PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN

advertisement
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA
JURNAL
Disusun Oleh:
Anggar Ari Perwitasari
11416244023
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
PENERAPAN PENDEKATAN… (ANGGAR ARI PERWITASARI) 1
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP
NEGERI 15 YOGYAKARTA
THE IMPLEMENTATION OF THE SCIENTIFIC APPROACH IN SOCIAL STUDIES
LEARNING AT SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA
Oleh: Anggar Ari Perwitasari, Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perspektif guru IPS mengenai pendekatan
saintifik; 2) peran sekolah dalam menerapkan pendekatan saintifik; dan 3) penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 15 Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif naturalistik. Informan penelitian terdiri dari
Kepala Sekolah, guru IPS dan siswa di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik triangulasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
interaktif dari Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Guru memiliki perspektif yang bervariasi mengenai
pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dipandang sebagai pembelajaran yang mengaktifkan siswa
agar dapat membangun pengetahuannya dengan langkah-langkah ilmiah yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan guru hanya sebagai fasilitator dan
pendamping; 2) Peran sekolah dalam menerapkan pendekatan saintifik dengan menyediakan sarana
dan prasarana, mengikutsertakan guru pada pendidikan dan pelatihan kurikulum 2013 dan
mengadakan workshop untuk meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran; 3) Penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPS meliputi a) Perencanaan pembelajaran dengan
penyusunan RPP yang mengacu pada silabus. RPP yang disusun telah menunjukkan kegiatan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik. b) Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan
pendahuluan dengan mengkondisikan kondisi awal yang kondusif, apersepsi, menyampaikan tujuan
pembelajaran, menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan ditempuh dan menyampaikan teknik
penilaian. Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar atau mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Kegiatan penutup
yang dilakukan guru yaitu menyimpulkan kegiatan pembelajaran, refleksi, pemberian tugas, dan
menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya. c) Penilaian hasil belajar guru menggunakan
penilaian auntentik yang meliputi penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan.
Kata kunci: Pendekatan Saintifik, Pembelajaran IPS
2 Jurnal Pendidikan IPS Edisi ... Tahun 2016
ABSTRACT
This research aimed to investigate: 1) The perspectives Social Studies teachers’ of the
scientific approach, 2) The roles the school’s in the implementation of the scientific approach, and 3)
the implementation of the scientific approach in Social Studies learning at SMP Negeri 15
Yogyakarta.
The research employed the naturalistic qualitative method. The research informants were the
principal, Social Studies teachers, and students of SMP Negeri 15 Yogyakarta. The data were
collected through interviews, observations, and documentation. The data trustworthiness in the
research was enhanced by the triangulation technique. The data analysis technique interactive model
by Miles and Huberman.
The results of the research are as follows. 1) Teachers have varied perspectives of the
scientific approach. The scientific approach is viewed as learning to make students active in order to
construct knowledge through scientific steps, namely observing, questioning, collecting information,
associating, and communicating. The teacher acts as a facilitator and a guide only. 2) The school’s
roles in the application of the scientific approach are providing infrastructure facilities, sending
teachers to education and training for Curriculum 2013, and conducting workshops to improve
teachers’ learning quality. 3) The application of the scientific approach in Social Studies learning
includes the following. a) Learning plans start by designing lesson plans referring to the syllabus.
The designed lesson plans have shown learning activities through the scientific approach. b) The
learning implementation includes the introductory activities by creating conducive initial conditions,
using apperception, explaining learning activities to do, and informing assessment techniques. The
main activities through the scientific approach include the activities of observing, questioning,
collecting information, reasoning or associating, and communicating. The closing activities that the
teachers do include concluding learning activities, making a reflection, assigning tasks, and
presenting the next learning plan. c) The learning outcome assessments by the teachers are the
authentic assessments consisting of affective, cognitive, and psychomotor assessments.
Keywords: Scientific Approach, Social Studies Learning
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran tidak seharusnya
(OECD) yang berupa usaha kolaboratif dari
diarahkan kepada kemampuan siswa untuk
negara anggota OECD untuk mengukur
menghafal
harus
pencapaian siswa pada usia 15 tahun. Negara-
memperhatikan kemampuan siswa untuk
negara asia yang berpartisipasi dalam PISA
menalar. Hal ini dapat dilihat dari penilaian
yaitu
yang
Singapura, Thailand, Vietnam dan Indonesia.
informasi
dilakukan
saja,
PISA
tetapi
(Programme
for
Jepang,
China,
Hasil
2012 yang dimuat dalam Kemendiknas pada
menduduki peringkat
(Selasa,
PISA
negara-negara asia lainnya. Indonesia pada
merupakan proyek dari Organization for
kemampuan matematika memperoleh skor
Economic Cooperation and Development
375, kemampuan membaca dengan skor 396
Desember
2012).
menunjukkan
Malaysia,
International Student Assessment) di tahun
10
survei
Korea,
Indonesia
terakhir dibanding
PENERAPAN PENDEKATAN… (ANGGAR ARI PERWITASARI)
dan kemampuan ilmiah mendapatkan skor
dilaksanakan
382. Lemahnya kemampuan memecahkan
pendidikan nasional agar selalu relevan.
masalah dan menalar/menganalisis adalah
guna meningkatkan
Kurikulum
2013
sistem
dibangun
salah satu faktor penyebab rendahnya prestasi
berdasarkan budaya dan karakter bangsa
siswa Indonesia.
Indonesia dimana proses pembelajaran untuk
harus
semua jenjang mulai dari tingkat sekolah
memberikan ruang yang lebih luas lagi bagi
dasar, sekolah menengah pertama, hingga
siswa
tingkat sekolah menengah atas menggunakan
Kegiatan
untuk
pembelajaran
melakukan
dibandingkan
proses
mengumpulkan
menalar
pengetahuan
pendekatan
saintifik.
Istilah
pendekatan
semata. Salah satu faktor penyebab rendahnya
saintifik dalam pelaksanaan kurikulum 2013
kemampuan siswa menalar dan memecahkan
menjadi
masalah adalah pendekatan pembelajaran
khususnya di kalangan para pendidik, sebab
yang diterapkan. Muhibbin Syah (2003: 125)
dalam proses pembelajarannya tidak hanya
mengatakan bahwa faktor pendekatan belajar
menekankan pada pembentukan kompetensi
berpengaruh
siswa,
proses
terhadap
belajar
taraf
keberhasilan
siswa.Pembelajaran
pembahasan
namun
juga
yang
menarik
menekankan
pada
yang
pembentukan karakter para peserta didik
hanya menekankan hafalan tidak membuat
yang nantinya menjadi suatu perpaduan
kemampuan
antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap
siswa
dalam
menalar
berkembang.
Upaya
yang dapat didemonstrasikan peserta didik
meningkatkan
kualitas
sebagai
wujud
pemahamannya
terhadap
pendidikan terus dilakukan oleh pemerintah
konsep yang dipelajarinya secara kontekstual
dengan
(Mulyasa, 2013: 13).
mengembangkan
kurikulum.
Penerapan kurikulum 2013 merupakan salah
Pendekatan
saintifik
dimaksudkan
satu pertimbangan yang dilakukan oleh
untuk memberikan pemahaman kepada siswa
pemerintah
dalam
rangka
membangun
dalam mengenal dan memahami berbagai
pendidikan
yang
bermutu.
Hadirnya
materi pembelajaran menggunakan langkah-
kurikulum 2013 sebagai kurikulum baru
langkah ilmiah. Pendekatan ini menekankan
dalam pendidikan nasional diharapkan dapat
bahwa informasi dapat berasal dari mana
lebih menyempurnakan kurikulum-kurikulum
saja, kapan saja, dan tidak bergantung pada
yang
informasi yang disampaikan guru. Oleh
sebelumnya.
Penyempurnaan
karena itu, pembelajaran diarahkan untuk
3
4
Jurnal Pendidikan IPS Edisi ... Tahun 2016
mendorong
siswa
aktif
mencari
tahu,
berperan aktif dalam proses pembelajaran
mengembangkan kemampuan bernalar, dan
siswa didorong untuk mengamati, menanya,
membentuk siswa yang kreatif.
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
Pembelajaran dengan menggunakan
mengomunikasikan.
Namun
guru
masih
pendekatan saintifik perlu diterapkan dalam
mengalami kendala dalam melaksanakan
setiap materi pembelajaran IPS. Hal ini
kegiatan
berkaitan dengan tujuan mata pelajaran IPS
Pendekatan Saintifik. Guru mengaku sering
yang dikemukakan oleh Sapriya (2009: 201)
terkendala dalam alokasi waktu saat proses
yaitu memiliki kemampuan dasar untuk
pelaksanaan pembelajaran karena banyaknya
berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
kegiatan dalam satu kali pertemuan. Selain
inkuiri,
itu, guru juga mengalami kendala dalam
memecahkan
masalah
dan
ketrampilan dalam kehidupan sosial. Tujuan
pembelajaran
menggunakan
pemilihan metode pembelajaran.
tersebut sesuai dengan kriteria pembelajaran
Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti
dengan pendekatan saintifik M. Hosnan
tertarik melakukan penelitian dan pengkajian
(2013: 38) menjelaskan proses pembelajaran
lebih
dengan
dapat
bagaimana penerapan pendekatan saintifik
mendorong dan menginspirasi siswa berpikir
dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 15
secara kritis, analitis, dan tepat dalam
Yogyakarta. Pengkajian tersebut meliputi
mengindentifikasi, memahami, memecahkan
perencanaan
masalah,
pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
pendekatan
dan
saintifik
mengaplikasikan
materi
pembelajaran.
mendalam
untuk
pembelajaran,
mengetahui
pelaksanaan
METODE PENELITIAN
Salah satu SMP di Kota Yogyakarta
yang menerapkan kurikulum 2013 sejak
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
tahun ajaran 2013/2014 adalah SMP Negeri
kualitatif
15 Yogyakarta. Berdasarkan hasil observasi
bertujuan untuk
dan wawancara yang dilakukan peneliti di
pendekatan saintifik dalam pembelajaran
kelas VII A SMP Negeri 15 Yogyakarta pada
IPS di SMP Negeri 15 Yogyakarta.
3 November 2015 diperoleh gambaran bahwa
Tempat dan Waktu Penelitian
penerapan
pendekatan
saintifik
naturalistik.
Penelitian
ini
mengetahui penerapan
dalam
Penelitian dilakukan di SMP Negeri
pembelajaran IPS sudah diterapkan oleh guru
15 Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Tegal
IPS. Guru sudah mengajak siswa untuk
Lempuyangan No. 61 Yogyakarta. SMP
PENERAPAN PENDEKATAN… (ANGGAR ARI PERWITASARI)
Negeri 15 Yogyakarta merupakan salah
Miles
satu sekolah menengah pertama yang
langkah-langkah tersebut tersebut, yaitu:
menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun
reduksi data, penyajian data dan penarikan
ajaran
kesimpulan.
2013/2014.
Waktu
penelitian
dan
Huberman
dilaksanakan pada semester gasal tahun
HASIL
ajaran 2015/2016.
PEMBAHASAN
Subjek Penelitian
Hasil Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah kepala
sekolah, guru IPS dan siswa.
PENELITIAN
1. Perspektif
pengumpulan
Guru
15-20)
DAN
Mengenai
Pendekatan Saintifik
Para guru IPS memiliki pendapat
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
(1992:
yang
yang berbeda-beda tentang pendekatan
digunakan dalam penelitian ini adalah
saintifik. Berdasarkan informasi dari
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
para
Intrumen Penelitian
mereka mengenai pendekatan saintifik
Intrumen
yang
data
digunakan
informan
tentang
pandangan
dalam
dapat disimpulkan bahwa para informan
penelitian ini adalah pedoman observasi,
memiliki perspektif yang bervariasi
wawancara, dan dokumentasi.
tentang
Pemeriksaan Keabsahan Data
Pendekatan saintifik dipandang sebagai
pendekatan
saintifik.
Teknik pemeriksaan keabsahan data
pembelajaran yang mengaktifkan siswa
dalam penelitian ini mengguakan teknik
agar dapat membangun pengetahuannya
triangulasi
yang
dengan langkah-langkah ilmiah yaitu
digunakan dalam penelitian ini adalah
mengamati, menanya, mengumpulkan
triangulasi sumber. Triangulasi sumber
informasi, menalar atau mengasosiasi,
dalam penelitian ini dilakukan dengan
dan mengomunikasikan guru hanya
membandingkan
sebagai fasilitator dan pendamping.
melalui
data.
Triangulasi
data
wawancara,
yang
diperoleh
observasi,
dan
dokumentasi.
Teknik Analisis Data
2. Peran Sekolah dalam Menerapkan
Pendekatan Saintifik
Sekolah
berperan
mendukung
Teknik analisis data dalam penelitian
guru IPS dalam menerapkan pendekatan
ini menggunakan langkah-langkah teknik
saintifik dengan mendorong guru untuk
analisis data kualitatif yang dikemukakan
mengikuti pendidikan dan pelatihan
5
6
Jurnal Pendidikan IPS Edisi ... Tahun 2016
yang diadakan sekolah maupun dari
pembelajarannya
Pemerintah. Sekolah juga mengadakan
pada
workshop sebagai wadah para guru
pendekatan saintifik yang meliputi
untuk berbagi informasi. Pemantauan
kegiatan
penerapan pendekatan saintifik dalam
mengumpulkan
pembelajaran
IPS dengan supervisi
mengasosiasi,
dilaksanakan
kepala
mengomunikasikan.
sekolah
dan
pembinaan guru dari LPMP Yogyakarta.
Sekolah
menyediakan
siswa
berpusat
menggunakan
mengamati,
menanya,
informasi,
dan
Metode pembelajaran yang
dan
digunakan dalam pembelajaran IPS
khususnya
bervariasi yaitu metode diskusi,
untuk mata pelajaran IPS yaitu adanya
project based learning, inquiry,
laboraturium
didalamnya
jigsaw, mind maping, make a match
terdapat peta, globe, atlas, uang dan
dan debat. Media pembelajaran yang
kuno.
digunakan juga bervariasi antara lain
prasarana
yang
3. Penerapan
sarana
sudah
lengkap
IPS
yang
Pendekatan
Saintifik
kerja siswa.
dalam Pembelajaran IPS
1) Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan
gambar, video, peta dan lembar
pembelajaran
2) Pelaksanaan Pembelajaran
a) Kegiatan Pendahuluan
meliputi silabus dan penyusunan
Kegiatan
pendahuluan
RPP. Silabus Kurikulum 2013 sudah
adalah kegiatan yang paling awal
disiapkan
dilakukan
oleh
Kemendikbud.
pada
proses
Silabus digunakan oleh guru IPS
pembelajaran.
sebagai acuan dalam menyusun
pendahuluan
RPP.
guru IPS di SMP Negeri 15
Berdasarkan hasil analisis 29
Kegiatan
yang
dilakukan
Yogyakarta yaitu mengucapkan
dokumen RPP dari tiga guru IPS
salam,
SMP Negeri 15 Yogyakarta, format
kehadiran siswa, melaksanakan
yang digunakan sudah sesuai dengan
kegiatan
Permendikbud no. 103 tahun 2014.
menyampaikan
Setiap RPP yang disusun guru IPS
pembelajaran.
SMP Negeri 15 Yogyakarta proses
berdoa,
mengecek
apersepsi,
dan
tujuan
PENERAPAN PENDEKATAN… (ANGGAR ARI PERWITASARI)
b) Kegiatan Inti
(1) Mengamati
Pada
Siswa
mengajukan
pertanyaan
mengangkat
kegiatan
tangan terlebih dahulu dan
mengamati guru melibatkan
menunggu untuk ditunjuk
siswa
pengamat
guru. Selain itu, siswa juga
untuk
dapat menuliskan hal yang
sebagai
sepenuhnya
memfokuskan siswa dalam
ingin
menemukan
tulis.
informasi.
Berdasarkan hasil observasi
ditanyakan
dipapan
(3) Mengumpulkan Informasi
tahapan mengamati dalam
Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran IPS di SMP
mengumpulkan informasi di
Negeri
Yogyakarta
SMP Negeri 15 Yogyakarta
Teknik
dengan membaca buku siswa
membaca,
dan mencari informasi dari
15
bervariasi.
pengamatan
mendengar, menyimak, dan
internet.
Kegiatan
melihat sudah muncul dalam
mengumpulkan
informasi
kegiatan pembelajaran IPS.
dilaksanakan
(2) Menanya
berkelompok.
Siswa membaca buku siswa
Pada
kegiatan
dan LKS untuk menjawab
mengamati guru membuka
pertanyaan
kesempatan
dirumuskan
secara
luas
yang
dari
telah
kegiatan
kepada siswa untuk bertanya
menanya maupun pertanyaan
mengenai apa yang sudah
dari guru.
dilihat, disimak, dibaca dan
dilihat.
(4) Menalar atau Mengasosiasi
Berdasarkan
hasil
guru
selalu
atau mengasosiasi dengan
kesempatan
berdiskusi kelompok yang
siswa untuk bertanya setelah
selanjutnya dipresentasikan.
kegiatan mengamati selesai.
Pada diskusi kelompok siswa
Siswa aktif dan antusias
mengolah
dalam
sudah
observasi
memberikan
kegiatan
menanya.
Kegiatan
menalar
informasi
yang
dikumpulkan
dari
7
8
Jurnal Pendidikan IPS Edisi ... Tahun 2016
kegiatan
mengumpulkan
penilaian autentik. Penilaian autentik
informasi dan menambahkan
merupakan
dengan
mengukur semua kompetensi sikap,
pendapat
masing-
masing.
penilaian
keterampilan,
(5) Mengomunikasikan
dan
yang
pengetahuan
berdasakan proses dan hasil.
Tahapan mengomu-
Pelaksanaan
nikasikan yang dilaksnakan
autentik
meliputi membacakan hasil
Yogyakarta yang pertama penilaian
diskusi,
sikap diambil melalui observasi
menulis
diskusi,
laporan
menanggapi
di
SMP
penilaian
langsung.
Negeri
Kedua,
15
penilaian
informasi siswa lain dan
pengetahuan dari pemberian tugas,
tanya
UHH,
jawab.
tersebut
Kegiatan
dilakukan
setiap
dalam
Ketiga,
pembelajaran.
Kegiatan
UTS,
UAS,
penilaian
dan
UKK.
keterampilan
diambil dari kreativitas siswa dalam
mengomuni-
membuat
powerpoint
untuk
kasikan yang dilaksanakan
presentasi, tugas produk, projek, tes
lebih
dan portofolio.
banyak
diarahkan
dalam bentuk lisan.
Pembahasan
c) Kegiatan Penutup
Para guru memiliki pendapat yang
Kegiatan penutup yang
bervariasi tentang pendekatan saintifik. Para
dilaksanakan guru IPS adalah
guru IPS menjelaskan pendekatan saintifik
menyimpulkan
adalah pembelajaran yang mengaktifkan
materi
pembelajaran,
refleksi,
siswa
merencanakan
kegiatan
pengetahuannya sendiri dengan langkah-
selanjutnya,
langkah ilmiah yaitu mengamati, menanya,
pertemuan
melaksanakan
penilaian,
dan
agar
mengumpulkan
dapat
informasi,
membangun
mengasosiasi,
menutup kegiatan pembelajaran
dan mengomunikasikan guru hanya sebagai
dengan salam
fasilitator dan pendamping.
3) Penilaian Hasil Belajar
Penilaian
dalam
yang
Kurikulum
Peran sekolah dalam menerapkan
digunakan
2013
adalah
pendekatan saintifik yaitu dengan adanya
pelatihan, workshop, diklat dari Direktoral
PENERAPAN PENDEKATAN… (ANGGAR ARI PERWITASARI)
PSMP, supervisi oleh kepala sekolah dan
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
pembinaan guru dari LPMP Yogyakarta. Hal
kegiatan penutup.
tersebut sesuai dengan pernyataan Imas
Kurinasih
&
menyatakan
menuntut
Berlin
Sani
bahwa
guru
(2013: 42)
Kurikulum
lebih
2013
kreatif
pada
kenyataanya sangat sedikit para guru yang
seperti itu, sehingga membutuhkan waktu
yang panjang agar bisa membuka cakrawala
berfikir
guru
dan
salah
satunya
dari
pelatihan-pelatihan dan pendidikan agar
merubah paradigma guru sebagai pemberi
materi menjadi guru yang dapat memotivasi
siswa agar kreatif.
pendekatan
perencanaan
saintifik
pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
hasil
belajar.
Tahap
pertama
pendahuluan
yang
dilakukan guru IPS di SMP Negeri 15
Yogyakarta
berdoa,
yaitu
mengucapkan
mengecek
melaksanakan
menyampaikan
salam,
kehadiran
kegiatan
apersepsi,
tujuan
siswa,
dan
pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya yaitu
kegiatan inti. Kegiatan inti menggunakan
pendekatan
saintifik
dengan
yang
karakteristik
disesuaikan
siswa.
Guru
memfasilitasi siswa untuk melakukan proses
mengamati,
Penerapan
meliputi
Kegiatan
menanya,
mengumpulkan
informasi, menalar atau mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.
1. Mengamati
dalam
pembelajaran
yaitu
perencanaan
pembelajaran.
Kegiatan
perencanaan
Daryanto (2014: 60) kegiatan
mengamati
dalam
pembelajaran
pembelajaran yang dilakukan oleh guru IPS
memberi kesempatan bagi peserta didik
SMP
untuk melakukan pengamatan melalui
Negeri
15
Yogyakarta
meliputi
penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran (RPP).
mendengar, dan membaca. Guru IPS
Tahap kedua dalam pembelajaran
adalah
Pelaksanaan
pelaksanaan
pembelajaran
pembelajaran.
merupakan
penerapan dari RPP yang disusun oleh guru.
SMP
Negeri
memfasilitasi
melihat,
15
menyimak,
Yogyakarta
kegiatan
telah
mengamati
dengan melihat gambar, gambar pada
buku siswa, gambar di slide yang sudah
Kegiatan pembelajaran melalui pendekatan
disiapkan guru, video, dan membaca teks
saintifik meliputi tiga kegiatan pokok yaitu
secara individu dan bersama-sama.
9
Jurnal Pendidikan IPS Edisi ... Tahun 2016
10
2. Menanya
buku paket, LKS, internet dan e-book.
Guru
Yogyakarta
IPS
SMP
Negeri
melaksanakan
15
kegiatan
Sedangkan
mengumpulkan
dari wawancara dengan narasumber
menanya dengan efektif dikarenakan
belum dilakukan oleh guru.
siswa aktif terlibat langsung dalam
4. Menalar atau Mengasosiasi
proses
pembelajaran.
Siswa
informasi
sangat
Guru IPS melaksanakan kegiatan
antusias dalam menanyakan informasi
menalar
yang ingin diperoleh mengenai materi
suatu
yang disampaikan. Walaupun masih ada
dianalisis
beberapa siswa yang cenderung diam
berkelompok.
dan
tercantum dalam Permendikbud no.103
hanya
mendengarkan.
Guru
dengan
selalu
permasalahan
yang
oleh
kemudian
siswa
secara
Sebagaimana
tahun
pertanyaan. Pertanyaan siswa meliputi
mengasosiasi adalah mengolah informasi
makna kata yang belum dipahami dan
yang sudah dikumpulkan, menganalisis
sebab akibat yang belum siswa pahami.
data dalam bentuk membuat kategori,
mengasosiasi
Ridwan Abdulah Sani (2014: 62)
menyatakan
bahwa
belajar
dengan
menggunakan pendekatan saintifik akan
melibatkan
siswa dalam
kegiatan
melakukan
atau
menalar
yang
membimbing siswa untuk mengajukan
3. Mengumpulkan Informasi
2014
memberikan
atau
menghubungkan
fenomena/informasi yang terkait dalam
rangka menemukan suatu pola, dan
menyimpulkan.
5. Mengomunikasikan
aktivitas meyelidiki fenomena dalam
Kegiatan mengomunikasikan di
upaya menjawab suatu permasalahan.
SMP
Guru juga dapat menugaskan siswa
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk
untuk mengomunikasikan apa yang telah
mengumpulkan
data
atau
informasi dari berbagai sumber.
Guru IPS mendorong siswa untuk
Negeri
dipelajari.
15
Kegiatan
Yogyakarta
ini
guru
dilakukan
melalui menuliskan apa yang ditemukan
mengali dan mengumpulkan informasi
dalam
kegiatan
mengumpulkan
dari berbagai sumber melalui berbagai
informasi dan mengasosiasi. Kegiatan
cara. Kegiatan mengumpulkan informasi
mengomunikasikan
dilakukan baik secara kelompok maupun
berkelompok untuk menyampaikan hasil
individu siswa menggunakan sumber
diskusi secara lisan.
dilaksanakan
PENERAPAN PENDEKATAN… (ANGGAR ARI PERWITASARI)
Setelah melewati tahap tersebut,
tahap selanjutnya yaitu kegiatan penutup.
Kegiatan penutup adalah kegiatan akhir
yang dilakukan guru untuk mengakhiri
pembelajaran.
Setiap pembelajaran akan diakhiri
dengan penilaian hasil belajar. Teknik
penilaian pada pembelajaran IPS di SMP
Negeri
15
Yogyakarta
menggunakan
penilaian autentik yaitu penilaian yang
dilakukan
secara
luas,
lengkap
dan
menyeluruh. Penilaian autentik menilai tiga
kompetensi siswa yang meliputi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran
Saintifik
Kurikulum
2013.
Yogyakarta: Gava Media
Imas Kurinasih & Berlin Sani. (2014).
Implementasi
Kurikulum
2013
Konsep & Penerapan. Yogyakarta:
Kata Pena
Kemendikbud. (2014). Permendikbud No.
103 tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pembelajaran. Jakarta:
Kemdikbud.
M. Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan
Konstektual dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Miles, Matthew B. dan Huberman, A
Michael. (1994). Analisis data
Kualitatif.
Jakarta: Penerbit UI
Press
Ridwan
Abdullah
Sani.
Pembelajaran
Saintifik
Implementasi
Kurikulum
Jakarta: Bumi Aksara.
(2014).
untuk
2013.
Sapriya. (2011). Pendidikan IPS: Konsep
dan Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya
E. Mulyasa. (2013). Pengembangan dan
Implementasi
Kurikulum
2013.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Yogyakarta, Mei 2016
Mengetahui,
11
Download