PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BAJARMASIN Mailiana Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi Nasional (STIENAS) Banjarmasin ABSTRACT This study aims to : 1) know the work of discipline of Market Management Bureau staff Banjarmasin .2) analyze the effect of the disciplines on the performance of employees at the departemen of market management Banjarmasin. The method used in this research is descriptive quantitative. Research result show that : 1) discipline of Market Management Bureau staff Banjarmasin is good because the employee able to finish the job with full accuracy, minimal errors and in accordiance with the standarts of the organization , organizational goals and expectations of leadership.2) Discipline of work provide a positive and significant effect on the performance of market management bureau staff Banjarmasin. Keywords : work discipline, performance of employee yang mempunyai kedisiplinan kerja yang PENDAHULUAN Faktor yang tidak kalah pentingnya tinggi akan mempunyai kinerja yang baik dalam meningkatkan kinerja pegawai karena waktu adalah disiplin kerja. Faktor kedisiplinan sebaik mungkin memegang peranan yang amat penting pekerjaan sesuai dengan target yang telah dalam ditetapkan. Bila para pegawai/karyawan pelaksanaan kerja pegawai. kerja untuk memiliki kedisiplinan tetap diharapkan akan mampu menyelesaikan bekerja dengan baik walaupun tanpa tugas dengan cepat dan tepat sehingga diawasi oleh atasan. Seorang pegawai akan meningkatkan motivasi kerjanya. tinggi akan yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja melaksanakan Seorang pegawai yang mempunyai tingkat yang disiplin dimanfaatkannya yang tinggi, Kedisiplinan adalah kesadaran dan kerja untuk melakukan hal-hal lain yang kesediaan tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. semua peraturan organisasi dan norma Demikian juga pegawai seseorang dalam mentaati yang sosial yang berlaku (Hasibuan, 2001:193). mempunyai kedisiplinan akan mentaati Untuk itu berbagai aturan/norma yang peraturan yang ada dalam lingkungan ditetapkan oleh suatu lembaga memiliki kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa peran ada rasa paksaan. Pada akhirnya pegawai menciptakan Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 yang sangat penting kedisiplinan agar dalam para 123 pegawai dapat mematuhi dan melaksanakan peraturan tersebut. pulang sebelum jam kerja berakhir. Selain itu ada pula pegawai yang seringkali tidak Ukuran yang dipakai dalam menilai mengoptimalkan jam kerja bahkan ada apakah pegawai tersebut disiplin atau pegawai yang sering meninggalkan kantor tidak, dapat terlihat dari ketepatan waktu ditengah-tengah jam kerja tanpa alasan kerja, etika berpakaian, serta penggunaan yang jelas. Hal ini tentu saja berdampak fasilitas/sarana kantor secara efektif dan pada melemahnya kinerja pegawai Dinas efisien. (Lateiner dan Levine, terjemah Pengelolaan Soejono, para secara keseluruhan. Tingkat kedisiplinan pegawai/karyawan memiliki disiplin kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Pasar yang tinggi, diharapkan akan mampu Kota menyelesaikan tugas dengan cepat dan dengan tepat meningkatkan pegawai. Dari data yang diperoleh peneliti kinerjanya. Hal ini sesuai dengan hasil dilapangan penunjukkan bahwa untuk penelitian Hermowo Narmodo (2006) periode bulan Juli hingga Agustus 2015, yang Disiplin telah terjadi beberapa pegawai yang memberikan pengaruh yang signifikan melakukan pelayanan disiplin khususnya terhadap Kinerja Pegawai. dari aspek disiplin waktu kerja karena 2007 sehingga : dapat menyatakan Disiplin 60). Bila bahwa kesadaran Banjarmasin berhubungan erat masing-masing pada saat diharuskan mulai masuk kerja Banjarmasin setelah libur lebaran, banyak pegawai dapat dikatakan masih kurang karena yang sengaja bolos kerja dengan alasan masih ada beberapa orang pegawai yang yang tidak jelas. Hal ini diperkuat dengan sering masuk kerja terlambat, tetapi data pada tabel sebagai berikut : Pasar Kota pada Banjarmasin Kota Dinas Pengelolaan pegawai Pasar Tabel 1 Data Pelanggaran Disiplin Ringan Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin Periode Juli – Agustus 2015. No. Jenis Pelanggaran Jumlah 1. Tidak masuk kerja pada hari pertama 13 setelah libur lebaran 2. Terlambat masuk kerja tanpa keterangan 10 yang jelas 3. Keluar pada saat jam kerja berlangsung 5 Sumber : Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin,2015 Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 124 Pada tabel diatas diketahui bahwa kaitannya dengan pekerjaan, selama bulan Juli hingga agustus 2015 pengertian disiplin kerja adalah suatu terjadi pelanggaran disiplin yang cukup sikap banyak dan masing-masing pegawai yang menunjukkan melakukan terhadap peraturan organisasi. pelanggaran telah dan tingkah laku ketaatan yang karyawan mendapatkan sanksi dari pimpinan. Hal ini Heidjrachman dan Husnan, (2002:15) karena mengungkapkan tindakan indisipliner yang “Disiplin dilakukan oleh pegawai tersebut telah setiap berdampak terhadap menurunnya kinerja kelompok yang menjamin adanya organisasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota kepatuhan Banjarmasin. berinisiatif untuk melakukan suatu Berdasarkan latar belakang perseorangan adalah terhadap dan juga perintah dan tindakan yang diperlukan seandainya masalah yang telah diuraikan di atas, tidak ada perintah”. maka rumusan masalah penelitian ini Dari beberapa pendapat itu dapat adalah sebagai berikut : disimpulkan bahwa disiplin kerja 1. Bagaimana gambaran Disiplin kerja adalah sikap ketaatan dan kesetiaan dan Kinerja Pegawai pada Dinas seseorang/ Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin ? terhadap peraturan tertulis / tidak 2. Apakah disiplin kerja berpengaruh tertulis yang tercermin dalam bentuk terhadap kinerja pegawai pada Dinas tingkah laku dan perbuatan pada Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin ? suatu organisasi untuk orang mencapai suatu tujuan tertentu. TINJAUAN PUSTAKA b. Disiplin Kerja a. sekelompok Jenis dan Tipe Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Berikut adalah beberapa jenis dari Disiplin dalam arti yang positif disiplin kerja, yaitu : seperti 1) yang dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini. Hodges (2010:339) mengatakan bahwa Self dicipline Disiplin seseorang ini timbul merasa disiplin dapat diartikan sebagai sikap kebutuhannya dan seseorang bagian organisasi, atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. dari telah karena terpenuhi menjadi sehingga orang akan tergugah hatinya untuk Dalam Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 125 sadar dan secara sukarela mematuhi kegiatan ini adalah untuk mendorong segala peraturan yang berlaku. disiplin 2) Command dicipline karyawan/pegawai. Dengan cara ini Disiplin ini tumbuh bukan dari para diri dari para karyawan/pegawai bekerja perasaan ikhlas, akan tetapi timbul dengan ikhlas, bukan karena paksaan karena manajemen. adanya paksaan/ancaman orang lain (GR. Terry, 1993 : 218). Dalam setiap organisasi, 2) yang Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani diinginkan pastilah jenis disiplin yang pelanggaran pertama, yaitu datang karena karyawan/pegawai terhadap peraturan kesadaran dan keinsyafan. Akan yang yang berlaku dan dilakukan mencegah tetapi kenyataan selalu menunjukkan terjadinya pelanggaran lebih lanjut. bahwa disiplin itu lebih banyak Kegiatan disebabkan oleh adanya semacam bentuk hukuman dan disebut tindakan paksaan dari luar. pendisiplinan. Untuk mengetahui ada atau tidaknya tindakan skorsing terhadap pegawai. disiplin kerja seorang 3) korektif sering Contohnya Disiplin progresif berupa dengan yaitu tindakan pegawai/karyawan dapat dilihat dari: memberi hukuman berat terhadap Kepatuhan terhadap pelanggaran yang berulang. Contoh peraturan yang berlaku, termasuk dari tindakan disiplin progresif antara tepat waktu dan tanggung jawab lain: terhadap pekerjaannya. a) Teguran secara lisan oleh atasan. 2) Bekerja sesuai prosedur yang ada. b) Teguran tertulis. 3) Pemeliharaan c) Skorsing dari pekerjaan selama 1) pegawai sarana dan perlengkapan kantor dengan baik. beberapa hari. Tipe – tipe kegiatan pendisiplinan 1) d) Diturunkan pangkatnya. ada tiga tipe yaitu : e) Dipecat. (T. Hani Handoko, 2009 Disiplin preventif yaitu kegiatan yang : 129-130) mendorong pada karyawan untuk mengikuti Disiplin kerja merupakan suatu sikap penyelewengan dan perilaku. Pembentukan perilaku dapat dicegah. Sasaran pokok dari jika dilihat dari formula Kurt Lewin sehingga standar Faktor-Faktor Disiplin Kerja dan aturan, berbagai c. Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 126 (2003: 421) adalah interaksi antara faktor kepribadian dan a) Disiplin pada jam kehadiran di faktor kantor. lingkungan (situasional). b) Disiplin saat jam kerja. 1) Faktor Kepribadian c) Disiplin Faktor yang kepribadian penting dalam seseorang adalah jam pulang kantor. d) Tingkat sistem nilai yang dianut. Sistem Penyelesaian pekerjaan. nilai dalam hal ini yang berkaitan 2) Tingkat kepatuhan pada peraturan. langsung dengan disiplin. Nilai- a) Ketaatan pada peraturan kerja nilai yang menjunjung disiplin b) Ketaatan pada pakaian dinas yang diajarkan atau ditanamkan orang tua, guru, dan masyarakat dan atribut e. Tindakan Pendisiplinan akan digunakan sebagai kerangka Disiplin kerja selain dipengaruhi acuan bagi penerapan disiplin di faktor lingkungan kerja (bagaimana tempat kerja. Sistem nilai akan budaya disiplin dalam organisasi terlihat dari sikap seseorang. tersebut) juga dipengaruhi oleh faktor 2) Faktor Lingkungan kepribadian, maka ketidakhadiran Disiplin kerja yang tinggi tidak salah satu faktor akan menyebabkan muncul tetapi pelanggaran aturan. Jika salah satu merupakan suatu proses belajar karyawan melanggar maka perlu yang terus-menerus. Agar proses dilakukan pembelajaran dapat efektif maka pendisiplinan pemimpin yang merupakan agen sosialisasi disiplin seperti adil dapat pengubah perlu memperhatikan dipertahankan (Edwin B. Flippo, prinsip-prinsip 2010 : 265) begitu saja konsisten, adil bersikap positif, dan terbuka. d. pada Indikator Disiplin Adapun indikator – indikator upaya-upaya agar tindakan prinsip-prinsip Kinerja Pegawai a. Pengertian Kinerja Istilah kinerja mengandung dari disiplin kerja pegawai dalam berbagai macam pengertian. Kinerja dapat penelitian ini (Inu Kencana, 2003: ditafsirkan sebagai “arti penting suatu 264.) adalah sebagai berikut : pekerjaan”; “tingkat keterampilan yang 1) Tingkat ketepatan waktu diperlukan”; Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 “kemajuan dan tingkat 127 penyelesaian “ dari suatu pekerjaan Selanjutnya Handoko (2008 : 65) (Mutiara S. Panggabean, 2002;56). Di lain tolak ukur penilaian kinerja pegawai pihak sebagai berikut : menurut (Henry Simamora, 2003;67) kinerja karyawan adalah tingkat pencapaian pekerjaan oleh karyawan. a) Tingkat keakuratan rencana kerja Dalam kinerja, penilaian kinerja mempunyai peranan penting dalam peningkatan motivasi di tempat kerja. Penilaian kinerja appraisal) pada ini (performance dasarnya 1) Kualitas kerja yang terdiri : merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Pegawai menginginkan dan memerlukan b) Tingkat kesalahan dan kesulitan kerja c) Tingkat pelaksanaan kerja sama 2) Kuantitas kerja yang terdiri : a) Tingkat pencapaian target kerja b) Jenis/jumlah pekerjaan disesuaikan 3) Ketepatan waktu kerja yang terdiri : balikan berkenaan dengan prestasi mereka a) Penataan jadwal kerja dan penilaian menyediakan kesempatan b) Ketepatan untuk memberikan balikan kepada mereka kerja jika kinerja tidak sesuai dengan standar, yang waktu penyelesaian c. Teknik Penilaian Kinerja maka penilaian memberikan kesempatan Penilaian kinerja adalah proses untuk meninjau kemajuan karyawan dan pengukuran kinerja karyawan. Penilaian untuk menyusun rencana peningkatan kinerja merupakan pengawasan terhadap kinerja (Dessler, 2012:536). kualitas b. Tolak Ukur Kinerja Handoko (T. Hani Handoko, 2010 :125) personal. Menurut T. Hani secara penilaian kinerja adalah “proses melalui kinerja mana organisasi-organisasi mengevaluasi perusahaan. Guna mendapatkan kontribusi atau menilai kinerja karyawan.” Penilaian karyawan yang optimal, manajemen harus kinerja pada umumnya mencakup baik memahami aspek kualitatif maupun kuantitatif dari Mutu kerja langsung untuk pegawai mempengaruhi secara mendalam mengelola, meningkatkan kinerja, mengukur yang strategi dan kinerja pelaksanaan pekerjaan. dimulai Menurut Muhammad Hasibuan ( dengan terlebih dahulu menentukan Tolak 2003 : 132) tujuan penilaian kinerja secara ukur kinerja. umum adalah menghasilkan informasi yang akurat dan sahih berkenaan dengan Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 128 perilaku dan kinerja anggota organisasi. baik dan spesifikasi kebutuhan-kebutuhan Tujuan latihan. tersebut biasanya dapat digolongkan ke dalam tujuan evaluasi dan Pengaruh Disiplin terhadap Kinerja tujuan pengembangan. Dalam pendekatan Jika disiplin kerja pegawai tinggi, maka evaluasi seorang manajer menilai kinerja organisasi akan mendapatkan banyak masa lalu seorang karyawan. Evaluator keuntungan dan artinya jika disiplin kerja menggunakan menurun, menilai rating kinerja, menggunakan deskriptif dan data untuk setelah tersebut keputusan-keputusan maka organisasi akan itu mendapat banyak kerugian. Hal ini dalam berdampak pada pelayanan terhadap promosi publik. (perpindahan karyawan dari satu jabatan Kedisiplinan adalah salah satu ke jabatan yang lebih tinggi tingkat faktor tanggung jawabnya, gajinya, dan jenjang organisasi. Dikatakan sebagai faktor yang organisasionalnya), demosi (perpindahan penting karyawan dari satu jabatan ke jabatan mempengaruhi kinerja pegawai dalam yang lebih rendah tingkat organisasi. jawabnya, gajinya, tanggung dan jenjang organisasionalnya), terminasi yang penting karena dalam disiplin Semakin tinggi suatu akan disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai. Disiplin (penghentian/pemecatan karyawan), dan merupakan kompensasi (imbalan). Dalam pendekatan tanggungjawab pengembangan seorang manajer mencoba melakukan tugas – tugas yang diberikan untuk seorang kepadanya yang mendorong gairah dan mendatang. Aspek semangat kerja seseorang. Pada umumnya penilaian kinerja disiplin yang baik apabila pegawai datang karyawan. ke kantor ataupun perusahaan dengan meningkatkan individu dimasa pengembangan mendorong dari kinerja pertumbuhan besarnya seseorang teratur evaluasi maupun aspek pengembangan, berpakaian penilaian (1) bekerjanya. Mereka menggunakan bahan menyediakan basis bagi tindakan-tindakan – bahan dan perlengkapan dengan hati – personalia; meningkatkan hati. Mereka menghasilkan jumlah dan pendayagunaan sumber daya manusia kualitas pekerjaan yang memuaskan dan melalui penempatan pekerjaan yang lebih mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh dan haruslah (2) Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 tepat serba waktu. dalam Dengan mengkombinasikan baik aspek kinerja dan cerminan adalah baik pada Mereka tempat 129 perusahaan dan menyelesaikan dengan Berdasarkan uraian dalam sangat baik ( Hasibuan ,2009 : 190 ). kerangka teori diatas, maka Kerangka Penelitian kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Disiplin Kerja (X) Kinerja Pegawai (Y) - Tingkat ketepatan waktu - tingkat kepatuhan pada peraturan - Kualitas Kerja - Kuantitas Kerja - Ketepatan Waktu Gambar 1 : Kerangka Pikir Penelitian. Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Metode Penelitian Metode Penelitian yang peneliti gunakan adalah deskriptif kuantitatif yaitu : memberikan gambaran tentang pengaruh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasinmelalui hasil analisa statistik yang diperoleh berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada responden. Item (Butir) 1 2 3 4 5 6 Sumber Tabel 1 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja Corrected Indikator Item-Total rtabel Correlation 0,842 0,361 Tingkat Ketepatan 0,887 0,361 Waktu 0,711 0,361 0,650 0,361 Tingkat Kepatuhan 0,818 0,361 Pada Peraturan 0,725 0,361 : Hasil Output SPSS 19, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dari hasil Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid dalam kuesioner variabel uji validitas yang dilakukan terhadap menunjukkan semua ítem pernyataan yang digunakan pernyataan Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 bahwa dinyatakan disiplin kerja seluruh valid item karena 130 memiliki nilai corrected itemtotal validitas menggunakan 30 responden). correlation lebih dari 0,361 (rtabel untuk uji Item (Butir) 1 2 3 4 5 6 7 8 Sumber Tabel 2 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai Corrected Indikator Item-Total rtabel Correlation 0,834 0,361 Kualitas Kerja 0,566 0,361 0,757 0,361 0,683 0,361 Kuantitas Kerja 0,840 0,361 0,796 0,361 0,709 0,361 Ketepatan Waktu 0,666 0,361 : Hasil Output SPSS 19, 2015 Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan tabel diatas, dari hasil menggunakan metode Crohbach Alpha. uji validitas yang dilakukan terhadap Metode pengambilan keputusan untuk uji semua ítem pernyataan yang digunakan reliabilitas dalam kuesioner variabel kinerja Pegawai (Duwi Priyatno, 2012:108). menunjukkan pernyataan memiliki bahwa dinyatakan nilai seluruh valid corrected menggunakan batasan 0,6 item Untuk lebih jelasnya mengenai karena hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini itemtotal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : correlation lebih dari 0,361 (rtabel untuk uji validitas menggunakan 30 responden). 1. Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten atau tidak jika pengukuran diulang. Instrumen kuesioner yang tidak reliabel maka tidak konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak tidak dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang digunakan adalah Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 131 Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai Cronbach Keterangan No. Alpha 1. Disiplin Kerja (X2) 0,864 Reliabel 2. Kinerja Pegawai (Y) 0,778 Reliabel Sumber : Hasil Output SPSS 19, 2015 menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN uji t. Langkah yang Untuk mengetahui pengaruh dari dilakukan adalah dengan membandingkan Disiplin Kerja (X) terhadap Kinerja nilai t-hitung (th) dengan nilai t tabel (tt) Pegawai (Y) pada Dinas Pengelolaan pada taraf nyata 5 % hasil perhitungannya Pasar Kota Banjarmasin dilakukan dengan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4 Perbandingan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel Variabel Disiplin Kerja Variabel Bebas Nilai thitung Nilai Ttabel Koefisien Regresi Disiplin Kerja 4,782 2,021 0,949 (X) Sumber : Hasil Output SPSS 19, 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari variabel Disiplin Kerja (X) yang mempunyai nilai thitung > A. E. Manihuruk, 2011. Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Bandung : Remaja Rosdakarya. variabel disiplin kerja pada taraf nyata 5 Alain Mitrani, 2002. Manajemen Sumber daya Manusia Berdasarkan Kompetensi. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti. % mempunyai pengaruh yang signifikan Alex ttabel = 4,782 > 2,021 berarti bahwa terhadap kinerja pegawai (Y) pada Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin. Adapun pengaruh yang diberikan oleh variabel disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin adalah sebesar 94,9%. DAFTAR PUSTAKA Nitisemito, Personalia. Indonesia. 2006. Manajemen Jakarta : Ghalia Amin Tunggul Wijaya, 2008. Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta. Duwi Priyatno, 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik Dengan SPSS. Yogyakarta : Gava Media. Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 132 Hani T. Handoko, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bina Aksara Happy Sugiarto Tjandra, 2009. Motiv-8. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Ike Nova Sari, 2007. Pengaruh Disiplin Karyawan Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Medan. Komaruddin Sastradipoera, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia: suatu Pendekatan Fungsi Operatif, Kappa-Sigma, Bandung M. Manullang, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia Indonesia. M. Yahya, 2005. Pedoman Penulisan Tesis. Banjarmasin : STIA Bina Banua. Miftah Thoha, 2006. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : Rineka Cipta. Moekijat, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta. Muchadarsyah Sinungan, 2010. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta : bumi Aksara. Permata Wesha, 2002. Ensiklopedia Administrasi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Richard M. Streers, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga. Sondang P. Siagian, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bina Aksara. Sugiyono, 2009. Metode Yogyakarta : UIN. Penelitian. Suharsimi Arikunto, 2010. Metode Penelitian, Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara. Sutarto, 2011. Dasar – Dasar Organisasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Suwatno. 2008. Asas-Asas Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:Suci Press. Syafaruddin Alwi, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE UGM. The Liang Gie, 2011. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta : Nurcahaya. Veithzal Rivai, 2009. Menuju Pencapaian Kinerja Optimum, Bumi Aksara, Jakarta Wahjosumidjo, 2006. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Wina Sanjaya, 2005. Kompetensi. Jakarta : Fajar Interpratama Offset. Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 133 Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 134