Penerapan Metode Pembelajaran Contextual Teaching and

advertisement
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.
Hakekat Pembelajaran Kontekstual
2.1.1. Pengertian Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan “konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.”1
Pembelajaran kontekstual adalah “proses pembelajaran yang bertolak dari
proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, dalam arti bahwa apa yang
akan dipelajari tidak terlepas dari apa yang sudah dipelajari, sehingga
pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang
memiliki keterkaitan satu sama lain.”2
Definisi pembelajaran kontekstual secara umum belum disepakati oleh
para ahli, tetapi dasar dan unsur-unsurnya lebih banyak disepakati. Pembelajaran
seperti ini dapat dilihat di negara-negara maju yang sudah mengembangkan
pembelajaran kontekstual ini dengan berbagai nama.
1
Republik Indonesia, Undang Undang Sisdiknas, Citra Umbara: Bandung, 2006, hal.5.
http://www.m-edukasi.web.id/2011/12/pengertian-pembelajaran-kontekstual-ctl.html
(diunduh tanggal 29 September 2013, pukul 19:43).
2
9
2.1.2. Penerapan Pembelajaran Kontekstual
a.
Perencanaan Pembelajaran
Menurut pendapat Arthur W. Steller yang dikutip oleh Hamzah B. Uno,
mengemukakan perencanaan sebagai “hubungan antara apa yang ada sekarang
(what is) dengan bagaimana seharusnya (what shoul be) yang bertalian dengan
kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber.”3
Bagaimana seharusnya mengacu pada masa yang akan datang. Perencanaan
pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
proses pembelajaran atau interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber
belajar
pada
suatu
lingkungan
belajar.
Kegiatan
perencanaan
pembelajaran oleh guru meliputi penyusunan perangkat pembelajaran antara lain:
Program Tahunan, Program Semester, Silabus, Rencana Pembelajaran, Buku
Siswa serta Instrumen Evaluasi, yang mengacu pada format pembelajaran
kontekstual.
b.
Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran yang mengacu pada pendekatan kontekstual
dimana proses belajar mengajar didominasi oleh aktivitas siswa, sedangkan guru
hanya sebagai fasilitator bagi siswa dalam menemukan suatu konsep atau
memecahkan suatu masalah. Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan
didalam kelas, tetapi juga dilaksanakan diluar kelas atau lingkungan sekitar
dengan menggunakan berbagai alat pembelajaran yang efektif dan menggunakan
3
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, Bumi Aksara: Jakarta, 2006, hal.1.
10
strategi pengajaran dengan pendekatan kontekstual. Didalam pembelajaran
kontekstual sumber belajar tidak hanya berasal dari guru tetapi dari berbagai
sumber, seperti buku paket, media masa, lingkungan dan lain-lain.
c.
Evaluasi Pembelajaran
Kegiatan evaluasi dalam pembelajaran kontekstual mengarah pada prinsip
penilaian yang sebenarnya terjadi. Kegiatan evaluasi dilaksanakan selama dan
sesudah proses pembelajaran, dengan menggunakan berbagai cara dan berbagai
sumber yang mengukur semua aspek pembelajaran, yaitu : proses, kinerja, dan
produk.
2.1.3. Prinsip Penerapan Pembelajaran Kontekstual
Guru harus memegang kuat beberapa prinsip pembelajaran dalam
menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual :
“1. Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran mental
sosial.
1. Membentuk kelompok belajar yang saling bergantung.
2. Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran yang
mandiri.
3. Mempertimbangkan keragaman siswa.
4. Mempertimbangkan multi intelegensi siswa.
5. Menggunakan teknik-teknik bertanya untuk meningkatkan
pembelajaran siswa, perkembangan masalah, dan keterampilan
berfikir tingkat tinggi.
6. Menerapkan penilaian authentic.”4
4
http://www.sekolahdasar.net/2011/12/prinsip-pembelajaran-kontekstual.html (diunduh
tanggal 29 September 2013, pukul 19:05).
11
2.1.4. Metode Pembelajaran
Proses pembelajaran diharapkan guru memilih metode-metode dari sekian
banyak metode yang telah ditemukan oleh para ahli, sebelum guru tersebut
menyampaikan materi pengajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran yang dimaksud adalah “sasaran yang hendak dicapai pada akhir
pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa.”5
Metode pembelajaran merupakan “cara melakukan atau menyajikan,
mengurai, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai
tujuan tertentu”6 tetapi tidak setiap metode yang digunakan sesuai dengan
pencapaian tujuan pembelajaran tertentu. Metode yang digunakan tidak boleh
monoton dalam setiap pembelajaran.
2.1.5. Hasil Pembelajaran
Hasil pembelajaran merupakan “semua efek yang dapat dijadikan sebagai
indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran dibawah kondisi
yang berbeda.”7 Penggunaan metode pembelajaran dibawah kondisi pembelajaran
yang berbeda dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: “1. Keefektifan
(effectiveness), 2. Efisiensi (efficiency), daya tarik (appeal).”8
5
Martinis Yamin. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Gaung Persada Press:
Jakarta, 2007, hal. 133.
6
Ibid., hal. 138.
7
Hamzah B. Uno, Op.cit., hal. 16.
8
Ibid., hal. 21.
12
Keefektifan pembelajaran diukur dengan tingkat pencapaian. Empat aspek
penting yang dapat dipakai untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran,
yaitu: kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau sering disebut dengan
tingkat kesalahan, kecepatan untuk kerja, tingkat belajar, tingkat retensi dari apa
yang dipelajari. Efisiensi pembelajaran diukur dengan rasio antara keefektifan dan
jumlah waktu yang dipakai untuk belajar dan atau jumlah biaya pembelajaran
yang
digunakan.
Daya
tarik
pembelajaran
diukur
dengan
mengamati
kecenderungan siswa untuk tetap belajar. Hasil pembelajaran bisa berupa hasil
nyata (actual outcomes) dan hasil yang diinginkan (desired outcomes). Actual
outcomes adalah hasil yang nyata dicapai dari penggunaan suatu metode dibawah
kondisi tertentu, sedangkan desired outcomes, yakni tujuan yang ingin dicapai,
yang sering mempengaruhi keputusan perancang pembelajaran dalam melakukan
pilihan metode yang sebaiknya digunakan. Hasil belajar yang dicapai siswa
melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
“• Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi
belajar intrinsik pada diri siswa. siswa tidak mengeluh dengan
prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk
memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah
dicapai.
• Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu
kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang
tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana
mestinya.
• Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan
tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk
mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar
sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
• Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh
(komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau
13
wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik
(keterampilan atau perilaku).
• Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan
mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang
dicapainyamaupun nilai dan mengendalikan proses dan usaha
belajarnya.”9
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu:
“1. Faktor Intern.
Faktor interen adalah faktor yang berasal dari dalam, meliputi tiga
faktor yaitu: jasmani, psikolok, dan kelelahan.
a) Faktor jasmaniah meliputi: kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologis meliputi: intelegensi, minat, perhatian, bakat,
motif, kematangan, dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan berupa kelelahan jasmani dan rohani.
Kelelahan ini dapat diatasi dengan tidur, istirahat, penguasaan
fariasi dalam belajar, dsb.
2. Faktor Ekstern.
Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar meliputi tiga
faktor yaitu: keluarga, sekolah, dan masyarakat.
a) Faktor keluarga meliputi: cara orang tua mendidik, relasi
antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang
kebudayaan.
b) Faktor sekolah meliputi: metode belajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran,
keadaan gedung.
c) Faktor masyarakat meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat,
media masa, teman bergaul, dan kehidupan masyarakat.”10
2.1.6. Strategi Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual dapat dilaksanakan dalam beberapa model atau
teknik pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru, yaitu :
9
http://www.scribd.com/doc/51282702/penertian-hasil-belajar-menurut-para-ahli
(diunduh tanggal 17 Mei 2014, pukul 19:37)
10
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta: Jakarta,
2003, hal.54.
14
1. Pengajaraan Berbasis Masalah
“Pengajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), yaitu
suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang
berfikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi
pelajaran.”11
Pengajaran berbasis masalah digunakan agar siswa berfikir tingkat
tinggi dalam suatu situasi masalah, yang termasuk didalamnya bagaimana
belajar.
2. Pengajaran Kooperatif
Pengajaran kooperatif adalah pembelajaran yang mengharuskan siswa
untuk bekerja dalan suatu tim untuk menyelesaikan masalah, menyelesaikan
tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk tujuan bersama.
“David dan robert johnson mendefinisikan cooperatif learning
adalah a teaching strategy in which small teams, each with
students of different levels of ability, use a variety of learning
activities to improve their understanding of a subject (setrategi
pembelajaran dalam bentuk kelompok-kelompok kecil dimana
setiap siswa memiliki tingkat kemampuan berbeda, dengan
menggunakan berbagai macam aktivitas belajar untuk
meningkatkan pemahaman terhadap materi).”12
3. Pengajaran Berbasis Inkuiri
“Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk
11
http://www.kajianpustaka.com/2013/08/pembelajaran-kontekstual.html
(diunduh tanggal 29 september 2013, pukul 20:58).
12
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/10/pengertian-cooperativelearning.html?m=1 (diunduh tanggal 29 September 2013, pukul 20:35).
15
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan.”13
Proses berfikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab
antara guru dan siswa. Belajar dengan mengemukan sesuatu mempunyai
banyak keuntungan. Siswa ingin mengetahui dengan pembelajaran inkuiri,
karena pembelajaran ini akan motivasi siswa untuk melanjutkan pekerjaannya
sampai mereka menemukan jawabannya.
4. Pengajaran Berbasis Proyek atau Tugas
“Belajar Berbasis Proyek/Tugas (Project Based Learning), yaitu suatu
pendekatan komperhensif dimana lingkungan belajar siswa (kelas)
didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah
autentik termasuk pendalaman dari suatu topik mata pelajaran, dan
melaksanakan tugas bermakna lainnya.”14
Dengan pendekatan pengajaran bekerja secara ini agar siswa bekerja
secara mandiri dalam membentuk pembelajaran dan membawanya kedunia
nyata.
5. Pengajaran Autentik
“Pengajaran autentik yaitu pendekatan pengajaran yang
memperkenalkan siswa untuk mempelajari konteks bermakna.”15
Dengan begitu siswa akan belajar seperti mengumpulkan informasi,
menghitung, menulis dan berbicara dalam konteks kehidupan nyata.
13
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Perenada Media Grup: Jakarta, 2007, hal. 194.
14
http://www.kajianpustaka.com/2013/08/pembelajaran-kontekstual.html
(diunduh tanggal 29 september 2013, pukul 21:48).
15
Ibid.
16
2.2.
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
2.2.1. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang mengharuskan siswa
untuk bekerja dalam suatu tim untuk menyelesaikan masalah, menyelesaikan
tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk tujuan bersama.
“David dan robert johnson mendefinisikan cooperatif learning
adalah a teaching strategy in which small teams, each with students
of different levels of ability, use a variety of learning activities to
improve their understanding of a subject (setrategi pembelajaran
dalam bentuk kelompok-kelompok kecil dimana setiap siswa
memiliki tingkat kemampuan berbeda, dengan menggunakan
berbagai macam aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman
terhadap materi).”16
Disamping itu “cooperative learning disebut sebagai sistem pembelajaran
gotong royong. Dalam sistem pembelajaran ini, guru hanya bertindak sebagai
fasilitator.”17 Melalui cooperative learning siswa didorong untuk bekerja sama
secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya masing-masing. Kerjasama
disini adalah setiap anggota kelompok harus saling bantu yang pandai membantu
yang kurang pengetahuanya, dan kegagalan individu adalah kegagalan kelompok
begitu pula sebaliknya. Anggota kelompok harus mempunyai tanggung jawab
yang sama.
Tujuan pembelajaran kooperatif akan tercapai melalui enam fase atau
langkah utama yang terlibat dalam pembelajaran yang menggunakan model
cooperative learning, yaitu:
16
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/10/pengertian-cooperativelearning.html?m=1 (diunduh tanggal 29 September 2013, pukul 20:35).
17
Anita Lie, Op. cit., hal. 12.
17
1) Pelajaran dimulai dengan guru membahas tujuan-tujuan
pembelajaran dan membangkitkan motivasi belajar.
2) Fase ini diikuti oleh persentasi informasi, sering kali dalam
bentuk teks daripada ceramah.
3) Siswa kemudian diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok
belajar.
4) Dalam langkah berikutnya siswa dibantu guru, bekerja bersamasama untuk menyelesaikan tugas-tugas interdependen.
5) Persentasi akhir kelompok atau menguji segala yang sudah
dipelajari siswa.
6) Memberi pengakuan pada usaha kelompok maupun individu.”18
2.2.2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif antara lain:
“Pembelajaran secara tim. Pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai
tujuan. Setiap anggota tim harus mampu membuat setiap siswa
belajar.
1) Didasarkan pada Managemen kooperatif. Managemen memiliki
tiga fungsi, yaitu: (a) fungsi manajemen sebagai perencanaan
pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkahlangkah pembelajaran yang sudah ditetapkan, (b) fungsi
manajemen sebagai organisasi, menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang sudah
matang agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif, (c)
fungsi manajemen sebagai kontrol, menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan
baik melalui bentuk tes maupun non-tes.
2) Kemauan untuk bekerja sama. Keberhasilan pembelajaran
kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh
karenanya kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan
dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik
pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang
optomal.
3) Keterampilan bekerja sama. Keterampilan bekerja sama
dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran
secara kelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong
untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi
18
Richard I. Arends, Op. cit., hal. 6.
18
dengan anggota lain dalam rangka
pembelajaran yang telah ditetapkan.”19
mencapai
tujuan
Berdasarkan karakteristik tersebut, siswa belajar dalam kelompok secara
bekerja sama, untuk menuntaskan materi belajarnya. Kelompok dibentuk dari
siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Penghargaan lebih
diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
2.2.3. Prosedur Pembelajaran Kooperatif
Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif pada dasarnya
terdiri atas empat tahap, yaitu:
“1. Penjelasan materi, tahap ini merupakan tahapan penyampaian
pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam
kelompok. Tujuan utama tahapan ini adalah pemahaman siswa
terhadap materi pokok pelajaran.
2. Belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru
memberikan penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok
yang telah dibentuk sebelumnya.
3. Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa
dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu
atau kelompok. Tes individu akan memberikan penilaian pada
kemampuan individu, sedangkan kelompok akan memberikan
penilaian pada kemampuan kelompoknya. Nilai setiap kelompok
memiliki nilai sama dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan nilai
kelompok adalah nilai bersama dalam kelompoknya yang
merupakan hasil kerja sama setiap anggota kelompoknya.
4. Pengakuan tim, adalah penetapan tim yang dianggap paling
menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan
penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim
untuk terus berprestasi lebih baik lagi.”20
19
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan profesionalisme guru,
Rajawali Pera: Jakarta, 2010, hal. 207-208.
20
Ibid., hal. 212-213.
19
2.2.4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Koperatif
Keunggulan cooperative learning sebagai sesuatu strategi pembelajaran,
yaitu:
“ a. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dan prestasi akademiknya.
b. Meningkatkan daya ingatan siswa.
c. Meningkatkan kepuasan siswa dengan pengalaman belajar.
d. Membantu dalam mengembangkan keterampilan berkomunikasi
secara lisan.
e. Mengembangkan keterampilan sosial siswa.
f. Meningkatkan rasa percaya diri siswa.
g. Membantu meningkatkan hubungan positif antar siswa.”21
Siswa dapat dilatih untuk mengembangkan keterampilannya dan
keaktifannya selama pembelajaran, baik aktif dalam hal bertanya ketika tidak
mengerti tentang materi, ataupun menggali informasi dari berbagai sumber, dan
kemudian menularkannya kepada siswa lain. Kelemahan dari cooperative
Learning yaitu:
“a. Pelajaran berkelompok membatasi siswa yang berkemampuan
tinggi dalam waktu belajar.
b. Dibandingkan pengajaran langsung oleh guru, bisa terjadi apa
yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai
oleh siswa.
c. Penilaian yang diberikan berdasarkan hasil kerja kelompok.”22
Cooperative learning membatasi siswa yang berkemampuan tinggi, yang
dimaksud yaitu siswa yang dianggap mempunyai kemampuan lebih mungkin akan
merasa terlambat oleh siswa yang kurang memiliki kemampuan dalam
penguasaan materi, yang mengakibatkan terganggunya kerjasama dalam
21
http://sunartoms.wordpress.com/2009/03/20/pengertian-cooperative-learning/ (diunduh
tanggal 28 Septenber 2013, pukul 20:09).
22
http://cucunuryani.blogspot.com/2011/08/pembelajaran-individual-dan.html (diunduh
tanggal 28 September 2013, pukul 20: 32).
20
kelompok. Penilaian didasarkan pada hasil kerja kelompok. Guru perlu menyadari
bahwa sebenarnya hasil yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
2.2.5. Model-Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif dapat dilaksanakan dalam beberapa model atau
teknik pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru.
“teknik-teknik yang dapat dipakai dalam pembelajaran model
cooperative learning adalah: Jigsaw, TAI, STAD, TGT (slavin 1990)
write Pair Square, Inside-Outside Circle, Round-Robin, NHT, Two
Stay Two Stray (kagan 1992), Group Investigation (Sharanet al),
Learning Together (Johnson et al 1990), Cooperative Controversy
(johnson and johnson 1987), Murder-mood, Understand, Recall,
Detect, Elaborate, Review (Hythecker et al 1988).”23
2.3.
Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS
2.3.1. Konsep dasar pembelajaran Tipe TSTS
Ciri khas dari pembelajaran ini adalah sebagai berikut: “kerja kelompok
secara heterogen, setelah selesai dua siswa dari masing-masing kelompok
bertamu ke kelompok lain, dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagi hasil kerja dan informasi ke tamu mereka dari kelompok lain, tamu
mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dengan melaporkan temuan
mereka dari kelompok lain, kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerjakerja mereka.”24
23
http://nesaci.com/pengertian-dan-macam-macam-model-pembelajaran-kooperatifcooperative-learning/ (diunduh tanggal 28 September 2013, pukul 20:55).
24
Anita Lie, Mempraktekkan cooperative learning di Ruang-ruang Kelas, PT Gramedia:
Jakarta, 2002, hal. 60-61.
21
Anggota kelompok memiliki tugas yang sama. Keberhasilan dalam
kelompok sangat diperhatikan, maka siswa yang pandai ikut membantu temannya
yang lemah dalam kelompok. Siswa yang pandai dapat mengembangkan
kemampuan dan keterampilannya, sedangkan siswa yang lemah akan terbantu
dalam memahami permasalahan yang disesuaikan dalam kelompok tersebut.
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe
TSTS, yaitu:
“1. Siswa belajar bekerja sama.
2. Bertanggung jawab.
3. Saling membantu memecahkan masalah.
4. Saling mendorong untuk berprestasi.
5. Melatih siswa agar dapat bersosialisasi dengan baik.”25
2.3.2. Persiapan Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS
Tahap persiapan, hal yang dilakukan guru adalah membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan
tugas siswa, dan peserta didik dikelompokkan dalam kelompok-kelompok yang
terdiri dari 4 siswa. Anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi
akademik siswa dan jenis kelamin.
“Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TSTS, yaitu:
1. Pembagian kelompok. Pada langkah ini guru membagi siswa
dalam kelompok-kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari
4 siswa.
2. Pemberian tugas. Di langkah kedua ini guru memberikan sub
pokok bahasan tertentu atau tugas-tugas tertentu kepada setiap
kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota
kelompoknya masing-masing.
25
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/03/model-pembelajaran-kooperatiftwo-stay-two-stray.html, (diunduh tanggal 28 September 2013, pukul 21:35).
22
3. Diskusi: Siswa mengerjakan tugas. Pada kegiatan ini siswasiswa di dalam setiap kelompok bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
4. Tinggal atau berpencar? Setelah setiap kelompok selesai
mengerjakan tugas yang diberikan maka setiap kelompok
menentukan 2 anggota yang akan stay (tinggal) dan 2 anggota
yang akan stray (berpencar) ke kelompok lain.
5. Berbagi. Pada langkah kelima ini, semua siswa saling berbagi
apa yang telah mereka kerjakan untuk menyelesaikan tugas dari
guru (catatan: siswa pada langkah ini saling menjelaskan,
presentasi, bertanya, dan melakukan konfirmasi, lalu mencatat
apa-apa yang didapatnya dari kelompok lain). Dua anggota
kelompok yang tinggal di dalam kelompok bertugas membagi
informasi dan hasil kerja mereka kepada 2 orang tamu dari
kelompok lain yang akan berkunjung ke kelompok mereka.
6. Diskusi kelompok. Tahap selanjutnya adalah semua anggota
kelompok kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa
yang mereka temukan dari kelompok lain.
7. Diskusi kelas. Setiap kelompok kemudian membandingkan dan
membahas hasil pekerjaan mereka semua dalam sebuah diskusi
kelas dengan fasilitasi oleh guru.”26
2.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Kooperatif Tipe TSTS
Model kooperatif tipe TSTS memiliki kelebihan sebagai berikut:
“1) Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan.
2) Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna.
3) Lebih berorientasi pada keaktifan.
4) Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya.
5) Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa.
6) Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.
7) Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar.
Sedangkan kekurangan dari model ini adalah:
1) Membutuhkan waktu yang lama.
2) Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok.
3) Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan
tenaga).
4) Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.”27
26
Ibid, http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/03/model-pembelajarankooperatif-two-stay-two-stray.html.
23
2.4.
Mata Pelajaran Ekonomi
2.4.1. Pengertian Ekomoni Menurut Para Ahli
Kata ekonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu: oikos yang berarti
rumah tangga dan nomos yang berarti ilmu. Ekonomi berarti ilmu yang mengatur
rumah tangga, sedangkan secara umum ekonomi berarti suatu bidang ilmu tentang
pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Mata pelajaran ekonomi adalah salah satu mata pelajaran bagian dari satu
bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang membicarakan tentang aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap
barang dan atau jasa. Seorang guru ekonomi harus dapat menggambarkan secara
langsung materi-materi yang diberikan dengan keadaan perekonomian saat ini.
“Menurut P.A. Samuelson: Ilmu ekonomi adalah suatu studi
mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan,
dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan
sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam
berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan atau
jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang
dan dimasa akan datang, kepada berbagai individu dan golongan
masyarakat.28
Menurut Abraham Maslow Ekonomi adalah salah satu bidang
pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas
kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber
27
http://tri-bowop.blogspot.com/2012/01/model-kooperatif-tipe-two-stay-two.html
(diunduh pada tanggal 30 September 2013, pukul 17:21).
28
http://www.pengertianahli.com/2013/08/pengertian-ekonomi-menurut-para-ahli.html
(diunduh tanggal 30 September 2013, pukul 20:24).
24
ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu
dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.”29
Mata pelajaran ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan
peristiwa dan masalah ekonomi dan kehidupan sehari-hari
terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga,
masyarakat dan negara.
2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep
ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.
3. Bentuk sikap bijak, rasional, dan bertanggung jawab dengan
memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi,
manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri,
rumah tangga, masyarakat, dan negara.
4. Membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilainilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik
dalam skala nasional maupun internasional.30
Mata pelajaran ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan
yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi dilingkungan kehidupan
terdekat hingga lingkungan terjauh, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
“1. Perekonomian.
2. Ketergantungan.
3. Spesialisasi dan pembagian kerja.
4. Perkoperasian.
5. Kewirausahaan.
6. Akuntansi dan manajemen.”31
29
http://carapedia.com/pengertian_definisi_ekonomi_menurut_para_ahli_info501.html
(diunduh tanggal 30 September 2013, pukul 20:55).
30
Ibid., http://www.pengertianahli.com/2013/08/pengertian-ekonomi-menurut-paraahli.html.
31
Ibid., http://www.pengertianahli.com/2013/08/pengertian-ekonomi-menurut-paraahli.html.
25
2.4.2. Kompetensi Dasar Mengenal Jenis Produk Dalam Bursa Efek
A.
Definisi Pasar Uang
Pasar Uang adalah suatu tempat dimana akan bertemunya pemilik jangka
pendek dapat menawarkan kepada calon peminjam dana yang membutuhkannya
baik secara langsung ataupun melalui perantara. Pasar uang terdiri dari permintaan
dan penawaran Uang. Penawaran Uang disini adalah jumlah uang yang beredar di
dalam masyarakat, yaitu yang terdiri dari uang kartal dan uang Giral, sedangkan
Permintaan Uang adalah keseluruhan jumlah uang yang ingin dipegang oleh suatu
perusahaan maupun masyarakat, atau bisa juga disebut sebagai kebutuhan
masyarakat akan uang tunai.

Ciri-ciri Pasar Uang
1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang
mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.

Pelaku Pasar Uang
1. Bank
2. Yayasan
3. Dana Pensiun
4. Perusahaan Asuransi
5. Perusahaan-perusahaan besar
6. Lembaga Pemerintah
7. Lembaga Keuangan lain
8. Individu Masyarakat
26

Kebutuhan Adanya Pasar Uang
Alasan kenapa pasar uang dibutuhkan dalam sistem perekonomian adalah
banyaknya perusahaan serta individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai
antara inflows dan outflows, misalnya, perusahaan melakukan penagihan dari
klien pada periode tertentu dan pada waktu yang lain ia harus mengeluarkan uang
untuk menutupi biaya operasionalnya, untuk mengatasi masalah tersebut
(perusahaan pada saat kasnya mengalami defisit), maka perusahaan tersebut
sementara dapat memasuki pasar uang sebagai peminjam dengan mencari
lembaga keuangan atau pihak lain yang memiliki surplus (kelebihan) dana.
Perusahaan yang mengalami surplus dana, maka perusahaan tersebut menjadi
kreditor dalam pasar uang untuk memperoleh pendapatan daripada membiarkan
dananya tak terpakai atau idle.
Mekanisme Pasar Uang
Pasar Uang berbeda dengan Pasar Modal yang tradingnya dilakukan
melalui Bursa atau Stock Exchange, Pasar Uang sifatnya abstrak, tidak ada tempat
khusus seperti halnya dengan Pasar Modal, transaksi pada Pasar Uang dilakukan
secara OTC (Over The Counter Market), dilakukan oleh setiap peserta (partisipan)
melalui Desk atau Dealing Room masing-masing peserta.

FUNGSI PASAR UANG
1. Perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek.
2. Penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek.
3. Sumber pembiayaan bagi perusahan untul melakukan investasi.
27
4. Perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka
pendek kepada perusahaan di Indonesia.
Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanya kebutuhan
untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus
segera dipenuhi. Pasar uang merupakan sarana alternatif khususnya bagi lembagalembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan, dan peserta-peserta
lainnya, baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun dalam
rangka melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditasnya.
Pasar uang juga merupakan sarana pengendali moneter (secara tidak
langsung) oleh otoritas moneter dalam melaksanakan operasi terbuka, karena di
Indonesia pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral yaitu Bank
Indonesia dilakukan melalui pasar uang dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagai instrumennya.

PESERTA PASAR UANG
1. Lembaga keuangan
2. Perusahaan besar
3. Lembaga pemerintah, dan
4. Individu-individu

TUJUAN PASAR UANG
Pihak yang membutuhkan dana :
1. Memenuhi kebutuhan jangka pendek
2. Memenuhi kebutuhan likuiditas
28
3. Memenuhi kebutuhan modal kerja
4. Mengalami kalah keliring
Pihak yang menanamkan dana :
1. Memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu
2. Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan
3. Spekulasi

JENIS-JENIS RISIKO INVESTASI DALAM PASAR UANG
1.
Risiko pasar (interest-rate risk)
2.
Risiko reinvestment
3.
Risiko gagal bayar
4.
Risiko inflasi
5.
Risiko valuta (currency or exchange rate risk)
6.
Risiko politik
7.
Marketability atau Liquidity risk
Jenis-jenis Resiko Investasi di Pasar Keuangan:
a. Resiko Pasar (interest rate risk), yaitu resiko yang berkaitan dengan turunnya
harga surat berharga (dan tingkat bunga naik) mengakibatkan investor
mengalami capital loss.
b. Resiko Reinvestment, yaitu resiko terhadap penghasilan-penghasilan suatu
aset finansial yang harus di re-invest dalam aset yang berpendapatan rendah
(resiko yang memaksa investor menempatkan pendapatan yang diperoleh dari
29
bunga kredit atau surat-surat berharga ke investasi yang berpendapatan
rendah akibat turunnya tingkat bunga.
c. Resiko Gagal Bayar (default risk atau credit risk), yaitu resiko yang terjadi
akibat peminjam (debitur) tidak mampu memenuhi kewajibannya sesuai
dengan yang diperjanjikan.
d. Resiko Inflasi (resiko daya beli atau purchasing power risk). Untuk
menghadapi hal tersebut kreditur biasanya berusaha mengimbangi proyeksi
inflasi dengan mengenakan tingkat bunga yang lebih tinggi.
e. Resiko Valuta (currency risk atau exchange rate risk).
f. Resiko Politik, ini berkaitan dengan kemungkinan adanya perubahan
ketentuan
perundangan
yang
berakibat
turunnya
pendapatan
yang
diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi kerugian total dari
modal yang diinvestasikan.
g. Marketability atau Liquidity Risk, ini dapat terjadi apabila instrument pasar
uang yang dimiliki sulit untuk dijual kembali sebelum jatuh tempo. Sulitnya
menjual kembali surat berharga tersebut memberi resiko untuk tidak dapat
mencairkan kembali instrument pasar uang dalam bentuk uang tunai pada saat
membutuhkan likuiditas sebelum jatuh tempo.

INSTRUMEN PASAR UANG
1. Interbank call money
2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
3. Sertifikat Deposito
4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
30
5. Banker’s Acceptance
6. Commercial Paper
7. Treasury Bills
8. Repupuchase Agreement
Pasar Modal
Pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli
surat-sutat berharga (efek) jangka panjang
berdasarkan
Tujuan Pendirian Pasar Modal
• Untuk menghimpun dan mengerahkan dan
dari masyarakat guna membiayai
pembangunan.
• untuk memperluas dan mempercepat
partisipasi masyarakat dalam
pemilikansaham maupun obligasi.
Manfaat adanya pasar modal
• mempermudah pengusaha mendapatkan
modal yang sehat dan tidak begitu mengikat.
• membantu pemerintah dalam usaha
menghimpun danmengarahkan dana
masyarakat untuk membiayai pembangunan
nasional.
Instrumen/produk bursa efek
Terdiri atas
Saham biasa
•Untuk menghimpun,
mengerahkan dana dari
masyarakat guna
membiayai
pembangunan.
• untuk memperluas dan
mempercepat partisipasi
masyarakat dalam
pemilikan saham
maupun obligasi
Oblogasi
Surat pengakuan
hutang dari
perusahaan dengan
kesanggupan untuk
mengembalikan
pokok hutang dan
bunga secara periodik
pada waktu yang telah
ditentukan.
Bukti right
Surat bukti emiten untuk menambah
saham yang beredar guna menambah
modal perusahaan tanpa merugikan
pemegang saham yang ada
Saham istimewa
Gabungan
(hybrid) antara
saham biasa dan
obligasi
Reksadana
Sarana atau
alat untuk
menghimpun
dana dari
pemodal dan
diinvestasikan
dalam bentuk
kumpulan
suraat berharga
Waran
Surat hak untuk membeli saham biasa pada
wakyu dan harga yang sudah ditentukan.
Skema 2.1. Pasar Modal
31
Pasar Modal
Pasar modal (capital market ) adalah pasar yang mempertemukan antara
penjual dan pembeli dana jangka panjang, baik dalam bentuk utang maupun
modal sendiri.
Menurut Kepres No 52 tahun 1976 yang dimaksud dengan bursa adalah “
gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan
perdagangan effek” dan dana yang diperjual belikan di pasar modal meliputi
saham, obligasi surat berharga (hipotik) kredit penanaman modal jangka panjang,
sertifikat yang dikeluarkan oleh PT Danareksa dan tanda penyertaan modal pada
perseroan terbatas.
Hugh T. Parick dkk mendefinisikan pasar modal dalam tiga defisini yaitu
definisi luas, menengah dan sempit:
a.
Pengertian luas.
Pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi
termasuk bank-bank komersial dan semua perantara dibidang keuangan serta
surat-surat berharga jangka panjang dan jangka pendek, primer dan tidak
langsung.
b.
Pengertian menengah
Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga
yang memperdagangakan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu
lebih dari satu tahun) termasuk saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotek dan
tabungan serta deposito berjangka.
32
c.
Pengertian sempit.
Pasar modal adalah pasar terorganisasi yang memperdagangakan saham-
saham dan obligasi dengan memakai jasa makelar, komisioner dan underwriter.
B.
Instrumen yang Diperdagangkan di Pasar Modal
Instrumen pasar modal adalah semua surat-surat berharga (sekuritas) yang
diperdagangkan di pasar bursa, instrumen pasar bursa bersifat jangka panjang.
Instrumen pasar modal terdiri dari saham, obligasi dan sertifikat Danareksa yang
merupakan komoditi yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia sebagai
berikut:
1. Saham adalah tanda bukti penyertaan modal atau bukti kepemilikan seseorang
atau badan dalam suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas.
Pemilik saham mempunyai hak-hak sebagai berikut;
1. Mendapat deviden yaitu bagian keuntungan perusahaan untuk pemilik
saham.
2. Mengeluarkan hak suara dalam rapat umum pemegang saham
3. Mempunyai hak seperti bonus, klaim
4. Peningkatan nilai modal atau selisih nilai yang mungkin ada apabila saham
dijual oleh pemiliknya dengan harga yang lebih tinggi (capital gain)

Saham yang diperdagangakan di pasar bursa adalah:
a. Saham biasa (common stock), yaitu saham yang pemegangnya tidak
memperoleh hak istimewa pada saat perusahaan dilikuidasi.
b. Saham preferen (preferred stock), yaitu saham yang diberikan atas
hak untuk mendapatkan deviden dan atau bagian kekayaan pada
33
pemegangnya lebih dahulu dari pemegang saham biasa pada saat
perusahaan dilikuidasi.
2. Obligasi adalah tanda utang yang dikeluarkan perusahaan atau pemerintah
kepada masyarakat. Obligasi merupakan selembar kertas yang menyatakan bahwa
pemilik kertas tersebut telah membeli utang perusahaan yang menerbitkan
obligasi.

Obligasi yang diperdagangkan dikelompokkan menjadi:
a. Corporat Bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
b. Government Bond atau Treasury Bond, yaitu
obligasi yang
diterbitkan oleh pemerintah.
c. Municipal Bond, yaitu obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah
untuk membiayai proyek tertentu di daerah

Pemilik obligasi memiliki hak-hak sebagai berikut:
a. Hak atas pembayaran bunga
b. Hak pelunasan utang dan
c. Peningkatan nilai modal apabila obligasi dijual kembali
3. Bukti Right (Right Issue)
Bukti right adalah efek yang memberikan hak kepada pemegang saham
lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi
dan harga tertentu. Hak dalam right sering disebut juga preemtive right, yaitu
suatu hak untuk menjaga proporsi kepemilikan pemegang saham lama di suatu
perusahaan berkaitan dengan pengeluaran saham baru.
34
4. Waran (Warrant)
Waran merupakan opsi jangka panjang yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli saham atas nama dengan harga tertentu. Masa
berlaku waran dimulai sejak tanggal pencatatan waran di bursa efek, sampai
tanggal terakhir pelaksanaan penebusan waran. Berdasarkan sifatnya waran
memiliki karakteristik yang sama dengan saham biasa. Harga waran pada
umumnya dipengaruhi juga oleh harga saham.
5. Sertifikat PT Danareksa
Surat berharga pengganti dari sekumpulan surat berharga lain. Reksadana
(Mutual Funds)
Dilihat dari sifatnya reksadana dibagi menjadi dua, yaitu
reksadana terbuka (open-ended mutual funds) dalam reksadana tertutup (closeended mutual funds). Reksadana terbuka, saham yang sudah diterbitkan dapat
ditarik atau dibeli kembali dengan nilai transaksi yang didasarkan pada net asset
value. Reksadana tertutup, jumlah surat berharga yang diterbitkan terbatas, dan
surat brharga tersebut tidak dapat ditarik oleh perusahaan reksadana.
Di Indonesia, munculnya reksadana dipelopori oleh PT Danareksa yang
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada dalam binaan
Departemen Keuangan.
Pemilik sertifikat dana reksa memiliki hak-hak sebagai berikut:
a. Deviden yang dibayar secara berkala
b. Peningkatan nilai modal apabila sertifikat dijual kembali
c. Hak menjual kembali kepada PT Danareksa
35
C.

Tujuan Pasar Modal
Beberapa tujuan didirikan pasar modal di Indonesia diantaranya adalah:
a.
Menghimpun dan mengerahkan dana dari masyarakat terutama dana-dana
jangka panjang untuk membiayai pembangunan dan perkembangan
ekonomi, dengan jalan mengikut sertakan masyarakat dalam kepemilikan
perusahaan memelaui pembelian saham atau obligasi
b.
Memperluas dan mempercepat partispasi pembangunan masyarakat
melalui
kepemilikan
saham,
obligasi
dan
surat-surat
berharga
lainnya dalam rangka untuk pemerataan pendapatan.
D.
Fungsi Pasar Modal
Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu Negara,
karena pasar modal menjalankan dua fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi ekonomi
Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar
modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu
pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang
memerlukan dana (issuer).
b. Fungsi keuangan
Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena pasar
modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan
atau laba (retur) bagi pemilik dana sesuai dengan karakteristik investasi
yang dipilih.
36
E.
Manfaat Pasar Modal
Manfaat pasar modal dapat dirasakan oleh pemilik modal (investor), emiten,
pemerintah dan lembaga penunjang.
a. Manfaat Pasar Modal bagi Insvestor

Mendapatkan keuntungan deviden bagi pembeli saham dan bunga bagi
pembeli obligasi sehingga akan meningkatkan pendapatan

Keuntungan dari adanya peningkatan harga saham sehingga akan
mendapatkan capital gain.

Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi, hal ini
tercermin dari meningkatnya harga saham.

Memiliki perusahaan sehingga mempunyai hak suara yang dapat
menentukan majunya perusahaan. Yaitu mempunyai hak suara dalam
RUPS bagi pemilik saham, mempunyai RUPO bila pemegang obligasi.

Menjual belikan saham sehingga dapat meningkatkan keuntungan atau
mengurangi resiko.

Melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk mengurangi resiko
b. Manfaat Pasar Modal bagi Pemerintah

Mendorong laju pembangunan ekonomi

Mendorong meningkanya investasi yang dilakukan oleh masyarakat

Meringankan beban anggaran pemerintah

Menciptakan perluasan kesempatan kerja.

Memperkecil Debt Service Ratio (DSR)
37
c. Manfaat bagi masyarakat

Dana modal akan berkembang mengikuti perkembangan ekonomi

Pemodal, wirausaha akan menarik manfaat dari pengelolaan dana yang
menguntungkan

Dengan membagi resiko , maka akan mendapat keuntungan yang cukup
d. Manfaat bagi Pemilik Saham

Tidak ada pengusutan fiskal terhadap asal-usul uang pembelian saham

Pembelian saham tidak dapat dipergunakan sebagai dasar pengenaan pajak

Pajak atas bunga, deviden, royalty diberikan keringanan

Tidak ada penagihan atas pajak perseroan dari hasil penerimaan bunga,
hadiah.
e. Manfaat bagi pemilik sertifikat dana

Harga pembelian dijamin minimal sebesar harga nominal

Dana dijamin tidak terkena akibat hukum yang mungkin diderita oleh
perusahaan.
f. Manfaat Pasar Modal bagi Emiten

Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi berkurang

Resiko finansial yang ringan karena kepada pemilik saham diberikan
deviden yang besarnya tergantung pada keuntungan perusahaan

Tidak dikaitkan dengan kekayaan sebagai jaminan

Jumlah dana yang terkumpul bisa berjumlah besar

Perusahaan dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana
38

Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Dana dapat diterima pada saat pasar perdana selesai

Solvabilitas perusahaan tinggi dapat mempertinggi citra perusahaan

Profesionalisme dalam manajemen meningkat
F. Keuntungan dan Risiko di Pasar Modal
Beberapa keuntungan yang menjanjikan dari transaksi di pasar modal :
1. Capital Gain, yaitu selisih nilai jual yang lebih tinggi dari nilai beli saham.
2. Dividen, yaitu keuntungan perusahaan yang akan dibagikan kepada
pemegang saham.
3. Nilai saham yang terus meningkat.
4. Saham dapat dijadikan agunan/jaminan dalam mengajukan kredit ke bank.
Beberapa risiko kerugian dari transaksi di pasar modal :
1. Capital Loss, yaitu kerugian dari hasil jual beli saham dimana nilai jual
lebih rendah dari nilai beli saham.
2. Opportunity Loss, yaitu kerugian berupa selisih suku bunga deposito
dikurangi total hasil yang diperoleh dari investasi saham.
3. Kerugian karena perusahaan dilikuidasi karena nilai likuidasinya lebih
rendah dari harga beli saham.
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem
atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain
dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Lembaga yang dapat
menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai bursa efek adalah perseroan yang telah
39
memperoleh izin usaha dari Bapepam. Persyaratan dan tata cara perizinan bursa
efek diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Bursa efek didirikan dengan tujuan menyelenggarakan perdagangan efek
yang teratur, wajar, dan efisien, mengingat perdagangan tersebut menyangkut
dana masyarakat yang diinvestasikan dalam efek. Penyelenggaraan kegiatan bursa
efek hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam,
dalam rangka mencapai tujuan tersebut, bursa efek wajib menyediakan sarana
pendukung dan mengawasi kegiatan anggota bursa efek. Rencana anggaran
tahunan dan penggunaan laba bursa efek wajib disusun sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Bapepam.
2.5. Kerangka Berfikir
Keberhasilan proses pembelajaran tentunya tidak lepas dari peran guru
sebagai salah satu sumber belajar. Peran guru sebagai sumber belajar sangat
penting dimana guru harus menguasai materi pelajaran/bahan ajar. Guru harus
lebih banyak memiliki bahan referensi, hal ini untuk menjaga agar guru memiliki
pemahaman yang jauh lebih baik tentang materi yang akan diajarkan.
Pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam
bursa efek adalah melalui pengajaran kooperatif tipe TSTS, dimana pendekatan
ini didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada
proses berfikir secara kritis sehingga dalam kerja kelompok siswa salinh berbagi
tugas, saling membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota kelompok
40
dapat memahami materi yang dibahas. Pemanfaatan pengajaran kooperatif tipe
TSTS siswa akan lebih mudah memahami dan menguasai materi pada mata
pelajaran ekonomi kompetensi dasar mengenal jenis produk dakam bursa efek,
siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, hasil belajar siswa
meningkat, siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga suasana
kelas menjadi lebih menarik dan tidak membosankan sehingga dapat
mempengaruhi hasil belajarnya dan sebagian besar siswa nilainya mencapai
KKM.
Penggunaan pendekatan mengajar yang tepat untuk siswa, maka guru
dapat merancang pembelajaran yang bermanfaat untuk mengaktifkan siswa,
meningkatkan kreatifitas dan mendorong semangat dan minat siswa dalam proses
belajar sehingga memberikan kesempatan yang luas kepada siswa secara aktif dan
kreatif untuk mencapai kompetensi dasar yang diharapkan. Proses belajar
mengajar lebih berkualitas dilihat dari berbagai aspek diantaranya siswa
termotivasi, terbimbing, lebih aktif dan kreatif serta situasi dan kondisi
pembelajaran yang menyenangkan.
Alur kerangka berfikir yang ditujukan untuk mengarahkan jalannya
penelitian agar tidak menyimpang dari pokok-pokok permasalahan, maka
kerangka pemikiran dilukiskan dalam sebuah gambar skema agar peneliti
mempunyai gambaran yang jelas dalam melakukan penelitian.
41
Pra siklus
KONDOSI
AWAL
Guru : masih menggunakan
metode ceramah
Hasil belajar siswa
masih rendah <
KKM (71)
Siklus I:
TINDAKAN
Menerapkan
pengajaran kooperatif
tipe TSTS
Menerapkan
pengajaran
kooperatif tipe TSTS. Ada
peningkatan ≥ KKM(71)
Siklus II:
KONDISI
Menerapkan
AKHIR
pengajaran
kooperatif tipe TSTS. Ada
peningkatan ≥ KKM (71)
diharapkan tuntas.
Penerapan pengajaran kooperatif tipe TSTS pada mata pelajaran
ekonomi kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam bursa efek,
siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Grobogan meningkat ≥ KKM
(71) dengan ketuntasan klasikal ≥ 80% dari jumlah siswa dalam kelas
tersebut.
2.6. Hipotesis Tindakan
Penggunaan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
metode pengajaran kooperatif tipe TSTS dapat membuat peserta didik kelas XI
IS2 menunjukkan perubahan yang positif berupa:
42
1. Peningkatan hasil belajar akademik stuktural yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas akademiknya.
2. Peningkatan aktivitas dalam pembelajaran. Keaktifan yang dimaksudkan
antara lain penerimaan, partisipasi, penentuan sikap, organisasi, penentuan
pola hidup.
43
Download