2 II MIXED INTEGER PROGRAMMING Untuk membangun penjadwalan ruang operasi rumah sakit diperlukan pemahaman teori Pemrograman Linear (PL) atau Linear Programming (LP) dan Pemrograman Linear Mixed Integer (PMI) atau Mixed Integer Programming (MIP). 2.1 Pemrograman Linear Fungsi linear dan pertidaksamaan linear merupakan salah satu konsep dasar yang harus dipahami terkait dengan konsep pemrograman linear. Definisi 1 (Fungsi Linear) Suatu fungsi f dalam variabel-variabel 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 adalah suatu fungsi linear jika dan hanya jika untuk suatu himpunan konstanta 𝑐1 , 𝑐2 , … , 𝑐𝑛 , f dapat ditulis sebagai 𝑓 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 + ⋯ + 𝑐𝑛 𝑥𝑛 . (Winston 2004) Contoh, 𝑓 𝑥1 , 𝑥2 = 5𝑥1 + 8𝑥2 merupakan fungsi linear, sementara 𝑓 𝑥1 , 𝑥2 = 𝑥1 𝑥22 bukan fungsi linear. Definisi 2 (Pertidaksamaan dan Persamaan Linear) Untuk sembarang fungsi linear f dan sembarang bilangan c, pertidaksamaan 𝑓 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 ≤ 𝑐 dan 𝑓 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 ≥ 𝑐 adalah pertidaksamaan linear, sedangkan 𝑓 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 = 𝑐 merupakan persamaan linear. (Winston 2004) Pemrograman linear (PL) adalah suatu masalah optimasi yang memenuhi hal-hal berikut: a. Tujuan masalah tersebut adalah memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi linear dari suatu variabel keputusan. Fungsi yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan ini disebut fungsi objektif. b. Nilai variabel-variabel keputusannya harus memenuhi suatu himpunan kendala. Setiap kendala harus berupa persamaan linear atau pertidaksamaan linear. c. Ada pembatasan tanda untuk setiap variabel dalam masalah ini. Untuk sembarang variabel 𝑥𝑖 , pembatasan tanda menentukan 𝑥𝑖 harus tidak negatif 𝑥𝑖 ≥ 0 atau tidak dibatasi tandanya (unrestricted in sign). (Winston 2004) Definisi 3 (Bentuk Standar Pemrograman Linear) Misalkan diberikan suatu PL dengan 𝑚 kendala dan 𝑛 variabel (dilambangkan dengan 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 ). Bentuk standar dari PL tersebut adalah: max 𝑧 = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 + ⋯ + 𝑐𝑛 𝑥𝑛 , (atau min) dengan kendala 𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏1 (1) 𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏2 ....... 𝑎𝑚1 𝑥1 + 𝑎𝑚2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑚 𝑥𝑖 ≥ 0, 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑛 Jika didefinisikan: 𝑎11 ⋮ 𝐀= 𝑎𝑚1 … 𝑎1𝑛 ⋱ ⋮ … 𝑎𝑚𝑛 𝑥1 𝑥2 ,𝐱= ⋮ 𝑥𝑛 (2) (3) , 𝑏1 𝑏2 𝐛= , ⋮ 𝑏𝑛 maka kendala pada (1), (2), dan (3) dapat ditulis dengan sistem persamaan 𝐀𝐱 = 𝐛. (4) (Winston 2004) Solusi Pemrograman Linear Suatu masalah PL dapat diselesaikan dalam berbagai teknik, salah satunya adalah metode simpleks. Metode ini dapat menghasilkan suatu solusi optimum bagi masalah PL dan telah dikembangkan oleh Dantzig sejak tahun 1947 (Winston 2004), dan dalam perkembangannya merupakan metode paling umum digunakan untuk menyelesaikan PL. Metode ini berupa metode iteratif untuk menyelesaikan PL berbentuk standar. Pada PL (4), vektor x yang memenuhi kendala Ax = b disebut solusi dari PL (4). Misalkan matriks A dinyatakan sebagai A = (B N), dengan B adalah matriks taksingular berukuran m × m yang elemennya berupa koefisien variabel basis dan N merupakan matriks berukuran m × (n – m) yang elemenelemennya berupa koefisien variabel nonbasis pada matriks kendala. Dalam hal ini matriks B disebut matriks basis untuk PL (4). Misalkan x dinyatakan sebagai vektor 𝐱 x = 𝐱 𝐁 , dengan 𝐱𝐁 adalah vektor variabel 𝐍 basis dan 𝐱𝐍 adalah vektor variabel nonbasis, maka Ax = b dapat dinyatakan sebagai: 2 3 𝐱 𝐀𝐱 = 𝐁 𝐍 𝐱𝐁 = 𝐁𝐱𝐁 + 𝐍𝐱𝐍 = 𝐛. (5) 𝐍 Karena matriks B adalah matriks taksingular, maka B memiliki invers, sehingga dari (5) 𝐱𝐁 dapat dinyatakan sebagai: 𝐱𝐁 = 𝐁−𝟏 𝐛 − 𝐁−𝟏 𝐍𝐱𝐍 . (6) Kemudian fungsi objektifnya berubah menjadi: min 𝑧 = 𝐜𝐁𝐓 𝐱𝐁 − 𝐜𝐍𝐓 𝐱𝐍 . (Winston 2004) Definisi 4 (Daerah Fisibel) Daerah fisibel dari suatu PL adalah himpuan semua titik yang memenuhi semua kendala dan pembatasan tanda pada PL tersebut. (Winston 2004) Definisi 5 (Solusi Basis) Misalkan terdapat sistem Ax = b yang terdiri atas 𝑚 persamaan linear dan 𝑛 variabel (diasumsikan 𝑛 ≥ 𝑚). Solusi basis pada sistem Ax = b tersebut diperoleh dengan memberi nilai 𝑛 − 𝑚 variabel sama dengan nol dan menyelesaikan nilai yang menyisakan 𝑚 variabel. Asumsi pengaturan 𝑛 − 𝑚 variabel sama dengan nol akan membuat nilai yang unik untuk 𝑚 variabel yang tersisa atau sejenisnya, dan kolom-kolom untuk sisa dari 𝑚 variabel merupakan bebas linear. (Winston 2004) Definisi 6 (Solusi Fisibel Basis) Solusi fisibel basis adalah solusi basis pada PL yang semua variabel-variabelnya tak negatif. (Winston 2004) Definisi 7 (Solusi Optimum) Untuk masalah maksimisasi, solusi optimum suatu PL adalah suatu titik dalam daerah fisibel dengan nilai fungsi objektif terbesar. Untuk masalah minimisasi, solusi optimum suatu PL adalah suatu titik dalam daerah fisibel dengan nilai fungsi objektif terkecil. (Winston 2004) 2.2 Mixed Integer Programming Pemrograman linear dengan sebagian variabel yang harus digunakan berupa bilangan bulat (integer) disebut mixed integer programming. Jika semua variabel yang digunakan harus berupa integer maka disebut pure integer programming. (Winston 2004) III MODEL PENJADWALAN 3.1 Penggunaan Ruang Operasi Sebagian besar rumah sakit mengklasifikasikan pasien berdasarkan proses operasional dan spesialisasi pengobatan. Klasifikasi pasien berdasarkan proses operasional meliputi pasien darurat, pasien rawat inap, dan pasien rawat jalan. Berdasarkan spesialisasi pengobatan terdapat pasien luka bakar, pasien jantung, pasien trauma, pasien syaraf, dan sebagainya. Rumah sakit menganalisis dan mendiskusikan proses pelayanan yang diberikan kepada pasien (antara lain rencana dan jadwal pembedahan) berdasarkan klasifikasi tersebut. Ruang operasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ruang operasi darurat dan ruang operasi biasa. Rumah sakit biasanya hanya memiliki sedikit ruang operasi darurat dan lainnya merupakan ruang operasi biasa. Ruang operasi darurat hanya digunakan untuk pasien darurat yang memerlukan pembedahan. Biasanya operasi semua spesialisasi pengobatan dapat dilakukan di ruang ini, sedangkan ruang operasi biasa digunakan pada spesialisasi pengobatan tertentu. Meskipun ruang operasi biasa digunakan pada kasus operasi nondarurat (misalnya pada pasien rawat inap dan pasien rawat jalan), pada keadaan khusus ruang operasi tersebut juga dapat digunakan operasi terhadap pasien darurat. Hal ini dapat terjadi dalam situasi di mana pasien darurat mendapatkan prioritas lebih utama untuk mendapat perawatan di ruang operasi biasa dari pada pasien nondarurat. Di banyak rumah sakit, perencanaan dan penjadwalan operasi dilaksanakan sebagai berikut. Setiap minggu atau setiap bulan, bagian perencanaan operasi atau badan lain yang dibentuk oleh rumah sakit, mengeluarkan jadwal penggunaan ruang operasi, atau juga disebut sebagai block time schedule, yang mengalokasikan penggunaan ruang operasi untuk operasi darurat dan nondarurat. Satu blok waktu setara dengan satu hari kerja seorang staf ruang operasi. Setiap sebelum hari kerja, dokter akan menentukan pasien rawat inap yang akan menjalani operasi pada hari berikutnya. Ketika membuat keputusan ini, mereka juga akan melihat jadwal operasi pasien rawat jalan untuk hari berikutnya karena hal ini telah dijadwalkan pada beberapa hari sebelumnya. Selain itu mereka juga mempertimbangkan 3