Seminar Nasional Gempabumi dan Tsunami Rangkaian Acara Bulan Kemerdekaan RI ke 72 Indonesia Rawan Gempabumi dan Tsunami Tsunami Early Warning Sistem Shakemap dan SIG Penelitian Prekursor Gempabumi Penutup 2 TATANAN TEKTONIK INDONESIA GEMPA MERUSAK 1996-2016 Gempabumi : 34 x Tsunami : 16 x PETA SEISMISITAS INDOESIA ( 1976-2016) DATA STATISTIK GEMPABUMI DI INDONESIA GEMPA YG TERJADI RATA_RATA = 4000/ THN GEMPA DGN M ≥ 5 RATA_RATA = 360/THN GEMPA MERUSAK = ~ 1-2 / THN DIIKUTI TSUNAMI = ~ 2 / THN3 TSUNAMI ACEH SEBAGAI TITIK BALIK Tsunami Aceh 2004 yang menewaskan lebih dari 250.000 orang menyadarkan kita akan pentingnya informasi gempabumi yang cepat guna mendukung sistem peringatan dini tsunami Indonesia belum memiliki sistem peringatan dini tsunami. Jaringan Sensor gempa tidak cukup 11 melingkupi wilayah Indonesia. NOP Penentuan parameter gempa membutuhkan waktu diatas 30 menit. 2008 Minimnya moda diseminasi dalam penyebaran Informasi Gempabumi. PERSMIAN Ina TEWS Oleh Presden SBY Indonesia Rawan Tsunami 46 % Panjang Pantai 249 Kabupaten 23 Propinsi 18 Peringatan 13 Terjadi 5 Tidak Terjadi Terbesar 25 Okt 2010 Kemajuan yang dicapai oleh InaTEWS sebagai penyedia informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami adalah Sistem menghasilkan informasi gempa bumi dan peringatan dini Tsunami yang disampaikan dalam waktu 5 menit setelah terjadi gempabumi Sejak tahun 2008 sistem peringatan dini tsunami tidak hanya berbasis data seismik saja sudah didukung oleh: (1) modeling tsunami, (2) database tsunami dan (3) sistem monitoring pasang surut air laut (tsunami gauge) Oktober 2011 InaTEWS ditunjuk sebagai TSP bersama India dan Australia untuk memberikan Peringatan dini Tsunami untuk Negara2 di wilayah Samudera Hindia. Maret 2012 Peningkatan servis dari level 1 ke Level 2; Mampu memberikan informasi yang lebih rinci dari Level 1. Juni 2017 Penunjukan InaTEWS ( BMKG ) oleh Unesco,sebagai IOTIC ( Indian Ocean Tsunami Information Center ). PROCESSING SYSTEM SISTEM PENGAMATAN GEMPABUMI SISTEM PROSESING GEMPABUMI SISTEM PROSESING TSUNAMI SISTEM MONITORING AIR LAUT PRODUCTS PERINGATAN DINI INFORMASI TSUNAMI GEMPABUMI BMKG SISTEM DISEMINASI MULTIMODA DISEMINATION STAKE HOLDER PEMANGKU KEPENTINGAN TIDE GAUGES BUOY BIG BPPT UPSTREAM DOWNSTREAM BNPB, BPBD, KOMINFO TNI , POLRI , MEDIA, dll. KOMUNITAS MASYARAKAT PANTAI / BERESIKO 1 2 3 Dapat diandalkan kebenarannya Cepat sehingga ada waktu untuk evakuasi 4 Mencapai tiap individu, tanpa kecuali Pesannya dimengerti 5 Diikuti dan dipatuhi MEMINIMALKAN / MENGURANGI DAMPAK BENCANA PADA MASYARAKAT YANG BERESIKO Monitoring System REAL TIME SEA LEVEL MONITORING REAL TIME SEISMIC MONITORING 165 BROAD BANDSEISMOGRAPH 137 TIDE GAUGES 224 ACCEL 9 CCTV Sistem Pengolahan data SEISCOMP 3 – EQ ANALYSIS INFORMASI GEMPABUMI AWAS SIAGA WASPADA TDK ADA TSUNAMI TOAST (Tsunami Observation And Simulation Terminal ) PERINGATAN DINI TSUNAMI WARNING SEGMENT Shakemap merupakan peta estimasi dampak guncangan gempabumi di suatu daerah. Digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan respon cepat terkait tanggap darurat saat terjadi bencana gempabumi kuat. Shakemap memuat sebaran dampak gempabumi dalam skala intensitas Penyusunan Skala Intensitas Gempabumi BMKG (SIG-BMKG) Memudahkan masyarakat dan stakeholder dalam memahami dampak gempabumi (makroseismik) Diseminasi System GEMPABUMI : Gejala alam yang masih sulit diprediksi datangnya. Metoda digunakan dalam memprediksi Gempabumi 1. Metoda Ilmiah Pengetahuan tentang zona seismic dan daerah beresiko yg dipelajari lewat studi dampak historis dan lempeng tektonik. Memonitor aktivitas seismik dengan menggunakan seismograph dan intrument lain. Menggunakan observasi ilmiah. 2. Metoda Tradisional Terdapat goyangan-goyangan halus terhadap bangunanbangunan Binatang dan burung-burung menunjukan gejala yang tidak normal. Air sumur keruh da berbau. Sistem Monitoring Precursor gempabumi adalah Melihat perubahan Fisik Batuan yang terkena Stress yang gejalagejala fisisnya dapat diamati sebelum terjadinya gempabumi. PENGAMATAN PREKURSOR DI BMKG 1. PENGAMATAN PREKURSOR MENGUNAKAN AIR DALAM ( JOGYAKARTA DAN PALU ) 2. PREKURSOR MENGGUNAKAN DATA MAGNIT BUMI. SYSTEM MONITORING PRECURSOR GEMPABUMI DI INDONESIA LOKASI : JOGYAKARTA ( 2 Lok ) dan PALU ( 2 Lok ) PARAMETER FISIK YG DIAMATI : Suhu air h = 100 m , level permukaan air pada 100 m , dan Emisi gas Radon TARGET: Aktivitas sesar OPAK ( JOG ), PALU KORO ( Palu ) Monitoring gejala-gejala fisis sebelum terjadinya gempabumi dengan mengamati perubahan anomali medan magetic . Precursor: Dapat Memprediksi daerah Duga Aktif gempa, dengan resolusi azimuth ± 22.50 Dapat memprediksi Potensial Magnitudo. Dapat memprediksi Rentang Waktu. ULF Anomaly (f < 1 H for Earthquake Precursors caused by: (Yumoto et al., 2009 and Ahadi et al. 2015) 1. open Crack dari Efect Microfracture. 2. Emisi ULF Muncul Ketika terjadi Efek Micro fractur 6-Apr 5-Apr 4-Apr 3-Apr 2-Apr 1-Apr 31-Mar 30-Mar 29-Mar 28-Mar 27-Mar 26-Mar 25-Mar 24-Mar 23-Mar 22-Mar 21-Mar 20-Mar 19-Mar 18-Mar 17-Mar 16-Mar 15-Mar 14-Mar 13-Mar 12-Mar 11-Mar 10-Mar 9-Mar 8-Mar 7-Mar -25 Padangpanjang Pc4 25 6-Apr 5-Apr 4-Apr 3-Apr 2-Apr 1-Apr 31-Mar 30-Mar 29-Mar 28-Mar 27-Mar 26-Mar 25-Mar 24-Mar 23-Mar 22-Mar 21-Mar 20-Mar 19-Mar 18-Mar 17-Mar 16-Mar 15-Mar 14-Mar 13-Mar 12-Mar 11-Mar 10-Mar 9-Mar 8-Mar 7-Mar 15 5 -5 -15 Polarization Ratio 15 5 -5 Z/H Pc4 STD STD + Z/H Pc4 STD - Polarization Ratio 6 Apr 5 Apr 4 Apr 3 Apr 2 Apr 1 Apr 31 Mar 30 Mar 29 Mar 28 Mar 27 Mar 26 Mar 25 Mar 24 Mar 23 Mar 22 Mar 21 Mar 20 Mar 19 Mar 18 Mar 17 Mar 16 Mar 15 Mar 14 Mar 13 Mar 12 Mar 11 Mar 10 Mar 9 Mar 8 Mar 7 Mar Gambar 3. Zona Prakiraan Gempabumi -5 -15 Polarization Ratio 5 20 Gambar 4. Prakiraan Dampak Gempabumi dalam SIG -25 STD + -15 Gunungsitoli Pc4 25 Alat off (Proses maintenance) 15 Z/H STDSTD+ -25 Tuntungan Pc4 25 Azimuth Anomali tanggal 03 April 2017 Jam 20 WIB VALIDASI Review Gempa 21 April 2017 M 5.3 No. 1 Parameter Waktu Prakiraan Kejadian Gempabumi Anomali : 03-April-2017, 20:00 WIB 11:00:28 WIB Rentang : 06 Apr 2017 – 02 Mei 2017 21 April 2017 2.12 LS 99.55 BT, Kedalaman 20 km. 103 km Tenggara Kep Mentawai-SUMBAR 2 Lokasi Megatrust Barat Laut Bengkulu sesuai daerah yang diarsir 3 Magnitudo 5.3 ± 0.2 5.3 4 Dampak Bengkulu II SIG Tuapejat II SIG 21 1. Indonesia rawan terhadap bencana tsunami lokal karena sebagian daerah pantainya dekat dengan sumber tsunami. Bencana tsunami dapat terjadi kurang lebih 30 menit setelah gempabumi terjadi. 2. Peringatan dini adalah kombinasi kemampuan teknologi dan kemampuan masyarakat untuk menindak lanjuti hasil dari peringatan dini tersebut. 3. Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa mampu menerima berita gempabumi atau berita peringatan dini tsunami serta saran dari BMKG secara tepat dan sepanjang waktu (24/7) melalui berbagai alat komunikasi. 4. Gempabumi merupakan Gejala alam yang sampai sekarang masih sulit diperkirakan kedatangan nya, maka diperlukan pengembangan teknik prediksi gempabumi dengan berbagai metoda.