Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ISBN 978-602-98569-1-0 DESAIN DAN PEMBUATAN RANGKAIAN INVERTER SATU FASA PADA RUMAH MANDIRI ENERGI MENGGUNAKAN METODA SPWM Rachmad Azhari1, Tjahya Odinanto2, Akhmad Fahruzi3 Teknik Elektro ITATS, Jl. Arief Rahman Hakim No.100 Surabaya Email : [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRACT Energy independent house is a house that can provide energy from the house itself and is not dependent on energy supplies from state Electricity Company (PLN). In order generate AC electrical energy like the electricity produced by PLN, a tool is needed, namely inverter. The inverter be a device that function to convert DC power into AC power using SPWM method aiming to produce a pure sine wave. The inverter output will be raised through a voltage regulator step that can be used on AC power load because the output of voltage regulator is AC power with a pure sine wave equal to the energy supply of AC power from PLN so it is safe for used to a desire AC electrical load. The inverter circuit can be loaded 400 watt. Keyword: Independent home energy, SPWM Method, Inverter ABSTRAK Rumah mandiri energi ialah rumah yang dapat menyediakan energi dari rumah itu sendiri dan tidak bergantung pada pasokan energi dari PLN. Agar bisa menghasilkan energi listrik AC seperti listrik PLN maka dibutuhkan sebuah alat yaitu inveter. Inverter ialah alat yang berfungsi mengubah listrik DC menjadi listrik AC menggunakan metode SPWM yang bertujuan menghasilkan gelomang sinus murni. Output inverter tersebut akan dinaikkan melalui trafo step yang selanjutnya bisa digunakan pada beban listrik AC. karena keluaran trafo tersebut adalah tegangan listrik AC dengan gelombang sinus murni sama dengan hasil pasokan energi listrik AC dari PLN sehingga aman untuk digunakan pada beban listrik AC yang diinginkan. Rangkaian inverter mampu dibebani sebesar 400watt. Kata kunci : Rumah Mandiri Energi, Metode SPWM, Inverter PENDAHULUAN Kebutuhan energi listrik di Indonesia masih belum mencukupi. Hal ini menunjukkan bahwasannya pasokan energi listrik yang disediakan pemerintah melalui perusahaan PLN masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat. Selama ini, di Indonesia, penyediaan energi listrik mayoritas dipenuhi dengan memanfaatkan energi tak terbarukan. Salah satu program pemerintah dalam pemanfaatan energi terbarukan adalah program rumah mandiri energi. Yang dimaksud dengan rumah mandiri energi adalah rumah yang dapat menyediakan energi dari rumah itu sendiri dan tidak bergantung pada pasokan energi dari PLN. Salah satu contoh rumah mandiri energi yang ada di indonesia ialah rumah mandiri yang menggunakan sumber energi dari matahari. Energi matahari tersebut akan dirubah menjadi energi listrik menggunakan phtovoltaic atau solar cell. Solar cell tersebut akan menghasilkan energi listrik DC ( Dirrect Current ). Karena peralatan listrik rumah tangga di Indonesia menggunakan listrik AC ( Aternating Cureent ) maka pada rumah mandiri tersebut memerlukan alat yang bisa mengonversikan energi listrik DC menjadi AC, alat tersebut ialah inverter. Inverter adalah alat yang berfungsi merubah listik DC menjadi AC. Agar bisa menghasilkan sebuah keluaran gelombang sinus maka pada inverter dibutuhkan teknik penyulutan yaitu penyulutan SPWM (Sinusoidal Pulse With Modulation) yang dimana, teknik penyulutan tersebut bisa menghasilkan gelombang sinus murni yang nantinya bisa digunakan untuk beban listrik AC dengan aman. B - 131 Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ISBN 978-602-98569-1-0 TINJAUAN PUSTAKA Rumah Mandiri Energi Rumah mandiri energi adalah rumah yang dapat menghasilkan yang dapat menyediakan energi dari rumah itu sendiri dan tidak bergantung dari pasokan PLN. Dari definisi rumah mandiri energi di atas hampir semua suplai energi listriknya berasal dari alam, misal, energi matahari, energi panas bumi, energi air terjun, dan sebagainya. Berikut adalah gambaran salah satu rumah energi mandiri yang mengggunakan energi matahari dengan menggunakan teknologi Sell surya atau solar cell. Gambar 1. Blok diagram kelistrikan rumah mandiri energi menggunakan teknologi solar cell. Inverter Inverter adalah salah satu rangkaian yang berfungsi untuk mengubah tegangan masukan arus searah (DC) menjadi tegangan keluaran arus bolak balik (AC) yag besar tegangan dan frekuensinya dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.Suatu tegangan variabel dapat diperoleh dengan mengatur tegangan masukan DC dan pengutan inverter dijaga konstan. Jika tegangan masukan ( input ) DC konstan, tegangan keluaran AC variabel dapat diperoleh dengan mengubah ubah penguatan ( gain ) yang biasanya menggunakan kontrol mmodulasi lebar pulsa ( Pulse With Modulation PWM ) didalam inverter tersebut. Suatu inverter disebut sumber tegangan ( Voltage Fed Inverter VFI ) jika tegangan masukannya dijaga konstan, sedangkan suatu inverter disebut sumber arus ( Current Fed Inverter CFI ) , jika arus masukannya dijaga konstan, serta disebbut inverter hubungan DC variabel ( DC Link Inverter ) jika tegangan masukannya dapat diatur ( controller ). METODE Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pembangkitan SPWM dilakukan melalui membandingkan 2 buah sinyal sinus dan 1 buah sinyal segitiga. Pada sinyal segitiga mempunyai frekuensi sebesar 12500 Hz dan pada sinyal sinus 50 Hz. Proses membandingkan kedua sinyal tersebut dilakukan oleh mikrokontroller dimana mikrokontroller yang digunakann ialah jenis ARM STM32F407VG dengan nilai clock bit sebesar 168 MHz yang memungkinkan memepercpeat eksekusi pembandingan sinyal. Untuk bisa mengetahui besarnya nilai keluaran inverter maka bisa mengacu pada persamaan dibawah ini L: Dimana : = x = tegangan keluaran inverter = tegangan input inverter = Modulasi amplitudo Karena inverter harus mengeluarkan sinyal sinus murni dengan maka bisa mengacu pada persamaan di bawah ini : B - 132 Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya = / ISBN 978-602-98569-1-0 / Sinyal sinus keluaran inverter didapat setelah melalui filter, karena filter meredam harmonisa yang terjadi pada keluaran inverter. Setelah melalui filter tegangan sinus murni tersebut akan dinaikkan melalui trafo step up yang dimana tegangan tersebut bisa digunakan pada beban AC. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pengujian Pulsa Mikrokontroller pulsa penyulutan inverter satu fasa dengan metode pensaklaran Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM). Pulsa ini dibangkitkan pada pin Timer 8 yaitu pada PORTC 6 dan 7 untuk menghasilkan pulsa SPWM Unipolar. Pulsa penyulutan SPWM dperoleh dengan membandingkan sinyal carrier berupa sinyal segitiga yang memiliki offset atau nilai maximal sebesar 1,25V dengan frekuensi 12,5KHz dengan sinyal referensi berupa sinyal sinus sebesar 50Hz dan juga memiliki nilai offset atau nilai maximal 1,25V. Pada inverter ini, karena frekuensi yang digunakan adalah konstan 50Hz maka nilai Modulasi Rasio tidak berubah-ubah yaitu sebesar : = (3) = = 250 Gambar 2. Pulsa SPWM 50 Hz Pengujian Inverter Tanpa Filter Dengan suplai dari baterai sebesar 24VDC pada frekuensi sinyal referensi 50Hz maka rangkaian inverter jembatan penuh akan menghasilkan tegangan keluaran bolak-balik dengan nilai sktar 15 -17 VAC dengan bentuk gelombang keluaran SPWM Unipolar. Untuk bisa menghasilkan tegangan keluaran VAC yang di dapat dari penyulutan SPWM maka, kita harus mencari dahulu nilai Ma serta hitungan harmonisa yang terjadi. Tabel 1 Nilai Ma berikut: n=1 n=2mf+/-1 n=2mf+/-3 Ma=1 1 0,18 0,21 0,9 0,9 0,25 0,18 0,8 0,8 0,31 0,14 Diketahui mf = 250 dari perhitungan pada persamaan (3), maka perhitungannya sebagai : B - 133 0,7 0,7 0,35 0,1 0,6 0,6 0,37 0,07 0,5 0,5 0,36 0,04 0,4 0,4 0,33 0,02 Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ISBN 978-602-98569-1-0 n=2 ................................................................................................................................... (4) n=2.250+1= 501 n=2.250-1= 499 Vo Vo Vo Vo = Vin Inverter x Ma(501) = 24 x 0,25 = 6 V = Vin Inverter x Ma(499) = 24 x 0,25 = 6 V n=2 n=2.250+3= 503 n=2.250-3= 497 Vo Vo Vo Vo = Vin Inverter x Ma(503) = 24 x 0,18 = 4.32 V = Vin Inverter x Ma(497) = 24 x 0,18 = 4.32 V Diketahui tegangan harmonisa yang terjadi sebesar 4,32V dan 6V, maka keluaran inverter bisa diketahui melalui perhitungan sebagai berikut : RMS = RMS True = RMS True = = 16.97 V Gambar 3. Tegangan keluaran inverter sbelum di filter Pengujian Inveter dengan Filter Pada pengujian ini komponen harmonisa akan dihilangkan karena adanya filter pasif yang berfungsi meredam aatau meniadakan komponen harmonisa. Maka peritungan keluaran inverter denga filter ialah sebagai berikut : Diketahui untuk menghasilkan tegangan output pada trafo sebesar 220 VAC dan ma yang digunakan sebesar 0,9, maka: (1)MAX = Inverter x Ma(1) (1)MAX = 24 x 0,9 = 21.6 V B - 134 Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ISBN 978-602-98569-1-0 Dikarenakan inverter mnegeluarkan gelombang sinusoidal murni untuk beban maka perhitungannya ialah : = / = = 21,6 / = 15,27 V = 15V Gambar 4. Tegangan output inverter setelah di filter Pengujian Inverter Dengan Transformator Pada tugas akhir ini transformator yang digunakan ialah jenis transformator step up yang dimana fungsinya ialah menaikkan tegangan. Untuk bisa menghasilkan tegangan output sebesar 220VAC maka didapat perhitungannya ialah : Vo Inverter akhir x rasio trafo = 15 x (Vout trafo / Vin trafo = 15 x (220/15) = 220 VAC Gambar 5. Tegangan keluaran tranformator sebesar 220 VAC KESIMPULAN Berikut adalah kesimpulan dari Desain dan Pembuatan rangkaian inverter satu fasa menggunakan metoda SPWM pada rumah mandiri energi. 1. Untuk bisa menghasilkan tegangan keluaran sinus 220 VAC dibutuhkan frekuensi penyulutan pada inverter sebesar 12,5 KHz dan amplitudo sebesar 0,9. 2. Keuntungan penggunaan penyulutan SPWM jenis unipolar dikarenakan harmonisa terjadi pada frekuensi tinggi dengan amplitudo rendah dimana harmonisa tersebut terjadi pada frekuensi 2,5 KHz yaitu 2 kali lipat f carrier, yang dimana harmonisa tersebut mudah diredam oleh filter LC atau filter pasif sehingga mempermudah menghasilkan sinyal sinus murni untuk keluaran inverter. 3. Pada rangkaian inverter ini mampu menghasilkan daya sebesar 400watt dengan arus keluaran sebesar 1,82 A. B - 135 Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ISBN 978-602-98569-1-0 4. Pada tugas akhir ini inverter bertujuan untuk membantu menyediakan energi listrik AC pada rumah mandiri energi DAFTAR PUSTAKA [1] Andriyanto, Optimalisasi Penempatan Filter Pasif Untuk Mereduksi Rugi Rugi Daya Akibat Arus Harmonik Pada Industri Baja. Depok : Universitas Indonesia, 2008. [2] Boy lestad, Robert I, & Nashelsjy, Louis Electronics Devices And Circuit Theory, 10Ed. Pearson Education, 2009. [3] Dwi Prakoso, Hasan, Rancang Bangun Sistem Kontrol Tekanan Udara Pada Kompresor Untuk Airbrush Dengan Logika Fuzzy. Surabaya : Politeknik Elektro Negeri Surabaya (PENS), 2016. [4] Fadhli, MR, Rancang Bangun Inverter 12V DC ke 220 V AC Dengan Frekuensi 50 Hz dan Gelombang Sinusoidal. Depok : Universitas Indonesia. 2011. [5] Hart, Daniel W. Introduction To Power Electronics : International Edition. Prentice Hall International, London, 1997. [6] Junaidi, Analisa Switching Transistor Untuk Pembentukan Gelombang Sinusoidal PWM. Depok : Universitas Indonesia, 2010. [7] Nuryadi,Devi, Konsep Rumah Mandiri Energi Menggunakan Tenaga Surya Dan Biogas. Pekanbaru : Universitas Islam Negeri Sultan Syaruf Kasim Riau, 2011. [8] Rashid, M. H. And Application . USA : Prentice Hall, 2004. [9] Rashid, M. H. Power Electronics Handbook. Canada : Academic press, 2008. [10] Saragih , Budiman. Perbaikan Untuk Kerja Inverter Satu Fasa Dengan Menggunakan Kontrol Sinyal Lebar pulsa. Medan : Universitas Sumatra Utara, 2008. B - 136