pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap price to book

advertisement
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP
PRICE TO BOOK VALUE DAN IMPLIKASINYA PADA RETURN SAHAM
DI BURSA EFEK INDONESIA
Hedy Kuswanto& M. Taufiq*)
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada industri manufaktur
periode 2006 – 2008. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan
purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 27 perusahaan. Dengan
analisis regresi linear berganda, penelitian ini membuktikan bahwa Price
To Book Value (PBV) berpengaruh signifikan terhadap return saham,
sedangkan Return on Equity (ROE) dan Growth berpengaruh signifikan
terhadap Price to BookValue (PBV), dan pada pengujian Dividen Payout
Ratio (DPR) dan Degree of Financial Leverage tidak berpengaruh
signifikan terhadap Price To Book Value (PBV). Hasil penelitian ini
diharapkan bisa dijadikan acuan bagi perusahaan dalam menarik investor
untuk berinvestasi
Keyword : Dividend Payout Ratio, Return On Equity, Growth, Degree of
Financial Leverage, Price to Book Value, Return Saham
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Pada saat sekarang ini, masyarakat yang ingin menanamkan modalnya di pasar
modal umumnya memiliki informasi tentang perusahaan melalui informasi yang
diungkapkan perusahaan, melalui prospektus ini membantu pada pemodal dalam
membuat keputusan yang rasional tentang risiko dan nilai kebenaran dari saham yang
ada di bursa efek.Salah satu informasi yang ditentukan pemodal adalah informasi
laporan keuangan atau laporan keuangan tahunan. Paling sedikit satu kali dalam
setahun perusahaan publik berkewajiban menerbitkan laporan keuangan tahunan
kepada para pemodal yang ada di bursa. Bagi pemodal, laporan keuangan tahunan
merupakan sumber berbagai macam informasi khususnya neraca dan laporan laba
rugi perusahaan. Oleh karena itu, publikasi laporan keuangan perusahaan (emiten)
merupakan saat-saat yang ditunggu oleh para pemodal di pasar modal karena dari
publikasi laporan keuangan itu para pemodal dapat mengetahui perkembangan emiten
yang digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk membeli atau menjual sahamsaham yang dimiliki.
*) Staf Pengajar STIE Dharmaputra
Persoalan yang timbul adalah sejauh mana perusahaan mampu mempengaruhi
harga saham di pasar modal, dan faktor atau variabel apa saja yang dapat dijalankan
sebagai indikator, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengendalikannya.
Pada akhirnya tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan nilai
saham yang diperdagangkan di pasar modal dapat dicapai. Dalam rangka inilah
penelitian dilakukan, walaupun disadari bahwa faktor-faktor fundamental sangat luas
dan cakupannya tidak saja meliputi kondisi internal perusahaan (basic financial dan
economic facts), tetapi juga kondisi fundamental makro yang berada di luar kendali
perusahaan. Sedangkan dalam penelitian ini dibatasi hanya menganalisis faktor-faktor
fundamental perusahaan dan aspek performance finansial.
Investor dapat mempertimbangkan rasio pasar modal seperti rasio harga per
nilai buku (PBV) untuk membedakan saham mana yang harganya wajar, terlalu tinggi
(overvalued), atau terlalu rendah (undervalued). Strategi ini umumnya
menghubungkan rasio price to book value dengan nilai intrinsik saham yang
diperkirakan berdasarkan model penilaian saham (Hartono, 2000). Rosenberg et al.
(1985) dalam Wirawati (2008) menemukan bahwa saham-saham yang memiliki rasio
PBV yang rendah akan menghasilkan return yang secara signifikan lebih tinggi
dibandingkan dengan saham – saham yang memiliki rasio PBV yang tinggi. Chan,
Hamao, dan Lakonishok (1991) dalam Wirawati (2008) menunjukkan bahwa dari
empat variabel yang digunakan, book to market ratio dan cash flow yield mempunyai
pengaruh yang signifikan positif dengan expected returns.
Penelitian lain di Amerika seperti Capaul et al. (1993) dan Fama dan French
(1992) dalam Wirawati (2008) juga menemukan bahwa rasio PBV mempunyai
hubungan yang signifikan dengan return saham. Fama dan French (1995) juga
menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara size dan book to market
ratio dengan return saham. Pontiff dan Schall (1998) dalam Wirawati (2008)
menemukan bahwa price to book value merupakan prediktor return saham yang lebih
kuat dibandingkan dengan interest rate spreads dan dividend yield. Chan, Karceski,
dan Lakonishok (1998) dalam Wirawati (2008) menemukan bahwa size, book to
market ratio, dan dividend yield merupakan variabel terpenting dalam menjelaskan
return saham. Utama dan Santosa (1998) juga menemukan bahwa PBV mempunyai
hubungan yang negatif dengan imbal hasil saham.
Penelitian ini akan menganalisis pengaruh faktor fundamental perusahaan yang
meliputi Dividen payout ratio (DPR), Return on Equity (ROE), tingkat pertumbuhan
(growth) dan Degree of Financial Leverage (DFL) terhadap Price To Book Value Dan
Implikasinya Pada Return Saham Di Bursa Efek Indonesia. PBV yang merupakan ukuran
untuk menentukan bagaimana pasar memberi nilai/harga pada saham perusahaan. DPR
mencerminkan kebijakan dividen yang diambil perusahaan dalam pembagian dividen,
apakah dividen dibayar secara tunai atau ditahan. ROE merupakan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntangan dengan menggunakan modal sendiri. Tingkat
pertumbuhan suatu perusahaan juga merupakan salah satu faktor fundamental yang dinilai
oleh investor, karena jika pertumbuhan perusahaan cepat mengindikasikan bahwa
perusahaan telah mapan dalam kegiatan usahanya, sehingga kinerja perusahaan juga bagus
dalam mendapatkan return yang diharapkan. Sedangkan DFL merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur risiko perusahaan dalam pengambilan hutang.
Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Apakah Dividen Payout Ratio, Return On Equity, tingkat pertumbuhan dan
Degree Financial Leverage berpengaruh terhadap Price to Book Value ?
b. Apakah Price to Book Value berpengaruh terhadap return saham ?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis :
a. Pengaruh Dividen Payout Ratio, Return On Equity, tingkat pertumbuhan dan
Degree Financial Leverage terhadap Price to Book Value.
b. Pengaruh Price to Book Value terhadap terhadap return saham.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, antara lain :
1. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan
sehubungan dengan portofolio investasi di pasar modal. Dengan
mempertimbangkan faktor fundamental, investor diharapkan dapat memprediksi
return saham tidak hanya dengan menggunakan faktor teknikal saja.
2. Bagi Perusahaan (Emiten)
Digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan financial guna meningkatkan
kinerja perusahaan, sehingga lebih meningkatkan nilai (value added) perusahaan.
3. Bagi Kalangan Akademis
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi dalam pengembangan pengetahuan tentang saham.
TELAAH PUSTAKA
Analisis Fundamental dan Teknikal
Untuk melakukan investasi dalam bentuk saham diperlukan analisis untuk
mengukur nilai saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Tujuan
analisis fundamental adalah menentukan apakah nilai saham berada pada posisi
undervalue atau overvalue. Saham dikatakan undervalue bilamana harga saham di
pasar saham lebih kecil dari harga wajar atau nilai yang seharusnya, demikian juga
sebaliknya.
1. Analisis Fundamental
Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan, tentang
efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya. Untuk menganalisis
kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam empat
kelompok, yaitu rasio likuiditas, aktivitas, hutang, dan profitabilitas (Munawir,
1999). Dengan analisis tersebut, para analisis mencoba memperkirakan harga
saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan
menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga
saham. Umumnya faktor-faktor fundamental yang diteliti adalah nilai intrinsik,
nilai pasar, Return On Total Assets (ROA), Return On Investment (ROI), Return
On Equity (ROE), Book Value (BV), Debt Equity Ratio (DER), Deviden Earning,
Price to Book Value (PBV), Deviden Payout Ratio (DPR), Deviden Yield, dan
likuiditas saham. Tujuan analisis fundamental adalah menentukan apakah nilai
saham berada pada posisi undervalue atau overvalue. Saham dikatakan undervalue
bilamana harga saham di pasar saham lebih kecil dari harga wajar atau nilai yang
seharusnya, demikian juga sebaliknya.
2. Analisis Teknikal
Analisis teknikal menggunakan data pasar yang dipublikasikan yaitu harga
saham, volume perdagangan, indeks harga saham individual maupun gabungan
untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran saham tertentu maupun
pasar secara keseluruhan. Menurut Jogiyanto (2003) pendekatan ini pada intinya
membuat serta menginterpretasikan grafik saham ditinjau dari pergerakan harga
saham dan volume transaksinya untuk mendapatkan petunjuk tentang arah
perubahan di masa yang akan datang.
Pengertian Investasi dan Tujuan Investasi
Investasi adalah komitmen sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan
memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di
masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan resiko yang terkait dengan
investasi tersebut.(Tandelilin, 2001:3).
Adapun tujuan orang melakukan investasi adalah : (Tandelilin, 2001:4)
a) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatakan taraf hidupnya
dari waktu-kewaktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat
pendapatan yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
b) Mengurangi tekanan inflasi
Dengan melakukan investasi dalam kepemilikan perusahaan atau objek lain,
seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak
miliknya akibat akibat adanya pengaruh inflasi.
c) Dorongan untuk menghemat pajak
Beberapa negara didunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong
tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada
masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
Investasi Pada Saham
Investasi secara sederhana dapat diharapkan sebagai suatu kegiatan
menetapkan dana pada suatu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan
dapat memperoleh penghasilan atau peningkatan investasi, sedangkan tujuan investasi
adalah peningkatan investasi baik sekarang maupun di masa yang akan datang.
Jenis-jenis investasi adalah, (Purnomo,1998)
a. Investasi nyata dan investasi financial
Investasi nyata adalah investasi yang dilakukan pada benda-benda nyata antara
lain : tanah, gedung dan mesin.
b. Investasi langsung dan investasi tidak langsung
Investasi langsung dilakukan dengan membeli aktiva keuangan secara langsung
dari suatu perusahaan baik melalui perantara maupun dengan cara yang lain.
Sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham
perusahaan yang mempunyai portofolio aktiva keuangan dari perusahaan lain.
Gambar 1
Investasi Langsung dan Tidak Langsung
tidak langsung
Investor
langsung
Perusahaaan Investasi
Aktiva keuangan
Investasi Langsung
Sumber : Analisis Portofolio Investasi (Jogiyanto, 2003)
Beberapa alasan investor menginvestasikan modalnya dalam bentuk saham :
(Jogiyanto, 1998)
1. Aspek Likuiditas
Aspek likuiditas adalah saham-saham yang dimiliki investor bisa diperjual
belikan kapan saja investor tersebut ingin menjualnya, sehingga investor dapat
mengganti investasi sahamnya setiap hari.
2. Sifat yang tahan pada inflasi
Harga saham akan cenderung menyesuaikan diri dengan kekayaan bila terjadi
inflasi.
Investasi dalam bentuk saham tergolong berisiko, karena sifatnya yang peka
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik dalam lingkungan perusahaan
maupun emiten (mikro) maupun perubahan-perubahan yang terjadi dalam bidang
ekonomi dan kebijakan pemerintah (makro).
Laporan Keuangan
Laporan keuangan berisi informasi prestasi perusahaan dimasa lampau dan
dapat memberi petunjuk untuk penetapan kebijakan dimasa yang akan datang
(Husnan, 1998). Laporan keuangan menurut Jogiyanto adalah hasil akhir dari proses
akuntansi yang meliputi neraca, perhitungan rugi laba, laba ditahan serta perubahan
posisi keuangan serta catatan atas laporan keuangan (Jogiyanto, 1998).
Price to Book Value
Price to Book Value (PBV) digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar
saham terhadap nilai bukunya. PBV juga menunjukkan seberapa jauh perusahaan
mampu menciptakan nilai perusahaan relative terhadap jumlah modal yang
diinvestasikan. Perusahaan yang berjalan dengan baik umumnya mempunyai rasio
PBV di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai
bukunya. Semakin besar rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh pemodal
(investor) relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan
(Utama dan Santosa, 1998).
Dividen
Dividen merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk
mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk
membagi keuntungan dalam dividen, semua pemegang saham biasa mendapatkan
haknya yang sama. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika
perusahaan sudah membayar dividen untuk saham preferen (Jogianto, 1998).
PSAK No. 23 (2007), menyatakan dividen sebagai distribusi laba pada
pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu.
Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu yang tetap, tetapi kadang-kadang
diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu yang bukan biasanya. Menurut
Brigham dan Houstan (2001), dividen biasanya dibagikan setiap tri-wulan, jika situasi
mendukung, maka dividen dapat dinaikkan sekali setiap tahun.
Tingkat Pertumbuhan
Pertumbuhan perusahaan (growth) merupakan harapan yang diinginkan oleh
pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun pihak eksternal perusahaan yaitu
investor dan kreditur (Hanafi dan Halim, 1996). Menurut Smith dan Watts (1992)
peluang pertumbuhan perusahaan terlihat pada kesempatan investasi yang
diproksikan dengan berbagai kombinasi nilai set kesempatan investasi. Sedangkan
menurut Sudarsi (2004) growth merupakan tingkat pertumbuhan laba yang diukur
dengan selisih antara jumlah laba dengan jumlah laba pada tahun sebelumnya.
Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit). Laba
inilah yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan, apakah dividen tunai
ataupun dividen saham, Hermi (2004) dalam (Suharli, 2006) mengungkapkan laba
diperoleh dari selisih antara harta yang masuk (pendapatan dan keuntungan) dan harta
yang keluar (sebagai laba ditahan) dan dapat dibagi (sebagai dividen). Sehingga
peningkatan laba bersih perusahaan investasi akan meningkatkan tingkat
pengembalian investasi berupa pendapatan dividen bagi investor.
Profitabilitas dapat diukur melalui jumlah laba operasi, laba bersih, tingkat
pengembalian investasi / aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Ang
(1997) mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas menunjukkan
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dalam penelitian ini
profitabilitas diukur dengan menggunakan Return On Equity (ROE). ROE merupakan
kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk
menghasilkan keuntungan (Riyanto, 2001).
Degree of Financial Leverage
Leverage dapat didefinisikan sebagai penggunaan aktiva atau dana dimana
untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar
beban tetap. (Riyanto, 2001). Sedangkan kalau pada Operating leverage penggunaan
aktiva dengan biaya tetap adalah dengan harapan bahwa pendapatan yang dihasilkan
oleh penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel,
maka pada financial leverage penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah dengan
harapan untuk memperbesar pendapatan per lembar saham biasa (earning per share).
Return Saham
Tandelilin (2001) menyatakan bahwa tujuan investor dalam berinvestasi
adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus
dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor
berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menangung risiko
atas investasi yang dilakukannya. Ang (1997) juga berpendapat bahwa return atau
kembalian adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu
investasi yang dilakukannya. Tanpa adanya keuntungan yang dinikmati dari suatu
investasi, tentunya pemodal tidak akan mau repot-repot untuk melakukan investasi.
Sehingga akan memberikan kejelasan pengertian, bahwa setiap investasi baik jangka
pendek maupun panjang mempunyai tujuan utama mendapatkan keuntungan yang
disebut return baik secara langsung maupun tidak langsung.
Review Penelitian Terdahulu
1. Hasil Penelitian Yeye Susilowati (2003)
Yeye Susilowati meneliti tentang pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap
faktor fundamental (dividen payout ratio, earning per share, dan risiko) pada
perusahaan publik di BEJ (sebelum dan sesudah krisis), hasilnya menunjukkan
bahwa PER berpengaruh terhadap return saham, dan Dividen Payout Ratio(DPR)
berpengaruh positif terhadap PER, Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif
terhadap PER, dan Growth berpengaruh negatif terhadap PER.
2. Hasil Penelitian Wirawati (2008)
Wirawati menguji pengaruh factor fundamental perusahaan terhadap Price to Book
Value (PBV) dalam penilaian saham di Bursa Efek Jakarta dalam kondisi krisis
moneter. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur tahun 1998 sampai dengan
tahun 2000 Penelitian ini menghasilkan simpulan bahwa return on equity, devidend
payout ratio, tingkat pertumbuhan mempunyai hubungan yang signifikan, sedangkan
degree financial leverage tidak. Terdapat hubungan yang signifikan antara return saham
dengan price to book value prediksi. Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara return
saham yang overvalued dengan saham yang undervalued.
3. Hasil Penelitian Titik Suwarti dan Soepriyanto (2004)
Suwarti dan Soepriyanto yang meneliti mengenai Pengaruh struktur kepemilikan
manjerial dan publik, ukuran perusahaan, ebit/sales dan total debt/total assets terhadap
nilai perusahaan yang telah go public dan tercatat di Bursa Efek Jakarta. Penelitiannya
difokuskan pada perusahaan LQ 45 tahun 2000 – 2002 dan metode pengambilan sampel
dengan menggunakan purposive sampling, sehingga diperoleh sebanyak 22 perusahaan
LQ 45 yang memenuhi kriteria sampel. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi
linier berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial,
ukuran perusahaan, ebit/sales dan total debt/assets berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan kepemilikan publik berpengaruh negatif
signifikan terhadap nilai perusahaan.
4. Hasil Penelitian Michell Suharli (2006)
Suharli yang menguji Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (PBV) Pada
Perusahaan Go Public Di Indonesia, di dalamnya yang terdapat hubungan antara
profitabilitas dengan nilai perusahaan (PBV) menunjukan hubungan atau
mempunyai korelasi yang positif. Dalam penelitian ini digunakan perusahaan yang
telah go publik dan terdaftar di BEI per 31 Desember 2002 s/d 31 Desember 2003
dengan jumlah perusahaan yang hanya diambil oleh peneliti sebanyak 40
perusahaan.
5. Hasil Penelitian Nurainun Bangun dan Sinta Wati (2007)
Bangun dan Wati yang meneliti mengenai Analisis Pengaruh Profitasilitas dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Perdagangan, Jasa, dan Investasi
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, dengan menggunakan data sampel
sebanyak 30 perusahaan yang telah mendaftarkan sahamnya pada BEI sejak awal
tahun 2003 sampai 2005. Menggunakan teknik analisis data yang digunakan dalam
skripsi ini adalah regresi berganda yang dilakukan dengan bantuan progaram
pengolahan data statistik. Dari analisis tersebut menunjukan bahwa profitabilitas
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan deviden
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
Model Penelitian
Motif pemodal atau investor menanamkan modalnya pada sekuritas adalah
mendapatkan return (tingkat pengembalian) yang maksimal dengan risiko tertentu
atau memperoleh return tertentu pada risiko yang minimal, dalam melakukan
investasi sekuritas saham, investor akan memilih saham perusahaan mana yang akan
memberikan return tinggi. Dalam penelitian ini return merupakan variabel dependen
dan untuk dapat mengetahui tingkat pengembalian terhadap modal yang ditanamkan
calon investor dapat melakukan analisis terhadap rasio keuangan. Rasio-rasio tersebut
merupakan variabel independen dalam penelitian ini, variabel tersebut adalah: DPR,
ROE, Growth dan Degree of Financial Leverage. Berdasarkan hal tersebut maka
model dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.
Model Penelitian
H1
DPR
ROE
H2
PBV
H3
GRW
DFL
H4
Return
Saham
H4
Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian terdahlu , maka hipotesis yang
diajukan daam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
H1 : Dividen payout ratio (DPR) berpengaruh terhadap Price to Book Value.
H2 : Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap Price to Book Value.
H3 : Tingkat pertumbuhan (Growth) berpengaruh terhadap Price to Book Value.
H4 : Degree of Financial Leverage (DFL) berpengaruh terhadap Price to Book Value.
H5 : Price to Book Value berpengaruh positif signfikan terhadap Return saham.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang
listed di BEI, periode penelitian 31 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember
2008, perusahaan berjumlah 151 perusahaan. Penentuan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan purposive sampling yaitu memilih sampel penelitian berdasarkan
tujuan atau target tertentu, dimana dalam pemilihan sampel secara tidak acak yang
informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan atau kriteria tertentu
(Indriantoro dan Supomo, 1999). Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan
sampel adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan manufaktur yang mengeluarkan laporan keuangan termasuk rasiorasio keuangan selama tahun 2006 – 2008.
b. Perusahaan Manufaktur yang tidak memiliki laba dan ekuitas negatif selama
tahun 2006 – 2008.
c. Perusahaan yang membagikan dividen pada tahun 2006 – 2008.
Jenis Data dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yang berupa :
a. Data perusahaan yang secara berturut-turut terdaftar di BEI pada tahun 2006
sampai dengan 2008, yang diambil dari Indonesian Capital Market Directory
tahun 2008 dan Annual Report tahun 2009.
b. Data harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2006 -2008.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Dividen payout ratio (DPR
Yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk dividen atau rasio antara laba
yang dibayarkan dalam bentuk dividen dengan total laba yang tersedia bagi
pemegang saham. Atau rasio antara laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen
dengan total laba yang tersedia bagi pemegang saham. Semakin besar DPR
menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang semakin baik. Perhitungan rasio
DPR dinyatakan dengan formulasi sebagai berikut:
Dividen per Saham
DPR =
Laba Bersih per Saham
2. Return On Equity (ROE)
Merupakan salah satu rasio profitabilitas yang merupakan hasil pengembalian atas
equitas. Rasio ini mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik. Perhitungan
ROE didapat dengan membagi keuntungan bersih dengan nilai buku ekuitas.
Perhitungan ROE dinyatakan dalam formula sebagai berikut:
Earning After Tax
ROE =
Total Equity
3. Tingkat Pertumbuhan (Growth)
Merupakan laju pertumbuhan yang diperkirakan dengan melihat rata-rata laju
pertumbuhan ROE. Laju pertumbuhan dihitung dengan cara selisih antara ROE
tahun periode t (Lt) dengan ROE peride sebelumnya (Lt-1) dibagi dengan ROE
sebelumnya (Lt-1). Perhitungan growth dinyatakan dalam formula sebagai berikut:
Lt  Lt  1
Growth 
Lt  1
4. Degree of Financial Leverage (DFL)
Merupakan pengukuran risiko yang menggunakan financial leverage yang timbul
bila perusahaan menggunakan sumber dana yang memberikan beban tetap. DFL
digunakan untuk mengetahui berapa besar earning per share (EPS) yang
disebabkan oleh perubahan EBIT. Semakin besar nilai DFL maka semakin besar
risiko finansial perusahaan sebab utang perusahaan juga besar.
DFL =
Keterangan :
% Penambahan EPS
% Penambahan EBIT
%Δ EPS =
EPSt – EPSt EPS t - 1
%Δ EBIT =
EBITt – EBITt - 1
EBIT t - 1
5. Price to Book Value (PBV).
PBV merupakan rasio untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Rasio ini
mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi
sebagai perusahaan yang terus tumbuh. Rasio PBV merupakan perbandingan
antara harga saham dengan nilai buku ekuitas. Perhitungan rasio PBV dinyatakan
dengan formulasi sebagai beriku
Priceto Book Value (PBV) Ratio =
Closing price
Equity per Share
Book value atau nilai buku pada dasarnya adalah adalah nilai riil suatu saham.
Nilai buku suatu perusahaan dapat diperoleh dengan cara membagi seluruh modal
sendiri perusahaan dengan semua saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh.
Sedangkan book value diukur dengan :
Net worth
Book value 
Total shares outs tan ding
5. Return saham
Return saham merupakan pendapatan yang diperoleh oleh pemegang saham
sebagai hasil dari investasinya di suatu perusahaan. Return saham akan dihitung
dengan menggunakan rumus:
P  Pit -1
Ri = it
Pit
Ri : Return saham i
Pit : Harga saham penutupan i pada tahun ke t
Pit-1 : Harga saham penutupan i pada tahun t-1
Metode Analisis Data
1. Uji Kelayakan Model
Uji kelayakan model ini dilakukan untuk menguji layak tidaknya model
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian dilakukan
dengan koefesien determinasi dan uji F sebagai berikut :
a. Koefisien determinasi
Koefisien Determinasi (adjusted R2) digunakan untuk mengukur seberapa
besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.
b. Uji F
Kriteria yang digunakan :
- Jika nilai F hitung > F tabel , maka signifikan dan jika nilai F hitung < F
tabel, maka tidak signifikan
- Jika angka signifikansi <  = 0,05, maka signifikan dan jika angka
signifikansi > 0,05, maka tidak signifikan
2. Uji Hipotesis
Adapun uji hipotesis yang digunakan yaitu uji signifikansi individual (t test) yaitu
untuk menguji signifikansi variabel bebas yang terdapat dalam persamaan regresi
secara individu berpengaruh terhadap nilai variabel terikat. Kriteria yang digunakan :
a. Jika t hitung > t tabel Ho ditolak
b. Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima.
c. Jika angka signifikansi < α = 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima
d. Jika angka signifikansi > 0,05 maka Ho diterima Ha ditolak.
3. Analisis Regresi
Model persamaan regresi yang digunakan yaitu regresi. dua tahap sebagai
berikut (Augusty Ferdinand, 2006 : 91) :
a. Persamaan Regresi Tahap I :
PBV
=  + 1 DPR + 2 ROE + 3 G + 3 DFL +  i
Dimana:
R
=
Return Saham
DPR
=
Dividen Payout Ratio
ROE
=
Return On Equity
G
=
Growth
DFL
= Degree of Financial Leverage

=
Konstanta

=
Koefisien regresi
i
=
Kesalahan pengganggu
b. Persamaan Regresi Tahap II :
R =  +  PBV
Dimana:
R = Return Saham
PBV= Price to Book Value
α = Konstanta

= Koefisien regresi
 = Faktor pengganggu
HASIL ANALISIS
Simpulan
1. Pengujian hipotesis pertama menghasilkan kesimpulan untuk menolak hipotesis
H1. Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Price to Book Value (PBV).Perhitungan pengujian signifikansi individual
diperoleh t hitung sebesar 0,298 < t tabel sebesar 1,664 dengan signifikansi
sebesar 0,767 > dari level of signifikan sebesar 0,05 (5%).
2. Pengujian hipotesis kedua menghasilkan kesimpulan untuk menerima hipotesis H 2.
Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price to
Book Value (PBV).Perhitungan pengujian signifikansi individual diperoleh t hitung
sebesar 4,959 > t tabel sebesar 1,664 dengan probabilitas signifikansi sebesar
0,000 < dari level of signifikan sebesar 0,05 (5%).
3. Pengujian hipotesis ketiga menghasilkan kesimpulan untuk menerima hipotesis H 3.
Growth berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Price to Book Value
(PBV).Perhitungan pengujian signifikansi individual diperoleh t hitung sebesar
2,581 > t .abel sebesar 1,664 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,013 < dari
level of signifikan sebesar 0,05 (5%).
4. Pengujian hipotesis empat menghasilkan kesimpulan untuk menolak hipotesis H4.
Degree Of Financial Leverage (DFL) berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap Price to Book Value (PBV). Perhitungan pengujian signifikansi
individual diperoleh t hitung sebesar 0,936 < t tabel sebesar 1,664 dengan
probabilitas signifikansi sebesar 0,355 > dari level of signifikan sebesar 0,05 (5%).
5. Pengujian hipotesis kelima menghasilkan kesimpulan untuk menerima hipotesis
H5. Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham. Perhitungan pengujian signifikansi individual diperoleh t hitung sebesar
2,186 > t tabel sebesar 1,664 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,6032 <
dari level of signifikan sebesar 0,05 (5%).
Keterbatasan Penelitian dan Saran
1. Penelitian ini mengambil sampel kecil yaitu difokuskan pada perusahaan
manufaktur. Sehingga tidak bisa digeneralisasi untuk seluruh perusahaanperusahaan yang ada di Indonesia.
2. Dalam penelitian ini periode pengamatan relatif panjang yaitu lima tahun yang
mewakili periode 2006 sampai periode 2008, sehingga sampel yang diteliti sangat
kecil. Peneliti selanjutnya dapat memperpanjang periode pengamatan, agar
diperoleh penelitian yang lebih konsisten.
3. Variabel yang digunakan hanya meliputi faktor dividen payout ratio (DPR),
Return on Equity (ROE), Growth dan Degree Of Financial Leverage (DFL)
diduga ada faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap Price to Book Value
(PBV), seperti struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, likuiditas, dan
sebagainya.
Implikasi Penelitian
1. Hasil penelitian ini merupakan informasi yang perlu dipertimbangkan bagi
perusahaan, hendaknya perusahaan selalu mempertimbangkan dan berusaha
meningkatkan kinerja perusahaan yang dicerminkan melalui informasi laporan
keuangan, karena sebuah perubahan harga saham akan naik bila kinerja
perusahaan juga menunjukkan prospek yang menjanjikan.
2. Bagi investor, apabila investor mengharap keuntungan atas saham untuk jangka
panjang, maka informasi laporan keuangan merupakan sesuatu yang harus
dipertimbangkan, karena melalui informasi laporan keuangan akan mencerminkan
nilai sebuah perusahaan, dalam arti semakin tinggi nilai perusahaan untuk jangka
panjang investor akan punya harapan yang lebih tinggi atas keuntungan sahamnya
daripada risiko yang akan dihadapi, apabila investor mengharapkan keuntungan
atas saham untuk jangka panjang perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.
3. Bagi Peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan variabel
laporan keuangan yang lengkap serta memasukkan faktor-faktor eksternal sebagai
variabel penelitian, misalnya tingkat inflasi, keadaan politik dan lain – lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert, 1997, Pasar Modal Indonesia. Jakarta, Mediasoft Indonesia.
Anugrah, Nurul, Habbe, Abdul Hamid, dan Kadir, Natsir, 2001, Korelasi antara
Price earning Ratio (PER) dengan Return saham pada Perusahaan Go
Public di BEJ, SNA, Bandung.
Brigham, Eugene F and Houstonn, Joel F, 2001, Manajemen Keuangan, Edisi
Tujuh, Erlangga.
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi
II Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi. M, Mamduh dan Halim, Abdul, 2000, Analisis Laporan Keuangan, UPP
AMP YKPN,Yogyakarta.
Husnan, Suad, 2001, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi
ketiga, Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen, Edisi I, Yogyakarta : BPFE
J. Supranto, 1992, Statistik : Teori dan Aplikasi, Jakarta : Erlangga.
Jogiyanto, Hartono, M, 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta :
BPFE.
Munawir, 1999, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Empat, Liberty, Yogyakarta.
Nurainun Bangun & Sintawati, 2007, Analisis Pengaruh Profitabilitas Dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan
Investasi Yang Terdaftar Di BEJ, Jurnal Akuntansi Tahun IX Hal 107 –
120
Purnomo, Y, 1998, Keterkaitan Kinerja dan Harga Saham, Usahwan No. 12 Th
XVII (Desember) hal. 33 – 38.
Riyanto, Bambang, 1995, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,
BPFE, Yogyakarta.
Smith Jr, C, W dan R. L. Watts, 1992, The Invesment Opportunity Set and Corpoate
Financing, Dividend, and Compensatio Policies, Journal of Financial
Economics. Vol. 13, p. 187-221.
Sudarsi, Sri, 2002, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout
Rasio pada Industri Manufaktur yang Listed di BEJ, Jurnal Bisnis dan
Ekonomi Vol. 9, No 1 maret STIE Stikubank Semarang.
Hermi dan Harahap, S.S, 2004, Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan
Jumlah Dividen. Media Riset Akuntansi, Auditing, dan informasi.
Universitas Trisakti. Jakarta
Suharli, Michell. 2006. Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Go Public di Indonesia. Kumpulan Makalah Simposium
Nasional Akuntansi 8. Solo.
Susilowati, Yeye, 2003, Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Faktor
Fundamental Perusahaan (Dividend Payout Ratio, Earning per Share
dan Risiko) Pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta, Jurnal
Bisnis dan Ekonomi. Vol 10, No. 1 Maret, hal 51 – 56.
Suwarti, Titik dan Soepriyanto, 2004, Pengaruh Struktur Kepemilikkan, Ebit/Total
Assets, Total Hutang/Total Assets, Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 9.
Tandelilin, Eduardus, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi
Pertama, Yogyakarta, BPFE.
Utama, Siddharta dan Anton Yulianto Budi Santosa, 1998. “Kaitan antara Rasio
Price/Book Value dan Imbal Hasil Saham pada Bursa Efek Jakarta”,
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 1, No. 1 (Januari 1998) hal 127 –
140.
Widoadmodjo, Sawidji, 1996, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, PT Jurnalindo
Aksara Grafika, Jakarta
Wirawati, Putu Gusto Ni, 2008, Pengaruh Faktor fundamental Perusahaan
terhadap Price to Book Value dalam Penilaian Saham di Bursa Efek
Jakarta dalam Kondisi Krisis Moneter, Buletin Studi Ekonomi. Vol. 13
No. 1.
________, Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi keuangan. Jakarta,
Salemba Empat.
__________,PT. BEJ, Indonesian Capital Market Directory 2008.
Download