uenu Oizauirkw awuilv Orhts~ etuizata. daluvrth. PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN UJI LAIK OPERASI PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK DAN JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Men:mbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 107 Tahun 2003, telah diatur mengenai Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Uji Laik Operasi Pembangkit Tenaga Listrik dan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik; b. bahwa dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan dan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Keputusan Gubemur Nomor 107 Tahun 2003 sebagaimana dimaksud dalam huruf a, tperiu diiakukan penyempumaan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalarn huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Uji Laik Operasi Pembangkitan Tenaga Listrik dan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008; 3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik sebagaimana telah beberapa kaii diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006; 2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 8. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455K/40/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Sendiri, Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum dan Usaha Penunjang Tenaga Listrik; 9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 45 Tahun 2005 tentang Instalasi Ketenagalistrikan; 10. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi serta Ketenagalistrikan; 11. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 12. Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Energi; 13. Keputusan Gubernur Nomor 78 Tahun 2001 tentang Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan Usaha Penunjang Tenaga Listrik di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 14. Keputusan Gubemur Nomor 37 Tahun 2005 tentang Pedoman Teknis Kegiatan Uji Laik Operasi Pembangkit dan Jadngan Distribusi Tenaga Listrik di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN UJI LAIK OPERASI PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK DAN JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 4. Dinas Perindustrian dan Energi yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 5. Suku Dinas Perindustrian dan Energi yang selanjutnya disebut Suku Dinas adalah Suku Dinas Perindustrian dan Energi pada Kota Administrasi. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 7. Kepala Suku Dinas adalah Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Kota Administrasi. 8. Instalasi Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut instalasi adalah Bangunan-bangunan sipil dan elektromekanik, mesin-mesin peralatan, saluran-saluran dan periengkapannya yang digunakan untuk pembangidtan, konversi, transfomiasi, penyaluran, distribusi dan pemanfaatan tenaga listrik. 9. Penyediaan Tenaga Listrik adalah Pengadaan tenaga listrik mulai dari titik pembangkitan sampai dengan titik pemakaian. 10. Pemanfaatan Tenaga Listrik adalah Penggunaan tenaga listrik mulai dari titik pemakaian. 11. Tenaga Listrik adalah Salah satu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan dan didistribusikan untuk segala macam keperluan dan bukan listrik yang dipakai untuk komunikasi atau isyarat. 12. Distribusi Tenaga Listrik adalah Penyaluran tenaga listrik dari sistem transmisi atau dari pembangkitan ke konsumen. 13. Pembangkitan Tenaga Listrik adalah Kegiatan memproduksi tenaga listrik. 14. Lembaga Inspeksi adalah Lembaga yang melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pennanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah yang telah diakreditasi oleh lembaga yang berwenang dalann memberikan pengakuan formal untuk memberikan sertifikasi. 15. Uji Laik Operasi adalah Kegiatan pemeriksaan dan pengujian instalasi pembangkit dan instalasi distribusi tenaga listrik untuk mennenuhi persyaratan aspek aman, andal dan akrab lingkungan. 16. Pemeriksaan adalah Segala kegiatan untuk mengadakan penilaian terhadap suatu instalasi dengan cara mencocokan terhadap persyaratan dan spesifikasi teknis yang ditemukan. 17. Pengujian adalah Segala kegiatan yang bertujuan untuk mengukur dan menilai unjuk kerja suatu instalasi. 18. Penggunaan Utama adalah Penggunaan tenaga listrik yang dibangkitkan secara terus menerus untuk melayani sendiri tenaga listrik yang diperlukan. 19. Penggunaan Cadangan adalah Penggunaan tenaga listrik yang dibangkitkan sewaktu-waktu dengan maksud untuk menjamin keandalan penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri. 20. Penggunaan Darurat adalah Penggunaan tenaga listrik yang dibangkitkan hanya pada saat terjadi gangguan penyediaan tenaga listrik dari pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk kepentingan umum. 21. Penggunaan Sementara adalah Penggunaan tenaga listrik yang dibangkitkan untuk kegiatan yang bersifat sementara, termasuk dalam pengertian yang relatif mudah dipindah-pindahkan (mobile). BAB II PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN Pasal 2 (1) Instalasi ketenagalistrikan yang selesai dibangun dan dipasang, direkondisi, dilakukan perubahan kapasitas atau direlokasi wajib dilakukan pemeriksaan dan pengujian laik operasi terhadap kesesuaian dengan ketentuan standar yang berlaku. (2) Pemeriksaan dan pengujian laik operasi terhadap kesesuaian dengan ketentuan standar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam rangka keselamatan ketenagalistrikan. (3) Pemeriksaan dan pengujian laik operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas pemeriksaan dan pengujian instalasi pembangkitan tenaga listrik dan jaringan distribusi tenaga listrik. BAB III PELAKSANAAN UJI LAIK OPERASI Pasal 3 (1) Pemeriksaan dan pengujian laik operasi instalasi pembangkitan tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan sekurang-kurangnya berdasarkan mata uji sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Gubernur ini. (2) Pemeriksaan dan pengujian laik operasi instalasi distribusi tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan sekurangkurangnya berdasarkan mata uji sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Gubernur ini. Pasal 4 (1) Pelaksanaan uji laik operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilaksanakan oleh Lembaga Inspeksi dan memiliki izin dari Dinas atau terdaftar di Dinas bagi yang berdomisili di luar daerah dan memiliki izin dari Pemerintah Daerah setempat. (2) Pelaksanaan uji laik operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk pembangkitan tenaga listrik kapasitas sampai dengan 200 (dua ratus) KVA harus mengajukan jadwal uji laik operasi kepada Kepala Suku Dinas untuk disetujui dan disaksikan oleh petugas Suku Dinas yang ditunjuk oleh Kepala Suku Dinas. (3) Pelaksanaan uji laik operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk pembangkitan tenaga listrik kapasitas di atas 200 (dua ratus) KVA dan jaringan distribusi tenaga listrik harus nnengajukan jadwal uji laik operasi kepada Kepala Dinas untuk disetujui dan disaksikan oleh petugas Dinas yang ditunjuk oleh Kepala Dinas. Pasal 5 (1) Setiap kegiatan pelaksanaan uji laik operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 harus dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh pemohon, pelaksana dan petugas Dinas atau Suku Dinas sesuai kewenangannya sebagai dasar pembuatan laporan hasil uji laik operasi. (2) Laporan hasil uji laik operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sesuai dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lannpiran III dan Lampiran IV Peraturan Gubernur ini. (3) Laporan hasil uji laik operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus ditandatangani oleh pimpinan pelaksana dan dibuat rangkap 5 (lima) eksemplar untuk selanjutnya disampaikan kepada Kepala Dinas atau Kepala Suku Dinas sesuai kewenangannya. Pasal 6 (1) Laporan hasil uji laik operasi khusus instalasi pembangkitan tenaga listrik kapasitas di atas 200 (dua ratus) KVA dan instalasi distribusi tenaga listrik, yang telah memenuhi persyaratan dievaluasi oleh Tim Teknis yang ditunjuk oleh Kepala Dinas. (2) Hasil evaluasi laporan hasil uji laik operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh seluruh Tim Teknis yang hadir. Pasal 7 (1) Setiap instalasi pembangkitan tenaga listrik berkapasitas di atas 200 (dua ratus) KVA dan/atau jaringan distribusi tenaga listrik yang telah dibahas dan disetujui oleh Tim Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 diberikan sertifikat laik operasi oleh Kepala Dinas sebagai syarat diterbitkannya Izin Usaha ketenagalistrikan (IUKU) atau Izin Operasi (IUKS). (2) Sertifikat Laik Operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan oleh Lembaga Inspeksi yang telah diakreditasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Sertifikat Laik Operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat diberikan setelah dilaksanakan uji laik operasi oleh lembaga dimaksud dan telah dibahas serta disetujui oleh Tim Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. 6 Pasal 8 (1) Setiap instalasi pembangkitan tenaga listrik kapasitas sampai dengan 200 (dua ratus) KVA yang telah diuji dan dibuatkan laporan hasil pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 diberikan Sertifikat Laik Operasi oleh Kepala Suku Dinas sebagai syarat diterbitkannya Tanda Daftar. (2) Sertifikat Laik Operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan oleh Lembaga Inspeksi yang telah diakreditasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 9 (1) Sertifikat Laik Operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (1) untuk instalasi pembangkitan tenaga listrik berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. (2) Sertifikat Laik Operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) untuk instalasi distribusi tenaga listrik berlaku untuk jangka selama 10 (sepuluh) tahun dan setiap kali dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama. Pasal 10 Sertifikat Laik Operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8 tidak berlaku apabila pada masa berlaku sertifikat instalasi mengalami hal sebagai berikut : a. mengalami perbaikan besar (overhaul); b. relokasi; dan c. perubahan kapasitas. BAB IV KEWAJIBAN Pasal 11 Setiap pelaksana kegiatan uji laik operasi pembangkitan tenaga listrik dan jaringan distribusi tenaga listrik, berkewajiban : a. menyampaikan laporan kegiatan uji laik operasi kepada Kepala Dinas atau Kepala Suku Dinas sesuai kewenangannya selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah kegiatan uji laik operasi berakhir; b. memelihara keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 7 c. melaksanakan upaya penanggulangan dampak lingkungan yang timbul akibat kegiatan operasi pembangkitan tenaga listrik dan jaringan distribusi tenaga listrik, bilamana dari hasil evaluasi pemantauan diperidrakan akan terjadi dampak negatif terhadap lingkungan di seldtamya yang akan mengakibatkan timbulnya keresahan sosial. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 12 Pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan uji laik operasi pembangkitan tenaga listrik dan jaringan distribusi tenaga listrik dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Energi atau Suku Dinas Perindustrian dan Energi berkoordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan tugasnya masing-masing. Pasal 13 Pemeriksaan terhadap pengoperasian pembangkitan tenaga listrik dan jaringan distribusi tenaga listrik yang telah memiliki sertifikat laik operasi dari Kepala Dinas atau Kepala Suku Dinas sesuai kewenangannya dilaksanakan secara periodik sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan sekali oleh Inspektur Ketenagalistrikan yang ditunjuk oleh Kepala Dinas. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku : a. untuk sertifikat laik operasi yang sudah terbit, tetap berlaku sampai dengan habis masa berlakunya; dan b. pengajuan sertifikat laik operasi yang masih dalam proses, untuk menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Gubemur ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Keputusan Gubernur Nomor 107 Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Uji Laik Operasi Pembangkit Tenaga Listrik dan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 16 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubemur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Juni 2011 GUBERNUR PR•VINSI DAERAH KHUSUS IBUTA JAKARTA, ( Diundangkan di Jakarta pada tanggel 16 Juni 2011 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, FADJAR PANJAITAN NIP 195508261976011001 BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 66 Lampiran I : Peraturan Gubemur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor61 TAHUN 2011 Tanggal7 Juni 2011 No. A Mata Uji Review Dokumen -Spesifikasi teknik -Spesifikasi material - Dokumen AMDAL atau UKUUPL B < < < < < < < - - Evaluasi Hasil Uji 1. Pengukuran tahanan Sistem Pembumian 2. Pengukur.an individual peralatan utama Elektrikal Mekanikal 3. Pengujian individual peralatan proteksi dan kontrol Elektrikal Mekanikal 4. PengUjian fungsi catu daya peralatan proteksi dan kontrol - - - - D < < < Review Desain - Sistem pembumian -Short circuit level. - Sistem pengaman elektrikal - Sistem pengaman mekanikal - Sistem pengukuran - Sistem proteksi yang berkaitan dengan Grid - Clearance dan creepage diStance C Pembangkit Listrik Baru Lama < < < < < < < < < < < < Pemeriksaan dan Pengujian 1. Pemeriksaan Visual/Fisik Data name plate (Mesin, Generator, Transforrnator) Perlengkapan/peralatan pengaman kebakaran Perlengkapan/pelindung terhadap bahaya benda bertegangan Perlengkapan/pelindung terhadap bahaya benda berputar Perlengkapan/peralatan Sistem K2 Pemeriksaan p'embumian peralatan Pemeriksaan secara fisik instalasi tenaga listrik Pemeriksaan clearance dan creepage distance (disesuaikan dengan Permen) Pemeriksaan kebocoran minyak, pelumas, bahan bakar - - - < < < -J < < < < < < < < 4 < < < V 4 < 2 No. Pembangkit Listrik Baru Lama Mata Uji 2. Pengujian Funqsi Peralatan Proteksi -Elektrikal -Mekanikal 3. Pengujian Unjuk Kerja -Uji sihkron/ATS -Pengujian kapasitas pembangkit (110%) - Pengujian pembebasan bertahap (ramp load) : 50% s.d. 110% -Pengujian lepas beban (load rejection) -Pengaturan tegangan (voltage regulation) -Pengaturan frekuensi (frequency regulation) -Pengujian keandalan pembangkit (72 jam, 80% s.d. 100% dari kemampuan pembangkit) 4. Pemeriksaan Dampak Lingkungan -Pengukuran kebisingan - Pengukuran emisi gas buang -Pemeriksaan limbah (padat dan cair) - Pengukuran suhu ruangan dan kelembaban V V V V V V .4 •NI V V 'N/ .N.1 V if V .Ni V V V Ni V GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS Lampiran II : Peraturan Gubemur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 61 TAHUN 2011 Nomor Tanggal 7 Juni 2011 No. Jaringan Distribusi Baru Lamai Mata Uji A •Review Dokumen -Spesifikasi teknik -Spesifikasi material - Dokumen AMDAL atau UKL/UPL B C 1. 2. 3. 4. 5. V .N/ - -,/ Review Desain - Sistem pembumian -Short circuit level - Sistem pengaman elektrikal - Sistem pengaman mekanikal - Sistem pengukuran - Sistem proteksi yang berkaitan dengan Grid - Clearance dan creepage distance -V -‘,/ V -,/ 'N/ Evaluasi Hasil Uji Pengukuran tahanan sistem pembumian Pengukuran tahanan isolasi Pengujian individuai peralatan utama Pengujian fungsi peralatan proteksi dan kontrol Pengujian fungsi catu daya peralatan proteksi dan kontrol D Pemeriksaan dan Penqujian 1. Pemeriksaan Visual/Fisik -Data name plate (Circuit Breaker, Relay dan lainlain) - Per engkapan/peralatan pengaman kebakaran - Perlengkapan/pelindung terhadap bahaya benda bertegangan - Perlengkapan/peralatan Sistem K3 - Pemeriksaan pembumian peralatan -Pemeriksaan secara fisik instalasi tenaga listrik - Pemeriksaan clearance dan creepage distance -Pemeriksaan kebocoran minyak dan lain-lain 2. Pengujian Fungsi Peralatan Pengaman (Relay) 3. Pemeriksaan Dampak Lingkungan - Pengukuran kebisingan -Pemeriksaan limbah -Pemeriksaan jarak bebas jaringan ij .V - V V V V .N1 .V -\1 V .,/ V *4 .V •\/ V V V -4 ,/ -‘I • - -4 .N! .‘I 's/ -‘1 .N1 • .‘/ -si Ni .)/ ,/ V GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUTA JAK4RTA, Lampiran III : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor61 TAHUN 2011 Tanggal 7 Juni 2011 LAPORAN UJI LAIK OPERASI INSTALASI PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK JUDUL RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI KATA PENGANTAR •BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Uraian antara lain mengenai dasar pelaksanaan uji laik operasi, pemilik instalasi pembangkitan tenaga listrik, lokasi instalasi, kapasitas terpasang, tujuan pembangunan instalasi pembangkitan tenaga listrik, bahan bakar yang digunakan. 1.2 Riwayat Instalasi Uraian antara lain mengenai tahun pembangunan dan pemasangan, konsultan perencana, kontraktor pelaksana pembangunan dan pemasangan, konsultan pengawas, perusahaan pengoperasian instalasi pembangkitan tenaga listrik. 1.3 Pelaksanaan Uji Laik Operasi Uraian antara lain mengenai waktu pelaksanaan, lembaga inspeksi teknis, peralatan uji laik operasi, lingkup pekerjaan uji laik operasi (jumlah dan rincian instalasi pembangkitan tenaga listrik yang akan diuji). 1.4 Referensi Uraian antara lain mengenai peraturan perundang-undangan yang terkait, standar terkait yang dipergunakan, prosedur pemeriksaan dan pengujian. BAB II PELAKSANAAN UJI LAIK OPERASI 2.1Hasil Review Dokumen Uraian antara lain mengenai spesifikasi teknik, spesifikasi material, dokumen AMDAL atau UKUUPL. 2.2Hasil Review Desain Uraian antara lain mengenai sistem pembumian, short circuit level sistem, sistem pengaman elektrikal dan mekanikal, sistem pengukuran, koordinasi proteksi dengan grid sistem tenaga listrik, clearance dan creepage distance. 2.3 Evaluasi Hasil Uji Uraian antara lain mengenai pengukuran tahanan sistem pembumian, pengujian individual peralatan utama yang meliputi bidang elektrikal dan bidang mekanikal, pengujian fungsi peralatan proteksi dan kontrol bidang elektrikal dan bidang mekanikal, pengujian fungsi catu daya peralatan proteksi dan kontrol. 2 2.4 Hasil Pemeriksaan dan Pengujian • Hasil pemeriksaan secara visual : Uraian antara lain mengenai data name plate peralatan utama, perlengkapan/ peralatan pengamanan kebakaran, perlengkapan/pelindung terhadap bahaya benda bertegangan, perlengkapan/pelindung terhadap bahaya benda berputar, perlengkapan/peralatan sistenn Keselamatan dan Ketenagalistrikan (K2), instalasi, kebocoran minyak trafo, kebocoran minyak pelumas, kebocoran bahan bakar, pembumian peralatan. • Hasil pengujian unjuk kerja : Uraian antara lain mengenai uji sinkronisasi, pengujian kapasitas pembangkit, pengujian lepas beban (load rejection), pengaturan tegangan (voltage regulation), pengaturan frekuensi (frequency regulation), pengujian keandalan pembangkit (72 jam; 80% s.d. 100°/0 dari kemampuan pembangkit). • Hasil pemeriksaan dampak lingkungan Uraian antara lain mengenai pengukuran tingkat kebisingan, pengukuran emisi gas buang, pemeriksaan limbah (padat dan cair). BAB III KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran dan Rekomendasi LAMPIRAN 1. Data-data hasil uji laik operasi 2. Berita acara pelaksanaan uji laik operasi GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUK TA JAKARTA, Lampiran IV : Peraturan Gubemur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor61 TAHUN 2011 Tanggal7 Juni 2011 LAPORAN UJI LAIK OPERASI INSTALASI DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK JUDUL RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umu Uraiai antara lain mengenai dasar pelaksanaan uji laik operasi, pemilik instalasi trans isi dan/atau distribusi tenaga listrik, lokasi instalasi, kapasitas terpasang (gar1.1 dan saluran distribusi), tujuan pembangunan instalasi distribusi tenaga listrik 1.2 Riwayat Instalasi Uraian antara lain mengenai tahun pembangunan dan pemasangan, konsultan perencana, kontraktor pelaksana pembangunan dan pemasangan, konsultan pengawas, perusahaan pengoperasian instalasi distribusi tenaga listrik. 1.3Pelaksanaan Uji Laik Operasi Uraian antara lain mengenai waktu pelaksanaan, lembaga inspeksi teknis, peralatan uji laik operasi, lingkup pekerjaan uji laik operasi (jumlah/kapasitas gardu induk, panjang saluran distribusi tenaga listrik yang akan diuji). 1.4 Referensi Uraiari antara lain mengenai peraturan perundang-undangan yang terkait, standar terkai yang dipergunakan, prosedur pemeriksaan dan pengujian. BAB II PELAKSANAAN UJI LAIK OPERASI 2.1Hasil Review Dokumen Uraian antara lain mengenai spesifikasi teknik, spesifikasi material, dokumen AMDAL atau UKL/UPL. 2.2 Hasil Review Desain Uraian antara lain mengenai sistem pembumian, short circuit level sistem, sistem pengarnan elektrikal dan mekanikal, sistem pengukuran, koordinasi proteksi dengt grid sistem tenaga listrik, clearance dan creepage distance. 2.3 Evaluasi Hasil Uji Uraian antara lain mengenai pengukuran tahanan sistem pembumian, pengukuran tahanan isolasi, pengujian individual peralatan utama, pengujian fungsi peralatan proteksi dan kontrol bidang elektrikal dan bidang mekanikal, pengujian fungsi catu daya peralatan proteksi dan kontrol. 2 2.4 Hasil Pemeriksaan dan Pengujian • Hasil pemeriksaan secara visual : Uraian antara lain mengenai data name plate peralatan utama, perlengkapan/ peralatan pengamanan kebakaran, periengkapan/pelindung terhadap bahaya benda bertegangan, pedengkapan/peralatan sistem Keselamatan dan Ketenagalistrikan (K2), instalasi, kebocoran minyak trafo, pembumian peralatan. • Hasil pengujian unjuk kerja : • Hasil pemeriksaan dampak lingkungan Uraian antara lain mengenai pengukuran tingkat kebisingan, pemeriksaan limbah. BAB III KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran dan Rekomendasi LAMPIRAN 1. Data-data hasil uji laik operasi 2. Berita acara pelaksanaan uji laik operasi GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS