PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA JURNAL Disusun Oleh: Anggar Ari Perwitasari 11416244023 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 PENERAPAN PENDEKATAN… (ANGGAR ARI PERWITASARI) 1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF THE SCIENTIFIC APPROACH IN SOCIAL STUDIES LEARNING AT SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA Oleh: Anggar Ari Perwitasari, Universitas Negeri Yogyakarta [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perspektif guru IPS mengenai pendekatan saintifik; 2) peran sekolah dalam menerapkan pendekatan saintifik; dan 3) penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif naturalistik. Informan penelitian terdiri dari Kepala Sekolah, guru IPS dan siswa di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Guru memiliki perspektif yang bervariasi mengenai pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dipandang sebagai pembelajaran yang mengaktifkan siswa agar dapat membangun pengetahuannya dengan langkah-langkah ilmiah yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan guru hanya sebagai fasilitator dan pendamping; 2) Peran sekolah dalam menerapkan pendekatan saintifik dengan menyediakan sarana dan prasarana, mengikutsertakan guru pada pendidikan dan pelatihan kurikulum 2013 dan mengadakan workshop untuk meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran; 3) Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPS meliputi a) Perencanaan pembelajaran dengan penyusunan RPP yang mengacu pada silabus. RPP yang disusun telah menunjukkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. b) Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan dengan mengkondisikan kondisi awal yang kondusif, apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan ditempuh dan menyampaikan teknik penilaian. Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar atau mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Kegiatan penutup yang dilakukan guru yaitu menyimpulkan kegiatan pembelajaran, refleksi, pemberian tugas, dan menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya. c) Penilaian hasil belajar guru menggunakan penilaian auntentik yang meliputi penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Kata kunci: Pendekatan Saintifik, Pembelajaran IPS 2 Jurnal Pendidikan IPS Edisi ... Tahun 2016 ABSTRACT This research aimed to investigate: 1) The perspectives Social Studies teachers’ of the scientific approach, 2) The roles the school’s in the implementation of the scientific approach, and 3) the implementation of the scientific approach in Social Studies learning at SMP Negeri 15 Yogyakarta. The research employed the naturalistic qualitative method. The research informants were the principal, Social Studies teachers, and students of SMP Negeri 15 Yogyakarta. The data were collected through interviews, observations, and documentation. The data trustworthiness in the research was enhanced by the triangulation technique. The data analysis technique interactive model by Miles and Huberman. The results of the research are as follows. 1) Teachers have varied perspectives of the scientific approach. The scientific approach is viewed as learning to make students active in order to construct knowledge through scientific steps, namely observing, questioning, collecting information, associating, and communicating. The teacher acts as a facilitator and a guide only. 2) The school’s roles in the application of the scientific approach are providing infrastructure facilities, sending teachers to education and training for Curriculum 2013, and conducting workshops to improve teachers’ learning quality. 3) The application of the scientific approach in Social Studies learning includes the following. a) Learning plans start by designing lesson plans referring to the syllabus. The designed lesson plans have shown learning activities through the scientific approach. b) The learning implementation includes the introductory activities by creating conducive initial conditions, using apperception, explaining learning activities to do, and informing assessment techniques. The main activities through the scientific approach include the activities of observing, questioning, collecting information, reasoning or associating, and communicating. The closing activities that the teachers do include concluding learning activities, making a reflection, assigning tasks, and presenting the next learning plan. c) The learning outcome assessments by the teachers are the authentic assessments consisting of affective, cognitive, and psychomotor assessments. Keywords: Scientific Approach, Social Studies Learning PENDAHULUAN Proses pembelajaran tidak seharusnya (OECD) yang berupa usaha kolaboratif dari diarahkan kepada kemampuan siswa untuk negara anggota OECD untuk mengukur menghafal harus pencapaian siswa pada usia 15 tahun. Negara- memperhatikan kemampuan siswa untuk negara asia yang berpartisipasi dalam PISA menalar. Hal ini dapat dilihat dari penilaian yaitu yang Singapura, Thailand, Vietnam dan Indonesia. informasi dilakukan saja, PISA tetapi (Programme for Jepang, China, Hasil 2012 yang dimuat dalam Kemendiknas pada menduduki peringkat (Selasa, PISA negara-negara asia lainnya. Indonesia pada merupakan proyek dari Organization for kemampuan matematika memperoleh skor Economic Cooperation and Development 375, kemampuan membaca dengan skor 396 Desember 2012). menunjukkan Malaysia, International Student Assessment) di tahun 10 survei Korea, Indonesia terakhir dibanding PENERAPAN PENDEKATAN… (ANGGAR ARI PERWITASARI) dan kemampuan ilmiah mendapatkan skor dilaksanakan 382. Lemahnya kemampuan memecahkan pendidikan nasional agar selalu relevan. masalah dan menalar/menganalisis adalah guna meningkatkan Kurikulum 2013 sistem dibangun salah satu faktor penyebab rendahnya prestasi berdasarkan budaya dan karakter bangsa siswa Indonesia. Indonesia dimana proses pembelajaran untuk harus semua jenjang mulai dari tingkat sekolah memberikan ruang yang lebih luas lagi bagi dasar, sekolah menengah pertama, hingga siswa tingkat sekolah menengah atas menggunakan Kegiatan untuk pembelajaran melakukan dibandingkan proses mengumpulkan menalar pengetahuan pendekatan saintifik. Istilah pendekatan semata. Salah satu faktor penyebab rendahnya saintifik dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kemampuan siswa menalar dan memecahkan menjadi masalah adalah pendekatan pembelajaran khususnya di kalangan para pendidik, sebab yang diterapkan. Muhibbin Syah (2003: 125) dalam proses pembelajarannya tidak hanya mengatakan bahwa faktor pendekatan belajar menekankan pada pembentukan kompetensi berpengaruh siswa, proses terhadap belajar taraf keberhasilan siswa.Pembelajaran pembahasan namun juga yang menarik menekankan pada yang pembentukan karakter para peserta didik hanya menekankan hafalan tidak membuat yang nantinya menjadi suatu perpaduan kemampuan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa dalam menalar berkembang. Upaya yang dapat didemonstrasikan peserta didik meningkatkan kualitas sebagai wujud pemahamannya terhadap pendidikan terus dilakukan oleh pemerintah konsep yang dipelajarinya secara kontekstual dengan (Mulyasa, 2013: 13). mengembangkan kurikulum. Penerapan kurikulum 2013 merupakan salah Pendekatan saintifik dimaksudkan satu pertimbangan yang dilakukan oleh untuk memberikan pemahaman kepada siswa pemerintah dalam rangka membangun dalam mengenal dan memahami berbagai pendidikan yang bermutu. Hadirnya materi pembelajaran menggunakan langkah- kurikulum 2013 sebagai kurikulum baru langkah ilmiah. Pendekatan ini menekankan dalam pendidikan nasional diharapkan dapat bahwa informasi dapat berasal dari mana lebih menyempurnakan kurikulum-kurikulum saja, kapan saja, dan tidak bergantung pada yang informasi yang disampaikan guru. Oleh sebelumnya. Penyempurnaan karena itu, pembelajaran diarahkan untuk 3 4 Jurnal Pendidikan IPS Edisi ... Tahun 2016 mendorong siswa aktif mencari tahu, berperan aktif dalam proses pembelajaran mengembangkan kemampuan bernalar, dan siswa didorong untuk mengamati, menanya, membentuk siswa yang kreatif. mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan Pembelajaran dengan menggunakan mengomunikasikan. Namun guru masih pendekatan saintifik perlu diterapkan dalam mengalami kendala dalam melaksanakan setiap materi pembelajaran IPS. Hal ini kegiatan berkaitan dengan tujuan mata pelajaran IPS Pendekatan Saintifik. Guru mengaku sering yang dikemukakan oleh Sapriya (2009: 201) terkendala dalam alokasi waktu saat proses yaitu memiliki kemampuan dasar untuk pelaksanaan pembelajaran karena banyaknya berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, kegiatan dalam satu kali pertemuan. Selain inkuiri, itu, guru juga mengalami kendala dalam memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial. Tujuan pembelajaran menggunakan pemilihan metode pembelajaran. tersebut sesuai dengan kriteria pembelajaran Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti dengan pendekatan saintifik M. Hosnan tertarik melakukan penelitian dan pengkajian (2013: 38) menjelaskan proses pembelajaran lebih dengan dapat bagaimana penerapan pendekatan saintifik mendorong dan menginspirasi siswa berpikir dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 15 secara kritis, analitis, dan tepat dalam Yogyakarta. Pengkajian tersebut meliputi mengindentifikasi, memahami, memecahkan perencanaan masalah, pembelajaran dan penilaian hasil belajar. pendekatan dan saintifik mengaplikasikan materi pembelajaran. mendalam untuk pembelajaran, mengetahui pelaksanaan METODE PENELITIAN Salah satu SMP di Kota Yogyakarta yang menerapkan kurikulum 2013 sejak Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tahun ajaran 2013/2014 adalah SMP Negeri kualitatif 15 Yogyakarta. Berdasarkan hasil observasi bertujuan untuk dan wawancara yang dilakukan peneliti di pendekatan saintifik dalam pembelajaran kelas VII A SMP Negeri 15 Yogyakarta pada IPS di SMP Negeri 15 Yogyakarta. 3 November 2015 diperoleh gambaran bahwa Tempat dan Waktu Penelitian penerapan pendekatan saintifik naturalistik. Penelitian ini mengetahui penerapan dalam Penelitian dilakukan di SMP Negeri pembelajaran IPS sudah diterapkan oleh guru 15 Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Tegal IPS. Guru sudah mengajak siswa untuk Lempuyangan No. 61 Yogyakarta. SMP PENERAPAN PENDEKATAN… (ANGGAR ARI PERWITASARI) Negeri 15 Yogyakarta merupakan salah Miles satu sekolah menengah pertama yang langkah-langkah tersebut tersebut, yaitu: menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun reduksi data, penyajian data dan penarikan ajaran kesimpulan. 2013/2014. Waktu penelitian dan Huberman dilaksanakan pada semester gasal tahun HASIL ajaran 2015/2016. PEMBAHASAN Subjek Penelitian Hasil Penelitian Subjek dalam penelitian adalah kepala sekolah, guru IPS dan siswa. PENELITIAN 1. Perspektif pengumpulan Guru 15-20) DAN Mengenai Pendekatan Saintifik Para guru IPS memiliki pendapat Teknik Pengumpulan Data Teknik (1992: yang yang berbeda-beda tentang pendekatan digunakan dalam penelitian ini adalah saintifik. Berdasarkan informasi dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. para Intrumen Penelitian mereka mengenai pendekatan saintifik Intrumen yang data digunakan informan tentang pandangan dalam dapat disimpulkan bahwa para informan penelitian ini adalah pedoman observasi, memiliki perspektif yang bervariasi wawancara, dan dokumentasi. tentang Pemeriksaan Keabsahan Data Pendekatan saintifik dipandang sebagai pendekatan saintifik. Teknik pemeriksaan keabsahan data pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam penelitian ini mengguakan teknik agar dapat membangun pengetahuannya triangulasi yang dengan langkah-langkah ilmiah yaitu digunakan dalam penelitian ini adalah mengamati, menanya, mengumpulkan triangulasi sumber. Triangulasi sumber informasi, menalar atau mengasosiasi, dalam penelitian ini dilakukan dengan dan mengomunikasikan guru hanya membandingkan sebagai fasilitator dan pendamping. melalui data. Triangulasi data wawancara, yang diperoleh observasi, dan dokumentasi. Teknik Analisis Data 2. Peran Sekolah dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik Sekolah berperan mendukung Teknik analisis data dalam penelitian guru IPS dalam menerapkan pendekatan ini menggunakan langkah-langkah teknik saintifik dengan mendorong guru untuk analisis data kualitatif yang dikemukakan mengikuti pendidikan dan pelatihan 5 6 Jurnal Pendidikan IPS Edisi ... Tahun 2016 yang diadakan sekolah maupun dari pembelajarannya Pemerintah. Sekolah juga mengadakan pada workshop sebagai wadah para guru pendekatan saintifik yang meliputi untuk berbagi informasi. Pemantauan kegiatan penerapan pendekatan saintifik dalam mengumpulkan pembelajaran IPS dengan supervisi mengasosiasi, dilaksanakan kepala mengomunikasikan. sekolah dan pembinaan guru dari LPMP Yogyakarta. Sekolah menyediakan siswa berpusat menggunakan mengamati, menanya, informasi, dan Metode pembelajaran yang dan digunakan dalam pembelajaran IPS khususnya bervariasi yaitu metode diskusi, untuk mata pelajaran IPS yaitu adanya project based learning, inquiry, laboraturium didalamnya jigsaw, mind maping, make a match terdapat peta, globe, atlas, uang dan dan debat. Media pembelajaran yang kuno. digunakan juga bervariasi antara lain prasarana yang 3. Penerapan sarana sudah lengkap IPS yang Pendekatan Saintifik kerja siswa. dalam Pembelajaran IPS 1) Perencanaan Pembelajaran Perencanaan gambar, video, peta dan lembar pembelajaran 2) Pelaksanaan Pembelajaran a) Kegiatan Pendahuluan meliputi silabus dan penyusunan Kegiatan pendahuluan RPP. Silabus Kurikulum 2013 sudah adalah kegiatan yang paling awal disiapkan dilakukan oleh Kemendikbud. pada proses Silabus digunakan oleh guru IPS pembelajaran. sebagai acuan dalam menyusun pendahuluan RPP. guru IPS di SMP Negeri 15 Berdasarkan hasil analisis 29 Kegiatan yang dilakukan Yogyakarta yaitu mengucapkan dokumen RPP dari tiga guru IPS salam, SMP Negeri 15 Yogyakarta, format kehadiran siswa, melaksanakan yang digunakan sudah sesuai dengan kegiatan Permendikbud no. 103 tahun 2014. menyampaikan Setiap RPP yang disusun guru IPS pembelajaran. SMP Negeri 15 Yogyakarta proses berdoa, mengecek apersepsi, dan tujuan PENERAPAN PENDEKATAN… (ANGGAR ARI PERWITASARI) b) Kegiatan Inti (1) Mengamati Pada Siswa mengajukan pertanyaan mengangkat kegiatan tangan terlebih dahulu dan mengamati guru melibatkan menunggu untuk ditunjuk siswa pengamat guru. Selain itu, siswa juga untuk dapat menuliskan hal yang sebagai sepenuhnya memfokuskan siswa dalam ingin menemukan tulis. informasi. Berdasarkan hasil observasi ditanyakan dipapan (3) Mengumpulkan Informasi tahapan mengamati dalam Pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS di SMP mengumpulkan informasi di Negeri Yogyakarta SMP Negeri 15 Yogyakarta Teknik dengan membaca buku siswa membaca, dan mencari informasi dari 15 bervariasi. pengamatan mendengar, menyimak, dan internet. Kegiatan melihat sudah muncul dalam mengumpulkan informasi kegiatan pembelajaran IPS. dilaksanakan (2) Menanya berkelompok. Siswa membaca buku siswa Pada kegiatan dan LKS untuk menjawab mengamati guru membuka pertanyaan kesempatan dirumuskan secara luas yang dari telah kegiatan kepada siswa untuk bertanya menanya maupun pertanyaan mengenai apa yang sudah dari guru. dilihat, disimak, dibaca dan dilihat. (4) Menalar atau Mengasosiasi Berdasarkan hasil guru selalu atau mengasosiasi dengan kesempatan berdiskusi kelompok yang siswa untuk bertanya setelah selanjutnya dipresentasikan. kegiatan mengamati selesai. Pada diskusi kelompok siswa Siswa aktif dan antusias mengolah dalam sudah observasi memberikan kegiatan menanya. Kegiatan menalar informasi yang dikumpulkan dari 7 8 Jurnal Pendidikan IPS Edisi ... Tahun 2016 kegiatan mengumpulkan penilaian autentik. Penilaian autentik informasi dan menambahkan merupakan dengan mengukur semua kompetensi sikap, pendapat masing- masing. penilaian keterampilan, (5) Mengomunikasikan dan yang pengetahuan berdasakan proses dan hasil. Tahapan mengomu- Pelaksanaan nikasikan yang dilaksnakan autentik meliputi membacakan hasil Yogyakarta yang pertama penilaian diskusi, sikap diambil melalui observasi menulis diskusi, laporan menanggapi di SMP penilaian langsung. Negeri Kedua, 15 penilaian informasi siswa lain dan pengetahuan dari pemberian tugas, tanya UHH, jawab. tersebut Kegiatan dilakukan setiap dalam Ketiga, pembelajaran. Kegiatan UTS, UAS, penilaian dan UKK. keterampilan diambil dari kreativitas siswa dalam mengomuni- membuat powerpoint untuk kasikan yang dilaksanakan presentasi, tugas produk, projek, tes lebih dan portofolio. banyak diarahkan dalam bentuk lisan. Pembahasan c) Kegiatan Penutup Para guru memiliki pendapat yang Kegiatan penutup yang bervariasi tentang pendekatan saintifik. Para dilaksanakan guru IPS adalah guru IPS menjelaskan pendekatan saintifik menyimpulkan adalah pembelajaran yang mengaktifkan materi pembelajaran, refleksi, siswa merencanakan kegiatan pengetahuannya sendiri dengan langkah- selanjutnya, langkah ilmiah yaitu mengamati, menanya, pertemuan melaksanakan penilaian, dan agar mengumpulkan dapat informasi, membangun mengasosiasi, menutup kegiatan pembelajaran dan mengomunikasikan guru hanya sebagai dengan salam fasilitator dan pendamping. 3) Penilaian Hasil Belajar Penilaian dalam yang Kurikulum Peran sekolah dalam menerapkan digunakan 2013 adalah pendekatan saintifik yaitu dengan adanya pelatihan, workshop, diklat dari Direktoral PENERAPAN PENDEKATAN… (ANGGAR ARI PERWITASARI) PSMP, supervisi oleh kepala sekolah dan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan pembinaan guru dari LPMP Yogyakarta. Hal kegiatan penutup. tersebut sesuai dengan pernyataan Imas Kurinasih & menyatakan menuntut Berlin Sani bahwa guru (2013: 42) Kurikulum lebih 2013 kreatif pada kenyataanya sangat sedikit para guru yang seperti itu, sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka cakrawala berfikir guru dan salah satunya dari pelatihan-pelatihan dan pendidikan agar merubah paradigma guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang dapat memotivasi siswa agar kreatif. pendekatan perencanaan saintifik pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Tahap pertama pendahuluan yang dilakukan guru IPS di SMP Negeri 15 Yogyakarta berdoa, yaitu mengucapkan mengecek melaksanakan menyampaikan salam, kehadiran kegiatan apersepsi, tujuan siswa, dan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran selanjutnya yaitu kegiatan inti. Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik dengan yang karakteristik disesuaikan siswa. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan proses mengamati, Penerapan meliputi Kegiatan menanya, mengumpulkan informasi, menalar atau mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 1. Mengamati dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran. Kegiatan perencanaan Daryanto (2014: 60) kegiatan mengamati dalam pembelajaran pembelajaran yang dilakukan oleh guru IPS memberi kesempatan bagi peserta didik SMP untuk melakukan pengamatan melalui Negeri 15 Yogyakarta meliputi penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan kegiatan pembelajaran (RPP). mendengar, dan membaca. Guru IPS Tahap kedua dalam pembelajaran adalah Pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran pembelajaran. merupakan penerapan dari RPP yang disusun oleh guru. SMP Negeri memfasilitasi melihat, 15 menyimak, Yogyakarta kegiatan telah mengamati dengan melihat gambar, gambar pada buku siswa, gambar di slide yang sudah Kegiatan pembelajaran melalui pendekatan disiapkan guru, video, dan membaca teks saintifik meliputi tiga kegiatan pokok yaitu secara individu dan bersama-sama. 9 Jurnal Pendidikan IPS Edisi ... Tahun 2016 10 2. Menanya buku paket, LKS, internet dan e-book. Guru Yogyakarta IPS SMP Negeri melaksanakan 15 kegiatan Sedangkan mengumpulkan dari wawancara dengan narasumber menanya dengan efektif dikarenakan belum dilakukan oleh guru. siswa aktif terlibat langsung dalam 4. Menalar atau Mengasosiasi proses pembelajaran. Siswa informasi sangat Guru IPS melaksanakan kegiatan antusias dalam menanyakan informasi menalar yang ingin diperoleh mengenai materi suatu yang disampaikan. Walaupun masih ada dianalisis beberapa siswa yang cenderung diam berkelompok. dan tercantum dalam Permendikbud no.103 hanya mendengarkan. Guru dengan selalu permasalahan yang oleh kemudian siswa secara Sebagaimana tahun pertanyaan. Pertanyaan siswa meliputi mengasosiasi adalah mengolah informasi makna kata yang belum dipahami dan yang sudah dikumpulkan, menganalisis sebab akibat yang belum siswa pahami. data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi Ridwan Abdulah Sani (2014: 62) menyatakan bahwa belajar dengan menggunakan pendekatan saintifik akan melibatkan siswa dalam kegiatan melakukan atau menalar yang membimbing siswa untuk mengajukan 3. Mengumpulkan Informasi 2014 memberikan atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan. 5. Mengomunikasikan aktivitas meyelidiki fenomena dalam Kegiatan mengomunikasikan di upaya menjawab suatu permasalahan. SMP Guru juga dapat menugaskan siswa memberikan kesempatan kepada siswa untuk untuk mengomunikasikan apa yang telah mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber. Guru IPS mendorong siswa untuk Negeri dipelajari. 15 Kegiatan Yogyakarta ini guru dilakukan melalui menuliskan apa yang ditemukan mengali dan mengumpulkan informasi dalam kegiatan mengumpulkan dari berbagai sumber melalui berbagai informasi dan mengasosiasi. Kegiatan cara. Kegiatan mengumpulkan informasi mengomunikasikan dilakukan baik secara kelompok maupun berkelompok untuk menyampaikan hasil individu siswa menggunakan sumber diskusi secara lisan. dilaksanakan PENERAPAN PENDEKATAN… (ANGGAR ARI PERWITASARI) Setelah melewati tahap tersebut, tahap selanjutnya yaitu kegiatan penutup. Kegiatan penutup adalah kegiatan akhir yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajaran. Setiap pembelajaran akan diakhiri dengan penilaian hasil belajar. Teknik penilaian pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 15 Yogyakarta menggunakan penilaian autentik yaitu penilaian yang dilakukan secara luas, lengkap dan menyeluruh. Penilaian autentik menilai tiga kompetensi siswa yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. DAFTAR PUSTAKA Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media Imas Kurinasih & Berlin Sani. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan. Yogyakarta: Kata Pena Kemendikbud. (2014). Permendikbud No. 103 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran. Jakarta: Kemdikbud. M. Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Miles, Matthew B. dan Huberman, A Michael. (1994). Analisis data Kualitatif. Jakarta: Penerbit UI Press Ridwan Abdullah Sani. Pembelajaran Saintifik Implementasi Kurikulum Jakarta: Bumi Aksara. (2014). untuk 2013. Sapriya. (2011). Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya E. Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya Yogyakarta, Mei 2016 Mengetahui, 11