analisis kelayakan usaiia susu sapi murni pada perusahaan

advertisement
ANALISIS KELAYAKAN USAIIA SUSU SAPI MURNI
PADA PERUSAHAAN "RAHMAWATI JAYA,"
Muhammad Gunawan Wibowo
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2005
ANALISIS KELAYAKAN USAHA SUSU SAPI MURNI
PADA PERUSAHAAN "RAHMAWATI JA YA"
Oleh:
MUHAMMAD GUNAWAN WIBOWO
100092020313
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertaniru1
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2005
'Iiaaf(J(sili teCali fisimi Capangfisin aaaamu untukJnu ?,
aan fisimi fepas/(.,ai1 6e6anmu aari paaamu,
yang mem6eratfisin punggungmu.
<Dan fisimi meni11ggifisi11 6agimu se6uta11 (tiamamu).
Se6a6 sesunggulinya sesuaali /(fsufitan itu aaa i(fmwfafian,
sesu11ggufi11ya sesuaafi i(fsufitan itu aaa i(fmutfalian.
:Mali,a apa6i{a fisimu teCafi sefesai (urusan aunia), mafisi 6ersu11ggufi-s1111ggufi{afi (aaCam 6eri6aaafi),
aan fianya /(fpaaa 'I'ufiamnuCafi 6erfiarap.
(/IC I nsyirafi : 1 - 8)
Ku persembahkan skripsi i111i kepada
Rapak dan lbu serta Kalkak-Kalrakku
atas kasih sayang
yang tiada henti-hentinya
Pengesahan Ujiam
Skripsi yang berjudul Analisis Kelayalcan Usaha Snsu Sapi Munii pada
Perusahaan "Ralunawati Jaya". Telah diuji dan dinyatalmn lulus dalan1 sidang
munaqosyah Falmltas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullali Jalcarta pada hari Senin, 27 Juni 2005. Skripsi ini telali diterima sebagai
salali satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S l) pada Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian.
Jalcruta, Juli 2005
Tim Penguji,
Penguji I
(jht';;;z
(Ir. Lilis I. Ichdayati, M.Si)
NIP. 131 861 314
/
(Pe: guji III
Penguji II
>lif$
(Drs. Acep Muhib, MMA)
NIP. 150 317 959
Mengetalmi,
· Dekan
'/''. Fakultas Sains
Teknologi
\pr. Syopiansy Jaya Putra, M.Sis)
NIP.150317956
+
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :
Nama
NIM
Program Studi
Judul Skripsi
: Muhanmmd Gunawan Wibowo
100092020313
Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
Analisis Kelayakan Usaha Susu Sapi Murni Pada
Perusahaan "Rahmawati Jaya"
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juli 2005
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
;riH1
Drs. Acep Muhib, MMA
NIP. 150 317 959
Drs. Ir.
Niiv.47
Mengetahui,
Ketua Jurusan,
I~
L
Dr. S opiansyah Jaya Putra, M.Sis
rNIP. 150 317 956
Mudat~ddin,
Ir.
NIP. 150 317 958
t
MM
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta,
Juli 2005
Muhammad Gunawan Wibowo
100092020313
RINGKASAN
Muhammad Gunawan Wibowo, Analisis Kelayakan Usaha Susu Sapi Murni
Pada Perusahaan "Rahmawati Jaya". (Dibawah bimbingan Acep Muhib dan
Yon Girie Mulyono).
Laju pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan bertambahnya jumlah
kebutuhan pangan masyarakat untuk kelangsungan hidupnya. Di Indonesia setiap
propinsinya selalu mengalami peningkatan, sehingga jumlah penduduk di Indonesia
semakin be1tambah banyak, dalam Badan Pusat Statistik (BPS) Populasi Propinsi
Indonesia Tahun 1971 berjumlah 119.208.229 jiwa, 1980 be1jumlah 147.490.298
jiwa, 1990 berjumlah 179.378.946 jiwa, 1995 be1jumlah 194.754.808 jiwa dan 2000
berjumlah 206.264.595 jiwa. Oleh sebab itu ketersediaan pangan perlu ditingkatkan
agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi yang sesuai dengan jumlah penduduk. Di
samping itu pangan haruslah mengandung gizi yang tinggi seperti empat sehat lima
sempurna yang dicetuskan Prof. Poerwo Soedarmo (dalam Khomsan, 2002 : 1).
Menurut Syaiief & Sumoprastowo (1990 : 9) susu mernpakan komoditas dari
peternakan yang mengandung gizi tinggi karena mengai1dung protein, lemak dan
hidrat ai·ang yang seimbang; mengandung banyak vitamin A serta vitamin lainnya
dan mineral; mengandung cukup banyak asam amino essensial dan non-essensial;
mempunyai nilai hayati yai1g hampir sanm dengan susu ibu, sehingga dapat
digunakan sebagai pengganti air susu ibu. Salah satu komoditas susu yang dapat
menjadi alternatif usaha di bidang peternakan yaitu susu sapi perah yang
menghasilkan susu sapi murni, dan diantara usaha yang bergerak pada sektor tersebut
yaitu perusahaan "Rahmawati Jaya". Di Indonesia konsumsi komoditas ini (susu)
menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun tetapi jumlah produksi susu dalam
negeri yang dihasilkan masih belum memenuhi permintaan konsumsi dalam negeri.
Oleh karena itu, jika produksi ini ditingkatkan akan menyerap banyak tenaga kerja
dan meningkatkan aktivitas usaha, sehingga usaha sapi perah yang menghasilkan susu
sapi murni memiliki prospek yang cerah pada masa yai1g akan datang.
Tujua11 dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui karakteristik usalla susu
sapi murni pada perusahaan "Rallmawati Jaya". (2) Mengetahui kelayakan usaha susu
sapi murni pada perusahaan "Rallillawati Jaya".
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan "Ral1mawati Jaya" yang bergerak di
bidang usaha susu sapi murni terletak di Pengadegan, Jakarta Selatan. Lokasi
penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan pe1timbangan karena perusahaan
tersebut merupakan salah satu produksi susu sapi murni dengan sistem manajemen
yang masih konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder, baik yang bersifat deskriptif maupw1 kuantitaif. Data yang
bersifat deskriptif disajika11 dalam bentuk uraian pada karakteristik usaha susu sapi
murni yang meliputi aspek pasar da11 pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen,
aspek lingkungan, sedangkan data kuantitatif disajikan untuk menganalisis kelayakan
usaha yang dilakukan penghitungan terhadap analisis finansial yaitu berupa arus kas
(casl1flow) dan kriteria kelayakan investasi yang meliputi payback period, Net
Present Value (NPV), Net BC Ratio, dan Internal Rate of Return (IRR). Serta analisis
sensitivitas merupakan antisipasi untuk menguji kepekaan usaha terhadap perubahan
biaya-biaya.
Karakteristik usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya"
berdasarkan dari aspek pasar dan pemasaran, memiliki potensi pasar yang besar
dimana data dari Direktorat Jendral Bina Produksi Peternakan Departemen Pertanian
Republik Indonesia mengenai jumlah konsumsi susu di Indonesia dari tahun 1997 2003 mengalami peningkatan dengan rata-rata per tahun sebesar 4,53 persen. Dan
untuk pemasarannya secara tidak Jangsung perusahaan "Rahmawati Jaya" telal1
menerapkan strategi bauran pemasaran yang antara lain meliputi produk, harga,
distribusi, dan promosi. Produk yang dihasilkan yaitu su:m sapi dengan rasa
berukuran 200 ml dan 500 ml dengan rasa coklat, strawbery, durian, dan vanila.
Kemudian susu tanpa rasa berukuran 500 ml. Harga yang diberikan susu dengan rasa
Rp 1.200,00 per 200 ml, Rp 3.000,00 per 500 ml dan susu tanpa rasa Rp 2.500,00 per
500 ml. Distribusi yang dilakukan "Rahmawati Jaya" bekeja sama dengan distributor
yang menggunakan sistem bagi hasil, dimana 60% hasil penjualan untuk "Ralunawati
Jaya'' dan 40% untuk distributor. Promosi yang dilakukan "Ral1111awati Jaya" dahulu
melalui media cetal' Pasar Info, tetapi sekarnng hanya melalui omongan-omongan.
Aspek teknis meliputi lokasi produksi pada perusahaan "Rahmawati Jaya"
memiliki luas 1000 m 2, kegiatan pemeliharaan sapi perah yang antara lain pemerahan
susu, pemberian pakan, pembersihan kandang, dan pemantauan keadaan sapi. Adapun
kegiatan pengolahan susu tanpa rasa setelah dari pemerahan langsung dikemas, dan
susu dengan rasa dilalrnkan persiapan peralatan dan bahan tambahan, pemasakan,
kemudiru1 dikemas.
Aspek Manajemen meliputi bentuk usaha perseorangan dan hm1ya memiliki
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Tenaga ke1ja bagian pemeliharaan sapi terdiri
9 orang yang bertugas memerah susu, memberi pakan, membersihkan sapi dan
kandang, dan mengamati sapi. Tenaga kerja bagian pengolal1a11 susu dan keuangan
terdiri 4 orang dan 1 diantaranya merangkap bagian lrnuangan, tugasnya pada
pengolahan susu mulai dari pemasakan hingga pengemasan.
Aspek lingkungan yang terdapat pada perusahru1 "Ralunawati Jaya" yaitu
meliputi kebersihan dari limbah padat dan cair serta bau yang tidal( enak dari sapi
mereka. Langkah-langkah yang dilakukan perusahaan "Rahmawati Jaya" dalan1
mengatasi limbahnya, antara lain membuat bale untuk penan1pungan limbah padat
yang dihasilkan dari sapinya dan saluran pembuangan untuk mengalirkan limbah cair
menuju ke selokan ym1g diteruskan ke kali. Untuk mengatasi bau yang ditimbulkm1
dru·i sapi tersebut, perusahaan "Rahmawati Jaya" melalcukan kebersihan kandang dan
sapi tersebut agar baunya dapat dikurangi semaksimal mungkin.
Pada analisis kalayakan usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati
Jaya" dengan tingkat pengembalian investasi yang diperoleh yaitu 2 tahun, 5 bulan,
16 hm·i, dimana telah menunjukkan lebih cepat dari umur proyek. Nilai NPV yang
diperoleh Rp 32.096.167,32 dengan tingkat suku bunga 15 persen, pada nilai yang
positif tersebut telah menunjukkan bahwa usaha susu sapi murni pada perusahaan
"Rahmawati Jaya" mendapatkan keuntungan Rp 32.096.167,32. Nilai B/C adalah
5,81 berarti setiap pengeluaran investasi sebesar Rp 1,00 usaha susu sapi murni pada
perusahaan "Rahmawati Jaya" mendapatkan manfaat Rp 5.,81. Dan nilai IRR telah
menunjukkan pengembalian modal usaha susu sapi rnurni pada perusahaan
"Rahmawati Jaya" sebesar 47,70 persen setelah dilaksanakan. Maka usaha susu sapi
murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya" layak untuk dilaksanakan pada tingkat
suku bunga 15 persen. Hal ini sesuai dengan syarat kriteria kelayakan investasi pada
Payback Period dengan tingkat pengembalian investasi lebih cepat dari umur proyek,
NPV > 0, B/C > I, dan IRR> tingkat suku bunga.
Hasil perhitungan analisis sensitivitas usaha susu sapi murni "Rahmawati
Jaya" pada tingkat kenaikan suku bunga sebesar 18 persen dengan harga input dan
harga output tetap usaha tersebut masih layak. Begitu juga pada kenaikan harga input
sebesar 2 persen dengan suku bunga tetap (15%) dan suku bw1ga meningkat (18%),
usaha tersebut masih layak Wltuk diusahakan, karena sesuai dengan kriteria penilaian
kriteria investasi yaitu NPV dan IRR bemilai positif serta B/C bernilai lebih dari satu.
Akan tetapi, pada kenaikan harga input sebesar 3 persen dengan suku bunga
15 persen, usaha tersebut menjadi tidak layak karena tidak sesuai dengan kriteria
penilaian kriteria investasi yaitu NPV dan IRR bernilai negatif serta B/C bernilai
kurang dari satu.
Penurunan harga output sebesar 4 persen dengan suku bunga tetap (15%) dan
suku bunga meningkat (18% ), usaha tersebut masih layak untuk diusahakan, karena
sesuai dengan kriteria penilaian pada kriteria investasi yaitu NPV dan IRR bernilai
positif serta B/C bernilai lebih dari satu. Namun, pada penurunan harga output
sebesar 5 persen dengan suku bunga 15 persen, usaha tersebut menjadi tidak layak
karena tidak sesuai dengan kriteria penilaian kriteria investasi yaitu NPV clan IRR
bernilai negatif serta B/C bernilai kurang dari satu.
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, Penulis tidak akan henti-hentinya mernanjatkan segala puji
dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala keridhoan rahmat,
hidayah, dan nikmat-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam kita panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya ke zaman yang terangbenderang.
Skripsi yang penulis susun ini berdasarkan penelitian yang dilakukan di JI.
Pengadegan Utara III Jakarta Se Iatan dengan judul : Analisis Kelayakan Usaha Susu
Sapi Murni pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" merupakan pemenuhan salah satu
syarat untuk memperolah gelar Smjana Pertanian pada Jurusm1 Sosial Ekonomi
Pertanian/Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesm·-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis baik secm·a
langsung atau tidak langsung dalam penyusun skTipsi ini dan penulis menyadari
bahwa skripsi ini tidak akan mendekati kesempurnaan tanpa bantuannya. Oleh km·ena
itu, penulis memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
I. Bapak Dr. Syopiansyah .Taya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hiclayatullah Jakarta.
2. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM dan Bapak Drs. Acep Muhib, MMA selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis.
3. Bapak Drs. Acep Muhib, MMA dan Bapak Drs. Ir. Yon Girie Mulyono, M.Si
selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing, koreksi, arahan,
saran dan ilmu pengetahuan serta pengalamannya hingga penulisan skripsi
m1
terselesaikan.
4. !bu Ir. Lilis I. Ichdayati, M.Si atas kesediaannya sebagai dosen Penguji Pertama
yang turut menilai dan memberikan masukan serta saran yang sangat berguna
demi kelengkapan skripsi ini.
5. Pimpinan Perusahaan Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" Bapak Muhammad dan
Bapak Husein, Terima kasih atas tempat dan kesempatannya yang penulis
butuhkan untuk melakukan penelitian.
6. Kedua Orang Tua ku, Bapak H. Syamsudin dan !bu Hj. Smniyem atas do'a dan
cinta kasih sayang, dukungan serta pengorbanan yang tiada batas baik moril
maupun materil semoga selalu mendapatkan ridho dari Allah SWT, Amin.
7. Kakak-kakak ku, Mas Pur dan Pugar atas do'a, nasehat dan memberikan motivasi
sehingga adikmu bisa menyelesaikan skripsi ini.
8. !bu Ofah, !bu Yus, !bu Indah, Bapak Waclucl, Bapak Gunadi, clan Bapak Amir
serta seluruh staf clan karyawan Akaclemik Fakultas Sains dan Teknologi terima
kasih atas bantuannya.
9. Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Bapak Ba'asyir, Bapak Khotim, dan
Bapak Jambiha yang telah bantu memberikan fasilitasnya.
10. My.friends: Gofur, Arman, Azay, Abu, Rino, Salim, David, Dodi, Faclly, Fatwa,
Hiki, Jen-y, Ook, Acak, Ucup, Masburi, Bahrul, Husnul, Ridwan, Nova!, Renal,
Ronggo, Rusdy, Afifah, Auliya, Dini, Papau, Iil, Ema, Loe2, Nia, Rusmila, Vite,
Lulu, Madia, Mela, Mila, Naty, lmah, Wahyu, clan semua anak Agribisnis, thanks
for all.
Selanjutnya penulis mohon minta maaf apabila ada kekurangan pada skripsi
1111,
untuk itu saran clan kritikannya sangat diharapkan untuk pembangunan dan
penyempumaan. Atas perhatiannya banyak terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Juli 2005
M.G.W.
DAFTARISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
DAFTARGAMBAR ·························································································
DAFTAR LAMPIRAN ······················································································
x
xm
xv
Bab I.
PENDAHULUAN .........................................................................
I. I. Latar Belakang .. ............... .. ..................... ...... ... ... ............... ..
1.2. Perumusan Masalah .............................................................
1.3. Tujuan ..................................................................................
1.4. Ruang Lingkup .....................................................................
1.5. Manfaat Penelitian ...............................................................
1.6. Sistematika Penulisan ...........................................................
I
I
5
6
6
7
7
Bab II.
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
2.1. Usaha Sapi Perah ..................................................................
2.1.1. Jenis Sapi Perah di Indonesia ...................................
2.1.2. Prospek Usaha Sapi Perah ........................................
2.1.3. Pemeliharaan Sapi Perah .. ..... .... .. .. ...................... .....
2.1.4. Penanganan Pasca Produksi .....................................
2.2. Studi Kelayakan Bisnis ........................................................
2.2.2. Aspek Pasar dan Pemasaran .....................................
2.2.3. Aspek Teknis ............................................................
2.2.4. Aspek Manajemen ....................................................
2.2.5. Aspek Lingkw1gan ...................................................
2.2.6. Aspek Keuangan .... ... ......... ... ......... ... ...... .. .... ...........
2.2.6.1. Analisis Finansial .......................................
2.2.6.2. Kriteria Kelayakan Investasi .....................
2.2.6.3. Analisis Sensitivitas ..................................
2.3. Penelitian Terdahulu ............................................................
2.4. Kerangka Pemikiran Konseptual ................... .......................
9
9
9
10
11
16
17
18
18
19
19
19
20
21
22
22
24
Bab III.
METODE PENELITIAN ..............................................................
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................
3.2. Jenis dan Sumber Data .........................................................
3 .3. Metode Analisis Data.............................................................
26
26
26
26
XVI
XVI!
Bab IV.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................
4.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ...............................
4.2. Lokasi Perusahaan dan Pemeliharan Sapi ............................
4.3. Sistem Ketenagakerjaan .......................................................
4.4. Fasilitas dan Peralatan Perusahaan .......................................
4.5. Proses Pengemasan ..............................................................
32
32
33
33
34
35
BabV.
HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................
5.1. Karakteristik Usaha Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" ...
5. I. I. Aspek Pasar dan Pemasaran ...... ......... .. ...... ..............
5.1.1.1. Potensi Pasar Susu Sapi Mumi ..................
5 .1.1.2. Bauran Pemasaran Susu Sapi Mumi ... .. .....
5.1.1.2.1. Produk .....................................
5 .1.1.2.2. Harga .................... ...................
5 .1.1.2.3. Distribusi .................... .............
5.1.1.2.4. Promosi ...................................
5.1.2. Aspek Teknis ............................................................
5.1.2.1. Lokasi Produksi .........................................
5.1.2.2. Kegiatan Pemeliharaan Sapi Perah ...........
5.1.2.3. Kegiatan Pengolahan Susu Murni..............
5 .1.3. Aspek Manajemen ................. ........ ....... ... .. .... ..... ......
5.1.4. Aspek Lingkungan ...................................................
5.2. Analisis kelayakan Usaha Susu Sapi Murni
"Rahmawati Jaya" ................................................................
5.2.1. Aspek Keuangan ......................................................
5.2.1.1. Cash Flow .................................................
5.2.1.1.1. Inflow.......................................
5.2.1.1.2. Ou{flow ....................................
5.2.1.2. Kriteria Kelayakan Investasi .....................
5.2.1.2.1. Payback Period .......................
5.2.1.2.2. Net Present Value (NPV) ........
5.2.1.2.3. Net Benefit Cost (BC) Ratio ....
5.2.1.2.4. Internal Rate <?{Return (IRR) ..
5.2.1.3. Analisis Sensitivitas ..................................
36
36
36
36
37
37
38
38
39
39
39
41
42
44
45
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
6.1. Kesimpulan ................................................... .......................
6.2. Saran .............................................................. .......................
60
60
62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. .......................
LAMPIRAN .......................................................................................................
63
65
Bab VI.
46
46
46
47
49
54
54
55
55
56
57
DAFTAR TABEL
Hal am an
Tabel 1.
Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1971 - 2000 ...........................
1
Tabel 2.
Komposisi Nutrisi Air Susu Beberapa Ternak Perah dan
Air Susu !bu (AS!)............................................................................
2
Tabel 3.
Konsumsi Susu Per Kapita Tahun 1990 - 2003* .............................
3
Tabel 4.
Jumlah Impor dan Ekspor Susu di Indonesia
Tahun 1990-2003* .........................................................................
4
Tabel 5.
Jumlah Konsumsi Susu di Indonesia Tahun 1997 - 2003* .............
36
Tabel 6.
Total Nilai Produksi Susu "Rahmawati Jaya" pada
Tahun Pertama (2004) ...................................................................... 47
Tabel 7.
Penerimaan Sampingan "Rahmawati Jaya" pada
Tahun Pertama (2004) ......................................................................
49
Tabel 8.
Biaya Investasi "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004) .....
50
Tabel 9.
Biaya Operasional "Rahmawati Jaya" pada
Tahun Pertama (2004) ......................................................................
51
Tabel 10. Bahan Tambahan Susu Dengan Rasa ...............................................
52
Tabel 11. Biaya Tetap "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004) ..........
53
Tabel 12. Estimasi Pendapatan "Rahmawati Jaya" Selama Empat Tahun ......
54
Tabel 13. Kriteria Kelayakan Investasi Secara Keseluruhan ...........................
56
Tabel 14. Analisis Sensitivitas Usaha Susu Sapi Murni
"Rahmawati Jaya" ............................................................................
58
DAFTAR GAMBAR
Hal aman
Garn bar I. Kerangka Pemikiran Konseptual ... ....... .. ... ... ... ........... ... ... ...... ..........
25
Gambar 2. Jalur Distribusi Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" .......................
39
DAFTAR LAMPIRAN
1-lalaman
Lampiran 1.
Jadual Pemberian Pakan Sapi Pada Perusahaan
"Rahmawati Jaya" ........................................... ...........................
66
Barga Susu Sapi Mumi pada Perusahaan
"Rahmawati Jaya" ......................................................................
67
Total Produksi Susu Sapi Mumi pada Perusahaan
"Rahmawati Jaya" ......................................................................
68
Cashflow Usaha Susu Sapi Mumi pada Perusahaan
"Rahmawati Jaya" .. .............. ...... ...... ...... ..... ...... ........... ............ ..
69
Biaya Penyusutan Bangunan dan Peralatan Usaha Susu
Sapi Murni pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" .......................
70
Tingkat Suku Bunga Kredit Investasi Bank Umum
Tahun 2004 .................................................................................
71
Lampiran 7.
Sapi Perah Jenis Friesien Holland (FH) .....................................
72
Lampiran 8.
Contoh Merk Produk Susu Sapi Mumi "Rahawmati Jaya" .......
73
Lampiran 9.
Denah Lokasi Perusahaan Susu Sapi Murni
"Rahmawati Jaya" ............................................ ...........................
74
Lampiran I 0. Alur Teknik Pasca Panen Susu Sapi Murni
"Rahmawati Jaya" ......................................................................
75
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laju pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan bertambahnya jumlah
kebutuhan pangan masyarakat untuk kelangsungan hidupnya. Pangan adalah bahanbahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan,
pertwnbuhan, ke1ja dan penggantian jaringan tubuh yang rusak. (Suhardjo, dick
1986 : 12).
Di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan penduduk,
sehingga jumlah penduduk di Indonesia semakin bertambah banyak sepe1ii pada
Tabel I berikut ini.
Tabel I. Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1971 - 2000
Talmn
.·· Jumlah Pendudllkindonesia (Jiwa) •
1971
119.208.229
147.490.298
1980
1990
179.378.946
1995
194.754.808
2000
206.264.595
Sumber : www.bps.go.id. Populasi Indonesia, 2000
Oleh sebab itu ketersediaan pangan perlu ditingkatkan agar dapat terpenuhi
yang sesuai dengan jumlah penduduk. Kemudian pangan haruslah mengandung gizi
yang tinggi, "empat sehat lima sempurna" yang dicetuskan Prof. Poerwo Soedarmo
(dalam Khomsan, 2002 : 1) merupakan semboyan dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat Indonesia. Empat sehat itu meliputi makanan pokok, !auk pauk, sayur dan
buah-buahan, serta penyempumaannya yang kelima yaitu susu.
Menurut Syarief & Sumoprastowo (1990: 9) susu merupakan komoditas dari
peternakan yang mengandung gizi tinggi karena mengandung protein, lemak dan
hidrat arang yang seimbang; mengandung banyak vitamin A serta vitamin lainnya
dan mineral; mengandung cukup banyak asam amino essensial dan non-essensial;
mempunyai nilai hayati yang hampir sama dengan susu ibu, sehingga dapat
digunakan sebagai pengganti air susu ibu. Adapun komposisi air susu beberapa ternak
perah dan manusia adalah seperti pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Komposisi Nutrisi Air Susu Beberapa Ternak Perah dan Air Susu Ibu (ASI)
.
I'rQtein·
Macamair
Air
Lcma.k
G1lla .Abu.··. ·· ZafKcrh1g
(%) .•... ·
(~lc.) ·. .·•· .
.
(%) .. (%) .
(%)
·.• (O/.l)
susu .
12,2
Manusia (Ibu)
87,8
3,8
7,0
1,2
0,2
Sapi
87,5
3,7
4,8
0,7
12,5
3~3
4,7
Kam bing
86,8
4,1
3,7
0,7
13,2
10,5
21,3
3,8
78,7
6,6
0,4
Kerbau
Sumber : Syarief & Sumoprastowo, ( 1990 : 9)
I
Dengan demikian susu dapat memberikan peranan yang sangat besar bagi
peningkatan kualitas sumber daya manusia serta memelihara kesehatan tubuh.
Menurut Hadiwiyoto (1994 : 1) pengertian atau batasan mengenai kata susu , adalah
hasil pemerahan dari sapi-sapi betina atau hewan menyusui lainnya yang
dapat
dimakan atau digunakan sebagai balmn makanan yang sehat, tidak dikurangi
komponen-komponennya dan tidak ditambah dengan ba11an-bahan lainnya. Susu
dapat dikonsumsi dari berbagai kalangan usia, mulai dari bayi yang sudah
tidak/kekurangan minum air susu ibu, orang dewasa, bahkan orang tua yang sudah
lanjut usia. Susu selain dikonsumsi untuk minuman dapat juga dikonsumsi untuk
bahan tambahan dalam pembuatan/pengolahan makanan di suatu industri pangan.
Susu juga merupakan produk yang tidak asing lagi, karena hampir diseluruh dunia,
manusia mengkonsumsi susu.
Berdasarkan uraian di atas, susu merupakan komoditas unggulan yang sangat
baik untuk dikembangkan karena merupakan salah satu jenis komoditas strategis.
Salah satu komoditas susu yang dapat menjadi alternatif usaha di bidang peternakan
yaitu susu sapi perah yang menghasilkan susu sapi murni, dan diantarn usaha yang
bergerak pada sektor tersebut adalah perusahaan "Rahmawati Jaya". Konsumsi
komoditas ini (susu) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Berikut tabel
konsumsi susu/kapita/tahun (kg) di Indonesia dari tahun 1990- 2003*.
Tabel 3. Konsumsi Susu Per Kapita Talmn 1990 - 2003*
--
Tahun
Konsumsi Susu I Kanita I Talmn (~L
No.
3,44
1990
I.
1991
4,46
2.
4,39
1992
3.
1993
4,23
4.
4,75
5.
1994
6,99
6.
1995
1996
5,72
7.
1997
5,25
8.
9.
1998
4,13
1999
5,09
10.
2000
6,50
11.
2001
12.
5,79
7,05
13.
2002
14.
2003*
7,28
Keterangan : *) Estimasi 2003
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan Departemen Pe1tanian
Republik Indonesia, 2003
Seperti yang terlihat pada tabel di atas konsumsi susu kini semakin diminati
oleh masyarakat yang mulai
menyadari
pentingnya kebutuhan gizi
untuk
meningkatkan kesehatan dan kecerdasan agar bangsa ini dapat menjadi negara yang
maJU.
Tetapi jumlah produksi susu dalam negeri yai1g dihasilkan belum memenul1i
pe1mintaan konsumsi dalam negeri, sehingga Indonesia masih memerlukan impor
dari !um· negeri seperti yang dijelaskan pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Jumlah Impor dai1 Ekspor Susu di Indonesia Tahun l 990 - 2003*
(000 ton)
No.
.
.
.
Imuor
Ekspor
Talmn
1.
304,0
1990
0,0
2.
1991
507,8
0,0
3.
1992
514,4
0,0
4.
1993
446,8
0,0
5.
1994
533,2
0,0
6.
1995
974,7
0,0
7.
1996
739,4
0,0
8.
692,8
1997
0,0
9.
1998
588,0
66,0
10.
822,0
142,0
1999
11.
1.479,8
2000
575,5
12.
1.476,0
2001
693,0
13.
2002
1.382,6
609,6
14.
2003*
1.382,6
609,6
Keterai1gan : *) Estimasi
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan Depaiiemen Pertaniai1
Republik Indonesia, 2003
Oleh karena itu, jika produksi susu ditingkatkan akan menyerap banyak
tenaga kerja, meningkatkan aktivitas usaha, menghemat devisa negara, dan
mengurangi ketergai1tungan terhadap pihak luar negeri dalam penyediaan komoditas
strategis. Berarti dalam perekonomian nasional, usaha sapi perah untuk menghasilkan
susu sapi murni memiliki prospek yang cerah di masa mendatang.
1.2. Perumusan Masalah
Sapi perah merupakan suatu komoditas peternakan yang menghasilkan susu,
dimana susu merupakan komoditas unggulan yang strategis terutama dalam
memenuhi kebutuhan gizi, kesehatan dan taraf hidup bangsa Indonesia. Di Indonesia
produksi ini tiap tahunnya menunjukkan peningkatan. Namun jumlah produksinya
masih belum mampu memenuhi jumlah konsumsinya dimana masih mengimpor,
padahal peluang usaha ini dapat membantu meningkatkan perekonomian nasional.
Dalam rangka membidik peluang pasar susu yang masih terbuka luas dan
masih adanya kesempatan, usaha sapi perah perlu dikembangkan. Tetapi sebelunmya
untuk mematangkan rencana tersebut perlu dilakukan identifikasi karakteristik usaha
sapi perah yang menghasilkan susu sapi murni.
Selanjutnya diperhitungkan sejauh mana kelayakan usaha ini dilakukan
dengan menganalisis keuangan (jinansial) dengan aliran kas (cash
.flm1~
untuk
mengetahui tingkat manfaat bersih (Net Benefit) dan kriteria kdayakan investasi ini
dilakukan. Sebab ha! ini sangat terkait dengan modal usaha yang diperlukan untuk
kelangsungan usaha tersebut dalam memenuhi permintaan pasar yang menuntut
kontinuitas pasokan.
Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati
Jaya"?
2. Bagaimana kelayakan usaha susu sap1 murn1 pada perusahaan "Rahmawati
Jaya"?
1.3. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan yang mgm dicapai dari
penelitian ini adalah :
1. Mengetahui karakteristik usaha susu sapi murni pada pernsahaan "Rahmawati
Jaya".
2. Mengetahui kelayakan usaha susu sap1 murni pada perusahaan "Rahmawati
Jaya".
1.4. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan terhadap perusaham1 "Rahmawati Jaya" yang
menggeluti usaha susu sapi murni di Pengadegan, Jakarta Selatan melalui identifikasi
karakteristik usaha sepe1ii aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek
manajemen dan aspek lingkungan dengan metode deskriptif. Kemudian pada aspek
keuangan yang melalui analisis finansial yaitu Cash Flow dan iffiteria kelayakfil1
investasi yang meliputi Payback Period, NPV, Ne! BC Ratio, dlan IRR serta Analisis
Sensitivitas dengfil1 metode kuantitatif.
1.5. Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut ini,
yaitu :
I. Perguruan Tinggi, sebagai salah satu masukan dalan1 memperkaya ilmu
pengetahuan di Universitas Islan1 Negeri "Syarif Hidyatullah" Jakarta.
2. Perusahaan, sebagai
bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan pengembangan usaha tersebut di masa yang akan datang.
3. Peneliti dan Pembaca, sebagai penambahan wawasan dan ilmu pengetahuan.
1.6. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa bab dengan pembahasan sebagai
berikut:
Babl
Merupakan Pendahuluan yang membahas tentang Latar Belakang, Perumusan
Masalah, Tujuan, Ruang Lingkup, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Bab II
Merupakan Tinjauan Pustaka yang membahas tentang garis besar mengenai Jenis
Sapi Perah di Indonesia, Prospek Usaha Sapi Perah, Peme:liharaan Sapi Perah,
Penanganan Pasca Produksi, Kerangka Pemikiran Teori yang terdiri dari Studi
Kelayakan Bisnis, Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Teknis, Aspek Manajemen
dan Aspek Lingkungan. Kemudian Aspek Keuangan yang menggunakan Analisis
Finansial yaitu Cash Flow dan Kriteria Kelayakan lnvestasi yang meliputi Payback
Period, NPV, Net BC Ratio, dan IRR serta Analisis Sensitivitas. Dan selanjutnya yang
terakhir Kerangka Pemikiran Konseptual.
Bab III
Merupakan Metode Penelitian yang membahas Lokasi dan Waktu Penelitian, Jenis
dan Sumber Data, Metode Analisis Data.
Bab IV
Merupakan
Gambaran
Umum
Perusahaan
yang
membahas
Sejarah
dan
Perkembangan Perusahaan, Lokasi Perusahaan dan Pemeliharaan Sapi Perah, Sistem
Ketenagake1jaan, Fasilitas Perusahaan, selanjutnya Proses Produksi dan Pengemasan.
BabV
Merupakan Hasil dan Pembahasan yang menjelaskan Karakteristik Usaha Susu Sapi
Murni "Rahmawati Jaya" terdiri dari Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Teknis,
Aspek Manajemen dan Aspek Lingkungan. Kemudian Analisis Kelayakan Usaha
Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" pada Aspek Keuangan yang menggunakan
Analisis Finansial yaitu Cash Flow dan Kriteria Kelayakan Investasi Usaha Susu Sapi
Murni yang terdiri dati Payback Period, Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost
(BC) Ratio dan Internal Rate ofReturn (IRR) se1ia Analisis Sensitivitas.
Bab VI
Merupakan Kesimpulan dan Saran. Dalam bab ini penulis berusaha mengan1bil
kesimpulan dari bab-bab terdahulu yang telah menjelaskan mengenai Kelayakan
Usaha Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya". saran dilakukan sebagai usulan untuk
perbaikan perusahaan.
BABU
TINJAUAN PUST AKA
2.1. Usaha Sapi Perah
Usaha sapi perah di Indonesia sebagian besar masih menggunakan jenis sapi
impor yang kemudian dilakukan pembiakan dengan sapi lokal untuk memeperbaiki
keturunan. Dengan menjelaskan usaha ini perlu dijelaskan lebih lanjut mengenai :
jenis sapi perah di Indonesia, prospek usaha sapi perah, pemeliharaan sapi perah, dan
penanganan pasca produksi.
2.1.1. Jenis Sapi Perah Di Indonesia
Menurut Pane (1986 : 1) Sapi adalah hewan temak terpenting dari jenis-jenia
hewan ternak yang dipelihara manusia sebagai swnber daging, susu, tenaga kerja, dan
kebutuhan manusia lainnya.
Sapi perah di Indonesia memiliki dua jenis, yaitu sapi perah lokal dan sapi
perah impor.
2.1.1.1. Sapi Perah Lokal
Berdasarkan Direktorat Jenderal Bina Produksi Petemakan Direktorat
Budidaya Petemakan Departemen Pertanian (dalam Pedoman Teknis Produksi
Petemakan "Sapi Perah", 200 I : 1) yang dimaksud sapi perah lokal adalah sapi perah
keturunan hasil perkawinan sapi potong lokal dan sapi perah impor, disebut juga
Peranakan Friesien Holland (PFH).
Berat badan sapi betina yang bernmur 14 - 18 bulan sekitar 225 kg dan
mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan Sapi Friesien Holland (FH). Selain itu
produksi susu sapi perah ini rata-rata 2500 kg.
2.1.1.2. Sapi Perah Impor
Sapi perah impor di Indonesia adalah Sapi Friesien Holland (FH) yang berasal
dari Belanda. Ciri-ciri dari sapi ini yaitu, warna bulu belang hitam putih dan memiliki
tanduk yang relatif pendek dengan melengkung ke depan. Sapi FH mempunyai berat
badan minimal 600 kg pada sapi betina dewasa dan minimal 800 kg pada sapi jantan
dewasa, selain itu produksi susunya sekitar 4500 kg, dan menurut Sudono, dkk
(2003 : 2) produksi rata-rata di Indonesia 10 liter/ekor per hari atau lebih kurang
3050 kg per laktasi.
2.1.2. Prospek Usaha Sapi Perah
Menmut Diijen, BPD Dir BP Deptan (2001 : 1) beberapa keuntungan yang
dapat diperoleh dari usaha peternakan sapi perah antara lain :
a. Peternakan sapi perah adalah suatu usaha yang tetap;
b. Sapi perah tidak ada tandingannya dalam efesiensinya mengubah zat-zat
makanan ternak menjadi protein hewani;
c. Jaminan pendapatan yang tetap;
d. Penggunaan tenaga kerja yang tetap;
e. Sapi perah dapat menggunakan hasil samping pe1ianian dan industri;
f. Kesuburan tanah dapat dipertahankan melalui pemanfaa.tan hasil sampingnya
berupa kompos;
g. Disamping hasil susu, peternakan sapi perah dapat juga menghasilkan ternak
potong, yaitu sapi pejantan dan sapi perah betina afkiran.
2.1.3. Pemeliharaan Sapi Perah
2.1.3. I. Masa Praproduksi
-Kandang
Manajemen perkandangan yang baik adalah kandang yang sesuai dan
memenuhi persyaratan kebutuhan dan kesehatan sapi perah, antara lain sirkulasi
udara cukup dan mendapatkan sinar matahaTi dengan kelembaban ideal 60 - 70
persen; lantai kandang selalu kering; tempat pakan yang lebar agar memudahkan sapi
dalam mengkonsumsi pakan yang tersedia; dan tempat air yang selalu terisi.
Kandang seekor sapi masa produksi dibutuhkan lahan seluas 5,32 nl. Luas
lahan ini termasuk selokan, jalan kandang, dan tempat pakar1. Dan untuk seekor anak
sapi/pedet membutuhkan luas lahan sebesar 1,8 m 2 . Sedangkan menurut Direktorat
Jenderal Bina Produksi Peternakan Direktorat Budidaya Peternakan Departemen
Pertanian (dalam Pedoman Teknis Produksi Peternakan "Sapi Perah", 2001 : 6) luas
kandang sapi dewasa minimal 2 X 1,5 1112 per ekor.
-Air
Ketersediaan air sangat mutlak dibutuhkan pada usaha ini, sebab susu yang
dihasilkan 87 persen berupa air dan sisanya bahan kering. Selain itu, untuk
mendapatkan 1 liter susu, seekor sapi harus membutuhkan 3,5 - 4 liter air minum. Air
digunakan untuk minum sapi, memandikan sapi, dan membersihkan kandang. Khusus
untuk minum sebaiknya sapi diberi minum secara ad /ibitum atau ada setiap saat.
- Pakan
Pemberian pakan sangat penting sekali dalam usaha sapi perah karena pakan
akan mempengaruhi kualitas susu dan kesehatan sapi perah. Menurut Sudono, dkk
(2003 : 29) secara umum pakan sapi perah adalah rumput dan konsentrat sebagai
pakan penguat.
Pakan untuk pedet yang berumur 0 - 4 bulan adalah air susu induknya.
Namun, pedet dalam peternakan sapi perah hanya diberikan susu induknya selama
7 hari pertama sejak lahir. Susu yang dihasilkan selama se:kitar 7 hari pertama
tersebut dinamakan kolostrum. Kolostrum diberikan sejak pertama dilahirkan karena
benyak mengandung zat kekebalan tubuh, protein, dan mineral yang menyebabkan
pedet tidak mudah terserang penyakit. Setelah berumur 4 - 8 bulan pedet dapat
diberikan pakan konsentrat dan hijauan.
Pakan sapi dara hampir sanm dengan pakan pedet berumur 4 - 8 bulan,
pemberian pakan dapat mempengaruhi perkembangan sapi dara, baik dari
perkembangan tubuhnya maupnn alat reproduksinya. Target bobot badan sapi dara
umur 8 - 14 bulan adalah 200 - 300 kg. Sebagai patokan, pemberian pakan berupa
rumput I 0 % dan konsentrat I - 1,5 % dari bobot hidup. Contoh konsentrat untuk
sapi dara adalah konsentrat yang terdiri atas 55 % bungkil kelapa, 40 % dedak halus,
dan 5 % ampas tapioka.
Pakan sapi dewasa atau masa produksi yang disebut ju.ga sapi laktasi sangat
mempengarnhi pada produksi susunya. Jika jumlah dan mutu pakan yang diberikan
kurang, hasil susunya tidak akan maksimal. Agar lebih praktis, pemberian konsentrat
adalah 50 % dari jumlah susu yang dihasilkan (ratio 1: 2). Pemberian rumput tetap
berpatokan I 0 % dari bobot hidup.
2.1.3.2. Masa Produksi
Pada masa produksi diperlukan manajemen yang baik agar memperoleh hasil
yang optimal. Bibit sapi perah sangat menentukan dalam keberhasilan usaha ini. Oleh
sebab itu pemilihan bibit perlu diperhatikan dengan baik. Bibit sapi perah harus
berasal dari induk yang produktivitasnya tinggi, karena ha! ini akan mempengaruhi
kepada keturnnan sapi tersebut. Ciri bibit sapi perah yang baik harus proporsional,
tidak kmus dan tidak terlalu gemuk, kaki berdiri tegak dan jarak kaki kanan dengan
kaki kiri cukup lebar, serta bulu mengkilat. Umur bibit sapi perah yang ideal adalah
1,5 tahun dengan bobot badan sekitar 300 kg.
- Pengaturan Perkawinan
Pengaturan Perkawinan sapi perah dilakukan untu.k memenuhi kebutuhan
jangka panjang kegiatan usaha yang alrnn menghasilkan susu sapi segar. Menurnt
Sudono, dkk (2003 : 34) perkawinan sapi perah dapat dilakukim dengan 2 cara, yakni
kawin alam dan kawin suntik (inseminasi buatan atau IB). Kawin alam biasa
dilakukan oleh peternak besar dengan biaya yang relatif mahal, karena harus
memelihara pejantan. Sementara itu, kawin suntik biasa dilakukan oleh peternak kecil
dengan biaya lebih murah, karena tidak harus memelihara pejantan.
Birahi pertama akan terjadi pada saat sapi berumur 14 - 16 bulan. Jumlah sapi
yang bunting sebaiknya tidak kurang dari 60 persen jumlah sapi dewasa agar
produksi susu dapat dipertahankan sepanjang waktu dan tidak terjadi kelebihan susu
atau kekeringan susu. Masa laktasi adalah masa sapi sedang m<:nghasilkan susu yaitu
setelah beranak, dan lamanya laktasi yakni selama 10 bulan.
2.1.3.3. Masa Panen
Masa panen pada usaha sapi perah yaitu terjadi pada saat pemerahan susu.
Pada umumnya pemerahan dilakukan 2 kali sehari, yalmi pagi dan sore hari. Jarak
pemerahan dapat menentukanjumlah susu yang dihasilkan. Jikajaraknya sama, yakni
12 jam, jumlah susu yang dihasilkan pada waktu pagi dan sore akan sama. Namun,
jika jarak pemerahannya tidak sama, maka jumlah susu yang dihasilkan pada sore
hari akan lebih sedikit dari pada jumlah susu yang dihasilkan pada pagi hari.
- Metode Pemerahan
Pemerahan yang baik dilakukan dengan cara yang benar dan alat yang bersih.
Tahapan-tahapan pemerahan harus dilakukan dengan benar agm· sapi tetap sehat dan
terhindar dari penyakit yang dapat menurunkan produksinya. Tahapan tersebut
sebagai berikut :
I) Persiapan pemerahan
- Membersihkan kandang.
- Mencuci daerah lipat paha sapi yang akm1 diperah.
- Memberi konsentrnt, sehingga ketika dilakukan pemerahan sapi sedang makm1 dan
dalam keadaan tenang.
- Membersihkan alat-alat pemerahan susu seperti ember dan can susu.
- Membersihkan tangan pemerah Gika pemerahan menggunakan tangan).
- Mencuci ambing dengan air bersih, kemudian melapnya dengan lap bersih.
- Membersihkan mesin pemerah Gika pemerahan menggunakan mesin pemerah).
- Melakukan uji mastitis setiap sebelum melakukan pemerahan. Uji mastitis
m1
dilakukan dengan memerah menggunkan tiga jari (ibu jari, jari telunjuk, dan jari
tengah) pada setiap puting. Susu yang keluar sebanyalc 2 - 3 pancaran diwadahi
cangkir atau piring aluminium yang bagian dalamnya dicat hitam. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidalmya kelainan yang terdapat dalam susu
tersebut, seperti adanya darah dan nanah. Jika ada berarti terjadi mastitis.
2) Teknik pemerahan
Pemerahan dilalcukan dengan menggunalcan kelima Jan tangan dengan
tahapan sebagai berikut :
- Tekan ibn jari dan jari telunjuk dengan posisi melingkari pangkal puting, sehingga
susu tidak dapat kembali ke ambing.
- Tekan jari tengah ke puting agar susu memancar keluar.
- Tekan jari manis ke puting dan perah menggunakan tekanan yang tetap, tetapi
puting jangan ditarik ke bawah.
- Akhirnya tekan jari kelingking ke puling dan perahlah dengan selnruh jari tangan
sampai susu keluar semua. Ulangi cara tersebut menggnnalcan tangan yang lain.
- Jika susu yang keluar sudah sangat sedikit, tekan ambing dengan siku dan periksa
apakal1 susu telah keluar semua.
- Agar sisa tersebut keluar, perahlah dengan menggunkan ibu jari dan telunjuk.
- Setelah selesai diperah, puting dibersihkan dan disemprot atau: dicelu:pkan kelarutan
disinfektan agar bakteri tidak masuk kedalam lubang puting susu.
2.1.4. Penanganan Pasca Produksi
2.1.4.1. Penanganan Susu Segar
Susu segar harus segera ditangani karena susu segar mudah msak dan
terkontaminasi. Menumt Sudono, dkk (2003 : 77) beberapa hal yang hams
diperhatikan agar susu segar dapat terjual dengan kualitas baik adalah sebagai
berikut:
I) Peralatan yang digunakan untuk menampung susu (ember maupun kan susu) harus
dalam keadaan bersih dan leering.
2) Sebelum dimasukkan ke dalam kan susu hams disaring terlebih dahulu agar bulu
sapi dan vaselin yang tercampur dengan susu tidak terbawa masuk ke dalam wadah.
3) Waktu pengiriman dihitung pada saat susu selesai diperah hingga susu tiba di
konsumen.
4) Pendinginan susu dengan suhu 4°c agar lebih tahan lama. Jika Jebih dari itu,
bakteri akan mudah berkembang biak.
2.1.4.2. Penanganan Susu dengan Pemanasan
Biasanya susu diproses dengan dua cara berikut ini :
I) Pasteurisasi, yakni pemanasan susu dengan suhu di bawah I 00 °c.
2) Sterilisasi, yakni pemanasan susu dengan suhu di atas 100 °c.
c. Penanganan Limbah Sapi
Menurut Dirjen, BPD Dir BP Deptan (2001 : 36) limbah yang dikeluarkan
oleh peternakan sapi perah ada dua macam, yaitu limbah cair dan limbah padat.
Limbah cair adalah cairan yang berasal dari pencucian kandang/ternak/peralatan dan
air kencing sapi, sedangkan limbah padat berasal dari kotoran padat sapi dan sisa-sisa
pakan yang tercecer dan tidak termakan oleh sapi.
limbah sapi biasanya dijadikan pupuk untuk dijual, karena saat ini limbah sapi
yang dijadikan kompos atau pupuk organik banyak diminati petani. Dimana harga
pupuk tersebut lebih murah dari pada pupuk kimia yang relatif mahal dan dapat
merusak zat hara tanah. Jika pengolahan limbah sapi ini dilakukan dengan benar
maka dapat menjadi sumber penghasilan tambahan.
2.2. Studi Kelayakau Bisnis
Setiap kegiatan usaha I bisnis pada perusahaan pasti akan mengukur
kelayakan bisnis. Menurut Umar (2003 : 8) studi kelayakan bisnis merupakan
penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak a.tau tidak
layaknya bisnis dibangun, tetapi juga pada saat dioperasionalkan secara rutin dalam
jangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.
ldentifikasi karakteristik usaha dengan menilai kelayakan dari perusahaan meliputi
aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen dan aspek lingkungan.
Kemudian dalam aspek keuangan melalui analisis finansial dan kriteria kelayakaan
investasi yang meliputi Payback Period, NPV, Net BC Ratio dan IRR serta Analisis
Sensitivitas.
2.2.1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Stanton (dalam Umar, 2003 : 35) mengemukakan tentang pasar, yakni
merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang
untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Dalam aspek pasar ini maka
perlu diketahui keinginan konsumen, daya beli konsumen, serta tingkah lalcunya
dalam pembeliannya.
Menurut Kotler & Armstrong (1997 : 6), pemasaran sebagai proses sosial dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan serta inginkan lewat peneiptaan dan pertukaran timbal balik produk dan
nilai dengan orang lain. Dalam aspek pemasaran ini perlu diketahui ha! produk,
harga, distribusi, dan promosi.
2.2.3. Aspek Teknis
Menurut Ibrahim (2003 : 118) aspek teknis adalah aspek yang berhubungan
dengan pembangunan dari proyek yang direncanakan, baik dilihat dari faktor lokasi,
luas produksi, proses produksi, penggunaan teknologi (mesin/peralatan), maupun
keadaan lingkungan yang berhubungan dengan proses produksi. Beberapa hal yang
menjadi pertimbangan dalam penelitian ini, aspek teknis meliputi !okasi produksi
sebagai tempat untuk melakukan proses produksi, penyediaan tenaga
ke~ja
untuk
pelaksanaan produksi, dan sebagai pendukung untuk mempemmdah proses produksi
yaitu peralatan produksi.
2.2.4. Aspek Manajemen
Aspek manajemen meliputi struktur organisasi pelaksanaan usaha yang
berhubungan dengan penggunaan sumber daya manusia dalam tugas, fungsi, dan
tanggung jawabnya.
Tujuan
studi
aspek
manaJemen
adalah
untuk
mengetahui
apakah
pembangunan dan implernentasi bisnis dapat direncanakan, dan dikendalikan,
sehingga rencmm bisnis dapat dinyatakan layak, atan sebaliknya (Urnar, 2003 : 114).
2.2.5. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungm1 bertnjuan untuk rnenentukan apakah secara lingkungan
hidup, rnisalnya dari sisi udm·a, dan air, rencmm bisnis diperkirakan dapat
dilaksanakan secara layak atau sebaliknya (Umar, 2003 : 302). Aspek lingkungan
rneliputi lirnbah yang dihasilkan dari sisa-sisa hasil proses produksi yang akan
berpengaruh pada danipak lingkungan. Sehingga upaya-upaya apa yang dilakukan
perusahaan untuk rnengatasi danipak ym1g ditirnbulkan dari sisa-sisa hasil proses
produksi tersebut.
2.2.6. Aspek Keuangan
Menurut Kadm·iah (1986 : 2) aspek finansial rnenyelidiki terutarna
perbandingan antara pengeluaran dan "revenue emnings" proyek; apakah proyek itu
akan terjamin dananya yang diperlukan; apakah proyek itu akan mampu membayar
kembali dana tersebut; dan apaka11 proyek akan berkembang sedemikian rupa
sehingga secara finansial dapat berdiri sendiri.
Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan
aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana bisnis
yang dimaksud (Umar, 2003 : 177).
Dalam penelitian ini, aspek keuangan dianalisis dengan menggunakan dua
teori yang berdasarkan dari studi kelayakan bisnis, antara lain :
2.2.6.1. Analisis Finansial
Menurut Sofyan (2004 : I 05), Analisis Finansial adala11 kegiatan melakukan
penilaian dan penentuan satuan rupiah terhadap aspek-aspek yang dianggap dari
keputusan yang dibuat dalam tahapan analisis usaha.
Untuk melihat kelayakan dari analisis finansial ini menggunakan metode cash
flow yang diamati dari komponen biaya-biaya produksi serta pendapatan produksi
yang kemudian diselisihkan sehingga menghasilkan manfaat (benefit).
Menurut Haming & Basalan1ah (2003 : 59) Arus Kas (Cash Flow) merupakan
unsur analisis yang sangat penting kedudukannya karena kelayakan finansial sebuah
usulan rencana investasi diukur pada nilai sekarang arus kasnya. Secara sederhana,
jika nilai sekarang arus kas masuk lebih besar dari pada nilai sekarang arns keluar,
maka rencana investasi itu dari sudut aspek finansial adalah layak dilaksanakan.
2.2.6.2. Kriteria Kelayakan Investasi
Berikut beberapa ha! metode yang digunakan untuk analisis kriteria kelayakan
investasi :
I) Payback Period
Jangka waktu pemulihan modal (Payback Period) adalah jangka
waktu yang diperlukan, biasanya dinyatakan dalam satuan tahun, untuk
mengembalikan seluruh modal yang diinvestasikan (Haming & Basalamah,
2003 : 94).
Menurut Umar (2003 : 197) Payback Periode adalah suatu periode
yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash
investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period
merupal(an ratio antara initial cash investment dengan cash injlow-nya yang
hasilnya merupakan satuan waktu. Selanjutnya nilai ratio ini dibandingkan
dengan maximum payback period yang dapat diterima.
2) Net Present Value (NPV)
Net Present Value yaitu selisih antara Present Value dari investasi
dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang
akan datang (Husein Umar dalam Studi Kelayakan Bisnis, 2003 : 200).
3) Net BC Ratio
Terjemahan dari kata Benefit adalah manfaat, cost adalah biaya, dan
Ratio adalah perbandingan. Maka, B.C Ratio adalah Perbandingan antara nilai
manfaat dengan nilai biaya. Menurut Ibrahim (2003 : 151) Net benefit cost
ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di discount positif
(+) dengan net benefit yang telah di discount negatif (-).
4) Internal Rate of Return (!RR)
Menurut Umar (2003 : 198), metode ini digunakan untuk mencari
tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan
di masa datang, atau penerimaan kas, dengan pengeluaran investasi awal.
2.2.6.3. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas tujuannya ialah untuk melihat apa yang akan te1jadi
dengan hasil analisa proyek jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasardasar perhitungan biaya atau benefit (Kadariah, dkk, 1978 : 57).
2.3. Penelitian Terdabulu
Menurut hasil penelitian Alireja (2002) tentang Analisis Kelayakan Agribisnis
Ikan Hias Air Tawar pada usalm skala kecil diperoleh NPV sebesar Rp 22.095.717,20
dan skala besar Rp 51.950.058,23, nilai IRR 68,96 persen pada skala kecil dan 84,28
persen pada skala besar dengan tingkat suku bunga 18 persen, B/C bernilai 3 ,65
untuk skala kecil dan 4,52 untuk skala besar. Tingkat pengembalian modalnya pada
skala kecil selama 3 tahun 11 bulan sedangkan skala besar 3 tahun 1 bulan. Berarti
agribisnis ikan hias air tawar pada skala kecil dan skala besar layak untuk diusahakan.
Hasil analisis sensitivitas menunjukkru1 bahwa agribisnis ikan hias air tawar
yang berskala kecil setiap perubahan harga input naik dan trnun 15 persen dengan
suku bunga 15 persen hanya akan menyebabkan perubahan nilai NPV sebesar 12
persen. Kenaikan pada tingkat suku bunga 26 persen akan menyebabkan penurunan
39 persen pada NPV dan 25 persen pada B/C, tanpa mengubah nilai IRR. Pada usaha
skala besar pada harga input naik dan turun sebesar 15 persen mengubah nilai NPV 8
persen, kenaikan suku bunga menjadi 26 persen menyebabkan penurunan 36 persen
pada NPV dan 25 persen pada B/C, tanpa mengubah nilai IRR.
Menurut hasil penelitian Aisah (2002) tentang Analisis Kelayakan Usaha
Florist menunjukkan NPV pada usaha kecil kecil .5 unit fl01ist sebesar
Rp -89.464.717,87 dan 1 unit florist Rp -7.896.599,87 dinyatakan tidak layak dengan
tingkat suku bunga 17 persen. Sedangkan usaha skala besar dinyatakan layak, yaitu
pada 5 unit florist sebesar Rp 3.138.700.644,07 dan 1 unit florist Rp 827.664.731,25.
Nilai Net B/C pada skala kecil untuk 5 unit florist sebesar 0,87 dan 1 unit fl01ist 0,95
sehingga tidak layak, sedangkan pada skala besar mendapatkan kelayakan untuk
5 unit florist bernilai 1,59 dan 1 unit florist 1,89. IRR pada skala kecil 3 persen (5 unit
florist) dan 12 persen (I unit florist) dinyatakan tidak layak, skala besar 69 persen (5
unit florist) dan 93 persen (1 unit florist) dinyatakan layak. Payback Period pada skala
kecil (5 dan 1 unit florist) tidak mengalami pengembalian modal, sedangkan pada
skala besar untuk 5 unit florist modal dapat kembali selama 10 bulan 3 hari dan 1 unit
florist 9 bulan 15 hari.
Hasil analisis sensitivitas pada usaha florist skala besar layak diusahakan pada
tingkat kenaikan harga input sampai 22 persen, akan tetapi pada tingkat penurunan
harga output 43 persen usaha florist tidak layak pada tingkat suku bunga 17 persen,
begitu juga pada tingkat suku bunga naik 20 persen dan 26 persen.
2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual
Dalam kerangka pemikiran konseptual ini terlebih dahulu dilakukan
identifikasi karakteristik usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya"
dengan mengkaji aspek-aspek berikut ini, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis, aspek manajemen dan aspek lingkungan. Setelah itu pada aspek keuangan
dilakukan analisis finansial dengan arus kas (Cash Flow) untuk mengetahui tingkat
kelayakan dari manfaat bersih (Net Benefit) sekarang, selanjutnya untuk meyakinkan
dalam ha! investasi maka dilakukan pengukuran beberapa kriteria kelayakan
investasi, antara lain Payback Period, NPV, Net BC Ratio, dim IRR serta Analisis
Sensitivitas agar dapat menarik kesimpulan apakah usaha susu sapi mumi tersebut
layak atau tidak. Dan dalam penjelasan ini dapat terlihat seperti pada Gambar I.
Usaha Susu Sapi Murui
•
Aspek Pasar
dan
Pemasaran
••
Aspek
Teknis
••
Aspek
Manajemen
'
Aspek
Lingkungan
'
Aspek
Keuangan
'
Metode Deskriptif
cvietode Kuantitatif
- Analisis Finansial :
~'(Cash Flow)
- Kriteria Kelayakan Investasi :
I. Payback Period
2. NPV (Net Present Value)
3. Net BC (Benefit Cost) Ratio
4. IRR (Internal Rate ofReturn)
- Analisis Sensitivitas
J
·~
Layak I Tidak Layak
?
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Konseptual
BAB HI
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" yang bergerak di
bidang usaha susu sapi murni terletak di Pengadegan, Jakarta Selatan. Lokasi
penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan karena perusahaan
tersebut merupakan salah satu produksi susu sapi murni dengan sistem manajemen
yang bersifat konvensional. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Mei 2004.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Kedua jenis data
tersebut berupa data deskriptif dan kuantitatif. Data primer dikumpulkan dari
pengamatan dan wawancara dengan pemilik atau karyawan perusahaan. Sedangkan
data sekunder dikumpulkan dari beberapa buku atau literatur-literatur.
3.3. Metodc Analisis Data
Data yang diperoleh berupa data deskriptif dan kuantitatif. Data deskriptif
disajikan dalam bentuk uraian pada karakteristik usaha susu sapi murni yang meliputi
aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek lingkungan,
sedangkan data kuantitatif disajikan pada analisis finansial (Cash Flow) dan kriteria
kelayakan investasi susu sapi murni, yaitu Payback Period, Net Present Value (NPV),
Net Benefit of Cost Ratio, dan Internal Rate o.fReturn (IRR) serta analisis sensitivitas.
Dalam kelayakan usaha susu sapi murni perlu dianalisis dengan menggunakan
beberapa kriteria kelayakan investasi antara lain :
3.3.1. Payback Period
Payback Periode yaitu menilai suatu proyek didasarkan pada perlunasan biaya
investasi oleh net benefit, yang hasilnya merupakan satuan waktu.
Rumus Payback Period menurut Umar (2003 : 197) adalah :
Nilai Investasi
Payback Period=--------- XI tahun
Kas Masuk Bersih
Kriteria Penilaian : Jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum
payback period-nya maka ususlan investasi dapat diterima.
3.3.2. Net Present Value (NPV)
NPV merupakan selisih antara present value dari pada benefit dan present
value dari pada biaya. Rumus Net Present Value (NPV) menurut Kadariah, dkk
(1978 : 29) adalah :
B, - C,
n
NPV =
l:
t=I (l+i)'
di mana : B,
=
Benefit sosial kotor sehubungan dengan sesuatu proyek pada tahun t
C,
=
Biaya sosial kotor sehubungan dengan proyek pada tahun t
n
=
Umur ekonomis dari pada proyek
=
Social Opportunity Cost of Capital, yang ditunjuk sebagai Social
Discount Rate
Kriteria Penilaian : Dalam evaluasi suatu proyek tertentu, tanda "go" dinyatakan oleh
nilai NPV > 0. Jika NPV = 0, berarti proyek tersebut mengembalikan persis sebesar
Social Opportw1ity Cost of Capital. Jika NPV < 0, proyek supaya ditolak, artinya ada
penggunaan lain yang lebih menguntungkan untuk sumber-sumber yang diperlukan
proyek.
3.3.3. Net BC Ratio
Net benefit cost ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di
discount positif (+) dengan net benefit yang telah di discount negatif (-).
Rumus Net BC Ratio menurut Ibrahim (2003 : 151) adalah:
n
L:
NB(+)
i=l
NetB/C =
n
L:
NB(-)
i=I
Kriteria Penilaian : Jika nilai Net BC Ratio lebih besar dari I (satu) berarti gagasan
usaha/proyek tersebut layak untuk dike1jakan dan jika lebih kecil dari I (satu) berarti
tidak layak untuk dikerjakan. Untuk Net BC Ratiosama dengan 1 (satu) berarti cash
inflow sama dengan cash outflow, dalam present value disebut dengan Break Even
Point (BEP), yaitu total cost sama dengan total revenue.
3.3.4. Internal Rate of Return (IRR)
IRR atau Internal Rate of Return aclalah suatu tingkatan discount rate yang
menghasilkan internal rate of return sama clengan 0 (no!). Dengan demikian apabila
basil perhitungan IRR lebih besar clari Social Opportunity Cost of Capital (SOCC)
dikatakan proyek/usaha tersebut feasible, bila sarna dengan SOCC berarti pulang
pokok dan di bawah SOCC proyek tersebut tidakfeasible.
Rumus Internal Rate ofReturn (IRR) menurut Ibrahim (2003 : I 47) adalah:
NPV1
IRR=i1 +
. (ii-i1)
(NPV 1- NPV2)
di mana:
i1 adalah tingkat discount rate yang menghasilkan NPV 1
ii adalah tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2
3.3.5. Analisis Sensitivitas
Analisis
sensitivitas merupakan
penguJian
kepekaan
usaha
terhadap
perubahan biaya-biaya. Dalarn usaha susu sapi murni ini, pengujian analisis
sensitivitas yaitu pada perubahan harga output dan harga input serta tingkat suku
bunga.
Pada harga input berubah naik menjadi 2 persen dan 3 persen, dikarenakan
pada biaya operasional yang tidak selalu tetap. Kemudian tmtuk harga output turun
4 persen dan 5 persen pada susu mumi dengan rasa, karena keadaan pada peristiwa
tertentu seperti liburan sekolah, bulan Ramadhan, dan haii raya.
Sedangkan tingkat suku bunga yang diujikan pada analisis sensitivitas yaitu
15 persen dan 18 persen yang merupakan nilai tertinggi tingkat suku bunga kredit
investasi dari tahun 2002 - 2004.
Secarn rinci terdapat beberapa perubahan yang akan digunakan dalam analisis
sensitivitas pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Harga output dan harga input tetap, suku bunga meningkat 18 persen.
2. Harga output tetap, harga input meningkat 2 persen dan suku bunga tetap
15 persen.
3. Harga output tetap, harga input meningkat 2 persen dan suku bunga
meningkat 18 persen.
4. Harga output tetap, harga input meningkat 3 persen dan suku bunga tetap
15 persen.
5. Harga output menurun 4 persen, harga input tetap dan suku bunga tetap
15 persen.
6. Harga output menurun 4 persen, harga input tetap dan suku bunga meningkat
18 persen.
7. Harga output menurun 5 persen, harga input tetap dan suku bunga tetap
15 persen.
Beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Biaya investasi yang digunakan adalah berlaku pada tahun 2004.
2. Harga input yang digunakan adalah berlaku pada tahun 2004 begitu juga
untuk harga output yang harga jual rata-ratanya ditingkat pasar para
pengusaha susu sapi mumi, yaitu susu dengan rasa berharga Rp 1.200,00
untuk ukuran 200 ml dan Rp 3.000,00 untuk ukuran 500 ml. Sedangkan susu
tanpa rasa berharga Rp 2.500,00 w1tuk ukuran 500 ml.
3. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah 15 persen yang merupakan tingkat
snku bunga kredit investasi rata-rata tahun 2004 (Januari - November).
4. Macam susu yang diusahakan oleh usaha susu murni adalah susu dengan rasa
dan susu tanpa rasa (segar).
5. Sumber modal selurulmya adalah modal sendiri.
6. Tarif pajak penghasilan yang digunakan berdasarkan kriteria pajak dalam
pasal 17 Undang-undang Republik Indonesia Tahun 2000 tentang Perubahan
Ketiga Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.
Dalam UU tersebut pajak penghasilan dibawah Rp 50.000.000,00/tahun
dikenakan IO persen. Antara Rp 50.000.000,00 - Rp 100.000.000,00/tahun
dikenakan 15 persen. Dan diatas Rp 100.000.000,00/tahun dikenakan tarif
sebesar 30 persen.
7. Umur proyek adalah 4 tahun ditentukan berdasarkan laktasi ke-4. Hal ini
disebabkan karena pada laktasi selanjutnya sapi semakin tua dan rata-rata
produksi susu menurun.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
"Rahmawati Jaya" merupakan perusahaan yang bergerak dibidang susu sapi
murni. Sejarnh perusahaan "Rahmawati Jaya" ini merupakan warisan dari orang tua
Bapak Muhammad yang sudah merupakan hobi dalam beternak sapi. Orang tua
Bapak Muhammad mulai betemak pada tahun 1970 dengan jumlah sapi 10 ekor, pada
saat itu usahanya sangat sederhana sekali, dimana penjualan susunya hanya
menggUllakan kemasan plastik putih polos. Kini usaha tersebut sudah diwarisi kepada
Bapak muhammad, dan pada tahun 1990 barulah keluar izin SIUP (Surat Izin Usaha
Perdagangan) dengan memberikan nama perusahaan "Rahmawati Jaya" yang diambil
dari nama anak perempuan Bapak Muhammad yaitu "Rahmawati". Jumlah sapi pada
saat itu kurang I lebih I 00 ekor.
Tahun 1995 "Rahmawati Jaya" melakukan diversifikasi produk yaitu dengan
pemberian rasa pada susu murni tersebut, beberapa rasa yang diberikan antara lain
rasa coklat, strawben-y, durian, dan putih manis. Ilmu dalam pengolahan rasa tersebut
didapat dari pelatihan putra Bapak Muhammad yaitu Bapak Husein di Institut
Pertanian Bogor (!PB) pada tahun 1992.
Pada saat ini (tahun 2004) jumlah sapi di Perusahaan "Rahmawati Jaya" 160
ekor berjenis Friesien Holland (FH), yang terdiri dari 60 ekor sapi yang siap untuk
diperah susunya clan sisanya anak sapi (pedet) clan sapi pejantan dewasa. Usaha
keluarga yang turun-menurun ini, diawali oleh orang tua dari Bapak muhammad yang
hingga kini dikelola oleh Bapak Muhanunad bersama dengan anak-anaknya.
Proses pengembangan usahanya, Perusahaan "Rahmawati Jaya" pernah
melakukan promosi pada media periklanan yaitu Pasar Info. Hal ini dilakukan untuk
memperkenalkan produknya agar dapat meningkatkan penjualannya dan memperluas
pemasarannya.
4.2. Lokasi Perusahaan dan Pemeliharaan Sapi
Perusahaan "Rahmawati Jaya" berlokasi di Jalan Pengadegan Utara III No. 7
Jakarta Selatan. Perusahaan ini mempunyai luas sekitar 1000 m2 yang merupakan
milik keluarga Bapak Muhammad yang memiliki 3 tempat bagian yaitu peternakan
(kandang) yang berjumlah 10 kandang, tempat tinggal pemilik sekaligus tempat
produksi dan keuangan, dan tempat tinggal pekerja peternakan berupa mess
karyawan. Letak antara bagian-bagian tersebut berdekatan dan masih di dalan1 satu
areal yang meliputi kegiatan pemeliharaan, produksi, dan kegiatan keuangan.
4.3. Sistem Ketenagakerjaan
Pada perusahaan "Rahmawati Jaya" sistem ketenagakerjaan yang dipakai
yaitu sistem kekeluargaan dimana pada bagian produksi clan keuangan dikelola oleh
keluarga Bapak Muhammad yang dipimpin oleh anaknya bernama Husein.
Sedangkan bagian peternakan dikelola oleh tenaga ke1ja dari Juar yang sudah
memahami tentang memelihara sapi perah, dan peternakan ini dipimpin oleh Bapak
Muhammad. Kegiatan pemasaran dan pendistribusian susu dipercayakan kepada
distributor yang tidak diberi upah/gaji karena hasil dari penjuallannya dibagi menjadi
60% untuk pemilik dan 40% bagi distributor yang mendistribusikannya.
Jumlah karyawan di perusahaan "Rahmawati Jaya" ada 13 orang yang terdiri
dari
4
orang
dibagian
produksi
dan
keuangan,
9
orang
dibagian
petemakan/pemeliharaan sapi perah yang berumur mulai dari 30 tahun keatas. Dan
tingkat pendidikannya mulai dari lulusan SMP.
Bagian petemakan memulai pekerjaan dari pukul 06.00 -
l 0.30 dan
dilanjutkan lagi dari pukul 13.00 - 18.00 yang meliputi pcmberian pakan sapi,
pemerahan susu sapi, dan pembersihan sapi serta kandangnya. Sedangkan bagian
produksi dimulai setelah pemerahan susu pada pukul 07.00 - 10.00 dan dilanjutkan
pukul 15.00- 17.00.
4.4. Fasilitas dan Peralatan Perusahaan
Fasilitas dan peralatan yang digunakan perusahaan meliputi di bagian
produksi yaitu alat-alat untuk memasak/mengolah susu sepe1ti kompor, panci. Dan di
bagian pengemasan susunya menggunakan kantnng plastik yang terdiri dari dua
ukuran yaitu 500 ml dan 200 ml bercetakan gambar sapi perah serta tulisan
"Rahmawati jaya".
Setelah
itu
untuk
penyegelannya
menggunakan
mesm
press/penyegel kemasan plastik.
Di
bagian
peternakan/pemeliharaan
perusahaan
menyediakan
saluran
pembuangan untuk limbah cair dan bak untuk penampungan limbah padat agar tidak
mencemari lingkungan disekitarnya. Kemudian limbah yang te:lah dikumpulkan tadi
diambil oleh para petani yang digunakan untuk pupuk.
Selain itu perusahaan "Rahmawati .Jaya" menyediakan tempat tinggal
semacam
mess
untuk
para
karyawannya
yang
masih
berada
di
dalam
lingkungan/areal perusahaan.
4.5. Proses Pengemasan
Dalam
proses
pasca panen di
perusahaan
Rahmawati .1aya masih
menggunakan alat yang sederhana yaitu peralatan memasak seperti kompor dan panci
w1tuk mengolah susu. Susu yang diolah dibagi dua macam yaitu susu tanpa rasa dan
susu dengan rasa.
Proses pembuatan susu tanpa rasa hanya langsung dikemas plastik berukuran
500 ml kemudian disegel dengan mesin penyegel. Untuk proses pembuatan susu
dengan rasa yaitu dimasak dengan menggunakan uap hingga panasnya mencapai
80°C dan kemudian diturunkan hingga 45°C. Susu hangat diberi perasa, pewama, dan
pemanis yang terdiri dari empat rasa yaitu coklat, strawberry, durian, dan putih
manis. Setelah matang, susu rasa dikemas dalam plastik menjadi dua ukuran yaitu
500 ml dan 200 ml dan terakhir dipress/disegel dengan mesin pengepress/penyegel.
Selanjutnya susu siap dijual/dipasarkan.
BABV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Usaha Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya"
5.1.1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar yang dilakukan perusahaan "Rahmawati Jaya" dapat dilihat
melalui potensi pasar dan aspek pemasaran yang diterapkan menggunakan sistem
bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi.
5.1.1.1. Potensi Pasar Susu Sapi Murni
Sebagai produsen susu, potensi di Indonesia masih sangat besar seperti
tercantwn pada Jumlah konsumsi susu tahun 1997 - 2003. Berikut perinciannya yang
dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Jwnlah Konsumsi Susu di Indonesia Tahun 1997 - 2003*
No.
Tahun
Jumlah Konsumsi.Susu (000 ton)
I.
1997
1.116,5
2.
1998
897.4
.) .
1999
1.116,0
1.400,0
4.
2000
5.
2001
1.262,9
6.
2002
1.266,4
2003*
7.
1.350,5
Keterangan : *) Estimasi
Swnber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan Departemen Pertanian
Republik Indonesia, 2003
0
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah konsumsi susu di Indonesia dari
tahun 1997 - 1998 walaupun mengalami penurunan sebesar 19,6 persen tetapi pada
tahun 1998 - 1999 te1:jadi peningkatan sebesar 24,3 persen, tahun 1999 - 2000
meningkat 25,4 persen, tahun 2000 - 2001 turun 9,8 persen kemudian mengalami
peningkatan kembali dari tahun 2001 - 2002 yaitu 0,3 persen dan tahun 2003
bertambah meningkat sebesar 6,6 persen. Sehingga rata-rata peningkatan jumlah
konsumsi susu di Indonesia dari tahun 1997 - 2003 sebesar 4,53 persen. Jadi
diperkirakan pada tahun berikutnya jumlah konsumsi susu di Indonesia akan terns
meningkat seiring dengan peningkatanjumlah penduduk.
5.1.1.2. Bauran Pemasaran Susu Sapi Murni
Pemasaran yang dipakai pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" secara tidak
langsung telah menerapkan strategi bauran pemasaran yang antara lain meliputi
produk, harga, distribusi, dan promosi.
5.1.1.2.1. Produk
Perusahaan "Rahmawati Jaya" menyediakan berbagai macam ukuran dan
jenis susu sapi yakni susu sapi murni tanpa rasa (mentah) dan susu sapi dengan rasa
(matang) yang siap untuk diminum.
Susu sapi murni tanpa rasa (mentah) dikemas dengan 1 ukuran yaitu 500 ml,
dan dalam kemasannya yang menggunakan kantung plastik diberi cetakan label
bergambarkan susu sapi perah serta bertuliskan nama perusahaan "Rahmawati Jaya"
berikut dengan nomor telepon yang disegel dengan menggunakan mesin press/segel.
Sedangkan susu sapi dengan rasa (matang) yang siap untuk diminum memiliki
4 macam rasa yaitu, coklat, strawbery, durian, dan putih manis (vanila). Susu tersebut
dikemas dalam 2 ukuran yaitu, 500 ml dan 200 ml yang dikemas sanm seperti susu
sapi murni tanpa rasa (mentah).
5.1.1.2.2. Harga
Dalam pemberian barga, Pernsabaan "Rabmawati Jaya" melakukannya sesuai
dengan ukuran dan jenis produknya. Untuk jenis susu sapi murni tanpa rasa (metab)
barganya agak lebib rendah dari pada barga susu sapi dengan rasa (matang) yang siap
diminum. Dalam proses pasca panen susu sapi murni tanpa rasa (mentah) lebih
sederbana dibandingkan dengan susu sapi dengan rasa (matang) yang membutubkan
bahan-baban tan1baban selama proses pengolabannya.
Untuk barga susu sapi murni tanpa rasa (mentab) Pernsabaan "Rabmawati
Jaya" memberikan barga sebesar Rp 2.500,00 per 500 ml. Sedangkan barga susu sapi
dengan rasa (matang) yang siap untuk diminum Perusabaan "Rahmawati Jaya"
memberikan barga sebesar Rp 3.000,00 per 500 ml dan Rp 1.200,00 per 200 ml untuk
semua rasa yang ditawarkan.
5.1.1.2.3. Distribusi
Dalam pendistribusiannya, Perusabaan "Rahmawati Jaya" bekerja sama
dengan distributor yang menggunakan sistem bagi basil, dimana 60 % basil peqjualan
untuk "Ral1mawati Jaya" dan 40 % untuk distributor.
Alat transpmiasi yang dipakai oleb distibutor adalab kendaraan sepeda motor
yang dilengkapi kantung untuk tempat produknya. Kendaraan tersebut merupakan
milik distributor sendiri, sebingga segala beban biaya kendaraan tersebut ditanggung
oleb pibak distributor.
Pendistribusian susu "Rahmawati Jaya" terdapat dalam Gambar 2 berikut ini :
Distributor
Konsumen
Distributor
Pedagang
Pengecer
Produsen
1
Konsumen
Gambar 2. Jalur Distribusi Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya"
Pada jalur pendistribusian yang pertama,
produsen mendistribusikan
produknya melalui distributor yang kemudian dijual kapada konsumen sesuai
pesanan.
Sedangkan pada jalur pendistribusian yang kedua, produsen mendistribusikan
produknya melalui distibutor yang kemudian disalurkan kepada pedagang pengecer
setelah itu dijual kepada konsumen. Pada pedagang pengecer ini biasanya seperti
rumah makan dan toko-toko.
5.1.1.2.4. Promosi
"Rahmawati Jaya" pernah melakukan promosi melalui media cetak yaitu
Pasar Info, tetapi promosi tersebut hanya dilakukan sekali saja karena promosi
melalui omongan-omongan I dari mulut ke mulut sudah menjadi andalan perusahaan
ini. Disamping itu, promosi secara tidak langsung telah dilakukan oleh para
distributor yang mempergunakan sepeda motornya.
5.1.2. Aspek Teknis
5.1.2.l. Lokasi Produksi
Lokasi produksi pada perusahaan "Rahmawati Jaya" memiliki luas I 000 m2 .
Luas lahan ini sudah termasuk tempat pembuatan susu murni, kandang sapi, dan
rumah tinggal pemilik serta tenaga ke1janya/karyawannya yang diberi tempat tinggal
khusus seperti "Mess".
Salah satu faktor yang paling menentukan dalam usaha susu sapi murni yaitu
lokasi produksi. Sapi perah yang mempunyai ukuran tubuh besar membutuhkan
tempat yang cukup luas, dan sebagai mahluk hidup untuk ke:langsungan hidupnya
sangat membutuhkan air. Selain itu, hewan tersebut selalu mengeluarkan kotoran
dimana perlu diperhatikan karena menyangkut kebersihan dan kesehatan, maka perlu
adanya saluran dan tempat untuk mengalirkan pembuangan kotoran/limbah dari sapi
perah tersebut.
Untuk kebersihan agar kesehatan terjaga perlu dibuat saluran dan tempat
pembuangan kotoran/limbah. Di perusahaan "Rahmawati Jaya" memiliki tempat
pembuangan
kotoran/limbah
berupa
bak
penampungan
sebagai
tempat
kotoran/limbah padat dan juga saluran untuk menyalurkan kotoran/limbah cair yang
menuju selokan dan selanjutnya mengalir ke kali yang jaraknya kurang lebih 55 m.
Pada kebutuhan air yang tersedia di perusahaan "Ralrmawati Jaya" sudah
sangat mencukupi dan berkualitas cukup baik karena air berwarna bening dan tidak
bau. Air yang digunakan berasal dari dalam tanah yang disedot menggunakan mesin
pompa bertipe jet, sehingga volume air untnk pemakaiannya sangat cnkup dan baik
pula untuk dipergunakan sebagai air minum sapi tersebut. Air merupakan salah satu
faktor yang sangat mempengaruhi jumlah produksi susu yang dihasilkan seekor sapi
perah. Untuk mendapatkan I liter snsu, seekor sapi perah membutuhkm1 3,5 - 4 liter
all" mmum. Selain untuk minum, mr juga penting untuk memanclikm1 cla11
membersihkan ka11clm1g sapi tersebut untuk mencegah penyakit.
5.1.2.2. Kcgiatan Pemcliharaan Sapi Perah
Kegiata11 pemelihm·aan sapi perah ym1g
clilakukan pacla perusahaa11
"Rahmawati Jaya" per harinya climulai clari pukul 06.00 - 10.30 clan 13.00 - 18.00.
kegiatan yang meliputi pacla pemeliharaan sapi perah tersebut antara lain :
Pemerahan Susu
Pemberia11 Paka11 cla11 Minum
Pembersiha11 Sapi cla11 Ka11clang
Pema11taua11 Keaclaan/Konclisi Sapi
sebelum melakukan pemerahan susu peke1ja membersihkan ambing susu sapi
tersebut clengm1 lap kain yang menggunaka11 air hangat agar kebersihan susu tetap
terjaga clan steril. Kegiatan pemerahan susu clilakuka11 mulai pukul 06.00. Susu yang
telah cliperah langsung clilakuka11 proses pasca pa11en untuk menghinclari basi ya11g
terlalu clini.
Pembersihan sapi clilakukan pacla pagi hari sebelum pemberian pakan
konsentrat. Hal ini clilakukan agar sapi clapat segera terkena sinm· matahari untuk
mengeringka11 tubuhnya. Seclangkan pembersihan kanclm1g clilakukan pacla sela11g
waktu a11tm·a sebelum clan sesuclah pemberian paka11. Kegiatm1 pembersihan
clilakuka11 agar clapat mencegah penyakit clari kuma11 ya11g bersarang pada kotora11
clan mengura11gi bau yang ticlak enak.
Pada
memberikan
pemberian pakan
dua
jenis
dan
pakan,
mmum
yaitu
perusabaan "Rahmawati Jaya"
pakan
hijauan
berupa
rumput
likat(50kg)/hari/ekor dan pakan konsentrat yang mereka sebut dengan comboran
berupa campuran ampas tabu 50kg/hari, bungkil kelapa dan dedak 240kg/hari yang
mereka beli dari koperasi daerah. Untuk bungkil kelapa dan dedak sudah berupa
campuran
sedangkan
ampas
tabu
terpisah,
kemudian
"Rahmawati
Jaya"
mencampurkannya. Pemberian pakan hijauan berupa rumput diberikan pada 07.00
dan 17.00. sedangkan pakan konsentrat diberikan pada pukul 09.00 dm1 13.00. untuk
perinciarmya dapat dilihat pada Lmnpiran I.
Untuk pemantauan keadaan/kondisi sapi tersebut dilakukan pengamatan
langsung oleh para pemelihara sapi, jika ada sapi yang kondisinya tidak normal, maka
perusahaan "Rahmawati Jaya" memanggilkan tenaga ahli pengobatan dari koperda
(koperasi daerah) yang berlokasi di Tanjung Barat Jakarta Selatan.
5.1.2.3. Kcgiatan Pcngolahan Susu Murni
Kegiatan pengolahm1 susn ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu susu tanpa rasa
dan susu dengan rasa. Adapun dalan1 proses pengolahmmya sebagai berikut :
1) Susu tanpa rasa
Susu yang telab diperab kemudian disaring sambil dimasukkan ke dalam
kaleng susu (milk can) untuk dikumpulkfil1. Susu dapat langsung dikemas dengan
kantung plastik berukuran 500 ml dfil1 disegel. Penyegelfil1/penutup rapat kemasfil1
kfil1tung plastik itu menggunakan mesin press penutup plastik agar susu tersebut
kedap udara dan tidak mudah cepat basi.
2) Susu dengan rasa
Ada beberapa tahapan proses dalam pengolahan susu dengan rasa sebagai
berikut ini :
a) Persiapan peralatan dan bahan tan1bahan
Peralatan yang digunakan untuk pengolahan susu dengan rasa antara lain :
-Kompor gas
- Tabung gas (Bahan Bakar)
- Dua buah panci (berbeda ukuran)
- Sendok besar untuk pengaduk
Sedangkan komposisi bahan bakunya yaitu gula putih dan rasa tiruan (essens)
vanila, coklat, strawberi, dan durian.
b) Pemasakan
Pada proses pemasakannya, terlebih dahulu memasak air hingga mendidih
pada panci pertama, kemudian panci kedua yang bemkuran agak kecil berisi
susu dimasukkan kedalam panci pertama. Susu ini dimasak dari penguapan air
yang mendidih tersebut dan selama pemasakan susu hams sering diaduk agar
panasnya merata. Setelah panas suhu mencapai 80
°c
diberikan gula putih.
Sebelum diberikan rasa buatan suhunya hams diturunkan dahulu hingga 45°C
kemudian dapat diberikan rasa dan diaduk hingga merata. Untuk pengemasan
susu ini menggunakan dua ukuran berbeda yaitu 200 ml dan 500 ml
sedangkan penyegelan/penutup rapat plastik tersebut sama seperti pada
pembuatan susu tanpa rasa.
5.1.3. Aspck Manajemen
Aspek manajemen ini meliputi bentuk usaha, tugas tenaga kerja, dan upah
tenaga kerja. Bentuk usaha yang dikelola Perusahaan "Ralnnawati Jaya" adalah usaha
perseorangan dan hanya memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
Tenaga kerja yang terdapat di Perusahaan "Rahmawati Jaya" dibagi oleh dua
bagian, yaitu :
a. Bagian pemeliharaan sapi
Pada bagian
ini
perusahaan "Rahmawati Jaya"
dalam
menentukan
pegawainya tidak mensyaratkan secara formal tetapi ha! yang sangat dibutuhkan yaitu
kerajinan dan mau mempelajari pemeliharaan sapi perah. Pengetahuan dan keahlian
dari peke1jaannya hanya dengan berlatih sehingga memperoleh pengalaman. Pada
saat ini perusahaan "Rahmawati Jaya" memperke1jakan sebanyak 9 orang dengan
tingkat pendidikan setara dengan SMP dan SMA yang rata-rata umur mereka saat ini
diatas 30 tahun. Adaptm tugas yang harus mereka lakukan antara lain memberi pakan,
membersihkan sapi dan kandangnya, mengontrol/mengamati keadaan sapi tersebut
dan memerah susu.
Waktu bekerja pada pemeliharaan sapi perah ini dimulai dari pukul 06.00 10.30 dan 13.00 - 18.00, selang waktu antara pukul 10.30 - 13.00
diisi untuk
beristirahat dan kegiatan lainnya. Dan untuk upah yang mereka dapat per bulannya
sebesar Rp 500.000,00.
b. Bagian pengolahan susu dan keuangan
Pada bagian pengolahan susu perusahaan "Rahmawati Jaya" memperke1jakan
keluarganya sendiri sebanyak 4 orang. Tugas yang mereka lakukan yaitu mulai dari
pemasakan hingga sampai pada pengemasan. Dan satu orang yang merupakan anak
pertama dari Bapak Muhammad merangkap sekaligus menangani keuangan. Keahlian
pengolahan susu perusahaan "Rahmawati Jaya" diperoleh melalui pelatihan
pengolahan susu di Institut Pe1ianian Bogor (IPB).
Waktu yang dimiliki para pengolah susu ini dimulai dari pukul 07.00 - 10.00
dan 15.00 - 17.00. Dan untuk upah, mereka tidak memperhitungkannya tetapi hanya
berdasarkan dari keuntungan penjualan untuk kebutuhan keluarga Bapak Muhammad.
5.1.4. Aspek Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu karakteristik usaha ym1g perlu diperhatikan
agar di sekitar tempat usaha tidak mendapatkan kerugian yang bisa berakibat menjadi
penghambat dalam pelaksanaan usaha tersebut. Aspek lingkungan yang terdapat pada
perusahan "Rahrnawati Jaya" yaitu meliputi kebersihan dari limbah padat dan cair
serta bau yang tidak enak dari sapi mereka. Perusahaan "Rahmawati Jaya" pemah
ditawarkan oleh Koperda (Koperasi daerah) Tanjung Barat untuk pindah tempat
usaha di daerah Banten yang sepi dm·i perumahan, tetapi perusahaan "Rahmawati
Jaya" menolak karena alasan lokasi yang jauh dan kurangnya keamanan.
Walaupun perusahaan "Rahawati Jaya" berlokasi di perumahan tetapi
letaknya berada pada ujung perumahan dan agak dekat dengan kali. Langkah-langkah
yang dilakukan perusahaan "Rahmawati Jaya" dalan1 mengatasi limbahnya, antara
lain membuat bak untuk penampungan limbah padat yang dihasilkan dari sapinya dan
saluran pembuangan untuk mengalirkan limbah cair menuju ke selokan yang
diteruskan ke kali. Untuk mengatasi bau yang ditimbulkan dari sapi tersebut,
perusahaan "Rahmawati Jaya" melakukan kebersihan kandang dan sapi tersebut agar
baunya dapat dikurangi semaksimal mungkin.
5.2. Analisis Kelayakan Usaha Susu Sapi Murni
5.2.1. Aspek Keuaugan
Aspek keuangan ini dianalisis dengan menggunakan cashflow yang terdiri
dari perhitungan inflow dan outflow pada usaha susu sapi murni. Setelah cashflow
diperhitungkan, maka untuk mengetahui kelayakan usaha susu sapi murni digunakan
beberapa analisis kriteria kelayakan investasi.
5.2.1.1. Cashflow
Cashflow merupakan aliran kas dari usaha susu sapi murni yang terdiri dari
inflow (penerimaan usaha) dan outflow (pengeluaran usaha). Sehingga dalam aliran
kas tersebut dapat menentukan investasi dan kewajibannya.
5.2.1.1.1. Inflow
Inflow yang berada di dalam cashflow mernpakan suatu aliran kas masuk atau
penerimaan bagi usaha. Inflow yang terdiri di Pernsahaan "Rahmawati Jaya" antara
lain penerimaan penjualan dan penerimaan sampingan.
- Penerimaan penjualan
Penerimaan penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari usaha penjualan
susu sapi. Jumlah penerimaan ini meningkat setiap tahun hingga sampai batas optimal
yaitu 4 tahun. Hal ini disebabkan optimal produksi susu sapi perah sampai pada
laktasi ke-4, lebih dari itu rata-rata produksi susu mengalami penurunan.
Harga jual susu ditentukan berdasarkan rata-rata harga susu sap1 mum1
dipasaran. Harga jual yang dipakai dalam analisis ini yaitu susu dengan rasa
Rp 1.200,00 untuk ukuran 200 ml dan Rp 3.000,00 untuk ukuran 500 ml. Selain itu
susu tanpa rasa Rp 2.500,00 per 500 ml (Lampiran 2). Kemudian untuk produksi susu
sapi pada tahun pertama mencapai 400 It per hari, dengan proporsi 30 persen untuk
susu dengan rasa yaitu 120 It dan 70 persen untuk susu tanpa rasa yaitu 280 It. Total
penerimaan berdasarkan dari tingkat produksi dan besarnya nilai produksi pada tahun
pertama dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Total Nilai Produksi Susu "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004)
Jenis Susn
Produksi Susu (liter/tahun) .
Susu dengan rasa 120 It X 360 hari = 43.200
280 It X 360 hari = 100.800
Susu tanpa rasa
Jumlah
Sumber : Data Pnmer "Ralunawat1 Jaya", 2004
Harga
Total(Rp)
<Rn/lit~~+-~~~~~4
6.00 0
5.00 0
259.200.000
504.000.000
763.200.000
Hasil produksi susu yang diperoleh Perusahaan "Rahmawati Jaya" pada tahun
pertama adalah berjumlah 144.000 It dan penerimaan penjuaian susu berjumlah
Rp 763.200.000
Pada tahun pertama produksi, perusahaan "Rahmawat:i Jaya" menghasiikan
susu 144.000 It, pada tahun kedua produksi menghasilkan susu 151.200 It yang
meningkat sebesar 5 persen, pada tahun ketiga produksinya meningkat 172.800 It
yang mengaiami peningkatan 14,3 persen dan seianjutnya pada tahun keempat
produksinya sebesar 194.400 It meningkat 12,5 persen (Lampiran 3).
Pada usaha susu sapi mumi "Rahawati Jaya" total penerimaan hasil penjualan
susu dari tahun pertama produksi sebesar Rp 763.200.000,00 dan pada t:ahun kedua
produksi sebesar Rp 801.360.000,00 atau sebesar 5 persen. Rata-rata peningkatan
penjuaian susu yang diperoieh perusahaan "Rahmawati Jaya" adalah sebesar 10,3
persen (Lampiran 4). Peningkatan ini disebabkan besamya minat masyarakat
terhadap susu serta pada peristiwa-peristiwa te1ientu seperti pesta uiang tahun,
pemikahan, dan lain-lain.
- Penerimaan sampingan
Penerirnaan sampingan merupakan penerirnaan yang didapat bukan dari usaha
ut:arna. Pada usaha susu sapi mumi, penerirnaan sampingan yang diperoleh
perusahaan "Rahmawati Jaya" yaitu dari hasil penjuaian sapi dewasa. Berikut adaiah
penerirnaan sampingan pada tahun pertama yang dirinci pada TabeI 7.
Tabel 7. Penerimaan Sampingan "Rabmawati Jaya" pada Tahw1 Pertama (2004)
Keterangan
Jumlah (ckor)
Berat
(kg/ekor)
1.000
Sapi
3
dewasa
Sumber: Data Primer "Rabmawati Jaya", 2004
Hai·ga
(Rp/kl')
15.000
.
Total (Rp)
45.000.000
Setiap tahtm perusahaan "Rahmawati Jaya" dapat menjual 3 ekor sapi dewasa
dengan harga yang sesuai di pasaran harga daging sapi per kg. Pada tahun pertama
pendapatan sampingan yang diperoleh Rp 45.000.000,00 dan tahun kedua
Rp 51.000.000,00 dengan peningkatan sebesar 13,3 persen. Rata-rata peningkatan
penerimaan sampingan perusahaan "Rahmawati Jaya" adalah sebesar 10 persen.
5.2.1.1.2. Outflow
Outflow adalah aliran kas yang dikeluarkan oleh suatu usaha. Outflow usaha
susu sapi murni dikelompokkan menjadi tiga macam, yai1u biaya investasi, biaya
operasional, dan biaya tetap.
- Biaya invetasi
Biaya investasi yang dikeluarkan oleh usaha susu sapi murni ini dilakukan
pada tahun pertama. Dimana, biaya tersebut yang dikeluarkan antara lain bangunan
(Tempat pembuatan susu, mess untuk karyawan, kandang sapi) dan peralatan.
Peralatan yang digunakan oleh usaha susu sapi murni adalah ember, milkcan, kompor
gas, tabung gas, panci, dan mesin penyegel kemasan susu. Berikut rincian biaya
investasi untuk tahun pertama pada Tabel 8.
Tabel 8. Biaya Investasi "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004)
Keterangan
Harga Satuan (Rp)
Unit .
Bangunan
I
I 0.000.000,00
Ember
18
10.000,00
Kompor gas
1
175.000,00
Tabung gas
I
250.000,00
Milk can
100.000,00
8
Panci
I
200.000,00
Mesin penyegel
1
200.000,00
Total
Sumber: Data Primer "Rahmawat1 Jaya", 2004
· Jumlah (Rp)
10.000.000,00
180.000,00
175.000,00
250.000,00
800.000,00
200.000,00
200.000,00
11.805.000,00
Ember yang digunakan oleh usaha susu sapi murni mempunyai kapasitas 10 It
dan berfungsi untuk menampung susu sementara pada saat pemerahan dilakukan agar
tidak merusak susu dari tumpahan yang terbuang sia-sia.
Milk can merupakan salah satu komponen penting dalam usaha ini, yang
berfungsi untuk menampung susu-susu dari ember setelah pemerahan. Selain itu,
milk can juga be1manfaat untuk mencegah dari terkontaminasi dan mengurangi
percepatan kerusakan susu (basi).
Kompor gas merupakan sarana untuk pembuatan su:m dengan rasa yaitu
pemanasan dengan suhu dibawah I oo0c yang disebut pasteurisasi. Selanjutnya
tabung gas adalah tempat bahan bakar gas, dimana pada saat pertan1a kali membeli
bahan bakar gas harus sekaligus dengan pembelian tabungnya, agar pada saat
pembelian berikutnya hanya membeli bahan bakarnya saja.
Panci digunakan untuk wadah susu dalam proses pembuatan susu. Panci yang
dipakai pada usaha susu sapi murni ini dalam satu unit terdiri dari 2 jenis panci yang
mempunyai ukuran berbeda serta sendok pengaduk.
Mesin penyegel kemasan susu yakni alat untuk menyegel susu yang telah
dimasukkan kedalam kemasan plastik. Manfaat plastik disegel adalah agar susu
tersebut tidak tumpah dan tidak terkontiminasi, selain itu susu menjadi lebih tahan
lama/awet. Adapun biaya penyusutan dari bangunan dan peralatan dapat dilihat pada
Lampiran 5.
- Biaya operasional
Biaya operasional mernpakan biaya yang dikeluarkan untuk terlaksananya
suatu kegiatan usaha. Biaya operasional yang dikeluarkan usaha susu sapi murni
berupa pakan, obat-obatan + jasa paramedis, kemasan susu, bahan bakar gas, dan
bahan baku pengolahan susu dengan rasa. Berikut merupakan rincian biaya
operasional tahun pertama pada Tabel 9.
Tabel 9. Biaya Operasional "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004)
Harga (Rp)
Kcteran1rnn
J.umlah
* Pakan:
120 ikat/hari
3.500/ikat
rumput
50 kg/hari
5.500/kg
ampas tahu
240 kg/hari
konsentrat
1.200/kg
8 ekor/bulan
400.000/ekor
* Obat-obatan + jasa
paramedis
* Kemasan plastik :
200 bungkus/hari
200ml
500ml
160 bungkus/hari
500ml
560 bungkus/hari } 50/bungkus
2 tabung/bulan
52.000/tabung
* Bahan bakar gas
120 lt/hari
737,5/lt
* Bahan tambahan
(dengan rasa)
Keterangan: I tahun = 12 bulan atau 360 hari
Sumber : Data Primer "Rahmawati Jaya", 2004
Total (Rn)
.·
151.200.000
99.000.000
103.680.000
38.400.000
}
16.560.000
1.248.000
31.860.000
Pakan yang diberikan oleh usaha susu sapi mumi berupa pakan hijauan yaitu
rumput dan pakan konsentrat yang mereka sebut dengan nama comboran yaitu
campuran ampas tahu, dedak dan bungkil kelapa.
Untuk pengobatan sapi perah yang dilakukan perusaham "Rahmawati Jaya"
yaitu dengan memanggil ahli dalam pengobatan sapi yang selain menggnnakan jasa
paramedisnya sekaligus juga dengan obat-obatannya.
Kemasan susu pada usaha susu sapi mumi "Rahmawati Jaya" menggunakan
kantung plastik bersablon terdiri dari gambar dan tulisan. Kantung plastik yang
dipergunakan berukuran 200 ml dan 500 ml dengan harga sania yaitu Rp 50,00 per
lembar.
Bahan bakar gas dibutuhkan sebagai bahan bakar kompor untuk pemasakan
susu dengan rasa. Adapun gas yang dipakai adalah gas elpiji, dalam pemakaiannya
usaha susu sapi mumi "Rahmawatijaya" dalam I tabung gas bisa mencapai 2 minggu
dan harga bahan bakar gas Rp 52.000,00 per tabung.
Kebutuhan bahan tambahan pengolahan susu dengan rasa membutuhkan
antara lain pemanis, perasa/aroma, dan bahan lain seperti essenze yang merupakan
bahan kimia khusus untuk makanan. Adapun perbandingan sebagai ukuran
pengolahnnya terdapat pada Tabel I 0.
Tabel I 0. Bahan Tambahan Susu Dengan Rasa
No.
Bahan
1.
Gula
2.
Perasa
3.
Essense
Total
Komposisi dan Harga
4 kg/40 It X Rp 5000/kg
I bks/40 lt X Rp 6500/bks
I btl/40 It X Rp 3000/btl
·.
Jnmla!!_(Rn)
20.000
6500
3000
29.500
Rp/litcr
500
162,5
75
737,5
Pemanis (gula putih) menggunakan 4 kg per 40 It susu dengan harga Rp
5.000,00 per kg, perasa/aroma menggunakan I bungkus (90 gr) per 40 It susu dengan
harga Rp 6.500,00 per bungkus, dan bahan lain seperti essenze I botol per 40 It susu
dengan harga Rp 3.000,00 per botol. Jadi, jika dihitung keseluruhan biaya bahan
tambahan pengolahan susu dengan rasa adalah Rp 737,5 per liter susu.
- Biaya tetap
Biaya tetap adalah besarnya biaya yang tidak tergantung pada perubahan
jumlah produksi. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha susu sapi murni
"Rahmawati Jaya" antara lain tagihan listrik, telepon, upah tenaga kerja, dan upah
distributor yaitu 40 persen dari hasil penjualan susu. Dan berikut merupakan rincian
biaya tetap tahun pertama pada label 11.
Tabel 11. Biaya Tetap "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004)
Keteran2an
.
Nilai (Rn/bulan) ..
200.000
150.000
500.000
25.440.000
Listrik
Telepon
Upah tenaga kerja (9 orang)
Upah distributor (40% dari
penj ualan)
Sumber: Data Pnmer "Rahmawatl Jaya", 2004
Total (Rn)
.
2.400.000
1.800.000
54.000.000
305.280.000
Listrik dipergunakan sebagai sumber energi utama pada usaha ini dan sebagai
sarana komunikasi serta informasi yang dipergunakan usaha ini memakai telepon
yang mempunyai kemampuan waktu berkomunikasi secara cepat dengan biaya
terjangkau. Sedangkan upah tenaga kerja yang dibayarkan oleh perusahaan
"Rahmawati Jaya" yaitu sebesar Rp 500.000,00 per bulan untuk setiap satu tenaga
kerja.
5.2.1.2. Kriteria Kelayakan Investasi
Kriteria kelayakan investasi pada usaba susu sapi murni "Rahmawati Jaya"
berdasarkan cashflow yang terdiri dari inflow dan outflow maka dapat dianalisis
dengan payback period, NPV, Net BC Ratio, dan IRR. Berikut adalab nilai
penerimaan dan pengeluaran tabun pertama serta estimasi sampai pada tahun keempat
untuk mengetabui pendapatannya pada Tabel 12.
Tabel 12. Estimasi Pendapatan "Rahmawati Jaya" Selama Empat Tabun
(Rp)
Keteram:mn
Inflow:
-Penerimaan penjualan
-Penerimaan sampingan
Outflow:
-Biaya investasi
-Biaya operasional
-Biaya tetap
Total cashflow
PPh (10%)
Net benefit
Depressiation
Proceeds
Discount factor (15%)
Present value
Tahun 1
Tahun2
Tahun3
763.200.000
45.000.000
801.360.000
51.000.000
915.840.000
55.500.000
11.805.000
441. 948. 000
363.480.000
-9.033.000
-9.033.000
1.361.000
-7.672.000
0,8695
-6.671.304,348
Talion 4
1.030.320.000
60.000.000
-
-
-
463.125.000
378.744.000
10.491.000
1.049.100
9.441.900
1.361.000
10.802.900
0,7561
8.168.544,423
527.425.000
424.536.000
19.379.000
1.937.900
17.441.100
1.361.000
18.802.100
0,6575
12.362.685,95
586.065.000
470.328.000
33.927.000
3.392.700
30.534.300
1.361.000
31.895.300
0,5717
18.236.241,29
5.2.1.2.1. Payback period
payback period adalah jangka waktu pengembalian modal, dimana semakin
cepat modal dapat kembali semakin baik untuk kegiatan usaha sususapi murni karena
modalnya dapat dipergunakan untuk biaya-biaya yang lainnya. Usaha masih dapat
dilaksanakan apabila selama usaha tersebut dapat mengembalikan modal sebelum
umur proyek telah berakhir. Dan jika sampai umur proyek telah berakhir tetapi modal
belum dapat dikembalikan sebaiknya usaha tersebut tidak dilaksanakan.
Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa usaha susu sapi mumi "Rahmawati
Jaya" akan mendapatkan modalnya kembali setelah usaha tersebut berjalan selama
2 tahun, 5 bulan, 16 hari. Sehingga usaha susu sapi murni "Rahmawati Jaya" layak
untuk dijalankan berdasarkan !criteria penilaian payback period, karena modalnya
dapat dikembalikan sebelum umur proyek yaitu 4 tahun.
5.2.1.2.2. NPV
Usaha dikatakan layak jika telah memenuhi kriteria investasi NPV lebih besar
dari no!. Semakin tinggi nilai NPV menunjukkan semakin layak usaha tersebut
dilaksanakan. Selain itu NPV juga berhubungan positif dengan tingkat resiko suatu
usaha. Nilai NPV lebih kecil dari no! menunjukkan bahwa usaha tersebut tidak layak
untuk dilaksanakan karena hanya akan menimbulkan kerugian.
Menurut kriteria investasi NPV, maka usaha susu sapi mumi pada perusahaan
"Rahmawati Jaya" sebesar Rp 32.096.167,32 dinyatakan layak untuk dilaksanakan.
Nilai ini mengalami peningkatan dan bernilai positif.
5.2.1.2.3. Net BC Ratio
Kriteria Net BC ratio suatu usaha dinyatakan layak jika nilai B/C yang
diperoleh lebih besar dari 1. Ini menunjukkan bahwa manfaat yang diterima suatu
usaha harus dapat menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan dan masih mempunyai
modal lagi bagi kelangsungan usahanya. Dan dinyatakan tidak layak jika nilai B/C
lebih kecil dari 1, berarti menunjukkan bahwa manfaat dari usaha ini tidak dapat
menutupi seluruh biaya yang telah dikeluarkan, yang berakibat tidak menguutimgkan
untuk dilaksanakan. Pada usaha susu sapi mumi "Rahmawati Jaya" nilai B/C yang
diperoleh yaitu 5,81 dan dinyatakan layak untuk dijalankan usahanya.
5.2.1.2.4. IRR
IRR merupakan pembanding dengan tingkat suku bunga yang telah ditentukan
untuk mengukur kelayakannya. Tingkat suku buuga yang digunakan dalam analisis
ini adalah rata-rata tingkat suku bunga kredit investasi bank umum selama tahun 2004
(Januari - November) sebesar 15 persen (Lampiran 6).
Jika nilai IRR lebih besar dari pada suku bunga maka usaha tersebut
dinyatakan layak. Tetapi, apabila IRR lebih kecil dari pada suku buuga berarti usaha
tersebut tidak layak untuk diusahakan. Hal ini sebab perusahaan tidak akan mampu
mengembalikan modal. Usaha susu sapi murui pada perusahaan "Rahmawati Jaya"
mempunyai nilai IRR yatu 47, 70 persen, berarti usaha ini rnenguntungkan untuk
dijalankan dan layak untuk diusahakan.
• Keputusan kriteria kelayakan investasi secarn keseluruhan
berdasarkan dari penjelasan empat macam kriteria kelayakan investasi diatas
yaitu Payback Period, NPV, B/C, dan IRR dapat kita lihat keseluruhannya dalam
Tabel 13 berikt ini.
Tabel 13. Kriteria Kelayakan Investasi Secara Keseluruhan
Jenis Usaba
Usaha Susu Sapi Murni
"Rahmawati Jaya"
Payback Period
2 Tahun, 5 Bulan,
16 Hari
NPV
Rp 32.096.167,32
B/C
5,81
. IRR
47,70 %
Pada analisis kalayakan usaha susu sapi murni pada pemsahaan "Rahmawati
Jaya" dengan tingkat pengembalian investasi yang diperoleh yaitu 2 tahun, 5 bulan,
16 hari, dimana telah menunjukkan lebih cepat dari umur proyek. Nilai NPV yang
diperoleh Rp 32.096.167 ,32 dengan tingkat suku bunga 15 pe:rsen, pada nilai yang
positif tersebut telah menuajukkan bahwa usaha susu sapi murni pada perusahaan
"Raluuawati Jaya" mendapatkan keuntungan Rp 32.096.167,32. Nilai B/C adalah
5,81 bera1ii setiap pengeluaran investasi sebesar Rp 1,00 usaha susu sapi murni pada
perusahaan "Rahmawati Jaya" mendapatkan manfaat Rp 5,81. Dan nilai IRR telah
menunjukkan pengembalian modal usaha susu sapi murni pada perusahaan
"Rahmawati Jaya" sebesar 47,70 persen setelah dilaksanakan.
Dari hasil anilisis diatas maka usaha susu sapi mmni pada perusahaan
"Rahmawati Jaya" layak untuk dilaksanakan pada tingkat suku bunga 15 persen. Hal
ini sesuai dengan syarat kriteria kelayakan investasi pada Payback Period dengan
tingkat pengembalian investasi lebih cepat dari umur proyek, NPV > 0, B/C > 1, dan
IRR > tingkat suku bunga.
5.2.1.3. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas pada usaha susu sapi murni berpengaruh terhadap
perubahan harga input dan harga output serta tingkat suku bunga. Beberapa pengaruh
yang akan mengakibatkan perubahan yaitu pada nilai NPV, B/C, dan IRR.
Pada analisis sensitivitas usaha susu sapi murni "Rahmawati Jaya" yang
menggunakan perubahan harga input naik 2 dan 3 persen dan harga output turun 4
dan 5 persen serta tingkat suku bunga tetap sebesar 15 persen dan meningkat sebesar
18 persen, maka dapat ditihat pada Tabet 14 berikut ini.
Tabet 14. Anatisis Sensitivitas Usaha Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya"
No.
Harga
Harga
DF
NPV
.
Input
Outout
0
0
15%
32.096.167,32
18%
29.151.559,10
2.
0
0
+2%
15%
5.832.961,337
3.
0
+2%
0
18%
4.454.677,069
4.
+3%
15%
-7.298.641,656
5.
0
-4%
15%
1.107.058,165
6.
0
-4%
15.957,711
18%
7.
0
-6.640.219,124
8.
0
-5%
15%
Keterangan : Harga input dan harga output, 0 = Tetap
+=Naik
-=Turun
B/C
IRR
5,81
5,48
1,41
1,32
0,62
1,07
1,001
0,65
47,70%
51,36%
27,69%
29,10%
-15,63%
18,03%
18,06%
-11,95%
.
I.
Berdasarkan dari tabel di atas, usaha susu sapi murni "Rahmawati Jaya" pada
tingkat kenaikan suku bunga sebesar 18 persen dengan harga input dan harga output
tetap usaha tersebut masih layak. Begitu juga pada kenaikan harga input sebesar
2 persen dengan suku bunga tetap (15%) dan suku bunga meningkat (18%), usaha
tersebut masih tayak untuk diusahakan, karena sesuai dengan kriteria penilaian
kriteria investasi yaitu NPV dan IRR bemilai positif serta B/C bemilai lebih dari satu.
Akan tetapi, pada kenaikan harga input sebesar 3 persen dengan suku bunga
15 persen, usaha tersebut menjadi tidak layak karena tidak sesuai dengan kriteria
penilaian kriteria investasi yaitu NPV dan IRR bernilai negatif serta B/C bernitai
kurang dari satu.
Penurunan harga output sebesar 4 persen dengan suku bunga tetap (15%) dan
suku bunga meningkat ( 18%), usaha tersebut masih layak untuk diusahakan, karena
sesuai dengan kriteria penilaian pada !criteria investasi yaitu NPV dan IRR bernilai
positif serta B/C bernilai lebih dari satu. Narnun, pada penurunan harga output
sebesar 5 persen dengan suku bunga 15 persen, usaha tersebut menjadi tidak layak
karena tidak sesuai dengan kriteria penilaian kriteria investasi yaitu NPV dan IRR
bernilai negatif se1ta B/C bernilai kurang dari satu.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil identifikasi karakteristik usaha susu sapi murni pada perusahaan
"Rahmawati Jaya" melalui aspek pasar dan pemasaran, aspek telmis, aspek
manajemen, dan aspek lingkungnan, maka usaha susu sapi murni pada perusahaan
"Rahmawati Jaya" mempunyai prospek untuk dikembangkan.
Pada aspek pasar, susu sapi murni masih banyak diminati dipasaran baik pada
kalangan masyarakat maupun industri. Bahkan permintaannya semakin terns
meningkat.
Berdasarkan aspek teknis yang dilakukan pada perusaha:m "Rahmawati Jaya",
secara teknis para tenaga kerja usaha susu sapi murni sudah berpengalaman selama
bertahun-tahun dan telah memiliki kemampuan/keahlian dari segi pemeliharaan sapi
dan pengolahan susu.
Untuk aspek manajemen pada perusahaan "Rahmawati Jaya" masih memiliki
kekurangan yaitu pada bagian pengolahan susu dan keuangan yang ditangani oleh
kelnarga sendiri tidak adanya perhitungan upah/gaji tenaga keluarga sebagai biaya
pengeluarnn.
Dan pada aspek lingkungan, perusahaan "Rahmawati Jaya" juga masih
memiliki kekurangan. Walaupun perusahaan "Rahmawati Jaya" memiliki sarana
untuk mengatasi limbah padat dan cair yang dihasilkan, agar tidak mencemarkan
lingkungan sekitarnya. Namun pernsahaan "Rahmawati Jaya" agak kesulitan dalam
mengatasi bau yang ditimbulkan, sebab pemsahaan "Rahmawati berdekatan dengan
lingkungan pernmahan. Dan limbah padat tersebut yang dihasilkan, dimana
mempunyai manfaat/kegunaan pada lainnya, tidak dimanfaatk:m untuk memperoleh
pendapatan sampingan.
Analisis kelayakan dari segi keuangan, usaha susu sapi murni pada
pernsahaan "Rahmawati Jaya" memiliki kelayakan untuk dilaksanakan. Berdasarkan
hasil kriteria kelayakan investasi Payback Period telah dapat dikembalikan
2 tahun 5 bulan 16 hari sebelun1 umur proyek 4 tahun, NPV bernilai positif se1ia lebih
besar dari nol yaitu 32.096.167,32, B/C bernilai lebih besar dari satu yaitu 5,81, dan
nilai IRR lebih besar 47,7 persen dari tingkat suku bunga 15 persen.
Dan selanjutnya, berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada usaha susu sapi
murni "Rahmawati Jaya" bahwa harga input dan output tetap perubalmn kenaikan
tingkat suku bunga sebesar 18 persen masih layak. Harga input meningkat 2 persen,
harga output tetap dengan tingkat suku bunga 15 dan 18 persen ternyata masih layak
untuk diusahakan, alcan tetapi pada peningkatan harga input 3 persen menyebabkan
usaha tersebut tidak layak untuk diusahakan. Harga output menurun 4 persen, harga
input tetap dengan tingkat suku bunga 15 da 18 persen ternyata masih layak, namun
pada penurunan harga output 5 persen menyebabkan usaha tersebut tidalc layak untuk
diusahakan.
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis kelayakan usaha susu sapi
murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya", ada beberapa saran yang ingin
disampaikan sebagai berikut ini :
I.
Pada
aspek
manaJemen,
sebaiknya
perusahaan
"Rahrnawati
Jaya"
memperhitungkan upah/gaji untuk bagian pengolahan susu dimana pada ha! ini
menggunakan tenaga keluarga sendiri. Ini dimaksudkan agar perusahaan
"Rahmawati Jaya" dapat memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan lebih
terperinci lagi dan hasil yang diperoleh/didapatkan tambah lebih jelas pada
pendapatan usaha ini.
2.
Pada aspek lingkungan, sebaiknya perusahaan "Rahmawati Jaya" sudah mulai
mempertimbangkan lokasi usahanya untuk pindah dari lingkungan yang padat
dengan perumahan ke tempat yang lingkungannya lebih luas serta jauh daii
pemukiman rumah. Kemudian pada limbah padat yang dihasilkan dai·i sapi
sebaiknya dikelola menjadi pupuk sehingga dapat dijadikan sebagai tambahan
pendapatan sampingan.
3.
Berdasarkan analisis sensitivitas pada usaha susu sapi murni "Rahmawati Jaya"
bahwa harga output tetap, harga input meningkat sebesar 3 persen yang
menyebabkan tidak layak, dan hai·ga output turun 5 persen, harga input tetap
sehingga menjadi tidak layak sebaiknya tidak diusahakan kmena akan
mengalami kerugian.
DAFTAR PUSTAKA
Aisah, Siti. Analisis Kelayakan Usaha Florist di Pnsat Promosi dan Pemasaran
Bunga!Tanaman Hias, Rawa Belong Jakarta [Skripsi). Bogor: Institut
Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian; 2002
Alireja, Muhamad Isradi. Analisis Kelayakan Agribisnis Ikan Hias Air Tawar di
Kelurahan Bojongsari Barn, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa
Barat [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian; 2002
Badan Pusat Statistik. Populasi Propinsi Indonesia Tahun 19'71, 1980, 1990, 1995
dan 2000. http://www.bps.go.id. 28 Juli 2004. pk. 10.35 WIB
Bank Indonesia. Interest Rate of Rupiah Credit by Group of Banks.
http://www.bi.go.id. I November 2004. pk. 11.34 WIB
Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. Buku Statistik IPeternakan. (Jakarta:
Departemen Pertanian Republik Indonesia, 2003)
Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. Pedomau Teknis Produksi
Peternakan (Sapi Perah). (Jakarta: Direktorat Budidaya Peternakan, 2001)
Hadiwiyoto. Teori dan Prosedur Pengnjian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Ed2 (Yogyakarta: Liberty, 1994)
Harning, Murdifin & Basalamah Salim. Studi Kelayakan Investasi Proyek &
Bisnis. (Jakarta: PPM, 2003)
Ibrahim, H. M. Yacob. Studi Kelayakan Bisnis. (Jakarta: PT RINEKA CIPTA,
2003)
Kadariah, Evaluasi Proyek. (Jakmia: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 1986)
- - -,
dkk. Pengantar Evaluasi Proyek. (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 1978)
Khomsan, Ali. 2002. Susu Minuman Bergizi Tinggi nntuk Peningkatan Kualitas
SDM. I him. http://www.pacific.net.id. 10 Agustus 2004. pk. 12.59 WIB
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. Dasar-dasar Pcmasaran. (Jakarta: Prenhallindo,
1997)
Pane, Ismed. Pemuliabiakan Ternak Sapi. (Jakarta: PT Gramedia, 1986)
Sofyan, !ban. Stu di Kelayakan Bisnis. (Y ogyak:arta: Graha llnm, 2004)
Sudono, Adi, dkk. Petcrnakan Sapi Perah Secara Intensif. (Jakarta: Agromedia
Pustaka, 2003)
Suhardjo, dkk. Pangan, Gizi dan Pertanian. (Jakarta: UI-Press, 1986)
Syarief, M. Zein & Sumoprastowo R.M. Tcrnak Perah. (Jakarata: CV Yasaguna,
1990)
Umar, Husein. Studi Kelayakan Bisnis. Ed ke-2 (Jakarta: PT Gramedia Pustak:a
Utama, 2003)
Lampiran
Lampiran I. Jadual Pemberian Pakan Sapi Pada Perusahaan "Rahmawati Jaya"
Jcnis Pakan
..
Waktn
Hijauan
Konsentrat
07.00
./
-
09.00
./
13.00
-
17.00
./
-
Keterangan : ./
Pembenan
-+ Tidak Pemberian
Sumber: Data Primer "Rahmawati Jaya", 2004
--->
./
--
Lampiran 2. Harga Susu Sapi Murni pada Perusahaan "Rahmawati Jaya"
Ulm ran
Jcnis Susu
Susu dengan rasa
200 ml
500ml
Rp 1.200,00
Rp 3.000,00
-
Rp2.500,00
(Olahan/Pasteurisasi)
Susu tanpa rasa
(Susu segar/Fresh milk)
Sumber: Data Primer "Rahmawatt Jaya", 2004
Lampiran 3. Total Produksi Susu Sapi Mumi pada Perusahaan "Rahmawati Jaya"
Jenis Susu
Total (liter)
Tahun
Susu dengan rasa
Susu tanpa rasa
Per hari
Per tahun
1
120
280
400
144.000
2
126
294
420
151.200
3
144
336
480
172.800
4
152
378
540
194.400
Sumber: Data Primer "Rahmawati Jaya", 2004
L amp Iran 4
cashfl ow usaha susu Sap1.Murm. "RIa llllawat1·1ava"
.
.
Tahun I
Tahun2
Tahun3
Tahun 4
INFLOW
I .Pencrimaan Penjualan :
a. Susu dcngan rasa
259.200.000
272.160.000
311.040.000
349.920.000
b. Susu tanpa rasa
504.000.000
529.200.000
604.800.000
680.400.000
45.000.000
51.000.000
55.500.000
60.000.000
808.200.000
852.360.000
971.340.000
1.090.320.000
2.Pencrimaan Pcnjualan Srunpingan
a.Sapi dcwasa
TOTAL
OUTFLOW
l .Biaya fnvcstasi :
a.Bangunan
10.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
b.Pcralat<m:
180.000
-
2)Kompor gas
175.000
3)Tabung gas
250.000
!)E1nber
4)Milk can
800.000
5)Panci
200.000
-
6)Mesin Pcnvci:ml kcmasan susu
200.000
-
2.Biava Ooerasional :
a.Pakan
353.880.000
372.636.000
424.805.000
475.782.000
b.Obat-obatan+ia<>a paramcdis
38.400.000
38.400.000
43.008.000
43.200.000
c.Kcma<>an pla.:.;tik
16.560.000
I 7.388.000
19.872.000
22.356.000
d.Bahan bakar gas
1.248.000
1.248.000
1.508.000
1.716.000
31.860.000
33.453.000
38.232.000
43.01 I.ODO
2.400.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
c.Bahan tambahan susu dengan rasa
3.Biava Tctao :
a.Listrik
b.Tclcoon
c.Uoah tcnaga kcrja oe1ncliharaan sani
d.Uoah distributor (40o/o dari ocnjualan susu)
TOTAL
TOTAL CASllFLOW
PPh (lOcYo)
NET BENEFIT
Dcprcssiation
Proceeds
DF (15o/o)
PRESENT VALUE (PV)
NPV
B.CRATIO
mn
1.800.000
1.800.000
1.800.000
1.800.000
54.000.000
54.000.000
54.000.000
54.000.000
305.280.000
320.544.000
366.336.000
412.128.000
817.233.000
841.869.000
951.961.000
1.056.393.000
-9.033.000
10.491.000
19.379.000
33.927.000
-9.033.000
1.049.100
1.937.900
3.392.700
9.441.900
17.441.100
30.534.300
1.361.000
1.361.000
1.361.000
1.361.000
-7.672.000
I0.802.900
18.802.100
31.895.300
0,8695
0,7561
0,6575
0,5717
-6.671.304.348
8.168.544.423
12.362.685.95
I 8.236.24 I .29
32.096.167.32
5.81
47,70o/o
Lampiran 5. Biaya Penynsutan Bangunan dan Peralatan Usaha Susu Sapi Murni pada
Perusahaan "Rahmawati Jaya"
Peralatan
Unit
Nilai (Rp)
Jumlah (Rp) Umur Ekonomis
Penyusutan
(tahun)
(Rp/tahun)
Bangunan
1
10.000.000,00
10.000.000,00
10
1.000.000,00
Ember
18
10.000,00
180.000,00
5
36.000,00
Kompor gas
1
175.000,00
175.000,00
5
35.000,00
Tabung gas
1
250.000,00
250.000,00
5
50.000,00
Milk can
8
100.000,00
800.000,00
5
160.000,00
Panci
I
200.000,00
200.000,00
5
40.000,00
Mesin penyegel
I
200.000,00
200.000,00
5
40.000,00
Total
Sumber: Data Pnmer "Rahmawati Jaya", 2004
1.36 LOOO,OO
a u u B unga Kred"1t Investas1· Bank Umum Tahun 2004
L amp1ran 6TmgktSk
Tahnn 2004 (%)
Bulan
Januari
15,44
Febrnari
15,29
Maret
15,12
April
14,98
Mei
14,78
Juni
14,64
Juli
14,58
Agustus
14,45
September
14,33
Oktober
14,25
November
14,18
Rata-rata
14,73
Dibulatkan
15,00
Sumber : www.b1.go.1d, 2004
Lampiran 7. Sapi Perah Jenis Friesien Holland (FH)
Lampiran 8. Contoh Merk Produk Susu Sapi Murni "Rahawmati .Taya"
Lampiran 9. Denah Lokasi Perusahaan Susu Sapi Mumi "Rahmawati Jaya"
''
'
ti
u
j
Lokasi
''
''
''
''
''
''
'
I I_ _JI_ _Pe.119a<:lEi9anJ)ta_ra_111
_ _e_~[U_§_1'!Dil_~_o
__"R8chDJ?Wati Jaya"
][
J)
JL Pengadegan.Raya_____ _
u
Restaurant
'''
''
''
''::>
irn
'c:
~
'~
'(\)
'u>
~
i~
Taman Makam Pahlawan
Jr
Lampiran I 0. Alur Teknik Pasca Panen Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya"
,,,. Susu taupa Rasa
~-----,
Pemerahan
Susu Sapi
Penampungan
dengan
Milk Can
Pengemasan
(500 ml)
:I> Susu dengan Rasa
-----~
Pemerahan
Susu Sapi
Penampungan
dengan
Milk Can
Persiapan
Peralatan dan
Bahan Bairn
Pemasakan
Pengemasan
(200ml dan
500 ml)
Download