BAB II - Elib Unikom

advertisement
6
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah Singkat PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada abad ke - 19 pada beberapa
perusahaan Belanda, antara lain Pabrik Gula dan Pabrik Teh, mendirikan pembangkit
tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikkan untuk manfaat umum mulai
ada pada saat perusahaan swasta Belanda, yaitu OGEM (Organization General
Electric Mecanical) yang semula bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik untuk
manfaat masyarakat umum dengan menggunakan tenaga diesel.
Pada tahun 1927 pemerintah Belanda membentuk “ Land Waterkract
Bedrivjen (LWB) ” yaitu perusahaan listrik Negara yang mengelolah PLTA
Plengan, PLTA Lamajan , PLTA Bengkok Dago, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA
Ubruk Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tonsea Lama di
Sulawesi Utara, dan PLTU di Jakarta, selain itu dibeberapa Kota Praja dibentuk
perusahaan-perusahaan listrik di Kota Praja .
Dengan menyerahnya pemerintah kepada Jepang dalam Perang Dunia II
maka Indonesia dikuasai oleh Jepang. Oleh karena itu, Perusahaan Listrik dan Gas
yang diambil alih oleh Jepang dan semua personil di dalam perusahaan listrik tersebut
diambil alih oleh orang-orang Jepang. Dengan jatuhnya Jepang ke tangan sekutu, dan
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kesempatan
baik ini dimanfaatkan oleh pemuda dan buruh listrik dan gas untuk mengambil alih
perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang.
7
Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan Gas dari tangan Jepang
kemudian pada bulan September 1945 suatu Delegasi Buruh dan Pegawai Listrik dan
Gas untuk menghadap pemimpin komite pusat (KNPI) yang pada saat itu diketuai
oleh Mr. Kasman Singodirejo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka.
Selanjutnya delegasi bersama-sama dengan pimpinan Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP) yang menghadap Presiden Ir. Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan-perusahaan listrik dan gas kepada pemerintah Republik Indonesia.
Penyerahan tersebut diterima oleh Presiden Soekarno dan kemudian dengan
menetapkan ketetapan pemerintah No. 1 Tahun 1945 tertanggal
27 Oktober1945,
dibentuk Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga
Kerja.
Dengan
adanya
Agresi
Belanda
I
dan
II,
sebagian
besar
perusahaan-perusahaan listrik dikuasai kembali oleh pemerintah Belanda atau pemilik
semula, menggabungkan diri pada kantor-kantor Jawatan Listrik dan Gas di
daerah-daerah Republik Indonesia yang bukan daerah penduduk Belanda untuk
meneruskan perjuangan. Kemudian dikeluarkan keputusan Presiden RI No. 163
tanggal 3 Oktober 1953. Tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik bangsa asing
di Indonesia jika waktu kepemilikannya habis.
Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk
membebaskan Irian Jaya dari cengkraman penjajah Belanda, maka dikeluarkan
Undang-undang No 86 tahun 1958 tentang Nasionalisme Perusahaan Listrik dan Gas
Milik Belanda dengan undang-undang tersebut, maka seluruh perusahaan listrik
Belanda berada ditangan bangsa Indonesia. Sejarah ketenagalistrikkan di Indonesia
8
mengalami pasang surut sejalan dengan pasang surutnya perjuangan bangsa
Indonesia. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal hari Listrik dan Gas, hari
tersebut diperingati pertama kali pada tanggal 27 Oktober 1946 bertempat di gedung
Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) Yogyakarta.
Penetapan secara resmi tanggal 27 Oktober sebagai hari Listrik dan Gas
berdasarkan Keputusan Menteri Pekerja Umum dan Tenaga No. 20 Tahun 1960.
Namun kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga
Listrik No. 235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975 peringatan hari Listrik dan
Gas yang bergabung dengan hari Kebangkitan Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik
yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Mengingat pentingnya semangat dan nilai-nilai
hari listrik, maka berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
No.1134.K/43.PT/1982 tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkan tanggal 27 Oktober
sebagai Hari Listrik Nasional.
2.2 Tempat dan Kedudukan Perusahaan
PT. PLN (Persero) Wilayah S2JB Cabang Lahat bertempat di Jln. Kolonel
M. Nuh Lembayung Lahat Sumatera Selatan.
Kedudukan perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang dulunya Perum menjadi Persero, bergerak dalam bidang
ketenagalistrikan dengan fasilitas atau asset yang lengkap untuk menunjang
kenyamanan karyawan dala melakukan aktivitas rutin yang dilakukan di kantor.
9
2.3 Bentuk dan Badan Hukum Perusahaan
Bentuk perusahaan itu sendiri merupakan PT atau Perseroan Terbatas
milik negara yang mengatur arus listrik yang ada di Indonesia untuk di alirkan
diseluruh penjuru Indonesia maupun yang berada di pedalaman agar penduduk di
Indonesia dapat menggunakan listrik sebagai asset negara.
Adapun hukum yang ada di dalam perusahaan berdasarkan keputusan
Direksi PT. PLN (Persero) Nomor : 001.K/030/DIR/1994 merupakan pengalihan
bentuk dan hukum perusahaan dari Perusahaan Umum (Perum) PLN menjadi
Perseroan yang berlaku terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1994. Maka dari itu
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu (S2JB) Cabang
Lahat merupakan kantor cabang pada wilayah Sumatera Selatan.
2.4 Bidang Pekerjaan Divisi
PT. PLN (Persero) Wiayah Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu bergerak
dalam bidang ketenagalistrikan yang ditugaskan untuk memberikan fasilitas kepada
penduduk Indonesia agar dapat menggunakan listrik sehemat mungkin. Meskipun
pada wilayah-wilayah tertentu ataupun tempat-tempat terpencil yang mungkin belum
terjamah oleh fasilitas ini, PT. PLN (Persero) akan memberikan yang terbaik untuk
seluruh masyarakat Indonesia, khususnya untuk masyarakat yang berada dipelosokpelosok yang belum mendapatkan penerangan yang memadai.
10
2.5 STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH S2JB
CABANG LAHAT
MANAJER CABANG
Ir. HARIANTO
ASISTEN MANAJER
PEMBANGKITAN
ASISTEN MANAJER
DISTRIBUSI
ASISTEN MANAJER
PEMASARAN
ASISTEN MANAJER
KOMERSIAL
ASISTEN MANAJER
KEUANGAN
ASISTEN MANAJER
SDM&ADM
S. PANGGABEAN
SELAMAT, DS Aht
Ir. MS. SUKRI RAMLI
H. DERA’I ALI
WIDARTI
DERORAPNI, SE
ATMU Pratama
Rencana
ATMU Pratama
Rencana Distribusi
ATMU Pratama
Kebutuhan TL
ATMU Pratama
Pelayanan Pelanggan
MASKUR
FAHRUL ROZI
CUKSUMAWANDON
O
H. USMAN, AZ
SUPERVISOR
Operasi Har
Pembangkitan
S. PANGGABEAN
ATMU Pratama Riset
Pasar/Survey Potensi
Pasar
KARNODI, Aht
ATMU Pratama Reley
Proteksi
AGUS ISRAWAN
SUPERVISOR
Pengendalian
Pendapatan
SUKARJO MINTARA
ATMU Pratama
Penagihan
SUPERVISOR
AKUNTANSI
BURMAN
NURHADI, SE
ATMU Pratama
Pembaca Meter
ATMU Pratama Riset
Pasar/Survey Potensi
Pasar
TUMIRAN
ATMU Pratama
Konstruksi Distribusi
SUPERVISOR
Pengendalian
Anggaran&Keuangan
SYAHRUN SIREGAR,
Amd
ATMU Pratama
Komunikasii
SYAMSUDDIN
MADDA
ATMU Pratama
Hukum
ATMU Pratama
Administrasi
Perbekalan
ALI SYAFRUDDIN
ATMU Pratama
Peneraan
SUPERVISOR
Pembaca Meter
SUPERVISOR SDM
JUNAIDI HALIM
AMAT UDIN
Hj. ASNIAH
SUPERVISOR
ATMU Pratama
Tata
Rencana
Usaha Langganan
Distribusi
SUPERVISOR
Sekretariat
Ir. MASYRUR
FAHRUL
ROZI
ROCHMAD
H. SUKARJO
ATMU Pratama
Operasi Distribusi
SUPERVISOR Sistem
Info
SUPERVISOR
Perbekalan
RUSANI
BASIR, ST
IBNI MADRI
ATMU Pratama
Pemeliharaan
Distribusi
SYAWALUDDIN
MUNGGAH
SUPERVISOR
Operasi Distribusi
JUNAIDI NUH
SUPERVISOR
Pemeliharaan
Distribusi
KUSUMAYADI
MANAJER RAYON
LEMBAYUNG
USMAN GUMANTI, Aht
MANAJER RANTING
PAGAR ALAM
ANTON SUGIARTO, ST
MANAJER RANTING
LUBUK LINGGAU
MANAJER RANTING
MUARA BELITI
MANAJER RANTING
MUARA ENIM
MANAJER RANTING
PRABUMULIH
JULIHARTO, ST
HORMAT
LUMBANRAJA
M. FIRMANSYAH, ST
AZIS SYAMSUDDIN,
Aht
MANAJER RANTING
BATURAJA
MANAJER RANTING
MARTAPURA
MANAJER RANTING
MUARADUA
LILIK HENDRO P
H. SYAFRIZAL
WAKIDI
11
2.5 Struktur Organisasi
Susunan organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan
Bengkulu (S2JB) Cabang Lahat terdiri dari :
1. Manajer Cabang
2. Asisten Manajer Distribusi
3. Asisten Manajer Pembangkitan
4. Asisten Manajer Pemasaran
5. Asisten Manaher Komersial
6. Asisten Manajer Keuangan
7. Asisten Manajer SDM dan ADM
8. Manajer Ranting
9. Manajer Rayon
10. Supervisor SDM dan ADM
2.5.1 Uraian Tugas
Dari susunan tugas diatas, maka akan dijelaskan kembali uraian tugas
anggota yang berkedudukan penting pada PT. PLN (Persero) Wilayah S2JB Cabang
Lahat. Adapun susunannya sebagai berikut :
1. Manajer Cabang
Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik, pelayanan,
pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit dan jaringan distribusi tenaga listrik di
wilayah kerja secara efisien sesuai tata kelola yang baik berdasarkan kebijakan kantor
induk untuk menghasilkan pendapatan perusahaan yang didukung dengan pelayanan,
12
mutu dan keadaan pasokan yang memenuhi kebutuhan pelanggan, serta melakukan
pembinan dan pemberdayaan unit asuhan dibawahnya.
2. Asisten Manajer Distribusi
Mengkoordinasi perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana
pendistribusian tenaga listrik. Untuk melakukan tugas pokok tersebut, Asisten
Manajer Distribusi mempunyai fungsi :
1. Perencanaan pengembangan system pendistribusian tenaga listrik untuk
meningkatkan mutu dan keandalan pendistribusian tenaga listrik.
2. Perencanaan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga
listrik.
3. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sarana pendistribusian tenaga
listrik dan bangunan sipil.
4. Perencanaan kebutuhan material untuk pengoperasian dan pemeliharaan
sarana pendistribusian tenaga listrik.
5. Pengoperasian dan pemeliharaan system tenaga listrik.
6. Pelayanan gangguan pendistribusian tenaga listrik.
3. Asisten Manajer Pembangkitan
Mengkoordinasi perencanaan, pengoperasian instalasi pembangkitan serta
program untuk mencapai produksi tenaga listrik yang handal, efisien sesuai dengan
rencana kerja yang telah ditentukan. Untuk melaksanakan tugas pokok, Asisten
Manajer Pembangkitan mempunyai fungsi :
13
1. Perencanaan pengoperasian dan pemeliharaan instalasi pembangkit.
2. Pelaksanaan pengoperasian system pembangkit berdasarkan pola operasi
(SOP).
3. Pelaksanaan pemeliharaan pembangkit untuk keandalan operasi.
4. Pengendalian pengawasan pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan
pembangkit.
5. Pelaksanaan administrasi pembangkit.
4. Asisten Manajer Pemasaran
Melaksanakan kegiatan penyusunan prakiraan tenaga listrik, penjualan
tenaga listrik, penyuluhan dan survei data pelanggan tenaga listrik di wilayah
kerjanya. Untuk melaksanakan tugas pokok, Asisten Manajer Pemasaran mempunyai
fungsi :
1. Penyusunan rencana penjualan tenaga listrik dan langkah pencapaian.
2. Pelaksanaan penyuluhan dan pemberian informasi tentang ketenagalistrikkan
dan prosedur pelayanan kepada pelanggan/masyarakat.
3. Pembinaan forum komunikasi dengan pelanggan tenaga listrik di wilayah
kerja.
4. Perencanaan dan pembinaan sarana pembayaran rekening tenaga listrik
(payment point).
14
5. Asisten Manajer Komersial
Melaksanakan penjualan tenga listrik dan pengadministrasian pelanggan
tenaga listrik. Untuk melaksanakan tugas pokok, Asisten Manajer Komersial
mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan dan pengelolaan pelayanan pelanggan.
2. Penagihan rekening pemakaian tenaga listrik
3. Pencatatan jumlah pelanggan dan jenis tarif
4. Penyampaian informasi penyambungan tenaga listrik.
5. Pelaksanaan pembacaan kwh meter pelanggan.
6. Asisten Manajer Keuangan
Melaksanakan pengurusan keuangan, pajak, dan akuntansi. Untuk
melaksanakan tugas pokok, Asisten Manajer Keuangan mempunyai fungsi :
1. Penyusunan anggaran belanja dan pendapatan satuan organisasi cabang.
2. Pengolahan dana dan daur kas.
3. Pencatatan transaksi, aktiva tetap, pekerjaan dalam pelaksanaan dan
persediaan barang.
7. Asisten Manajer SDM dan ADM
Melaksanakan pengurusan kepegawaian, kesekretarisan, perbekalan dan
keamanan. Untuk melaksanakan tugas pokok, Asisten Manajer SDM dan ADM
mempunyai fungsi :
15
1. Perencanaan sumber daya manusia.
2. Melaksanakan tata usaha penggajian dan pengupahan kepada karyawan.
3. Pelaksanaan pembinaan kesejahteraan pegawai.
4. Pengadaan material dan jasa borongan untuk pengoperasian dan sarana
pendistribusian tenaga listrik.
5. Penyimpanan dan pengendalian persediaan material pengoperasian dan
pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik.
6. Perencanaan kesekretarisan dan rumah tangga.
7. Pelaksanaan keamanan dan kesehatan lingkungan kerja.
8. Manajer Ranting
Mengelola dan melaksanakan kegiatan tenaga listrik, pelayanan
pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit dan jaringan distribusi
tenaga listrik di wilayah kerja secara efisien sesuai tata kelola yang baik berdasarkan
kebijakan kantor induk untuk menghasilkan pendapatan perusahaan yang didukung
pelayanaan, mutu keandalan pasokan tenaga listrik yang memenuhi kebutuhan
pelanggan.
9. Manajer Rayon
Adapun uraian tugas sebagai berikut :
1. Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik.
2. Melaksanakan pelayanan pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan
jaringan distribusi tenaga listrik di wilayah kerjanya secara efisien sesuai
16
tata kelola yang berdasarkan kebijakan kantor induk untuk menghasilkan
pendapatan perusahaan yang kehendaki.
10. Supervisor SDM dan ADM
Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
1. Menyimpan semua surat-surat yang masuk maupun yang keluar baik itu
berupa keputusan dari pusat ataupun pemberitahuan untuk seluruh
karyawan terhadap suatu keputusan yang diambil.
2. Mencatat dan menyimpan seluruh data karyawan baik yang berada
dikantor cabang, rayon, maupun yang berada di ranting yang berupa daftar
riwayat hidup, jumlah anggota keluarga karyawan hingga data karyawan
dari awal masuk kerja sampai masa pensiun.
3. Menyimpan daftar hadir para karyawan pada setiap bidang yang ada di
kantor cabang tersebut dalam arsip absen bulanan karyawan.
4. Menyimpan surat-surat yang datang baik surat masuk dari ranting maupun
surat keluar kepada ranting.
5. Mencatat dana yang keluar ataupun yang dipakai untuk keperluan kantor.
2.5.2 Ruang Lingkup Usaha
Ruang lingkup usaha dari PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan,
Jambi, Bengkulu (S2JB) Cabang Lahat terdiri dari :
1. Kecamatan Lahat
2. Kecamatan Merapi
17
3. Kecamatan Pulau Pinang
4. Kecamtan Kota Agung
5. Kecamatan Mulak Ulu
6. Kecamatan Kikim Selatan
7. Kecamatan Kikim Barat
8. Kecamatan Kikim Timur
9. Kecamatan Kikim Tengah
10. Kecamatan Tebing Tinggi
11. Kecamatan Talang Padang (sebagian)
Download