18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Informasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi provit motive. Seluruh kegiatan organisasi pada dasarnya membutuhkan informasi. Informasi menjadi bagian yang sangat penting untuk mendukung proses kerja administratif, serta sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan bagi organisasi. Salah satu sumber informasi dapat diperoleh dari arsip. Arsip bisa disebut sebagai surat-surat penting, kumpulan-kumpulan warkat, kumpulan dokumen dan sebagainya. Dalam konteks perusahaan, arsip dikenal sebagai dokumen perusahaan yaitu : data, catatan, dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar. 1 Menurut fungsinya, arsip dibedakan menjadi arsip dinamis dan arsip statis. Bagaikan kehidupan, makhluk hidup mengalami proses yaitu kelahiran, menikah, dan kematian. Sedangkan dalam manajemen arsip 1 UU No.8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan, Pasal 1. 19 dinamis dikenal adanya daur hidup arsip (life cycle of records), yang terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu Tahap Penciptaan ( meliputi desain formulir, manajemen formulir, tata persuratan, manajemen pelaporan, sistem informasi manajemen, dan direktif manajemen), Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan (meliputi sistem penataan berkas, manajemen berkas, pengurusan surat, program arsip vital, sistem analisis, dan pengelolaan pusat arsip), dan Tahap Penyusutan (meliputi Pemindahan, Penyerahan, dan Pemusnahan).2 Salah satu kegiatan yang terdapat dalam fase arsip dinamis aktif adalah Pengurusan Surat (Mail Handling), yang berada dalam tahap penggunaan dan pemeliharaan pada daur hidup arsip. Pengurusan surat (mail handling) merupakan kegiatan pengendalian surat yang dilakukan dari tahap penciptaan sampai dengan penyimpanan dalam suatu sistem pemberkasan yang logis dan sistematis, termasuk di dalamnya adalah pengendalian surat dan penyampaian surat ke meja kerja.3 Terdapat beberapa jenis penggolongan arsip, salah satunya adalah penggolongan arsip menurut bentuk atau wujudnya, satu diantaranya adalah surat. Surat yang digolongkan sebagai arsip adalah setiap lembaran kertas yang berisi informasi atau keterangan yang berguna bagi penyelenggaraaan 2 Boedi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam Manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997), hlm. 17-18. 3 Boedi Martono, Arsip Korespondensi Penciptaan Penyampaian (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997), hlm. 23. dan 20 kehidupan organisasi, antara lain naskah perjanjian atau kontrak, akte pendirian perusahaan, notulen rapat, laporan-laporan, kuitansi, dan sebagainya.4 Surat dalam suatu organisasi swasta atau perusahaan adalah salah satu jenis dokumen perusahaan. Sehingga surat memiliki nilai yang sama penting seperti arsip pada umumnya, seperti nilai administrasi, nilai hukum, kebuktian, pertanggungjawaban dan sebagainya. Oleh karena itu, pengurusan surat yang sistematis dan prosedural diperlukan untuk menjamin penyelenggaraan perusahaan secara efektif dan efisien demi kepentingan perusahaan itu sendiri maupun kepentingan kesejahteraan rakyat. PT. Sari Husada Yogyakarta adalah salah satu perusahaan skala nasional yang ada di Indonesia tepatnya di Yogyakarta. Sebagaimana sebuah organisasi profit motive pada umumnya, PT. Sari Husada tentunya mengupayakan penyelenggaraan perusahaan secara efektif dan efisien, yang akan berpengaruh dalam eksistensi perusahaan serta persaingan yang sehat dalam lingkup nasional maupun internasional. Untuk mencapai penyelenggaraan yang efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan kelancaran informasi sebagai salah satu sumber daya untuk pengambilan keputusan dan penentuan arah kebijakan perusahaan. Sumber informasi tersebut salah satunya adalah arsip atau dalam lingkup perusahaan dikenal dengan dokumen perusahaan. 4 Ig. Wursanto, Kearsipan I (Yogyakarta : Kanisius, 1991), hlm. 22. 21 Keberadaan dokumen perusahaan menunjang perusahaan untuk dapat menjalankan kegiatannya sebagaimana visi dan misinya, demi mencapai tujuan utama perusahaan. Oleh karenanya, pengurusan serta penyimpanan dokumen yang sistematis dan prosedural sangat diperlukan tidak hanya sebagai jalan untuk kelancaran arus informasi, tetapi juga untuk menjamin kepastian hukum dan melindungi kepentingan para pihak khususnya perusahaan dalam suatu hubungan hukum. Gambaran di atas juga terjadi di PT. Sari Husada khususnya bagian Departement Internal Warehouse. Departement Internal Warehose merupakan kantor yang menangani kegiatan produksi secara internal antara PT.Sari Husada unit I dengan PT.Sari Husada unit II sehingga tercipta arsip berupa surat ijin, pengantar, keterangan keadaan barang, dan lain-lain. Oleh sebab itu, keberadaan arsip pada bagian ini sangat penting sebagai bahan bukti hukum dan kebenaran jumlah barang atau bahan yang dikirim oleh PT.Sari Husada , maupun barang atau bahan yang datang ke PT.Sari Husada . Dari uraian di atas penulis tertarik untuk melaksanakan praktik kerja lapangan di PT. Sari Husada unit I pada bagian Departement Internal Warehouse dengan mengambil tema Pengelolaan Arsip Dinamis Aktif di organisasi tersebut. Dengan melihat latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 22 1. Bagaimana pengelolaan arsip dinamis aktif di Departement Internal Warehouse ? 2. Bagaimana sistem penyimpanan arsip dinamis aktif di Departement Internal Warehouse ? 3. Bagaimana sarana temu kembali arsip ? B. Tujuan PKL/Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari PKL di Departement Internal Warehouse ini adalah mengetahui bagaimana pengelolaan arsip dinamis aktif di Departement Internal Warehouse, sehingga penulis dapat mengetahui bagaimana pengurusan surat di Departement Internal Warehouse, mulai dari alur surat sampai ke sistem penyimpanannya. Tujuan lainnya dari praktik kerja lapangan ini adalah mengetahui bagaimana penataan arsip disana, baik sistem penataan yang digunakan maupun dalam penemuan kembalinya, serta sarana dan prasarana apa saja yang perlu dilakukan untuk menunjang penataan arsip tersebut. 23 C. Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penelitian, penulis menggunakan tiga metode. Metode yang pertama yaitu observasi. Metode observasi dilakukan pada saat praktik kerja lapangan untuk mengetahui struktur organisasi, tugas dan fungsi organisasi, dan perilaku pegawai di PT. Sari Husada. Dan paling penting dari penggunaan metode ini adalah mengetahui bagaimana pengelolaan arsip dinamis aktif di Departement Internal Warehouse. Metode kedua adalah wawancara. Wawancara dilakukan pada para karyawan di PT. Sari Husada dan pihak yang berhubungan dengan pengelolaan arsip dinamis aktif di Departement Internal Warehouse. Wawancara dilakukan untuk menindaklanjuti metode observasi. Karena dengan melakukan wawancara penulis mendapat data yang akurat mengenai tema penulisan tugas akhir. Selain dari metode wawancara dan observasi, metode ketiga adalah studi pustaka. Studi pustaka dilakukan untuk membantu proses penulisan laporan tugas akhir. Bahan-bahan pustaka yang dibutuhkan penulis merupakan bahan pustaka yang berkaitan dengan pengelolaan arsip dinamis aktif. Ketiga metode tersebut berguna untuk mempermudah proses pengumpulan data. Ketiga metode tersebut sangat berguna untuk membuktikan bahwa data yang diperoleh tepat, akurat, dan dapat 24 dipertanggungjawabkan sehingga dapat mendukung penyusunan laporan tugas akhir ini. D. Tinjauan Pustaka Untuk menulis laporan tugas akhir penulis melakukan tinjauan pustaka yang paling relevan dengan tema laporan tugas akhir. Buku pertama adalah buku karangan Boedi Martono, yang berjudul Arsip koresodensi “Penciptaan dan Penyimpanan” diterbitkan di Jakarta oleh Pustaka Sinar Harapan pada tahun 1997. Bagian yang paling relevan dalam buku ini ada pada BAB IV yang membahas surat dan pengelolahannya, yang terdiri dari korespondensi (surat menyurat) dan pengurusan surat (Mail Handling ). Di dalam Pembahasan surat menyurat ini juga membahas jenis-jenis surat dan bagaimana sebuah organisasi merencanakan pembutan surat yang tepat sasaran. Dalam aspek ini juga membahas bagaimana cara mengurus surat dengan baik sesuai prosedur yang berlaku. Pengurusan surat terbagi menjadi dua yaitu pengurusan surat secara manual dan secara otomatis atau elektronik. Selain itu bagian yang paling relevan juga terdapat pada BAB V yang membahas tentang cara penyimpanan dan pengendalian arsip korespondensi, mulai dari lingkup, pola klasifikasi, pemberkasan, menata berkas/ folder, alat pemberkasan, prosedur temu balik, otomatisisasi 25 dalam penyimpanan dan temu balik yang sesuai dengan prosedur yang berlaku. Buku kedua adalah buku Wursanto, Kearsipan I, diterbitkan di Jakarta oleh Kanisius pada tahun 1989. Di dalam buku ini membahas delapan permasalahan yaitu pengertian dan penggolongan arsip, alat-alat kearsipan, undang-undang pokok kearsipan, perlindungan arsip, pengetahuan tata kearsipan, pencarian dokumen, pemeliharan dan pengamanan, pengertian dan ruang lingkup arsip statis. Bagian yang paling relevan dalam buku ini terdapat pada BAB V yang membahas tentang pengetahuan tata kearsipan dinamis, meliputi pengurusan dan pengendalian surat masuk dan surat keluar, serta penyimpanan warkat. Buku yang ketiga penulis kutip adalah buku karangan Webster, Merriam, Guide to Business Corespondensi, diterbitkan di Amerika oleh Springfiel, Massachusetts pada tahun 1988.Yang paling relevan dalam buku ini pada bab 8 tentang pengurusan surat yang terdiri dari outgoing office mail yang terdiri dari checking addresses, checking mailing natations, checking signatures, checking enclosures, checking reference and carbon copy notation, using the mail, folding and inserting letters into envelopes, general pointers, and delivery methods. Buku terakhir yang penulis tinjau, buku yang dikarang oleh Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono, Manajemen Kearsipan Modern”dari 26 Konvensional Kebasis Komputer” diterbitkan di Yogyakarta oleh Gava Media pada tahun 2005. Memuat dua belas bab yang membahas tentang sistem kearsipan, penyimpanan, prosedur peralatan dan kearsipan, cara perlengkapan mengindeks, kearsipan, sistem preservasi, penyusutan arsip, penggunan komputer dalam sistem kearsipan, konsep dasar sistem kearsipan elektronik berbasis komputer, contoh perangkat lunak kearsipan yang berkembang, pengendalian berbasis komputer. Bagian yang paling relevan terdapat pada BAB V tentang sistem penyimpanan arsip. E. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan laporan tugas akhir penulis membagi laporan ini menjadi empat bagian. Bab I menjelaskan tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan, metode pengumpulan data, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan laporan. Bab 2 Gambaran Umum Organisasi memuat secara terperinci mengenai profil PT. Sari Husada yang merupakan tempat penulis praktik. Selain itu bab ini juga memuat struktur organisasi, visi, misi, dan pengorganisasian arsip. Bab 3 ini menjelaskan pengelolaan arsip dinamis aktif, khususnya pada masalah pengurusan surat secara manual dan membahas tentang 27 pengurusan inbound dan outbound di Departement Internal Warehouse, sistem penyimpanannya, serta cara penemuan kembalinya. Bab 4 atau yang terakhir memuat kesimpulan pembahasan dari bab 3 serta saran untuk melengkapi dan memperbaiki pengurusan serta penyimpanan arsip di organisasi tersebut.