1 JENIS DAN POPULASI SERANGGA PADA TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) FASE GENERATIF YANG MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA TONSEWER KECAMATAN TOMPASO II ( INSECT SPECIES AND POPULATIONS IN GENERATIVE PHASE TOMATO PLANTS (Lycopersicum esculentum Mill) TREATED WITH INORGANIC AND ORGANIC FERTILIZERS IN TONSEWER VILLAGE, TOMPASO II DISTRICT ) Selvia D. Sumual 1, Betsy A. N. Pinaria 2, Dantje Tarore 2, Emmy Senewe 2 ¹´² Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Hama & Penyakit Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Jl. Kampus Unsrat Mando, 95515 Telp (0431) 846539 ABSTRACT The tomato Plant (Lycopersicum esculentum Mill.) is an important horticultural plant and classified as the second most important vegetable after the potato. This research’s purpose is to know what insect species and their populations that are associated to tomatoes in their generative phase, which use organic and non-organic fertilizer, in the village of Tonsewer, Tompaso II district. This research is hoped to give information about the species and population of insects that are associated to tomatoes in their generative phase, which use organic and non-organic fertilizer, and thus become a reference for decisions on controlling. This research was done in fields at Tonsewer village, and insect identification was done in the Entomology Laboratory of Pest and Plant Disease Program. The research was done through surveys and samples were collected by swiping a dragnet in a double swing five times. The result of this research showed that tomato plants using organic fertilizer was associated with 5 insect orders, such as : Hemiptera ; Diptera ; Hymenoptera ; Lepidoptera ; Thysanoptera. Meanwhile, the insects in tomato plants using non-organic fertilizer were classified in 6 orders, such as Hemiptera ; Diptera ; Hymenoptera ; Lepidoptera ; Thysanoptera ; Coleoptera. The highest population of insects in tomato plants using organic fertilizer was Hemiptera (Family Miridae: Nesidiocoris tenuis) with 115 individuals, and the lowest population was Lepidoptera (Family Pyralidae : Diaphania indica), with 2 individuals. The highest population of insects in tomato plants using non-organic fertilizer was Hemiptera (Family Miridae : Nesidiocoris tenuis), with 125 individuals, and the lowest population was Lepidoptera (Family Hesperiidae : Erhionata thrax), with 1 individual. Keyword: tomato plant, organic fertilizer, non-organic fertilizer, insect species, insect population ABSTRAK Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting dan tergolong sayuran kedua terbesar setelah kentang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan populasi serangga yang berasosiasi pada tanaman tomat fase generatif yang menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik di Desa Tonsewer Kecamatan Tompaso II. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi 2 mengenai jenis dan populasi serangga yang berasosiasi pada tanaman tomat fase generatif yang menggunakan pupuk organik maupun pupuk anorganik, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk pengendalian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan petani di Desa Tonsewer dan identifikasi serangga dilaksanakan di Laboratorium Entomologi Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pengambilan sampel dilakukan dengan cara penyapuan yang menggunakan jaring sebanyak 5 kali ayunan ganda. Hasil penelitian menunjukan pada tanaman tomat yang menggunakan pupuk Organik terdapat 5 ordo serangga yaitu : Ordo Hemiptera ; Ordo Diptera ; Ordo Hymenoptera ; Ordo Lepidoptera ; Ordo Thysanoptera. Sedangkan serangga-serangga yang ditemukan pada tanaman tomat yang diberi pupuk Anorganik ditemukan 6 ordo serangga yaitu : Ordo Hemiptera ; Ordo Diptera ; Ordo Hymenoptera ; Ordo Lepidoptera ; Ordo Thysanoptera ; Ordo Coleoptera. Populasi serangga yang tertinggi pada tanaman tomat yang menggunakan pupuk organik yaitu Ordo Hemiptera (Famili Miridae: Nesidiocoris tenuis) berjumlah 115 ekor, dan populasi terendah yaitu dari Ordo Lepidoptera (Famili Pyralidae : Diaphania indica) dengan jumlah 2 ekor. Sedangkan populasi serangga yang tertinggi pada tanaman tomat yang menggunakan pupuk anorganik yaitu Ordo Hemiptera (Famili Miridae : Nesidiocoris tenuis) berjumlah 125 ekor, dan populasi terendah yaitu dari Ordo Lepidoptera (Famili Hesperiidae : Erhionata thrax) dengan jumlah 1 ekor. Kata kunci : tanaman tomat, pupuk organik, pupuk kimia, jenis dan populasi serangga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman tomat (Lycopersicum karena buah tomat dapat dijual dengan esculentum Mill.) merupakan salah satu mudah di pasar meskipun harganya sangat tanaman hortikultura yang penting dan berfluktuasi sesuai musim. tergolong sayuran kedua terbesar setelah mempunyai kentang. Kondisi iklim di Indonesia cocok pemenuhan gizi masyarakat. untuk budidaya tomat maka tomat mudah zat gizi yang terkandung di dalam buah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat tomat antara lain Vitamin A dan C (Anonim 2011). Tomat merupakan salah merupakan zat gizi yang jumlahnya cukup satu jenis sayuran buah yang mempunyai menonjol dalam buah tomat. Vitamin A prospek yang baik dalam pengembangan yang terdapat dalam buah tomat adalah agribisnis, karena nilai ekonominya cukup likopen yang ditemukan dalam jumlah tinggi (Bernadus dan Wahyu, 2002). paling banyak, vitamin C dapat berbentuk peranan Buah tomat penting dalam Komposisi Tanaman tomat merupakan salah sebagai asam L-askorbat dan asam L- satu tanaman sayuran yang unggul di dehidroaskorbat (Anonim 2011). Menurut Kabupaten Minahasa. Tugiyono (2005), dalam buah tomat Tomat adalah tanaman sayuran yang penting bagi petani, 3 terdapat 30 kalori, vitamin C 40 mg, salah satunya adalah serangga hama. vitamin A 1.500 S.I, zat besi, dan kalium. Jenis-jenis serangga hama yang Luas tanaman tomat di seluruh menyerang tanaman tomat diantaranya Kabupaten Minahasa (Minahasa Raya), adalah Bemisia tabaci (Genadius), Aphis Sulawesi Utara sampai dengan Maret 2010 sp, Heliothis armigera, Agrotis ipsilon, mencapai 2613 ha dengan produksi antara Spodoptera 40-60 ton per ha (Dinas Pertanian Pangan Bactrocera papayae, Nesidiocoris tenuis dan Hortikultura, Sulawesi Utara, 2010). dan Liriomyza sativae (Kalshoven, 1981; Salah satu usaha yang dilakukan exigua dan S. Litura, Sembel dkk, 2003). untuk meningkatan kualitas dan kuantitas produksi tomat adalah dengan pemupukan. Kurangnya pemberian Penelitian pupuk, pengelolaan pupuk yang tidak benar dan kurang tersedianya unsur hara di dalam tanah akan menyebabkan berkurangnya hasil panen. 1.2 Tujuan Penelitian Tanaman tomat termasuk tanaman yang memerlukan unsur hara nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) produktivitas tanaman. bertujuan untuk mengetahui jenis dan populasi serangga yang berasosiasi pada tanaman tomat fase generatif yang menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik di Desa Tonsewer Kecamatan Tompaso II. 1.3 Manfaat Penelitian dalam jumlah yang relatif banyak untuk meningkatkan ini Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai Namun, pemberian pupuk yang kurang jenis tepat juga dapat mempengaruhi populasi berasosiasi pada tanaman tomat fase organisme pengganggu tumbuhan (OPT) generatif (Yardim dan Edwards 2003). organik dan populasi yang maupun serangga menggunakan pupuk yang pupuk anorganik, Kendala biotik dalam produksi sehingga dapat dijadikan sebagai salah tomat meliputi gangguan yang disebabkan satu dasar pengambilan keputusan untuk oleh organisme pengganggu tanaman, pengendalian. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian lapang dilaksanakan di di Laboratorium Entomologi Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian areal pertanaman tomat Desa Tonsewer UNSRAT. Kecamatan pada bulan Juli sampai bulan November Tompaso II Kabupaten Minahasa. Identifikasi serangga dilakukan 2013. Penelitian ini dilaksanakan 4 sentra pertanaman tomat dipilih 1 lokasi 3.2. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan yaitu Desa Tonsewer Kecamatan Tompaso dalam penelitian ini adalah tanaman tomat, II. pupuk organik (PETROGANIK), pupuk b. Pengambilan Sampel di Lapangan kimia (PONSKA), alkohol 70%, gelas Lahan yang pengamatan koleksi, serangga, ditanami tanaman tomat oleh petani. Luas meteran, kamera digital, petridis, alat tulis lahan yang digunakan adalah 3x15 m yang menulis, buku identifikasi. terdiri atas 6 bedeng yang kemudian dibagi label, net yang sudah 3 bedeng untuk perlakuan pupuk organik 3.3. Metode Penelitian dan 3 bedeng untuk perlakuan pupuk a. Survei Lokasi Penelitian lahan untuk aqua, botol koleksi, mikroskop, kotak kertas yaitu digunakan ini diawali dengan melakukan survei pada lokasi pengambilan kimia dan masing-masing bedeng berisi 22 pohon tanaman (Gambar 1). sampel, yaitu daerah sentra pertanaman tomat di Kabupaten Minahasa. Pada O K O K O K 15 m 3m Keterangan - Kebun Percobaan (3x15m) Bedeng pengambilan sampel Gambar 1. Petak Perlakuan Ukuran setiap bedeng 1x5 m dan jarak tanam 40x60 pertumbuhan pemupukan cm. tanaman Selama tanaman juga dilakukan pemeliharaan dilakukan seperti pemangkasan, penyiraman, dan dosis pupuk yang pengajiran serta perlindungan tanaman tanaman tomat yang dari serangan hama. Pengambilan sampel menggunakan pupuk organik maupun sebanyak 4 kali dan interval waktu anorganik yaitu: pemupukan pertama 75 pengamatan 1 minggu, sejak tanaman gr/pohon (1 MST), pemupukan kedua 50 tomat berumur 6 minggu sampai tanaman gr/pohon (2 MST), pemupukan ketiga 25 berumur 10 Minggu (panen pertama). diberikan dan gr/pohon (3MST). Selama pertumbuhan pada 5 yaitu dimasukkan dalam kotak koleksi c. Pengamatan Serangga Pengamatan serangga pada kemudian serangga tersebut diberi label. tanaman tomat dilakukan dengan cara Identifikasi penyapuan jaring menggunakan mikroskop dan identifikasi sebanyak 5 kali ayunan ganda. Serangga- dilakukan sampai tingkat Famili dan serangga yang tidak tertangkap dengan Spesies jaring serangga- identifikasi serangga Borror dkk., (1992). serangga lain seperti kutu daun dll, Identifikasi dilakukan di Laboratorium langsung diambil secara sengaja dengan Entomologi Ilmu Hama dan Penyakit tangan. Tumbuhan Fakultas Pertanian UNSRAT. yang misalnya menggunakan larva Serangga langsung dan yang dimasukkan ditemukan kedalam botol ditemukan dengan di jenis jumlahnya. kemudian Setiap Hal-hal Serangga yang pisah-pisahkan dilakukan menggunakan kunci d. Parameter Pengamatan sampel yang berisi alkohol 70% kemudian di bawa dilaboratorium. dengan serangga yang diamati dalam penelitian ini yaitu : morfologi serangga sesuai antara lain: ukuran, warna, bentuk tubuh, dihitung bentuk sayap, antena dan bentuk morfologi serangga yang lainnya ditemukan diamati dibawah mikroskop serta menghitung populasi serangga yang ditemukan. dan diidentifikasi menurut buku kunci e. Analisis Data identifikasi serangga. Data yang diperoleh dilakukan tabulasi dan dihitung rata-rata populasi d. Identifikasi Serangga Serangga berukuran kecil yang serangga pada pertanaman tomat dengan ditemukan diawetkan dalam botol koleksi perlakuan pupuk organik dan pupuk yang berisi alkohol 70 %. Serangga yang anorganik dengan rumus : berukuran besar diawetkan secara kering Σ xi μ ꞊ ------------- n Keterangan : μ : Rata-rata populasi per jenis serangga xi : Jumlah serangga yang ditemukan per jenis serangga n : Banyaknya ulangan 6 III. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis dan Populasi Serangga pada Tanaman Tomat yang Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan hasil pengamatan tabaci) dan (Famili Miridae: Nesidiocoris tenuis) ; Ordo Diptera (Famili Agromyzidae : Liriomyza sativae) dan (Famili Dolichopodidae) ; Ordo yang dilakukan di lapang maupun di Hymenoptera (Famili Ichneumonidae dan laboratorium diperoleh 5 ordo serangga Formicidae) ; Ordo Lepidoptera (Famili yang ditemukan pada tanaman tomat yang Pyralidae : Diaphania indica) dan (Famili diberi pupuk organik di desa Tonsewer Noctuidae : Chrysodeixis chalcites) ; Ordo Kabupaten Thysanoptera (Famili Thripidae : Thrips Minahasa yaitu : Ordo Hemiptera (Famili Aleyrodidae : Bemisia Tabel 2. tabaci) (Tabel 2). Jenis dan Populasi Serangga yang Berasosiasi pada Tanaman Tomat yang Menggunakan Pupuk Organik di Desa Tonsewer Kabupaten Minahasa Ordo Famili Hemiptera Genus/ Spesies Aleyrodidae Miridae Diptera Agromyzidae Dolichopodidae Hymenoptera Ichneumonidae Formicidae Lepidoptera Pyralidae Noctuidae Thysanoptera Thripidae Total Bemisia tabaci Nesidiocoris tenuis Liriomyza sativae Diaphania indica Chrysodeixis chalcites Thrips tabaci Total serangga (ekor) 73 115 15 10 5 9 2 Rata-Rata Serangga (ekor) 18,25 28,75 3,75 2,5 1,25 2,25 0,5 6 58 293 1,5 14,5 Dari kelima Ordo yang ditemukan, memiliki ciri-ciri yaitu : tubuh berukuran Ordo Hemiptera terdapat 2 Famili yaitu : kecil 0,89 mm untuk serangga betina, 0,96 Famili Aleyrodidae (Bemisia tabaci) dan mm serangga jantan, tubuh berwarna Famili tenuis). kuning, sayap berwarna putih, antena Hasil penelitian menunjukkan B. tabaci dengan 3-7 ruas, memiliki probosis, 3 ditemukan 73 ekor serangga dengan rata- pasang tungkai, memiliki sepasang mata rata 18,25 ekor (Tabel 2). Serangga ini majemuk Miridae (Nesidiocoris dan banyak ditemukan di 7 pertanaman tomat (Gambar 2). Serangga penyakit virus tanaman seperti “tomato B. tabaci leaf- curl” virus pada tanaman tomat di merupakan serangga yang bersifat polifag dan serangga ini berperan sebagai vektor yang Jepang (Oshima 1979). menyebabkan Gambar 2. B. tabaci Famili Aleyrodidae Famili Miridae (Nesidiocoris spesies dari famili Miridae merupakan tenuis) pada saat pengambilan sampel pemakan tumbuh-tumbuhan, tetapi ada memiliki populasi yang tinggi 115 ekor juga beberapa spesies bersifat pemangsa dengan rata-rata 28,75 ekor dibandingkan serangga lain, misalnya N. tenuis. Kepik, serangga-serangga N. lainnya (Tabel 2). tenuis merupakan serangga yang Sesuai dengan pengamatan, serangga ini berstatus ganda yaitu sebagai hama dan memiliki ciri-ciri yaitu : tubuh berwarna predator (Arno et el., 2010; Calvo, et al., hijau, antena dan probosis 4 ruas, memiliki 2008). mata majemuk (Gambar 3). Kebanyakan Gambar 3. N. tenuis Famili Miridae Ordo pengamatan Diptera ditemukan diantaranya Famili (Liriomyza sativae) Dolichopodidae. sesuai hasil Lalat berukuran kecil dan berwarna hitam Famili dan kuning serta berambut, memiliki Agromyzidae antena dan 3 pasang tungkai, sepasang 2 dan Famili mata majemuk dan sayap transparan Serangga Famili (Gambar 4). Serangga dari Famili Agromyzidae yang ditemukan berjumlah Agromyzidae merupakan salah satu hama 15 ekor dengan rata-rata 3,75 ekor (Tabel penting 2). Serangga ini memiliki ciri-ciri yaitu : terutama pada komoditas komoditas pertanian, tanaman sayur- 8 sayuran. yang Serangga ini merupakan hama bersifat menyerang polifag yang berbagai dapat komoditas hortikultura seperti bawang-bawangan, kentang, seledri, kubis, mentimun, tomat dan lain lain (Rauf 2005). Gambar 4. L. sativae Famili Agromyzidae Famili dengan Dolichopodidae pengamatan yang sesuai memiliki antena, 3 pasang tungkai dilakukan (Gambar 5). Salah satu spesies dari famili ditemukan 10 ekor dengan rata-rata 2,5 ini merupakan predator yang berpotensi ekor (Tabel 2). Serangga ini memiliki ciri- sebagai musuh alami B. tabaci pada ciri yaitu : serangga berukuran 1,43 mm, tanaman cabai (Udiarto, 2012). sepasang mata majemuk, probosis pendek, Gambar 5. Famili Dolichopodidae Ordo Hymenoptera sesuai hasil ciri yaitu : tubuh berwarna orange, antena pengamatan ditemukan 2 Famili yaitu ; seperti rambut dengan 16 ruas, memiliki Famili Ichneumonidae dan Formicidae. mata majemuk (Gambar 6). Serangga ini Famili Ichneumonidae yang ditemukan merupakan parasit bagi serangga-serangga berjumlah 5 ekor dengan rata-rata 1,25 lain ekor (Tabel 2). Serangga ini memiliki ciri- lainnya (Borror dkk., (1992). atau hewan-hewan Gambar 6. Famili Ichneumonidae invertebrata 9 Famili Formicidae sesuai dengan mata majemuk (Gambar 7). Serangga ini pengamatan yang dilakukan ditemukan 9 merupakan predator ekor dengan rata-rata 2,25 ekor (Tabel 2). serangga lainnya serta merupakan hama Serangga ini mempunyai ciri-ciri yaitu : pada tanaman, beberapa memakan jamur tubuh berwarna hitam, pronotum agak dan segiempat, 3 pasang tungkai, memiliki tumbuhan (Borror dkk., (1992)). banyak makan pada cairan serangga- tumbuh- Gambar 7. Famili Formicidae Ordo Lepidoptera juga ditemukan pasang sayap, sayap depan memanjang saat pengambilan sampel yakni spesies dan berbentuk segitiga, sedangkan sayap Diaphania indica Famili Pyralidae dan belakang lebar (Gambar 8). Chrysodeixis chalcites Famili Noctuidae. spesies dari Famili Pyralidae merupakan Hasil bahwa salah satu hama serius pada pertanaman serangga dari Famili Pyralidae ditemukan mentimun di Asia dan Afrika (MacLeod 2 ekor dengan rata-rata 0, 5 ekor (Tabel 2). 2005), seperti D. indica. Serangga ini juga Serangga ini memiliki ciri-ciri sebagai menyerang berikut : serangga imago berwarna cokelat, (Asikin, 2004). penelitian menunjukkan mentimun Salah satu di Indonesia memiliki probosis kecil dan bersisik, 2 Gambar 8. Diaphania indica Famili Pyralidae Selain Famili Pyralidae ditemukan dengan adanya spirakel hitam, dan tubuh juga Famili Noctuidae, hasil menunjukkan terdapat rambut-rambut, memiliki 3 ditemukan 6 ekor dengan rata-rata 1,5 ekor pasang tungkai pada bagian toraks, 2 (Tabel 2). Serangga ini memiliki ciri-ciri pasang prolegs, memiliki mata tunggal, sebagai berikut : ulat berwarna hijau antena dan croset (Gambar 9). Menurut 10 Soemawinata (1992) menyatakan, pemakan tanaman, baik daun, batang, serangga dari famili ini merupakan hama bunga maupun pucuk. Beberapa spesies karena sebagai penggerek batang dan buah. hampir semua larva sebagai Gambar 9. Chrysodeixis chalcites Famili Noctuidae Ordo Thysanoptera juga ditemukan berduri, mata majemuk, antena 6-9 ruas saat pengambilan sampel yakni Thrips (Gambar 10). Serangga dari Famili ini tabaci ; Famili Thripidae terdapat 58 ekor merupakan serangga pemakan tumbuh- dengan rata-rata 14,5 ekor (Tabel 2). tumbuhan, dan banyak spesies dari famili Serangga ini memiliki ciri-ciri yaitu : ini adalah sebagai hama yang merusak tubuh berwarna cokelat, 2 pasang sayap tanaman budidaya (Borror dkk, 1992). Gambar 10. Thrips tabaci Famili Thripidae tenuis) 4.2. Jenis dan Populasi Serangga pada Tanaman Tomat yang Menggunakan Pupuk Anorganik di lapang Diptera (Famili Famili Dolichopodidae ; Ordo Hymenoptera (Famili Ichneumonidae dan di Formicidae) ; Ordo Lepidoptera (Famili laboratorium diperoleh 6 ordo serangga Hesperiidae : Erhionata thrax) dan (Famili yang ditemukan pada tanaman tomat yang Noctuidae : Chrysodeixis chalcites) ; Ordo diberi pupuk Anorganik di desa Tonsewer Thysanoptera (Famili Thripidae : Thrips Kabupaten tabaci) Minahasa maupun Ordo Agromyzidae : Liriomyza sativae) dan Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan ; yaitu : Ordo Hemiptera (Famili Aleyrodidae : Bemisia tabaci) dan (Famili Miridae : Nesidiocoris ; Ordo Coleoptera (Famili Coccinellidae : Epilachna sp) (Tabel 3). 11 Tabel 3. Jenis dan Populasi Serangga yang Berasosiasi pada Tanaman Tomat yang Menggunakan Pupuk Anorganik di Desa Tonsewer Kabupaten Minahasa Ordo Famili Hemiptera Aleyrodidae Miridae Agromyzidae Dolichopodidae Ichneumonidae Formicidae Hesperiidae Diptera Hymenoptera Lepidoptera Thysanoptera Coleoptera Total Noctuidae Thripidae Coccinellidae Total serangga (Ekor) Bemisia tabaci 75 Nesidiocoris tenuis 125 Liriomyza sativae 21 6 2 13 Erhionata thrax 1 Chrysodeixis chalcites 3 Thrips tabaci 70 Epilachna sp 2 318 Genus/ Spesies Dari ketujuh Ordo yang ditemukan, Ordo Hemiptera terdapat 2 Famili yaitu : Hasil penelitian 0,75 17,5 0,5 seperti “tomato leaf- curl ” virus pada tanaman tomat di Jepang (Oshima 1979). Famili Aleyrodidae (B. tabaci) dan Famili Miridae (N. tenuis). Rata-Rata Serangga (Ekor) 18,75 31,25 5,25 1,5 0,5 3,25 0,25 Famili Miridae (N. tenuis) yang ditemukan berjumlah 125 ekor dengan menunjukkan bahwa B. tabaci ditemukan rata-rata 31,25 ekor (Tabel 3). 75 ekor serangga dengan rata-rata 18,75 pengamatan, serangga ini memiliki ciri-ciri ekor (Tabel 3). Serangga ini memiliki ciri- yaitu : tubuh berwarna hijau, antena dan ciri yaitu : tubuh berukuran kecil antara probosis 4 ruas, memiliki mata majemuk, 0,89 mm untuk serangga betina, 0,96 mm 3 pasang tungkai, 2 pasang sayap (Gambar serangga jantan, tubuh berwarna kuning, 3). sayap berwarna putih, antena dengan 3-7 Miridae merupakan pemakan tumbuh- ruas, memiliki probosis, 3 pasang tungkai, tumbuhan, tetapi ada juga beberapa spesies memiliki sepasang mata bersifat pemangsa serangga lain, misalnya majemuk dan Sesuai Kebanyakan spesies dari famili banyak ditemukan di pertanaman tomat N. tenuis. (Gambar 2). serangga yang berstatus ganda yaitu serangga yang Serangga ini merupakan bersifat polifag dan serangga ini berperan sebagai vektor yang menyebabkan penyakit virus tanaman Kepik, N. tenuis merupakan sebagai hama dan predator (Arno et al., 2010; Calvo, et al., 2008). 12 Ordo Diptera ditemukan 2 Famili Ordo Hymenoptera sesuai hasil yaitu Famili Agromyzidae (L. sativae) dan pengamatan pada tanaman tomat yang Famili Dolichopodidae. menggunakan menunjukan Hasil penelitian serangga anorganik juga Famili ditemukan 2 Famili diantaranya yaitu ; Agromyzidae yang ditemukan berjumlah Famili Ichneumonidae dan Formicidae. 21 ekor dengan rata-rata 5,25 ekor (Tabel Hasil penelitian menunjukan serangga dari 3). Serangga ini memiliki ciri-ciri yaitu : Famili Ichneumonidae yang ditemukan Lalat berukuran kecil dan berwarna hitam berjumlah 2 ekor dengan rata-rata 0,5 ekor dan kuning serta berambut, memiliki (Tabel 3). Serangga ini memiliki ciri-ciri antena dan 3 pasang tungkai, sepasang yaitu : memiliki tubuh berwarna orange, mata majemuk dan sayap transparan antena seperti rambut dengan 16 ruas, (Gambar trokanter-trokanter 4). dari pupuk Serangga Famili belakang 2 ruas, Agromyzidae merupakan salah satu hama pronotum pada pandangan lateral agak penting segitiga, memiliki mata majemuk (Gambar pada terutama sayuran. yang komoditas komoditas pertanian, sayur- 6). Serangga ini merupakan parasit bagi Serangga ini merupakan hama serangga-serangga lain atau hewan-hewan bersifat menyerang tanaman polifag yang berbagai hortikultura seperti bawang-bawangan, dapat invertebrata lainnya (Borror dkk., (1992)). komoditas kentang, seledri, Famili Formicidae sesuai dengan kubis, pengamatan yang dilakukan ditemukan 13 mentimun, ekor dengan rata-rata 3,25 ekor (Tabel 3). tomat dan lain lain (Rauf 2005). Hasil pengamatan menunjukan serangga Famili Dolichopodidae ditemukan ini mempunyai ciri-ciri yaitu : serangga 6 ekor dengan rata-rata 1,5 ekor (Tabel 3). berwarna Serangga ini memiliki ciri-ciri yaitu : segiempat, 3 pasang tungkai, memiliki serangga berukuran 1,43 mm, sepasang mata majemuk (Gambar 7). mata majemuk, probosis pendek, memiliki Brothers (1975), Serangga ini merupakan antena, 3 pasang tungkai (Gambar 5). predator pada serangga-serangga lainnya Salah ini serta merupakan hama pada tanaman, berpotensi beberapa memakan jamur dan banyak satu merupakan spesies dari predator yang famili sebagai musuh alami B. tabaci pada menggunakan agak Menurut Ordo Lepidoptera pada tanaman Hasil pengamatan pada tanaman yang pronotum makan cairan tumbuh-tumbuhan. tanaman cabai (Udiarto, 2012). tomat hitam, pupuk anorganik juga menunjukkan terdapat tomat yang diberi pupuk anorganik, ditemukan 2 Famili yaitu Famili Hesperiidae (Erhionata thrax) dan Famili 13 Noctuidae (Chrysodeixis chalcites). serangga imago berwarna cokelat dengan Famili Hesperiidae berjumlah 1 ekor bintik kuning pada kedua sayap (Gambar dengan rata-rata 0,25 ekor (Tabel 3). Hasil 11). pengamatan yang dilakukan menunjukkan merupakan salah satu hama penggulung serangga ini memiliki ciri-ciri yaitu : tanaman pisang (Anonim, 2013). Anggota-anggota dari famili Gambar 11. Serangga E. thrax Famili Hesperiidae Famili Noctuidae ditemukan 3 ekor Coccinellidae : Epilachna sp). Untuk dengan rata-rata 0,75 ekor (Tabel 3). Famili Thripidae ditemukan 70 ekor Sesuai pengamatan serangga ini memiliki dengan rata-rata 17,5 ekor (Tabel 3). Hasil ciri-ciri yaitu : ulat berwarna hijau dengan pengamatan menunjukkan serangga ini adanya spirakel hitam, dan tubuh terdapat memiliki ciri-ciri yaitu : tubuh berwarna rambut-rambut, memiliki 3 pasang tungkai cokelat, 2 pasang sayap berduri, mata pada bagian toraks, 2 pasang prolegs, majemuk, antenna 6-9 ruas (Gambar 10). memiliki mata tunggal, sungut dan croset Serangga dari Famili ini merupakan (Gambar 9). serangga pemakan tumbuh-tumbuhan, dan (1992) Menurut Soemawinata menyatakan, ini banyak spesies dari famili ini adalah merupakan hama karena hampir semua sebagai hama yang merusak tanaman larva sebagai pemakan tanaman, baik budidaya (Borror dkk, 1992). Sedangkan daun, batang, bunga maupun pucuk. untuk Epilachna. sp ditemukan pada Beberapa tanaman spesies serangga sebagai penggerek batang dan buah. yang menggunakan pupuk anorganik berjumlah 2 ekor dengan rata- Pada saat pengambilan sampel rata 0,5 ekor (Tabel 3). Hasil pengamatan untuk tanaman tomat yang menggunakan menunjukan serangga ini memiliki ciri-ciri pupuk anorganik ditemukan juga Ordo yaitu : kumbang berbentuk bulat dan Thysanoptera (Famili Thripidae : berwarna kuning-cokelat dan ada spot-spot T. tabaci) dan Ordo Coleoptera (Famili hitam, antena pendek (Gambar 12). 14 Gambar 12. Epilachna. sp Famili Coccinellidae Serangga 4.3. Dominasi Serangga pada Tanaman Tomat yang Menggunakan Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik yaitu Bemisia tabaci (Hemiptera ; (Thysanoptera ; Thripidae) menempati dominan yang ditemukan pada tanaman urutan ketiga dari serangga-serangga yang tomat yang menggunakan pupuk organik mendominasi pada tanaman tomat yang dan pupuk anorganik yaitu serangga menggunakan pupuk organik dan pupuk Nesidiocoris tenuis (Hemiptera ; Miridae). Rata-rata populasi serangga (ekor) pada Aleyrodidae), sedangkan Thrips tabaci Tabel 3 menunjukkan serangga paling 30 mendominasi tanaman tomat pada urutan yang kedua Hasil pengamatan pada Tabel 2 dan 35 yang anorganik (gambar 15). 31.25 28.75 25 18.25 20 18.75 17.5 14.5 15 10 5 0 Miridae Aleyrodidae Organik Thripidae Anorganik Gambar 15. Dominasi serangga pada tanaman tomat yang menggunakan pupuk organik dan anorganik Gambar diatas menunjukan ratarata serangga paling dominan anorganik yaitu serangga N. tenuis yang (Hemiptera ; Miridae) dengan rata-rata berasosiasi pada pertanaman tomat yang 28,75 ekor serangga (penggunaan pupuk menggunakan pupuk organik dan pupuk Organik) dan 31,25 ekor serangga 15 (penggunaan pupuk Anorganik). Serangga untuk mengendalikan serangga hama tidak N. tepat sasaran. tenuis tersebut mendominasi di pertanaman tomat karena serangga ini Serangga B. tabaci (Aleyrodidae) ditemukan disetiap lokasi pengambilan dari keseluruhan pengambilan sampel, sampel. Tingginya populasi N. tenuis di baik lokasi penelitian ini disebabkan karena menggunakan pupuk organik maupun tersedianya makanan atau inang untuk yang menggunakan serangga Dilihat dari gambar diatas pada tanaman ini sehingga populasi dari pada tanaman tomat yang pupuk anorganik. serangga N. tenuis meningkat, bila inang yang seperti kutu daun, dan serangga kecil ditemukan 73 ekor dengan rata-rata 18,25 lainnya tidak tersedia sebagai makanan ekor, dari serangga ini maka populasi dari menggunakan pupuk anorganik ditemukan serangga ini akan menurun namun tingkat 75 ekor dengan rata-rata 18,75 ekor. Jika serangan dilihat dari gambar diatas populasi yang pada meningkat. tanaman tomat akan Banyaknya makanan yang menggunakan pupuk sedangkan menggunakan organik tanaman pupuk anorganik yang lebih tersedia untuk serangga merupakan faktor tinggi dari populasi yang menggunakan penting yang mempengaruhi kepadatan pupuk organik, ini disebabkan karena populasi serangga. Salah satu syarat yang tanaman mutlak anorganik bagi pertumbuhan populasi yang menggunakan berdekatan dengan pupuk lahan serangga yaitu suplai makanan dalam tanaman cabe karena serangga B. tabaci jumlah yang cukup (Sunjaya, 1970 dalam merupakan salah satu hama penting pada Lumanau, 2013). tanaman cabe. Selain faktor faktor Serangga dari Ordo Thysanoptera musuh alami (predator, parasit, parasitoid) ditemukan adalah serangga T. tabaci juga mempengaruhi populasi dari serangga (Thripidae) dari keseluruhan pengambilan hama (Untung, 2001). Sesuai dengan hasil sampel baik tanaman yang menggunakan pengamatan musuh alami yang berada pupuk organik maupun pupuk anorganik. pada Dari tanaman makanan, tomat baik yang penggunaan pupuk organik menggunakan pupuk organik dan pupuk ditemukan 58 ekor dengan rata-rata 14,5 anorganik masih kurang, ini disebabkan ekor karena melakukan anorganik ditemukan 70 ekor dengan rata- pengendalian dengan pestisida tidak sesuai rata 17,5 ekor. Sesuai dengan pengamatan anjuran sehingga pestisida yang diberikan serangga dari Famili Thripidae banyak para petani sedangkan pada penggunaan ditemukan pada bagian daun tanaman. 16 Selain ketiga Famili yang memiliki organik maupun tanaman yang populasi yang cukup tinggi, ada juga menggunakan pupuk anorganik ditemukan beberapa Famili yang populasinya rendah spesies yang bervariasi serta jumlahnya pada saat 4 kali pengambilan sampel berbeda-beda seperti sampel baik pengambilan sampel pertama, Agromyzidae, (Diptera) ; Dolicopodidae Pyralidae, Hesperiidae Noctuidae, (Lepidoptera) dan (Coleoptera). Sesuai pengamatan Pyralidae Famili bukan saat pengambilan kedua, ketiga dan keempat. Hal ini ; sebabkan oleh faktor cuaca, sesuai dengan Formicidae kondisi dilapang curah hujannya sangat Coccinellidae tinggi dan tidak menentu serta kecepatan Ichneumonidae, (Hymenoptera) pada dengan hasil Hesperiidae begitu populasi yang cepat sehingga didapat pada setiap setiap serangga pengambilan sampel tidak sama. Menurut hama tanaman tomat, melainkan serangga La Daha (1997), curah hujan merupakan hama salah satu faktor lingkungan yang dapat tanaman merupakan dan angin pisang dan tanaman mentimun, sehingga populasi dari kedua mempengaruhi Famili pada tanaman tomat rendah (tabel 2 Pengaruh hujan pada kehidupan serangga dan tabel 3). bisa bersifat langsung secara mekanik. Sedangkan untuk Famili Ichneumonidae, Formicidae populasi serangga. dan Pengaruh mekanik dimaksudkan sebagai Coccilinedae merupakan serangga yang hentakan butir hujan pada serangga atau berperan sebagai predator dan parasitoid pada tempat hidupnya misalnya pada kutu untuk beberapa serangga pada tanaman daun yang berada di bagian batang yang tomat. Selain ketiga famili tersebut sesuai tidak terlindungi hujan. Hujan yang sangat dengan pengamatan dilapang ditemukan lebat dapat mengakibatkan banyak kutu juga predator lain yang bukan termasuk daun yang jatuh kemudian mati sehingga serangga seperti laba-laba dari Ordo menyebabkan Arachnida. dalam besaran yang cukup berarti. Angin Populasi dari serangga berkurangnya predator dan parasitoid tersebut jika dilihat mempengaruhi dari tabel diatas serangga kecil mobilitasnya dipengaruhi sebabkan karena pengamatan cukup rendah, ini sesuai dilapang, para oleh angin, serangga yang demikian dapat petani terbawa sejauh mungkin oleh gerakan tidak sesuai dengan anjuran. menggunakan angin. Berdasarkan hasil penelitian yang Data yang diperoleh baik pada yang serangga, dengan melakukan pengendalian dengan pestisida tanaman metabolisme populasi pupuk diperoleh secara keseluruhan jika dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3, populasi 17 serangga yang ditemukan pada tanaman menggunakan tomat yang menggunakan pupuk organik sebanyak 5 ordo serangga yaitu : lebih Ordo Hemiptera ; Ordo Diptera ; rendah dibandingkan pada penggunaan pupuk anorganik. Hal ini Ordo pupuk Organik Hymenoptera ; Ordo disebabkan karena pada pupuk organik Lepidoptera ; Ordo Thysanoptera. terdapat kandungan unsur hara yang sedangkan yang lengkap (memiliki unsur hara makro dan Anorganik ditemukan mikro) walaupun dalam jumlah sedikit, serangga yaitu : Ordo Hemiptera ; sehingga metabolisme Ordo Diptera ; Ordo Hymenoptera tubuh tanaman pupuk 6 ; membuat tanaman menjadi tahan terhadap Thysanoptera ; Ordo Coleoptera. pengganggu tanaman. Lepidoptera ; ordo tersusun dengan baik dan keadaan tersebut organisme Ordo diberi Ordo 2. Populasi serangga yang tertinggi Sedangkan kandungan unsur hara yang ada pada pada pupuk anorganik hanya terdapat satu menggunakan pupuk organik yaitu unsur yaitu hara makro dan kandungan Ordo Hemiptera (Famili Miridae: nitrogen yang ada pada pupuk anorganik Nesidiocoris tenuis) berjumlah 115 cukup tinggi, jika dilihat fungsi dari unsur ekor, dan populasi terendah yaitu nitrogen pada tanaman yaitu sebagai dari Ordo Lepidoptera (Famili penyusun protein dan asam nukleat yang Pyralidae merupakan penyusun protoplasma, maka dengan jumlah 2 ekor. sedangkan tanaman yang kelebihan nitrogen akan populasi serangga yang tertinggi menyebabkan ukuran dinding sel menipis pada karena sel semakin membesar (Siregar, menggunakan 1987) yaitu dan tanaman yang kelebihan tanaman : Diaphania tanaman Ordo tomat tomat pupuk yang indica) yang anorganik Hemiptera (Famili nitrogen akan menyebabkan batang dan Miridae : daun menjadi lunak karena penyerapan air berjumlah 125 ekor, dan populasi pada daun dan batang cukup tinggi maka terendah lebih disukai oleh organisme pengganggu Lepidoptera (Famili Hesperiidae : tanaman (Mochida, 1978). Erhionata thrax) dengan jumlah 1 V. KESIMPULAN DAN SARAN ekor. 1. Serangga-serangga yang ditemukan tanaman yaitu dari Ordo 5.2. Saran 5. 1. Kesimpulan pada Nesidiocoris tenuis) tomat yang Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai serangga-serangga pada tanaman tomat dengan areal luas 18 lahan yang lebih besar dan lahan yang dalam lagi perbedaan dari serangga yang terpisah antara penggunaan pupuk organik tertarik pada tanaman yang menggunaan dan anorganik agar lebih diketahui lebih pupuk organik dan anorganik. request of 601 and the World Bank. pp. 76. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2011. Budidaya Tomat. http://epetani.deptan.go.id/budiday a/manfaat-buah-tomatuntukkesehatan-1814. Diakses 22 April 2013. Arno, J., Castane,C, Riudavets,J., Roig,J. and Gabarra, R. 2010. Risk of damage to tomato crops by generalist zoophytophagous predator Nesidiocoris tenuis (Reuter) (Hemiptera : Miridae). Bulletin of Ento Res. 100: 105115. Oshima N. 1979. Tomato Viruses. Di dalam : Cowell R, Editor. Proceeding of the First International Symposium on Tropical Tomato; Shanhua (Taiwan); 23-27 Oktober 1978. Rauf A. 2005. Hama Pendatang: Liriomyza sativae B. (Diptera: Agromyzidae) :Biologi, Tumbuhan Inang, dan Parasitoidnya. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Asikin S. 2004. Alternatif pengendalian hama serangga sayuran ramah lingkungan dilahan lebak. Laporan tahunan Balittra 2004. Balittra. Banjarbaru. Sembel, D.T, D.S. Kandowangko dan J. Watung. 2003. Survey on Liriomyza spp. In North Sulawesi. Disampaikan pada Simposium Entomologi. Borror D. J., C.A. Ttriplehorn, dan . N.F. Johnson. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi keenam. (Terjemahan) Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Siregar, H. 1987. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Sastra Budaya. Daha, L. 1997. Ekologi Helicoverpa Armigera (HUBNER) (Lepidoptera: Noctuidae) Pada Pertanaman Tomat. Disertasi Program Pascasarjana Institusi Bogor. Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Revised and translated by P.A. Van Der Laan. P.T. Ichtiar Baru Jakarta. MacLeod A. 2005. Pest risk analysis for Diaphania indica. Sand Hutton, York: Central Science Laboratory. Mochida, 0. 1978. Brown plant happer "Hama Wereng" problems on rice in Indonesia. Repoll made at Soemawinata, A.T. 1992. Diktat Entomologi Tumbuhan. Life Inter University Center.Bogor Agriculture University. Sunjaya, P.I. 1970. Dasar-Dasar Ekologi Serangga. Bagian Ilmu Hama Tanaman Pertanian IPB Bogor. Tugiyono, H. 2005. Bertanam Tomat. Penebar Swadaya. Jakarta. Udiarto, B.K. 2012. Pengaruh Tanaman Pembatas Pinggir Di Pertanaman Cabai Merah Terhadap Kelimpahan Serangga Predator. Jurnal. Untung, K. 2006. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu (edisi kedua). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 19 Yardim EN, Edwards CA (2003) Effects of organic and synthetic fertilizer sources on pest and predatory insects associated with tomatoes. Phytoparasitica 31:324-329 Open URL.