PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSETS (ROA), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP RETURN SAHAM PT. TIMAH (PERSERO) Tbk PERIODE 2008-2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : NAMA NIM : RADEN AYU HEGI HERBINA : 302 12 11 072 Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2016 1 PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSETS (ROA), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP RETURN SAHAM PT. TIMAH (PERSERO) Tbk PERIODE 2008-2015 Raden Ayu Hegi Herbina Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Bangka Belitung Email: [email protected] Abstract This research is based on the phenomenon exists that shows stock returns PT.Timah (Persero) Tbk decreased from 2008 to 2015 that is influenced by the independent variable. The purpose of this research is to determine and analyze the effect of eraning per share, return on assets, net profit margin and price earnings ratio on stock returns PT.Timah (Persero) Tbk periode of 2008-2015. The results showed that EPS was average, ROA was high, NPM was average, PER was very high and Stock Return was low. The X1 independent variables obtained tvalue (0,430)<ttable (2,048), X2 variable tvalue (2,079)>ttable (2,048), X3 variable tvalue (1,247)<ttable (2,048) and X4 variale tvalue (-2,874)<ttable (2,048). Then, the variable Y, EPS (X1) had partially positive impact to variable Y, ROA (X2) had partially positive effect to variable Y, variable NPM (X3) was partially positive influential in variable Y and variabel PER (X4) had partially negatice effect on variables Y. F test results showed that Fvalue (16,578)>Ftable (2,960), while the significance was 0,000<aplha at a significance level of 0,05, namely the independent variables jointly or simultaneously affected the dependent variable significantly. Keywords: Earning Per Share, Return On Assets, Net Profit Margin, Price Earnings Ratio and Stock Return. Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan fenomena yang ada menunjukan bahwa return saham PT.Timah (Persero) Tbk menurun dari tahun 2008 sampai tahun 2015 yang dipengaruhi varibel independen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh earning per share, return on assets, net profit margin dan price earning ratio terhadap return saham PT.Timah (Persero) Tbk periode 2008-2015. Hasil penelitian menunjukkan EPS sedang, ROA tinggi, NPM sedang, PER sangat tinggi dan Return Saham rendah. Variabel independen X1 diperoleh thitung (0,430) < Ttabel (2,048), variabel X2 thitung (2,079) > Ttabel (2,048) dan variabel X3 thitung (1,247) < Ttabel (2,048), variabel X4 thitung (-2,874) < Ttabel (2,048). Maka variabel EPS (X1) berpengaruh positif secara parsial terhadap variabel Y, variabel ROA (X2) berpengaruh positif secara parsial terhadap variabel Y, variabel NPM (X3) berpengaruh positif secara parsial terhadap variabel Y dan variabel PER (X4) berpengaruh negatif secara parsial terhadap variabel Y. 2 Hasil uji F menunjukkan bahwa Fhitung (9,556) > Ftabel (2,960), sedangkan signifikansi adalah 0,000 < alpha pada taraf signifikansi 0,05, berarti variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Kata kunci: Earning Per Share, Return On Assets, Net Profit Margin, Price Earning Ratio dan Return Saham. Pendahuluan Perkembangan dunia usaha sekarang ini, banyak mendorong masyarakat untuk berinvestasi pada perusahaan yang go public dengan tujuan untuk memperoleh return yang lebih besar. Karena pentingnya peran perusahaan go public, pemerintah pun ikut serta dalam mencanangkan gerakan yang mendukung pasar modal, agar perusahaan go public itu dapat terus mengembangkan usahanya. Hal ini juga bertujuan untuk pemerataan pendapatan para pemegang saham serta menekan tingkat peredaran uang di masyarakat. Salah satu jenis perusahaan yang telah go public adalah perusahaan BUMN. Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003, perusahaan BUMN go public merupakan perusahaan BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.(Ahmadi Usman, 2013:2). Menurut Harjito dan Aryayoga dalam wahid (2014:4) mengatakan, pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai dengan resiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Dalam penelitian ini, penulis memilih objek penelitian perusahaan BUMN PT.Timah (Persero) Tbk. PT. Timah merupakan produsen dan eksportir logam timah, dan memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa. Perusahaan berdomisili di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung dan memiliki wilayah operasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara serta Cilegon, Banten. (www.timah.com) Penulis memilih perusahaan ini dikarenakan terjadinya penurunan harga jual timah pada beberapa tahun terakhir. Harga komoditas koreksi sepanjang tahun 2015 mendorong kinerja PT. Timah Tbk harus lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Akibat penurunan timah tersebut menyebabkan beberapa hal yang terdapat di tabel berikut : Tabel I.1 Koreksi Harga Komoditas PT. Timah (Persero) Sepanjang Tahun 2014-2015 No 1 2 3 Uraian 2014 2015 Laba Bersih 672.991 101.651 Pendapatan 7.518.010 6.874.192 Beban Pokok 5.902.716 6.188.183 Pendapatan 4 Laba Kotor 1.615.294 686.009 5 Beban (55.613) (89.160) Penjualan 6 Pendapatan 16.555 8.673 Keuangan 7 Laba Bersih 90 14 Per Saham Sumber: Diolah dari Liputan6.com, 2016 Dapat dilihat pada tabel diatas laba bersih PT. Timah Tbk menurun 84,90 persen menjadi Rp 101,65 miliar. Sementara itu, pendapatan turun 8,56 3 persen menjadi Rp 6,87 triliun sepanjang 2015 dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 7,51 triliun. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 6,18 triliun pada 2015 dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 5,90 triliun. Hal itu membuat laba kotor turun 57,53 persen menjadi Rp 686 miliar pada 2015. Perseroan mencatatkan kenaikan beban penjualan naik menjadi Rp 89,16 miliar pada tahun 2015. Selain itu, pendapatan keuangan menurun menjadi Rp 8,67 miliar pada tahun 2015 dari periode 2014 sejumlah Rp 16,55 miliar. Dengan melihat kondisi itu, laba bersih per saham turun menjadi 14 pada tahun 2015 dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu 90 (Jakarta, Selasa, 8 Maret 2015. Liputan6.com/Agustina Melani). Berikut ini adalah data perkembangan Earning Per Share, Return On Assets, Net Profit Margin, Price Earning Ratio dan Return Saham pada Perusahaan PT. Timah (persero) Tbk dari tahun 2008 sampai 2012. Tabel I.3 Perkembangan Earning Per Share (EPS), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER) dan Return Saham PT. Timah (persero), Tbk Tahun 2008-2012 Tahun EPS ROA NPM PER Return (%) (%) Saham 2008 267 23 % 15% 4,04 2,78 2009 62 6% 4% 32,25 0,85 2010 188 16% 11% 14,26 0,39 2011 178 14% 10% 9,38 0,97 2012 86 7% 6% 17,90 1,35 Sumber: Diolah dari Laporan keuangan tahunan pt.timah, 2016 Seperti yang terlihat pada tabel I.3 di atas, dimana pada tahun 2008-2012 rasio keuangan EPS, ROA, NPM, PER dan Return Saham mengalami fluktuasi, dengan data yang ada pada tahun 2009 EPS mengalami penurunan, namun pada tahun 2010 mengalami kenaikan tetapi pada tahun 2011 sampai tahun 2012 EPS mengalami penurunan kembali. Penurunan EPS seiring perkembangan ROA dan NPM yang sama-sama mengalami penurunan maupun kenaikan. Berbeda dengan perkembangan yang dialami oleh PER perusahaan dimana pada tahun 2009 mengalami kenaikan dan pada tahun 2010 dan 2011 masing-masing mengalami penuruanan PER. Selanjutnya pada tahun 2012 PER mengalami kenaikan. Berbeda juga dengan Return Saham PT. Timah (Persero), Tbk. dimana dari tahun 2009 sampai tahun 2010 mengalami penurunan, tetapi pada tahun 2011 sampai tahun 2012 return saham mengalami kenaikan. Dalam dunia investasi, investor memiliki tujuan utama untuk mendapatkan return. Return yang diterima oleh pemegang saham perusahaan selalu mengalami fluktuasi Tabel I.2 Perkembangan Total Isssued Shares, Earning Per Share dan Dividen PT. Timah (Persero) Tbk Tahun 2011-2015 (Dalam Rp Juta) Tahun Total Earning Dividen Issued Per Shares Share 5.033.020 178 89 2011 5.033.020 86 43 2012 5.033.020 102 58 2013 7.447.753 90 45 2014 7.447.753 14 2015 Sumber: Diolah dari Laporan Terintegrasi 2015 (www.timah.com), 2016 Berdasarkan data tabel di atas, dapat dilihat peningkatan jumlah saham yang beredar (total issued shares) sejumlah 2.414.733 (dalam Rp Juta) dari tahun 2013 sejumlah 5.033.020 menjadi 7.447.753 pada tahun 2014. Ini menunjukkan banyak investor yang berminat pada saham perusahaan. Selain itu, earning per share mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun dan jumlahnya menurun pada tahun 2015. Ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba menurun. Dan dapat dilihat juga pada jumlah deviden yang juga terjadi fluktuasi dari tahun ke tahun. 4 dari tahun ke tahun, sehingga investor membutuhkan informasi mengenai perusahaan dari laporan keuangan. Menurut Arista dan Astohar dalam Wahid (2014:4) Return (kembalian) adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukan. Semakin tinggi harga jual saham di atas harga belinya, maka semakin tinggi pula return yang diperoleh investor. Apabila seorang investor menginginkan return yang tinggi maka ia harus bersedia menanggung risiko lebih tinggi, demikian pula sebaliknya bila menginginkan return rendah maka risiko yang akan ditanggung juga rendah. Melakukan investasi dalam bentuk saham diperlukan analisis untuk mengukur nilai saham, yaitu analisis fundamental. Tujuan analisis fundamental adalah menentukan apakah nilai saham berada pada posisi undervalue atau overvalue. Pada analisis fundamental terdapat beberapa rasio keuangan yang dapat mencerminkan kondisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Rasio-rasio keuangan tersebut digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan kondisi keuangan perusahaan serta untuk memprediksi return saham di pasar modal. Adapun rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning Per Share (EPS), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM) dan Price Earning Ratio (PER). menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengolah dana dengan tujuan untuk mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan. 2.1.2 Fungsi Keuangan Manajemen Niki Lukviarman (2006:1) mengatakan bahwa Fungsi utama manajemen keuangan (perolehan dana dan mengalokasikannya). Fungsi di atas, kalaupun bersifat sangat umum, menyiratkan bahwa manajemen keuangan berhubungan dengan beberapa aktivitas berikut; 1. Di dalam merencanakan dan meramalkan keuangan, manajer keuangan berhubungan dengan para eksekutif yang bertanggungjawab dalam perencanaan aktivitas perusahaan secara keseluruhan, 2. Manajer keuangan harus memperhatikan dan bertanggungjawab dengan keputusan investasi dan pembiayaan serta interaksinya, 3. Manajer keuangan harus berinteraksi dengan manajer lainnya di dalam organisasi di dalam mendukung kegiatan operasional yang paling efisien, 4. Manajer keuangan berhubungan dengan sumber perolehan dana yang dibutuhkan perusahaan melalui pasar uang (money markets) dan pasar modal (capital markets). LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan 2.1.3 Irham Fahmi (2013:2) mendefinisikan manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan Tujuan Keuangan Manajemen Irham Fahmi (2013:4) mengatakan ada tiga tujuan dari manajemen keuangan yaitu: 5 a. memaksimumkan nilai perusahaan b. menjaga stabilitas finansial dalam keadaan yang selalu terkendali c. memperkecil risiko perusahaan dimasa sekarang dan yang akan datang. pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan”. Menurut Irham Fahmi (2012:53) saham yang dimaksud disini adalah saham yang berasal dari perusahaan lain, yang dibeli oleh pihak manajemen perusahaan dan selanjutnya sewaktuwaktu bisa dijual kembali jika membutuhkan dana. Dan hasil keuntungan penjualan tersebut akan masuk ke kas perusahaan. Keputusan pembelian saham juga merupakan bentuk investasi perusahaan dalam bidang commercial paper, artinya keputusan invesment in commercial paper yang memiliki nilai profitable. 2.2 Laporan Keuangan 2.2.1 Definisi Laporan Keuangan Irham fahmi (2012:2) mendefiniskan laporan keuangan merupakan suatu informasi ysng menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. Di sisi lain menurut Farid dan Siswanto dalam Irham fahmi (2012:2) mengatakan laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. 2.2.2 2.3.2 Jenis-Jenis Saham a. Common Stock (Saham Biasa) Common Stock (Saham Biasa) adalah suatu surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan dimana pemegangnya diberi hak untuk mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) serta berhak untuk menentukan membeli right issue (penjualan saham terbatas) atau tidak, yang selanjutnya di akhir tahun akan memperoleh keuntungan dalam bentuk deviden. b. Preferred Stock (Saham Istimewa) Preferred Stock adalah suatu surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dollar, yen, dan sebaginya) dimana pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk deviden yang biasanya akan diterima setiap kuartal (tiga bulanan). (Irham Fahmi, 2012:554). Tujuan Laporan Keuangan Irham Fahmi (2012:5) mengatakan tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angkaangka dalam satuan moneter. Menurut SFAC 1978 N0.1 dalam Irham Fahmi (2012:5) menyatakan tujuan dari pelaporan keuangan perusahaan yaitu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pembuatan keputusan bisnis dan ekonomis oleh investor yang ada dan yang potensial, kreditor, manajemen, pemerintah, dan pengguna lainnya. 2.3.3 2.3 Saham 2.3.1 Pengertian Saham Keuntungan Saham Memiliki Bagi pihak yang memiliki saham akan memperoleh beberapa keuntungan sebagai bentuk kewajiban yang harus diterima menurut Irham Fahmi (2011:56), yaitu: Menurut BAPEPAM (2003) dikutip dari (www.bapepam.go.id), ”saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan 6 a. Memperoleh dividen sebagai bentuk keuntungan. Biasanya dividen dibayarkan dalam bentuk kas, tetapi kadang-kadang perseroan memutukan untuk memberikan dividen dalam bentuk kekayaan lainnya atau berapa tambahan saham. b. Memperoleh capital gain, yaitu keuntungan pada saat saham yang dimiliki tersebut di jual kembali pada harga yang lebih mahal. c. Memiliki hak suara bagi pemegang saham jenis common stock (saham biasa). 2.3.4 kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan. Jadi rasio keuangan menurut Kasmir (2013:104) merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angkaangka dalam satu periode maupun beberapa periode. Return Saham 2.4.2 Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor (pemodal) tidak akan melakukan investasi. Jadi setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama mendapatkan keuntungan yang disebut sebagai return saham baik langsung maupun tidak langsung. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasian yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang (Jogiyanto dalam Feny Wulandari, 2011:3). 2.4 Analisis Rasio Keuangan 2.4.1 Pengertian Analisis Keuangan Jenis Rasio Keuangan Adapun rasio keuangan yang sering digunakan menurut Sofyan Syafri Harahap (2013:301) adalah: 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Solvabilitas 3. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas 4. Rasio Leverage 5. Rasio Aktivitas 6. Rasio Pertumbuhan (Growth) 7. Rasio Penilaian Pasar (Market Based Ratio) 8. Rasio Produktifitas 2.5 Earning Per Share (EPS) Earning Per Share (EPS) atau rasio laba terhadap saham beredar adalah rasio yang menunjukkan jumlah laba yang dihasilkan untuk setiap lembar saham atau menilai berapa porsi laba yang diperoleh setiap lembar saham. Rumus rasio ini adalah membandingkan laba perusahaan terhadap saham yang beredar. Artinya yaitu setiap satu lembar saham akan mendapatkan bagian laba sebesar Rp.100,-. semakin tinggi nilai rasio ini, maka semakin baik karena menunjukkan tingkat kesejahteraan pemilik saham. (Haryono, 2009:186). Rasio Pengertian rasio keuangan menurut James C Van Horne dalam Kasmir (2013:104) merupakan indeks yang menghubugkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat 7 2.6 Return On Assets (ROA) pemikiran dalam melakukan analisis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Laba atas aktiva atau (ROA) adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara tingkat keuntungan yang dihasilkan manajemen atas dana yang ditanam baik oleh pemegang saham, maupun kreditor. Rasio ini menggambarkan kemampuan aktiva perusahaan menghasilkan laba (Haryono, 2009:184). Gambar II.2 Kerangka Pemikiran H1 Earning Per Share (X1) H2 Return On Assets (X2) H3 Return Saham (Y) 2.7 Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin (X3) Menurut Kasmir (2013:200) margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Price Earning Ratio (X4) H4 H5 H6 2.8 Price Earning Ratio (PER) Sumber: Sugiyono, data di olah peneliti (2016) Menurut Haryono (2009:188) Price to Earning Ratio (PER) adalah rasio yang menunjukkan dihitung dengan cara membagi harga saham dengan keuntungan perlembar saham. Bagi para investor semakin tinggi Price Earning Ratio maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan. Dengan begitu Price Earning Ratio (ratio harga terhadap laba) adalah perbandingan antara market price pershare (harga pasar per lembar saham) dengan earning per share (laba per lembar saham) (Irham Fahmi, 2012:138). 2.10 Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara dan perlu dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan kerangka pemikian diatas dan penemuan penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut : H1 H2 2.9 Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini penulis menyajikan rerangka pemikiran untuk memudahkan dalam memahami permasalahan yang diteliti dan disajikan dalam bentuk skema yang menunjukan hubungan masing-masing variabel. Rerangka tersebut merupakan dasar H3 H4 8 : Earning Per Share diduga tinggi, Return On Assets diduga tinggi, Net Profit Margin diduga tinggi, Price Earning Ratio diduga tinggi dan Return Saham diduga rendah. : Earning Per Share (EPS) diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham. : Return On Asset (ROA) diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham. : Net Profit Margin (NPM) diduga berpengaruh positif dan H5 H6 signifikan terhadap Return Saham. : Price Earning Ratio (PER) diduga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham. : Earning Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin dan Price Earning Ratio secara simultan diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return saham. Populasi dalam penelitian ini adalah semua data laporan keuangan PT. Timah (Persero) Tbk tahun 20082015. 3.3.2 Sampel Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu pemilihan sampel tidak secara acak tetapi dengan pertimbangan dan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti (Sugiyono 2013:149), adapun kriteria sampel yang ditulis adalah: a. Perusahaan tercatat sebagai emiten sejak tahun 2008-2015 secara terus menerus. b. Laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan PT.Timah (Persero) Tbk tahun 2008-2015. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:35) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik , dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung yaitu melalui media perantara (diperoleh atau dicatat pihak lain). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data return saham dan laporan keuangan perusahaan rata-rata tahunan yang diperoleh dari laporan audit keuangan lengkap yang diperoleh langsung dari perusahaan PT. Timah (Persero) Tbk. Penelitian kuantitatif yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : 1. Data keuangan (EPS, ROA, NPM dan PER) yang diperoleh dari perusahaan PT. Timah (Persero) Tbk periode 2008-2015. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Obyek dalam peneltian ini adalah PT. Timah (Persero) Tbk. Tempat Penelitian dilakukan di kantor pusat PT.Timah (Persero) Tbk yang berlamat di Jl. Jenderal Sudirman No.51 Pangkalpinang. Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 10 Mei 2016 sampai dengan selesai. 3.4.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan pustaka. a. Metode Dokumentasi Metode ini merupakan metode teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumendokumen yang telah tersedia. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi 9 b. Metode Pustaka Metode ini dilakukan untuk memperoleh landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dasar-dasar teoritis ini diperoleh dari berbagai sumber, baik berupa buku dan jurnal-jurnal ilmiah, dimana semua itu akan saling berkaitan dengan penelitian. Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linear antara kesalahan penggangu periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya) (Danang Sunyoto, 2011:134). 3.5 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis kuantitatif. Alat analisis yang digunakan adalah menggunakan analisis Deskriptif dan Regresi Linear Berganda. Pada penelitian ini analisis data yang dilakukan menggunakan program SPSS 22 for windows. c. Uji Multikolinearitas Uji multikolonieritas merupakan salah satu alat uji asumsi regresi yang memiliki peran yang sangat penting dalam menguji variabel penelitian. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi, yakni dengan melihat nilai tolerance dan lawannya yakni variance inflation factor (VIF). (Ghozali, 2013: 106). 3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau melampirkan data yang telah terkumpul. Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran atau deskripsi suatu data dari nilai ratarata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013:19). 3.5.2 d. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari risudial satu pengamatan ke penagamatan yang lain. (Imam Ghozali, 2013:139). Uji Asumsi Klasik 3.5.3 Uji asumsi klasik merupakan evaluasi ekonometrik yang dilakukan agar kesimpulan yang diperoleh tidak menimbulkan nilai bias. Analisis Regresi Berganda Linear Analisis linier digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan varibel bebas (Earning Per Share, Net Profit Margin, Return On Assets dan Price Earning Ratio) terhadap variabel terikat (Return Saham). Adapun model analisis regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. b. Uji Autokorelasi Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e 10 1. Nilai konstanta sebesar -0,916, berarti jika variabel earning per share (X1), return on assets (X2), net profit margin (X3) dan price earning ratio (X4) bernilai 0, maka nilai variabel return saham PT. Timah (Persero) Tbk akan menurun sebesar -0,916. Dimana : Y = Return Saham X1 = Earning Per Share X2 = Return On Asset X3 = Net Profit Margin X4 = Price Earning Ratio a = Konstanta b = Koefisien regresi e = Error 3.5.4 2. Koefisien regresi earning per share (X1) memberikan pengaruh positif independen sebesar 0,178 yang artinya jika earning per share bernilai 1 maka dapat menyebabkan variabel return saham (Y) naik sebesar 0,178. Pengujian Hipotesis a. Uji Statistik F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen atau bebas (X) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen/terikat (Y). 3. Koefisien regresi return on assets (X2) memberikan pengaruh positif independen sebesar 0.075 yang artinya jika return on assets bernilai 1 maka dapat menyebabkan variabel return saham (Y) meningkat sebesar 0.075. b. Uji Statistik t Digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi veriabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 3.5.5 4. Koefisien regresi net profit margin (X3) memberikan pengaruh positif independen sebesar 0.045 yang artinya jika net profit margin bernilai 1 maka dapat menyebabkan variabel return saham (Y) meningkat sebesar 0.045. Analisis Koefisien Determinasi (Chi Square) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. (Ghozali 2013:97). 5. Koefisien regresi price earning ratio (X4) memberikan pengaruh negatif independen sebesar -0,001 yang artinya price earning ratio bernilai 1 maka dapat menyebabkan variabel return saham (Y) menurun sebesar -0,001. PEMBAHASAN 4.1 Analisis Regresi Berganda 4.2.1 Uji T (Uji Parsial) Persamaan regresi berganda yang diperoleh dari hasil analisis adalah : Berdasarkan hasil pengujian statistik t dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta (constant) sebesar 0,916 dengan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu -0.533 (- Y= -0.916 + 0.178X1 + 0.075X2 + 0.045X3 – 0.001X4 11 0.533 < 2.048) dan nilai signifikansi lebih kecil atau sama dengan 0.05 yang berarti signifikan untuk memprediksi return saham. 2.048) berarti H0 diterima dan H5 ditolak Kesimpulan: price earning ratio (X4) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham (Y) pada PT.Timah (Persero) Tbk. 2. Nilai t hitung = 0,430 menunjukkan bahwa semakin besar earning per share (X1) maka akan meningkatkan return saham (Y) pada PT. Timah (Persero) Tbk. Nilai t hitung < t tabel (0,430 < 2.048) berarti H0 diterima dan H2 ditolak. Kesimpulan: earning per share (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham (Y) pada PT.Timah (Persero) Tbk. 4.2.2 Uji F (Uji Simultan) Nilai F hitung = 9,556 menunjukkan bahwa semakin besar earning per share (X1), return on assets (X2) net profit margin (X3) dan price earning ratio (X4) maka akan meningkatkan return saham (Y) pada PT. Timah (Persero) Tbk. Nilai F hitung > F tabel ( 9,556 >2.960) berarti H0 ditolak dan H6 diterima Kesimpulan: Variabel earning per share (X1), return on assets (X2) net profit margin (X3) dan price earning ratio (X4) berpengaruh positif signifikan terhada return saham (Y) pada PT. Timah (Persero) Tbk. 3. Nilai t hitung = 2,079 menunjukkan bahwa semakin besar return on assets (X2) maka akan meningkatkan return saham (Y) pada PT Timah (Persero) Tbk. Nilai t hitung > t tabel (2,079 > 2.048) berarti H0 ditolak dan H3 diterima. Kesimpulan: return on assets (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham (Y) pada PT. Timah (Persero) Tbk. 4.2.3 Koefisien Determinasi Diketahui bahwa koefisien determinasi Adjusted R² sebesar 0,525. Artinya seluruh variabel independen (Earning Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin dan Price Earning Ratio) mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen (return saham) sebesar 52,5%. Sedangkan sisanya 47,5% dijelaskan oleh faktorfaktor lain yang tidak diikut sertakan dalam model regresi. 4. Nilai t hitung = 1,247 menunjukkan bahwa semakin besar minat investasi (X3) maka akan meningkatkan return saham (Y) pada PT. Timah (Persero) Tbk. Nilai t hitung > t tabel ( 1,247 < 2.048) berarti H0 diterima dan H4 ditolak. Kesimpulan: Net profit margin (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham (Y) pada PT. Timah (Persero) Tbk. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pengaruh earning per share, return on assets, net profit margin dan price eraning ratio terhadap return saham PT. Timah (Persero) Tbk periode 20082015, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 5. Nilai t hitung = -2,874 menunjukkan bahwa semakin kecil price earning ratio (X4) maka akan meningkatkan return saham (Y) pada PT. Timah (Persero) Tbk. Nilai t hitung < t tabel (-2,874 < 12 1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif didapatkan gambaran Earning Per Share (EPS) PT. Timah (Persero) Tbk dari tahun 2008-2015 yaitu sedang, Return On Asset (ROA) PT. Timah (Persero) Tbk dari tahun 20082015 yaitu sangat tinggi, Net profit margin (NPM) PT. Timah (Persero) Tbk dari tahun 20082015 yaitu sedang, Price earning ratio (PER) PT. Timah (Persero) Tbk dari tahun 2008-2015 yaitu sangat tinggi dan return saham PT. Timah (Persero) Tbk dari tahun 2008-2015 yaitu sangat rendah. 6. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji F didapatkan bahwa hasil variabel Earning Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin dan Price Earning Ratio secara serempak memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham PT. Timah (Persero) Tbk periode 2008-2015. 7. Hubungan yang terjadi antara harga saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya bersifat kuat yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi R2 = 0,793 atau setara dengan 79,3%. 2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T dapat diketahui bahwa variabel Earning Per Share (EPS) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham PT. Timah (persero) Tbk reriode 2008-2015. 5.2 Saran a. Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan tentang Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM) dan Price Earning Ratio (PER) serta pengaruhnya terhadap Return Saham dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya. 3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T dapat diketahui bahwa variabel Return On Assets (ROA) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham PT. Timah (Persero) Tbk periode 2008-2015. b. Bagi para investor dalam memilih saham perusahaan disarankan untuk membeli saham perusahaan yang tingkat profitabilitasnya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan karena hal itu diikuti dengan kenaikan harga saham perusahaa, serta dapat mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba atau keuntungan kembali atas saham yang telah diinvestasikan. 4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T dapat diketahui bahwa variabel Net Profit Margin (NPM) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham PT. Timah (Persero) Tbk periode 2008-2015. 5. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T dapat diketahui bahwa variabel Price Earning Ratio (PER) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap return saham PT. Timah (Persero) Tbk periode 2008-2015. c. Bagi manajer sebaiknya selalu memperhatikan setiap keputusan yang diambil terutama keputusan yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Hal ini dikarenakan profitabilitas perusahaan memiliki pengaruh 13 positif terhadap return saham perusahaan. Sebisa mungkin manajer harus mengambil kebijakan yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan agar return saham perusahaan pun ikut meningkat. IBM SPSS 21. Semarang : UNDIP. Hayat, Wahid Al. (2014). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham (studi empiris pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2008-2013). DAFTAR PUSTAKA Harahap, Sofyan Safri. (2013). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Cetakan ke-11. Jakarta: Rajawali Pers. Affinanda, Ade. (2015). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan dalam Indeks LQ 45 Tahun 2010-2013. Antara, Haryono, Slamet. (2009). Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Yogyakarta: Penerbit Pustaya Satid Sabia. I Made Januari. (2012). Pengaruh Deviden Payout Ratio, Price to Book Value Ratio dan Price to Earnings Ratio pada Return Saham di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Bali. Vol.1 No.1. Ika, Farkhan. (2012). Pengaruh rasio Keuangan terhadap return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Unimus. Semarang. Vol.9 No.1. Brigham, Eugene F. & Houston, joel F. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 11.Jakarta : Salemba Empat. Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 7. Jakarta : Rajawali Pers. Kusuma, Prabandaru Ade. Priatinah Denies. (2012). Pengaruh Return On Invesment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2008-2010. Jurnal Nominal. Yogyakarta. Vol.1 No.1. Daljono, Nugroho, Bramantyo. (2013). Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham (Studi Empiris Perusahaan Automotive and Component yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2011). Semarang. Vol.2 No.1. Fahmi, Irham. (2013). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung : Alfabeta. Lukviarman, Niki. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Padang: Andalas University Press. . (2011). Analisis kinerja keuangan. Bandung : Alfabeta. Marlina, Dewi. Sari, Eka Nurmala. (2009). Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program 14 terhadap Return Saham. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis. Medan. Vol.9 No. & alat output Jakarta : Caps. Surat Edaran Bank Indonesia. No. 6/23/DPNP. Tahun 2004. Melani, Agustina, Liputan6.com. 2015. Harga Komoditas Merosot, Laba Timah Susut 84%, (http://bisnis.liputan6.com/read /2453942/harga-komoditasmerosot-laba-timah-susut-84/, Diaksses 20 Mei 2016). Usman, Wulandary, Feny. (2011). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Indeks Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia. Rahyuda, Henny. Suarjaya, I Wayan Adi. (2013). Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Return Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana. Bali. Vol.2 No.3. www.timah.com Bambang. (2008). DasarDasar Pembelanjaan. Edisi 4. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Rohma, Latifur. (2012). Pengaruh Price Earning Ratiodan Earning Per Shareterhadap Returnsaham Syari’ah. Sugiono, Arief. (2008). Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo. Sugiyono. (2013).Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta. Sunyoto, Ahmadi. (2013). Pengaruh Npm, Per, Eps, Dan Inflasi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Bumn Go Public Wijaya, James Andi. (2015). The Effect of Financial Ratios to Ward Stock Returns Among Indonesian Manufacturing Companies. Journal iBuss Management. Surabaya. Vol.3 No.2. Praditya, Ilyas Istianur, liputan6.com. 2014. Ekspor Ilegal Bikin Harga Timah Merosot, (http://bisnis.liputan6.com/read /2106603/ekspor-ilegal-bikinharga-timah-merosot/, Diakses 20 Mei 2016). Riyanto, komputer). Danang. (2011). Metode Penelitian Bisnis (alat statistik 15