RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KECEPATAN ARUS LAUT DAN ARAH ARUS LAUT UNTUK SISTEM KEPELABUHANAN Aprizal Penulis, Program Studi Teknik Elektro, FT UMRAH, [email protected] Rozeff Pramana Dosen Pembimbing, Program Studi Teknik Elektro, FT UMRAH, [email protected],id ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang perangkat alat pengukur kecepatan arus laut dan arah arus laut berbasis arduino ATmega2560 yang dapat memberikan informasi data secara realtime, untuk keperluan aktifitas di pelabuhan dan transportasi laut dan dapat memberikan informasi awal bagi nelayan terkait arus laut sehingga memberikan opsi untuk memulai aktivitasnya. Alasan melakukan penelitian tersebut karena kurangnya data dan informasi keadaan laut yang disebabkan jauhnya pusat informasi untuk para nelayan dan sistem transportasi laut. BMKG Batam Kepulauan Riau (2015), pada tanggal 04 januari memperkirakan bahwa gelombang laut di perairan Kepri mencapai 4,5 meter dengan kecepatan arus laut hingga 60 cm/detik sehingga berbahaya bagi transportasi laut khususnya bagi nelayan yang akan pergi melaut. Perancangan alat dilakukan dengan sistem kerja alat yang terintegrasi secara menyeluruh. Setiap sistem terdiri dari input sensor kecepatan dan sensor arah yang akan diproses oleh mikrokontroler, data yang diproses akan ditampilkan pada bagian output berupa LCD. Hasil pengukuran kecepatan memiliki satuan unit cm/detik dan dapat menentukan arah pergerakan arus laut. Pada pengukuran secara keseluruhan alat memiliki nilai rata-rata error sebesar 2,75% - 6,71% dibandingkan dengan data BMKG daerah Tanjungpinang, Bintan pada tanggal 04 januari 2015. Kata kunci : BMKG, ATmega2560, nelayan, arus laut. I. PENDAHULUAN efesiensi dan keselamatan bagi kegiatan di laut A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara (Suratno, 2011). kepulauan yang sebagian besar wilayahnya Keselamatan pelayaran dan adalah lautan, oleh karena itu sebagian besar transportasi laut membutuhkan data dan aktifitas di laut pelayaran dan penangkapan informasi yang akurat bagi nelayan dalam ikan perjalanan ke suatu tempat yang di tuju. Badan merupakan bagian penting bagi masyarakat Indonesia. Segala aktifitas yang Meteorologi, berkaitan dengan kelautan tentu sangat sensitif Batam, Kepulauan Riau (2015), pada tanggal terhadap perubahan yang terjadi dilaut. Kuat 04 arus, arah arus dan gelombang laut merupakan gelombang laut di peraiaran kepri mencapai fenomena alam yang sangat mempengaruhi 4,5 meter dengan kecepatan arus laut hingga 60 1 januari cm/detik Kalimatologi 2015 dan Geofisika memperkirakan sehingga berbahaya bahwa bagi transportasi laut, khususnya bagi nelayan yang Selain itu dilakukan juga pengukuran akan pergi melaut. Informasi ini sangat arus laut dengan metode euler, dimana dalam bermanfaat bagi nelayan akan tetapi tidak pengukuran di dapatkan arah dan kecepatan semua nelayan yang mendapatkan informasi arus dengan menggunakan ADCP (Accustic data tersebut. Jauhnya pusat informasi keadaan Doppler Current Profiler) tipe RDI Sentinel 4 laut membuat para nelayan dan transportasi Beam (Hadi, Safwan, 1992). laut mengalami kondisi Berdasarkan permasalahan yang ada, perairan mengalami perubahan yang buruk. maka penulis tertarik untuk merancang bangun Kondisi perairan yang buruk ini dapat sistem monitoring kecepatan arus laut dan arah menyebakan bahaya dan arus laut di pelabuhan, dengan adanya sistem transportasi laut. dengan monitoring ini akan diperoleh data dan perkembangan masalah ketika bagi nelayan Seiring Ilmu Pengetahuan dan informasi bagi pengguna transportasi laut. Teknologi (IPTEK) di zaman modern ini telah B. Rumusan Masalah mendorong manusia untuk melakukan inovasi- Adapun rumusan masalah pada penelitian inovasi yang kreatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk ini adalah sebagai berikut : keselamatan 1. Bagaimana merancang perangkat manusia. Salah satu kemajuan teknologi ini untuk mengukur kecepatan arus laut adalah dan arah arus laut. bertujuan di lakukannya untuk penelitian kegiatan yang navigasi dan 2. Bagaimana menganalisis pengukuran keselamatan pelayaran. Pengukuran arus laut perangkat sistem dengan data hasil telah dilakukan sejak dahulu dengan beberapa BMKG Kepulauan Riau. metode baik secara langsung, data kecepatan C. Tujuan Penelitian dan arah arus langsung ditampilkan oleh alat- Tujuan dari skripsi ini adalah sebagai alat pengukur arus yang digunakan, maupun secara tidak langsung yaitu berikut: dengan 1. Merancang perangkat alat pengukur memanfaatkan peranan suhu, salinitas, tekanan kecepatan arus laut dan arah arus laut dan gradien potensial listrik di dalam laut berbasis Arduino ATmega 2560. (Stowe, 1987). Salah satu metode yang 2. Dapat merancang perangkat dan digunakan adalah metode lagrangian yang menganalisis pengukuran kecepatan dilakukan dengan pengamatan gerak arus arus laut dan arah arus laut dengan permukaan dari suatu titik ketitk berikutnya membandingkan hasil data BMKG dalam rentang waktu tertentu (Poerbandono Kepulauan Riau. dan Djunasjah, 2005). 2 Edhy WK, dkk(2013) merancang D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini bangun instrumentasi pengukur kecepatan arus yaitu 1. 2. 3. air berdasarkan sistem kerja baling-baling Memberikan kecepatan (blade). Sistem ini menggunakan ATMega arus laut dan arah arus laut bagi 8535, photodioda dan baling-baling sebagai pengguna transportasi laut. sensor. ATMega 8535 di gunakan sebagai Memberikan informasi informasi bagi pencacah sinyal digital, pengontrolan waktu pengguna transportasi laut sehingga dan pengambilan data. Pengujian diukur dapat dengan dengan cara mengukur arus air sungai menentukan pilihan keberangkatannya. dan membandingkannya dengan alat ukur Menambah pengetahuan di bidang standar (Flow Meter Conversion Kit Model teknologi maritim yang pada saat ini 001). Alat ini memiliki nilai RASME (Root masih minim, sehingga dapat menjadi Mean quare Error) sebesar 0,345 %. bahan referansi bagi peneliti lainnya. B. Landasan Teori 1. Mikrokontroller dan Arduino Mikrokontroller merupakan sebuah II. TEORI PENDUKUNG chip microprosesor A. Kajian Terdahulu pengontrol rangkaian elektronik dan umumnya Sebagai bahan rujukan dari penelitian dapat menyimpan program di dalamnya. ini, berikut adalah beberapa hasil penelitian Mikrokontroller yang pernah dilakukan microprosesor Priyanti NY ,dkk (2009) merancang sebagai pendukung seperti Analog Digital Converter yaitu sensor yang terdiri dari baling-baling, (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. encoder, dan optocoupler. Output dari flow Mikrokontroller juga mempunyai masukan meter adalah sinyal analog yang kemudian dan keluaran serta kendali dengan program dengan modul ADC di konversikan menjadi yang bisa di tulis dan di hapus dengan cara sinyal digital yang dapat ditampilkan dalam khusus. Kelebihan utamanya ialah tersedianya LCD komputer. Dari hasil penelitian kontur semakin berfungsi chip terdiri dari CPU, memori, I/O dan unit sensor yang di gunakan adalah flow meter sungai, yang sebuah menyimpan program dengan bagian yang berbasis mikrokontroller AT89S8252. Jenis aliran memiliki pengontrol rangkaian elektronik dan dapat alat pengukuran kecepatan arus air sungai pola yang berfungsi sebagai RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga dangkal mikrokontroller sangat membantu dalam usaha kedalaman sungai maka semakin lambat pengendalian kecepatan arusnya. sistem otomatis karena komponan-komponen yang di butuhkan sudah 3 terintegrasi di dalamnya. Hal ini menyebabkan 2. Arduino 1.0.5 pengguna mikrokontroller berkembang dengan Arduino 1.0.5 adalah software yang pesat dalam beberapa tahun ini. digunakan untuk penulisan kode dan Arduino merupakan sebuah platform downloading program. Software ini dapat single-board yang bersifat open-source, yang digunakan di berbagai sistem operasi seperti dirancang untuk memudahkan penggunaan Windows, Mac OS X, dan Linux. elektronik dalam berbagai bidang (Setiawan Deny, 2014). Arduino secara fisik berbentuk papan rangkaian dengan mikrokontroller sebagai pusat processing datanya. Arduino banyak di gunakan pada pengontrollan LED, Web server, MP3 player, pengendali robot, pengendali motor dan sensor lainnnya. Salah Gambar 4. Tampilan jendela arduino IDE satu keistimewaannya adalah sifat platform ini 1.6.5 adalah opensource. Diciptakan oleh ilmuan- Pada arduino 1.0.5 terdapat program ilmuan dermawan dari beberapa negara di area yaitu area yang berisi baris-baris program dunia. Arduino dapat di gunakan oleh siapa yang akan dimasukkan ke dalam ATMega328. saja, dan di kembangkan oleh siapa saja. Inilah Apabila terjadi kesalahan pada saat proses yang menjadi uploading maupun pada penulisan program, perangkat untuk prototyping (Armanto dkk., pemberitahuan akan dilakukan melalui error 2013). area. Bahasa pemrograman yang digunakan membuat Arduino kini Salah satu jenis Arduino adalah adalah bahasa pemrograman C yang Arduino uno. Arduino uno menggunakan dikembangkan kembali menjadi lebih mudah ATMega328P sebagai prosesornya. Arduino dan sederhana. jenis ini memiliki 14 digital I/O (6 dapat di 3.Sensor gunakan untuk PWM output), 6 analog input, Sensor merupakan peralatan yang di 16MHz clock speed, USB connection, Power gunakan untuk merubah suatu besaran fisik jack, ICSP header, dan reset button. menjadi besaran listrik sehingga dapat di analisa dengan rangkaian listrik tertentu. Hampir seluruh peralatan elektronik yang ada saat ini mempunyai sensor di dalamnya. Sensor tersebut telah di buat dengan ukuran Gambar 1. Papan Arduino SMD Edition (Sumber: Heri Susanto, 2013) sangat kecil. Ukuran yang sangat kecil ini 4 sangat memudahkan pemakaian dan magnet yang berubah-ubah dengan frekuensi menghemat energi. sampai 20Khz. Range tegangan supply untuk Sensor juga berfungsi untuk untuk sensor ini adalah mendeteksi adanya perubahan energi eksternal (Yulastri,2009). yang akan masuk ke bagian input dari 4. Photo Transistor transducer, sehingga perubahan 4,5 V sampai 6V kapasitas Photo transistor merupakan jenis energi yang di tangkap segera di kirimkan ke transistor NPN yang mempunyai kaki terminal bagian konverter dari transducer untuk di basisnya di ganti dengan sebuah lapisan rubah menjadi energi listrik. transparan untuk penerima cahaya dari Adapun salah satu jenis sensor, transmitter. Jadi terminal basis tidak menerima sensor magnet UGN3503 yang di rancang arus melainkan menerima cahaya yang di untuk memberikan tanggapan terhadap efek biaskan ke basisnya. medan magnet yang ada di sekitarnya. Gambar 8. Simbol photo transistor (http://sensortranduser.blogspot.com/2013) Gambar 5. Blok diagram dan skema Photo transistor memiliki sifat yang rangkaian sensor UGN3505 sama dengan transistor bipolar NPN yaitu (Yulastri, 2009). dapat di gunakan dalam dua konfigurasi Sensor ini memiliki tiga buah common-emiter dan common collector. terminal, dimana fungsi terminal pin out dari sensor UGN3505 sebagai berikut : a. Pin 1 : VCC, pin untuk tegangan supply b. Pin 2 : GND, pin untuk ground c. Pin 3 : Vout, pin tegangan output Pada sensor ini sudah di bangun Gambar 9. Konfigurasi photo transistor (http://sensortranduser.blogspot.com/2013) sebuah penguat yang memperkuat sinyal dari ragkaian sensor dan menghasilkan tegangan Apabila di bandingkan dengan photo output setengah dari tegangan supply. Sensor dioda, photo transistor lebih sensitif, memiliki ini dapat merespon perubahan kekuatan medan noise yang lebih sedikit dan gain yang lebih magnet yang statis maupun kekuatan medan besar. Photo transistor memiliki frekuensi 5 respon yang lebih lambat dan lebih mudah Papan panas. arduino Atmega 2560 merupakan controller yang berfungsi sebagai pengolah dan pemproses sinyal yang masuk, III. PERANCANGAN SISTEM kemudian sinyal tersebut akan dibandingkan A. Gambaran Umum Sistem dengan program dan database mirokontroller Perancangan sistem ini terdiri dari sehingga dapat menetukan perintah apa yang perangkat utama dan perangkat penunjang akan di proses ketika menerima sinyal jenis yang tertentu. saling terintegrasi yang mampu mengukur kecepatan arus laut dan arah arus LCD berfungsi sebagai interface laut. Sistem kerja perangkat ini dapat di antara manusia dengan sistem. LCD ini jelaskan sebgai berikut : memanfaatkan komunikasi 4 bit dengan sistem mikrokontroller dimana LCD terdiri dari input pin VSS, VDD, V0, RS, RW, E, D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, A, dan K. LCD yang di gunakan untuk perancangan ini memiliki lampu background sehingga dapat tetap terbaca walaupun dalam keadaan gelap dan Gambar 10. Blok diagram sistem kerja alat tingkat kecerahannya dapat di atur. secara keseluruhan PC merupakan perangkat interface Blok diagram di atas menggambarkan yang berfungsi memberikan perintah atau sistem kerja alat secara keseluruhan yang intruksi kepada mikrokontroller agar sistem sedang di rancang. Input sensor kecepatan input sensor-sensor dapat terintegrasi dengan pada rancangan berfungsi sebagai detektor mikrokontroller sehingga dapat memberikan dengan mengirimkan sinyal high dan low ke output pada LCD. PC juga dapat berfungsi controller sebagai output dari mikrokontroller yang dapat ATmega2560. Input sensor kecepatan ini terdiri dari sensor hall yang di ditampilkan di layar PC. gerakkan oleh dua sisi magnet yaitu, magnet Power Supply merupakan unit yang tipe U dan magnet tipe S. berfungsi menyuplai daya yang akan di Input sensor arah berfungsi sebagai gunakan oleh sistem secara keseluruhan. detektor yang mengirimkan sinyal high dan Power supply memiliki dua tegangan output low ke controller ATmega 2560. Input sensor yang berbeda yaitu, tegangan 5V DC dan ini terdiri dari dua buah komponen yaitu tegangan 12V DC. Tegangan 5V DC akan photodioda dan infrared. menyuplai ke input sensor kecepatan dan input sensor arah sedangkan output tegangan 12V 6 DC di gunakan untuk menyuplai tegangan medan magnet tipe U dan S sensor mempunyai Controller ATMega 2560 dan LCD. output on dan off seperti switch kemudian 1. Cara Kerja Sistem dengan rangkaian schimit trigger di perkuat Cara kerja sistem pada perancangan sehingga mempunyai output berbentuk pulsa, ini adalah pada saat sensor kecepatan memiliki output ini berfungsi sebagai input kontroller. output tegangan berupa pulsa yang diperoleh Bentuk output pulsa ini yang di gunakan untuk dari perputaran baling-baling (blade) oleh menghitung kecepatan arus laut. sensor hall yang di gerakkan arus laut, output akan di kirimkan ke controller yaitu ATMega 2560 mikrokontroller akan memproses output sensor tersebut yang telah di berikan intruksi oleh PC. Setelah output di proses oleh Gambar 11. Rangkaian sensor kecepatan arus mikrokontroller data atau informasi akan di laut tampilkan pada LCD dan PC. Begitu juga cara 3. Rangkaian Sensor Arah Arus laut kerja sensor arah, ketika sensor arah memiliki Sensor arah laut yang di gunakan output tegangan high yang di peroleh dari adalah rangkaian yang terdiri dari komponen pergerakan arah arus laut, dimana pada saat photodioda, infrared, dan schimit trigger. pengukuran sensor arah harus ditentukan titik Rangkaian ini di catu sumber tegangan DC 5V arah koordinatnya untuk menetukan arah . rangkaian sensor ini bergantung kepada pergerakan di pantulan infrared dan kemudian output di kirimkan ke controller, ATMega 2560 akan perkuat dengan schimit trigger sebagai input memproses output tersebut dan mengirimkan arduino dalam penetuan arah arus laut. output ke PC dan LCD untuk di tampilkan. Adapun gambar rangkaiannya adalah sebagai Pada perancangan ini sumber tegangan di berikut : arus laut. Ketika output peroleh dari power supply yang memiliki dua tegangan output yaitu 5V dan 12V dengan arus 1A. 2. Rangkaian Sensor Kecepatan Arus laut Rangkaian sensor kecepatan arus laut di gunakan untuk menghitung kecepatan arus laut. Rangakaian ini terdiri dari sebuah sensor Gambar 12. Rangkaian sensor arah Hall dengan tipe AH276 dan rangkaian 4. Power Supply schimit trigger. Sistem kerja pada rangkaian Power supply di gunakan untuk ini adalah ketika sensor hall di pengaruhi menyuplai daya yang di butuhkan sistem agar 7 dapat bekerja. Daya yang di butuhkan di indikator tegangan. Power supply ini terdapat antaranya di supplai untuk : dua output keluaran yaitu 12V dan 5V yang a. Rangkaian sensor arah arus laut dengan nantinya di gunakan menyuplai daya pada tegangan 5V sistem perangkat kontroller dan perangkat Rangakaian sensor kecepatan arus laut rangkaian sensor arah arus laut dan kecepatan dengan tegangan 5V arus laut. b. c. Papan controller Arduino dengan B. Waktu dan Tempat Penelitian tegangan 12V Perancangan sistem kecepatan arus Adapun rangkaian power supply yang laut dan arah arus laut ini di lakukan di di rencanakan adalah menggunakan prinsip pelabuhan BERAKIT BINTAN dan di bengkel penyearah bridge dengan 1 buah dioda bridge kerja peneliti sendiri yang membutuhkan 5A. waktu sekitar 3 bulan untuk mencapai hasil sesuai U1 7805 VO 1 VI VO 3 12V 2 2 GND VI 3 GND 5A IV. PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pengujian dan implementasi sistem U2 7812 1 0V R1 tujuan. 10k BRIDGE C1 C2 1000u 1000u bertujuan melihat dan memastikan bahwa D1 TRANSFORMATOR 1A 5V setiap blok sistem yang telah di rancang dapat LED 0V TRSAT2P3S berfungsi Gambar 13. Rangkaian power supply dengan baik dan terintegrasi. Pengujian ini di lakukan secara bertahap Pada rangkaian terdapat sebuah dioda terhadap setiap blok pada sistem. bridge 5A yang berfungsi sebagai penyearah. step down central tab(CT). Output yang di A. Pengujian Rangkaian Sensor Kecepatan Arus Laut Pengujian rangkaian Sensor keluarkan pada rangkaian berupa tegangan 5V kecepatan di lakukkan dengan menggunakan dan 12V, transformator tersebut di gunakan perintah dari Arduino dengan mengaktifkan untuk menurunkan tegangan dari tegangan AC pin digital 2 sebagai output rangkaian, output 220V menjadi tegangan DC 12V dan 5V. IC rangkaian berupa pulsa yang berfungsi untuk LM7805 menghitung kecepatan. Mikrokontroller yang Transformator yang di gunakan adalah jenis di gunakan sebagai regulator tegangan 5V dan IC LM7812 di gunakan memproses sebagai regulator tegangan 12V. Kapasitor C1 tampilkan pada LCD. dan C2 yang digunakan sebagai pengurang Output pada rangkaian memiliki dua keadaan ripple tegangan. Pada rangkaian juga terdapat yaitu high dan low, dimana pada rangkaian Lighting Emiting Diode (LED) yang di terdapat komponen sensor hall. Prinsip kerja rangkaikan dengan sebuah resistor sebagai sensor ini apabila sensor di dekatkan dengan 8 hingga kecepatan dapat di magnet tipe U maka output sensor berupa salah satu sensor aktif output rangkaian berupa logika high dan sebaliknya, jika sensor di logika high maka, pada mikrokontroller akan dekatkan dengan magnet bertipe S maka, di proses sesuai dengan arah dan di tampilkan output berupa logika low. pada LCD. Gambar 16. Pengujian sensor arah dan Gambar 15. Tegangan output rangkaian tegangan output rangkaian dalam keadaan high sensor kecepatan (kiri) dan hasi pengujian (kiri) dan low (kanan) output pada osiloskop (kanan) Tabel 7. Hasil pengujian output rangkaian sensor arah Sensor Output Status Unit tegangan(V) 4,2 Aktif Utara 0 Tidak Aktif 4,2 Aktif Timur 0 Tidak Aktif 4.2 Aktif Barat 0 Tidak Aktif Selatan 4.2 Aktif 0 Tidak Aktif Timur Laut 4.2 Aktif 0 Tidak Aktif Tenggara 4.2 Aktif 0 Tidak Aktif Barat Daya 4.2 Aktif 0 Tidak Aktif Barat Laut 4.2 Aktif 0 Tidak Aktif Melalui proses pengujian sistem ini, di peroleh hasil sebagai berikut : Tabel 6. Hasil pengujian output pada rangkaian sensor kecepatan Rangkaian Tipe Output Magnet tegangan(V DC) Sensor U 4,2 Kecepatan S 0 Status Unit High Low B. Pengujian Rangkaian Sensor Arah Arus Laut Pengujian rangkaian sensor arah ini di lakukkan untuk memastikan bahwa sistem rangkaian berfungsi dan merespon dengan baik sesuai dengan arah yang di tunjukkan. Berdasarkan hasil pengujian di atas, Rangkaian sensor arah ini terdiri dari 8 buah dapat disimpulkan bahwa rangkaian sensor photo transistor dan infrared yang berfungsi arah yang di gunakan dapat berfungsi dengan mendeteksi arah. Prinsip kerjanya, sensor yang baik. di gunakan terdiri dari 8 arah mata angina C. Pengujian Mikrokontroller Arduino yaitu : utara, timur, barat, selatan, timur laut, Sebelum mikrokontroller Arduino di tenggara, barat daya, dan barat laut. Apabila gunakan untuk sistem, terlebih dahulu di 9 lakukan pengujian setiap port digital dan port pada rangkaian arduino dapat berfungsi secara analog Arduino tersebut. Adapun pengujian baik. tersebut meliputi pngujian input analog dan 2. Pengujian Output Digital output digital. Dalam pengujian input digital di lakukan melalui compiling program untuk 1. Pengujian Input Analog mendapatkan nilai tegangan output pada setiap Tegangan Pin Hasil Digital Pengukuran (V DC) 0 4,82 1 4,82 2 4,82 3 4,82 4 4,82 5 4,82 6 4,82 7 4,82 8 4,82 9 4,82 10 4,82 11 4,82 12 4,82 13 4,82 Pengujian Input Stastus Tegangan Ideal (V DC) HIGH HIGH HIGH HIGH HIGH HIGH HIGH HIGH HIGH HIGH HIGH HIGH HIGH HIGH analog 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 dapat di Gambar 17. Pengukuran tegangan output lakukan dengan menggunakan ADC 10 bit Berdasarkan hasil pengujian tabel yang telah tersedia pada Arduino. Input analog diatas dapat disimpulkan bahwa tegangan yang berupa tegangan di hubungkan pada port output pada setiap pin digital 4,82 V DC analog A0 yang kemudian hasil konversi ADC dalam keadaan high, dan ketika dalam kondisi di tampilkan pada serial monitor. Adapun hasil low tegangan outputnya sama dengan 0 V DC. pin Arduino. (kiri) dan Pengujian Arduino Mega menggunakan LED (kanan) Tabel 9. Hasil pengujian tegangan output Arduino pada kondisi high pengujian input analog dapat di lihat dalam D. Pengujian LCD Sebagai Output tabel sebagai berikut : Pengujian LCD ini dilakukan dengan Tabel 8. Hasil pengujian input analog pada Arduino Tegangan Input (Volt) Data (bit) Tampilan pada Serial Monitor 5,0 3,3 0 1023 672 0 255 168 000 tujuan memastikan bahwa output rangkaian yang telah di proses oleh mikrokontroller dapat di tampilkan dengan baik oleh LCD. Pengujian LCD ini juga berguna agar peneliti dapat membaca hasil pengukuran dari perancangan alat yang telah dilakukan. Hasil pengujian LCD dapat di lihat pada gambar Berdasarkan hasil pengujian tersebut sebagaiu berikut : dapat di ambil kesimpulan bahwa port analog 10 Tabel 10. Hasil pengujian rangkaian power supply Parameter Nilai Pengukuran Tegangan input trafo 215 V AC Tegangan output Trafo 9,3 V AC Gambar 18. Tampilan output dari rangkaian Arus maksimal 1A (kiri) dan pengujian LCD (kanan) Tegangan input 9,3 V AC output 7,9 V DC rangkaian Berdasarkan hasil pengujian yang Tegangan dilakukan, LCD dapat bekerja dengan baik. rangkaian 4,8 V DC Pada LCD akan menempilkan perhitungan kecepatan arus laut dan arah arus laut. Pengukuran ini bertujuan agar semua E. Pengujian Rangkaian Power Supply Sebelum rangkaian di sistem dapat bekerja sesuai dengan tegangan gunakan, kerja sistem. Berdasarkan data pada tabel di terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap atas, rangkaian power supply yang telah di rakit. rangkaian power supply dapat bekerja dengan Pengujian ini di lakukan dengan tujuan baik dan siap untuk di gunakan pada aetiap memastikan bahwa rangkaian power supply rangkaian sistem. dapat bekerja dengan baik dan memiliki G. Pengujian Secara Keseluruhan maka dapat di simpulkan bahwa tegangan yang sesuai sehingga dapat di Pengujian secara keseluruhan alat ini gunakan pada setiap rangkaian yang ada pada terdiri dari semua sistem yang telah di sistem. gabungkan, dimana modul arduino, sistem rangkain sensor kecepatan arus laut dan sistem rangkaian arah arus laut di berada dalam satu sistem alat. Alat ini bekerja dan dapat menampilkan kecepatan dan arah arus laut secara bersamaan. Gambar 19. Rangkaian catu daya dan Hasil pengujian nilai tegangan output Rangkaian Gambar 23. Alat kecepatan dan arah arus laut 11 Pengujian ini dilakukan dengan V. ANALISA DAN PEMBAHASAN mengambil data setiap jamnya yang tampil di Bab ini akan menjelaskan LCD, tampilan data berupa nilai kecepatan dan pembahasan terhadap hasil analisa sesuai arah arus laut yang terjadi saat pengukuran. dengan maksud dan tujuan penelitian sebagai Nilai kecepatan arus dan arah arus yang dapat berikut. di tampilkan pada LCD berubah – ubah Proses pembacaan nilai kecepatan dikarenakan pengaruh dari kedalaman air, arus laut dan arah arus laut di lakukan setiap kuatnya gelombang dan kuatnya angin yang jam. Nilai kecepatan arus laut selalu berubah terjadi. Berdasarkan hasil pengujian yang telah tergantung dari cepatnya arus yang ada di laut di lakukan di lapangan di dapatkan data pelabuhan. Begitu juga dengan arah arus laut sebagai berikut : yang akan selalu menunjukkan arah sesuai Tabel 11. Hasil pengujian alat secara dengan gerakan arah arus laut. Melaui keseluruhan rangkaian schimit dan sensor hall output yang HASIL PENGUJIAN WAK TU KEC(cm/d etik) 07.00 18,12 08.00 18,15 09.00 19,21 10.00 18,11 11.00 19,91 12.00 18,65 13.00 18,71 14.00 18,63 15.00 18,51 16.00 16,66 17.00 19,13 ARAH TENGG ARA TENGG ARA TENGG ARA TENGG ARA TENGG ARA TENGG ARA TENGG ARA TENGG ARA TENGG ARA TENGG ARA TENGG ARA DATA BMKG (04 Agustus 2015) KEC(cm/d ARAH etik) TENGG 20 ARA TENGG 20 ARA TENGG 20 ARA TENGG 20 ARA TENGG 20 ARA TENGG 20 ARA TENGG 20 ARA TENGG 20 ARA TENGG 20 ARA TENGG 20 ARA TENGG 20 ARA di keluarakan berupa tegangan yang berbentuk pulsa, tegangan inilah yang di masukkan sebagi input pada port digital Arduino. Nilai tersebut nantinya akan di proses pada Arduino. Dalam mengaktifkan sensor hall di gunakan dua buah magnet bertipe U dan S, kemudian dengan (blade) baling-baling yang di gerakkan oleh arus laut. Pada sensor arah arus laut di gunakan delapan buah sensor photodioda yang di gunakan untuk menunjukkan arah gerakan arus laut, sitem rangkaian ini bekerja jika salah satu sensor photodioda aktif data yang akan tampil berupa arah arus laut. Sensor arah arus laut harus dikalibrasi letak posisi arah sensor Dari hasil pengujian data pada tabel terlebihdahulu ketika perangkat digunakan diatas dapat di simpulkan bahwa alat dapat pada bekerja dengan baik. Alat memiliki nilai yang sebenarnya sebagai perangkat ini ini bertujuan agar arah arus dapat terbaca belum terkalibrasi dengan alat pengukur arus yang letak berdasarkan posisi arah mata angin. Kalibrasi berbeda setiap waktunya di karenakan alat laut pengukuran, sesuai pergerakan yang terjadi di laut. bahan pembanding dan mencari nilai error dari hasil pengukuran. 12 Tabel 12. Hasil pengujian dan nilai error alat HASIL PENGUJIAN WAKTU KECEPATAN ARUS A. Metode Kesalahan Relatif Metode DATA BMKG KECEPATAN %ERROR yang 18,12 20 10,3% 08.00 18,15 20 8,1% 09.00 19,21 20 4,1% 10.00 18,11 20 10,4% 11.00 19,91 20 0,4% 12.00 18,65 20 7,2% 13.00 18,71 20 6,8% 14.00 18,63 20 7,3% 15.00 18,51 20 8% 16.00 18,66 20 7,1% 17.00 19,13 20 4,5% 18.00 18,78 20 6,4% digunkan untuk membandingkan persentase nilai kesalahan ARUS 07.00 ini terjadi pada pengukuran alat di bandingkan dengan data prakiraan BMKG Kepulan Riau. Dimana nilai rata-rata error keseluruhan pada tabel 11. adalah : error % = (1) =6,71% Jadi, nilai error % hasil pengukuran pada rancangan alat yang di bandingkan dengan data BMKG Kepulauan Riau sebesar 6,71%. B. Metode Standar Deviasi Metode ini di gunakan unuk mencari seberapa jauh nilai kesalahan pengukuran pada Dari hasil pengujian yang telah di lakukan tabel diatas rancangan alat memiliki hasil rancangan alat. pengukuran Maka : perbedaan dengan data BMKG di karenakan letak geografis Nilai rata-rata pada tabel 11. pelabuhan dan dapat di pengaruhi oleh x = = 18,7 (2) beberapa faktor seperti kuat angin, tinggi gelombang laut, dan pasang surut air laut. Dalam pengolahan data Tabel 13. perhitungan data pengukuran (X X ) peneliti 2 No. X persentase error dan nilai kesalah pengukuran 1 18,7 - 18,12 x -0,58 0,3364 alat BMKG 2 18,7 - 18,15 -0,53 0,2809 Kepulauan Riau. Metode yang di gunakan 3 18,7 - 19,21 -0,51 0,2601 adalah metode kesalahan relatif dan standar 4 18,7 - 18,11 -0,59 0,3481 Deviasi. 5 18,7 - 19,91 -1,21 1,4641 6 18,7 - 18,65 -0,05 0,0025 7 18,7 - 18,71 -0,001 0,000001 menggunakan dua metode untuk mencari nilai terhadap data prakiraan 13 X 8 18,7 - 18,63 0,07 0,0049 tambahan lainnya dengan sensor hall dan 9 18,7 - 18,51 0,19 0,0361 photodioda . Hasil perancangan ini 10 18,7 - 18,66 0,04 0,0016 mempunyai nilai error 2,75% sampai 11 18,7 - 19,13 -0,43 0,1849 dengan 6,71% di bandingkan data dari 12 18,7 - 18,78 -0,08 0,0064 BMKG kepulauan riau. n = 12 2. X Dari hasil pengukuran di dapatkan nilai 2 minimum dan maksimum dan memiliki = 2,9235 nilai deviasi 0,515 dengan nilai maksimum 19,395 cm/detik dan nilai minimum 17,595 cm/detik. ( x x) s= = n 1 0,2657 2 = B. Saran 2,9235 12 1 Penelitian ini masih memerlukan pengembangan di masa yang akan datang . = 0,515 Adapun saran bagi penelitian selanjutnya dengan nilai maksimum = 19,91 – 0,515 = adalah sebagai berikut : 19,395 cm/detik dan nilai minimum =18,11 – 1. Di perlukan penelitian untuk mengurangi 0,515 = 17,595cm/detik. penggunaan Persentase nilai kesalahan dapat di hitung mobilitas dari tampilan lebih tinggi. Hal dengan ini menggunakan persamaan sebagai berikut : kabel dapat di serial sehingga lakukkan dengan pemanfaatan sistem mobile phone via error% = x100% = 2,75% (3) seluler ataupun penggunaan jaringan Dari hasil pengolahan data di atas wireless dengan menggunakan peralatan transmitter dan receiver data. dapat di simpulkan bahwa pada perancangan 2. alat memiliki nilai persentase error sebesar Di perlukan kompleks 2,75% . penelitian dalam hal yang lebih pengontrollan parameter-parameter yang di perlukan seperti pengukuran kecepatan angin, arah VI. PENUTUP angin, tinggi gelombang, A. Kesimpulan udara, Berdasarkan hasil penelitian yang pengukuran telah di lakukan, maka dapat di simpulkan duhu khusunya kemaritiman secara luas. bahwa : 1. dan Kecepatan dan arah arus laut dapat di rancang dengan Arduino dan peralatan 14 kelembaban udara dalam di daerah Putro, Haryono, 2008. Survey Pelabuhan Dan DAFTAR PUSTAKA BMKG,2015,Badan Meteorologi Kalimatolog Perairan Gieofisika2015, Batam, Kepulauan Riau Pantai. Universitas Gunadarma, Jakarta. Edhy, Wahyu Kresno., Abdul Muid., Muh, Schubauer, Galen B, Martin A.Meson, 1937. Ishak Jumarang. 2013. Rancang Bangun Performance Characteristics Of A Water Instrumentasi Pengukur Kecepatan Arus Current Meter In Water And In Air. Air Berdasarkan Sistem Kerja Baling- Research Paper, National Bureau Of Baling, Skripsi, Universitas Tanjungpura, Standards, Volume 18. Pontianak. Simanjuntak, Armanto Pardamean, Rozeff http://www.Atmega328P.Datasheet Atmega328P2014 Pramana, ST.,MT,2010. Pengontrolan (diakses pada jam Suhu Air Pada Kolam Pendederan dan 23.06,sabtu, 25 mei 2015). Pembenihan http://www.forum.arduino.cc.Datasheet Ikan Nila Berbasiskan Arduino, Skripsi, Universitas maritime Arduino Uno.2014 (diakses pada jam Raja Ali Haji, Tanjungpinang. 22.10, jumat, 25 mei 2015). http://www/kainemo.blogspot.com2014 Sudarto, 1993. Pembuatan Alat Pengukur Arus (diakses pada jam 23.05, jumat 25 mei Secara Sederhana. Oceana., XVII(1). 2015). Sudarto, Wilhelmina Tarumingkeng, Hutahaean, Anderson, 1987. Pembuatan Alat permukaan di Patty, 2013. Adrie Kondisi perairan A. arus pantai Ukur Arus Secara Sederhana, Buku, Pengamatan Oseana, Volume XVIII, Nomor 1 :35-44. Lagrangian, Universitas Sam Ratulangi, Kristianto, E. 2013. Monitoring Suhu Jarak Skripsi, Suryono, Universitas Dengan menggunakan AC Infra Noor Yudha., Irjan, 220V Pada Merah, Mikrokontroller Endro Karakterisasi Sensor Pengukuran Massa. Skripsi, Universitas Diponegoro, emarang. 2009. Pengukuran Kecepatan Arus Air Sungai Berbasis 2009. Jatmiko Sumber Magnet dan Implementasinya Skripsi, Politeknik Bina Prestasi, Medan. Priyanti, Riyanti, Magnetik Efek Hall UGN3503 Terhadap Purba, Mardaus, 2010. Perancangan Sistem Kelistrikan Agus Suseno, Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Pensaklaran Metode Manado. Jauh Generator Ac Berbasis Mikrokontroller, Dengan : At89S8252. Universitas Indonesia, Malang. 15