ANALISA PENENTUAN HARGA POKOK TARIF IKLAN PADA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI BANJARMASIN Suzi Suzana ABSTRAK Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana Analisis Penetuan Harga Pokok Tarif Iklan pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin. Dengan penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui penentuan tarif dan pencatatan laporan keuangan yang dirasa masih belum sesuai dengan standart akuntansi biaya. Ini dapat dilihat dengan tidak adanya perhitungan harga pokok produksi dan tarif iklan dari perusahaan sehingga perusahaan tidak dapat menentukan seberapa besar dan kecilnya keuntungan dan kerugian yang di dapat, walau pun merupakan perusahaan milik pemerintah. Dalam penelitian ini digunakan dua metode yaitu metode full costing dan variabel costing sebagai perbandingan yang dapat dipertimbangan mana yang terbaik dan menguntungkan Dengan ketentuan tarif yang ada lebih kecil dari tarif yang di buat penulis baik menggunakan metode full costing atau pun variabel costing. Dan dimana pada metode full costing semua biaya dan biaya overhead baik biaya overhead variabel pada biaya overhead tetap dimasukan sedangkan pada metode variabel costing biaya overhead tetap tidak dimasukkan. Maka dari itu untuk penentuan harga pokok tarif iklan pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin akan lebih menguntungkan bila menggunakan metode full costing, dikarnakan dengan metode ini semua biaya di perhitungkan baik biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya overhead tetap dan biaya overhead variabel. yang dapat disimpulkan perusahaan mendapatkan kerugian karena tidak memperhitungkan harga pokok produksi dan tarif yang sesuai. Kata kunci : Harga Pokok, full costing dan variabel costing PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah merupakan salah satu sarana atau media komunikasi yang cukup sederhana karena hanya dengan cukup mendengarkan kita sudah bisa mengetahui informasi dari berbagai tempat. Pada umumnya yang menggunakan jasa radio adalah pemasang iklan untuk mempromosikan produknya dan pendengar untuk memperoleh informasi serta hiburan. Pengelola radio dalam mengelola siaran radio Radio yang merupakan salah satu media sosial yang khas dengan mengandalkan perpaduan antara suara dan bunyi, Yang hingga saat ini radio masih di gemari oleh masyarakat baik di daerah perkotaan atau pun di pelosok desa sebagai salah satu sarana komunikasi, selain melalui media cetak dan elektronik lainnya. Yang setidaknya radio juga 221 222 haruslah memperhatikan keinginan konsumennya agar produknya dapat diterima. Pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Peranan iklan yaitu untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk atau sebagai pemicu penjualan – penjualan cepat. Disadari atau tidak, iklan dapat berpengaruh tetapi juga dapat berlalu begitu cepat. Iklan sangat unik karena iklan dapat mencapai tujuan meskipun disampaikan dengan panjang lebar dan terkadang membingungkan. Karena kita membayar iklan maka kita dapat memilih media yang sesuai untuk pemasaran atau penayangan iklan, sehingga pesan di dalamnya dapat sampai pada kelompok saran yang dituju. Dalam proses pembuatan dan proses penyampaian iklan tentunya mempunyai tarif dan harga pokok yang sudah di tentukan. Sebagai imbalan timbal balik dari pemilik produk terhadap iklan yang dibuat dan dimuat oleh media yang di inginkan. Sementara itu perusahaan atau badan usaha yang bergerak dalam bidang industri baik itu dalam bidang jasa seperti dalam bidang periklanan, tentunya tidak terlepas dari proses produksi dan penjualan. Dengan tujuan badan usaha atau perusahaan mendirikan suatu bidang usaha adalah untuk memproduksi suatu barang atau jasa tertentu. Laporan tentang biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dalam suatu periode. dibutuhkan pengolahan data sesuai teori serta prinsip akuntansi, sehingga dapat juga digunakan dalam penentuan harga pokok produksi (HPP) yang tepat. Penentuan HPP menjadi hal yang sangat penting karena dapat menjadi hal yang menentukan pendapatan dan berkaitan dengan laba yang akan diperoleh. Penentuan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting mengingat manfaat informasi harga pokok produksi adalah untuk menentukan harga jual produk serta penentuan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses. Harga jual yang terlalu tinggi akan menjadikan produk kurang bersaing dipasar, sementara harga jual yang terlalu rendah akan tidak memberikan keuntungan bagi pengusaha. Dalam memenuhi kebutuhan konsumen sehingga nantinya dari produksi barang dan jasa tentu akan diperoleh keuntungan yang diharapkan dapat menentukan harga jual yang tepat dari proses produksi dan penyiaran iklan tersebut. Yang sudah memiliki tarif sendiri dalam proses pembuatan sampai penyiran iklan. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penentuan harga pokok tarif iklan radio pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin yang selama ini ? 2. Bagaimana penentuan harga pokok tarif iklan radio yang seharusnya diterapkan pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin ? Tujuan Penelitian 1. Mengetahui penentuan harga pokok tarif iklan yang selama ini dilakukan pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin. 2. Ingin memberikan masukan tentang penentuan harga pokok tarif iklan yang seharusnya dilakukan oleh 223 Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin . TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Biaya Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan mata uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang ataun jasa yang berguna untuk masa yang akan datang, atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi tahunan (Firdaus, 2009:22) Obyek Biaya Pada dasarnya obyek biaya adalah setiap kegiatan atau aktivitas yang memerlukan adanya pengukuran atau penentuan biayanya secara tersediri. Dengankata lain, jika pemakai informasi akuntansi ingin mengetahui berapa besarnya biaya untuk sesuatu (mengukur), maka sesuatu itu disebut sebagai obyek biaya. Penggolongan Biaya Dalam penggolongan biaya harus disesuaikan dengan tujuan dari biaya yang disajikan. Menurut Mulyadi (2007:14) ada beberapa cara penggolongan biaya yang sering dilakukan, antara lain: 1. Penggolongan biaya menurut hubungan sesuatu yang dibiayai.Dalam hubungan dengan sesuatu yang dibiayai tersebut, biaya dibagi menjadi dua golongan yaitu: a. Biaya langsung (Direct cost). b. Biaya Tidak Langsung (Indirect cost). 2. Pengolongan biaya atas dasar fungsi pokok dalam perusahaan. Pada perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu di dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu: a. Biaya Produksi Biaya Produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual Biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhaed pabrik. Biaya bahan baku tersebut yang diolah dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat diidentifikasikan secara langsung terhadap produk tertentu. Sedangkan biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya produksi yang masuk dalam kelompok biaya overhead pabrik adalah: 1) Biaya bahan penolong 2) Biaya reparasi 3) Biaya tenaga kerja tidak langsung yaitu biaya tenaga kerja yang tidak secara langsung diperhitungkan dalam memproduksi produk tertentu. 4) Biaya asuransi, yaitu biaya yang timbul sebagai akibat dari berlalunya waktu. 5) Biaya listrik. a. Kegiatan produksi dapat berjalan secara optimal, apabila biaya-biaya yang digunakan dapat dipakai secara efisien, salah satunya adalah biaya produksi. b. Biaya Pemasaran Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya pendalaman dinas, biaya gaji manajer pemasaran dan lainlain. 224 c. Biaya Administrasi dan Umum Merupakan biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan kegiatan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya telepon, biaya peralatan kantor, dan lain -lainnya. 3. Penggolongan biaya menurut perilaku dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Berdasarkan perilakunya terhadap kegiatan perusahaan biaya dapat dikelompokkan menjadi: a. Biaya Tetap (Fixed cost). Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu. Karakteristik biaya tetap adalah: 1. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan sampai dengan tingkat tertentu. 2. Pada biaya tetap, biaya persatuan akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan. Semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya per satuan. b. Biaya Variabel (Variable cost). Biaya variabel merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Elemen biaya variabel ini terdiri atas: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung yang dibayar per buah produk atau per jam, biaya overhead pabrik variabel, biaya pemasaran variabel. Karakteristik biaya variabel adalah biaya persatuan dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan. c. Biaya Semi Variabel Biaya semi variabel adalah biaya yang mempunyai unsur tetap dan variabel di dalamnya. Unsur biaya yang tetap merupakan jumlah minimal untuk menyediakan produk dan jasa. Sedangkan unsur variable merupakan bagian dari biaya semi variabel yang dipengaruhi oleh kegiatan. Karakteristik biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan. Akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding, biaya akan berbanding terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan. Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi atau products cost merupakan elemen penting untuk menilai keberhasilan (performance) dari perusahaan dagang maupun manufaktur. Harga pokok produksi mempunyai kaitan erat dengan indikator-indikator tentang sukses perusahaan, seperti misalnya: laba kotor penjualan, laba bersih. Harga pokok produksi pada dasarnya menunjukan harga pokok produk (barang dan jasa) yang diproduksikan dalam suatu periode akuntansi tertentu. Hal ini berarti bahwa harga pokok produksi merupakan bagian dari harga pokok, yaitu harga pokok dari produk yang terjual dalam suatu periode akuntansi. Pada dasarnya tujuan penentuan harga pokok produksi adalah untuk menentukan secara tepat jumlah biaya perunit produk jadi, sehingga dapat diketahui laba atau rugi suatu perusahaan per periode. Menurut Mulyadi (2007: 41) manfaat dari penentuan harga pokok produksi secara garis besar adalah sebagai berikut: 225 a. Menentukan Harga Jual Produk b. Memantau Realisasi Biaya Produksi c. Menghitung Laba Rugi Periodik d. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses yang Disajikan dalam Neraca. Metode Penentuan Harga Pokok Menurut Mulyadi (2007: 18) metode penentuan harga pokok produk adalah menghitung semua unsur biaya kerja dalam harga pokok produksi. Ada dua jenis utama dalam membebankan biaya ke produk. Kedua jenis tersebut adalah: 1. Metode penentuan Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing) metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan Harga Pokok Produksi yang biayanya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya. 2. Metode penentuan Harga Pokok Proses metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan Harga Pokok Produksi yang biayanya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu. Pada metode ini perusahaan menghasilkan produk yang homogen dan jenis produk bersifat standar. karena Harga Pokok Produksi berfungsi sebagai dasar untuk menetapkan harga jual dan laba, sebagai alat untuk mengukur efisiensi pelaksanaan proses produksi serta sebagai dasar untuk pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan. Oleh karena itu, muncul metode baru dalam perhitungan Harga Pokok Produksi yaitu: a. Metode Activity-Based Costing (ABC) System Activity-Based Costing System merupakan metode perbaikan dari Sistem Tradisional. Activity-Based Costing System ini merupakan metode perhitungan biaya yang dapat memberikan alokasi Biaya Overhead Pabrik yang lebih akurat dan relevan. Pada metode ini, seluruh Biaya Tidak Langsung dikelompokkan sesuai dengan aktivitas masing-masing, kemudian masing-masing kelompok biaya (Cost Pool) tersebut dihubungkan dengan masing-masing aktivitas dan dialokasikan berdasar aktivitasnya masing- masing. Dasar alokasi yang digunakan adalah jumlah aktivitas dalam setiap Cost Pool tersebut. Metode ini menggunakan jenis pemicu biaya yang lebih banyak sehingga dapat mengukur sumber daya yang digunakan oleh produk secara lebih akurat. Dalam menghitung unsur-unsur biaya pada harga pokok produksi terdapat beberapa pendekatan yaitu metode full costing dan variable costing. b. Metode Full costing Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang menghitung unsur biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur-unsur biaya produksi sebagai berikut: Persediaan awal Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variabel Biaya overhead pabrik tetap Total biaya produksi Persediaan akhir Harga pokok produksi xxx xxx xxx xxx xxx + xxx (xxx) xxx 226 Dengan demikian harga pokok produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum). c. Metode Variabel costing Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya menghitung biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Metode variabel costing terdiri dari unsur-unsur biaya produksi sebagai berikut: Persediaan awal Biaya bahan baku xxx Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variabel Total biaya produksi Persediaan akhir Harga pokok produksi costing biaya overhead pabrik baik yang berperilaku tetap maupun variabel dibebankan kepada produk atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya. Sedangkan dalam metode variable costing, biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk hanya biaya yang berperilaku saja. Menurut metode harga pokok penuh selisih antara tarif yang ditentukan di muka dengan Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya dapat diperlakukan sebagai penambah atau pengurang harga pokok produk yang belum laku dijual (harga pokok persediaan). Terdapat perbedaan dalam penyajian laporan rugi laba antara metode harga pokok penuh dan metode harga pokok variabel, terutama dasar yang digunakan dalam klasifikasi biaya. xxx xxx xxx + xxx (xxx) xxx Dengan demikian harga pokok produksi yang dihitung dengan pendekatan variabel costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variable (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya non produksi variabel (biaya pemasaran variabel, dan biaya administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biayaoverhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap). Metode full costing maupun variable costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi. Menurut (Subagyo, 2006) perbedaan metode tersebut adalah terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku tetap. Dalam full Iklan Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan. Dan iklan juga menegaskan empat pokok batasan, yaitu: 1. Penyajian gagasan terhadap barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan berdasarkan konsep produknya. 2. Iklan ditujukan kepada khalayak, yaitu iklan dapat menjangkau masyarakat kelompok besar yang dipersempit menjadi kelompok pasar. 3. Iklan mempunyai sponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan yang membiayainya. 227 4. Iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam penyebaran, penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan. Keuntungan Iklan Radio Salah satu keuntungan utama dari iklan radio adalah bahwa biayanya yang sangat efektif. Terutama bagi mereka dengan usaha bisnis baru, menyimpan uang adalah yang terpenting. Iklan radio adalah salah satu media termurah iklan. Meskipun karya-karya besar dihasilkan dari media lainnya, namun manfaat iklan radio untuk periklanan cukup besar dapat digunakan secara efektif.( http://notasimediaerni.com;2011 ) METODE PENELITIAN Teknik Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitan ini penulismenggunakan beberapa metode pnelitian sebagai berikut : Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara peninjauan secara langsung ke obyek penelitian dengan maksud untuk mencari data dan informasi yang dibutuhkan yaitu dengan cara : a. Observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung untuk mempelajari dan memahami mengenai akuntansi perusahaan untuk mendapatkan gambaran yang lebihjelas sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas. b. Wawancara yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pimpinan maupun seluruh staf karyawan. c. Dokumenasi yaitu cara pengumpulan data dengan hasil pencatatan yang telah dilakukan oleh perusahaan baik administrasi, akuntansi kegiatan produksi dan sebagainya sehubunga dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dari buku – buku litelatur atau teori – teori yang berhubungan dengan permasalahan dan dalam buku – buku tersebut minimal keluaran tahun 2005 ke atas. Selain itu buku tersebut dipakai sebagai acuan penelitian berlangsung. Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa deskriftif. Analisa deskriftif adalah teknik analisa dengan membandingkan dari data yang diperoleh diperusahaan yang merupakan objek penelitian denga teori –teori akuntansi yang relevan dengan masalah yang dibahas. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Objek Penelitian RRI Banjarmasin ada sejak tahun 1950. Dengan disahkannya Undang Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, RRI saat ini berstatus Lembaga Penyiaran Publik.Pasal 14 Undang Undang Nomor 32/2002 menegaskan bahwa RRI adalah Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi melayani kebutuhan masyarakat. RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial yang berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional. Aktivitas Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin 228 Dalam menjalankan aktivitasnya Lembaga Penyiaran Publik memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran radio yang mengjangkau seluruh wilayah NKRI. (PP.12/2005. Ps. 4). Data produksi yang diperoleh pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperlancar proses data penelitian, antara lain : Daftar tarif iklan yang sudah di tentukan pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin dan data daftar siaran spot iklan, Biaya kontrak iklan selama 1 tahun, dan kurang dari 1 tahun pada tahun 2012, dan yang dapat di lihat pada table berikut Hasil Penelitian 1. Data Produksi Tabel 1 DAFTAR TARIF DAN JAM TAYANG IKLAN 1 PRIME TIME 06.00 - 09.00 Wita 19.00 - 23.00 Wita 60 detik Rp 35.000 60 detik Rp 35.000 390 kali 90 kali Rp.13.650.000; Rp. 3.150.000; REGULAR TIME 09.00 - 15.00 Wita 15.00 - 19.00 Wita 60 detik Rp 35.000 60 detik Rp 35.000 180 kali 240 kali Rp. 6.300.000; Rp. 8.400.000; TIME SIGNAL 07.00 Wita 13.00 Wita 30 detik Rp 75.000 60 detik Rp 100.000 - 3 TARIF Rp PUKUL 2 DURASI PER BLN MINIM TAYANG NO Total 900 kali Rp. 31.500.000; Sumber : Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin Tabel 2 DAFTAR SIARAN SPOT IKLAN NO JAM SIAR MNT 1 07.10 - 07.12 07.10 MATERI IKLAN Sopt PDAM NO JAM SIAR MNT MATERI IKLAN 8 12.55 - 12.57 12.55 Sopt Bank Muamalat 229 2 3 4 07.41 - 07.43 07.55 - 07.57 08.26 - 08.28 07.11 Sopt Bank Muamalat 12.56 07.12 Sopt Orion 12.57 Sopt Sarimi 07.41 Sopt UD Prima Disel 07.55 Sopt Suzuki 07.42 Sopt Suzuki 07.56 07.43 Sopt Sarimi 07.57 Sopt UD Prima Disel 07.55 Sopt PDAM 16.55 Sopt Jinggel BKKBN 07.56 Sopt STNK Keliling 16.56 07.57 Sopt Jinggel BKKBN 16.57 08.26 Sopt STNK Keliling 9 15.40 - 15.42 10 16.55 - 16.57 11 17.15 - 17.17 08.27 5 08.55 - 08.57 08.28 Sopt PDAM 08.55 Sopt Suzuki 12 18.55 - 18.57 08.56 6 10.04 - 10.06 11.10 - 11.12 08.57 Sopt Sarimi 10.04 Sopt Jasa Raharja 13 17.16 Sopt Jasa Raharja 17.17 Sopt STNK Keliling 18.55 Sopt Orion 19.58 - 19.60 18.57 Sopt Air Mineral Amanah 19.58 Sopt UD Prima Disel 19.59 10.06 Sopt Air Mineral Amanah 11.10 Sopt Bank Muamalat 14 20.26 - 20.28 11.11 11.12 17.15 18.56 10.05 7 Sopt Air Mineral Amanah 19.60 Sopt Jasa Raharja 20.26 Sopt Orion 20.27 Sopt BKKBN 20.28 Sumber : Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin Tabel 3 Biaya kontrak iklan selama 1 tahun pada tahun 2012 No. 1 2 3 4 5 Keterangan lama kontrak CV.Orion 1 tahun UD. Prima Disel 1 tahun Suzuki 1 tahun Air Mineral Amanah 1 tahun Sarimi 1 tahun Total 5 tahun Sumber : Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin Jumlah Tarif Rp.37.800.000; Rp.37.800.000 Rp.37.800.000 Rp.37.800.000 Rp.37.800.000 Rp.189.000.000; Tabel 4 Biaya kontrak iklan kurang dari 1 tahun pada tahun 2012 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Keterangan Bank Muamalat Bank Jawa Barat Bank Kal Sel Jasa Raharja Kompor hock BKKBN PDAM PT. Askes Indomikl Teh pucuk harum Garuda Indonesia KIA Motor lama kontrak 3 bulan 3 bulan 3 bulan 3 bulan 3 bulan 3 bulan 3 bulan 3 bulan 3 bulan 3 bulan 3 bulan 3 bulan Tarif 1 bulan Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 3.150.000; 3.150.000; 3.150.000; 3.150.000; 3.150.000; 3.150.000; 3.150.000; 3.150.000; 3.150.000; 3.150.000; 3.150.000; 3.150.000; Jumlah Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 9.450.000; 9.450.000; 9.450.000; 9.450.000; 9.450.000; 9.450.000; 9.450.000; 9.450.000; 9.450.000; 9.450.000; 9.450.000; 9.450.000; 230 13 14 15 16 17 18 19 Kemenhum 3 bulan Rp 3.150.000; STNK Keliling 3 bulan Rp. 3.150.000; PT.BAF cabang Bjm 3 bulan Rp. 3.150.000; PT.Nusantara IM 3 bulan Rp. 3.150.000; STMIK Banjarmasin 3 bulan Rp. 3.150.000; STIKES Muhammadiyah 3 bulan Rp. 3.150.000; STKIP PGRI Banjarmasin 3 bulan Rp. 3.150.000; Total Rp.59.850.000 Sumber : Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin Rp. 9.450.000; Rp. 9.450.000; Rp. 9.450.000; Rp. 9.450.000; Rp. 9.450.000; Rp. 9.450.000; Rp. 9.450.000; Rp. 179.550.000; Tabel 5 Data Produksi Iklan Pada Tahun 2012 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Iklan yang dibuat STNK Keliling PT. Nusantara IM PT .Askes PT. Jasa Raharja BKKBN PDAM Bank Muamalat STKIP PGRI Banjarmasin PT. BAF Cabang Banjarmasin STMIK Banjar baru Air Mineral Amanah KIA Motor STIKES Muhammadiyah Bank Kal Sel Teh pucuk Harum Total Tarif yang dikenakan Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp. 350.000; Rp.5.250.000; PPN 10 % 10 % 10 % 10 % 10 % 10 % 10 % 10 % 10 % 10 % 10 % 10 % 10 % 10 % 10 % 10 % Jumlah Rp. 315.000; Rp. 315.000 Rp. 315.000 Rp. 315.000 Rp. 315.000 Rp. 315.000 Rp. 315.000 Rp. 315.000 Rp. 315.000 Rp. 315.000 Rp. 315.000 Rp. 315.000 Rp. 315.000 Rp. 315.000 Rp. 315.000 Rp. 4.725.000; Sumber : Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin Biaya Tarif Iklan Dan Produksi a. Biaya Tarif Iklan Biaya yang dikenakan dalam setiap 60 detik penyiaran atau satu kali penyiaran iklan tersebut dikenakan biaya sebesar Rp.35.000; dari sekian banyak produk diperkirakan minimal ada 3 kali penyiaran iklan dalam satu hari untuk satu iklan. Tentunya dengan lama kontrak iklan yang berbeda beda pula dari kontak iklan dalam waktu satu tahun, sampai minimal selama 3 bulan, adapun perincian dari tarif Rp.35.000 yaitu : Adnministrasi Biaya pemutaran iklan Rp. 5.000; Rp.10.000; Biaya perekaman Ke untungan Rp.15.000; Rp. 5.000; + Rp.35.000; Dan perhitungan tarif iklan sebagai berikut : - 1 kali Rp 35.000; untuk 1 buah iklan - 1 iklan dalam sehari minimal 3 kali penayangan - Maka 3 x Rp. 35.000; = Rp. 105.000; per hari untuk 1 iklan - Dari data yang di dapat pada tahun 2012 dalam 1 hari kurang lebih ada 10 iklan yang ditayangkan, maka 10 x 3 kali tayang = 30 kali tanyang per sehari, dan 231 30 kali tayang x 30 hari = 900 kali tayang dalam 1 bulan - Maka : 30 kali tayang x Rp.35.000 = Rp.1.050.000; per hari 900 kali tayang x Rp. 35.000; = Rp. 31.500.000 per bulan b. Biaya Produksi Iklan Dalam pembuatan sebuah iklan tentunya mempunyai biaya produksi yang dikeluarkan untuk satu kali produksi iklan pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin yaitu, untuk biaya produksi pembuatan satu buah iklan sudah ditetapkan tarif biaya produksi sebesar Rp.350.000; dan setiap pembuatan produksi iklan akan dikenakan potongan PPN sebesar 10% untuk setiap produksi. Maka : Rp. 31.500.000; x 10% = Rp.315.000; sehingga dana yang tersisa setelah pemotongan PPN yaitu sebesar Rp.31.185.000;. Selain biaya produksi ada pula biaya pembuatan naskah yang merupakan salah satu komponen dari sebuah produksi yaitu sebuah naskah yang digunakan sebagai acuan dalam sebuah produksi iklan yang juga merupakan bahan pokok dalam sebuah iklan, sehingga dapat terbentuk sebuah skenario yang merupakan jalan cerita dalam percakapan pada sebuah iklan sehingga dapat terbentuk sebuah iklan. Dan pada naskah tersebut juaga dibuat dari beberapa komponen baik dari nara sumber untuk pembuatan iklan agar sesuai dengan permasalahan yang akan di iklankan dan keperluan lain nya yang tentunya semua itu pun di perlukan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung itu semua maka biaya yang dikenakan yaitu adalah sebagai berikut : Tabel.6 Biaya Pembuatan Naskah Iklan Radio Pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin No 1 2 3 4 5 Uraian Biaya penulis naskah Biaya nara sumber Biaya atk Biaya peralatan Biaya transport total Biaya 1 buah naskah Rp. 100.000; Rp. 50.000; Rp. 15.000; Rp. 25.000; Rp. 10.000; Rp. 200.000; Sumber : Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin Dan pada tabel 4.8 diatas dapat dilihat uaraian dari biaya biaya dalam pembuatan naskah yaitu seperti biaya penulis, nara sumber,atk,peralatan,dan transport yang diamana total dari keseluruhan biaya tersebut yaitu Rp.200.000; untuk biaya pembuatan satu buah naskah dan seperti diketahui pada tabel sebelumnya yaitu pada tabel 4.7 Pada data produksi iklan tahun 2012 menunjukkan dalam setahun ada 15 buah produksi iklan maka bila dihitung yaitu 15 iklan x Rp. 200.000; = Rp. 3.000.000; setahun Rp. 3.000.000; : 12 = Rp.250.000; sebulan 232 Maka dalam setahun jika satu buah naskah dikenakan biaya sebesar Rp.200.000; maka untuk 15 buah naskah yang ada dalam tahun 2012 yaitu Rp.3.000.000; untuk satu tahun dengan penerimaan ada 15 buah naskah iklan. c. Biaya Tenaga Kerja Yang Terkait Dengan Iklan Ada pun tenaga kerja karyawan yang terkait dengan iklan, baik tenaga keja langsung maupun tenaga kerja tidak langsung pada Lembaga Pelayanan Publik RRI Banjarmasin yaitu sebagai berikut Tabel 7 Daftar Tenaga Kerja Langsung No 1 2 Kerabat kerja Upah Rp. 50.000; Produser Pengisi acara atau narator ( 2 orang x Rp.25.000; ) Rp. 50.000; 3 Teknisi Rp. 20.000; 4 Musik derektor Rp. 25.000; 5 Pengarah acara Rp. 30.000; 6 Limen (pencari iklan) Rp. 15.000; Total Rp.190.000; Sumber : Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin Dari tabel diatas dapat diketahui siapa saja yang termasuk dalam tenaga kerja langsung yang langsung terkait dalam proses produksi dalam iklan yaitu produser, pengisi acara atau narator, teknisi, musik derektor, pengarah acara dan limen. dapat dilihat total dari pendapatan tenaga kerja langsung yaitu Rp. 190.000;, untuk satu kali produksi iklan. Pada tahun 2012 ada 15 kali produksi iklan maka upah tenaga kerja langsung setahun = 15 X Rp. 190.000 = Rp. 2.850.000; setahun , dan bila dihirung per bulan = Rp. 2.850.000; : 12 = Rp. 237.500; sebulan nya Tabel 8 Daftar Tenaga Kerja Tidak Langsung N o Jabatan Nama 1 Kepala Stasiun (produser exekutif ) 2 Kepala Bidang Layanan Dan Usaha Kepala seksi pengembangan usaha 3 4 5 6 7 8 9 10 Kepala Bidang sumber daya Teknologi Kepala Seksi Teknik Studio Dan Multimedia Kepala Bidang Program Siaran (produser) Kepala Seksi Perencanaan & Evaluasi Program Kepala Seksi Programa 1 Kepala Seksi Programa 2 Kepala Seksi Programa 4 TOTAL Sumber : : Banjarmasin Gol Per Bulan Per hari Lasi IV b Rama M.M Nauval III d Saupala Dra. III d Normalina wati Bahriansy IV a ah Rp.6.408.200; Rp. 213.606; Rp.4.532.400; Rp.151.080; Rp.3.641.000; Rp.121.360; Rp.4.815.800; Rp.160.527; Mutasin III c Rp.4.033.800; Rp. 134.640; Drs. Said Abdilah IV a Rp.5.090.100; Rp.169.670; Noor Syarifah. SH M. Fauzi III d Rp.3.585.200; Rp.119.507; III c Rp.4.135.100; Rp.137.837; Widi Gunawan Fauziah III b Rp.3.546.300; Rp.118.210; III d Rp.3.662.200; Rp.122.073; Rp.43.450.100; Lembaga Penyiaran Publik Rp.1.448.510; RRI Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai tenaga kerja tidak langsung yang berkaitan dengan iklan dan sesuai denga jabatan dan golongannya. Dari tabel di atas dapat diketahui total dari gaji karyawan pada biaya tenaga kerja tidak langsung dalam satu bulannya adalah Rp. 43.450.100 dan kemudian juga dihitung dalam hitungan perhari totalnya yaitu Rp. 1.448.510,-. d. Penyusutan Peralatan Adapun penyusutan dari peralatan yang terbagi pada beban biaya produksi siaran dan iklan dan beban biaya perlengkapan. Yang dilakukan penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu sebagai berikut : 233 Tabel.9 Beban Biaya Produksi Siaran Dan Iklan No 1 2 3 4 5 Nama Harga Peralatan Ruang Rp. siaran 50.000.000; Rp. Mixer 80.000.000; Rp. Komputer 5.000.000; Rp. Modem 2.000.000; HIBRID Rp. telephone 1.000.000; Rp.138.000.0 Total 00; Penyusutan Rp.10.000.000; Rp.16.000.000; Rp. 1.000.000; Rp. 400.000; Rp. 200.000; Rp.27.600.000; Penyusutan per bulan Rp. 833.333; Rp. 1.333.333; Rp. 83.333; Rp. 33.333; Rp. 16.667; e. Biaya Overhead Komponen biaya overhead tetap yang ter diri dari biaya telpon, biaya penyusutan, baik penyusutan beban biaya produksi siaran dan penyusutan iklan dan beban biaya perlengkapan. Dan komponen biaya dari overhead variabel juga terdiri dari biaya listrik yang diperhitungkan dalam biaya overhead. Untuk menghitung biaya overhed pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin adalah sebagai berikut Rp. 2.299.999; Tabel 11 Biaya Overhed Per Bulan Pada Tahun 2012 Sumber : diolah penulis Tabel 10 Komponen biaya Beban Biaya Perlengkapan Biaya per bulan Biaya overhead tetap N o 1 2 Nama Peralatan Harga Radio Tape dan CD player Rp 600.000; Microphone Rp 500.000; Penyusutan Penyusuta n per bulan Rp..120.000; Rp 10.000; Rp. 100.000; Rp. 8.333; Rp.37.500.000; Biaya peyusutan : - Penyusutan beban biaya produksi siaran dan iklan - penyusutan beban biaya perlengkapan Rp. 2.299.999; Total biaya overhead tetap Rp. 25.217; Rp.39.825.216; Biaya overhead Variabel 3 Headphone s Rp 250.000; Rp. 50.000; Rp. 4.167; 4 Flasdhisk Rp.150.000; Rp. 30.000; Rp. 2.500; 5 Kaset Rp. 10.000; Rp. 2.000; Rp. 167; 6 Compact Disk Rp Rp. 600; Rp. 50; Total Biaya telpon 3.000; Rp. 1.513.000; Rp.302.600; Rp. 25.217; Sumber : diolah penulis Setelah dilakukan penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus maka diketahui hasil penyusutan peralatan atau perlengkapan siaran radio dan iklan, dengan memebagi bagian peralatan menjadi dua yaitu pada penyusutan beban biaya produksi siaran dan iklan dengan total penyusutan per bulan Rp. 2.299.999; dan pada penyusutan beban biaya perlengkapan dengan total penyusutannya sebesar Rp. 25.217; Biaya listrik Rp. 35.000.000; Total biaya ovehead variabel Rp. 35.000.000; Total biaya Rp. 74.825.216; Sumber : diolah penulis Berdasarkan perhitungan biaya overhed di atas dapat dilihat total biaya overhed tetap dengan perhitungan biaya telpon dan biaya penyusutan per bulan sebesar Rp.39.825.216; dan total biaya overhed variabel dengan perhitungan biaya listrik per bulan yaitu : Rp. 35.000.000;, total biaya overdead yaitu : Rp. 74.825.216; per bulannya. 234 Pembahasan Penentuan Harga Pokok Tarif Iklan Radio Pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin Perhitungan tarif iklan yang ditentukan pada lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 12 Tarif Iklan Pada lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin No. 1 2 3 4 Uraian Administrasi Biaya pemutaran iklan Biaya perekaman Lain –lain Total Jumlah Rp. 5.000; Rp.10.000; Rp.15.000; Rp. 5.000; Rp. 35.000; Sumber :Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin Pada tabel diatas dapat diketahui tarif iklan yang ditentukan dari lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin yaitu Rp. 35.000; yang merupakan sebagai tarif untuk satu kali penayangan iklan . Perhitungan Harga Pokok Tarif Iklan Radio Yang Seharusnya Pada lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin 1. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Variabel Costing Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode variabel costing yang dapat di peroleh dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead yaitu biaya overhead variabel pada biaya listerik dan telpon selama sebulan pada tahun 2012 yang dapat dilihat pada tabel 4.27 sebagai berikut : Tabel 13 Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Variabel Costing Perbulan Pada Tahun 2012 Komponen biaya Total biaya Biaya bahan baku - Biaya pembuatan naskah Rp 250.000; Rp 237.500; - biaya listrik Rp 35.000.000; - biaya telpon Rp. 37.500.000; harga pokok produksi Rp 72.987.500; Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead : biaya overhead variabel Sumber : data diolah oleh penulis Pada tabel diatas dapat diketahui perhitungan dengan menggunakan metode variabel costing dapat dilihat harga pokok produksi sebesar Rp. 72.987.500; perbulan yang terdiri dari biaya bahan baku sebesar Rp. 250.000; dan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 237.500; dan dengan biaya overhead variabel, yaitu pada biaya listrik sebesar Rp. 35.000.000; dan biaya telpon sebesar Rp. 37.500.000 Berikut adalah perhitungan untuk mengetahui harga pokok tarif iklan dengan menggunakan metode variabel costing yaitu : Harga pokok produksi / tarif Rp = 72.987.500; 900 = Rp. 81.097,22; Jika dibulatkan menjadi Rp.81.100; 2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Yang Seharusnya Pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin Perhitungan harga pokok produksi yang seharusnya di gunakan pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin yaitu dengan menggunakan metode Full 235 costing di peroleh dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead, dan perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.28. berikut ini : Tabel 14 Perhitungan Harga Pokok Produksi Yang Seharusnya Lembaga Dengan Komponen biaya Total biaya Biaya bahan baku - Biaya pembuatan naskah Biaya tenaga kerja langsung Perhitungan Harga Pokok Tarif Iklan Antara Metode Variabel Costing dengan Full Costing Dengan menggunakan perhitungan dengan metode full costing dan dengan metode variabel costing dapat lihat bagaimana hasil yang di dapat diantara kedua metode tersebut maka dapat dilihat yaitu pada tabel 4.29 , sebagai berikut : Rp 250.000 Rp 237.500 Tabel 15 Perbandingan perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Dan Metode Variabel Costing Biaya overhead : Komponen biaya Biaya overhead variabel - biaya listrik Rp 35.000.000; - biaya telpon Rp 37.500.000 Biaya overhead tetap penyusutan biaya produksi siaran dan iklan - penyusutan biaya perlengkapan Total harga pokok produksi 2.299.999 Rp 25.217 Rp 75.312.716 ; Metode Full Costing Sumber : diolah oleh penulis Variabel Costing Biaya bahan baku - Biaya pembuatan naskah Biaya tenaga kerja langsung Rp Full Costing Rp. 250.000 Rp. 250.000 Rp. 237.500 Rp. 237.500 Biaya overhead : Biaya overhead variabel - biaya listrik Rp. 35.000.000 Rp. 35.000.000 - biaya telpon Rp.37.500.000 Rp. 37.500.000 Biaya overhead tetap - penyusutan biaya produksi siaran dan iklan Rp. 2.299.999 Dengan mengguanakan metode - penyusutan biaya perlengkapan Rp. 25.217 full costing dapat di ketahui harga pokok produksi sebesar Rp. 75.312.716;, perbulan yang terdiri Total harga pokok produksi Rp 75.312.716; Rp 72.987.500; dari biaya bahan baku sebesar Rp. Sumbe Sumber : diolah oleh penulis 250.000; dan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 237.500; dan dengan biaya overhead variabel, yaitu Pada tabel diatas dapat dilihat pada biaya listrik sebesar Rp. perhitunghan dengan menggunakan 35.000.000; dan biaya telpon Rp metode full costing yaitu Rp. 37.500.000; biaya overhead tetap 75.312.716; sedangkan dengan yang terdiri dari penyusutan, baik menggunakan metode variabel penyusutan beban biaya produksi costing yaitu Rp 72.987.500; dan bila siaran dan iklan Rp 2.299.999; dan dihitung selisih antara metode full penyusutan beban biaya costing dan variabel costing sebesar perlengkapan sebesar Rp 25.217. Rp. 2.334.216; yaitu dari total harga Berikut adalah perhitungan untuk pokok produksi pada metode Full mengetahui harga pokok tarif iklan costing senilai Rp. 75.312.716; - Rp dengan menggunakan metode full 72.987.500; dari hasil total harga costing yaitu : pokok produksi pada metode varibel Rp. 75.312.716;, Harga pokok produksi / tarif = 900 costing. Dan dimana pada metode full = Rp. 83.680,7 costing semua biaya dan biaya dibulatkan menjadi Rp.83.700; overhead baik biaya overhead 236 variabel pada biaya overhead tetap dimasukan sedangkan pada metode variabel costing biaya overhead tetap tidak dimasukkan. Dan dalam perhitungan harga pokok untuk tarif iklan didapat hasil dengan menggunaka metode full costing senilai Rp.83.700; untuk sekali penayangannya, jika di bandingkan dengan tarif yang ada pada Lembaga Penyiaran Publik RRI banjarmasin untuk tarif iklan nya sebesar Rp. 35.000; untuk sekali penayangan, maka dapat disimpulkan dalam metode full costing mengalami kerugian dengan selisih sesar Rp. 48.700;, lebih besar dari tarif yang di tetapkan sebelumnya. Sedangkan pada metode variabel costing mengalami hal yang sama yaitu sebesar Rp 72.987.500; maka jika dihitung selisih diantara tarif sebelumnya adalah Rp.81.100; dikurang tarif yang sudah di tentukan yaitu sebesar Rp 35.000; maka hasilnya Rp.46.100; untuk selisih dari menggunakan metode variabel costing. Dan dari ini dapat dilihat perhitungan yang dilakukan dengan metode full costing lebih besar dari pada menggunakan metode variabel costing, maka dari itu untuk penentuan harga pokok tarif iklan pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin akan lebih menguntungkan bila menggunakan metode full costing, dikarnakan dengan metode ini semua biaya di perhitungkan baik biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya overhead tetap dan biaya overhead variabel. Kesimpulan Penentuan harga pokok tarif iklan radio yang seharusnya diterapkan pada Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin yaitu dengan memperhitungkan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing karena dengan menggunakan metode full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang menghitung semua usnur biaya yang ada seperti pada unsur biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dan dalam kata lain dengan metode full costing seluruh biaya yang dikeluarkan dapat diketahui, dan bagi Lembaga Penyiaran Publik RRI Banjarmasin agar dapat menjadikan bahan pertimbangan dalam bagaimana menentukan harga pokok terhadap tarif iklan yang sesuai dan lebih menguntungkan dari tarif sebelumnya. Saran Perusahaan seharusnya memperhitungkan harga pokok produksi dan menggunakan metode perhitungan yang benar sehingga dapat menentukan tarif yang seharusnya agar tidak mengalami kerugian dalam penentuan tarif iklannya. DAFTAR PUSTAKA Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya Buku 1 Edisi 14. Salemba Empat, Jakarta Dunia, Firdaus Ahmad dan Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Kedua.Penerbit Salemba Empat, Jakarta Erni , Jenis – jenis Iklan, .http://notasimediaerni.com 18 maret 2010 Horngren, et al. 2008. Akuntansi Biaya Jilid 1. Erlangga, Jakarta Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya. BPFE-UGM, Yogyakarta Raiborn&Kinney. 2011. Akuntansi Biaya: Dasar dan Perkembangan.Salemba Empat, Jakarta Witjaksono, Armanto. 2006. Akuntansi Biaya. edisi pertama. cetakan pertama. Penerbit Graha Ilmu.Yogyakarta.