TATALAKSANA FOTOTERAPI PADA BAYI KURANG BULAN Roro Kurnia Kusuma W Pendahuluan Kata ikterus (jaundice) -> Perancis ‘jaune’- >kuning. Bilirubin tak terkonjugasi ->Ikterus : perubahan warna kulit, sklera mata atau jaringan lainnya (membran mukosa) yang menjadi kuning. Bilirubin tak terkonjugasi -> kern ikterus Kern ikterus : risiko kematian atau kecacatan di kemudian hari. Pendahuluan Kejadian kern ikterus masih tetap terlaporkan, beberapa kasus kern ikterus terjadi pada kadar bilirubin yang rendah. Laporan kasus tentang kejadian kern ikterus pada 2 bayi kurang bulan (usia kehamilan 31 dan 34 minggu) di level kadar bilirubin yang rendah yaitu 13.1 mg/dL (224 mmol/L) dan 14.7mg/dL (251 mmol/L) dan kedua bayi ini tidak dalam kondisi yang sakit. meningkatkan kewaspadaan akan kadar bilirubin pada bayi kurang bulan.7 Pendahuluan American Academy of Pediatric (AAP) ->guideline tentang fototerapi pada bayi usia kehamilan >35 minggu. Belum ada guideline yang pasti tentang fototerapi pada bayi-bayi kurang bulan. Masih terdapat perdebatan tentang batasan kadar bilirubin yang dapat digunakan untuk memulai fototerapi pada bayi-bayi kurang bulan, sehingga tiap NICU masih mempunyai guideline yang berbeda Metabolisme bilirubin Metabolisme bilirubin Pada neonatus kadar bilirubin serum total didominasi oleh peningkatan kadar bilirubin indirek. Penyebabnya antara lain: 1. Proses Fisiologis .Beban bilirubin (bilirubin load) meningkat pada neonates: volume eritrosit meningkat sebagai kompensasi tekanan partial oksigen yang rendah, lama hidup sel darah merah pada neonatus lebih singkat dibanding lama hidup sel darah merah pada usia yang lebih tua dan peningkatan resirkulasi bilirubin entero hepatal. .Kurangnya “uptake hati” sebagai dampak penurunan kadar protein pengikat bilirubin (seperti ligandin). .Kurangnya konjugasi karena masih rendahnya aktivitas enzim glukoronil transferase. .Pada bayi bayi kurang bulan atau bayi yang mengalami gangguan pertumbuhan intrauterine kadar albuminnya rendah dimana albumin berfungsi untuk mengikat bilirubin. Metabolisme bilirubin 2. Peningkatan Produksi: peningkatan berlebihan lisis eritrosit (hemolisis)-> bilirubin indirek meningkat Inkompatibilitas golongan darah : Rhesus, ABO, dan lain-lain. Defek biokimia (enzim) eritrosit, antara lain : defisiensi G6PD, defisiensi Pyruvat Kinase, defisiensi Hexokinase. Abnormalitas struktur (membran) eritrosit, antara lain : Sferositosis herediter, Elliptositosis herediter, Piknositosis infantil. Infeksi, antara lain : Bakterial, Viral, dan Protozoa. Metabolisme bilirubin 3. Kelainan ambilan (uptake) oleh hati. 4. Defek/kegagalan konjugasi. Defisiensi kongenital enzim glukoronil transferase :sindroma Crigler-Najjar dan sindroma Gilbert. Inhibisi enzim glukoronil transferase :karena pengaruh obat dan sindroma Lucey-Driscoll. 5. Sekuestrasi eritrosit, seperti: sefal hematom, perdarahan intrakranial, dan perdarahan saluran cerna, akan menyebabkan peningkatan hemolisis dan membebani jalur degradasi bilirubin.1,2,3 Kontrove rsi fotote ra pi pa da bayi kura ng bula n Curtis-Cohen et al (1985): 22 bayi kurang bulan dengan berat lahir kurang dari 1250 gram. - - prophylactic (n=11): Fototerapi segera dimulai setelah lahir. - conservative :fototerapi dimulai pd TSB 85 μmol/L. tidak didapatkan perbedaan pada kadar maksimal bilirubin, tidak didapatkan perbedaan usia pada kadar maksimal bilirubin dan laju peningkatan bilirubin pada kedua kelompok ini. 8 Kontroversi fototerapi pada bayi kurang bulan Jangaard et al (2007) Bayi <1500 gram prophylactic fototerapi dimulai pada 12 jam setelah lahir (n=46) pada kelompok prophylactic dan pada batasan bilirubin total 150 μmol/L (n=49) pada kelompok conservative. Hasilnya didapatkan perbedaan bermakna kadar bilirubin total pada kedua kelompok, kadar maksimal bilirubin tertinggi didapatkan pada kelompok conservative (171 μmol/L versus 139 μmol/L, conservative versus prophylactic phototherapy, respectively, p<0.02). Tidak didapatkan perbedaan bermakna untuk kejadian cerebral palsy dan kematian pada kelompok prophylactic dan conservative. 8