kontribusi pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah di

advertisement
KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI
KABUPATEN BANJAR PADA DINAS PENDAPATAN
KABUPATEN BANJAR
Noordiyati
ABSTRAK
Optimalisasi penerimaan Pajak Hotel dalam meningkatkan Pajak Daerah masih
rendah. Mengingat Pajak Hotel potensinya sangat signifikan dan jumlahnya besar dalam
meningkatkan penerimaan Pajak Daerah secara keseluruhan. Diperlukan upaya yang lebih
intensif dalam upaya mensosialisasikan tentang pajak untuk meningkatkan penerimaan
Pajak Hotel. Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Banjar harus mampu
mengoptimalkan Penerimaan Pajak Hotel melalui nilai potensi yang ada sebagai salah satu
alternatif sumber pembiayaan pemerintah, pembangunan, dan kemasyarakatan yang
menjadi tanggung jawab dalam berotonomi daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut maka Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar perlu
memikirkan secara serius masalah-masalah yang erat hubungannya dengan Pajak Hotel,
dan berusaha melakukan upaya demi mengoptimalkan peningkatan penerimaan pajak
sehingga Pajak Hotel dapat berperan dalam memberi kontribusi yang besar dalam
meningkatkan Pajak Daerah secara khusus dan Pendapatan Asli Daerah secara umum
Kata Kunci : Pajak Hotel, Pendapatan Asli Daerah
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembangunan daerah perlu
dijalankan atau
dikembangkan
sebagai salah satu upaya penting
untuk
mewujudkan
kehendak
otonomi yang luas, nyata dan
bertanggung jawab. Dengan otonomi
semacam ini diharapkan agar daerah
otonom tidak hanya menerima bantuan
subsidi dari pusat, tetapi dituntut juga
untuk mengali potensi dan sumber
keuangan baru serta sumber-sumber
Pendapatan Asli Daerahnya, yang
tidak
bertentangan
dengan
kepentingan nasional sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku,
sehingga
pembiayaan
kegiatan
pemerintah
dan
pembangunan
tersebut
dapat
mendukung terwujudnya
otonomi
daerah yang luas dan nyata serta
bertanggung jawab.
Sumber-sumber
pendapatan
daerah
pada
dasarnya
dapat
dikatagorikan
menjadi
2
(dua)
kelompok, yaitu kelompok pertama
merupakan Pendapatan Asli Daerah
yang
terdiri
dari pajak daerah,
retribusi daerah, hasil perusahaan
daerah dan lain-lain pendapatan
daerah
yang
sah.
Sedangkan
kelompok kedua yaitu
pendapatan
yang
merupakan
pemberian
pemerintah
termasuk
sumbangan
pemerintah pusat dan daerah tingkat I
serta sumbangan lainnya yang telah
diatur
dengan
undang-undang.
Diantara sumber-sumber pendapatan
tersebut,
hasil
pajak
daerah
merupakan sumber pendapatan yang
sangat pontensial dan memegang
peranan yang sangat penting dalam
peningkatan Pendapatan Asli Daerah,
disamping
sumber-sumber
pendapatan daerah lainnya.
248
249
Salah satu jenis pajak daerah
yang ada pada sebagian pemerintah
kota/ kabupaten mempunyai kontribusi
yang cukup besar yaitu kurang lebih
2%
rata-rata
pertahunnya
bagi
penerimaan asli daerah adalah pajak
hotel. Begitu juga dengan Kabupaten
Banjar sebagai daerah tingkat II dan
sekaligus ibukota Propinsi Kalimantan
Selatan juga memerlukan pembiayaan
pembangunan
dan
pemerintahan
dalam pelaksanaan otonomi daerah
yang
salah
satunya
diperoleh
dengan
mengadakan pemungutan
pajak
hotel.
Kabupaten Banjar
merupakan daerah yang sedang
berkembang serta merupakan pusat
pemerintahan dan pembangunan.
Sasaran peningkatan sumber
pendapatan daerah yang berasal
dari pajak hotel memiliki dua arti
strategis yaitu
sebagai
sumber
pembiayaan pembangunan daerah
dan sebagai salah satu komponen
dalam
melaksanakan
otonomi
daerah. Efektivitas penerimaan pajak
hotel terhadap pajak daerah perlu
dilakukan mengingat jumlah target
penerimaan yang ditetapkan setiap
tahun anggaran relatif lebih kecil
dikarenakan jumlah hotel di Kabupaten
Banjar yang sedikit dengan jumlah
hotel sebesar 7 dibandingkan potensi
yang dimiliki dari pajak hotel untuk
pemerintah
Kabupaten
Banjar.
Kesenjangan antara potensi dan target
yang telah ditentukan menyebabkan
kecilnya
jumlah
penerimaan
Pendapatan Asli Daerah sebagai
sumber pembiayaan pembangunan,
yang berimplikasi
pada
para
pengambil keputusan yang sulit
melakukan
perencanaan
sumber
pembiayaan
secara
lebih
baik,
sehingga
upaya
percepatan
pelaksanaan pembangunan dapat
terhambat dan otonomi daerah tidak
dapat berjalan sebagaimana yang
diharapkan.
Upaya peningkatan Pendapatan
Asli Daerah harus dilakukan secara
terintegrasi dan terkordinasi dari
keseluruhan
sistem
penerimaan
daerah.
Upaya
tersebut
efektif
apabila
diketahui
sumber
penyebabnya. Oleh sebab itu harus
ditemukan sumber penyebab masalah
pokok
dari kecilnya penerimaan
pendapatan daerah yang merupakan
langkah pertama yang harus dilakukan
untuk
memperoleh
alternatif
pemecahan masalah. Oleh sebab itu
perlu metode perhitungan untuk
melihat sejauh mana pajak Hotel yang
merupakan salah satu komponen
Pajak
Daerah
Kabupaten Banjar
memberikan
sumbangannya atau
kontribusi bagi Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Banjar.
Penulis dalam mengambil judul
Kontribusi Pajak hotel
Terhadap
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten
Banjar
adalah untuk menjelaskan
kontribusi penerimaan Pajak Hotel
terhadap perolehan Pendapatan Asli
Daerah, khususnya pada Pemerintah
Daerah dan juga hasil penelitian ini
diharapkan
dapat memberikan
manfaat
tidak
saja bagi subjek
permasalahan yang relevan dengan
administrasi publik,
khususnya
administrasi keuangan daerah yang
menjadi tema dan ruang lingkup
penelitian ini, mencangkup disiplin
ilmu lainnya yang berhubungan
dengan penelitian ini. Selain itu,
penelitian ini juga diharapkan dapat
memberikan
pengertian
kepada
pemilik
Hotel
bahwa
kontribusi
manakah yang sangat diperlukan
dalam
pembangunan
Daerah
Kabupaten Banjar.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut diatas, maka yang menjadi
pokok permasalahan adalah:
1. Bagaimana perkembangan Pajak
Hotel di Kabupaten Banjar periode
2010-2012?
2. Bagaimana Kontribusi Pajak Hotel
terhadap Pendapatan Asli Daerah
250
Kabupaten Banjar Tahun Anggaran
2010-2012 ?
Batasan Masalah
Arah
pembahasan
dalam
penelitian
ini
tidak
mengalami
kesimpangsiuran serta terhindar dari
pembahasan yang terlalu luas, maka
penelitian ini hanya terbatas pada
Kontribusi Pajak Hotel terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Banjar Tahun Anggaran 2010-2012.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perkembangan
Pajak Hotel periode tahun 20102012 di Kabupaten Banjar?
2. Untuk mengetahui Kontribusi Pajak
Hotel Terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Banjar Tahun
Anggaran 2010-2012.
Manfaat Hasil Penelitian
Dengan penelitian ini peneliti
memperoleh
kesempatan
untuk
menerapkan
keilmuannya
dan
penguasaan teori Perpajakan serta
menambah wawasan tentang konsep
tersebut dan terapannya di organisasi.
Bagi
Dinas
Pendapatan
Kabupaten Banjar penelitian ini
diharapkan memberikan sumbangan
pemikiran kepada instansi terkait
bagaimana upaya dan kontribusi Pajak
Hotel
dalam
meningkatkan
Pendapatan Daerah Kabupaten Banjar
tahun anggaran 2010-2012.
TINJUAN PUSTAKA
Definisi Pajak Daerah
Pengertian
pajak
daerah
berdasarkan Undang-undang No. 34
Tahun 2000 yang dikutip oleh Prakoso
(2006:2) dalam bukunya Pajak dan
Retribusi Daerah, adalah sebagai
berikut:
Pajak Daerah adalah iuran wajib
yang dilakukan oleh orang pribadi atau
badan kepada daerah tanpa imbalan
langsung yang seimbang, yang dapat
dipaksakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
dimana hasilnya digunakan
untuk
membiayai
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
dan
pembangunan daerah.
Pengertian
Pajak
Daerah
menurut Rahardjo (2009:72) dalam
bukunya Pembiayaan Pembangunan
Daerah,
mengemukakan
bahwa
Pajak
Daerah yaitu
kewajiban
penduduk masyarakat menyerahkan
sebagian dari kekayaan kepada
daerah disebabkan suatu keadaan,
kejadian
atau
perbuatan
yang
memeberikan kedudukan tertentu,
tetapi bukan sebagai suatu sanksi atau
hukum.
Definisi Retribusi Daerah
Retribusi daerah sebagaimana
halnya pajak daerah merupakan salah
satu Pendapatan Asli Daerah yang
diharapkan
menjadi
salah
satu
sumber
pembiayaan
penyelenggaraan pemerintah
dan
pembangunan
daerah
untuk
meningkatkan
dan
memeratakan
kesejahteraan masyarakat. Daerah
kabupaten/ kota diberi peluang dalam
menggali potensi
sumber-sumber
keuangannya dengan menetapkan
jenis retribusi selain yang telah
ditetapkan,
sepanjang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan dan
sesuai dengan aspirasi masyarakat.
Menurut Siahaan dalam bukunya
Pajak
Daerah
dan
Retribusi
Daerah,Sesuai
dengan
ketentuan
Undang-undang Nomor 34 Tahun
2000 tentang Perubahan Undangundang Nomor 18 Tahun 1997 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
Pasal 1 angka 26, Retribusi Daerah
adalah
pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian
izin tertentu yang khusus disediakan
dan/ atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk kepentingan orang
251
pribadi
atau
badan.
(2006:372)
Sedangkan Retribusi Daerah menurut
Rahardjo (2009:112) dalam bukunya
Pembiayaan Pembangunan Daerah,
mengemukakan bahwa,
Retribusi
Daerah yaitu pungutan sebagai
pembayaran pemakaian atau karena
memperoleh jasa pekerjaan usaha
atau milik
daerah
bagi
yang
berkepentingan atau karena jasa
yang diberikan oleh daerah.
Pengertian Pajak Hotel
Pajak
merupakan
sumber
keuangan pokok dari daerah termasuk
di dalamnya Pajak Hotel. Menurut
Muqodim (2005:127) dalam bukunya
yang berjudul Perpajakan, pengertian
dari Pajak Hotel
adalah sebagai
berikut:
Pajak Hotel adalah pajak atas
pelayanan
hotel.
Hotel adalah
bangunan yang khusus disediakan
bagi orang untuk dapat menginap atau
beristirahat, memperoleh pelayanan,
dan atau fasilitas lainnya dengan
dipungut
bayaran,
termasuk
bangunan lainnya yang menyatu,
dikelola dan dimiliki oleh pihak yang
sama, kecuali untuk pertokoan dan
perkantoran. Pajak Hotel tergolong
sebagai Pajak Daerah Tingkat II. (UU
No. 28 tahun 2009 Pasal 1 ayat 20 dan
21).
Objek Pajak dan Pengecualiannya
Objek Pajak Hotel adalah
pelayanan yang disediakan dengan
pembayaran dihotel, termasuk :
a. Fasilitas penginapan atau fasilitas
tinggal jangka pendek :
 Fasilitas
penginapan
atau
fasilitas tinggal jangka pendek
meliputi antara lain: gubuk
wisata (cottage), motel, wisma
pariwisata,
pesanggrahan
(hostel), losmen, dan rumah
penginapan.
 Dalam
pengertian
rumah
penginapan termasuk rumah
kos dengan jumlah kamar 15
(lima belas) atau lebih yang
menyediakan fasilitas seperti
rumah penginapan.
b. Pelayanan penunjang sebagai
kelengkapan fasilitas penginapan
atau fasilitas tinggal jangka pendek
yang
sifatnya
memberikan
kemudahan dan kenyamanan.
 Pelayanan penunjang
antara
lain: telpon, faksimile, teleks,
fotocopy,
pelayanan
cuci,
seterika,
taksi,
dan
pengangkutan
lainnya
yang
disediakan
atau
dikelola
penginapan.
c. Fasilitas olahraga dan hiburan
yang disediakan khusus untuk
tamu
hotel,
bukan
untuk
umum.
d. Jasa persewaan ruangan untuk
kegiatan acara atau pertemuan
di hotel.
e. Penjualan makanan dan/ atau
minuman
ditempat
yang
disertai
dengan
fasilitas
penyantapannya.
Subjek Pajak
Subjek Pajak Hotel adalah
orang pribadi atau badan yang
melakukan pembayaran
atas
pelayanan hotel. Wajib Pajak Hotel
adalah pengusaha hotel.
Besarnya jumlah pajak hotel
yang terutang dihitung mengalikan
tarif dengan dasar pengenaan pajak.
Tarif Pajak Hotel ditetapkan paling
tinggi adalah 10% (sepuluh persen).
Tarif Pajak Hotel ditetapkan dengan
Peraturan
Daerah.
Dasar
Pengenaan Pajak Hotel adalah
jumlah pembayaran yang dilakukan
kepada hotel. Tempat terutangnya
Pajak Hotel adalah di wilayah daerah
tempat hotel berlokasi. Mardiasmo
(2009:34).
Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah
uang yang diterima oleh perusahaan
dari aktivitasnya, kebanyakan dari
252
penjualan produk dan/atau jasa
kepada pelanggan. Bagi investor,
pendapatan
kurang
penting
dibanding
keuntungan,
yang
merupakan jumlah uang yang
diterima
setelah
dikurangi
pengeluaran.
Pertumbuhan
pendapatan
merupakan indikator penting dari
penerimaan pasar dari produk dan
jasa
perusahaan
tersebut.
Pertumbuhan
pendapatan
yang
konsisten, dan juga pertumbuhan
keuntungan, dianggap penting bagi
perusahaan yang dijual ke publik
melalui
saham
untuk
menarik
investor.
Pendapatan merupakan salah
satu unsur yang paling utama dari
pembentukan laporan laba rugi
dalam suatu perusahaan. Banyak
yang
masih
bingung
dalam
penggunaan istilah pendapatan. Hal
ini disebabkan pendapatan dapat
diartikan sebagai revenue dan dapat
juga diartikan sebagai income.
Menurut Standar Akuntansi
Keuangan (2005 : 23.1), kata
“income
diartikan
sebagai
penghasilan dan kata revenue
sebagai pendapatan, penghasilan
(income) meliputi baik pendapatan
(revenue)
maupun
keuntungan
(gain”).
METODE PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Lapangan (Field Research)
Yaitu teknik pengumpulan data
dengan cara melakukan penelitian
dan pengamatan secara langsung
pada objek yang diteliti.
Data tersebut penulis peroleh
dengan cara :
a. Pengamatan (Observasi)
Yaitu teknik pengumpulan data
dengan
cara
mengamati
langsung data yang berkaitan
dengan masalah yang akan
diteliti kemudian mencatatnya
secara sistematis
b. Wawancara (Interview)
Yaitu teknik pengumpulan data
dengan
cara
berkomunikasi
langsung untuk mendapatkan
informasi
langsung
dari
koresponden.
a. Dokumentasi
Yaitu teknik pengembilan dan
pengumpulan
data
yang
dilakukan
dengan
cara
mempelajari catatan-catatan dari
pihak-pihak yang mempunyai
otoritas.
2. Studi Pustaka (Library Research)
Yaitu mengumpulkan data sebagai
referensi
untuk
melakukan
penelitian
dengan
mempelajari
literatur-literatur yang berhubungan
dengan aspek permasalahan dan
menunjang pembahasan dalam
pembuatan skripsi.
Teknik Analisis Data
Keseluruhan data yang telah
diolah dari hasil studi kepustakaan
dan studi lapangan, maka kegiatan
terakhir yang perlu dilakukan adalah
menganalisis data. Adapun analisis
data yang penulis gunakan adalah
analisis deskripsi kualitatif yaitu
dengan cara menguraikan data dari
hasil dilapangan, yang selanjutnya
diadakan
pembahasan
terhadap
masalah
yang
diteliti,
sehingga
memudahkan
untuk
menarik
kesimpulan
dalam
menjawab
permasalahan dalam penulisan ini.
Lokasi Penelitian
Sebagai objek penelitian Dinas
Pendapatan Kabupaten Banjar yang
beralamat
di
Jalan
Pangeran
Hidayatullah
No.1
Martapura
Kabupaten Banjar
253
ANALISIS HASIL PENEL:ITIAN DAN
PEMBAHASAN
Sejarah Umum Organisasi
Dinas
Pendapatan
Daerah
Kabupaten
Banjar
dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah 16
tahun 2012 perubahan ketiga atas
Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun
2008
Tentang
Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah dan Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Banjar.
Sebagai lembaga baru yang
merupakan peleburan dari Dinas
Pendapatan, Bagian Keuangan dan
Bagian Perlengkapan di bawah
Sekretariat Daerah Kabupaten Banjar
mulai melaksanakan tugas dan
fungsinya sesuai dengan Struktur
Organisasi dan Tata Kerja baru tahun
2009.
Sebelum dibentuknya Peraturan
Daerah Nomor 09 Tahun 2008 tanggal
09 Juni 2008 tentang pembentukan
organisasi dan tata kerja perangkat
daerah dan satuan polisi pamong praja
Kabupaten Banjar, Dinas Pendapatan
Kabupaten Banjar adalah Dinas
Pendapatan
Daerah
yang
melaksanakan tugas dan fungsinya
yaitu sebagai koordinator pemungut
dan penggali Pendapatan Daerah.
Hasil Penelitian
Pemerintah Kabupaten Banjar
merupakan salah satu Daerah yang
diberi hak otonomi daerah untuk
mengatur rumah tangganya sendiri.
Seiring dengan berjalannya otonomi
daerah, diharapkan pemerintah daerah
mampu
mengelola
dan
memaksimalkan sumber daya yang
ada di daerah untuk kelangsungan dan
kemajuan daerah itu sendiri. Sesuai
dengan pasal 79 Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah, bahwa sumber
Pendapatan Daerah terdiri dari:
1. Hasil Pajak Daerah
2. Hasil Retribusi Daerah
3.
4.
Hasil Perusahaan Daerah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang
sah.
Dari sumber pendapatan daerah
tersebut,
Pemerintah
Kabupaten
Banjar membiayai segala kegiatannya,
baik
kegiatan
pemerintahan,
pembangunan
dan
pembinaan
kemasyarakatan.
Disadari
bahwa
pengendalian sumber Pendapatan Asli
Daerah (PAD) tidak gampang, karena
perlu didukung aparat pelaksana dan
aparat penunjang pemungut untuk
melakukan
pemungutan
terhadap
Pendapatan Asli Daerah. Dalam
rangka
upaya
meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah, aparat
pelaksana dan aparat pemungutan
perlu dibina dan diberikan biaya
pemungutan
yang
diatur
dan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah.
Tabel 1
Data Hotel yang ada di Kab.Banjar
N
o
Nama Usaha
Alamat
1
Guest House Amaris
by Santika
2
Hotel Bumi Banjar
3
Efa Hotel
Jl. A. Yani Kertak
Hanyar
Jl. A. Yani Km. 8 Kertak
Hanyar
Jl. A. Yani Kertak
Hanyar
4
Penginapan
Martapura
Jl. A. Yani Martapura
5
Wisma Raudah
Jl. Keraton Martapura
6
Hotel Mutiara
Jl. Sukaramai Martapura
7
Losmen Kita
Jl. Keraton Martapura
Kelas
Hotel
Tarif
(%)
Melati 1
10%
Melati 1
10%
Melati 1
10%
Sumber : Dinas Pendapatan Kab.Banjar
Berdasarkan data sekunder yang
diamati oleh penulis jika dilihat dari jumlah
Hotel yang berjumlah 7 buah yang terdapat
di Kabupaten Banjar pada dasarnya cukup
berperan aktif dalam memberikan kontribusi
terhadap pendapatan dan penerimaan pajak
daerah. Selain itu, jika dilihat dari
kebudayaan Banjar, merupakan kota
Pariwisata maka seharusnya Pajak Hotel
dapat merupakan suatu Pajak yang memberi
peranan besar bagi Kabupaten Banjar.
10%
10%
10%
10%
254
Namun kenyataan yang ada berbeda dari
yang seharusnya.
Salah satu upaya Pemerintah
Kabupaten Banjar dalam meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
melalui Pajak Daerah yaitu Pajak Hotel,
yang mana di Tahun Anggaran 2012
untuk Pajak Hotel sendiri mengalami
kenaikan yang cukup baik sesuai target
yang ditetapkan.
Berikut Realisasi Pajak Hotel tahun
Anggaran 2010-2012 pada Dinas
Pendapatan Kabupaten Banjar:
Tabel 2
Tahun
1
2010
2
3
Target
Anggaran
Tabel 3
Kontribusi Pajak Hotel
Tahun Anggaran 2010-2012
Tahun
Pajak Hotel
Pajak
Daerah
PAD
Kontribusi
Terhadap
Pajak
Daerah
(%)
Kontribusi
terhadap
PAD (%)
2010
347,356,155
8,036,345,640
49,291,781,250
4.32
0.70
2011
982,123,787
16,334,410,647
96,413,690,371.60
6.01
1.02
2012
1,816,284,737
23,672,441,568
147,042,398,145.00
7.67
1.24
Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Banjar
Realisasi Pajak Hotel Tahun 2010-2012
Kabupaten Banjar
NO
Kemudian dapat dilihat berapa
sumbangan/ kontribusi Pajak Hotel
dalam penambahan Pendapatan Asli
Daerah sebagai berikut :
Realisasi
Lebih/ Kurang
%
40,600,000
347,356,155
306,756,155.00
855.56
2011
900,000,000
982,123,787
82,123,787.00
109.12
2012
1,200,000,000
1,816,284,737
616,284,737.00
151.36
Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Banjar
Dapat dilihat dari tabel diatas
jumlah
pendapatan
yang
disumbangkan dari pajak Hotel dari
tahun periode 2010 sampai dengan
2012 yang mengalami kenaikan yang
cukup
signifikan,
artinya
setiap
tahunnya pajak hotel mengalami
kenaikan dalam penerimaan pajak dari
tahun 2010 4.32%, 2011 6.01% dan
2012 sebesar 7.67%.
Sebagaimana table diatas dapat dilihat realisasi pajak hotel tahun
Pembahasan
Anggaran 2010-2012 pada Dinas Pendapatan Kab.Banjar setiap tahunnya
Perkembangan Pajak Hotel Periode
mengalami kenaikan yang signifikan, berikut kurva kenaikan realisasi pajak hotel
Tahun 2010-2012.
pada tahun 2010-2012:
2,000,000,000
1,500,000,000
1,000,000,000
500,000,000
Target
Anggaran
Realisasi
-
Gambar 1 : Realisasi Anggaran Pajak Hotel
tahun 2010-2012
Sumber : Dinas Pendapatan Kab.Banjar
Perkembangan Pajak Hotel
pada Dinas Pendapatan Daerah
Kabupaten
Banjar
terhadap
Pendapatan Daerah selama 3
periode yaitu tahun 2010 sampai
dengan 2012 tabel-tabel sebagai
berikut
255
Tabel 4
Target/ Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Tahun 2010-2012
TARGET ANGGARAN
JENIS SUMBER
PENDAPATAN ASLI
DAERAH
REALISASI
Jumlah Lebih/Kurang(%)
2010
2011
2012
2010
2011
2012
5,861,049,500
13,856,626,000
18,622,064,487
8,036,345,640
16,334,410,647.0
23,672,441,568
POS PAJAK DAERAH
2010
2011
2012
137.11
117.88
127.12
PAJAK HOTEL
40,600,000
900,000,000
1,200,000,000
347,356,155
982,123,787
1,816,284,737
855.56
109.12
151.36
PAJAK RESTORAN
80,000,000
378,000,000
1,500,000,000
148,677,958
574,217,069
1,797,319,273
185.85
151.91
119.82
PAJAK HIBURAN
210,000,000
110,000,000
60,000,000
117,575,000
72,142,000
178,000,000
55.99
65.85
296.67
103.56
66.92
380,050,000
750,000,000
1,250,000,000
625,812,736
776,673,194
836,534,713
164.67
4,308,472,000
6,000,000,000
7,000,000,000
5,776,291,161
7,469,038,872
8,022,963,032
134.07
124.48
114.61
841,927,500
2,412,626,000
2,058,264,487
1,020,632,630
2,213,835,913
3,201,763,840
121.23
91.76
155.56
PAJAK PARKIR
6,000,000
8,800,000
2,250,000
10,930,000
37.50
124.20
PAJAK AIR TANAH
PAJAK SARANG
BURUNG WALET
100,000,000
20,000,000
14,848,750
23,190,400
14.85
115.95
3,200,000,000
25,000,000
4,229,281,062
20,532,800
132.17
82.13
PAJAK REKLAME
PAJAK PENERANGAN
JALAN UMUM
PAJAK PENGAMBILAN
BGGC
PAJAK BPHTB
JUMLAH
5,500,000,000
5,861,049,500
13,856,626,000
18,622,064,487
7,764,922,773
8,036,345,640
16,334,410,647
23,672,441,568
141.18
Sumber : Dinas Pendapatan Kab.Banjar (Data Diolah)
Dapat
disimpulkan
bahwa
Pendapatan Asli Daerah untuk Pajak
Hotel sendiri pertahunnya memberikan
kontribusi rata-rata sebesar 124,4%
selama 3 periode yaitu periode 20102012.
Dapat
dilihat
tabel
diatas
kenaikan setiap tahunnya dalam peran
pajak Hotel untuk ikut membantu
dalam usaha peningkatan Pendapatan
Daerah Kabupaten Banjar. Tahun
2010 Pendapatan Daerah yang
diterima dari Pajak Hotel dengan
Target
Anggaran
sebesar
Rp.
40.600.000,dengan
Realisasi
Anggaran Rp. 347,356,155,- dan
kelebihan anggaran sebesar Rp.
306.756.155,- atau sebesar 855.56%.
Kemudian pada tahun 2011
kenaikan yang cukup signifikan dapat
dilihat dari target anggaran sebesar
Rp. 900,000,000,- dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 982.123.787,kelebihan anggaran ditampilkan pada
angka sebesar Rp. 82.123.787.00 atau
sebesar 109.12%. Seperti yang
dicanangkan bahwa Tahun 2011
adalah Tahun Pendapatan, Kabupaten
Banjar belum berhasil mendapatkan
pendapatan daerah yang lebih baik
pada tahun sebelumnya untuk pajak
hotel kemudian pada tahun 2012 juga
dapat dilihat target anggaran sebesar
Rp. 1.200.000.00,- dengan realisasi
anggaran sebesar Rp 1.816.284.737,dan memiliki kelebihan anggaran
sebesar Rp. 616.284.737,- atau dana
yang terpakai sebesar 151.36%.
Kontribusi Pajak Hotel terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Banjar Tahun Anggaran 2010-2012
256
Dapat
dilihat
dari
table
Presentasi Rata-Rata Pertahun Jumlah
Penerimaan PAD Dalam 3 Tahun
Terakhir Kabupaten Banjar
Tabel 5
PERSENTASE RATA-RATA JUMLAH PENERIMAAN PAD
PERIODE TAHUN 2010-2012
NO
TAHUN
PAD
KENAIKAN
1
2009
Rp
37,364,158,585
2
2010
Rp
49,291,781,250
Rp 11,927,622,665
(TH. 2010 - TH. 2009)
31.92%
3
2011
Rp
96,413,690,371
Rp 47,121,909,121
(TH. 2011 - TH. 2010)
95.60%
4
2012
Rp 147,042,398,145
Rp 50,628,707,774
Sumber : Dokumen Asli Dinas Pendapatan Daerah
Kabupaten Banjar
(TH. 2012 - TH. 2011)
52.51%
Berdasarkan table 4.6 dilihat
bahwa Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten
Banjar
mengalami
kenaikan sebesar 95.60% pada Tahun
2011, berarti Kabupaten Banjar
berhasil
menaikan
Pendapatan
Daerahnya pada Tahun 2011 sesuai
dengan yang dicanangkannya. Namun,
Pendapatan yang didapat dari hasil
pajak hotel belum banyak memberikan
kontribusi tapi ikut berperan aktif dalam
meningkatkan Pendapatan Daerah
sebesar
109.12%
dari
realisasi
anggaran dengan yang ditargetkan
sebesar Rp. 982.123.787,- yang dapat
dilihat dari table 4.5
Tahun
2012
kenaikan
Pendapatan Pajak Hotel berperan
dalam
meningkatkan
Pendapatan
Daerah Kabupaten Banjar, dengan
Target
Anggaran
sebesar
Rp.
1.200.000.000,dengan Realisasi
Anggaran sebesar Rp. 1.816.284.737,dan memperoleh kelebihan dana
sebesar
Rp. 614.286.737.00 atau
151.36% dapat dilihat dari table 4.5
yang berpengaruh terhadap kenaikan
PAD
2012
sebesar
Rp.
147.042.398.145,atau
sebesar
52.51%, memang kenaikan ini tidak
sebanding dengan kenaikan PAD
ditahun 2011 yang mencapai 109.12%.
Namun,
pajak
hotel
mampu
berkontribusi dalam meningkatkan
%
% RATA-RATA
60.01%
PAD
untuk
pertumbuhan
perekonomian Kab. Banjar.
Kontribusi pajak hotel yang
diambil dengan cara pungutan baik
secara
langsung
maupun
tidak
langsung, memberikan sumbangan
dalam
peningkatan
Pendapatan
Daerah Kabupaten Banjar. Pajak Hotel
diambil dari objek pajak yang
memberikan
pelayanan
yang
disediakan Hotel, warung dan tempat
yang menjual makanan atau minuman.
Pelayanan yang dimaksud adalah
yang meliputi pelayanan penjualan
makanan
dan/
minuman
yang
dikonsumsi oleh pembeli, baik yang
dikonsumsi
ditempat
pelayanan
maupun ditempat lain. Objek Pajak
yang ditagih pajak adalah penjualan
yang keuntungannya kurang lebih Rp.
500.000,-.
Pendapatan yang didapat dari
Pajak Hotel ini, dari tahun 2010 saja
telah meyumbang untuk Pendapatan
Daerah sebesar 185.85% dari total
keseluruhan Pendapatan Asli Daerah
untuk Pos Pajak Daerah sebesar
137.11%. Persentase yang signifikan
juga dapat dilihat dari Pendapatan
Pajak Hotel pada Tahun 2011 sebesar
151.91% dari total keseluruhan
Pendapatan Asli Daerah yaitu sebesar
117.88%. Tahun 2012 Pajak Hotel
119.82% dari total keseluruhan
257
pendapatan asli daerah sebesar
127.12% dapat dilihat pada table 4.5.
Selama 3 periode berlangsung
yaitu dari tahun 2010 – 2012 Pajak
Hotel mampu menyumbang sebagai
Pendapatan Asli Daerah dalam Pos
Pajak Daerah sebesar 60.01%.
Perkembangan Pajak Hotel dalam
peranannya di Kabupaten Banjar
sendiri sangat terasa, karena untuk
pembangunan daerah yang dananya
diambil dari Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Banjar melaju sangat
pesat. Pembangunan Infrastruktur,
belanja anggaran daerah pun juga
diambil dari dana Pendapatan Asli
Daerah yang didalamnya Pajak Hotel
ikut
serta
berperan
dalam
kontribusinya menaikkan Pendapatan
Asli Daerah.
Sebagaimana diketahui bahwa
Kabupaten Banjar adalah Kabupaten
yang masuk dalam Kabupaten yang
memiliki Pendapatan Asli Daerah
tertinggi dan yang mampu membiayai
pembangunan daerahnya dengan
Pendapatan Daerahnya sendiri.
Peranan Pajak Hotel yang ikut
serta memberikan kontribusi dalam
Pendapatan Daerah sangat diperlukan,
namun semua itu tidak lepas dari
kepercayaan pihak ketiga atau para
investor
atau
masyarakat
yang
membuka
usaha
Hotel,
Motel,
Penginapan, Wisma, Losmen dan
kesediaan mereka dalam membayar
pajak atau taat pajak. Keberadaan
mereka itulah yang membuat Pajak
Hotel di Kabupaten Banjar berperan
aktif dalam ikut serta menambah
Pendapatan Daerah, Pajak yang
diambil secara langsung ataupun tidak
langsung
dengan
pemberlakuan
keputusan dan peraturan Bupati yang
menyerukan
masyarakat
yang
membuka usaha tersebut diharuskan
membayar pajak kepada daerah.
Namun karena belum dikelola
secara optimal baik dari perhitungan
potensi yang dimiliki, pelaksanaan
pemungutan,
serta
pengawasan
terhadap pemungutan Pajak Hotel itu
sendiri
maka
pendapatan
dan
penerimaan yang diperoleh kurang
sesuai dengan potensi yang ada.
Salah satu pendapat narasumber
(Kepala
Seksi
Penagihan
dan
Penyuluhan)
mengenai
pengaruh
kurangnya penerimaan pajak yaitu :
“Belum
adanya
kesadaran
masyarakat dalam membayar pajak.
Padahal pajak sudah diatur dalam
perundang-undangan.
Namun
masyarakat akan dikenakan sanksi
apabila wajib pajak tidak memenuhi
kewajibanya dalam membayar pajak.”
Dari hasil wawancara diatas
penulis menyimpulkan bahwa faktor
yang
mempengaruhi
kurangnya
penerimaan Pajak di Kabupaten Banjar
disebabkan
karena
kurangnya
kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
membayar
pajak.
Walaupun sudah ada sanksi yang
akan diberikan namun para wajib pajak
masih saja acuh atau tidak mau tahu.
Mungkin ini disebabkan karena
kurangnya
sosialisasi
terhadap
masyarakat
tentang
pentingnya
membayar pajak. Untuk itu perlu
dilakukan
sosialiasi
kepada
masyarakat
akan
pentingnya
membayar
pajak.
Kurangnya
pemasukan juga disebabkan oleh
kurangnya pemasukan yang diterima
oleh wajib pajak menyebabkan wajib
pajak enggan membayar pajak.
Kesimpulan
1. Perkembangan pajak hotel periode
tahun 2010-2012 mengalami kenaikan
pada tahun ini Kabupaten Banjar
berhasil meningkatkan pendapatan
sesuai yang dicanangkan untuk tahun
2011 sebagai tahun pendapatan.
Tahun 2012 persentase rata-rata
jumlah penerimaan PAD sebesar lima
puluh dua koma lima puluh satu
persen. Jadi, dapat dipastikan bahwa
perkembangan pajak hotel dalam
berkontribusi pada pendapatan dan
penerimaan kas daerah sangat
258
penting, karena dari nominal angka
yang
didapat
sudah
mampu
menyumbang
untuk
pertumbuhan
perkembangan
perekonomian
Kabupaten Banjar.
2. Kontribusi Pajak Hotel terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Banjar tahun 2010-2012 yang diambil
dengan cara pungutan baik secara
langsung maupun tidak langsung,
memberikan
sumbangan
dalam
peningkatan Pendapatan Asli Daerah,
selama tahun 2010-2012 pajak hotel
mampu menyumbang sebagai PAD
dalam
pos
pajak
daerah.
Perkembangan pajak hotel dalam
peranannya sangat terasa, karena
untuk pembangunan daerah yang
dananya diambil dari PAD Kabupaten
Banjar melaju sangat pesat seperti
pembangunan infrastruktur, belanja
anggaran daerah pun diambil dari
dana PAD.
Saran
1. Perlu dilakukan pemuktahiran data
atau informasi yang berkaitan dengan
masalah Pajak Hotel dengan nilai
potensi
Pajak
Hotel
sehingga
penerimaan pajak yang diharapkan
dapat mendekati nilai potensi yang
sangat menjanjikan, di Kabupaten
Banjar yang seharusnya dapat di
kelola secara optimal melalui berbagai
kajian
yang
menyeluruh
untuk
meminimalisir kendala-kendala dalam
pencapaian target penerimaan. Upaya
peningkatan pelaksanaan sistem dan
prosedur yang seharusnya didasarkan
pada ketentuan perundang-undangan
yang berlaku dengan menerapkan tarif
yang telah ditetapkan. Jumlah petugas
pemungut pajak yang dikerahkan
masih kurang sehingga
perlu
ditambah
untuk
mengoptimalisasi
pemungutan
pajak
dan
tingkat
pengetahuan ditingkatkan. Begitu pula
pengadaan sarana dan prasarana
perlu diperhatikan dan diberikan
kepada petugas pemungut pajak demi
2.
kelancaran pemungutan pajak di
Kabupaten Banjar.
Perlu adanya intensitas kualitas
pengawasan
untuk
menjamin
konsistensi penyelenggaraan sistem
dan prosedur pemungutan Pajak Hotel.
Intensitas pengawasan ini untuk
menghindari terjadinya penyelewangan
dan kolusi antara wajib pajak dengan
petugas pemungut pajak Dinas
Pendapatan Kabupaten Banjar.
DAFTAR PUSTAKA
Ardinardo, Reza.2005. Peran Pajak dan
Retribusi Dalam Ragka Pembiayaan
Daerah Lampung Utara
Brotodihardjo, R. Santoso.1998. Pengantar
Ilmu Hukum Pajak.PT,Rafika Aditam:
Bandung
Haula, Rosdiana dkk.2005. Perpajakan. PT.
Raja Grapindo Persada : Jakarta
Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten
Banjar Tahun 2003, disususun oleh
Sub.Bagian Hukum, DokumEntasi dan
Perpustakaan pada Bagian Humas
dan
Hukum
Sekretariat
DPRD
Kabupaten Banjar
Hilarius Abut, 2005. Perpajakan 2005 –
2006, Diadit Media, Jakarta.
Himpunan perundang-undangan tentang
Pajak Daerah dan Retribusi, Biro
Hukum
Sekretariat
Propinsi
Kalimantan Selatan.
Kamaluddin, Rustian, 2007, Pembangunan
Ekonomi Daerah Cetakan Kedua,
Penerbit Ghalia Indonesia,Jakarta.
Kusuma, Deddy Supriady Barat, dan
Dadang Solihin, 2007, Otonomi
Penyelengaraan Pemerintah Daerah,
Penerbit Sinar Grafika, Jakarta.
Keputusan Bupati Banjar Nomor 135 Tahun
2004, Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun
2003 tentang Pajak Restoran
259
Keputusan Bupati Banjar Nomor 27/ 2001
Tentang Pengenaan Pajak Hotel dan
Restoran pada tempat penjualan
makanan dan atau minuman seperti
warung dengan menggunakan karcis
Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi Revisi
2009. Yogyakarta. Penerbit Andi
Mardalis.1999. Metode Penelitian. PT.Bumi
Aksara: Jakarta
Muqodim, 2005, Perpajakan Revisi ke-2,
Penerbit UII Press dan Ekonisia,
Yogyakarta.
Novalita, Betta Sari. 2008. Peranan Pajak
Daerah
Dalam
Meningkatkan
Pendapatan Asli daerah Kabupaten
Bogor
Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor
12 tahun 2003 tentang pajak restoran.
Bagian Hukum Sekretariat Kabupaten
Banjar
Peraturan Pemerintah Nomor 63,64,65,66
tahun 2001. tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
Citra Umbara :
Bandung
Siahaan, Marihot,P. 2010. Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah. PT. Raja
Grafindo Persada: Jakarta
Sonny Agustinus dan Isnianto Kurniawan,
2009.
Panduan
Praktis
Perpajakan,Andi, Yogyakarta.
Triwiylda, Arinda.2012. Analisis Kontribusi
Pajak Hotel dan Restoran Terhadap
Pendapatan
Daerah
di
Kota
Samarinda
Undan-Undang Otonomi Daerah ,Penerbit
“ArkolA” Surabaya
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
28 tahun 2007. Tentang Perpajakan.
Citra UMbara: Bandung
Undang-Undang Republik Indonesia UUD
Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
Perubahan
Atas
Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1997.Tentang Pajak
Daerah Retribusi Daerah. CV.Novindo
Pustaka Mandiri: Jakarta
Yusdianto Prabowo, 2006. Akuntansi
Perpajakan Terapan, PT. Grasin
Download