PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSETS

advertisement
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON
ASSETS (ROA), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN
PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP
RETURN SAHAM PT. TIMAH (PERSERO)
Tbk PERIODE 2008-2015
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA
NIM
: RADEN AYU HEGI HERBINA
: 302 12 11 072
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2016
1
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSETS
(ROA), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN
PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP
RETURN SAHAM PT. TIMAH (PERSERO)
Tbk PERIODE 2008-2015
Raden Ayu Hegi Herbina
Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen
Universitas Bangka Belitung
Email: [email protected]
Abstract
This research is based on the phenomenon exists that shows stock returns
PT.Timah (Persero) Tbk decreased from 2008 to 2015 that is influenced by the
independent variable. The purpose of this research is to determine and analyze the
effect of eraning per share, return on assets, net profit margin and price earnings ratio
on stock returns PT.Timah (Persero) Tbk periode of 2008-2015. The results showed
that EPS was average, ROA was high, NPM was average, PER was very high and
Stock Return was low. The X1 independent variables obtained tvalue (0,430)<ttable
(2,048), X2 variable tvalue (2,079)>ttable (2,048), X3 variable tvalue (1,247)<ttable (2,048)
and X4 variale tvalue (-2,874)<ttable (2,048). Then, the variable Y, EPS (X1) had partially
positive impact to variable Y, ROA (X2) had partially positive effect to variable Y,
variable NPM (X3) was partially positive influential in variable Y and variabel PER
(X4) had partially negatice effect on variables Y. F test results showed that Fvalue
(16,578)>Ftable (2,960), while the significance was 0,000<aplha at a significance level
of 0,05, namely the independent variables jointly or simultaneously affected the
dependent variable significantly.
Keywords:
Earning Per Share, Return On Assets, Net Profit Margin, Price
Earnings Ratio and Stock Return.
Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan fenomena yang ada menunjukan
bahwa return saham PT.Timah (Persero) Tbk menurun dari tahun 2008 sampai tahun
2015 yang dipengaruhi varibel independen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh earning per share, return on assets, net profit
margin dan price earning ratio terhadap return saham PT.Timah (Persero) Tbk
periode 2008-2015. Hasil penelitian menunjukkan EPS sedang, ROA tinggi, NPM
sedang, PER sangat tinggi dan Return Saham rendah. Variabel independen X1
diperoleh thitung (0,430) < Ttabel (2,048), variabel X2 thitung (2,079) > Ttabel (2,048) dan
variabel X3 thitung (1,247) < Ttabel (2,048), variabel X4 thitung (-2,874) < Ttabel (2,048).
Maka variabel EPS (X1) berpengaruh positif secara parsial terhadap variabel Y,
variabel ROA (X2) berpengaruh positif secara parsial terhadap variabel Y, variabel
NPM (X3) berpengaruh positif secara parsial terhadap variabel Y dan variabel PER
(X4) berpengaruh negatif secara parsial terhadap variabel Y.
2
Hasil uji F menunjukkan bahwa Fhitung (9,556) > Ftabel (2,960), sedangkan signifikansi
adalah 0,000 < alpha pada taraf signifikansi 0,05, berarti variabel independen secara
bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
Kata kunci:
Earning Per Share, Return On Assets, Net Profit Margin, Price
Earning Ratio dan Return Saham.
Pendahuluan
Perkembangan
dunia
usaha
sekarang ini, banyak mendorong
masyarakat untuk berinvestasi pada
perusahaan yang go public dengan
tujuan untuk memperoleh return yang
lebih besar. Karena pentingnya peran
perusahaan go public, pemerintah pun
ikut serta dalam mencanangkan gerakan
yang mendukung pasar modal, agar
perusahaan go public itu dapat terus
mengembangkan usahanya. Hal ini juga
bertujuan untuk pemerataan pendapatan
para pemegang saham serta menekan
tingkat peredaran uang di masyarakat.
Salah satu jenis perusahaan yang
telah go public adalah perusahaan
BUMN.
Menurut
Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2003, perusahaan
BUMN
go
public
merupakan
perusahaan BUMN yang berbentuk
perseroan terbatas yang modalnya
terbagi dalam saham yang seluruh atau
paling sedikit 51% sahamnya dimiliki
oleh Negara Republik Indonesia, yang
tujuan
utamanya
mengejar
keuntungan.(Ahmadi Usman, 2013:2).
Menurut Harjito dan Aryayoga
dalam wahid (2014:4) mengatakan,
pasar modal merupakan sarana untuk
melakukan
investasi
yaitu
memungkinkan
para
pemodal
(investor)
untuk
melakukan
diversifikasi
investasi, membentuk
portofolio sesuai dengan resiko yang
bersedia mereka tanggung dan tingkat
keuntungan yang diharapkan.
Dalam penelitian ini, penulis
memilih objek penelitian perusahaan
BUMN PT.Timah (Persero) Tbk. PT.
Timah merupakan produsen dan
eksportir logam timah, dan memiliki
segmen usaha penambangan timah
terintegrasi
mulai
dari
kegiatan
eksplorasi, penambangan, pengolahan
hingga pemasaran. Ruang lingkup
kegiatan perusahaan meliputi bidang
pertambangan,
perindustrian,
perdagangan, pengangkutan dan jasa.
Perusahaan
berdomisili
di
Pangkalpinang,
Provinsi
Bangka
Belitung dan memiliki wilayah operasi
di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
Provinsi Riau, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Tenggara serta Cilegon,
Banten. (www.timah.com)
Penulis memilih perusahaan ini
dikarenakan terjadinya penurunan harga
jual timah pada beberapa tahun terakhir.
Harga komoditas koreksi sepanjang
tahun 2015 mendorong kinerja PT.
Timah Tbk harus lebih baik dari pada
tahun sebelumnya. Akibat penurunan
timah tersebut menyebabkan beberapa
hal yang terdapat di tabel berikut :
Tabel I.1
Koreksi Harga Komoditas PT. Timah
(Persero) Sepanjang Tahun 2014-2015
No
1
2
3
Uraian
2014
2015
Laba Bersih
672.991
101.651
Pendapatan
7.518.010
6.874.192
Beban Pokok
5.902.716
6.188.183
Pendapatan
4
Laba Kotor
1.615.294
686.009
5
Beban
(55.613)
(89.160)
Penjualan
6
Pendapatan
16.555
8.673
Keuangan
7
Laba Bersih
90
14
Per Saham
Sumber: Diolah dari Liputan6.com, 2016
Dapat dilihat pada tabel diatas laba
bersih PT. Timah Tbk menurun 84,90
persen menjadi Rp 101,65 miliar.
Sementara itu, pendapatan turun 8,56
3
persen menjadi Rp 6,87 triliun
sepanjang 2015 dari periode yang sama
pada tahun sebelumnya Rp 7,51 triliun.
Beban pokok pendapatan naik menjadi
Rp 6,18 triliun pada 2015 dari periode
yang sama pada tahun sebelumnya Rp
5,90 triliun. Hal itu membuat laba kotor
turun 57,53 persen menjadi Rp 686
miliar
pada
2015.
Perseroan
mencatatkan kenaikan beban penjualan
naik menjadi Rp 89,16 miliar pada tahun
2015. Selain itu, pendapatan keuangan
menurun menjadi Rp 8,67 miliar pada
tahun 2015 dari periode 2014 sejumlah
Rp 16,55 miliar. Dengan melihat kondisi
itu, laba bersih per saham turun menjadi
14 pada tahun 2015 dari periode yang
sama pada tahun sebelumnya yaitu 90
(Jakarta, Selasa, 8 Maret 2015.
Liputan6.com/Agustina Melani).
Berikut
ini
adalah
data
perkembangan Earning Per Share,
Return On Assets, Net Profit Margin,
Price Earning Ratio dan Return Saham
pada Perusahaan PT. Timah (persero)
Tbk dari tahun 2008 sampai 2012.
Tabel I.3
Perkembangan Earning Per Share (EPS),
Return On Assets (ROA), Net Profit
Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER)
dan Return Saham PT. Timah (persero),
Tbk Tahun 2008-2012
Tahun
EPS
ROA NPM
PER
Return
(%)
(%)
Saham
2008
267
23 %
15%
4,04
2,78
2009
62
6%
4%
32,25
0,85
2010
188
16%
11%
14,26
0,39
2011
178
14%
10%
9,38
0,97
2012
86
7%
6%
17,90
1,35
Sumber: Diolah dari Laporan keuangan tahunan
pt.timah, 2016
Seperti yang terlihat pada tabel I.3
di atas, dimana pada tahun 2008-2012
rasio keuangan EPS, ROA, NPM, PER
dan Return Saham mengalami fluktuasi,
dengan data yang ada pada tahun 2009
EPS mengalami penurunan, namun pada
tahun 2010 mengalami kenaikan tetapi
pada tahun 2011 sampai tahun 2012 EPS
mengalami
penurunan
kembali.
Penurunan EPS seiring perkembangan
ROA dan NPM yang sama-sama
mengalami
penurunan
maupun
kenaikan.
Berbeda
dengan
perkembangan yang dialami oleh PER
perusahaan dimana pada tahun 2009
mengalami kenaikan dan pada tahun
2010
dan
2011
masing-masing
mengalami
penuruanan
PER.
Selanjutnya pada tahun 2012 PER
mengalami kenaikan. Berbeda juga
dengan Return Saham PT. Timah
(Persero), Tbk. dimana dari tahun 2009
sampai
tahun
2010
mengalami
penurunan, tetapi pada tahun 2011
sampai tahun 2012 return saham
mengalami kenaikan.
Dalam dunia investasi, investor
memiliki
tujuan
utama
untuk
mendapatkan return. Return yang
diterima
oleh pemegang
saham
perusahaan selalu mengalami fluktuasi
Tabel I.2
Perkembangan Total Isssued Shares,
Earning Per Share dan Dividen
PT. Timah (Persero) Tbk Tahun 2011-2015
(Dalam Rp Juta)
Tahun
Total
Earning
Dividen
Issued
Per
Shares
Share
5.033.020
178
89
2011
5.033.020
86
43
2012
5.033.020
102
58
2013
7.447.753
90
45
2014
7.447.753
14
2015
Sumber: Diolah dari Laporan Terintegrasi 2015
(www.timah.com), 2016
Berdasarkan data tabel di atas,
dapat dilihat peningkatan jumlah saham
yang beredar (total issued shares)
sejumlah 2.414.733 (dalam Rp Juta) dari
tahun 2013 sejumlah 5.033.020 menjadi
7.447.753 pada tahun 2014. Ini
menunjukkan banyak investor yang
berminat pada saham perusahaan. Selain
itu, earning per share mengalami
fluktuasi dari tahun ke tahun dan
jumlahnya menurun pada tahun 2015.
Ini
menunjukkan
kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba
menurun. Dan dapat dilihat juga pada
jumlah deviden yang juga terjadi
fluktuasi dari tahun ke tahun.
4
dari tahun ke tahun, sehingga investor
membutuhkan informasi mengenai
perusahaan dari laporan keuangan.
Menurut Arista dan Astohar dalam
Wahid (2014:4) Return (kembalian)
adalah tingkat keuntungan yang
dinikmati oleh pemodal atas suatu
investasi yang dilakukan. Semakin
tinggi harga jual saham di atas harga
belinya, maka semakin tinggi pula
return
yang
diperoleh
investor.
Apabila
seorang
investor
menginginkan return yang tinggi maka
ia harus bersedia menanggung risiko
lebih tinggi, demikian pula sebaliknya
bila menginginkan return rendah maka
risiko yang akan ditanggung juga
rendah.
Melakukan investasi dalam bentuk
saham diperlukan analisis untuk
mengukur nilai saham, yaitu analisis
fundamental.
Tujuan
analisis
fundamental adalah menentukan apakah
nilai saham berada pada posisi
undervalue atau overvalue. Pada
analisis fundamental terdapat beberapa
rasio
keuangan
yang
dapat
mencerminkan kondisi keuangan dan
kinerja suatu perusahaan. Rasio-rasio
keuangan tersebut digunakan untuk
menjelaskan kekuatan dan kelemahan
kondisi keuangan perusahaan serta
untuk memprediksi return saham di
pasar modal.
Adapun rasio-rasio keuangan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Earning Per Share (EPS), Return On
Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM)
dan Price Earning Ratio (PER).
menganalisis tentang bagaimana seorang
manajer
keuangan
dengan
mempergunakan seluruh sumberdaya
perusahaan untuk mencari dana,
mengolah dana dengan tujuan untuk
mampu
memberikan
profit
atau
kemakmuran bagi para pemegang saham
dan suistainability (keberlanjutan) usaha
bagi perusahaan.
2.1.2
Fungsi
Keuangan
Manajemen
Niki
Lukviarman
(2006:1)
mengatakan bahwa Fungsi utama
manajemen keuangan (perolehan dana
dan mengalokasikannya).
Fungsi di atas, kalaupun bersifat
sangat umum, menyiratkan bahwa
manajemen keuangan berhubungan
dengan beberapa aktivitas berikut;
1. Di dalam merencanakan dan
meramalkan keuangan, manajer
keuangan berhubungan dengan para
eksekutif yang bertanggungjawab
dalam
perencanaan
aktivitas
perusahaan secara keseluruhan,
2. Manajer
keuangan
harus
memperhatikan
dan
bertanggungjawab
dengan
keputusan
investasi
dan
pembiayaan serta interaksinya,
3. Manajer
keuangan
harus
berinteraksi
dengan
manajer
lainnya di dalam organisasi di
dalam
mendukung
kegiatan
operasional yang paling efisien,
4. Manajer keuangan berhubungan
dengan sumber perolehan dana
yang
dibutuhkan
perusahaan
melalui pasar uang (money
markets) dan pasar modal (capital
markets).
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen Keuangan
2.1.1 Pengertian
Manajemen
Keuangan
2.1.3
Irham
Fahmi
(2013:2)
mendefinisikan manajemen keuangan
merupakan penggabungan dari ilmu dan
seni yang membahas, mengkaji dan
Tujuan
Keuangan
Manajemen
Irham Fahmi (2013:4) mengatakan
ada tiga tujuan dari manajemen
keuangan yaitu:
5
a. memaksimumkan nilai perusahaan
b. menjaga stabilitas finansial dalam
keadaan yang selalu terkendali
c. memperkecil risiko perusahaan
dimasa sekarang dan yang akan
datang.
pemegang saham memiliki hak klaim
atas penghasilan dan aktiva perusahaan”.
Menurut Irham Fahmi (2012:53)
saham yang dimaksud disini adalah
saham yang berasal dari perusahaan lain,
yang dibeli oleh pihak manajemen
perusahaan dan selanjutnya sewaktuwaktu bisa dijual kembali jika
membutuhkan
dana.
Dan
hasil
keuntungan penjualan tersebut akan
masuk ke kas perusahaan. Keputusan
pembelian saham juga merupakan
bentuk investasi perusahaan dalam
bidang commercial paper, artinya
keputusan invesment in commercial
paper yang memiliki nilai profitable.
2.2 Laporan Keuangan
2.2.1 Definisi Laporan Keuangan
Irham
fahmi
(2012:2)
mendefiniskan
laporan
keuangan
merupakan suatu informasi ysng
menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan, dan lebih jauh informasi
tersebut dapat dijadikan sebagai
gambaran kinerja keuangan perusahaan
tersebut.
Di sisi lain menurut Farid dan
Siswanto dalam Irham fahmi (2012:2)
mengatakan
laporan
keuangan
merupakan informasi yang diharapkan
mampu memberikan bantuan kepada
pengguna untuk membuat keputusan
ekonomi yang bersifat finansial.
2.2.2
2.3.2 Jenis-Jenis Saham
a. Common Stock (Saham Biasa)
Common Stock (Saham Biasa)
adalah suatu surat berharga yang dijual
oleh
suatu
perusahaan
dimana
pemegangnya
diberi hak untuk
mengikuti RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa)
serta berhak untuk menentukan
membeli right issue (penjualan saham
terbatas) atau tidak, yang selanjutnya di
akhir
tahun
akan
memperoleh
keuntungan dalam bentuk deviden.
b. Preferred Stock (Saham Istimewa)
Preferred Stock adalah suatu surat
berharga yang dijual oleh suatu
perusahaan yang menjelaskan nilai
nominal (rupiah, dollar, yen, dan
sebaginya) dimana pemegangnya akan
memperoleh pendapatan tetap dalam
bentuk deviden yang biasanya akan
diterima setiap kuartal (tiga bulanan).
(Irham Fahmi, 2012:554).
Tujuan Laporan Keuangan
Irham Fahmi (2012:5) mengatakan
tujuan laporan keuangan adalah untuk
memberikan informasi kepada pihak
yang membutuhkan tentang kondisi
suatu perusahaan dari sudut angkaangka dalam satuan moneter. Menurut
SFAC 1978 N0.1 dalam Irham Fahmi
(2012:5) menyatakan tujuan dari
pelaporan keuangan perusahaan yaitu
menyediakan informasi yang bermanfaat
bagi pembuatan keputusan bisnis dan
ekonomis oleh investor yang ada dan
yang potensial, kreditor, manajemen,
pemerintah, dan pengguna lainnya.
2.3.3
2.3 Saham
2.3.1 Pengertian Saham
Keuntungan
Saham
Memiliki
Bagi pihak yang memiliki saham
akan memperoleh beberapa keuntungan
sebagai bentuk kewajiban yang harus
diterima
menurut
Irham
Fahmi
(2011:56), yaitu:
Menurut BAPEPAM (2003) dikutip
dari (www.bapepam.go.id), ”saham
adalah sertifikat yang menunjukkan
bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan
6
a. Memperoleh
dividen
sebagai
bentuk
keuntungan.
Biasanya
dividen dibayarkan dalam bentuk
kas,
tetapi
kadang-kadang
perseroan
memutukan
untuk
memberikan dividen dalam bentuk
kekayaan lainnya atau berapa
tambahan saham.
b. Memperoleh capital gain, yaitu
keuntungan pada saat saham yang
dimiliki tersebut di jual kembali
pada harga yang lebih mahal.
c. Memiliki hak suara bagi pemegang
saham jenis common stock (saham
biasa).
2.3.4
kondisi kesehatan perusahaan yang
bersangkutan.
Jadi rasio keuangan menurut
Kasmir (2013:104) merupakan kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada
dalam laporan keuangan dengan cara
membagi satu angka dengan angka
lainnya. Perbandingan dapat dilakukan
antara satu komponen dengan komponen
dalam satu laporan keuangan atau antar
komponen yang ada di antara laporan
keuangan. Kemudian angka yang
diperbandingkan dapat berupa angkaangka dalam satu periode maupun
beberapa periode.
Return Saham
2.4.2
Tanpa adanya tingkat keuntungan
yang dinikmati dari suatu investasi,
tentunya investor (pemodal) tidak
akan melakukan investasi. Jadi setiap
investasi baik jangka pendek maupun
jangka panjang mempunyai tujuan
utama mendapatkan keuntungan yang
disebut sebagai return saham baik
langsung maupun tidak langsung.
Return merupakan hasil yang
diperoleh dari investasi. Return dapat
berupa return realisasian yang sudah
terjadi atau return ekspektasian yang
belum terjadi tetapi yang diharapkan
akan terjadi
dimasa
mendatang
(Jogiyanto dalam Feny Wulandari,
2011:3).
2.4 Analisis Rasio Keuangan
2.4.1 Pengertian Analisis
Keuangan
Jenis Rasio Keuangan
Adapun rasio keuangan yang sering
digunakan menurut Sofyan Syafri
Harahap (2013:301) adalah:
1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Solvabilitas
3. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas
4. Rasio Leverage
5. Rasio Aktivitas
6. Rasio Pertumbuhan (Growth)
7. Rasio Penilaian Pasar (Market
Based Ratio)
8. Rasio Produktifitas
2.5 Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share (EPS) atau rasio
laba terhadap saham beredar adalah
rasio yang menunjukkan jumlah laba
yang dihasilkan untuk setiap lembar
saham atau menilai berapa porsi laba
yang diperoleh setiap lembar saham.
Rumus rasio ini adalah membandingkan
laba perusahaan terhadap saham yang
beredar. Artinya yaitu setiap satu lembar
saham akan mendapatkan bagian laba
sebesar Rp.100,-. semakin tinggi nilai
rasio ini, maka semakin baik karena
menunjukkan tingkat kesejahteraan
pemilik saham. (Haryono, 2009:186).
Rasio
Pengertian rasio keuangan menurut
James C Van Horne dalam Kasmir
(2013:104) merupakan indeks yang
menghubugkan dua angka akuntansi dan
diperoleh dengan membagi satu angka
dengan angka lainnya. Rasio keuangan
digunakan untuk mengevaluasi kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan. Dari
hasil rasio keuangan ini akan terlihat
7
2.6 Return On Assets (ROA)
pemikiran dalam melakukan analisis
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Laba atas aktiva atau (ROA) adalah
rasio yang menunjukkan hubungan
antara
tingkat
keuntungan
yang
dihasilkan manajemen atas dana yang
ditanam baik oleh pemegang saham,
maupun
kreditor.
Rasio
ini
menggambarkan kemampuan aktiva
perusahaan
menghasilkan
laba
(Haryono, 2009:184).
Gambar II.2
Kerangka Pemikiran
H1
Earning
Per Share
(X1)
H2
Return
On Assets
(X2)
H3
Return Saham
(Y)
2.7 Net Profit Margin (NPM)
Net Profit
Margin
(X3)
Menurut Kasmir (2013:200) margin
laba
bersih
merupakan
ukuran
keuntungan dengan membandingkan
antara laba setelah bunga dan pajak
dibandingkan dengan penjualan. Rasio
ini menunjukkan pendapatan bersih
perusahaan atas penjualan.
Price Earning
Ratio
(X4)
H4
H5
H6
2.8 Price Earning Ratio (PER)
Sumber: Sugiyono, data di olah peneliti (2016)
Menurut Haryono (2009:188) Price
to Earning Ratio (PER) adalah rasio
yang menunjukkan dihitung dengan cara
membagi
harga
saham
dengan
keuntungan perlembar saham.
Bagi para investor semakin tinggi
Price Earning Ratio maka pertumbuhan
laba yang diharapkan juga akan
mengalami kenaikan. Dengan begitu
Price Earning Ratio (ratio harga
terhadap laba) adalah perbandingan
antara market price pershare (harga
pasar per lembar saham) dengan earning
per share (laba per lembar saham)
(Irham Fahmi, 2012:138).
2.10
Hipotesis Penelitian
Hipotesis
adalah
jawaban
sementara dan perlu dibuktikan
kebenarannya. Berdasarkan kerangka
pemikian diatas dan penemuan
penelitian terdahulu, maka hipotesis
penelitian dinyatakan sebagai berikut :
H1
H2
2.9 Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini penulis
menyajikan rerangka pemikiran untuk
memudahkan
dalam
memahami
permasalahan yang diteliti dan disajikan
dalam bentuk skema yang menunjukan
hubungan masing-masing variabel.
Rerangka tersebut merupakan dasar
H3
H4
8
: Earning Per Share diduga
tinggi, Return On Assets
diduga tinggi, Net Profit
Margin diduga tinggi, Price
Earning Ratio diduga tinggi
dan Return Saham diduga
rendah.
: Earning Per Share (EPS)
diduga berpengaruh positif dan
signifikan
terhadap Return
Saham.
: Return On Asset (ROA)
diduga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return
Saham.
: Net Profit Margin (NPM)
diduga berpengaruh positif dan
H5
H6
signifikan terhadap Return
Saham.
: Price Earning Ratio (PER)
diduga berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap Return
Saham.
: Earning Per Share, Return
On Asset, Net Profit Margin
dan Price Earning Ratio secara
simultan diduga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
Return saham.
Populasi dalam penelitian ini
adalah semua data laporan keuangan
PT. Timah (Persero) Tbk tahun 20082015.
3.3.2
Sampel
Penentuan
sampel
dalam
penelitian ini dilakukan secara
purposive sampling yaitu pemilihan
sampel tidak secara acak tetapi dengan
pertimbangan dan kriteria-kriteria
tertentu yang ditetapkan peneliti
(Sugiyono 2013:149), adapun kriteria
sampel yang ditulis adalah:
a. Perusahaan
tercatat
sebagai
emiten sejak tahun 2008-2015
secara terus menerus.
b. Laporan
keuangan
yang
dikeluarkan perusahaan PT.Timah
(Persero) Tbk tahun 2008-2015.
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:35)
metode kuantitatif dapat diartikan
sebagai
metode
penelitian
yang
berdasarkan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik ,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder,
data sekunder merupakan data
penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung yaitu melalui
media perantara (diperoleh atau dicatat
pihak lain).
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Data return saham dan laporan
keuangan perusahaan rata-rata
tahunan yang diperoleh dari
laporan audit keuangan lengkap
yang diperoleh langsung dari
perusahaan PT. Timah (Persero)
Tbk.
Penelitian kuantitatif yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah :
1. Data keuangan (EPS, ROA, NPM
dan PER) yang diperoleh dari
perusahaan PT. Timah (Persero)
Tbk periode 2008-2015.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Obyek dalam peneltian ini adalah
PT. Timah (Persero) Tbk. Tempat
Penelitian dilakukan di kantor pusat
PT.Timah (Persero) Tbk yang berlamat
di Jl. Jenderal Sudirman No.51
Pangkalpinang.
Penelitian
ini
dilakukan sejak tanggal 10 Mei 2016
sampai dengan selesai.
3.4.2
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi dan pustaka.
a. Metode Dokumentasi
Metode ini merupakan metode
teknik pengumpulan data yang
diperoleh
melalui
dokumendokumen yang telah tersedia.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
9
b. Metode Pustaka
Metode ini dilakukan untuk
memperoleh landasan teori yang
berhubungan dengan masalah
yang diteliti, dasar-dasar teoritis
ini diperoleh dari berbagai
sumber, baik berupa buku dan
jurnal-jurnal
ilmiah,
dimana
semua itu akan saling berkaitan
dengan penelitian.
Persamaan regresi yang baik
adalah yang tidak memiliki
masalah autokorelasi, jika terjadi
autokorelasi maka persamaan
tersebut menjadi tidak baik atau
tidak layak dipakai prediksi.
Masalah autokorelasi baru timbul
jika ada korelasi secara linear
antara
kesalahan
penggangu
periode t (berada) dengan
kesalahan pengganggu periode t-1
(sebelumnya) (Danang Sunyoto,
2011:134).
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan analisis kuantitatif. Alat
analisis
yang
digunakan
adalah
menggunakan analisis Deskriptif dan
Regresi
Linear
Berganda.
Pada
penelitian ini analisis data yang
dilakukan menggunakan program SPSS
22 for windows.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas merupakan
salah satu alat uji asumsi regresi
yang memiliki peran yang sangat
penting dalam menguji variabel
penelitian. Untuk mendeteksi ada
atau tidaknya multikolonieritas
didalam model regresi, yakni
dengan melihat nilai tolerance
dan lawannya yakni variance
inflation factor (VIF). (Ghozali,
2013: 106).
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau melampirkan
data yang telah terkumpul. Statistik
deskriptif dapat memberikan gambaran
atau deskripsi suatu data dari nilai ratarata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2013:19).
3.5.2
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan
untuk menguji apakah dalam
model
regresi
terjadi
ketidaksamaan variance dari
risudial satu pengamatan ke
penagamatan yang lain. (Imam
Ghozali, 2013:139).
Uji Asumsi Klasik
3.5.3
Uji asumsi klasik merupakan
evaluasi ekonometrik yang dilakukan
agar kesimpulan yang diperoleh tidak
menimbulkan nilai bias.
Analisis
Regresi
Berganda
Linear
Analisis linier digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh yang
diberikan varibel bebas (Earning Per
Share, Net Profit Margin, Return On
Assets dan Price Earning Ratio)
terhadap variabel terikat (Return
Saham). Adapun model analisis regresi
berganda yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau
residual
memiliki
distribusi
normal.
b. Uji Autokorelasi
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e
10
1. Nilai konstanta sebesar -0,916,
berarti jika variabel earning per
share (X1), return on assets (X2),
net profit margin (X3) dan price
earning ratio (X4) bernilai 0, maka
nilai variabel return saham PT.
Timah (Persero) Tbk akan menurun
sebesar -0,916.
Dimana :
Y
= Return Saham
X1
= Earning Per Share
X2
= Return On Asset
X3
= Net Profit Margin
X4
= Price Earning Ratio
a
= Konstanta
b
= Koefisien regresi
e
= Error
3.5.4
2. Koefisien regresi earning per share
(X1) memberikan pengaruh positif
independen sebesar 0,178 yang
artinya jika earning per share
bernilai 1 maka dapat menyebabkan
variabel return saham (Y) naik
sebesar 0,178.
Pengujian Hipotesis
a. Uji Statistik F
Uji F digunakan untuk
mengetahui
apakah
semua
variabel independen atau bebas
(X)
secara
bersama-sama
berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen/terikat
(Y).
3. Koefisien regresi return on assets
(X2) memberikan pengaruh positif
independen sebesar 0.075 yang
artinya jika return on assets bernilai
1 maka dapat menyebabkan
variabel
return
saham
(Y)
meningkat sebesar 0.075.
b. Uji Statistik t
Digunakan untuk mengetahui
apakah dalam model regresi
veriabel independen secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
3.5.5
4. Koefisien regresi net profit margin
(X3) memberikan pengaruh positif
independen sebesar 0.045 yang
artinya jika net profit margin
bernilai 1 maka dapat menyebabkan
variabel
return
saham
(Y)
meningkat sebesar 0.045.
Analisis
Koefisien
Determinasi (Chi Square)
Koefisien determinasi (R2) pada
intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. (Ghozali
2013:97).
5. Koefisien regresi price earning
ratio (X4) memberikan pengaruh
negatif independen sebesar -0,001
yang artinya price earning ratio
bernilai 1 maka dapat menyebabkan
variabel return saham (Y) menurun
sebesar -0,001.
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Regresi Berganda
4.2.1 Uji T (Uji Parsial)
Persamaan regresi berganda yang
diperoleh dari hasil analisis adalah :
Berdasarkan hasil pengujian
statistik t dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Nilai konstanta (constant) sebesar 0,916 dengan nilai t hitung lebih
kecil dari t tabel yaitu -0.533 (-
Y= -0.916 + 0.178X1 + 0.075X2 +
0.045X3 – 0.001X4
11
0.533 < 2.048) dan nilai
signifikansi lebih kecil atau sama
dengan 0.05 yang berarti signifikan
untuk memprediksi return saham.
2.048) berarti H0 diterima dan H5
ditolak
Kesimpulan: price earning ratio
(X4) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap return saham
(Y) pada PT.Timah (Persero) Tbk.
2. Nilai t hitung = 0,430 menunjukkan
bahwa semakin besar earning per
share
(X1)
maka
akan
meningkatkan return saham (Y)
pada PT. Timah (Persero) Tbk.
Nilai t hitung < t tabel (0,430 <
2.048) berarti H0 diterima dan H2
ditolak.
Kesimpulan: earning per share (X1)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham (Y) pada
PT.Timah (Persero) Tbk.
4.2.2
Uji F (Uji Simultan)
Nilai F hitung = 9,556
menunjukkan bahwa semakin besar
earning per share (X1), return on assets
(X2) net profit margin (X3) dan price
earning ratio (X4) maka akan
meningkatkan return saham (Y) pada
PT. Timah (Persero) Tbk. Nilai F hitung
> F tabel ( 9,556 >2.960) berarti H0
ditolak dan H6 diterima
Kesimpulan: Variabel earning per share
(X1), return on assets (X2) net profit
margin (X3) dan price earning ratio (X4)
berpengaruh positif signifikan terhada
return saham (Y) pada PT. Timah
(Persero) Tbk.
3. Nilai t hitung = 2,079 menunjukkan
bahwa semakin besar return on
assets
(X2)
maka
akan
meningkatkan return saham (Y)
pada PT Timah (Persero) Tbk.
Nilai t hitung > t tabel (2,079 >
2.048) berarti H0 ditolak dan H3
diterima.
Kesimpulan: return on assets (X2)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham (Y) pada PT.
Timah (Persero) Tbk.
4.2.3 Koefisien Determinasi
Diketahui
bahwa
koefisien
determinasi Adjusted R² sebesar
0,525.
Artinya
seluruh
variabel
independen (Earning Per Share, Return
On Asset, Net Profit Margin dan Price
Earning Ratio) mampu menjelaskan
variasi dari variabel dependen (return
saham) sebesar 52,5%. Sedangkan
sisanya 47,5% dijelaskan oleh faktorfaktor lain yang tidak diikut sertakan
dalam model regresi.
4. Nilai t hitung = 1,247 menunjukkan
bahwa semakin besar minat
investasi
(X3)
maka
akan
meningkatkan return saham (Y)
pada PT. Timah (Persero) Tbk.
Nilai t hitung > t tabel ( 1,247 <
2.048) berarti H0 diterima dan H4
ditolak.
Kesimpulan: Net profit margin (X3)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham (Y) pada PT.
Timah (Persero) Tbk.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis
pengaruh earning per share, return on
assets, net profit margin dan price
eraning ratio terhadap return saham PT.
Timah (Persero) Tbk periode 20082015, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
5. Nilai
t
hitung
=
-2,874
menunjukkan bahwa semakin kecil
price earning ratio (X4) maka akan
meningkatkan return saham (Y)
pada PT. Timah (Persero) Tbk.
Nilai t hitung < t tabel (-2,874 <
12
1. Berdasarkan
hasil
analisis
deskriptif didapatkan gambaran
Earning Per Share (EPS) PT.
Timah (Persero) Tbk dari tahun
2008-2015 yaitu sedang, Return
On Asset (ROA) PT. Timah
(Persero) Tbk dari tahun 20082015 yaitu sangat tinggi, Net profit
margin (NPM) PT. Timah
(Persero) Tbk dari tahun 20082015 yaitu sedang, Price earning
ratio (PER) PT. Timah (Persero)
Tbk dari tahun 2008-2015 yaitu
sangat tinggi dan return saham PT.
Timah (Persero) Tbk dari tahun
2008-2015 yaitu sangat rendah.
6. Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis menggunakan uji F
didapatkan bahwa hasil variabel
Earning Per Share, Return On
Asset, Net Profit Margin dan Price
Earning Ratio secara serempak
memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham
PT. Timah (Persero) Tbk periode
2008-2015.
7. Hubungan yang terjadi antara
harga saham dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya bersifat
kuat yang ditunjukkan oleh
besarnya koefisien determinasi R2
= 0,793 atau setara dengan 79,3%.
2. Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis menggunakan uji T dapat
diketahui bahwa variabel Earning
Per Share (EPS) memiliki
pengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham PT. Timah
(persero) Tbk reriode 2008-2015.
5.2 Saran
a. Penelitian ini dapat digunakan
untuk menambah wawasan tentang
Earning Per Share (EPS), Return
On Asset (ROA), Net Profit Margin
(NPM) dan Price Earning Ratio
(PER) serta pengaruhnya terhadap
Return Saham dan dapat digunakan
sebagai bahan referensi untuk
melakukan penelitian selanjutnya.
3. Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis menggunakan uji T dapat
diketahui bahwa variabel Return
On Assets (ROA) memiliki
pengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham PT. Timah
(Persero) Tbk periode 2008-2015.
b. Bagi para investor dalam memilih
saham perusahaan disarankan untuk
membeli saham perusahaan yang
tingkat profitabilitasnya dari tahun
ke tahun mengalami peningkatan
karena hal itu diikuti dengan
kenaikan harga saham perusahaa,
serta dapat mengetahui seberapa
besar kemampuan perusahaan
tersebut dalam menghasilkan laba
atau keuntungan kembali atas
saham yang telah diinvestasikan.
4. Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis menggunakan uji T dapat
diketahui bahwa variabel Net
Profit Margin (NPM) memiliki
pengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham PT. Timah
(Persero) Tbk periode 2008-2015.
5. Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis menggunakan uji T dapat
diketahui bahwa variabel Price
Earning Ratio (PER) memiliki
pengaruh negatif
signifikan
terhadap return saham PT. Timah
(Persero) Tbk periode 2008-2015.
c. Bagi manajer sebaiknya selalu
memperhatikan setiap keputusan
yang diambil terutama keputusan
yang
dapat
mempengaruhi
profitabilitas perusahaan. Hal ini
dikarenakan
profitabilitas
perusahaan memiliki pengaruh
13
positif terhadap return saham
perusahaan.
Sebisa
mungkin
manajer
harus
mengambil
kebijakan yang dapat meningkatkan
profitabilitas perusahaan agar return
saham perusahaan pun ikut
meningkat.
IBM SPSS 21. Semarang :
UNDIP.
Hayat, Wahid Al. (2014). Pengaruh
Rasio Keuangan Terhadap
Return Saham (studi empiris
pada
perusahaan
sektor
pertambangan yang terdaftar
di BEI periode 2008-2013).
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Safri. (2013). Analisis
Kritis atas Laporan Keuangan.
Cetakan
ke-11.
Jakarta:
Rajawali Pers.
Affinanda, Ade. (2015). Analisis
Pengaruh Rasio Keuangan
terhadap
Return
Saham
Perusahaan dalam Indeks LQ
45 Tahun 2010-2013.
Antara,
Haryono, Slamet. (2009). Analisis
Laporan Keuangan Perbankan
Syariah. Yogyakarta: Penerbit
Pustaya Satid Sabia.
I Made Januari. (2012).
Pengaruh Deviden Payout
Ratio, Price to Book Value
Ratio dan Price to Earnings
Ratio pada Return Saham di
Bursa Efek Indonesia periode
2009-2011. Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. Bali.
Vol.1 No.1.
Ika, Farkhan. (2012). Pengaruh rasio
Keuangan terhadap return
Saham
Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Unimus.
Semarang. Vol.9 No.1.
Brigham, Eugene F. & Houston, joel F.
(2010).
Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan. Buku
1. Edisi 11.Jakarta : Salemba
Empat.
Kasmir. (2014). Analisis Laporan
Keuangan. Edisi 7. Jakarta : Rajawali
Pers.
Kusuma, Prabandaru Ade. Priatinah
Denies. (2012). Pengaruh
Return On Invesment (ROI),
Earning Per Share (EPS), dan
Dividen Per Share (DPS)
terhadap
Harga
Saham
Perusahaan
Pertambangan
yang terdaftar di BEI periode
2008-2010. Jurnal Nominal.
Yogyakarta. Vol.1 No.1.
Daljono, Nugroho, Bramantyo. (2013).
Pengaruh Kinerja Keuangan
terhadap Return Saham (Studi
Empiris
Perusahaan
Automotive and Component
yang Listing di Bursa Efek
Indonesia Periode 2005-2011).
Semarang. Vol.2 No.1.
Fahmi, Irham. (2013). Pengantar
Manajemen Keuangan. Bandung :
Alfabeta.
Lukviarman, Niki. (2006). Dasar-Dasar
Manajemen
Keuangan.
Padang: Andalas University
Press.
. (2011). Analisis kinerja
keuangan. Bandung : Alfabeta.
Marlina, Dewi. Sari, Eka Nurmala.
(2009).
Pengaruh
Rasio
Profitabilitas dan Leverage
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
14
terhadap Return Saham. Jurnal
Riset Akuntansi dan Bisnis.
Medan. Vol.9 No.
& alat output
Jakarta : Caps.
Surat Edaran Bank Indonesia. No.
6/23/DPNP. Tahun 2004.
Melani, Agustina, Liputan6.com. 2015.
Harga Komoditas Merosot,
Laba Timah Susut 84%,
(http://bisnis.liputan6.com/read
/2453942/harga-komoditasmerosot-laba-timah-susut-84/,
Diaksses 20 Mei 2016).
Usman,
Wulandary, Feny. (2011). Analisis
Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Return Saham Pada
Indeks Lq-45 Di Bursa Efek
Indonesia.
Rahyuda, Henny. Suarjaya, I Wayan
Adi. (2013). Pengaruh Faktor
Fundamental terhadap Return
Saham
pada
Perusahaan
Makanan dan Minuman di BEI.
E-Jurnal
Manajemen
Universitas Udayana. Bali.
Vol.2 No.3.
www.timah.com
Bambang. (2008). DasarDasar Pembelanjaan. Edisi 4.
Yogyakarta
:
BPFE
Yogyakarta.
Rohma, Latifur. (2012). Pengaruh Price
Earning Ratiodan Earning Per
Shareterhadap
Returnsaham
Syari’ah.
Sugiono, Arief. (2008). Panduan Praktis
Dasar
Analisa
Laporan
Keuangan. Jakarta: Grasindo.
Sugiyono. (2013).Metode Penelitian
Manajemen.
Bandung
:
Alfabeta.
Sunyoto,
Ahmadi. (2013). Pengaruh
Npm, Per, Eps, Dan Inflasi
Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Bumn Go Public
Wijaya, James Andi. (2015). The Effect
of Financial Ratios to Ward
Stock
Returns
Among
Indonesian
Manufacturing
Companies. Journal iBuss
Management. Surabaya. Vol.3
No.2.
Praditya, Ilyas Istianur, liputan6.com.
2014. Ekspor Ilegal Bikin
Harga
Timah
Merosot,
(http://bisnis.liputan6.com/read
/2106603/ekspor-ilegal-bikinharga-timah-merosot/, Diakses
20 Mei 2016).
Riyanto,
komputer).
Danang. (2011). Metode
Penelitian Bisnis (alat statistik
15
Download