BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori Model teori dari Harold Laswell ini dianggap oleh para pakar komunikasi sebagai salah satu teori komunikasi yang paling awal dalam perkembangan teori komunikasi (1948). Laswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan: Who Says What in Wich Channel Whom With What Effect (Siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik (paradigmatic question) Laswell itu merupakan unsur-unsur proses komunikasi, yaitu: 1. Communicator (komunikator) 2. Message (pesan) 3. Media (media) 4. Receiver (komunikan/ penerima) 5. Effect (efek) 4.2 Landasan Teori Desain Komunikasi Visual 4.2.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual Menurut Sunardi Purwosuwito, Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf, dan warna serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya. 18 19 4.2.1.1 Prinsip Desain Komunikasi Visual Pesan visual harus kreatif (asli, inovatif dan lancar) komunikatif, efisien dan efektif, sekaligus indah/ estetis. 4.2.1.2 Istilah Desain Komunikasi Visual 1. Seni grafis/ Graphic Arts, termasuk ke dalam kelompok bidang ilmu seni murni. 2. Grafis/ Graphic adalah hal yang berkaitan dengan tulisan atau gambar yang mengandung makna untuk menyampaikan pesan/informasi. 3. Desain Grafis/ Graphic Design , istilah yang dipakai sebelum menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual , berasal dari bahasa Yunani “Graphos” yang berarti tulisan/ gambar. 4.3 Sejarah Buku Awalnya buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus. Buku yang terbuat dari kertas baru ada setelah Cina berhasil menciptakan kertas pada tahun 200-an SM dari bahan dasar bambu di ditemukan oleh Tsai Lun. Kertas membawa banyak perubahan pada dunia. Pedagang muslim membawa teknologi penciptaan kertas dari Cina ke Eropa pada awal abad 11 Masehi. Disinilah industri kertas bertambah maju. Apalagi dengan diciptakannya mesin cetak oleh Gutenberg perkambangan dan penyebaran buku mengalami revolusi. Kertas yang ringan dan dapat bertahan lama dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku. Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Kertas-kertas bertulisan itu mempunyai tema bahasan yang sama dan disusun menurut kronologi tertentu, dari awal bahasan sampai kesimpulan dan bahasan tersebut. Halaman-halaman tersebut dijahit atau ditempel menjadi satu disatu sisi dan dijilid. Buku sudah berabad-abad menjadi suatu sumber informasi. 20 Buku merupakan jendela ilmu pengetahuan. Pengetahuan tertentu dijadikan sebagai satu kesatuan di dalam buku. Agar pengetahuan tidak terpencar-pencar dan mudah dipelajari, maka diciptakanlah buku. Tujuan dari buku tidak lain hanyalah untuk menyatukan ilmu pengetahuan tertentu agar terkumpul dalam satu tempat sehingga mudah ditemukan dan dipelajari. Biasanya buku mempunyai ukuran tertentu yang membedakannya dengan penyatuan kertas bertulisan lainnya. Umumnya buku mempunyai ukuran yang memudahkannya untuk digenggam atau dibawa-bawa oleh seseorang. Tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis. Kepraktisan menjadi tujuan utama lain dari buku. 4.4 Desain Buku Desainer buku merupakan profesi yang berat sebab amat menentukan laku atau tidaknya buku dipasar. Sebagus apapun isi sebuah buku dan sehebat apa pun penulisnya, namun kalau tampilan buku tersebut terlihat kurang menarik belum tentu dibeli oleh banyak orang. Karena itu, seorang desainer buku dituntut mencurahkan segenap kemampuan pikiran, rasa dan olah pikirnya untuk menghasilkan desain buku terbaik. Desainer buku mempunyai peran amat penting untuk menghasilkan sebuah buku yang berpenampilan bagus. Desain buku merupakan etalase bagi calon konsumen yang akan mempengaruhi mereka tertarik atau tidak terhadap buku tersebut. Desainer buku harus memahami dan menangkap betul apa pesan buku tersebut, konfliknya, momentumnya, dan karakterisasi tokoh-tokohnya. Desainer buku harus membaca naskah tersebut sampai selesai. Seringkali desainer buku harus membaca berulang kali untuk bisa memahami sepenuhnya isi buku tersebut dan mencari gagasan tentang desain yang paling pas untuk buku tersebut. Baru kemudian bisa membuatkan desain yang cocok, baik dari segi isi buku, estetika, maupun pasar. Untuk membuat desai buku yang terbaik, desainer buku juga harus melakukan komunikasi dengan pihak penerbit maupun penulis. 21 4.5 Teori Layout Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tataletak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Me-layout adalah salah satu proses/tahapan kerja dalam desain. Dapat dikatakan bahwa desain merupakan arsiteknya, sedangkan layout pekerjanya. Namun definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa melayout itu sama dengan mendesain. Desain dan layout yang sering dilihat di masa kini sebenarnya adalah proses eksplorasi kreatif manusia yang tiada henti di masa lalu. Menyelami proses itu akan memperkaya wawasan seorang desainer sekaligus membuatnya lebih bijaksana dalam berkarya. Layout yang dikerjakan melalui proses dan tahapan yang benar bukan tidak mungkin akan berdampak positif pada tujuan apa pun yang ingin dicapai desainer melalui karya desain yang dibuatnya. Layout memiliki banyak sekali elemen yang mempunyai peran yang berbeda-beda dalam membangun keseluruhan layout. Untuk membuat layout yang optimal, desainer perlu mengetahui peran masing-masing elemen tersebut. Sebuah layout dalam desain komunikasi visual adalah menuangkan pengolahan bahan tulisan dan seni (foto, ilustrasi, atau elemen lain) pada suatu bidang kerja. Layout yang baik dapat berfungsi dengan benar apabila ada perencanaan yang akan dilakukan, penentu tujuan karya, dan penentuan target audience. Perencanaan kemana atau dimana akan ditempatkan dan bagaimana cara pendistrubusinya. Layout yang baik dan teratur dapat menghasilkan dan menggambarkan rentetan informasi untuk dipahami. Semua unsur desai komunikasi visual yang disinggung di atas sangat penting perannya untuk menghasilkan sebuah buku yang baik. Maka dari itu perlu diterapkan sebaik-baiknya dalam pembuatan buku ini sesuai dengan kebutuhan dan konsep yang digunakan. (Dikutip dari: Layout dasar&penerapannya, edisi baru 2009 Surianto Rustan, S.Sn) 22 Prinsip-prinsip Layout Prinsip layout antara lain urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi. Urutan menunjuk pada aliran membaca. Penekanan menunjuk pada objek-objek penting dalam urutan pembacaan. Keseimbangan menunjuk pada pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela). Kesatuan menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan. Konsistensi menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan. Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala. Konsistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruhan material yang dilayout. 4.6 Teori Grid Grid adalah kemampuan dasar yang harus dimengerti dan dipahami oleh seorang desainer. Pada dasarnya, semua yang kita lihat dan saksikan berdasarkan pada Grid, denah bangunan, bentuk gedung, layout majalah atau buku, tata ruang, bahkan desain Web berdasarkan pada Grid. Keberadaan grid pada dasarnya adalah membantu untuk menempatkan berbagai elemen dalam sebuah desain agar nampak beraturan, lebih harmoni, lebih memiliki alur. Grid memberikan patokan-patokan dan ukuran-ukuran yang memungkinkan sebuah area atau objek memiliki ukuran dan posisi yang teratur. Grid itu juga sebuah landasan untuk penempatan komposisi berupa gambar atau tipografi. Memiliki susunan kolom dan baris. Grid sangat membantu untuk mengarahkan Hierarki juga kenyamanan mata untuk melihat desain. Sistem grid memudahkan penemoatan teks dari halaman ke halaman berikutnya, sehingga halaman per halaman dari setiap buku dapat tampil konsisten. Di dalam grid kita juga dapat memanfaatkan ruang kosong sebagai penyeimbang atau kedinamisa layout. (Dikutip dari: Goodman, Allison. (2000). 7 Essentials of Graphic Design). Tujuan dari grid untuk merapihkan penempatan teks dan gambar. Grid menolong pembaca untuk dengan mudah menemukan materi yang diharapkan setiap saat, walau saat membuka majalah dengan bahan glossy dengan santai ataupun membuka halaman per halaman secara cepat oleh seorang jurnalis yang hanya 23 memerlukan informasi tertentu. Desainer sudah sepantasnya menganggap grid sebagai bantuan untuk mempermudah dibaca dan dipahami (Dikutip dari: Jute, Andre. (1995) Grid; The Structure of Graphic Design,p110). Tujuan grid bisa dibagi menjadi 3 kelas: • Repetability : Halaman per halaman mempunyai penempatan yang identik. • Composition : Komposisi menggambungkan teks dengan ilustrasi juga fotografi agar terlihat bagus dengan alasan estetis. • Communication : Tujuan desain grafis untuk mengkomunikasikan pesan grid membantu agar pesan tersebut tersampaikan dengan baik. Buku : “Jamu, Temukan Rahasia Kecantikan Alami Di Dalamnya” akan memiliki grid dengan tujuan Repetability, yaitu penempatan teks dan ilustrasi pada tiap halaman relatif identik, sehingga mempermudah untuk dibaca dan dipahami. 4.7 Tipografi Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya tipografi dalam sebuah media terpan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual. Huruf atau biasa juga dikenal dengan istilah “Font” atau “Typeface” adalah salah satu elemen terpenting dalam Desain Grafis karena huruf merupakan sebuah bentuk yang universal untuk menghantarkan bentuk visual menjadi sebuah bentuk bahasa. Huruf dan tulisan memiliki arti amat penting bagi manusia. Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa diperhatikan kaidah-kaidah estetika, kenyamanan keterbacaannya, serta interaksi huruf terhadap ruang dan elemen-elemen visual di sekitarnya. Dalam 24 melakukan komunikasi dan menyampaikan pesan pada awalnya dikenal dengan dua cara, yaitu yaitu dengan menuturkannya atau menuliskannya dalam tulisannya.Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan. Dalam suatu karya desain, semua elemen yang ada pada void (ruang tempat elemen-elemen desain disusun) saling berkaitan. Tipografi sebagai salah satu elemen desain juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen desain yang lain, serta dapat mempengaruhi keberhasilan suatu karya desain secara keseluruhan. Penggunaan tipografi dalam desain komunikasi visual disebut dengan desain tipografi. Komponen dasar daripada tipografi adalah huruf (letterform), yang berkembang dari tulisan tangan (handwriting). Berdasarkan ini, maka dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah sekumpulan tanda-tanda yang mempunyai arti. Penggunaan tanda tanda tersebut baru dapat dikatakan sebagai desain tipografi apabila digunakan dengan mempertimbangkan graphic clarity dan prinsip-prinsip tipografi yang ada. Ada empat buah prinsip pokok tipografi yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu desain tipografi yaitu: Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca. Dalam suatu karya desain, dapat terjadi cropping, overlapping, dan lain sebagainya , yang dapat menyebabkan berkurangnya legibilitas daripada suatu huruf. Untuk menghindari halini, maka seorang desainer harus mengenal dan mengerti karakter daripada bentuk suatu huruf dengan baik. Selain itu, penggunaan huruf yang mempunyai karakter yang sama dalam suatu kata dapat juga menyebabkan kata tersebut tidak terbaca dengan tepat. Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh: 25 1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dan sebagainya 2. Penggunaan warna 3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari Keterbacaan adalah tingkat kenyamanan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh: 1. Jenis huruf 2. Ukuran 3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning dan perataan 4. Kontras warna terhadap latar belakang Clarity, yaitu kemampuan huruf-huruf yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan pengamatnya, maka informasi yang disampaikan harus dapat dimengerti oleh pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang dapat mempengaruhi clarity adalah, visual hierarchy, warna, pemilihan type, dan lain-lain. Visibility, yang dimaksud dengan visibility adalah kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya desain komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak baca tertentu. Fonts yang kita gunakan untuk headline dalam brosur tentunya berbeda dengan yang kita gunakan untuk papan iklan. Papan iklan harus menggunakan fonts yang cukup besar sehingga dapat terbaca dari jarak yang tertentu. Setiap karya desain mempunyai suatu target jarak baca, dan huruf-huruf yang digunakan dalam desain tipografi harus dapat terbaca dalam jarak tersebut sehingga suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan baik. Readibility adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf yang lain sehingga terlihat jelas. Dalam menggabungkan huruf dan huruf baik untuk membentuk suatu kata, kalimat atau tidak harus memperhatikan hubungan antara huruf yang satu dengan yang lain. Khususnya spasi antar huruf. Jarak antar huruf tersebut tidak dapat diukur secara matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan. Ketidak tepatan menggunakan spasi dapat mengurangi kemudahan 26 membaca suatu keterangan yang membuat informasi yang disampaikan pada suatu desain komunikasi visual terkesan kurang jelas. Huruf-huruf yang digunakan mungkin sudah cukup legible, tetapi apabila pembaca merasa cepat capai dan kurang dapat membaca teks tersebut dengan lancar, maka teks tersebut dapat dikatakan tidak readible. Keempat prinsip pokok daripada desain tipografi tersebut di atas mempunyai tujuan utama untuk memastkan agar informasi yang ingin disampaikan oleh suatu karya desain komunikasi visual dapat tersampaikan dengan tepat. Penyampaian informasi tidak hanya merupakan satu-satunya peran dan digunakannya desain tipografi dalam desain komunikasi visual. Sebagai seuatu elemen desain, desain tipografi dapat juga membawa emosi atau berekspressi, menunjukan pergerakan elemen dalam suatu desain, dan memperkuat arah daripada suatu karya desain seperti juga desain-desain elemen yang lain. Maka dari itu, banyak kita temui desain komunikasi visual yang hanya menggunakan tipografi sebagai elemen utamanya, tanpa objek gambar. Kriteria-kriteria lain yang dianggap penting yaitu : • Appropriateness, yaitu jenis huruf yang di pilih harus sesuai dengan isi pesan yang disampaikan. Huruf dapat menggambarkan atau mengekspresikan emosi dan perasaan. • Harmony Appearance, huruf harus selaras dengan elemen yang lain di dalam desain tersebut. • Emphasis, penekanan suatu huruf di dalam sebuah desain dapat juga berguna untuk menarik perhatian, atau juga memberikan penekanan kepada bagian yang dianggap penting. Hal ini dapat dicapai dengan penggunaan huruf yang berbeda, italic atau cetak miring, bold atau cetak tebal, atau dapat juga dengan memainkan ukuran, dan sebagainya. Buku “Jamu, Temukan Rahasia Kecantikan Alami Di Dalamnya” akan menggunakan 3 kategori huruf untuk keperluan yang berbeda. Untuk body text digunakan jenif huruf san serif yang memiliki sifat clarity dan legibility tinggi, sehingga mudah dibaca dan selain itu juga menimbulkan kesan modern. Dan untuk 27 informasi pendukung, jenis huruf serif yang mengutamakan visibility dan beauty, sehingga menarik perhatian pembaca dan bisa merepresentasikan nuansa desain buku yang diinginkan. Untuk judul bab digunakan jenis huruf dekoratif untuk menarik perhatian pembaca. 4.8 Warna Menurut Jacci Howard dalam “Color Meaning” menjelaskan apabila terdapat satu warna (hue) yang mendominasi dalam sebuah desain, seringkali komposisi tersebut berhasil dengan baik. Ketika satu warna mendominasi bidang, dapat dikatakan warna tersebut bekerja sebagai aksen dari karya tersebut. Warna merupakan elemen desain yang sangat kuat. Warna sering menjadi aspek yang paling disadari dari sebuah desain. Warna lebih dari hanya sekedar sebuah kombinasi antara merah dan biru, atau kuning dan hitam. Warna merupakan komuni-kasi non-verbal. Warna memiliki simbol dan arti lebih dari sekedar tinta. Sebagai desainer grafis, warna merupakan salah satu dasar utama untuk berkomunikasi. Penggunaan warna yang benar dan tepat dapat membantu mempercepat penyampaian pesan pada customer. Maka warna yang akan digunakan pada buku “Jamu, Temukan Rahasia Kecantikan Alami Di Dalamnya” adalah warna-warna natural seperti; hijau, coklat, kuning dan orange yang terkesan hangat, alami, segar dan ceria yang dapat merepresentasikan tone dan manner dari desain buku yang diinginkan, bahan-bahan jamu yang alami juga tradisional, serta kecantikan wanita Indonesia. 4.9 Ilustrasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, illustrasi adalah gambar (foto, lukisan) untuk mem-bantu memperjelas isi buku, karangan, dsb. Merupakan gambar, desain atau diagram untuk penghias (halaman sampul, dsb) Tujuan Utama dari sebuah illustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi informasi teks (cerita, puisi, atau artikel koran) dengan memberikan representasi secara visual. Fungsi ilustrasi adalah : 1. Memberikan tampilan kepada karakter dalam sebuah cerita. 2. Menampilkan contoh dari barang yang dijelaskan dalam buku teks akademis. 28 3. Memvisualisasikan sekumpulan langkah instruksional dalam teknis manual. 4. Mengkomunikasikan tema dasar dalam cerita. 5. Menginspirasikan audience untuk merasakan emosi untuk memperluas aspek bahasa pada narasi. Oleh karena itu gaya ilustrasi yang akan dipakai dalam Buku “Jamu, Temukan Rahasia Kecantikan Alami Di Dalamnya” akan menggunakan teknik ilustrasi manual menggunakan pensil warna dan cat air sehingga image yang dihasilkan lebih tampak natural lewat goresannya, serta digabungkan dengan teknik vector komputerisasi sehingga secara keseluruhan menghasilkan ilustrasi yang berkesan klasik kontemporer. 4.10 Strategi Kreatif • Menciptakan suatu publikasi buku yang sarat informasi dan menarik perhatian target. • Memberikan informasi resep jamu yang dapat diterapkan sendiri sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang patut dilestarikan tradisinya secara tepat sasaran. 4.11 Strategi Komunikasi 4.11.1 Fakta Kunci • Distribusi jamu pertama kali dipelopori oleh Mbok Jamu, dengan sangat tradisional • Jamu berasal dari tumbuhan-tumbuhan alami • Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi jamu tidak terlalu meningkat, tetapi sadar akan kesehatan semakin meningkat • Khasiat jamu telah semakin mudah diperoleh saat ini, mulai dari bentuk dan cara yang beragam. Diantaranya ada permen, minuman kesehatan (bentuk kemasan),bubuk, bentuk pil / tablet / kaplet / kapsul, obat-obat cair berasa dan beraroma menyegarkan dan nikmat 29 • Semakin meningkatnya penyalur distribusi jamu, seperti warung dan penjaja jamu gendong, juga turut memudahkan masyarakat memperoleh jamu. • Lambatnya pertumbuhan semangat cinta obat alam pada masyarakat, maka sampai kini pun perjuangan untuk memulihkan kedudukan obat alam dalam dunia kesehatan masih harus terus dilakukan • Kurangnya kepedulian, khususnya pada masyarakat muda, tentang jamu dan ruang lingkupnya • Kurangnya perencanaan komunikasi yang baik tentang jamu, diantara masyarakat yang satu dengan yang lainnya, melalui cara dan metode yang lebih menarik. • Kurangnya kesadaran dan perhatian pada sebagian masyarakat lain terhadap gaya hidup yang tidak sehat dan menggunakan obat berbahan dasar kimia • Sesuai fungsinya, jamu dapat dikategorikan menjadi jamu untuk kecantikan dan juga kesehatan. 4.11.2 Masalah yang akan dikomunikasikan Masalah yang akan diangkat menjadi isu utama adalah melestarikan tradisi meracik dan meminum jamu dengan sebuah publikasi buku berisi resepresep jamu untuk wanita. 4.11.3 Keyword Tradisional, jamu, alami, natural, wanita, cantik 4.11.4 Tujuan komunikasi 1. Menarik perhatian target 2. Target memiliki keinginan untuk meracik dan meminum jamu sendiri 3. Target menjadi sadar akan khasiat jamu 4. Target menerapkan resep-resep jamu 5. Membuat sistem yang jelas untuk penerapan aplikasi yang sesuai 4.11.5 Tagline Temukan Rahasia Kecantikan Alami Di Dalamnya 30 4.12 Strategi Desain 4.12.1 Tone & Manner natural, indah, klasik 4.12.2 Strategi Verbal Gaya bahasa semi formal 4.12.3 Strategi Visual Penggabungan teknik manual dengan vector komputer dalam menciptakan ilustrasi.