Makna Simbolik Arsitektur Gereja Santo Cornelius - E

advertisement
MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 103
Makna Simbolik Arsitektur Gereja Santo Cornelius Kelurahan Pangongangan
Kecamatan Manguharjo Kota Madiun Jawa Timur
Annisa Tri Rahmawati dan Abraham Nurcahyo*
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolik arsitektur Gereja
Santo Cornelius. Penelitian ini dilakukan di Gereja Katolik Santo Cornelius Kelurahan
Pangongangan Kecamatan Manguharjo Kota Madiun. Jenis penelitian yang digunakan
yaitu penelitian sejarah, sehingga menggunakan metode sejarah dalam pelaksanaanya.
Teknik pengambilan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah analisis data model interaktif .
Gereja Santo Cornelius berdiri tanggal 12 Maret 1899, dibangun dengan
memiliki menara dan salib diatasnya. Dinamakan Gereja Santo Cornelius karena
Cornelius adalah seorang imam yang bijaksana,saleh dan seorang imam yang penuh
kedamaian, keadilan dan kemuliaan Tuhan dengan Mahkota Kemartiran. Kerena hal
itulah, umat Katolik menamakan dengan Gereja Santo Cornelius. Tabernakel dilengkapi
dengan lampu yang menyala terus sebagai simbol Yesus Kristus Menyala abadi. Itu
sebabnya, ketika orang masuk Gereja biasanya didahului dengan pengambilan air suci di
depan pintu masuk lalu melakukan tanda salib dan seterusnya bersujud. Posisi menara
diletakkan disebelah kiri pintu masuk, memberikan simbol Allah yang melindungi
manusia dengan tangan kanan-Nya (apabila dilihat posisi altar adalah posisi dimana
Allah hadir dan memandang ke arah masuk umat),dan makna psikologisnya yaitu
memberikan rasa aman mengingat manusia selalu merasa lemah di sebelah kiri.
Kata Kunci : Simbolik, Arsitektur, Gereja Santo Cornelius
Pendahuluan
transportasi massal yang menghubungkan
Madiun adalah salah satu wilayah
beberapa daerah di Karesidenan Madiun
yang berada di propinsi Jawa Timur, yang
bertujuan untuk mempermudah koordinasi
merupakan daerah bekas jajahan Belanda.
dengan daerah di luar Kota Madiun.
Banyak
sektor
yang
dikelola
dan
Banyak bangunan yang bersejarah
dikembangkan oleh Belanda, diantaranya
dan
bidang industri, transportasai dan religius.
arsitektur
Beberapa
sektor
Industri
mempunyai
yang
makna
unik
simbolik
dan
dan
menarik.
yang
Bangunan-bangunan tersebut diantaranya
merupakan peninggalan Belanda, misalnya
masjid Agung Baitul Hakim yang berada di
Industri gula yang tersebar di Karesidenan
sekitar alun-alun atau pusat Kota Madiun.
Madiun seperti Pabrik Gula Rejo Agung,
Berdirinya Klenteng Tri Dharma atau yang
Pabrik Gula Pagotan, Pabrik Gula Kanigoro
biasa disebut Klenteng Hwie Ing Kiong,
dan lain sebagainya. Selain itu, Industri
yaitu
kereta api yang mengembangkan sektor
Tiong Hoa, Masjid Kuno Kuncen
tempat
sembahyang
orang-orang
* Annisa Tri Rahmawati adalah Alumni Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Madiun
Abraham Nurcahyo adalah Dosen Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Madiun
yang
104 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
berada di Kuncen
dan Masjid Taman
beserta makam yang bersejarah lainnya,
yang
merupakan
salah
satu
terdapat salip di atasnya, serta di depan
bangunan terdapat patung Yesus Kristus.
bentuk
Terlepas dari itu, studi sejarah
peninggalan yang bersejarah yang dalam
berusaha untuk mendapatkan pengertian
pembangunannya
tentang
mempunyai
makna
sesuatu
yang
telah
dialami
simbolik dan filosofis tersendiri terhadap
termasuk yang diucapkan, dipikirkan dan
pendirian bangunan bersejarah tersebut.
dilaksanakan oleh manusia di masa lampau
Ada pula Gereja Santo Cornelius
yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuri
yang berada di Jalan Pahlawan Kecamatan
atau
Manguharjo Kota Madiun. Gereja Santo
(Saefur Rochmat, 2009 : 7).
Cournelius Madiun yang masih berdiri
ditemukan
Dengan
pada masa sekarang
demikian,
ditinjau
dari
hingga sekarang ini sudah sepantasnya
pemanfaatannya dalam konteks sejarah,
dijaga dan dilestarikan sebagai sebuah
hendaknya suatu bangunan
gedung atau bangunan bersejarah, karena
dan dilestarikan sebagaimana layaknya dan
memang
dapat diabadikan untuk dijadikan suatu
masa
merupakan
Kolonial
peninggalan pada
Belanda.
Sebuah
bukti
sejarah yang dapat dijadikan sebab sumber
sejarah
sebagai
besarnya
kota
penggambaran
Madiun
wawasan dan potensi pada bidang religius
terutama bangunan Gereja Santo Cornelius.
betapa
pada
masa
pemerintahan Belanda waktu itu.
dapat dijaga
Gereja
Santo Cournelius menjadi
obyek kajian yang menarik, mengingat
arsitektur bangunan yang ada di dalamnya
Gereja Santo Cornelius mempunyai
merupakan hal yang sudah
sepantasnya
kemegahan dalam bidang pengembangan
diketahui
arsitektur,
dari
Madiun masih ada sebuah bangunan yang
kontruksi bangunan yang mewah, berbeda
berdiri megah sampai sekarang ini, dan
dengan bangunan gereja kristiani dan
merupakan sebuah bangunan peninggalan
nampak sebagai bangunan yang sederhana.
masa
Pada tanggal 27 Maret 2006, Gua Maria
dipengaruhi
Santo Cornelius diresmikan. Dalam suatu
sebagai
bangunan gua tersebut, yang dibangun di
memetakan
sebelah selatan
berbagai ragam bangunan atau lingkungan
hal
ini
dapat
bangunan
dilihat
Gereja Santo
masyarakat umum, bahwa di
pemerintahan
dalam
bidang
dari
Belanda.
sejarah
studi
yang
dinamika
masa
ke
Hal
ini
arsitektur
bertujuan
perkembangan
Cornelius, pastinya ada suatu makna yang
binaan
masa,
serta
belum diketahui. Ada juga diatas bangunan
menguraikan
Gereja Katolik terdapat menara tinggi yang
dan konteks yang memengaruhinya dalam
menunjukkan suatu bangunan megah dan
bidang sosial, budaya, ekonomi, politik,
keterkaitan berbagai faktor
teknologi, estetika dan lain-lain
(Bagoes
MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 105
Wirjomartono,dkk, 2009: 2). Selain itu,
pengenal permanen yang menyatakan sifat,
sebuah
tentu
keadaan dan sebagainya, misalnya tutup
dalam
kepala peci merupakan tanda pengenal
bangunan
mempunyai
arti
tersebut
atau
makna
pembangunan gedung bersejarah. Misalnya
digunakan
sebagai
sarana
peribadatan
khususnya bagi para jamaat kaum Khatolik.
Sehingga dalam sebuah bangunan
bersejarah
terdapat
simbolik
tutup kepala nasional Indonesia.
berbagai
Dalam Kamus Logika (Dictionary of
Logic) The Liang Gie menyebutkan bahwa
simbol adalah tanda buatan yang bukan
makna
berwujud kata-kata untuk mewakili atau
dan arsitektur tertentu yang
menyingkat sesuatu artian apapun (dalam
selayaknya
untuk
dapat
masyarakat
umum.
Kajian
diketahui
Tanda
akan
adalah sesuatu hal atau keadaan yang
mengenai makna-
menerangkan atau memberitahukan obyek
makna simbolik arsitektur yang terdapat
kepada subyek; sedangkan simbol atau
dalam sebuah bangunan bersejarah yaitu
lambang ialah sesuatu hal atau keadaan
Gereja Santo Cornelius.
yang memimpin pemahaman si subyek
mengulas lebih lanjut
Berdasarkan
belakang
kepada obyek. Tanda selalu menunjuk
masalah tersebut, maka penelitian ini dapat
kepada sesuatu yang riil (nyata) yaitu
diorientasikan pada pemecahan masalah
benda, kejadian atau tindakan.
yang
latar
ini
Budiono Herusatoto, 2008:17-18).
dirumuskan
yaitu
Bagaimanakah
Kata simbol berasal dari bahasa
makna simbolik arsitektur gereja Santo
Yunani symbolos yang berarti tanda atau
Cornelius
berada di Kelurahan
ciri yang memberikan sesuatu hal kepada
Pangongangan Kecamatan Manguharjo Kota
seseorang (Budiono Herusatoto, 2008:17).
Madiun Jawa Timur?.
Menurut
yang
Tinjauan Pustaka
simbol
dan
simbolisasi di ambil dari kata Yunani
A. Makna Simbolik
Menurut
etimologinya,
Sumballo (sumballein) yang mempunyai
Kamus Besar
Bahasa
beberapa
arti
Indonesia susunan Poerwadarminta (dalam
merenungkan,
Budiono Herusasoto 2008:17) mengartikan
bertemu,
bahwa simbol atau lambang ialah sesuatu
menyatukan.
seperti tanda,lukisan,perkataan lencana dan
yaitu
berwawancara,
memperbandingkan,
melemparkan
menjadi
satu,
Bentuk simbol adalah penyatuan
sebagainya, yang menyatakan sesuatu hal
dua
yang
tertentu,
menyatukan. Dengan demikian menurut
lambang
pandangan ini simbol tidak saja berdimensi
kesucian, gambar padi sebagai lambang
horisontal–imanen, melainkan pula bermata
kemakmuran,
transeden, jadi horisontal-vertikal bermatra
mengandung
misalnya
warna
maksud
putih
atau
juga
ialah
berarti
tanda
hal
luluh
menjadi
satu
atau
106 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
metafisik.
Simbol-simbol
dan
gambar-
yang mempunyai arti luas dan memerlukan
gambar merupakan jalan masuk ke dunia.
pemahaman
Meskipun pemikiran simbolik menjadikan
terhadap
kenyataan yang langsung terbuka, namun
arsitektur bangunan.
pemikiran
atau
B. Arsitektur
menggosongkan nilai kenyataan itu (Daeng,
Istilah
itu
tidak
merusak
2000:82).
dalam
makna
suatu
pengertian
simbolik
arsitektur
terhadap
dalam
artian
sempit,yaitu arche yang artinya utama,
Makna simbolik adalah setiap obyek
awal,dasar
dan
tekton
yang
artinya
atau peristiwa yang secara sosial melatar
kestabilan, atau statistika bangunan. Dalam
belakangi sesuatu yang lain. Simbol dapat
pengertian aslinya, Wastu (dalam Bahasa
berwujud dalam berbagai bentuk, kata-kata
Sanskrit:
tertulis dan kata-kata lisan merupakan
bangunan, tetapi
contoh paling umum dari keberadaan
oleh tangan mausia secara menyeluruh
sebuah simbol. Selain itu, terdapat bentuk-
(Romo YB Mangunwidjaya dalam Eko
bentuk komunikasi simbol dalam bentuk
Budiharjo, 1991:9).
Vasthu),
tidak
hanya
berarti
segala yang terbentuk
objek, seperti gaya rambut, cara berbusana,
Arsitektur merupakan kristalisasi
aksesoris, atau instrumen-instrumen lain
dari pandangan hidup sehingga arsitektur
yang berfungsi untuk mengkomunikasikan
bukan semata-mata teknik
status
bangunan, atau terpecah-pecah menjadi
sosial
pemakainya
(Fattah
Hanurawan,2012:48).
dan estetika
kelompok seperti ranah keteknikan, ranah
Simbol merupakan alat komunikasi
seni, atau ranah sosial. Arsitektur tidak
yang secara sosial diakui oleh manusia.
seperti bidang seni lain, arsitektur itu
Simbol sangat penting bagi kehidupan
sendiri hadir dalam realitas kehidupan
manusia karena mewakili makna yang ingin
sehari-hari. Arsitektur adalah ruang fisik
disampaikan oleh pemberi pesan kepada
atau aktivitas manusia dari satu ruang ke
penerima
membantu
ruang lainnya, yang menciptakan tekanan
menyatukan diri manusia tindakan bersama
antara ruang dalam bangunan dan ruang
dan memberikan arahan bagi perilaku sosial
luar. Namun, bentuk arsitektur
yang diterima sebagai sesuatu kesepakatan
karena persepsi dan imajinasi manusia
sosial atau kontrak sosial dalam suatu
(Joice Marcella Laurent, 2005:26).
pesan.
Simbol
masyarakat tertentu (Fattah Hanurawan,
2012: 48).
juga ada
Alexander (dalam Joice Marcella
Laurens 2005: 29) mengatakan bahwa
Dapat ditarik kesimpulan bahwa
karya arsitektur modern adalah karya yang
makna simbolik adalah suatu tanda atau
tidak nyata, sebab dipertanyakanya apakah
lambang suatu benda, keadaan atau hal
memang orang ingin menikmati tinggal di
MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 107
sebuah rumah kaca dan baja, atau semua itu
yang berdasarkan situasi, kondisi, teknologi
lebih
dan
sebagai usaha untuk membuktikan
bahwa ia mengerti arsitektur modern.
seni.
Arsitektur
dapat
dijadikan
visualisasi ide-ide dari para perancangnya.
Dengan munculnya arsitektur post
Memperjelas
dari
beberapa
modern, meningkatlah kepedulian akan
pengertian arsitektur, James C. Snyder dan
nuansa simbolis dari lingkungan binaan.
Anthony J. Catanese (Terjemahan Hendro
Tetapi
Sangkoyo,
hanya
terhadap
ada
hal-hal
sedikit
kepedulian
mengemukakan
atau
teori tentang apakah sebenarnya arsitektur
bagaimana orang mengalami makna-makna
itu meliputi identifikasi variabel-variabel
simbolis dari lingkungan sekitarnya,atau
penting seperti ruang, struktur atau proses-
apa
proses
pentingnya
kemanusiaan
1985:39-53)
makna
tersebut
bagi
kemasyarakatan
yang
dengan
masyarakat pengguna Alexander (dalam
pengertian demikian bangunan seharusnya
Joice Marcella Laurens, 2005:29-30).
dinilai atau dilihat. Dalam menganjurkan
yang
Arsitektur adalah pengejawantahan
cara-cara
jujur
arsitektur, ahli teori sering mendasarkan
dari
masyarakat
suatu
cara
kehidupan
dan cerminan sejarah dari
tempat.
arsitektur
tata
Kalau
dibongkar,
suatu
warisan
lenyaplah
satu
khusus
untuk
memandang
diri pada analogi-analogi sebagai berikut:
a) Analogi Matematis
Ilmu hitung dan geometri merupakan
babakan dalam sejarah dan putus pulalah
dasar
mata rantai yang menyambungkan masa
keputusan dalam arsitektur. Arsitektur
kini dan masa datang dengan masa lampau
adalah permainan masa yang luar biasa,
Eko Budiharjo (1991:5).
tepat dan dahsyat dalam cahaya. Mata
Menurut
pengambilan
kita diciptakan untuk melihat bentuk-
Parmono Atmadi 1993:9) arsitektur adalah
bentuk dalam cahaya dan bayangan
bagian
mengungkapkan
kegiatan
Pont
bagi
(dalam
dari
Maclaine
penting
manusia
dalam
bentuk
ini
seperti
menciptakan sesuatu untuk dirinya agar
kubus, kerucut, bulatan,silinder atau
keluar
Penekanan
piramida adalah bentuk primer utama
selain kepada kesatuan antara bentuk dan
yang diungkapkan cahaya hingga terlihat
fungsi
dengan
dengan baik dan citra benda ini jelas dan
kontruksi, sebagai perwujudan dari tradisi
nyatadalam diri kita dan tanpa keraguan.
menundukkan
juuga
pada
alam.
kesatuan
dalam hubungannya dengan arsitektur.
Dari beberapa pengertian tentang
b) Analogi Biologis
Membangun
adalah
proses
biologis,
arsitektur, maka dapat disimpulkan bahwa
membangun bukanlah proses estetis.
arsitektur
proses
Teori-teori yang didasarkan atas analogi
perancangan dan pembangunan manusia
biologis mengambil dua bentuk. Yang
adalah
hasil
dari
108 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
satu sangat umum dan memusatkan
kebudayaan tertentu, cepat memahami
perhatian pada hubungan antara bagian
dan menafsirkan apa yang disampaikan
bangunan atau antara bangunan dan
oleh bangunan tersebut. Arsitektur yang
ronanya. Menurut Frank Lioyd Wright,
baik ialah hasil dari ketaatan pada
hal ini disebut sebagai “organik”. Bentuk
aturan-aturan, tapi itu tak berarti bahwa
lain dari analogi ini lebih khusus disebut
arsitektur yang baik dihasilkan oleh
“biomorfik”,
aturan yang praktis. Hal ini berarti
memusatkan
yaitu
perhatian
pertumbuhan
dan
bentuk
yang
pada
proses
bahwa
imajinasi
arsitek
dan
rasa
kemampuan
artistiknya diungkapkan dalam batas-
pergerakan berkaitan dengan organisme.
batas yang ditentukan oleh bahasa
c) Analogi Romantik
arsitektur yang universal.
Ciri pokok dari arsitektur romantik
2) Model Ekspresionis
adalah mengemban. Ia mendatangkan
Dalam hal ini bangunan dianggap
atau melancarkan tanggapan emosional
sebagai suatu wahana yang digunakan
dalam diri si pengamat. Hal ini dilakukan
arsitek untuk mengungkapkan sikapnya
dengan dua cara dengan menimbulkan
terhadap proyek bangunan tersebut.
asosiasi atau melalui pernyataan yang
Bangunan dapat memberikan ulasan
dilebihkan. Bila menggunakan asosiasi,
tentang
rancangan romantik akan melakukan
bagaimana menjaga agar yang luar
rujukan pada alam (baik dalam bentuk
berada di luar dan yang dalam berada di
rona alam maupun proses alami, seperti
dalam, tentang masalah mendirikannya,
pembusukan), masa lalu, tempat-tempat
tentang orang yang menggunakannya
eksotis, benda primitif, atau asosiasi
dan
masa anak-anak.
membuatnya(segala
d) Analogi Linguistik
keadaan,
tentang
masalah
orang
hal
yang
yang
dapat
menjadi) lucu, sedih, dungu, diam, atau
Analogi linguistik menganut pandangan
bisu.
bangunan
3) Model Semiotik
dimaksudkan
lokasi,
untuk
menyampaikan informasi kepada para
Semiologi
adalah
ilmu
tentang
pengamat dengan salah satu dari tiga
tanda-tanda. Penafsiran semiotik tentang
cara berikut ini:
arsitektur menyatakan bahwa suatu
1) Model Tatabahasa
bangunan
Arsitektur dianggap terdiri dari unsur-
informasi mengenai sebenarnya dan apa
unsur (kata-kata) yang ditata menurut
yang dilakukannya. Tanda-tanda saja
aturan (tata bahasa dan sintaksis) yang
sudah
memungkinkan masyarakat dalam suatu
merupakan
cukup
untuk
penyampaian
menyampaikan
MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 109
makna, tidak perlu untuk mencetak
6) Analogi Bahasa Pola
bangunan itu ke dalam bentuk khusus.
4) Analogi Pemecahan Masalah
Arsitektur
menuntut
daripada
adalah
lebih
ilham,
dan
secara
biologis
adalah
serupa, dan suatu kebudayaan tertentu
seni
banyak
Manusia
yang
penalaran
lebih
banyak
terdapat kesepakatan untuk perilaku dan
untuk
bangunan,
menyimpulkan
logis
bahwa
perancangan
pengetahuan faktual daripada semangat.
arsitektur
Walaupun disebut sebagai pendekatan
merupakan tugas mengidentifikasi pola-
rasionalis,
pola baku kebutuhan dan pola jenis baku
logis,
parametrik
sistematik,
terhadap
atau
perancangan
dari
mungkin
untuk
tempat
semata-mata
untuk
memuaskan
arsitektur. Metode pemecahan masalah
kebutuhan itu. Pendekatan tipologis atau
beranggapan
pola menganggap bahwa hubungan dan
bahwa
kebutuhan
lingkungan merupakan masalah yang
perilaku
dapat
pengertian satuan yang digabungkan
diselesaikan
melalui
analisis
dapat
dipandang
dalam
seksama dan prosedur khusus.
oleh perancang untuk membuat suatu
5) Analogi Adhoci
bangunan atau suatu rona kota.
pandangan
seorang
tradisionalis
mengenai arsitektur akan menyatakan
7) Analogi Dramaturgi
Kegiatan
manusia
dinyatakan
bahwa tugas perancang adalah memilih
sebagai teater (seluruh dunia adalah
unsur yang layak dan membentuknya
panggung) dan lingkungan buatan dapat
untuk
dianggap
memperkirakan
pendekatan.
Andhocis
cita-cita,
pentas
panggung.
untuk
Analogi dramaturgi digunakan dengan
menanggapi kebutuhan langsung dengan
dua cara: dari titik pandang aktor, dan
menggunakan
dari titik pandang dramawan, dalam hal
bahan
adalah
sebagai
yang
mudah
diperoleh dan tanpa membuat rujukan
pertama
arsitek
menyediakan
alat
pada cita-cita. Tidak ada pedoman baku
perlengkapan dan rona yang diperlukan
dari luar untuk mengukur rancangan
untuk memainkan peranan tertentu.
tersebut. Dalam beberapa hal semua
Penggunaan analogi dramaturgi lain
rancangan arsitektur adalah adhocis,
ialah dari titik pandang dramawan.
karena kebanyakan palet si arsitek
Perhatian arsitek tidak banyak pada
terbatas pada komponen yang ada.
kebutuhan tokoh untuk muncul secara
Rancangan
lebih
khusus dapat dihilangkan dari peranan
membatasi diri, dengan menggunakan
seperti pengarahan gerak. Para arsitek
apa yang paling mudah atau yang dapat
dapat menyebabkan orang bergerak
diperoleh dengan murah.
pada suatu arah
adhocis
sejati
atau arah yang lain
110 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
dengan memberikan petunjuk visual.
mana saja dan sampai akhir jaman. Usaha
Pemanfaatan
mewujudkan
membuat
dalang
analogi
arsitek
dan
dramaturgi
bertindak
mengatur
aksi
misi
tersebut,
sebagai
seperti
manifestasi perjamuan untuk mengenang
seraya
wafat dan kebangkitan Yesus bagi semua
menunjangnya.
orang
C. Makna Gereja
perlu
terus
diulangi
dalam
persaudaraan diantara murid-murid-Nya
Gereja berasal dari kata eklesia (bahasa
sampai ia datang kembali. Perjamuan itulah
Yunani) yang berarti mereka yang dipanggil.
yang dalam gereja katolik disebut sebagai
Kata gereja digunakan baik untuk gedung-
Liturgi Ekaristi (Hardjana dkk,1997: 91).
gedung ibadah maupun untuk umat-umat
Kristen
maupun
Katolik
Liturgi Ekaristi merupakan salah satu
(Hardjana
dari liturgi-liturgi lain yang ada dalam
dkk,1997: 24). Dari sudut pandang Gereja
gereja Katolik. Keseluruhan liturgi tersebut
sendiri merupakan perwujudan dari seruan
mengandung makna-makna tertentu yang
Yesus Kristus kepada bangsa-Nya yang
semuanya mengarah pada tujuan akhir,
menginginkan mereka bertobat percaya
yaitu pengembangan Kerajaan Allah di
kepada-Nya dan masuk ke dalam Kerajaan
dunia. Selain itu dalam liturgi Katolik juga
Allah. Jadi sebenarnya gereja bukan tujuan
banyak menggunakan lambang atau tanda,
misi Yesus, melainkan sebagai sarana
baik itu verbal maupun non-verbal dan
mengembangkan Kerajaan Allah.
bersifat
Menurut Retno Sasongkowati (2013:
universal
(sama
di
berbagai
bangsa).
22) Gereja Katolik yang juga disebut Gereja
Tanda atau lambang ini yang kemudian
Katolik Roma adalah Gereja Kristen tersebar
menjadi acuan perancangan interior Gereja
di dunia, dan dunia mengklaim memiliki
Katolik di dunia. Tanda-tanda itu terwujud
semilyar anggota, yakni kira. Gereja Katolik
mulai dari pola penataan layout, elemen
adalah sebuah persekutuan dari Ritus Barat
pembentuk
(Ritus Latin) dan 22 Gereja Katolik Timur
hingga elemen dekoratif dalam interior
(gereja partikular) yang membentuk ribuan
Gereja Katolik. Pola penataan layout Gereja
kauskupan di seluruh dunia. Gereja Katolik
katolik
Roma adalah salah satu lembaga di dunia
mengarah pada tempat yang paling sakral,
dan
yaitu panti imam. Oleh sebab itu layout
berperan
penting
dalam
sejarah
peradaban barat sejak abad ke-4.
Kerajaan Allah itu sendiri bersifat
ruang,
peletakan
menggunakan
bentuk
perabot,
yang
gereja Katolik banyak menggunakan bentuk
salib
yang memiliki makna, yaitu umat
universal karena Allah adalah satu-satunya
diajak untuk memfokuskan diri pada karya
Tuhan bagi semua orang. Oleh karena itu,
penyelamatan
gereja harus mampu menjadi sarana-Nya di
Jalan Salib.
Allah yang dilalui dengan
MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 111
Bentuk perwujudan tanda yang lain
adalah adanya perbedaan ketinggian lantai
antara area umat dengan panti imam atau
altar.
Perbedaan
ketinggian
lantai
ini
empat unsur-unsur liturgi yaitu:
kata,
gerak, musik dan suasana.
Kata-kata yang biasanya digunakan
dalam ritual adalah aklamasi. Aklamasi
memiliki makna peringatan umat akan bukit
adalah
Kalvari tempat dimana Yesus disalibkan.
dibawakan
Area Panti Imam terdiri atas fasilitas-
aklamasi yang terkenal adalah Alleluya,
fasilitas, seperti altar, mimbar, sedilia,
Amin, dan Kudus. Dalam pelaksanaan
kredens, tabernakel, dan lampu Tuhan
upacara, aklamasi harus diserukan dengan
(Marcel Beding dkk, 1997:291).
nyaring dan hendaknya dilagukan, karena
Di antara fasilitas tersebut, yang paling
sakral
adalah
Tabernakel
karena
kata-kata
setiap
yang
orang.
harus
Contoh
aklamasi lebih mendekati musik (Gabe
Huck, 2001: 31-32).
merupakan tempat menyimpan Sakramen
Mahakudus, yang melambangkan Tubuh
oleh
ritual
Metode Penelitian
A. Tempat Penelitian
Kristus. Tabernakel umumnya diletakkan di
Penelitian ini dilaksanakan di Gereja
tempat yang mencolok yaitu di tengah
Katolik
(Marcel
1997:291).Selain
Pangongangan Kecamatan Manguharjo Kota
contoh di atas masih banyak lagi tanda
Madiun.Pemilihan lokasi tersebut karena
liturgi yang menjadi acuan perancangan
bangunan Gereja Katolik Santo Cornelius
interior Gereja Katolik. Perwujudan tanda
memiliki gaya bangunan arsitektur kolonial
tersebut menghasilkan rancangan interior
Belanda dengan kondisi bangunan yang
Gereja yang sejenis yang dapat dilihat dari
cukup baik dan terawat.
peletakan serta penataan layout.
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Beding
dkk,
Liturgi merupakan bentuk doa
yang
Santo
Cornelius
Penelitian
di
ini
Kelurahan
menggunakan
menuntut perhatian istimewa dari para
pendekatan kualitatif, yang menekankan
perencana liturgi paroki dan para pelayan
analisisnya
liturgi. Liturgi selalu melibatkan sejumlah
deduktif dan induktif serta pada analisis
orang, karena liturgi adalah upacara jemaat,
terhadap
dinamika
kegiatan suatu kelompok yang berhimpun
fenomena
yang
(Gabe Huck, 2001:17). Liturgi merupakan
menggunakan
suatu satu kesatuan yang utuh. Mengurai
Azwar, 2004: 5). Penelitian ini diharapkan
liturgi dan bagian-bagiannya secara terpisah
dapat menemukan fakta sejarah serta
akan selalu memberikan pemahaman yang
mengungkapkan berbagai informasi dengan
tidak lengkap, sebab liturgi yang utuh jauh
deskripsi
lebih kaya daripada semua bagian. Adapun
tentang makna simbolik arsitektur Gereja
pada
proses
hubungan
antar
diamati
dengan
ilmiah
(Saifuddin
logika
secara
penyimpulan
rinci
dan
mendalam
112 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
Katolik
Santo
Cornelius
Pangongangan
di
Kecamatan
Kelurahan
Manguharjo
Kota Madiun Jawa Timur.
atau
Remain atau relics, yaitu bahanbahan fisis atau tulisan yang mempunyai
Jenis penelitian ini adalah penelitian
sejarah
1. Remain atau Relics
historical
yaitu
kesadaran menghasilkannya untuk suatu
dalam
keperluan pembuktian sejarah (Moh. Nazir,
pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan
2011:49). Suatu bukti yang otentik dari
untuk membuat rekontruksi masa lampau
penulisan judul penelitian ini adalah makna
secara obyektif dan sistematis dengan
simbolik arsitektur Gereja Katolik Santo
mengumpulkan,
menggunakan
menjelaskan
research,
nilai-nilai sejarah yang terdapat tanpa suatu
metode
sejarah
mengevaluasikan,
serta
Cornelius yang telah diperoleh sehingga
mensintesiskan
bukti
dapat memberikan makna sejarah yang
dan
untuk menegakkan fakta dan menarik
mudah dipahami.
kesimpulan secara tepat (Nazir, 2011: 48).
2. Sumber Data Primer
Daliman
menambahkan
(2012:
metode
sejarah
28-29)
Data primer merupakan sumber-
dibagi
sumber dasar yang merupakan bukti-bukti
menjadi empat kelompok kegiatan, yakni:
atau saksi utama dalam kejadian masa
a) Heuristik, ialah kegiatan menghimpun
lampau (Nazir, 2011: 50). Sumber data
sumber-sumber sejarah.
b) Kritik
(verifikasi),
meneliti
tersebut diperoleh langsung dari subjek
apakah
penelitian
dengan
mengenakan
alat
sumber-sumber itu sejati, baik bentuk
pengukuran atau alat pengambilan data
maupun isinya.
langsung pada subjek sebagai sumber
c) Interpretasi, untuk menetapkan makna
dan saling-hubungan dari fakta-fakta
informasi yang dicari (Saifuddin Azwar,
2004: 91).
yang telah diverifikasi.
Data primer yang dibutuhkan adalah
d) Historiografi, penyajian hasil sintesis
catatan
resmi,
yang diperoleh dalam bentuk suatu
wawancara
kisaran sejarah.
mengetahui
C. Sumber Data
arsitektur
Sumber data adalah subjek dari
Kelurahan
dari
foto-foto
para
secara
Gereja
dan
hasil
informan
mendalam
Santo
Pangongangan
yang
makna
Cornelius
Kecamatan
mana data diperoleh (Suharsimi Arikunto,
Manguharjo Kota Madiun Jawa Timur.
2002: 107). Sumber data disini merupakan
3. Sumber Data Sekunder
sumber
sejarah
dimana
di
peneliti
Data sekunder biasanya berwujud
memperoleh informasi, data dan fakta
data dokumentasi atau data laporan yang
sejarah. Terdapat jenis sumber data sejarah
telah tersedia (Saifuddin Azwar,2004:91).
yang dapat digunakan, antara lain:
Sumber data sekunder penelitian ini adalah
MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 113
catatan-catatan yang tidak sezaman, buku-
adalah teknik pengambilan sampel yang
buku tentang sejarah arsitektur dan sumber
pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin
kepustakaan lainnya.
lama
D. Teknik Pengumpulan Data
informasi yang didapatkan dinilai telah
Teknik
pengumpulan
data
merupakan cara mengumpulkan data yang
dibutuhkan
untuk
menjawab
makin
banyak
berhenti
sampai
cukup (Juliansyah Noor, 2011: 156).
2. Observasi
rumusan
Dalam
hal
ini,
peneliti
akan
masalah penelitian (Juliansyah Noor, 2011:
melakukan observasi yang bersifat non
138). Dalam penulisan sejarah, tahapan ini
partisipatif yaitu pengamatan yang tidak
disebut
terlibat secara langsung. Adapun aspek
sebagai
heuristik
yaitu
tahap
pengumpulan sumber-sumber sejarah oleh
utama yang akan diobservasi adalah :
peneliti. Teknik pengumpulan data yang
a) Kondisi bangunan Gereja Katolik Santo
digunakan dalam hal ini adalah:
Cornelius di Kelurahan Pangongangan
1. Wawancara
Kecamatan Manguharjo Kota Madiun.
Wawancara adalah suatu kegiatan
untuk
mendapatkan
langsung
informasi
dengan
mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan
Wawancara
langsung
pada
bermakna
antara
responden,
dan
secara
responden.
berhadapan
interviewer
kegiatannya
dengan
dilakukan
secara lisan (Joko Subagyo, 2004: 39).
Dalam
penelitian
kualitatif
b) Partisipasi jamaat Gereja Santo Cornelius
terhadap pelestarian bangunan Gereja.
c) Gaya arsitektur Gereja Katolik Santo
Cornelius di Kelurahan Pangongangan
Kecamatan Manguharjo Kota Madiun.
d) Keadaan
geografis
dan
masyarakat
Kelurahan Pangongangan
3. Dokumentasi
sebaiknya
Dalam penelitian ini, akan berusaha
sebaiknya digunakan wawancara terbuka
mencari dokumen tentang profil Gereja
yang para subjeknya tahu bahwa mereka
Santo
sedang diwawancarai dan mengetahui pula
penduduk beragama Katolik, data jemaat
maksud dan tujuan wawancara itu (Lexy J.
Gereja Santo Cornelius, rencana arsitektur
Moeloeng, 2011: 189).
Gereja Santo Cornelius, gambaran bagian
Wawancara
berbagai
informasi
dilakukan
informan
dan
guna
data
dengan
mendapatkan
yang
otentik.
Pengambilan sampel informan dilakukan
dengan
snowball
Kota
Madiun,
data
Gereja dan foto berkaitan makna arsitektur
Gereja Santo Cornelius di Kota Madiun.
E. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan
kegiatan
penelitian
sampling,
makna simbolik arsitektur Gereja Santo
belum
Cornelius Kota Madiun melalui beberapa
diketahui secara pasti. Snowball sampling
tahapan. Pertama adalah menyiapkan segala
mengingat
teknik
Cornelius
sebagian
informan
114 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
sesuatu terhadap fenomena-fenomena yang
Pastor Cornelius Stiphout, SJ pada tanggal
terjadi
Madiun
26 Maret 1899 dipermandikan 27 anak, dan
terhadap pengetahuan sejarah lokal Kota
menambah jumlah umat Katolik di Madiun,
Madiun. Kedua,yaitu tahap pelaksanaan
yang pada waktu itu hanya berjumlah 400
dengan
orang.
di
masyarakat
cara
Kota
mengumpulkan
dan
Seluruh
Karesidenan
Madiun
menganalisa data dengan menggunakan
berpenduduk lebih dari satu juta orang,
metode sejarah. Tahap ketiga, penyelesaian
diantaranya 1.300 orang Eropa dan 4.000
berupa interpretasi dan historiografi.
orang
F. Teknik Analisis Data
Katolik di Paroki Santo Cornelius Madiun
Teknik analisis data juga menjadi
bagian
yang
interpretasi
tak
terpisahkan
dalam
Perkembangan
umat
terus meningkat, namun tidak banyak
dokumen yang mencatatnya.
penelitian
Pada tanggal 27 September 1982
sejarah. Menurut Sutopo (2006: 114-115)
diadakan perayaan pesta perak imanat
akan bergerak pada tiga komponen yaitu
delapan pastor CM yang sekaligus juga
yaitu
perayaan hari jadi Paroki Santo Cornelius.
reduksi
metode
dengan
Tionghoa.
data,
sajian
data,
dan
penarikan kesimpulan.
Acara ini diselenggarakan di halaman SMP
Santo Yusuf Madiun. Pada tahun 1981
Hasil dan Pembahasan
dimulailah pemugaran kapel Santa Maria
A. Profil Gereja Santo Cornelius
Gereja Santo Cornelius berada di
Kelurahan
Pangongangan
Kecamatan
Manguharjo
Kota Madiun. Batas wilayah
Kelurahan Pangongangan; sebelah Utara
berbatasan dengan Kelurahan Madiun Lor;
sebelah
Selatan
berbatasan
dengan
Kelurahan Pandean dan Nambangan Lor;
sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan
Manguharjo;
sedangkan
sebelah
Timur
Caruban dan pada tanggal 31 Oktober 1982,
Gereja Stasi Santa Maria Caruban ini
diberkati dan diresmikan. Pada bulan
Desember
di
mulai
pada tanggal 2 April 1989, Gereja ini
diberkati
oleh
Uskup
Surabaya,
Mgr
Dibyokaryono dan menggunakan nama
pelindung Santo Vinsensius.
Pada tahun 1989, Paroki Santo
Cornelius
mengembangkan
pembinaan
umat paroki dengan membagi daerah paroki
Madiun).
Gereja
1988
pembangunan Gereja Stasi di Jenangan dan
berbatasan dengan Kelurahan Manguharjo
(Monografi Kelurahan Pangongangan Kota
Tahun
Santo
Cornelius
Madiun
mulai didirikan pada tanggal 12 Maret 1899,
di sebelah barat Pastoran yang sekarang
dipakai sebagai Aula Bernadus. Dari surat
di Kota Madiun menjadi 3 wilayah, yaitu
Wilayah
Timur,
Wilayah
Tengah
dan
Wilayah Barat. Adapun wilayah timur
terdiri
dari
Lingkungan
Mojorejo,
Lingkungan Klegen, Lingkungan Rejomulyo,
MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 115
Lingkungan Kanigoro dan Lingkungan Santo
sebagai martir pada tahun 250 dalam
Yusuf Klegen. Pertumbuhan umat di wilayah
pemerintahan
timur berkembang pesat seiring dibukanya
sementara tahta kepausan kosong. Kemudia,
beberapa perumahan di wilayah itu.
setelah damai, Imam Cornelius di Roma
Sejak awal 1980-an, saat Pastor
Paroki dijabat oleh Romo Louis Pandu, CM.,
Kaisar
Caius.
Untuk
dipilih sebagai penggantinya pada tanggal
25 Maret Tahun.
mulai merencanakan pembangunan gedung
Pada permulaan pemerintahannya,
gereja baru. Sebagai persiapan, maka di
Gereja dirongrong oleh kaum bidaah yang
wilayah timur mulai menyelenggarakan
dipimpin oleh Novasius, seorang imam yang
kegiatan peribadatan tersendiri, khusus
kemudian dipilih sebagai anti Paus. Pada
perayaan Natal dan Paskah. Peribadatan
tahun 251 bulan April, Uskup Cartago,
pertama diselenggarakan pada peringatan
Siprianus sahabat Cornelius mengadakan
Paskah 1989 yang dipersembahkan oleh
konsili di Cartago untuk masalah tersebut.
Romo
ini
Keputusan Konsili tersebut dikuatkan oleh
diselenggarakan di halaman rumah bekas
Sinode Roma yang dipimpin Paus Cornelius
poliklinik Panti Bahagija di ujung timur
sendiri dan ia menentukan bahwa umat
Jalan
yang murtad dapat diterima kembali dalam
Wignyapranoto,
Slamet
Riyadi.
CM.
Acara
Tempat
tersebut
dikenal dengan Rumah Ibadah Timur.
Gereja
Pada Bulan Juli 1991 mulai dibangun
gedung gereja baru dan pada tanggal 6 April
asal
mereka
bertobat.
Sinode
menghukum Novisiatisme dan mengucilkan
pemimpinnya.
1992 gedung gereja tersebut diresmikan
Pada tahun 253 Kaisar Gayus Vibius
oleh Walikota Madiun, Drs. Masdra M. Yasin
Trebuniaus Gallus menangkap Cornelius
dan diberkati oleh Uskup Surabaya, Mgr
dan
Dibyakaryono. Adapun gedung gereja baru
berbondong-
tersebut diberi nama Mater Dei. Seiring
pengadilan. Pengadilan memutuskan Paus
berjalannya waktu maka nama wilayah
dibuang ke Civita Vecchia tempat Bapa Paus
timur diganti menjadi wilayah Mater Dei,
wafat
yang terkoordinasi dalam wilayah V dan
kemudian dibawa kembali ke Roma dan
wilayah VI di dalam Paroki Santo Cornelius.
dimakamkan di
B. Biografi Santo Cornelius
Namanya dimasukkan dalam Doa Syukur
Cornelius
adalah seorang
imam
Agung
memenjarakannya.
pada
Misa
bondong
tahun
Umatnya
mengikuti
253.
kuburan S.
bersama
ke
Jenazahnya
Siprianus.
dengan
Santo
penuh kedamaian, keadilan dan kemuliaan
Siprianus. Pestanya dirayakan pada setiap
Tuhan dengan Mahkota Kemartiran. Santo
tanggal 16 September (Tondowidjojo John,
Cornelius lahir di Roma pada permulaan
1998 : 281).
Abad ke-3. Bapa Paus S. Fabianuss wafat
116 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
C. Simbolisme Arsitektur Gereja Katolik
Santo Cornelius
Gereja
ditandai dengan tabernakel. Di depan
Tabernakel,
Katolik
Santo
Cornelius
terdapat
altar
tempat
mempersembahkan perayaan Ekaristi.
berada di wilayah Kota Madiun, dibangun
Di samping kanan altar terdapat
dengan menara dan salib di atas atapnya
mimbar untuk membaca Kitab Suci yang
seperti bangunan Gereja Katolik pada
letaknya lebih tinggi dari mimbar sebelah
umumnya.
Santo
kiri untuk membaca doa atau pengumuman
Cornelius, karena Cornelius adalah seorang
penting lainnya. Mimbar sebelah kanan
imam yang bijaksana, saleh dan seorang
sengaja diletakkan lebih tinggi, karena
imam penuh kedamaian, keadilan dan
merupakan tempat membaca Sabda atau
kemuliaan
Mahkota
Firman Tuhan atau mimbar untuk Tuhan.
Kemartiran. Oleh karena itu, sebagai umat
Allah hadir dalam pembacaan Sabda-Nya
Katolik menamakan Gereja tersebut dengan
oleh para romo, frater, atau lektor/lektris
nama Gereja Santo Cornelius.
dan pemazmur, sebab mazmur termasuk
Dinamakan
Tuhan
Gereja
dengan
Tanggal 27 November 2006, Gua
Firman Allah sendiri. Mimbar
sebelah
Maria yang berada di halaman selatan
kanan tersebut, sama dengan altar, sehingga
gereja
hendaknya tidak digunakan sembarangan.
diresmikan
dan
diberkati
oleh
Administrator Keuskupan Surabaya, Romo
Kalau ada pengumuman penting
Yulius Haryanto, CM. Gereja Santo Cornelius
atau
ini dirancang untuk umum, karena Katolik
menggunakan mimbar sebelah kiri yang
sendiri
Tabernakel
letaknya lebih rendah. Di samping kiri
dilengkapi dengan lampu yang menyala
mimbar, ada patung Bunda Maria .Karena
terus sebagai simbol Yesus Kristus cahaya
itu, umat sering berdoa kepada Yesus
abadi.
melalui perantaraan Bunda Maria dengan
berarti
umum.
Itu sebabnya, ketika orang masuk ke
gereja,
biasanya
latihan,
sebaiknya
memandangi patung tersebut.
dengan
Keunikannya adalah posisi menara
pengambilan air suci di depan pintu masuk
yang berada di sebelah kiri pintu masuk.
lalu melakukan tanda salib dan seterusnya
Hampir semua bangunan gereja dengan satu
bersujud.
menara,
Sujud
didahului
sekedar
bukan
bermaksud
tata
bentuknya
menempatkan
menghormati orang di dalam Gereja, bukan
menara di sebelah kiri pintu masuk. Secara
menghormati
patung-patung
psikologis posisi di sebelah kiri pintu masuk
dalam gereja. Sujud atau berlutut itu
memberi rasa aman mengingat manusia
menunjukkan sikap hormat dan sembah
selalu merasa lemah di sebelah kiri.
sujud kepada Allah atau Yesus sendiri yang
Keberadaan suatu benda yang tinggi dan
salib
dan
sungguh hadir dalam gereja tersebut yang
MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 117
menjulang di sebelah kirinya akan memberi
dapat dijelaskan kesesuaiannya sebagai
rasa aman.
tanda yang menyimbolkan ketiga makna
Makna simbolis dari penempatan
tersebut dan dengan nilai-nilai tanda sesuai
menara di sisi kiri adalah Allah yang
dengan perwujudan-nya, yaitu perwujudan
melindungi
sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam
manusia
dengan
tangan
kananNya (apabila dilihat posisi altar atau
unsur-unsur nirmana.
mimbar adalah posisi di mana Allah hadir
Perlengkapan liturgi, yaitu perabot
dan memandang ke arah masuk umat, maka
dan unsur dekoratif lainnya akan dibahas
menara merupakan tangan kanan Allah).
mengenai fungsi dan tujuannya maupun
Jadi peran menara adalah sebagai tanda
peletakannya. Hal-hal yang terkait dengan
perlindungan Ilahi bagi umat.
liturgi mengenai perlengkapannya antara
Desain interior gereja Katolik adalah
lain
perlengkapan
yang
ada
di
area
proses penataan interior suatu tempat
mahakudus dan perlengkapan yang ada di
ibadah dengan mengacu pada liturgi Katolik
area jemaat. Perlengkapan liturgi yang ada
serta bertujuan untuk mendukung aktivitas
di area maha kudus, meliputi meja altar,
umat dalam berliturgi. Fungsi liturgi dalam
mimbar, kursi imam, kursi petugas liturgi,
Gereja tersebut adalah untuk memfokuskan
salib, dan lilin. Perlengkapan liturgi yang
ibadat dengan menggunakan simbol-simbol
ada di area jemaat, antara lain kursi jemaat,
untuk membantu umat beriman menghayati
kursi paduan suara.
imannya, baik secara pribadi maupun
bersama-sama
Sebagai
contoh,
Katolik
abumempunyai
makna
relevan dengan makna liturgi, yaitu di
mengingatkan kefanaan yang akan dihadapi
tengah ruang mahakudus sehingga mudah
oleh semua orang.
dilihat oleh jemaat. Peletakan seperti ini
dalam
sebagai
Letak meja altar dalam Gereja
liturgi
Makna tanda liturgi Katolik dapat
Santo
Cornelius
Kota
Madiun
sangat menunjang penghayatan jemaat saat
diwujudkan dalam pola serta penataan
terjadi
dalam interior Gereja Katolik. Unsur-unsur
perjamuan.
desain interior dalam Gereja Katolik yang
nirmana, maka letak meja altar di tengah
mempunyai pola serta penataan terkait
ruang mahakudus menjadi pusat perhatian
dengan makna tanda liturgi adalah layout,
umat. Bila dikaitkan dengan unsur-unsur
elemen pembentuk ruang, perabot, dan
semiotik, diperoleh nilai sebagai berikut:
warna. Seluruh unsur di atas yang menjadi
1. Nilai denotatif: meja altar sebagai pusat
perwujudan tanda liturgi akan ditelusuri
dari ruang gereja sehingga mudah dilihat
maknanya berdasarkan acuan liturgi. Dan
oleh umat.
diuraikan seluruh unsur fisik ruang yang
pemecahan
Bila
roti
dikaji
di
atas
secara
meja
kaidah
118 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
2. Nilai
konotatif:
umat
dapat
lebih
menghayati pengorbanan Kristus dengan
pada umumnya, namun tetap memenuhi
makna liturgi.
menyaksikan dengan jelas peristiwa
pemecahan roti.
mahakudus Gereja Santo Cornelius. Lilin
Peletakan meja sabda di Gereja
Katolik
Santo
Ada beberapa buah lilin di ruang
Madiun
yang dapat berdiri sendiri dan diletakkan di
berdekatan dengan meja altar, yaitu di
samping meja altar. Diletakkan dekat meja
ruang mahakudus. Peletakan ini sesuai
altar karena berkaitan dengan kurban
dengan filosofi liturgi, dimana meja altar
Kristus yang diperingati melalui pemecahan
harus selalu berdekatan dengan meja sabda
roti di atas meja perjamuan (meja altar).
karena Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi
Letak kursi jemaat dari belakang hingga
saling berkaitan. Bila dikaji secara kaidah
depan
nirmana
penurunan lantai yang ada.
semiotik,
Cornelius
dan
Kota
tersebut ditempatkan di tempat khusus
dikaitkan
diperoleh
dengan
nilai-nilai
unsur
sebagai
berikut:
1. Nilai
semakin
menurun
mengikuti
Peletakan kursi jemaat dalam Gereja
Santo Cornelius Kota Madiun ini relevan
tempat
dengan makna liturgi Katolik karena dengna
membacakan sabda sebelum peristiwa
letak kursi seperti itu menjadi tanda
pemecahan roti.
kesatuan antara jemaat dengan Imam dan
2. Nilai
denotatif:
konotatif:
sebagai
pembacaan
sabda
mendukung peristiwa pemecahan roti.
antar jemaat yang duduk. Kursi paduan
suara berkapasitas ±30 orang, diletakkan di
Tabernakel di Gereja Katolik Santo
area ruang berhimpun, yaitu di bagian kiri
Cornelius Kota Madiun ditanam di dinding
ruang mahakudus. Kursi paduan suara ini
tengah altar. Apabila tabernakel diletakkan
letaknya tidak terpisah dengan ruang
di dinding tengah area maha kudus, maka
jemaat. Hal ini menjadi tanda partisipasi
posisinya
umat
akan
terhalang
oleh
pastor
sehingga tidak mudah dilihat umat. Selain
dengan
jemaat
lain
sehingga
mendukung jalannya Perayaan Ekaristi.
itu pastor paroki juga berpendapat bahwa
Wujud fisik interior Gereja Katolik
Tubuh Kristus yang ada dalam tabernakel
Cornelius Kota Madiun ditinjau dari sudut
harus dihormati sehingga tidak etis apabila
nirmana merupakan salah satu wujud dari
ia membelakangi tabernakel. Oleh karena
nilai-nilai Liturgi Katolik (Arsip Gereja Santo
itu diputuskan tabernakel diletakkan di
Cornelius). Oleh karena itu setiap unsur
sebelah kiri altar agar lebih mudah dilihat
seharusnya
oleh
ini
liturgi, walaupun dengan persepsi-persepsi
walaupun berbeda dengan di gereja-gereja
yang berbeda baik dari pihak arsitek
umat.
Peletakan
tabernakel
disesuaikan dengan makna
maupun pastor paroki. Liturgi menjadi
MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 119
dasar perancangan interior sebuah gereja
Maria, para Malaikat, dan pria atau
katolik, walaupun dengan berbagai persepsi
wanita kudus.
dalam
menerjemahkan
tersebut,
pada
Gereja
makna
liturgi
2. Merah: lambang cinta kasih, api, darah,
Katolik
Santo
kekuatan, dan Roh Kudus. Dipakai pada
Cornelius Kota Madiun menunjukkan:
hari raya Minggu Palma, Jumat Agung,
1. Ada perwujudan fisik interior yang
Pentakosta, dan pesta para Martir.
memiliki nilai semiotik dari makna liturgi
sehingga baik secara denotatif dan
konotatif harus mencerminkan makna
liturgi.
Hal
ini
dikarenakan
3. Hijau: lambang harapan, syukur dan
kesuburan. Dipakai pada masa biasa
4. Ungu:
lambang
tobat,
mati
raga,
wujud
kesedihan, keprihatinan. Dipakai pada
tersebut memang merupakan simbol
masa Adven dan Pra paskah, sering juga
yang mencirikan kegiatan berliturgi.
pada misa arwah.
2. Perwujudan yang berbeda tetapi secara
5. Hitam: lambang duka, dan berkabung.
semiotik masih mencerminkan makna
Dipakai
liturgi.
penguburan.
Hal
ini
dikarenakan
wujud
tersebut bukan menjadi simbol yang
paling mencirikan kegiatan berliturgi.
6. Kuning
untuk
Emas:
misa
arwah
lambang
dan
kemuliaan.
Pemakaiannya seperti pada warna putih.
3. Perwujudan fisik interior yang berbeda
Warna-warna liturgi tersebut dapat
dan memiliki nilai semiotik (denotatif
dilihat
dan konotatif) yang tidak sesuai dengan
mempersembahkan misa, khususnya stola
makna liturgi. Hal ini dibuat dengan
(selempang) dan kasula (pakaian paling
pertimbangan wujud tersebut menjadi
luar) (Hardjana dkk, 1997: 61-62). Menara
simbol adaptasi dan kefleksibelan Gereja
dalam bangunan gereja memiliki muatan
Katolik terhadap lingkungannya sehingga
simbolik sebagai suatu peringatan dan
akhirnya menunjang kegiatan berliturgi.
undangan
Untuk menandai masa-masa dan
perayaan-perayaan
atau
pesta-pesta
pada
bagi
pakaian
umat
imam
untuk
ketika
datang
beribadah.
Apalagi
dengan
dilengkapi
oleh
tertentu, Gereja mempergunakan warna-
keberadaan lonceng yang kerap digunakan
warna tertentu yang disebut dengan warna
dalam perayaan tertentu Gereja Katolik
Liturgi. Adapun warna-warna yang dipakai
Santo Cornelius, pada umumnya seperti
dan
dengan Gereja Katolik lainnya, setiap jam-
makna-maknanya
adalah
sebagai
berikut :
1. Putih:
jam tertentu lonceng Gereja dibunyikan,
lambang
kegembiraan,
setiap pagi pada pukul 06.00 WIB, setiap
kesucian,kemurnian. Dipakai hari raya
siang jam 12.00 WIB, dan setiap sorenya
atau pesta Tuhan Yesus Kristus, Ibu
dibunyikan pada jam 18.00 WIB, dan pada
120 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
saat diluar itu berarti tanda jam misa.
umat Katolik menamakan Gereja tersebut
Tujuan dibunyikan lonceng adalah untuk
dengan nama Gereja Santo Cornelius.
mengajak umat berdoa ke Malaikat Tuhan.
Tatanan
massa
dilengkapi
dengan
salib
lampu yang menyala terus sebagai simbol
bukanlah hal baru dalam desain gereja. Bagi
Yesus Kristus cahaya abadi. Itu sebabnya,
gereja-gereja tua atau klasik, bentuk salib
ketika orang masuk ke gereja, biasanya
adalah bentuk yang paling umum. Salib
didahului dengan pengambilan air suci di
merupakan simbol identitas kristiani. Salib
depan pintu masuk lalu melakukan tanda
mengingatkan
salib dan seterusnya bersujud.
umat
berbentuk
Tabernakel
kristiani
tentang
pengorbanan Kristus dan penyelamatan
Sujud
itu
bukan
bermaksud
manusia. Kematian Kristus di salib adalah
menghormati orang-orang di dalam Gereja,
sebuah
wujud
pengorbanan
nyata
diri
kasih
dalam
bukan menghormati salib dan patung-
Kristus
demi
patung dalam gereja. Sujud atau berlutut itu
menyelamatkan manusia.
Salib
juga
menunjukkan sikap hormat dan sembah
merupakan
simbol
sujud kepada Allah atau Yesus sendiri yang
kemenangan dari dosa. Karena peristiwa
sungguh hadir dalam gereja tersebut yang
penyaliban
ditandai dengan tabernakel.
Kristus,
umat
manusia
diselamatkan dari dosa (menang dari dosa).
Di depan Tabernakel, terdapat altar
Salib juga mengingatkan umat Kristiani
tempat
untuk meninggalkan hidup keduniawian
Ekaristi.bentuk ruang adalah lantai sebagai
dan senantiasa berbalik kepada Tuhan.
tempat perabot diletakkan dan tempat
perayaan
berlangsungnya kegiatan ibadat. dinding
Penutup
sebagai tempat sumber sirkulasi, yaitu
A. Kesimpulan
Gereja
mempersembahkan
Katolik
Santo
Cornelius
pintu,
sebagai
sirkulasi
manusia
dan
berada di wilayah Kota Madiun, dibangun
jendela, sebagai sirkulasi udara, cahaya, dan
dengan menara dan salib di atas atapnya
suara, serta sebagai penutup kegiatan yang
seperti bangunan Gereja Katolik pada
umumnya.
Dinamakan
Gereja
Santo
ada di dalam ruang. Elemen pembentuk
ruang yang ketiga adalah plafon yang
Cornelius, karena Cornelius adalah seorang
memberi
perlindungan
area
imam yang bijaksana, saleh dan seorang
bawahnya
maupun
memberi
imam penuh kedamaian, keadilan dan
menekan bila plafon rendah dan kesan
kemuliaan
Tuhan
dengan
Mahkota
Kemartiran. Kerena hal tersebut, sebagai
yang
di
kesan
agung bila plafon tinggi.
Keunikannya adalah posisi menara
yang berada di sebelah kiri pintu masuk.
Secara psikologis posisi di sebelah kiri pintu
MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 121
masuk memberi rasa aman mengingat
manusia selalu lemah di sebelah kiri.
Makna simbolis penempatan menara
di sisi kiri adalah Allah yang melindungi
manusia dengan tangan kanan-Nya. Jadi
peran
menara
adalah
sebagai
tanda
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka
terdapat saran-saran sebagai berikut:
1. Pemerintah Kota Madiun:agar ikut serta
menjaga
tempat
peribadatan
khususnya Gereja Santo Cornelius yang
berada di Kota Madiun sebagai bangunan
yang
mempunyai
makna
nilai-nilai
sejarah di masa Kolonial Belanda.
2. Pengelola Balai Paroki Gereja Santo
Cornelius:
agar
terus
Francis D.K. Ching. 2000. Arsitektur: Bentuk,
Ruang, dan Tatanan. Jakarta:
Erlangga.
Gabe Huck. 2001. Liturgi yang Anggun dan
Menawan. Yogyakarta: Kanisius.
H. B. Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.
perlindungan Ilahi bagi umat.
dalam
Fattah Hanurawan. 2012. Psikologi Sosial:
Suatu Pengantar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
menjaga
dan
merawat bangunan bersejarah pada
masa Kolonial Belanda ini, dan sebagai
wujud pelestarian bangunan bersejarah
yang ada di Kota Madiun.
3. Penelitian selanjutnya dengan tema yang
sama supaya menganalisis dengan kajian
yang berbeda.
Daftar Pustaka
A. Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah.
Yogyakarta: Ombak.
Bagoes Wirjomartono, dkk. 2009. Sejarah
Kebudayaan Indonesia: Arsitektur.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Budiono Herusatoto. 2008. Simbolisme Jawa.
Yogyakarta: Ombak.
Eko Budiharjo. 1991. Arsitektur dan Kota di
Indonesia.
Bandung:
Penerbit
Alumni Anggota IKAPI.
Hans J. Daeng. 2000. Manusia, Kebudayaan
dan
Lingkungan
Tinjauan
Antropologis. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar (Anggota IKAPI).
Hardjana, dkk. 1997. Mengikuti Yesus Kristus
2. Yogyakarta: Kanisius.
James C. Snyder, dkk . 1985. Pengantar
Arsitektur. Terjemahan Hendro
Sangkoyo. Jakarta: Erlangga.
Joko Subagyo. 2004. Metode Penelitian
Dalam Teori dan Praktek. Jakarta :
PT Asdi Mahasatya.
John Tondowidjojo C.M. 1998. Pertumbuhan
dan Perkembangan Cornelius Madiun
1897-1997.
Surabaya:
Yayasan
Sanggar Bina Tama.
Joyce Marcella Laurens. 2004. Arsitektur dan
Perilaku Manusia. Jakarta: PT
Grasindo.
Juliansyah
Noor.
2011.
Metodologi
Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi
dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana
Lexy. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Marcel Beding, dkk. 1997. Gereja Indonesia
Pasca-Vatikan II Refleksi dan
Tantangan. Yogyakarta: Kanisius.
Moh Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor :
Ghalia Indonesia.
Parmono Atmadi. 1988. Arsitektur Kolonial
Belanda di Indonesia. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
R.Sutrisno. 1983. Bentuk Struktur Bangunan
dalam Arsitektur Modern. Jakarta :
PT Gramedia.
122 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017
Retno Sasongkowati. 2002. Ensiklopedia
Sejarah Dunia Termutakhir. Depok :
Lamafa Publika.
Saefur Rochmat. 2009. Ilmu Sejarah Dalam
Perspektif Ilmu Sosial. Yogyakarta :
Graha Imu.
Saifuddin Azwar. 2004. Metode Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2002.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Download