BAB I. PENDAHULUAN Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, peran strategis ini disebabkan karena rumah sakit merupakan suatu organisasi yang komplek dan memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaannya. Kompleksitas ini merupakan ciri khas sebuah rumah sakit karena merupakan suatu organisasi yang padat modal, padat teknologi, padat karya dan padat pakar. RSUD dr. Mohamad Soewandhie merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kota Surabaya, dimana berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 371/MENKES/SK/V/2009 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas B, kemudian pada tanggal 23 Juli 2009 berdasarkan Keputusan Walikota Surabaya Nomor: 188.45/251/436.1.2/2009 RSUD dr. Mohamad Soewandhie Kota Surabaya menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dengan status penuh. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK/02.02/MENKES/ 408/ 2015 tentang penetapan RSUD dr. Mohamad Soewandhie Kota Surabaya sebagai rumah sakit pendidikan Fakultas kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya dan Nomor : HK.02.02/MENKES/452/ 2015 tentang penetapan RSUD dr. Mohamad Soewandhie Kota Surabaya sebagai rumah sakit pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. I.1. Latar Belakang I.1.1. Pengertian Renja Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 dalam pasal 1 mengenai ketentuan umum, yang dimaksud Rencana Kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. I.1.2. Proses Penyusunan Renja Pendekatan penyusunan Program, Kegiatan, Alokasi Dana Indikatif dan Sumber Pendanaan yang dirumuskan dalam Rencana Kerja SKPD disusun berdasarkan : a. pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta perencanaan dan penganggaran terpadu; b. kerangka pendanaan dan pagu indikatif; dan c. urusan wajib yang mengacu pada SPM sesuai dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat, atau urusan pilihan yang menjadi tanggung jawab SKPD. Proses penyusunan Renja SKPD secara alur dijelaskan pada Gambar 1.1 1 Rancangan Awal RKPD PENYUSUNAN RANCANGAN RENJA SKPD Surat Edaran KDH (perihal penyampaian rancangan awal RKPD sebagai bahan penyusunan rancangan renja-SKPD) · agenda penyusunan RKPD, · pelaksanaan forum SKPD, · musrenbang RKPD, · batas waktu penyampaian rancangan renja-SKPD kepada Bappeda PENETAPAN RENJA SKPD PENYUSUNAN RKPD Sinkronisasi Kebijakan Nasional dan Provinsi Rancangan Renja SKPD Persiapan Penyusunan Renja-SKPD Mereview hasil evaluasi renja SKPD tahun lalu berdasarlan Renstra-SKPD Penelaahan Rancangan Awal RKPD Pengolahan data dan informasi Analisis Gambaran pelayanan SKPD penentuan isu-Isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD Rancangan Renja SKPD · Pendahuluan, · evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan pencapaian renstra SKPD · Tujuan, sasaran dan program kegiatan, · Indikator Kinerja dan kelompok sasaran yg menggambarkan pencapaian renstra SKPD Penyesuaian Rancangan Renja-SKPD Pembahasan Renja SKPD pada Forum SKPD Provinsi Perumusan Tujuan dan sasaran · Pendahuluan, · evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan pencapaian renstra SKPD · Tujuan, sasaran dan program kegiatan, · Indikator Kinerja dan kelompok sasaran yg menggambarkan pencapaian renstra SKPD · dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif · sumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan · penutup Perumusan kegiatan prioritas Penelaahan usulan kegiatan masyarakat Penyempurnaan Rancangan Renja Musrenbang kecamatan Berita Acara Hasil Kesepakatan Musrenbang Kecamatan Musrenbang Desa Berita Acara Hasil Kesepakatan Musrenbang Desa Pelaksanaan Musrenbang RKPD Berita Acara Hasil Kesepakatan Musrenbang Kabupaten/Kota Pembahasan Renja SKPD pada Forum SKPD Kabupaten/Kota Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum SKPD Penyusunan Rancangan RKPD Rancangan Renja-SKPD Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renja-SKPD kepada Bappeda Verifikasi Rancangan Renja SKPD Penyusunan KUA dan PPAS Tidak sesuai KUA & PPAS YANG DISEPAKATI KDH DAN DPRD sesuai Perumusan Rancangan Akhir RKPD PerKDH RKPD Kab./Kota Penyesuaian Rancangan Renja-SKPD Pengesahan Renja-SKPD oleh KDH Penetapan RenjSKPD oleh Kepala SKPD Renja SKPD · Pendahuluan, · evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan pencapaian renstra SKPD · Tujuan, sasaran dan program kegiatan, · Indikator Kinerja dan kelompok sasaran yg menggambarkan pencapaian renstra SKPD · dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif · sumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan · penutup Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD 2 I.1.3. Keterkaitan Antara Renja dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Dokumen Renja SKPD memiliki keterkaitan dengan RKPD, Renstra SKPD, dengan Renja Kementerian/Lembaga (K/L) dan Renja provinsi/Kabupaten/kota, serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD. Keterkaitan tersebut dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dimana Dokumen Perencanaan di tingkat Pemerintahan Pusat diacu, diperhatikan, dan diserasikan melalui Musrenbang pada tingkat Pemerintahan Daerah. Sedangkan petunjuk teknis dalam penyusunan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran diatur dalam Permendagri 54/2010, Pemendagri 13/2006, Permendagri 59/2007, dan Permendagri 21/2011 sebagai peraturan perundang-undangan terkait perencanaan, monitoring, penganggaran dan evaluasi serta tugas fungsi SKPD Gambar 1. 2 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran I.2. Landasan Hukum I.2.1. Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Kewenangan SKPD Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) diatur dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah. Dalam Perda tersebut diatur struktur organisasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie Kota Surabaya sebagaimana diagram berikut : 3 Gambar 1.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit RSUD dr. Mohamad Soewandhie DIREKTUR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KOMITE - KOMITE SATUAN PENGENDALIAN INTERN WADIR PELAYANAN MEDIK & KEPERAWATAN BIDANG PELAYANAN & PENUNJANG MEDIK SEKSI PELAYANAN MEDIK SEKSI PENUNJANG MEDIK WADIR UMUM & KEUANGAN BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN SEKSI ASUHAN PROFESI & KEPERAWATAN SEKSI MONITORING & EVALUASI PELAYANAN KEPERAWATAN BAGIAN UMUM SUB BAG TU, HUMAS & HUKUM SUB BAG KEPEGAWAI AN & DIKLAT SUB BAG PERLENGKA PAN & RUMAH TANGGA BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI SUB BAG PENY USUNAN PROGRAM & ANGGARAN SUB BAGIAN MONEV BAGIAN KEUANGAN SUB BAG PENERIMAAN & PENDAPATAN SUB BAGIAN PERBENDAHARAAN SUB BAGIAN AKUNTANSI & VERIFIKASI INSTALASI INSTALASI 4 Sedangkan tugas dan fungsi RSUD dr. Mohamad Soewandhie sebagai Lembaga Teknis Daerah diatur dalam Peraturan Walikota Surabaya Nomor 37 tahun 2011. Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Mohamad Soewandhie mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif, pencegahan dan pelayanan rujukan sekunder kesehatan serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Mohamad Soewandhie mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis bidang Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Mohamad Soewandhie; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas rumah sakit sebagimana disebut di atas; d. pengelolaan ketatausahaan; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. I.2.2. Ketentuan tentang Perencanaan dan Penganggaran Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara Negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsure pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) disusun dalam tahapan a. persiapan penyusunan RKPD b. penyusunan rancangan awal RKPD c. penyusunan rancangan RKPD d. pelaksanaan musrenbang RKPD e. perumusan rancangan akhir RKPD dan f. penetapan RKPD 5 Sedangkan Rencana Kerja SKPD disusun dengan tahapan a. persiapan penyusunan Renja SKPD b. penyusunan rancangan Renja SKPD c. pelaksanaan forum SKPD, dan d. penetapan Renja SKPD Peraturan yang memayungi perencanaan adalah: 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 3. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Kepala daerah menyusun KUA berdasarkan RKPD dan pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri setiap tahun. Berdasarkan KUA yang telah disepakati, Pemerintah Derah menyusun rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Kepala Daerah menyampaikan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang telah disusun kepada DPRD dan dibahas oleh Tim Anggaran Pemerintah daerah (TAPD) bersama panitia anggaran DPRD. Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang telah disepakati dituangkan ke dalam nota kesepakatan yang ditandatangani bersama antara Kepala Daerah dengan pimpinan DPRD. Berdasarkan nota kesepakatan, TAPD menyiapkan Surat Edaran pedoman penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKASKPD) sebagai acuan Kepala SKPD dalam menyusun RKA-SKPD. Selanjutnya RKA-SKPD disampaikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai bahan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD. Kepala derah menyampaikan rancangan peraturan derah tentang APBD beserta lampirannya kepada DPRD untuk mendapatkan persetujuan bersama dengan pedoman KUA serta PPA yang telah disepakati pemerintah daerah dan DPRD. Pengesahan rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD dapat dilaksanakan setelah 6 memperoleh pengesahan Gubernur dan ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Peraturan yang memayungi penganggaran adalah : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 I.2.3. Ketentuan tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan yang beragam di rumah sakit berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang perlu diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu standar. Standar pelayanan minimal ini dimaksudkan agar tersedianya panduan bagi daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan standar pelayanan minimal rumah sakit. Standar pelayanan minimal ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman tentang definisi operasional, indikator kinerja, ukuran atau satuan rujukan, target nasional. Ketentuan yang mengatur SKPD RSUD dr. Mohamad Soewandhie dalam memberikan pelayanan minimal adalah Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Berdasarkan peraturan tersebut, mengamanatkan target SPM yang harus dipenuhi oleh RSUD dr. Mohamad Soewandhie pada tahun 2016 yaitu sebanyak 21 jenis pelayanan dengan total indikator sebanyak 104 dan standar penilaiannya bermacam-macam. I.2.4. Ketentuan tentang Indikator Kinerja Kunci (IKK) Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang menjelaskan mengenai Indikator 7 Kinerja Kunci Aspek Kesejahteraan Masyarakat Fokus Kesejahteraan Sosial Bidang Kesehatan, tercantum beberapa indikator yaitu : 1. Angka kelangsungan hidup bayi 2. Angka usia harapan hidup 3. Persentase balita gizi buruk. Indikator Kinerja Kunci tersebut di atas tidak berkaitan dengan tugas dan fungsi RSUD dr. Mohamad Soewandhie, sehingga SKPD tidak memiliki Indikator Kinerja Kunci. I.2.5. Ketentuan Indikator Lainnya Dalam ketentuan mengenai Rencana Aksi Nasional MDG’s, indikator yang terkait tugas dan fungsi SKPD pada tahun 2016 adalah : a. Tujuan 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak b. Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu Tujuan MDG’s tersebut dilaksanakan melalui Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan yaitu Kegiatan Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit. Dalam kegiatan SKPD tersebut ditetapkan indikator kinerja program/kegiatan adalah Persentase Keberhasilan Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit : 100% I.3. Maksud dan Tujuan I.3.1 Maksud Penyusunan Renja Maksud penyusunan Renja SKPD adalah: 1. Menjabarkan rencana strategis kota dalam rencana strategis SKPD jangka pendek (1 tahun) 2. Menyelaraskan rencana strategis kota dengan pelayanan SKPD, usulan masyarakat, dan evaluasi kinerja tahun lalu menjadi rencana strategis SKPD 3. Sebagai perencanaan pada unit organisasi terendah dan terkecil di pemerintahan daerah yang memberikan masukan utama dan mendasar bagi perencanaan di peringkat yang lebih atas seperti RKPD, Renstra SKPD, RPJMD I.3.2 Tujuan Penyusunan Renja Tujuan penyusunan Renja SKPD adalah : 1. Menjadi pedoman dalam pelaksaaan pelayanan SKPD dalam jangka 1 tahun 2. Menjadi pedoman dalam penyusunan rencana anggaran SKPD 3. Menjadi pedoman rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran. 8 I.4. Sistematika Penulisan Pokok bahasan dalam penulisan Renja-SKPD Tahun 2017 ini adalah Review hasil evaluasi pelaksanaan Renja tahun sebelumnya (n-2) dan realisasi RSB rumah sakit yang mengacu pada hasil laporan kinerja tahunan SKPD atau realisasi APBD untuk SKPD yang bersangkutan. Renja SKPD juga berisikan analisis kinerja pelayanan SKPD, yaitu kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang ditentukan dalam SPM. Renja SKPD memuat perumusan tujuan dan sasaran program dan kegiatan yang didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja RSB rumah sakit. Program dan kegiatan SKPD tersebut ditampilkan dalam bentuk matriks kegiatan yang akan memuat Indikator kinerja, Target capaian kinerja dan Kebutuhan dana/pagu indikatif dari program dan kegiatan tersebut. 9 BAB II. ANALISIS GAMBARAN PELAYANAN dan EVALUASI PELAKSANAAN RENJA RSUD dr. MOHAMAD SOEWANDHIE TAHUN LALU II.1 Analisis Gambaran Pelayanan RSUD dr. Mohamad Soewandhie II.1.1 Analisis kondisi dan rencana tata ruang wilayah Dalam ketentuan yang diatur oleh Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya tahun 2014-2034, RSUD dr. Mohamad Soewandhie termasuk dalam kawasan budidaya wilayah darat yaitu untuk rencana kawasan peruntukkan kesehatan yang meliputi : a. rencana pengembangan sarana rumah sakit; b. rencana pengembangan sarana puskesmas; c. rencana pengembangan sarana puskesmas pembantu; dan d. rencana pengembangan sarana balai pengobatan dan sarana kesehatan lainnya Pengembangan sarana rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, balai pengobatan dan sarana kesehatan lainnya tersebar di seluruh wilayah kota berdasarkan skala pelayanannya dengan memperhatikan fungsi, letak, aksesibilitas dan daya dukung lingkungan. Upaya pengembangan sarana kesehatan meliputi : a. meningkatkan pelayanan kesehatan dengan pendistribusian sarana kesehatan secara berhirarki di setiap Unit Pengembangan; b. mengembangkan sarana kesehatan yang telah ada dengan peningkatan mutu pelayanan kesehatan baik pelayanan dasar maupun spesialistik; dan c. mengembangkan sarana kesehatan yang memenuhi standar sehingga dapat memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat, melalui peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan secara menyeluruh Peta/data spasial terkait kondisi eksisting lokasi sarana prasarana yang terkait dengan tugas, fungsi, dan pelayanan dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1 Peta Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie 10 II.1.2 Analisis kondisi kewilayahan dan kependudukan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Mohamad Soewandhie Surabaya adalah Lembaga Teknis Penunjang Penyelenggara Pemerintah Kota Surabaya setingkat dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menyelenggarakan sebagian urusan di bidang pelayanan kesehatan yang berkedudukan di Suarabaya Pusat tepatnya di kecamatan Simokerto. Berikut data monografi kecamatan Simokerto berdasarkan info situs resmi Surabaya per September 2015 : 1. Luas kecamatan ; 2,59 km2 2. Kepadatan penduduk : 32.579 jiwa/ km2 Dari data kepadatan penduduk kecamatan Simokerto dapat disimpulkan bahwa RSUD dr. Mohamad Soewandhie berdomisili pada daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. II.1.3 Analisis terkait tugas dan fungsi pelayanan RSUD dr. Mohamad Soewandhie RSUD dr. Mohamad Soewandhie mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif, pencegahan dan pelayanan rujukan sekunder kesehatan serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. Berdasarkan pelaksanaan dan pengembangan tugas - fungsi yang telah dilakukan, dapat disajikan data sebagai berikut : Tabel 2.1 Tingkat Efisiensi dan Mutu Pengelolaan Rumah Sakit Tahun 2013 - 2015 Tahun Uraian 2013 2014 Rerata Standar 2015 BOR RS (%) 85,67 89,52 90,34 88.51 60- 85 TOI (hari) BTO (kali) ALOS (hari) GDR (‰) NDR (‰) 0,75 69,57 3,6 35,07 22,33 0,58 66,16 4,30 45,26 27,84 0,52 68 4,3 45,4 26,7 0.61 67.91 4.06 41.91 25.6 1-3 40-50 6-9 ≤ 45 ≤ 25 Sumber Data: Instalasi Rekam Medis Tahun 2015 11 II.1.4 Analisis SPM/IKK/Indikator lainnya Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD dr. Mohamad Soewandhie JENIS PELAYAN AN DASAR Gawat Darurat STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR SPM Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa Jam buka Pelayanan Gawat Darurat Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang masih berlaku BLS/PPGD/GELS/AL S Ketersediaan tim penanggulangan bencana Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat Kepuasan Pelanggan Kematian pasien< 24 Jam Rawat jalan Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka Dokter pemberi Pelayanan di Poliklinik Spesialis STANDAR PERMENK ES 129 / 2008 Target Tahun 2015 100% 100% 24 Jam Perhitungan Realisasi 2015 Numerator Denominator 100% 18.887 18.887 24 jam 24 jam 8.760 8.760 100% 100% 100% Dokter =21 Perawat = 39 Dokter =21 Perawat = 39 Satu tim satu tim 1 tim ≤ lima menit terlayani, setelah pasien dating ≥ 70 % ≤ 5 menit terlayani,set elah pasien dating 5 menit ≥80% IKM 72,46 ≤ dua per seribu (pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam) 100% ≤ dua per seribu (pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam) 0.001 69 56.066 100% 100% 56.066 56.066 100 % Dokter Spesialis 100% 100% 12 JENIS PELAYAN AN DASAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR SPM Ketersediaan Pelayanan Jam buka pelayanan Rawat Inap Waktu tunggu di rawat jalan Kepuasan Pelanggan Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskop TB Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS Pemberi pelayanan di Rawat Inap Dokter penanggung jawab pasien rawat STANDAR PERMENK ES 129 / 2008 a. Klinik Anak b. Klimik Penyakit dalam c. Klinik Kebidanan d. Klinik Bedah Target Tahun 2015 Perhitungan Realisasi 2015 Numerator Denominator a. Poli Anak b. Poli Penyakit dalam c. Poli Kandungan dan Kebidanan d.Poli Jantung. e. Poli Paru f.Poli Orthopedi g. Poli Gigi spesialis/um um h. Poli Mata i.Poli THT j.Poli Kul-Kel k.Poli Syaraf l.Poli Jiwa m.Poli VCT n.Poli Bedah o.Poli Konstultasi Gizi f. Poli Urologi g. Poli Bedah Plastik h. Poli BTKV 08.00 s/d 14.00 Setiap hari kerja kecuali Jumat : 08.00 11.04 100% ≤ 60 menit 69 menit ≥ 90 % ≥ 80 % IKM 72.43 ≥ 60 % ≥ 60 % 86% 741 862 ≤ 60 % ≤ 60 % 100% 415 415 a. dr. Spesialis b. Perawat minimalpendi dikan D3 100% 100% 100% 21.324 21.324 100% 100% 21.324 21.324 08.00 s/d 13.00 Setiap hari kerja kecuali Jumat : 08.00 11.00 ≤ 60 menit 100% 13 JENIS PELAYAN AN DASAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR SPM STANDAR PERMENK ES 129 / 2008 Target Tahun 2015 Perhitungan Realisasi 2015 Numerator Denominator inap Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap a. Anak b. Penyakit Dalam c. Kebidanan d. Bedah 100% 08.00 s/d 14.0 setiap hari kerja a. Anak b. Penyakit Dalam c. Kebidanan d. Bedah e. NICU f.Jantung g.Paru 08.00 s/d 14.0 setiap hari kerja Jam visite dokter spesialis Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5 % ≤ 1,5 % 0,00% 0 21.324 Kejadian Infeksi Nosokomial Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan Kematian pasien > 48 jam Kejadian pulang paksa Kepuasan pelanggan Rawat Inap TB ≤ 1,5 % ≤ 1,5 % 0,75% 160 21.324 100% 100% 100% 21.324 21.324 25/1000 < 0,24 % 2,4% 514 21.324 ≤5% ≤5% 5,3% 1.128 21.324 ≥ 90 % ≥ 90 % 74,46 a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB b. Terlaksanana kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di Rumah Sakit Ketersediaan pelayanan rawat inap di rumah sakit yang memberikan pelayanan jiwa ≥ 60 % > 60 % 100% 42 42 b. ≥ 60 % b. ≥ 60 % 96% 129 135 NAPZA, Gangguan Psikotik, Gangguan Nerotik, dan Gangguan Mental Organik 100% Belum ada Ada 100% 100% 21.324 21.324 Tidak adanya kejadian kematian pasien gangguan jiwa karena bunuh 100% 14 JENIS PELAYAN AN DASAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR SPM Perhitungan Realisasi 2015 STANDAR PERMENK ES 129 / 2008 Target Tahun 2015 100% 100% 100% ≤ 6 minggu < 6 minggu 2 hari ≤ 2 hari 2 hari 48 hari ≤1% <1% 100% Numerator Denominator 14 14 0% 0 4.674 100% 100% 4.674 4.674 100% 100% 100% 4.674 4.674 100% 100% 100% 4.674 4.674 100% 100% 100% 4.674 4.674 ≤6% ≤6% 0% 0 4.674 a. Perdarahan ≤1% <1% 1% 2 156 b. Preeklampsia ≤ 30 % c. Sepsis ≤ 0,2 % a. Dokter Sp.OG b. Dokter umum terlatih < 30 % 1% 5 987 0% 0% 0 0 a. Dokter Sp.OG b. Dokter umum terlatih 100% diri Bedah Sentral (Bedah saja) Persalinan, perinatologi (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah sakit ibu dan anak) dan KB Kejadian readmission pasien gangguan jiwa dalam waktu ≤ 1 bulan Lama hari perawatan Pasien gangguan jiwa Waktu tunggu operasi elektif Kejadian Kematian di meja operasi Tidak adanya kejadian operasi salah sisi Tidak adanya kejadian opersi salah orang Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi, dan salah penempatan anestesi endotracheal tube Kejadian kematian ibu karena persalinan Pemberi pelayanan persalinan normal 15 JENIS PELAYAN AN DASAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL Realisasi 2015 STANDAR PERMENK ES 129 / 2008 Target Tahun 2015 (Asuhan Persalinan Normal) c. Bidan Tim PONEK yang terlatih (Asuhan Persalinan Normal) c. Bidan Tim PONEK yang terlatih a. Dokter Sp.OG b. Dokter Sp.A c. Dokter Sp.An 100% a. Dokter Sp.OG b. Dokter Sp.A c. Dokter Sp.An 100% 100% Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria Keluarga Berencana ≤ 20 % a. Presentase KB (vasektomi & tubektomi) yang dilakukan oleh tenaga Kompeten dr.Sp.Og, dr.Sp.B, dr.Sp.U, dr.umum terlatih b. Presentse peserta KB mantap yang mendapat konseling KB mantap bidan terlatih Kepuasan Pelanggan Rata rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam Pemberi pelayanan Unit Intensif INDIKATOR SPM Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi Kemampuan menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr Intensif Perhitungan Numerator Denominator 92% 446 485 ≤ 20 % 35,8% 1.220 3.411 100% 100% 100% 246 246 100% 100% 100% 246 246 ≥ 80 % 80% IKM 73,13 ≤3% <3% 0,3% 4 1.157 a. Dokter Sp.Anestesi dan dokter spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani b. 100 % Perawat minimal D3 dengan sertifikat 100% 100% 2 2 100% 43,6% 17 39 100% 16 JENIS PELAYAN AN DASAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR SPM STANDAR PERMENK ES 129 / 2008 Target Tahun 2015 Perhitungan Realisasi 2015 Numerator Denominator Perawat mahir ICU / setara (D4) Radiologi Lab. Patologi Klinik Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto pelaksana ekspertisi Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen Kepuasan pelanggan Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium. Pelaksana ekspertisi Rehabilitasi Medik Farmasi Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksa laboratorium Kepuasan pelanggan Kejadian Drop Out pasien terhadap pelayanan Rehabilitasi Medik yang di rencanakan Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik Kepuasan Pelanggan waktu tunggu pelayanan a. Obat Jadi b. Racikan Gizi Tidak adanya Kejadian kesalahan pernberian obat Kepuasan pelanggan Penulisan resep sesuai formularium Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien Sisa makanan yang tidak termakan oleh ≤ 3 jam < 3 jam 84 menit (1 jam 24 menit) 1.049.428 12.509 Dokter Sp.Rad Kerusakan foto ≤ 2 % ≥ 80 % 100% 100% 13.712 13.712 < 2% 1,09% 150 13.712 80% 76,61 ≤ 140 menitKimia darah & darah rutin Dokter Sp.PK 120 menit 45 menit 3.859.526 85.394 100% 100% 348.426 348.426 100% 100% 100% 106.692 106.692 ≥ 80 % 80% IKM 73,68 ≤ 50 % < 50 % 4,4% 1.033 23.500 100% 100% 99,99% 23.499 23.500 ≥ 80 % 80% IKM 74,46 a. ≤ 30 menit b. ≤ 60 menit 100% 20 menit 28,90 menit 30 menit 44,32 menit 100% 100% ≥ 80 % 90% IKM 72,91 100% 80% 100% ≥ 90 % 85% 98% 61.900 63.269 ≤ 20 % 30% 24,14% 1.276,45 5.288 17 JENIS PELAYAN AN DASAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR SPM STANDAR PERMENK ES 129 / 2008 Target Tahun 2015 100% 100% 100 % terpenuhi Perhitungan Realisasi 2015 Numerator Denominator 99,9% 187.069 187.097 100% 93,8% 4.330 4.615 ≤ 0,01 % ≤ 0,01 % 0,42% 18 4.330 100 % terlayani 100% 100% 117.578 117.578 100% 100% 90,8% 23.138 25.471 100% 100% 100% 5.017 5.017 ≤ 10 menit ≤ 10 menit 11,1 menit 78.000 7.000 ≤ 15 menit ≤ 15 menit 12 menit 60.204 5.017 a. BOD < 30 mg/l a. BOD < 30 mg/l 24.41mg/l b. COD < 80 mg/l c. TSS < 30 mg/l d. PH 6-9 b. COD < 80 mg/l c. TSS < 30 mg/l d. PH 6-9 74.16 mg/l 100% 100% 100% 100% 100% 100% 9 9 100% 100% 100% 2 2 100% 100% 86% 43 45 pasien Transfusi Darah Pelayanan GAKIN Rekam Medik Pengelolaan Limbah Administrasi dan manajemen Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfuse Kejadian Reaksi transfuse Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan Kelengkapan Informed Concent setelah mendapatkan informasi yang jelas Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap Baku mutu limbah cair Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direksi Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat 79 mg/l 7.17 18 JENIS PELAYAN AN DASAR STANDAR PELAYANAN MINIMAL STANDAR PERMENK ES 129 / 2008 Target Tahun 2015 100% 100% Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun Cost recovery ≥ 60 % INDIKATOR SPM Pemulasaraa n Jenazah Pelayanan pemeliharaa n sarana rumah sakit Realisasi 2015 Numerator Denominator 100% 164 164 60% 40,6% 129 318 ≥ 40 % > 40% 86,6% 170.881.180.611 Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 100% 100% 100% 147.951.956. 505 4 Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu Waktu pelayanan ambulance/Kereta jenazah Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/Kereta jenazah di rumah sakit Response time pelayanan ambulance oleh masyarakat yang membutuhkan Waktu tanggap (response time) pelayanan pemulasaraan jenazah Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat Ketepatan waktu pemeliharaan alat ≤ 2 jam 2 jam 28 menit 85 3 100% 97% 100% 24 jam 24 jam 100% 8.760 8.760 ≤ 30menit 30 menit 100% 1.514 1.514 90 menit 90 menit ≤ 2 Jam < 2 Jam 133 menit ( 2 jam, 13 menit) 141.439 1.062 ≥ 80% < 90% 63% 1.687 2.668 100% 80% 92% 100% 75% 79% 11 14 Ketepan Waktu pengurusan gaji berkala Ambulance/ Kereta Jenazah Perhitungan Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi 4 19 JENIS PELAYAN AN DASAR Pelayanan Laundry Pencegahan dan pengendalia n infeksi (PPI) STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR SPM Tidak adanya kejadian linen yang hilang Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap Ada anggota Tim PPI yang terlatih Tersedia APD di setiap instalasi/ departemen Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial / HAI (Health Care Associated Infection) di RS (min 1 parameter) STANDAR PERMENK ES 129 / 2008 Target Tahun 2015 100% 80% 100% Perhitungan Realisasi 2015 Numerator Denominator 100% 423 424 80% 87% 319 365 Anggota Tim PPI yang terlatih 75 % 60% 75% 100% 19 19 60% 100% 16 16 75% 75% 25% 4 16 Sumber Data: SPM RSUD dr. Mohamad Soewandhie Tahun 2015 II.1.5 Analisis kondisi pelayanan RSUD dr. Mohamad Soewandhie II.1.5a Hal-hal positif yang sudah berhasil ditingkatkan oleh RSUD dr. Mohamad Soewandhie Sebagai SKPD yang mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif, pencegahan dan pelayanan rujukan kesehatan, pada tahun 2015 RSUD dr. Mohamad Soewandhie membuka Klinik Rawat Jalan yaitu Klinik Risti & Pre Eklamsia, dan Klinik Anestesi dalam rangka upaya penurunan kematian ibu dan bayi. Pada tahun yang sama, rumah sakit melaksanakan pembangunan gedung dan renovasi gedung guna memenuhi kebutuhan rawat inap dan rawat jalan dengan menambah jumlah tempat tidur dan penambahan Klinik rawat jalan. Sejalan dengan pencapaian visi dan misi, rumah sakit rumah sakit melaksanakan penambahan dan pengembangan produk unngulan dengan penambahan beberapa peralatan kesehatan canggih antara lain berupa CR Multislot, Gastroenteroscope, Hemodialisa CRT, Neuro Surgery Set, Transcranial Stimulator, USG Multipurpose , Laminectomy set, Ambulance , Patient monitor with Capnograph, USG, Autoclave, Freezer Bank Darah, Advance Ventilator, Echocardio, Laser Paru, 20 Mechanical CPR, Drainage Paruguna menunjang pelayanan yang komperhensif, cepat, tepat dan akurat. Berdasarkan tabel 2.1 tentang efisiensi pengelolaan rumah sakit, dapat disajikan informasi dalam bentuk Grafik Barber-Johnson sebagai berikut : Gambar 2.2 Grafik Barber-Johnson 21 Grafik Barber Johnson merupakan salah satu alat ukur untuk menilai apakah pengelolaan rumah sakit secara umum efisien atau tidak. Daerah yang diarsir adalah daerah efisien. Hasil perhitungan BOR, LOS, TOI dan BTO pada tahun 2015, menunjukkan bahwa titik temu BOR, LOS, TOI dan BTO berada sangat dekat dengan area yang diarsir. Ini berarti RSUD dr Mohamad Soewandhie dikelola mendekati efisien. II.1.5.b Kondisi/prediksi pelayanan RSUD dr. Mohamad Soewandhie yang diharapkan ke depan Kondisi pelayanan yang diharapkan pada masa yang akan datang dengan memperhatikan hal-hal positif yang berhasil ditingkatkan antara lain : - Pengembangan pelayanan rumah sakit - Pengembangan sarana-prasarana - Pengembangan peralatan rumah sakit - Efisiensi pengelolaan rumah sakit yaitu peningkatan pemenuhan indikator-indikator SPM sesuai target sehingga meningkatkan indeks kepuasan masyarakat, dan pada akhirnya tugas dan fungsi rumah sakit yang mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif, pencegahan dan pelayanan rujukan sekunder kesehatan dapat terpenuhi secara optimal. II.2. Evaluasi Pelaksanaan Renja RSUD dr. Mohamad Soewandhie Tahun Lalu dan Capaian Renstra RSUD dr. Mohamad Soewandhie II.2.1 Keterkaitan antara Renstra RSUD dr. Mohamad Soewandhie 2016-2021 dengan Renja 2017 Maksud penyusunan Renja ini adalah mewujudkan Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya 2016-2021 yang dilaksanakan atau diemban melalui Misi Pembangunan Kota Surabaya, yang tujuannya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam melaksanakan misi tersebut, melalui rencana strategis ditetapkan target indikator kegiatan tahun 2016-2021 yang mendukung pelaksanaan misi dan disesuaikan dengan tugas dan fungsi rumah sakit. Renja 2017 merupakan bagian dalam Renstra, dimana target indikator Renja 2017 merupakan program berkelanjutan dari target indikator program tahun-tahun sebelumnya. 22 Tabel 2.3 Target Indikator Kinerja dalam Renstra RSUD dr. Mohamad Soewandhie 2016-2021 PROGRAM KOTA NARASI PROGRAM SKPD TARGET PROGRAM INDIKATOR PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020 2021 75% 78% 80% 82% 84% 85% Ketersediaan sarana dan prasarana RSUD dr. Mohamad Soewandhie sesuai standar Program peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit Program Obat dan Perbekalan Kesehatan rumah sakit Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Formulasi : (Jumlah sarana prasarana RSUD dr. Mohamad Soewandhie yang disediakan / Jumlah sarana prasarana sesuai standar) x 100% Rumah sakit Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan RSUD dr. M. Soewandhie 100% 100% 100% 100% 100% 100% Rumah sakit Formulasi : (Jumlah jenis obat dan perbekalan yang disediakan : Jumlah jenis obat dan perbekalan yang dibutuhkan) x 100% Persentase pencapaian SPM Rumah Sakit dr. Mohamad Soewandhie 75% 76% 77% 78% 79% 79,50% Rumah sakit Formulasi : jumlah indikator SPM yang dicapai / jumlah seluruh indikator SPM x 100% 23 Tabel 2.3 Target Indikator Kinerja dalam Renstra RSUD dr. Mohamad Soewandhie Indikator Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kode 1 Rencana Tahun 2015 Kinerja Program /Kegiatan Lokasi target capaian kinerja 3 4 5 Kegiatan 2 Rencana Tahun 2016 Lokasi target capaian kinerja Catatan Penting 6 7 8 Penyediaan Barang Dan Jasa Perkantoran Waktu pelaksanaan penyediaan jenis Kebutuhan Barang dan Jasa Perkantoran RS M. Soewandhie 12 Bulan RS M. Soewandhie 12 Bulan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Perkantoran Waktu pelaksanaan pemeliharaan dan Pengadaan Jenis Sarana Prasarana Perkantoran RS M. Soewandhie 12 Bulan RS M. Soewandhie 12 Bulan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan rumah sakit Pelayanan Kefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan Waktu penyediaan pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan RS M. Soewandhie 12 Bulan RS M. Soewandhie 12 Bulan .0007 Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Waktu Penyediaan Pelayanan Perawatan dan Gizi Pasien Rumah Sakit RS M. Soewandhie 12 Bulan RS M. Soewandhie 12 Bulan .0008 Pelayanan Medik Rumah Sakit Jumlah pelayanan rumah sakit yang terstandarisasi RS M. Soewandhie 3 Kegiatan RS M. Soewandhie 3 Kegiatan 1. .02 .01 .0002 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. .02 .02 .0001 1. .02 15 .0001 1. .02 .33 1. .02 .33 Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1. .02 .33 .0010 Peningkatan Mutu SDM Rumah Sakit Waktu penyediaan alokasi jasa pelayanan bagi tenaga kesehatan RS M. Soewandhie 12 Bulan RS M. Soewandhie 12 Bulan 1. .02 .33 .0011 Pengembangan Manajemen Dan Pelayanan Administrasi Rumah Sakit Jumlah aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit yang dikembangkan RS M. Soewandhie 1 Aplikasi RS M. Soewandhie 1 Aplikasi 1. .02 .26 .0002 Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Dengan Penyediaan Fasilitas Perawatan Kesehatan Bagi Penderita Asap Rokok Asap Rokok Tersedianya Alat dan Perlengkapan Kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok RS M. Soewandhie 5 Jenis RS M. Soewandhie 100% 1. .03 .26 .0003 Persentase keberhasilan Pengadaan Sarana Kesehatan yang Bersumber dari Pajak Rokok - - RS M. Soewandhie 100% 1. .02 .26 .0004 Persentase keberhasilan Pengadaan Sarana Kesehatan yang Bersumber dari DAK Kesehatan - - RS M. Soewandhie 100% 1. .02 .26 .0008 RS M. Soewandhie 12 Bulan RS M. Soewandhie 100% Pengadaan Sarana Kesehatan yang Bersumber Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah dari Pajak Rokok Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit ParuParu/Rumah Sakit Mata Pengadaan Sarana Kesehatan yang Bersumber dari DAK Kesehatan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit waktu penyediaan 3 jenis dan pemeliharaan alat kesehatan 24 II.2.2 Evaluasi Pelaksanaan Renja RSUD dr. Mohamad Soewandhie 2014-2015 Berikut ini hasil evaluasi kegiatan tahun lalu, dan perkiraan capaian tahun berjalan, serta pelaksanaan kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Berikut ini ditampilkan tabel capaian kinerja Renja SKPD dikaitkan dengan pencapaian Renstra SKPD 25 Tabel 2.4 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja RSUD dr. Mohamad Soewandhie s/d Tahun 2016 Pemerintah Kota Surabaya Kode 1 Perkiraan Realisasi Target capaian Realisasi Target Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target Kinerja Renstra Target Kinerja Program / Program & Keluaran Kegiatan Renstra SKPD s/d SKPD Tahun hasil Program SKPD tahun 2015 (tahun lalu/n-2) Kegiatan renja Tahun Berjalan 2011-2015 dan Keluaran SKPD Tahun Tingkat Tingkat (akhir periode s/d 2014 (Tahun berjalan Realisasi Target Realisasi Realisasi Capaian renstra) n-3) (Tahun N-1) Capaian (%) (%) Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome)/Kegiatan (output) 2 3 4 5 6 7 (8)=(7/6) 9 10 11 Waktu Pelaksanaan (bulan) penyediaan jenis kebutuhan barang dan jasa perkantoran 60 48 12 12 100 12 12 100 Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran Waktu pelaksanaan (bulan) pengadaan dan pemeliharaan jenis sarana prasarana perkantoran 60 48 12 12 100 12 12 100 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Prosentase masyarakat miskin yang mendapat jaminan pelayanan kesehatan 100% 100 100 100 100 100 100 100 1 02 Kesehatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 02 01 0019 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran 12 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1 02 02 0045 1 02 16 0024 1 02 33 0003 1 02 33 0004 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya /rumah sakit Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata Pengembangan Manajemen dan Pelayanan Administrasi RS Pengadaan sarana Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok 1 02 33 0005 Peningkatan Mutu SDM Rumah Sakit 1 02 33 0006 Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit 1 02 33 0010 Pengadaan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan Rumah Sakit 1 02 33 0011 Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan 1 02 33 0012 Pelayanan Perawatan dan Gizi Pasien Rumah Sakit Jumlah aplikasi system informasi manajemen rumah sakit yang dikembangkan Tersedianya alat dan perlengkapan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok Waktu (bulan) penyediaan alokasi jasa pelayanan bagi tenaga kesehatan 8 7 1 1 100 1 1 100 31 26 5 5 100 1 1 100 60 48 12 12 100 12 12 100 Jumlah pelayanan rumah sakit yang terstandarisasi 12 9 6 6 100 3 3 100 60 48 12 12 100 12 12 100 60 48 12 12 100 12 12 100 60 48 12 12 100 12 12 100 Waktu penyediaan (bulan) dan pemeliharaan alat kesehatan Waktu (bulan) penyediaan pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan Waktu Penyediaan (bulan) Pelayanan perawatan dan gizi pasien rumah sakit Catatan 26 II.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi RSUD dr. Mohamad Soewandhie Berdasarkan analisis gambaran pelayanan SKPD, Kajian hasil evaluasi pelaksanaan Renstra SKPD, maka dapat dirumuskan isu-isu penting yang terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD. RSUD dr. Mohamad Soewandhie mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif, pencegahan dan pelayanan rujukan sekunder kesehatan serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. Perumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD, dimaksudkan untuk menentukan permasalahan, hambatan atas pelaksanaan program dan kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun sebelumnya, serta capaian kinerja Renstra SKPD. Dalam Bidang Kesehatan, arah pembangunan yang disepakati secara global dalam Milleneum Development Goals (MDG’s) meliputi : 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan 2. Menurunkan Angka Kematian Anak 3. Meningkatkan Kesehatan Ibu 4. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya II.3.1 Tingkat Kinerja RSUD dr. Mohamad Soewandhie Tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD. Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD. Dari analisis Laporan Dewan Pengawas BLUD dapat disampaikan tingkat kinerja RSUD dr. Mohamad Soewandhie pada tahun 2015. Secara umum kinerja RSUD dr Mohamad Soewandhie Surabaya telah menunjukkan kinerja yang semakin meningkat dibanding tahun sebelumnya. Hal ini tampak pada pertumbuhan pelayanan yang signifikan, pertumbuhan pendapatan yang bagus, pengembangan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat dan sebagainya. Bahkan di beberapa unit pelayanan, pencapaian pelayanan melampaui dari yang direncanakan. Namun demikian, ada juga unit kerja yang tidak mencapai dibanding yang direncanakan. Keluhan dari pasien maupun keluhan dari internal sudah jauh berkurang. 27 II.3.2 Permasalahan dan Hambatan Dalam menyelenggarakan tugas dan sangat fungsi SKPD untuk mencapai kinerja, dipengaruhi kondisi Faktor Internal di rumah sakit sehingga muncul permasalahan dan hambatan. Kondisi faktor internal yang mempengaruhi pencapaian kinerja tersebut adalah KEKUATAN S1 Kuantitas Tenaga Kesehatan yang Kompeten ((Sp Bedah (K), Sp Penyakit Dalam (K), Sp Obgyn(K)) S2 Peralatan dan Pelayanan Unggulan (CT Scan, CATHLAB, HD, dan Intensive Care). S3 Kemandirian dalam pengelolaan biaya operasional rumah sakit S4 Adanya komitmen SDM rumah sakit untuk melaksanakan visi misi S5 Layanan yang adaptif untuk menjaga tingkatan pelayanan rumah sakit. KELEMAHAN W1 SIM rumah sakit belum terintegrasi secara menyeluruh W2 Belum adanya langkah strategis untuk pemasaran fasilitas utama W3 Lahan dan bangunan RS W4 Disiplin Dokter dalam administrasi layanan rumah sakit II.3.3 Peluang dan Tantangan Dalam meningkatkan pelayanannya ke depan dilakukan analisis peluang dan tantangan yang dihadapi oleh SKPD. Peluang dan tantangan merupakan faktorfaktor eksternal yang mempengaruhi kinerja. PELUANG TANTANGAN O1 Kepadatan penduduk dan Permintaan masyarakat terhadap pelayanan RS O2 Pemanfaatan perkembangan teknologi perumahsakitan O3 Dukungan pihak ketiga terhadap operasional rumah sakit O4 Masyarakat menjangkau Rumah Sakit O5 Adanya kebijakan pemerintah terkait program JKN T1 Jumlah RS pesaing dan perkembangan produk RS pesaing yang bermitra dengan BPJS T2 Penyediaan tenaga medis dan paramedis PNS belum memadai T3 Kemampuan dan kemauan pasien umum untuk membayar T4 Fluktuasi harga perbekalan kesehatan yang tinggi 28 II.3.4 Isu-Isu Penting/Strategis Pelayanan RSUD dr. Mohamad Soewandhie Perhatian Pemerintah Kota Surabaya yang besar, kondisi lingkungan eksternal memberikan peluang sekaligus memberikan kekuatan dalam pelayanan kepada masyarakat. Beban kerja yang melebihi kapasitas pelayanan membuat manajemen RSUD dr. Mohamad Soewandhie harus bekerja keras agar mutu pelayanan masih dapat dipertahankan. Meskipun RSUD dr. Mohamad Soewandhie terletak ditengah pemukiman padat, dilalui jalur kendaraan umum, tetapi masalah parkir yang sangat terbatas menjadi persoalan pelik yang perlu mendapat penyelesaian segera II.4. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat II.4.1 Proses Perolehan Usulan Program/Kegiatan dari Musrenbang Musyawarah perencanaan pembangunan atau Musrenbang adalah forum antar pemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah. Musrenbang dilaksanakan untuk penajaman,penyelarasan, klarifikasi, dan kesepakatan usulan rencana kegiatan pembangunan yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah. Peserta forum SKPD Kabupaten/kota antara lain terdiri dari wakil peserta musrenbang kecamatan dan SKPD lainnya,serta pihakpihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program dan kegiatan sesuai tugas dan fungsi SKPD kabupaten/kota II.4.2 Kesesuaian Usulan Musrenbang dengan Tugas, Fungsi, dan Pelayanan RSUD dr. Mohamad Soewandhie Dalam sistem aplikasi e-musrenbang terdapat berbagai usulan pihak masyarakat yang disesuaikan dengan tugas, fungsi, dan pelayanan SKPD. Data e-musrenbang tahun 2016 tidak ditemukan usulan masyarakat bagi RSUD dr. Mohamad Soewandhie. 29 BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN III.1. Tujuan, dan Sasaran Strategis Pembangunan Kota dalam RKPD 2017 Tujuan, dan Sasaran Strategis Pembangunan Kota dalam RKPD 2017 yang sesuai dengan tugas dan fungsi RSUD dr. Mohamad Soewandhie tercantum dalam tabel 3.1 dimana tertuang tujuan, sasaran, serta program pembangunan kota Surabaya dalam dokumen RKPD 2017. 30 Tabel 3.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran RKPD 2017 VISI KOTA SURABAYA KOTA SENTOSA YANG BERKARAKTER DAN BERDAYA SAING GLOBAL BERBASIS EKOLOGI MISI KOTA 1. Mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas TUJUAN KOTA NARASI TUJUAN Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat SASARAN KOTA NARASI SASARAN Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan 31 III.2 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Renja RSUD dr. Mohamad Soewandhie III.2.1 Visi, Misi Pelayanan Pernyataan Visi RSUD dr. Mohamad Soewandhie adalah Menjadi Rumah Sakit Pilihan dan Unggulan Dalam Pelayanan dan Pendidikan di Kota Surabaya. Sedangkan pernyataan Misi RSUD dr. Mohamad Soewandhie adalah Memberikan pelayanan yang profesional, melaksanakan pendidikan,penelitian yang berkualitas, dan membentuk Sumber Daya Manusia rumah sakit yang kompeten, santun, berintegritas serta membangun kemitraan secara harmonis III.2.2 Tujuan Strategis Renja Tujuan strategis Renja yaitu Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat. Sedangkan tujuan strategis Renja yaitu Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan III.2.3 Sasaran Renja Sasaran strategis pembangunan dalam tujuan yang sesuai dengan RSUD dr. pelayanan Mohamad Soewandhie yaitu : Meningkatkan mutu SDM, mutu pelayanan dan keselamatan pasien III.3. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan merupakan rencana aksi untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Penyusunan program dan kegiatan mengacu pada program strategis dan kegiatan yang telah dirumuskan di RKPD 2017 yaitu : 1. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan rincian : a. Kegiatan Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit b. Kegiatan Pelayanan Medik Rumah Sakit c. Kegiatan Pengembangan Manajemen dan Pelayanan Administrasi Rumah Sakit d. Kegiatan Peningkatan kapasitas SDM kesehatan 2. Program Peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit a. Kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit b. Kegiatan Pengadaan Sarana Kesehatan yang Bersumber dari DAK Kesehatan c. Kegiatan Pengadaan Sarana Kesehatan yang Bersumber dari Pajak Rokok 32 d. Kegiatan Penyediaan/pemeliharaan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat akibat dampak konsumsi rokok dan penyakit lainnya 3. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan dengan rincian : a. Kegiatan Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan 4. Program Perencanaan Pembangunan Daerah a. Penyusunan dan Evaluasi Perencanaan Strategis 5. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat Daerah 6. Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana kedinasan a. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran b. Pengadaan Sarana dan Prasarana perkantoran III.3.1 Faktor-Faktor yang Menjadi Pertimbangan dalam Penetapan Program dan Kegiatan Penetapan Program Renja RSUD dr. Mohamad Soewandhie oleh Badan Perencanan Pembangunan Kota Surabaya berdasarkan Tujuan, Sasaran, Urutan Prioritas dari Tema FGD Musrenbang Kota Surabaya yang mengacu pada RPJPD, RPJMD Jatim, dan RPJMN serta berdasarkan analisis prosentase bobot/kontribusi dukungan, Tupoksi rumah sakit dan analisis SWOT dalam mendukung Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Surabaya. Kegiatan Renja SKPD yang berdasarkan RKPD disusun atas dasar analisis kebutuhan dan ketersediaan anggaran yang mengacu pada plafon anggaran dari Kemendagri. Program dan kegiatan Renja RSUD dr. Mohamad Soewandhie tersebut ditetapkan dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan, yaitu : 1) Pencapaian tujuan dan sasaran dalam RKPD 2017, 2) Pencapaian MDGs, 3) Pencapaian SPM. III.3.2 Garis Besar Rekapitulasi Program dan Kegiatan Urain garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan, antara lain meliputi: 1. Jumlah program dan jumlah kegiatan. 2. Sifat penyebaran lokasi program dan kegiatan 3. Total kebutuhan dana/pagu indikatif yang dirinci menurut sumber pendanaannya. 33 4. Penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya. Tabel rencana program dan kegiatan berdasarkan hasil pengerjaan pada perumusan program dan kegiatan sebagai berikut (Tabel 3.2). 34 Tabel 3.2 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2017 Nama SKPD : RSUD Dr. Mohamad Soewandhie Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan 2 3 1 1.1 1.1.1 1.1.1.02 1.1.1.02.06 Lokasi 4 Rencana Tahun 2017 Target Kebutuhan Dana / Capaian Pagu Indikatif Kinerja 5 6 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018 Sumber Dana Catatan Penting Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif 7 8 9 10 1 Urusan Pemerintahan Urusan Wajib Pelayanan Dasar Kesehatan Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1.1.1.02.06.0010 Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit 1.1.1.02.06.0011 Pelayanan medik rumah sakit 1.1.1.02.06.0012 Pengembangan manajemen dan pelayanan administrasi rumah sakit 1.1.1.02.06.0013 Peningkatan kapasitas SDM kesehatan 1.1.1.02.07 Program peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit Persentase pencapaian SPM Rumah Sakit dr. Surabaya Mohamad Soewandhie Terpenuhinya Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Terpenuhinya Pelayanan medik rumah sakit Jumlah keberhasilan pengembangan manajemen dan pelayanan administrasi rumah sakit Jumlah keberhasilan peningkatan kapasitas SDM Kesehatan Ketersediaan sarana dan prasarana RSUD dr. Mohamad Soewandhie sesuai standar tipe rumah sakit 76% 84.836.385.404 69.019 orang 77% 75.586.851.938 5.105.445.314 BLUD 70862 orang 6.096.791.377 472.370.745 BLUD 0 orang 542.348.853 1 aplikasi 1.564.518.276 BLUD 1 aplikasi 550.002.555 1.318 orang 77.694.051.069 BLUD 1333 orang 2.823 orang 78% Surabaya Rata-rata waktu tunggu layanan operasi elektif RSUD dr. Mohamad Soewandie Terpenuhinya penyediaan/pemeliharaan alat kesehatan sesuai standar rumah sakit kelas B Pendidikan Terpenuhinya penyediaan/pemeliharaan alat kesehatan sesuai standar rumah sakit kelas B Pendidikan Terpenuhinya penyediaan/pemeliharaan alat kesehatan sesuai standar rumah sakit kelas B Pendidikan Terpenuhinya penyediaan/pemeliharaan alat kesehatan sesuai standar rumah sakit kelas B Pendidikan 1.1.1.02.07.0006 Pengadaan alat kesehatan rumah sakit 1.1.1.02.07.0007 Pengadaan sarana kesehatan yang bersumber dari DAK Kesehatan 1.1.1.02.07.0008 Pengadaan sarana kesehatan yang bersumber dari Pajak Rokok 1.1.1.02.07.0009 Penyediaan / pemeliharaan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat akibat dampak konsumsi rokok dan penyakit lainnya 1.1.1.02.08 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan rumah sakit Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Surabaya Kesehatan RSUD dr. M. Soewandhie 1.1.1.02.08.0002 Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan Terpenuhinya penyediaan obat dan perbekalan kesehatan rumah sakit 2 Penunjang Urusan Pemerintahan 68.397.709.153 80% 85.273.805.179 90.543.726.339 48 hari 48 hari 1 jenis 46.648.933.731 APBD 1 jenis 26.865.716.274 1 jenis 3.601.372.699 APBD 0 jenis 3.397.265.880 1 jenis 22.332.996.592 APBD 0 jenis 24.017.577.776 1 jenis 12.690.502.158 APBD 0 jenis 14.391.073.774 100% 57.827.648.353 100% 76.841.810.155 299.438 orang 57.827.648.353 299438 orang 76.841.810.155 BLUD 35 Nama SKPD : RSUD Dr. Mohamad Soewandhie Kode 1 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan 2 2.1 2.1.2 2 Penunjang Urusan Pemerintahan Fungsi Manajemen Non Pelayanan Dasar 2.1.2.01 Perencanaan serta Penelitian dan Pengembangan 2.1.2.01.02 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja Program/Kegiatan 3 Lokasi 4 Kualitas dokumen perencanaan tahunan SKPD 2.1.2.01.02.0116 Penyusunan dan Evaluasi Perencanaan Strategis 2.2 2.2.2 2.2.2.02 Unsur Manajemen Non Pelayanan Dasar Sarana dan Prasarana Perkantoran 2.2.2.02.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.2.2.02.01.0070 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat Daerah Ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan Dokumen Perencanaan strategis dan/atau sektoral Jumlah dokumen penyusunan dan evaluasi perencanaan strategis Tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran Jumlah Jenis Barang dan Jasa Perkantoran yang Disediakan 1. Persentase pemanfaatan aset 2.2.2.02.02 Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana kedinasan 2.2.2.02.02.0086 Pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran 2.2.2.02.02.0087 Pengadaan sarana dan prasarana perkantoran Tersedianya sarana san prasarana perkantoran yang berfungsi optimal dalam mendukung pelaksanaan kegiatan, tugas dan fungsi Operasional Perangkat Daerah (OPD) Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018 Sumber Dana Catatan Penting 7 8 65% Surabaya 9 dokumen Surabaya 72% 2 jenis Surabaya Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif 9 10 70% 30.581.410 1.889.931 100% 2. Akumulasi jumlah sistem informasi pemerintah kota surabaya yang diintegrasikan dengan sistem informasi barang daerah 3. Persentase kendaraan yang berfungsi dengan baik 4. Persentase gedung pemerintahan dalam kondisi baik 5. Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik 6. Ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran 7. Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran Jumlah jenis sarana dan prasarana perkantoran yang dipelihara Rencana Tahun 2017 Target Kebutuhan Dana / Capaian Pagu Indikatif Kinerja 5 6 100% 30.581.410 APBD 45.877.133.760 45.877.133.760 APBD & BLUD 0 dokumen 72% 48.712.340.626 2 jenis 48.712.340.626 91% 92% 1 sistem 2 sistem 77% 79% 74.36 % 8.394.340.235 1.889.931 80.77 % 100% 100% 100% 100% 62% 64% 8.913.110.462 6 jenis 5.433.559.035 BLUD 6 jenis 5.769.352.983 2 jenis 2.960.781.200 APBD 2 jenis 3.143.757.478 36 BAB IV. PENUTUP Dengan tersusunnya Rencana Kerja (RENJA) Satuan Kerja Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Mohamad Soewandhie Tahun 2017 ini, maka diharapkan: 1. Dapat menyelesaikan salah satu kewajiban Pemerintah Kota dalam mensejahterakan masyarakat melalui bidang kesehatan; 2. Kegiatan pelayanan kesehatan pada tahun yang akan datang dapat lebih terarah dan terencana; 3. Dengan rencana kerja SKPD dapat dipakai sebagai evaluasi kinerja SKPD tahun berjalan; 4. Dapat meningkatkan kemampuan Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya warga Kota Surabaya, sehingga Visi dan Misi Kota Surabaya dapat terwujud. Dalam Rencana Kerja ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu masukan serta saran dari berbagai pihak sangat diharapkan dalam penyempurnaan dimasa yang akan datang. Surabaya, Agustus 2015 Plt. DIREKTUR, drg. Febria Rachmanita, MA Pembina Utama Muda NIP. 19650228 199203 2 008 37