MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 103 Makna Simbolik Arsitektur Gereja Santo Cornelius Kelurahan Pangongangan Kecamatan Manguharjo Kota Madiun Jawa Timur Annisa Tri Rahmawati dan Abraham Nurcahyo* Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolik arsitektur Gereja Santo Cornelius. Penelitian ini dilakukan di Gereja Katolik Santo Cornelius Kelurahan Pangongangan Kecamatan Manguharjo Kota Madiun. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian sejarah, sehingga menggunakan metode sejarah dalam pelaksanaanya. Teknik pengambilan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah analisis data model interaktif . Gereja Santo Cornelius berdiri tanggal 12 Maret 1899, dibangun dengan memiliki menara dan salib diatasnya. Dinamakan Gereja Santo Cornelius karena Cornelius adalah seorang imam yang bijaksana,saleh dan seorang imam yang penuh kedamaian, keadilan dan kemuliaan Tuhan dengan Mahkota Kemartiran. Kerena hal itulah, umat Katolik menamakan dengan Gereja Santo Cornelius. Tabernakel dilengkapi dengan lampu yang menyala terus sebagai simbol Yesus Kristus Menyala abadi. Itu sebabnya, ketika orang masuk Gereja biasanya didahului dengan pengambilan air suci di depan pintu masuk lalu melakukan tanda salib dan seterusnya bersujud. Posisi menara diletakkan disebelah kiri pintu masuk, memberikan simbol Allah yang melindungi manusia dengan tangan kanan-Nya (apabila dilihat posisi altar adalah posisi dimana Allah hadir dan memandang ke arah masuk umat),dan makna psikologisnya yaitu memberikan rasa aman mengingat manusia selalu merasa lemah di sebelah kiri. Kata Kunci : Simbolik, Arsitektur, Gereja Santo Cornelius Pendahuluan transportasi massal yang menghubungkan Madiun adalah salah satu wilayah beberapa daerah di Karesidenan Madiun yang berada di propinsi Jawa Timur, yang bertujuan untuk mempermudah koordinasi merupakan daerah bekas jajahan Belanda. dengan daerah di luar Kota Madiun. Banyak sektor yang dikelola dan Banyak bangunan yang bersejarah dikembangkan oleh Belanda, diantaranya dan bidang industri, transportasai dan religius. arsitektur Beberapa sektor Industri mempunyai yang makna unik simbolik dan dan menarik. yang Bangunan-bangunan tersebut diantaranya merupakan peninggalan Belanda, misalnya masjid Agung Baitul Hakim yang berada di Industri gula yang tersebar di Karesidenan sekitar alun-alun atau pusat Kota Madiun. Madiun seperti Pabrik Gula Rejo Agung, Berdirinya Klenteng Tri Dharma atau yang Pabrik Gula Pagotan, Pabrik Gula Kanigoro biasa disebut Klenteng Hwie Ing Kiong, dan lain sebagainya. Selain itu, Industri yaitu kereta api yang mengembangkan sektor Tiong Hoa, Masjid Kuno Kuncen tempat sembahyang orang-orang * Annisa Tri Rahmawati adalah Alumni Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Madiun Abraham Nurcahyo adalah Dosen Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Madiun yang 104 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017 berada di Kuncen dan Masjid Taman beserta makam yang bersejarah lainnya, yang merupakan salah satu terdapat salip di atasnya, serta di depan bangunan terdapat patung Yesus Kristus. bentuk Terlepas dari itu, studi sejarah peninggalan yang bersejarah yang dalam berusaha untuk mendapatkan pengertian pembangunannya tentang mempunyai makna sesuatu yang telah dialami simbolik dan filosofis tersendiri terhadap termasuk yang diucapkan, dipikirkan dan pendirian bangunan bersejarah tersebut. dilaksanakan oleh manusia di masa lampau Ada pula Gereja Santo Cornelius yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuri yang berada di Jalan Pahlawan Kecamatan atau Manguharjo Kota Madiun. Gereja Santo (Saefur Rochmat, 2009 : 7). Cournelius Madiun yang masih berdiri ditemukan Dengan pada masa sekarang demikian, ditinjau dari hingga sekarang ini sudah sepantasnya pemanfaatannya dalam konteks sejarah, dijaga dan dilestarikan sebagai sebuah hendaknya suatu bangunan gedung atau bangunan bersejarah, karena dan dilestarikan sebagaimana layaknya dan memang dapat diabadikan untuk dijadikan suatu masa merupakan Kolonial peninggalan pada Belanda. Sebuah bukti sejarah yang dapat dijadikan sebab sumber sejarah sebagai besarnya kota penggambaran Madiun wawasan dan potensi pada bidang religius terutama bangunan Gereja Santo Cornelius. betapa pada masa pemerintahan Belanda waktu itu. dapat dijaga Gereja Santo Cournelius menjadi obyek kajian yang menarik, mengingat arsitektur bangunan yang ada di dalamnya Gereja Santo Cornelius mempunyai merupakan hal yang sudah sepantasnya kemegahan dalam bidang pengembangan diketahui arsitektur, dari Madiun masih ada sebuah bangunan yang kontruksi bangunan yang mewah, berbeda berdiri megah sampai sekarang ini, dan dengan bangunan gereja kristiani dan merupakan sebuah bangunan peninggalan nampak sebagai bangunan yang sederhana. masa Pada tanggal 27 Maret 2006, Gua Maria dipengaruhi Santo Cornelius diresmikan. Dalam suatu sebagai bangunan gua tersebut, yang dibangun di memetakan sebelah selatan berbagai ragam bangunan atau lingkungan hal ini dapat bangunan dilihat Gereja Santo masyarakat umum, bahwa di pemerintahan dalam bidang dari Belanda. sejarah studi yang dinamika masa ke Hal ini arsitektur bertujuan perkembangan Cornelius, pastinya ada suatu makna yang binaan masa, serta belum diketahui. Ada juga diatas bangunan menguraikan Gereja Katolik terdapat menara tinggi yang dan konteks yang memengaruhinya dalam menunjukkan suatu bangunan megah dan bidang sosial, budaya, ekonomi, politik, keterkaitan berbagai faktor teknologi, estetika dan lain-lain (Bagoes MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 105 Wirjomartono,dkk, 2009: 2). Selain itu, pengenal permanen yang menyatakan sifat, sebuah tentu keadaan dan sebagainya, misalnya tutup dalam kepala peci merupakan tanda pengenal bangunan mempunyai arti tersebut atau makna pembangunan gedung bersejarah. Misalnya digunakan sebagai sarana peribadatan khususnya bagi para jamaat kaum Khatolik. Sehingga dalam sebuah bangunan bersejarah terdapat simbolik tutup kepala nasional Indonesia. berbagai Dalam Kamus Logika (Dictionary of Logic) The Liang Gie menyebutkan bahwa simbol adalah tanda buatan yang bukan makna berwujud kata-kata untuk mewakili atau dan arsitektur tertentu yang menyingkat sesuatu artian apapun (dalam selayaknya untuk dapat masyarakat umum. Kajian diketahui Tanda akan adalah sesuatu hal atau keadaan yang mengenai makna- menerangkan atau memberitahukan obyek makna simbolik arsitektur yang terdapat kepada subyek; sedangkan simbol atau dalam sebuah bangunan bersejarah yaitu lambang ialah sesuatu hal atau keadaan Gereja Santo Cornelius. yang memimpin pemahaman si subyek mengulas lebih lanjut Berdasarkan belakang kepada obyek. Tanda selalu menunjuk masalah tersebut, maka penelitian ini dapat kepada sesuatu yang riil (nyata) yaitu diorientasikan pada pemecahan masalah benda, kejadian atau tindakan. yang latar ini Budiono Herusatoto, 2008:17-18). dirumuskan yaitu Bagaimanakah Kata simbol berasal dari bahasa makna simbolik arsitektur gereja Santo Yunani symbolos yang berarti tanda atau Cornelius berada di Kelurahan ciri yang memberikan sesuatu hal kepada Pangongangan Kecamatan Manguharjo Kota seseorang (Budiono Herusatoto, 2008:17). Madiun Jawa Timur?. Menurut yang Tinjauan Pustaka simbol dan simbolisasi di ambil dari kata Yunani A. Makna Simbolik Menurut etimologinya, Sumballo (sumballein) yang mempunyai Kamus Besar Bahasa beberapa arti Indonesia susunan Poerwadarminta (dalam merenungkan, Budiono Herusasoto 2008:17) mengartikan bertemu, bahwa simbol atau lambang ialah sesuatu menyatukan. seperti tanda,lukisan,perkataan lencana dan yaitu berwawancara, memperbandingkan, melemparkan menjadi satu, Bentuk simbol adalah penyatuan sebagainya, yang menyatakan sesuatu hal dua yang tertentu, menyatukan. Dengan demikian menurut lambang pandangan ini simbol tidak saja berdimensi kesucian, gambar padi sebagai lambang horisontal–imanen, melainkan pula bermata kemakmuran, transeden, jadi horisontal-vertikal bermatra mengandung misalnya warna maksud putih atau juga ialah berarti tanda hal luluh menjadi satu atau 106 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017 metafisik. Simbol-simbol dan gambar- yang mempunyai arti luas dan memerlukan gambar merupakan jalan masuk ke dunia. pemahaman Meskipun pemikiran simbolik menjadikan terhadap kenyataan yang langsung terbuka, namun arsitektur bangunan. pemikiran atau B. Arsitektur menggosongkan nilai kenyataan itu (Daeng, Istilah itu tidak merusak 2000:82). dalam makna suatu pengertian simbolik arsitektur terhadap dalam artian sempit,yaitu arche yang artinya utama, Makna simbolik adalah setiap obyek awal,dasar dan tekton yang artinya atau peristiwa yang secara sosial melatar kestabilan, atau statistika bangunan. Dalam belakangi sesuatu yang lain. Simbol dapat pengertian aslinya, Wastu (dalam Bahasa berwujud dalam berbagai bentuk, kata-kata Sanskrit: tertulis dan kata-kata lisan merupakan bangunan, tetapi contoh paling umum dari keberadaan oleh tangan mausia secara menyeluruh sebuah simbol. Selain itu, terdapat bentuk- (Romo YB Mangunwidjaya dalam Eko bentuk komunikasi simbol dalam bentuk Budiharjo, 1991:9). Vasthu), tidak hanya berarti segala yang terbentuk objek, seperti gaya rambut, cara berbusana, Arsitektur merupakan kristalisasi aksesoris, atau instrumen-instrumen lain dari pandangan hidup sehingga arsitektur yang berfungsi untuk mengkomunikasikan bukan semata-mata teknik status bangunan, atau terpecah-pecah menjadi sosial pemakainya (Fattah Hanurawan,2012:48). dan estetika kelompok seperti ranah keteknikan, ranah Simbol merupakan alat komunikasi seni, atau ranah sosial. Arsitektur tidak yang secara sosial diakui oleh manusia. seperti bidang seni lain, arsitektur itu Simbol sangat penting bagi kehidupan sendiri hadir dalam realitas kehidupan manusia karena mewakili makna yang ingin sehari-hari. Arsitektur adalah ruang fisik disampaikan oleh pemberi pesan kepada atau aktivitas manusia dari satu ruang ke penerima membantu ruang lainnya, yang menciptakan tekanan menyatukan diri manusia tindakan bersama antara ruang dalam bangunan dan ruang dan memberikan arahan bagi perilaku sosial luar. Namun, bentuk arsitektur yang diterima sebagai sesuatu kesepakatan karena persepsi dan imajinasi manusia sosial atau kontrak sosial dalam suatu (Joice Marcella Laurent, 2005:26). pesan. Simbol masyarakat tertentu (Fattah Hanurawan, 2012: 48). juga ada Alexander (dalam Joice Marcella Laurens 2005: 29) mengatakan bahwa Dapat ditarik kesimpulan bahwa karya arsitektur modern adalah karya yang makna simbolik adalah suatu tanda atau tidak nyata, sebab dipertanyakanya apakah lambang suatu benda, keadaan atau hal memang orang ingin menikmati tinggal di MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 107 sebuah rumah kaca dan baja, atau semua itu yang berdasarkan situasi, kondisi, teknologi lebih dan sebagai usaha untuk membuktikan bahwa ia mengerti arsitektur modern. seni. Arsitektur dapat dijadikan visualisasi ide-ide dari para perancangnya. Dengan munculnya arsitektur post Memperjelas dari beberapa modern, meningkatlah kepedulian akan pengertian arsitektur, James C. Snyder dan nuansa simbolis dari lingkungan binaan. Anthony J. Catanese (Terjemahan Hendro Tetapi Sangkoyo, hanya terhadap ada hal-hal sedikit kepedulian mengemukakan atau teori tentang apakah sebenarnya arsitektur bagaimana orang mengalami makna-makna itu meliputi identifikasi variabel-variabel simbolis dari lingkungan sekitarnya,atau penting seperti ruang, struktur atau proses- apa proses pentingnya kemanusiaan 1985:39-53) makna tersebut bagi kemasyarakatan yang dengan masyarakat pengguna Alexander (dalam pengertian demikian bangunan seharusnya Joice Marcella Laurens, 2005:29-30). dinilai atau dilihat. Dalam menganjurkan yang Arsitektur adalah pengejawantahan cara-cara jujur arsitektur, ahli teori sering mendasarkan dari masyarakat suatu cara kehidupan dan cerminan sejarah dari tempat. arsitektur tata Kalau dibongkar, suatu warisan lenyaplah satu khusus untuk memandang diri pada analogi-analogi sebagai berikut: a) Analogi Matematis Ilmu hitung dan geometri merupakan babakan dalam sejarah dan putus pulalah dasar mata rantai yang menyambungkan masa keputusan dalam arsitektur. Arsitektur kini dan masa datang dengan masa lampau adalah permainan masa yang luar biasa, Eko Budiharjo (1991:5). tepat dan dahsyat dalam cahaya. Mata Menurut pengambilan kita diciptakan untuk melihat bentuk- Parmono Atmadi 1993:9) arsitektur adalah bentuk dalam cahaya dan bayangan bagian mengungkapkan kegiatan Pont bagi (dalam dari Maclaine penting manusia dalam bentuk ini seperti menciptakan sesuatu untuk dirinya agar kubus, kerucut, bulatan,silinder atau keluar Penekanan piramida adalah bentuk primer utama selain kepada kesatuan antara bentuk dan yang diungkapkan cahaya hingga terlihat fungsi dengan dengan baik dan citra benda ini jelas dan kontruksi, sebagai perwujudan dari tradisi nyatadalam diri kita dan tanpa keraguan. menundukkan juuga pada alam. kesatuan dalam hubungannya dengan arsitektur. Dari beberapa pengertian tentang b) Analogi Biologis Membangun adalah proses biologis, arsitektur, maka dapat disimpulkan bahwa membangun bukanlah proses estetis. arsitektur proses Teori-teori yang didasarkan atas analogi perancangan dan pembangunan manusia biologis mengambil dua bentuk. Yang adalah hasil dari 108 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017 satu sangat umum dan memusatkan kebudayaan tertentu, cepat memahami perhatian pada hubungan antara bagian dan menafsirkan apa yang disampaikan bangunan atau antara bangunan dan oleh bangunan tersebut. Arsitektur yang ronanya. Menurut Frank Lioyd Wright, baik ialah hasil dari ketaatan pada hal ini disebut sebagai “organik”. Bentuk aturan-aturan, tapi itu tak berarti bahwa lain dari analogi ini lebih khusus disebut arsitektur yang baik dihasilkan oleh “biomorfik”, aturan yang praktis. Hal ini berarti memusatkan yaitu perhatian pertumbuhan dan bentuk yang pada proses bahwa imajinasi arsitek dan rasa kemampuan artistiknya diungkapkan dalam batas- pergerakan berkaitan dengan organisme. batas yang ditentukan oleh bahasa c) Analogi Romantik arsitektur yang universal. Ciri pokok dari arsitektur romantik 2) Model Ekspresionis adalah mengemban. Ia mendatangkan Dalam hal ini bangunan dianggap atau melancarkan tanggapan emosional sebagai suatu wahana yang digunakan dalam diri si pengamat. Hal ini dilakukan arsitek untuk mengungkapkan sikapnya dengan dua cara dengan menimbulkan terhadap proyek bangunan tersebut. asosiasi atau melalui pernyataan yang Bangunan dapat memberikan ulasan dilebihkan. Bila menggunakan asosiasi, tentang rancangan romantik akan melakukan bagaimana menjaga agar yang luar rujukan pada alam (baik dalam bentuk berada di luar dan yang dalam berada di rona alam maupun proses alami, seperti dalam, tentang masalah mendirikannya, pembusukan), masa lalu, tempat-tempat tentang orang yang menggunakannya eksotis, benda primitif, atau asosiasi dan masa anak-anak. membuatnya(segala d) Analogi Linguistik keadaan, tentang masalah orang hal yang yang dapat menjadi) lucu, sedih, dungu, diam, atau Analogi linguistik menganut pandangan bisu. bangunan 3) Model Semiotik dimaksudkan lokasi, untuk menyampaikan informasi kepada para Semiologi adalah ilmu tentang pengamat dengan salah satu dari tiga tanda-tanda. Penafsiran semiotik tentang cara berikut ini: arsitektur menyatakan bahwa suatu 1) Model Tatabahasa bangunan Arsitektur dianggap terdiri dari unsur- informasi mengenai sebenarnya dan apa unsur (kata-kata) yang ditata menurut yang dilakukannya. Tanda-tanda saja aturan (tata bahasa dan sintaksis) yang sudah memungkinkan masyarakat dalam suatu merupakan cukup untuk penyampaian menyampaikan MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 109 makna, tidak perlu untuk mencetak 6) Analogi Bahasa Pola bangunan itu ke dalam bentuk khusus. 4) Analogi Pemecahan Masalah Arsitektur menuntut daripada adalah lebih ilham, dan secara biologis adalah serupa, dan suatu kebudayaan tertentu seni banyak Manusia yang penalaran lebih banyak terdapat kesepakatan untuk perilaku dan untuk bangunan, menyimpulkan logis bahwa perancangan pengetahuan faktual daripada semangat. arsitektur Walaupun disebut sebagai pendekatan merupakan tugas mengidentifikasi pola- rasionalis, pola baku kebutuhan dan pola jenis baku logis, parametrik sistematik, terhadap atau perancangan dari mungkin untuk tempat semata-mata untuk memuaskan arsitektur. Metode pemecahan masalah kebutuhan itu. Pendekatan tipologis atau beranggapan pola menganggap bahwa hubungan dan bahwa kebutuhan lingkungan merupakan masalah yang perilaku dapat pengertian satuan yang digabungkan diselesaikan melalui analisis dapat dipandang dalam seksama dan prosedur khusus. oleh perancang untuk membuat suatu 5) Analogi Adhoci bangunan atau suatu rona kota. pandangan seorang tradisionalis mengenai arsitektur akan menyatakan 7) Analogi Dramaturgi Kegiatan manusia dinyatakan bahwa tugas perancang adalah memilih sebagai teater (seluruh dunia adalah unsur yang layak dan membentuknya panggung) dan lingkungan buatan dapat untuk dianggap memperkirakan pendekatan. Andhocis cita-cita, pentas panggung. untuk Analogi dramaturgi digunakan dengan menanggapi kebutuhan langsung dengan dua cara: dari titik pandang aktor, dan menggunakan dari titik pandang dramawan, dalam hal bahan adalah sebagai yang mudah diperoleh dan tanpa membuat rujukan pertama arsitek menyediakan alat pada cita-cita. Tidak ada pedoman baku perlengkapan dan rona yang diperlukan dari luar untuk mengukur rancangan untuk memainkan peranan tertentu. tersebut. Dalam beberapa hal semua Penggunaan analogi dramaturgi lain rancangan arsitektur adalah adhocis, ialah dari titik pandang dramawan. karena kebanyakan palet si arsitek Perhatian arsitek tidak banyak pada terbatas pada komponen yang ada. kebutuhan tokoh untuk muncul secara Rancangan lebih khusus dapat dihilangkan dari peranan membatasi diri, dengan menggunakan seperti pengarahan gerak. Para arsitek apa yang paling mudah atau yang dapat dapat menyebabkan orang bergerak diperoleh dengan murah. pada suatu arah adhocis sejati atau arah yang lain 110 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017 dengan memberikan petunjuk visual. mana saja dan sampai akhir jaman. Usaha Pemanfaatan mewujudkan membuat dalang analogi arsitek dan dramaturgi bertindak mengatur aksi misi tersebut, sebagai seperti manifestasi perjamuan untuk mengenang seraya wafat dan kebangkitan Yesus bagi semua menunjangnya. orang C. Makna Gereja perlu terus diulangi dalam persaudaraan diantara murid-murid-Nya Gereja berasal dari kata eklesia (bahasa sampai ia datang kembali. Perjamuan itulah Yunani) yang berarti mereka yang dipanggil. yang dalam gereja katolik disebut sebagai Kata gereja digunakan baik untuk gedung- Liturgi Ekaristi (Hardjana dkk,1997: 91). gedung ibadah maupun untuk umat-umat Kristen maupun Katolik Liturgi Ekaristi merupakan salah satu (Hardjana dari liturgi-liturgi lain yang ada dalam dkk,1997: 24). Dari sudut pandang Gereja gereja Katolik. Keseluruhan liturgi tersebut sendiri merupakan perwujudan dari seruan mengandung makna-makna tertentu yang Yesus Kristus kepada bangsa-Nya yang semuanya mengarah pada tujuan akhir, menginginkan mereka bertobat percaya yaitu pengembangan Kerajaan Allah di kepada-Nya dan masuk ke dalam Kerajaan dunia. Selain itu dalam liturgi Katolik juga Allah. Jadi sebenarnya gereja bukan tujuan banyak menggunakan lambang atau tanda, misi Yesus, melainkan sebagai sarana baik itu verbal maupun non-verbal dan mengembangkan Kerajaan Allah. bersifat Menurut Retno Sasongkowati (2013: universal (sama di berbagai bangsa). 22) Gereja Katolik yang juga disebut Gereja Tanda atau lambang ini yang kemudian Katolik Roma adalah Gereja Kristen tersebar menjadi acuan perancangan interior Gereja di dunia, dan dunia mengklaim memiliki Katolik di dunia. Tanda-tanda itu terwujud semilyar anggota, yakni kira. Gereja Katolik mulai dari pola penataan layout, elemen adalah sebuah persekutuan dari Ritus Barat pembentuk (Ritus Latin) dan 22 Gereja Katolik Timur hingga elemen dekoratif dalam interior (gereja partikular) yang membentuk ribuan Gereja Katolik. Pola penataan layout Gereja kauskupan di seluruh dunia. Gereja Katolik katolik Roma adalah salah satu lembaga di dunia mengarah pada tempat yang paling sakral, dan yaitu panti imam. Oleh sebab itu layout berperan penting dalam sejarah peradaban barat sejak abad ke-4. Kerajaan Allah itu sendiri bersifat ruang, peletakan menggunakan bentuk perabot, yang gereja Katolik banyak menggunakan bentuk salib yang memiliki makna, yaitu umat universal karena Allah adalah satu-satunya diajak untuk memfokuskan diri pada karya Tuhan bagi semua orang. Oleh karena itu, penyelamatan gereja harus mampu menjadi sarana-Nya di Jalan Salib. Allah yang dilalui dengan MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 111 Bentuk perwujudan tanda yang lain adalah adanya perbedaan ketinggian lantai antara area umat dengan panti imam atau altar. Perbedaan ketinggian lantai ini empat unsur-unsur liturgi yaitu: kata, gerak, musik dan suasana. Kata-kata yang biasanya digunakan dalam ritual adalah aklamasi. Aklamasi memiliki makna peringatan umat akan bukit adalah Kalvari tempat dimana Yesus disalibkan. dibawakan Area Panti Imam terdiri atas fasilitas- aklamasi yang terkenal adalah Alleluya, fasilitas, seperti altar, mimbar, sedilia, Amin, dan Kudus. Dalam pelaksanaan kredens, tabernakel, dan lampu Tuhan upacara, aklamasi harus diserukan dengan (Marcel Beding dkk, 1997:291). nyaring dan hendaknya dilagukan, karena Di antara fasilitas tersebut, yang paling sakral adalah Tabernakel karena kata-kata setiap yang orang. harus Contoh aklamasi lebih mendekati musik (Gabe Huck, 2001: 31-32). merupakan tempat menyimpan Sakramen Mahakudus, yang melambangkan Tubuh oleh ritual Metode Penelitian A. Tempat Penelitian Kristus. Tabernakel umumnya diletakkan di Penelitian ini dilaksanakan di Gereja tempat yang mencolok yaitu di tengah Katolik (Marcel 1997:291).Selain Pangongangan Kecamatan Manguharjo Kota contoh di atas masih banyak lagi tanda Madiun.Pemilihan lokasi tersebut karena liturgi yang menjadi acuan perancangan bangunan Gereja Katolik Santo Cornelius interior Gereja Katolik. Perwujudan tanda memiliki gaya bangunan arsitektur kolonial tersebut menghasilkan rancangan interior Belanda dengan kondisi bangunan yang Gereja yang sejenis yang dapat dilihat dari cukup baik dan terawat. peletakan serta penataan layout. B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Beding dkk, Liturgi merupakan bentuk doa yang Santo Cornelius Penelitian di ini Kelurahan menggunakan menuntut perhatian istimewa dari para pendekatan kualitatif, yang menekankan perencana liturgi paroki dan para pelayan analisisnya liturgi. Liturgi selalu melibatkan sejumlah deduktif dan induktif serta pada analisis orang, karena liturgi adalah upacara jemaat, terhadap dinamika kegiatan suatu kelompok yang berhimpun fenomena yang (Gabe Huck, 2001:17). Liturgi merupakan menggunakan suatu satu kesatuan yang utuh. Mengurai Azwar, 2004: 5). Penelitian ini diharapkan liturgi dan bagian-bagiannya secara terpisah dapat menemukan fakta sejarah serta akan selalu memberikan pemahaman yang mengungkapkan berbagai informasi dengan tidak lengkap, sebab liturgi yang utuh jauh deskripsi lebih kaya daripada semua bagian. Adapun tentang makna simbolik arsitektur Gereja pada proses hubungan antar diamati dengan ilmiah (Saifuddin logika secara penyimpulan rinci dan mendalam 112 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017 Katolik Santo Cornelius Pangongangan di Kecamatan Kelurahan Manguharjo Kota Madiun Jawa Timur. atau Remain atau relics, yaitu bahanbahan fisis atau tulisan yang mempunyai Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah 1. Remain atau Relics historical yaitu kesadaran menghasilkannya untuk suatu dalam keperluan pembuktian sejarah (Moh. Nazir, pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan 2011:49). Suatu bukti yang otentik dari untuk membuat rekontruksi masa lampau penulisan judul penelitian ini adalah makna secara obyektif dan sistematis dengan simbolik arsitektur Gereja Katolik Santo mengumpulkan, menggunakan menjelaskan research, nilai-nilai sejarah yang terdapat tanpa suatu metode sejarah mengevaluasikan, serta Cornelius yang telah diperoleh sehingga mensintesiskan bukti dapat memberikan makna sejarah yang dan untuk menegakkan fakta dan menarik mudah dipahami. kesimpulan secara tepat (Nazir, 2011: 48). 2. Sumber Data Primer Daliman menambahkan (2012: metode sejarah 28-29) Data primer merupakan sumber- dibagi sumber dasar yang merupakan bukti-bukti menjadi empat kelompok kegiatan, yakni: atau saksi utama dalam kejadian masa a) Heuristik, ialah kegiatan menghimpun lampau (Nazir, 2011: 50). Sumber data sumber-sumber sejarah. b) Kritik (verifikasi), meneliti tersebut diperoleh langsung dari subjek apakah penelitian dengan mengenakan alat sumber-sumber itu sejati, baik bentuk pengukuran atau alat pengambilan data maupun isinya. langsung pada subjek sebagai sumber c) Interpretasi, untuk menetapkan makna dan saling-hubungan dari fakta-fakta informasi yang dicari (Saifuddin Azwar, 2004: 91). yang telah diverifikasi. Data primer yang dibutuhkan adalah d) Historiografi, penyajian hasil sintesis catatan resmi, yang diperoleh dalam bentuk suatu wawancara kisaran sejarah. mengetahui C. Sumber Data arsitektur Sumber data adalah subjek dari Kelurahan dari foto-foto para secara Gereja dan hasil informan mendalam Santo Pangongangan yang makna Cornelius Kecamatan mana data diperoleh (Suharsimi Arikunto, Manguharjo Kota Madiun Jawa Timur. 2002: 107). Sumber data disini merupakan 3. Sumber Data Sekunder sumber sejarah dimana di peneliti Data sekunder biasanya berwujud memperoleh informasi, data dan fakta data dokumentasi atau data laporan yang sejarah. Terdapat jenis sumber data sejarah telah tersedia (Saifuddin Azwar,2004:91). yang dapat digunakan, antara lain: Sumber data sekunder penelitian ini adalah MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 113 catatan-catatan yang tidak sezaman, buku- adalah teknik pengambilan sampel yang buku tentang sejarah arsitektur dan sumber pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin kepustakaan lainnya. lama D. Teknik Pengumpulan Data informasi yang didapatkan dinilai telah Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab makin banyak berhenti sampai cukup (Juliansyah Noor, 2011: 156). 2. Observasi rumusan Dalam hal ini, peneliti akan masalah penelitian (Juliansyah Noor, 2011: melakukan observasi yang bersifat non 138). Dalam penulisan sejarah, tahapan ini partisipatif yaitu pengamatan yang tidak disebut terlibat secara langsung. Adapun aspek sebagai heuristik yaitu tahap pengumpulan sumber-sumber sejarah oleh utama yang akan diobservasi adalah : peneliti. Teknik pengumpulan data yang a) Kondisi bangunan Gereja Katolik Santo digunakan dalam hal ini adalah: Cornelius di Kelurahan Pangongangan 1. Wawancara Kecamatan Manguharjo Kota Madiun. Wawancara adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan langsung informasi dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan Wawancara langsung pada bermakna antara responden, dan secara responden. berhadapan interviewer kegiatannya dengan dilakukan secara lisan (Joko Subagyo, 2004: 39). Dalam penelitian kualitatif b) Partisipasi jamaat Gereja Santo Cornelius terhadap pelestarian bangunan Gereja. c) Gaya arsitektur Gereja Katolik Santo Cornelius di Kelurahan Pangongangan Kecamatan Manguharjo Kota Madiun. d) Keadaan geografis dan masyarakat Kelurahan Pangongangan 3. Dokumentasi sebaiknya Dalam penelitian ini, akan berusaha sebaiknya digunakan wawancara terbuka mencari dokumen tentang profil Gereja yang para subjeknya tahu bahwa mereka Santo sedang diwawancarai dan mengetahui pula penduduk beragama Katolik, data jemaat maksud dan tujuan wawancara itu (Lexy J. Gereja Santo Cornelius, rencana arsitektur Moeloeng, 2011: 189). Gereja Santo Cornelius, gambaran bagian Wawancara berbagai informasi dilakukan informan dan guna data dengan mendapatkan yang otentik. Pengambilan sampel informan dilakukan dengan snowball Kota Madiun, data Gereja dan foto berkaitan makna arsitektur Gereja Santo Cornelius di Kota Madiun. E. Prosedur Penelitian Pelaksanaan kegiatan penelitian sampling, makna simbolik arsitektur Gereja Santo belum Cornelius Kota Madiun melalui beberapa diketahui secara pasti. Snowball sampling tahapan. Pertama adalah menyiapkan segala mengingat teknik Cornelius sebagian informan 114 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017 sesuatu terhadap fenomena-fenomena yang Pastor Cornelius Stiphout, SJ pada tanggal terjadi Madiun 26 Maret 1899 dipermandikan 27 anak, dan terhadap pengetahuan sejarah lokal Kota menambah jumlah umat Katolik di Madiun, Madiun. Kedua,yaitu tahap pelaksanaan yang pada waktu itu hanya berjumlah 400 dengan orang. di masyarakat cara Kota mengumpulkan dan Seluruh Karesidenan Madiun menganalisa data dengan menggunakan berpenduduk lebih dari satu juta orang, metode sejarah. Tahap ketiga, penyelesaian diantaranya 1.300 orang Eropa dan 4.000 berupa interpretasi dan historiografi. orang F. Teknik Analisis Data Katolik di Paroki Santo Cornelius Madiun Teknik analisis data juga menjadi bagian yang interpretasi tak terpisahkan dalam Perkembangan umat terus meningkat, namun tidak banyak dokumen yang mencatatnya. penelitian Pada tanggal 27 September 1982 sejarah. Menurut Sutopo (2006: 114-115) diadakan perayaan pesta perak imanat akan bergerak pada tiga komponen yaitu delapan pastor CM yang sekaligus juga yaitu perayaan hari jadi Paroki Santo Cornelius. reduksi metode dengan Tionghoa. data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Acara ini diselenggarakan di halaman SMP Santo Yusuf Madiun. Pada tahun 1981 Hasil dan Pembahasan dimulailah pemugaran kapel Santa Maria A. Profil Gereja Santo Cornelius Gereja Santo Cornelius berada di Kelurahan Pangongangan Kecamatan Manguharjo Kota Madiun. Batas wilayah Kelurahan Pangongangan; sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Madiun Lor; sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pandean dan Nambangan Lor; sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Manguharjo; sedangkan sebelah Timur Caruban dan pada tanggal 31 Oktober 1982, Gereja Stasi Santa Maria Caruban ini diberkati dan diresmikan. Pada bulan Desember di mulai pada tanggal 2 April 1989, Gereja ini diberkati oleh Uskup Surabaya, Mgr Dibyokaryono dan menggunakan nama pelindung Santo Vinsensius. Pada tahun 1989, Paroki Santo Cornelius mengembangkan pembinaan umat paroki dengan membagi daerah paroki Madiun). Gereja 1988 pembangunan Gereja Stasi di Jenangan dan berbatasan dengan Kelurahan Manguharjo (Monografi Kelurahan Pangongangan Kota Tahun Santo Cornelius Madiun mulai didirikan pada tanggal 12 Maret 1899, di sebelah barat Pastoran yang sekarang dipakai sebagai Aula Bernadus. Dari surat di Kota Madiun menjadi 3 wilayah, yaitu Wilayah Timur, Wilayah Tengah dan Wilayah Barat. Adapun wilayah timur terdiri dari Lingkungan Mojorejo, Lingkungan Klegen, Lingkungan Rejomulyo, MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 115 Lingkungan Kanigoro dan Lingkungan Santo sebagai martir pada tahun 250 dalam Yusuf Klegen. Pertumbuhan umat di wilayah pemerintahan timur berkembang pesat seiring dibukanya sementara tahta kepausan kosong. Kemudia, beberapa perumahan di wilayah itu. setelah damai, Imam Cornelius di Roma Sejak awal 1980-an, saat Pastor Paroki dijabat oleh Romo Louis Pandu, CM., Kaisar Caius. Untuk dipilih sebagai penggantinya pada tanggal 25 Maret Tahun. mulai merencanakan pembangunan gedung Pada permulaan pemerintahannya, gereja baru. Sebagai persiapan, maka di Gereja dirongrong oleh kaum bidaah yang wilayah timur mulai menyelenggarakan dipimpin oleh Novasius, seorang imam yang kegiatan peribadatan tersendiri, khusus kemudian dipilih sebagai anti Paus. Pada perayaan Natal dan Paskah. Peribadatan tahun 251 bulan April, Uskup Cartago, pertama diselenggarakan pada peringatan Siprianus sahabat Cornelius mengadakan Paskah 1989 yang dipersembahkan oleh konsili di Cartago untuk masalah tersebut. Romo ini Keputusan Konsili tersebut dikuatkan oleh diselenggarakan di halaman rumah bekas Sinode Roma yang dipimpin Paus Cornelius poliklinik Panti Bahagija di ujung timur sendiri dan ia menentukan bahwa umat Jalan yang murtad dapat diterima kembali dalam Wignyapranoto, Slamet Riyadi. CM. Acara Tempat tersebut dikenal dengan Rumah Ibadah Timur. Gereja Pada Bulan Juli 1991 mulai dibangun gedung gereja baru dan pada tanggal 6 April asal mereka bertobat. Sinode menghukum Novisiatisme dan mengucilkan pemimpinnya. 1992 gedung gereja tersebut diresmikan Pada tahun 253 Kaisar Gayus Vibius oleh Walikota Madiun, Drs. Masdra M. Yasin Trebuniaus Gallus menangkap Cornelius dan diberkati oleh Uskup Surabaya, Mgr dan Dibyakaryono. Adapun gedung gereja baru berbondong- tersebut diberi nama Mater Dei. Seiring pengadilan. Pengadilan memutuskan Paus berjalannya waktu maka nama wilayah dibuang ke Civita Vecchia tempat Bapa Paus timur diganti menjadi wilayah Mater Dei, wafat yang terkoordinasi dalam wilayah V dan kemudian dibawa kembali ke Roma dan wilayah VI di dalam Paroki Santo Cornelius. dimakamkan di B. Biografi Santo Cornelius Namanya dimasukkan dalam Doa Syukur Cornelius adalah seorang imam Agung memenjarakannya. pada Misa bondong tahun Umatnya mengikuti 253. kuburan S. bersama ke Jenazahnya Siprianus. dengan Santo penuh kedamaian, keadilan dan kemuliaan Siprianus. Pestanya dirayakan pada setiap Tuhan dengan Mahkota Kemartiran. Santo tanggal 16 September (Tondowidjojo John, Cornelius lahir di Roma pada permulaan 1998 : 281). Abad ke-3. Bapa Paus S. Fabianuss wafat 116 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017 C. Simbolisme Arsitektur Gereja Katolik Santo Cornelius Gereja ditandai dengan tabernakel. Di depan Tabernakel, Katolik Santo Cornelius terdapat altar tempat mempersembahkan perayaan Ekaristi. berada di wilayah Kota Madiun, dibangun Di samping kanan altar terdapat dengan menara dan salib di atas atapnya mimbar untuk membaca Kitab Suci yang seperti bangunan Gereja Katolik pada letaknya lebih tinggi dari mimbar sebelah umumnya. Santo kiri untuk membaca doa atau pengumuman Cornelius, karena Cornelius adalah seorang penting lainnya. Mimbar sebelah kanan imam yang bijaksana, saleh dan seorang sengaja diletakkan lebih tinggi, karena imam penuh kedamaian, keadilan dan merupakan tempat membaca Sabda atau kemuliaan Mahkota Firman Tuhan atau mimbar untuk Tuhan. Kemartiran. Oleh karena itu, sebagai umat Allah hadir dalam pembacaan Sabda-Nya Katolik menamakan Gereja tersebut dengan oleh para romo, frater, atau lektor/lektris nama Gereja Santo Cornelius. dan pemazmur, sebab mazmur termasuk Dinamakan Tuhan Gereja dengan Tanggal 27 November 2006, Gua Firman Allah sendiri. Mimbar sebelah Maria yang berada di halaman selatan kanan tersebut, sama dengan altar, sehingga gereja hendaknya tidak digunakan sembarangan. diresmikan dan diberkati oleh Administrator Keuskupan Surabaya, Romo Kalau ada pengumuman penting Yulius Haryanto, CM. Gereja Santo Cornelius atau ini dirancang untuk umum, karena Katolik menggunakan mimbar sebelah kiri yang sendiri Tabernakel letaknya lebih rendah. Di samping kiri dilengkapi dengan lampu yang menyala mimbar, ada patung Bunda Maria .Karena terus sebagai simbol Yesus Kristus cahaya itu, umat sering berdoa kepada Yesus abadi. melalui perantaraan Bunda Maria dengan berarti umum. Itu sebabnya, ketika orang masuk ke gereja, biasanya latihan, sebaiknya memandangi patung tersebut. dengan Keunikannya adalah posisi menara pengambilan air suci di depan pintu masuk yang berada di sebelah kiri pintu masuk. lalu melakukan tanda salib dan seterusnya Hampir semua bangunan gereja dengan satu bersujud. menara, Sujud didahului sekedar bukan bermaksud tata bentuknya menempatkan menghormati orang di dalam Gereja, bukan menara di sebelah kiri pintu masuk. Secara menghormati patung-patung psikologis posisi di sebelah kiri pintu masuk dalam gereja. Sujud atau berlutut itu memberi rasa aman mengingat manusia menunjukkan sikap hormat dan sembah selalu merasa lemah di sebelah kiri. sujud kepada Allah atau Yesus sendiri yang Keberadaan suatu benda yang tinggi dan salib dan sungguh hadir dalam gereja tersebut yang MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 117 menjulang di sebelah kirinya akan memberi dapat dijelaskan kesesuaiannya sebagai rasa aman. tanda yang menyimbolkan ketiga makna Makna simbolis dari penempatan tersebut dan dengan nilai-nilai tanda sesuai menara di sisi kiri adalah Allah yang dengan perwujudan-nya, yaitu perwujudan melindungi sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam manusia dengan tangan kananNya (apabila dilihat posisi altar atau unsur-unsur nirmana. mimbar adalah posisi di mana Allah hadir Perlengkapan liturgi, yaitu perabot dan memandang ke arah masuk umat, maka dan unsur dekoratif lainnya akan dibahas menara merupakan tangan kanan Allah). mengenai fungsi dan tujuannya maupun Jadi peran menara adalah sebagai tanda peletakannya. Hal-hal yang terkait dengan perlindungan Ilahi bagi umat. liturgi mengenai perlengkapannya antara Desain interior gereja Katolik adalah lain perlengkapan yang ada di area proses penataan interior suatu tempat mahakudus dan perlengkapan yang ada di ibadah dengan mengacu pada liturgi Katolik area jemaat. Perlengkapan liturgi yang ada serta bertujuan untuk mendukung aktivitas di area maha kudus, meliputi meja altar, umat dalam berliturgi. Fungsi liturgi dalam mimbar, kursi imam, kursi petugas liturgi, Gereja tersebut adalah untuk memfokuskan salib, dan lilin. Perlengkapan liturgi yang ibadat dengan menggunakan simbol-simbol ada di area jemaat, antara lain kursi jemaat, untuk membantu umat beriman menghayati kursi paduan suara. imannya, baik secara pribadi maupun bersama-sama Sebagai contoh, Katolik abumempunyai makna relevan dengan makna liturgi, yaitu di mengingatkan kefanaan yang akan dihadapi tengah ruang mahakudus sehingga mudah oleh semua orang. dilihat oleh jemaat. Peletakan seperti ini dalam sebagai Letak meja altar dalam Gereja liturgi Makna tanda liturgi Katolik dapat Santo Cornelius Kota Madiun sangat menunjang penghayatan jemaat saat diwujudkan dalam pola serta penataan terjadi dalam interior Gereja Katolik. Unsur-unsur perjamuan. desain interior dalam Gereja Katolik yang nirmana, maka letak meja altar di tengah mempunyai pola serta penataan terkait ruang mahakudus menjadi pusat perhatian dengan makna tanda liturgi adalah layout, umat. Bila dikaitkan dengan unsur-unsur elemen pembentuk ruang, perabot, dan semiotik, diperoleh nilai sebagai berikut: warna. Seluruh unsur di atas yang menjadi 1. Nilai denotatif: meja altar sebagai pusat perwujudan tanda liturgi akan ditelusuri dari ruang gereja sehingga mudah dilihat maknanya berdasarkan acuan liturgi. Dan oleh umat. diuraikan seluruh unsur fisik ruang yang pemecahan Bila roti dikaji di atas secara meja kaidah 118 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017 2. Nilai konotatif: umat dapat lebih menghayati pengorbanan Kristus dengan pada umumnya, namun tetap memenuhi makna liturgi. menyaksikan dengan jelas peristiwa pemecahan roti. mahakudus Gereja Santo Cornelius. Lilin Peletakan meja sabda di Gereja Katolik Santo Ada beberapa buah lilin di ruang Madiun yang dapat berdiri sendiri dan diletakkan di berdekatan dengan meja altar, yaitu di samping meja altar. Diletakkan dekat meja ruang mahakudus. Peletakan ini sesuai altar karena berkaitan dengan kurban dengan filosofi liturgi, dimana meja altar Kristus yang diperingati melalui pemecahan harus selalu berdekatan dengan meja sabda roti di atas meja perjamuan (meja altar). karena Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi Letak kursi jemaat dari belakang hingga saling berkaitan. Bila dikaji secara kaidah depan nirmana penurunan lantai yang ada. semiotik, Cornelius dan Kota tersebut ditempatkan di tempat khusus dikaitkan diperoleh dengan nilai-nilai unsur sebagai berikut: 1. Nilai semakin menurun mengikuti Peletakan kursi jemaat dalam Gereja Santo Cornelius Kota Madiun ini relevan tempat dengan makna liturgi Katolik karena dengna membacakan sabda sebelum peristiwa letak kursi seperti itu menjadi tanda pemecahan roti. kesatuan antara jemaat dengan Imam dan 2. Nilai denotatif: konotatif: sebagai pembacaan sabda mendukung peristiwa pemecahan roti. antar jemaat yang duduk. Kursi paduan suara berkapasitas ±30 orang, diletakkan di Tabernakel di Gereja Katolik Santo area ruang berhimpun, yaitu di bagian kiri Cornelius Kota Madiun ditanam di dinding ruang mahakudus. Kursi paduan suara ini tengah altar. Apabila tabernakel diletakkan letaknya tidak terpisah dengan ruang di dinding tengah area maha kudus, maka jemaat. Hal ini menjadi tanda partisipasi posisinya umat akan terhalang oleh pastor sehingga tidak mudah dilihat umat. Selain dengan jemaat lain sehingga mendukung jalannya Perayaan Ekaristi. itu pastor paroki juga berpendapat bahwa Wujud fisik interior Gereja Katolik Tubuh Kristus yang ada dalam tabernakel Cornelius Kota Madiun ditinjau dari sudut harus dihormati sehingga tidak etis apabila nirmana merupakan salah satu wujud dari ia membelakangi tabernakel. Oleh karena nilai-nilai Liturgi Katolik (Arsip Gereja Santo itu diputuskan tabernakel diletakkan di Cornelius). Oleh karena itu setiap unsur sebelah kiri altar agar lebih mudah dilihat seharusnya oleh ini liturgi, walaupun dengan persepsi-persepsi walaupun berbeda dengan di gereja-gereja yang berbeda baik dari pihak arsitek umat. Peletakan tabernakel disesuaikan dengan makna maupun pastor paroki. Liturgi menjadi MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 119 dasar perancangan interior sebuah gereja Maria, para Malaikat, dan pria atau katolik, walaupun dengan berbagai persepsi wanita kudus. dalam menerjemahkan tersebut, pada Gereja makna liturgi 2. Merah: lambang cinta kasih, api, darah, Katolik Santo kekuatan, dan Roh Kudus. Dipakai pada Cornelius Kota Madiun menunjukkan: hari raya Minggu Palma, Jumat Agung, 1. Ada perwujudan fisik interior yang Pentakosta, dan pesta para Martir. memiliki nilai semiotik dari makna liturgi sehingga baik secara denotatif dan konotatif harus mencerminkan makna liturgi. Hal ini dikarenakan 3. Hijau: lambang harapan, syukur dan kesuburan. Dipakai pada masa biasa 4. Ungu: lambang tobat, mati raga, wujud kesedihan, keprihatinan. Dipakai pada tersebut memang merupakan simbol masa Adven dan Pra paskah, sering juga yang mencirikan kegiatan berliturgi. pada misa arwah. 2. Perwujudan yang berbeda tetapi secara 5. Hitam: lambang duka, dan berkabung. semiotik masih mencerminkan makna Dipakai liturgi. penguburan. Hal ini dikarenakan wujud tersebut bukan menjadi simbol yang paling mencirikan kegiatan berliturgi. 6. Kuning untuk Emas: misa arwah lambang dan kemuliaan. Pemakaiannya seperti pada warna putih. 3. Perwujudan fisik interior yang berbeda Warna-warna liturgi tersebut dapat dan memiliki nilai semiotik (denotatif dilihat dan konotatif) yang tidak sesuai dengan mempersembahkan misa, khususnya stola makna liturgi. Hal ini dibuat dengan (selempang) dan kasula (pakaian paling pertimbangan wujud tersebut menjadi luar) (Hardjana dkk, 1997: 61-62). Menara simbol adaptasi dan kefleksibelan Gereja dalam bangunan gereja memiliki muatan Katolik terhadap lingkungannya sehingga simbolik sebagai suatu peringatan dan akhirnya menunjang kegiatan berliturgi. undangan Untuk menandai masa-masa dan perayaan-perayaan atau pesta-pesta pada bagi pakaian umat imam untuk ketika datang beribadah. Apalagi dengan dilengkapi oleh tertentu, Gereja mempergunakan warna- keberadaan lonceng yang kerap digunakan warna tertentu yang disebut dengan warna dalam perayaan tertentu Gereja Katolik Liturgi. Adapun warna-warna yang dipakai Santo Cornelius, pada umumnya seperti dan dengan Gereja Katolik lainnya, setiap jam- makna-maknanya adalah sebagai berikut : 1. Putih: jam tertentu lonceng Gereja dibunyikan, lambang kegembiraan, setiap pagi pada pukul 06.00 WIB, setiap kesucian,kemurnian. Dipakai hari raya siang jam 12.00 WIB, dan setiap sorenya atau pesta Tuhan Yesus Kristus, Ibu dibunyikan pada jam 18.00 WIB, dan pada 120 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017 saat diluar itu berarti tanda jam misa. umat Katolik menamakan Gereja tersebut Tujuan dibunyikan lonceng adalah untuk dengan nama Gereja Santo Cornelius. mengajak umat berdoa ke Malaikat Tuhan. Tatanan massa dilengkapi dengan salib lampu yang menyala terus sebagai simbol bukanlah hal baru dalam desain gereja. Bagi Yesus Kristus cahaya abadi. Itu sebabnya, gereja-gereja tua atau klasik, bentuk salib ketika orang masuk ke gereja, biasanya adalah bentuk yang paling umum. Salib didahului dengan pengambilan air suci di merupakan simbol identitas kristiani. Salib depan pintu masuk lalu melakukan tanda mengingatkan salib dan seterusnya bersujud. umat berbentuk Tabernakel kristiani tentang pengorbanan Kristus dan penyelamatan Sujud itu bukan bermaksud manusia. Kematian Kristus di salib adalah menghormati orang-orang di dalam Gereja, sebuah wujud pengorbanan nyata diri kasih dalam bukan menghormati salib dan patung- Kristus demi patung dalam gereja. Sujud atau berlutut itu menyelamatkan manusia. Salib juga menunjukkan sikap hormat dan sembah merupakan simbol sujud kepada Allah atau Yesus sendiri yang kemenangan dari dosa. Karena peristiwa sungguh hadir dalam gereja tersebut yang penyaliban ditandai dengan tabernakel. Kristus, umat manusia diselamatkan dari dosa (menang dari dosa). Di depan Tabernakel, terdapat altar Salib juga mengingatkan umat Kristiani tempat untuk meninggalkan hidup keduniawian Ekaristi.bentuk ruang adalah lantai sebagai dan senantiasa berbalik kepada Tuhan. tempat perabot diletakkan dan tempat perayaan berlangsungnya kegiatan ibadat. dinding Penutup sebagai tempat sumber sirkulasi, yaitu A. Kesimpulan Gereja mempersembahkan Katolik Santo Cornelius pintu, sebagai sirkulasi manusia dan berada di wilayah Kota Madiun, dibangun jendela, sebagai sirkulasi udara, cahaya, dan dengan menara dan salib di atas atapnya suara, serta sebagai penutup kegiatan yang seperti bangunan Gereja Katolik pada umumnya. Dinamakan Gereja Santo ada di dalam ruang. Elemen pembentuk ruang yang ketiga adalah plafon yang Cornelius, karena Cornelius adalah seorang memberi perlindungan area imam yang bijaksana, saleh dan seorang bawahnya maupun memberi imam penuh kedamaian, keadilan dan menekan bila plafon rendah dan kesan kemuliaan Tuhan dengan Mahkota Kemartiran. Kerena hal tersebut, sebagai yang di kesan agung bila plafon tinggi. Keunikannya adalah posisi menara yang berada di sebelah kiri pintu masuk. Secara psikologis posisi di sebelah kiri pintu MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR GEREJA SANTO CORNELIUS………| 121 masuk memberi rasa aman mengingat manusia selalu lemah di sebelah kiri. Makna simbolis penempatan menara di sisi kiri adalah Allah yang melindungi manusia dengan tangan kanan-Nya. Jadi peran menara adalah sebagai tanda B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka terdapat saran-saran sebagai berikut: 1. Pemerintah Kota Madiun:agar ikut serta menjaga tempat peribadatan khususnya Gereja Santo Cornelius yang berada di Kota Madiun sebagai bangunan yang mempunyai makna nilai-nilai sejarah di masa Kolonial Belanda. 2. Pengelola Balai Paroki Gereja Santo Cornelius: agar terus Francis D.K. Ching. 2000. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga. Gabe Huck. 2001. Liturgi yang Anggun dan Menawan. Yogyakarta: Kanisius. H. B. Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. perlindungan Ilahi bagi umat. dalam Fattah Hanurawan. 2012. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. menjaga dan merawat bangunan bersejarah pada masa Kolonial Belanda ini, dan sebagai wujud pelestarian bangunan bersejarah yang ada di Kota Madiun. 3. Penelitian selanjutnya dengan tema yang sama supaya menganalisis dengan kajian yang berbeda. Daftar Pustaka A. Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Bagoes Wirjomartono, dkk. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia: Arsitektur. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Budiono Herusatoto. 2008. Simbolisme Jawa. Yogyakarta: Ombak. Eko Budiharjo. 1991. Arsitektur dan Kota di Indonesia. Bandung: Penerbit Alumni Anggota IKAPI. Hans J. Daeng. 2000. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan Tinjauan Antropologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI). Hardjana, dkk. 1997. Mengikuti Yesus Kristus 2. Yogyakarta: Kanisius. James C. Snyder, dkk . 1985. Pengantar Arsitektur. Terjemahan Hendro Sangkoyo. Jakarta: Erlangga. Joko Subagyo. 2004. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT Asdi Mahasatya. John Tondowidjojo C.M. 1998. Pertumbuhan dan Perkembangan Cornelius Madiun 1897-1997. Surabaya: Yayasan Sanggar Bina Tama. Joyce Marcella Laurens. 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT Grasindo. Juliansyah Noor. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Lexy. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Marcel Beding, dkk. 1997. Gereja Indonesia Pasca-Vatikan II Refleksi dan Tantangan. Yogyakarta: Kanisius. Moh Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia. Parmono Atmadi. 1988. Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. R.Sutrisno. 1983. Bentuk Struktur Bangunan dalam Arsitektur Modern. Jakarta : PT Gramedia. 122 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017 Retno Sasongkowati. 2002. Ensiklopedia Sejarah Dunia Termutakhir. Depok : Lamafa Publika. Saefur Rochmat. 2009. Ilmu Sejarah Dalam Perspektif Ilmu Sosial. Yogyakarta : Graha Imu. Saifuddin Azwar. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta