314 pengaruh marketing mix terhadap keputusan costumer

advertisement
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN
COSTUMER MENABUNG DI TAHETA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH CABANG
TAMIANG LAYANG
Ernan Kurniato
ABSTRAKSI
.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel yang ada
dalam marketing mix (produk, harga, promosi, distribusi, orang, proses, bukti fisik), secara parsial maupun simultan berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan konsumen menabung di Taheta Bank
Kalteng Cabang Tamiang Layang. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan utnuk mengetahui variabel manakah diantara variabel produk,
harga, promosi, distribusi, orang, proses, bukti fisik yang memiliki
pengaruh paling dominan terhadap keputusan konsumen menabung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey.
Teknik penghimpunan data dilakukan dengan cara kuesioner, studi
pustaka dan studi observasi. Adapun jumlah sampel yang diambil
sebanyak 40 nasabah. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh
yang signifikan secara parsial antara variabel harga, distribusi, orang,
proses dan bukti fisik terhadap keputusan konsumen menabung.
Sementara Variabel produk dan promosi menunjukan tidak ada
pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen menabung. Variabel produk (X1), Harga (X2), distribusi (X3),
Promosi (X4), orang (X5), Proses (X6) dan bukti fisik (X7) secara
simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terkait/variabel Y (keputusan konsumen menabung).
Kata kunci : marketing mix, keputusan konsumen menabung
PENDAHULUAN
Pada tahun 2006 sektor perbankan nasional mendapat tantangan berat, tak terkecuali PT.
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah. Upaya pemulihan
dari tingkat inflasi dan suku bunga
yang tinggi sebagai akibat terjadinya
kenaikan harga Bahan Bakat Minyak
di tahun 2005 tidak membuahkan
hasil pada triwulan pertama di tahun
2006. Tingkat inflasi dan suku bungan tetap tinggi selama tiga triwulan
sebelum akhirnya menurun pada
triwulan terakhir. Hal ini sangat
membebani pendapatan diberbagai
sektor
industri
sehingga
mempengaruhi kualitas kredit bank.
PT. Bank Pembangunan
Daerah Kalimantan Tengah saat ini
Upaya yang dapat dilakukan
untuk
meningkatkan
ketahanan
bank, antara lain dengan menciptakan sistem lingkungan perbankan
yang kondusif, memastikan terlaksananya kepatuhan terhadap setiap aturan dengan baik, dan memulai peningkatan pengaturan serta
pengawasan yang baik, upaya itu
dilaksanakan pe-merintah karena
bank mempunyai peranan yang
penting dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh
karena itu pemerintah tetap bermaksud menjadikan bank sebagai salah
satu penggerak laju pembangunan
nasional.
314
315
Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
merupakan salah satu bank yang
terbilang eksis dan banyak mengalami pertumbuhan. Namun PT.
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah harus memperhatikan berbagai tantangan perubahan lingkungan. Sebut saja tantangan adalah persaingan yang datang dari bank-bank lainnya.
Intisipasi perubahan lingkungan bisnis dan perubahan kebutuhan masyarakat, PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah
senantiasa
menyesuaikan
produk-produknya agar dapat memberi nilai yang libih baik kepada nasabah. Karena itu, PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah selalu menetapkan strategi
pasar yang tepat agar bisa dikenal
masyarakat secara mudah, murah,
tepat dan luas dengan melibatkan
seluruh karyawan, pengurus dan
pemegang saham.
Ketatnya persaingan dalam
menarik nasabah mengharuskan PT.
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah mampu merumuskan strategi pemasaran dengan
mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan costumer
dalam memilih produk perbankan.
Salah satu faktor ang menentukan
keputusan costumer untuk membeli
suatu produk atau jasa adalah
keinginan costumer terhadap kualitas jasa tersebut.
Mengantisipasi
perubahan
lingkungan bisnis dan perubahan
kebutuhan masyarakat, PT. Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan
Tengah senantiasa menyesuaikan
produk-produknya agar dapat memberi nilai yang lebih baik kepada nasabah. Karena itu, PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah selalu menetapkan strategi
pasar yang tepat agar bisa dikenal
masyarakat secara mudah, murah,
tepat dan luas dengan melibatkan
seluruh karyawan, pengurus dan
pemegang saham.
Ketatnya persaingan dalam
menarik nasabah mengharuskan PT.
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah mampu merumuskan strategi pemaaran dengan mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
mempengaruhi keputusan kostumer
dalam memilih produk perbankan.
Salah satu faktor ang menentukan
keputusan costumer untuk membeli
suatu produk atau jasa adalah
keinginan kostumer terhadap kualitas jasa tersebut. Oleh karena itu,
sudah seharusnya pula setiap perusahaan mengetahui keinginan dan
kebutuhan costumer terhdap produk
atau jasa yang ditawarkan bank. Sehingga kecendrungan costumer dalam mempelajari dan mengevaluasi
produk bank dalam pengambilan
keputusan sangat menentukan.
Berdasarkan latar belakang di
atas maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk
mengetahui
adanya
pengaruh yang signifikan secara
parsial antara variabel produk,
harga, promosi, orang, proses,
distribusi dan bukti transaksi terhadap
keputusan
costumer
menabung di TAHETA Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang.
2. Untuk
mengetahui
adanya
pengaruh yang signifikan secara
simultan antara variabel produk,
harga, promosi, orang, proses,
distribusi dan bukti transaksi terhadap
keputusan
costumer
menabung di TAHETA Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang.
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Konsep pemasaran
Pemasaran menurut Payne
(2000) merupakan suatu proses
mempersepsikan, memahami, menstimulasi, dan memenuhi kebutuhan
pasar sasaran yang dipilih secara
khusus, dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk
memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
316
Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
tersebut. Jadi, pemasaran adalah
suatu proses menyesuaikan antara
sumber-sumber yang terdapat dalam
organisasi dengan kebutuhan pasar.
Pemasaran memberi perhatian pada
hubungan timbal balik yang dinamis
antara produk-produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan
konsumen, dan kegiatan para pesaing.
Pengertian Jasa
Payne (2000) dalam bukunya
yang berjudul “The Essence of Service Marketing” mendefinisikan jasa
sebagai berikut: Jasa merupakan
suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketakberwujudan (intangibility)
yang
berhubungan
dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen
atau
dengan
properti
dalam
kepemilikannya,
dan
tidak
menghasil-kan transfer kepemilikan.
Perubahan kondisi mungkin saja terjadi dan produksi jasa bisa saja
berhubungan atau bisa pula tidak
berkaitan dengan produk fisik.
Sedangkan Kotler dan Armstrong (1998) mendefinisikan jasa
sebagai aktivitas atau manfaat apapun yang ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain yang pada dasarnya tanpa wujud atau tidak
menghasilkan kepemilikan apapun.
Relationship Marketing
Relationship
marketing
menurut Yazid (1999) merupakan
filosofi bisnis, suatu orientasi strategik, yang memfokuskan lebih kepada mempertahankan dan memperbaiki hubungan dengan konsumen
yang ada sekarang, daripada mencari konsumen baru. Sedangkan Elu
(1997) mengemukakan bahwa di
dalam konsep relationship marketing, pemasar sangat menekankan
pentingnya hubungan baik jangka
panjang dengan konsumen dan infrastruktur
pemasaran
secara
struktur organisasional, kesadaran
tersebut diwujudkan dalam bentuk-
bentuk hubungan dan komitmen
yang menyeluruh.
Perilaku Konsumen
Engel
et.al
(1994)
mengemukakan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan
individu yang secara langsung terlibat
dalam
memperoleh
dan
menggunakan barang-barang dan
jasa ekonomis yang didahului oleh
proses pengambilan keputusan yang
menentukan tindakan-tindakan tersebut.
Marketing
mix
menurut
Sumarni (1997) didefinisikan sebagai kombinasi dari empat variabel/kegiatan yang merupakan inti
dari sistem pemasaran yaitu produk,
harga, promosi, dan distribusi. Atau
dengan kata lain, marketing mix
merupakan
kumpulan
variabelvariabel yang dapat digunakan oleh
perusahaan/bank
untuk
mempengaruhi
tanggapan
konsumen. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa marketing mix
merupakan perangkat yang akan
menetukan tingkat keberhasilan
pemasaran, dan semua itu ditujukan
untuk memberikan kepuasan kepada
pangsa pasar atau konsumen yang
dipilih.
Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian membuktikan adanya hubungan yang
kuat antara marketing mix dengan
perilaku
konsumen
dalam
melakukan pembelian. Studi yang
dilakukan oleh Mahinza, F. Setiadi,
D. Recoi, L. Wulandari, D. Hanggarwati, P.S melaporkan bahwa
faktor produksi promosi, orang, dan
proses merupakan beberapa faktor
yang cukup mempengaruhi konsumen dalam memilih produk tabungan. Laporan ini juga menggaris
bawahi bahwa faktor bunga (variabel
produk) saat ini bukan lagi menjadi
daya tarik bagi konsumen dalam
memilih suatu produk tabungan.
317
Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
Selain penelitian di atas tadi,
hasil penelitian terdahulu yang menjadi dasar atau landasan bagi
penelitian ini yakni: Eddy S.
Wirabhumi (2002) yang meneliti
pengaruh marketing mix terhadap
keputusan konsumen menabung di
Taplus BNI. Hasil penelitian yaitu
variabel produk, harga, promosi,
orang, proses, dan bukti fisik secara
simultan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan konsumen.
Tengah Cabang Tamiang Layang.
Metode pengambilan sampel yang
digunakan adalah random sampling,
yaitu suatu cara pengambilan sampel dimana peneliti tidak memilihmilih individu yang akan dijadikan
anggota sampel.
KERANGKA KONSEPTUAL DAN
HIPOTESIS
Kerangka Konseptual
Sehubungan dengan perumusan masalah di atas dan tujuan
penelitian yang ingin dicapai peneliti
dibutuhkan model penelitian berikut
ini.
Variabel
Produk
Gambar 1. Kerangka Penelitian
Sumber : diolah Penulis
Hipotesis
1. Ada pengaruh yang signifikan
secara parsial antara variabel
produk, harga, promosi, distribusi, orang, proses, bukti fisik
terhadap keputusan konsumen
menabung di Taheta Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang.
2. Ada pengaruh yang signifikan
secara simultan antara variabel
produk, harga, promosi, distribusi, orang, proses, bukti fisik
terhadap keputusan konsumen
menabung di Taheta Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang.
METODE PENELITIAN
Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh nasabah PT. Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan
Tengah Cabang Tamiang Layang
yang menabung di Taheta sejumlah
1.874 orang. Sedangkan sampel
yang harus diambil adalah sebanyak
40 nasabah yang diharapkan mampu mewakili nasabah PT. Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan
Variabel dan Pengukuran
Variabel bebas dan terikat dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut
Tabel 1. Variabel dan Pengukuran
Harga
Distribusi
Promosi
Orang
Proses
Bukti fisik
Keputusan
sumen
kon-
Indikator
Produk Inti
Produk harapan
Produk diperluas
Produk potensial
Harga moneter
Harga non moneter
Waktu
Biaya
Jarak
Transportasi
Iklan
Penampilan
Tingkah laku
Kemampuan
Kompleksitas
langkah
Jadwal
Kegiatan
Interior
Jumlah tabungan
Frekwensi transaksi
Sumber Data
1. Primer
Data primer adalah data yang
diperoleh langsung dari responden.
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari
lembaga yang diteliti yaitu PT.
BPD
Kalimantan
Tengah
Cabang Tamiang Layang, selain
itu untuk mendukung analisis juga manfaat berbagai data dari
majalah, artikel dan penerbitanpenerbitan lainnya yang relevan
dengan penelitian ini.
318
Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner berisi serangkaian
daftar pernyataan tertulis kepada
responden untuk memberikan
tanggapannnya atas pernyataan
tersebut.
2. Studi Pustaka
Peneliti menelusuri referensi
ilmiah yang relevan dengan
permasalahan pada penelitian ini
dan menjadikannya sebagai
sumber kutipan yang memberikan pembobotan hasanah
ilmu pengetahuan khususnya
ilmu manajemen pemasaran.
3. Studi Observasi
Secara dekat peneliti meninjau
obyek penelitian dan memastikan
keberadaannya
guna
kepentingan pada upaya memahami perilaku konsumen.
Teknik Analisis Data
Analisis Validitas Data
Validasi menurut Singarimbuan dan Effendi (1998) menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin
diukur. Validitas data dapat diukur
melalui penghitungan korelasi masing-masing skor pertanyaan dengan
skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment
dari Pearson sebagai berikut :
rxy
=
n( XY )  ( X )( Y )
n X
2

 ( X ) 2 x n Y 2  ( Y ) 2

sumber : Umar 1999
Keterangan :
r
= Koefesien korelasi
n
= Jumlah data pengamatan
y
= Variabel Y
x
= Variabel X
∑y
= Jumlah total data variabel
Y
∑x
= Jumlah total data variabel
X
Analisis Reliabilitas Data
Cara pengujian reliabilitas
dilakukan dengan teknik Alpha
Cronbach yang akan diuji dengan
menggunakan bantuan program
SPSS. Hasil pengujian reliabilitas
kemudian dibandingkan dengan table reliabilitas. Suatu instrumen
dikatakan reliable jika nilai alpha >
0,500.
Rumusan
alpha
yang
digunakan adalah sebagai berikut :
α = keandalan alpha cronbach
k = jumlah pernyataan dalam skala
r = rata-rata korelasi diantara butir
pernyataan
Analisis Hipotesis
Analisis Uji t
Untuk mengetahui
secara
obyektif adanya pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel
X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan variabel
X7 terhadap variabel Y pada
penelitian ini, peneliti menggunakan
ketentuan sebagai berikut :
1. Apabila nilai t hitung > nilai t
tabel alpha 5% untuk masingmasing variabel, maka direkomendasikan ada pengaruh
yang signifikan secara parsial
antara variabel bebas X1 sampai
dengan X7 terhadap variabel Y.
2. Apabila level signifikansi t hitung
< level signifikansi t tabel alpha
5% untk masing-masing variabel, maka direkomendasikan ada
pengaruh yang signifikan secara
parsial antara variabel bebas X1
sampai dengan X7 terhadap variabel Y.
Analisis Uji F
Untuk mengetahui secara
obyektif adanya pengaruh yang signifikan secara simulan antara variabel X1 sampai dengan X7 terhadap
variabel Y, peneliti menggunakan
ketentuan sebagai berikut :
1. Apabila nilai F hitung > nilai tabel
alpha 5%, maka direkomendasikan ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara vari-
319
Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
abel bebas X1 sampa dengan
X7 terhadap variabel Y.
2. Apabila level signifikansi F hitung
< level signifikansi F tabel alpha
5%, maka direkomendasikan
ada pengaruh yang signifikan
secara simultan antara variabel
bebas X1 sampai dengan X7
terhadap variabel Y.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Analisis Validitas dan Reliabilitas
Untuk mewujudkan tercapainya tjuan penelitian ini dibutuhkan
seperangkat data yang dapat dipercaya dan teruji secara ukuran
statistik melalui uji validitas dan reliabilitas. Pada uji validitas data,
peneliti merujuk pada rumusan korelasi (r) atau corrected item-total
correlation pada bab metode
penelitian sebelumnya, dimana data
yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dikatakan valid apabila r atau
cirrected
item-total
correlation
>0,300. Untuk mengetahui derajat
validitas data pada penelitian ini,
melalui spss for windows peneliti
melakukan penganalisisan data dan
hasinya dapat disajikan berikut ini.
abel dengan angka r >0,300, maka
dapatlah diidentifikasi mana saja
variabel-variabel penelitian ini yang
memiliki data yang valid dengan
kondisi r hitung
>0,300 dengan
ringkasan pada tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Identifikasi Validitas Variabel Penelitian
Variabel
X1
X2
Corrected
Item-Total
Correlation
atau r
0.3151
0.4240
0.3189
0.5884
0.3956
0.3221
0.3811
0.5127
X3
X4
X5
X6
X7
Y
Sumber: Data Diolah
Syarat
>0,300
>0,300
>0,300
>0,300
>0,300
>0,300
>0,300
>0,300
Kesimpulan
(Rekomendasi)
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Dengan
mengamati
koefesien r hitung masing-masing
variabel penelitian ini yang memiliki
besaran r > 0,300, tentunya dapatlah
ditarik kesimpulan atau rekomendasi
bahwa semua variabel yang diukur
pada penelitian ini memiliki data
yang valid.
Peneliti akan melanjutkan
Tabel 2. Derajat Validitas Variabel
peng-analisisan
kualitas data pada
Penelitian
uji
reliabilitas
data.
Untuk mengeScale
Scale VarCorrected
tahui terdapat tidaknya reliabilitas
Mean
iance
ItemVariable
If Item
If Item
Total
data pada variabel-variabel peDeleted
Deleted
Correlation nelitian ini, peneliti menggunakan
X1
135.9250 157.0455
0.3151
ukuran formulasi alpha > 0,500 unX2
132.8750 149.0865
0.4240
tuk mengidentifi-kasi konsistensi daX3
137.8000 162.0103
0.3189
ta yang akan digunakan mampu
X4
147.9000 163.3231
0.5884
X5
138.5250 164.7173
0.3956 mengukur tujuan penelitian ini.
X6
139.2750 162.3071
0.3221 Peneliti juga menggunakan bantuan
X7
110.8250
99.5327
0.3811 komputer dengan SPSS for winY
142.7500 155.2179
0.5127 dows, dimana hasil analisis dengan
formulasi alpha dapat dideskripsikan
Sumber: Data diolah
sebagai berikut:
Berdasarkan Tabel 2 dapat
diketahui derajat validitas hitung
masing-masing variabel penelitian ini
mulai variabel X1 sampai variabel Y.
Apabila kita bandingkan dengan
syarat minimum validnya suatu vari-
320
Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
Tabel 4. Derajat Reliabilitas Variabel
Penelitian
Variabel
Scale Mean
If Item
Deleted
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
Y
135.9250
132.8750
137.8000
147.9000
138.5250
139.2750
110.8250
142.7500
Scale
Variance
If Item
Deleted
157.0455
149.0865
162.0103
163.3231
164.7173
162.3071
99.5327
155.2179
Alpha if
Item
Deleted
0.6246
0.5979
0.6250
0.6012
0.6170
0.6246
0.6877
0.5914
Sumber: Data diolah
Memperhatikan isi Tabel 4,
dapatlah diketahui reliabel tidaknya
data penelitian ini dengan membandingkan koefesiensi alpha hitung
yang ada dengan syarat minimum
alpha >0,500 dan dapatlah dapatlah
diidentifikasikan pada tabel di bawah
ini melaksanakan penganalisisan
melalui uji t (parsial) dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Apabila nilai t hitung masingmasing variabel > nilai t tabel
dengan alpha 5%, maka ada
pengaruh yang signifikan secara
parsial antara variabel bebas
terhadap variabel terikat.
2. Apabila tingkat sig hitung masing-masing variabel < tingkat
sig tabel dengan alpha 5%,
maka ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Berdasarkan ketentuan pada
poin pertama di atas, peneliti akan
membandingkan nilai t hitung masing-masing variabel yang dihasilkan
atas penganalisisan data melalui
SPSS for windows sebagai berikut di
bawah ini dengan nilai tabel dengan
alpha 5% dengan memperhatikan
degree of freedom (df) = (n-k-1) =
(40-2-1) = 37 pada distribusi nilai t
yang secara jelasnya dapat juga
memperhatikan isi tabel 5 dan 6.
Tabel 5. Nilai t hitung Variabel
Penelitian
Variabel
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
-0.08999
0.98
-0.255
0.100
0.474
0.122
0.153
0.218
0.286
0.137
0.291
0.109
0.103
0.047
Standardized
Coefficients
t
Beta
-0.118
-0.340
0.533
0.105
0.253
0.323
0.294
0.917
2.565
3.886
0.703
2.097
2.678
2.169
Tabel 6. Distribusi Nilai t
Df = n –k – 1
1
10
20
30
40
Tingkat Signifikan
Alpha
5%
10%
6,314
3,078
1,812
1,372
1,725
1,325
1,697
1,310
1,684
1,303
Sesuai dengan isi Tabel 6, df
37 dengan alpha 5% dapatlah
ditelusuri nilai t tabel antara 1,697 –
1,684. Dengan diketahuinya nilai t
tabel tersebut dapatlah dilaksanakan
pembandingan dengan nilai t hitung
masing-masing tabel dan dapatlah
ditarik kesimpulan (rekomendasi)
atas hubungan secara parsial ini sebagai berikut:
Tabel 7. Identifikasi Hubungan yang
Signifikan Secara Parsial (Nilai t Hitung Banding Nilai t Tabel alpha 5%)
Variabel
t
Hitung
t
Tabe
l
Posisi
Kesimpulan
(Rekomendasi)
X1
(Produk)
0.917
t hit
<t
tab
Tidak
Signifikan
X2
(Harga)
2.565
t hit
>t
tab
Signifikan Hub
-
X3 (Distribusi)
3.886
t hit
>t
tab
Signifikan Hub
+
X4
(Promosi)
0.703
t hit
<t
tab
Tidak Signifikan
X5
(Orang)
2.097
t hit
>t
tab
Signifikan Hub
+
X6 (Proses)
2.678
t hit
>t
tab
Signifikan Hub
+
X7
(Bukti
Fisik)
2.169
1,69
7–
1,
684
1,69
7–
1,
684
1,69
7–
1,
684
1,69
7–
1,
684
1,69
7–
1,
684
1,69
7–
1,
684
1,69
7–
1,
684
t hit >
t tab
Signifikan Hub
+
321
Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
Identifikasi hubungan yang
signifikan secara parsial pada Tabel
7 memberikan isyarat bahwa variabel bebas yang memiliki pengaruh
yang signifikan secara parsial terhadap
keputusan
konsumen
menabung di Taheta Bank Kalteng
Cabang Tamiang Layang meliputi
uraian berikut ini:
1. Variabel X2 (variabel harga)
memberi pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap
keputusan
konsumen
menabung dengan kondisi hubungan yang terbalik (hubungan
negatif). Hubungan seperti ini
wajar antara variabel harga
dengan keputusan konsumen
menabung.
2. Variabel X3 (variabel distribusi)
mem-beri pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap
keputusan konsumen menabung
dengan kondisi hubungan yang
searah (hubungan positif). Hubungan seperti ini wajar antara
variabel distribusi terhadap keputusan konsumen menabung.
3. Variabel X5 (variabel orang)
memberi pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap
keputusan
konsumen
menabung dengan kondisi hubungan yang searah (hubungan
positif). Hubungan seperti ini
wajar antara variabel orang terhadap keputusan konsumen
menabung.
4. Variabel X6 (variabel proses)
memberi pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap
keputusan
konsumen
menabung dengan kondisi hubungan yang searah (hubungan
positif). Hubungan seperti ini
wajar antara variabel proses terhadap keputusan konsumen
menabung.
5. Variabel X7 (variabel bukti fisik)
mem-beri pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap
keputusan konsumen menabung
dengan kondisi hubungan yang
searah (hubungan positif). Hubungan seperti ini wajar antara
variabel bukti fisik terhadap
keputusan
konsumen
menabung.
Rekomendasi
hubungan
yang signifikan ssecara parsial tersebut di atas tidak berbeda pada
kesimpulan dengan cara membandingkan tingkat signifikansi t hitung dengan tingkat signifikansi t
tabel alpha 5% di bawah ini.
Tabel 8. Identifikasi Hubungan yang
Signifikan Secara Parsial (Sig t Hitung Banding Sig t Tabel alpha 5%)
Variable
Sig
thitung
Sig
ttabel
X1
(Produk)
0,368
0,5
X2
(Harga)
0,015
0,5
X3
(Distribusi)
0,000
0,5
X4
(Promosi)
0,487
0,5
X5
(Orang)
0,044
0,5
X6
(Proses)
0,012
0,5
X7
(Bukti
Fisik)
0,038
0,5
Posisi
Sig t hit
> Sig t
tab
Sig t hit
< Sig t
tab
Sig t hit
< Sig t
tab
Sig t hit
> Sig t
tab
Sig t hit
< Sig t
tab
Sig t hit
< Sig t
tab
Sig t hit
< Sig t
tab
Kesimpulan
Tidak
Signifikan
Signifikan
Hubungan
Signifikan
Hubungan
+
Tidak
Signifikan
Signifikan
Hubungan
+
Signifikan
Hubungan
+
Signifikan
Hubungan
+
Sumber: Data diolah
Analisis Secara Simultan
Setelah peneliti melakukan
penganalisisan secara parsial atas
variabel penelitian ini, analisis
secara simultan akan peneliti
lakukan selanjutnya pada uraian
berikut. Untuk melakukan analisis
hubungan secara simultan, peneliti
menggunakan rumusan uji F dengan
persyaratan:
1. Apabila nilai F hitung > nilai F
tabel dengan alpha 5%, maka
ada pengaruh yang signifikan
secara simultan antara variabel
marketing mix terhadap keputusan konsumen menabung.
322
Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
2. Apabila tingkat signifikan F hitung < tingkat signifikan alpha
5%, maka ada pengaruh yang
signifikan secara simultan antara
variabel marketing mix terhadap
keputusan
konsumen
menabung.
Berdasarkan
pengelolaan
data dengan SPSS for windows,
peneliti dapat menguraikan secara
sederhana atas hasil analisis uji F
dalam tabel di bawah ini.
tabel di atas, dapatlah peneliti
melaksanakan proses identifikasi
hubungan yang signifikan secara
simultan baik cara membandingkan
nilai F hitung dengan nilai F tabel
alpha 5% maupun cara membandingkan tingkat signifikansi F hitung dengan tingkat signifikansi F
tabel alpha 5% yang diuraikan ringkasannya dalam Tabel 11.
Tabel 9. Anova
Cara
Nilai
Hitung
Nilai
Tabel
Posisi
Ket
Nilai
F hit
vs
Nilai
F
tabel
Sig
hit vs
Sig F
tabel
7,466
2,252,33
7,466>2,252,33
Sig
0,000
0,05
0,000<0,05
Sig
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
119.937
73.438
193.375
Df
7
32
39
Mean
Squares
17.134
2.295
F
Sig
7.466
0.000
Sumber: Data diolah
Dibutuhkan
identifikasi
mengenai hubungan yang signifikan
secara simultan baik dengan cara
membandingkan nilai F hitung
dengan nilai F tabel alpha 5% dan
cara membanding tingkat signifikansi
F hitung dengan tingkat signifikansi
F tabel alpha 5%. Untuk kedua cara
tersebut yang belum diketahui
nilainya adalah nilai F tabel dengan
alpha 5%. Peneliti terlebih dahulu
menelusuri nilai F tabel dengan alpha 5% pada distribusi nilai F yang
memperhatikan degree of Freedom
(df) = (k – 1) dan (n – k) atas
penelitian ini (df = (8-1) (40-8) = 7
dan 32. dengan df 7 dan 32 dapatlah
diketahui dengan pasti nilai F tabel
sebesar 2,25 – 2,33 pada disstribusi
nilai F di bawah ini.
Tabel 10. Distribusi Nilai F
Df = (n-k)
1
10
20
30
40
60
Df = (k – 1)
2
3
7
200
216
235
4,10 3,71
3,14
3,49 3,10
2,51
3,32 2,92
2,33
3,23 2,84
2,25
3,15 2,76
2,17
Sumber: data diolah
Dengan diketahuinya nilai F
tabel pada distribusi nilai F pada
Tabel 11. Identifikasi Hubungan
yang Signifikan secara Simultan
Sumber: data diolah
Proses identifikasi hubungan
yang signifikan secara simultan pada
Tabel 11 telah peneliti laksanakan,
dimana proses identifikasi tersebut
telah memberikan kesimpulan (rekomendasi) bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara variabel marketing mix seperti produk (X1), harga
(X2), distribusi (X3), promosi (X4),
orang (X5), proses (X6), dan bukti
fisik (X7) terhadap keputusan konsumen (variabel Y) menabung di
Taheta Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Ada pengaruh yang signifikan
secara parsial antara variabel
harga, orang, proses, distribusi
dan bukti fisik terhadap keputusan konsumen menabung di
Taheta Bank Kalteng Cabang
Tamiang Layang. Sementara
variabel produk dan promosi
menunjukan tidak ada pengaruh
yang signifikan secara parsial
323
Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
terhadap keputusan konsumen
menabung di Taheta Bank Kaltang Cabang Tamiang Layang.
2. Ada pengaruh yang signifikan
secara simultan antara produk,
harga, promosi, orang, proses,
distribusi dan bukti fisik terhadap
keputusan konsumen menabung
di Taheta Bank Kalteng Cabang
Tamiang Layang.
Saran
Sesuai dengan kesimpulan di
atas
yang
mendeskripsikan
pengaruh secara parsial dan simultan antara variabel marketing mix
terhadap
keputusan
konsumen
menabung di Taheta Bank Kalteng
Cabang Tamiang Layang, yang telah
merekomendasikan
adanya
pengaruh yang signifikan secara
parsial dan simultan, walaupun variabel produk dan promosi tidak signifikan memberikan pengaruh secara
parsial
terhadap
keputusan
komsumen menabung.
Sehubungan dengan hasil
penelitian tersebut satan yang perlu
disikap adalah adanya perhatian
yang serius pada variabel marketing
mix yang meliputi variabel produk,
variabel harga, variabel distribusi,
variabel promosi, variabel orang,
variabel proses dan variabel bukti
fisik serta variabel keputusan konsumen menabung.
Dengan adanya perhatian
yang serius terhadap variabel marketing mix dan keputusan konsumen
dalam menabung, tentunya perhatian ini dapat dijadikan strategi
dalam bisnis industri perbankan untuk memahami hati konsumen yang
secara dinamis membutuhkan upaya
kondusif dalam pembentukan citra
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Eddy,
S.
Wirabhumi.
2002.
Pengaruh Merketing Mix terhadap Keputusan Konsumen
Menabung di Taplus BNI
Cabang Surakarta. Tesis,
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
Elu, W.B. 1997. Membangun
Keunggulan
Melalui
Reletionship Marketing. Usahawan No. 03 TH XXVI Maret.
Engle, J.F., Blackwell, R.D., & Miniard, P.W., 1994 Pelaku Konsumen. Bina Putra: Jakarta.
Kotler, P., & Armstrong G. 1997, Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid I,
Edisi Bahasa Indonesia. PT.
Prenhallindo, Jakarta.
Payne, A. 2000. The Essence of
Service Marketing: Pemasaran Jasa. Andi Offset: Yogyakarta.
Singaribuan & Effendi S. 1989.
Metode Penelitian Survei.
LP3SE: Jakarta.
M.F.,
Setiadi,
D.
Recoi,
L.
Wulandari, D. Hanggarwati.
Perang Suku Bunga?, Kuno
Ah.
Majalah
Marketing.
13/I/2-15 Agustus 2001,
Sumarni, M. 1997. Manajemen Perbankan, Edisi Revisi. Liberty,
Yogyakarta.
Yazid., 1999. Pemasaran Jasa:
Konsep dan Implementasi,
Ekonisia FEUI: Yogyakarta.
Download