading ( the
increasing of means was 10.23%), writing (the increasing of means was 12.04%), and
counting (the increasing of means was 21.00%).
Key Words : environment based thematic learning, students‟ learning creativity,
students‟ achievement on, reading, writing and counting.
Anak-anak
I. PENDAHULUAN
Persoalan membaca, menulis,
bisa
belajarnya
kehilangan
karena
gairah
menganggap
dan berhitung atau calistung memang
pelajaran itu sangat sulit dan tidak
merupakan
menyenangkan. Namun sesungguhnya
fenomena
tersendiri.
Calistung semakin hangat dibicarakan
pelajaran
para orang tua yang memiliki anak usia
dengan kegiatan lainnya yang dirancang
taman kanak-kanak (TK) dan sekolah
dalam kurikulum tanpa harus membuat
dasar karena mereka khawatir anak-
anak-anak terbebani. Adakalanya tidak
anaknya
diperlukan waktu atau pun momentum
tidak
mampu
mengikuti
pelajaran di sekolahnya nanti jika sedari
awal
belum
bisa
membaur
khusus untuk mengajarkan calistung.
keterampilan
Sesuai dengan uraian tersebut di
calistung. Belajar membaca, menulis,
atas, kualitas hasil pembelajaran peserta
berhitung,
kini
didik usia dini sangat dipengaruhi oleh
tidaklah perlu dianggap tabu bagi anak
penerapan model pembelajaran yang
usia dini. Persoalan terpenting adalah
relevan. Dalam kajian ini penulis ingin
merekonstruksi
cara
untuk
menerapkan
mempelajarinya
sehingga
anak-anak
dan
dibekali
calistung
bahkan
sains
model
pembelajaran
tematik berbasis lingkungan sekaligus
menganggap kegiatan belajar mereka
untuk
mengetahui
apakah
tak ubahnya seperti bermain dan bahkan
pembelajaran
memang berbentuk sebuah permainan.
lingkungan efektif untuk meningkatkan
Memang benar, jika calistung diajarkan
kreativitas dan hasil belajar membaca,
seperti halnya orang dewasa belajar,
menulis, dan berhitung (calistung) siswa
besar kemungkinan akan berakibat fatal.
kelas III Sekolah Dasar.
tematik
model
berbasis
JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1424
Lasmawan (2007) menyatakan
sekitar adalah segala sesuatu yang ada
bahwa anak sekolah dasar berada pada
di sekitar kita. Pengajaran berdasarkan
tahapan operasi konkret. Pada usia
alam sekitar akan membantu anak didik
tersebut
untuk menyesuaikan dirinya dengan
anak
mulai
menunjukkan
perilaku belajar sebagai berikut: (1)
Mulai
memandang
dunia
keadaan sekitarnya.
secara
Hasil penelitian ini diharapkan
objektif, bergeser dari satu aspek situasi
dapat
ke aspek lain secara reflektif dan
positif baik bagi guru sekolah dasar
memandang
secara
maupun peneliti lainnya. Untuk guru
serentak, (2) Mulai berpikir secara
SD, hasil penelitian ini dapat dijadikan
operasional, (3) Menggunakan cara
umpan balik dalam mendidik peserta
berpikir
untuk
didik usia dini, dalam meningkatkan
mengklasifikasikan benda-benda, (4)
kreaivitas dan hasil belajar calistung
Membentuk
menggunakan
siswa anak usia dini. Untuk peneliti
keterhubungan aturan-aturan, prinsip
lainnya, penelitian ini diharapkan dapat
ilmiah sederhana, dan menggunakan
merangsang dalam melakukan kajian
hubungan
(5)
yang lebih mendalam terhadap faktor
Memahami konsep substansi, volume
lain yang tidak dapat diungkap dalam
zat cair, panjang, lebar, luas dan berat.
penelitian ini.
unsur-unsur
operasional
dan
sebab
akibat,
J.J.Rousseau
dan
dalam
teorinya
“kembali ke alam” menyatakan bahwa
betapa
pentingnya
pengaruh
alam
terhadap perkembangan anak didik.
Karena itu pendidikan anak harus
dilaksanakan di lingkugan alam yang
bersih, tenang suasana menyenangkan
dan
segar
sehingga
anak
tumbuh
sebagai manusia yang baik. Hal senada
juga diungkapkan oleh Jan Ligthart
yang terkenal dengan “pengajaran alam
sekitar” Lighrt menyatakan bahwa,
pendidikan
sebaiknya
disesuaikan
dengan keadaan alam sekitar. Alam
memberikan
kontribusi
yang
II. METODE PENELITIAN
Kajian ini dilakukan dengan
menggunakan
tindakan
rancangan
kelas
penelitian
(classroom
action
research) yang terdiri dari dua siklus.
Tindakan yang diterapkan adalah model
pembelajaran
lingkungan
tematik
empat
berbasis
fase
yang
dimodifikasi. Bentuk tindakan pada
siklus pertama dan kedua dirumuskan
setelah diadakan evaluasi dan refleksi
terhadap
keefektifan
pembelajaran
sebelum diberikan tindakan. Langkah
JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1425
ini menghasilkan bentuk tindakan yang
data hasil belajar siswa dikumpulkan
berupa perbaikan atau penyempurnaan
dengan menggunakan tes objektif dan
tindakan sebelumnya.
tes esai. Tes esai digunakan untuk
Subjek penelitian ini adalah
mengetahui pemahaman materi siswa
siswa kelas III SD Negeri 3 Bungkulan
dengan tinkatan yang lebih tinggi dari
semester 2 tahun ajaran 2008/2009 yang
sekedar ingatan.
berjumlah 36 orang, yang terdiri dari 20
orang siswa laki-laki dan 16 orang
perempuan.
Proses
penelitian
III. HASIL PENELITIAN
ini
Siklus I
melibatkan guru kelas III yang menjadi
Data Hasil Penilaian Kreativitas
mitra peneliti dalam menerapkan model
pembelajaran
lingkungan
tematik
untuk
Belajar Siswa
berbasis
Skor
meningkatkan
responden
kreativitas dan hasil belajar calistung
lembar
observasi
skor
tertinggi
terendah yang dicapai responden adalah
menggunakan
yang
diperoleh
dari
yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor
Data kreativitas belajar siswa
dengan
pengukuran
responden adalah 68 dari skor tertinggi
siswa, kelas III SD Negeri 3 Bungkulan.
dikumpulkan
hasil
47 dari skor terendah yang mungkin
dilakukan
dicapai yaitu 25.
dengan bantuan teman sejawat yang
Distribusi
sedang tidak mengajar untuk mengamati
frekuensi
skor
kreativitas belajar siswa dapat dilihat
proses pembelajaran selama kegiatan
pada tabel berikut ini:
pembelajaran berlangsung, sedangkan
Data Hasil Penilaian Kreativitas Belajar Siswa
NILAI
FREKUENSI FREKUENSI
KETERANGAN
TENGAH
ABSOLUT
RELATIF
NO
INTERVAL
1
01-24
12
0
0
sangat rendah
2
25-48
37
2
5.56
rendah
3
49-72
51
34
94.44
sedang
4
73-96
85
0
0
tinggi
5
97-120
109
0
0
sangat tinggi
36
100
JUMLAH
JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1426
Data Hasil Penilaian Membaca
Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah
65 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai
responden adalah 47 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 4.
Distribusi frekuensi skor membaca siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Data Hasil Penilaian Membaca
NILAI
FREKUENSI FREKUENSI
KETERANGAN
TENGAH
ABSOLUT
RELATIF
NO
INTERVAL
1
01-24
12
0
0
sangat rendah
2
25-48
37
4
11.11
Rendah
3
49-72
51
32
88.89
Sedang
4
73-96
85
0
0
Tinggi
5
97-120
109
0
0
sangat tinggi
36
100
JUMLAH
Data Hasil Penilaian Menulis
Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah
66 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai
responden adalah 44 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 5.
Distribusi frekuensi skor menulis siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Data Hasil Penilaian Menulis
NO
INTERVAL
NILAI
TENGAH
FREKUENSI
ABSOLUT
FREKUENSI
RELATIF
KETERANGAN
1
01-24
12
0
0
sangat rendah
2
25-48
37
5
13.89
rendah
3
49-72
51
31
88.11
sedang
4
73-96
85
0
0
tinggi
5
97-120
109
0
0
sangat tinggi
36
100
JUMLAH
JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1427
Data Hasil Penilaian Berhitung
Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah
58 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai
responden adalah 40 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 4.
Distribusi frekuensi skor berhitung siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Data Hasil Penilaian Berhitung
NO
INTERVAL
NILAI
TENGAH
FREKUENSI
ABSOLUT
FREKUENSI
RELATIF
KETERANGAN
1
01-24
12
0
0
sangat rendah
2
25-48
37
20
55.56
rendah
3
49-72
51
16
44.44
sedang
4
73-96
85
0
0
tinggi
5
97-120
109
0
0
sangat tinggi
36
100
JUMLAH
Berdasarkan banyaknya variabel maka deskripsi data ada 4 (empat) kelompok,
yaitu: (1) variabel membaca, (2) variabel menulis, (3) variabel berhitung, dan (4)
variable kreativitas belajar siswa. Mengenai karakteristik distribusi skor dari masingmasing variable, berikut disajikan skor tertinggi, skor terendah, harga rerata, simpangan
baku, median, modus, poligon, dan katagori masing-masing variabel seperti pada tabel
berikut ini:
Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus I
KREATIVITAS
N
MEMBACA MENULIS
BERHITUNG
Valid
36
36
36
36
Missing
0
0
0
0
Mean
57.11
57.11
56.64
47.64
Median
58.00
58.00
58.00
47.50
59.00(a)
59.00(a)
58.00
53.00
Std. Deviation
5.59
5.59
5.39
4.56
Minimum
47.00
47.00
44.00
40.00
Maximum
Sum
68.00
2056.00
68.00
2056.00
66.00
2039.00
58.00
1715.00
Mode
JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1428
Siklus II
Data Hasi Penilaian Kreativitas Belajar Siswa
Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah
81 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai
responden adalah 51 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 25.
Distribusi frekuensi skor kreativitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Data Hasil Penilaian Kreativitas Belajar Siswa
NO
INTERVAL
NILAI
TENGAH
FREKUENSI
ABSOLUT
FREKUENSI
RELATIF
KETERANGAN
1
01-24
12
0
0
sangat rendah
2
25-48
37
0
0
rendah
3
49-72
51
27
75.00
sedang
4
73-96
85
9
25.00
tinggi
5
97-120
109
0
0
sangat tinggi
36
100
JUMLAH
Data Hasi Penilaian Membaca
Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah
78 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai
responden adalah 59 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 4.
Distribusi frekuensi skor membaca siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Data Hasil Penilaian Membaca
NO
INTERVAL
NILAI
TENGAH
FREKUENSI
ABSOLUT
FREKUENSI
RELATIF
KETERANGAN
1
01-24
12
0
0
sangat rendah
2
25-48
37
0
0
rendah
3
49-72
51
30
83.33
sedang
4
73-96
85
6
16.67
tinggi
5
97-120
109
0
0
sangat tinggi
36
100
JUMLAH
JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1429
Data Hasi Penilaian Menulis
Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah
79 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai
responden adalah 63 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 5.
Distribusi frekuensi skor menulis siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Data Hasil Penilaian Menulis
NO
INTERVAL
NILAI
TENGAH
FREKUENSI
ABSOLUT
FREKUENSI
RELATIF
KETERANGAN
1
01-24
12
0
0
sangat rendah
2
25-48
37
0
0
rendah
3
49-72
51
23
63.89
sedang
4
73-96
85
13
36.11
tinggi
5
97-120
109
0
0
sangat tinggi
36
100
JUMLAH
Data Hasi Penilaian Berhitung
Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah
77 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai
responden adalah 66 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 4.
Distribusi frekuensi skor berhitung siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Data Hasil Penilaian Berhitung
NO
INTERVAL
NILAI
TENGAH
FREKUENSI
ABSOLUT
FREKUENSI
RELATIF
KETERANGAN
1
01-24
12
0
0
sangat rendah
2
25-48
37
0
0
rendah
3
49-72
51
13
36.11
sedang
4
73-96
85
23
63.89
tinggi
5
97-120
109
0
0
sangat tinggi
36
100
JUMLAH
JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1430
Pada siklus II ini data hasil penilaian terhadap kemampuan membaca, menulis,
berhitung, dan kreativitas belajar siswa dapat digambarkan seperti pada tabel berikut ini:
Deskripsi Data Hasil Penelitian
KREATIVITAS
N
MEMBACA MENULIS BERHITUNG
Valid
36
36
36
36
Missing
0
0
0
0
Mean
63.69
63.69
71.08
72.83
Median
61.50
61.50
71.50
73.00
Mode
74.00
74.00
73.00
73.00
Std. Deviation
8.17
8.17
3.79
2.69
Minimum
51.00
51.00
63.00
66.00
Maximum
81.00
81.00
79.00
77.00
2293.00
2293.00
2559.00
2622.00
Sum
Perbandingan data Siklus I dan Siklus II
Kreativitas Belajar Siswa
Analisis Kreativitas Belajar Siswa
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
AWAL
36
55.5833
5.26647
.87775
SIKLUS1
36
57.1111
5.59478
.93246
SIKLUS2
36
63.6944
8.16900
1.36150
Hasil Belajar Membaca Siswa
Analisis Hasil Belajar Membaca Siswa
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
AWAL
36
52.8611
4.45391
.74232
SIKLUS1
36
55.5556
4.92483
.82081
SIKLUS2
36
67.8333
4.94830
.82472
JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1431
Hasil Belajar Menulis Siswa
Analisis Hasil Belajar Menulis Siswa
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
AWAL
36
54.7500
5.34723
.89120
SIKLUS1
36
56.6389
5.39393
.89899
SIKLUS2
36
71.0833
3.79756
.63293
Hasil Menghitung Siswa
Analisis Hasil Belajar Menghitung Siswa
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
AWAL
36
44.8611
4.29054
.71509
SIKLUS1
36
47.5556
4.48773
.74795
SIKLUS2
36
72.8333
2.69921
.44987
Sejalan dengan pembahasan di
PEMBAHASAN
Dari
temuan/hasil
penelitian
atas, Sasmedi dkk (2008) menyatakan
yang diuraikan dalam artikel ini dapat
dalam penelitiannnya bahwa, dunia
dilihat
model
anak adalah dunia nyata, untuk itu
dengan
pembelajaran yang dilakukan di kelas
kondisi peserta didik dapat memotivasi
awal harus aktual, dekat dengan anak,
dan meningkatkan kreativitas maupun
dekat dengan lingkungan alamiah yang
hasil belajar peserta didik itu sendiri.
dialami anak, dan dilakukan dalam
Dengan kata lain, penerapan model
suasana yang menyenangkan. Dalam
pembelajaran
berbasis
kehidupan sehari-hari anak tidak pernah
lingkungan efektif dapat meningkatkan
melihat adanya hal yang terpisah-pisah
kreativitas dan hasil belajar calistung
satu
siswa kelas III SD No. 3 Bungkulan.
melaksanakan pembelajaran di kelas
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan
awal, pembelajaran lebih berhasil kalau
rerata (mean) nilai kreativitas dan
dapat menggabungkan kajian beberapa
belajar calistung siswa mulai dari
mata pelajaran dalam satu ikatan tema.
bahwa
pembelajaran
penerapan
yang
sesuai
tematik
kondisi awal, siklus I dan siklus II.
sama
lain,
Sasmedi
menyatakan
sehingga
dkk
bahwa
(2008)
dalam
juga
implementasi
JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1432
pembelajaran
tematik
memberikan
banyak keuntungan, diantaranya: 1)
IV.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
siswa mudah memusatkan perhatian
Berdasarkan
temuan
pada suatu tema tertentu; 2) siswa
kajian/pengembangan dan pembahasan
mampu mempelajari pengetahuan dan
yang dipaparkan di muka, dapat ditarik
mengembangkan berbagai kompetensi
kesimpulan sebagai berikut
dasar antar mata pelajaran dalam tema
1. Implementasi
pembelajaran
yang sama; 3) pemahaman terhadap
tematik
berbasis
materi pelajaran lebih mendalam dan
efektif
dapat
berkesan; 4) kompetensi dasar dapat
kreativitas belajar siswa kelas III
dikembangkan
Sekolah Dasar.
lebih
baik
dengan
mengkaitkan mata pelajaran lain dengan
lingkungan
meningkatkan
2. Implementasi
pembelajaran
pengalaman pribadi siswa; siswa lebih
tematik
mampu merasakan manfaat dan makna
efektif dapat meningkatkan hasil
belajar, karena materi disajikan dalam
belajar membaca, menulis dan
konteks tema yang jelas; 6) siswa lebih
menghitung (calistung) siswa
bergairah
kelas III Sekolah Dasar
belajar
karena
dapat
berkomunikasi dalam situasi nyata,
untuk
mengembangkan
berbasis
lingkungan
Saran
kemampuan
Untuk
meningkatkan
dalam satu mata pelajaran, sekaligus
keefektifannya, pengembangan model
mempelajari mata pelajaran lain; dan 7)
pembelajaran
guru dapat menghemat waktu, karena
lingkungan
mata pelajaran yang disajikan secara
memperhatikan faktor internal maupun
tematik dapat dipersiapkan sekaligus
eksternal peserta didik atau faktor
dan dapat diberikan dalam dua atau tiga
pendukung dan penghambat yang dapat
hal pertemuan. Waktu selebihnya dapat
mempengaruhi proses pembelajaran itu
digunakan untuk kegiatan remedial,
sendiri.
pemantapan, atau pengayaan.
pembelajaran
tematik
hendaknya
Dengan
berbasis
benar-benar
demikian
tematik
model
berbasis
lingkungan dapat diterapkan dalam
pembelajaran anak usia dini untuk
meningkatkan
kreativitas
dan
hasil
belajar siswa di samping penerapan
model-model pembelajaran lainnya.
JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1433
RENCANA TINDAK LANJUT
Agar apa yang sudah diperoleh
dari kajian/pengembangan ini dapat
ditingkatkan dan dimanfaatkan, maka
diperlukan kajian/pengembangan lebih
lanjut. Selain itu karena hasil positif
Dibia, Ketut. 2006. “Beberapa Model
Pembelajaran
Inivatif
dan
Penerapannya
dalam
Pembelajaran” dalam Kegiatan
P2M, Pengembangan Model
Pembelajaran Inovatif bagi
Guru-guru Sekolah Dasar di
Kecamatan Buleleng. Singaraja
12 Agustus 2006.
secara nyata telah dapat diperoleh,
disosialisasikan kepada guru-guru dan
Dufaizah. 2008. Keindahan Belajar
Dalam Perspektif Pedagogi. CV
Cindy Grafika
sekolah yang lain. Oleh karena itu
Hadari,
kajian/pengembangan
dapat
direncanakan beberapa tindak lanjut,
Nawawi. 1990. Metode
Penelitian
Bidang
Sosial.
Yogyakarta: UGM Pers.
antara lain:
1. Sosialisasi
terbatas
kepada
sejawat guru di dalam sekolah
2. Sosialisasi ke sekolah-sekolah
anggota MGMP
3. Peningkatan
yang
sudah
kualitas
model
dikembangkan
dengan melakukan ujicoba baru.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, reni. 2001. Kreativitas. Jakarta :
PT. Grasindo.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Edisi
Revisi. Cet. Ke-6. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Azwar,
Saifuddin, 2005. Metode
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Dantes, Nyoman. 2007. Metodologi
penelitian
untuk
Ilmu-ilmu
Sosial. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha.
Hamalik, Oemar. 2005. Kurukulum dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Kunandar. 2007. Guru Profesional,
Implementasi Kurikulum Tngkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Persiapan
Menghadapi
Sertifikasi Guru. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Lasmawan,
I
Wayan,
2007.
“Pembelajaran Tematik Dalam
Konsep KTSP di Sekolah
Dasar” dalam Diklat Gugus
Sawan/2007.
Marhaeni, A A Istri N. 2006. “StudentCentered Learning di Perguruan
Tinggi dan Implementasi Pada
Bidang
Ekonomi”
dalam
Lokakarya di Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana. Denpasar
25 November 2006
Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru
Profesional,
Menciptakan
Pembelajaran
Kreatif
dan
Menyenangkan. Cet. Ke-2.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1434
Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar. Cet.
Ke-11. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sukadi, 2008. “Pembelajaran Tematik”
dalam Workshop Fakultas Ilmu
Sosial
dengan
Tema
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran Tematik dan IPS
Terpadu
bagi
Guru-guru
SD/SMP Se-kota Singaraja.
Fakultas
Ilmu
Sosial,
Universitas
Pendidikan
Ganesha. Singaraja 19 April
2008.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006.
Pengembangan Kurikulum. Cet.
Ke-8. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sukandarrumidi. 2004. Metodologi
Penelitian, Petunjuk Praktis.
Yogyakarta: UGM Pers.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran
Terpadu dalam Teori dan
Praktik. Jakarta : Prestasi
Pustaka.
Wiriaatmadja. 2007. Metode Peneliian
Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya offset
JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1435
Download