prosedur penetapan

advertisement
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN
KOMITE
CS-00001-L5
PROSEDUR PENETAPAN
CALON ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI DAN KOMITE LEVEL
KOMISARIS
Tanggal Efektif Berlaku : 15 November 2013
Page 1/13
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN
KOMITE
CS-00001-L5
DAFTAR ISI
1.0.
LATAR BELAKANG
3
2.0.
MAKSUD DAN TUJUAN
3
3.0.
DASAR HUKUM
3
4.0.
RUANG LINGKUP
4
5.0.
DEFINISI
5
6.0.
PERSYARATAN UMUM
6
7.0.
PERSYARATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
7
8.0.
PERSYARATAN ANGGOTA DIREKSI
8
9.0.
PERSYARATAN ANGGOTA KOMITE AUDIT
9
10.0
PERSYARATAN ANGGOTA KOMITE PEMANTAU RISIKO
10
11.0.
PERSYARATAN ANGGOTA KOMITE REMUNERASI DAN
NOMINASI
11
12.0.
STANDAR PROSEDUR
11
Page 2/13
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN
KOMITE
CS-00001-L5
1.0.
LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang persyaratan dan prosedur
yang harus dipenuhi untuk menjadi Anggota Dewan Komisaris, dan Direksi dan
Komite Bank di Indonesia maka diperlukan prosedur yang mengatur mengenai hal
ini.
2.0.
MAKSUD DAN TUJUAN
Memberikan prosedur dalam melakukan penetapan calon Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dan Komite Bank di Indonesia, dalam tugas dan tanggung
jawab Fungsi Corporate Secretary.
3.0.
DASAR HUKUM
3.1.
Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum.
3.2.
Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006
tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum.
3.3.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum.
3.4.
Peraturan Bank Indonesia No. 11/1/PBI/2009 tanggal 27 Januari 2009
tentang Bank Umum.
3.5.
Peraturan Bank Indonesia No. 13/27/PBI/2011 tanggal 28 Desember 2011
tentang perubahan Peraturan Bank Indonesia No. 11/1/PBI/2009 tentang
Bank Umum.
3.6.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/4/DPNP tanggal 25 Januari 2012
perihal Bank Umum.
3.7.
Peraturan Bank Indonesia No. 12/23/PBI/2010 tanggal 29 Desember 2010
tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper test)
3.8.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/8/DPNP tanggal 28 Maret 2011 perihal
Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper test)
3.9.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/26/DPNP tanggal 30 November 2011
perihal perubahan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/8/DPNP perihal Uji
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper test)
Page 3/13
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN
KOMITE
CS-00001-L5
4.0.
RUANG LINGKUP
Prosedur Penetapan Calon Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Bank
ini diterapkan terbatas dalam lingkup tugas dan tanggung jawab Fungsi Corporate
Secretary.
5.0.
DEFINISI
5.1. Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang
saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independent.
5.2.
Pihak Independen adalah pihak di luar Bank yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali
atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen.
a.
Yang dimaksud dengan Pemegang Saham Pengendali adalah badan
hukum, orang perseorangan dan/atau kelompok usaha sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test). Termasuk dalam
pengertian Pemegang Saham Pengendali Bank adalah pemegang
saham Bank sampai dengan pengendali terakhir (ultimate shareholders)
Bank.
b.
Yang dimaksud dengan memiliki hubungan keuangan adalah apabila
seseorang menerima penghasilan, bantuan keuangan, atau pinjaman,
dari:
c.
1)
anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi Bank;
2)
perusahaan yang Pemegang Saham Pengendalinya adalah
anggota Dewan Komisaris, dan/atau anggota Direksi Bank;
dan/atau
3)
Pemegang Saham Pengendali Bank
Yang dimaksud dengan memiliki hubungan kepengurusan adalah
apabila seseorang menduduki jabatan sebagai:
1)
anggota Dewan Komisaris atau Direksi pada perusahaan dimana
anggota Dewan Komisaris Bank menjadi anggota Dewan
Komisaris dan/atau anggota Direksi;
2)
anggota Dewan Komisaris atau Direksi pada perusahaan yang
Pemegang Saham Pengendalinya adalah anggota Dewan
Page 4/13
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN
KOMITE
CS-00001-L5
Komisaris dan/atau anggota Direksi Bank; dan/atau
3)
d.
anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada
perusahaan Pemegang Saham Pengendali Bank.
Yang dimaksud dengan memiliki hubungan kepemilikan saham adalah
apabila seseorang menjadi pemegang saham pada:
1)
perusahaan yang secara bersama-sama dimiliki oleh anggota
Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pemegang Saham Pengendali
Bank, sehingga bersama-sama menjadi Pemegang Saham
Pengendali pada perusahaan tersebut; dan/atau
2)
perusahaan Pemegang Saham Pengendali Bank.
e.
Yang dimaksud dengan memiliki hubungan keluarga adalah keluarga
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang
Pelaksanaan Good Corpotate Governance bagi Bank Umum. Dalam hal
Pemegang Saham Pengendali Bank berbentuk badan hukum, maka
hubungan keluarga antara Pihak Independen dengan Pemegang
Saham Pengendali Bank dilihat dari hubungan keluarga dengan
Pemegang Saham Pengendali dari badan hukum Pemegang Saham
Pengendali Bank.
f.
Yang dimaksud dengan hubungan dengan Bank yang dapat
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bertindak tidak
independen, adalah hubungan dalam bentuk:
1)
kepemilikan saham Bank dengan jumlah kepemilikan lebih dari 5%
(lima perseratus) dari modal disetor Bank; dan/atau
2)
menerima/memberi penghasilan, bantuan keuangan, atau
pinjaman dari/kepada Bank yang menyebabkan pihak yang
memberi penghasilan, bantuan keuangan atau pinjaman memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi (controlling influence) pihak
yang menerima penghasilan, bantuan keuangan atau pinjaman,
seperti:
a)
pihak terafiliasi yakni pihak yang memberikan jasanya kepada
Bank, antara lain akuntan publik, penilai, konsultan hukum
dan konsultan lainnya; dan/atau
b)
transaksi keuangan dengan Bank yang dapat mempengaruhi
kelangsungan usaha Bank dan/atau pihak yang melakukan
transaksi keuangan, antara lain debitur inti, deposan inti, atau
perusahaan yang sebagian besar sumber pendanaannya
diperoleh dari Bank. Yang dimaksud dengan debitur dan
deposan inti adalah debitur inti dan deposan inti sebagaimana
Page 5/13
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN
KOMITE
CS-00001-L5
dimaksud dalam ketentuan
Laporan Berkala Bank Umum;
c)
5.3.
6.0.
Bank
Indonesia
mengenai
menerima penghasilan dari Bank, kecuali penghasilan yang di
terima oleh Pihak Independen karena jabatan rangkapnya
sebagai anggota Komite lainnya pada Bank yang sama
Pejabat Eksekutif adalah pejabat yang bertanggung jawab langsung kepada
Direksi atau mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dan operasional
perusahaan atau Bank, antara lain pemimpin kantor cabang dan kepala
Satuan Kerja Audit Intern.
PERSYARATAN UMUM
6.1.
Bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak asing dapat menempatkan
warga negara asing sebagai anggota dewan Komisaris dan Direksi.
6.2.
Diantara anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank sebagaimana dimaksud
diatas, sekurang-kurangnya terdapat 1 (satu) orang anggota dewan
Komisaris dan 1 (satu) orang anggota Direksi berkewarganegaraan
Indonesia.
6.3.
Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak lain
yang mempunyai hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen, tidak dapat menjadi Pihak
Independen sebagai anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko
pada Bank yang bersangkutan, sebelum menjalani masa tunggu (cooling off)
selama 6 (enam) bulan. Yang dimaksud dengan masa tunggu (cooling off)
adalah tenggang waktu antara berakhirnya secara efektif jabatan yang
bersangkutan pada Bank yang bersangkutan, yaitu sejak tanggal efektifnya
yang bersangkutan dinyatakan berhenti secara tertulis sebagai anggota
Direksi atau Pejabat Eksekutif atau pihak-pihak lain yang mempunyai
hubungan dengan Bank, dengan tanggal pengangkatan yang bersangkutan
secara efektif sebagai Pihak Independen.
6.4.
Ketentuan masa tunggu (cooling off) untuk menjadi Pihak Independen
sebagaimana dimaksud pada butir 6.3. di atas tidak berlaku bagi mantan
anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif yang tugasnya melakukan fungsi
pengawasan. Terhadap pihak-pihak dimaksud yang melakukan fungsi
pengawasan selama kurang dari 6 (enam) bulan tetap berlaku ketentuan
mengenai masa tunggu (cooling off).
6.5.
Bank harus meneliti kebenaran seluruh dokumen atau data pendukung
pemenuhan persyaratan Pihak Independen, antara lain surat pernyataan
pribadi mengenai integritas yang bersangkutan.
6.6.
Ketua Komite hanya dapat merangkap jabatan sebagai Ketua Komite paling
Page 6/13
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN
KOMITE
CS-00001-L5
banyak pada 1 (satu) Komite lainnya pada Bank yang sama.
7.0.
6.7.
Anggota Komite yang berasal dari Pihak Independen dapat merangkap
jabatan sebagai Pihak Independen anggota Komite lainnya pada Bank yang
sama, Bank lain, dan/atau perusahaan lain, sepanjang yang bersangkutan:
a. memenuhi seluruh kompetensi yang disyaratkan;
b. memenuhi kriteria independensi;
c. mampu menjaga rahasia Bank;
d. memperhatikan kode etik yang berlaku; dan
e. tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai
anggota Komite.
6.8.
Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi
dan Nominasi dilarang berasal dari anggota Direksi. Dalam hal ini, jabatan
Direksi dimaksud baik pada Bank yang sama maupun pada Bank lain.
PERSYARATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
7.1.
Jumlah anggota dewan Komisaris paling kurang 3 (tiga) orang dan paling
banyak sama dengan jumlah anggota Direksi
7.2.
Sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota dewan Komisaris wajib
berdomisili di Indonesia
7.3.
Paling kurang 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah anggota dewan
Komisaris adalah Komisaris Independen.
Penilaian indepensi didasarkan pada keterkaitan yang bersangkutan pada
kepengurusan, kepemilikan dan atau hubungan keuangan, hubungan
keluarga dengan seluruh kelompok usaha pemegang saham pengendali.
Anggota dewan Komisaris wajib memiliki pengetahuan dan atau
pengalaman di bidang perbankan.
7.4.
7.5.
Anggota dewan Komisaris hanya dapat merangkap jabatan sebagai:
a.
anggota dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu)
lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan, atau
b.
anggota dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif yang
melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak
bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank
7.6.
Ketentuan ini harus dilengkapi dengan surat pernyataan bahwa anggota
dewan Komisaris tidak merangkap jabatan
7.7.
Mayoritas anggota dewan Komisaris dilarang saling memiliki hubungan
keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota dewan Komisaris.
Ketentuan ini harus didukung dengan surat pernyataan dari anggota dewan
Komisaris bahwa yang bersangkutan tidak mempunyai hubungan keluarga.
Page 7/13
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN
KOMITE
CS-00001-L5
Ketentuan ini harus dilengkapi dengan surat pernyataan dari anggota dewan
Komisaris bahwa yang bersangkutan tidak mempunyai hubungan keluarga.
7.8.
8.0.
Setiap usulan penggantian dan/atau pengangkatan anggota dewan
Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham harus memperhatikan
rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi.
PERSYARATAN ANGGOTA DIREKSI
8.1.
Jumlah anggota Direksi paling kurang 3 (tiga) orang
8.2.
Seluruh anggota Direksi wajib berdomisili di Indonesia
8.3.
Mayoritas anggota Direksi paling kurang memiliki 5 (lima) tahun dibidang
operasional sebagai Pejabat Eksekutif bank
8.4.
Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur
8.5.
Presiden Direktur Bank wajib berasal dari pihak yang independen terhadap
Pemegang Saham Pengendali.
8.6.
Mayoritas anggota Direksi dilarang saling memiliki hubungan keluarga
sampai derajat kedua termasuk besan dengan sesama anggota Direksi atau
anggota dewan Komisaris. Ketentuan ini harus dilengkapi dengan surat
pernyataan dari anggota dewan Direksi bahwa yang bersangkutan tidak
mempunyai hubungan keluarga
8.7.
Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota dewan
Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada lembaga perbankan,
perusahaan atau lembaga lain. Ketentuan ini harus didukung dengan surat
pernyataan tidak merangkap jabatan.
8.8.
Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dilarang
memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal disetor
pada suatu perusahaan lain. Ketentuan ini harus didukung dengan surat
pernyataan dari anggota Direksi bahwa yang bersangkutan baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25%
(dua puluh lima perseratus) dari modal disetor pada suatu perusahaan lain
8.9.
Anggota Direksi dilarang memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang
mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.
8.10.
Setiap usulan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi oleh
dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham, harus
memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi
Page 8/13
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN
KOMITE
CS-00001-L5
9.0.
PERSYARATAN ANGGOTA KOMITE AUDIT
9.1.
Anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari :
a.
seorang Komisaris Independen
b.
seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian dibidang
keuangan atau akuntansi; dan
c.
seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian dibidang hukum
dan perbankan
9.2.
Anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris
Independen sebagai Ketua merangkap anggota, 1 (satu) orang Pihak
Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntasi dan 1
(satu) orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau
perbankan.
9.3
Anggota Komite Audit yang berasal dari Pihak Independen dinilai memiliki
keahlian di bidang keuangan atau akuntansi apabila memenuhi kriteria:
9.4.
a.
memiliki pengetahuan di bidang keuangan dan/atau akuntansi; dan
b.
memiliki pengalaman kerja di bidang keuangan dan/atau akuntansi,
paling kurang 5 (lima) tahun.
Anggota Komite Audit yang berasal dari Pihak Independen dinilai memiliki
keahlian di bidang hukum atau perbankan apabila memenuhi kriteria:
a.
memiliki pengetahuan di bidang hukum dan/atau perbankan; dan
b.
memiliki pengalaman kerja di bidang hukum dan/atau perbankan, paling
kurang 5 (lima) tahun.
9.5
Batasan umur bagi anggota Komite Audit yang berasal dari Pihak
Independen adalah maksimum 65 tahun. Pengecualian perpanjangan masa
jabatan bagi anggota Komite Audit yang berusia diatas 65 tahun dapat
diberikan berdasarkan masa satu tahunan
9.6
Komisaris Independen dan Pihak Independen yang menjadi anggota Komite
Audit paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota
Komite Audit.
9.7
Anggota Komite Audit wajib memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik
9.8
Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite Audit harus
mendapatkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi
Page 9/13
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN
KOMITE
CS-00001-L5
10.0.
PERSYARATAN ANGGOTA KOMITE PEMANTAU RISIKO
10.1.
10.2.
10.3.
Anggota Komite Pemantau Risiko paling kurang terdiri dari :
a.
seorang Komisaris Independen
b.
seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian dibidang
keuangan; dan
c.
seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian dibidang
manajemen risiko
Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari Pihak Independen
dinilai memiliki keahlian di bidang keuangan apabila memenuhi
kriteria:
a.
memiliki pengetahuan
perbankan; dan
di
bidang
ekonomi,
keuangan
dan/atau
b.
memiliki pengalaman kerja di bidang ekonomi, keuangan dan/atau
perbankan, paling kurang 5 (lima) tahun.
Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari Pihak Independen
dinilai memiliki keahlian di bidang manajemen risiko apabila memenuhi
kriteria:
a.
memiliki pengetahuan di bidang manajemen risiko ; dan/atau
b.
memiliki pengalaman kerja di bidang manajemen risiko, paling kurang 2
(dua) tahun.
10.4
Batasan umur bagi anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari
Pihak Independen adalah maksimum 65 tahun. Pengecualian perpanjangan
masa jabatan bagi anggota Komite Pemantau Risiko yang berusia diatas 65
tahun dapat diberikan berdasarkan masa satu tahunan.
10.5
Anggota Komite Pemantau Risiko paling kurang terdiri dari 1 (satu) orang
Komisaris Independen sebagai Ketua merangkap anggota, 1 (satu) orang
Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan 1 (satu)
orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko.
10.6
Komisaris Independen dan Pihak Independen yang menjadi anggota Komite
Pemantau Risiko paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah
anggota Komite Pemantau Risiko.
10.7
Anggota Komite Pemantau Risiko wajib memiliki integritas, akhlak, dan
moral yang baik.
Page 10/13
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN
KOMITE
CS-00001-L5
10.8
11.0.
12.0.
Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite Pemantau Risiko
harus mendapatkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi
PERSYARATAN ANGGOTA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
11.1.
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi paling kurang terdiri dari :
a. seorang Komisaris Independen
b. seorang Komisaris; dan
c. seorang Pejabat Eksekutif
11.2.
Komite Remunerasi dan Nominasi paling kurang terdiri dari 1 (satu) orang
Komisaris Independen selaku Ketua merangkap anggota, 1 (satu) orang
Komisaris dan 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber
daya manusia atau seorang perwakilan pegawai. Pejabat Eksekutif yang
membawahi sumber daya manusia atau perwakilan pegawai yang menjadi
anggota Komite, harus memiliki pengetahuan dan mengetahui ketentuan
sistem remunerasi dan/atau nominasi serta succession plan Bank. Dalam
hal Bank membentuk Komite tersebut secara terpisah maka Pejabat
Eksekutif atau perwakilan pegawai anggota Komite Remunerasi harus
memiliki pengetahuan mengenai sistem remunerasi Bank dan Pejabat
Eksekutif atau perwakilan pegawai anggota Komite Nominasi harus memiliki
pengetahuan tentang sistem nominasi dan succession plan Bank.
11.3.
Anggota Direksi dilarang menjadi anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi
11.4.
Dalam hal anggota Komite Remunerasi dan Nominasi ditetapkan lebih dari 3
(tiga) orang maka anggota Komisaris Independen paling kurang berjumlah 2
(dua) orang.
11.5.
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi wajib memiliki integritas, akhlak,
dan moral yang baik.
STANDAR PROSEDUR PENETAPAN CALON BOC/BOD
No.
1.
User/PIC
Corporate
Secretary
Aktivitas
Mengumpulkan data-data yang diperlukan, seperti:
1.
Pas foto terakhir ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua)
lembar
2.
Fotokopi tanda pengenal berupa Kartu Tanda Penduduk
(KTP), paspor dan/ayau KITAS (apabila menetap di
Indonesia)
3.
Daftar riwayat hidup
Page 11/13
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN
KOMITE
CS-00001-L5
4.
Surat keterangan/bukti tertulis dari bank tempat bekerja
sebelumnya mengenai pengalaman di bidang
perbankan, bagi calon yang telah berpengalaman
5.
Surat pernyataan bermaterai cukup yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan:
a.
Bersedia mematuhi ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku khususnya di
bidang perbankan
b.
Tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan
Tindak Pidana Tertentu yang telah diputus oleh
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap (inkracht van gewisjde) dalam waktu 20 (dua
puluh) tahun terakhir sebelum tanggal pengajuan
permohonan
c.
Tidak sedang dalam masa pengenaan sanksi untuk
dilarang menjadi anggota dewan Komisaris Bank
(bagi calon anggota Dewan Komisaris) atau
anggota Direksi Bank (bagi calon anggota Direksi)
d.
Tidak memiliki kredit macet
e.
Tidak pernah dinyatakan pailit dan tidak pernah
menjadi komisaris atau direksi yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan
pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam
waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum tanggal
pengajuan permohonan.
f.
Merupakan pihak yang independen terhadap
pemilik Bank atau PSP (khusus bagi Komisaris
Independen).
g.
Baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama
tidak memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima
persen) dari modal disetor pada suatu perusahaan
lain (bagi calon anggota Direksi Bank).
h.
Merupakan pihak yang independen terhadap PSP
bank (khusus bagi calon Direktur Utama Bank).
i.
Tidak sedang menjalani proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan kepatutan pada suatu
bank
Page 12/13
PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN
KOMITE
CS-00001-L5
2.
Compliance
Division
6.
Bukti telah memiliki sertifikat manajemen risiko
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia
mengenai sertifikasi manajemen risiko bagi pengurus
dan pejabat bank umum.
7.
Surat pernyataan pribadi yang menyatakan tidak pernah
melakukan tindakan tercela di bidang perbankan,
keuangan, dan usaha lainnya.
8.
Surat penyataan pribadi yang menyatakan tidak pernah
dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana
kejahatan, dan tidak sedang dalam masa pengenaan
sanksi untuk dilarang menjadi pengurus bank dan atau
Bank Perkreditan Rakyat sebagaimana diatur dalam
ketentuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit
and Proper Test) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
9.
Surat pernyataan pribadi yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan tidak pernah dinyatakan pailit dan tidak
pernah menjadi pemegang saham, anggota Direksi atau
Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu perseroan dinyatakan pailit berdasarkan
ketetapan pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun
sebelum tanggal pengajuan permohonan; dan
10.
Surat keterangan atau bukti tertulis dari Bank tempat
bekerja sebelumnya mengenai pengalaman operasional
di bidang perbankan bagi calon anggota Direksi atau
bagi calon anggota dewan Komisaris yang telah
berpengalaman
11.
Contoh tanda tangan dan paraf;
12.
Fotokopi Kartu Izin Menetap Sementara (KIMS) dan
fotokopi surat izin bekerja dari instansi berwenang, bagi
warga negara asing:
1.
a.
untuk Direksi; dan atau
b.
untuk anggota dewan Komisaris yang bermaksud
menetap di Indonesia
Memeriksa/memberi masukan terhadap dokumen yang
akan disampaikan ke Bank Indonesia
Page 13/13
Download