Semen Indonesia Mulai Pembangunan Pabrik Ramah Lingkungan

advertisement
Nomor: 45/HM.00/5151/06.14
SIARAN PERS
Semen Indonesia Mulai Pembangunan Pabrik Ramah Lingkungan di
Rembang dengan Kapasitas 3 Juta Ton pertahun
REMBANG, 16 JUNI 2014 – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) memulai
pembangunan pabrik baru kapasitas 3 juta ton pertahun dengan konsep ramah lingkungan
di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, hari ini, Senin (16/6/2014) dengan melakukan
Tasyakuran dan doa bersama yang dipimpin oleh 5 tokoh Rembang diantaranya Mbah
Achmad Akhid dari Timbrangan, Mbah Sarki dari Pasucen, Mbah Syamsudin dari Kajar,
Mbah Purwoto dari Kadiwono dan Kyai Nasikun dari Tegaldowo.
"Pabrik baru di Rembang ini merupakan langkah kami memperkuat ekspansi agar Indonesia
tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri, BUMN tetap market leader di industri semen
nasional. Lebih membanggakan lagi, pabrik di Rembang ini adalah pabrik ramah lingkungan
yang dikerjakan secara swakelola oleh putra-putri terbaik bangsa," ujar Dwi Soetjipto.
Pabrik yang berada di lahan seluas 55 hektar ini didesain sebagai pabrik ramah lingkungan
dengan konsumsi energi dan air yang minim serta memperbanyak ruang hijau. Sebanyak 30
persen wilayah pabrik digunakan untuk ruang terbuka hijau (RTH). "Konsep green industry
di Rembang kami wujudkan dengan meningkatkan konsumsi energi alternatif dari limbah
pertanian, menekan konsumsi air dan listrik, kontrol emisi yang ketat, dan tetap
melestarikan keanekaragaman hayati. Kami ingin mewujudkan environmental excellence
dalam pengelolaan pabrik ini," tutur Dwi Soetjipto.
Dwi Soetjipto mengatakan, pengelolaan pabrik perseroan di beberapa daerah lain adalah
bukti nyata bahwa setiap investasi Semen Indonesia adalah investasi yang memperhatikan
keberlanjutan lingkungan. Pabrik Semen Indonesia di Tuban, misalnya, telah mendapatkan
Proper Emas, penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang
menunjukkan bahwa perseroan telah melakukan langkah-langkah nyata dalam mewujudkan
keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat.
Dia mencontohkan, dalam upaya pencegahan pencemaran, perseroan melengkapi diri
peralatan modern pencegah pencemaran berupa mesin penghisap debu seperti
electrostatic precipitator, cyclone, conditioning tower, dan bag house filter. Hasil pengukuran
secara berkala menunjukkan emisi yang dikeluarkan pabrik-pabrik perseroan selalu di
bawah baku mutu yang ditetapkan.
"Di setiap pabrik, kami selalu membentuk Green Belt dan Green Barrier yang berfungsi
menjaga udara dan menjadi filter alami pencipta oksigen yang melengkapi peralatan
penangkap debu modern," kata Dwi Soetjipto.
Perseroan juga melakukan manajemen limbah dengan baik melalui prinsip Reduce, Reuse,
Recycle, dan Recovery (4R) demi terwujudnya keberlanjutan lingkungan. Perusahaan
memanfaatkan limbah B3 dan non-B3 dari eksternal dan internal untuk bahan bakar dan
material alternatif.
Dalam hal efisiensi sumberdaya alam, perusahaan melakukan serangkaian langkah nyata.
Di antaranya adalah mengoptimalkan pemanfaatan energi alternatif dari limbah pertanian
(biomass), seperti sekam padi, cocopeat, serbuk gergaji, limbah tembakau, dan sampah
kota sebagai RDF (refuse derivative fuel). Sampah kota yang diolah untuk dijadikan
biomass mencapai 300 ton per hari yang didapatkan dari Kabupaten Gresik dan Kabupaten
Tuban.
"Kami juga memaksimalkan penggunaan bahan baku alternatif dengan memanfaatkan
limbah atau produk samping industri lain sebagai pengganti bahan baku semen, seperti
copper slag untuk pengganti pasir besi, fly ash untuk pengganti batuan-batuan alam, dan
synthetic gypsum untuk pengganti natural gypsum," papar Dwi Soetjipto.
Terkait penghematan air, pabrik perseroan menggunakan air permukaan dan air buangan
dari pabrik untuk dimanfaatkan kembali sebagai air proses, sehingga mengurangi
pemanfaatan air bawah tanah. Perusahaan meningkatkan pemakaian air recycle dengan
mengoptimalkan fasilitas penampungan sebagai sarana penangkap air tadah hujan dan
memaksimalkan fungsi water treatment. Di Pabrik Tuban, indeks penggunaan konsumsi air
recycle (air buangan) melalui fasilitas tersebut terus meningkat dari 23 liter per ton semen
pada 2007 menjadi lebih dari 80 liter per ton semen pada 2012.
"Pabrik kami menggunakan proses kering untuk memproduksi semen. Air hanya dibutuhkan
untuk keperluan pendinginan mesin produksi. Indeks pemakaian air turun dari 200 liter per
ton semen pada 2007 menjadi sekitar 130 liter per ton semen pada 2012. Efisiensi
konsumsi air Semen Indonesia menduduki peringkat kedua dari 14 industri sejenis dalam
skala dunia. Artinya, kami memastikan bahwa penggunaan air oleh perusahaan tidak
mengganggu sumber air di sekitar pabrik," jelas Dwi Soetjipto.
Dwi Soetjipto menambahkan, dalam hal konservasi sumberdaya alam, perusahaan
berpartisipasi aktif dalam perlindungan keanekaragaman hayati (biodiversity) antara lain
dengan berkontribusi pada pengembangan kawasan reklamasi pasca-tambang perusahaan
sebagai tempat pelestarian keanekaragaman hayati.
"Kami juga aktif melakukan penanaman puluhan ribu pohon yang dilakukan secara
berkelanjutan. Hal pertama yang harus dipastikan dalam investasi pabrik kami adalah
semua aspek harus menjamin terciptanya keberlanjutan lingkungan," tegas Dwi Soetjipto.
Investasi perseroan untuk membangun pabrik di Rembang mencapai Rp 3,717 triliun atau
setara US$ 134,20 per ton semen. Angka itu berada dalam kisaran nilai investasi per ton
untuk transaksi sejenis, yaitu antara US$116,17 sampai US$264,71 per ton. Hal ini
menunjukkan bahwa pembangunan pabrik perseroan cukup efisien. Adapun tingkat Internal
Rate of Return (IRR) Pabrik Rembang sebesar IRR 20,55 persen, jauh lebih besar
dibanding discount rate atau WACC yang diprediksi sebesar 13,06 persen. Perbandingan
tersebut menunjukkan bahwa ekspansi perseroan di Rembang mempunyai prospek bisnis
yang sangat baik.
Pabrik baru tersebut akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian lokal melalui
penyerapan tenaga kerja dan pembayaran pajak serta retribusi daerah. Selama masa
pengerjaan proyek, jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 3.817 orang. Adapun pascaproyek, tenaga kerja yang terlibat mencapai 1.177 orang.
”Kami juga akan banyak mengajak pelaku usaha lokal untuk bermitra, baik ketika
pembangunan berlangsung maupun saat pabrik sudah beroperasi. Dampak ekonomi akan
semakin luas karena pembangunan dan operasional pabrik akan memancing timbulnya
sektor ekonomi baru, seperti jasa transportasi, properti, kuliner, perhotelan, dan
sebagainya,” kata Dwi Soetjipto.
Dari sisi tanggung jawab sosial perusahaan, lanjut Dwi, perseroan melakukan
pengembangan masyarakat di sekitar pabrik melalui aktivitas pendidikan, bantuan sosial,
bantuan pendidikan, hingga pendampingan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Kami memastikan bahwa pertumbuhan pabrik selalu sejalan dengan pertumbuhan
kesejahteraan masyarakat," kata Dwi Soetjipto.
Saat ini, desain kapasitas produksi Grup Semen Indonesia mencapai 31,8 juta ton. Dengan
ekspansi pabrik di sejumlah wilayah, termasuk Rembang, desain kapasitas produksi
perseroan diharapkan mencapai level 39,3 juta ton pada 2016 dan menjadi 40,8 juta ton
pada 2017.
Di pasar dalam negeri, kelompok perusahaan semen terbesar di Indonesia ini memimpin
penguasaan pasar (market share) sebesar 43,8 persen. Sepanjang kuartal I/2014,
perseroan berhasil menjual 6,16 juta ton semen di tingkat domestik, meningkat dibanding
periode yang sama tahun lalu sebesar 5,95 juta ton. Perseroan mencetak pendapatan
sebesar Rp 6,17 triliun, meningkat 11,43 persen dibanding periode yang sama tahun
sebelumnya sebesar Rp5,54 triliun. Pada periode kuartal I/2014, Semen Indonesia
membukukan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun atau tumbuh 5,3 persen dibanding periode
yang sama tahun lalu sebesar Rp1,23 triliun.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Untuk informasi lebih lanjut silakan
Issued by : PT Semen Indonesia
menghubungi:
(Persero) Tbk.
Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan
Date
: 16 Juni 2014
Kantor : +62 31 3981732
Mobile : +62 81 1135 945
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Download