Penggunaan istilah penamaan Etnik Cina di Indonesia: tinjauan

advertisement
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Skripsi (Open)
Penggunaan istilah penamaan Etnik Cina di Indonesia: tinjauan
sosiolinguistis terhadap kaum muda Jakarta
Elizabeth Zoraya Paskarini
Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=124464&lokasi=lokal
-----------------------------------------------------------------------------------------Abstrak
Sejak terbangunnya hubungan pendatang Cina di Nusantara dengan masyarakat setempat (sekitar tahun 206
SM-220M, saat zaman dinasti Han di Cina) hingga saat ini, sempat terjadi beberapa proses sejarah
perubahan istilah penamaan etnik Cina. Dalam masyarakat dewasa ini juga masih terlihat adanya perbedaan
pandangan mengenai istilah penyebut etnik Cina, baik yang bermakna peyoratif maupun yang tidak. Hal
tersebut mempengaruhi masyarakat, baik yang berketurunan Cina maupun bukan, kaum tua maupun kaum
mudanya, dalam memilih kata yang tepat untuk menyebut golongan Cina ketika berinteraksi dengan
lingkungannya. Skripsi ini secara etimologis mencari asal-usul dan memaparkan ragam beserta makna dari
istilah penamaan etnik Cina di Indonesia untuk kemudian dianalisis pengenalan dan penggunaannya dalam
lingkungan kaum muda Indonesia yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya. Dari hasil analisis lapangan
dapat terlihat pandangan dan kecenderungan kaum muda dalam menggunakan istilah-istilah tersebut di masa
kini. Metode yang dipakai dalam menyusun penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan di bidang
linguistik dan sosial dan penelitian lapangan dengan melakukan survei dengan kuesioner sebagai alat
pengumpul data yang pokok. Di akhir penelitian terlihat bahwa kaum muda Jakarta cenderung
menggunakan istilah berbahasa Inggris (china dan chinese) yang dianggap lebih netral dibandingkan dengan
istilah dari sumber bahasa lainnya. Hasil survei juga menunjukkan adanya variasi bahasa yang dibuktikan
oleh penyesuaian penggunaan istilah dengan lingkungan tempat berinteraksi kaum muda Jakarta.
Contohnya, jika berada di lingkungan formal (pendidikan dan pekerjaan) kaum muda cenderung
menggunakan istilah yang dianggap netral (biasanya berbentuk bahasa Inggris, seperti china dan chinese),
dan ketika berada di lingkungan non-formal (keluarga dan pergaulan sosial yang akrab) cenderung memakai
istilah yang lazim dikenal dan dipakai lingkungan tersebut, seperti cina dan cokin.
Download