SKRIP KARYA SENI ALUNAN RASA OLEH: I MADE ARYAWAN NIM : 201002039 PROGRAM STUDI S-1 SENI KARAWITAN JURUSAN KARAWITAN FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2014 SKRIP KARYA SENI ALUNAN RASA Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Seni (S1) MENYETUJUI : PEMBIMBING I PEMBIMBING II Desak Made Suarti Laksmi, S.Skar, MA NIP. 195903281986112001 Hendra Santosa, S.Skar., M.Hum NIP. 19671031 19922031001 ii Karya Seni ini telah dipergelarkan dan diuji oleh Dewan Penguji, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar pada: Hari, tanggal : Jumat, 9 Mei 2014 Ketua : I Wayan Suharta, SSKar., M.Si Sekretaris : I Dewa Ketut Wicaksana, SSP.,M.Hum Anggota : I Wayan Suharta, SSKar., M.Si I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn Kadek Suartaya S.SKar., MSi Desak Made Suarti Laksmi, S.Skar.,MA Hendra Santosa, S.Skar.,M.Hum iii Skrip karya seni ini telah diuji dan dinyatakan sah oleh Panitia Ujian Akhir Sarjana (S1) Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar. Pada : Hari, tanggal : 12 Mei 2014 Ketua : I Wayan Suharta, S.Skar.,M.Si NIP. 196307301990021001 (……………………) Sekretaris : I Dewa Ketut Wicaksana, SSP.,M.Hum NIP. 196412311990021040 (……………………) Dosen Penguji : 1. I Wayan Suharta, S.Skar.,M.Si NIP. 196307301990021001 (……………………) 2. I Ketut Garwa, S.Sn.,M.Sn NIP. 196812311996031007 (……………………) 3. Kadek Suartaya, S.Skar.,M.Si NIP. 196012311991031104 (……………………) 4. Desak Made Suarti Laksmi, S.Skar.,MA NIP. 195903281986112001 (……………………) 5. Hendra Santosa, S.Skar.,M.Hum NIP. 196710311992031001 (……………………) Disahkan pada tanggal: Mengesahkan : Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar Dekan, Mengetahui : Jurusan Seni Karawitan Ketua, I Wayan Suharta, S.Skar.,M.Si NIP.196307301990021001 Wardizal, S.Sen.,M.Si NIP. 196606241993031002 iv KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Ida Shang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya maka penulisan skrip karya seni ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skrip ini pada dasarnya merupakan uraian atau deskripsi dari beberapa pokok pemikiran penata yang melandasi terwujudnya karya seni Alunan Rasa yang penata garap dan selanjutnya dipersembahkan kepada Dewan Penguji sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian Sarjana Seni Srata Satu (S1) di Institut Seni Indonesia Denpasar Tahun Akademik 2014. Penata sepenuhnya menyadari dan memahami, bahwa tanpa bantuan dan kerjasama semua pihak yang terkait, garapan kontemporer Alunan Rasa ini tidak akan terwujud sebagai mana mestinya. Untuk itu pada kesempatan ini tidak lupa penata menyampaikan terimakasih kepada : 1. Dr. I Gede Arya Sugiartha, SSKar., M.Hum selaku Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar yang telah memberikan kemudahan-kemudahan dalam menggunakan fasilitas yang ada di Institut Seni Indonesia Denpasar. 2. I Wayan Suharta, SSKar., M.Si selaku Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar beserta jajarannya. 3. Wardizal, S.Sen., M.Si selaku Ketua Jurusan Karawitan Institut Seni Indonesia Denpasar beserta jajarannya. v 4. Desak Made Suarti Laksmi, S.Skar., MA selaku pembimbing I dan Hendra Santosa, S.Skar.,M.Hum selaku pembimbing II, atas petunjuk dan bimbingannya dalam mewujudkan serta menuntaskan semua tugas yang mesti diselesaikan. 5. Seluruh dosen pengajar dan staf kepegawaian di Jurusan Karawitan Institut Seni Indonesia Denpasar yang telah banyak memberikan motivasi. 6. Orang tua tercinta I Ketut Astawa dan Ni Made Suerti, serta kakak saya I Putu Gede Arnawa yang dengan tulus memberikan dukungan baik dari material dan spiritual dalam kesuksesan serta kelancaran ujian ini. 7. Seseorang yang spesial Ida Ayu Sri Gayatri yang sudah memberikan semangat dan motivasi dalam menuntaskan ujian tugas akhir ini. 8. Sahabat karib I Wayan Agus Darmayasa, Pande Kadek Juniawan, serta pendukung saya I Made Yoga Pranata, yang membantu terbentuknya garapan ini. Penata menyadari garapan karya seni ini dan karya tulis ini masih jauh dari sempurna, sehingga pada kesempatan yang baik ini pula dengan segala kerendahan hati penata mohon masukan, saran, dan kritik yang sifatnya membangun dalam rangka penyempurnaan selanjutnya. Semoga apa yang dipersembahkan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan pengembangan kualitas pendidikan di Institut Seni Indonesia Denpasar. Denpasar, April 2014 Penata vi DAFTAR ISI JUDUL ...................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEBIMBING............................................. ii HALAMAN DEWAN PENGUJI KARYA SENI ...................................... iii HALAMAN DEWaN PENGUJI SKRIP KARYA SENI ........................... iv KATA PENGANTAR ............................................................................... v DAFTAR ISI ............................................................................................. vii DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................... 1 1.2 Ide Garapan ......................................................................... 3 1.3 Tujuan Garapan ................................................................... 4 1.3.1 Tujuan Umum ............................................................ 5 1.3.2 tujun Khusus .............................................................. 5 1.4 Manfaat Garapan ................................................................. 5 1.5 Ruang Lingkup ................................................................... 6 KAJIAN SUMBER .................................................................... 9 2.1 Sumber Tertulis .................................................................. 9 2.2 Diskografi ........................................................................... 11 BAB II vii BAB III PROSES KREATIVITAS .......................................................... 13 3.1 Tahap Penjajagan (Eksplorasi) ............................................ 15 3.2 Tahap Percobaan (Improvisasi) ........................................... 17 3.3 Tahan Pembentukan (Forming) ........................................... 19 BAB IV WUJUD GARAPAN ................................................................. 21 4.1 Sistem Notasi ...................................................................... 21 4.2 Instrumentasi ...................................................................... 24 4.3 Deskripsi Garapan ............................................................... 25 4.4 Struktur Garapan ................................................................. 26 4.5 Analisa Penyajian atau Penampilan ..................................... 43 4.6 Keterangan dan Denah Penataan Panggung......................... 45 4.7 Tata Cahaya ........................................................................ 46 PENUTUP ................................................................................. 47 5.1 Simpulan ............................................................................. 47 5.2 Saran – Saran ...................................................................... 48 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 49 LAMPIRAN .................................................................................................. 50 BAB V viii DAFTAR TABEL Tabel 1 Tahapan Eksplorasi ........................................................................ 14 Tabel 2 Tahapan Improvisasi ...................................................................... 16 Tabel 3 Proses Pembentukan/Forming........................................................ 18 Tabel 4 Proses Kreativitas ........................................................................... 20 Tabel 5 Simbol-simbol notasi...................................................................... 22 Tabel 6 Simbol-simbol hentakan kaki ......................................................... 23 ix DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Gelas ................................................................................. 24 Gambar 4.2 Mangkok ........................................................................... 25 Gambar 4.3 Pakaian penata ........................................................................ 44 Gambar 4.4 Pakian pendukung .................................................................. 45 x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengalaman sehari-hari kita selalu yakin bahwa kita melihat segala sesuatu dengan objektif, mengingat dengan akurat, berpikir secara rasional dan bertindak dengan tepat. Kita akan menerimanya sebagai pengecualian bila kita merasakan sesuatu yang bersifat emosional, seperti gembira, sedih, ketakutan, ataupun tekanan fisik. Kadang-kadang kita bertindak agak irasional, disamping itu kita juga masih bertahan untuk dapat berfikir secara realistis atau nyata. Hal ini bukan akibat halusinasi tetapi lebih karena persepsi dan memori sehari-hari yang membuat setiap perilaku diwarnai oleh suasana hati atau rasa. Pada awalnya mungkin kita akan bertanya apakah musik benar-benar dapat mempengaruhi alunan rasa dalam suasana hati, walaupun sudah banyak penelitian secara sistematis dilakukan terhadap hubungan antara berbagai jenis musik dan reaksi emosi. Menurut Lewis, Dember, Schefft dan Radenhausen menemukan bahwa pengaruh musik dalam beberapa hasil pengamatan dan pengukuran alunan rasa dalam suasana hati. Sebelumnya dipilih suasana positif dan negatif (http://desrest.blogspot.com/2009/07/musik-dan-suasana-hati.html). Musik sangat mempengaruhi suasana hati, karena musik seperti halnya manusia, musik juga mempunyai banyak karakter, diantaranya halus, keras, romantis, dan lain sebagainya. 1 Musik memiliki pengaruh yang kuat terhadap suasana hati.. Maka disimpulkan bahwa sebuah musik cenderung menimbulkan alunan rasa dan membuat suasana hati yang sama dalam diri pendengarnya. Jika dilihat dari sudut pandang orang biasa pastinya hal tersebut merupakan hal yang biasa-biasa saja, namun lain halnya dengan seniman akademis, pastinya hal tersebut adalah sesuatu yang sangat menarik untuk dikembangkan, dimana suasana hati atau emosi yang ada pada setiap manusia dan secara mengkhusus pada penata ingin dituangkan kedalam garapan musik, dimana keinginan penata agar para penikmat musik masuk kedalam suasana hati atau emosi yang penata rasakan pada saat menyajikannya. Jadi garapan musik ini titik fokusnya adalah pada saat penyajian, dimana diharapkan penikmat musik merasakan apa yang penata rasa melalui setiap melodi yang dimaikan. Dari latar belakang yang membahas masalah musik yang erat hubungannya dengan suasana hati atau rasa, maka penata ingin mengeksplor suasana hati atau rasa tersebut ke dalam bentuk karya musik kontemporer. Seni musik kontemporer merupakan salah satu musik yang muncul pada jamannya, dengan berani keluar dari pakem/kaidah-kaidah tradisi yang ada, tapi teks kemunculannya mencerminkan kesegaran bahasa musik kekinian, eksperimental yang terkemas dalam komposisi musik baru (Garwa, 2009:28-29). Dalam sebuah diskusi dengan beberapa dosen juga dijelaskan bahwa perbedaan musik tradisi dengan kontemporer atau musik kekinian hanya masalah waktu. Hingga sampai pada saatnya kontemporer diterima dan menjadi konsumsi sehari-hari di masyarakat selama turun-temurun, bukan tidak mungkin nanti seni musik kontemporer akan menjadi musik tradisi. Begitu juga dengan musik tradisi, 2 disaat pertama kemunculanya di masyarakat bukan tidak mungkin bahwa musik tradisi pernah mengalami suatu masa dimana musik tersebut diterima dan disebut dengan musik baru, atau yang sekarang dinamakan seni musik kontemporer atau musik kekinian. Semuanya berkembang seiring berjalannya waktu. 1.2 Ide Garapan Ide adalah hal yang paling penting dalam menciptakan sebuah garapan, karena ide merupakan sebuah rancangan pemikiran dalam menciptakan sebuah karya seni. Jika dilihat dalam berbagai macam karya, ide garapan merupakan sumber pemikiran yang integral atau secara luas. Dilain hal dilihat dari prosesnya, ketika ide direnungkan dalam bentuk imajinasi memberikan penawaran tentang tidak terbatasnya sumber ide. Adapun ide yang didapat melalui renungan dan penghayatan langsung terhadap suasana hati, menginspirasi penata untuk menciptakan garapan musik kontemporer dengan judul Alunan Rasa, untuk kemudian dikemas kedalam karya baru dalam hal garapan musik maupun konsep musik, sebagai sarana ekspresi seni. Disamping itu juga mengingat bahwa alunan rasa dan suasana hati adalah hal yang selalu diutamakan dalam kehidupan dalam arti luas dan selalu menjadi sebuah titik akhir pencapaian yang indah dalam karya seni khususnya dalam seni musik. Pada garapan karya seni ini, penata memasukkan beberapa unsur-unsur musik seperti : melodi, ritme, tempo, dhinamika, serta timbre (warna suara), dan menggunakan beberapa alat tang difungsikan sebagai melodi, yakni mangkok dan gelas yang secara fungsional mangkok sebagai ritem background melodi dan gelas sebagai melodi. Menggunakan mangkok dan gelas, karena mangkok dan 3 gelas mempunyai warna suara yang dapat menimbulkan nuansa melodis dan berkarakter halus, sehingga mempunyai nuansa yang berbeda sehingga sangat cocok dalam mendukung suasana yang ingin diungkap lewat garapan karya seni ini, disamping itu instrumen hanyalah alat bantu sebagai media penyampai musik yang tak terpisahkan, alat musik juga akan menjadi cerdas bila manusia dibelakangnya juga cerdas (Hardjana, 2003: 28). Melalui dukungan itulah, penata mendapat ruang penciptaan yang diolah sedemikian rupa, sehingga dapat ditransformasikan kedalam sebuah garapan komposisi musik kontemporer yang utuh dan mempunyai nilai estetika seni yang tinggi serta penata berupaya memanfaatkan secara maksimal semua potensi dalam diri yang penata miliki. 1.3 Tujuan Garapan Tujuan merupakan sebuah landasan dan sasaran dalam melaksanakan segala sesuatu dalam kegiatan tertentu. Adapun secara umum tujuan dari garapan musik kontemporer ini, yaitu penata ingin memperkenalkan lebih jauh bahwa musik bukan hanya sebuah alunan suara yang indah didengar, namun sekian lama waktu berjalan ia akan lewat begitu saja dan dilupakan, seperti angin pagi yang sejuk namun menjadi lembab dan lewat begitu saja ketika siang menerjang. Sesungguhnya musik adalah sebuah alunan rasa yang dapat mengubah suasana hati setiap insan manusia yang mendengarkannya. Musik memberikan kekuatan hidup dalam bentuk emosional, baik itu rasa gembira, bahagia, sedih, penderitaan, ketakutan, kebencian dan hal yang lainnya. Kekuatan musik tidak pernah memberikan kekecewaan terhadap siapa saja yang berharap akan kepuasan rasa yang dapat mengantarkan penikmat musik larut kedalam alunan melodi yang 4 dimainkan. Bagi sebagian besar musisi mengerti bahwa musik adalah sebuah citra suara dari rasa. Dilain hal, adapun tujuan penata dalam penciptaan karya seni yang berjudul Alunan Rasa, antara lain : 1.3.1 Tujuan umum Tujuan secara umum adalah sebagai persyaratan didalam ujian TA (Tugas Akhir) yang merupakan tugas pokok dari seluruh mahasiswa ISI Denpasar dalam menyelesaikan studinya. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Penata ingin mewujudkan garapan musik dalam bentuk seni musik kontemporer dengan judul Alunan Rasa. b. Untuk mengembangkan kreativitas dari hasil observasi dan diwujudkan dengan bereksplorasi. c. Mengembangkan kemampuan sebagai komposer muda dalam berkarya di ruang musik kontemporer sebagai langkah awal untuk selanjutnya lebih mendalami dan memahami musik kontemporer. 1.4 Manfaat Garapan Manfaat merupakan sebuah harapan dari suatu tujuan yang bisa mempunyai satu kaitan. Dalam penciptaan karya seni ini, ada beberapa manfaat garapan sebagai berikut : a. Setelah meraih gelar sarjana (S-1), bisa dijadikan pedoman sebagai pengalaman dalam proses pembelajaran. 5 b. Menambah refrensi dalam bentuk garapan musik kontemporer sebagai perbandingan dalam berkarya musik kontemporer di kemudian hari. c. Hasil garapan Alunan Rasa ini diharapakan berguna nantinya sebagai acuan dalam berkarya musik kontemporer. d. Sebagai inisiatif terhadap generasi penerus agar nantinya bisa memahami tentang warisan seni budaya dan mengembangkannya ke kancah dunia. e. Dalam memancing ide pikiran yang baru dan kreatif, agar nantinya bisa digunakan untuk mempermudah proses berkarya seni. f. Pengembangan merupakan hal yang sangat penting, khususnya dalam berolah seni dan hal ini nantinya bisa dijadikan perbandingan untuk meningkatkan daya kreatifitas seni dalam tehnik memainkan instrumen musik, namun ketika berada dalam ruang lingkup tradisi asalkan tidak meninggalkan tradisi (stylle) yang sudah ada. 1.5 Ruang Lingkup Dalam memperjelas serta menghindari kesalah tafsiran dikalangan penikmat atau pembaca, maka adanya suatu batasan dipandang perlu dalam garapan karya itu sendiri. Adapun beberapa batasan karya yang perlu dijelaskan dari garapan karya Alunan Rasa ini, antara lain : a. Alunan Rasa merupakan sebuah garapan komposisi musik kontemporer. b. Durasi waktu dari garapan Alunan Rasa disajikan kurang lebih selama 1215 menit. c. Media ungkap yang digunakan dalam garapan ini mangkok dan gelas. 6 d. Konsep musikal pada garapan ini mengacu pada konsep musik eksperimental dengan pertimbangan bahwa media mangkok dan gelas memang pas digunakan untuk merealisasikan ide pada garapan ini. e. Penggarapan unsur musikal dalam komposisi musik ini difokuskan kepada penggarapan ritme, tempo, dan dinamika serta pengolahan melodi dari gelas dan mangkok tersebut yang ditambahkan dengan olahan hentakan kaki. f. Garapan karya ini terbentuk dalam komposisi musik baru yang tergolong dalam bentuk musik kontemporer yang menggunakan media mangkok dan gelas. Pada bagian ini penata mengeksplor dari nuansa musikal yang berkembang pada dewasa ini. g. Adapun gambaran nuansa pada garapan ini mempunyai kesan yang berbeda, diantaranya : a. Bagian pertama : Menggambarkan suasana sedih. Dalam membuat suasana sedih, penata ungkapkan lewat instrumen melodi yakni mangkok dan gelas dengan menggunakan motif dinamika melodis serta tempo lambat untuk menggambarkan kesedihan. Pada bagian ini penata menonjolkan instrumen gelas untuk memainkan beberapa melodi. b. Bagian kedua : Pada bagian ini adalah bagian penggambaran yakni mulai terjadi perubahan alunan rasa, dari sedih menjadi semangat. Pada bagian ini penata menonjolkan perpaduan dalam jalinan instrumen melodi dan ritem antara 7 instrumen mangkok dan gelas dengan menggunakan motif dinamika pelan beserta tempo cepat. c. Bagian ketiga : Pada bagian ini, merupakan bagian dari penggambaran rasa gundah, dimana pada bagian ini adanya peningkatan permainan tempo dan dinamika serta penonjolan tehnik permainan dimasing-masing instrumen. d. Bagian keempat Pada bagian ini, merupakan bagian dari penggambaran titik klimaks yakni bercampurnya rasa sedih, semangat dan gundah menjadi sebuah alunan rasa bahagia. Pada bagian ini merupakan titik klimaks Alunan Rasa, yakni permainan mulai harmonis dan mengalun dengan tempo yang sedang. 8 BAB II KAJIAN SUMBER Kajian sumber memiliki peranan penting dalam penciptaan sebuah komposisi musik harus dipertanggungjawabkan ke dalam skrip karya, maka diperlukan beberapa sumber yang dijadikan penunjang guna mendapatkan berbagai informasi tentang penulisan maupun garapan. Kajian sumber merupakan studi pendahuluan yang bertujuan untuk menentukan sumber-sumber yang dijadikan rujukan dalam penciptaan/ penggarapan karya. Kajian sumber ini dapat dilakukan dengan mengkaji dokumen atau hasil garapan terdahulu dan mempelajari berbagai buku yang berhubungan dengan penggarapan/penciptaan karya seni. Adapun beberapa sumber-sumber yang digunakan sebagai kajian sumber dalam garapan ini diantaranya : 2.1 Sumber Tertulis Komposisi Karawitan IV, oleh I Ketut Garwa, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar tahun 2009. Dalam buku ini dijelaskan tentang aspek-aspek penciptaan seni karawitan dan pengertian dari musik kontemporer. Buku ini banyak memberikan pemahaman bagi penata tentang pengertian tentang aspek-aspek penciptaan seni seperti ide, konsep, proses, dan lainnya sehingga membantu dalam proses penulisan skrip maupun proses garapan. Corat-coret Musik Kontemporer dulu dan kini, Suka Hardjana. Jakarta Foud Foundation dan masyarakat seni pertunjukan Indonesia.2003. Buku ini 9 adalah naskah yang berisi hasil pengalaman dan pengamatan kritisnya secara langsung sebagai seniman dan budayawan musik. Banyak pengetahuan tentang musik kontemporer dari dulu hingga kini. Buku ini, memberikan kontribusi penulisan skrip karya ini dalam hal pengertian secara umum tentang kontemporer. Mencipta Lewat Tari Y. Sumandiyo Hadi. 1990. Teks asli oleh Alma M. Hawkins. Dalam buku ini terdapat beberapa hal yang berhubungan dengan kreativitas atau membahas tentang unsur-unsur proses kreatif atau penciptaan dalam seni tari. Ada tiga unsur pokok sebagai landasan berkarya yang diungkap dalam buku ini yakni eksplorasi, improvisasi, dan forming. Istilah-istilah tersebut penata gunakan dalam kaitannya pada proses kreativitas dalam karya seni. A.A.M. Djelantik dengan judul bukunya Etetika Sebuah Pengantar, Bandung, 1999. Dalam buku ini adanya pembahasan masalah kreativitas yang artinya penemuan sesuatu yang “seni”nya belum pernah terwujud sebelumnya. Apa yang dimaksudkan dengan seninya tidak mudah ditangkap, karena ini menyangkut sesuatu yang prinsipil, dan konseptual. Yang dimaksud bukanlah hanya “wujud” yang baru, tetapi adanya pembaharuan dalam konsep-konsep estetikanya sendiri, atau penemuan konsep yang baru. Disamping itu wujud adalah sesuatu yang dapat secara nyata dipersepsikan melalui mata atau telinga atau secara abstrak yang dapat dibayangkan atau dikhayalkan oleh panca indra. Penata dapat memahami istilah dari kreativitas dan wujud dalam proses berkarya seni, sehingga dapat sebagai bahan motifasi untuk menunjang dalam mewujudkan sebuah karya seni Alunan Rasa ini. 10 http://desrest.blogspot.com/2009/07/musik-dan-suasana-hati.html. Didalam web ini penata mengetahui bahwa musik sangat erat hubungannya dengan suasana hati. Jika saat membuat suatu karya musik gembira, sedangkan penata suasana hatinya dalam keadan emosi sangatlah sulit untuk mendapatkan atau merangkai nada-nada menjadi sebuah melodi sedih yang diinginkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa suasana hati sangat berpengaruh besar dengan apa yang akan kita lakukan atau lain semua yang kita lakukan haruslah dengan perasaan dan menikmati setiap kejadian yang terjadi, tidaklah mungkin semua itu bisa kita rangkai kedalam bentuk musik, karena musik dan rasa adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. 2.2 Diskografi Video dari you tube Memainkan musik canon dengan gelas berisi air oleh Isnan Nugrah Lastiko. Penata tertarik dengan media yang dipakai yaitu gelas yang berisi air karena nada yang ditimbulkan unik. Gelas disetel dengan nada diatonis dan terinspirasi untuk menggunakan gelas sebagai media ungkap untuk tugas akhir penata. Teknik yang digunakan dalam video inipun sangat menarik, yaitu mengusap mulut gelas dan menimbulkan suara yang halus seperti bajra suter, tetapi penata lebih tertarik kepada alat dan nada diatonis dari gelas sebagai media ungkap untuk teknik penata memakai teknik pukulan. Video dari you tube Beethoven – Moonlight Sonata (60 Minutes Version) oleh Ludwig van Beethoven. Adalah sebuah komposisi musik piano, penggrap tertarik dengan teknik permainan piano yang ada pada musik tersebut, dimana penata setidaknya ingin mentransfer teknik-teknik tersebut kedalam media ungkap 11 gelas dan mangkok yang bernada diatonis. Musik dalam video ini juga berisi nuansa-nuansa musik yang terkait dengan perasaan/suasana hati. Video dari youtube Belajar Piano oleh Tirza Anggreiny. Video ini berisi beberapa teknik bermain piano, seperti Legato (menghubungkan nada satu dengan yang lain) dan Staccato (pendek) bisa juga disebut melodi dan ritem. 12 BAB III PROSES KREATIVITAS Proses kreativitas merupakan sebuah tahapan-tahapan yang dilakukan oleh seorang komposer didalam mewujudkan suatu karya seni. Agar sesuai dengan ide dan sasaran yang ingin dicapai, maka diperlukan konsep yang jelas, persiapan yang benar-benar matang, direncanakan secara sistematis dan dilakukan secara terampil. Proses kreativitas juga memerlukan pengalaman serta wawasan seni budaya yang cukup untuk menunjang proses penggarapan dan juga faktor internal dan eksternal. Faktor internal ialah kesiapan penata dalam proses penggarapan, baik secara fisik maupun mental jasmani dan rohani. Sedangkan faktor eksternal, meliputi kesiapan pendukung dan prasarana lainnya, seperti tempat dan alat yang dijadikan media ungkapnya. Dengan tersedianya segala fasilitas yang dibutuhkan, maka proses penggarapan berjalan lancar dan mencapai hasil yang diharapkan. Kreativitas menyangkut penemuan sesuatu yang “seni” nya belum pernah terwujud sebelumnya (Djelantik, 1999: 67). Istilah dari kreativitas adalah sebuah sumber-sumber rasa keinginan (mood) yang ada pada diri manusia untuk mewujudkan sebuah karya seni dengan menggali pola-pola pembaharuan, dan membuat hal ini sebagai titik utama dalam menciptakan sebuah karya seni. Seseorang mempunyai pemikiran serta rancangan untuk menciptakan sebuah ideide baru lewat objek yang pernah dialaminya, sehingga lewat proses kreativitas tahapan-tahapan penciptaan karya seni bisa terwujud. 13 Terciptanya suatu karya seni tidak muncul begitu saja dan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, melainkan melalui proses yang cukup panjang dan melelahkan. Begitu juga dengan garapan komposisi musik kontemporer Alunan Rasa ini. Secara garis besar ada tiga tahapan yang diambil dari konsep Alma M. Hawkins dalam bukunya Creating Through Dance, New Jersey: A Dance Horizonz Book, Princeton Book, Publishers,1988. yang dialih bahasakan oleh Y. Sumandiyo Hadi dalam buku Mencipta Lewat Tari. Disebutkan ada tiga tahapan yang ditempuh dalam proses penggarapan, yaitu : penjajagan (eksplorasi), percobaan (improvisasi), dan pembentukan (forming) (Sumandiyo, 2003: 27-46). Penggarapan komposisi musik kontemporer Alunan Rasa juga mengacu pada ketiga tahapan tersebut, dengan tahapan sebagai berikut. Tabel 1 Proses Kreativitas RENTAN WAKTU YANG TELAH DITENTUKAN MARET TAHAP KEGIATAN 1 2 3 APRIL 4 1 2 3 MEI 4 1 2 3 4 1. Penjajagan (eksplorasi) 2. Percobaan (Improvisasi) 3. Pembentukan (Forming) 4. Gladi dan pementasan 5. Pertanggung jawaban (komperensif) @ 14 KETERANGAN : : Kerja Ringan : Kerja bertambah berat : Kerja sangat berat, semua persiapan harus diperhitungkan kembali dengan matang karena waktu pementasan suadah dekat. : Gladi dan pementasan : Pertanggung jawaban 3.1 Tahap Penjajagan (Eksplorasi) Tahapan ini merupakan langkah awal dalam suatu proses pengarapan, berfikir serta membayangkan tentang sesuatu yang akan diwujudkan. Dalam tahapan ini ada dua hal pokok, yang pertama dilakukan adalah pencarian ide dan memastikan ide. Selanjutnya menyusun konsep yang digunakan untuk menterjemahkan ide menjadi sebuah bentuk garap. Garapan ini merupakan hasil pemikiran penata yang timbul pada saat menonton video di you tube tentang musik dengan gelas, pada saat itu penata sangat menikmati permainan musik dari gelas tersebut, timbul pemikiran penata untuk membuat musik dari gelas dan mangkok, beranjak dari video yang ditonton penata serta dikembangkan dengan menambahkan mangkok, penata ingin mencipatakan musik dari gelas dan mangkok dalam bentuk musik kontemporer sebagai tugas akhir. 15 Setelah ide dipastikan dan konsep selesai disusun, eksplorasi yang penata lakukan selanjutnya adalah memilih dan menentukan gelas serta mangkok yang tepat untuk digunakan agar bisa disetel nada diatonis. Langkah selanjutnya yang penata lakukan adalah mencari pendukung daripada garapan komposisi musik kontemporer ini. Dalam hal ini penata mengajak teman penata yang berasal dari Desa Nongan, Karangasem. Tabel 2 Tahapan Eksplorasi No Hari/Tanggal Jenis Kegiatan 1 20-01-2014 Membeli gelas dan mangkok 2 21-01-2014 3 24-01-2014 Meminjam gelas dan mangkok Menyetel gelas dan mangkok dengan nada diatonis 4 25-01-2014 Ekplorasi gelas dan mangkok 5 26-01-2014 6 11-02-2014 Mengatur nada kembali Pengajuan proposal karya seni 7 8 13-02-2014 28-02-2014 Seleksi proposal Bimbingan skrip Karya BAB I dan II Hambatan Kesulitan dalam menyetel nada diatonis karena ketebalan gelas dan mangkok yang berbeda Keterbatasan waktu dalam penyelesaian proposal Keterangan Memilih gelas dan mangkok yang tepat Gelas yang di beli kurang Menentukan beberapa banyak gelas dan mangkok yang akan digunakan Mencoba nada yang ditimbulkan apakah tepat Karena masih dirasa kurang tepat Penyerahan dilaksanakan di fakultas kepada ketua jurusan karawitan Proposal diujikan dan dinyatakan lulus Mulai proses Bimbingan 16 9 10 04-03-2014 24-03-2014 Revisi BAB I dan II Mulai ada perbaikan dari proses bimbingan Bimbingan skrip Proses BAB III pada BAB III perbaikan 3.2 Tahap Percobaan (Improvisasi) Tahap percobaan atau improvisasi ini merupakan tahapan kedua dalam proses penggarapan. Dalam tahapan ini penata lebih banyak menyediakan kesempatan untuk melakukan pemilihan, menganalisis kembali motif-motif yang telah terkumpul dengan melakukan percobaan sendiri dengan mangkok dan gelas yang sudah disetel nada diatonis. Kegiatan ini penata lakukan di rumah sendiri pada waktu luang dan sedang santai tanpa ada beban pikiran. Kadangkala penata harus mengundang teman pendukung untuk ikut mencoba kemungkinan motifmotif lain sehingga menjadi perpaduan dan harmosisasi yang timbul dari suara gelas dan mangkok. Melalui proses ini penata merasa lebih mudah dan santai saat proses penuangan. Setelah beberapa bagian tersambung menjadi musik yang penata inginkan, maka proses penuangan dilanjutkan ke bagian berikutnya. Di satu sisi kadang kala proses improvisasi ini dilakukan secara silih berganti dengan proses pembentukkan, itu artinya sebelum melakukan penuangan lagu yang sudah dinotasikan terlebih dahulu penata berimprovisasi, sehingga motif pun kadangkadang keluar secara spontan. Hal ini dikarenakan ada ketidakcocokan antara motif yang telah terkonsep dengan apa yang terjadi pada proses pembentukkan. Jadi kedua hal tersebut harus dipadukan untuk mendapatkan rasa yang sesuai 17 dengan keinginan penata. Kebiasaan umat beragama Hindu di Bali, bahwa dalam melaksanakan suatu kegiatan terlebih dahulu dilakukan dengan penentuan hari baik (penentuan dewasa ayu) yaitu melakukan persembahyangan guna memohon keselamatan dan kelancaran didalam proses penggarapan berlangsung. Sesuai upacara nuasen, penata tidak langsung mengadakan latihan, hanya saja memainkan alat-alat secara ringan sebagai simbol bahwa proses penggarapan sudah dimulai di hari baik (dewasa ayu) yang sudah ditentukan sebelumnya. Tabel 3 Tahapan Improvisasi No 1 Tanggal Jenis Kegiatan 15-02-2014 Nuasen dan penentuan jadwal latihan 2 18-02-2014 Bimbingan tentang garapan 3 20-02-2014 Latihan penuangan bagian I 4 22-02-2014 Latihan penuangan bagian I 23-02-2014 Masih latihan penuangan bagian I 5 6 25-02-2014 Latihan pemantapan bagian I 7 28-02-2014 Latihan bagian ke II 8 01-03-2014 Kembali latihan bagian II Hambatan Pendukung ada kegiatan lain Pendukung ada keperluan mendadak Apa yg dinotasikan tidak sesuai keinginan Keterangan Upacara persembahyangan yang dilakukan di merajan rumah Mendapatkan beberapa masukan masalah garapan Latihan hanya sebentar dan kurang maksimal Mulai ada bentuk lagu Latihan tetap berjalan, dengan sedikit penambahan penuangan motif Mengulang sampai betul-betul ingat Mencoba melanjutkan ke bagian ke II Latihan kurang maksimal dan sedikit hambatan 18 9 02-03-2014 Latihan bagian II 10 04-04-2014 Latihan bagian I dan II 11 05-02-2014 Latihan bagian ke III 12 10-02-2014 Latihan bagian ke III 13 11-02-2014 Latihan bagian I, II, III 14 12-02-2014 Latihan bagian ke IV 15 13-02-2014 Memantapkan bagian ke IV. Garapan sudah rampung, namun masih kotor Pemantapan pada sambungan bagian I dan II Memantapan sambungan bagian I dan II Masih mencobacoba melanjutkan ke bagian ke III Mencoba untuk menyambung dari bagian I sampai III tapi hasilnya belum maksimal Belum hafal betul dengan lagu 3.3 Tahap Pembentukan (Forming) Dalam tahapan ini proses penyusunan dan pembentukan motif-motif merupakan tahapan yang menentukan untuk mewujudkan subuah garapan karya seni. Setelah beberapa motif-motif sudah terwujud, penata memulai merangkai dan menghubungkan bagian demi bagian dari motif-motif tersebut yang kemudian diwujudkan menjadi suatu keutuhan karya komposisi musik. Dalam merangkai suatu garapan komposisi musik, banyak hal yang harus diperhitungkan oleh penata, seperti disaat garapan sudah utuh menjadi suatu komposisi musik, tidak menutup kemungkinan ada beberapa bagian yang dirubah atau dihilangkan dan mungkin ditambahkan karena disaat suatu karya sudah terwujud kita baru bisa melihat, menyimak, merasakan, dan memahami karya tersebut. Pastinya terdapat kekurangan atau kurang sesuai dengan rasa atau estetis musikal dan suasana yang 19 diinginkan dalam garapan. Maka dari itu perubahan pastinya akan terjadi pada tahapan ini guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan penata. Pada tahapan ini, penata mengarahkan kembali pada bentuk karya dan memberikan penghayatan pada pendukung ketika konsep karya dituangkan kepada seluruh pendukung. Pada tahap penghalusan (finishing) penata memanfaatkan waktu untuk tahap penjiwaan dari garapan ini sehingga mengenai sasaran yang sesuai dengan maksud dan harapan dari penata. Tabel 4 Proses Pembentukan/Forming No 1 Tanggal 29-03-2014 Jenis Kegiatan Tahap pengkoreksian 2 8 – Mei – 2014 Bimbingan Skrip karya Latihan pemantapan Gladi bersih 3 28 – 2 Mei 2014 4 28 Mei 2014 Pengumpulan skrip karya seni 5 5 – 9 Mei 2014 6 7 12 – 13 Mei 2014 19 Mei 2014 Ujian pagelaran tugas akhir Ujian komprehensip Yudisium 8 28 Juli 2014 Wisuda Hambatan Keterangan Memantapkan perbagian mulai dari bagian pertama sampai akhir dari segi musikalitasnya. Dan penjiwaan setiap bagian Koreksi pada bagian notasi Latihan tidak terlalu efektip. Gladi bersih di gedung pagelaran Natya Mandala Pengumpulan skrip karya seni ke penguji masingmasing 20 BAB IV WUJUD GARAPAN Wujud adalah sesuatu yang dapat secara nyata dipersepsikan melalui mata atau telinga atau secara abstrak yang dapat dibayangkan atau dikhayalkan oleh panca indra (Djelantik, 1999:17). Segala sesuatu yang berwujud memiliki elemenelemen yang menyusunnya seperti isi, bobot, penampilan, dan jiwa yang semuanya berkaitan dalam mewujudkan satu kesatuan yang utuh. Seperti halnya garapan musik Alunan Rasa ini, setelah melalui proses yang panjang dan dengan beberapa tahapan yang sudah dijalani, akhirnya garapan musik Alunan Rasa ini menjadi garapan komposisi musik yang utuh. 4.1 Sistem Notasi Notasi merupakan suatu sistem pencatatan lagu yang digunakan sebagai sarana pendokumentasian karya seni (karya seni musik). Sebelum sebuah karya terbentuk sistem notasi berguna sebagai pengingat dan pencatatan ketika mendapatkan ispirasi yang secara spontanitas muncul, kemudian dituangkan dalam proses pembentukan garapan. Dalam penciptaan karya seni Alunan Rasa menggukan simbol notasi angka/diatonis yang sudah tidak asing lagi. Mengingat nada yang dipakai adalah nada diatonis. Disamping itu sistem penotasian diatonis akan lebih mudah dibaca, dari pada menggunakan simbol-simbol baru. 21 Tabel 5 Simbol-simbol Notasi No Simbol Bunyi 1 1 Do 2 1 Di 3 2 Re 4 2 Ri 5 3 Mi 6 4 Fa 7 4 Fi 8 5 Sol 9 5 Sel 10 6 La 11 6 Le 12 7 Si Tabel 5 adalah simbol notasi gelas dan mangkok yang digunakan saat penotasian garapan Alunan Rasa. Dari segi nada mangkok lebih rendah dari pada gelas, supaya mendapatkan susunan nada yang diinginkan. Disamping itu ada juga sibol baru untuk hentakan kaki. Sedangkan untuk hentakan kaki, menggunakan simbolsimbol notasi yang menurut pengertian penata. 22 Tabel 6 Simbol-simbol Hentakan Kaki No 1 Simbol d Bunyi Dug Keterangan Hentakan kaki ke lantai 2 t Tak Hentakan kaki ke lantai Di samping simbol yang sudah disampaikan, ada simbol-simbol yang biasa dipergunakan dalam sistem penulisan notasi seperti berikut. . . = Garis Nilai menunjukkan harga nada. .... . . . . .... - = Tanda Pengulangan = Lagu dimainkan bersama = Lagu dimainkan bersama dengan pengulangan yang sama = Tempo lagu yang dimainkan lambat + = Tempo lagu yang dimainkan cepat Mka = mangkok tangan kanan Mki = mangkok tangan kiri Mg = melodi gelas ~~~~~~ = nada bergelombang Mm = melodi mangkok = untuk nada yang berisi garis ini artinya nada setengah K1 dan K2 = hentakan kaki 23 4.2 Instrumentasi Instrumentasi merupakan media yang dipergunakan untuk mengungkapkan sebuah garapan musik. Dalam garapan musik Alunan Rasa ini, alat-alat yang dijadikan sebagai media ungkap adalah gelas dan mangkok seperti berikut: Gambar 4.1 Gelas Gelas adalah sebuah benda yang bisa terbuat dari kaca, plastik, bambu bahkan keramik. Gelas biasanya digunakan untuk wadah air dan lazimnya dipergunakan sebagai alat bantu untuk minum, tapi dalam garapan ini gelas dipakai sebagai media ungkap untuk memainkan lagu, dan gelas yang dipilih adalah gelas berbahan dari kaca, karena gelas yang berbahan kaca menghasilkan suara yang lebih jelas. Untuk mendapatkan nada yang pas, nantinya gelas itu diisi dengan air. Dari setiap gelas yang berisi air memiliki ketinggian berbeda untuk menghasilkan nada. Teknik permainannya dengan cara dipukul memakai stick kecil dan berperan sebagai melodi. 24 Gambar 4.2 Mangkok Mangkok adalah alat makan yang berbentuk cekung, dimana makanan diletakkan, terbuat dari porselen, batu, plastik, logam, atau kaca. Bentuknya yang lebih cekung dari pada piring menyebabkan mangkuk lebih cocok untuk meletakkan makanan yang berkuah banyak (tidak mudah tumpah), maka dari itu pengarap menggunakan mangkok untuk mendapatkan nada yang lebih rendah dari gelas. Mangkok yang dipilihpun mangkok yang berbahan dari kaca. Dari macammacam ukuran mangkok dan berbedanya air di dalam masing-masing mangkok itu sendiri maka didapatkan nada yang diinginkan. Mangkok dalam garapan ini di mainkan dengan dipukul dan berperan sebagai ritem. 4.3 Deskripsi Garapan Secara umum karya seni kontemporer yang digarap ini, mengacu pada konsep musik eksperimental, artinya segala kemungkinan bunyi yang dapat dihasilkan dari media gelas dan mangkok tersebut, dipadukan dengan hentakkan kaki. Dikarenakan sajian yang digarap merupakan garapan komposisi musik, 25 maka yang lebih ditonjolkan adalah teknik permainan dalam bermusik dan unsurunsur musikal seperti ritme, tempo, dinamika, dan melodi. Pemilihan media ungkap gelas dan mangkok bukan semata-mata untuk mencoba saja, melainkan atas dasar pemilihan media gelas dan mangkok dirasa cocok untuk mengungkapkan ide dan konsep dari garapan ini, melalui media ungkap gelas dan mangkok ini dengan maksud lebih dapat tersampaikan kepada penonton. 4.4 Struktur Garapan Struktur garapan dalam komposisi Alunan Rasa ini disusun berdasarkan struktur garapan yang terdiri dari empat bagian yang disebutkan sebagai bagian pertama, kedua, ketiga, dan keempat, dimana masing-masing bagian memiliki penggambaran yang berbeda sesuai dengan suasana dan adegan yang dilakukan dalam garapan ini. Adapun uraian dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut : a. Bagian pertama Menggambarkan suasana sedih. Dalam membuat suasana sedih, penata ungkapkan lewat media yakni mangkok dan gelas dengan menggunakan motif dinamika melodis serta tempo lambat untuk menggambarkan kesedihan. Pada bagian ini penata menonjolkan instrumen gelas untuk memainkan beberapa melodi. 26 Notasi : Mki :3.1...762.3 Mka :5.3...234.5 Mg :5.1...712.5 Mki :... 42171...1 Mka :... 64323...3 Mg :... 64321...1 Mki :..7613.23421 Mka :..2135.45643 Mg :..7615.45643 Mki :.1...121..312 Mka :.3...323..534 Mg :.1...121..312 Mg :. 65432123456 Mki : 7 1 2~~~~~~. . . . . 6 Mka : 2 3 4~~~~~~. . . . . 1 Mg :712.54323456 Mki : || 3 6 3 6 3 6 3 5 2 5 2 5 2 5 2 4 Mka : || . 1 . 1 . 1 . 7 . 7 . 7 . 7 . 6 Mg : || . 3 2 3 1 3 7 3 6 3 7 3 1 3 2 3 27 Mki :14 152526. 5. 4. 6 || Mka :. 6 . 7. 7. 1. 5. 6. 1 || Mg : . 3 2 3 1 3 7 3 6 3 7 3 1 3 2 3 || Mg :.......5.......4...5...6.5.4.6... Mki :66 66.55 Mka :11 11.77 Mg :.5432.. . Mki : .5 5.44.1 42.423 Mka : .7 7.66.6 64.265 Mg : .4321.. .3217.767 Mki :. . . .66.6 6. 55. Mka :. . . .11.1 1. 77. Mg :4567123...5432. . . Mki :5 5.44.4 43.3.4.5.6 Mka :7 7. 66.6 65.5.6.7.1 Mg :4321. . .3217.7.6.5.6 Mki :3 . 6.. . . .. . Mka :5 . 1.. . . .. . Mg :32176.32176.56 Mki : 1~~~~~. 2~~~1~ 28 Mka : 3~~~~~. 4~~~3~ Mg :1513 24 53 Mki : 7~~~~~ 1~ 7~~~~~~~~~~~ 2~~~~ Mka : 2~~~~~ 3~ 2~~~~~~~~~~~ 5~~~~ Mg :176531765234 Mki :. 1~7~1~ 2~~ 1~~~ 4~~~ 2~~~ 1~~~ 7~~~ Mka :. 3~6~3~ 5~~ 3~~~ 6~~~ 4~~~ 3~~~ 2~~~ Mg :.71613 1 Mki : 1~~~ . . . . 7~~ 1~~ 7 . 1 . 2 . . . 2~~~ Mka : 3~~~ . . . . 2~~ 3~~ 2 . 3 . 5 . . . 5~~~ Mg : .123455671.7.6.54565 Mki :. . . . 1 . 7 7 2 . 1 . 2~~~~~~ . 3 . 1~~~ Mka :. . . . 3 . 2 3 4 . 3 . 4~~~~~~ . 5 . 3~~~ Mg :4321211.65351.2 Mki : || 7 1 2 7 3 4 3 2 1 2 3 4 2 5~~ 4~~ 3~~ Mka : || 2 3 4 2 5 6 5 4 3 4 5 6 4 2~~ 6~~ 5~~ Mg : || 6 7 1 6 3 4 3 2 1 2 3 4 2 5 4 3 2 3 Mki : . . . 3~~~~~~ 2~~~~~3~~~~ 1~~~~ Mka : . . . 6~~~~~~ 4~~~~~5~~~~ 3~~~~ Mg :.3217671 6 2 ...5 6 7 1 3 5 2 5 . . . . . . . .3.1 29 Mki : . . . 3~~~~ 2~~~3~~~ . . 3~~~ . . 3~~~~~~ || Mka : . . . 6~~~~ 4~~~6~~~. Mg :...6 7 1 6 2 1 Mki : || 3 1 3 1 2 7 2 7 Mka : || 6 . 2 . 5 . 5 . Mg : || 6 3 4 3 2 1 7 6 5 6 7 5 2 1 6 5 Mki :1 7 2 1 3 || + . . . . . Mka :4 . 5 . 6 || + . . . . . Mg : 4 5 6 4 5 6 7 1 6 || + 3 4 3 2 3 2 1 7 6 5 Mki : . . . . . . 2~~~~~~~~~~~~ Mka : . . . . . . 5~~~~~~~~~~~~ Mg :4564567167162..... Mki : - 3 4 2 1 7 1~~~ Mka : - 5 6 4 3 2 3~~~ Mg :- 342171 . 5~~~ . . 6~~~~~~ || 7 6 5 . 45 6 . . . || b. Bagian kedua Pada bagian ini adalah bagian penggambaran yakni mulai terjadi perubahan alunan rasa, dari sedih menjadi semangat. Pada bagian ini penata menonjolkan perpaduan dalam jalinan dari alat melodi dan ritem yaitu mangkok dan gelas dengan menggunakan motif dinamika lembut beserta tempo sedang. Notasi : 30 Mki : 1~~~ 2~~~ 3~~~ 1~~~ 4 3 2 1 7 1 2 7 5~~~ Mka : 3~~~ 4~~~ 5~~~ 3~~~ Mg : 1~~~ 2~~~ 3~~~ 1~~~ 4 3 2 1 7 1 2 7 5~~~ Mki :.... . 1 3 3 244 Mka :.... . . 1 6 . 66 Mg :...4327176543544 Mki :2445 7 7 133 Mka :. 66. 2 2 . 55 Mg :. . . 765432433 Mki :1331 3 3 244 577 1 Mka :.55. 5 5 .66 .22 . Mg :...176543544325.71 Mki :.... . 1 . 7 . 1 . 7 . 1 . 7 . 1 7 1 7 1~~~ Mka :.... . 3 . 2 . 3 . 2 . 3 . 2 . 3 2 3 2 3~~~ Mg : . . . 5 4 3 2 1 . 2 . 1 . 2 . 1 . 2 . 1 2 1 2 1~~~ Mki : || 1 3 5 3 1 3 5 3 5 2 7 2 1 3 3 || Mka : || . . . . . Mg : || 5 . 4 3 2 1 2 3 1 2 3 4 2 3 . 2 1 7 1 || Mm :. Mg :.217123312345. . . . . . . . . . . . . . . . 5 1 || . 12345. . . . 11 31 Mki : || . . . . . . . . 222 Mka : || . . . . . . . . 444 Mg : || . 1 7 6 7 1 2 3 2 1 7 6 5 4 Mki :.. . . . . . . 1 1 1 || Mka :.. . . . . . . 3 3 3 || Mg :.7656712176543 . Mki :.11171 Mka :.33323 Mg :.11121 Mm : . Mg : 12345. 671. 765. . Mm : 1353135313531 Mg : 27167564534. 5 Mki : .. . 222.. . 333.. . . . . . 1~~~ Mka : .. . 444.. . 333.. . . . . . 3~~~ Mg : .43234 Mg :+ 32123212321231234567 Mki : 1~~~~ 1~~~~ 1~~~~ 4~~~~~7~~~~~ Mka : 3~~~~ 3~~~~ 3~~~~ 6~~~~~2~~~~~ Mg : 17671767176545647654 . . || . . 35313531353 . .32123 . .5434231232121 32 Mki : 3~~~~ 3~~~~ 2~~~~ 2~~~~. 2~~~~ 2~~~~ Mka : 5~~~~ 6~~~~ 5~~~~ 5~~~~. 5~~~~ 5~~~~ Mg : 3453654321765.6712.344 5 Mki : . . . 7~~. . 1~~. . Mka : . . . 2~~. . 3~~. . Mg : . . . 7~~ . . 1~~. . 5.432123123423.2 Mki : . . . .. . . . . . . . Mka : . . . .. . . . . . . . Mg : 171.543454321111234 Mg : 5434543217127171271 Mki : . 1~~~ 2~~~ 3~~~ 4~~~ Mka : . 5~~~ 4~~~ 5~~~ 6~~~ Mg : . 3~~~ 4~~~ 5~~~ 6~~~ c. 13 5313535 2 72 Bagian ketiga Pada bagian ini, merupakan bagian dari penggambaran rasa gundah, dimana pada bagian ini adanya peningkatan permainan tempo dan dinamika serta penonjolan teknik permainan dimasing-masing instrumen. Notasi : Mki :3 1 3 1 3 1 3 Mka :6 . 6 . 6 . 6 33 Mg :1767161232176 Mki :13 1 3 1 3 1 3 1 1 Mka :. 6 . 6 . 6 . 6 . 3 Mg :.17671612321765423 Mki :. 1 2. 2 3. 3 3 Mka :. 3 4. 4 5. 5 6 Mg :.1234.2345.3456 Mki : + || 3 . 3 . 3 . 3 . 3 . 3 . 3 . 3 . 3 . 3 . 3 . 3 . 6 . 6 . 6 . . . || Mka : + || 6 . 6 . 6 . 6 . 6 . 6 . 6 . 6 . 6 . 6 . 6 . 6 . 3 . 3 . 3 . . . || Mg : + || . . . . . . 6 6 . . . . . . 4 4 . . . . . . 5 5 . . . . . . 6 6 || Mm : || 6 Mg : || 6 1 3 1 6 1 3 1 6 1 3 1 6 1 3 1 Mm : 3 Mg : 4 6 1 6 4 6 1 6 5 7 2 7 5 7 2 7 . || Mki : || 4 . . . . . 2 3 || Mka : || 6 . . . . . 4 5 || Mg : || 6 7 1 7 1 3 1 7 1 7 6 5 4 5 || Mki : 2 . . . . . 71 Mka : 4 . . . . . 23 Mg : 45656165654323 3 1 4 36. 1 6 6 3 15. 52 1 7 2 || 34 Mki : 2 . . . . . 2 3444.44 Mka : 4 . . . . . 4 5666.66 Mg : 456561656543456. . . .. . Mg :67171765456 Mki : . 3 2 1 7 6 . 1 . 3~~~ Mka :. . Mg : . 3 2 1 7 6 . 3 . 6~~~ Mki : 3~~. 3~~. 5~~. 2~~. Mka : 6~~. 6~~. 2~~. 5~~. Mg : 6717654323425432 Mki : 1~~. 4~~. 7~~. 7~~. Mka : 3~~. 6~~. 3~~. 3~~. Mg : 1231432176567567 Mki : 3~~. 3~~. 2~~. 3~~. Mka : 5~~. 5~~. 4~~. 6~~. Mg : 1765671623456716 Mki : 2~~. 3~~. 4~~. 7~~. Mka : 4~~. 5~~. 6~~. 3~~. Mg :5432123143217127 Mki : 1~~ . 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 . . . 3 . 6 ~~~ 35 Mka : 3~~. 5 6565656565 Mg : 321656565656565 K1 : || . t . t . t . t t t || K2 : || t . t . t . t . t K1 dan K2 || :d d d d d . d . d d Mki : || 3 . 3 . 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3.3 . 3 || Mka : || 5 . 5 . 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5.5 . 5 || Mg : || 3 . 2 3 4 5 . 4 5 6 7 . 6 7 1 2 . 1 7 6 7 . 6 5 4 5 . 4 3 2 3 || Mki : || 3 3 3 3 4 4 4 4 Mka : || 5 5 5 5 5 5 5 5 Mg : || 7 1 7 6 7 1 7 6 7 1 7 6 7 1 6 7 Mki :3 3 3 3 4 4 4 4 || Mka :5 5 5 5 6 6 6 6 || Mg : 1 2 1 7 1 2 1 7 1 2 1 7 1 1 7 6 || Mki : || 3 3 3 3 4444 || Mka : || 5 5 5 5 6666 || Mg : || 3 3 3 2 3 4 4 4 5 4 || K1 dan K2 : || o o o o o . o . o o || 36 Mki : || 3 3 3 3 4444 || Mka : || 5 5 5 5 6666 || Mg : || 3 3 3 2 3 4 4 4 5 4 || Mki :3 . . . . . . . . . . . 3.. Mka :5 . . . . . . . . . . . 5.. Mg :6666653454321176565454323.. Mki : 2~~~ 3~~~~ 4 Mka : 4~~~ 5~~~~ 6 Mg :4 . 5 . 6 d. Bagian Keempat Pada bagian ini, merupakan bagian dari penggambaran titik klimaks yakni bercampurnya rasa sedih, semangat dan gundah menjadi sebuah alunan rasa bahagia. Pada bagian ini merupakan titik klimaks Alunan Rasa, yakni permainan mulai harmonis dan mengalun dengan tempo yang sedang. Dimana melodi-melodi yang timbul dari gelas dan mangkok yang dipukul dengan halus, sehingga mendapatkan suatu ketenangan yang menimbulkan rasa bahagia. Mg Mki Mka Mg Mki Mka Mg Mki Mka Mg : 1 jjjj1j 2 3 1 5 5 j5j 4 3 2 6 j6j 7 1 6 3 2 1 7 : 4~~~~~ . . 1~~~~~~~~ . : 6~~~~~ . . 3~~~~~~~~ . : 6 j6j 5 j4j 5 j6j 4 5 j5j 4 j3j 4 j5j 3 : 2~~~ . . . 1~~~ . 3~~~~~~~~ . : 4~~~ . . . 3~~~ . 5~~~~~~~~ . : J4j 3 j2j 1 j7j 1 j2j 7 j1j 2 j3j 4 5 . . . . . : 3~~ 1~~ . . . . . . . : 5~~ 3~~ . . . . . . . : 5~~ 1~~ . . . . . . . 37 Mki Mka Mg Mki Mka Mg : _1 . 1 . 1 . 1 . 7 . 7 . 1 : _3 . 3 . 4 . 4 . 2 . 2 . 3 : _1 j.7 6 5 4 5 6 1 7 j.6 5 4 3 : . 1 . 4 . 4 . 2 . 2 . 3 . 4 . 3 4 3_ : . 3 . 6 . 6 . 4 . 4 . /5 . 6 . 5 6 5_ : 4 5 1 6 5 4 3 2 1 7 6 /5 . 6 . /5 6 /5_ Mki Mka Mg :.4.3.4.3.4.3 : . 6 . /5 . 6 . /5 . 6 . /5 : . 6 . /5 . 6 . /5 . 6 . /5 Mki Mka Mg : 4343....... : 6 /5 6 /5 . . . . . . . : 6 /5 6 /5 . . . . . . . Mki Mka Mg Mki Mka Mg : 3 3 2 4 4 2 1 7 1 j1j 2 j3j 4 5 :5 5 . 6 6 : J3j 4 j5j 1 6 j6j 5 j4j 3 2 1 7 1 j1j 2 j3j 4 5 : . . . . 2 . 3 . 4 . 3 . . . . . . . 1 . . . . . .j1j 1 1 : j4j 5 j6j 7 1 . 4 . 5 . 6 . 5 . . . . . . . . 1 . . . . . .j1j 1 1 : j4j 5 j6j 7 1 . 2 . 3 . 4 . 5 . . . . . . . 1 . . . . . .j1j 1 1 Mki Mka Mg Mki Mka Mg : : : : : : Mg Mki Mka Mg Mki Mka Mg : J5j 4 j3j 2 1 j6j 7 j1j 2 j3j 4 5 :3 3 1 3 3133 1 3 3 1 :5 5 . 5 5 . 5 5 . 5 5 . : . . /5 . 6 5 . . j6j 7 j1j 2 j3j 4 5 : 33133133133244244244244 : 55.55.55.55.66.66.66.66 : . . /5 . 6 5 . . . . . 4 . . 3 . . . . . 4 . . Mki Mka Mg : 2 4 4 244244133244 : . 6 6 .66.66.66.66 : j5j 6 j7j 1 j2j 3 4 . . /4 . . 3 . . 4 . . Mki : 133133133133244244244 _1 . 5 . 5 . 1 . 5 . 5 . _. 3 . 1 . 3 . 3 . 1 . 3 _1 3 5 3 5 1 1 3 5 3 5 1 2 . 6 . . 6 . 2 . 6 . 6_ . 4 . 2 . 4 . 4 . 2 . 4_ 2 4 6 4 6 2 2 4 6 4 6 2_ 38 Mka : .55.55.55.55.66.66.66 Mg : 5..5..5..5..5654..4.. Mki : 2441.31243.71 Mka : .66........23 Mg : 4543..1243.21 Mki Mka Mg :1331331331 3 3 133 :.55.55.55. 5 5 .55 : 3 . . /3 . . 3 . . j4j 5 j6j 7 j1j 2 3 . . Mki Mka Mg :133133133244244244 :.55.55.55.66.66.66 : /3 . . 3 . . . . . 2 . . 1 . . 2 . . Mki : 133133133133244244244 Mka : . 55. 55 . 5 5. 55.66.66.66 Mg : 5. . 5. . 5 ..5654.. 4.. 4.. . Mki :2441.31243.71 Mka :.66........23 Mg :4543..1234.2. Mki Mka Mg :1 1 1 2 2 2. :.3.3.3.4.4.4 : 1 . 3 5 j.43 2 . 1 7 . . Mki Mka Mg :2 2 2 1 1 1. :.4.4.4.3.3.3 : 1 . 3 1 j.76 5 . 3 1 . . Mki :.3.3.3.2.2.2 Mka :6.6.6.5.5.5. Mg :5.66717.65.. Mki Mka Mg :.1.1.1.1.1.1 :4.4.4.3.3.3. :4.44565.43.. 39 Mki Mka Mg :.3.3.3.2.2.2 :6.6.6.5.5.5. :6.66717.65.. Mki Mka Mg :.1.1.1.1.1.1 :4.4.4.3.3.3. :4.44565.43.. Mki Mka Mg Mg :.4.4.4.7.7.....7..1... :6.6.6.2.2.221..2..3... : 6 j.6. . . . . 7 j.7. . 2 1 . . 2 . . 1 . . . : j1j 7 j1j 2 j3j 4 5 Mki Mka Mg :3 3 14 5 . :5 5 .6 6 . : j5j 4 j3j 4 6 j6j 5 j4j 3 2 Mki :7 7 Mka :2 2 Mg :4567 Mki :1. . 3. . 1. . 3. . Mka :. . . 5. . . . . 5. . Mg :123217123217 Mki : || 4 . 4 . 3.3 . 2.2 . 1 7 1 || Mka : || 6 . 6 . 5.5 . 4.4 . 3 2 3 || Mg : || 6 . 6 7 1 6 5 . 4 6 7 5 4 . 4 5 6 4 3 2 1 || Mki :. . . . . . . . . . . 1 Mka :. . . . . . . . . . . 3 Mg :12323434545676717121231 40 4.5 Analisa Penyajian atau Penampilan Penyajian karya komposisi musik Alunan Rasa ini dipentaskan di panggung Natya Mandala Institut Seni Indonesia Denpasar pada hari jumat tanggal 9 Mei 2014. Panggung ini berbentuk area pentas proscenium, yaitu suatu tempat untuk pementasan dengan kelengkapan yang dibuat secara permanen dan area proscenium memiliki ketinggian yang memisahkan area pentas dengan penonton. Setting pemain di atas panggung dalam garapan ini hanya tetap pada satu tempat, karena alat yang dipakai tidak memungkinkan untuk berpindah-pindah. Penataan cahaya lebih banyak digunakan penataan cahaya yang standar, hanya pada saat kemunculan pemain yang on stage di panggung dan fokus lampu ke pemain. Busana Penata dan Pendukung disini tidak menunjukan perbedaan, yang dibedakan disini adalah warna antara baju penata dengan pendukung. Penata menggunakan kemeja putih yang dipadupadankan rompi abu-abu serta dasi kupukupu berwarna hitam dan dengan celana panjang hitam yang dihiasi sepatu pantofel hitam. Sedangkan untuk pendukung menggunakan dari atas sampai bawah hitam dan dasi kupu-kupu hitam tanpa menggunakan rompi. Pakaian ini terinspirasi dari pakian orchestra yang saya lihat di you tube, karena dirasa cocok dari segi permainan yang menyerupai bermain piano. Contoh gambar : Gambar 4.3 Pakaian Penata 41 Gambar 4.4 Pakaian Pendukung 42 4.6 Keterangan dan Denah Penataan Panggung Tampak belakang 1 Keterangan 2 : 1. Mangkok 2. Gelas 4.7 Tata cahaya 43 Dalam suatu pementasan, tata cahaya atau lighting sangatlah berperan penting untuk menambah kesan dalam pementasan suatu karya seni di atas panggung. Sama halnya seperti garapan komposisi Alunan Rasa yang ditampilkan secara konser, menggunakan tata cahaya yang fokus/general ke alat dan pemain. Warna lighting yang digunakan hanyalah berwarna putih dan mampu membuat suasana di atas panggung menjadi lebih menarik. BAB V 44 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian pada sub bab-bab yang tertera diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Alunan Rasa merupakan garapan komposisi musik kontemporer yang menekankan kebebasan didalam berkarya, terutama dari segi bentuk dan struktur lagu yang tidak lagi mengacu pada tradisi seperti struktur lagu kawitan, pengawak dan pengecet. Karya ini muncul ketika penata ingin menciptakan musik kontemporer. Munculah ide untuk menggunakan gelas dan mangkok pada akhirnya memunculkan sebuah ketertarikan untuk mengolah dan mengembangkannya ke dalam suatu bentuk garapan sesuai dengan keinginan penata. Konsep musikal dari garapan Alunan Rasa ini mengacu pada konsep musik eksperimental, yang dengan kata lain memang belum pernah digarap sebelumnya. Penggarapan unsur musikal pada garapan ini difokuskan pada penggarapan ritme, dinamika, tempo, melodi. Proses penggarapan karya seni ini dilakukan kurang lebih selama tiga bulan terhitung dari proses pembuatan proposal, yang mana dalam proses penggarapan komposisi ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu : penjajagan (eksplorasi), percobaan (improvisasi), dan pembentukan (forming). 45 Struktur lagu dari garapan ini tidak menggunakan kawitan, pengawak, dan pengecet, melainkan menggunakan bagian, yaitu bagian pertama, kedua, ketiga dan keempat. 5.2 Saran-saran Agar garapan yang penata rancang dalam skrip karya seni ini lebih sempurna lagi dan terdengar lebih harmonis dan dinamis, maka penata menyarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Diharapkan agar nantinya untuk dapat ditambahkan beberapa instrumen pendukung. Dimana adapun fungsi dari instrumen pendukung itu adalah untuk mempertegas tempo dalam garapan ini. 2. Diharapkan agar nanti garapan ini tidak hanya dipergunakan sebagai bahan skrip karya seni atapun hanya dipentaskan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana, akan tetapi besar harapan penata karya seni ini dapat dipentaskan dalam pergelaran ataupun ajang seni di luar kampus. 46 DAFTAR PUSTAKA a. Sumber Tertulis Alma M. Hawkins. 2003, Creting Throught Dance, New Jersey, diterjemahkan oleh Y Sumandiyo Hadi. Dalam bukunya Mencipta Lewat Tari, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Djelantik, A.A.M. 1990, Pengantar Ilmu Estetika Jilid I, Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar. _______,A.A.M, 1999. Estetika Sebuah Pengantar, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Hardjanan, Suka. 2003, Corat-coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini, Jakarta Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Garwa, I Ketut. 2009 “Buku Ajar” Komposisi Karawitan IV, Indonesia, Denpasar. Institut Seni Mack, Dieter. 2001, Musik Kontempoer dan Persoalan Interkultural, Bandung Musik dan Suasana Hati http://desrest.blogspot.com/2009/07 Todd I. Lubart, kreativitas lintas Budaya dalam Metodologi Penciptaan Seni PPs ISI Yogyakarta, yang dialih bahasakan Prof. Dr. I Made Bandem. Pedoman Tugas Akhir, Fakultas Seni Pertunjukan Seni Indonesia Denpasar. 2013 b. Diskografi Nugrah Lastiko, Memainkan Musik Canon Dengan Gelas Berisi Air. You tube. Ludwig van Beethoven, Beethoven – Moonlight Sonata (60 Minutes Version). You tube. Tirza Anggreiny, Belajar Piano. You tube 47 Lampiran I NAMA PENDUKUNG Nama Instrumentasi 1. I Made Aryawan ( penata ) Instrumen Gelas 2. I Made Yoga Pranata ( pendukung ) Instrumen Mangkok 50 Lampiran II SINOPSIS Sedih, semangat, gundah, dan bahagia merupakan bagian dari perasaan dan jiwa manusia. Jiwa dan perasaan itulah yang menginspirasikan penggarap untuk menciptakan sebuah Alunan Rasa melalui permainan jemari halus yang dapat menyentuh pintu kalbu. Menggunakan media ungkap dari gelas dan mangkok, penggarap tertarik untuk mencoba kemungkinan baru yang tidak selamanya berpijak pada nilai tradisi. Permainan ritme, tempo, dinamika serta olahan melodi, diharapkan mampu melahirkan sebuah garapan musik yang melodis, ritmis dan dinamis. Nama : I Made Aryawan Nim : 2010 020 39 Jur. : Seni Karaitan (penciptaan) Pendukung : Mahasiswa ISI Denpasar 51 LAMPIRAN III Foto pementasan karya seni Alunan Rasa 52 53 54 LAMPIRAN IV Susunan Panitia Pelaksana Ujian Tugas Akhir, Pagelaran Seni, dan Yudisium Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar Tahun Akademik 2013/2014. Penanggung jawab Ketua Pelaksana Wakil Ketua Sekretaris Seksi – seksi 1. Sekretariat : I Wayan Suharta, S.Skar., M.Si (Dekan ) : I Dewa Ketut Wicaksana, SSP.,M.Hum (Pembantu Dekan I) : Ni Ketut Suryatini, SSKar.,M.Sn (Pembantu Dekan II) Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd (Pembantu Dekan III) : Dra. A.A.Istri Putri Yonari : I Nyoman Alit Buana, S.Sos (Koordinator) Putu Sri Wahyuni Emawatiningsih, SE Ni Made Astari, SE I Gusti Ketut Gede I Gusti Ngurah Oka Ariwangsa, SE Putu Liang Piada, A.Md 2. Keuangan : Ketut Bambang Ayu Widyani, SE Gusti Ayu Sri Handayani, SE 3. Publikasi/Dokumentasi : Drs. Rinto Widyarto , M.Si (Koordinator ) Nyoman Lia Susanti,SS., MA Luh Putu Esti Wulaningrum, SS I Made Rai Kariasa, S.Sos Ketut Hery Budiyana, A.Md 4. Konsumsi : Ida Ayu Agung Yuliaswathi Manuaba,SH ( Koordinator ) Putu Gede Hendrawan I Wayan Teddy Wahyudi Permana, SE 5. Keamanan : SATPAM 6. Pagelaran 6.1 Operator Ligting : I Made Lila Sardana, ST. ( Koordinator ) Soundsystem dan Rekaman Audiovisual : I Nyoman Tri Sutanaya, A.Md I Ketut Agus Darmawan, A.Md I Ketut Sadia Kariasa, ST Putu Gede Pradnyana Putra 55 6.2 Protokol : A.A.A. Ngurah Sri Mayun Putri, SST (Koordinator ) Mahasiswa 6.3 Penanggung Jawab Tari : A.A Ayu Mayun Artati,SST., M.Sn Sulistyani, SKar., M.Si 6.4 Penanggung Jawab Karawitan : Wardizal, S.Sen.,M.Si I Nyoman Kariasa, S.Sn., M.Sn 6.5 Penanggung Jawab Pedalangan : I Kadek Widnyana, SSP., M.Si Ni Komang Sekar Marhaeni, SSP., M.Si 6.6 Stage Manager a. Asisten Stage Manager b. Stage Crew : Ida Ayu Trisnawati, SST.,M.Si : Dra. Ni Wayan Mudiasih , M.Si : Ida Bagus Nyoman Mas, SSKar (Koordinator) I Wayan Suena, S.Sn. I Ketut Budiana, S.Sn. I Ketut Mulyadi, S.Sn Ni Nyoman Nik Suasthi, S.Sn I Nyoman Japayasa, S.Sn 7. Upakara/Banten : Ketut Adi Kusuma, S.Sn 8. Cleaning Service : Doel Cs. Dekan, TTD. I Wayan Suharta, S. Skar., M.Si NIP. 196307301990021001 56