Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034 Bab II Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 2.1.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan ruang adalah : Aman; masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya dengan terlindungi dari berbagai ancaman Nyaman; memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan damai Produktif; proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing. Berkelanjutan; kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang. 2.1.2 Tinjauan Visi Pembangunan Kabupaten Visi Berdasarkan RPJPD Pidie Jaya Tahun 2005-2025, visi pembangunan Kabupaten Pidie Jaya adalah “Terwujudnya Pidie Jaya yang Islami, Berkualitas, Adil, Makmur dan Sejahtera dalam Tatanan Peugah Lagee Buet, Peubuet Lagee Na.“ Misi Sebagai jabaran dari visi yang telah ditetapkan, pemerintah kabupaten Pidie Jaya telah menyusun lima misi sebagai berikut : 1. Mewujudkan pelaksanaan syariat Islam; 2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik; 3. Mewujudkan pembangunan yang berkeadilan, dan berwawasan lingkungan; II-1 Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034 4. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas; 5. Mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera; 6. Mewujudkan masyarakat sehat yang berkualitas; 7. Mewujudkan Pidie Jaya yang demokratis, aman, damai dan bersatu berlandaskan hukum. 2.1.3 Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Pidie Jaya Pertimbangan perumusan tujuan penataan tata ruang Kabupaten Pidie Jaya dilakukan berdasarkan pertimbangan dari kebijakan tata ruang yang berada diatasnya dan kebijakan Kabupaten Pidie Jaya. Berikut ini merupakan pertimbangan perumusan tujuan penataan ruang Kabupaten Pidie Jaya: Tabel 2.1 Perumusan Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Pidie Jaya No 1 Pertimbangan Visi Kabupaten Pidie Jaya (RJPD 2005-2025) “Terwujudnya Pidie Jaya yang Islami, Berkualitas, Adil, Makmur dan Sejahtera dalam Tatanan Peugah Lagee Buet, Peubuet Lagee Na.“ 2 Berkualitas Adil Makmur Sejahtera Misi Kabupaten Pidie Jaya (RJPJD 2005-2025) Mewujudkan pembangunan yang berkeadilan, dan berwawasan lingkungan 3 a. Keterangan Isu Strategis Fisik dan Lingkungan Hidup Lahan pertanian, perkebunan, dan perikanan luas dan potensial untuk dikembangkan. Daerah yang rawan bencana yaitu daerah pesisir laut dan pinggiran sungai (DAS) Adapun daerah pesisir yang rawan terjadinya bencana abrasi adalah pesisir Panteraja, pesisir Meureudu, pesisir Trienggadeng, pesisir Bandar Baru dan pesisir Meurah Dua. Daerah selatan merupakan kawasan sesuai hutan lindung yang terbatas untuk dijadikan kawasan budidaya. Adanya kegiatan budidaya di kawasan hutan lindung menurut kepmenhut No.170 tahun 2000 yang harus dikeluarkan. Alih fungsi lahan produktif disekitar koridor jalan nasional Banda Aceh – Medan yang tidak dapat dihindarkan. Berwawasan Lingkungan Berwawasan Lingkungan Memperhatikan Mitigasi bencana II-2 Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034 b. Pusat-pusat Pelayanan dan perkembangan kawasan Berdasarkan arahan RTRW Aceh, Kawasan Perkotaan Meureudu ditetapkan PKL. Diharapkan pusat-pusat pertumbuhan tersebut dapat memberikan pelayanan sosial, ekonomi dan infrastruktur terhadap penduduk Kabupaten Pidie Jaya. Pusat-pusat kecamatan seperti Lueng Putu, Trienggadeng dan Ulee Gle mampu memberikan pelayanan terhadap beberapa kecamatan termasuk kecamatan diluar Kabupaten Pidie Jaya, sehingga diharapkan bisa menjadi kawasan cepat tumbuh sebagai pusat kegiatan lokal untuk mendukung pusat pelayanan perkotaan Meureudu. Beberapa kecamatan di Pidie Jaya dilewati jalan arteri primer (jalan nasional) Banda Aceh – Batas Sumatera Utara. Kondisi ini berpotensi menumbuhkan perkembangan secara cepat pada di sepanjang koridor jalan tersebut terutama di Kawasan perkotaan Meureudu. Infrastruktur Kabupaten Pidie Jaya adalah kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Pidie sehingga saat ini Kabupaten Pidie Jaya masih dalam tahap pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana untuk menunjang seluruh kegiatan Kabupaten. Adanya rencana pembangunan Highway yang melewati Kabupaten Pidie Jaya bisa memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap perkembangan kawasan disekitar koridor jalan. Adanya rencana jalur kereta api yang melewati Kabupaten Pidie Jaya. Jalan lokal dan jalan lingkungan masih banyak yang belum memadai (rusak). Prasarana listrik telah menjangkau seluruh desa dengan persentase 100%. Ekonomi dan Sektor Andalan Sektor andalan di Kabupaten Pidie Jaya adalah: Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Kontribusi terbesar pendapatan Kabupaten Pidie Jaya adalah di sektor pertanian sebesar 62,05 %. Potensi wisata terdapat dikawasan trienggadeng. c. d Pembangunan Infrastruktur Pengembangan Pusat-pusat pelayanan Pembangunan Berkelanjutan Pengembangan Agrobisnisdan Perikanan Potensi Produktif Sumber: Hasil Analisa, 2011 Berdasarkan pada keterkaitan arahan kebijakan dan isu strategis yang telah dijabarkan sebelumnya maka ditetapkan Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Pidie Jaya adalah: ”Terwujudnya Kabupaten Pidie Jaya sebagai Kabupaten Agrobisnis dan Perikanan yang produktif dan berkelanjutan” Tujuan penataan ruang tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: Agrobisnis dan Perikanan; pembangunan daerah berbasis potensi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan sebagai sektor andalan. Produktif; proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing. Berkelanjutan; pembangunan daerah memperhatikan pada kebutuhan serta kepentingan generasi saat ini, dan generasi yang akan datang. II-3 Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034 2.2 KEBIJAKAN PENATAAN RUANG Berdasarkan dasar dan kriteria yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya, maka disusunlah kebijakan penataan ruang Kabupaten Pidie Jaya sebagai berikut: 1. peningkatan pengelolaan kawasan lindung untuk keseimbangan dan keserasian lingkungan hidup; 2. penataan lahan hutan untuk mendukung kelestarian dan keserasian lingkungan hidup; 3. pengembangan pusat kegiatan perkotaan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan; 4. Pengelolaan kawasan budidaya mendukung pengembangan ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan; 5. pengembangan sistem jaringan prasarana kegiatan agrobisnis dan permukiman; 6. pengembangan wisata potensial ramah lingkungan dan ramah budaya; 2.3 STRATEGI PENATAAN RUANG Dengan pertimbangan bahwa strategi adalah turunan dari kebijakan yang dijabarkan secara lebih operasional yang dapat dituangkan dalam bentuk ruang. Mengacu pada klausul kebijakan yang telah dirumuskan di atas serta dikaitkan dengan program pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Pidie Jaya, maka strategi penataan ruang adalah sebagai berikut : 1. peningkatan pengelolaan kawasan lindung untuk keseimbangan dan keserasian lingkungan hidup dengan strategi meliputi: a. memantapan kawasan hutan lindung melalui pengukuhan dan penataan batas di lapangan untuk memudahkan pengendaliannya; b. memantau kegiatan yang diperbolehkan berlokasi di hutan lindung agar tidak menganggu fungsi lindung; c. mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak langsung menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan; d. memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya terutama berkaitan dengan fungsi hidrologis untuk pencegahan banjir, menahan erosi dan sedimentasi, serta mempertahankan fungsi peresapan bagi air tanah; e. melindungi dan menjaga kawasan rawan bencana. II-4 Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034 2. penataan lahan hutan untuk mendukung kelestarian dan keserasian lingkungan hidup dengan strategi sebagai meliputi: 3. a. merehabilitasi lahan kritis; b. mengoptimalkan industri hasil hutan; c. mengembangkan hasil hutan bukan kayu; d. mengembangkan tanaman hutan; e. merehabilitasi tanaman tua; f. menjaga, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi kawasan lindung. pengembangan pusat kegiatan pelayanan dan permukiman sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan dengan strategi meliputi: a. menetapkan sistem hirarki kota-kota; b. mendorong pemerataan pertumbuhan permukiman di PKL dan PPK; c. mendorong pertumbuhan PPL; d. mengembangkan permukiman perkotaan dan perdesaan sesuai daya dukung dan daya tampung. e. mendorong terwujudnya sistem perkotaan dengan mengalokasikan fasilitas pelayanan yang sesuai; f. 4. mendorong berkembangnya pusat pelayanan berdaya saing eksternal. Pengelolaan kawasan budidaya mendukung pengembangan ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan dengan strategi meliputi: a. mengembangkan kawasan agropolitan; b. menetapkan fungsi lahan pangan pertanian berkelanjutan; c. mengintensifikasi dan diversifikasi komoditas hasil perkebunan; d. mengembangkan fungsi kawasan perkebunan secara terpadu dengan peternakan dan pertanian lahan kering; e. mengembangkan kawasan Minapolitan; f. mengoptimalkan pemanfaatan perikanan tangkap, budi daya laut, air payau, dan tawar; g. memantapkan pembangunan sarana dan prasarana kelautan; h. mengembangkan daerah potensial peternakan; i. mengembangkan industri kecil, menengah, dan industri besar berbasis agro; j. merevitalisasi dan mengembangkan prasarana perdagangan dan pasar modern; k. memantapkan peran dan meningkatkan kegiatan perdagangan tradisional; l. menyelaraskan kegiatan perdagangan tradisional dan modern. II-5 Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034 5. pengembangan sarana dan prasarana kegiatan agrobisnis dan permukiman dengan strategi meliputi: a. mengembangkan sarana dan prasarana transportasi; b. mengembangkan infrastruktur penghubung simpul kegiatan ekonomi produksi; c. meningkatkan status dan kualitas jalan; d. membangun dan meningkatkan tipe terminal selaras hirarki kota; e. menyediakan sarana prasarana transportasi kereta api secara terpadu; f. menyediakan energi dan telekomunikasi; g. mengembangkan jaringan prasarana sumber daya air; h. mengembangkan jaringan irigasi, dan jaringan pengairan lainnya; i. menyediakan sarana prasarana persampahan dan meningkatkan sistem pengelolaan; j. mengembangkan dan menyediakan air bersih sesuai potensi air baku; k. menyediakan air bersih pada kawasan rawan air bersih; l. menyediakan sarana dan prasarana jalur evakuasi; m. menyediakan sistem pengolahan air limbah ramah lingkungan; 6. n. memantapkan pengendalian dan normalisasi sungai; o. mengembangkan drainase pada daerah banjir; p. meningkatkan investasi komoditas unggulan; q. menyediakan infrastruktur pada pusat kegiatan dan kawasan perbatasan; r. menyediakan infrastruktur skala pelayanan perdesaan di pusat desa. pengembangan wisata potensial ramah lingkungan dan ramah budaya dengan strategi meliputi: 7. a. mengembangkan ekowisata, wisata budaya, dan jasa lingkungan; dan b. mengembangkan sistem informasi, promosi, akomodasi, dan infrastruktur. pengembangan pemanfaatan sumberdaya alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kebencanaan dengan strategi meliputi: a. memanfaatkan dan mengelola sumber daya mineral ramah lingkungan; b. memanfaatkan potensi tambang; c. merehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam; d. melakukan gerakan penanaman pohon dan penghijauan lingkungan; e. mewujudkan partisipasi masyarakat pada kegiatan konservasi dan pemeliharaan lingkungan dan sumber daya alam; f. mengendalikan perkembangan koridor jalan arteri primer; g. mengendalikan perkembangan koridor kawasan pesisir dan kota-kota pantai; II-6 Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034 h. memasyarakatkan sumur resapan air hujan; i. menyediakan check dam, embung, dan dam penahan; j. melengkapi industri dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau sesuai skala kegiatannya. 8. peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara dengan strategi meliputi: a. mendukung fungsi pertahanan dan keamanan; b. menjaga dan memelihara aset pertahanan dan keamanan. II-7