BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan definisi maupun teori yang di jadikan landasan berpikir penulis dalam melakukan penelitian berkaitan dengan topik persepsi rasa aman pada pengguna media sosial Facebook. Berikut penjelasan yang akan penulis ceritakan dalam bab ini yaitu pengertian persepsi, definisi rasa aman, persepsi rasa aman, media sosial Facebook dan persepsi rasa aman pengguna Facebook. 2.1 Pengertian Persepsi Persepsi berasal dari serapan bahasa Inggris yaitu perception yang diartikan penarikan suatu kesimpulan bagaimana seseorang melihat atau memahami sesuatu (Leavit dalam Sobur, 2003). Sedangkan menurut kamus lengkap psikologi, persepsi adalah proses mengetahui, mengenal objek melalui bantuan indera (Chaplin, 2006:358). Dalam pembentukan persepsi dimulai dengan memfokuskan perhatiannya pada satu objek, sedangkan objek - objek lain disekitarnya dianggap sebagai latar belakang. Kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, memfokuskan dan sebagainya yang selanjutnya di interpretasi disebut juga persepsi. Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ - organ bantunya yang kemudian masuk kedalam otak. Didalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman. Wujud dari pemahaman ini disebut persepsi. Sebelum terjadi persepsi pada manusia, diperlukan sebuah stimuli yang harus ditangkap melalui organ tubuh yang bisa digunakan sebagai alat bantu untuk memahami lingkungannya. Alat bantu itu yang disebut indra. Indra yang saat ini secara universal diketahui adalah hidung, telinga, mata, lidah, kulit. Kelima indra tersebut memiliki fungsi tersendiri. Persepsi dalam pengertian psikologi menurut Sarwono (2009) adalah proses pencarian informasi untuk dipahami melalui kesadaran, penginderaan dan dilanjutkan dengan proses kognisi. Persepsi adalah padangan seseorang yang berasal dari stimulus yang ditangkap oleh indra yang diproses menjadi informasi yang dapat di pahami secara mendalam pada suatu objek atau subyek tertentu. 6 7 2.2 Rasa Aman Aman mempunyai arti bebas dari ancaman bahaya, gangguan dan terlindungi, dan terhindar dari rasa takut (artikata.com, 2013). Sedangkan rasa aman menurut Potter dan Perry mengatakan kondisi dimana seseorang bebas dari cedera fisik dan psikologis dan dalam kondisi aman dan tentram (Potter dan Perry, 2006). Dalam pemenuhan rasa aman diharuskan terpenuhinya kebutuhan rasa aman. Kebutuhan rasa aman harus dilihat dalam arti luas, tidak sebatas pada keamanan fisik, melainkan juga keamanan yang menyangkut psikologisnya yang didalamnya berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas sistem yang menghindarkan manusia dari rasa cemas, khawatir dan berbagai hal lainnya Kretch dkk (dalam Krochin, 1976). Kretch dkk dalam Krochin (1976) berpendapat faktor yang dapat membuat seseorang merasa aman adalah faktor lingkungan dan faktor hubungan individu dengan orang lain yang dijelaskan sebagai berikut: a) Faktor lingkungan berperan sangat besar dimana tiap individu sepanjang hidupnya berinteraksi dengan orang lain dan juga dipengaruhi adat istiadat, kebiasaan, dan peran - perannya didalam masyarakat. b) Faktor hubungan individu dengan orang lain sebagai mahluk sosial manusia dalam kesehariannya dihadapkan pada membinaan hubungan hingga akhir hidupnya dimana hubungan individu dengan orang lain akan dapat memberikan dampak terhadap kebutuhan psikologis baik secara positif maupun negatif. Pendapat berbeda dikemukakan oleh (Maslow, 1970 dan Sullivan, 1956) dimana dalam memenuhi kebutuhan rasa aman seseorang memerlukan privasi dan respek, cinta dan penerimaan sosial. Yang dijelaskan sebagai berikut: a) Privasi adalah sebuah kontrol seleksi untuk berhubungan dengan diri atau kelompoknya. Kontrol selektif ini merupakan suatu proses dinamis yang aktif dan dinamis dimana privasi dapat berubah setiap saat sesuai dengan kondisi yang terjadi (Altman, 1975). 8 b) Dan Respek, cinta dan penerimaan sosial adalah kehangatan yang dirasakan individu dimana individu akan merasa terlibat dan memiliki sehingga merasa bahwa dirinya bagian dari lingkungannya. Lain halnya pendapat yang dikemukakan Lasiter (2013) bahwa perasaan aman dapat dibangun dengan empat kategori utama Jarak, pengawasan, prediktabilitas dan inisiatif. Dalam meningkatkan perasaan aman diperlukan pengembangan kedekatan yang didasarkan pada kebutuhan dan perasaan. (Bean, 1971; Ehrlich & Graeven, 1971; Wood, 1971). Sedangkan pengertian rasa aman menurut Bowlby (1979;1988) adalah ketika seseorang memperoleh perhatian dan kasih sayang dari orang terdekat. Rasa aman terbentuk ketika tingkat kepercayaan meningkat dimana komunikasi yang berkualitas antar individu (Hudson, 2013). Sependapat dengan Bowlby, Newman (1981) mengatakan untuk membentuk perasaan aman diperlukan membangun hubungan dengan komunitas yang saling membantu sehingga dapat saling melindungi satu sama lain. Dari pemenuhan kebutuhan rasa aman maka akan timbul perasaan aman perasaan aman disini diartikan kondisi diri yang terbebas dari cedera fisik yang didalamnya terdiri dari sehat jasmani baik dari sisi kesehatan, cedera yang diakibatkan dari lingkungan dan psikologis yang mencakup kesehatan mental, tidak memiliki gangguan psikologis, memiliki kehidupan sosial yang baik dan stabilitas emosi (Potter & Perry, 2006). Lain halnya pengertian rasa aman menurut Maslow (1987) mengatakan rasa aman adalah perasaan terlindungi dari ancaman atau teror dari luar dan dalam dirinya terkait dengan keamanan. Dengan demikian pendapat yang telah dikemukakan oleh banyak pakar, maka kita dapat memperoleh gambaran yang sedikit banyak membantu kita dalam memahami rasa aman. 2.3 Persepsi Rasa Aman Persepsi yang berkaitan erat dengan perasaan aman pada seseorang. Persepsi berasal dari serapan bahasa Inggris yaitu perception yang diartikan penarikan suatu kesimpulan bagaimana seseorang melihat atau memahami sesuatu (Leavit dalam Sobur, 2003). Sedangkan menurut kamus lengkap psikologi, persepsi adalah Proses mengetahui, mengenal objek melalui bantuan indera (Chaplin, 2006:358). Persepsi dalam pengertian psikologi menurut Sarwono (2009) adalah proses pencarian 9 informasi untuk dipahami melalui kesadaran, penginderaan dan dilanjutkan dengan proses kognisi. Persepsi adalah padangan seseorang yang berasal dari masukan informasi dari ke-semua indra yang diproses menjadi informasi yang dapat di pahami secara mendalam pada suatu objek ataupun subjek mati maupun hidup. Ketika seseorang merasa aman, maka ia akan merasa tenang, nyaman dan terlindungi sehingga menimbulkan persepsi positif. Rasa aman pada tiap - tiap orang berbeda satu sama lain tergantung pemikiran dan pengalaman masa lalunya. Seseorang menyadari keadaan diri dengan lingkungannya lewat pengamatan yang di proses diotak yang menghasilkan persepsi. Adams (1995) berpendapat sebagaian besar manusia terlibat dalam beberapa jenis kegiatan yang berbahaya, Persepsi rasa aman pada setiap orang berbeda – beda dimana seseorang dihadapkan untuk berusaha mengelola risiko, dan mencoba menebaknya. Karena, jika mereka tahu pasti mereka tidak akan mengambil resiko tersebut. Risiko didefinisikan dalam beberapa cara, tetapi sering dianggap sebagai kemungkinan bahwa seseorang akan mengalami efek bahaya (Short Jr, 1984). Dapat disimpulkan persepsi rasa aman pada para pengguna Facebook ini dapat di-artikan sebagai padangan yang dihasilkan dari stimulus yang diproses dalam otak yang membuat seseorang merasa tenang, nyaman dan merasa terlindungi yang menyangkut privasi, kemudahan dalam mengatur keamanan, kesadaran pengguna dalam ber-aktifitas dan keamanan data pribadi. 2.3.2 Proses Pembentukan Persepsi Rasa Aman Dalam proses pembentukan Persepsi rasa aman ini ada beberapa tahapan yang berhubungan dengannya yaitu: a) Attachment yaitu emosi yang dihasilkan dari hubungan yang dekat dengan orang yang di kasihi yang dapat meningkatkan kenyamanan sehingga seseorang merasa aman ketika memperoleh figur attachment (Bowlby, 1988). b) Empati yaitu perasaan yang dihasilkan dari dalam diri secara tidak sadar yang membuat seseorang ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain sehingga individu merasa dihargai (Potter dkk, 2009). 10 c) Perhatian yaitu perlakuan khusus yang secara sadar biasanya dilakukan kepada seseorang yang disayangi, kasihi dan cintai menimbulkan rasa aman pada orang yang dituju (Potter dkk, 2009). d) Kepedulian yaitu perlakuan ataupun perkataan yang dapat membuat seseorang merasa senang, merasa aman dan merasa di ringankan bebannya oleh orang yang membantu (Potter dkk, 2009). e) Lingkungan yang Tidak Aman yaitu Keadaan lingkungan yang sering terjadi kejahatan (Maslow, 1970). Rasa aman terbentuk melalui beberapa tahapan meliputi keamanan fisik, stabilitas, perlindungan dan kebebasan dari kekuatan-kekuatan yang mengancam, keadilan, ketentraman, dan keteraturan merupakan bagian dari kebutuhan akan keamanan (Maslow, 1987). Sependapat dengan Maslow, Bruce Schneier (2008) menyatakan keamanan dapat berupa perasaan atau memang terjadi secara nyata yang membuat seseorang merasa tidak aman. Dalam penjelasan yang dikemukakan Bruce Schneier (2008) mengenai persepsi rasa aman, dapat dilihat beberapa dimensi mengenai hal tersebut, yaitu : a) Rasa takut : Rasa takut tidak secara nyata terjadi melainkan dikarenakan perasaan cemas dimana terlalu berfokus pada sebagian kecil saja dan tidak cukup perhatian pada yang utama. b) Kontrol : Setiap manusia tidak dapat mengestimasi kemungkinan bahwa mereka akan mengalami kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan lalulintas maka diperlukan jaminan keselamatan yang merupakan kontrol yang berupa ketelitian dan keahlian dalam berkendara. c) Pengalaman : Beberapa orang sering berperilaku tidak aman dikarenakan mereka belum merasakan akibat yang ditimbulkan. d) Kesadaran : Konsekuensi dari berperilaku tidak aman akan hampir selalu menentukan perilaku yang tidak aman dimasa depan. e) Kepercayaan : Merasa nyaman dan penyenangi aktifitas yang dilakukan seperti merokok, menyelam dimana resiko yang ditimbulkan sangat besar. f) Privasi : Dimana resiko yang tidak terlihat lebih berbahaya dibanding yang diketahui seperti ketika bertemu dengan teknologi terbaru salah satunya internet. 11 Maslow (1970) mengatakan ketika seseorang telah terpenuhi kebutuhan fisiologisnya, mereka menjadi termotivasi dengan kebutuhan akan keamanan. Kemananan yang dimaksud adalah keamanan fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari kekuatan-kekuatan yang mengancam, seperti perang, terorisme, penyakit, rasa takut, kecemasan, bahaya, kerusuhan dan bencana alam termasuk juga Kebutuhan akan hukum, ketentraman, dan keteraturan merupakan bagian dari kebutuhan akan keamanan. Kebutuhan akan keamanan berbeda dengan kebutuhan fisiologis dimana kebutuhan keamanan tidak akan terpenuhi secara keseluruhan dikarenakan ada hal yang diluar kendalinya seperti orang tidak akan bisa menghindar dari bencana alam dan peristiwa berbahaya lainnya. Kebutuhan rasa aman lebih termotivasi pada anak-anak ketimbang orang dewasa karena mereka hidup dengan ketakukan akan gelap, binatang, orang asing dan hukuman dari orang tua. Sementara sebagian orang dewasa merasa cenderung tidak aman karena ketakutan tidak masuk akal dari masa kecil yang terbawa hingga dewasa. Dibutuhkan orang yang sehat untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman dan ketika tidak berhasil memenuhi kebutuhan rasa aman tersebut, mereka akan mengalami kecemasan dasar. Ketika kebutuhan rasa aman tidak dapat dipenuhi maka seseorang akan merasa terancam bahaya, perasaan tidak aman dan perasaan takut yang sangat besar. 2.4 Media Sosial Facebook Media sosial adalah Sebuah Kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi web 2.0, yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content yang di dalamnya terdiri dari enam jenis media sosial yaitu: 1. Proyek kolaborasi yang memungkinkan pengguna dapat mengubah, menambah ataupun menghapus konten yang ada di website. Contoh media ini adalah Wikipedia. 2. Blog dan Microblog yang memungkinkan pengguna lebih bebas ber-ekspresi ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Contoh media ini adalah Twitter. 12 3. Konten yaitu web dimana pengguna website ini dapat saling share konten media dalam bentuk video, music, gambar, ebook, dan lain-lain. contohnya Youtube. 4. Situs jejaring Sosial yaitu aplikasi yang mengijinkan pengguna untuk dapat terhubung satu sama lain dan dapat memuat informasi pribadi. Contohnya Facebook. 5. Virtual game world yaitu dunia virtual yang mereplikasikan lingkungan 3D, dimana pengguna bisa memainkan peran dalam bentuk avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya didunia nyata. Contohnya Game online. 6. Virtual social world yaitu dunia virtual dimana pengguna merasa hidup didunia virtual yang dapat berinteraksi dengan pengguna lain namun virtual social world lebih bebas dan lebih ke arah kehidupan. Contohnya Second life (Kaplan, A. & Haenlein, M. dalam Sitompul, J., 2013). Facebook adalah sebuah jejaring sosial yang didalamnya terdiri atas user profile, news feed, notes, messaging, voice calls, following, privacy, like button, chatting, friends, group, fan page yang sesuai fungsinya sebagai media bercakapcakap, membuat dan berbagi status, memasukan foto, memperoleh teman baru bahkan dapat menemukan teman lama (Dunay & krueger, 2010). Adapun pengertian dari User profile adalah halaman personal pengguna Facebook yang berisi data pribadi dapat dilihat oleh sesama pengguna Facebook. User Profile berisi gambaran umum dari pengguna seperti nama, tanggal lahir, dan informasi pribadi lainnya. Pengguna dapat mengontrol informasi pribadi mana yang dapat dilihat pengguna lain dan mana yang tidak dapat dilihat orang lain. News feed adalah halaman yang dimunculkan pada halaman pertama tiap memasuki Facebook dimana didalamnya terdiri dari berita – berita terbaru yang berhubungan dengan teman-teman, group, foto terbaru, video dan banyak lagi. Video calls adalah sebuah aplikasi didalam fitur chatting didalam Facebook yang dapat menampilkan gambar dan komunikasi secara realtime., Following adalah fitur yang secara otomatis setelah 13 seseorang ingin mengajaknya berteman. Baik, yang dikenal maupun tidak dikenal yang dapat mengikuti setiap aktifitas yang dilakukan tanpa menerima ajakan berteman. Privacy adalah mode yang dipilih agar bagian tertentu di dalam Facebook pengguna tidak terlihat oleh teman dan follower. Like button adalah tombol didalam halaman status yang digunakan apabila kita menyukai status, berita, ataupun foto yang dibagikan di News feed. Friends adalah daftar teman- teman yang telah terdaftar dalam jaringan pengguna dengan batasan pertemanan sampai dengan 5000 orang. Chatting adalah fitur komunikasi secara realtime yang digunakan untuk saling menyapa, berbicara pada teman yang telah terdaftar. Group adalah akun yang dibuat untuk mengumpulkan satu kelompok yang sesuai dengan minat yang sama. Fan page adalah akun yang dibuat untuk mengakomodasi fans terhadap aktor, artis, produk dan lain-lain yang digemari. Biasa juga digunakan untuk promosi bisnis. Notes adalah fitur yang digunakan untuk berbagi info pada sebagian orang, selain itu bisa juga digunakan untuk mengingat sesuatu. 2.5 Persepsi Rasa Aman Pengguna Facebook Persepsi rasa aman pengguna Facebook adalah pandangan pengguna Facebook mengenai rasa aman dapat dikatakan bahwa persepsi rasa aman pengguna Facebook terdiri atas beberapa faktor, yaitu: a) Rasa takut psikologis : Kondisi dimana seseorang merasa terteror baik secara verbal maupun non verbal atau hanya perasaan saja., b) Kehilangan privasi : Ketika foto dan data pribadi ter-ekspos sehingga orang yang tidak dikenal dapat dengan mudah melihat bahkan mengambilnya., c) Memiliki kontrol terhadap akunnya : Seseorang dapat dengan mudah mengakses akun disertai dengan tingkat keamanan tinggi., d) Kesadaran akan aktivitas yang dilakukan di Facebook : Dimana seseorang sadar apa dampak negatif dan positif dari aktifitas di media sosial Facebook., e) Kepercayaan pada keamanan media sosial Facebook : Seseorang merasa yakin bahwa perusahaan sebesar Facebook pasti menjamin tingkat keamananan semua data yang berada di akunnya., f) dan Pengalaman atau pengetahuan mengenai kejadian dimasa lalu atau beritaberita kejahatan : Dimana seseorang pernah mengalami tindak kejahatan 14 dikarenakan Facebook atau merasa takut dikarenakan banyaknya pemberitaan di media yang membuatnya waspada. 2.6 Kerangka Berpikir Berikut ini proses kerangka berpikir yang dijelaskan secara singkat. Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Sebuah persepsi rasa aman diproses dan dibentuk berawal dari stimulus yang ada di luar diri yang mencakup kelima indra seseorang dimana dalam pengguna Facebook ini stimulus sensoris kemudian di lanjutkan atensi berperan besar dalam kelanjutan ketahap berikutnya yaitu peng-inputan yang didalamnya terdiri dari sensasi, memori dan motivasi yang ada didalamnya. Kesemuanya itu menghasilkan respon yang dapat berupa ancaman ataupun perasaan aman disertai ekspresi. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif maka peneliti ingin melihat bagaimana persepsi rasa aman pada mahasiswa di Universitas Bina Nusantara yang memiliki akun Facebook berdasarkan pada karakteristik yang dibuat (Schneier, 2008).