Keywords : P. aeruginosa, gentamicin, biofilm, Chronic Supurative Otitis Media xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah dampak dari episode keluarnya melalui otitis sekret yang perforasi merupakan media salah akut persisten membran satu dengan dari karakteristik telinga timpani. penyebab tengah Penyakit ketulian ini terutama di Negara berkembang (WHO, 2004). Secara telinga definisi, tengah dan OMSK adalah kavitas inflamasi mastoid, dengan kronik adanya sekret telinga/otorrhea yang rekuren melalui perforasi membran timpani. Penyakit ini biasanya dimulai pada masa anak-anak sebagai perforasi membran timpani karena infeksi akut telinga tengah atau dikenal sebagai otitis media akut. Infeksi ini dapat terjadi selama 6 tahun pertama kehidupan, dengan puncak usia tersering 2 tahun. Waktu OMSK dimana masih perforasi otitis media kontroversial. membran timpani akut Umumnya, yang berubah menjadi pasien dengan terus mengeluarkan sekret mukoid selama kurun waktu 6 minggu - 3 bulan 1 dimasukkan kedalam kasus OMSK. WHO mendefinisikan OMSK dengan 2 minggu otorrhea, namun Otolaringologist banyak mengadopsi durasi yang lebih lama, misalnya lebih dari 3 minggu (WHO, 2004). Pada bakteri coli, OMSK, aerobik bakteri (Pseudomonas Staphylococcus Proteus mirabilis, anaerobik penyebabnya aureus, dapat aeruginosa, Escherichia Streptococcus Klebsiella sp) (Bacteroides, berupa pyogenes, ataupun bakteri Peptostreptococcus, Propionibacterium). Bakteri tersebut jarang ditemukan di kulit namun kanalis dapat eksternal berproliferasi (saluran dalam luar) keadaan telinga, inflamasi, trauma, laserasi, ataupun kelembapan tinggi. Bakteri dapat masuk ke telinga tengah melalui perforasi kronik. Dari bakteri-bakteri tersebut, Pseudomonas aeruginosa adalah penyebab kerusakan telinga tengah dan struktur mastoid yang progresif dengan toksin dan enzimnya (WHO, 2004). Penelitian Kathmandu, Nepal oleh Shrestha menunjukkan et al. bahwa dari (2010) 230 di pasien Otitis media supuratif kronik berusia 6-58 tahun, 32,2% disebabkan bakteri Staphylococcus aureus dan 26,9% disebabkan Pseudomonas aeruginosa. 2 Penelitian oleh Aziz et al. (2010) juga mendukung hasil penelitian Shrestha et al dengan menunjukkan bahwa dari 156 pasien OMSK yang mengikuti penelitian, Staphylococcus aureus dapat di isolasi pada 79 pasien (44.87%), Pseudomonas aeruginosa pada 45 pasien (28.8%), dan Proteus mirabilis pada 17 pasien (10.9%). Sedangkan penelitian oleh Mansoor et al.(2009) di Karachi, Pakistan menunjukkan bahwa Pseudomonas aeruginosa (40%) adalah penyebab utama penyakit OMSK diikuti S.aureus (30.9%). Selain itu juga ditemukan resistensi antibiotik yang tinggi terhadap ceftriaxone dan aztreonam. Penelitian di Riwalpindi oleh Rahim et al. (2007) menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian Mansoor et al. (2009), dimana Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen utama OMSK diikuti Staphylococcus aureus. Rahim et al juga menulis bahwa Pseudomonas aeruginosa menjadi resisten terhadap obat-obat yang biasanya dipakai. Survei yang bevariasi dalam hal definisi penyakit, metode sampling, dan kualitas metodologi, menunjukkan bahwa dampak global dari penyakit OMSK menyangkut 65330 juta individu dengan sekret telinga, 60% diantaranya (39-200 juta) menderita ketulian. Penyakit 3 ini banyak terjadi di negara-negara asia tenggara dan daerah pasifik minoritas di barat, daerah Africa, pinggir dan beberapa pasifik. OMSK etnik jarang terjadi di amerika, eropa, timur tengah, dan Australia (WHO, 2004). Beberapa penelitian yang telah dilakukan menemukan bahwa terdapat biofilm yang terbentuk pada penderita OMSK. Lee et al.(2009), meneliti dan menemukan bahwa terdapat formasi biofilm pada 60% kasus OMSK. Penelitian lain yang dilakukan Saunders et al.(2011), menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk mengidentifikasi adanya biofilm. Mereka menyimpulkan bahwa biofilm biasa terbentuk pada infeksi kronis yang berhubungan dengan cholesteatoma dan terbentuk pada beberapa kasus OMSK tanpa cholesteatoma. Biofilm adalah komunitas bakteri yang terbentuk dari matriks yang dinamakan substansi polimer ekstraselular. Matriks ini tersusun dari polisakarida, protein, dan asam nukleat. Bakteri pada biofilm mempunyai pertahanan yang lebih kuat dibandingkan sel planktoniknya. Sebagian besar bakteri didalam biofilm ada pada dibandingkan keadaan bentuk metabolik yang planktonik, lebih yang rendah membantunya 4 bertahan terhadap fagositosis dan antibiotik. imun host Perlindungan juga merupakan dari keuntungan bagi bakteri didalam biofilm (lee et al.,2009). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit OMSK secara epidemiologi sangat penting untuk di teliti komplikasi karena terutama dapat menyebabkan ketulian, dan OMSK komplikasijuga banyak terjadi di seluruh dunia. Salah satu aspek yang dapat di teliti adalah mengenai biofilm yang terbentuk pada telinga penderita OMSK. Biofilm ini relatif sulit untuk tangani dan sudah dibuktikan resisten terhadap beberapa antibiotik yang akan menyulitkan praktisi medis dalam pengobatan OMSK. Berdasarkan penelitian, bakteri yang paling sering aeruginosa dan menyebabkan OMSK Staphylococcus adalah aureus. Pseudomonas Maka dari itu perlu diteliti bagaimana pola resistensi biofilm yang dibentuk Otitis terhadap oleh Media salah salah satu Supuratif satu patogen Kronik antibiotik tersering yaitu yang penyebab P.aeruginosa, lazim diberikan pada pasien penderita OMSK, yaitu gentamicin. 5 1.2 Rumusan Masalah Otitis media supuratif kronik merupakan penyakit yang pengobatannya cukup sulit. Hal ini salah satunya dikarenakan adanya formasi biofilm yang dibentuk oleh satu atau biofilm melalui beberapa yang bakteri. dapat resistensi, Salah menyulitkan baik satu kemampuan pengobatan terhadap adalah antibiotik maupun sistem imun host. Masalah resistensi ini perlu dikaji lebih lanjut karena tidak jarang memberi kesulitan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan pengobatan yang tersering yang efektif bagi penderita OMSK. Telah dapat dibuktikan membentuk Staphylococcus bahwa biofilm aureus pada dan bakteri penderita Pseudomonas OMSK adalah aeruginosa. Biofilm yang dibentuk oleh bakteri ini perlu diketahui pola resistensinya agar tenaga medis dapat membuat pilihan tepat mengenai pengobatan yang efektif terhadap pasien OMSK. 6 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan tes kepekaan biofilm yang dibentuk oleh Pseudomonas aeruginosa pada penderita Otitis Media Supuratif Kronik terhadap antibiotik gentamicin secara in vitro. 1.4 Keaslian Penelitian Beberapa penelitian lain yang meneliti mengenai biofilm Pseudomonas aeruginosa pada OMSK antara lain : 1. Penelitian oleh Rahim et al. (2007). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi frekuensi Pseudomonas aeruginosa pada pasien otitis media supuratif kronik dan sensitivitasnya terhadap berbagai antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pseudomonas aeruginosa adalah organisme terisolasi penderita OMSK aureus. Pseudomonas yang diikuti paling dengan sering pada Staphylococcus aeruginosa resisten terhadap berbagai antibiotik. 7 2. Penelitian (2013). yang Tujuan dilakukan oleh penelitian ini Pye et adalah al. untuk mengevaluasi kapasitas pembentukan biofilm dari P.aeruginosa caninus yang dan di isolasi membandingkan dari minimal telinga inhibitory concentration (MIC) bakteri planktonik dengan biofilm. Hasilnya pembentuk tinggi % biofilm. concentration neomycin, 40 secara merupakan Minimal biofilm gentamicin isolasi untuk dan signifikan inhibitory polymyxin enrofloxacin dibandingkan B, lebih bentuk planktoniknya. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Agarwal et al. (2005). Tujuan penelitian ini adalah menilai kepekaan sel planktonik (free-living forms) dan sel biofilm dari P.aeruginosa penderita kistik fibrosis terhadap ciprofloxacin dan gentamicin. Hasilnya resistensi organisme 4 ciprofloxacin kali dan pada biofilm lebih menunjukkan besar gentamicin terhadap dibandingkan bentuk planktoniknya. 8 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai otitis media supuratif kronik dan bermanfaat khususnya biofilm untuk yang terbentuk. mengetahui Pseudomonas Selain kepekaan aeruginosa itu sel terhadap juga biofilm antibiotik gentamicin secara in vitro, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk pengobatan Otitis Media Supuratif Kronik. 9