BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Renang adalah suatu proses gerak olah tubuh yang dilakukan seseorang di air. Dalam renang seseorang mendapatkan manfaat berupa kesehatan tubuh karena semua otot tubuh di pakai sewaktu berenang. Kegiatan renang juga dapat dijadikan sebagai sarana olahraga maupun rekreasi. Kegiatan berenang rata-rata dilakukan oleh orang dewasa, namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman kegiatan tersebut diperuntukkan juga bagi seorang bayi. Kegiatan berenang pada bayi telah memberikan banyak manfaat antara lain melatih otot tubuh, saraf dan kulit bayi sehingga banyak fasilitas yang diperuntukkan untuk melangsungkan kegiatan berenang pada bayi. Tentu saja fasilitas yang ada ditunjang dengan berbagai peralatan yang memenuhi kegiatan bayi pada saat melakukan aktivitas berenang. Dalam aktivitas berenang, bayi melakukan berbagai tahapan dari mulai persiapan sebelum berenang, ketika berenang dan setelah berenang. Pada setiap tahapan yang dilakukan tentu saja membutuhkan berbagai perlengkapan maupun peralatan yang menunjang bayi untuk dapat melangsungkan kegiatan tersebut dengan baik. Salah satunya yaitu sebelum melakukan aktivitas berenang bayi diberi alat bantu berenang berupa neck ring yang dipasangkan pada lehernya, alat tersebut bertujuan untuk membantu bayi supaya dapat mengapung di air. Namun saat penggunaan neck ring pada bayi, air kolam masih memungkinkan mengenai bagian kepala sehingga air dapat masuk ke lubang telingga, hidung, terkena mata ataupun tertelan oleh bayi. Hal itu disebabkan karena sifat bayi yang merespon suatu kejadian dengan cara memberi gerak refleks sehingga bayi banyak mengerakkan tubuhnya lebih aktif. 1 Selain itu akibat bayi yang bergerak terlalu aktif dapat menyebabkan bayi mudah lelah sehingga bayi akan merasa cepat bosan dengan 1 Rizki C.D., Anisa O. dan Lintang D.S., Teori dan Konsep Tumbuh Kembang Bayi, Toddler, Anak dan Usia Remaja, Nuha Medika, Yogyakarta, 2015, hal.8. aktivitas yang dilakukannya. Ketika bayi merasa bosan maka bayi akan cenderung rewel dan merasa tidak nyaman dengan sesuatu yang ada disekitarnya termasuk alat bantu renangnya (neck ring) yang dipakainya. Dengan kondisi bayi yang merasa tidak nyaman dengan peralatan yang dipakainya, bayi akan berusaha melepas alat tersebut. Hal itu akan sangat berbahaya bagi bayi, apabila sistem kuncian yang terdapat pada alat tersebut terlepas dari bayinya. Gambar 1.1 : Fasilitas Alat Bantu Berenang Bayi (Sumber :Data Penulis, 2015) Sejauh ini antisipasi yang dilakukan adalah dengan cara memberi mainan baru pada bayi untuk menarik perhatiannya kembali hingga bayi tetap tenang dan mau kembali melakukan kegiatan berenang. Namun, cara tersebut di rasa masih kurang tepat bagi bayi, karena dengan cara seperti itu baik untuk para orang tua atau tempat khusus yang menyediakan fasilitas kegiatan berenang bayi (SPA bayi) harus selalu sedia berbagai mainan untuk bayi apabila hal tersebut tersebut terjadi, sehingga membutuhkan peralatan pendukung yang lebih banyak lagi untuk melakukan kegiatan berenang bayi. Selain itu memungkinkan bayi akan lebih lama berada di dalam air untuk membuat bayi kembali tenang dan nyaman melakukan kegiatan berenang secara normal kembali. Hal ini dirasa kurang tepat karena melihat kondisi bayi sendiri yang tidak baik berada dalam air dan dapat mempengaruhi kondisi fisik maupun kekebalan tubuh bayi.2 Pada faktor operasional peralatan berenang bayi berupa neck ring yang digunakan sebagai alat bantu berenang penggunaanya hanya dengan cara dikalungkan di leher dengan menopang tubuhnya, serta peletakan pada sistem kuncian masih perlu dipertimbangan berkaitan dengan keamanan pada kepala bayi terhadap benturan pada benda-benda sekitar kolam atau benturan terhadap kuncian pada alat bantu neck ring bayi yang digunakan. Mengingat kondisi tubuh dan kepala bayi yang masih lemah terhadap benturan benda-benda sekitar kolam.3 Alat bantu berenang bayi yang digunakan saat ini masih kurang maksimal maka upaya yang dilakukan adalah penyediaan alat bantu penunjang kegiatan berenang bayi yang dapat melindungi bayi dan memberi rasa nyaman dan aman ketika digunakan selama kegiatan berlangsung. Maka berdasarkan latar belakang permasalahan mengenai alat bantu berenang bayi, muncullah sebuah pemikiran untuk bagaimana merancang sebuah alat bantu renang bayi dalam menunjang keamanan dan kenyamanan pada aktivitas berenang sehingga ketika menggunakan alat bantu tersebut dapat tetap berada dalam kondisi senang, aman dan nyaman. 1.2. Identifikasi Masalah 1. Neck ring yang digunakan pada kegiatan berenang bayi saat ini masih kurang maksimal untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam melakukan kegiatan berenang. 2. Peningkatan neck ring bayi perlu dilakukan untuk melindungi bayi, memberi rasa aman dan nyaman selama kegiatan berlangsung. 3. Perlunya dicari solusi atau penyelesaian masalah terhadap neck ring bayi penunjang kegiatan berenang bayi supaya dapat terpenuhi kebutuhan bayi dengan baik. 2 www.tipsbayi.com, "12 bulan pertama: bayi berenang" di akses dari http://www.tipsbayi.com/bayi-berenang.html, pada tanggal 12 november 2015 pukul 15.45 3 Erryga Yogasmara dan Puji Lestari, Buku Pintar Keluarga Sehat, Gramedis Pustaka Utama, Jakarta, 2010, Hal.131. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan dan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat diperoleh rumusan masalah, antara lain: 1. Apa yang menyebabkan adanya permasalahan mengenai alat bantu renang bayi (neck ring) ketika kegiatan berenang berlangsung? 2. Bagaimana merancang sebuah produk yang dapat melindungi bayi, memberi rasa aman dan nyaman selama kegiatan renang berlangsung? 1.4. Batasan Masalah Dalam proses penelitian sebuah perancangan produk perlu adanya sebuah batasan - batasan masalah agar pembahasan dan penyelesaian dari permasalahanpermasalahan yang ada lebih fokus dan terarah. Adapun pada permasalahan mengenai alat bantu berenang bayi (Neck ring), objek dalam penelitian ini dibatasi pada bayi usia 3 – 12 bulan. Pada usia tersebut bayi cenderung memiliki rasa peka atau sensitifitas yang tinggi terhadap lingkungan sehingga bayi dengan rentan umur tersebut lebih banyak atau lebih aktif bergerak, selain itu bayi dengan umur 3 - 12 bulan masih membutuhkan perilaku khusus karena fungsi fisik tubuh secara keseluruhan masih rawan. Alat bantu renang bayi (Neck ring) digunakan ketika bayi sedang melakukan kegiatan berenang dimana alat bantu renang bayi tersebut dapat melindungi bayi, memberi rasa aman dan nyaman selama kegiatan renang berlangsung. 1.5. Tujuan 1.5.1. Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari kegiatan perencanaan dan perancangan ini adalah untuk mengetahui pemecahan masalah atau solusi seperti apakah yang dapat dilakukan dalam permasalahan mengenai alat bantu renang bayi (Neck ring), sehingga nantinya solusi atau pemecahan masalah yang dilakukan dapat membantu melindungi bayi, memberi rasa nyaman dan aman selama kegiatan renang berlangsung. 1.5.2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian dan perancangan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penyebab permasalahan mengenai alat bantu renang bayi (Neck ring) ketika kegiatan berenang berlangsung. 2. Merancang alat bantu renang bayi (Neck ring) yang dapat memenuhi kebutuhan bayi dengan baik dengan memberi rasa aman dan nyaman selama kegiatan renang berlangsung. 1.6. Manfaat 1.6.1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian dalam perancangan alat bantu renang bayi (Neck ring) diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu dapat mecapai sebuah solusi atau pemecahan masalah mengenai fenomena atau isu yang terjadi pada kegiatan berenang bayi dan dari hasil pemecahan tersebut diharapkan dapat memberi manfaat yang besar ditinjau dari aspek dan kajian keilmuan desain produk. 1.6.2. Manfaat Praktis a. Bagi mahasiswa Meningkatkan pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam membaca sebuah fenomena atau isu yang sedang terjadi di masyarakat maupun dari suatu permasalahan di lingkungan sekitar yang mana dapat dihubungkan menjadi sebuah ide dan pemecahan masalah berdasarkan keilmuan yang dimiliki. b. Bagi SPA bayi Perancangan produk yang merupakan hasil dari solusi atau pemecahan masalah terhadap suatu permasalahan yang sedang terjadi dapat bermanfaat sebagai alat bantu penunjang kebutuhan dalam suatu SPA bayi yang menjadi objek atau studi kasus dalam penelitian yang telah dilakukan yang mana dapat menjadi sebuah fasilitas baru bagi SPA bayi yang bersangkutan. c. Bagi masyarakat Dapat memecahkan sebuah permasalahan yang sedang dialami oleh masyarakat yaitu manfaat mengenai pembelajaran berenang untuk bayi bertujuan merangsang kerja otak anak supaya menghasilkan perkembangan intelektual dan fisik yang baik bagi anak. 1.7. Metode Penyelesaian Masalah Metode penelitian yang dilakukan terfokus pada studi ergonomi. Penelitian yang dilakukan terhadap suatu objek yaitu pada bayi ketika berenang yang bertujuan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi di lingkungan yang menjadi objek studi kasus penelitian. Kegiatan survey lapangan digunakan untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi tertentu di masa sekarang, kemudian hasilnya digunakan untuk menyusun sebuah perancangan perbaikan terhadap masalah yang terjadi dalam kegiatan berenang bayi. Ada beberapa teknik untuk mengumpulkan data antara lain: 1. Observasi Langsung Pengumpulan data dengan observasi langsung di suatu tempat yang telah dijadikan objek atau studi kasus yaitu SPA Mom & Jo, observasi ini dilakukan bertujuan mengamati secara langsung terhadap kegiatan, fasilitas maupun perilaku pada bayi ketika kegiatan berenang berlangsung. Pengamatan langsung dapat dilakukan dengan memperoleh data dari beberapa subjek yaitu bayi, orang tua bayi, pelatih bayi dan pemilik SPA Mom & Jo. 2. Wawancara Wawancara disini bertujuan megumpulkan informasi terhadap responden mengenai permasalahan penelitian tentang kegiatan berenang bayi saat menggunakan alat bantu berenang (Neck ring). Adapun responden yang diwawancarai dalam hal ini yaitu orang tua bayi, pelatih bayi dan pemilik SPA Mom & Jo. 3. Studi Literatur Studi literatur adalah teknik pengumpulan data dari berbagai buku keilmuan yang berhubungan dengan penelitian dan perancangan alat bantu renang bayi seperti buku mengenai metode penelitian, perancangan produk, teori tumbuh kembang bayi, ergonomi, aktivitas berenang bayi dan lain sebagainya. Selain itu studi literatur dapat diperoleh dari jurnal, artikel pada media cetak maupun media online yang berhubungan dengan permasalahan-permasalahan pada kegiatan berenang bayi. 4. Rencana Pengolahan dan Analisis Data Setelah semua data-data diperoleh dengan beberapa teknik sebelumnya, dilakukan pengolahan dan penganalisisan data-data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi, serta dianalisa sedemikian rupa, hingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dalam aktifitas berenang bayi. Kemudian data yang telah disusun dalam kelompok-kelompok serta hubunganhubungan yang terjadi dianalisis, perlu pula dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara fenomena yang terjadi tentang kegiatan berenang bayi dan membandingkannya dengan fenomena-fenomena yang ada diluar penelitian tersebut untuk mengetahui seberapa pentingnya permasalahan dalam kegiatan berenang bayi perlu untuk ditangani dan dicari sebuah solusi atau penyelesaian masalahnya. Kemudian, berdasarkan analisis dan penafsiran yang dibuat, perlu pula ditarik kesimpulan-kesimpulan yang berguna, serta implikasi-implikasi dan saran untuk kebijakan selanjutnya. 1.8. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan laporan mengenai perancangan produk berupa alat bantu renang bayi yaitu (neck ring), sistematika penulisan yang akan dijelaskan terbagi menjadi 5 (lima) bab dimana garis besarnya adalah sebagai berikut : 1. Bab I (satu), merupakan bab pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penyelesain masalah dan sistematika penulisan yang semuanya menjelaskan dan menguraikan gambaran awal proses penelitian dan perancangan alat bantu renang bayi dalam menunjang keamanan dan kenyamanan pada kegiatan berenang. 2. Bab II (dua), merupakan bab tinjauan pustaka yang terdiri dari tinjauan teoritik dan empirik. Isinya menjelaskan dasar pemikiran dari teori-teori yang relevan untuk digunakan sebagai pijakan dalam proses penelitian sesuai dengan keperluannya. 3. Bab III (tiga), merupakan bab analisis aspek desain yang menjelaskan mengenai data yang didapatkan dari masalah desain, kemudian dalam proses melakukan pertimbangan desain dari gagasan awal hingga akhir. Juga berisi tentang konsep, proses dan visualisasi karya yang akan dibuat. 4. Bab IV (empat), merupakan bab konsep perancangan menjelaskan hasil perancangan alat bantu renang bayi dalam menunjang keamanan dan kenyamanan pada aktivitas berenang. Dalam hal ini memaparkan konsep dalam menciptakan produk yang meliputi fungsi, image dan dasar-dasar penciptaan produk. Serta memaparkan juga tahapan-tahapan proses kerja meliputi teknik, material yang digunakan dan tahapan operasional produk. Bab V (lima), merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan mengenai perancangan alat bantu renang bayi dalam menunjang keamanan dan kenyamanan pada aktivitas berenang dan juga berisi saran yang disampaikan oleh penulis yang berhubungan dalam proses perancangan tersebut.