MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 EKSPLORASI TERHADAP ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI Disusun oleh : Hyginus J. Mantiri 1), I. Makainas 2) 1) 2) Mahasiswa Prodi Arsitektur Unsrat Staf Pengajar Prodi Arsitektur Unsrat ABSTRAK Dekonstruktivisme dalam arsitektur telah menjadi suatu fenomena yang berpengaruh dalam perkembangan perancangan sejak awal kemunculannya pada dekade 1980-an. Dekonstruksi adalah suatu pendekatan terhadap perancangan bangunan dengan mencoba melihat arsitektur dari segi fragmentasi (potongan), manipulasi permukaan struktur dan façade, serta olahan bentuk-bentuk non-rectilinear. Dalam arsitektur kontemporer, strategi perancangan dengan menggunakan prinsip dekonstruksi telah melahirkan bangunan-bangunan luar biasa dengan bentukan dan gubahan massa yang tidak teratur, terdistorsi, abstrak dan bahkan antigravitasi. Arsitek-arsitek yang populer dengan sebutan ‘the seven architects’ (Bernard Tschumi, Peter Eisenman, Frank Gehry, Rem Koolhaas, Zaha Hadid, Daniel Libeskind dan Coop Himmelblau) menjadi tokoh-tokoh terkemuka dibalik kesuksesan dekonstruksi dalam membangun suatu citra baru terhadap arsitektur. Kaidah-kaidah tradisional dalam arsitektur klasik maupun modern yang selama bertahun-tahun dan bahkan berabad-abad diyakini dan dijadikan sebagai dasar bagi perancangan ditentang secara radikal dan konseptual melalui eksplorasi dan olah kreativitas dalam desain. Segera setelah kemunculannya, dekonstruksi menjadi aliran baru yang menggantikan gaya Internasional (International Style) yang sebelumnya mendominasi karakter desain bangunan. Pengaruh filosofi dekonstruksi yang diperkenalkan oleh Jacques Derrida serta konstruktivisme yang berkembang di Rusia pada awal abad ke-20 melahirkan dua aliran utama dalam arsitektur dekonstruksi yang dikenal sebagai dekonstruksi derridean dan dekonstruksi nonderridean. Dalam karya ilmiah ini pemahaman terhadap arsitektur dekonstruksi diterangkan melalui eksplorasi preseden-preseden arsitektural yang terkait secara teoritis sebagai manifestasi strategi dekonstruksi dalam transformasi desain. Kata kunci : dekonstruktivisme, dekonstruksi derridean, dekonstruksi non-derridean dari langgam arsitektur postmodern yang 1. PENDAHULUAN Dekonstruktivisme arsitektur yang dekonstruksi, dekonstruksi 68 lazim atau merupakan dalam disebut dimulai pada akhir dekade 1980-an. sebagai Arsitektur dekonstruksi dikarakterisasikan arsitektur menurut konsep-konsep seperti fragmentasi pengembangan (pemecahan), ketertarikan dalam MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 memanipulasi permukaan suatu struktur atau Melalui penulisan karya ilmiah ini façade, serta bentuk-bentuk non-rectilinear penulis bertujuan untuk menggali sedalam- yang menciptakan distorsi dan dislokasi dalamnya terhadap elemen-elemen arsitektur tertentu, arsitektur dekonstruksi sebagai isu tematik seperti struktur dan selubung bangunan. yang nantinya dapat diterapkan sebagai Penyelesaian akhir terhadap tampilan visual salah satu substansi dalam perancangan bangunan objek arsitektural yang dapat dipergunakan yang menampilkan langgam segala aspek terkait dengan dekonstruksi dihadirkan dengan stimulasi sebagai yang tidak terduga melalui ketidakteraturan perancangan tugas akhir. Penulis merasa yang penting tetap menyimpan keteraturan di usulan untuk judul dalam mengangkat proses topik ini dalamnya (controlled chaos). Kehadiran dikarenakan dekonstruksi pada hakikatnya bertujuan pembangunan yang secara global telah untuk dari semakin pesat dewasa ini. Melalui berbagai pemahaman sempit para praktisi yang hanya macam media massa baik cetak, elektronik, berdasarkan pada prinsip-prinsip arsitektur serta yang paling aktual saat ini yaitu modern seperti “form follows function”, internet, kita dapat menyaksikan kehadiran “purity of form”, “truth to materials”, dan berbagai jenis bangunan dengan variasi lain sebagainya. langgam membebaskan arsitektur oleh arsitektur perkembangan yang beberapa Semenjak awal kemunculan-nya, diantaranya mengacu pada prinsip-prinsip dekonstruksi telah menjadi salah satu ikon dekonstruksi yang menjadikannya sebagai yang mampu menarik minat para praktisi karya terhadap arsitektur. mempopulerkan nama arsitek perancangnya, Penerapan olahan bentuk geometri yang juga mampu menjadi bagian penting yang kadang secara sepintas terlihat sebagai menggantikan sesuatu eksplorasi yang desain absurd yang peran selain bangunan suatu pendahulunya sebagai ikon yang turut bertujuan membangun citra kota tempatnya dibangun untuk menyampaikan ekspresi bangunan terhadap dunia. Selain daripada itu, melalui sebagai sebuah objek arsitektural yang penulisan karya ilmiah ini penulis ingin mengandung makna dan nilai-nilai estetika. menghadirkan suatu kajian tematik yang Berangkat dari keistimewaan tersebut, serta dapat menjadi salah satu referensi serta ketertarikan penulis sejak pertama kali sumber konsep yang mampu membantu, berkenalan dengan dekonstruksivisme pada mendorong dan mengembangkan kreativitas proses studi sebagai mahasiswa arsitektur, penulis dalam mengolah objek rancangan penulis merasa tertantang untuk membahas dengan tetap berpatokan pada kriteria- sekaligus mempelajari langgam arsitektur ini kriteria terkait karakteristik objek. keistimewaan tersendiri menjadi masterpiece yang secara lebih mendalam melalui penulisan karya ilmiah dengan judul “Eksplorasi Terhadap Arsitektur Dekonstruksi” ini. 69 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 2. PEMBAHASAN what remains to be thought: a logic of Definisi Dekonstruksi destabilization always already on the Secara etimologis, move in ‘things themselves’: what dari makes every identity at once itself and gabungan kata ‘de-‘ (menyatakan kebalikan) different from itself: a logic of dan ‘construction’ (konstruksi, susunan) spectrality: yang secara sederhana berarti “memecah ke practical parasitism or virology: what dalam bagian-bagian”. Istilah dekonstruksi is happening today in what is called lahir pada akhir abad ke-19, namun baru society, dikenal secara luas sejak tahun 1967 setelah economics, historical reality, and so seorang filsuf Perancis keturunan Yahudi on: the opening of the future itself. (english: deconstruction) dekonstruksi berasal bernama Jacques Derrida menerbitkan a theoretical politics, and diplomacy, Jorge Glusberg karyanya berjudul “Of Grammatology”, The substitute for this present-to- yang diakui sebagai fondasi awal terhadap historic, anti-historic, and the essence segala karya tulis yang berhubungan dengan of what is a transitory, fleeting kritik dekonstruktif. contingent of a Post-Modern time and Beberapa definisi dekonstruksi dalam bidang filsafat maupun arsitektur antara lain adalah sebagai berikut: architectural tendency, associated both with poststructuralist DE theory and constructivist forms, is in CONSTRUCTION] a. The action of part a vehement reaction against undoing the construction of a thing. b. postmodernism and what Philos. and Lit. Theory. A strategy of perceived its conservative critical analysis associated with the dimensions. French philosopher Jacques Derrida dispersion, (b. 1930), directed towards exposing schizophrenia, disturbance are the unquestioned metaphysical new objectives; it is from these internal qualities that architecture is to gain and contradictions in philosophical and literary language. Kamus Besar Bahasa Indonesia as are Fragmentation, decentering, its “critical” edge. Filsafat Dekonstruksi Bahasa Dekonstruksi / dékonstruksi/ n 1 Struktur tanda ditentukan oleh jejak Penataan ulang; 2 n bentuk struktur (trace) bangunan yang tidak lazim, misalnya membawa kita pada tanda yang lain dan bangunan berbentuk miring seterusnya Nicholas Royle 70 new + assumptions [f. Mary McLeod A Oxford English Dictionary Deconstruction space. yang senantiasa tanpa batas, absen. yang Tanda secara bergiliran menjadi penanda dan petanda. Deconstruction n. not what you think: Makna tidak pernah identik dengan tanda. the experience of the impossible: Makna berubah menurut konteks atau rantai MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 penanda yang mengikatnya. Pada akhirnya sesuatu dapat disimpulkan bahwa bahasa tidaklah kehadiran makna tersebut harus didahului stabil oleh kehadiran tanda-tanda lain. seperti yang dikemukakan para pemikir strukturalis. Elemen-elemen bahasa tidak bisa didefinisikan, karena senantiasa yang hakiki Dekonstruktivisme dalam arsitektur menggariskan yang lain. sebagai berikut, bahwa: Dekonstruksi Tidak prinsip-prinsip ada yang penting absolut dalam Derrida arsitektur. Tidak ada satu cara atau adalah metode membaca teks secara teliti, gaya yang terbaik, atau landasan sehingga premis-premis yang melandasinya hakiki dimana seluruh arsitektur harus dapat berkembang. Gaya klasik, tradisional, digunakan menurut karena Arsitektur Dekonstruksi dibaca dan ditelusuri dalam kaitan dengan Metode Dekonstruksi (origin), untuk meruntuhkan argumentasi yang disusun atas premis modern dan lainnya mempunyai tersebut. Dengan demikian, dekonstruksi posisi dan kesempatan yang sama membuktikan bahwa bibit kehancuran untuk berkembang. suatu teks ada dalam teks itu sendiri, Tidak ada ontologi dan teologi dalam berupa inkonsistensi dan paradox dalam arsitektur. Tidak ada tokoh atau figure penggunaan premis dan konsep. yang perlu didewakan atau disanjung. Phonosentrisme dapat Dominasi pandangan dan nilai absolut Dalam bahasa ucapan, manusia dalam arsitektur harus segera diakhiri. menangkap Perkembangan arsitektur selanjutnya makna dan kesan kehadiran secara langsung. Kata-kata yang harus mengarah pada diucapkan manusia segera hadir dalam pandangan dan tata nilai. kesadarannya secara intim, sementara tulisan Visiocentrism atau keragaman pengutamaan cenderung merampas eksistensi manusia. indera penglihatan dalam arsitektur Bahasa tulisan dianggap sekedar peniruan harus diakhiri. Potensi indera lain atau harus transkripsi dari bahasa ucapan. Akibatnya bahasa ucapan dihargai lebih tinggi dari bahasa tulisan. Derrida dimanfaatkan pula secara seimbang. Arsitektur tidak lagi identik dengan mendekonstruksi kedudukan bahasa ucapan produk dan bahasa tulisan sehingga keduanya terkandung dalam ide gambar, model berada pada posisi yang sejajar atau setara. dan Logosentrisme bangunan. fisik jangkauan Apabila Phonosentrisme bertumpu Arsitektur bangunan, dan dengan aksentuasi yang berbeda. Prioritas yang diberikan pada suara, maka logosentrisme menurut pada Derrida bertumpu pada konsep kebenaran bangunan harus setara, karena ide, dan realitas hakiki yang tak dapat dikritik, gambar yang disebut metafisika. Derrida menilai berfungsi makna representasi gedung, tetapi juga bisa transendental tersebut sebagai ide, gambar, dan model sebagai model tidak simulasi dan hanya atau 71 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 menjadi produk atau tujuan akhir Dalam sistem tanda, konsep differance melihat bahwa antara yang hadir arsitektur. Arsitektur dekonstruksi bisa lahir dan yang absen berada dalam kondisi saling dari pengaruh filsafat Derrida, sehingga tergantung, bukannya saling meniadakan. disebut sebagai “dekonstruksi derridean”. Kehadiran baru mempunyai makna bila ada Selain daripada itu, arsitektur dekonstruksi kemungkinan absen yang setara. juga bisa hadir sebagai produk pragmatis Pembalikan Hierarki dan formal yang disebut sebagai “dekonstruksi non-derridean” Dalam memahami suatu fenomena, Strukturalisme selalu mengadakan pemilahan (differensiasi) ke dalam elemenA. Dekonstruksi Derridean Berikut pemikiran ini Derrida elemen yang merupakan hasil abstraksi. adalah yang beberapa Differensiasi secara ketat menghasilkan mempunyai perbedaan dua kutub yang dipertentangkan hubungan langsung dengan rancangan. Pembedaan Dan secara diamatral yang dikenal sebagai Penundaan oposisi biner (binary opposition). Derrida melakukan dekonstruksi Makna Derrida seluruh terhadap pandangan oposisi ini dengan tradisi filsafat Barat yang bermuara pada menempatkan kedua elemen tersebut tidak pengertian “ada” sebagai “kehadiran”, atau secara hierarkis yang satu di bawah yang yang disebut (metaphysics terhadap of mempersoalkan metafisika kehadiran lain, tetapi sejajar sehingga secara bersama- presence). Pemahaman sama dapat menguak makna (kebenaran) metafisika kehadiran dapat dijelaskan sebagai yang hadir itulah yang yang lebih luas. Pusat Dan Marjinal “ada”. Apabila sesuatu yang tidak hadir Perbedaan antara “pusat” dengan ingin dihadirkan maka tanda dapat menjadi “marjinal” merupakan konsekwensi dari penggantinya. Tanda menghadirkan atau adanya hierarki yang ditimbulkan oposisi merepresentasikan biner. Marjinal adalah segala sesuatu yang yang tidak hadir (absence). berada pada batas, pada tepian, maupun di Menurut Derrida, kata atau tanda luar (outside), karena itu dianggap tidak kini tidak mampu lagi menghadirkan makna penting. Sementara pusat adalah yang sesuatu yang dimaksud secara serta-merta. terdalam, pada jantung daya tarik dan makna Makna harus dicari dalam rangkaian tanda dimana yang lain yang mendahului tanda yang merupakan pertama. marjinal. Derrida menciptakan konsep “differance”, yang secara etimologis berasal setiap gerakan tujuan gerakan Derrida berasal dan dari yang mempertanyakan dari paduan dua kata dalam bahasa Inggris, keabsahan yaitu “to differ” (membedakan) dan “to “parergon” (para: tepi, ergon: karya), yaitu defer” (menunda). bingkai lukisan. Sebagai yang marjinal, posisi ini dalam konsep parergon oleh Derrida diberi peranan yang 72 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 penting untuk menunjukkan sikap Arsitek-arsitek kelompok ini yang termasuk adalah Gunther pembalikan hierarki, sehingga memiliki dalam posisi setara dengan yang utama dan Behnish, Jean Nouvel, Helmut Jahn, mempunyai otonominya sendiri. Emilio Ambasz, dan Eric Owen Moss. 2. Shard & Sharks Pengulangan Dan Makna Kelompok Suatu kata atau tanda memperoleh ini menampilkan maknanya dalam suatu proses berulang bentuk-bentuk yang menyerupai serpihan (iterative) pada konteks yang berbeda. batang dan lempeng yang dikomposisikan Dalam arsitektur, penggunaan metafora sedemikian rupa sehingga menampilkan secara membuka kesan yang semrawut dan penuh teka-teki. pemahaman yang lebih baik terhadap makna Diantara semua kelompok yang termasuk yang dalam berulang-ulang dimaksudkan akan oleh suatu objek Dekonstruksi Non-Derridean, kelompok ini adalah yang paling radikal. arsitektural. Programnya adalah membedah, mengolokolok dan merombak falsafah arsitektur B. Dekonstruksi Non-Derridean Dekonstruksi non-derridean mencakup dekonstruksi bentuk dan struktur modern sehingga mencerminkan suatu tatanan yang tidak beraturan (chaos). Arsitek-arsitek bangunan yang didasarkan pada konsep- yang termasuk konsep seperti “disruption”, “dislocation”, dalam kelompok ini adalah Frank Gehry, “deviation” Gunther Domenig, Coop Himme(l)blau, dan “distortion”, sehingga menyebabkan stabilitas, kohesi dan identitas bentuk-bentuk murni menjadi terganggu. Dekonstruksi Kazuo Shinohara, dan Zaha Hadid. 3. Textualist Kelompok Non-Derridean yang ini melihat bahwa ada sebagai “built dikelompokkan kedalam lima kelompok arsitektur utama oleh Aaron Betsky, yaitu sebagai language”, berikut: mencerminkan struktur dan kebenaran yang yang tidak mampu lagi ada, seperti halnya kata sebagai tanda tidak 1. Revelatory Modernist Diantara semua kelompok yang mampu secara serta-merta menyampaikan Non- makna (kelompok ini sebenarnya masih merupakan termasuk dalam kelompok Dekonstruksi konservatif. Derridean). Denah dan tampak bangunan Kelompok ini masih mengutamakan prinsip yang ada hanyalah menampilkan bias yang abstraksi pucat termasuk dalam Dekonstruksi Derridean, kelompok kelompok yang dan ini paling mengutamakan fungsi, (topeng) dari struktur-struktur mengoptimalkan kemungkinan hasil industri kenyataan yang ada dengan terlalu banyak bahan dan prefabrikasi dengan menciptakan diredam (repressed). Untuk itu struktur- fragmentasi konteks struktur yang diredam (absence) perlu dan program prefabrikasi tersebut dan ditampilkan dengan mengangkat konflik- hasilnya adalah kumpulan ruang dan objek konflik internal yang ada. potongan-potongan, yang terfragmentasi. 73 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 Arsitek-arsitek dalam kelompok Eisenman, yang ini Bernard termasuk teknologi dan membuatnya menjadi artefak Peter yang tidak hanya menjadikan teknologi Ben sebagai usaha untuk menciptakan ekstensi, adalah Tschumi, Nicholson, Steven Holl, dan Diller + manipulasi, Scofidio. memetakan kembali self-nya. mediasi, representasi Arsitek-arsitek 4. New Mythologist yang serta termasuk yang dalam kelompok ini adalah MacDonald + selalu ada pada setiap kurun waktu, karena Salter, Toyo Ito, Morphosis Architects, tiada harapan tanpa utopia. Utopia arsitektur Holt, dan Hinshaw. Utopia merupakan mitos modern adalah dunia yang satu, utuh dan nyaris sama (international style), yang telah gagal memenuhi misi kemanusiaannya. Utopia kedua adalah kebalikannya; Dystopia atau vision of self-destruction yang tidak berkembang karena kesadaran manusia C. Dekonstruksi Bentuk Arsitektural Dekonstruksi bentuk arsitektural dapat dilakukan melalui beberapa cara: Secara intelektual permainan untuk tetap mempertahankan kehidupan. yang Kelompok ini ingin menciptakan suatu teknologi utopia sebagai suatu mitologi baru, suatu banyak dunia lain yang lokasi dan kaitannya dengan Eisenman. melalui sistem-sistem kompleks dan geometri melibatkan canggih, seperti yang dilakukan oleh Peter masa lalu, masa kini dan masa mendatang Secara pragmatik atau mekanik tidak dikenali. Diilhami cerita dan film-film melalui model trial and error, sketsa fiksi seperti Star Wars, Blade Runner dan dan eksperimen lapangan, seperti Star Trek, kelompok ini menggagas proyek- dilakukan oleh Frank Gehry, Zaha proyek Hadid dan Coop Himme(l)blau. imajiner yang menerobos kungkungan gravitasi, iklim, langgam dan semua tatanan yang ada. Arsitek-arsitek Secara intuitif melalui pengembangan respons dan impuls yang termasuk kreatif dalam diri arsitek, seperti dalam kelompok ini adalah Paulo Soleri, terjadi pada Rem Koolhaas dan Lebbeus Woods, serta Hodgetts & Fung OMA. Design Associates. 5. Technomoprisme Pada menciptakan D. Dekonstruksi Struktur mulanya teknologi manusia hanya sebagai perpanjangan tangannya, namun seiring dengan perkembangannya, hubungan Dekonstruksi struktur umumnya dilakukan melalui metoda pragmatis trial and error, dan dibedakan sebagai berikut: Dekonstruksi konstruksi massa, manusia dengan teknologi telah menjadi seperti pada “Chora L Works” karya sedemikian Peter Eisenman dan Jacques Derrida. proyek selesai, 74 menyatu. arsitektur kelompok Sebagai modern ini penerus yang belum Dekonstruksi konstruksi bidang, mengakomodasi seperti pada “Best Products” karya MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 James Wines atau “Jewish Museum” dan konfigurasi ruang kedua; misalnya karya Daniel Libeskind. supermarket Dekonstruksi seperti pada konstruksi baja, karya-karya Coop Dekonstruksi konstruksi kulit, yang Peter Implementasi Dekonstruksi Dalam Perancangan Objek Arsitektural Dekonstruksi Eisenman strategi menggunakan untuk melakukan dekonstruksi program, yaitu: Penolakan terhadap antroposentrisme masih jarang ditemukan. Strategi dengan perkantoran. beberapa Himme(l)blau. dikombinasikan dapat dilakukan terhadap program yang dominan dalam dalam desain, yaitu rujukan pada proporsi fisik tubuh manusia sebagai ukuran ideal bagi segalanya. Penerapan proses scaling melalui tradisi arsitektur modern, seperti konsep pengembangan estetika murni, kaitan bentuk dengan fungsi, destabilisasi, dan recursibility, dan self-similarities. lain-lain. Dekonstruksi program tiga yaitu konsep discontinuity, berusaha mematahkan otonomi modernism Penolakan terhadap center sebagai dan kaidah-kaidahnya dengan menggunakan bagian paling penting dan memiliki pembalikan konsep-konsep yang diturunkan hirarki lebih tinggi dibanding bagian dari modernism sendiri atau sumber-sumber lain. Bernard lain. dekonstruksi Tschumi program melakukan dengan beberapa pendekatan, yakni: Penolakan terhadap kekakuan oposisi dialektis dan kategori follows tradisional seperti Crossprogramming function”, “ornament Menggunakan konfigurasi spatial structure”, digantikan oleh “existing tertentu untuk program yang sama sekali between”, “almost this or almost that, berbeda; misalnya bangunan rumah ibadah but not quite either”. “form hirarkis added to digunakan untuk klub malam. Menempatkan Pemahaman arsitektur secara tekstual suatu konfigurasi spatial pada lokasi yang dalam kaitan dengan otherness, trace tidak dan absence. berkaitan; misalnya museum diletakkan dalam bangunan parkir. yang Eisenman dalam proyek “Romeo and Transprogramming Juliet” untuk Venice Biennale 1986 Mengkombinasikan dua program mencoba sifat dan berbeda; konfigurasi misalnya dikombinasikan dengan lahan spatialnya sebagai “palimpsest” dan “quarry” planetarium yang memiliki jejak-jejak memori dan roller-coaster, potensi untuk digali lebih lanjut, perpustakaan dengan trek balap mobil. memperlakukan sementara dalam proyek “House X”, Disprogramming ia mencoba menghindari adanya pusat Mengkombinasikan dua program di dalam rumah. sedemikian rupa sehingga konfigurasi ruang program pertama mengkontaminasi program 75 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 Eksplorasi Terhadap Dekonstruktivisme konflik antara satu sistem dengan sistem Melalui Preseden Arsitektural lainnya. Tiap-tiap layer memiliki makna dan 1. Parc de la Villette Parc de la Villette, Paris, berawal mula dari konsep taman yang ditawarkan oleh Bernard Tschumi. Berbeda dengan pandangan masyarakat saat itu bahwa taman adalah tempat melupakan dimana city. mereka Tschumi dapat berusaha Gbr. 1. Konsep Parc de la Villettesuatu proses untuk tujuan tersendiri dalam melahirkan suatu event dalam ruang. Bila kita cermati, layer-layer ini pada awalnya merupakan layer-layer yang mengandung Gbr. 2. Parc de la Villette menghadirkan konsep murni berupa Urban Park. Konsep yang berusaha dihadirkannya ini benar-benar tidak berasal dari lingkungan sekitar site yang berupa daerah industri tua di Paris. Sebagai langkah awal ia melihat beberapa preseden organisasi ruang tamantaman kota yang ada di Paris dari abad ke-18 hingga abad ke-20. Dari situlah ia menemukan layer-layer berupa point and grid system yang dapat diaplikasikan pada desainnya. Secara mendasar proses Tschumi dalam menghasilkan bentuk folie yang abstrak ini adalah dengan menggunakan teknik superimposition menggabungkan beberapa dimana layer ia yang berbeda satu sama lain ke dalam satu bidang datar. Prosesnya adalah dengan menyatukan tiga layer dasar pembentukan geometri yaitu titik, garis, dan bidang sehingga pada hasil akhirnya yang terjadi adalah tabrakan atau 76 keteraturan (order) keteraturan orientasi di dalamnya. dan arah Ada dalam membagi grid, penitikan kubus yang disebar dengan jarak dan ritme yang memiliki pola yang sama, dan bentuk bidang-bidang geometri yang mendasar. Namun pada hasil akhirnya, ketika proses superimpose tersebut telah dilakukan, kita tak dapat menemukan lagi order dari layer-layer sebelumnya. Terlihat dari proses pemikiran Bernard Tschumi ketika mendesain proyek Parc de la Villette ini adanya transformasi dari sesuatu yang memiliki kemurnian, kesempurnaan dan order dalam bentuk – proporsi ideal menurut Vitruvius – menjadi sesuatu yang lain dalam keadaan kacau dan tidak lagi sempurna di mata manusia yang melihatnya. Tschumi berusaha menjadikan bentuk- bentuk geometri dasar yang ideal sebagai sumber bentuk-bentuk yang tidak lagi pure, seimbang dan berbeda. MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 Selain (distorsi) menciptakan antar superimpose yang sistem, konflik hasil digunakan dari dengan bentuk L yang saling bersinggungan, saling menembus dan saling menjalin. Tschumi Bagi Eisenman sebagai seorang dalam desain Parc de la Villette ini juga arsitek menghasilkan distorsi melalui konflik antar Guardiola elemen yang ada dalam sistem dengan manifestasi dimana irasionalitas dan jejak forces memberikan twist konseptual, House rancangan merupakan sebuah atau (trace) dari logika menjadi bagian intrinsik pemutar-balikan. Dalam proses distorsi, objek. Ia berada diantara natural dan terjadi proses pembongkaran (decomposition rasional, antara logic dan chaos. Rancangan atau extraction) pada tiap-tiap folie yang ini merupakan dobrakan dari gagasan figur dikombinasikan (reconstruction) lagi dengan dan bingkai. Secara simultan ia adalah figur permutasi tiap-tiap elemen penyusun hasil sekaligus frame, suatu ekspresi arsitektur ekstraksi. yang mengesampingkan order. Guardiola Setelah berupa yang proses rekonstruksi, dilakukan force dengan House bukan merupakan sebuah objek terhadap bentuk tersebut dalam pengertian tradisionalnya – sebuah tersebut sebagai penyesuaian bentuk dengan hasil akhir dari suatu proses – namun lebih program aktifitas atau event yang ingin tepatnya merupakan rekaman dari suatu dihadirkan. proses. kemudian deformation 2. Dalam rancangan Guardiola House Guardiola House Peter ini, Peter Eisenman menggunakan cukup Eisenman merupakan rumah berlibur bagi banyak olah geometri. Pada rancangan seorang ayah dan anaknya yang berlokasi di tampak dan denahnya Eisenman mengolah Bay of Cadiz, Santa Maria del Mar, melalui beberapa tahapan sebagai berikut: Spanyol. Bangunan ini mulai dibangun displacement, intersection, solid with voided sekitar intersection, rotation, displacement between Guardiola akhir House November karya 1988, dengan bentukan dasar geometri berupa persegi solid and imprinting void, imprinting through solid dan surface. Gbr. 3. Guardiola House 77 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 Gbr. 4. Konsep Gubahan Massa Guardiola House 3. kebudayaan kaum Yahudi di Berlin mulai Jewish Museum Jewish Museum adalah dari abad keempat hingga masa sekarang. karya Daniel Libeskind yang membuatnya Sebagai seorang Yahudi yang pada masa mendapat pengakuan dunia. Bangunan ini kecilnya tinggal sangat dekat dari Berlin dan merupakan dikerjakan menjadi salah satu dari kaum Yahudi yang Libeskind setelah memenangkan sayembara keluar dari Jerman dan sekitarnya untuk desain museum untuk mengenang sejarah mempertahankan diri pada masa terjadinya keberadaan kaum Yahudi di Jerman dan Holocaust, menyebabkan Libeskind merasa peristiwa proyek Berlin, yang Holocaust. Museum ini terkait secara internal dengan proyek ini. menampilkan sejarah sosial, politik, dan Gbr. 5. Aerial View Jewish Museum Gbr. 6. Jewish Museum Walaupun secara umum proyek ini disebut patahan namun tetap menerus walaupun sebagai Jewish Museum, tetapi Libeskind dengan arah yang tidak pasti. Pemikiran ini sendiri yang menjadi salah satu dasar yang menghasilkan dikerjakannya ini sebagai “Between the bentuk-bentuk geometris pada bangunan ini Lines”, selanjutnya. menyebut yang penggambaran proyek bermakna pemikiran, Seperti yang kemudian dihasilkan, organisasi dan hubungan (antara sejarah bentuk geometri Jewish Museum merupakan kaum Yahudi dan sejarah Jerman). Salah sebuah massa zig-zag yang diinterupsi oleh satunya adalh garis lurus, namun terpecah jajaran void didalamnya yang membentuk menjadi banyak bagian fragmen-fragmen, garis lurus maya yang terputus-putus. Disini, dan satunya lagi garis penuh tekukan dan informasi mengenai eksistensi garis lurus ini 78 dua garis sebagai MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 sebenarnya tidak akan terlalu terbaca ketika kritis dan bahkan radikal untuk membuka kita melihat massa bangunan ini dari luar, pemahaman-pemahaman baru terhadapnya tetapi ketika kita mencoba menghubungkan tanpa titik-titik skylight di bagian atap bangunan, pemahaman sebelumnya. meninggalkan jejak-jejak (trace) maka kita akan dapat melihat garis ini. Hal Seiring dengan perubahan tren ini menyebabkan terjadinya paradox antara dalam arsitektur dari yang sebelumnya visibilitas dan invisibilitas yang saling modern ke arsitektur postmodern, konsep- berdampingan dan saling ter-superimpose konsep dalam filsafat dekonstruksi turut antara diadopsi ke dalam arsitektur kontemporer. kedua garis yang dihadirkan Libeskind. Sebuah konsep baru dalam mengolah desain Jewish Museum dapat dibaca segera menjadi fenomena baru dalam dunia sebagai sebuah arsitektur yang dari luar arsitektur, menyebabkan perancangan objek- terlihat objek terdisintegrasi, didalamnya rangkaian semuanya perjalanan namun jauh menjadi suatu yang menyatu. Superimpose antara apa yang terlihat di luar arsitektural yang sebelumnya berpegang pada kaidah-kaidah ‘tradisional’ dalam arsitektur mengalami perubahan secara filosofis maupun pragmatis. dan apa yang ada di dalam (tidak terlihat Dalam merancang dengan dari luar) menjadi sistem yang bekerja berpegang pada kaidah-kaidah dekonstruksi, membentuk bangunan ini. Dalam hal ini, suatu objek akan mengalami dua proses tidak ada satu bagian yang menjadi lebih utama secara garis besar, yang pertama penting adalah dibanding invisibilitas dan bagian yang visibilitas, lain; keduanya objek tersebut (deconstructing) ke akan ataupun dihancurkan menjadi fitur penting yang berperan sama (destroy) kuat membentuk Jewish Museum ini dari (fragments). Yang kedua adalah potongan- luar ke dalam dan sebaliknya. potongan tersebut kemudian dirangkaikan kembali dalam diuraikan potongan-potongan (reconstructing) menjadi suatu bentuk baru dengan identitas yang sama 3. PENUTUP Berdasarkan pada pembahasan sekali berbeda dengan sebelumnya. Dalam mengenai dekonstruksi dalam arsitektur identitas baru tersebut terkandung makna- beserta yang makna intrinsik, yang mampu menjelaskan berhubungan dengannya, kita dapat menarik kekacauan (chaos) dan ketidakteraturan beberapa (disorder) yang ditimbulkannya. preseden-preseden kesimpulan penting sebagai substansi dalam studi tematik mengenai Dekonstruktivisme dalam arsitektur dekonstruksi. Dekonstruksi merupakan suatu bukanlah metode pembacaan teks yang diperkenalkan pendahulunya. Meskipun terdapat kemiripan dan pada dipopulerkan oleh filsuf Post- suatu desain langgam seperti karya-karya para yang Strukturalis asal Perancis, Jacques Derrida. mengisyaratkan kehadirannya, dekonstruksi Metode pemikiran- tetap tinggal sebagai sebuah metode dalam pemikiran klasik yang bersifat absolut secara melahirkan strategi transformasi yang dapat ini memandang 79 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 menghasilkan berbagai macam ide dalam dihasilkannya desain, menyampaikan makna-makna intrinsik yang berdasarkan konsep dan pola pemikiran arsitek sebagai perancang. Ia dalam usaha untuk terkandung didalamnya. dapat berwujud sebagai suatu strategi yang berdasarkan pada nilai-nilai falsafah seperti yang diperlihatkan oleh dekonstruksi DAFTAR PUSTAKA Broadbent, Geoffrey. Deconstruction: derridean, namun ia juga dapat lahir dari A Student Guide. London, Academy proses pragmatis seperti pada dekonstruksi Editions, 1991. non-derridean. Diluar daripada keduanya, entah sebagai suatu metode untuk Disjunction. Cambridge, The MIT menciptakan instrument simbolik dalam menyampaikan ekspresi dalam suatu desain Tschumi, Bernard. Architecture and Press, 1994. Hays, K. Michael. Architecture bangunan, maupun sebagai suatu metode Theory Since 1968. New York, dalam filsafat dan sastra, dekonstruksi tetap Columbia University Graduate School tak dapat didefinisikan secara pasti, sebab Of Architecture, Planning And berdasarkan Preservation, 1998. pada konsep hakiki yang mendasarinya, saat dekonstruksi telah Darma, Agus. Paradigma Konseptual dapat terdefinisikan, ia tidak lagi dapat Arsitektur Dekonstruksi. Universitas disebut sebagai dekonstruksi. Gunadarma. Melalui kajian tematik terhadap Alamsyah, Bhakti & Pane, Imam dekonstruksi dalam arsitektur ini, kita dapat Faisal. Tengarah Rancangan menemukan beberapa metode populer yang Dekonstruksi Dalam Konteks dapat Rancangan Kiwari. Universitas digunakan implementasi dalam sebagai strategi merancang objek arsitektural yang nantinya akan ditetapkan Sumatera Utara. sebagai objek rancangan tugas akhir. Dalam pemilihan alternatif objek penulis melihat adanya dekonstruksi dalam perancangan nantinya. Objek-objek seperti concert hall, museum, perpustakaan, taman kota, hingga rumah tinggal dapat dijadikan sebagai objek utama Dengan pengolahan yang benar, kreatif dan terkonsep, objek paling sederhana sekalipun dapat mengesankan dan menimbulkan pengalaman luar biasa bagi penikmatnya 80 melalui ekspresi Desain Guardiola House, Spain. banyak diolah dan dikembangkan dengan konsep perancangan. Geometri Peter Eisenman: Pada rancangan, kemungkinan pemilihan objek yang dapat yang Hadinugroho, Dwi Lindarto. Olah Universitas Sumatera Utara. Royle, Nicholas. What Is Deconstruction? http://en.wikipedia.org/wiki/Deconstru ctivism http://en.wikipedia.org/wiki/Jacques_ Derrida http://en.wikipedia.org/wiki/Deconstru ction http://oxforddictionaries.com/definitio n/deconstruction MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 http://arsitektur.net/20092/superimposition-of-events http://arsitektur.net/2009-2/colourblending-process http://arsitektur.net/volume-4-no22010/when-invisibility-meets-visibilityeksplorasi-selubung-berdasarkangagasan-arsitektur-daniel-libeskind 81