Persepsi Perawat Mengenai Perannya sebagai Educator Bagi

advertisement
99
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
Judul Penelitian
Peneliti
NIM
: Persepsi Perawat Mengenai Perannya
Sebagai Educator Bagi Pasien Dan
Keluarga Di Rumah Sakit Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga.
: Diana. N. Naitboho
: 46 2008 084
1.
Siapa nama Bapak/Ibu?
2.
Sejak kapan Bapak/Ibu bekerja di sini?
3.
Apakah Bapak/Ibu menikmati pekerjaan sebagai perawat?
4.
Mengapa Bapak/Ibu tertarik dengan profesi sebagai
perawat?
5.
Menurut Bapak/Ibu apa arti atau makna peran seorang
perawat?
6.
Apa saja peran perawat yang Bapak/Ibu ketahui?
7.
Menurut bapak/ibu seperti apakah peran perawat sebagai
educator
8.
Menurut Bapak/Ibu seperti apakah pendidikan kesehatan
yang harus diberikan seorang perawat kepada pasien dan
keluarga, misalnya pasien yang menderita TBC.
100
9.
Apa manfaat perawat memberikan pendidikan kesehatan
bagi pasien dan keluarga?
10. Langkah-langkah atau cara yang Bapak/Ibu ketahui ketika
seorang perawat memberikan pendidikan kesehatan bagi
pasien dan keluarga?
11. Apakah Bapak/Ibu pernah memberikan pendidikan
kesehatan pada pasien dan keluarga?
12. Sudah berapa kali atau seberapa sering Bapak/Ibu
memberikan pendidikan kesehatan bagi pasien dan
keluarga?
13. Kapan atau saat-saat seperti apa bapak/ibu memberikan
pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga.
14. Saat memberikan pendidikan kesehatan, tema atau topik
apa saja yang Bapak/Ibu berikan pada pasien dan
keluarga?
15. Persiapan apakah yang Bapak/Ibu lakukan sebelum
memberikan pendidikan kesehatan kepada
pasien/keluarga?
16. Bagaimana respon pasien dan keluarga saat Bapak/Ibu
memberikan pendidikan kesehatan?
17. Kendala apa saja yang Bapak/Ibu alami saat memberikan
pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga?
18. Jika ada kendala, bagaimana cara yang bapak/ibu lakukan
untuk mengatasi kendala-kendala tersebut?
19. Kendala/ hambatan apa saja dari teman sejawat saat
Bapak/Ibu memberikan pendidikan kesehatan pada pasien
dan kelurga?
20. Jika ada, bagaimana Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi
kendala/hambatan tersebut?
101
VERBATIM
Tujuan
khusus
Memperoleh
gambaran
persepsi
perawat
tentang makna
peran educator
bagi pasien
dan keluarga
Tema
Sub
tema
Kategori
Kata Kunci
Action/tinda
kan
perawat
educator
bagi pasien
dan
keluarga
Tugas
perawat
educator
Memberikan
pendidikan
kesehatan
“Memberi pengetahuan
kepada pasien dan
keluarga pasien”
Memberikan
informasiinformasi
kesehatan yang
berhubungan
dengan proses
perawatan
pasien
Poin-poin
yang
disampai
kan
perawat
kepada
Menjelaskan
pencegahan
penularan
penyakit
“Itu
memberikan
pendidikan kesehatan buat
pasien dan keluarga”
“Ya itu dek memberikan
informasi-informasi
kesehatan yang belum
diketahui, ya yang misalnya
sudah diketahui pun kita
bisa menjelaskan lagi, kita
ingatkan lagi ke pasien dan
keluarga
pasien
untuk
proses perawatan si pasien
”
“Paling kita memberi
penjelasan, misalnya ada
yang terkena penyakit
menular kita jelaskan
pencegahan nularnya
bagaimana”
102
P
1
P2
P3
P4
P5
√
P6
√
√
√
√
√
P
7
√
P8
P9
pasien
dan
keluarga
Sikap
perawat
Kolabora
si
tim
kesehata
n
Menjelaskan
cara minum obat,
proses
perawatan di
rumah, jenis
makanan yang
diperbolehkan
dan yang tidak
diperbolehkan
untuk
dikonsumsi, dan
menjelaskan
proses tindakan
perawatan yang
diberikan pada
pasien
Empati
Dokter, gizi,
farmasi,
laboratorium,
radiologi, dan
rekam medik
”Misalkan ada yang terkena
penyakit menular ya kita
memberi ceramah pada
keluarga, apa yang harus
diberikan di rumah, obat
apa yang harus diminum,
makan apa yang dilarang,
makan
apa
yang
diperbolehkan,
juga
tindakan-tindakan
perawatan yang kita ngasih
ke pasien ”
√
√
”Saya menjalankan
pekerjaan saya sesuai
sikap empati”
“Kebanyakan
kita
melakukan tindakan medis
sesuai advis dokter ”
“Disinikan
kebanyakan
TBC ya, nah untuk minum
obatnya biasa itu sendiri
103
√
√
Memperoleh
gambaran
persepsi
perawat
tentang
manfaat peran
educator bagi
pasien
dan
keluarga
Pengetahu
an tentang
manfaat
peran
educator
Pemaha
man
terhadap
manfaat
peran
educator
Memberi
pengetahuan
kepada
pasien
dan keluarga
Mencegah
kekambuhan
penyakit
ada tim DOTS sendiri dari
klinik”
“Itu kan sebenarnya kalau
DM kan lebih ke pengaruh
makannya
ya
kalau
disinikan udah ada bagian
tersendiri, ada dari gizinya
yang tiap hari ngasih itu”
“Ya kita memberi
pengetahuan kepada
pasien dan keluarga”
“Manfaate misale salah
satu ne bisa mencegah
pencetusnya asma”
“Misalnya hepatitis, nah itu
kan bisa jaga-jaga,
pencegahannya gimana”
“mungkin suaminya yang
sakit, istrinya lebih hati-hati
untuk mencegah
kekambuhan”
“Manfaatnya biar pasien
juga keluarga ngerti apa
yang harus dilakukan untuk
104
√
√
√
√
√
√
Feedbac
k pasien
dan
keluarga
Motivasi bagi
pasien untuk
kesembuhan
Bekal
bagi
pasien
dan
keluarga
untuk
proses
rehabilitasi
pasien di rumah
Tidak
tahu
menjadi tahu
Perubahan
perilaku
hidup
sehat
pada
pasien
dan
keluarga
pencegahan mungkin biar
cepet sembuh”
“Pasien merasa seneng, ia
termotivasi untuk sembuh”
√
√
“Ya
otomatis
untuk
rehabilitasi dirinya, setelah
pasien dari sini kan perlu
persiapan lagi untuk di
rumah”
“Pasien yang gak tau jadi
tau ya, misalnya hepatitis,
nah itu kan bisa jaga-jaga,
pencegahan
nularnya
gimana dan lainnya”
“Pasien
atau
keluarga
menjadi tau ya, dari apa
yang gak tau jadinya tau
ya”
“Ya tujuannya agar lebih
tau, dan ada perubahan
perilaku hidup sehat .
Mungkin suaminya yang
sakit, istrinya lebih hati-hati
untuk
mencegah
kambuhnya sakit si suami.
Misalnya hati-hati dalam
hal
makanan
atau
kesehariannya itu
105
√
√
√
√
√
Memperoleh
gambaran
persepsi
perawat
mengenai
pelaksanaan
peran educator
bagi
pasien
dan keluarga
Pelaksanaa
n
peran
educator
Respon
pasien
dan
keluarga
ketika
perawat
menjalan
kan
peran
educator
Senang; merasa
diperhatikan
Menolak karena
penyakitnya
Tidak mematuhi
“Otomatis
seneng
ya,
mereka
merasa
diperhatikan”
“Mungkin malah seneng ya
karena mendapat informai”
“Ya memperhatikan seneng
ya”
“Pasien merasa senang”
“Justru
kalau
pasien
menolak itu sebelum dia
mau pulang misalnya tau
kok saya sakit TBC ya, tapi
kalau mau pulang ya udah
dia bisa nrima”
“Ya
ada
yang
bisa
menerima, ada juga yang
gak nrima, denger sih mau
Dek tapi masuk telinga
kanan keluar telinga kiri”
“Ya banyak yang bisa
nrima, banyak yang kadang
ya mungkin itu SDM nya
106
√
√
√
√
√
√
√
Penyamp
aian
pendidika
n
kesehata
n
dan
atau
informasi
kesehata
n
yang
diberikan
perawat
kepada
pasien
dan
keluarga
dilakukan
secara
spontan,
sesuai
dengan
Spontan
dan
tanpa persiapan
khusus
beda-beda jadi terkadang
oh ge, oh ternyata saat
dirawat gak sesuai dengan
yang kita katakan”
“Ya poko e macem-macem
yang bisa nrima dengan
baik yo banyak, yang gak
nrima dengan baik itu yang
ngeyel gitu yo ada”
“Tidak
ada
persiapan
khusus Dek, itu sudah
aktifitas sehari-hari Dek
jadinya
spontan
tanpa
persiapan,
kalau
mau
ngasih penkes di PKK atau
kalau mau bimbing kaya
gini ya harus ya Dek.
107
√
√
jenis
penyakit
pasien
Dengan
persiapan
Dilakukan
perbed
injeksi
saat
atau
Dilakukan
saat
“Biasanya
gak
ada
persiapan khusus”
“Tanpa persiapan khusus
biasanya spontan Dek”
“Gak
ada
persiapan
khusus,
langsung
aja
secara naluri”
”Gak butuh persiapan”
“Ya biasanya kita tau dari
hasil-hasil laborat, rontgen.
kita perlu persiapan itu, ya
kalau kita tau langsung
ngomong
biasa,
kalau
belum ada hasilnya kita
juga gak brani”
“Setelah kita tau jenis
penyakit pasien terlebih
dahulu”
“Saat pagi-pagi perbed
atau saat nyuntik, gak pake
leaflet atau brosur Dek.
biasanya langsung aja
misale pasien DM itu
makannya gimana, kita
ingatin aja”
“Kalau pertama pasien
108
√
√
√
√
√
√
√
√
awal
pasien
dirawat dan saat
pasien
akan
pulang ke rumah”
Hambata
n
dari
pasien
dan
keluarga
saat
perawat
menjalani
peran
educator
Tingkat
pendidikan
pasien dan
keluarga yang
rendah (SD, tidak
bersekolah)
Perbedaan
pemahaman
masuk kan kita harus
jelaskan pada pasien dan
keluarga apa yang harus
dilakukan, itu otomatis atau
saat pasien mau pulang”
“Kendalanya ya mungkin
dari latar belakang pasien
dan keluarganya kalau
disini
rata-rata
pasien
jamkesmas itu mungkin
berpengaruh
dengan
tingkat
pendidikannya,
pendidikannya
rendah,
atau bahkan SD saja gak
lulus, bahkan gak sekolah
juga ada, otomatis kalau
diberi pengetahuan atau
penkes
itu
ne
mau
menerima lumayan sulit,
dan mungkin sering ngeyel
untuk apa yang kita
sampaikan itu”
“Tingkat
pemahamannya
Dek, ada yang dijelaskan
gak mudeng-mudeng Dek,
malah
hambatane
ke
pasien dan keluarga. Dulu
pernah dibawah itu yang
tua gak mudeng yang
muda malah gini, gini
109
√
Gangguan panca
indera
Hambata
n dari diri
perawat
dan
orang
lain
Kurangnya
pengalaman
yang
dimiliki
perawat
Kurangnya
motivasi
Kurangnya waktu
untuk
penyampaian
penkes
secara
detail
mbak, gini mas ya juga
ada,..hehehhe”
“Kalo si pasien gak tangkap
baru larinya ke keluarga, ya
kalo misale gak ngerti
pesienne
atau
karena
pendengarannya
udah
berkurang
atau
udah
lansia”
“Misalne pada lansia kan
kadang
pendengaranne
udah gak bagus terus ada
yang gak mudeng juga”
“Hmmm pernah ngalamin
dulu waktu pertama kali
kerja,
mungkin
karena
pengalaman kurang ya
pernah, tapi skarang yo
gak lagi, udah biasa”
“Mungkin kurang motivasi
diri sendiri ya, tapi itu
tergantung pribadi lagi”
“Kurangnya waktu ya, tapi
kadang sambil perbed ya
kita
ngasih.
Soalnya
seharusnya itu kan khusus
misalnya pasien TB. Nah
untuk penyuluhan pasien
TB
mau
pulang
itu
harusnya
dari
pihak
110
√
√
√
√
√
Kurangnya saling
pengertian dari
teman perawat
DOTS”
“Terus terang kalau disini
memberikan penkes secara
langsung atau khusus itu
sangat kurang ya karena
dengan jumlah pasien yang
banyak jadi gak mungkin
memberikan penkes secara
detail,
jadi
saat
kita
berhadapan dengan pasien
saat tindakan medis ya kita
sambil memberikan penkes
pada pasien tapi itu tidak
detail”
“Pasien yang banyak, kerja
yang lebih, kita tidak
memperhatikan detail satu
persatu karena banyaknya
pekerjaaan, gitu”
“Adanya rasa tidak peduli
dengan pekerjaan lain yang
tidak terselesaikan Contoh
ya, kalo misale ada orang,
misale saya sebagai wakil
kepala ya, nah kan misale
kan saya ingin menjelaskan
ke pasien atau keluarga
sambil perbed yo, tapi yang
lainnya itu ih kok antang ya
malah ngomong to, taunya
111
√
√
√
Perawat
marah
jengkel
Perawat
bersikap
sabar,
ramah,
menggun
akan
bahasa
daerah,
memperh
atikan
kondisi
fisik
pasien,
dan
meminta
bantuan
rekan
perawat
dalam
mengata
si
sering
dan
Sabar dan ramah
dia cuman ngobrol biasa
aja, padahal itu satu
tindakan penkes”
“Yo manusia juga punya
batas kesabaran kadang yo
kita merasa marah dan
jengkel
karena
sudah
dikasih tau malah gak
patuh”
“ Ya tetep jelaskan, tetep
sabar”
112
√
√
kendala/
hambata
n
dari
pasien
dan
keluarga,
diri
perawat
dan
orang
lain
Menjelaskan
secara rangkum
dengan
menggunakan
kata-kata
sederhana dan
bahasa daerah
(Jawa)
Memperhatikan
kondisi fisik
pasien
“ Yang penting gimana cara
kita bicara, terus kan
perawat
dituntut
untuk
ramah ya”
“Ya
kita
nyampaikan
sesederhana mungkin, kita
bisa mengetahui mungkin
tingkat kepahamannya, jadi
kita tidak menyampaikan
informasi tersebut sesuai
dengan teoritis githu ya,
tapi sederhana, dengan
menggunakan
bahasa
daerah”
“Maksudnya
jelaskannya
pelan-pelan kadang kan
pendengarannya
kurang
bagus, jelaskan ke pasien
gak mudeng-mudeng yo
113
√
√
√
Meminta bantuan
dari teman
perawat untuk
membantu
menjelaskan kpd
ps & kel
kita ngasih tau pelanpelang
misale
gula
darahnya tinggi yo kita
kasih
tau
gulanya
dikurangi, makanan yang
dimakan dari sini saja
jangan dari luar”
“Biasanya
yo
manggil
temen
trus
ngomong
bareng-bareng”
114
√
CATATAN LAPANGAN
Inisial partisipan
: Ny. R
Kode partisipan
: P1
Tempat dan waktu wawancara
:
Ruang perawat; (senin 5/12/2011; pukul 18.30-19.00 WIB)
Posisi wawancara:
Partisipan dan peneliti duduk berhadapan (bersila) di dalam
ruang perawat, tepatnya atas tempat tidur perawat
Situasi wawancara:
Wawancara dilakukan pada sore hari saat perawat selesai
memberikan tindakan perawatan pada pasien. Sebelumnya,
peneliti telah melakukan kontrak waktu dengan partisipan,
sehingga partisipan telah siap untuk diwawancarai.
Gambaran partisipan saat akan wawancara:
Partisipan terlihat baru selesai memberikan injeksi pada pasien
sehingga sebelum partisipan menemui peneliti, partisipan
mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu, partisipan meminta
peneliti untuk masuk ke dalam ruangan, tempat istirahat
perawat, partisipan kemudian duduk diatas tempat tidur, dan
mempersilahkan peneliti untuk duduk. Peneliti duduk (bersila)
berhadapan dengan partisipan diatas tempat tidur perawat.
Gambaran partisipan selama wawancara:
Partisipan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang
peneliti ajukan. Selama wawancara, partisipan juga sempat
bergurau dengan peneliti sambil tertawa, sehingga membuat
suasana tidak seperti menegangkan. Partisipan juga
mengklarifikasi setiap pertanyaan yang peneliti berikan,
sehingga partisipan benar-benar memahami pertanyaanpertanyaan tersebut sebelum menjawab. Sebelum akan
menjawab pertanyaan, partisipan terlihat masih berpikir untuk
memberi jawaban sesuai dengan apa yang diketahui partisipan.
Partisipan menjawab pertanyaan dengan tetap memperhatikan
peneliti dan pandangan mata partisipan tertuju pada peneliti.
Saat wawancara, peneliti juga memberi kesempatan pada
partisipan untuk melakukan sholat magrib, namun partisipan
menolak karena akan melakukan sholat bersamaan dengan
sholat Isa setelah proses wawancara. Saat menjawab
pertanyaan,
partisipan
juga
menggunakan
bahasa
tubuh/nonverbal untuk menjelaskan kepada peneliti maksud dari
jawaban yang disampaikan.
115
Gambaran suasana tempat saat wawancara:
Tempat wawancara adalah tepatnya di dalam kamar tempat
istirahat perawat, yang didalamnya terdapat loker-loker tempat
menyimpan tas dan pakaian ganti perawat, ada juga sebuah TV
yang menjadi salah satu sarana hiburan bagi para perawat
ketika beristirahat, dan sebuah tempat tidur. Saat dilakukan
wawancara, suasana terasa tenang, karena hanya ada
partisipan dan peneliti, volume TV dikurangi, sehingga tidak
mengganggu proses wawancara.
Respon partisipan saat terminasi:
Partisipan terlihat tersenyum, saat peneliti mengucapkan terima
kasih atas kesediaan untuk memberi informasi, dan partisipan
juga memberikan nasihat pada peneliti untuk tetap semangat
dalam proses penyusunan skripsi.
116
Inisial partisipan
: Ny. Z
Kode Partisipan
: P2
Tempat dan waktu wawancara
:
Ruang perawat; (Senin 5/12/2011. Pukul 19.05-19.35 WIB)
Posisi wawancara
:
Peneliti dan partisipan duduk berhadapan. Peneliti duduk di
kursi dan partisipan duduk di atas tempat tidur perawat.
Situasi wawancara:
Kontrak waktu sebelumnya antara partisipan dan peneliti adalah
saat magrib tepatnya saat partisipan beristirahat. Situasi
wawancara tenang, dan tetap santai karena partisipan meminta
peneliti untuk menikmati cemilan bersama
saat sebelum
wawancara. Partisipan juga menyambut peneliti dengan
senyuman dan sedikit gurauan.
Gambaran partisipan saat akan wawancara:
Sebelum wawancara, partisipan mengambil cemilan dan
menawarkan pada peneliti untuk dimakan bersama partisipan.
Partisipan juga mengatakan bahwa sudah menunggu
kedatangan peneliti. Partisipan terlihat ramah dan menyambut
peneliti dengan senyuman.
Gambaran partisipan selama wawancara:
Partisipan menjawab setiap pertanyaan yang peneliti ajukan,
saat ada jawaban yang partisipan anggap lucu maka partisipan
akan tertawa dan peneliti juga merespon itu dengan senyuman.
Partisipan terlihat serius saat menjawab pertanyaan, terlihat dari
nada-nada suara yang tegas saat menjawab pertanyaan.
Terkadang sebelum menjawab pertanyaan , partisipan terlihat
masih berpikir dengan mengangkat kepala sedikit keatas.
Pandangan mata partisipan tetap terarah pada peneliti,
walaupun terkadang partisipan menunduk sambil menjawab
pertanyaan peneliti.
Gambaran suasana tempat saat wawancara:
Tempat wawancara adalah di dalam ruangan, tempat yang
biasanya digunakan perawat untuk beristirahat. Didalamnya
terdapat loker-loker tempat menyimpan tas dan pakaian ganti
perawat, ada juga sebuah TV yang menjadi salah satu sarana
hiburan bagi para perawat ketika beristirahat, dan sebuah
tempat tidur, yang biasanya digunakan perawat untuk
117
beristirahat saat shift malam. Saat dilakukan wawancara
suasana wawancara tenang, volume TV dikurangi, sehingga
tidak mengganggu proses wawancara.
Respon partisipan saat terminasi:
Partisipan memberikan salam pada peneliti dan membalas
ucapan terima kasih peneliti, setelah itu partisipan langsung
menuju salah satu kamar pasien untuk menggantikan cairan
infus, karena kedatangan keluarga pasien yang memberitahu
bahwa infus salah seorang pasien telah habis.
118
Inisial partisipan
: Ny. E
Kode Partisipan
: P3
Tempat dan waktu wawancara
:
Ruang perawat; (Senin. 5/12/2011. Pukul 21.00-.21.40 WIB)
Posisi wawancara:
Partisipan duduk berhadapan dengan peneliti. Partisipan duduk
diatas kursi, sedangkan peneliti duduk di depan partisipan
tepatnya bersilah diatas tempat tidur perawat.
Situasi wawancara:
Wawancara dilakukan saat malam hari setelah partisipan
memberikan injeksi pada pasien. Partisipan telah bersedia
sebelumnya untuk diwawancarai. sehingga sudah ada kontrak
waktu sebelumnya antara partisipan dan peneliti. Partisipan
terlihat agak begitu serius dan tegang karena ini adalah pertama
kali diwawancarai, biasanya partisipan hanya memngisi
kuisioner yang diberikan oleh peneliti lainnya.
Gambaran partisipan saat akan wawancara:
Saat sebelum wawancara, partisipan masih memberikan injeksi
dan obat oral pada pasien. Partisipan juga meminta bantuan
peneliti untuk memberikan injeksi pada pasien, sehingga proses
wawancara bisa dimulai. Setelah memberikan injeksi pada
pasien dan melakukan beberapa pekerjaan, partisipan
kemudian mencuci tangan dan meminta peneliti untuk memulai
wawancara.
Gambaran partisipan selama wawancara:
Selama wawancara, paritipan menjawab pertanyaan dengan
nada suara kecil sehingga peneliti sulit mendengarkan jawaban
partisipan. Namun partisipan berbicara dengan nada suara
keras seteleh peneliti meminta partisipan untuk berbicara lebih
keras. Terkadang partisipan juga menggunakan bahasa Jawa
untuk menjawab pernyaan peneliti, partisipan juga terlihat begitu
serius ketika proses wawancara, hal ini terlihat dari raut wajah
partisipan. Pandangan mata partisipan tetap terarah pada
peneliti saat wawancara, walaupun terkadang partisipan
menjawab pertanyaan sambil menunduk.
119
Gambaran suasana tempat saat wawancara:
Tempat wawancara adalah di dalam ruangan, yang biasanya
digunakan perawat untuk beristirahat. Didalamnya terdapat lokerloker tempat menyimpan tas dan pakaian ganti perawat, ada juga
sebuah TV yang menjadi salah satu sarana hiburan bagi para
perawat ketika beristirahat. Saat dilakukan wawancara suasana
wawancara tenang, volume TV dikurangi, sehingga tidak
mengganggu proses wawancara. Saat proses wawancara,
partisipan meminta interupsi karena datangnya keluarga pasien
yang meminta informasi dari perawat, setelah beberapa menit
kemudian, wawancara dilanjutkan sampai selesai.
Respon partisipan saat terminasi:
Partisipan mengucapkat salam dan tersenyum, partisipan
terlihat lebih santai.
120
Inisial partisipan
: Tn. J
Kode Partisipan
: P4
Tempat dan waktu wawancara
:
Ruang persiapan tindakan perawat; (Sabtu 10/12/2011. pukul
18.30-19.10 WIB)
Posisi wawancara:
Partisipan duduk
berhadapan.
bersampingan
dengan
peneliti,
sambil
Situasi wawancara:
Peneliti telah melakukan kontrak waktu sebelumnya, waktu yang
disepakati adalah pada sore hari saat magrib, karena waktu
tersebut biasanya digunakan perawat untuk beristirahat,
sehingga saat peneliti tiba di ruang rawat inap tempat partisipan
bekerja, partisipan menyambut peneliti dengan salam dan
partisipan terlihat sudah siap untuk diwawancarai.
Gambaran partisipan saat akan wawancara:
Partisipan terlihat baru selesai menulis laporan pasien pada
sebuah buku. Sebelum proses wawancara, partisipan juga
meminta ijin untuk mengambil air di dapur untuk diminum.
Gambaran partisipan selama wawancara:
Selama proses wawancara, partisipan memegang sebuah pena
yang partisipan pakai sebelumnya untuk menulis. Partisipan
juga menjawab setiap pertanyaan yang peneliti ajukan. Saat
menjawab pertanyaan-pertanyaan, pandangan mata partisipan
tetap terarah pada peneliti, terkadang partisipan menundukkan
kepala namun itu hanya beberapa detik saja. Sebelum
menjawab pertanyaan, partisipan juga terlihat masih berpikir
sambil mengangkat kepala dan pandangan mata ke atas.
Selama proses wawancara, ada juga keluarga pasien yang
datang, sehingga partisipan meminta interupsi beberapa menit
untuk menemui keluarga pasien.
Gambaran suasana tempat saat wawancara:
Tempat dilakukannya wawancara adalah di ruang persiapan
perawat untuk melakukan setiap tindakan. Ruangan tersebut
terbuka, tepat didepan pintu masuk ruang rawat inap,
berdampingan dengan ruangan pasien, dan terdapat beberapa
meja, kursi, dan lemari tempat obat-obatan, juga berkas-berkas
perawat, dan rekam medik pasien. Karena ruangan tersebut
terbuka maka kegiatan perawat dapat terlihat oleh keluarga
pasien yang terkadang melewati ruangan tersebut untuk keluar
121
ke pintu bagian depan. Selama proses wawancara, situasi
tempat tersebut tenang, karena tidak terlalu banyak keluarga
pasien yang masuk atau pun keluar.
Respon partisipan saat terminasi:
Partisipan memberi salam sambil tersenyum dan membalas
ucapan terimakasih peneliti. Partisipan juga memberikan nasihat
bagi peneliti untuk tetap semangat dan giat dalam proses
perkuliahan.
122
Inisial partisipan
: Ny. P
Kode Partisipan
: P5
Tempat dan waktu wawancara
:
Ruang perawat (selasa, 6/12/2011, pukul 13.20-13.45 WIB)
Posisi wawancara:
Partisipan duduk bersila, berhadapan dengan peneliti diatas
tempat tidur, di dalam ruang perawat.
Situasi wawancara:
Wawancara dilakukan pada siang hari saat partisipan selesai
melakukan tindakan perawatan pada pasien. Sebelumnya
peneliti telah melakukan kontrak waktu dengan partisipan,
sehingga saat peneliti tiba di ruangan rawat inap, partisipan
telah mengetahui maksud kedantangan peneliti. Partisipan
meminta peneliti untuk menunggu beberapa menit, karena
partisipan akan mengambil sampel darah salah seorang pasien
untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Peneliti kemudian
membantu partisipan untuk mempersiapkan alat untuk
pengambilan sampel darah, partisipan juga meminta peneliti
untuk ikut ke dalam ruang pasien. Setelah dilakukan
pengambilan sampel darah, peneliti dan partisipan kemudian
menuju tempat mencuci tangan, dan membereskan alat-alat
yang digunakan sebelumnya.
Gambaran partisipan saat akan wawancara:
Saat akan wawancara, partisipan bersama peneliti menuju
wastafel untuk mencuci tangan, setelah itu partisipan meminta
peneliti untuk menuju ruang perawat dan setelah partisipan
mencuci tangan, partisipan kemudian menemui peneliti di ruang
perawat.
Gambaran partisipan selama wawancara:
Selama wawancara, partisipan menjawab setiap pertanyaan
peneliti dengan nada suara keras sehingga peneliti mudah
untuk mendengar. Partisipan juga menjawab pertanyaan
dengan menggunakan bahasa verbal maupun nonverbal.
Partisipan terlihat semangat selama proses wawancara ini
terbukti dari raut wajah partisipan yang walaupun sudah siang
hari namun partisipan tetap ceria, dan tidak menunjukkan
kelelahan. Selama proses wawancara, pandangan mata
partisipan tetap terarah pada peneliti.
123
Gambaran suasana tempat saat wawancara:
Tempat dilaksanakannya wawancara adalah diruang perawat
yang di dalamnya terdapat sebuah tempat tidur, sebuah TV,
meja dan kursi, juga terdapat sebuah toilet. Selama wawancara,
suasana dalam ruang perawat tenang, akan tetapi dengan pintu
yang sedikit terbuka membuat suara-suara perawat dan
keluarga yang di luar dapat terdengar namun tidak mengganggu
proses wawancara.
Respon partisipan saat terminasi:
Partisipan memberi salam pada peneliti dan membalas
ungkapan terima kasih peneliti. Partisipan juga meminta ijin
untuk mengganti pakaian karena akan bersiap-siap untuk
segera pulang ke rumah.
124
Inisial partisipan
: Tn. H. J
Kode Partisipan
: P6
Tempat dan waktu wawancara
:
Ruang perawat; (Rabu, 7/12/2011, pukul 13.00-13.35 WIB)
Posisi wawancara:
Partisipan duduk
berhadapan.
berdampingan
dengan
peneliti
sambil
Situasi wawancara:
Sebelumnya peneliti telah melakukan kontrak waktu dengan
partisipan, sehingga saat tiba di ruangan rawat inap, partisipan
telah mengetahui maksud kedatangan peneliti. Partisipan
meminta peneliti untuk datang pada siang hari, karena
partisipan bertugas/shift pada pagi hari, sehingga wawancara
dapat dimulai siang hari saat partisipan beristirahat, dan
sebelum partisipan kembali ke rumah.
Gambaran partisipan saat akan wawancara:
Saat akan wawancara, partisipan meminta ijin beberapa menit
untuk melakukan sholat. Partisipan kemudian menuju ruangan
sholat perawat. Setelah sholat, partisipan kembali menemui
peneliti di ruang perawat.
Gambaran partisipan selama wawancara:
Selama proses wawancara, partisipan dapat menjawab setiap
pertanyaan peneliti. Saat menjawab pertanyaan, kontak mata
partisipan tetap terarah pada peneliti, namun ada kalanya
partisipan menundukkan kepala. Partisipan juga menjawab
pertanyaan dengan menggunakan bahasa tubuh, misalnya
dengan mengganggukkan kepala, atau sambil tertawa saat
jawaban yang dianggap partisipan adalah jawaban yang
membuat lucu.
Gambaran suasana tempat saat wawancara:
Tempat wawancara adalah tepatnya di ruangan perawat, yang
didalamnya terdapat sebuah meja, beberapa buah kursi, sebuah
lemari, sebuat TV, sebuah tempat tidur, dan satu ruangan toilet.
Suasana selama wawancara adalah sedikit ribut, karena
dengan pintu yang terbuka, dan ada beberapa perawat yang
melucu sehingga suara tertawa mereka terdengar sampai ke
dalam ruang perawat. Saat wawancara, ada salah seorang
125
perawat yang masuk ke dalam toilet, sambil mengoceh
sehingga proses wawancara terhenti beberapa detik. Akan
tetapi proses wawancara dapat dilanjutkan sampai selesai.
Respon partisipan saat terminasi:
Partisipan memberi salam pada peneliti dengan berjabatan
tangan, dan membalas ucapan terima kasih yang disampaikan
oleh peneliti. Setelah itu partisipan kemudian menuju ke depan
dan berkumpul bersama perawat lainnya.
126
Inisial partisipan
: Tn. Y
Kode Partisipan
: P7
Tempat dan waktu wawancara
:
Ruang perawat, (Rabu, 7/12/2011, pukul 1215-12.50 WIB)
Posisi wawancara:
Partisipan duduk berhadapan dengan peneliti di depan sebuah
meja didalam ruang perawat.
Situasi wawancara:
Wawancara dilakukan pada siang hari sebelum partisipan
pulang ke rumah. Sebelumnya peneliti telah melakukan kontrak
waktu dengan partisipan, sehingga saat peneliti tiba di ruangan
rawat inap tempat partisipan bekerja, partisipan telah menunggu
peneliti untuk diwawancarai.
Gambaran partisipan saat akan wawancara:
Partisipan terlihat baru selesai menulis laporan, dan selesai
menelpon. Setelah itu, partisipan menanyakan peneliti untuk
tempat
dilakukannya
wawancara,
kemudian
peneliti
menyarankan untuk proses wawancara dilakukan di ruang
perawat, agar suasananya tenang selama proses wawancara.
Partisipan juga menanyakan kuesioner, akan tetapi peneliti
menjelaskan bahwa hanya akan dilakukan wawancara.
Gambaran partisipan selama wawancara:
Partisipan terlihat serius selama proses wawancara, pandangan
mata partisipan tetap terarah pada peneliti saat menjawab
pertanyaan, akan tetapi terkadang terarah ke tempat lain,
dengan kepala yang menengadah ke atas. Partisipan terkadang
menggunakan gerakan nonverbal saat menjawab pertanyaan.
Partisipan menjawab dengan nada suara keras sehingga jelas
terdengar oleh peneliti. Saat wawancara, partisipan meminta
interupsi untuk mengambil selang NGT yang dimintai oleh
teman perawat lainnya yang ada di luar ruangan perawat.
Gambaran suasana tempat saat wawancara:
Tempat wawancara adalah tepatnya di ruangan perawat, yang
didalamnya terdapat sebuah meja, beberapa buah kursi, sebuah
lemari, sebuah TV, sebuah tempat tidur, dan sebuah ruangan
toilet. Selama proses wawancara suasana dalam ruang perawat
tenang, karena situasi di luar yang tenang.
127
Respon partisipan saat terminasi:
Partisipan memberi salam pada peneliti dengan berjabatan
tangan, dan membalas ungkapan terima kasih peneliti dengan
sedikit tersenyum.
128
Inisial partisipan
: Tn. E
Kode Partisipan
: P8
Tempat dan waktu wawancara
:
Ruang perawat; (Kamis, 8/12/2011, pukul 13.00-13.25 WIB)
Posisi wawancara:
Partisipan duduk berhadapan dengan peneliti.
Situasi wawancara:
Wawancara dilakukan pada siang hari saat istirahat, dan
sebelum partisipan kembali ke rumah. Sebelumnya peneliti telah
melakukan kontrak waktu dengan partisipan.
Gambaran partisipan saat akan wawancara:
Partisipan terlihat lelah saat akan wawancara. Sebelumnya
partisipan duduk bersama dengan perawat lainnya di ruangan
bagian luar. Akan tetapi setelah peneliti tiba di ruangan rawat
inap tempat partisipan bekerja, partisipan pun meminta peneliti
untuk memulai proses wawancara.
Gambaran partisipan selama wawancara:
Selama wawancara, partisipan menjawab pertanyaan dengan
nada suara kecil, sehingga peneliti berusaha untuk
mendengarkan dengan baik. Partisipan juga kebanyakan
menundukkan kepala sambil memegang sebuah pena saat
menjawab pertanyaan peneliti. Akan tetapi hal itu hanya
berlangsung saat awal wawancara, setelah itu, partisipan tetap
mempertahankan pandangan mata dengan peneliti saat
menjawab pertanyaan peneliti.
Gambaran suasana tempat saat wawancara:
Tempat wawancara adalah tepatnya di ruangan perawat, yang
didalamnya terdapat sebuah meja, beberapa buah kursi, sebuah
lemari, sebuah TV, sebuah tempat tidur, dan sebuah ruangan
toilet. Suasana tempat wawancara adalah tenang, karena
suasana diluar ruangan perawat pun tenang.
129
Respon partisipan saat terminasi:
Partisipan memberi salam pada peneliti, dan membalas
ungkapan terima kasih yang disampaikan peneliti. Partisipan
kemudian bergegas untuk bersiap-siap kembali ke rumah.
130
Inisial partisipan
: Tn. S
Kode Partisipan
: P9
Tempat dan waktu wawancara
:
Ruang perawat; (Jumat, 9/12/2011; pukul 12.25- 13.00 WIB)
Posisi wawancara:
Partisipan duduk
berhadapan.
berdampingan
dengan
peneliti,
sambil
Situasi wawancara:
Wawancara dilakukan pada siang hari, tepatnya saat istirahat.
Sebelumnya peneliti telah melakukan kontrak waktu dengan
partisipan, sehingga saat peneliti tiba di ruangan tempat
partisipan bekerja, partisipan telah mengetahui maksud
kedatangan peneliti, dan telah siap untuk diwawancarai.
Gambaran partisipan saat akan wawancara:
Partisipan meminta peneliti menunggu beberapa menit, karena
partisipan akan melakukan sholat. Partisipan terlihat menuju
ruang sholat perawat. Setelah itu, partisipan kembali menemui
peneliti di ruang perawat.
Gambaran partisipan selama wawancara:
Selama proses wawancara, partisipan menjawab pertanyaanpertanyaan peneliti dengan pandangan mata terarah pada
peneliti. Terkadang partisipan mengangkat kepala ke atas,
terlihat partisipan sedang berpikir sebelum menjawab
pertanyaan peneliti. Partisipan juga menjawab dengan suara
keras, sehingga mudah bagi peneliti untuk mendengar.
Partisipan juga beberapa kali mengklarifikasi pertanyaan yang
peneliti ajukan. Hal ini membuat partisipan lebih mengerti
pertanyaan peneliti. Ada bebrapa pertanyaan yang tidak dijawab
partisipan. Selama proses wawancara, partisipan meminta
interupsi beberapa menit karena harus menjawab panggilan dari
teman perawat. Setelah itu wawancara dilanjutkan sampai
selesai.
Gambaran suasana tempat saat wawancara:
Tempat wawancara adalah tepatnya di ruangan perawat, yang
didalamnya terdapat sebuah meja, beberapa buah kursi, sebuah
lemari, sebuah TV, sebuah tempat tidur, dan sebuah ruangan
131
toilet. Selama wawancara, situasi ruangan cukup tenang, akan
tetapi suara-suara perawat yang berbicara di luar ruangan tetap
terdengar, suara-suara keluarga pasien yang melewati ruangan
tersebut pun terdengar, akan tetapi itu tidak mengganggu
berjalannya proses wawancara.
Respon partisipan saat terminasi:
Partisipan memberi salam pada peneliti sambil berjabatan
tangan, dan partisipan juga memberikan nasihat pada peneliti
untuk tetap semangat dalam proses perkuliahan. Partisipan
kemudian meminta ijin untuk kembali ke ruangan bagian luar,
karena harus mengurus kepentingan pasien yang akan kembali
ke rumah.
132
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
PENJELASAN PENELITIAN
Judul Penelitian
: Persepsi Perawat Mengenai Perannya
Sebagai Educator Bagi Pasien Dan
Keluarga Di Rumah Sakit Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga.
Peneliti
: Diana. N. Naitboho
NIM
: 46 2008 084
No.Kontak Peneliti : 085239352298
Bersama surat ini, saya sebagai peneliti memohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/I untuk bersedia menjadi partisipan pada
penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Persepsi Perawat Mengenai Perannya Sebagai Educator Bagi
Pasien Dan Keluarga Di Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.
Prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah peneliti akan
mengajukan pertanyaan kepada Bapak/Ibu/Saudara/I. Peneliti
berharap Bapak/Ibu/Saudara/I dapat menjawab secara jujur dan
sukarela. Waktu wawancara akan disepakati sebelumnya antara
peneliti dan partisipan.
Resiko/Keuntungan: Tidak ada resiko untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini. Tidak ada keuntungan secara langsung terhadap
partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I dalam penelitian ini. Hasil
penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi pelayanan
keperawatan
khususnya
Perawat
dalam
memberikan
pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga yang menjalani
perawatan di rumah sakit.
Peneliti menjamin bahwa penelitian ini tidak akan berdampak
negatif,
dan
bila
Bapak/Ibu/Saudara/I
mengalami
ketidaknyamanan, maka Bapak/Ibu/Saudara/I berhak untuk
berhenti dan tidak menjadi pertisipan penelitian. Peneliti akan
menjunjung tinggi hak partisipan dengan menjaga kerahasiaan
yang diperoleh selama proses pengumpulan data, pengolahan
data dan penyajian data.
133
Dengan penjelasan ini, peneliti mengharapkan partisipasi
Bapak/Ibu/Saudara/I. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, peneliti ucapkan terima
kasih.
Salatiga, Desember 2011
Peneliti
(Diana. N. Naitboho)
134
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN
Judul Penelitian
: Persepsi Perawat
Mengenai Perannya
Sebagai Educator
Bagi Pasien Dan
Keluarga Di Rumah Sakit Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga.
Peneliti
: Diana. N. Naitboho
NIM
: 462008084
No. Kontak Peneliti : 085239352298
Peneliti adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi S-1 Keperawatan Universitas Kristen Satya
Wacana yang sedang melakukan penelitian dengan tujuan
untuk
mengetahui persepsi perawat
sebagai
educator
mengharapkan
bagi
kesediaan
pasien
mengenai perannya
dan
keluarga.
Bapak/Ibu
perawat
Peneliti
untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini. Jika Bapak/Ibu bersedia,
maka peneliti akan memberikan pertanyaan kepada Bapak/Ibu
untuk dijawab yang meliputi beberapa pertanyaan yang
mencakup persepsi Bapak/Ibu perawat tentang peran perawat
sebagai
educator
mengharapkan
bagi
Bapak/Ibu
pasien
dan
menjawab
keluarga.
Peneliti
pertanyaan
tersebut
sesuai dengan apa yang diketahui saat ini. Partisipasi Bapak/Ibu
dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Bapak/Ibu bebas
untuk mengundurkan diri tanpa sanksi apapun. Semua informasi
yang Bapak/Ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan
dipergunakan dalam penelitian ini. Atas partisipasi Bapak/Ibu
Peneliti mengucapkan terimakasih.
135
Jika
Bapak/Ibu
bersedia
menjadi
peserta
dalam
penelitian ini, silahkan menandatangani formulir persetujuan ini.
Salatiga, Desember 2011
Partisipan,
(.......................)
136
RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN
TAHUN 2011-2012
KEGIATAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
September
1 2 3 4
BULAN
Oktober
Nopember Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judul
skripsi
Pembuatan proposal
Seminar proposal
Perbaikan proposal
Pengumpulan data
Analisa data
Seminar hasil
penelitian
Perbaikan skripsi
Pengumpulan syarat
sidang skripsi
Sidang skripsi
Perbaikan skripsi
Pengumpulan skripsi
137
138
Download