IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS LINGKUNGAN DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR CALISTUNG SISWA KELAS III SD NO. 3 BUNGKULAN oleh Ni Ketut Adri ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran tematik berbasis lingkungan dalam meningkatkan: kreativitas belajar, hasil belajar membaca, menulis, dan menghitung siswa kelas III Sekolah Dasar No 3 Bungkulan. Populasi dari penelitian ini adalah semua siswa kelas III SD No. 3 Bungkulan sebanyak 36 orang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan prosedur tindakan dan seperangkat instrumen observasi. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskripif yaitu dengan mencari angka rata-rata (M), median (Md), dan modus (Mo), yang dilanjutkan dengan menggambarkan grafik poligon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran tematik berbasis lingkungan efektif untuk meningkatkan kreativitas belajar (peningkatan rerata sebesar 5.49%), hasil belajar membaca (peningkatan rerata sebesar 10.23%), menulis (peningkatan rerata sebesar 12.04%), dan berhitung (peningkatan rerata sebesar (21.00%) siswa kelas III SD No. 3 Bungkulan. Kata Kunci : pembelajaran tematik berbasis lingkungan, kreativitas belajar siswa, hasil belajar membaca, menulis, menghitung (calistung) siswa. IMPLEMENTING ENVIRONMENT-BASED THEMATIC LEARNING TO IMPROVE THE CREATIVITY AND ACHIEVEMENT IN READING, WRITING AND COUNTING OF THE THIRD YEAR STUDENTS OF SD NO 3 BUNGKULAN ABSTRACT This research aimed to investigate the implementation of environment based thematic learning to increase learning creativity and learning achievement on reading, writing, and counting of the third year students of SD No. 3 Bungkulan. The population of this present research was all of the third year students of SD No. 3 Bungkulan which consisted of 36 students. JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1423 This research was a classroom action research using action procedure and a set of observation instrument. The data were analyzed with descriptive statistics by finding out means, median, modes, and describing on polygon graph. The result of the research showed that the implementation of environment based thematic learning was effective to increase the students‟ learning creativity (the increasing of means was 5.49%) and the students‟ learning achievement on reading ( the increasing of means was 10.23%), writing (the increasing of means was 12.04%), and counting (the increasing of means was 21.00%). Key Words : environment based thematic learning, students‟ learning creativity, students‟ achievement on, reading, writing and counting. Anak-anak I. PENDAHULUAN Persoalan membaca, menulis, bisa belajarnya kehilangan karena gairah menganggap dan berhitung atau calistung memang pelajaran itu sangat sulit dan tidak merupakan menyenangkan. Namun sesungguhnya fenomena tersendiri. Calistung semakin hangat dibicarakan pelajaran para orang tua yang memiliki anak usia dengan kegiatan lainnya yang dirancang taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dalam kurikulum tanpa harus membuat dasar karena mereka khawatir anak- anak-anak terbebani. Adakalanya tidak anaknya diperlukan waktu atau pun momentum tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolahnya nanti jika sedari awal belum bisa membaur khusus untuk mengajarkan calistung. keterampilan Sesuai dengan uraian tersebut di calistung. Belajar membaca, menulis, atas, kualitas hasil pembelajaran peserta berhitung, kini didik usia dini sangat dipengaruhi oleh tidaklah perlu dianggap tabu bagi anak penerapan model pembelajaran yang usia dini. Persoalan terpenting adalah relevan. Dalam kajian ini penulis ingin merekonstruksi cara untuk menerapkan mempelajarinya sehingga anak-anak dan dibekali calistung bahkan sains model pembelajaran tematik berbasis lingkungan sekaligus menganggap kegiatan belajar mereka untuk mengetahui apakah tak ubahnya seperti bermain dan bahkan pembelajaran memang berbentuk sebuah permainan. lingkungan efektif untuk meningkatkan Memang benar, jika calistung diajarkan kreativitas dan hasil belajar membaca, seperti halnya orang dewasa belajar, menulis, dan berhitung (calistung) siswa besar kemungkinan akan berakibat fatal. kelas III Sekolah Dasar. tematik model berbasis JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1424 Lasmawan (2007) menyatakan sekitar adalah segala sesuatu yang ada bahwa anak sekolah dasar berada pada di sekitar kita. Pengajaran berdasarkan tahapan operasi konkret. Pada usia alam sekitar akan membantu anak didik tersebut untuk menyesuaikan dirinya dengan anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: (1) Mulai memandang dunia keadaan sekitarnya. secara Hasil penelitian ini diharapkan objektif, bergeser dari satu aspek situasi dapat ke aspek lain secara reflektif dan positif baik bagi guru sekolah dasar memandang secara maupun peneliti lainnya. Untuk guru serentak, (2) Mulai berpikir secara SD, hasil penelitian ini dapat dijadikan operasional, (3) Menggunakan cara umpan balik dalam mendidik peserta berpikir untuk didik usia dini, dalam meningkatkan mengklasifikasikan benda-benda, (4) kreaivitas dan hasil belajar calistung Membentuk menggunakan siswa anak usia dini. Untuk peneliti keterhubungan aturan-aturan, prinsip lainnya, penelitian ini diharapkan dapat ilmiah sederhana, dan menggunakan merangsang dalam melakukan kajian hubungan (5) yang lebih mendalam terhadap faktor Memahami konsep substansi, volume lain yang tidak dapat diungkap dalam zat cair, panjang, lebar, luas dan berat. penelitian ini. unsur-unsur operasional dan sebab akibat, J.J.Rousseau dan dalam teorinya “kembali ke alam” menyatakan bahwa betapa pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan anak didik. Karena itu pendidikan anak harus dilaksanakan di lingkugan alam yang bersih, tenang suasana menyenangkan dan segar sehingga anak tumbuh sebagai manusia yang baik. Hal senada juga diungkapkan oleh Jan Ligthart yang terkenal dengan “pengajaran alam sekitar” Lighrt menyatakan bahwa, pendidikan sebaiknya disesuaikan dengan keadaan alam sekitar. Alam memberikan kontribusi yang II. METODE PENELITIAN Kajian ini dilakukan dengan menggunakan tindakan rancangan kelas penelitian (classroom action research) yang terdiri dari dua siklus. Tindakan yang diterapkan adalah model pembelajaran lingkungan tematik empat berbasis fase yang dimodifikasi. Bentuk tindakan pada siklus pertama dan kedua dirumuskan setelah diadakan evaluasi dan refleksi terhadap keefektifan pembelajaran sebelum diberikan tindakan. Langkah JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1425 ini menghasilkan bentuk tindakan yang data hasil belajar siswa dikumpulkan berupa perbaikan atau penyempurnaan dengan menggunakan tes objektif dan tindakan sebelumnya. tes esai. Tes esai digunakan untuk Subjek penelitian ini adalah mengetahui pemahaman materi siswa siswa kelas III SD Negeri 3 Bungkulan dengan tinkatan yang lebih tinggi dari semester 2 tahun ajaran 2008/2009 yang sekedar ingatan. berjumlah 36 orang, yang terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 16 orang perempuan. Proses penelitian III. HASIL PENELITIAN ini Siklus I melibatkan guru kelas III yang menjadi Data Hasil Penilaian Kreativitas mitra peneliti dalam menerapkan model pembelajaran lingkungan tematik untuk Belajar Siswa berbasis Skor meningkatkan responden kreativitas dan hasil belajar calistung lembar observasi skor tertinggi terendah yang dicapai responden adalah menggunakan yang diperoleh dari yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor Data kreativitas belajar siswa dengan pengukuran responden adalah 68 dari skor tertinggi siswa, kelas III SD Negeri 3 Bungkulan. dikumpulkan hasil 47 dari skor terendah yang mungkin dilakukan dicapai yaitu 25. dengan bantuan teman sejawat yang Distribusi sedang tidak mengajar untuk mengamati frekuensi skor kreativitas belajar siswa dapat dilihat proses pembelajaran selama kegiatan pada tabel berikut ini: pembelajaran berlangsung, sedangkan Data Hasil Penilaian Kreativitas Belajar Siswa NILAI FREKUENSI FREKUENSI KETERANGAN TENGAH ABSOLUT RELATIF NO INTERVAL 1 01-24 12 0 0 sangat rendah 2 25-48 37 2 5.56 rendah 3 49-72 51 34 94.44 sedang 4 73-96 85 0 0 tinggi 5 97-120 109 0 0 sangat tinggi 36 100 JUMLAH JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1426 Data Hasil Penilaian Membaca Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah 65 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai responden adalah 47 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 4. Distribusi frekuensi skor membaca siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Data Hasil Penilaian Membaca NILAI FREKUENSI FREKUENSI KETERANGAN TENGAH ABSOLUT RELATIF NO INTERVAL 1 01-24 12 0 0 sangat rendah 2 25-48 37 4 11.11 Rendah 3 49-72 51 32 88.89 Sedang 4 73-96 85 0 0 Tinggi 5 97-120 109 0 0 sangat tinggi 36 100 JUMLAH Data Hasil Penilaian Menulis Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah 66 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai responden adalah 44 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 5. Distribusi frekuensi skor menulis siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Data Hasil Penilaian Menulis NO INTERVAL NILAI TENGAH FREKUENSI ABSOLUT FREKUENSI RELATIF KETERANGAN 1 01-24 12 0 0 sangat rendah 2 25-48 37 5 13.89 rendah 3 49-72 51 31 88.11 sedang 4 73-96 85 0 0 tinggi 5 97-120 109 0 0 sangat tinggi 36 100 JUMLAH JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1427 Data Hasil Penilaian Berhitung Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah 58 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai responden adalah 40 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 4. Distribusi frekuensi skor berhitung siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Data Hasil Penilaian Berhitung NO INTERVAL NILAI TENGAH FREKUENSI ABSOLUT FREKUENSI RELATIF KETERANGAN 1 01-24 12 0 0 sangat rendah 2 25-48 37 20 55.56 rendah 3 49-72 51 16 44.44 sedang 4 73-96 85 0 0 tinggi 5 97-120 109 0 0 sangat tinggi 36 100 JUMLAH Berdasarkan banyaknya variabel maka deskripsi data ada 4 (empat) kelompok, yaitu: (1) variabel membaca, (2) variabel menulis, (3) variabel berhitung, dan (4) variable kreativitas belajar siswa. Mengenai karakteristik distribusi skor dari masingmasing variable, berikut disajikan skor tertinggi, skor terendah, harga rerata, simpangan baku, median, modus, poligon, dan katagori masing-masing variabel seperti pada tabel berikut ini: Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus I KREATIVITAS N MEMBACA MENULIS BERHITUNG Valid 36 36 36 36 Missing 0 0 0 0 Mean 57.11 57.11 56.64 47.64 Median 58.00 58.00 58.00 47.50 59.00(a) 59.00(a) 58.00 53.00 Std. Deviation 5.59 5.59 5.39 4.56 Minimum 47.00 47.00 44.00 40.00 Maximum Sum 68.00 2056.00 68.00 2056.00 66.00 2039.00 58.00 1715.00 Mode JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1428 Siklus II Data Hasi Penilaian Kreativitas Belajar Siswa Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah 81 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai responden adalah 51 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 25. Distribusi frekuensi skor kreativitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Data Hasil Penilaian Kreativitas Belajar Siswa NO INTERVAL NILAI TENGAH FREKUENSI ABSOLUT FREKUENSI RELATIF KETERANGAN 1 01-24 12 0 0 sangat rendah 2 25-48 37 0 0 rendah 3 49-72 51 27 75.00 sedang 4 73-96 85 9 25.00 tinggi 5 97-120 109 0 0 sangat tinggi 36 100 JUMLAH Data Hasi Penilaian Membaca Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah 78 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai responden adalah 59 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 4. Distribusi frekuensi skor membaca siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Data Hasil Penilaian Membaca NO INTERVAL NILAI TENGAH FREKUENSI ABSOLUT FREKUENSI RELATIF KETERANGAN 1 01-24 12 0 0 sangat rendah 2 25-48 37 0 0 rendah 3 49-72 51 30 83.33 sedang 4 73-96 85 6 16.67 tinggi 5 97-120 109 0 0 sangat tinggi 36 100 JUMLAH JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1429 Data Hasi Penilaian Menulis Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah 79 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai responden adalah 63 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 5. Distribusi frekuensi skor menulis siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Data Hasil Penilaian Menulis NO INTERVAL NILAI TENGAH FREKUENSI ABSOLUT FREKUENSI RELATIF KETERANGAN 1 01-24 12 0 0 sangat rendah 2 25-48 37 0 0 rendah 3 49-72 51 23 63.89 sedang 4 73-96 85 13 36.11 tinggi 5 97-120 109 0 0 sangat tinggi 36 100 JUMLAH Data Hasi Penilaian Berhitung Skor hasil pengukuran dari responden diperoleh skor tertinggi responden adalah 77 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 120. Skor terendah yang dicapai responden adalah 66 dari skor terendah yang mungkin dicapai yaitu 4. Distribusi frekuensi skor berhitung siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Data Hasil Penilaian Berhitung NO INTERVAL NILAI TENGAH FREKUENSI ABSOLUT FREKUENSI RELATIF KETERANGAN 1 01-24 12 0 0 sangat rendah 2 25-48 37 0 0 rendah 3 49-72 51 13 36.11 sedang 4 73-96 85 23 63.89 tinggi 5 97-120 109 0 0 sangat tinggi 36 100 JUMLAH JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1430 Pada siklus II ini data hasil penilaian terhadap kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan kreativitas belajar siswa dapat digambarkan seperti pada tabel berikut ini: Deskripsi Data Hasil Penelitian KREATIVITAS N MEMBACA MENULIS BERHITUNG Valid 36 36 36 36 Missing 0 0 0 0 Mean 63.69 63.69 71.08 72.83 Median 61.50 61.50 71.50 73.00 Mode 74.00 74.00 73.00 73.00 Std. Deviation 8.17 8.17 3.79 2.69 Minimum 51.00 51.00 63.00 66.00 Maximum 81.00 81.00 79.00 77.00 2293.00 2293.00 2559.00 2622.00 Sum Perbandingan data Siklus I dan Siklus II Kreativitas Belajar Siswa Analisis Kreativitas Belajar Siswa N Mean Std. Deviation Std. Error Mean AWAL 36 55.5833 5.26647 .87775 SIKLUS1 36 57.1111 5.59478 .93246 SIKLUS2 36 63.6944 8.16900 1.36150 Hasil Belajar Membaca Siswa Analisis Hasil Belajar Membaca Siswa N Mean Std. Deviation Std. Error Mean AWAL 36 52.8611 4.45391 .74232 SIKLUS1 36 55.5556 4.92483 .82081 SIKLUS2 36 67.8333 4.94830 .82472 JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1431 Hasil Belajar Menulis Siswa Analisis Hasil Belajar Menulis Siswa N Mean Std. Deviation Std. Error Mean AWAL 36 54.7500 5.34723 .89120 SIKLUS1 36 56.6389 5.39393 .89899 SIKLUS2 36 71.0833 3.79756 .63293 Hasil Menghitung Siswa Analisis Hasil Belajar Menghitung Siswa N Mean Std. Deviation Std. Error Mean AWAL 36 44.8611 4.29054 .71509 SIKLUS1 36 47.5556 4.48773 .74795 SIKLUS2 36 72.8333 2.69921 .44987 Sejalan dengan pembahasan di PEMBAHASAN Dari temuan/hasil penelitian atas, Sasmedi dkk (2008) menyatakan yang diuraikan dalam artikel ini dapat dalam penelitiannnya bahwa, dunia dilihat model anak adalah dunia nyata, untuk itu dengan pembelajaran yang dilakukan di kelas kondisi peserta didik dapat memotivasi awal harus aktual, dekat dengan anak, dan meningkatkan kreativitas maupun dekat dengan lingkungan alamiah yang hasil belajar peserta didik itu sendiri. dialami anak, dan dilakukan dalam Dengan kata lain, penerapan model suasana yang menyenangkan. Dalam pembelajaran berbasis kehidupan sehari-hari anak tidak pernah lingkungan efektif dapat meningkatkan melihat adanya hal yang terpisah-pisah kreativitas dan hasil belajar calistung satu siswa kelas III SD No. 3 Bungkulan. melaksanakan pembelajaran di kelas Hal ini dapat dilihat dari peningkatan awal, pembelajaran lebih berhasil kalau rerata (mean) nilai kreativitas dan dapat menggabungkan kajian beberapa belajar calistung siswa mulai dari mata pelajaran dalam satu ikatan tema. bahwa pembelajaran penerapan yang sesuai tematik kondisi awal, siklus I dan siklus II. sama lain, Sasmedi menyatakan sehingga dkk bahwa (2008) dalam juga implementasi JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1432 pembelajaran tematik memberikan banyak keuntungan, diantaranya: 1) IV. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan siswa mudah memusatkan perhatian Berdasarkan temuan pada suatu tema tertentu; 2) siswa kajian/pengembangan dan pembahasan mampu mempelajari pengetahuan dan yang dipaparkan di muka, dapat ditarik mengembangkan berbagai kompetensi kesimpulan sebagai berikut dasar antar mata pelajaran dalam tema 1. Implementasi pembelajaran yang sama; 3) pemahaman terhadap tematik berbasis materi pelajaran lebih mendalam dan efektif dapat berkesan; 4) kompetensi dasar dapat kreativitas belajar siswa kelas III dikembangkan Sekolah Dasar. lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan lingkungan meningkatkan 2. Implementasi pembelajaran pengalaman pribadi siswa; siswa lebih tematik mampu merasakan manfaat dan makna efektif dapat meningkatkan hasil belajar, karena materi disajikan dalam belajar membaca, menulis dan konteks tema yang jelas; 6) siswa lebih menghitung (calistung) siswa bergairah kelas III Sekolah Dasar belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan berbasis lingkungan Saran kemampuan Untuk meningkatkan dalam satu mata pelajaran, sekaligus keefektifannya, pengembangan model mempelajari mata pelajaran lain; dan 7) pembelajaran guru dapat menghemat waktu, karena lingkungan mata pelajaran yang disajikan secara memperhatikan faktor internal maupun tematik dapat dipersiapkan sekaligus eksternal peserta didik atau faktor dan dapat diberikan dalam dua atau tiga pendukung dan penghambat yang dapat hal pertemuan. Waktu selebihnya dapat mempengaruhi proses pembelajaran itu digunakan untuk kegiatan remedial, sendiri. pemantapan, atau pengayaan. pembelajaran tematik hendaknya Dengan berbasis benar-benar demikian tematik model berbasis lingkungan dapat diterapkan dalam pembelajaran anak usia dini untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa di samping penerapan model-model pembelajaran lainnya. JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1433 RENCANA TINDAK LANJUT Agar apa yang sudah diperoleh dari kajian/pengembangan ini dapat ditingkatkan dan dimanfaatkan, maka diperlukan kajian/pengembangan lebih lanjut. Selain itu karena hasil positif Dibia, Ketut. 2006. “Beberapa Model Pembelajaran Inivatif dan Penerapannya dalam Pembelajaran” dalam Kegiatan P2M, Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif bagi Guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Buleleng. Singaraja 12 Agustus 2006. secara nyata telah dapat diperoleh, disosialisasikan kepada guru-guru dan Dufaizah. 2008. Keindahan Belajar Dalam Perspektif Pedagogi. CV Cindy Grafika sekolah yang lain. Oleh karena itu Hadari, kajian/pengembangan dapat direncanakan beberapa tindak lanjut, Nawawi. 1990. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Pers. antara lain: 1. Sosialisasi terbatas kepada sejawat guru di dalam sekolah 2. Sosialisasi ke sekolah-sekolah anggota MGMP 3. Peningkatan yang sudah kualitas model dikembangkan dengan melakukan ujicoba baru. DAFTAR PUSTAKA Akbar, reni. 2001. Kreativitas. Jakarta : PT. Grasindo. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Cet. Ke-6. Jakarta: PT Bumi Aksara. Azwar, Saifuddin, 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dantes, Nyoman. 2007. Metodologi penelitian untuk Ilmu-ilmu Sosial. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Hamalik, Oemar. 2005. Kurukulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Kunandar. 2007. Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tngkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Lasmawan, I Wayan, 2007. “Pembelajaran Tematik Dalam Konsep KTSP di Sekolah Dasar” dalam Diklat Gugus Sawan/2007. Marhaeni, A A Istri N. 2006. “StudentCentered Learning di Perguruan Tinggi dan Implementasi Pada Bidang Ekonomi” dalam Lokakarya di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Denpasar 25 November 2006 Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Cet. Ke-2. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1434 Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cet. Ke-11. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sukadi, 2008. “Pembelajaran Tematik” dalam Workshop Fakultas Ilmu Sosial dengan Tema Pengembangan Perangkat Pembelajaran Tematik dan IPS Terpadu bagi Guru-guru SD/SMP Se-kota Singaraja. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja 19 April 2008. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Pengembangan Kurikulum. Cet. Ke-8. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sukandarrumidi. 2004. Metodologi Penelitian, Petunjuk Praktis. Yogyakarta: UGM Pers. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktik. Jakarta : Prestasi Pustaka. Wiriaatmadja. 2007. Metode Peneliian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya offset JIPP, Juni 2010 _____________________________________________________ 1435