PANDUAN PRAKTIS MEMPERSIAPKAN KHOTBAH Sedikit sharing dari pelatihan khotbah yang saya ikuti dua kali yang diselenggarakan oleh Langham Preaching di Malang dan Bogor. Bagian I : Mencari gagasan utama bacaan. Tujuan dari khotbah adalah menyampaikan kebenaran firman Tuhan. Sehingga, seorang pengkhotbah harus memperhatikan dan menyadari bahwa dia berdiri bersama penulis Alkitab itu sendiri dalam menyampaikan pesan firman Tuhan, kita dilarang menyampaikan pesan yang tidak sesuai dengan maksud dan gagasan utama bacaan. Pesan yang disampaikan oleh pengkhotbah harus benar - benar setia dan taat pada gagasan atau pokok pikiran utama dari bacaan Alkitab. Pengkhotbah tidak boleh melakukan ekspos suatu bacaan apalagi suatu kata lepas dari gagasan utama keseluruhan bacaan dan seluruh isi Alkitab. Inilah syarat pertama yang harus dipenuhi oleh pengkhotbah yaitu :SETIA pada perikop dengan mengetahui dan memahami apa yang menjadi gagasan utama atau pokok pikiran utama dari perikop. Bagaimanakah menemukan gagasan utama dari perikop ?. (1) Pengkhotbah mencari dan mengidentifikasi awal tulisan dan akhir tulisan dari suatu bacaan untuk mengetahui garis besar pesan yang disampaikan dalam bacaan, (2) Pengkhotbah menelaah bacaan dan mengidentifikasi hal - hal yang disebut berulang -ulang dalam bacaan; misalnya nama tokoh, nama tempat, kata kerja, waktu atau kata - kata lain yang khas, (3). Pengkhotbah membawa dirinya masuk dalam suasana bacaan dengan mengindera pakah yang bisa dipegang, dicium, diraba, dikecap, (4). Pengkhotbah bisa menggunakan berbagai alat bantu misalnya ;Peta Alkitab, Kamus Alkitab dan konkordansi untuk menangkap maksud dari suatu kata yang berulang. Keempat tahapan ini dilakukan dengan intensip dan dibaca berulang - ulang. (5) Pengkhotbah kemudian berdoa kepada Tuhan untuk memberikan tuntunan dalam menemukan gagasan utama bacaan. Dengan lima langkah tersebut maka pengkhotbah dapat menemukan gagasan utama bacaan. (6) Gagasan utama tersebut kemudian harus di uji apakah berkesesuaian dengan seluruh pesan Alkitab atau tidak, karena bisa saja gagasan yang kita temukan bertentangan dengan keseluruhan Alkitab atau bagian Alkitab. Maka, prinsip utama adalah mengujinya dengan keseluruhan pesan Alkitab. Bagian II: Ilustrasi mencari gagasan utama dari PL. Sebagai ilustrasi mencari gagasan utama bacaan, saya berikan dua sesi. Sesi pertama adalah mencari gagasan utama dari PL, dari Yesaya 62:1-5 Bacaan ini dimulai dari Pasal 60:1 dan diakhiri pada Pasal 62:12. 1 Berikutnya kita telaah bacaan dengan detil dengan mengidentifikasi hal - hal sebagai berikut ; ----------Nama Tempat ; Sion, Yerusalem Kata ganti orang : aku (2x), engkau (5x), ..mu (10x) Kata kerja : melihat (3x), membangun, Kata sifat ; kebenaran (2x), kemuliaan, keagungan, bersinar seperti cahaya, keselamatan, berkenan, bersuami, mahkota keagungan, Kata kecil; "akan" (11x), "menjadi", "sampai" Tokoh ; TUHAN (termasuk "Ku" dan Dia) (5x), "aku" (2x) Yang bisa kita rasakan ; "sunyi", "sinar", "tenang", -------------------Langkah selanjutnya meringkas isi bacaan sebagai berikut: “Perikop diatas menceriterakan suatu janji seseorang (hamba TUHAN) untuk menyelamatkan Sion dan Yerusalem yang sedang dalam kekalahan dan ditinggalkan. Sion dan Yerusalem akan dipulihkan kembali sampai mendapatkan keagungan dan kemuliaannya kembali. Kota yang tadinya sunyi dan sepi akan menjadi tampak bersinar seperti cahaya dengan keagungan”. ---------------------Langkah terakhir menentukan gagasan utama dari Yesaya 62:1-5 ialah : “TUHAN bersama hambaNya akan memulihkan keadaan kota dan bangsa yang sedang dalam kehancuran”. Bagian III : Ilustrasi mencari gagasan utama dari Surat Rasuli (PB) I Korintus 12:1-11 Bacaan ini diawali dari I Korintus 12:1 dan diakhiri IKorintus 12:31 Langkah berikutnya menelaah bacaan dengan detil dengan mengidentifikasi hal- hal sebagai berikut : ---------------------Kata ganti orang : "aku" (2x), "kamu" (4x) 2 Kata kerja : "meyakinkan", "mengetahui", "mengenal", "ditarik", "berkata-kata","mengaku", "memberikan"(11x), "karunia" (8x), "menyembuhkan", "mengadakan","bernubuat", "membedakan", "menafsirkan" Kata benda; "hikmat", "pengetahuan", "iman", "mujizat", "roh-roh", "bahasa roh", Tokoh : "Roh atau Roh Allah atau Roh Kudus" ( 10x), Allah (4x) Kata kecil khas :"untuk" (8x) ------------------------Langkah berikutnya meringkas bacaan sebagai berikut : “Roh Allah atau Roh Kudus memberikan karunia khusus kepada setiap orang pilihanNya untuk kepentingan bersama”. Gagasan utama bacaan 1 Korintus 12:1-11; “Tuhan melalui RohNya bekerja bersama dengan umatNya untuk memelihara jemaatNya.” Bagian IV : Mencari keselarasan (benang merah) gagasan utama antar bacaan GKJW menggunakan Leksionari setiap ibadah Minggu. Dalam leksionari selalu ada 3 bacaan dan satu Mazmur tanggapan. Sehingga, dalam persiapan khotbah kita juga harus mencari "benang merah" antar gagasan utama pada setiap bacaan. Kedua bacaan (yang tercantum dalam Leksionari GKJW tanggal 17 Januari 2016); Yesaya 62:1-5 dan I Korintus 12:1-11; kita mengetahui bahwa keduanya memiliki gagasan utama atau pikiran utama yang selaras. Gagasan utama dari Yesaya 62:1-5: TUHAN bersama hambanya akan memulihkan keadaan kota dan bangsa yang sedang dalam kehancuran. Gagasan utama dari I Korintus 12:1-11: Tuhan melalui RohNya bekerja bersama dengan umatNya untuk memelihara jemaatNya. Gagasan utama antar bacaan : TUHAN selalu bekerja memelihara ciptaanNya melalui RohNya yang ada dalam diri umatNya. Gagasan utama antar bacaan inilah yang kemudian menjadi batasan khotbah yang disampaikan kepada jemaat. Tugas pengkhotbah ialah menyampaikan gagasan utama ini kepada jemaat. 3 Bagian V: aspek - aspek khotbah Setelah menetapkan gagasan utama bacaan ditetapkan dengan kalimat yang ringkas dan jelas dilanjutkan dengan menyusun aspek - aspek utama isi khotbah untuk memperjelas maksud gagasan utama kepada jemaat. Untuk kebutuhan penentuan aspek -aspek utama khotbah kita membaca kembali bacaan kita dari Yesaya 62:1-5 dan I Korintus 12:1-11. Yesaya 62:1-5 Kita menjumpai bahwa ada dua bagian dalam bacaan tersebut yaitu : (1) ayat 1; bahwa penulis (aku) tidak akan berdiam diri dan tinggal tenang sampai tujuannya tercapai yaitu Sion dan Yerusalem selamat dan bersinar kembali. Aspek khotbah yang disampaikan dari bagian ini ialah: “Kita tidak boleh tinggal diam melihat kerusakan suatu bangsa, suatu persekutuan atau kerusakan alam, kerusakan moral manusia. Kita harus aktif melakukan perbaikan”. (2) ayat 2-5: menjelaskan tujuan dan visi penulis akan Sion dan Yerusalem setelah dia berusaha melakukan perbaikan. Aspek khotbah yang disampaikan dari bagian ini ialah: “hasil pekerjaan orang yang tekun berusaha memperbaiki kerusakan akan memberi hasil baik dan menjadi kesaksian akan kemuliaan TUHAN”. 1 Korintus 12:1-11 (1) ayat 1-3 :menjelaskan bahwa Roh Kudus menentukan jalan kehidupan dari jemaat. Dia yang menarik orang - orang dari kejahatan dan mengendalikan orang -orang agar bertindak sesuai kehendakNya. Aspek khotbah yang disampaikan ialah; “setiap orang percaya hidupnya sudah dikendalikan oleh Roh Kudus”. (2) ayat 4-6: menjelaskan bahwa setiap orang diberikan karunia yang khas oleh Roh Tuhan untuk kepentingan bersama dalam jemaat. Aspek khotbah yang disampaikan ialah; “setiap orang harus mengenali karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada dirinya”. (3) ayat 7-11: menjelaskan ilustrasi karunia - karunia Roh ang diberikan oleh Tuhan yang digunakan untuk membangun jemaat. Aspek khotbah yang disampaikan ialah; “Tuhan memberikan karunia yang lengkap kepada setiap manusia untuk menjalankan kehendakNya dalam memelihara ciptaanNya”. 4 Bagian VI : Isi khotbah Setelah kita menetapkan gagasan utama dan aspek - aspek utama khotbah berdasarkan bacaan bacaan, langkah selanjutnya merancang isi khotbah. Langkah pertama menetapkan isi khotbah ialah terlebih dahulu meletakan gagasan utama dan aspek - aspek utama khotbah kedalam keseluruhan pesan Alkitab. Untuk bisa melakukan tahapan ini, seorang pengkhotbah harus sudah pernah membaca keseluruhan Alkitab berulang - ulang, oleh karena itu mengapa seorang pengkhotbah harus ditetapkan dewasa secara umur dan kepribadian rohaninya. Seorang pengkhotbah harus bisa memahami dan mengerti secara global gambaran pesan Alkitab. Gagasan utama kedua bacaan, Yesaya 62:1-5 dan 1 Korintus 12:1-11 adalah “TUHAN melalui Rohnya yang tinggal pada diri umatNya senantiasa memelihara dan memperbaharui ciptaanNya”. Gagasan ini akan mengingatkan kita pada pesan- pesan dalam Alkitab yaitu Kejadian 1:1-2 dan seterusnya; dimana Roh TUHAN menciptakan alam semesta dengan firmanNya. Pesan yang berikutnya adalah dalam Yohanes 1:1 dan Yohanes 1:14. Bahwa Firman Allah itu menjadi manusia yaitu Yesus Kristus. Pesan yang lainnya adalah Efesus 1:4, bahwa kita sudah dipilih oleh Tuhan sebelum dunia diciptakan untuk dikuduskan. Dari gagasan utama antar bacaan dan pesan – pesan Alkitab yang berkaitan dengan gagasan utama maka kita menemukan keseluruhan isi khotbah ialah ; “TUHAN tidak berhenti berkarya di alam semesta ini; Dia hadir melalui Yesus Kristus untuk menguduskan umat pilihanNya. Dan didalam diri umat pilihanNya, Dia hadir melalui Roh Kudus untuk bersama - sama umat pilihanNya memelihara ciptaanNya. Sehingga setiap orang yang mengaku Yesus Kristus dikaruniai Roh yang khas untuk memelihara ciptaanNya. Maka, umat pilihanNya disebut sebagai rekan sekerja Allah. Jemaat harus sadar bahwa mereka adalah umat pilihan untuk menjadi rekan sekerja Allah bagi pemeliharaan ciptaan TUHAN, mereka tidak boleh bersikap pasif tetapi harus aktif.” Bagian VII : Kriteria khotbah yang baik Sebuah khotbah minimal memenuhi tiga kriteria SEJEVAN; (1) SEtia pada perikop. Artinya isi khotbah harus setia pada perikop bacaan, maksud bacaan itu disampaikan oleh penulis Kitab harus sama dengan maksudnya ketika disampaikan oleh pengkhotbah. Pengkhotbah membayangkan dirinya ketika dia berbicara disebelahnya berdiri sang penulis Kitab, yang akan mengoreksi penyampaian pesan. Prinsipnya ada kesamaan pesan antara penulis Kitab dan pengkhotbah. (2) JElas penyampaiannya. Artinya pesan disampaikan dengan artikulasi suara, kerunutan pesan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pendengar. Ilustrasi atau ceritera dapat digunakan untuk memperjelas maksud pesan bukan malahan mendominas dan menyimpangkan pesan yang disampaikan. Pengkhotbah peka terhadap latar belakang jemaat secara umum dari sisi bahasa, pendidikan, budaya dan usia. 5 (3) ReleVAN isi khotbahnya. Artinya isi khotbah harus sesuai dengan kondisi jaman dan konteks jemaat. Contoh dari bacaan Yesaya 62:1-5 dan 1 Korintus 12:1-11 relevansi isi khotbah ialah: agar jemaat GKJW Sidoarjo aktif berkarya dalam pertumbuhan dan pembangun jemaat melalui talenta atau karunia khas yang dimilikinya, bukan hanya tergantung pada penatua dan diaken saja. Jemaat diajak untuk tidak takut dalam berkarya dan menghadapi berrbagai tantangan, karena TUHAN terus peduli dan berkarya dalam kehidupannya. Bagian VIII : Peraturan Berkhotbah Sebelum berkhotbah ada peraturan - peraturan yang perlu diperhatikan oleh seorang pengkhotbah yaitu ; (1) Perhatikan kerapian dan kepantasan dalam berpakaian. Jangan bercelana jean, kaos, atau rok mini atau celana laging. Apalagi laging dipadu rok mini. Gunakan atribut - atribut yang sudah ditetapkan oleh peraturan gerejawi misalnya stola dengan warna yang sudah ditetapkan sesuai kalender gerejawi, Alkitab dan catatan khotbah, Buku Kidung Jemaat/Pelengkap Kidung Jemaat atau Nyanyikan Kidung Baru dan pena. (2) Persiapkan lagu - lagu pujian yang sesuai dengan tema atau gagasan utama khotbah, bilamana itu ibadah keluarga atau pelajari lagu - lagu pujian yang sudah ditetapkan dalam ibadah Minggu. (3) Jangan lupa berdoa secara pribadi untuk mohon pertolongan Roh Kudus untuk memimpin khotbah. (4) Sebelum menyampaikan isi khotbah, seorang pengkhotbah harus instropeksi diri dengan isi khotbah yang sudah disiapkan, pastikan anda mengimani isi khotbah dan mau diubahkan kehidupanmu sesuai isi khotbah. (5) Datang lebih awal minimal tepat waktu jangan sampai terlambat. Saat berkhotbah perhatikan aturan - aturan sebagai berikut : (1) gunakan intonasi suara dan ekspresi wajah dan tubuh yang dipengaruhi oleh isi khotbah: intonasi datar tanpa ekspresi apalagi hanya membaca teks khotbah menunjukan isi khotbah tidak masuk dalam hati pengkhotbah atau khotbah tidak dipersiapkan dengan baik. (2) kendalikan tangan anda, jangan sampai menunjuk muka orang karena bisa menyinggung perasaan apalagi kalau khotbah dikalangan adi yuswa, (3) Gunakan bahasa yang jelas dengan susunan kalimat yang baku, jangan gunakan istilah asing kalau semua orang tidak paham, (4) Jangan menyinggung kepribadian dan penampilan orang lain sebagai ilustrasi misalnya: seperti muka Bu Anu yang jerawatan, jelek dan tubuhnya pendek, kalau itu anda lakukan bersiaplah menghadapi teguran dari jemaat. 6 (5) Jangan melemparkan gurauan apalagi gurauan tidak pantas, karena kita menghadapi orang orang yang majemuk latar belakangnya. Bagian IX : Atribut Dasar Pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus memiliki dasar iman Kristen yang teguh. Dasar iman Kristen yang harus dia imani adalah yang terdapat dalam Dua Belas Pengakuan Iman Rasuli. Disamping itu seorang pengkhotbah harus : (1) Mengimani bahwa Alkitab adalah firman Allah. (2) Menjalani kehidupan pribadi yang selalu dilandasi oleh doa dan pembacaan Alkitab, (3) Berusaha hidup tertib seturut kehendak Tuhan yang ada dalam Alkitab, (4) Memiliki kesaksian hidup yang baik dan tidak menjadi batu sandungan bagi sesama. (5) Mau dan bersedia dibentuk oleh kebenaran firman Tuhan melalui persekutuan jemaat. Atribut tersebut penting, karena khotbah itu tidak hanya melalui kata tetapi melalui perbuatan pengkhotbah juga. Demikian secara ringkas materi mempersiapkan khotbah. Selamat berkhotbah, kiranya Tuhan menyertai saudara. 7