1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan utama public relations dalam mewakili suatu perusahaan dengan publiknya, baik dengan publik internal maupun eksternal merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang merupakan ciri khas dari peranan public relations. Keefektifan komunikasi suatu perusahaan dengan publiknya ditentukan oleh bagaimana proses komunikasi tersebut dilakukan oleh praktisi public relations kepada publiknya. Salah satu tugas public relations yaitu menyebarkan informasi kepada publik internal, khususnya karyawan, karena berhubungan langsung dengan perusahaan. Untuk menyebarkan informasi-informasi tentang kebijakan perusahaan, praktisi public relations membutuhkan media sebagai alat yang dapat membantu sampainya informasi tersebut ke karyawan, sehingga mereka dengan cepat dan mudah mendapatkan informasi tersebut. Agar komunikasi yang dijalankan efektif, maka harus memperhatikan situasi, waktu, dan tempat. Seperti saat ini, Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (DJLPE) memanfaatkan tekhnologi internet yaitu intranet untuk mendukung keefektifan komunikasi dengan publik internalnya dan penggunaan program paperless. 2 Media komunikasi internal ini, selain untuk sarana menginformasikan kegiatan perusahaan, juga sangat membantu pimpinan perusahaan untuk menyampaikan informasi ke karyawannya, karena kecil kemungkinan bagi pimpinan perusahaan untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan karyawannya. Dengan pertimbangan kesibukan, keterbatasan waktu dan tempat, keberadaan intranet sebagai media baru komunikasi internal, efektif bagi karyawan untuk mendapatkan informasi terkini tentang perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh John Pavlik (pakar di bidang media baru) yang dikutip oleh Cutlip, Center, dan Broom dalam bukunya Effective Public Relations (2005; 223), Para wartawan, praktisi kehumasan, dan pengiklan semua menggunakan teknologi baru untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara lebih efektif. Mereka menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan pekerjaan mereka, sekaligus menurunkan biaya. Lebih dari itu, teknologi baru dapat membuat para professional komunikasi mampu melakukan pekerjaan dengan cara yang lebih kreatif atau bahkan melakukan pekerjaan yang sama sekali baru. Media intranet pada DJLPE merupakan bentuk media baru yang memiliki fasilitas penunjang aktivitas karyawan dengan tujuan untuk menciptakan, memelihara, dan mengembangkan hubungan baik antara karyawan dengan lingkungan lembaga perusahaan, sebagai upaya meningkatkan kinerja karyawan. Bentuk informasi yang disajikan pada DJLPE E-GOVERNMENT PORTAL yaitu, e-mail, Employee Information, bulletin board, project pembangkit listrik, management report information system, press release, dokumentasi digital, serta profil karyawan. 3 Cutlip, Center, dan Broom dalam bukunya Effective Public Relations (2009; 249), terbitan Pearson International Edition, mengungkapkan tentang Intranet yaitu, Intranet posting adalah untuk penggunaan internal, karena hanya karyawan dapat mengakses Internet sistem serupa. Intranet dapat berisi sebuah sistem e-mail, elektronik publikasi karyawan, kebijakan manual, buletin elektronik, dan banyak sumber informasi seperti data proyek. Informasi yang tersedia sebagai dokumen elektronik dapat dicari dengan menggunakan istilah-istilah kunci. Intranet sebagai media komunikasi internal sangat membantu humas sebagai alat publisitasnya kepada karyawan, dan sangat mudah diakses oleh karyawan. Ribuan hubungan komunikasi dapat dibangun secara simultan melalui media intranet karena sifatnya yang interaktif, sebagai sarana untuk membangun hubungan yang efektif bagi sebuah perusahaan. Namun, bila daya tarik intranet kurang, ada kemungkinan beberapa karyawan malas untuk memanfaatkan intranet ini dengan baik karena kurang tertarik dengan kualitas atau kuantitas informasi yang dimuat. Salah satu tujuan dibuatnya intranet ini adalah agar dapat dimanfaatkan untuk memperlancar komunikasi internal oleh karyawan maupun Direktur perusahaan. Jika karyawan DJLPE memanfaatkan intranet dengan baik berarti intranet ini efektif sebagai media komunikasi internal perusahaan, dan tujuan diadakannya intranet ini telah tercapai. Penting bagi seorang humas DJLPE untuk mengetahui apakah karyawan telah memanfaatkan intranet dengan baik sebagai media komunikasi internal. Dengan mengetahui pemanfaatan karyawan terhadap intranet, maka kita dapat 4 mengetahui apakah media ini telah efektif sebagai media komunikasi penyampai informasi kepada karyawan, serta dapat dimanfaatkan dengan baik oleh karyawan DJLPE. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin meneliti apakah daya tarik intranet seperti saat ini sudah cukup mempengaruhi karyawan untuk memanfaatkan informasi di intranet. Apakah semua sisi kebutuhan informasi pengguna terpenuhi ketika memanfaatkan intranet. Sebab, efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja organisasi atau perusahaan, baik dari tingkat individu, kelompok, maupun organisasi atau perusahaan sebagai keseluruhan dapat ditingkatkan dengan pemanfaatan teknologi tersebut, seperti pengambilan keputusan yang rasional dan cepat. Komunikasi dalam organisasi menjadi hal penting untuk menciptakan pemahaman yang sama atas informasi yang disampaikan baik dari perusahaan maupun dari karyawan. Pertukaran komunikasi yang terjadi dapat meningkatkan saling pengertian antara yang satu dan yang lain sehingga hubungan baik antara keduanya terbentuk. I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis berkeinginan mengukur tingkat pemanfaatan informasi dengan alat ukur daya tarik intranet. Rumusan masalah pokok penelitian yaitu, ”Seberapa besar Pengaruh Daya Tarik Intranet Terhadap Tingkat Pemanfaatan Informasi oleh karyawan Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (DJLPE) Bagian Rencana dan Laporan” 5 I.3 Tujuan Penelitian Penulis melakukan penelitian dengan tujuan: 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh daya tarik intranet dari segi kualitas terhadap tingkat pemanfaatan informasi oleh karyawan DJLPE Bagian Rencana dan Laporan. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh daya tarik intranet dari segi kuantitas terhadap tingkat pemanfaatan informasi oleh karyawan DJLPE Bagian Rencana dan Laporan. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh daya tarik intranet dari segi kualitas dengan daya tarik intranet dari segi kuantitas oleh karyawan DJLPE Bagian Rencana dan Laporan. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh daya tarik intranet dari segi kualitas dan kuantitas secara bersama-sama terhadap tingkat pemanfaatan informasi oleh karyawan DJLPE Bagian Rencana dan Laporan. Setelah melakukan riset ini, diharapkan public relations dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas intranet perusahaan agar tingkat pemanfaatan informasi oleh karyawan dapat naik. 6 I.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan pada tujuan penelitian, maka penulis membagi manfaat penelitian menjadi dua, yaitu: • Manfaat Teoritis Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kajian ilmiah dalam perkembangan ilmu komunikasi di bidang Humas, khususnya dalam pengkajian media komunikasi internal yaitu intranet. • Manfaat Praktis Dengan adanya penelitian ini, diharapkan menjadi saran untuk DJLPE untuk mengetahui pengaruh daya tarik intranet terhadap pemanfaatan informasi oleh karyawan. Sehingga Humas dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas intranet agar karyawan lebih memanfaatkan informasi yang ada pada intranet perusahaan DJLPE. I.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: • BAB I PENDAHULUAN Berisi penjabaran mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. • BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi penjelasan mengenai kerangka teori, operasionalisasi variabel, kerangka pemikiran, dan hipotesis. 7 • BAB III METODE PENELITIAN Berisi tentang disain penelitian, sumber data, bahan penelitian dan unit analisis, teknik pengumpulan data, reliabilitas dan validitas alat ukur, dan teknik analisis data. • BAB IV PEMBAHASAN Berisi penguraian tentang perusahaan dan intranet DJLPE, hasil penelitian, berikut pembahasannya. • BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan dari analisis dan pembahasan, serta saran-saran yang dapat dijadikan masukan bagi peningkatan kualitas dan kuantitas intranet di masa mendatang.