ANALISIS KELAYAKAN USAIIA SUSU SAPI MURNI PADA PERUSAHAAN "RAHMAWATI JAYA," Muhammad Gunawan Wibowo JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2005 ANALISIS KELAYAKAN USAHA SUSU SAPI MURNI PADA PERUSAHAAN "RAHMAWATI JA YA" Oleh: MUHAMMAD GUNAWAN WIBOWO 100092020313 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertaniru1 JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2005 'Iiaaf(J(sili teCali fisimi Capangfisin aaaamu untukJnu ?, aan fisimi fepas/(.,ai1 6e6anmu aari paaamu, yang mem6eratfisin punggungmu. <Dan fisimi meni11ggifisi11 6agimu se6uta11 (tiamamu). Se6a6 sesunggulinya sesuaali /(fsufitan itu aaa i(fmwfafian, sesu11ggufi11ya sesuaafi i(fsufitan itu aaa i(fmutfalian. :Mali,a apa6i{a fisimu teCafi sefesai (urusan aunia), mafisi 6ersu11ggufi-s1111ggufi{afi (aaCam 6eri6aaafi), aan fianya /(fpaaa 'I'ufiamnuCafi 6erfiarap. (/IC I nsyirafi : 1 - 8) Ku persembahkan skripsi i111i kepada Rapak dan lbu serta Kalkak-Kalrakku atas kasih sayang yang tiada henti-hentinya Pengesahan Ujiam Skripsi yang berjudul Analisis Kelayalcan Usaha Snsu Sapi Munii pada Perusahaan "Ralunawati Jaya". Telah diuji dan dinyatalmn lulus dalan1 sidang munaqosyah Falmltas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullali Jalcarta pada hari Senin, 27 Juni 2005. Skripsi ini telali diterima sebagai salali satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S l) pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Jalcruta, Juli 2005 Tim Penguji, Penguji I (jht';;;z (Ir. Lilis I. Ichdayati, M.Si) NIP. 131 861 314 / (Pe: guji III Penguji II >lif$ (Drs. Acep Muhib, MMA) NIP. 150 317 959 Mengetalmi, · Dekan '/''. Fakultas Sains Teknologi \pr. Syopiansy Jaya Putra, M.Sis) NIP.150317956 + JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh : Nama NIM Program Studi Judul Skripsi : Muhanmmd Gunawan Wibowo 100092020313 Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Analisis Kelayakan Usaha Susu Sapi Murni Pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, Juli 2005 Menyetujui, Dosen Pembimbing ;riH1 Drs. Acep Muhib, MMA NIP. 150 317 959 Drs. Ir. Niiv.47 Mengetahui, Ketua Jurusan, I~ L Dr. S opiansyah Jaya Putra, M.Sis rNIP. 150 317 956 Mudat~ddin, Ir. NIP. 150 317 958 t MM PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN. Jakarta, Juli 2005 Muhammad Gunawan Wibowo 100092020313 RINGKASAN Muhammad Gunawan Wibowo, Analisis Kelayakan Usaha Susu Sapi Murni Pada Perusahaan "Rahmawati Jaya". (Dibawah bimbingan Acep Muhib dan Yon Girie Mulyono). Laju pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan bertambahnya jumlah kebutuhan pangan masyarakat untuk kelangsungan hidupnya. Di Indonesia setiap propinsinya selalu mengalami peningkatan, sehingga jumlah penduduk di Indonesia semakin be1tambah banyak, dalam Badan Pusat Statistik (BPS) Populasi Propinsi Indonesia Tahun 1971 berjumlah 119.208.229 jiwa, 1980 be1jumlah 147.490.298 jiwa, 1990 berjumlah 179.378.946 jiwa, 1995 be1jumlah 194.754.808 jiwa dan 2000 berjumlah 206.264.595 jiwa. Oleh sebab itu ketersediaan pangan perlu ditingkatkan agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi yang sesuai dengan jumlah penduduk. Di samping itu pangan haruslah mengandung gizi yang tinggi seperti empat sehat lima sempurna yang dicetuskan Prof. Poerwo Soedarmo (dalam Khomsan, 2002 : 1). Menurut Syaiief & Sumoprastowo (1990 : 9) susu mernpakan komoditas dari peternakan yang mengandung gizi tinggi karena mengai1dung protein, lemak dan hidrat ai·ang yang seimbang; mengandung banyak vitamin A serta vitamin lainnya dan mineral; mengandung cukup banyak asam amino essensial dan non-essensial; mempunyai nilai hayati yai1g hampir sanm dengan susu ibu, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti air susu ibu. Salah satu komoditas susu yang dapat menjadi alternatif usaha di bidang peternakan yaitu susu sapi perah yang menghasilkan susu sapi murni, dan diantara usaha yang bergerak pada sektor tersebut yaitu perusahaan "Rahmawati Jaya". Di Indonesia konsumsi komoditas ini (susu) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun tetapi jumlah produksi susu dalam negeri yang dihasilkan masih belum memenuhi permintaan konsumsi dalam negeri. Oleh karena itu, jika produksi ini ditingkatkan akan menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan aktivitas usaha, sehingga usaha sapi perah yang menghasilkan susu sapi murni memiliki prospek yang cerah pada masa yai1g akan datang. Tujua11 dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui karakteristik usalla susu sapi murni pada perusahaan "Rallmawati Jaya". (2) Mengetahui kelayakan usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rallillawati Jaya". Penelitian ini dilakukan pada perusahaan "Ral1mawati Jaya" yang bergerak di bidang usaha susu sapi murni terletak di Pengadegan, Jakarta Selatan. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan pe1timbangan karena perusahaan tersebut merupakan salah satu produksi susu sapi murni dengan sistem manajemen yang masih konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat deskriptif maupw1 kuantitaif. Data yang bersifat deskriptif disajika11 dalam bentuk uraian pada karakteristik usaha susu sapi murni yang meliputi aspek pasar da11 pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek lingkungan, sedangkan data kuantitatif disajikan untuk menganalisis kelayakan usaha yang dilakukan penghitungan terhadap analisis finansial yaitu berupa arus kas (casl1flow) dan kriteria kelayakan investasi yang meliputi payback period, Net Present Value (NPV), Net BC Ratio, dan Internal Rate of Return (IRR). Serta analisis sensitivitas merupakan antisipasi untuk menguji kepekaan usaha terhadap perubahan biaya-biaya. Karakteristik usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya" berdasarkan dari aspek pasar dan pemasaran, memiliki potensi pasar yang besar dimana data dari Direktorat Jendral Bina Produksi Peternakan Departemen Pertanian Republik Indonesia mengenai jumlah konsumsi susu di Indonesia dari tahun 1997 2003 mengalami peningkatan dengan rata-rata per tahun sebesar 4,53 persen. Dan untuk pemasarannya secara tidak Jangsung perusahaan "Rahmawati Jaya" telal1 menerapkan strategi bauran pemasaran yang antara lain meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi. Produk yang dihasilkan yaitu su:m sapi dengan rasa berukuran 200 ml dan 500 ml dengan rasa coklat, strawbery, durian, dan vanila. Kemudian susu tanpa rasa berukuran 500 ml. Harga yang diberikan susu dengan rasa Rp 1.200,00 per 200 ml, Rp 3.000,00 per 500 ml dan susu tanpa rasa Rp 2.500,00 per 500 ml. Distribusi yang dilakukan "Rahmawati Jaya" bekeja sama dengan distributor yang menggunakan sistem bagi hasil, dimana 60% hasil penjualan untuk "Ralunawati Jaya'' dan 40% untuk distributor. Promosi yang dilakukan "Ral1111awati Jaya" dahulu melalui media cetal' Pasar Info, tetapi sekarnng hanya melalui omongan-omongan. Aspek teknis meliputi lokasi produksi pada perusahaan "Rahmawati Jaya" memiliki luas 1000 m 2, kegiatan pemeliharaan sapi perah yang antara lain pemerahan susu, pemberian pakan, pembersihan kandang, dan pemantauan keadaan sapi. Adapun kegiatan pengolahan susu tanpa rasa setelah dari pemerahan langsung dikemas, dan susu dengan rasa dilalrnkan persiapan peralatan dan bahan tambahan, pemasakan, kemudiru1 dikemas. Aspek Manajemen meliputi bentuk usaha perseorangan dan hm1ya memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Tenaga ke1ja bagian pemeliharaan sapi terdiri 9 orang yang bertugas memerah susu, memberi pakan, membersihkan sapi dan kandang, dan mengamati sapi. Tenaga kerja bagian pengolal1a11 susu dan keuangan terdiri 4 orang dan 1 diantaranya merangkap bagian lrnuangan, tugasnya pada pengolahan susu mulai dari pemasakan hingga pengemasan. Aspek lingkungan yang terdapat pada perusahru1 "Ralunawati Jaya" yaitu meliputi kebersihan dari limbah padat dan cair serta bau yang tidal( enak dari sapi mereka. Langkah-langkah yang dilakukan perusahaan "Rahmawati Jaya" dalan1 mengatasi limbahnya, antara lain membuat bale untuk penan1pungan limbah padat yang dihasilkan dari sapinya dan saluran pembuangan untuk mengalirkan limbah cair menuju ke selokan ym1g diteruskan ke kali. Untuk mengatasi bau yang ditimbulkm1 dru·i sapi tersebut, perusahaan "Rahmawati Jaya" melalcukan kebersihan kandang dan sapi tersebut agar baunya dapat dikurangi semaksimal mungkin. Pada analisis kalayakan usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya" dengan tingkat pengembalian investasi yang diperoleh yaitu 2 tahun, 5 bulan, 16 hm·i, dimana telah menunjukkan lebih cepat dari umur proyek. Nilai NPV yang diperoleh Rp 32.096.167,32 dengan tingkat suku bunga 15 persen, pada nilai yang positif tersebut telah menunjukkan bahwa usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya" mendapatkan keuntungan Rp 32.096.167,32. Nilai B/C adalah 5,81 berarti setiap pengeluaran investasi sebesar Rp 1,00 usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya" mendapatkan manfaat Rp 5.,81. Dan nilai IRR telah menunjukkan pengembalian modal usaha susu sapi rnurni pada perusahaan "Rahmawati Jaya" sebesar 47,70 persen setelah dilaksanakan. Maka usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya" layak untuk dilaksanakan pada tingkat suku bunga 15 persen. Hal ini sesuai dengan syarat kriteria kelayakan investasi pada Payback Period dengan tingkat pengembalian investasi lebih cepat dari umur proyek, NPV > 0, B/C > I, dan IRR> tingkat suku bunga. Hasil perhitungan analisis sensitivitas usaha susu sapi murni "Rahmawati Jaya" pada tingkat kenaikan suku bunga sebesar 18 persen dengan harga input dan harga output tetap usaha tersebut masih layak. Begitu juga pada kenaikan harga input sebesar 2 persen dengan suku bunga tetap (15%) dan suku bw1ga meningkat (18%), usaha tersebut masih layak Wltuk diusahakan, karena sesuai dengan kriteria penilaian kriteria investasi yaitu NPV dan IRR bemilai positif serta B/C bernilai lebih dari satu. Akan tetapi, pada kenaikan harga input sebesar 3 persen dengan suku bunga 15 persen, usaha tersebut menjadi tidak layak karena tidak sesuai dengan kriteria penilaian kriteria investasi yaitu NPV dan IRR bernilai negatif serta B/C bernilai kurang dari satu. Penurunan harga output sebesar 4 persen dengan suku bunga tetap (15%) dan suku bunga meningkat (18% ), usaha tersebut masih layak untuk diusahakan, karena sesuai dengan kriteria penilaian pada kriteria investasi yaitu NPV dan IRR bernilai positif serta B/C bernilai lebih dari satu. Namun, pada penurunan harga output sebesar 5 persen dengan suku bunga 15 persen, usaha tersebut menjadi tidak layak karena tidak sesuai dengan kriteria penilaian kriteria investasi yaitu NPV clan IRR bernilai negatif serta B/C bernilai kurang dari satu. KATA PENGANTAR Bismillaahirrohmaanirrohiim Assalamu 'alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, Penulis tidak akan henti-hentinya mernanjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala keridhoan rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya ke zaman yang terangbenderang. Skripsi yang penulis susun ini berdasarkan penelitian yang dilakukan di JI. Pengadegan Utara III Jakarta Se Iatan dengan judul : Analisis Kelayakan Usaha Susu Sapi Murni pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" merupakan pemenuhan salah satu syarat untuk memperolah gelar Smjana Pertanian pada Jurusm1 Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesm·-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis baik secm·a langsung atau tidak langsung dalam penyusun skTipsi ini dan penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan mendekati kesempurnaan tanpa bantuannya. Oleh km·ena itu, penulis memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: I. Bapak Dr. Syopiansyah .Taya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hiclayatullah Jakarta. 2. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM dan Bapak Drs. Acep Muhib, MMA selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis. 3. Bapak Drs. Acep Muhib, MMA dan Bapak Drs. Ir. Yon Girie Mulyono, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing, koreksi, arahan, saran dan ilmu pengetahuan serta pengalamannya hingga penulisan skripsi m1 terselesaikan. 4. !bu Ir. Lilis I. Ichdayati, M.Si atas kesediaannya sebagai dosen Penguji Pertama yang turut menilai dan memberikan masukan serta saran yang sangat berguna demi kelengkapan skripsi ini. 5. Pimpinan Perusahaan Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" Bapak Muhammad dan Bapak Husein, Terima kasih atas tempat dan kesempatannya yang penulis butuhkan untuk melakukan penelitian. 6. Kedua Orang Tua ku, Bapak H. Syamsudin dan !bu Hj. Smniyem atas do'a dan cinta kasih sayang, dukungan serta pengorbanan yang tiada batas baik moril maupun materil semoga selalu mendapatkan ridho dari Allah SWT, Amin. 7. Kakak-kakak ku, Mas Pur dan Pugar atas do'a, nasehat dan memberikan motivasi sehingga adikmu bisa menyelesaikan skripsi ini. 8. !bu Ofah, !bu Yus, !bu Indah, Bapak Waclucl, Bapak Gunadi, clan Bapak Amir serta seluruh staf clan karyawan Akaclemik Fakultas Sains dan Teknologi terima kasih atas bantuannya. 9. Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Bapak Ba'asyir, Bapak Khotim, dan Bapak Jambiha yang telah bantu memberikan fasilitasnya. 10. My.friends: Gofur, Arman, Azay, Abu, Rino, Salim, David, Dodi, Faclly, Fatwa, Hiki, Jen-y, Ook, Acak, Ucup, Masburi, Bahrul, Husnul, Ridwan, Nova!, Renal, Ronggo, Rusdy, Afifah, Auliya, Dini, Papau, Iil, Ema, Loe2, Nia, Rusmila, Vite, Lulu, Madia, Mela, Mila, Naty, lmah, Wahyu, clan semua anak Agribisnis, thanks for all. Selanjutnya penulis mohon minta maaf apabila ada kekurangan pada skripsi 1111, untuk itu saran clan kritikannya sangat diharapkan untuk pembangunan dan penyempumaan. Atas perhatiannya banyak terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Jakarta, Juli 2005 M.G.W. DAFTARISI Halaman KATA PENGANTAR ....................................................................................... DAFTAR ISI ...................................................................................................... DAFTAR TABEL .............................................................................................. DAFTARGAMBAR ························································································· DAFTAR LAMPIRAN ······················································································ x xm xv Bab I. PENDAHULUAN ......................................................................... I. I. Latar Belakang .. ............... .. ..................... ...... ... ... ............... .. 1.2. Perumusan Masalah ............................................................. 1.3. Tujuan .................................................................................. 1.4. Ruang Lingkup ..................................................................... 1.5. Manfaat Penelitian ............................................................... 1.6. Sistematika Penulisan ........................................................... I I 5 6 6 7 7 Bab II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 2.1. Usaha Sapi Perah .................................................................. 2.1.1. Jenis Sapi Perah di Indonesia ................................... 2.1.2. Prospek Usaha Sapi Perah ........................................ 2.1.3. Pemeliharaan Sapi Perah .. ..... .... .. .. ...................... ..... 2.1.4. Penanganan Pasca Produksi ..................................... 2.2. Studi Kelayakan Bisnis ........................................................ 2.2.2. Aspek Pasar dan Pemasaran ..................................... 2.2.3. Aspek Teknis ............................................................ 2.2.4. Aspek Manajemen .................................................... 2.2.5. Aspek Lingkw1gan ................................................... 2.2.6. Aspek Keuangan .... ... ......... ... ......... ... ...... .. .... ........... 2.2.6.1. Analisis Finansial ....................................... 2.2.6.2. Kriteria Kelayakan Investasi ..................... 2.2.6.3. Analisis Sensitivitas .................................. 2.3. Penelitian Terdahulu ............................................................ 2.4. Kerangka Pemikiran Konseptual ................... ....................... 9 9 9 10 11 16 17 18 18 19 19 19 20 21 22 22 24 Bab III. METODE PENELITIAN .............................................................. 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 3.2. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 3 .3. Metode Analisis Data............................................................. 26 26 26 26 XVI XVI! Bab IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................... 4.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ............................... 4.2. Lokasi Perusahaan dan Pemeliharan Sapi ............................ 4.3. Sistem Ketenagakerjaan ....................................................... 4.4. Fasilitas dan Peralatan Perusahaan ....................................... 4.5. Proses Pengemasan .............................................................. 32 32 33 33 34 35 BabV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 5.1. Karakteristik Usaha Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" ... 5. I. I. Aspek Pasar dan Pemasaran ...... ......... .. ...... .............. 5.1.1.1. Potensi Pasar Susu Sapi Mumi .................. 5 .1.1.2. Bauran Pemasaran Susu Sapi Mumi ... .. ..... 5.1.1.2.1. Produk ..................................... 5 .1.1.2.2. Harga .................... ................... 5 .1.1.2.3. Distribusi .................... ............. 5.1.1.2.4. Promosi ................................... 5.1.2. Aspek Teknis ............................................................ 5.1.2.1. Lokasi Produksi ......................................... 5.1.2.2. Kegiatan Pemeliharaan Sapi Perah ........... 5.1.2.3. Kegiatan Pengolahan Susu Murni.............. 5 .1.3. Aspek Manajemen ................. ........ ....... ... .. .... ..... ...... 5.1.4. Aspek Lingkungan ................................................... 5.2. Analisis kelayakan Usaha Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" ................................................................ 5.2.1. Aspek Keuangan ...................................................... 5.2.1.1. Cash Flow ................................................. 5.2.1.1.1. Inflow....................................... 5.2.1.1.2. Ou{flow .................................... 5.2.1.2. Kriteria Kelayakan Investasi ..................... 5.2.1.2.1. Payback Period ....................... 5.2.1.2.2. Net Present Value (NPV) ........ 5.2.1.2.3. Net Benefit Cost (BC) Ratio .... 5.2.1.2.4. Internal Rate <?{Return (IRR) .. 5.2.1.3. Analisis Sensitivitas .................................. 36 36 36 36 37 37 38 38 39 39 39 41 42 44 45 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 6.1. Kesimpulan ................................................... ....................... 6.2. Saran .............................................................. ....................... 60 60 62 DAFTAR PUSTAKA ................................................................. ....................... LAMPIRAN ....................................................................................................... 63 65 Bab VI. 46 46 46 47 49 54 54 55 55 56 57 DAFTAR TABEL Hal am an Tabel 1. Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1971 - 2000 ........................... 1 Tabel 2. Komposisi Nutrisi Air Susu Beberapa Ternak Perah dan Air Susu !bu (AS!)............................................................................ 2 Tabel 3. Konsumsi Susu Per Kapita Tahun 1990 - 2003* ............................. 3 Tabel 4. Jumlah Impor dan Ekspor Susu di Indonesia Tahun 1990-2003* ......................................................................... 4 Tabel 5. Jumlah Konsumsi Susu di Indonesia Tahun 1997 - 2003* ............. 36 Tabel 6. Total Nilai Produksi Susu "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004) ...................................................................... 47 Tabel 7. Penerimaan Sampingan "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004) ...................................................................... 49 Tabel 8. Biaya Investasi "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004) ..... 50 Tabel 9. Biaya Operasional "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004) ...................................................................... 51 Tabel 10. Bahan Tambahan Susu Dengan Rasa ............................................... 52 Tabel 11. Biaya Tetap "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004) .......... 53 Tabel 12. Estimasi Pendapatan "Rahmawati Jaya" Selama Empat Tahun ...... 54 Tabel 13. Kriteria Kelayakan Investasi Secara Keseluruhan ........................... 56 Tabel 14. Analisis Sensitivitas Usaha Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" ............................................................................ 58 DAFTAR GAMBAR Hal aman Garn bar I. Kerangka Pemikiran Konseptual ... ....... .. ... ... ... ........... ... ... ...... .......... 25 Gambar 2. Jalur Distribusi Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" ....................... 39 DAFTAR LAMPIRAN 1-lalaman Lampiran 1. Jadual Pemberian Pakan Sapi Pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" ........................................... ........................... 66 Barga Susu Sapi Mumi pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" ...................................................................... 67 Total Produksi Susu Sapi Mumi pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" ...................................................................... 68 Cashflow Usaha Susu Sapi Mumi pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" .. .............. ...... ...... ...... ..... ...... ........... ............ .. 69 Biaya Penyusutan Bangunan dan Peralatan Usaha Susu Sapi Murni pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" ....................... 70 Tingkat Suku Bunga Kredit Investasi Bank Umum Tahun 2004 ................................................................................. 71 Lampiran 7. Sapi Perah Jenis Friesien Holland (FH) ..................................... 72 Lampiran 8. Contoh Merk Produk Susu Sapi Mumi "Rahawmati Jaya" ....... 73 Lampiran 9. Denah Lokasi Perusahaan Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" ............................................ ........................... 74 Lampiran I 0. Alur Teknik Pasca Panen Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" ...................................................................... 75 Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan bertambahnya jumlah kebutuhan pangan masyarakat untuk kelangsungan hidupnya. Pangan adalah bahanbahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertwnbuhan, ke1ja dan penggantian jaringan tubuh yang rusak. (Suhardjo, dick 1986 : 12). Di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan penduduk, sehingga jumlah penduduk di Indonesia semakin bertambah banyak sepe1ii pada Tabel I berikut ini. Tabel I. Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1971 - 2000 Talmn .·· Jumlah Pendudllkindonesia (Jiwa) • 1971 119.208.229 147.490.298 1980 1990 179.378.946 1995 194.754.808 2000 206.264.595 Sumber : www.bps.go.id. Populasi Indonesia, 2000 Oleh sebab itu ketersediaan pangan perlu ditingkatkan agar dapat terpenuhi yang sesuai dengan jumlah penduduk. Kemudian pangan haruslah mengandung gizi yang tinggi, "empat sehat lima sempurna" yang dicetuskan Prof. Poerwo Soedarmo (dalam Khomsan, 2002 : 1) merupakan semboyan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Empat sehat itu meliputi makanan pokok, !auk pauk, sayur dan buah-buahan, serta penyempumaannya yang kelima yaitu susu. Menurut Syarief & Sumoprastowo (1990: 9) susu merupakan komoditas dari peternakan yang mengandung gizi tinggi karena mengandung protein, lemak dan hidrat arang yang seimbang; mengandung banyak vitamin A serta vitamin lainnya dan mineral; mengandung cukup banyak asam amino essensial dan non-essensial; mempunyai nilai hayati yang hampir sama dengan susu ibu, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti air susu ibu. Adapun komposisi air susu beberapa ternak perah dan manusia adalah seperti pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Komposisi Nutrisi Air Susu Beberapa Ternak Perah dan Air Susu Ibu (ASI) . I'rQtein· Macamair Air Lcma.k G1lla .Abu.··. ·· ZafKcrh1g (%) .•... · (~lc.) ·. .·•· . . (%) .. (%) . (%) ·.• (O/.l) susu . 12,2 Manusia (Ibu) 87,8 3,8 7,0 1,2 0,2 Sapi 87,5 3,7 4,8 0,7 12,5 3~3 4,7 Kam bing 86,8 4,1 3,7 0,7 13,2 10,5 21,3 3,8 78,7 6,6 0,4 Kerbau Sumber : Syarief & Sumoprastowo, ( 1990 : 9) I Dengan demikian susu dapat memberikan peranan yang sangat besar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia serta memelihara kesehatan tubuh. Menurut Hadiwiyoto (1994 : 1) pengertian atau batasan mengenai kata susu , adalah hasil pemerahan dari sapi-sapi betina atau hewan menyusui lainnya yang dapat dimakan atau digunakan sebagai balmn makanan yang sehat, tidak dikurangi komponen-komponennya dan tidak ditambah dengan ba11an-bahan lainnya. Susu dapat dikonsumsi dari berbagai kalangan usia, mulai dari bayi yang sudah tidak/kekurangan minum air susu ibu, orang dewasa, bahkan orang tua yang sudah lanjut usia. Susu selain dikonsumsi untuk minuman dapat juga dikonsumsi untuk bahan tambahan dalam pembuatan/pengolahan makanan di suatu industri pangan. Susu juga merupakan produk yang tidak asing lagi, karena hampir diseluruh dunia, manusia mengkonsumsi susu. Berdasarkan uraian di atas, susu merupakan komoditas unggulan yang sangat baik untuk dikembangkan karena merupakan salah satu jenis komoditas strategis. Salah satu komoditas susu yang dapat menjadi alternatif usaha di bidang peternakan yaitu susu sapi perah yang menghasilkan susu sapi murni, dan diantarn usaha yang bergerak pada sektor tersebut adalah perusahaan "Rahmawati Jaya". Konsumsi komoditas ini (susu) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Berikut tabel konsumsi susu/kapita/tahun (kg) di Indonesia dari tahun 1990- 2003*. Tabel 3. Konsumsi Susu Per Kapita Talmn 1990 - 2003* -- Tahun Konsumsi Susu I Kanita I Talmn (~L No. 3,44 1990 I. 1991 4,46 2. 4,39 1992 3. 1993 4,23 4. 4,75 5. 1994 6,99 6. 1995 1996 5,72 7. 1997 5,25 8. 9. 1998 4,13 1999 5,09 10. 2000 6,50 11. 2001 12. 5,79 7,05 13. 2002 14. 2003* 7,28 Keterangan : *) Estimasi 2003 Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan Departemen Pe1tanian Republik Indonesia, 2003 Seperti yang terlihat pada tabel di atas konsumsi susu kini semakin diminati oleh masyarakat yang mulai menyadari pentingnya kebutuhan gizi untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan agar bangsa ini dapat menjadi negara yang maJU. Tetapi jumlah produksi susu dalam negeri yai1g dihasilkan belum memenul1i pe1mintaan konsumsi dalam negeri, sehingga Indonesia masih memerlukan impor dari !um· negeri seperti yang dijelaskan pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Jumlah Impor dai1 Ekspor Susu di Indonesia Tahun l 990 - 2003* (000 ton) No. . . . Imuor Ekspor Talmn 1. 304,0 1990 0,0 2. 1991 507,8 0,0 3. 1992 514,4 0,0 4. 1993 446,8 0,0 5. 1994 533,2 0,0 6. 1995 974,7 0,0 7. 1996 739,4 0,0 8. 692,8 1997 0,0 9. 1998 588,0 66,0 10. 822,0 142,0 1999 11. 1.479,8 2000 575,5 12. 1.476,0 2001 693,0 13. 2002 1.382,6 609,6 14. 2003* 1.382,6 609,6 Keterai1gan : *) Estimasi Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan Depaiiemen Pertaniai1 Republik Indonesia, 2003 Oleh karena itu, jika produksi susu ditingkatkan akan menyerap banyak tenaga kerja, meningkatkan aktivitas usaha, menghemat devisa negara, dan mengurangi ketergai1tungan terhadap pihak luar negeri dalam penyediaan komoditas strategis. Berarti dalam perekonomian nasional, usaha sapi perah untuk menghasilkan susu sapi murni memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. 1.2. Perumusan Masalah Sapi perah merupakan suatu komoditas peternakan yang menghasilkan susu, dimana susu merupakan komoditas unggulan yang strategis terutama dalam memenuhi kebutuhan gizi, kesehatan dan taraf hidup bangsa Indonesia. Di Indonesia produksi ini tiap tahunnya menunjukkan peningkatan. Namun jumlah produksinya masih belum mampu memenuhi jumlah konsumsinya dimana masih mengimpor, padahal peluang usaha ini dapat membantu meningkatkan perekonomian nasional. Dalam rangka membidik peluang pasar susu yang masih terbuka luas dan masih adanya kesempatan, usaha sapi perah perlu dikembangkan. Tetapi sebelunmya untuk mematangkan rencana tersebut perlu dilakukan identifikasi karakteristik usaha sapi perah yang menghasilkan susu sapi murni. Selanjutnya diperhitungkan sejauh mana kelayakan usaha ini dilakukan dengan menganalisis keuangan (jinansial) dengan aliran kas (cash .flm1~ untuk mengetahui tingkat manfaat bersih (Net Benefit) dan kriteria kdayakan investasi ini dilakukan. Sebab ha! ini sangat terkait dengan modal usaha yang diperlukan untuk kelangsungan usaha tersebut dalam memenuhi permintaan pasar yang menuntut kontinuitas pasokan. Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana karakteristik usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya"? 2. Bagaimana kelayakan usaha susu sap1 murn1 pada perusahaan "Rahmawati Jaya"? 1.3. Tujuan Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan yang mgm dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui karakteristik usaha susu sapi murni pada pernsahaan "Rahmawati Jaya". 2. Mengetahui kelayakan usaha susu sap1 murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya". 1.4. Ruang Lingkup Penelitian ini dilakukan terhadap perusaham1 "Rahmawati Jaya" yang menggeluti usaha susu sapi murni di Pengadegan, Jakarta Selatan melalui identifikasi karakteristik usaha sepe1ii aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen dan aspek lingkungan dengan metode deskriptif. Kemudian pada aspek keuangan yang melalui analisis finansial yaitu Cash Flow dan iffiteria kelayakfil1 investasi yang meliputi Payback Period, NPV, Ne! BC Ratio, dlan IRR serta Analisis Sensitivitas dengfil1 metode kuantitatif. 1.5. Manfaat Penelitian Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut ini, yaitu : I. Perguruan Tinggi, sebagai salah satu masukan dalan1 memperkaya ilmu pengetahuan di Universitas Islan1 Negeri "Syarif Hidyatullah" Jakarta. 2. Perusahaan, sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengembangan usaha tersebut di masa yang akan datang. 3. Peneliti dan Pembaca, sebagai penambahan wawasan dan ilmu pengetahuan. 1.6. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa bab dengan pembahasan sebagai berikut: Babl Merupakan Pendahuluan yang membahas tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan, Ruang Lingkup, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II Merupakan Tinjauan Pustaka yang membahas tentang garis besar mengenai Jenis Sapi Perah di Indonesia, Prospek Usaha Sapi Perah, Peme:liharaan Sapi Perah, Penanganan Pasca Produksi, Kerangka Pemikiran Teori yang terdiri dari Studi Kelayakan Bisnis, Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Teknis, Aspek Manajemen dan Aspek Lingkungan. Kemudian Aspek Keuangan yang menggunakan Analisis Finansial yaitu Cash Flow dan Kriteria Kelayakan lnvestasi yang meliputi Payback Period, NPV, Net BC Ratio, dan IRR serta Analisis Sensitivitas. Dan selanjutnya yang terakhir Kerangka Pemikiran Konseptual. Bab III Merupakan Metode Penelitian yang membahas Lokasi dan Waktu Penelitian, Jenis dan Sumber Data, Metode Analisis Data. Bab IV Merupakan Gambaran Umum Perusahaan yang membahas Sejarah dan Perkembangan Perusahaan, Lokasi Perusahaan dan Pemeliharaan Sapi Perah, Sistem Ketenagake1jaan, Fasilitas Perusahaan, selanjutnya Proses Produksi dan Pengemasan. BabV Merupakan Hasil dan Pembahasan yang menjelaskan Karakteristik Usaha Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" terdiri dari Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Teknis, Aspek Manajemen dan Aspek Lingkungan. Kemudian Analisis Kelayakan Usaha Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" pada Aspek Keuangan yang menggunakan Analisis Finansial yaitu Cash Flow dan Kriteria Kelayakan Investasi Usaha Susu Sapi Murni yang terdiri dati Payback Period, Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost (BC) Ratio dan Internal Rate ofReturn (IRR) se1ia Analisis Sensitivitas. Bab VI Merupakan Kesimpulan dan Saran. Dalam bab ini penulis berusaha mengan1bil kesimpulan dari bab-bab terdahulu yang telah menjelaskan mengenai Kelayakan Usaha Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya". saran dilakukan sebagai usulan untuk perbaikan perusahaan. BABU TINJAUAN PUST AKA 2.1. Usaha Sapi Perah Usaha sapi perah di Indonesia sebagian besar masih menggunakan jenis sapi impor yang kemudian dilakukan pembiakan dengan sapi lokal untuk memeperbaiki keturunan. Dengan menjelaskan usaha ini perlu dijelaskan lebih lanjut mengenai : jenis sapi perah di Indonesia, prospek usaha sapi perah, pemeliharaan sapi perah, dan penanganan pasca produksi. 2.1.1. Jenis Sapi Perah Di Indonesia Menurut Pane (1986 : 1) Sapi adalah hewan temak terpenting dari jenis-jenia hewan ternak yang dipelihara manusia sebagai swnber daging, susu, tenaga kerja, dan kebutuhan manusia lainnya. Sapi perah di Indonesia memiliki dua jenis, yaitu sapi perah lokal dan sapi perah impor. 2.1.1.1. Sapi Perah Lokal Berdasarkan Direktorat Jenderal Bina Produksi Petemakan Direktorat Budidaya Petemakan Departemen Pertanian (dalam Pedoman Teknis Produksi Petemakan "Sapi Perah", 200 I : 1) yang dimaksud sapi perah lokal adalah sapi perah keturunan hasil perkawinan sapi potong lokal dan sapi perah impor, disebut juga Peranakan Friesien Holland (PFH). Berat badan sapi betina yang bernmur 14 - 18 bulan sekitar 225 kg dan mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan Sapi Friesien Holland (FH). Selain itu produksi susu sapi perah ini rata-rata 2500 kg. 2.1.1.2. Sapi Perah Impor Sapi perah impor di Indonesia adalah Sapi Friesien Holland (FH) yang berasal dari Belanda. Ciri-ciri dari sapi ini yaitu, warna bulu belang hitam putih dan memiliki tanduk yang relatif pendek dengan melengkung ke depan. Sapi FH mempunyai berat badan minimal 600 kg pada sapi betina dewasa dan minimal 800 kg pada sapi jantan dewasa, selain itu produksi susunya sekitar 4500 kg, dan menurut Sudono, dkk (2003 : 2) produksi rata-rata di Indonesia 10 liter/ekor per hari atau lebih kurang 3050 kg per laktasi. 2.1.2. Prospek Usaha Sapi Perah Menmut Diijen, BPD Dir BP Deptan (2001 : 1) beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari usaha peternakan sapi perah antara lain : a. Peternakan sapi perah adalah suatu usaha yang tetap; b. Sapi perah tidak ada tandingannya dalam efesiensinya mengubah zat-zat makanan ternak menjadi protein hewani; c. Jaminan pendapatan yang tetap; d. Penggunaan tenaga kerja yang tetap; e. Sapi perah dapat menggunakan hasil samping pe1ianian dan industri; f. Kesuburan tanah dapat dipertahankan melalui pemanfaa.tan hasil sampingnya berupa kompos; g. Disamping hasil susu, peternakan sapi perah dapat juga menghasilkan ternak potong, yaitu sapi pejantan dan sapi perah betina afkiran. 2.1.3. Pemeliharaan Sapi Perah 2.1.3. I. Masa Praproduksi -Kandang Manajemen perkandangan yang baik adalah kandang yang sesuai dan memenuhi persyaratan kebutuhan dan kesehatan sapi perah, antara lain sirkulasi udara cukup dan mendapatkan sinar matahaTi dengan kelembaban ideal 60 - 70 persen; lantai kandang selalu kering; tempat pakan yang lebar agar memudahkan sapi dalam mengkonsumsi pakan yang tersedia; dan tempat air yang selalu terisi. Kandang seekor sapi masa produksi dibutuhkan lahan seluas 5,32 nl. Luas lahan ini termasuk selokan, jalan kandang, dan tempat pakar1. Dan untuk seekor anak sapi/pedet membutuhkan luas lahan sebesar 1,8 m 2 . Sedangkan menurut Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan Direktorat Budidaya Peternakan Departemen Pertanian (dalam Pedoman Teknis Produksi Peternakan "Sapi Perah", 2001 : 6) luas kandang sapi dewasa minimal 2 X 1,5 1112 per ekor. -Air Ketersediaan air sangat mutlak dibutuhkan pada usaha ini, sebab susu yang dihasilkan 87 persen berupa air dan sisanya bahan kering. Selain itu, untuk mendapatkan 1 liter susu, seekor sapi harus membutuhkan 3,5 - 4 liter air minum. Air digunakan untuk minum sapi, memandikan sapi, dan membersihkan kandang. Khusus untuk minum sebaiknya sapi diberi minum secara ad /ibitum atau ada setiap saat. - Pakan Pemberian pakan sangat penting sekali dalam usaha sapi perah karena pakan akan mempengaruhi kualitas susu dan kesehatan sapi perah. Menurut Sudono, dkk (2003 : 29) secara umum pakan sapi perah adalah rumput dan konsentrat sebagai pakan penguat. Pakan untuk pedet yang berumur 0 - 4 bulan adalah air susu induknya. Namun, pedet dalam peternakan sapi perah hanya diberikan susu induknya selama 7 hari pertama sejak lahir. Susu yang dihasilkan selama se:kitar 7 hari pertama tersebut dinamakan kolostrum. Kolostrum diberikan sejak pertama dilahirkan karena benyak mengandung zat kekebalan tubuh, protein, dan mineral yang menyebabkan pedet tidak mudah terserang penyakit. Setelah berumur 4 - 8 bulan pedet dapat diberikan pakan konsentrat dan hijauan. Pakan sapi dara hampir sanm dengan pakan pedet berumur 4 - 8 bulan, pemberian pakan dapat mempengaruhi perkembangan sapi dara, baik dari perkembangan tubuhnya maupnn alat reproduksinya. Target bobot badan sapi dara umur 8 - 14 bulan adalah 200 - 300 kg. Sebagai patokan, pemberian pakan berupa rumput I 0 % dan konsentrat I - 1,5 % dari bobot hidup. Contoh konsentrat untuk sapi dara adalah konsentrat yang terdiri atas 55 % bungkil kelapa, 40 % dedak halus, dan 5 % ampas tapioka. Pakan sapi dewasa atau masa produksi yang disebut ju.ga sapi laktasi sangat mempengarnhi pada produksi susunya. Jika jumlah dan mutu pakan yang diberikan kurang, hasil susunya tidak akan maksimal. Agar lebih praktis, pemberian konsentrat adalah 50 % dari jumlah susu yang dihasilkan (ratio 1: 2). Pemberian rumput tetap berpatokan I 0 % dari bobot hidup. 2.1.3.2. Masa Produksi Pada masa produksi diperlukan manajemen yang baik agar memperoleh hasil yang optimal. Bibit sapi perah sangat menentukan dalam keberhasilan usaha ini. Oleh sebab itu pemilihan bibit perlu diperhatikan dengan baik. Bibit sapi perah harus berasal dari induk yang produktivitasnya tinggi, karena ha! ini akan mempengaruhi kepada keturnnan sapi tersebut. Ciri bibit sapi perah yang baik harus proporsional, tidak kmus dan tidak terlalu gemuk, kaki berdiri tegak dan jarak kaki kanan dengan kaki kiri cukup lebar, serta bulu mengkilat. Umur bibit sapi perah yang ideal adalah 1,5 tahun dengan bobot badan sekitar 300 kg. - Pengaturan Perkawinan Pengaturan Perkawinan sapi perah dilakukan untu.k memenuhi kebutuhan jangka panjang kegiatan usaha yang alrnn menghasilkan susu sapi segar. Menurnt Sudono, dkk (2003 : 34) perkawinan sapi perah dapat dilakukim dengan 2 cara, yakni kawin alam dan kawin suntik (inseminasi buatan atau IB). Kawin alam biasa dilakukan oleh peternak besar dengan biaya yang relatif mahal, karena harus memelihara pejantan. Sementara itu, kawin suntik biasa dilakukan oleh peternak kecil dengan biaya lebih murah, karena tidak harus memelihara pejantan. Birahi pertama akan terjadi pada saat sapi berumur 14 - 16 bulan. Jumlah sapi yang bunting sebaiknya tidak kurang dari 60 persen jumlah sapi dewasa agar produksi susu dapat dipertahankan sepanjang waktu dan tidak terjadi kelebihan susu atau kekeringan susu. Masa laktasi adalah masa sapi sedang m<:nghasilkan susu yaitu setelah beranak, dan lamanya laktasi yakni selama 10 bulan. 2.1.3.3. Masa Panen Masa panen pada usaha sapi perah yaitu terjadi pada saat pemerahan susu. Pada umumnya pemerahan dilakukan 2 kali sehari, yalmi pagi dan sore hari. Jarak pemerahan dapat menentukanjumlah susu yang dihasilkan. Jikajaraknya sama, yakni 12 jam, jumlah susu yang dihasilkan pada waktu pagi dan sore akan sama. Namun, jika jarak pemerahannya tidak sama, maka jumlah susu yang dihasilkan pada sore hari akan lebih sedikit dari pada jumlah susu yang dihasilkan pada pagi hari. - Metode Pemerahan Pemerahan yang baik dilakukan dengan cara yang benar dan alat yang bersih. Tahapan-tahapan pemerahan harus dilakukan dengan benar agm· sapi tetap sehat dan terhindar dari penyakit yang dapat menurunkan produksinya. Tahapan tersebut sebagai berikut : I) Persiapan pemerahan - Membersihkan kandang. - Mencuci daerah lipat paha sapi yang akm1 diperah. - Memberi konsentrnt, sehingga ketika dilakukan pemerahan sapi sedang makm1 dan dalam keadaan tenang. - Membersihkan alat-alat pemerahan susu seperti ember dan can susu. - Membersihkan tangan pemerah Gika pemerahan menggunakan tangan). - Mencuci ambing dengan air bersih, kemudian melapnya dengan lap bersih. - Membersihkan mesin pemerah Gika pemerahan menggunakan mesin pemerah). - Melakukan uji mastitis setiap sebelum melakukan pemerahan. Uji mastitis m1 dilakukan dengan memerah menggunkan tiga jari (ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah) pada setiap puting. Susu yang keluar sebanyalc 2 - 3 pancaran diwadahi cangkir atau piring aluminium yang bagian dalamnya dicat hitam. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidalmya kelainan yang terdapat dalam susu tersebut, seperti adanya darah dan nanah. Jika ada berarti terjadi mastitis. 2) Teknik pemerahan Pemerahan dilalcukan dengan menggunalcan kelima Jan tangan dengan tahapan sebagai berikut : - Tekan ibn jari dan jari telunjuk dengan posisi melingkari pangkal puting, sehingga susu tidak dapat kembali ke ambing. - Tekan jari tengah ke puting agar susu memancar keluar. - Tekan jari manis ke puting dan perah menggunakan tekanan yang tetap, tetapi puting jangan ditarik ke bawah. - Akhirnya tekan jari kelingking ke puling dan perahlah dengan selnruh jari tangan sampai susu keluar semua. Ulangi cara tersebut menggnnalcan tangan yang lain. - Jika susu yang keluar sudah sangat sedikit, tekan ambing dengan siku dan periksa apakal1 susu telah keluar semua. - Agar sisa tersebut keluar, perahlah dengan menggunkan ibu jari dan telunjuk. - Setelah selesai diperah, puting dibersihkan dan disemprot atau: dicelu:pkan kelarutan disinfektan agar bakteri tidak masuk kedalam lubang puting susu. 2.1.4. Penanganan Pasca Produksi 2.1.4.1. Penanganan Susu Segar Susu segar harus segera ditangani karena susu segar mudah msak dan terkontaminasi. Menumt Sudono, dkk (2003 : 77) beberapa hal yang hams diperhatikan agar susu segar dapat terjual dengan kualitas baik adalah sebagai berikut: I) Peralatan yang digunakan untuk menampung susu (ember maupun kan susu) harus dalam keadaan bersih dan leering. 2) Sebelum dimasukkan ke dalam kan susu hams disaring terlebih dahulu agar bulu sapi dan vaselin yang tercampur dengan susu tidak terbawa masuk ke dalam wadah. 3) Waktu pengiriman dihitung pada saat susu selesai diperah hingga susu tiba di konsumen. 4) Pendinginan susu dengan suhu 4°c agar lebih tahan lama. Jika Jebih dari itu, bakteri akan mudah berkembang biak. 2.1.4.2. Penanganan Susu dengan Pemanasan Biasanya susu diproses dengan dua cara berikut ini : I) Pasteurisasi, yakni pemanasan susu dengan suhu di bawah I 00 °c. 2) Sterilisasi, yakni pemanasan susu dengan suhu di atas 100 °c. c. Penanganan Limbah Sapi Menurut Dirjen, BPD Dir BP Deptan (2001 : 36) limbah yang dikeluarkan oleh peternakan sapi perah ada dua macam, yaitu limbah cair dan limbah padat. Limbah cair adalah cairan yang berasal dari pencucian kandang/ternak/peralatan dan air kencing sapi, sedangkan limbah padat berasal dari kotoran padat sapi dan sisa-sisa pakan yang tercecer dan tidak termakan oleh sapi. limbah sapi biasanya dijadikan pupuk untuk dijual, karena saat ini limbah sapi yang dijadikan kompos atau pupuk organik banyak diminati petani. Dimana harga pupuk tersebut lebih murah dari pada pupuk kimia yang relatif mahal dan dapat merusak zat hara tanah. Jika pengolahan limbah sapi ini dilakukan dengan benar maka dapat menjadi sumber penghasilan tambahan. 2.2. Studi Kelayakau Bisnis Setiap kegiatan usaha I bisnis pada perusahaan pasti akan mengukur kelayakan bisnis. Menurut Umar (2003 : 8) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak a.tau tidak layaknya bisnis dibangun, tetapi juga pada saat dioperasionalkan secara rutin dalam jangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. ldentifikasi karakteristik usaha dengan menilai kelayakan dari perusahaan meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen dan aspek lingkungan. Kemudian dalam aspek keuangan melalui analisis finansial dan kriteria kelayakaan investasi yang meliputi Payback Period, NPV, Net BC Ratio dan IRR serta Analisis Sensitivitas. 2.2.1. Aspek Pasar dan Pemasaran Stanton (dalam Umar, 2003 : 35) mengemukakan tentang pasar, yakni merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Dalam aspek pasar ini maka perlu diketahui keinginan konsumen, daya beli konsumen, serta tingkah lalcunya dalam pembeliannya. Menurut Kotler & Armstrong (1997 : 6), pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat peneiptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Dalam aspek pemasaran ini perlu diketahui ha! produk, harga, distribusi, dan promosi. 2.2.3. Aspek Teknis Menurut Ibrahim (2003 : 118) aspek teknis adalah aspek yang berhubungan dengan pembangunan dari proyek yang direncanakan, baik dilihat dari faktor lokasi, luas produksi, proses produksi, penggunaan teknologi (mesin/peralatan), maupun keadaan lingkungan yang berhubungan dengan proses produksi. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penelitian ini, aspek teknis meliputi !okasi produksi sebagai tempat untuk melakukan proses produksi, penyediaan tenaga ke~ja untuk pelaksanaan produksi, dan sebagai pendukung untuk mempemmdah proses produksi yaitu peralatan produksi. 2.2.4. Aspek Manajemen Aspek manajemen meliputi struktur organisasi pelaksanaan usaha yang berhubungan dengan penggunaan sumber daya manusia dalam tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya. Tujuan studi aspek manaJemen adalah untuk mengetahui apakah pembangunan dan implernentasi bisnis dapat direncanakan, dan dikendalikan, sehingga rencmm bisnis dapat dinyatakan layak, atan sebaliknya (Urnar, 2003 : 114). 2.2.5. Aspek Lingkungan Aspek lingkungm1 bertnjuan untuk rnenentukan apakah secara lingkungan hidup, rnisalnya dari sisi udm·a, dan air, rencmm bisnis diperkirakan dapat dilaksanakan secara layak atau sebaliknya (Umar, 2003 : 302). Aspek lingkungan rneliputi lirnbah yang dihasilkan dari sisa-sisa hasil proses produksi yang akan berpengaruh pada danipak lingkungan. Sehingga upaya-upaya apa yang dilakukan perusahaan untuk rnengatasi danipak ym1g ditirnbulkan dari sisa-sisa hasil proses produksi tersebut. 2.2.6. Aspek Keuangan Menurut Kadm·iah (1986 : 2) aspek finansial rnenyelidiki terutarna perbandingan antara pengeluaran dan "revenue emnings" proyek; apakah proyek itu akan terjamin dananya yang diperlukan; apakah proyek itu akan mampu membayar kembali dana tersebut; dan apaka11 proyek akan berkembang sedemikian rupa sehingga secara finansial dapat berdiri sendiri. Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana bisnis yang dimaksud (Umar, 2003 : 177). Dalam penelitian ini, aspek keuangan dianalisis dengan menggunakan dua teori yang berdasarkan dari studi kelayakan bisnis, antara lain : 2.2.6.1. Analisis Finansial Menurut Sofyan (2004 : I 05), Analisis Finansial adala11 kegiatan melakukan penilaian dan penentuan satuan rupiah terhadap aspek-aspek yang dianggap dari keputusan yang dibuat dalam tahapan analisis usaha. Untuk melihat kelayakan dari analisis finansial ini menggunakan metode cash flow yang diamati dari komponen biaya-biaya produksi serta pendapatan produksi yang kemudian diselisihkan sehingga menghasilkan manfaat (benefit). Menurut Haming & Basalan1ah (2003 : 59) Arus Kas (Cash Flow) merupakan unsur analisis yang sangat penting kedudukannya karena kelayakan finansial sebuah usulan rencana investasi diukur pada nilai sekarang arus kasnya. Secara sederhana, jika nilai sekarang arus kas masuk lebih besar dari pada nilai sekarang arns keluar, maka rencana investasi itu dari sudut aspek finansial adalah layak dilaksanakan. 2.2.6.2. Kriteria Kelayakan Investasi Berikut beberapa ha! metode yang digunakan untuk analisis kriteria kelayakan investasi : I) Payback Period Jangka waktu pemulihan modal (Payback Period) adalah jangka waktu yang diperlukan, biasanya dinyatakan dalam satuan tahun, untuk mengembalikan seluruh modal yang diinvestasikan (Haming & Basalamah, 2003 : 94). Menurut Umar (2003 : 197) Payback Periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupal(an ratio antara initial cash investment dengan cash injlow-nya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Selanjutnya nilai ratio ini dibandingkan dengan maximum payback period yang dapat diterima. 2) Net Present Value (NPV) Net Present Value yaitu selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang (Husein Umar dalam Studi Kelayakan Bisnis, 2003 : 200). 3) Net BC Ratio Terjemahan dari kata Benefit adalah manfaat, cost adalah biaya, dan Ratio adalah perbandingan. Maka, B.C Ratio adalah Perbandingan antara nilai manfaat dengan nilai biaya. Menurut Ibrahim (2003 : 151) Net benefit cost ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di discount positif (+) dengan net benefit yang telah di discount negatif (-). 4) Internal Rate of Return (!RR) Menurut Umar (2003 : 198), metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas, dengan pengeluaran investasi awal. 2.2.6.3. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas tujuannya ialah untuk melihat apa yang akan te1jadi dengan hasil analisa proyek jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasardasar perhitungan biaya atau benefit (Kadariah, dkk, 1978 : 57). 2.3. Penelitian Terdabulu Menurut hasil penelitian Alireja (2002) tentang Analisis Kelayakan Agribisnis Ikan Hias Air Tawar pada usalm skala kecil diperoleh NPV sebesar Rp 22.095.717,20 dan skala besar Rp 51.950.058,23, nilai IRR 68,96 persen pada skala kecil dan 84,28 persen pada skala besar dengan tingkat suku bunga 18 persen, B/C bernilai 3 ,65 untuk skala kecil dan 4,52 untuk skala besar. Tingkat pengembalian modalnya pada skala kecil selama 3 tahun 11 bulan sedangkan skala besar 3 tahun 1 bulan. Berarti agribisnis ikan hias air tawar pada skala kecil dan skala besar layak untuk diusahakan. Hasil analisis sensitivitas menunjukkru1 bahwa agribisnis ikan hias air tawar yang berskala kecil setiap perubahan harga input naik dan trnun 15 persen dengan suku bunga 15 persen hanya akan menyebabkan perubahan nilai NPV sebesar 12 persen. Kenaikan pada tingkat suku bunga 26 persen akan menyebabkan penurunan 39 persen pada NPV dan 25 persen pada B/C, tanpa mengubah nilai IRR. Pada usaha skala besar pada harga input naik dan turun sebesar 15 persen mengubah nilai NPV 8 persen, kenaikan suku bunga menjadi 26 persen menyebabkan penurunan 36 persen pada NPV dan 25 persen pada B/C, tanpa mengubah nilai IRR. Menurut hasil penelitian Aisah (2002) tentang Analisis Kelayakan Usaha Florist menunjukkan NPV pada usaha kecil kecil .5 unit fl01ist sebesar Rp -89.464.717,87 dan 1 unit florist Rp -7.896.599,87 dinyatakan tidak layak dengan tingkat suku bunga 17 persen. Sedangkan usaha skala besar dinyatakan layak, yaitu pada 5 unit florist sebesar Rp 3.138.700.644,07 dan 1 unit florist Rp 827.664.731,25. Nilai Net B/C pada skala kecil untuk 5 unit florist sebesar 0,87 dan 1 unit fl01ist 0,95 sehingga tidak layak, sedangkan pada skala besar mendapatkan kelayakan untuk 5 unit florist bernilai 1,59 dan 1 unit florist 1,89. IRR pada skala kecil 3 persen (5 unit florist) dan 12 persen (I unit florist) dinyatakan tidak layak, skala besar 69 persen (5 unit florist) dan 93 persen (1 unit florist) dinyatakan layak. Payback Period pada skala kecil (5 dan 1 unit florist) tidak mengalami pengembalian modal, sedangkan pada skala besar untuk 5 unit florist modal dapat kembali selama 10 bulan 3 hari dan 1 unit florist 9 bulan 15 hari. Hasil analisis sensitivitas pada usaha florist skala besar layak diusahakan pada tingkat kenaikan harga input sampai 22 persen, akan tetapi pada tingkat penurunan harga output 43 persen usaha florist tidak layak pada tingkat suku bunga 17 persen, begitu juga pada tingkat suku bunga naik 20 persen dan 26 persen. 2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual Dalam kerangka pemikiran konseptual ini terlebih dahulu dilakukan identifikasi karakteristik usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya" dengan mengkaji aspek-aspek berikut ini, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen dan aspek lingkungan. Setelah itu pada aspek keuangan dilakukan analisis finansial dengan arus kas (Cash Flow) untuk mengetahui tingkat kelayakan dari manfaat bersih (Net Benefit) sekarang, selanjutnya untuk meyakinkan dalam ha! investasi maka dilakukan pengukuran beberapa kriteria kelayakan investasi, antara lain Payback Period, NPV, Net BC Ratio, dim IRR serta Analisis Sensitivitas agar dapat menarik kesimpulan apakah usaha susu sapi mumi tersebut layak atau tidak. Dan dalam penjelasan ini dapat terlihat seperti pada Gambar I. Usaha Susu Sapi Murui • Aspek Pasar dan Pemasaran •• Aspek Teknis •• Aspek Manajemen ' Aspek Lingkungan ' Aspek Keuangan ' Metode Deskriptif cvietode Kuantitatif - Analisis Finansial : ~'(Cash Flow) - Kriteria Kelayakan Investasi : I. Payback Period 2. NPV (Net Present Value) 3. Net BC (Benefit Cost) Ratio 4. IRR (Internal Rate ofReturn) - Analisis Sensitivitas J ·~ Layak I Tidak Layak ? Gambar 1. Kerangka Pemikiran Konseptual BAB HI METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" yang bergerak di bidang usaha susu sapi murni terletak di Pengadegan, Jakarta Selatan. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan karena perusahaan tersebut merupakan salah satu produksi susu sapi murni dengan sistem manajemen yang bersifat konvensional. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Mei 2004. 3.2. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Kedua jenis data tersebut berupa data deskriptif dan kuantitatif. Data primer dikumpulkan dari pengamatan dan wawancara dengan pemilik atau karyawan perusahaan. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari beberapa buku atau literatur-literatur. 3.3. Metodc Analisis Data Data yang diperoleh berupa data deskriptif dan kuantitatif. Data deskriptif disajikan dalam bentuk uraian pada karakteristik usaha susu sapi murni yang meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek lingkungan, sedangkan data kuantitatif disajikan pada analisis finansial (Cash Flow) dan kriteria kelayakan investasi susu sapi murni, yaitu Payback Period, Net Present Value (NPV), Net Benefit of Cost Ratio, dan Internal Rate o.fReturn (IRR) serta analisis sensitivitas. Dalam kelayakan usaha susu sapi murni perlu dianalisis dengan menggunakan beberapa kriteria kelayakan investasi antara lain : 3.3.1. Payback Period Payback Periode yaitu menilai suatu proyek didasarkan pada perlunasan biaya investasi oleh net benefit, yang hasilnya merupakan satuan waktu. Rumus Payback Period menurut Umar (2003 : 197) adalah : Nilai Investasi Payback Period=--------- XI tahun Kas Masuk Bersih Kriteria Penilaian : Jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum payback period-nya maka ususlan investasi dapat diterima. 3.3.2. Net Present Value (NPV) NPV merupakan selisih antara present value dari pada benefit dan present value dari pada biaya. Rumus Net Present Value (NPV) menurut Kadariah, dkk (1978 : 29) adalah : B, - C, n NPV = l: t=I (l+i)' di mana : B, = Benefit sosial kotor sehubungan dengan sesuatu proyek pada tahun t C, = Biaya sosial kotor sehubungan dengan proyek pada tahun t n = Umur ekonomis dari pada proyek = Social Opportunity Cost of Capital, yang ditunjuk sebagai Social Discount Rate Kriteria Penilaian : Dalam evaluasi suatu proyek tertentu, tanda "go" dinyatakan oleh nilai NPV > 0. Jika NPV = 0, berarti proyek tersebut mengembalikan persis sebesar Social Opportw1ity Cost of Capital. Jika NPV < 0, proyek supaya ditolak, artinya ada penggunaan lain yang lebih menguntungkan untuk sumber-sumber yang diperlukan proyek. 3.3.3. Net BC Ratio Net benefit cost ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di discount positif (+) dengan net benefit yang telah di discount negatif (-). Rumus Net BC Ratio menurut Ibrahim (2003 : 151) adalah: n L: NB(+) i=l NetB/C = n L: NB(-) i=I Kriteria Penilaian : Jika nilai Net BC Ratio lebih besar dari I (satu) berarti gagasan usaha/proyek tersebut layak untuk dike1jakan dan jika lebih kecil dari I (satu) berarti tidak layak untuk dikerjakan. Untuk Net BC Ratiosama dengan 1 (satu) berarti cash inflow sama dengan cash outflow, dalam present value disebut dengan Break Even Point (BEP), yaitu total cost sama dengan total revenue. 3.3.4. Internal Rate of Return (IRR) IRR atau Internal Rate of Return aclalah suatu tingkatan discount rate yang menghasilkan internal rate of return sama clengan 0 (no!). Dengan demikian apabila basil perhitungan IRR lebih besar clari Social Opportunity Cost of Capital (SOCC) dikatakan proyek/usaha tersebut feasible, bila sarna dengan SOCC berarti pulang pokok dan di bawah SOCC proyek tersebut tidakfeasible. Rumus Internal Rate ofReturn (IRR) menurut Ibrahim (2003 : I 47) adalah: NPV1 IRR=i1 + . (ii-i1) (NPV 1- NPV2) di mana: i1 adalah tingkat discount rate yang menghasilkan NPV 1 ii adalah tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2 3.3.5. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas merupakan penguJian kepekaan usaha terhadap perubahan biaya-biaya. Dalarn usaha susu sapi murni ini, pengujian analisis sensitivitas yaitu pada perubahan harga output dan harga input serta tingkat suku bunga. Pada harga input berubah naik menjadi 2 persen dan 3 persen, dikarenakan pada biaya operasional yang tidak selalu tetap. Kemudian tmtuk harga output turun 4 persen dan 5 persen pada susu mumi dengan rasa, karena keadaan pada peristiwa tertentu seperti liburan sekolah, bulan Ramadhan, dan haii raya. Sedangkan tingkat suku bunga yang diujikan pada analisis sensitivitas yaitu 15 persen dan 18 persen yang merupakan nilai tertinggi tingkat suku bunga kredit investasi dari tahun 2002 - 2004. Secarn rinci terdapat beberapa perubahan yang akan digunakan dalam analisis sensitivitas pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1. Harga output dan harga input tetap, suku bunga meningkat 18 persen. 2. Harga output tetap, harga input meningkat 2 persen dan suku bunga tetap 15 persen. 3. Harga output tetap, harga input meningkat 2 persen dan suku bunga meningkat 18 persen. 4. Harga output tetap, harga input meningkat 3 persen dan suku bunga tetap 15 persen. 5. Harga output menurun 4 persen, harga input tetap dan suku bunga tetap 15 persen. 6. Harga output menurun 4 persen, harga input tetap dan suku bunga meningkat 18 persen. 7. Harga output menurun 5 persen, harga input tetap dan suku bunga tetap 15 persen. Beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Biaya investasi yang digunakan adalah berlaku pada tahun 2004. 2. Harga input yang digunakan adalah berlaku pada tahun 2004 begitu juga untuk harga output yang harga jual rata-ratanya ditingkat pasar para pengusaha susu sapi mumi, yaitu susu dengan rasa berharga Rp 1.200,00 untuk ukuran 200 ml dan Rp 3.000,00 untuk ukuran 500 ml. Sedangkan susu tanpa rasa berharga Rp 2.500,00 w1tuk ukuran 500 ml. 3. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah 15 persen yang merupakan tingkat snku bunga kredit investasi rata-rata tahun 2004 (Januari - November). 4. Macam susu yang diusahakan oleh usaha susu murni adalah susu dengan rasa dan susu tanpa rasa (segar). 5. Sumber modal selurulmya adalah modal sendiri. 6. Tarif pajak penghasilan yang digunakan berdasarkan kriteria pajak dalam pasal 17 Undang-undang Republik Indonesia Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Dalam UU tersebut pajak penghasilan dibawah Rp 50.000.000,00/tahun dikenakan IO persen. Antara Rp 50.000.000,00 - Rp 100.000.000,00/tahun dikenakan 15 persen. Dan diatas Rp 100.000.000,00/tahun dikenakan tarif sebesar 30 persen. 7. Umur proyek adalah 4 tahun ditentukan berdasarkan laktasi ke-4. Hal ini disebabkan karena pada laktasi selanjutnya sapi semakin tua dan rata-rata produksi susu menurun. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan "Rahmawati Jaya" merupakan perusahaan yang bergerak dibidang susu sapi murni. Sejarnh perusahaan "Rahmawati Jaya" ini merupakan warisan dari orang tua Bapak Muhammad yang sudah merupakan hobi dalam beternak sapi. Orang tua Bapak Muhammad mulai betemak pada tahun 1970 dengan jumlah sapi 10 ekor, pada saat itu usahanya sangat sederhana sekali, dimana penjualan susunya hanya menggUllakan kemasan plastik putih polos. Kini usaha tersebut sudah diwarisi kepada Bapak muhammad, dan pada tahun 1990 barulah keluar izin SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dengan memberikan nama perusahaan "Rahmawati Jaya" yang diambil dari nama anak perempuan Bapak Muhammad yaitu "Rahmawati". Jumlah sapi pada saat itu kurang I lebih I 00 ekor. Tahun 1995 "Rahmawati Jaya" melakukan diversifikasi produk yaitu dengan pemberian rasa pada susu murni tersebut, beberapa rasa yang diberikan antara lain rasa coklat, strawben-y, durian, dan putih manis. Ilmu dalam pengolahan rasa tersebut didapat dari pelatihan putra Bapak Muhammad yaitu Bapak Husein di Institut Pertanian Bogor (!PB) pada tahun 1992. Pada saat ini (tahun 2004) jumlah sapi di Perusahaan "Rahmawati Jaya" 160 ekor berjenis Friesien Holland (FH), yang terdiri dari 60 ekor sapi yang siap untuk diperah susunya clan sisanya anak sapi (pedet) clan sapi pejantan dewasa. Usaha keluarga yang turun-menurun ini, diawali oleh orang tua dari Bapak muhammad yang hingga kini dikelola oleh Bapak Muhanunad bersama dengan anak-anaknya. Proses pengembangan usahanya, Perusahaan "Rahmawati Jaya" pernah melakukan promosi pada media periklanan yaitu Pasar Info. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan produknya agar dapat meningkatkan penjualannya dan memperluas pemasarannya. 4.2. Lokasi Perusahaan dan Pemeliharaan Sapi Perusahaan "Rahmawati Jaya" berlokasi di Jalan Pengadegan Utara III No. 7 Jakarta Selatan. Perusahaan ini mempunyai luas sekitar 1000 m2 yang merupakan milik keluarga Bapak Muhammad yang memiliki 3 tempat bagian yaitu peternakan (kandang) yang berjumlah 10 kandang, tempat tinggal pemilik sekaligus tempat produksi dan keuangan, dan tempat tinggal pekerja peternakan berupa mess karyawan. Letak antara bagian-bagian tersebut berdekatan dan masih di dalan1 satu areal yang meliputi kegiatan pemeliharaan, produksi, dan kegiatan keuangan. 4.3. Sistem Ketenagakerjaan Pada perusahaan "Rahmawati Jaya" sistem ketenagakerjaan yang dipakai yaitu sistem kekeluargaan dimana pada bagian produksi clan keuangan dikelola oleh keluarga Bapak Muhammad yang dipimpin oleh anaknya bernama Husein. Sedangkan bagian peternakan dikelola oleh tenaga ke1ja dari Juar yang sudah memahami tentang memelihara sapi perah, dan peternakan ini dipimpin oleh Bapak Muhammad. Kegiatan pemasaran dan pendistribusian susu dipercayakan kepada distributor yang tidak diberi upah/gaji karena hasil dari penjuallannya dibagi menjadi 60% untuk pemilik dan 40% bagi distributor yang mendistribusikannya. Jumlah karyawan di perusahaan "Rahmawati Jaya" ada 13 orang yang terdiri dari 4 orang dibagian produksi dan keuangan, 9 orang dibagian petemakan/pemeliharaan sapi perah yang berumur mulai dari 30 tahun keatas. Dan tingkat pendidikannya mulai dari lulusan SMP. Bagian petemakan memulai pekerjaan dari pukul 06.00 - l 0.30 dan dilanjutkan lagi dari pukul 13.00 - 18.00 yang meliputi pcmberian pakan sapi, pemerahan susu sapi, dan pembersihan sapi serta kandangnya. Sedangkan bagian produksi dimulai setelah pemerahan susu pada pukul 07.00 - 10.00 dan dilanjutkan pukul 15.00- 17.00. 4.4. Fasilitas dan Peralatan Perusahaan Fasilitas dan peralatan yang digunakan perusahaan meliputi di bagian produksi yaitu alat-alat untuk memasak/mengolah susu sepe1ti kompor, panci. Dan di bagian pengemasan susunya menggunakan kantnng plastik yang terdiri dari dua ukuran yaitu 500 ml dan 200 ml bercetakan gambar sapi perah serta tulisan "Rahmawati jaya". Setelah itu untuk penyegelannya menggunakan mesm press/penyegel kemasan plastik. Di bagian peternakan/pemeliharaan perusahaan menyediakan saluran pembuangan untuk limbah cair dan bak untuk penampungan limbah padat agar tidak mencemari lingkungan disekitarnya. Kemudian limbah yang te:lah dikumpulkan tadi diambil oleh para petani yang digunakan untuk pupuk. Selain itu perusahaan "Rahmawati .Jaya" menyediakan tempat tinggal semacam mess untuk para karyawannya yang masih berada di dalam lingkungan/areal perusahaan. 4.5. Proses Pengemasan Dalam proses pasca panen di perusahaan Rahmawati .1aya masih menggunakan alat yang sederhana yaitu peralatan memasak seperti kompor dan panci w1tuk mengolah susu. Susu yang diolah dibagi dua macam yaitu susu tanpa rasa dan susu dengan rasa. Proses pembuatan susu tanpa rasa hanya langsung dikemas plastik berukuran 500 ml kemudian disegel dengan mesin penyegel. Untuk proses pembuatan susu dengan rasa yaitu dimasak dengan menggunakan uap hingga panasnya mencapai 80°C dan kemudian diturunkan hingga 45°C. Susu hangat diberi perasa, pewama, dan pemanis yang terdiri dari empat rasa yaitu coklat, strawberry, durian, dan putih manis. Setelah matang, susu rasa dikemas dalam plastik menjadi dua ukuran yaitu 500 ml dan 200 ml dan terakhir dipress/disegel dengan mesin pengepress/penyegel. Selanjutnya susu siap dijual/dipasarkan. BABV HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Usaha Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" 5.1.1. Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek pasar yang dilakukan perusahaan "Rahmawati Jaya" dapat dilihat melalui potensi pasar dan aspek pemasaran yang diterapkan menggunakan sistem bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi. 5.1.1.1. Potensi Pasar Susu Sapi Murni Sebagai produsen susu, potensi di Indonesia masih sangat besar seperti tercantwn pada Jumlah konsumsi susu tahun 1997 - 2003. Berikut perinciannya yang dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jwnlah Konsumsi Susu di Indonesia Tahun 1997 - 2003* No. Tahun Jumlah Konsumsi.Susu (000 ton) I. 1997 1.116,5 2. 1998 897.4 .) . 1999 1.116,0 1.400,0 4. 2000 5. 2001 1.262,9 6. 2002 1.266,4 2003* 7. 1.350,5 Keterangan : *) Estimasi Swnber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan Departemen Pertanian Republik Indonesia, 2003 0 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah konsumsi susu di Indonesia dari tahun 1997 - 1998 walaupun mengalami penurunan sebesar 19,6 persen tetapi pada tahun 1998 - 1999 te1:jadi peningkatan sebesar 24,3 persen, tahun 1999 - 2000 meningkat 25,4 persen, tahun 2000 - 2001 turun 9,8 persen kemudian mengalami peningkatan kembali dari tahun 2001 - 2002 yaitu 0,3 persen dan tahun 2003 bertambah meningkat sebesar 6,6 persen. Sehingga rata-rata peningkatan jumlah konsumsi susu di Indonesia dari tahun 1997 - 2003 sebesar 4,53 persen. Jadi diperkirakan pada tahun berikutnya jumlah konsumsi susu di Indonesia akan terns meningkat seiring dengan peningkatanjumlah penduduk. 5.1.1.2. Bauran Pemasaran Susu Sapi Murni Pemasaran yang dipakai pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" secara tidak langsung telah menerapkan strategi bauran pemasaran yang antara lain meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi. 5.1.1.2.1. Produk Perusahaan "Rahmawati Jaya" menyediakan berbagai macam ukuran dan jenis susu sapi yakni susu sapi murni tanpa rasa (mentah) dan susu sapi dengan rasa (matang) yang siap untuk diminum. Susu sapi murni tanpa rasa (mentah) dikemas dengan 1 ukuran yaitu 500 ml, dan dalam kemasannya yang menggunakan kantung plastik diberi cetakan label bergambarkan susu sapi perah serta bertuliskan nama perusahaan "Rahmawati Jaya" berikut dengan nomor telepon yang disegel dengan menggunakan mesin press/segel. Sedangkan susu sapi dengan rasa (matang) yang siap untuk diminum memiliki 4 macam rasa yaitu, coklat, strawbery, durian, dan putih manis (vanila). Susu tersebut dikemas dalam 2 ukuran yaitu, 500 ml dan 200 ml yang dikemas sanm seperti susu sapi murni tanpa rasa (mentah). 5.1.1.2.2. Harga Dalam pemberian barga, Pernsabaan "Rabmawati Jaya" melakukannya sesuai dengan ukuran dan jenis produknya. Untuk jenis susu sapi murni tanpa rasa (metab) barganya agak lebib rendah dari pada barga susu sapi dengan rasa (matang) yang siap diminum. Dalam proses pasca panen susu sapi murni tanpa rasa (mentah) lebih sederbana dibandingkan dengan susu sapi dengan rasa (matang) yang membutubkan bahan-baban tan1baban selama proses pengolabannya. Untuk barga susu sapi murni tanpa rasa (mentab) Pernsabaan "Rabmawati Jaya" memberikan barga sebesar Rp 2.500,00 per 500 ml. Sedangkan barga susu sapi dengan rasa (matang) yang siap untuk diminum Perusabaan "Rahmawati Jaya" memberikan barga sebesar Rp 3.000,00 per 500 ml dan Rp 1.200,00 per 200 ml untuk semua rasa yang ditawarkan. 5.1.1.2.3. Distribusi Dalam pendistribusiannya, Perusabaan "Rahmawati Jaya" bekerja sama dengan distributor yang menggunakan sistem bagi basil, dimana 60 % basil peqjualan untuk "Ral1mawati Jaya" dan 40 % untuk distributor. Alat transpmiasi yang dipakai oleb distibutor adalab kendaraan sepeda motor yang dilengkapi kantung untuk tempat produknya. Kendaraan tersebut merupakan milik distributor sendiri, sebingga segala beban biaya kendaraan tersebut ditanggung oleb pibak distributor. Pendistribusian susu "Rahmawati Jaya" terdapat dalam Gambar 2 berikut ini : Distributor Konsumen Distributor Pedagang Pengecer Produsen 1 Konsumen Gambar 2. Jalur Distribusi Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" Pada jalur pendistribusian yang pertama, produsen mendistribusikan produknya melalui distributor yang kemudian dijual kapada konsumen sesuai pesanan. Sedangkan pada jalur pendistribusian yang kedua, produsen mendistribusikan produknya melalui distibutor yang kemudian disalurkan kepada pedagang pengecer setelah itu dijual kepada konsumen. Pada pedagang pengecer ini biasanya seperti rumah makan dan toko-toko. 5.1.1.2.4. Promosi "Rahmawati Jaya" pernah melakukan promosi melalui media cetak yaitu Pasar Info, tetapi promosi tersebut hanya dilakukan sekali saja karena promosi melalui omongan-omongan I dari mulut ke mulut sudah menjadi andalan perusahaan ini. Disamping itu, promosi secara tidak langsung telah dilakukan oleh para distributor yang mempergunakan sepeda motornya. 5.1.2. Aspek Teknis 5.1.2.l. Lokasi Produksi Lokasi produksi pada perusahaan "Rahmawati Jaya" memiliki luas I 000 m2 . Luas lahan ini sudah termasuk tempat pembuatan susu murni, kandang sapi, dan rumah tinggal pemilik serta tenaga ke1janya/karyawannya yang diberi tempat tinggal khusus seperti "Mess". Salah satu faktor yang paling menentukan dalam usaha susu sapi murni yaitu lokasi produksi. Sapi perah yang mempunyai ukuran tubuh besar membutuhkan tempat yang cukup luas, dan sebagai mahluk hidup untuk ke:langsungan hidupnya sangat membutuhkan air. Selain itu, hewan tersebut selalu mengeluarkan kotoran dimana perlu diperhatikan karena menyangkut kebersihan dan kesehatan, maka perlu adanya saluran dan tempat untuk mengalirkan pembuangan kotoran/limbah dari sapi perah tersebut. Untuk kebersihan agar kesehatan terjaga perlu dibuat saluran dan tempat pembuangan kotoran/limbah. Di perusahaan "Rahmawati Jaya" memiliki tempat pembuangan kotoran/limbah berupa bak penampungan sebagai tempat kotoran/limbah padat dan juga saluran untuk menyalurkan kotoran/limbah cair yang menuju selokan dan selanjutnya mengalir ke kali yang jaraknya kurang lebih 55 m. Pada kebutuhan air yang tersedia di perusahaan "Ralrmawati Jaya" sudah sangat mencukupi dan berkualitas cukup baik karena air berwarna bening dan tidak bau. Air yang digunakan berasal dari dalam tanah yang disedot menggunakan mesin pompa bertipe jet, sehingga volume air untnk pemakaiannya sangat cnkup dan baik pula untuk dipergunakan sebagai air minum sapi tersebut. Air merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi jumlah produksi susu yang dihasilkan seekor sapi perah. Untuk mendapatkan I liter snsu, seekor sapi perah membutuhkm1 3,5 - 4 liter all" mmum. Selain untuk minum, mr juga penting untuk memanclikm1 cla11 membersihkan ka11clm1g sapi tersebut untuk mencegah penyakit. 5.1.2.2. Kcgiatan Pemcliharaan Sapi Perah Kegiata11 pemelihm·aan sapi perah ym1g clilakukan pacla perusahaa11 "Rahmawati Jaya" per harinya climulai clari pukul 06.00 - 10.30 clan 13.00 - 18.00. kegiatan yang meliputi pacla pemeliharaan sapi perah tersebut antara lain : Pemerahan Susu Pemberia11 Paka11 cla11 Minum Pembersiha11 Sapi cla11 Ka11clang Pema11taua11 Keaclaan/Konclisi Sapi sebelum melakukan pemerahan susu peke1ja membersihkan ambing susu sapi tersebut clengm1 lap kain yang menggunaka11 air hangat agar kebersihan susu tetap terjaga clan steril. Kegiatan pemerahan susu clilakuka11 mulai pukul 06.00. Susu yang telah cliperah langsung clilakuka11 proses pasca pa11en untuk menghinclari basi ya11g terlalu clini. Pembersihan sapi clilakukan pacla pagi hari sebelum pemberian pakan konsentrat. Hal ini clilakukan agar sapi clapat segera terkena sinm· matahari untuk mengeringka11 tubuhnya. Seclangkan pembersihan kanclm1g clilakukan pacla sela11g waktu a11tm·a sebelum clan sesuclah pemberian paka11. Kegiatm1 pembersihan clilakuka11 agar clapat mencegah penyakit clari kuma11 ya11g bersarang pada kotora11 clan mengura11gi bau yang ticlak enak. Pada memberikan pemberian pakan dua jenis dan pakan, mmum yaitu perusabaan "Rahmawati Jaya" pakan hijauan berupa rumput likat(50kg)/hari/ekor dan pakan konsentrat yang mereka sebut dengan comboran berupa campuran ampas tabu 50kg/hari, bungkil kelapa dan dedak 240kg/hari yang mereka beli dari koperasi daerah. Untuk bungkil kelapa dan dedak sudah berupa campuran sedangkan ampas tabu terpisah, kemudian "Rahmawati Jaya" mencampurkannya. Pemberian pakan hijauan berupa rumput diberikan pada 07.00 dan 17.00. sedangkan pakan konsentrat diberikan pada pukul 09.00 dm1 13.00. untuk perinciarmya dapat dilihat pada Lmnpiran I. Untuk pemantauan keadaan/kondisi sapi tersebut dilakukan pengamatan langsung oleh para pemelihara sapi, jika ada sapi yang kondisinya tidak normal, maka perusahaan "Rahmawati Jaya" memanggilkan tenaga ahli pengobatan dari koperda (koperasi daerah) yang berlokasi di Tanjung Barat Jakarta Selatan. 5.1.2.3. Kcgiatan Pcngolahan Susu Murni Kegiatan pengolahm1 susn ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu susu tanpa rasa dan susu dengan rasa. Adapun dalan1 proses pengolahmmya sebagai berikut : 1) Susu tanpa rasa Susu yang telab diperab kemudian disaring sambil dimasukkan ke dalam kaleng susu (milk can) untuk dikumpulkfil1. Susu dapat langsung dikemas dengan kantung plastik berukuran 500 ml dfil1 disegel. Penyegelfil1/penutup rapat kemasfil1 kfil1tung plastik itu menggunakan mesin press penutup plastik agar susu tersebut kedap udara dan tidak mudah cepat basi. 2) Susu dengan rasa Ada beberapa tahapan proses dalam pengolahan susu dengan rasa sebagai berikut ini : a) Persiapan peralatan dan bahan tan1bahan Peralatan yang digunakan untuk pengolahan susu dengan rasa antara lain : -Kompor gas - Tabung gas (Bahan Bakar) - Dua buah panci (berbeda ukuran) - Sendok besar untuk pengaduk Sedangkan komposisi bahan bakunya yaitu gula putih dan rasa tiruan (essens) vanila, coklat, strawberi, dan durian. b) Pemasakan Pada proses pemasakannya, terlebih dahulu memasak air hingga mendidih pada panci pertama, kemudian panci kedua yang bemkuran agak kecil berisi susu dimasukkan kedalam panci pertama. Susu ini dimasak dari penguapan air yang mendidih tersebut dan selama pemasakan susu hams sering diaduk agar panasnya merata. Setelah panas suhu mencapai 80 °c diberikan gula putih. Sebelum diberikan rasa buatan suhunya hams diturunkan dahulu hingga 45°C kemudian dapat diberikan rasa dan diaduk hingga merata. Untuk pengemasan susu ini menggunakan dua ukuran berbeda yaitu 200 ml dan 500 ml sedangkan penyegelan/penutup rapat plastik tersebut sama seperti pada pembuatan susu tanpa rasa. 5.1.3. Aspck Manajemen Aspek manajemen ini meliputi bentuk usaha, tugas tenaga kerja, dan upah tenaga kerja. Bentuk usaha yang dikelola Perusahaan "Ralnnawati Jaya" adalah usaha perseorangan dan hanya memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Tenaga kerja yang terdapat di Perusahaan "Rahmawati Jaya" dibagi oleh dua bagian, yaitu : a. Bagian pemeliharaan sapi Pada bagian ini perusahaan "Rahmawati Jaya" dalam menentukan pegawainya tidak mensyaratkan secara formal tetapi ha! yang sangat dibutuhkan yaitu kerajinan dan mau mempelajari pemeliharaan sapi perah. Pengetahuan dan keahlian dari peke1jaannya hanya dengan berlatih sehingga memperoleh pengalaman. Pada saat ini perusahaan "Rahmawati Jaya" memperke1jakan sebanyak 9 orang dengan tingkat pendidikan setara dengan SMP dan SMA yang rata-rata umur mereka saat ini diatas 30 tahun. Adaptm tugas yang harus mereka lakukan antara lain memberi pakan, membersihkan sapi dan kandangnya, mengontrol/mengamati keadaan sapi tersebut dan memerah susu. Waktu bekerja pada pemeliharaan sapi perah ini dimulai dari pukul 06.00 10.30 dan 13.00 - 18.00, selang waktu antara pukul 10.30 - 13.00 diisi untuk beristirahat dan kegiatan lainnya. Dan untuk upah yang mereka dapat per bulannya sebesar Rp 500.000,00. b. Bagian pengolahan susu dan keuangan Pada bagian pengolahan susu perusahaan "Rahmawati Jaya" memperke1jakan keluarganya sendiri sebanyak 4 orang. Tugas yang mereka lakukan yaitu mulai dari pemasakan hingga sampai pada pengemasan. Dan satu orang yang merupakan anak pertama dari Bapak Muhammad merangkap sekaligus menangani keuangan. Keahlian pengolahan susu perusahaan "Rahmawati Jaya" diperoleh melalui pelatihan pengolahan susu di Institut Pe1ianian Bogor (IPB). Waktu yang dimiliki para pengolah susu ini dimulai dari pukul 07.00 - 10.00 dan 15.00 - 17.00. Dan untuk upah, mereka tidak memperhitungkannya tetapi hanya berdasarkan dari keuntungan penjualan untuk kebutuhan keluarga Bapak Muhammad. 5.1.4. Aspek Lingkungan Lingkungan merupakan salah satu karakteristik usaha ym1g perlu diperhatikan agar di sekitar tempat usaha tidak mendapatkan kerugian yang bisa berakibat menjadi penghambat dalam pelaksanaan usaha tersebut. Aspek lingkungan yang terdapat pada perusahan "Rahrnawati Jaya" yaitu meliputi kebersihan dari limbah padat dan cair serta bau yang tidak enak dari sapi mereka. Perusahaan "Rahmawati Jaya" pemah ditawarkan oleh Koperda (Koperasi daerah) Tanjung Barat untuk pindah tempat usaha di daerah Banten yang sepi dm·i perumahan, tetapi perusahaan "Rahmawati Jaya" menolak karena alasan lokasi yang jauh dan kurangnya keamanan. Walaupun perusahaan "Rahawati Jaya" berlokasi di perumahan tetapi letaknya berada pada ujung perumahan dan agak dekat dengan kali. Langkah-langkah yang dilakukan perusahaan "Rahmawati Jaya" dalan1 mengatasi limbahnya, antara lain membuat bak untuk penampungan limbah padat yang dihasilkan dari sapinya dan saluran pembuangan untuk mengalirkan limbah cair menuju ke selokan yang diteruskan ke kali. Untuk mengatasi bau yang ditimbulkan dari sapi tersebut, perusahaan "Rahmawati Jaya" melakukan kebersihan kandang dan sapi tersebut agar baunya dapat dikurangi semaksimal mungkin. 5.2. Analisis Kelayakan Usaha Susu Sapi Murni 5.2.1. Aspek Keuaugan Aspek keuangan ini dianalisis dengan menggunakan cashflow yang terdiri dari perhitungan inflow dan outflow pada usaha susu sapi murni. Setelah cashflow diperhitungkan, maka untuk mengetahui kelayakan usaha susu sapi murni digunakan beberapa analisis kriteria kelayakan investasi. 5.2.1.1. Cashflow Cashflow merupakan aliran kas dari usaha susu sapi murni yang terdiri dari inflow (penerimaan usaha) dan outflow (pengeluaran usaha). Sehingga dalam aliran kas tersebut dapat menentukan investasi dan kewajibannya. 5.2.1.1.1. Inflow Inflow yang berada di dalam cashflow mernpakan suatu aliran kas masuk atau penerimaan bagi usaha. Inflow yang terdiri di Pernsahaan "Rahmawati Jaya" antara lain penerimaan penjualan dan penerimaan sampingan. - Penerimaan penjualan Penerimaan penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari usaha penjualan susu sapi. Jumlah penerimaan ini meningkat setiap tahun hingga sampai batas optimal yaitu 4 tahun. Hal ini disebabkan optimal produksi susu sapi perah sampai pada laktasi ke-4, lebih dari itu rata-rata produksi susu mengalami penurunan. Harga jual susu ditentukan berdasarkan rata-rata harga susu sap1 mum1 dipasaran. Harga jual yang dipakai dalam analisis ini yaitu susu dengan rasa Rp 1.200,00 untuk ukuran 200 ml dan Rp 3.000,00 untuk ukuran 500 ml. Selain itu susu tanpa rasa Rp 2.500,00 per 500 ml (Lampiran 2). Kemudian untuk produksi susu sapi pada tahun pertama mencapai 400 It per hari, dengan proporsi 30 persen untuk susu dengan rasa yaitu 120 It dan 70 persen untuk susu tanpa rasa yaitu 280 It. Total penerimaan berdasarkan dari tingkat produksi dan besarnya nilai produksi pada tahun pertama dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Total Nilai Produksi Susu "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004) Jenis Susn Produksi Susu (liter/tahun) . Susu dengan rasa 120 It X 360 hari = 43.200 280 It X 360 hari = 100.800 Susu tanpa rasa Jumlah Sumber : Data Pnmer "Ralunawat1 Jaya", 2004 Harga Total(Rp) <Rn/lit~~+-~~~~~4 6.00 0 5.00 0 259.200.000 504.000.000 763.200.000 Hasil produksi susu yang diperoleh Perusahaan "Rahmawati Jaya" pada tahun pertama adalah berjumlah 144.000 It dan penerimaan penjuaian susu berjumlah Rp 763.200.000 Pada tahun pertama produksi, perusahaan "Rahmawat:i Jaya" menghasiikan susu 144.000 It, pada tahun kedua produksi menghasilkan susu 151.200 It yang meningkat sebesar 5 persen, pada tahun ketiga produksinya meningkat 172.800 It yang mengaiami peningkatan 14,3 persen dan seianjutnya pada tahun keempat produksinya sebesar 194.400 It meningkat 12,5 persen (Lampiran 3). Pada usaha susu sapi mumi "Rahawati Jaya" total penerimaan hasil penjualan susu dari tahun pertama produksi sebesar Rp 763.200.000,00 dan pada t:ahun kedua produksi sebesar Rp 801.360.000,00 atau sebesar 5 persen. Rata-rata peningkatan penjuaian susu yang diperoieh perusahaan "Rahmawati Jaya" adalah sebesar 10,3 persen (Lampiran 4). Peningkatan ini disebabkan besamya minat masyarakat terhadap susu serta pada peristiwa-peristiwa te1ientu seperti pesta uiang tahun, pemikahan, dan lain-lain. - Penerimaan sampingan Penerirnaan sampingan merupakan penerirnaan yang didapat bukan dari usaha ut:arna. Pada usaha susu sapi mumi, penerirnaan sampingan yang diperoleh perusahaan "Rahmawati Jaya" yaitu dari hasil penjuaian sapi dewasa. Berikut adaiah penerirnaan sampingan pada tahun pertama yang dirinci pada TabeI 7. Tabel 7. Penerimaan Sampingan "Rabmawati Jaya" pada Tahw1 Pertama (2004) Keterangan Jumlah (ckor) Berat (kg/ekor) 1.000 Sapi 3 dewasa Sumber: Data Primer "Rabmawati Jaya", 2004 Hai·ga (Rp/kl') 15.000 . Total (Rp) 45.000.000 Setiap tahtm perusahaan "Rahmawati Jaya" dapat menjual 3 ekor sapi dewasa dengan harga yang sesuai di pasaran harga daging sapi per kg. Pada tahun pertama pendapatan sampingan yang diperoleh Rp 45.000.000,00 dan tahun kedua Rp 51.000.000,00 dengan peningkatan sebesar 13,3 persen. Rata-rata peningkatan penerimaan sampingan perusahaan "Rahmawati Jaya" adalah sebesar 10 persen. 5.2.1.1.2. Outflow Outflow adalah aliran kas yang dikeluarkan oleh suatu usaha. Outflow usaha susu sapi murni dikelompokkan menjadi tiga macam, yai1u biaya investasi, biaya operasional, dan biaya tetap. - Biaya invetasi Biaya investasi yang dikeluarkan oleh usaha susu sapi murni ini dilakukan pada tahun pertama. Dimana, biaya tersebut yang dikeluarkan antara lain bangunan (Tempat pembuatan susu, mess untuk karyawan, kandang sapi) dan peralatan. Peralatan yang digunakan oleh usaha susu sapi murni adalah ember, milkcan, kompor gas, tabung gas, panci, dan mesin penyegel kemasan susu. Berikut rincian biaya investasi untuk tahun pertama pada Tabel 8. Tabel 8. Biaya Investasi "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004) Keterangan Harga Satuan (Rp) Unit . Bangunan I I 0.000.000,00 Ember 18 10.000,00 Kompor gas 1 175.000,00 Tabung gas I 250.000,00 Milk can 100.000,00 8 Panci I 200.000,00 Mesin penyegel 1 200.000,00 Total Sumber: Data Primer "Rahmawat1 Jaya", 2004 · Jumlah (Rp) 10.000.000,00 180.000,00 175.000,00 250.000,00 800.000,00 200.000,00 200.000,00 11.805.000,00 Ember yang digunakan oleh usaha susu sapi murni mempunyai kapasitas 10 It dan berfungsi untuk menampung susu sementara pada saat pemerahan dilakukan agar tidak merusak susu dari tumpahan yang terbuang sia-sia. Milk can merupakan salah satu komponen penting dalam usaha ini, yang berfungsi untuk menampung susu-susu dari ember setelah pemerahan. Selain itu, milk can juga be1manfaat untuk mencegah dari terkontaminasi dan mengurangi percepatan kerusakan susu (basi). Kompor gas merupakan sarana untuk pembuatan su:m dengan rasa yaitu pemanasan dengan suhu dibawah I oo0c yang disebut pasteurisasi. Selanjutnya tabung gas adalah tempat bahan bakar gas, dimana pada saat pertan1a kali membeli bahan bakar gas harus sekaligus dengan pembelian tabungnya, agar pada saat pembelian berikutnya hanya membeli bahan bakarnya saja. Panci digunakan untuk wadah susu dalam proses pembuatan susu. Panci yang dipakai pada usaha susu sapi murni ini dalam satu unit terdiri dari 2 jenis panci yang mempunyai ukuran berbeda serta sendok pengaduk. Mesin penyegel kemasan susu yakni alat untuk menyegel susu yang telah dimasukkan kedalam kemasan plastik. Manfaat plastik disegel adalah agar susu tersebut tidak tumpah dan tidak terkontiminasi, selain itu susu menjadi lebih tahan lama/awet. Adapun biaya penyusutan dari bangunan dan peralatan dapat dilihat pada Lampiran 5. - Biaya operasional Biaya operasional mernpakan biaya yang dikeluarkan untuk terlaksananya suatu kegiatan usaha. Biaya operasional yang dikeluarkan usaha susu sapi murni berupa pakan, obat-obatan + jasa paramedis, kemasan susu, bahan bakar gas, dan bahan baku pengolahan susu dengan rasa. Berikut merupakan rincian biaya operasional tahun pertama pada Tabel 9. Tabel 9. Biaya Operasional "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004) Harga (Rp) Kcteran1rnn J.umlah * Pakan: 120 ikat/hari 3.500/ikat rumput 50 kg/hari 5.500/kg ampas tahu 240 kg/hari konsentrat 1.200/kg 8 ekor/bulan 400.000/ekor * Obat-obatan + jasa paramedis * Kemasan plastik : 200 bungkus/hari 200ml 500ml 160 bungkus/hari 500ml 560 bungkus/hari } 50/bungkus 2 tabung/bulan 52.000/tabung * Bahan bakar gas 120 lt/hari 737,5/lt * Bahan tambahan (dengan rasa) Keterangan: I tahun = 12 bulan atau 360 hari Sumber : Data Primer "Rahmawati Jaya", 2004 Total (Rn) .· 151.200.000 99.000.000 103.680.000 38.400.000 } 16.560.000 1.248.000 31.860.000 Pakan yang diberikan oleh usaha susu sapi mumi berupa pakan hijauan yaitu rumput dan pakan konsentrat yang mereka sebut dengan nama comboran yaitu campuran ampas tahu, dedak dan bungkil kelapa. Untuk pengobatan sapi perah yang dilakukan perusaham "Rahmawati Jaya" yaitu dengan memanggil ahli dalam pengobatan sapi yang selain menggnnakan jasa paramedisnya sekaligus juga dengan obat-obatannya. Kemasan susu pada usaha susu sapi mumi "Rahmawati Jaya" menggunakan kantung plastik bersablon terdiri dari gambar dan tulisan. Kantung plastik yang dipergunakan berukuran 200 ml dan 500 ml dengan harga sania yaitu Rp 50,00 per lembar. Bahan bakar gas dibutuhkan sebagai bahan bakar kompor untuk pemasakan susu dengan rasa. Adapun gas yang dipakai adalah gas elpiji, dalam pemakaiannya usaha susu sapi mumi "Rahmawatijaya" dalam I tabung gas bisa mencapai 2 minggu dan harga bahan bakar gas Rp 52.000,00 per tabung. Kebutuhan bahan tambahan pengolahan susu dengan rasa membutuhkan antara lain pemanis, perasa/aroma, dan bahan lain seperti essenze yang merupakan bahan kimia khusus untuk makanan. Adapun perbandingan sebagai ukuran pengolahnnya terdapat pada Tabel I 0. Tabel I 0. Bahan Tambahan Susu Dengan Rasa No. Bahan 1. Gula 2. Perasa 3. Essense Total Komposisi dan Harga 4 kg/40 It X Rp 5000/kg I bks/40 lt X Rp 6500/bks I btl/40 It X Rp 3000/btl ·. Jnmla!!_(Rn) 20.000 6500 3000 29.500 Rp/litcr 500 162,5 75 737,5 Pemanis (gula putih) menggunakan 4 kg per 40 It susu dengan harga Rp 5.000,00 per kg, perasa/aroma menggunakan I bungkus (90 gr) per 40 It susu dengan harga Rp 6.500,00 per bungkus, dan bahan lain seperti essenze I botol per 40 It susu dengan harga Rp 3.000,00 per botol. Jadi, jika dihitung keseluruhan biaya bahan tambahan pengolahan susu dengan rasa adalah Rp 737,5 per liter susu. - Biaya tetap Biaya tetap adalah besarnya biaya yang tidak tergantung pada perubahan jumlah produksi. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha susu sapi murni "Rahmawati Jaya" antara lain tagihan listrik, telepon, upah tenaga kerja, dan upah distributor yaitu 40 persen dari hasil penjualan susu. Dan berikut merupakan rincian biaya tetap tahun pertama pada label 11. Tabel 11. Biaya Tetap "Rahmawati Jaya" pada Tahun Pertama (2004) Keteran2an . Nilai (Rn/bulan) .. 200.000 150.000 500.000 25.440.000 Listrik Telepon Upah tenaga kerja (9 orang) Upah distributor (40% dari penj ualan) Sumber: Data Pnmer "Rahmawatl Jaya", 2004 Total (Rn) . 2.400.000 1.800.000 54.000.000 305.280.000 Listrik dipergunakan sebagai sumber energi utama pada usaha ini dan sebagai sarana komunikasi serta informasi yang dipergunakan usaha ini memakai telepon yang mempunyai kemampuan waktu berkomunikasi secara cepat dengan biaya terjangkau. Sedangkan upah tenaga kerja yang dibayarkan oleh perusahaan "Rahmawati Jaya" yaitu sebesar Rp 500.000,00 per bulan untuk setiap satu tenaga kerja. 5.2.1.2. Kriteria Kelayakan Investasi Kriteria kelayakan investasi pada usaba susu sapi murni "Rahmawati Jaya" berdasarkan cashflow yang terdiri dari inflow dan outflow maka dapat dianalisis dengan payback period, NPV, Net BC Ratio, dan IRR. Berikut adalab nilai penerimaan dan pengeluaran tabun pertama serta estimasi sampai pada tahun keempat untuk mengetabui pendapatannya pada Tabel 12. Tabel 12. Estimasi Pendapatan "Rahmawati Jaya" Selama Empat Tabun (Rp) Keteram:mn Inflow: -Penerimaan penjualan -Penerimaan sampingan Outflow: -Biaya investasi -Biaya operasional -Biaya tetap Total cashflow PPh (10%) Net benefit Depressiation Proceeds Discount factor (15%) Present value Tahun 1 Tahun2 Tahun3 763.200.000 45.000.000 801.360.000 51.000.000 915.840.000 55.500.000 11.805.000 441. 948. 000 363.480.000 -9.033.000 -9.033.000 1.361.000 -7.672.000 0,8695 -6.671.304,348 Talion 4 1.030.320.000 60.000.000 - - - 463.125.000 378.744.000 10.491.000 1.049.100 9.441.900 1.361.000 10.802.900 0,7561 8.168.544,423 527.425.000 424.536.000 19.379.000 1.937.900 17.441.100 1.361.000 18.802.100 0,6575 12.362.685,95 586.065.000 470.328.000 33.927.000 3.392.700 30.534.300 1.361.000 31.895.300 0,5717 18.236.241,29 5.2.1.2.1. Payback period payback period adalah jangka waktu pengembalian modal, dimana semakin cepat modal dapat kembali semakin baik untuk kegiatan usaha sususapi murni karena modalnya dapat dipergunakan untuk biaya-biaya yang lainnya. Usaha masih dapat dilaksanakan apabila selama usaha tersebut dapat mengembalikan modal sebelum umur proyek telah berakhir. Dan jika sampai umur proyek telah berakhir tetapi modal belum dapat dikembalikan sebaiknya usaha tersebut tidak dilaksanakan. Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa usaha susu sapi mumi "Rahmawati Jaya" akan mendapatkan modalnya kembali setelah usaha tersebut berjalan selama 2 tahun, 5 bulan, 16 hari. Sehingga usaha susu sapi murni "Rahmawati Jaya" layak untuk dijalankan berdasarkan !criteria penilaian payback period, karena modalnya dapat dikembalikan sebelum umur proyek yaitu 4 tahun. 5.2.1.2.2. NPV Usaha dikatakan layak jika telah memenuhi kriteria investasi NPV lebih besar dari no!. Semakin tinggi nilai NPV menunjukkan semakin layak usaha tersebut dilaksanakan. Selain itu NPV juga berhubungan positif dengan tingkat resiko suatu usaha. Nilai NPV lebih kecil dari no! menunjukkan bahwa usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan karena hanya akan menimbulkan kerugian. Menurut kriteria investasi NPV, maka usaha susu sapi mumi pada perusahaan "Rahmawati Jaya" sebesar Rp 32.096.167,32 dinyatakan layak untuk dilaksanakan. Nilai ini mengalami peningkatan dan bernilai positif. 5.2.1.2.3. Net BC Ratio Kriteria Net BC ratio suatu usaha dinyatakan layak jika nilai B/C yang diperoleh lebih besar dari 1. Ini menunjukkan bahwa manfaat yang diterima suatu usaha harus dapat menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan dan masih mempunyai modal lagi bagi kelangsungan usahanya. Dan dinyatakan tidak layak jika nilai B/C lebih kecil dari 1, berarti menunjukkan bahwa manfaat dari usaha ini tidak dapat menutupi seluruh biaya yang telah dikeluarkan, yang berakibat tidak menguutimgkan untuk dilaksanakan. Pada usaha susu sapi mumi "Rahmawati Jaya" nilai B/C yang diperoleh yaitu 5,81 dan dinyatakan layak untuk dijalankan usahanya. 5.2.1.2.4. IRR IRR merupakan pembanding dengan tingkat suku bunga yang telah ditentukan untuk mengukur kelayakannya. Tingkat suku buuga yang digunakan dalam analisis ini adalah rata-rata tingkat suku bunga kredit investasi bank umum selama tahun 2004 (Januari - November) sebesar 15 persen (Lampiran 6). Jika nilai IRR lebih besar dari pada suku bunga maka usaha tersebut dinyatakan layak. Tetapi, apabila IRR lebih kecil dari pada suku buuga berarti usaha tersebut tidak layak untuk diusahakan. Hal ini sebab perusahaan tidak akan mampu mengembalikan modal. Usaha susu sapi murui pada perusahaan "Rahmawati Jaya" mempunyai nilai IRR yatu 47, 70 persen, berarti usaha ini rnenguntungkan untuk dijalankan dan layak untuk diusahakan. • Keputusan kriteria kelayakan investasi secarn keseluruhan berdasarkan dari penjelasan empat macam kriteria kelayakan investasi diatas yaitu Payback Period, NPV, B/C, dan IRR dapat kita lihat keseluruhannya dalam Tabel 13 berikt ini. Tabel 13. Kriteria Kelayakan Investasi Secara Keseluruhan Jenis Usaba Usaha Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" Payback Period 2 Tahun, 5 Bulan, 16 Hari NPV Rp 32.096.167,32 B/C 5,81 . IRR 47,70 % Pada analisis kalayakan usaha susu sapi murni pada pemsahaan "Rahmawati Jaya" dengan tingkat pengembalian investasi yang diperoleh yaitu 2 tahun, 5 bulan, 16 hari, dimana telah menunjukkan lebih cepat dari umur proyek. Nilai NPV yang diperoleh Rp 32.096.167 ,32 dengan tingkat suku bunga 15 pe:rsen, pada nilai yang positif tersebut telah menuajukkan bahwa usaha susu sapi murni pada perusahaan "Raluuawati Jaya" mendapatkan keuntungan Rp 32.096.167,32. Nilai B/C adalah 5,81 bera1ii setiap pengeluaran investasi sebesar Rp 1,00 usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya" mendapatkan manfaat Rp 5,81. Dan nilai IRR telah menunjukkan pengembalian modal usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya" sebesar 47,70 persen setelah dilaksanakan. Dari hasil anilisis diatas maka usaha susu sapi mmni pada perusahaan "Rahmawati Jaya" layak untuk dilaksanakan pada tingkat suku bunga 15 persen. Hal ini sesuai dengan syarat kriteria kelayakan investasi pada Payback Period dengan tingkat pengembalian investasi lebih cepat dari umur proyek, NPV > 0, B/C > 1, dan IRR > tingkat suku bunga. 5.2.1.3. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas pada usaha susu sapi murni berpengaruh terhadap perubahan harga input dan harga output serta tingkat suku bunga. Beberapa pengaruh yang akan mengakibatkan perubahan yaitu pada nilai NPV, B/C, dan IRR. Pada analisis sensitivitas usaha susu sapi murni "Rahmawati Jaya" yang menggunakan perubahan harga input naik 2 dan 3 persen dan harga output turun 4 dan 5 persen serta tingkat suku bunga tetap sebesar 15 persen dan meningkat sebesar 18 persen, maka dapat ditihat pada Tabet 14 berikut ini. Tabet 14. Anatisis Sensitivitas Usaha Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" No. Harga Harga DF NPV . Input Outout 0 0 15% 32.096.167,32 18% 29.151.559,10 2. 0 0 +2% 15% 5.832.961,337 3. 0 +2% 0 18% 4.454.677,069 4. +3% 15% -7.298.641,656 5. 0 -4% 15% 1.107.058,165 6. 0 -4% 15.957,711 18% 7. 0 -6.640.219,124 8. 0 -5% 15% Keterangan : Harga input dan harga output, 0 = Tetap +=Naik -=Turun B/C IRR 5,81 5,48 1,41 1,32 0,62 1,07 1,001 0,65 47,70% 51,36% 27,69% 29,10% -15,63% 18,03% 18,06% -11,95% . I. Berdasarkan dari tabel di atas, usaha susu sapi murni "Rahmawati Jaya" pada tingkat kenaikan suku bunga sebesar 18 persen dengan harga input dan harga output tetap usaha tersebut masih layak. Begitu juga pada kenaikan harga input sebesar 2 persen dengan suku bunga tetap (15%) dan suku bunga meningkat (18%), usaha tersebut masih tayak untuk diusahakan, karena sesuai dengan kriteria penilaian kriteria investasi yaitu NPV dan IRR bemilai positif serta B/C bemilai lebih dari satu. Akan tetapi, pada kenaikan harga input sebesar 3 persen dengan suku bunga 15 persen, usaha tersebut menjadi tidak layak karena tidak sesuai dengan kriteria penilaian kriteria investasi yaitu NPV dan IRR bernilai negatif serta B/C bernitai kurang dari satu. Penurunan harga output sebesar 4 persen dengan suku bunga tetap (15%) dan suku bunga meningkat ( 18%), usaha tersebut masih layak untuk diusahakan, karena sesuai dengan kriteria penilaian pada !criteria investasi yaitu NPV dan IRR bernilai positif serta B/C bernilai lebih dari satu. Narnun, pada penurunan harga output sebesar 5 persen dengan suku bunga 15 persen, usaha tersebut menjadi tidak layak karena tidak sesuai dengan kriteria penilaian kriteria investasi yaitu NPV dan IRR bernilai negatif se1ta B/C bernilai kurang dari satu. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil identifikasi karakteristik usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya" melalui aspek pasar dan pemasaran, aspek telmis, aspek manajemen, dan aspek lingkungnan, maka usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya" mempunyai prospek untuk dikembangkan. Pada aspek pasar, susu sapi murni masih banyak diminati dipasaran baik pada kalangan masyarakat maupun industri. Bahkan permintaannya semakin terns meningkat. Berdasarkan aspek teknis yang dilakukan pada perusaha:m "Rahmawati Jaya", secara teknis para tenaga kerja usaha susu sapi murni sudah berpengalaman selama bertahun-tahun dan telah memiliki kemampuan/keahlian dari segi pemeliharaan sapi dan pengolahan susu. Untuk aspek manajemen pada perusahaan "Rahmawati Jaya" masih memiliki kekurangan yaitu pada bagian pengolahan susu dan keuangan yang ditangani oleh kelnarga sendiri tidak adanya perhitungan upah/gaji tenaga keluarga sebagai biaya pengeluarnn. Dan pada aspek lingkungan, perusahaan "Rahmawati Jaya" juga masih memiliki kekurangan. Walaupun perusahaan "Rahmawati Jaya" memiliki sarana untuk mengatasi limbah padat dan cair yang dihasilkan, agar tidak mencemarkan lingkungan sekitarnya. Namun pernsahaan "Rahmawati Jaya" agak kesulitan dalam mengatasi bau yang ditimbulkan, sebab pemsahaan "Rahmawati berdekatan dengan lingkungan pernmahan. Dan limbah padat tersebut yang dihasilkan, dimana mempunyai manfaat/kegunaan pada lainnya, tidak dimanfaatk:m untuk memperoleh pendapatan sampingan. Analisis kelayakan dari segi keuangan, usaha susu sapi murni pada pernsahaan "Rahmawati Jaya" memiliki kelayakan untuk dilaksanakan. Berdasarkan hasil kriteria kelayakan investasi Payback Period telah dapat dikembalikan 2 tahun 5 bulan 16 hari sebelun1 umur proyek 4 tahun, NPV bernilai positif se1ia lebih besar dari nol yaitu 32.096.167,32, B/C bernilai lebih besar dari satu yaitu 5,81, dan nilai IRR lebih besar 47,7 persen dari tingkat suku bunga 15 persen. Dan selanjutnya, berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada usaha susu sapi murni "Rahmawati Jaya" bahwa harga input dan output tetap perubalmn kenaikan tingkat suku bunga sebesar 18 persen masih layak. Harga input meningkat 2 persen, harga output tetap dengan tingkat suku bunga 15 dan 18 persen ternyata masih layak untuk diusahakan, alcan tetapi pada peningkatan harga input 3 persen menyebabkan usaha tersebut tidak layak untuk diusahakan. Harga output menurun 4 persen, harga input tetap dengan tingkat suku bunga 15 da 18 persen ternyata masih layak, namun pada penurunan harga output 5 persen menyebabkan usaha tersebut tidalc layak untuk diusahakan. 6.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis kelayakan usaha susu sapi murni pada perusahaan "Rahmawati Jaya", ada beberapa saran yang ingin disampaikan sebagai berikut ini : I. Pada aspek manaJemen, sebaiknya perusahaan "Rahrnawati Jaya" memperhitungkan upah/gaji untuk bagian pengolahan susu dimana pada ha! ini menggunakan tenaga keluarga sendiri. Ini dimaksudkan agar perusahaan "Rahmawati Jaya" dapat memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan lebih terperinci lagi dan hasil yang diperoleh/didapatkan tambah lebih jelas pada pendapatan usaha ini. 2. Pada aspek lingkungan, sebaiknya perusahaan "Rahmawati Jaya" sudah mulai mempertimbangkan lokasi usahanya untuk pindah dari lingkungan yang padat dengan perumahan ke tempat yang lingkungannya lebih luas serta jauh daii pemukiman rumah. Kemudian pada limbah padat yang dihasilkan dai·i sapi sebaiknya dikelola menjadi pupuk sehingga dapat dijadikan sebagai tambahan pendapatan sampingan. 3. Berdasarkan analisis sensitivitas pada usaha susu sapi murni "Rahmawati Jaya" bahwa harga output tetap, harga input meningkat sebesar 3 persen yang menyebabkan tidak layak, dan hai·ga output turun 5 persen, harga input tetap sehingga menjadi tidak layak sebaiknya tidak diusahakan kmena akan mengalami kerugian. DAFTAR PUSTAKA Aisah, Siti. Analisis Kelayakan Usaha Florist di Pnsat Promosi dan Pemasaran Bunga!Tanaman Hias, Rawa Belong Jakarta [Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian; 2002 Alireja, Muhamad Isradi. Analisis Kelayakan Agribisnis Ikan Hias Air Tawar di Kelurahan Bojongsari Barn, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian; 2002 Badan Pusat Statistik. Populasi Propinsi Indonesia Tahun 19'71, 1980, 1990, 1995 dan 2000. http://www.bps.go.id. 28 Juli 2004. pk. 10.35 WIB Bank Indonesia. Interest Rate of Rupiah Credit by Group of Banks. http://www.bi.go.id. I November 2004. pk. 11.34 WIB Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. Buku Statistik IPeternakan. (Jakarta: Departemen Pertanian Republik Indonesia, 2003) Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. Pedomau Teknis Produksi Peternakan (Sapi Perah). (Jakarta: Direktorat Budidaya Peternakan, 2001) Hadiwiyoto. Teori dan Prosedur Pengnjian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Ed2 (Yogyakarta: Liberty, 1994) Harning, Murdifin & Basalamah Salim. Studi Kelayakan Investasi Proyek & Bisnis. (Jakarta: PPM, 2003) Ibrahim, H. M. Yacob. Studi Kelayakan Bisnis. (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2003) Kadariah, Evaluasi Proyek. (Jakmia: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1986) - - -, dkk. Pengantar Evaluasi Proyek. (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1978) Khomsan, Ali. 2002. Susu Minuman Bergizi Tinggi nntuk Peningkatan Kualitas SDM. I him. http://www.pacific.net.id. 10 Agustus 2004. pk. 12.59 WIB Kotler, Philip & Armstrong, Gary. Dasar-dasar Pcmasaran. (Jakarta: Prenhallindo, 1997) Pane, Ismed. Pemuliabiakan Ternak Sapi. (Jakarta: PT Gramedia, 1986) Sofyan, !ban. Stu di Kelayakan Bisnis. (Y ogyak:arta: Graha llnm, 2004) Sudono, Adi, dkk. Petcrnakan Sapi Perah Secara Intensif. (Jakarta: Agromedia Pustaka, 2003) Suhardjo, dkk. Pangan, Gizi dan Pertanian. (Jakarta: UI-Press, 1986) Syarief, M. Zein & Sumoprastowo R.M. Tcrnak Perah. (Jakarata: CV Yasaguna, 1990) Umar, Husein. Studi Kelayakan Bisnis. Ed ke-2 (Jakarta: PT Gramedia Pustak:a Utama, 2003) Lampiran Lampiran I. Jadual Pemberian Pakan Sapi Pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" Jcnis Pakan .. Waktn Hijauan Konsentrat 07.00 ./ - 09.00 ./ 13.00 - 17.00 ./ - Keterangan : ./ Pembenan -+ Tidak Pemberian Sumber: Data Primer "Rahmawati Jaya", 2004 ---> ./ -- Lampiran 2. Harga Susu Sapi Murni pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" Ulm ran Jcnis Susu Susu dengan rasa 200 ml 500ml Rp 1.200,00 Rp 3.000,00 - Rp2.500,00 (Olahan/Pasteurisasi) Susu tanpa rasa (Susu segar/Fresh milk) Sumber: Data Primer "Rahmawatt Jaya", 2004 Lampiran 3. Total Produksi Susu Sapi Mumi pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" Jenis Susu Total (liter) Tahun Susu dengan rasa Susu tanpa rasa Per hari Per tahun 1 120 280 400 144.000 2 126 294 420 151.200 3 144 336 480 172.800 4 152 378 540 194.400 Sumber: Data Primer "Rahmawati Jaya", 2004 L amp Iran 4 cashfl ow usaha susu Sap1.Murm. "RIa llllawat1·1ava" . . Tahun I Tahun2 Tahun3 Tahun 4 INFLOW I .Pencrimaan Penjualan : a. Susu dcngan rasa 259.200.000 272.160.000 311.040.000 349.920.000 b. Susu tanpa rasa 504.000.000 529.200.000 604.800.000 680.400.000 45.000.000 51.000.000 55.500.000 60.000.000 808.200.000 852.360.000 971.340.000 1.090.320.000 2.Pencrimaan Pcnjualan Srunpingan a.Sapi dcwasa TOTAL OUTFLOW l .Biaya fnvcstasi : a.Bangunan 10.000.000 - - - - - - - - - b.Pcralat<m: 180.000 - 2)Kompor gas 175.000 3)Tabung gas 250.000 !)E1nber 4)Milk can 800.000 5)Panci 200.000 - 6)Mesin Pcnvci:ml kcmasan susu 200.000 - 2.Biava Ooerasional : a.Pakan 353.880.000 372.636.000 424.805.000 475.782.000 b.Obat-obatan+ia<>a paramcdis 38.400.000 38.400.000 43.008.000 43.200.000 c.Kcma<>an pla.:.;tik 16.560.000 I 7.388.000 19.872.000 22.356.000 d.Bahan bakar gas 1.248.000 1.248.000 1.508.000 1.716.000 31.860.000 33.453.000 38.232.000 43.01 I.ODO 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 c.Bahan tambahan susu dengan rasa 3.Biava Tctao : a.Listrik b.Tclcoon c.Uoah tcnaga kcrja oe1ncliharaan sani d.Uoah distributor (40o/o dari ocnjualan susu) TOTAL TOTAL CASllFLOW PPh (lOcYo) NET BENEFIT Dcprcssiation Proceeds DF (15o/o) PRESENT VALUE (PV) NPV B.CRATIO mn 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000 305.280.000 320.544.000 366.336.000 412.128.000 817.233.000 841.869.000 951.961.000 1.056.393.000 -9.033.000 10.491.000 19.379.000 33.927.000 -9.033.000 1.049.100 1.937.900 3.392.700 9.441.900 17.441.100 30.534.300 1.361.000 1.361.000 1.361.000 1.361.000 -7.672.000 I0.802.900 18.802.100 31.895.300 0,8695 0,7561 0,6575 0,5717 -6.671.304.348 8.168.544.423 12.362.685.95 I 8.236.24 I .29 32.096.167.32 5.81 47,70o/o Lampiran 5. Biaya Penynsutan Bangunan dan Peralatan Usaha Susu Sapi Murni pada Perusahaan "Rahmawati Jaya" Peralatan Unit Nilai (Rp) Jumlah (Rp) Umur Ekonomis Penyusutan (tahun) (Rp/tahun) Bangunan 1 10.000.000,00 10.000.000,00 10 1.000.000,00 Ember 18 10.000,00 180.000,00 5 36.000,00 Kompor gas 1 175.000,00 175.000,00 5 35.000,00 Tabung gas 1 250.000,00 250.000,00 5 50.000,00 Milk can 8 100.000,00 800.000,00 5 160.000,00 Panci I 200.000,00 200.000,00 5 40.000,00 Mesin penyegel I 200.000,00 200.000,00 5 40.000,00 Total Sumber: Data Pnmer "Rahmawati Jaya", 2004 1.36 LOOO,OO a u u B unga Kred"1t Investas1· Bank Umum Tahun 2004 L amp1ran 6TmgktSk Tahnn 2004 (%) Bulan Januari 15,44 Febrnari 15,29 Maret 15,12 April 14,98 Mei 14,78 Juni 14,64 Juli 14,58 Agustus 14,45 September 14,33 Oktober 14,25 November 14,18 Rata-rata 14,73 Dibulatkan 15,00 Sumber : www.b1.go.1d, 2004 Lampiran 7. Sapi Perah Jenis Friesien Holland (FH) Lampiran 8. Contoh Merk Produk Susu Sapi Murni "Rahawmati .Taya" Lampiran 9. Denah Lokasi Perusahaan Susu Sapi Mumi "Rahmawati Jaya" '' ' ti u j Lokasi '' '' '' '' '' '' ' I I_ _JI_ _Pe.119a<:lEi9anJ)ta_ra_111 _ _e_~[U_§_1'!Dil_~_o __"R8chDJ?Wati Jaya" ][ J) JL Pengadegan.Raya_____ _ u Restaurant ''' '' '' ''::> irn 'c: ~ '~ '(\) 'u> ~ i~ Taman Makam Pahlawan Jr Lampiran I 0. Alur Teknik Pasca Panen Susu Sapi Murni "Rahmawati Jaya" ,,,. Susu taupa Rasa ~-----, Pemerahan Susu Sapi Penampungan dengan Milk Can Pengemasan (500 ml) :I> Susu dengan Rasa -----~ Pemerahan Susu Sapi Penampungan dengan Milk Can Persiapan Peralatan dan Bahan Bairn Pemasakan Pengemasan (200ml dan 500 ml)