BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Nyeri Pinggang Mekanik (mechanical low back pain) adalah nyeri pinggang pada struktur anatomik normal yang digunakan secara berlebihan (muscle strain), atau nyeri yang sekunder terhadap trauma atau deformitas (misalnya hernia nucleus puposus). Sesuai dengan namanya mechanical maka kondisi ini sangat berhubungan mekanik gerakan yaitu nyeri terjadi secara intermiten atau terputus-putus, sifat nyeri tajam atau mendadak dipengaruhi oleh sikap atau gerakan yang bisa meringankan ataupun memperberat keluhan, membaik setelah istirahat dalam waktu yang cukup dan memburuk setelah digunakan untuk beraktivitas, tidak ditemukan tanda-tanda radang seperti panas, warna kemerah-merahanan ataupun pembengkakan. Sumber utama dari mechanical back pain adalah sendi intervertebral yang dinamakan dengan facet joint sehingga secara khas nyeri meningkat pada gerakan-gerakan tertentu. Penyebab pasti nyeri pinggang bawah mekanik belum jelas, tetapi terdapat beberapa faktor yang memicu terjadinya kondisi tersebut yang mencakup kebiasaan postur yang jelek, kecemasan dan depresi, riwayat strain sebelumnya, atau sporting injurie, factor degenarasi dan adanya deragenment. Berkaitan dengan factor pekerjaan, aktivitas pekerjaan yang menuntut postur statik yang repetitive sering menimbulkan nyeri pinggang mekanik. Kerja yang berat, kerja 54 55 yang berulang, gaya dan fleksi lumbal yang static dalam posisi duduk, semuanya berhubungan dengan kejadian nyeri pinggang mekanik. Adanya ganngguan disabilitas pada pinggang sangat berhubungan dengan nyeri yang diikuti oleh minor positional fault dan muscle guarding/splinting pada otot-otot paravertebralis dan otot stabilisasi trunk (otot tranvers abdominus, otot multifidus, otot diagfragma dan otot dasar panggul). Keadaan ini dapat meningkatkan gangguan disabilitas yang terdiri dari adanya peningkatan intesitas nyeri, gangguan beraktifitas seperti duduk ,berdiri, jalan, mengangkat, gangguan dalam perawatan diri, aktivitas mengangkat, aktivitas seksual, gangguan dalam bersosialisasi dan bepergian. Gangguan disabilitas yang terdiri dari intensitas nyeri, gangguan dalam beraktivitas duduk, berdiri, perawatan diri (mandi, berpakaian dan lain-lain), jalan, aktivitas mengangkat, gangguan dalam melakukan sexual, gangguan dalam bersosialisasi. Dan melakukan perjalanan. Permasalahan yang ada dapat diberikan latihan dengan traksi manipulatsi, latihan core stabilitation Execise dan latihan metode Mc.Kenzie. Core Stabilitation Exercise dapat menurunkan disabilitas dengan meningkatkan stabilisasi trunk dengan aktivasi sinergi dari otot-otot trunk yaitu tranversus abdominis, otot multifidus, otot diagfragma dan otot-otot dasar panggul sehingga akan menurunkan beban pada daerah spinal dan akan meningkatkan stabilisasi dari trunk sampai pelvis sehingga akan menstabilkan tubuh waktu bergerak, saat bergerak dan stabilisasi posisi. Traksi manipulasi akan menurunkan tekanan struktur pada jaringan tulang, ligament, discus, sendi facet, otot dan saraf. Selain itu traksi juga dapat 56 mengulur jaringan lunak, panjang otot dan fleksibilitas sehingga diperoleh rileksasi otot dariotot-otot para vertebra. Latihan dengan metode Mckenzie merupakan tehnik latihan yang dominan ke ektensor yang bertujuan untuk koreksi posture, memperkuat otot lumbo sacral terutama otot –otot dinding abdomen dan otot gluteus, mengurangi spasme otot, meregangkan otot-otot yang memendek terutama otot-otot ektensor pinggang bawah maka spasme otot pinggang bawah akan berkurang, sehingga nyeri gerak pada pinggang bawah akan berkurang dengan demikian akan terjadi penurunan disabilitas. Penambahan Core Stalization Exercise pada Traksi manipulasi dapat menurunkan disabilitas lebih baik dibandingkan dengan penambahan latihan dengan metode McKenzie pada Traksi Manipulasi. Hal ini disebabkan karena efek terapeutik yang dihasilkan oleh kedua intervensi tersebut dapat menormalisasi tonus otot-otot para spinal yang spasme atau tightness dan mengembalikan mekanikal intra artikular dari facet joint sehingga lebih cepat dan lebih besar menurunkan disabilitas. Penurunan disabilitas yang terjadi dapat dipengaruhi oleh faktor internal yaitu usia dan , fakor degenerasi, degeranment serta juga dipengaruhi oleh faktor exstersnal yaitu lingkungan pekerjaan dan posisi kerja yang tidak ergonomis trauma, poor posture. 57 3.2 KerangkaKonsep Berdasarkan analisis dan sintesis dari teori diatas yang menjadi landasan berpikir peneliti, maka dapat digambarkan konsep penelitian sebagai berikut : Faktor Internal: - Faktor eksternal : Usia Degenerasi Derangemen Poor posuture TraksiManipulasi + - Nyeri Pinggang Mekanik Core Stabilization - -i Penurunan Disabilitas Lingkungan. Gerakan Trauma/ injuri TraksiManipulasi + McKenzie exercise 58 3.3 Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan dasar teori yang mendukung landasan berpikir peneliti, maka ditetapkan hipotesis sebagai berikut : a. Penambahan Core Stabilization Exercise pada Traksi Manipulasi dapat menurunkan disabilitas penderita Nyeri Pinggang Bawah Mekanik. b. Penambahan latihan Metode McKenzie pada Traksi Manipulasi dapat menurunkan disabilitas penderita Nyeri Pinggang Bawah Mekanik. c. Penambahan Core Stabilitation Exercise lebih menurunkan disabilitas di banding dengan latihan metode McKenzie pada Traksi Manipulasi penderita Nyeri Pinggang Bawah Mekanik.