bab 5 simpulan dan saran

advertisement
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan pada PT.
Yuansa Abadi Lestari mengenai permasalahan kapasitas produksi, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada 7 metode peramalan yang dibandingkan untuk melakukan peramalan
jumlah permintaan plastik yang harus dipenuhi oleh PT. Yuansa Abadi
Lestari pada periode mendatang, yaitu: Naïve Method, Moving Average,
Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing
with Trend, Linear Regression, dan Multiplicative Decomposition. Untuk
menentukan metode peramalan terbaik akan diukur dari nilai kesalahan
peramalan yaitu MAD dan MSE yang menunjukan nilai paling kecil. Hasil
pengolahan data menunjukan bahwa metode peramalan Multiplicative
Decomposition memiliki nilai MAD dan MSE yang terkecil sehingga
merupakan metode peramalan yang paling akurat diantara metode lainnya.
Hasil peramalan Multiplicative Decomposition merupakan gambaran jumlah
permintaan plastik pada PT. Yuansa Abadi Lestari yang mungkin akan
terjadi dalam periode perencanaan 1 tahun kedepan. Hasil peramalan akan
digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengolahan data lebih lanjut
dalam perhitungan kebutuhan kapasitas dengan metode Rough Cut Capacity
Planning.
2. Permasalahan yang dialami oleh PT. Yuansa Abadi Lestari adalah
kurangnya kapasitas produksi yang dapat mendukung kebutuhan produksi
sesuai dengan jumlah permintaan konsumen. Dari hasil pengolahan data,
diketahui kekurangan kapasitas produksi terjadi pada 4 work center yang
ada dalam perusahaan, yaitu work center cutting manual, work center
cutting mesin, work center sealing, dan work center printing. Sedangkan
work center blowing tidak mengalami kekurangan kapasitas produksi.
Dengan adanya kekurangan kapasitas produksi pada 4 work center tersebut
mengakibatkan perusahaan tidak dapat memproduksi plastik secara optimal
dan tidak mampu memenuhi kebutuhan plastik dari konsumen. Berdasarkan
111
112
perbandingan hasil peramalan permintaan dan kemampuan produksi
perusahaan saat ini secara keseluruhan dalam periode Oktober 2014 sampai
September 2015, perusahaan akan mengalami kekurangan jumlah produksi
plastik. Jumlah peramalan permintaan plastik untuk 1 tahun adalah
sebanyak 434.766 Kg plasik, sedangkan kapasitas produksi perusahaan saat
ini dalam 1 tahun hanya mampu memproduksi sebanyak 330.498 Kg
plastik. Akibatnya perusahaan akan mengalami kekurangan produksi
sebanyak 104.268 Kg plastik dalam 1 tahun.
3. Dalam mengatasi masalah kekurangan kapasitas produksi pada PT. Yuansa
Abadi Lestari, ada beberapa alternatif solusi yang ditawarkan pada masingmasing work center yang mengalami kekurangan kapasitas produksi.
Alternatif solusi yang ditawarkan berbeda-beda untuk masing-masing work
center karena disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan dari perusahaan.
Alternatif yang ditawarkan antara lain adalah penerapan jam lembur,
pegawai part time, membeli mesin baru, dan mixed strategy. Kemudian
dilakukan perbandingan dari alternatif-alternatif yang telah dihitung.
Alternatif yang akan dipilih yaitu alternatif yang mampu meminimalkan
biaya produksi perusahaan, mengoptimalkan kapasitas produksi, dan sesuai
dengan kebijakan yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan hasil pengolahan
data, alternatif solusi terbaik untuk work center cutting manual adalah
dengan mempekerjakan tambahan pekerja part time; alternatif solusi terbaik
untuk work center cutting mesin adalah dengan menerapkan jam lembur
bagi karyawan bagian cutting mesin; alternatif solusi terbaik untuk work
center sealing adalah dengan mixed strategy yang terdiri dari penerapan jam
lembur, membeli mesin baru, dan mempekerjakan pekerja part time; dan
alternatif solusi terbaik untuk work center printing adalah dengan
menerapkan jam lembur bagi karyawan bagian printing. Dengan
mengimplementasikan alternatif solusi yang ditawarkan pada masingmasing work center ini, perusahaan akan mampu meningkatkan pendapatan
perusahaan sebesar 31.54%
113
5.2 Saran
Dari kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran kepada PT. Yuansa
Abadi Lestari, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk dapat menentukan jumlah plastik yang harus diproduksi memenuhi
permintaan di masa mendatang, maka disarankan agar PT. Yuansa Abadi Lestari
untuk melakukan peramalan permintaan terlebih dahulu menggunakan metode
multiplicative decomposition untuk mengetahui gambaran permintaan plastik di
masa mendatang. Hasil dari peramalan permintaan menggunakan data historis
tersebut dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk merancang rencana
produksi yang sesuai dengan jumlah permintaan plastik dan menyesuaikan
kemampuan produksi perusahaan yang dibutuhkan untuk memproduksi plastik
sejumlah yang dibutuhkan. Dengan melakukan peramalan permintaan akan
dapat meningkatkan efisiensi dalam perencanaan kapasitas produksi perusahaan
dan tenaga kerja sehingga sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi PT. Yuansa Abadi
Lestari.
2. Untuk melakukan perencanaan produksi yang optimal pada PT. Yuansa Abadi
Lestri agar dapat menyesuaikan kapasitas produsksi dengan jumlah permintaan
konsumen, perusahaan harus melakukan perhitungan kebutuhan kapasitas dan
kapasitas yang tersedia pada masing-masing work center yang ada dalam
perusahaan, yaitu work center blowing, work center cutting manual, work center
cutting mesin, work center sealing, dan work center printing. Perusahaan
sebaiknya
mencari
tahu
letak
masalah
produksi
yang
menghambat
pengoptimalan kapasitas produksi perusahaan. Perhitungan kapasitas produksi
dapat dilakukan dengan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP) karena
metode ini cukup sederhana dan mudah untuk diterapkan.
3. Untuk mengatasi masalah kekurangan produksi pada 4 work center yang
mengalami kekurangan kapasitas produksi pada PT. Yuansa Abadi Lestari
disarankan alternatif solusi yang berbeda pada masing-masing work center. Pada
work center cutting manual, alternatif solusi yang disarankan adalah dengan
mempekerjakan pekerja part time. Pada work center cutting mesin, alternatif
solusi yang disarankan adalah dengan menerapkan jam kerja lembur pada
karyawan bagian cutting mesin. Pada work center sealing, alternatif solusi yang
114
disarankan adalah mixed strategy yang terdiri dari penerapan jam lembur,
membeli mesin baru, dan mempekerjakan pekerja part time. Pada work center
printing, alternatif solusi yang disarankan adalah dengan menerapkan jam
lembur bagi karyawan bagian printing. Alternatif-alternatif solusi yang
disarankan tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing work
center, kebijakan perusahaan, sumber daya yang dimiliki, dan biaya yang paling
minimum. Dengan menerapkan alternatif solusi yang disarankan diyakini
perusahaan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengoptimalkan
kapasitas produksi sehingga mampu memenuhi permintaan plastik dari
konsumen.
Download