pengaruh lokasi, fasilitas, kualitas layanan, dan keragaman barang

advertisement
1
PENGARUH LOKASI, FASILITAS, KUALITAS LAYANAN, DAN KERAGAMAN
BARANG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOSERBA DAN SWALAYAN
LARIS PURWOREJO
Andhinisari
Email: [email protected]
Intan Puspitasari, S.E., M.Sc.
Email : [email protected]
Endah Pri Ariningsih, S.E., M.Sc.
Email : [email protected]
Universitas Muhammadiyah Purworejo
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan kebutuhan manusia akan barang
dan jasa, banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak di bidang perdagangan
eceran (retail) yang berbasis toko. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan pola
berbelanja masyarakat di Indonesia. Bisnis ritel yang semula dipandang hanya sebatas
penyedia barang dan jasa, sekarang dipandang sebagai bisnis pemasaran yang semakin
inovatif, dinamis, dan kompetitif.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh lokasi, fasilitas, kualitas
layanan, dan keragaman barang terhadap keputusan pembelian di toserba dan swalayan
Laris Purworejo. Objek penelitian ini adalah toserba dan swalayan Laris Purworejo.
Populasi penelitian ini adalah masyarakat Purworejo yang berbelanja di toserba dan
swalayan Laris Purworejo. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang.
Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling. Instrumen
pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert yang masing-masing
sudah di uji cobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Analisis data
menggunakan regresi linier berganda.
Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa lokasi, fasilitas,
pelayanan, dan keragaman barang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian di toserba dan swalayan Laris Purworejo. Lokasi berpengaruh
positif dengan nilai beta sebesar 0,252 dan signifikan (p-value 0,003). Fasilitas
berpengaruh positif dengan nilai beta sebesar 0,191 dan signifikan (p-value 0,039).
Kualitas layanan berpengaruh positif dengan nilai beta sebesar 0,210 dan signifikan (pvalue 0,013). Keragaman barang berpengaruh positif dengan nilai beta sebesar 0,315
dan signifikan (p-value 0,000).
Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa lokasi, fasilitas, pelayanan, dan
keragaman barang secara parsial memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci :
lokasi, fasilitas, kualitas layanan, keragaman barang, dan keputusan
pembelian
2
A. PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan kebutuhan manusia
akan barang dan jasa, banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak di
bidang perdagangan eceran (retail) yang berbasis toko. Hal ini disebabkan
karena adanya perubahan pola berbelanja masyarakat di Indonesia. Bisnis ritel
yang semula dipandang hanya sebatas penyedia barang dan jasa, sekarang
dipandang sebagai bisnis pemasaran yang semakin inovatif, dinamis, dan
kompetitif. Dimana hal ini menuntut perusahaan untuk mampu menghadapi
persaingan yang cukup ketat untuk mencapai tujuan akhir, yaitu peningkatan
penjualan dan keuntungan.
Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan
Keller (2009:5), pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian
proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada
pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Pada hakekatnya
tujuan dari pemasaran adalah untuk memahami sifat konsumen dengan baik
sehingga produk yang ditawarkan dapat terjual. Kondisi tersebut dapat teratasi
melalui strategi pemasaran yang baik, berdasarkan Porter dalam Kotler dan
Keller (2007:68), strategi-strategi pemasaran meliputi keunggulan biaya secara
keseluruhan, diferensiasi, dan fokus. Strategi-strategi tersebut dilakukan pada
umumnya untuk memperlancar penyaluran produk atau jasa yang bersifat
langsung atau tidak langsung yang berkaitan dengan tingkat pengambilan
keputusan oleh konsumen untuk membeli suatu produk.
Keputusan
pembelian
merupakan
tahap
evaluasi,
konsumen
membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan.
Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling
disukai (Kotler dan Keller, 2007:240). Menurut Kotler dan Keller (2007:234)
proses pengambilan keputusan membeli yaitu pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca
pembelian.
Dalam pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi oleh tiga fakor
yang telah dikemukakan oleh Swastha dan Handoko (2000:111) yaitu lokasi
3
penjualan yang strategis, pelayanan yang baik dan kemampuan tenaga
penjualannya. Selain faktor-faktor tersebut pengambilan keputusan juga
dipengaruhi oleh faktor fasilitas menurut Utami (2012:89) dan faktor keragaman
barang menurut Schiffman dan Kanuk (2004:224).
Keberadaan lokasi toserba dan swalayan Laris Purworejo menentukan
keputusan pembelian dengan letak toko yang strategis dalam menempatkan
tokonya. Dengan adanya fasilitas tempat bermain untuk anak-anak, tempat
parkir yang aman dapat menarik konsumen lebih banyak lagi untuk mengambil
keputusan pembelian pada toserba dan swalayan Laris Purworejo. Faktor
pelayanan juga diperlukan karena jika pelayanan yang diberikan toserba dan
swalayan Laris Purworejo baik seperti sikap pramuniaga yang sopan dan ramah
merupakan bentuk pelayanan yang diharapkan oleh konsumen, sehingga
konsumen akan tertarik untuk melakukan pembelian ulang, namun jika
sebaliknya dimana pembeli akan merasa kecewa dan akan mencari tempat lain
yang mempunyai pelayanan baik. Keragaman barang yang dimiliki oleh toserba
dan swalayan Laris Purworejo cukup lengkap dan beragam untuk memenuhi
kebutuhan yang dibutuhkan oleh konsumennya sehingga konsumen dapat
memilih dan mengambil keputusan pembelian.
Dengan dilatarbelakangi oleh masalah tersebut, maka dilakukan
penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat
membeli di toserba dan swalayan Laris Purworejo dengan judul “Pengaruh
Lokasi, Fasilitas, Kualitas Layanan, dan Keragaman Barang terhadap Keputusan
Pembelian di Toserba dan Swalayan Laris Purworejo”.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah lokasi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian di
toserba dan swalayan Laris Purworejo?
2. Apakah fasilitas mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian di
toserba dan swalayan Laris Purworejo?
3. Apakah kualitas layanan mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian di toserba dan swalayan Laris Purworejo?
4
4. Apakah keragaman barang mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian di toserba dan swalayan Laris Purworejo?
C. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
1. Keputusan Pembelian
Kotler dan Keller (2007:223) mengatakan keputusan pembelian adalah
beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan
keputusan membeli suatu produk. Swastha dan Irawan (2008:145)
mengemukakan keputusan konsumen adalah motif atau dorongan yang
timbul terhadap sesuatu dimana pembeli melakukan pembelian disebabkan
adanya kebutuhan dan keinginan.
Menurut Swastha dan Handoko (2000:111) faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian berbeda-beda untuk masing-masing
pembeli di samping produk yang di beli dan saat membelinya berbeda.
Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Lokasi penjualan yang strategis
Dari segi lokasi ini, pembeli akan memilih lokasi yang benar-benar
stategis dan tidak membutuhkan terlalu banyak waktu, tenaga dan biaya
seperti mudah di jangkau, dekat dengan fasilitas-fasilitas umum atau
mungkin dekat dengan jalan raya sehingga lokasi ini dapat mendukung
yang lain.
b. Pelayanan yang baik
Bagi konsumen yang ingin membeli suatu produk, pelayanan yang
diberikan pada saat memilih sampai terjadinya transaksi pembelian
sangatlah berpengaruh terhadap jadi tidaknya pembelian oleh
konsumen. Pelayanan yang kurang baik akan menimbulkan rasa tidak
puas yang di rasakan oleh konsumen yang selanjutnya akan
mempengaruhi tingkat penjualan pada waktu selanjutnya.
c. Kemampuan tenaga penjualannya
Dalam suatu kegiatan usaha (penjualan), tidak terlepas dari tenaga kerja
mesin maupun tenaga kerja manusia. Tenaga kerja merupakan faktor
utama dalam perusahaan sehingga di perlukan sejumlah tenaga kerja
5
yang berkemampuan dan mempunyai ketrampilan tertentu yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan untuk mendukung kegiatan dalam
perusahaan.
Selain faktor lokasi dan pelayanan, faktor fasilitas juga dapat
mempengaruhi keputusan pembelian. Menurut Utami (2012:89) secara
spesifik, beberapa elemen penting yang dapat lebih menonjolkan citra dari
suatu tokoh yaitu berupa arsitektur yang baik, desain eksterior dan interior
yang menarik, penempatan lokasi toko dan nama toko yang menarik
perhatian. Pasar swalayan yang dapat memberikan suasana yang
menyenangkan dengan penataan barang yang menarik dan keamanan yang
terjamin dalam berbelanja akan mempengaruhi keputusan konsumen
dalam melakuka pembelian.
Selain faktor lokasi, pelayanan, dan fasilitas, menurut Schiffman dan
Kanuk (2004:224) bahwa hal-hal yang mempengaruhi perilaku konsumen
dalam membeli produk yakni keragaman bentuk produk termasuk objek
produk, kebiasaan penggunaan produk, niat pembelian produk, pegaruh
dari orang lain dalam membeli produk.
2. Lokasi
Lokasi adalah tempat dimana perusahaan melakukan operasi
(Lupiyoadi, 2001:61-62). Perusahaan harus mempertimbangkan lokasi untuk
usahanya. Pemilihan tempat lokasi untuk menjalankan bisnis sangatlah
penting. Lokasi yang strategis dan akses menuju lokasi tersebut sangat
mempengaruhi kelangsungan usaha bisnis yang dijalankan karena
konsumen juga sensitif terhadap masalah lokasi perusahaan yang akan
dituju.
Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan
daerah pembelanjaan adalah luas daerah perdagangan, dapat dicapainya
dengan mudah, potensi pertumbuhannya, lokasi toko-toko saingan.
Sedangkan keputusan tentang lokasi toko di dalam pusat pembelanjaan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang lebih spesifik seperti biaya dan
lamanya
sewa,
pelayanan
yang
diberikan
oleh
pengusaha
pusat
6
pembelanjaan, luas ruangan beserta layoutnya, arus pengunjung, jarak dari
tempat parkir (Swasta dan Irawan, 2003:339). Menurut Mc Carthy dalam
Swasta dan Handoko (2000:125), yang dimaksud dengan lokasi meliputi
saluran distribusi, jangkauan, lokasi penjualan, pengangkutan, persediaan.
3. Fasilitas
Fasilitas adalah sumberdaya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa
dapat ditawarkan kepada konsumen (Tjiptono, 2001:184). Fasilitas yang
disediakan seperti penerangan, toilet, letaknya yang strategis, papan namanama barang dan harga yang jelas, tata letak interior dan eksterior, dan
tempat bermain untuk anak-anak serta tempat parkir yang aman
merupakan hal yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan untuk
berbelanja di suatu pasar swalayan (Raharjani, 2005:5). Fasilitas dapat pula
berupa segala sesuatu yang memudahkan konsumen dalam memperoleh
kepuasan. Karena suatu bentuk jasa tidak bisa dilihat, tidak bisa dicium dan
tidak bisa diraba maka aspek wujud fisik menjadi penting sebagai ukuran
dari pelayanan. Pelanggan akan menggunakan indera penglihatan untuk
menilai suatu kualitas pelayanan.
4. Kualitas Layanan
Menurut Lovelock dalam Nasution (2004:47) bahwa kualitas layanan
merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas
tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Apabila
jasa yang diterima atau dirasakan (perseved service) sesuai dengan yang
diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika
jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa
dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya, jika jasa yang diterima
lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan
buruk. Dengan demikian, baik tidaknya kualitas layanan tergantung pada
kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara
konsisten.
Pelayanan yang berkinerja tinggi adalah pelayanan yang mampu
memuaskan kebutuhan pelanggan atau dengan kata lain mampu melebihi
7
harapan dari pelanggan (Tjiptono dan Chandra, 2005:299). Pelayanan pada
umumnya dibedakan atas dua, yaitu: pelayanan atas produk berbentuk
barang, pelayanan atas produk berupa jasa.
5. Keragaman Barang
Kotler (2002:448) menyatakan produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan.
Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan pada karakteristik atau
ciri, atau atribut produk dari produk tersebut. Keragaman produk adalah
kelengkapan produk yang menyangkut kedalaman, luas, dan kualitas produk
yang ditawarkan juga ketersediaan produk tersebut setiap saat di toko
(Engels dan Blackwell, 1995:258).
Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh suatu toko dalam memilih
produk yang dijualnya yaitu (Gilbert dalam Hafidzi, 2013:19):
a. Variety, kelengkapan produk yang dijual dapat mempengaruhi
pertimbangan konsumen dalam memilih suatu toko.
b. Width or Breath, tersedianya produk-produk pelengkap dari produk
utama yang ditawarkan. Contohnya pada toko roti selain menyediakan
roti juga menyediakan berbagai macam minuman.
c. Depth, merupakan macam dan jenis karakteristik dari suatu produk.
d. Consistency, produk yang sudah sesuai dengan keinginan konsumen
harus tetap dijaga keberadaannya dengan cara menjaga kelengkapan,
kualitas dan harga dari produk yang dijual.
e. Balance, berkaitan erat dengan usaha untuk menyesuaikan jenis dan
macam-macam.
8
Kerangka pemikiran sebagai berikut:
Lokasi (X1)
Fasilitas (X2)
H1+
H2+
Keputusan Pembelian
(Y)
H3+
Pelayanan (X3)
Keragaman Barang
(X4)
H4+
Gambar 1.
Kerangka Pemikiran
Keterangan:
: pengaruh secara parsial
D. HIPOTESIS
H1 : Lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H2 : Fasilitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H3 : Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H4 : Keragaman barang berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
E. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu melakukan penelitian
dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dalam hal ini adalah
pembeli di toserba dan swalayan Laris Purworejo. Penelitian ini dilakukan di
Purworejo pada bulan Desember 2014 sampai dengan Februari 2016. Populasi
dalam penelitian ini adalah masyarakat Purworejo yang berbelanja toserba dan
swalayan Laris Purworejo. Sedang sampel yang digunakan adalah 100 responden
pembeli di toserba dan swalayan Laris Purworejo dimana metode yang
digunakan untuk pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu
(Sugiyono, 2012:85). Adapun pertimbangan responden dalam penelitian ini
9
adalah responden yang membeli di toserba dan swalayan Laris Purworejo,
berdomisili di Purworejo, dengan responden berusia minimum 18 tahun.
1. Definisi Operasional Variabel
a. Keputusan Pembelian (Y)
Keputusan konsumen adalah motif atau dorongan yang timbul
terhadap sesuatu dimana pembeli melakukan pembelian disebabkan
adanya kebutuhan dan keinginan (Swastha dan Irawan, 2008:145).
Indikator dari keputusan pembelian, yaitu:
1) Keputusan tentang lokasi penjualan yang stategis
2) Keputusan tentang pelayanan yang baik
3) Keputusan tentang kemampuan tenaga penjualannya
4) Keputusan tentang fasilitas
5) Keputusan tentang keragaman barang
b. Lokasi (X1)
Lokasi adalah tempat dimana perusahaan melakukan operasi
(Lupiyoadi, 2001:61-62). Indikator dari lokasi, yaitu:
1) Letaknya strategis
2) Kemudahan mencapainya mengenai transportasi umum
3) Kelancaran arus lalu lintas
c. Fasilitas (X2)
Fasilitas adalah sumberdaya fisik yang harus ada sebelum suatu
jasa dapat ditawarkan kepada konsumen (Tjiptono, 2001:184). Indikator
dari fasilitas, yaitu:
1) Tempat parkir yang aman
2) Ketersediaan toilet yang bersih
3) Ketersediaan papan keterangan jenis barang-barang dalam pasar
swalayan
4) Ketersediaan tempat bermain anak-anak
d. Kualitas Layanan (X3)
Kualitas
layanan
merupakan
tingkat
keunggulan
yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk
10
memenuhi keinginan pelanggan (Lovelock dalam Nasution, 2004:47).
Indikator dari kualitas layanan, yaitu:
1) Keramahan dan kesopanan pramuniaga pada saat melayani
konsumen yang berbelanja di pasar swalayan
2) Kecepatan pelayanan pada kasir
3) Penanganan terhadap keluhan konsumen
e. Keragaman Barang (X4)
Kelengkapan produk adalah kegiatan pengadaan barang-barang
yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko (produk berbasis makanan,
pakaian, barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain atau
kombinasi) untuk disediakan dalam toko pada jumlah, waktu, dan harga
yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel (Ma’ruf
dalam
Hafidzi,
2013:20).
Kantohe
dan
Karuntu
(2014:69),
mengemukakan indikator dari keragaman barang, yaitu:
1) Jenis produk yang ditawarkan
2) Jumlah merek produk yang ditawarkan
3) Persediaan produk yang ada
2. Pengujian Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi product
moment menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dari variabel
lokasi (X1), variabel fasilitas (X2), variabel kualitas layanan (X3), dan
variabel keragaman barang (X4) serta variabel keputusan pembelian
(Y) mempunyai nilai r hitung lebih dari 0,3 dan semuanya bernilai
positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan
yang diujikan valid, artinya bahwa semua butir pernyataan
(instrumen) dalam kuesioner tersebut dapat mengukur variabel
penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa semua
variabel lokasi (X1), variabel fasilitas (X2), variabel kualitas layanan
(X3), dan variabel keragaman barang (X4) serta variabel keputusan
11
pembelian (Y) memiliki nilai cronbach’s alpa lebih dari 0,6 dan semua
indikator pernyataan dari masing masing variabel lokasi, fasilitas,
kualitas layanan, keragaman barang dan keputusan pembelian
mempunyai nilai cronbach's alpha if item deleted lebih dari 0,6
sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini reliabel.
F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Regresi Liniear Berganda
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda dengan bantuan program SPSS for windows untuk mengetahui
pengaruh lokasi, fasilitas, pelayanan, dan keragaman barang terhadap
keputusan pembelian secara parsial. Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 3
Hasil Analisis Regresi Berganda
Variabel
Koefisien
regresi (b)
Signifikansi
(p value)
Keterangan
Lokasi(X1)
0,252
0,003
Positif dan
Signifikan
Fasilitas (X2)
0,191
0,039
Positif dan
Signifikan
Kualitas Layanan (X3)
0,210
0,013
Positif dan
Signifikan
Keragaman barang (X4)
0,315
0,000
Positif dan
Signifikan
Sumber: data primer diolah 2016
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai koefisien regresi (b)
lokasi (X1) sebesar 0,252, fasilitas (X2) sebesar 0,191, kualitas layanan (X3)
sebesar 0,210, keragaman barang (X4) sebesar 0,315. Oleh sebab itu, persamaan
garis regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = 0,252X1+0,191X2+0,210X3+0,315X4
12
Persamaan tersebut berarti:
a. b1 = 0,252, artinya lokasi mempunyai pengaruh yang positif pada keputusan
pembelian, sehingga hasil ini menunjukkan bahwa lokasi akan meningkatkan
pula keputusan pembelian.
b. b2 = 0,191, artinya fasilitas mempunyai pengaruh yang positif pada
keputusan pembelian, sehingga hasil ini menunjukkan bahwa meningkatnya
fasilitas akan meningkatkan pula keputusan pembelian.
c. b3 = 0,210, artinya kualitas layanan mempunyai pengaruh yang positif pada
keputusan pembelian, sehingga hasil ini menunjukkan bahwa meningkatnya
pelayanan akan meningkatkan pula keputusan pembelian.
d. b4 = 0,315, artinya keragaman barang mempunyai pengaruh yang positif
pada keputusan pembelian, sehingga hasil ini menunjukkan bahwa
keragaman barang akan meningkatkan pula keputusan pembelian.
Pembahasan
a. Hubungan Lokasi dengan Keputusan Pembelian
Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
variabel lokasi (X1) sebesar 0,252 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Hal
ini berarti lokasi toserba dan swalayan Laris Purworejo berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berpengaruhnya lokasi terhadap keputusan pembelian, dapat
disebabkan oleh beberapa hal, seperti: pembeli menilai bahwa lokasi
toserba dan swalayan Laris Purworejo strategis karena berada ditepi jalan
sehingga mudah ditemukan. Lokasi toserba dan swalayan Laris Purworejo
mudah dicapai oleh transportasi umum, karena berada di jalan utama.
Serta, responden menilai kelancaran arus lalu lintas menuju toserba dan
swalayan Laris Purworejo lancar. Penelitian ini sesuai dan memperkuat hasil
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Raharjani (2005), Annisa
(2014) serta Santoso dan Widowati (2011) yang membuktikan bahwa lokasi
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
b. Hubungan Fasilitas dengan Keputusan Pembelian
Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
variabel fasilitas (X2) sebesar 0,191 dengan nilai signifikansi sebesar 0,039.
13
Hal ini berarti fasilitas toserba dan swalayan Laris Purworejoberpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berpengaruhnya fasilitas terhadap keputusan pembelian, dapat
disebabkan oleh beberapa hal, seperti: penilaian pembeli bahwa tempat
parkir toserba dan swalayan Laris Purworejo aman. Toilet yang ada di
toserba dan swalayan Laris Purworejo bersih. Mudah mencari produk yang
dibutuhkan karena adanya papan penunjuk barang-barang. Serta, adanya
tempat bermain untuk anak-anak. Penelitian ini sesuai dan memperkuat
hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Raharjani (2005),
serta Santoso dan Widowati (2011) yang membuktikan bahwa fasilitas
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
c. Hubungan Kualitas Layanan dengan Keputusan Pembelian
Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
variabel kualitas layanan (X3) sebesar 0,210 dengan nilai signifikansi sebesar
0,013. Hal ini berarti pelayanan toserba dan swalayan Laris Purworejo
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berpengaruhnya kualitas layanan terhadap keputusan pembelian,
dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti: pembeli menilai bahwa
pramuniaga toserba dan swalayan Laris Purworejo menunjukkan sikap yang
ramah dan sopan. Pelayanan kasir toserba dan swalayan Laris Purworejo
sangat cepat. Serta, pramuniaga toserba dan swalayan Laris Purworejo
mampu menangani keluhan yang ada pada diri konsumen dengan serius.
Penelitian ini sesuai dan memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang
telah dilakukan oleh Raharjani (2005) yang membuktikan bahwa pelayanan
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
d. Hubungan Keragaman Barang terhadap Keputusan Pembelian
Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
variabel keragaman barang (X4) sebesar 0,315 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Hal ini berarti keragaman barang yang ada di toserba dan
swalayan Laris Purworejo berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
14
Berpengaruhnya keragaman barang terhadap keputusan pembelian,
dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti: pembeli menilai bahwa jenis
produk yang ditawarkan toserba dan swalayan Laris Purworejo sangat
bervariasi. Terdapat berbagai merek produk di toserba dan swalayan Laris
Purworejo. Serta, adanya penilaian konsumen bahwa stok produk di
toserba dan swalayan Laris Purworejo sesuai dengan kebutuhan konsumen.
penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan
oleh Raharjani (2005), Annisa (2014) serta Kantohe dan Karuntu (2014)
yang membuktikan bahwa keragaman barang berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian.
G. SIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Lokasi mempengaruhi keputusan pembelian.
2. Fasilitas mempengaruhi keputusan pembelian.
3. Kualitas layanan mempengaruhi keputusan pembelian.
4. Keragaman barang mempengaruhi keputusan pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, F.N. 2014. Pengaruh Lokasi Toko, Keragaman Produk, dan Pelayanan terhadap
Keputusan Konsumen dalam Pembelian Produk di Mini Market Berlian Kudus. Jurnal
Ilmiah SosioEkoTekno Vol.2 Universitas Pandanaran Semarang. Semarang.
http://jurnal-sosioekotekno.org, diakses tanggal 11 Oktober 2014.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Engels, James dan Roger Blackwell. 1995. Perilaku Konsumen. Edisi 6. Jilid 1. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Hafidzi. 2013. Pengaruh Kelengkapan Produk dan Pelayanan terhadap Keputusan
Pembelian. Skripsi.Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Kantohe, J dan M. Karuntu. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam
Berbelanja pada Fiesta Pasar Swalayan Manado. Jurnal EMBA ISSN 2303-1174 Vol.2
No.1
Maret
2014
Universitas
Sam
Ratulangi
Manado.
http://ejurnal.unsrat.ac.id/index.php/emba/aricle, diakses tanggal 29 September
2015.
15
Kotler, P. 2002. Marketing Management. New Jersey: The Millennium Edition,
PrenticeHall International Edition.
Kotler, P dan K. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 2. Terjemahan oleh
Benyamin Molan. 2007. Jakarta: PT.Indeks.
Kotler, P dan K. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1 dan 2. Terjemahan
oleh Bob Sabran. 2009. Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama.
Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.
Nasution. 2004. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.
Peter, Olson. 2005. Consumer Behaviour and Marketing Strategy. New York: McGrawHill.
Raharjani, Jenny. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan
Pasar Swalayan sebagai Tempat Berbelanja di Kawasan Simapang Lima Semarang.
Jurnal Studi Manajemen ISSN No.1693-8283 Vol.2 No.1 Universitas Diponegoro.
Semarang. http://ejurnal.undip.ac.id, diakses tanggal 3 September 2014.
Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen. Edisi Keempat.
Klaten: PT. Intan Sejati.
Santoso, A. dan S.Y. Widowati. 2011. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas, dan Lokasi
terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Dinamika Sosial Budaya ISSN No.1410-9859
Vol.13 No.2 Universitas Semarang. Semarang. http://journal.usm.ac.id, diakses
tanggal 14 Oktober 2014.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Swastha, B. dan T.H.Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: BPFE.
Swastha, B. dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Swastha, B. dan T. Hani Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku
Konsumen. Edisi Pertama. Cetakan Keempat. BPFE, Yogyakarta.
Tjiptono, F. 2001. Prinsip-prinsip Total Quality Service (TQS). Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tjiptono, F dan G. Chandra .2005. Service, Quality and Satisfaction. Yogyakarta: Andi
Offset.
Utami, ChristinaWhidya. 2012. Manajemen Ritel Strategi dan Implementasi Ritel
Modern. Jakarta: Salemba Empat
Download