ii LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, September 2015 Denok Ariska Lestari NIP. 1111101000008 iii FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT EPIDEMIOLOGI Skripsi, September 2015 Denok Ariska Lestari: 1111101000008 Distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia (analisis data Riskesdas tahun 2013) (XII+ 46 halaman + 6 tabel + 3 bagan + 41 lampiran) ABSTRAK Kanker merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian kedua. Sekitar 20% kasus kematian pada kanker dapat dihubungkan dengan merokok. Penggunaan rokok di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara merokok dengan kanker di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013 dengan sampel sebanyak 834.971 orang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sebagian besar proporsi individu yang mengalami kanker serviks, kanker payudara, kanker prostat, kanker kolon, kanker paru&bronkus, kanker nasofaring adalah individu yang merokok. Kementrian kesehatan sebaiknya mengimplementasikan peraturan mengenai penggunaan tembakau dan kawasan tanpa rokok di Indonesia. Sementara bagi Balitbangkes, diharapkan penggunaan pertanyaan dalam variabel menjadi lebih luas. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan desain cohort. Kata Kunci: Kanker, Merokok, jenis kelamin Daftar Bacaan: 31 (1997-2015) iv FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES PUBLIC HEALTH MAJOR EPIDEMIOLOGY Undergraduate Thesis, September 2015 Denok Ariska Lestari: 1111101000008 Cancer distribution and smoke in Indonesia ( 2013 Riskesdas Data Analysis) (XII+ 46 pages + 6 table + 3 chart + 41 appendixs) ABSTRACT Cancer is a non-communicable disease which becomes the second cause of death. Around 20% deaths of cancer associated with smoking behavior. Meanwhile, smoking behavior in Indonesia has increased every year. This cross-sectional study aims to describe association between smoking behavior and cancer in Indonesia by analyzing samples of 834971 individuals from 2013 Riskesdas. The results of this study show that a large proportion of individuals with cervical cancer, breast cancer, prostate cancer, colon cancer, lung and bronchus cancer, nasopharynx cancer are individuals who a smoke. Ministry of Health should implement regulations regarding the use of tobacco and non-smoking area in Indonesia. For Balitbangkes, the use of questions in order to more widely variable. For further research is expected to use a cohort design. Keywords: cancer, smoking, sex Refrence: 31 (1997-2015) vii DAFTAR RIWAYAT HIDUP NAMA LENGKAP : Denok Ariska Lestari TEMPAT TANGGAL LAHIR :Indramayu, 14 April 1994 JENIS KELAMIN : Perempuan ALAMAT : Ds. Anjatan Utara Kec. Anjatan Kab. Indramayu NOMOR TELEPON : 081298107191 E-MAIL : [email protected] RIWAYAT PENDIDIKAN 2011-2015 : Peminatan Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2008-2011 : MAN Buntet Pesantren Cirebon 2005-2008 : SMPN 1 Anjatan 1999-2005 : SDN Anjatan Utara 1 viii KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT. atas rahmat dan karuniaNya sehingga proses penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Distribusi Kejadian Kanker dan Status Merokok di Indonesia (Analisis data Riskesdas 2013)” ditujukan untuk menjelaskan bagaimana hubungan merokok dengan kejadian kanker secara ilmiah, sehingga diharapkan dapat menjadi evidence base dalam pembuatan kebijakan atau program terkait rokok yang diharapkan dapat menanggulangi masalah kanker di Indonesia. Pembuatan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan serta doa yang tiada henti kepada penulis 2. Bapak Dr. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Ibu Fajar Ariyanti, S.KM, M.Kes selaku kepala Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Ibu Hoirun Nisa, Ph.D dan Bapak dr. H.M. Yuli Prapancha Satar, MARS selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak masukan 5. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan serta doa yang tiada henti kepada penulis 6. Laboratorium data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menganalisis data Riskesdas tahun 2013 7. Safira Anindita, Putri Anggraeni, Alfica Agus, Anjar Nofiani, Desy Pusparini, Kemal Al Fajar, teman-teman Epidemiologi 2011 dan Kesmas 2011 yang selalu memberikan doa dan semangat 8. Sahabat tercinta Deti, Runingga, Anggita, Halimah, Sevi, Fera, Ainil, Mega, Elin, Yuni, Ratna yang menjadi penghibur disaat jenuh 9. Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tak bisa disebutkan satu per satu. ix Skripsi ini masih memiliki kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun kepada penulis. Sehingga dapat mengurangi keterbatasan dan kekurangan dalam penelitian penulis. Jakarta, September 2015 Denok Ariska Lestari x DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii ABSTRAK ............................................................................................................ iii ABSTRACT .......................................................................................................... iv LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................v LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ............................................................. vi DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii DAFTAR ISI ...........................................................................................................x BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang ..............................................................................................1 B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6 1. Tujuan Umum............................................................................................6 2. Tujuan Khusus ...........................................................................................6 D. Pertanyaan Penelitian .................................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ........................................................................................7 1. Manfaat bagi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia ........................7 2. Manfaat bagi Balitbangkes ........................................................................7 3. Manfaat bagi Penelitian Lain ....................................................................7 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 7 F. BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................8 A. Kanker ............................................................................................................. 1. Definisi Kanker ......................................................................................... 8 2. Patofisiologi............................................................................................... 9 3. Faktor Risiko Kanker ..............................................................................11 B. Rokok .........................................................................................................15 1. Definisi Rokok ........................................................................................15 2. Zat Berbahaya dalam Rokok ...................................................................15 3. Tipe Perokok ........................................................................................... 17 C. Kerangka Teori ........................................................................................... 17 xi BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL .............19 A. Kerangka Konsep ........................................................................................ 19 B. Definisi Operasional ................................................................................... 20 BAB IV METODE PENELITIAN .....................................................................22 A. Desain Penelitian.........................................................................................22 B. Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................................................... 22 C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................22 D. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 25 E. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 26 Manajemen Pengumpulan Data .................................................................. 26 F. 1. Cross Check ............................................................................................. 26 2. Cleaning Data .......................................................................................... 26 3. Coding Data............................................................................................. 26 G. Analisa Data ................................................................................................ 28 BAB V HASIL ......................................................................................................29 A. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok di Indonesia ............................... 29 B. Frekuensi Jenis Kanker ............................................................................... 30 C. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok ......................................... 30 D. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik Individu ...............................32 BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................34 A. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 34 B. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok di Indonesia ...............................35 C. Frekuensi Jenis Kanker ............................................................................... 35 D. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok ......................................... 36 E. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik Individu ............................... 37 BAB VII PENUTUP.............................................................................................42 A. Simpulan ..................................................................................................... 42 B. Saran............................................................................................................42 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................44 LAMPIRAN .........................................................................................................47 xii Daftar Tabel 2.1 Senyawa Gas dalam Asap Rokok ....................................................................16 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel .........................................................24 4.1 Pengkodean Data..............................................................................................27 5.1 Frekuensi Kanker Berdasarkan Status Merokok dan Durasi Merokok............29 5.2 Frekuensi Jenis Kanker ....................................................................................30 5.3 Frekuensi Kanker Berdasarkan Status Merokok ..............................................30 5.3 Frekuensi Kanker Berdasarkan Karakteristik Individu ....................................32 Daftar Bagan 2.1 Kerangka Teori ................................................................................................18 3.1 Kerangka Konsep .............................................................................................19 4.1 Alur Pemilihan Sampel ....................................................................................24 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyebab kematian global terbesar kedua setelah penyakit kardiovaskular (Kemenkes, 2012). Menurut laporan World Health Organization (WHO), 5 jenis kanker yang paling banyak terjadi di dunia baik pada laki-laki maupun perempuan adalah kanker paru (13,0%), kanker payudara (11,9%), kanker kolorektal (9,7%), kanker prostat (7,8%) dan kanker perut (6,8%). Mortalitas tertinggi pada kanker paru, kanker payudara, kanker hati, kanker perut dan kanker kolorektal. Semantara insidens kanker tertinggi di Asia adalah kanker paru (15,5%), kanker payudara (9,6%), kanker perut (10,3%), kanker kolorektal (9,0%) dan kanker hati (8,8%) (WHO, 2012). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi kanker di Indonesia tergolong cukup tinggi. Prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk (Kemenkes, 2013). Lima besar jenis kanker yang ada di Indonesia adalah kanker payudara, kanker paru, kanker kolorektal, kanker serviks uteri dan kanker hati dengan masing-masing insidens sebesar 16,4%, 11,6%, 9,3%, 7,0% dan 6,0% (WHO, 2012). Faktor risiko kanker disebakan oleh indeks massa tubuh, konsumsi sayur dan buah yang rendah, aktivitas fisik yang kurang, penggunaan tembakau dan konsumsi minuman beralkohol (WHO, 2015). Sementara, sebesar 20% kasus 1 2 kematian pada pasien kanker dihubungkan dengan penggunaan tembakau (WHO, 2015). Penelitian yang dilakukan Hosseini dkk, didapatkan OR untuk orang yang merokok sebesar 4,7 kali lebih berisiko terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak merokok (Hosseini, 2014). Menurut penelitian Chao dkk risiko kematian karena kanker kolon pada perokok lebih berisiko 1,32 kali dibandingkan dengan bukan perokok (Chao, 2000). Penelitian Natphopsuk menyebutkan bahwa perokok memiliki risiko 3,36 kali terkena kanker serviks dibandingkan dengan orang yang bukan perokok (Natphopsuk, 2012). Perokok memiliki hazard risk sebesar 1,27 untuk terkena kanker kolorektal dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Hannan, 2009). Menurut penelitian Gaudet dkk, perempuan perokok memiliki hazard risk sebesar 1,24 kali untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan perempuan yang tidak pernah merokok, sedangkan mantan perokok memiliki hazard risk sebesar 1,13 kali untuk terkena kanker payudara (Gaudet, 2013). Berdasarkan penelitian Gao, perokok dan mantan perokok berisiko 3,55 kali terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok (Gao, 2013). Hasil penelitian Nainggolan menunjukan bahwa risiko mantan perokok adalah 2,33 kali untuk terkena kanker saluran cerna dibandingkan dengan orang yang tidak merokok (Nainggolan, 2009). Penelitan yang dilakukan oleh Chao, risiko kanker kolon pada yang merokok sebesar 1,44 kali dan yang pernah merokok 1,21 kali dibandingkan 3 dengan yang tidak pernah merokok pada jenis kelamin laki-laki. Pada jenis kelamin perempuan, risiko yang merokok 1,42 kali dan yang pernah merokok 1,15 kali untuk terkena kanker kolon dibandingkan dengan yang tidak merokok (Chao, 2000). Penelitian Hannan menyebutkan bahwa orang yang pernah merokok memiliki risiko sebesar 1,34 kali untuk terkena kanker kolon dibandingkan dengan yang tidak merokok, sedangkan orang yang merokok berisiko 1,27 kali terkena kanker kolon dibandingkan dengan orang yang tidak merokok (Hannan, 2009). Perokok yang menghabiskan 20-29 batang rokok per hari memiliki risiko sebesar 1,31 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Gaudet, 2013). Perokok berat (25 batang rokok per hari) dan orang-orang yang merokok lebih dari 40 tahun memiliki risiko sebesar 1,81 mengalami kematian akibat kanker prostat (Rohrmann, 2012). Perokok yang merokok selama 1-40 tahun memiliki risiko 1,26 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Hosseini, 2014). Perokok selama 40-49 tahun memiliki risiko sebesar 1,21 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok. Perokok yang merokok selama 50-73 tahun memiliki risiko 1,29 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Gaudet, 2013). Sementara pada jenis kelamin perempuan yang lebih dari 20 tahun dan merokok, berisiko 3,75 kali terkena kanker serviks dibandingkan denga perempuan yang tidak pernah merokok (Natphopsuk, 2012). 4 Penelitian pada pria yang melakukan aktivitas fisik dapat memproteksi 0,59 kali terhadap kejadian kanker prostat dibandingkan dengan pria yang tidak melakukan aktivitas fisik (Wilson, 2012). Orang yang melakukan aktivitas fisik cukup dapat memproteksi kanker sebesar 0,83 kali dibandingkan dengan orang yang kurang melakukan aktivitas fisik (Oemiati, 2011). Proporsi penduduk Indonesia yang berumur lebih dari 15 tahun yang merokok dan mengunyah tembakau terjadi peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2007 (34,2%), tahun 2010 (34,7%) dan tahun 2013 (36,3%) (Kemenkes, 2013). Selain itu, sekitar 6 juta orang pertahun meninggal karena penggunaan tembakau, 5 juta orang diantaranya adalah perokok dan mantan perokok, serta 600.000 orang bukan perokok yang terpapar asap rokok. Hal ini tentu akan menjadi masalah yang berkepanjangan apabila tidak dilakukan tindakan pengendalian. Angka kematian akibat merokok diperkirakan akan meningkat cepat menjadi lebih dari 8 juta orang pada tahun 2030 (Kemenkes, 2012). Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi perokok 16 kali lebih tinggi pada laki-laki (65,9%) dibandingkan perempuan (4,2%). Jumlah batang rokok yang dihisap per hari per orang di Indonesia adalah 12,3 batang (setara satu bungkus) (Kemenkes, 2013). Di Indonesia, 85% rumah tangga terpapar asap rokok, estimasinya adalah delapan perokok meninggal karena perokok aktif, satu perokok pasif meninggal karena terpapar asap rokok orang lain. Berdasarkan perhitungan rasio ini, maka sedikitnya 25.000 kematian di Indonesia terjadi akibat terpapar asap rokok orang lain (Kemenkes, 2012). 5 Merokok merupakan salah satu faktor penting yang dapat memicu terjadinya kanker (WHO, 2015). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terkait hubungan kanker dengan merokok di Indonesia, hal tersebut karena konsumsi tembakau pada penduduk Indonesia cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Selain itu, belum ada analisis data riskesdas tahun 2013 terkait distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013. B. Rumusan Masalah Kanker merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian kedua. Prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk. Sekitar 20% kasus kematian pada kanker dapat dihubungkan dengan merokok. Penggunaan rokok di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Terdapat 36,3% penduduk Indonesia yang berumur lebih dari 15 tahun sudah merokok pada tahun 2013. Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013. 6 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia. 2. Tujuan khusus a. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan merokok di Indonesia b. Diketahuinya frekuensi masing-masing jenis kanker di Indonesia c. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan status merokok di Indonesia d. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan karakteristik individu (usia, jenis kelamin, tempat tinggal, aktivitas fisik) di Indonesia D. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana frekuensi kanker menurut status merokok dan durasi merokok di Indonesia ? 2. Bagaimana frekuensi masing-masing jenis kanker di Indonesia ? 3. Bagaimana frekuensi kanker berdasarkan status merokok di Indonesia ? 4. Bagaimana frekuensi kanker berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin, tempat tinggal dan aktivitas fisik di Indonesia ? 7 E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terkait program atau kebijakan tentang rokok dalam upaya penanggulangan masalah kanker di Indonesia 2. Bagi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi refrensi dalam penelitian dan analisis lanjut Riset Kesehatan Dasar di Indonesia 3. Bagi Penelitian Lain Sebagai dasar pengembangan peneliti selanjutnya untuk meneliti terkait hubungan merokok dengan kanker. F. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Peminatan Epidemiologi, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan data Riskesdas Tahun 2013. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah status merokok, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kanker. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker a. Definisi Kanker Kanker merupakan suatu penyakit dimana sel-sel di dalam tubuh berkembang secara tidak terkendali, sehingga membentuk tumor yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker paling sering didiagnosis pada saat usia pertengahan dan lebih tua, namun sel-sel kanker tersebut berkembang sejak awal, sehingga sangat penting untuk mendeteksi secara dini (WHO, 2015). Semua kanker disebabkan oleh kelainan (mutasi) DNA dalam sel. Tubuh memiliki pertahanan terhadap beberapa mutasi, tapi agen luar seperti bahan kimia penyebab kanker dalam asap tembakau, radiasi dan beberapa infeksi dapat merusak pertahanan tersebut. Keadaan gizi internal tubuh dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh juga dapat membuat kelainan genetik (WHO, 2015). Berbagai jenis kanker yang dapat dipengaruhi oleh merokok adalah kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker kerongkongan, kanker rongga hidung, kanker perut, kanker hati, kanker ginjal, kanker saluran kencing, kanker leher rahim dan kanker tulang sumsum (Hecht, 2003). 8 9 b. Patofisiologi Sel yang menyusun tubuh manusia, bila terpapar oleh suatu mutagen maka DNA dari sel tersebut akan mengalami mutasi. Pada kondisi ini, sel tersebut akan mengekspresikan protein abnormal. Adanya protein abnormal tersebut dapat bersifat sebagai sinyal sel, sehingga sel yang bersangkutan akan dieliminasi oleh sel imunokompeten (Sudiana, 2008). DNA dalam sel dapat mengalami mutasi. Apabila DNA dalam sel tersebut mengalami mutasi, maka DNA dalam sel tersebut harus diperbaiki (repair). Apabila proses repair tersebut tidak berhasil, maka sel tersebut akan melakukan eksekusi diri hingga sel tersebut mengalami kematian (apoptosis). Apabila jalur ini mengalami kegagalan, maka DNA sel yang abnormal tersebut akan mengalami pertumbuhan membentuk klon sel baru (sel klonal yang memiliki gene defect) (Sudiana, 2008). Kandungan nikotin menyebabkan kecanduan merokok dan berkaitan dengan paparan karsinogen. Karsinogen dalam rokok dapat menjadi aktifasi metabolik sebagai perantara untuk berinteraksi dengan DNA, membentuk produk kovalen. Detoksifikasi metabolisme karsinogen dilakukan untuk mengekskresi kandungan karsinogen dalam tubuh. Jika karsinogen telah mengaktifasi DNA dan bisa diperbaiki maka akan kembali ke keadaan normal. Tetapi jika tidak bisa diperbaiki, maka akan terjadi kesalahan coding, yang menyebabkan mutasi permanen dalam DNA. Sel 10 dengan DNA yang rusak atau bermutasi dapat dihilangkan dengan apoptosis. Jika mutasi terjadi pada daerah gen penting, seperti RAS atau onkogen MYC atau TP53 atau CDKN2A gen supresor tumor, maka sel tersebut dapat kehilangan kemampuan untuk mengontol perkembangan sel normal dan berkembang menjadi tumor (Hecht, 2012). Nikotin dan karsinogen juga dapat mengikat langsung ke beberapa reseptor seluler, yang menyebabkan aktivasi dari serin treonin kinase Akt (juga dikenal sebagai protein kinase B), Protein Kinase A (PKA) dan faktor lainnya. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya kinerja apoptosis, meningkatkan angiogenesis dan peningkatan transformasi sel yang dapat mengakibatkan berkembangnya sel tumor. Produk tembakau juga mengandung promotor tumor dan co-karsinogen, yang bisa mengaktifkan Protein Kinase C (PKC), Aktivator Protein 1 (AP1) atau faktor-faktor lain, sehingga meningkatkan karsinogenesis yang mengakibatkan terbentuknya sel tumor (Hecht, 2012). Setelah perokok menghisap rokok bertahun-tahun maka perokok akan menderita sakit. Semakin lama kebiasaan merokok, maka semakin besar juga kemungkinan terkena penyakit. Secara umum, penyaki seperti kanker, penyakit jantung dan penyakit lain yang disebabkan oleh rokok akan diderita setelah merokok selama 10-20 tahun (Aditama, 1997). 11 c. Faktor Risiko Kanker 1. Merokok a. Status merokok Penelitian yang dilakukan Hosseini dkk, didapatkan OR untuk orang yang merokok adalah sebesar 4,7 kali lebih berisiko terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak merokok (Hosseini, 2014). Penelitian Soemadi menyebutkan bahwa merokok memiliki risiko 0,402 kali terkena kanker nasofaring dibandingkan dengan orang yang tidak merokok (Soemadi, 2010). Menurut penelitian Chao dkk risiko kematian karena kanker kolon pada perokok lebih berisiko 1,32 kali dibandingkan dengan bukan perokok (Chao, 2000). Perokok memiliki hazard risk sebesar 1,27 untuk terkena kanker kolorektal dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Hannan, 2009). Menurut penelitian Gaudet dkk, perempuan perokok memiliki hazard risk sebesar 1,24 kali untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan perempuan yang tidak pernah merokok, sedangkan mantan perokok memiliki hazard risk sebesar 1,13 kali untuk terkena kanker payudara (Gaudet, 2013). Penelitian Gao, perokok dan mantan perokok berisiko 3,55 kali terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok (Gao, 2013). Hasil penelitian Nainggolan 12 menunjukan bahwa risiko mantan perokok adalah 2,33 kali untuk terkena kanker saluran cerna dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Sedangkan pada orang yang merokok tidak tidapatkan risiko untuk terkena kanker saluran cerna (Nainggolan, 2009). Penelitan Chao, risiko kanker kolon pada yang merokok sebesar 1,44 kali dan yang pernah merokok 1,21 kali dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok pada jenis kelamin laki-laki. Pada jenis kelamin perempuan, risiko yang merokok 1,42 kali dan yang pernah merokok 1,15 kali untuk terkena kanker kolon dibandingkan dengan yang tidak merokok (Chao, 2000). Penelitian Hannan menyebutkan bahwa orang yang pernah merokok memiliki risiko sebesar 1,34 kali untuk terkena kanker kolon dibandingkan dengan yang tidak merokok, sedangkan orang yang merokok berisiko 1,27 kali terkena kanker kolon dibandingkan dengan orang yang tidak merokok (Hannan, 2009). Berdasarkan penelitian Nainggolan, proporsi kejadian kanker saluran cerna lebih besar besar pada perokok (18,5%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (10,9%) (Nainggolan, 2009). Penelitian Gao, proporsi kanker payudara lebih besar lebih besar pada individu yang merokok (1,49%) disbanding dengan yang pernah merokok (0,90%) (Gao, 2013). 13 b. Jumlah rokok Perokok yang menghabiskan 20-29 batang rokok per hari memiliki risiko sebesar 1,31 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Gaudet, 2013). Perokok berat (25 batang rokok per hari) dan orang-orang yang merokok lebih dari 40 tahun memiliki risiko sebesar 1,81 mengalami kematian akibat kanker prostat (Rohrmann, 2012). c. Durasi merokok Perokok yang merokok selama 1-40 tahun memiliki risiko 1,26 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok. Perokok selama 40-49 tahun memiliki risiko sebesar 1,21 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok. Perokok yang merokok selama 50-73 tahun memiliki risiko 1,29 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Gaudet, 2013). Perempuan yang lebih dari 20 tahun merokok berisiko 3,75 kali terkena kanker serviks dibandingkan dengan perempuan yang tidak pernah merokok (Natphopsuk, 2012). 2. Usia Proporsi kanker paru lebih besar pada kelompok usia 51-70 tahun (71,43%) (Roosihermiatie, 2012). Kasus kanker lebih berisiko 3,01 kali pada usia 25-34 tahun dibandingkan dengan usia 10-14 tahun pada 14 penduduk di Indonesia (Oemiati, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Indarti, usia rata-rata pada kasus kanker payudara pada penelitiannya adalah 46 tahun (Indarti, 2005). Berdasarkan penelitan Natphopsuk, proporsi penderita kanker serviks lebih besar pada kelompok yang ≥40 tahun (76,7%) dibandingkan dengan kelompok <40 tahun (Natphopsuk, 2012). 3. Jenis kelamin Pada penelitian Hosseini, prevalensi laki-laki yang terkena kanker paru lebih banyak (73,6%) dibandingkan dengan dengan perempuan (26,4%) (Hosseini, 2014). Sedangkan penelitian Roosihermiatie (2012) menunjukan bahwa proporsi kanker paru terbesar juga pada jenis kelamin laki-laki (100%). Penelitian Nainggolan menunjukan bahwa proporsi terbesar kejadian kanker kolon pada jenis kelamin perempuan (69,4%) (Nainggolan, 2009). 4. Tempat Tinggal Berdasarkan tempat tinggal, kanker di Indonesia lebih berisiko 1,93 kali di perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan (Oemiati, 2011). 5. Aktivitas fisik Penelitian pada pria yang melakukan aktivitas fisik, dapat memproteksi sebesar 0,59 kali terhadap kejadian kanker prostat dibandingkan dengan pria yang tidak melakukan aktivitas fisik (Wilson, 2012). Orang yang melakukan aktivitas fisik cukup dapat memproteksi 15 kanker sebesar 0,83 kali dibandingkan dengan orang yang kurang melakukan aktivitas fisik (Oemiati, 2011). B. Rokok a. Definisi rokok Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap dan/atau dihirup asapnya. Rokok tersebut yang dimaksud berupa rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan (Kemenkes, 2012). b. Zat Berbahaya dalam rokok Sebatang rokok mengandung 4000 jenis senyawa kimia, dengan 3 komponen utama yaitu: a) Nikotin adalah zat berbahaya yang menyebabkan kecanduan (adiktif) (Kemenkes, 2012). Nikotin merupakan psikotropika stimulan yang mendatangkan perasaan tenang, segar dan bugar. Perokok jadi berpikir jernih, hilang rasa lapar, hilang kantuk dan menjadi bersemangat untuk bekerja (Partodihajjo, 2010). b) Tar adalah zat berbahaya yang menyebabkan Kanker (karsinogenik) (Kemenkes, 2012). Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang dapat diketahui menjadi penyebab kanker (karsinogen). Bahan seperti benzopyrene yaitu sejenis Policycclic Aromatic 16 Hydrocarbon (PAH) telah lama disahkan sebagai agen pemicu proses kejadian kanker (Prasetya, 2005). c) Karbon Monoksida (CO) adalah salah satu gas beracun yang menurunkan kandungan oksigen dalam darah. Sebanyak 400 jenis diantaranya adalah termasuk zat berbahaya dan 43 jenis yang tergolong karsinogenik (zat penyebab kanker) (Kemenkes, 2012). Nikotin bekerja di Otak akan merangsang pelepasan zat dopamine yang memberi rasa nyaman yang menyebabkan rasa ketergantungan. Ketika seseorang tidak merokok maka terjadi gejala putus nikotin, seperti rasa tidak nyaman, sulit konsentrasi, mudah marah. Sehingga untuk mempertahankan rasa nyamannya, timbul dorongan untuk merokok kembali. Hal inilah yang disebut kecanduan/ketagihan (Kemenkes, 2012). Tabel 2.1 Senyawa Gas dalam Asap Rokok Senyawa Sifat Senyawa Kadar (mg) Karbonmonoksida Beracun Asetaldehida Sangat beracun 800 Nitrogen Oksida Beracun 315 Hidrogen Sianida Sangat beracun 110 Akrolein Sangat beracun 70 Amoniak Beracun 60 Formaldehid Sangat beracun dan pemicu kanker 30 Piridina Pemicu kanker 10 17.000 17 Hidrazina Pemicu kanker 0.032 Uretan Pemicu kanker 0.030 Vinil Klorida Pemicu kanker 0.012 Berbagai senyawa nitro amina Pemicu kanker 0.011 Sumber: Cahyono, 2008 Kandungan racun dalam asap rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga sulit untuk membunuh sel-sel kanker. Hal ini menyebabkan sel-sel kanker terus berkembang tanpa henti. Racun dalam asap rokok dapat merusak atau mengubah sel DNA. Sel DNA adalah sel "instruksi manual" yang mengontrol pertumbuhan dan fungsi sel normal. Apabila sel DNA rusak, sel dapat tumbuh di luar kendali dan mengakibatkan pertumbuhan sel Kanker (WHO, 2015). c. Tipe Perokok Perokok dapat dikategorikan menjadi tipe ringan, sedang dan berat. Jumlah batang rokok untuk kategori ringan adalah kurang dari 10 batang rokok yang dihisap/hari, untuk kategori sedang sebanyak 11-20 batang rokok/hari sedangkan untuk kategori berat adalah lebih dari 21 batang rokok/hari (Cahyono, 2008). C. Kerangka Teori Berikut ini kerangka teori berdasarkan hasil modifikasi variabel dari beberapa sumber: Hecht, Stephen S (2012), Hosseini (2014), Oemiati (2011), Wilson (2012), Kemenkes (2012). 18 Bagan 2.1 Kerangka Teori Apoptosis Aktivasi Akt, PKA dan faktor lain Pengikat reseptor seluler Angiogenesis Transformasi Rokok a. Nikotin b. Tar c. monoksida Karsinogen Aktivasi metabolik Detoksifikasi DNA miscoding Mutasi di RAS, TP53 dan sel penting lainnya perbaikan metabolik Apoptosis Durasi merokok Ekskresi Tumor promotor DNA normal Mengaktifkan tumor supresor Meningkatkan kersinogen Kurang aktivitas fisik Usia Jenis kelamin Tempat tinggal Pertumbuhan sel yang tidak normal Kanker BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep Merokok dipilih sebagai variabel independen karena merokok merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kanker. Kandungan dalam rokok memiliki zat yang memicu tumbuhnya sel kanker. Selain itu, perilaku merokok pada masyarakat Indonesia sangat tinggi. Berikut ini adalah kerangka konsep penelitian yang akan dilakukan: Bagan 3.1 Kerangka Konsep Independen Merokok 1. Status Merokok 2. Durasi Merokok Dependen Kanker 1. 2. 3. 4. Usia Jenis kelamin Tempat tinggal Aktifitas fisik 19 20 B. Definisi Operasional No Variabel Definisi Alat Ukur 1 Kanker Semua responden yang sebelumnya pernah didiagnonis terkena kanker oleh dokter Kuesioner 1. Tidak 2. Ya Ordinal 2 Status Merokok Status merokok responden dalam 1 bulan terakhir Kuesioner Ordinal 3 Durasi merokok Kuesioner 4 Usia Lama waktu kebiasaan merokok responden yang ditentukan berdasarkan umur responden saat merokok pertama kali hingga umur pada saat berhenti atau umur saat menjadi responden Riskesdas 2013 dalam satuan tahun Usia reponden mulai dari lahir sampai ulang tahun terakhir 1. Tidak pernah merokok (tidak pernah merokok sama sekali) 2. Pernah Merokok (tidak merokok dalam 1 bulan terakhir namun sebelumnya pernah merokok baik setiap hari maupun kadang-kadang) 3. Merokok (masih merokok baik setiap hari maupun kadang-kadang) 1. <20 tahun 2. ≥20 tahun Kuesioner Hasil Ukur 1. 10-19 tahun 2. 20-29 tahun 3. 30-39 tahun 4. 40-49 tahun 5. 50-59 tahun 6. 60-69 tahun 7. 70-79 tahun 8. ≥80 tahun Skala Ukur Ordinal Ordinal 21 5 Jenis Kelamin Jenis kelamin dari responden Kuesioner 1. perempuan 2. laki-laki Nominal 6 Tempat tinggal Klasifikasi tempat tinggal responden Kuesioner 1. Pedesaan 2. perkotaan Nominal 7 Aktivitas Fisik Frekuensi aktivitas fisik individu dalam seminggu terakhir Kuesioner dengan bantuan kartu peraga 1. Cukup, apabila MET ≥ 600/minggu 2. Tidak cukup, apabila MET < 600/minggu Ordinal BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian epidemiologi deskriptif dengan desain Cross Sectional. Cross Sectional dipilih karena pengukuran variabel dilakukan dalam waktu yang sama. Penelitian ini melakukan analisis data sekunder Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. B. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan pada tahun 2013 di seluruh Indonesia. Data Riskesdas merupakan data nasional yang diambil pada Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dengan jumlah Provinsi yang terpilih sebanyak 33 provinsi. Pemanfaatan data Riskesdas dianalisis pada bulan April hingga Mei 2015. C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian Riskesdas 2013 adalah seluruh rumah tangga di 33 provinsi, 497 kabupaten/kota. Sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga dalam Riskesdas 2013 dirancang terpisah dengan daftar sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga Susenas 2013. Pemilihan sampel mempertimbangkan hal-hal berikut: a. Blok sensus yang sudah tidak ditemukan/hilang karena bencana (banjir, longsor, gempa bumi), seperti di Mentawai dan beberapa Kabupaten di Kalimantan lainnya 22 23 b. Blok sensus yang merupakan daerah konflik dan sangat sulit untuk dijangkau seperti Papua c. Bangunan sensus yang tidak ditemukan, karena berubah fungsi, bukan rumah tangga biasa. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, secara nasional terdapat 11.986 blok sensus dengan response rate 99.9%. Sampel Rumah Tangga yang berhasil dikunjungi sebanyak 294.959 dengan response rate 98.3%. Sedangkan jumlah anggota rumah tangga yang didata sebanyak 1.027.763 individu dengan response rate sebesar 93.0% (Kemenkes, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh responden Riskesdas 2013. Kriteria inklusi pemilihan sampel adalah responden yang terpilih sebagai sampel Riskesdas tahun 2013 dan berusia lebih dari 10 tahun karena variabel merokok ditanyakan pada responden yang berusia lebih dari 10 tahun. Sedangkan kriteria eksklusi adalah responden yang menderita kanker selain kanker yang diteliti oleh peneliti (kanker leher rahim, kanker payudara, kanker prostat, kanker kolorektal, kanker paru dan bronkus dan kanker nasofaring). Pengeluaran responden yang mengalami kanker selain kanker yang diteliti untuk mengurangi risiko terjadinya bias. 24 Berikut ini adalah alur pemilihan sampel yang dilakukan: Bagan 4.1 Alur Pemilihan Sampel Data Riskesdas tahun 2013 1.027.763 Responden Kriteria Inklusi (usia > 10 tahun) 835.256 Responden 192.507 Responden Kriteria Eksklusi 258 Responden Responden Penelitian 834.971 Responden Jumlah sampel Riskesdas yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebanyak 834.971 responden. Sehingga sampel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebanyak 834.971 responden. Sampel yang tidak memiliki variabel yang lengkap akan tetap dilakukan dianalisis. Berikut ini distribusi sampel berdasarkan variabel: No 1 2 Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel Variabel Total Sampel Sampel yang sampel yang dapat tidak dapat dianalisis dianalisis Status 834.971 834.971 0 Kanker pada responden Status 834.971 834.971 0 keterangan Semua dapat dianalisis Semua dapat dianalisis 25 3 4 5 6 Merokok Durasi merokok Usia Jenis Kelamin Tempat Tinggal 7 260.021 (Perokok) 834.971 834.971 219.135 40.886 834.971 834.971 0 0 Responden tidak mengisi pertanyaan Semua dapat dianalisis Semua dapat dianalisis 834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis 834.971 834.971 0 Semua dapat dianalisis Aktivitas Fisik D. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil Riskesdas tahun 2013 yang diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Indonesia. Pengumpulan data dilakukan oleh enumerator yang telah telatih dengan menggunakan metode wawancara. Wawancara yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui informasi terkait kanker, merokok, usia, jenis kelamin, tempat tinggal dan aktivitas fisik. Variabel kanker berdasarkan pengakuan responden yang pernah diagnosis kanker oleh dokter. Jenis kanker yang akan dianalisis adalah kanker leher rahim, kanker payudara, kanker prostat, kanker kolorektal/ usus besar, kanker paru dan bronkus dan kanker nasofaring. Pada variabel merokok, peneliti ingin mengetahui status merokok responden 1 bulan terakhir dan durasi merokok Pertanyaan pada variabel aktivitas fisik menggunakan kartu peraga. Hal ini bertujuan untuk memudahkan responden memperkirakan jenis aktivitas sehari-hari. 26 E. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner individu (RKD13.IND) dan kuesioner rumah tangga (RKD13.RT) Riskesdas tahun 2013. Kuesioner telah diuji validasi oleh tim gabungan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan Universitas Hasanudin agar kualitas data Riskesdas 2013 terjamin. Selain itu, kuesioner telah diuji-coba terlebih dahulu untuk mengetahui masalah dalam tingkat kesulitan, pemahaman bahasa, alur pertanyaan dan istilah kesehatan yang akan ditanyakan kepada responden. F. Manajemen Pengumpulan Data Manajemen data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Cross Check Peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data yang didapatkan permintaan data peneliti ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Data yang diperoleh harus sesuai dengan data permintaan penelitian 2. Cleaning Data Peneliti melakukan cleaning data pada responden sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang tidak lengkap akan dijadikan sebagai kategori missing dan tidak ikut dianalisis. 3. Coding Data Peneliti melakukan pengkodean ulang terhadap variabel yang membutuhkan perubahan kategori sesuai dengan kebutuhan analisis dari penelitian. 27 No 1 2 Variabel Kanker Status Merokok Tabel 4.2 Pengkodean Data Kode awal 1. Ya 2. Tidak 1. Ya, setiap hari 2. Ya, kadangkadang 3. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok 4. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok kadang-kadang 5. Tidak pernah sama sekali Kode akhir 1. Tidak 2. Ya 1. Tidak pernah merokok (tidak pernah merokok sama sekali) 2. Pernah Merokok (tidak merokok dalam 1 bulan terakhir namun sebelumnya pernah merokok baik setiap hari maupun kadangkadang) 3. Merokok (masih merokok baik setiap hari maupun kadang-kadang) 3 Durasi merokok 4 Usia 5 Jenis Kelamin 6 Tempat tinggal 7 Aktivitas Fisik Usia dalam tahun Usia dalam tahun 1. 2. 1. 2. 1. Laki-laki Perempuan Perkotaan Pedesaan Kurang aktif (apabila tidak melakukan aktvitas berat dan/atau sedang 2. Aktif (apabila melakukan aktvitas berat dan/atau sedang) 1. <20 tahun 2. ≥20 tahun 1. 10-19 tahun 2. 20-29 tahun 3. 30-39 tahun 4. 40-49 tahun 5. 50-59 tahun 6. 60-69 tahun 7. 70-79 tahun 8. ≥80 tahun 1. Laki-laki 2. perempuan 1. Perkotaan 2. Pedesaan 1. Cukup apabila MET ≥ 600/minggu 2. Tidak cukup, apabila MET < 600/minggu 28 G. Analisa Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada setiap variabel yang diteliti, yaitu frekuensi dari masing-masing jenis kanker berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, tempat tinggal, aktivitas fisik, status merokok dan durasi merokok. Selain itu, untuk melihat distribusi masing-masing kanker dibedakan berdasarkan status merokok individu yang mengalami kanker. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. BAB V HASIL A. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok Berikut ini merupakan tabel yang menunjukan masing-masing frekuensi status merokok dan durasi merokok pada individu yang tidak kanker dan kanker. Tabel 5.1 Frekuensi Kanker Berdasarkan Status Merokok dan Durasi Merokok Tidak Kanker Status merokok: n % 1. Tidak pernah merokok 573850 68.8 2. Pernah merokok 33275 4.0 3. Merokok 226572 27.2 Total 833697 100 Tidak Kanker Durasi merokok n % 1. Tidak merokok 573850 68.8 Kanker n % 1100 86.3 69 5.4 105 8.2 1274 100 Kanker n % 1100 86.3 2. < 20 tahun 102765 12.3 38 3.0 3. ≥ 20 tahun 116235 13.9 97 7.6 4. Tidak berlaku 40847 4.9 39 3.1 Total 833697 100 1274 100 Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa pada variabel status merokok, proporsi individu yang mengalami kanker lebih banyak pada yang merokok (8,2%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (5,4%). Variabel durasi merokok, proporsi individu yang mengalami kanker lebih banyak pada individu yang merokok ≥ 20 tahun (7,6%) dibandingkan dengan individu yang merokok < 20 tahun (3,0%). 29 30 B. Frekuensi Jenis Kanker Tabel dibawah ini merupakan distribusi masing-masing jenis kanker yang dialami oleh individu. Jenis kanker yang dialami oleh individu bisa lebih dari satu jenis kanker. Tabel 5.2 Frekuensi Jenis Kanker Jenis Kanker Serviks Payudara Prostat Kolon Paru & bronkus Nasofaring Total Ya n 455 594 105 64 31 38 1274 Tidak % 35.7 46.4 8.2 5.0 2.4 3.0 100 n 819 680 1169 1210 1243 1236 833697 % 64.3 53.4 91.8 95.0 97.6 97.0 100 Tabel 5.2 menunjukan bahwa proporsi jenis kanker payudara merupakan jenis kanker terbesar yang terjadi (46,4%) dan paling sedikit adalah kanker paru & bronkus (2,4%). C. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok Tabel dibawah ini merupakan distribusi individu yang mengalami berdasarkan status merokok. Tabel 5.3 Frekuensi kanker berdasarkan status merokok Jenis Kanker Serviks Payudara Prostat Kolon Paru & bronkus Nasofaring Tidak pernah n % 431 94.7 562 94.6 34 32.4 36 56.2 16 51.6 29 76.3 Status merokok Pernah Merokok merokok n % n % 8 1.8 16 3.5 12 2.0 20 3.4 30 28.6 41 39.0 12 18.8 16 25.0 5 16.1 10 32.2 4 10.5 5 13.2 Total n 455 594 105 64 31 38 % 100 100 100 100 100 100 31 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi individu yang mengalami kanker serviks, lebih besar pada individu yang merokok (3,5%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (1,8%). Proporsi pada kanker payudara lebih besar pada individu yang merokok (3,4%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (2,0%). Proporsi kanker prostat lebih besar pada individu yang merokok (39,0%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (28,6%). Proporsi kanker kolom lebih besar pada individu yang merokok (25,0%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (18,8%). Proporsi kanker paru&bronkus lebih besar pada individu yang merokok (32,2%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (16,1%). Proporsi kanker nasofaring lebih besar pada individu yang merokok (13,2%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (10,5%). 32 D. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik individu Berikut ini merupakan tabel frekuensi kanker menurut karakteristik individu yang mengalami kanker berdasarkan masing-masing jenis kanker. Tabel 5.4 Frekuensi Kanker Berdasarkan Karakteristik Individu Serviks Payudara Prostat Kolon Paru& bronkus n % 5 16.2 2 6.5 5 16.1 8 25.8 5 16.1 6 19.3 31 100 Usia 10-29 30-39 40-49 50-59 60-69 ≥ 70 Total Jenis kelamin Perempua n Laki-laki n 26 68 159 139 45 18 455 % 5,7 14.9 34.9 30.5 9.9 4.0 100 n 82 137 167 136 53 19 594 % 13.8 23.1 28.1 22.9 8.9 3.2 100 n 3 3 6 17 21 55 105 % 2.9 2.9 5.7 16.2 20.0 52.8 100 n 2 9 12 13 15 13 64 % 3.2 14.1 18.8 20.3 23.4 20.3 100 n % n % n % n % n 455 100 582 98.0 0 0 28 43.8 0 0 12 2.0 105 100 36 Total Tempat tinggal Pedesaan 455 100 594 100 105 100 n % n % n 199 43.7 226 38.0 Perkotaan 256 56.3 368 Total Aktivitas Fisik Cukup Tidak cukup Total 455 100 n Nasofaring n 2 9 10 6 9 2 38 % 5.3 23.7 26.3 15.8 23.7 5.3 100 % n % 14 45.2 21 55.3 56.2 17 54.8 17 44.7 64 100 31 100 38 100 % n % n % n % 54 51.4 32 50.0 17 54.8 12 31.6 62.0 51 48.6 32 50.0 14 45.2 26 68.4 594 100 105 100 64 100 31 100 38 100 % n % n % n % n % n % 263 57.8 350 58.9 46 44.8 32 50.0 12 38.7 25 65.8 192 42.2 244 41.1 58 55.2 32 50.0 19 61.3 13 34.2 455 100 594 100 105 100 64 100 31 100 38 100 33 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi kejadian kanker serviks lebih besar pada kelompok usia 40-49 tahun (34,9%). Proporsi kejadian kanker payudara lebih besar pada kelompok usia 40-49 tahun (28,1%) dan jenis kelamin perempuan (98,2%). Pada kanker prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar pada kelompok usia ≥ 70 tahun (52,8%). Proporsi kanker kolon terbesar terjadi pada kelompok usia 60-69 tahun (23,4%) dan jenis kelamin laki-laki (56,2%). Pada kanker paru & bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar pada kelompok usia 50-59 (25,8%) dan jenis kelamin laki-laki (54,8%). Sedangkan proporsi kanker nasofaring terbesar terjadi pada kelompok usia 40-49 tahun (26,3%) dan jenis kelamin perempuan (55,3%). Proporsi kejadian kanker serviks lebih besar di perkotaan (56,3%) dan aktivitas fisik cukup (57,8%). Proporsi kejadian kanker payudara lebih besar di perkotaan (62,0%) dan aktivitas fisik cukup (58,9%). Pada kanker prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar di pedesaan (51,4%) dan aktivitas fisik tidak cukup (55,2%). Tidak ada perbedaan proporsi kanker kolon baik di perkotaan maupun di pedesaan dan aktivitas fisik. Pada kanker paru&bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar di pedesaan (54,8%) dan aktivitas tidak cukup (61,3%). Sedangkan proporsi kanker nasofaring terbesar terjadi di perkotaan (68,4%) dan aktivitas fisik cukup (65,8%). BAB VI PEMBAHASAN A. Keterbatasan Penelitian Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Berikut ini adalah beberapa keterbatasan dalam penelitian ini: 1. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dimana pengukuran variabel independen dan variabel dependen dilakukan dalam satu waktu sehingga tidak dapat menjelaskan hubungan kausalitas berdasarkan waktu 2. Variabel status merokok, status merokok yang ditanyakan adalah status merokok responden 1 bulan terakir. Sehingga tidak membedakan individu yang baru mulai merokok dan individu yang sudah lama merokok. Penelitian ini tidak menganalisis durasi merokok, jenis rokok dan perokok pasif sebagai cara meminimalisir bias 3. Pengukuran variabel aktivitas fisik dilakukan dengan metode wawancara, sehingga dapat terjadi bias informasi dalam penelitian ini. Meskipun demikian, saat wawancara aktivitas fisik dibantu dengan menggunakan kartu peraga untuk membedakan jenis aktivitas fisik. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir bias dalam penentuan jenis aktivitas fisik. Bias informasi mungkin hanya disebabkan karena responden harus mengingat frekuensi dan durasi beraktivitas fisik 34 35 B. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok di Indonesia Proporsi individu yang mengalami kanker lebih banyak pada individu yang merokok (8,2%) dibandingkan dengan individu yang pernah merokok (5,4%). Sedangkan variabel durasi merokok, proporsi individu yang mengalami kanker lebih banyak pada individu yang merokok ≥ 20 tahun (7,6%) dibandingkan dengan individu yang merokok < 20 tahun (3,0%). Sejalan dengan penelitian Hosseini yang menyebutkan bahwa proporsi yang mengalami kanker paru lebih besar pada kelompok yang merokok (66,5%) (Hosseini, 2014). Pada penelitian Reynolds, proporsi kasus kanker payudara lebih besar pada kelompok mantan perokok (34%) dibandingkan dengan kelompok yang masih merokok (7%) (Reynolds, 2004). Salah satu kandungan dalam rokok adalah zat karsinogen yang dapat menjadi aktivasi metabolik sebagai perantara untuk berinteraksi dengan DNA, membentuk produk kovalen. Detoksifikasi metabolisme karsinogen dilakukan untuk mengekskresi kandungan karsinogen dalam tubuh (Hecht, 2012). C. Frekuensi jenis Kanker Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis kanker yang paling banyak adalah kanker payudara. Hal ini sesuai dengan laporan WHO tahun 2012, yang menyebutkan bahwa insiden kanker tertinggi di Indonesia adalah kanker payudara. Berdasarkan laporan tahunan di RS 36 Dharmais, kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak selama 4 tahun berturut-turut (2010-2013) di RS Dharmais (Kemenkes, 2015). D. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa proporsi individu yang mengalami kanker serviks, lebih besar pada individu yang merokok (3,5%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (1,8%). Proporsi pada kanker payudara lebih besar pada individu yang merokok (3,4%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (2,0%). Proporsi kanker prostat lebih besar pada individu yang merokok (39,0%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (28,6%). Proporsi kanker kolon juga lebih besar pada individu yang merokok (25,0%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (18,8%). Selain itu, proporsi kanker paru&bronkus lebih besar pada individu yang merokok (32,2%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (16,1%). Bukan hanya itu, proporsi kanker nasofaring lebih besar pada individu yang merokok (13,2%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (10,5%). Berdasarkan penelitian Nainggolan, proporsi kejadian kanker saluran cerna lebih besar besar pada perokok (18,5%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (10,9%) (Nainggolan, 2009). Penelitian Gao, proporsi kanker payudara lebih besar lebih besar pada individu yang merokok (1,49%) dibanding dengan yang pernah merokok (0,90%) (Gao, 2013). Individu yang mengalami kanker lebih banyak terjadi pada individu yang merokok, hal ini dikarenakan rokok memiliki zat karsinogen 37 yang dapat memicu terjadinya kanker. Karsinogen dalam rokok dapat menjadi aktifasi metabolik sebagai perantara untuk berinteraksi dengan DNA, membentuk produk kovalen. Detoksifikasi metabolisme karsinogen dilakukan untuk mengekskresi kandungan karsinogen dalam tubuh. Jika karsinogen telah mengaktifasi DNA dan bisa diperbaiki maka akan kembali ke keadaan normal. Tetapi jika tidak bisa diperbaiki, maka akan terjadi kesalahan coding, yang menyebabkan mutasi permanen dalam DNA. Sel dengan DNA yang rusak atau bermutasi dapat dihilangkan dengan apoptosis. Jika mutasi terjadi pada daerah gen penting, seperti RAS atau onkogen MYC atau TP53 atau CDKN2A gen supresor tumor, maka sel tersebut dapat kehilangan kemampuan untuk mengontol perkembangan sel normal dan berkembang menjadi tumor (Hecht, 2012). E. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik Individu 1. Usia Proporsi kejadian kanker serviks lebih besar pada kelompok usia 40-49 tahun (34,9%). Proporsi kejadian kanker payudara lebih besar pada kelompok usia 40-49 tahun (28,1%). Pada kanker prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar pada kelompok usia ≥ 70 tahun (52,8%). Proporsi kanker kolon terbesar terjadi pada kelompok usia 60-69 tahun (23,4%). Pada kanker paru & bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar pada kelompok usia 50-59 (25,8%). Sedangkan proporsi kanker nasofaring terbesar terjadi pada kelompok usia 40-49 tahun (26,3%). 38 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indarti, usia ratarata pada kasus kanker payudara pada penelitiannya adalah 46 tahun (Indarti, 2005). Proporsi kanker paru pada penelitian Roosihermiatie lebih besar pada (Roosihermiatie, kelompok 2012). Pada usia 51-70 penelitan tahun Natphopsuk (71,43%) proporsi penderita kanker serviks lebih besar pada kelompok yang ≥40 tahun (76,7%) dibandingkan dengan kelompok <40 tahun (Natphopsuk, 2012). Penelitian Nainggolan menunjukan proporsi terbesar kanker kolon pada usia ≥60 tahun (29,4%) (Nainggolan, 2009). Pada penelitian Gao, proporsi kanker payudara terbesar pada usia 50-59 tahun (33,9%) (Gao, 2013). Kanker paling sering didiagnosis pada saat usia pertengahan dan lebih tua, namun sel-sel kanker tersebut dapat berkembang sejak usia muda. Sehingga, sangat penting untuk melakukan deteksi kanker sejak dini (WHO, 2015). 2. Jenis Kelamin Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi kejadian kanker payudara lebih besar pada jenis kelamin perempuan (98,2%). Proporsi kanker kolon terbesar terjadi pada jenis kelamin laki-laki (56,2%). Pada kanker paru&bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar pada jenis kelamin laki-laki (54,8%). Sedangkan proporsi kanker nasofaring terbesar terjadi pada jenis kelamin perempuan (55,3%). Berdasarkan penelitian Hosseini, proporsi kanker paru lebih besar pada jenis kelamin laki-laki (73,6%) (Hosseini, 2014). 39 Sedangkan penelitian Roosihermiatie (2012) menunjukan bahwa proporsi kanker paru terbesar juga pada jenis kelamin laki-laki (100%). Penelitian Nainggolan menunjukan bahwa proporsi terbesar kejadian kanker kolon pada jenis kelamin perempuan (69,4%) (Nainggolan, 2009). Menurut penelitian Etzel, proporsi kejadian kanker paru lebih besar pada jenis kelamin laki-laki (53,6%) dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan (46,4%) (Etzel, 2003). Insidens kanker di Indonesia menurut laporan WHO (2012) menyebutkan bahwa pada kanker payudara pada jenis kelamin perempuan sebesar (30,5%). Kanker paru pada jenis kelamin perempuan 5,8% sedangkan pada laki-laki sebesar 18,2%. Kanker serviks sebesar 13,0% pada perempuan. Kanker prostat 9,8% pada laki-laki. Kanker kolon pada jenis kelamin perempuan 7,3% sedangkan pada laki-laki 11,5%. Kanker nasofaring pada perempuan 2,3% dan pada laki-laki 6,7%. Jika dilihat berdasarkan status merokok, kejadian kanker lebih banyak terjadi pada perempuan yang tidak merokok dan laki-laki perokok. Hal ini sejalan dengan data riskesdas tentang jumlah perokok di Indonesia yang sebagian besar adalah laki-laki. 3. Tempat tinggal Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa proporsi kejadian kanker serviks lebih besar di perkotaan (56,3%). Proporsi kejadian kanker payudara lebih besar di perkotaan (62,0%). Pada kanker prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar di pedesaan (51,4%). 40 Tidak ada perbedaan proporsi kanker kolon baik di pedesaan maupun perkotaan. Pada kanker paru&bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar di pedesaan (54,8%). Sedangkan proporsi kanker nasofaring terbesar terjadi di perkotaan (68,4%). Berdasarkan tempat tinggal, kanker di Indonesia lebih berisiko 1,93 kali di perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan (Oemiati, 2011). Kejadian kanker di perkotaan lebih banyak ditemukan salah satunya dikarenakan masyarakat diperkotaan memiliki akses yang mudah terhadap pelayanan kesehatan, sehingga lebih banyak orang perkotaan yang memeriksakan kesehatannya. Selain itu banyak faktor lain yang mempengaruhi kejadian kanker di perkotaan, antara lain adalah pola makan, aktivitas fisik dan polusi di udara. 4. Aktivitas Fisik Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa proporsi kejadian kanker serviks lebih besar pada individu dengan aktivitas fisik cukup (57,8%). Sementara, proporsi kejadian kanker payudara lebih besar pada individu dengan aktivitas fisik cukup (58,9%). Pada kanker prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar pada individu dengan aktivitas fisik tidak cukup (55,2%). Tidak ada perbedaan proporsi kanker kolon berdasarkan aktivitas fisik. Pada kanker paru&bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar pada individu dengan aktivitas tidak cukup (61,3%). Sedangkan proporsi kanker nasofaring terbesar terjadi pada individu dengan aktivitas fisik cukup (65,8%). 41 Aktivitas fisik cukup adalah aktivitas yang ≥ 600 MET/ minggu. Sedangkan aktivitas tidak cukup adalah aktivitas yang < 600 MET/ minggu. WHO merekomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik ≥ 600 MET/minggu untuk memenuhi standar skor kecukupan minimal aktivitas fisik (WHO, 2013). Penelitian pada pria yang melakukan aktivitas fisik dapat memproteksi 0,59 kali terhadap kejadian kanker prostat dibandingkan dengan pria yang tidak melakukan aktivitas fisik (Wilson, 2012). Selain itu, orang yang melakukan aktivitas fisik cukup dapat memproteksi kanker sebesar 0,83 kali dibandingkan dengan orang yang kurang melakukan aktivitas fisik (Oemiati, 2011). Aktivitas fisik merupakan faktor kunci dalam mencapai berat badan yang sehat. Kelebihan berat badan atau obesitas berkaitan dengan berbagai jenis kanker (WHO, 2015). BAB VII PENUTUP A. Simpulan 1. Proporsi kelompok yang mengalami kanker lebih banyak pada individu yang masih merokok dibandingkan dengan individu yang pernah merokok. Durasi merokok lebih banyak pada individu yang merokok ≥ 20 tahun dibandingkan dengan individu yang merokok < 20 tahun 2. Proporsi jenis kanker yang paling banyak terjadi adalah kanker payudara dan yang paling sedikit adalah kanker paru&bronkus 3. Proporsi individu yang mengalami kanker serviks, kanker payudara, kanker prostat, kanker kolon, kanker paru&bronkus, kanker nasofaring lebih besar pada individu yang merokok dibandingkan dengan yang pernah merokok. 4. Kanker lebih banyak pada terjadi pada perempuan dibandingkan lakilaki. Proporsi yang terkena kanker memiliki rata-rata usia lebih tua (48,33 tahun) dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengalami kanker (36,12 tahun). Lebih banyak terjadi pada kelompok yang tinggal di perkotaan. Individu yang melakukan aktivitas fisik cukup, lebih banyak yang tidak terkena Kanker B. Saran 1. Bagi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Sebaiknya kementrian kesehatan mengimplementasikan peraturan penggunaan tembakau dan kawasan tanpa rokok di Indonesia secara 42 43 sungguh-sungguh. Selain itu Kementerian Kesehatan Republik Indonesia perlu membuat iklan di berbagai media mengenai bahaya kanker yang disebabkan oleh rokok baik perokok aktif maupun perokok pasif. 2. Bagi Badan Penelitian dan Kesehatan Republik Indonesia Pengembangan Kementerian Sebaiknya pertanyaan pada status merokok dalam kuesioner riskesdas tidak dibatasi dengan status merokok 1 bulan terakhir, karena akan mempersempit kategori perokok. Pengukuran pada variabel merokok dibedakan berdasarkan durasi merokoknya. Selain itu, pertanyaan yang digunakan diharapkan lebih luas agar tidak terjadi bias pada pertanyaan perokok pasif. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya mempertimbangkan menggunakan desain desain cohort. melakukan yang penelitian digunakan, Peneliti dengan yaitu selanjutnya juga dengan dapat menganalisis dengan menggunakan variabel lainnya yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Daftar Pustaka Aditama, Tjandra Yoga. 1997. Rokok dan Kesehatan (cetakan pertama edisi ketiga). Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press) Bae, Jong-Myon. dkk. 2013. Cigarette Smoking and Prostate Cancer Risk: Negative Result of the Seoul Male Cancer Cohort Study. Asian Pasific Journal of Cancer Prevention, Vol. 14 Cahyono, S. B. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Kasinus: Yogyakarta Chao, Ann. dkk. 2000. Cigarette Smoking and Colorectal Cancer Mortality in the Cancer Prevention Study II. Journal of the National Cancer Institute, Vol. 92, No. 23 Direktorat PPTM, P2PL Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Aliansi Bupati/Walikota dalam Pengendalian Masalah Kesehatan Akibat Tembakau dan Penyakit Tidak Menular. Buletin Jendela Data & Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular Vol 2, Semester 2, Hal 31. Jakarta Etzel, Carol J. 2003. Risk for Smoking-Related Cancer among Relatives of Lung Cancer Patients. Cancer Research 63, 8531-8535 Gao, Chang. dkk. 2013. Active and Passive Smoking, and Alcohol Drinking and Breast Cancer Risk in Chinese Women. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 14 Gaudet, M Mia. dkk. 2013. Active Smoking and Breast Cancer Risk: Original Cohort Data and Meta-Analysis. JNCI Journal of the National Cancer Institute. Hannan, M Lindsay. dkk. The Association between Cigarette Smoking and Risk of Colorectal Cancer in a :arge Prospective Cohort from the United States. Cancer Epidemiol Biomarkers. Hecht, Stephen S. 2012. Tobacco Carcinogenesis. Nature Reviews Cancer 3, 733-744 Hosseini. dkk. 2014. Nutrion and lung cancer: a case control study in Iran. BMC Cancer, 14:860 44 45 Indrati, Rini. dkk. 2005. Faktor-faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Kanker Payudara Wanita. Semarang Joshu, Corinne E. dkk. 2011. Cigarette Smoking and Prostate Cancer Recurrence After Prostatectomy. JNCI, Vol 103, Issue 10 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Jakarta Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Stop Kanker. Jakarta Nainggolan, Olwin. dkk. 2009. Faktor-faktor Berhubungan dengan Tumor/Kanker Saluran Cerna berdasarkan Survei Kesehatan Nasional. Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 11 Natphopsuk, Sitakan. dkk. Risk Factor for Servical Cancer in Northeastern Thailand: Detailed Analyses of Sexual and Smoking Behavior. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 13, 2012 Oemiati, Ratih. dkk. 2011. Prevalensi Tumor dan Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya di Indonesia. Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 39, No.4, 2011: 190 - 204 Praditya, Lukyta Dwi. 2005. Pengaruh Negatif Rokok Bagi Kesehatan di Kalangan Remaja. Reynolds, Peggy. dkk. 2004. Active Smoking, Household Passive Smoking, and Breast Cancer: Evidence From the California Teachers Study. Journal of the National Cancer Institute, Vol. 96, No. 1 Rohrmann, S. dkk. 2012. Smoking and the Risk of Prostate Cancer in the European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition. British Journal of Cancer, 108, 708–714 Roosmihermiatie, betty. dkk. 2012. Gambaran Penggunaan Tembakau/Rokok pada Tumor/Kanker Paru di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar 2007/2008. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 15 No. 3 Juli 2012: 298–304 Soemadi dan Santoso. 2010. Hubungan antara Kebiasaan Merokok dan Kejadian Karsinoma Nasofaring (Studi observasi analitik di RSUD 46 dr. Moewardi Surakarta periode Februari sampai April 2009). Vol. 2, No. 1, Januari - Juni 2010 Stellman SD, Chen Y, Muscat JE dkk. 2003. Lung Cancer Risk in White and Black Americans. Ann Epidemiol,13: 294–302 Sudiana, I Ketut. 2008. Patobiologi Molekuler Kanker. Jakarta: Salemba Medika WHO. 2012. Globocan 2012: Estimated Cancer Incidence, Mortality and Prevalence Worldwide in 2012. International Agency for Research on Cancer. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2014 http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_population.aspx WHO. 2015. Cancer. Diakses pada tanggal 23 Februari 2015 http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en/ WHO. 2015. Ways to Reduce Your Cancer Risk: What is Cancer?. European Code Agains Cancer. Diakses pada tanggal 18 Maret 2015 http://cancer-code-europe.iarc.fr/index.php/en/about-cancer/whatiscancer WHO. 2015. Ways to Reduce Your Cancer Risk: What Causes Cancer?. European Code Agains Cancer. Diakses dari http://cancer-codeeurope.iarc.fr/index.php/en/about-cancer/what-causes-cancer pada tanggal 18 Maret 2015 Wilson, M Kathryn. dkk. 2012. Lifestyle and Dietary Factor in the Prevention of Lethal Prostate Cancer. Asian Journal of Andrology, 14, 365–374 47 LAMPIRAN Kuesioner Riskesdas 2013 1 A. Identitas Responden ID Responden 2 Nama 3 Jenis Kelamin 4 Usia 5 Tempat Tinggal 1 2 3 4 5 6 1. Laki-laki B. Aktivitas Fisik Responden Apakah [NAMA] biasa melakukan aktivitas fisik berat, yang dilakukan terus-menerus paling sedikit selama 10 menit setiap kali melakukannya ? Biasanya berapa hari dalam seminggu melakukan aktivitas fisik berat tersebut? Biasanya dalam sehari, berapa lama anda melakukan aktivitas fisik berat tersebut? Apakah anda biasa melakukan aktivitas fisik sedang yang dilakukan secara terus-menerus paling sedikit selama 10 menit setiap kali melakukannya Biasanya berapa hari dalam seminggu melakukan aktivitas fisik sedang tersebut? Biasanya dalam sehari, berapa lama anda melakukan aktivitas fisik sedang tersebut? 2. Perempuan 1. Ya 2. Tidak (Lanjut nomor 4) .…. Hari .…..jam …..menit 1. Ya 2. Tidak (lanjut nomor 4) ….hari …..jam ….menit 48 1 C. Penggunaan Tembakau Apakah [NAMA] merokok selama 1 bulan terakhir? (BACAKAN JAWABAN) 1. Ya, setiap hari (lanjut nomor 2) 2. Ya, kadang-kadang (lanjut no 3) 3. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok tiap hari (lanjut nomor 2) …. 4. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok kadang-kadang (lanjut nomor 3) 5. Tidak pernah sama sekali (lanjut blok D) 2 Berapa umur [NAMA] ketika pertama kali merokok? (isikan dengan ”98” jika responden menjawab tidak ingat) ….tahun JIKA NO 1 BERKODE 3 ATAU 4 LANJUT KE PERTANYAAN NO 5 5 1 2 Berapa umur [NAMA] ketika berhenti/ tidak merokok sama sekali? (isikan dengan ”98” jika responden menjawab tidak ingat) ….Tahun D. Kanker Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita 1. Ya penyakit kanker oleh dokter? 2. Tidak Kanker apa yang [NAMA] alami? (isikan kode jawaban dengan 1=ya atau 2=tidak atau 7=tidak berlaku) Kanker leher rahim Kanker payudara Kanker prostat ….. …. …. Kanker kolorektal Kanker paru dan bronkus Kanker nasofaring …. …. …. 49 statmerokok * diagnosiskanker1 Crosstabulation diagnosiskanker1 tidak statmerokok tidak pernah merokok pernah merokok Count 573850 1100 574950 68.8% 86.3% 68.9% Count 33275 69 33344 4.0% 5.4% 4.0% Count 226572 % within diagnosiskanker1 Total Total % within diagnosiskanker1 % within diagnosiskanker1 merokok ya 105 226677 27.2% 8.2% 27.1% Count 833697 % within diagnosiskanker1 100.0% 100.0% 100.0% 1274 834971 katdur1 * diagnosiskanker1 Crosstabulation diagnosiskanker1 tidak katdur1 1 Count 1100 574950 68.8% 86.3% 68.9% 102765 38 102803 12.3% 3.0% 12.3% 116235 97 116332 % within diagnosiskanker1 13.9% 7.6% 13.9% Count 40847 39 40886 4.9% 3.1% 4.9% Count 833697 1274 834971 % within diagnosiskanker1 100.0% 100.0% 100.0% Count % within diagnosiskanker1 3 4 Count % within diagnosiskanker1 Total Total 573850 % within diagnosiskanker1 2 ya 50 serviks1 Frequency Percent Valid Valid Percent Cumulative Percent tidak 819 .1 64.3 64.3 ya 455 .1 35.7 100.0 1274 .2 100.0 Missing System 833697 99.8 Total 834971 100.0 Total payudara1 Frequency Percent Valid Valid Percent Cumulative Percent tidak 680 .1 53.4 53.4 ya 594 .1 46.6 100.0 1274 .2 100.0 Missing System 833697 99.8 Total 834971 100.0 Total prostat1 Frequency Percent Valid tidak Valid Percent Cumulative Percent 1169 .1 91.8 91.8 105 .0 8.2 100.0 1274 .2 100.0 Missing System 833697 99.8 Total 834971 100.0 ya Total 51 kolon1 Frequency Percent Valid tidak Valid Percent Cumulative Percent 1210 .1 95.0 95.0 64 .0 5.0 100.0 1274 .2 100.0 Missing System 833697 99.8 Total 834971 100.0 ya Total paru1 Frequency Percent Valid tidak Valid Percent Cumulative Percent 1243 .1 97.6 97.6 31 .0 2.4 100.0 1274 .2 100.0 Missing System 833697 99.8 Total 834971 100.0 ya Total nasofaring1 Frequency Percent Valid tidak Valid Percent Cumulative Percent 1236 .1 97.0 97.0 38 .0 3.0 100.0 1274 .2 100.0 Missing System 833697 99.8 Total 834971 100.0 ya Total 52 usiakategori * serviks1 Crosstabulation serviks1 tidak usiakategori 1 Count 2 20 2.2% .4% 1.6% 75 24 99 9.2% 5.3% 7.8% 159 68 227 19.4% 14.9% 17.8% 197 159 356 24.1% 34.9% 27.9% 174 139 313 21.2% 30.5% 24.6% 101 45 146 12.3% 9.9% 11.5% 68 15 83 8.3% 3.3% 6.5% 27 3 30 3.3% .7% 2.4% 819 455 1274 100.0% 100.0% 100.0% Count % within serviks1 3 Count % within serviks1 4 Count % within serviks1 5 Count % within serviks1 6 Count % within serviks1 7 Count % within serviks1 8 Count % within serviks1 Total Count % within serviks1 Total 18 % within serviks1 2 ya usiakategori * payudara1 Crosstabulation payudara1 tidak usiakategori 1 Count % within payudara1 2 Count % within payudara1 3 Count ya Total 5 15 20 .7% 2.5% 1.6% 32 67 99 4.7% 11.3% 7.8% 90 137 227 53 % within payudara1 4 356 27.8% 28.1% 27.9% 177 136 313 26.0% 22.9% 24.6% 93 53 146 13.7% 8.9% 11.5% 71 12 83 10.4% 2.0% 6.5% 23 7 30 3.4% 1.2% 2.4% 680 594 1274 100.0% 100.0% 100.0% Count % within payudara1 Total 167 Count % within payudara1 8 189 Count % within payudara1 7 17.8% Count % within payudara1 6 23.1% Count % within payudara1 5 13.2% Count % within payudara1 usiakategori * prostat1 Crosstabulation prostat1 tidak usiakategori 1 Count % within prostat1 2 Count % within prostat1 3 Count % within prostat1 4 Count ya Total 19 1 20 1.6% 1.0% 1.6% 97 2 99 8.3% 1.9% 7.8% 224 3 227 19.2% 2.9% 17.8% 350 6 356 54 % within prostat1 5 29.9% 5.7% 27.9% 296 17 313 25.3% 16.2% 24.6% 125 21 146 10.7% 20.0% 11.5% 41 42 83 3.5% 40.0% 6.5% 17 13 30 % within prostat1 1.5% 12.4% 2.4% Count 1169 105 1274 100.0% 100.0% 100.0% Count % within prostat1 6 Count % within prostat1 7 Count % within prostat1 8 Total Count % within prostat1 usiakategori * kolon1 Crosstabulation kolon1 tidak usiakategori 1 Count % within kolon1 2 Count % within kolon1 3 Count % within kolon1 4 Count % within kolon1 5 Count ya Total 19 1 20 1.6% 1.6% 1.6% 98 1 99 8.1% 1.6% 7.8% 218 9 227 18.0% 14.1% 17.8% 344 12 356 28.4% 18.8% 27.9% 300 13 313 55 % within kolon1 6 24.8% 20.3% 24.6% 131 15 146 10.8% 23.4% 11.5% 76 7 83 6.3% 10.9% 6.5% 24 6 30 % within kolon1 2.0% 9.4% 2.4% Count 1210 64 1274 100.0% 100.0% 100.0% Count % within kolon1 7 Count % within kolon1 8 Total Count % within kolon1 usiakategori * paru1 Crosstabulation paru1 tidak usiakategori 1 Count % within paru1 2 Count % within paru1 3 Count % within paru1 4 Count % within paru1 5 Count % within paru1 6 Count ya Total 18 2 20 1.4% 6.5% 1.6% 96 3 99 7.7% 9.7% 7.8% 225 2 227 18.1% 6.5% 17.8% 351 5 356 28.2% 16.1% 27.9% 305 8 313 24.5% 25.8% 24.6% 141 5 146 56 % within paru1 7 11.3% 16.1% 11.5% 78 5 83 6.3% 16.1% 6.5% 29 1 30 % within paru1 2.3% 3.2% 2.4% Count 1243 31 1274 100.0% 100.0% 100.0% Count % within paru1 8 Total Count % within paru1 usiakategori * nasofaring1 Crosstabulation nasofaring1 tidak usiakategori 1 Count % within nasofaring1 2 Count % within nasofaring1 3 Count % within nasofaring1 4 Count % within nasofaring1 5 Count % within nasofaring1 6 Count % within nasofaring1 ya Total 20 0 20 1.6% .0% 1.6% 97 2 99 7.8% 5.3% 7.8% 218 9 227 17.6% 23.7% 17.8% 346 10 356 28.0% 26.3% 27.9% 307 6 313 24.8% 15.8% 24.6% 137 9 146 11.1% 23.7% 11.5% 57 7 Count 81 2 83 6.6% 5.3% 6.5% 30 0 30 % within nasofaring1 2.4% .0% 2.4% Count 1236 38 1274 100.0% 100.0% 100.0% % within nasofaring1 8 Total Count % within nasofaring1 Jenis kelamin * serviks1 Crosstabulation serviks1 tidak Jenis kelamin perempuan Count % within serviks1 lakilaki Count % within serviks1 Total Count % within serviks1 ya Total 635 455 1090 77.5% 100.0% 85.6% 184 0 184 22.5% .0% 14.4% 819 455 1274 100.0% 100.0% 100.0% Jenis kelamin * payudara1 Crosstabulation payudara1 tidak Jenis kelamin perempuan Count % within payudara1 lakilaki Count % within payudara1 ya Total 508 582 1090 74.7% 98.0% 85.6% 172 12 184 25.3% 2.0% 14.4% 58 Total Count % within payudara1 680 594 1274 100.0% 100.0% 100.0% Jenis kelamin * prostat1 Crosstabulation prostat1 tidak Jenis kelamin perempuan Count Total Total 1090 0 1090 93.2% .0% 85.6% 79 105 184 % within prostat1 6.8% 100.0% 14.4% Count 1169 105 1274 100.0% 100.0% 100.0% % within prostat1 lakilaki ya Count % within prostat1 Jenis kelamin * kolon1 Crosstabulation kolon1 tidak Jenis kelamin perempuan Count % within kolon1 lakilaki Count % within kolon1 Total Count % within kolon1 ya Total 1062 28 1090 87.8% 43.8% 85.6% 148 36 184 12.2% 56.2% 14.4% 1210 64 1274 100.0% 100.0% 100.0% 59 Jenis kelamin * paru1 Crosstabulation paru1 tidak Jenis kelamin perempuan Count % within paru1 lakilaki Count % within paru1 Total Count % within paru1 ya Total 1076 14 1090 86.6% 45.2% 85.6% 167 17 184 13.4% 54.8% 14.4% 1243 31 1274 100.0% 100.0% 100.0% Jenis kelamin * nasofaring1 Crosstabulation nasofaring1 tidak Jenis kelamin perempuan Count % within nasofaring1 lakilaki Count % within nasofaring1 Total Count % within nasofaring1 ya Total 1069 21 1090 86.5% 55.3% 85.6% 167 17 184 13.5% 44.7% 14.4% 1236 38 1274 100.0% 100.0% 100.0% 60 Tempat Tinggal * serviks1 Crosstabulation serviks1 tidak Tempat Tinggal pedesaan Count % within serviks1 perkotaan Count % within serviks1 Total Count % within serviks1 ya Total 337 199 536 41.1% 43.7% 42.1% 482 256 738 58.9% 56.3% 57.9% 819 455 1274 100.0% 100.0% 100.0% Tempat Tinggal * payudara1 Crosstabulation payudara1 tidak Tempat Tinggal pedesaan Count % within payudara1 Total 226 536 45.6% 38.0% 42.1% 370 368 738 54.4% 62.0% 57.9% 680 594 1274 100.0% 100.0% 100.0% Count % within payudara1 Total 310 perkotaan Count % within payudara1 ya Tempat Tinggal * prostat1 Crosstabulation prostat1 tidak Tempat Tinggal pedesaan Count % within prostat1 ya Total 482 54 536 41.2% 51.4% 42.1% 61 perkotaan Count % within prostat1 Total Count % within prostat1 687 51 738 58.8% 48.6% 57.9% 1169 105 1274 100.0% 100.0% 100.0% Tempat Tinggal * kolon1 Crosstabulation kolon1 tidak Tempat Tinggal pedesaan Count % within kolon1 perkotaan Count % within kolon1 Total Count % within kolon1 ya Total 504 32 536 41.7% 50.0% 42.1% 706 32 738 58.3% 50.0% 57.9% 1210 64 1274 100.0% 100.0% 100.0% Tempat Tinggal * paru1 Crosstabulation paru1 tidak Tempat Tinggal pedesaan Count % within paru1 perkotaan Count % within paru1 Total Count % within paru1 ya Total 519 17 536 41.8% 54.8% 42.1% 724 14 738 58.2% 45.2% 57.9% 1243 31 1274 100.0% 100.0% 100.0% 62 Tempat Tinggal * nasofaring1 Crosstabulation nasofaring1 tidak Tempat Tinggal pedesaan Count 12 536 42.4% 31.6% 42.1% 712 26 738 57.6% 68.4% 57.9% 1236 38 1274 100.0% 100.0% 100.0% perkotaan Count % within nasofaring1 Count % within nasofaring1 Total 524 % within nasofaring1 Total ya kategoriaktivitas * serviks1 Crosstabulation serviks1 tidak kategoriaktivita 1 s 2 Count % within serviks1 Count % within serviks1 Total Count % within serviks1 ya Total 458 263 721 55.9% 57.8% 56.6% 361 192 553 44.1% 42.2% 43.4% 819 455 1274 100.0% 100.0% 100.0% kategoriaktivitas * payudara1 Crosstabulation payudara1 tidak kategoriaktivita 1 s 2 Count % within payudara1 Count ya Total 371 350 721 54.6% 58.9% 56.6% 309 244 553 63 % within payudara1 Total 45.4% 41.1% 43.4% 680 594 1274 100.0% 100.0% 100.0% Count % within payudara1 kategoriaktivitas * prostat1 Crosstabulation prostat1 tidak kategoriaktivita 1 s 2 Count % within prostat1 Count % within prostat1 Total Count % within prostat1 ya Total 674 47 721 57.7% 44.8% 56.6% 495 58 553 42.3% 55.2% 43.4% 1169 105 1274 100.0% 100.0% 100.0% kategoriaktivitas * kolon1 Crosstabulation kolon1 tidak kategoriaktivita 1 s 2 Count % within kolon1 Count % within kolon1 Total Count % within kolon1 ya Total 689 32 721 56.9% 50.0% 56.6% 521 32 553 43.1% 50.0% 43.4% 1210 64 1274 100.0% 100.0% 100.0% 64 kategoriaktivitas * paru1 Crosstabulation paru1 tidak kategoriaktivita 1 s 2 Count % within paru1 Count % within paru1 Total Count % within paru1 ya Total 709 12 721 57.0% 38.7% 56.6% 534 19 553 43.0% 61.3% 43.4% 1243 31 1274 100.0% 100.0% 100.0% kategoriaktivitas * nasofaring1 Crosstabulation nasofaring1 tidak kategoriaktivita 1 s 2 Count % within nasofaring1 Count % within nasofaring1 Total Count % within nasofaring1 ya Total 696 25 721 56.3% 65.8% 56.6% 540 13 553 43.7% 34.2% 43.4% 1236 38 1274 100.0% 100.0% 100.0% 65 Distribusi kanker berdasarkan status merokok statmerokok * serviks1 Crosstabulation serviks1 ya statmerokok tidak pernah merokok Count 431 431 100.0% 100.0% 94.7% 94.7% 8 8 100.0% 100.0% 1.8% 1.8% 16 16 100.0% 100.0% 3.5% 3.5% 455 455 % within statmerokok 100.0% 100.0% % within serviks1 100.0% 100.0% % within statmerokok % within serviks1 pernah merokok Count % within statmerokok % within serviks1 merokok Count % within statmerokok % within serviks1 Total Total Count statmerokok * payudara1 Crosstabulation payudara1 ya statmerokok tidak pernah merokok Count % within statmerokok % within payudara1 pernah merokok Count % within statmerokok % within payudara1 Total 562 562 100.0% 100.0% 94.6% 94.6% 12 12 100.0% 100.0% 2.0% 2.0% 66 merokok Count 20 20 100.0% 100.0% 3.4% 3.4% 594 594 % within statmerokok 100.0% 100.0% % within payudara1 100.0% 100.0% % within statmerokok % within payudara1 Total Count statmerokok * prostat1 Crosstabulation prostat1 ya statmerokok tidak pernah merokok Count 34 34 100.0% 100.0% 32.4% 32.4% 30 30 100.0% 100.0% 28.6% 28.6% 41 41 100.0% 100.0% 39.0% 39.0% 105 105 % within statmerokok 100.0% 100.0% % within prostat1 100.0% 100.0% % within statmerokok % within prostat1 pernah merokok Count % within statmerokok % within prostat1 merokok Count % within statmerokok % within prostat1 Total Total Count 67 statmerokok * kolon1 Crosstabulation kolon1 ya statmerokok tidak pernah merokok Count 36 36 100.0% 100.0% 56.2% 56.2% 12 12 100.0% 100.0% 18.8% 18.8% 16 16 100.0% 100.0% 25.0% 25.0% 64 64 % within statmerokok 100.0% 100.0% % within kolon1 100.0% 100.0% % within statmerokok % within kolon1 pernah merokok Count % within statmerokok % within kolon1 merokok Count % within statmerokok % within kolon1 Total Total Count statmerokok * paru1 Crosstabulation paru1 ya statmerokok tidak pernah merokok Count % within statmerokok % within paru1 pernah merokok Count % within statmerokok % within paru1 merokok Count Total 16 16 100.0% 100.0% 51.6% 51.6% 5 5 100.0% 100.0% 16.1% 16.1% 10 10 68 % within statmerokok 100.0% 100.0% 32.3% 32.3% 31 31 % within statmerokok 100.0% 100.0% % within paru1 100.0% 100.0% % within paru1 Total Count statmerokok * nasofaring1 Crosstabulation nasofaring1 ya statmerokok tidak pernah merokok pernah merokok merokok Total Count Total 29 29 % within statmerokok 100.0% 100.0% % within nasofaring1 76.3% 76.3% 4 4 % within statmerokok 100.0% 100.0% % within nasofaring1 10.5% 10.5% 5 5 % within statmerokok 100.0% 100.0% % within nasofaring1 13.2% 13.2% 38 38 % within statmerokok 100.0% 100.0% % within nasofaring1 100.0% 100.0% Count Count Count REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIANKESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN RISET KESEHATAN DASAR 2013 RAHASIA RKD13. IND PERTANYAAN RUMAH TANGGA DAN INDIVIDU PENGENALAN TEMPAT Prov Kab/Kota Kec Desa/Kel D/K Nomor Kode Sampel No Bangunan Sensus No.Urut RT Kutip dari Blok I PENGENALAN TEMPAT RKD13.RT X.KETERANGAN WAWANCARA INDIVIDU 1 2 Tanggal kunjungan pertama: Tgl -Bln-Thn Tanggal kunjungan akhir: Tgl -Bln-Thn -- -- 3 Nama Pengumpul data 4 Tanda tangan Pengumpul data XI. KETERANGAN INDIVIDU IDENTIFIKASI RESPONDEN 1 Tuliskan nama dan nomor urut Anggota Rumah Tangga (ART) Nama ART …………………… Nomor urut ART:  NO URUT ART UNTUK PERTANYAAN XI.2, XI,3, XI.4 JIKA BUKAN ART DALAM RUTA INI ISIKAN KODE „00‟ 2 Tuliskan nama dan nomor urut Ayah kandung Nama ART …………………… 3 Tuliskan nama dan nomor urut Ibu kandung Nama ART …………………… 4 Untuk ART < 15 tahun/ kondisi sakit/ orang tua yang perlu didampingi, tuliskan nama dan nomor urut ART yang mendampingi Nama ART ……………………  Nomor urut ART: Nomor urut ART: Nomor urut ART: A. PENYAKIT MENULAR [NAMA] pada pertanyaan di bawah ini merujuk pada NAMA yang tercatat pada pertanyaan XI.1 PERTANYAAN BAGIAN A01 – A23 DITANYAKAN PADA SEMUA UMUR INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) A01 Dalam 1 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah didiagnosis ISPA (panas, batuk pilek, 1. Ya ïƒ A03 radang tenggorokan) oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)? 2. Tidak 8. Tidak tahu A02 Dalam 1 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah menderita panas disertai batuk 1. Ya berdahak/ kering atau pilek? 2. Tidak 8. Tidak tahu DIARE/ MENCRET A03 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita Diare oleh tenaga kesehatan (dokter/ 1. Ya, dalam≤ 2 minggu terakhirïƒ A05 perawat/ bidan)? 2. Ya, > 2 minggu – 1 bulanïƒ A05 3. Tidak 8.Tidak tahu A04 Apakah [NAMA] pernah menderita buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan 1. Ya, dalam ≤ 2 minggu terakhir kotoran/ tinja lembek atau cair? 2. Ya, > 2 minggu – 1 bulan 3. Tidak ïƒ A06 8. Tidak tahu ïƒ A06 A05 Apakah [NAMA] minum obat untuk penyakit/ keluhan diare tersebut? (BACAKAN POINT PERTANYAAN) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK a. Oralit ï€ b. Obat resep dokter ï‚£ c. Obat bebas anti diare d. Obat tradisional ï‚£ï€ 1– ï‚£ e. Obat zinc (untuk balita) ï‚£ï€ f. Obat diare lainnya ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ï€ PNEUMONIA/RADANG PARU A06 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita radang paru (Pneumonia) dengan atau tanpa dilakukan foto dada (foto rontgen) oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan)? A07 A08 1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir ïƒ A09 2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan ïƒ A09 Apakah [NAMA] mengalami gejala penyakit demam, batuk, kesulitan bernapas dengan atau tanpa nyeri dada ? 3. Tidak 8.Tidak tahu 1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir 2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan 3. Tidakï‚®A09 8. Tidak tahuï‚®A09 Bila ya, bagaimana kesulitan napas yang dialami?(BACAKAN POINT PERTANYAAN DAN PERLIHATKAN GAMBAR) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK a. Napas cepat b. Napas cuping hidung ï‚£ 1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir 2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan 3. Tidakïƒ A14 8. Tidak tahu ïƒ A14 ï‚£ï€ 1. Malaria tropica (P. falciparum) 2. Malaria tertiana (P. vivax) 4. Malaria lainnya 8. Tidak tahu ï‚£ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ A11 Apakah [NAMA] mendapat pengobatan obat program kombinasi artemisinin (ACT, lihat alat peraga)? A12 Kapan[NAMA] mendapat pengobatan obat program kombinasi artemisinin (ACT) tersebut 1. Ya 8. Tidak tahuï‚®A16 2. Tidakï‚®A16 1. dalam 24 jam pertama menderita panas 2. Lebih dari 24 jam pertama menderita panas A13 Apakah [NAMA] diberi pengobatan kombinasi artemisinin (ACT) selama 3 hari? 1. Ya, diminum habis dalam 3 hari 2. Ya, diminum tidak habis dalam 3 hari A15 ï‚£ ï‚£ c. Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam ï‚£ ï€ MALARIA A09 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita Malaria yang sudah dipastikan dengan pemeriksaan darah oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)? A10 Jenis malaria apa yang ditemukan dalam pemeriksan darah? (JAWABAN BISA > 1, JIKA > 1 JUMLAHKAN KODE JAWABAN) A14 ï‚£ LANJUT KE A16 Apakah [NAMA] pernah menderita panas disertai menggigil atau panas naik turun secara berkala, dapat disertai sakit kepala, berkeringat,mual, muntah? Dalam 1 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah minum obat anti malaria dengan atau tanpa gejala panas? 3. Tidak 1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir 2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan 1. Ya 2. Tidak 3. Tidak 8. Tidak tahu 8. Tidak tahu ï‚£ï€ ï‚£ï€ TUBERKULOSIS PARU (TB PARU) 1. Ya, < 2 minggu 3. Tidakïƒ A18 2. Ya, ≥ 2 minggu A16 Apakah akhir-akhir ini [NAMA] batuk? A17 Jika ya, apakah batuk tersebut disertai gejala ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK a. Dahak b. Darah/ Dahak bercampur darah ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ c. Demam d. Nyeri dada e. Sesak nafas f. Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik g. Nafsu makan menurun h. Berat badan menurun/ sulit bertambah A18 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis TB Paru oleh tenaga kesehatan A19 Hasil Pemeriksaan apa yang digunakan untuk menegakkan diagnosis ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA 2=TIDAK 3= TIDAK DIPERIKSA a. Pemeriksaan dahak menunjukkan TB A20 ï‚£ ï€ ï€ 1. Ya, dalam ≤ 1 tahun terakhir 2. Ya, > 1 tahun 3. Tidakïƒ A21 4. TUNGGU HASIL ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ï€ 8. TIDAK TAHU b. Pemeriksaan foto dada (Rontgen) menunjukkan TB Apakah mendapat obat anti TB (OAT) LIHAT ALAT PERAGA ï‚£ï€ 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidakïƒ A23 8. Tidak tahuïƒ A23 ï‚£ ï‚£ HEPATITIS/ SAKIT LIVER/ SAKIT KUNING A21 Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita sakit liver (Hepatitis) melalui pemeriksaan darah oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)? A22 Jenis hepatitis yang [NAMA] derita menurut tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan) adalah? 1. Hepatitis A ïƒ B01 3. Hepatitis C ïƒ B01 2. Hepatitis B ïƒ B01 4. Hepatitis lainnya ïƒ B01 A23 Dalam 12 bulan terakhir apakah [NAMA] pernah menderita demam, lemah, mata atau kulit berwarna kuning, gangguan saluran cerna (mual, muntah, tidak nafsu makan), nyeri pada perut kanan atas, disertai urin warna seperti air teh pekat? 2– 8. Tidak tahu ïƒ B01 1. Ya 2. Tidak 8. Tidak tahu ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ B. PENYAKIT TIDAK MENULAR ASMA/ MENGI/ BENGEK dan PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) ---- (PERTANYAAN B01 – B05 UNTUK SEMUA UMUR) B01 Apakah [NAMA] pernah mengalami gejala sesak napas B02 Apakah gejala sesak napas tersebut terjadi pada kondisi berikut: ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK a. terpapar udara dingin b. debu B03 ï‚£ ï‚£ 1. Ya ï‚£ ï‚£ c. asap rokok d. stres ï‚£ ï‚£ e. flu atau infeksi f. kelelahan ï‚£ï€ 2. Tidakïƒ B07 ï‚£ï€ ï‚£ g. alergi obat h. alergi makanan Apakah gejala sesak napas disertai kondisi di bawah ini:ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK ï‚£ c.sesak napas berkurang atau menghilang tanpa pengobatan napas lebih berat dirasakan pada malam hari atau ï‚£ï€ d.sesak menjelang pagi a. Mengi b.sesak napas berkurang atau menghilang dengan pengobatan B04 Umur berapa mulai merasakan keluhan sesak pertama kali? ................Tahun B05 Apakah sesak napas [NAMA] pernah kambuh dalam 12 bulan terakhir? 1. Ya 2. Tidak ï‚£ ï‚£  ï‚£ï€ PERTANYAAN B06 DITANYAKAN JIKA ≥ 30 Tahun B06 Apakah dalam satu bulan terakhir [NAMA] mengalami gejala-gejala sebagai berikut? ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1 = YA ATAU 2=TIDAK ï€ ï‚£ a.Batuk berdahak b.Sesak napas bertambah ketika beraktifitas ï‚£ c. Sesak napas bertambah dengan meningkatnya usia ï‚£ KANKER (UNTUK SEMUA UMUR) B07 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit kanker oleh dokter? 1.Ya B08 Kapan [NAMA] didiagnosis kanker tersebut pertama kali? Tahun .............. B09 Kanker apa yang [NAMA] alami? a. Kanker leher rahim (cervix uteri) b. Kanker payudara ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK ATAU 7=TIDAK BERLAKU ï‚£ ï‚£ ï‚£ d. Kanker kolorektal/usus besar e. Kanker paru dan bronkus ï‚£ ï‚£ ï‚£ g. Kanker getah bening h. Kanker darah/leukemia i. Kanker lainnya, sebutkan …...………………………… Apakah [NAMA] telah menjalani pengobatan kanker seperti di bawah ini :ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK c. Kanker prostat B10 ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï‚£ï‚£ 2.Tidak  B11 a.pembedahan/operasi f. Kanker nasofaring c.Kemoterapi ï‚£ï€ b.Radiasi/penyinaran ï‚£ï€ d. Lainnya, Sebutkan ……… ï‚£ï€ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ï€ JIKA ART BERUMUR  15 TAHUN KE PERTANYAAN B12 JIKA ART BERUMUR <15 KE BLOK C B11 PENYAKIT KENCING MANIS (DIABETES MELITUS) UNTUK ART > 15 TAHUN B12 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter? B13 Apakah [NAMA] saat ini melakukan hal-hal dibawah ini untuk mengendalikan penyakit kencing manis ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK a.Diet B14 ï‚£ b.Olah Raga ï‚£ c.Minum Obat anti diabetik 1. Ya ï‚£ 2.Tidakïƒ B14 ï‚£ d.Injeksi insulin ï‚£ d. Berat badan turun ï‚£ Apakah [NAMA] dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala: (BACAKAN POINT a - d) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2 =TIDAK a. Sering lapar ï‚£ b. sering haus ï‚£ c. sering buang air kecil & jumlah banyak ï‚£ PENYAKIT HIPERTIROID (ART UMUR  15 TAHUN) B15 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis hipertiroid oleh dokter? 1. Ya 2. Tidak B16 Apakah [NAMA] mengalami pembesaran kelenjar gondok di leher? (berdasarkan laporan responden dan/ atau observasi) 1. Ya 2. Tidak B17 Apakah [NAMA] dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala: a. Jantung berdebar-debar 1. Ya 2. Tidak b. berkeringat banyak 1. Ya 2. Tidak 3– ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ ï‚£ HIPERTENSI / TEKANAN DARAH TINGGI (ART UMUR  15 TAHUN) B18 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita hipertensi/ penyakit tekanan darah tinggi oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)? 2. Tidakïƒ B20 B19 Kapan didiagnosis pertama kali Tahun .............. B20 Apakah saat ini [NAMA] sedang minum obat medis untuk tekanan darah tinggi 1. Ya PENYAKIT JANTUNG KORONER (ART UMUR  15 TAHUN) B21 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit jantung koroner (Angina Pektoris dan/atau Infark Miokard) oleh dokter? B22 Kapan didiagnosis pertama kali? B23 Apakah [NAMA] pernah mengalami gejala/ riwayat: ï‚£  2. Tidak ï‚£ 1. Ya ï‚£ ï‚£ï‚£ï‚£ï‚£ï€ 1. Ya 2. Tidakïƒ B23 Tahun .............. a. Nyeri di dalam dada/ rasa tertekan berat/ tidak nyaman di dada b. Nyeri / tidak nyaman di dada dirasakan di dada bagian tengah / dada kiri depan / menjalar ke lengan kiri c. Nyeri / tidak nyaman di dada dirasakan ketika mendaki/ naik tangga /berjalan tergesa-gesa ï€ d. Nyeri/ tidak nyaman di dada hilang ketika menghentikan aktifitas/ istirahat? 1. Ya 2. Tidakïƒ B24 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ PENYAKIT GAGAL JANTUNG (ART UMUR  15 TAHUN) B24 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit gagal jantung (Decompensatio Cordis) oleh dokter ? B25 Kapan didiagnosis pertama kali? B26 Apakah [NAMA] mengalami gejala/ riwayat: 2. Tidakïƒ B26 a. Sesak napas pada saat aktifitas 1. Ya 2. Tidak b. Sesak napas saat tidur terlentang tanpa bantal 1. Ya 2. Tidak c. Kapasitas aktivitas fisik menurun/ mudah lelah 1. Ya 2. Tidak d. Tungkai bawah bengkak 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak PENYAKIT GINJAL (ART UMUR  15 TAHUN) B27 Apakah [NAMA] didiagnosis menderita penyakit gagal ginjal kronis (minimal sakit selama 3 bulan berturut-turut) oleh dokter? B28 ï‚£ Tahun ................ï€ ï‚£ï‚£ï‚£ï‚£ï€ 1. Ya Apakah [NAMA] pernah didiagnosis mengalami penyakit batu ginjal oleh dokter? PENYAKIT SENDI / REMATIK / ENCOK (ART UMUR  15 TAHUN) B29 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit sendi/ rematik/ encok oleh tenaga 1. Ya 2. Tidak kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)? B30 Apakah [NAMA] ketika bangun tidur pagi hari pernah menderita (bacakan pilihan jawaban a-d) di persendian yang timbul bukan karena kecelakaan? ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK a. Sakit/ Nyeri ï‚£ ï‚£ b. Merah c. Kaku ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ï€ ï‚£ ï‚£ d.Bengkak STROKE (ART UMUR  15 TAHUN) B31 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit stroke oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)? 1. Ya B32 Kapan didiagnosis pertama kali? Tahun ................ B33 Apakah [NAMA] pernah mengalami keluhan secara mendadak seperti di bawah ini: ISIKAN KODE JAWABAN 1=YA ATAU 2=TIDAK a. kelumpuhan pada satu sisi tubuh b. kesemutan atau baal satu sisi tubuh c. mulut menjadi mencong tanpa kelumpuhan otot mata 4– ï‚£ ï‚£ï‚£ï‚£ï‚£ï€ 2. Tidakïƒ B33 ï‚£ d. bicara pelo ï‚£ï€ ï‚£ e. Sulit bicara/ komunikasi dan atau tidak mengerti pembicaraan ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï€ C.CEDERA (UNTUK SEMUA UMUR) C01 Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah mengalami peristiwa (seperti kecelakaan, kekerasan, jatuh) yang mengakibatkan cedera SEHINGGA KEGIATAN SEHARI-HARI TERGANGGU? 1. Ya 2. Tidak  D01 C02 Dalam 12 bulan terakhir, berapa kali [NAMA] mengalami cedera? ...................... kali C03 Apakah dirawat ? 1.Ya 2.Tidak ïƒ point berikutnya b. Pengobat tradisional Lama rawat jalan (hari) Lama rawat inap (hari)      ï‚£ ï‚£ï€ ï‚£ï€ a. Tenaga kesehatan ï€ c. Diobati sendiri ï‚£  ï€ APABILA KEJADIAN CEDERA LEBIH DARI 1 KALI, TANYAKAN CEDERA YANG PALING PARAH MENURUT PENGAKUAN RESPONDEN C04 Bagian tubuh yang terkena cedera: (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN f) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK a. Kepala b. Dada C05 d. Perut/ organ dalam ï‚£ c. Patah tulang ï‚£ d. Terkilir, teregang C08 C09 C10 e. Anggota gerak atas f. Anggota gerak bawah ï‚£ ï‚£ e. Anggota tubuh terputus ï‚£ ï‚£ g. Gegar otak h.Lainnya, tuliskan b. Luka iris/ robek f. Cedera mata ……………………. Apakah cedera yang terjadi mengakibatkan kecacatan fisik yang permanen pada bagian tubuh seperti dibawah ini? (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN c) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK a. Panca indera tidak berfungsi (buta, tuli, bisu, dll) C07 ï‚£ ï‚£ c. Punggung Tempat terjadinya cedera: 1. Rumah dan Lingkungannya 2. Lingkungan sekolah 3. Tempat Olah Raga ï‚£ ï€ b. Kehilangan sebagian anggota badan (jari/tangan/kaki putus, dll) c. Bekas luka permanen yang mengganggu kenyamanan 4. Jalan Raya 5. Area bisnis/jasa/perkantoran/tempat umum 6. Area industri & konstruksi 7. Area Pertanian 8. Lainnya, tuliskan............ Penyebab cedera: 6. Tergigit/ tersengat/ diserang hewan ïƒ C10 1. Kecelakaan transportasi darat sepeda motor ïƒ C09 2. Kecelakaan transportasi darat lainnyaïƒ C10 7. Kejatuhan/ terkena lemparan benda ïƒ C10 3. Jatuh (terpeleset, terjatuh dari ketinggian)ïƒ C10 8. Keracunanïƒ C10 4. Terkena benda tajam, tumpul, mesin, dsbïƒ C10 9.Lainnya, tuliskan.................... ïƒ C10 5. Terbakar/ terkena air panas/ bahan kimiaïƒ C10 Bila kecelakaan transportasi darat sepeda motor, apakah pengguna sepeda motor memakai helm? GUNAKAN KARTU PERAGA GAMBAR JENIS HELM 4. Tidak memakai helm 1. Memakai helm standar terkancing 2. Memakai helm standar tidak terkancing 7. Tidak berlaku (bukan pengendara sepeda motor, misal: pejalan kaki tertabrak sepeda motor) 3. Memakai helm tidak standar (helm untuk: sepeda, proyek, tentara) Penyebab cedera timbul karena kondisi: 1. Tindakan/ kejadian kekerasan 3. Bencana alam 2. Usaha bunuh diri 4. Kelalaian/ ketidaksengajaan 5. Lainnya D. GIGI DAN MULUT (SEMUA UMUR) Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] mempunyai masalah dengan gigi dan/ atau mulut? 1. Ya 2.Tidak D07 D02 Apakah [NAMA] merasa terganggu dengan masalah gigi dan/ atau mulut yang dialami? 1. Ya 2.Tidak D04 D04 Rata-rata, berapa lama aktivitas sehari-hari [NAMA] terganggu akibat masalah gigi dan/ atau mulut tersebut? Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] menerima perawatan atau pengobatan gigi dan/ atau mulut? 5– ï‚£ ï‚£ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ ï‚£ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï€ D01 D03 ï‚£ ï‚£ Jenis cedera yang dialami: (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN h) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK a. Lecet/ lebam/ memar C06 ï‚£ ï‚£ .................... Hari 1. Ya 2.TidakD07 ï‚£ ï‚£ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï€ D05 Kemana [NAMA] pergi berobat? ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK a. Dokter Gigi Spesialis b. Dokter Gigi D06 ï‚£ ï‚£ c. Perawat Gigi d. Paramedik Lainnya ï‚£ ï‚£ ï€ ï‚£ ï‚£ e.Tukang Gigi f. Lainnya, Sebutkan .......... Jenis tindakan apa saja yang diterima [NAMA] untuk masalah gigi dan mulut ? (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN l) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK i. Pemasangan gigi tanam (implant a. Penumpatan e.Scaling denture) j. Konseling tentang perawatan b. Pengobatan f. Pemasangan gigi palsu lepas sebagian (protesa) kebersihan mulut c. Pencabutan d. Bedah Mulut ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï€ g. Pemasangan gigi palsu lepas penuh (full denture) h. Pemasangan gigi tiruan cekat ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ k. Perawatan ortodonsia l. Perawatan gusi/ periodontal treatment ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ PERTANYAAN D07 KHUSUS UNTUK ART UMUR > 12 TAHUN D07 Apakah (nama) telah kehilangan seluruh gigi asli? 1. Ya ï‚£ï€ 2. Tidak JIKA ART BERUMUR < 9 TAHUN LANJUT KE BLOK H. PEMBIAYAAN KESEHATAN JIKA ART BERUMUR 10–14 TAHUN LANJUT KE BLOK G. PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU JIKA ART BERUMUR ≥ 15 TAHUN LANJUT KE BLOK E. DISABILITAS/KETIDAKMAMPUAN E. DISABILITAS/ KETIDAKMAMPUAN (ART UMUR  15 TAHUN)ï€ Sekarang saya akan menanyakan keadaan kesehatan menurut penilaian [NAMA] sendiri. Yang dimaksud dengan keadaan kesehatan disini adalah keadaan fisik dan mental [NAMA]ï€ E01 Selama 1 bulan terakhir, secara umum, bagaimana kondisi kesehatan [NAMA]? 1. Baik 2. Cukup ï‚£ 3. Buruk BACAKAN: Untuk lebih mengerti kondisi kesehatan [NAMA] kami akan mengajukan 15 pertanyaan. Kalau [NAMA] kurang mengerti kami akan membacakan sekali lagi, namun kami tidak akan menjelaskan/ mendiskusikan. Jika [NAMA] ada pertanyaan akan kita bicarakan setelah selesai menjawab ke 15 pertanyaan. UNTUK PERTANYAAN E02 – E13 , BACAKAN PERTANYAAN & ALTERNATIF JAWABAN. ISIKAN KODE PILIHAN JAWABAN: 1. TIDAK ADA 2. RINGAN 3. SEDANG 4. BERAT 5. SANGAT BERAT E02 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] untuk E08 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] dapat berdiri dalam waktu lama misalnya 30 menit? berjalan jarak jauh misalnya 1 kilometer? E03 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] untuk E09 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] melaksanakan atau mengerjakan kegiatan rumah tangga membersihkan seluruh tubuhnya/ mandi? yang menjadi tanggung jawabnya? E04 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] E10 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] mempelajari/ mengerjakan hal-hal baru, seperti untuk mengenakan pakaian? menemukan tempat/alamat baru? E05 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] dapat E11 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] berperan serta dalam kegiatan kemasyarakatan berinteraksi/ bergaul dengan orang yang belum dikenal (misalnya dalam kegiatan arisan, pengajian, keagamaan, sebelumnya? atau kegiatan lain) seperti orang lain dapat melakukan? E06 Dalam 1 bulan terakhir seberapa besar masalah E12 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] kesehatan yang dialami mempengaruhi keadaan emosi memelihara persahabatan? [NAMA]? E07 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] E13 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] memusatkan pikiran dalam melakukan sesuatu selama mengerjakan pekerjaan sehari-hari? 10 menit? ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ï€ ï‚£ ï‚£ï€ JIKA SEMUA JAWABAN E01-E13 BERKODE “1” ïƒ BLOK F. KESEHATAN JIWA JIKA ADA YANG BERKODE “2” ïƒ KE E14 UNTUK PERTANYAAN E14-E16 BACAKAN & ISIKAN JUMLAH HARI MENGALAMI KESULITAN E14 Dalam 1 bulan terakhir, berapa hari [NAMA] mengalami kesulitan tersebut? E15 Dalam 1 bulan terakhir, berapa hari [NAMA] sama sekali tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari karena kondisi kesehatan? Dalam 1 bulan terakhir, tanpa menghitung hari [NAMA] mengalami total ketidakmampuan, berapa hari [NAMA] mengurangi kegiatan sehari-hari karena kondisi kesehatan? E16 6– .…Hari .…Hari ...Hari    F. KESEHATAN JIWA (SEMUA ART UMUR  15 TAHUN) DITANYAKAN UNTUK KONDISI 1 BULAN TERAKHIR Untuk lebih mengerti kondisi kesehatan [NAMA] kami akan mengajukan 20 pertanyaan yang memerlukan jawaban ”Ya” atau “Tidak”. Kalau [NAMA] kurang mengerti kami akan membacakan sekali lagi, namun kami tidak akan menjelaskan/ mendiskusikan secara rinci Jika [NAMA] ada pertanyaan akan kita bicarakan setelah selesai menjawab ke 20 pertanyaan.ï€ UNTUK PERTANYAAN F01-F20, ISIKAN DENGAN KODE 1=YA ATAU 2=TIDAK Apakah [NAMA] merasa sulit untuk menikmati kegiatan F01 Apakah [NAMA] sering menderita sakit kepala? F11 sehari-hari? F02 Apakah [NAMA] tidak nafsu makan? F03 Apakah [NAMA] sulit tidur? F04 Apakah [NAMA] mudah takut? F05 Apakah [NAMA] merasa tegang, cemas atau kuatir? F06 Apakah tangan [NAMA] gemetar? F07 Apakah pencernaan [NAMA] terganggu/ buruk? F08 Apakah [NAMA] sulit untuk berpikir jernih? F09 Apakah [NAMA] merasa tidak bahagia? F10 Apakah [NAMA] menangis lebih sering? ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ F12 Apakah [NAMA] sulit untuk mengambil keputusan? F13 Apakah pekerjaan [NAMA] sehari-hari terganggu? F14 Apakah [NAMA] tidak mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam hidup? F15 Apakah [NAMA] kehilangan minat pada berbagai hal? F16 Apakah [NAMA] merasa tidak berharga? F17 Apakah [NAMA] mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup? F18 Apakah [NAMA] merasa lelah sepanjang waktu? F19 Apakah [NAMA] mengalami rasa tidak enak di perut? F20 Apakah [NAMA] mudah lelah? ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ JIKA SALAH SATU JAWABAN F01-F20 BERKODE „1=YA‟ ïƒ F21 JIKA SEMUA JAWABAN F01-F20 BERKODE „2=TIDAK‟ ïƒ BLOK G. PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU F21 F22 Untuk semua keluhan yang di sebutkan di atas (F1 s/d 20), apakah [NAMA] pernah melakukan pengobatan ke fasilitas kesehatan/ tenaga kesehatan? Untuk semua keluhan yang di sebutkan di atas (F1 s/d 20), apakah [NAMA] pernah melakukan pengobatan ke fasilitas kesehatan/ tenaga kesehatan dalam 2 minggu terakhir? 1. Ya 2.Tidak ïƒ G 1. Ya 2.Tidak ï‚£ï€ ï‚£ï€ G. PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU (SEMUA ART UMUR  10 TAHUN) PERILAKU HIGIENIS G01 Apakah [NAMA] selalu mencuci tangan pakai sabun? (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN f) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK ATAU 7= TIDAK BERLAKU ï‚£ï€ d. Setelah menceboki bayi b. Setiap kali tangan kotor (memegang uang, binatang, berkebun)ï€ ï‚£ï€ e. Setelah menggunakan pestisida/ insektisida c. Setelah buang air besarï€ ï‚£ï€ f. Sebelum menyusui bayi a. Sebelum menyiapkan makananï€ G02 Dimana [NAMA] biasa buang air besar? (JAWABAN TIDAK DIBACAKAN) 1. Jamban 3. Sungai/danau/laut 2. Kolam/sawah/selokan 4. Lubang tanah 5. Pantai/tanah lapang/ kebun/ halaman G03 Apakah [NAMA] biasa menyikat gigi setiap hari? G04 Kapan saja [NAMA] menyikat gigi? (TIDAK DIBACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN f) ISIKAN DENGAN KODE 1=YA ATAU 2=TIDAKï€ a.Saat mandi pagi b.Saat mandi soreï€ 1. Ya c. Sesudah makan pagiï€ ï‚£ï€ d. Sesudah bangun pagiï€ ï‚£ï€ 2. Tidak ïƒ G05 e. Sebelum tidur malamï€ ï‚£ï€ f. Sesudah makan siangï€ ï‚£ï€ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ï€ ï‚£ ï‚£ï€ ï‚£ï€ PENGGUNAAN TEMBAKAU G05 Apakah [NAMA] merokok selama 1 bulan terakhir? (BACAKAN JAWABAN) 1. Ya, setiap hari ïƒ G06 4. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok kadang-kadang ïƒ G07 2. Ya, kadang-kadangïƒ G07 5. Tidak pernah sama sekali ïƒ G13 3. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok tiap hariïƒ G06 7– ï‚£ G06 G07 Berapa umur [NAMA] mulai merokok setiap hari? ISIKAN DENGAN ”98” JIKA RESPONDEN MENJAWAB TIDAK INGAT Berapa umur [NAMA] ketika pertama kali merokok? ISIKAN DENGAN ”98” JIKA RESPONDEN MENJAWAB TIDAK INGAT  ï‚£ï‚£ï€ ............... tahun ............... tahun PERTANYAAN G08 KOLOM (1) DIISI JIKA G05 BERKODE 1 ATAU 3 PERTANYAAN G08 KOLOM (2) DIISI JIKA G05 BERKODE 2 ATAU 4 G08 Rata-rata berapa batang rokok/ cerutu/ cangklong (buah) yang [NAMA] hisap perhari atau per minggu? Batang/mgg (2)     a. Rokok (kretek, putih, dan linting) b. Cerutu/ cangklong G09 Batang/hari (1) Sebutkan jenis rokok yang biasa [NAMA] hisap: (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN d) ISIKAN DENGAN KODE 1=YA ATAU 2=TIDAK a. Rokok kretek ï‚£ ï‚£ b. Rokok putih c. Rokok linting ï‚£ d. Cangklong/ Cerutu ï‚£ JIKA G05 BERKODE 1 ATAU 2 LANJUT KE PERTANYAAN G10 JIKA G05 BERKODE 3 ATAU 4 LANJUT KE PERTANYAAN G12 G10 Dimanakah [NAMA] biasanya merokok? a. Di dalam gedung/ ruangan ï‚£ 1. Ya 2. Tidak ï‚£ 1. Yaïƒ G14 2. Tidakïƒ G14 ï‚£ ............... tahun ï‚£ï‚£ï€ 1. Ya b. Di luar gedung/ ruangan G11 Apakah [NAMA] biasa merokok di dalam rumah ketika bersama ART lain? G12 Berapa umur [NAMA] ketika berhenti/ tidak merokok sama sekali? ISIKAN DENGAN ”98” JIKA RESPONDEN MENJAWAB TIDAK INGAT G13 Seberapa sering orang lain merokok di dekat [NAMA] dalam ruangan tertutup (termasuk di rumah, tempat kerja, dan sarana transportasi 2. Tidak G14 1. Ya, setiap hari 2. Ya, kadang-kadang ï€ ï€ ï€ ï€ 3. Tidak pernah sama sekali Apakah [NAMA] MENGUNYAH TEMBAKAU (nginang, nyirih, susur) selama 1 bulan terakhir? (BACAKAN JAWABAN) 1. Ya, setiap hari 3. Tidak, namun sebelumnya pernah mengunyah tembakau tiap hari 2. Ya, kadang-kadang 4. Tidak, namun sebelumnya pernah mengunyah tembakau kadang-kadang 5. Tidak pernah sama sekali G15 Apakah [NAMA] setuju dengan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)? 1. Ya 2.Tidak ï‚£ ï‚£ ï‚£ï€ AKTIVITAS FISIK (GUNAKAN KARTU PERAGA) Berikut adalah pertanyaan aktivitas fisik/ kegiatan jasmani yang berkaitan dengan pekerjaan dan waktu senggang G16 Apakah [NAMA] biasa melakukan aktivitas fisik berat, yang dilakukan terus-menerus paling sedikit selama 10 menit setiap kali melakukannya? G17 Biasanya berapa hari dalam seminggu, [NAMA] melakukan aktivitas fisik berat tersebut? G18 Biasanya dalam sehari, berapa lama [NAMA] melakukan aktivitas fisik berat tersebut? G19 Apakah [NAMA] biasa melakukan aktivitas fisik sedang, yang dilakukan terus-menerus paling sedikit selama 10 menit setiap kalinya? G20 Biasanya berapa hari dalam seminggu, [NAMA] melakukan aktivitas fisik sedang tersebut? G21 Biasanya dalam sehari, berapa lama [NAMA] melakukan aktivitas fisik sedang tersebut? G22 Biasanya berapa lama [NAMA] melakukan duduk-duduk atau berbaring dalam sehari-hari? (baik di tempat kerja, di rumah, di perjalanan (transportasi), termasuk waktu berbincang-bincang, transportasi dengan kendaraan, bis, kereta, membaca, main games atau nonton televisi tetapi tidak termasuk waktu tidur 8– ï‚£ ………….hari ï‚£ ……Jamï‚£……..Menit 1. Ya 2. Tidak ïƒ G22 ï‚£ ………….hari ï‚£ ……Jamï‚£……..Menit ……Jamï‚£……..Menit 1. Ya 2. Tidak ïƒ G19 PERILAKU KONSUMSI BUAH DAN SAYUR G23 Biasanya dalam 1 minggu, berapa hari [NAMA] makan buah-buahan segar? (GUNAKAN KARTU PERAGA) JIKA TIDAK PERNAH ISIKAN 0 ïƒ LANJUT KE G25 G24 Berapa porsi rata-rata [NAMA] mengkonsumsi buah-buahan segar dalam satu hari dari hari-hari tersebut? (GUNAKAN KARTU PERAGA) G25 ........... hari ……. porsi Biasanya dalam 1 minggu, berapa hari [NAMA] mengkonsumsi sayur-sayuran? (GUNAKAN KARTU PERAGA) JIKA TIDAK PERNAH ISIKAN 0 ïƒ LANJUT KE G27 ........... hari G26 Berapa porsi rata-rata [NAMA] mengkonsumsi sayur-sayuran dalam satu hari dari hari-hari tersebut? (GUNAKAN KARTU PERAGA) MAKANAN BERISIKO TANYAKAN G27 TANPA KARTU PERAGA DAN ISIKAN KODE PILIHAN JAWABAN: 1. > 1 kali per hari 3. 3 – 6 kali per minggu 5. < 3 kali per bulan 2. 1 kali per hari 4. 1 – 2 kali per minggu 6. Tidak pernah …….porsi ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ï€ ï€ G27 Biasanya berapa kali [nama] mengkonsumsi makanan berikut: (BACAKAN POINT a - h) ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ a. Makanan/minuman manis b. Makanan asin c. Makanan berlemak/ berkolesterol/ gorengan d. Makanan yang dibakar f. Bumbu penyedap g. Kopi h. Minuman berkafein buatan bukan kopi KONSUMSI MAKANAN OLAHAN DARI TEPUNG TERIGU (Mie Instant/Roti/Biskuit) G28 Biasanya berapa kali [Nama] mengkonsumsi Mie Instant, Mie Basah, Biskuit, Roti ISIKAN KODE PILIHAN: 1. > 1 kali per hari 3. 3 – 6 kali per minggu 2. 1 kali per hari 4. 1 – 2 kali per minggu ï€ ï‚£ ï‚£ï€ a. Mie Instant b. Mie basah ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ e. Makanan daging/ ayam/ ikan olahan dgn pengawet 5. < 3 kali per bulan 6. Tidak pernah ï‚£ ï‚£ï€ c. Roti d. Biskuit H. PEMBIAYAAN KESEHATAN (UNTUK SEMUA UMUR) Ha.KEPEMILIKAN JAMINAN KESEHATANï€ Ha01 Apakah [NAMA] mempunyai jaminan pembiayaan kesehatan untuk keperluan berobat jalan/inap dibawah ini? ISIKAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK ï€ Jenis jaminan pembiayaan kesehatan Kepemilikan a. Askes/JPK PNS/Veteran/Pensiun 1. Ya 2. Tidak b. JPK Jamsostek 1. Ya 2. Tidak c. Asuransi kesehatan swasta 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak d. Tunjangan kesehatan perusahaan ï€ ï€ f. Jamkesdaï€ e. Jamkesmas ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ Penggunaan ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ Hb. RAWAT JALAN Hb01 Apakah dalam satu bulan terakhir, [NAMA] pernah mengobati sendiri (dengan membeli obat di apotik / toko obat? Hb02 Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat tersebut? 9– Rp. ……………….. ï‚£ ..ï‚£ï‚£ï‚£ï€ 1. Ya 2. Tidak ïƒ P.Hb03 Hb03 ï‚£ Apakah [Nama] dalam 1 bulan terakhir memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk rawat jalan karena [NAMA] mengalami gangguan kesehatan 1. Ya 2. Tidak ïƒ P.Hc01 Berapa frekuensi Berapa biaya selama 1 bulan(termasuk Dari mana biaya ï€ selama 1 blnï€ biaya medis dan obat)ï€ tersebut diperoleh Jenis Fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan 1 ï‚£ 2.Tidak ïƒ Hb03c ï‚£ 2.Tidak ïƒ Hb03d ï‚£ 2.Tidak ïƒ Hb03e ï‚£ 2.Tidak ïƒ Hb03f ï‚£ 2.Tidak ïƒ Hb03g ï‚£ 2.Tidak ïƒ Hb03h ï‚£ 2.Tidak ïƒ Hb03i ï‚£ 2.Tidak ïƒ Hc01 ï‚£ a. RS Pemerintah 1. Ya 2.Tidak ïƒ Hb03b b. RS Swasta 1. Ya c. RS Bersalin 1. Ya d. Puskesmas/Pustu 1. Ya e. Praktek dokter 1. Ya f. Praktek bidan 1. Ya g. Polindes/ Poskesdes h. Praktek Nakes lainnya 1. Ya 1. Ya i. Fasilitas Kes di LN 1. Ya 2 3 4          .. .. .. .. .. .. .. .. ..          Kode Sumber biaya untuk kolom 4ï€ 1 = Biaya Sendiri 2 = PT ASKES (pegawai) 4 = PT ASTEK/ Jamsostek 8 = ASABRI 16 = Askes Swasta 32 = Jamkesmas 64= Jaminan Kesehatan Daerah 128= Biaya dari perusahaan 256= lainnya Hc. RAWAT INAP Hc01 Apakah [Nama] dalam 12 bulan (1 tahun) terakhir memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk rawat inap karena [NAMA] mengalami gangguan kesehatan? Jumlah hari Berapa biaya selama 1 tahun (termasuk biaya rawat inapï€ medis dan obat)ï€ Jenis fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan 1 a.RS Pemerintah 1. Ya 2.Tidak ïƒ Hc01b b.RS Swasta 1. Ya 2.Tidak ïƒ Hc01c c. RS Bersalin 1. Ya 2.Tidak ïƒ Hc01d d.Puskesmas/Pustu 1. Ya 2.Tidak ïƒ Hc01e e.Praktek dokter 1. Ya 2.Tidak ïƒ Hc01f f. Praktek bidan 1. Ya 2.Tidak ïƒ Hc01g g.Polindes/ Poskesdes h.Praktek Nakes lainnya 1. Ya 2.Tidak ïƒ Hc01h 1. Ya 2.Tidak ïƒ Hc01i i. Fasilitas Kes di LN 1. Ya 2.Tidak ïƒ Hc02 1. Ya 2.Tidak ïƒ Hc02 2 3 ï‚£  .. ï‚£  .. ï‚£  .. ï‚£  .. ï‚£  .. ï‚£  .. ï‚£  .. ï‚£  .. ï‚£  .. ï‚£ Dari mana sumber biaya tersebut diperoleh 4          Kode Sumber biaya untuk kolom 4ï€ 1 = Biaya Sendiri 2 = PT ASKES (pegawai) 4 = PT ASTEK/ Jamsostek 8 = ASABRI 16 = Askes Swasta 32 = Jamkesmas 64 = Jaminan Kesehatan Daerah 128 = Biaya dari perusahaan 256= lainnya Hc02. CEK UMUR ANGGOTA RUMAH TANGGA ART 0 – 59 BULAN ïƒ BLOK J PEREMPUAN 10 – 54 TAHUN ïƒ BLOK I PEREMPUAN 5 – 9 TAHUN ïƒ BLOK Jc ART LAINNYA ïƒ BLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN) 10 – I. KESEHATAN REPRODUKSI (KHUSUS UNTUK RESPONDEN PEREMPUAN 10-54 TAHUN) Ia. ALAT/ CARA KB Kami akan mencatat tentang penggunaan alat/cara KB kepada semua perempuan 10-54 tahun. Untuk itu mohon maaf apabila [NAMA] belum pernah ber KB sama sekali dan mohon pertanyaan ini dapat tetap dijawab sesuai keadaan [NAMA] Ia01 Apakah [NAMA] atau pasangan, sekarang menggunakan alat/cara 1. Ya, sekarang menggunakan KB untuk mencegah atau menunda kehamilan? 2. Ya, pernah tetapi tidak menggunakan lagiïƒ Ia06 3. Tidak pernah menggunakan sama sekali ïƒ Ia07 Apa sajakah alat/ cara KB, yang sedang [NAMA] atau pasangan gunakan? BACAKAN POIN a SAMPAI j Ia02 ISIKAN KODE 1=YA ATAU 2 = TIDAK a. Kondom pria b.Sterilisasi pria c. Pil Ia03 Ia04 Ia05 ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ d. IUD/AKDR/Spiral e. Suntikan f. Sterilisasi wanita ï‚£ ï‚£ g. Kondom wanita/ Intravag h. Diafragma i. Susuk / implant j. Jamu JIKA JAWABAN POIN a SAMPAI j BERKODE 2 SEMUA ïƒ Ia05 Dimana biasanya mendapat pelayanan alat/cara KB tersebut? CATATAN: JIKA ALAT/ CARA KB YANG DIGUNAKAN 2 JENIS, PILIH KODE JAWABAN BERIKUT UNTUK ALAT/ CARA KB YANG DIGUNAKAN PEREMPUAN 01. RS Pemerintah 05. Puskesmas Pembantu 12. Posyandu 09. Bidan Praktek 02. RS Swasta 06. Klinik/Balai Pengobatan 13. Apotik / Toko Obat ïƒ Ia05 10. Perawat Praktek 03.RS Bersalin 07.Tim KB Keliling/Tim Medis Keliling 11. Polindes/Poskesdes 14. Lainnya ïƒ Ia05 04. Puskesmas 08. Dokter Praktek Siapa yang biasanya memberi pelayanan alat/ cara KB tersebut? 1. Dokter kandungan 3. Bidan 2. Dokter umum 4. Perawat Apa [NAMA] atau pasangan menggunakan alat/ cara KB alamiah? BACAKAN POIN a SAMPAI c. ISIKAN KODE 1=YA ATAU 2 = TIDAK a. Metode menyusui alami ï‚£ b. Pantang berkala/ kalender ï‚£ c. Sanggama terputus ï‚£ï€ ï‚£ ï‚£  ï‚£ ï‚£ LANJUTKAN KE BLOK Ib /ï‚£ï‚£ï€ JANGAN MEMBACAKAN ALTERNATIF JAWABAN  Menentang memakai Alasan alat/cara KB: Ia06 Kapan terakhir [NAMA] menggunakan alat/cara KB? BLN/THN: ............./….......... Ia07 Alasan utama tidak menggunakan alat/cara KB ? Alasan status Alasan Fertilitas 1. Belum menikah/Cerai 7. Jarang/ puasa kumpul 2. Belum haid 8. Menophause/ histerektomi 3. Sedang hamil 9. Tidak subur/mandul 4. Sedang menyusui 10. Tidak bisa hamil lagi setelah Kurang pengetahuan: melahirkan terakhir 5. Tidak tahu metode 11. Belum punya anak 6. Tidak tahu sumber 12. Ingin punya anak lagi mendapat KB 13. Kepercayaan 14. Tidak ingin KB/ responden menentang 15. Dilarang pasangan 16. Dilarang orang 17. Dilarang agama 18. 19. 20. 21. Menjadi gemuk/ kurus Sulit diperoleh Mahal Alat/cara KB yang diinginkan tidak ada 22. Tidak nyaman 23. Kesehatan/ takut efek samping lain Ib. RIWAYAT KEHAMILAN SEUMUR HIDUP RESPONDEN Ib01 Ib02 Ib03 Ib04 Ib05 Berapa umur [NAMA] ketika menikah atau hidup bersama pertama kali? JIKA BELUM MENIKAH/ BELUM PERNAH HIDUP BERSAMA, ISIKAN KODE “77” Berapa umur [NAMA] pertama kali melakukan hubungan seksual JIKA BELUM PERNAH MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL, ISIKAN KODE “77” Apakah sekarang [NAMA] tinggal satu rumah bersama suami/ pasangan atau tinggal terpisah? Apakah [NAMA] pernah/ sedang hamil? Umur .......... tahun 1. Tinggal bersama 7. Tidak Berlaku 2. Tinggal terpisah 1. Ya 2. Belum pernah ïƒ Ic41 3. Tidak bisa hamil ïƒ Ic41 Seumur hidup [NAMA] berapa jumlah kehamilan (termasuk yg sedang hamil), jumlah keguguran, jumlah lahir hidup, dan jumlah lahir mati? ï‚£ï‚£ï€ c. Jumlah lahir hidup....................................  d. Jumlah lahir mati ....................................... a. Jumlah seluruh kehamilan................................ b. Jumlah keguguran..................................... Ib06 Umur .......... tahun Berapa umur [NAMA] ketika pertama kali hamil? ............ tahun 11 – ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï€ ï‚£ï‚£  ï‚£ï‚£ï€ Ic. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN MASA NIFAS KHUSUS PEREMPUAN 10-54 TAHUN YANG PERNAH HAMIL DALAM PERIODE 3 TAHUN SEBELUM SURVEI Apakah [NAMA] pernah hamil yang berakhir pada periode 1 Januari 2010 sampai dengan 1. Ya sekarang (termasuk yg sekarang sedang hamil)? 2. Tidak ïƒ Ic41 Ic02 JIKA YA, jumlah kehamilan sejak 1 Januari 2010 sampai dengan sekarang? ......... kali JIKA KEHAMILAN KEMBAR DIHITUNG BERDASARKAN JUMLAH KEMBAR Sekarang saya akan menanyakan tentang riwayat perawatan kehamilan, persalinan dan masa nifas yang terjadi selama periode 1 Januari 2010 sampai saat ini TANYA SATU PERSATU RIWAYAT KEHAMILAN DIMULAI DARI KEHAMILAN TERAKHIR . Kehamilan Kehamilan Kehamilan UNTUK PERTANYAAN Ic03 – Ic40. JIKA > 1 KEHAMILAN ULANGI PERTANYAAN Ic03-Ic40 UNTUK Terakhir Sebelumnya Sebelumnya ï‚£ï€ ï‚£ï€ Ic01 KEHAMILAN SEBELUMNYA (KOLOM BERIKUTNYA). JIKA > 3 KEHAMILAN ïƒ GUNAKAN LEMBAR TAMBAHAN (1) (2) (3) Ic03 Nomor urutan kehamilan dari keseluruhan kehamilan Ic04 Nama Anak Ic05 Nomor Urut Anak dalam RT (MERUJUK/SESUAI BLOK IV) Ic06 Bagaimana hasil kehamilan? Ic07 Apakah kehamilan tunggal atau kembar? Ic08 Usia kandungan saat kehamilan berakhir? JIKA SEDANG HAMIL, ISIKAN USIA KANDUNGAN SAAT WAWANCARA ...... MINGGU ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ...................ï€ ................ï€ ................ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ Ic09 Selama kehamilan ini, apakah [NAMA] pernah memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan (Dokter kandungan, dokter umum, bidan atau perawat)? 1. Ya 2. Tidak ïƒ Ic14 ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ Ic10 Berapa bulan umur kandungan [NAMA] saat memeriksakan kehamilan pertama kali? Selama kehamilan ini, berapa kali [NAMA] memeriksakan kehamilan pada: JIKA KEHAMILAN BERAKHIR DENGAN KEGUGURAN/ PREMATUR/MASIH HAMIL ISIKAN KODE “77” PADA UMUR KEHAMILAN YANG BELUM DILALUI Ic11 Ic12 Ic13 Ic14 Ic15 Ic16 Ic17 URUTAN KEHAMILAN KE JIKA BELUM BERNAMA TULISKAN “ NN” JIKA BUKAN ART / TIDAK ADA PADA BLOK IV TULISKAN “00” 1.Lahir Hidup 2.Lahir Mati 3. Keguguran 4.Sedang hamil ïƒ Ic08 1. Tunggal 2. Kembar ........ BULAN ISIKAN “88” JIKA TIDAK TAHU a. Umur 0 – 3 bln ........ kali b. Umur 4 – 6 bln ........ kali c. Umur 7 bln-melahirkan ........... kali Siapa yang paling sering memeriksa kehamilan? 1. Dokter Kandungan 3. Bidan 2. Dokter Umum 4. Perawat Dimana biasanya [NAMA] 1. RS Pemerintah 6. Praktek Bidan memeriksakan kehamilan tersebut? 2. RS Swasta 7 Poskesdes/ Polindes 3. Rumah Bersalin 8. Posyandu 4. Puskesmas/ Pustu 9. Lainnya 5. Praktek Dokter/ Klinik Selama kehamilan apakah [NAMA] mengkonsumsi pil zat besi (Fe)/ 1. Ya tablet tambah darah? PERLIHATKAN KARTU PERAGA 2. Tidak ïƒ Ic16 Selama kehamilan ini, berapa hari [NAMA] minum pil zat besi (Fe)/ tablet tambah darah? ............ HARI JIKA TIDAK TAHU ISIKAN KODE “998” 1. Ya, bisa menunjukkan Apakah Ibu memiliki Buku KIA? 2. Ya, tidak bisa menunjukkan ïƒ Ic18 JIKA YA: bolehkah saya lihat? 3. Tidak punya ïƒ Ic18 JIKA DAPAT MENUNJUKKAN BUKU KIA, a. Penolong persalinan LAKUKAN OBSERVASI HALAMAN 13 DARI b. Dana Persalinan BUKU KIA. 1. Ada Isian c. Kendaraan/ ambulans desa 2. Tidak ada isian d. Metode KB setelah melahirkan e. Sumbangan Darah 12 –    a.ï‚£ï‚£ï€ a.ï‚£ï‚£ï€ a.ï‚£ï‚£ï€ b.ï‚£ï‚£ï€ b.ï‚£ï‚£ï€ b.ï‚£ï‚£ï€ c.ï‚£ï‚£ï€ c.ï‚£ï‚£ï€ c.ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£    ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ KEHAMILAN YANG SUDAH BERAKHIR (Ic06 = 1-3) ïƒ Ic19 JIKA SEDANG HAMIL (Ic06 = 4) ïƒ KE Ic31ï€ Ic18 TANYA SATU PERSATU RIWAYAT KEHAMILAN DIMULAI DARI KEHAMILAN TERAKHIR . UNTUK PERTANYAAN Ic03 – Ic40. JIKA > 3 KEHAMILAN ïƒ GUNAKAN LEMBAR TAMBAHAN Ic19 Pada bulan dan tahun berapa kehamilan berakhir? Ic20 Bagaimana keluarnya bayi/ janin? 1. Normal 3.Forcep 5. Abortus Spontan 7. Lainnya 2. Vakum 4.Operasi perut/ sesar 6. Kuretase Siapa saja yang menolong [NAMA] pada saat persalinan/ keguguran/ pengguguran ? (JIKA LEBIH DARI SATU, TULISKAN HURUF-HURUF KODE JENIS PENOLONG) A Dokter kandungan C. Bidan E. Dukun beranak B.Dokter umum D. Perawat/nakes lainnya F. Anggota keluarga/ Lainnya Z. Tidak ada yang menolong Dimana tempat [NAMA] melahirkan/ 01. RS Pemerintah 06. Puskesmas keguguran? 02. RS Swasta 07. Puskesmas Pembantu PILIH SALAH SATU JAWABAN 03. Rumah Bersalin 08.Polindes/Poskesdes TEMPAT MELAHIRKAN / 04. Klinik 09. Rumah ïƒ Ic24 KEGUGURAN 05. Praktek Nakes 10. Lainnya ïƒ Ic24 Berapa lama [NAMA] dirawat di faskes dari sejak anak ..... HARI dilahirkan/ kejadian keguguran sampai pulang ? JIKA <SEHARI ISIKAN „00” Apakah setelah melahirkan/keguguran, [NAMA] mengunjungi fasilitas kesehatan atau dikunjungi petugas kesehatan pada periode berikut? 1. Ya a. 6 jam-3 hari setelah melahirkan 2. Tidak ïƒ Ic24c Ic21 Ic22 Ic23 Ic24 BLN/THN ............ / .............. b. Jika Ya, Dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan (1) (2) (3) ï‚£ï‚£ï€ BLNï‚£ï‚£ï€ BLNï‚£ï‚£ï€ THN THN THN BLN ï‚£ï€ ---------------- ï‚£ï€ a.ï‚£ï€ a.ï‚£ï€ b.ï‚£ï‚£ï€ b.ï‚£ï‚£ï€ b.ï‚£ï‚£ï€ c. d. Apakah pada periode sampai 2 bulan setelah melahirkan/ keguguran, [NAMA] mendapat pelayanan pemasangan alat/ cara KB? ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ 1. Ya Ic27 Berapa umur [NAMA ANAK] saat ini? (JIKA SUDAH MENINGGAL, Berapa umur saat meninggal?) KODE: 1.Hari 2. Bulan ï‚£ï€ ï‚£ï€ g. 13 – ï‚£ï€ g. g. ï‚£ï‚£ï€ h.ï‚£ï‚£ï€ h.ï‚£ï‚£ï€ h. 07. Puskesmas 08.Polindes/Poskesdes ï‚£ ï‚£ (2) ï‚£ 2. Tidak UMUR: ............ e. ï‚£ï‚£ï€ f.ï‚£ï‚£ï€ f.ï‚£ï‚£ï€ (1) Apakah [NAMA ANAK] sekarang masih hidup? ï‚£ï€ ï‚£ï€ e. JIKA LAHIR HIDUP (Ic06 BERKODE 1) ïƒ LANJUTKAN PERTANYAAN Ic26 JIKA SEDANG HAMIL/ KEGUGURAN/ LAHIR MATI (Ic06 KODE 2, 3 ATAU 4) ïƒ Ic30 Kehamilan Kehamilan Terakhir Sebelumnya Ic26 c. f. 05. Praktek Dokter 06. Praktek Bidan 1. Ya 2. Tidak c. e. Lihat Kode dibawah 03. Rumah Bersalin 04. Klinik ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ d. ï‚£ï‚£ï€ d.ï‚£ï‚£ï€ 1. Ya 2. Tidak ïƒ Ic25 7. Tidak berlaku ïƒ Ic25 h. Jika Ya, dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan ---------------- a. Lihat Kode dibawah g. 29 hari – 42 hari setelah melahirkan --------------- ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ 1. Ya 2. Tidak ïƒ Ic24g 7. Tidak Berlaku ïƒ Ic25 f. Jika Ya, Dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ Lihat Kode dibawah e. 7 hari -28 hari setelah melahirkan Ic25 Kehamilan Sebelumnya 1. Ya 2. Tidak ïƒ Ic24e 7. Tidak Berlaku ïƒ Ic25 d. Jika Ya, Dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan 01. RS Pemerintah 02. RS Swasta Kehamilan Sebelumnya Lihat Kode dibawah c. 4 hari-6 hari setelah melahirkan Kode Ic24b, Ic24d, Ic24f, Ic24h Kehamilan Terakhir ï‚£ UMUR KODE 09. Rumah 10. Lainnya ï‚£ Kehamilan Sebelumnya (3) ï‚£ ï‚£ UMUR KODE ï‚£ï€ ï‚£ UMUR KODE TANYA SATU PERSATU RIWAYAT KEHAMILAN DIMULAI DARI KEHAMILAN TERAKHIR . UNTUK PERTANYAAN Ic03 – Ic40. JIKA > 3 KEHAMILAN ïƒ GUNAKAN LEMBAR TAMBAHAN 1. Ya Ic28 Apakah [NAMA ANAK] mempunyai catatan/dokumen berat badan lahir? 2. Tidakïƒ Ic30 Ic29 Berapa berat badan [NAMA ANAK] waktu lahir? Ic30 Apakah selama kehamilan, saat persalinan dan masa nifas [NAMA] mengalami gangguan-gangguan/ komplikasi sbb: A.Pernafasan sesak G. Perdarahan (>2 kain) B. Kejang H. Masalah pada janin X. Lainnya C. Demam/ panas I. Bengkak kaki/ badan Z. Tidak ada D. Anemia J. Ketuban pecah dini komplikasi E. Nyeri kepala hebat K.Persalinan > 24 jam F. Nyeri perut hebat L. Hipertensi Ic31 Ic32 ................. gram JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU, TULISKAN KODE/ HURUF JENIS-JENIS KOMPLIKASI YG DIALAMI ATAU HURUF “Z” JIKA TIDAK ADA KOMPLIKASI Pada kehamilan, apakah [NAMA] mendapat jaminan pembiayaan persalinan (Jampersal) dari pemerintah? Apakah [NAMA] menggunakan jampersal pada saat: a. Pemeriksaan kehamilan/ penanganan 1. Ya komplikasi kehamilan 1. Ya b. Persalinan/ penanganan komplikasi 2. Tidak c. Pemeriksaan kesehatan ibu setelah 1. Ya melahirkan (0-42 hr) 2. Tidak d. Pemeriksaan kesehatan neonatal 1. Ya (0-28 hari) 2. Tidak e. KB setelah melahirkan (KB Pasca 1. Ya Persalinan) 2. Tidak a. Masa hamil Ic39 Ic40 (2) (3) ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï‚£ï‚£ï€ a. ...................ï€ a. ...................ï€ a...................ï€ ï€ c. ....................ï€ c...................ï€ c. .................... 1. Ya 2. Tidakïƒ Ic33 2. Tidak 7. Tidak Berlaku 7. Tidak Berlaku 7. Tidak Berlaku 7. Tidak Berlaku Jika ingin menunda, berapa lama jarak kelahiran yang ibu harapkan sebelum ................ BULAN punya [NAMA] ini? Apakah ada upaya (NAMA) untuk 1. Ya 2. Tidak ïƒ Ic38 mengakhiri kehamilan tersebut? JIKA YA, Apakah alasan utama [NAMA] ingin mengakhiri kehamilan tersebut? (JAWABAN JANGAN DIBACAKAN) 1. Belum lama melahirkan/keguguran 4. Alasan pekerjaan 7. 7. Lainnya, sebutkan.... 2. Umur masih muda 5. Alasan ekonomi 3. Jumlah anak sudah cukup 6. Umur Sudah Tua Upaya apa yang dilakukan [NAMA] untuk A. Jamu E. Sedot mengakhiri kehamilan tsb? B. Pil F. Kuret JAWABAN BOLEH LEBIH DARI SATU, C. Pijat X. Lainnya, sebutkan......... TULISKAN KODE/ HURUF D. Suntik Setelah kehamilan terakhir ini, kapan KODE: 1. HARI 2. BULAN [NAMA] mendapat haid terakhir? JIKA SEDANG HAMIL ISIKAN KODE “2” HAID TERAKHIR : ............ YANG LALU DAN “00” Setelah kehamilan terakhir, apakah 1. Ingin punya anak lagi [NAMA] masih menginginkan anak lagi? 2. Tidak ingin punya anak lagi ïƒ Ic41 3. Belum mempunyai rencana ïƒ Ic41 Jika masih ingin anak lagi, berapa jarak kelahiran yang ........... bulan diharapkan untuk anak berikutnya? Ic38 (1) c. Masa nifas Ic34 Ic37 Kehamilan Sebelumnya ï€ b. ..................ï€ b .................ï€ Apakah pada kehamilan ini [NAMA] sudah 1.Menginginkan waktu itu ïƒ Ic35 menginginkan hamil waktu itu/ ingin me2. Ingin Menunda ïƒ Ic34 nunda/ tidak menginginkan sama sekali? 3.Tidak menginginkan sama sekaliïƒ Ic35 Ic36 Kehamilan Sebelumnya b.Saat persalinan b. ................... Ic33 Ic35 Kehamilan Terakhir ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï€ .................. ..................ï€ .................ï€ .................... .................... ï€ ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ ï€ ï‚£  ................... ï€ KODE ï€ JIKA LEBIH DARI 1 RIWAYAT KEHAMILAN KEMBALI KE PERTANYAAN Ic03 UNTUK RIWAYAT KEHAMILAN SEBELUMNYA Ic41 ART PEREMPUAN UMUR 10 – 11 TAHUN ïƒ BLOK Jc (SUNAT PEREMPUAN) ART PEREMPUAN 12-54 TAHUNïƒ BLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN) 14 – J. KESEHATAN ANAK DAN IMUNISASI Ja. KESEHATAN BAYI DAN ANAK BALITA (KHUSUS ART UMUR 0 – 59 BULAN) Ja01 Apakah [NAMA] mempunyai catatan/dokumen berat badan lahir? (Berat badan lahir adalah berat badan yang ditimbang dalam kurun waktu 24 jam setelah dilahirkan) 1.Ya Ja02 Salin dari catatan/dokumen berat badan lahir [NAMA] ……………. gram Ja03 Apakah [NAMA] mempunyai catatan/dokumen panjang badan lahir? (Panjang badan lahir adalah panjang badan yang diukur dalam kurun waktu 24 jam setelah dilahirkan) 1.Ya Ja04 Salin dari catatan/dokumen panjang badan lahir [NAMA] ……………. cm 2. Tidak ïƒ Ja03 2. Tidak ïƒ Ja05 Ja05 Apa jenis obat/ramuan apa yang digunakan untuk merawat tali pusar [NAMA] saat baru lahir 1. Tidak diberi apa-apa 3. Obat tabur (berbentuk bubuk) 8. Tidak tahu 2. Betadine/ alkohol 4. Ramuan/obat tradisional Ja06 Apakah [NAMA] pernah dilakukan pemeriksaan neonatus (bayi baru lahir) 1. Ya ïƒ Ja08 oleh tenaga kesehatan pada saat umur 0-28 hari? 2. Tidak Pernah ï‚£ ï‚£ï‚£ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ .ï‚£ï€ 8. Tidak Tahu ïƒ Ja10 Ja07 Mengapa TIDAK PERNAH dilakukan pemeriksaan neonatus oleh tenaga kesehatan pada saat [NAMA] berumur 0-28 hari? JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU. JIKA LEBIH DARI SATU, JUMLAH KODE JAWABAN 01. Bayi tidak sakit/baik-baik saja 04. Tempat pelayanan jauh 02. Bayi tidak boleh dibawa pergi jauh 08. Tidak punya biaya ï‚£ ï‚£  LANJUTKAN KE PERTANYAAN Ja10 Ja08 Apakah [NAMA] pernah dilakukan pemeriksaan neonatus (bayi baru lahir) oleh tenaga kesehatan pada saat? Ja09. Dimana [NAMA] mendapat pemeriksaan kesehatan pada saat itu? (ISI DENGAN PILIHAN KODE JAWABAN) a. 6-48 jam setelah lahir 1. Ya ïƒ Ja09 7. Tidak Berlaku 2. Tidak 8. Tidak Tahu a. 1. Rumah Sakit Pemerintah 6. Poliklinik Swasta ï‚£ï€ a .ï‚£ï€ 2. Rumah Sakit Swasta 7. Praktik Tenaga Kesehatan b. 3-7 hari setelah lahir 1. Ya ïƒ Ja09 2. Tidak 7. Tidak Berlaku 8. Tidak Tahu b. ï‚£ï€ b .ï‚£ï€ 4. Puskesmas/ Pustu/ Pusling c. 8-28 hari setelah lahir 1. Ya ïƒ Ja09 2. Tidak 7. Tidak Berlaku 8. Tidak Tahu 3. Rumah Sakit Bersalin 8. Di Rumah 5. Posyandu/Poskesdes/ Polindes c. ï‚£ï€ c .ï‚£ï€ Ja10 Apakah sejak dilahirkan sampai berumur 28 hari, [NAMA] pernah menderita sakit? 1. Ya 2. Tidakïƒ Ja13 ï‚£  8. Tidak tahuïƒ Ja13 Ja11 Apa keluhan/sakit yang diderita pada saat [NAMA] berumur 0-28 hari JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU. JIKA LEBIH DARI SATU, JUMLAH KODE JAWABAN 1. Bayi kuning 4. Sulit bernapas/asfiksia 16. Tali pusar memerah 64. Lainnya, sebutkan............. 2. Kejang 8. Bayi biru 32. Tali pusar bernanah Ja12 Pada saat [NAMA] sakit ketika usia 0-28 hari, apakah berobat ke tenaga kesehatan? 1.Ya 2. Tidak 8. Tidak tahu Ja13 Apakah [NAMA] mempunyai akte kelahiran 1.Ya ïƒ CEK tgl lahir pada Blok IV 2. Tidak 8. Tidak tahu Ja14 Apakah [NAMA] pernah mendapat imunisasi 1.Yaïƒ Ja16 8. Tidak tahuïƒ Ja16 2. Tidak pernah Ja15 Apa alasan [NAMA] “TIDAK PERNAH” mendapat imunisasi? JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU. JIKA LEBIH DARI SATU, JUMLAH KODE JAWABAN ï€ 01. Keluarga tidak mengijinkan 04. Anak sering sakit 16. Tempat imunisasi jauh 02. Takut anak menjadi panas 08. Tidak tahu tempat imunisasi 32. Sibuk/repot Ja16 Apakah [NAMA] memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat)? 1. Ya, dapat menunjukkan 3. Pernah memiliki, tetapi sudah hilang 2. Ya, tidak dapat menunjukkan (disimpan kader/bidan/di Posyandu) 4. Tidak pernah memiliki Ja17 Apakah [NAMA] memiliki Buku KIA (Buku Kesehatan Ibu dan Anak ? 1. Ya, dapat menunjukkan 3. Pernah memiliki, tetapi sudah hilang 2. Ya, tidak dapat menunjukkan (disimpan kader/bidan/di Posyandu) 4. Tidak pernah memiliki Ja18 Apakah [NAMA] memiliki Buku Catatan Kesehatan Anak selain KMS dan Buku KIA? 1. Ya, dapat menunjukkan 3. Pernah memiliki, tetapi sudah hilang 2. Ya, tidak dapat menunjukkan (disimpan di tempat lain) 4. Tidak pernah memiliki 15 – ï‚£ ï‚£ ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ ï‚£ ï‚£ JIKA KODE JAWABAN Ja14 ADALAH KODE 2 = Tidak pernah ïƒ Ja24 JIKA KODE JAWABAN Ja16 S/D Ja18 SEMUANYA BERKODE 2 ATAU 3 ATAU 4 ïƒ Ja21 JIKA SALAH SATU JAWABAN Ja16 S/D Ja18 BERKODE 1 ïƒ Ja19 1. Ya 2. Tidak ïƒ Ja21 Ja19 Apakah di dalam KMS/ Buku KIA/ Buku Catatan Kesehatan Anak [NAMA] ada catatan imunisasi ï‚£ Ja20 Salin dari KMS/Buku KIA/Buku Catatan Kesehatan Anak, tanggal/ bulan/ tahun, untuk setiap jenis imunisasi. KODE KOLOM (2): 1. Diberikan imunisasi 2. Tidak diberikan imunisasi ïƒ KE JENIS IMUNISASI BERIKUTNYA 7. Belum waktunya diberikan karena umur anak ïƒ KE JENIS IMUNISASI BERIKUTNYA 8. Ditulis diberi imunisasi tetapi tgl/ bln/ thn tidak ada ïƒ KE JENIS IMUNISASI BERIKUTNYA JENIS IMUNISASI (1) a. Hepatiitis B 0 b. BCG c. DPT-HB Combo 1 d. DPT-HB Combo 2 e. DPT-HB Combo 3 KET. (2) ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ TG/ BLN/ THN IMUNISASI (3) JENIS IMUNISASI (1) // f. Polio 1 //ï‚£ï‚£ï€ g. Polio 2 // h. Polio 3 // i. Polio 4 //ï‚£ï‚£ï€ j. Campak KET. (2) ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ TG/ BLN/ THN IMUNISASI (3) // // // // //ï‚£ï‚£ï€ JIKA CATATAN IMUNISASI ART LENGKAP, LANJUTKAN KE Ja23 JIKA IMUNISASI ART TIDAK LENGKAP (KODE KOLOM 2 = 2,7,8) LANJUTKAN KE Ja21 Ja21 Apakah [NAMA] pernah mendapat imunisasi berikut: (INFORMASI BERDASARKAN INGATAN RESPONDEN) a. Imunisasi Hepatitis B-0, biasanya diberikan sesaat setelah bayi lahir 1. Ya sampai bayi berumur 7 hari yang disuntikkan di paha bayi? 2. Tidakïƒ Ja21c 8. Tidak tahuïƒ Ja21c b. Pada umur berapa hari [NAMA] diimunisasi Hepatitis B 0? 1. 0 - 24 jam 2. >24 jam - 7 hari c. Imunisasi BCG yang biasanya mulai diberikan umur 1 bulan dan disuntikkan di lengan (kanan) atas serta dapat meninggalkan bekas (scar) di bawah kulit? 1. Ya d. Pada umur berapa [NAMA] diimunisasi BCG? 1. 0 – 29 hari 2. ≥ 1 bulan 8. Tidak tahu 2. Tidakïƒ Ja21e 8. Tidak tahu 8. Tidak tahuïƒ Ja21e e. Imunisasi polio, cairan merah muda atau putih yang biasanya mulai 1. Ya diberikan pada umur 1 bulan dan diteteskan ke mulut? 2. Tidakïƒ Ja21 h 7. Belum waktunya (umur ≤ 1 bulan) ïƒ Ja21h 8. Tidak Tahu Ja21h f. Pada umur berapa [NAMA] pertama kali diimunisasi polio? ……….. bulan JIKA TIDAK TAHU ISIKAN KODE ”88” UNTUK BULAN g. Berapa kali [NAMA] diimunisasi polio? ………. Kali h. Imunisasi DPT-HB combo (Diphteri Pertusis Tetanus-Hepatitis B combo) yang biasanya disuntikkan di paha dan biasanya mulai diberikan pada saat anak berusia 2 bulan bersama dengan Polio 2? 1. 2. 7. 8. Ya Tidak Ja21k Belum waktunya (umur≤ 2 bulan)ïƒ Ja21k Tidak Tahu Ja21k i. Pada umur berapa (NAMA) pertama kali diimunisasi DPT-HB Combo. ……….. bulan JIKA TIDAK TAHU ISIKAN KODE ”88” j. Berapa kali [NAMA] diimunisasi DPT-HB Combo? ………….. kali k. Imunisasi campak yang biasanya mulai diberikan umur 9 bulan dan 1. Ya disuntikkan di paha atau lengan kiri atas serta diberikan satu kali? 2. Tidak 7. Belum waktunya (umur ≤ 9 bulan) 8. Tidak Tahu CEK KELENGKAPAN IMUNISASI DARI Ja20 DAN Ja21 (BCG 1x dan POLIO 4x dan DPT-HB 3x dan CAMPAK 1x) JIKA IMUNISASI ART LENGKAP, LANJUTKAN KE Ja23 JIKA IMUNISASI ART TIDAK LENGKAP, LANJUTKAN KE Ja22 16 – ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£  ï‚£ ï‚£  ï‚£ ï‚£ Ja22 Ja23 Apa alasan utama [NAMA] “TIDAK MENDAPAT IMUNISASI LENGKAP”? ï€ 1. Takut anak menjadi panas 3. Vaksin tidak tersedia 5. Tempat imunisasi jauh 7. Belum waktunya lengkap (umur < 9 2. Anak sering sakit 4. Petugas tidak datang 6. Sibuk/repot bulan Apakah setelah mendapat imunisasi [NAMA] pernah mengalami keluhan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti berikut: (TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak) ï‚£ ï‚£ a. Demam ringan b. Demam tinggi c. Bengkak d. Kemerahan ï‚£ ï‚£ e. Bernanah f. Lainnya, sebutkan .......... Ja24 Apakah dalam 6 bulan terakhir [NAMA] ditimbang 1. Ya 2. Tidak ïƒ Ja26 Ja25 Dalam 6 bulan terakhir, berapa kali [NAMA] ditimbang JIKA ”TIDAK TAHU”, ISI KODE ”88” …………. kali ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ï‚£ï€ LANJUTKAN KE Ja27 Ja26 Ja27 Mengapa dalam 6 bulan terakhir [NAMA] TIDAK PERNAH DIITIMBANG (JAWABAN Ja24 = 2) sebutkan alasan utamanya: 1. Anak sudah besar (≥1 tahun) 4. Bosan kalau hanya ditimbang 7. Tempatnya jauh 2. Anak sudah selesai imunisasi 3. Anak tidak mau ditimbang 5. Lupa/tidak tahu jadwalnya 6. Tidak ada tempat penimbangan 8. Sibuk/repot 9. Malas ï‚£ ï‚£ Apakah dalam 6 bulan terakhir [NAMA] pernah mendapatkan kapsul vitamin A? (GUNAKAN KARTU PERAGA) 1. Ya 2. Tidak pernah 7. Belum waktunya (umur ≤ 6 bulan) 8. Tidak Tahu UNTUK PERTANYAAN Ja28 LAKUKAN OBSERVASI ATAU GUNAKAN KARTU PERAGA Ja28 Apakah [NAMA] mempunyai kelainan/cacat baik sejak lahir ataupun karena cedera/kecelakaan) (TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak) a. Tuna netra (penglihatan) b. Tuna rungu (pendengaran) ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ c. Tuna wicara (berbicara) d. Tuna daksa (bagian tubuh) e. Bibir Sumbing f. Down Syndrome ï‚£ ï‚£ JIKA ART PEREMPUAN BERUMUR 24 – 59 BULAN SUB BLOK Jc (SUNAT PEREMPUAN) JIKA ART LAKI-LAKI BERUMUR 24 – 59 BULAN BLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN) JIKA ART BERUMUR 0 – 23 BULAN  BLOK Jb Jb. ASI DAN MP-ASI (KHUSUS ART UMUR 0 – 23 BULAN) Jb01 Jb02 Jb03 Jb04 Jb05 ï‚£ a. Apakah ketika baru lahir [NAMA] dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 1. Ya 2. Tidakïƒ Jb03 ï‚£ b. Berapa lama ibu dan bayi melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 1. < 1 jam 2. ≥ 1 jam ï‚£ Kapan ibu mulai melakukan proses menyusui untuk yang pertama kali, setelah [NAMA] dilahirkan? a. ………… jam  JIKA KURANG DARI 1 JAM, TULIS 00; JIKA KURANG DARI 24 JAM, TULIS DALAM JAM; b. ……….. hari ï‚£ JIKA 24 JAM ATAU LEBIH TULIS DALAM HARI Apa yang dilakukan IBU terhadap kolostrum? 1. Diberikan semua kepada bayi 3. Dibuang semua ï‚£ 2. Dibuang sebagian 8. Tidak Tahu Apakah sebelum disusui yang pertama kali atau sebelum ASI keluar/lancar, 1.Ya 8.Tidak tahuïƒ Jb07 ï‚£ [NAMA] pernah diberi minuman (cairan) atau makanan selain ASI? 2. Tidakïƒ Jb07 Apakah [NAMA] pernah disusui atau diberi ASI (Air Susu Ibu) oleh ibu kandungnya? 1. Ya 2. Tidakïƒ Jb10 Jb06 Apa jenis minuman/makanan yang pernah diberikan kepada [NAMA] sebelum mulai disusui atau sebelum ASI keluar/lancar? (TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak) a. Susu formula b. Susu non formula c. Madu/ Madu + air d. Air gula ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ e. Air Tajin f. Air kelapa g. Kopi h. Teh Manis 17 – ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ i. Air putih j. Bubur tepung/bubur saring k. Pisang dihaluskan l. Nasi dihaluskan ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ 1. Ya ïƒ Jb09 Jb07 Apakah saat ini [NAMA] masih disusui? Jb08 Pada umur berapa bulan [NAMA] disapih/mulai tidak disusui lagi? BILA TIDAK TAHU TULIS 88 Jb09 Apakah dalam 24 jam terakhir [NAMA] hanya mendapatkan air susu ibu (ASI) saja dan tidak diberi minuman (cairan) dan atau makanan selain ASI? ï‚£ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï€ 2. Tidak …….. bulan ïƒ Jb10 1.Yaïƒ Jb12 2. Tidak Jb10 Pada saat [NAMA] umur berapa, IBU pertama kali mulai memberikan minuman (cairan) atau makanan selain ASI? 1. 0 – 7 hari 3. 29 hari – < 2 bulan 5. 3 – < 4 bulan 7. ≥ 6 bulan ï‚£ 2. 8 – 28 hari 4. 2 – < 3 bulan 6. 4 – < 6 bulan 8. Tidak tahu Apa jenis minuman (cairan) atau makanan selain ASI, yang pertama kali mulai diberikan kepada [NAMA] pada umur tersebut? (TULIS Jb11 KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak) ï‚£ ï‚£ ï‚£ a. Susu formula b. Susu non-formula c. Bubur formula ï‚£ ï‚£ ï‚£ d. Biskuit e. Bubur tepung/bubur saring f. Air tajin g. Pisang dihaluskan h. Bubur nasi/ nasi tim/nasi dihaluskan Jb12 Apakah [NAMA] pernah menggunakan botol/dot/kempengan sebelum usia 6 bulan? 1. Ya ï‚£ ï‚£ ï‚£ 2. Tidak JIKA ART PEREMPUAN BERUMUR 0 – 23 BULAN SUB BLOK Jc (SUNAT PEREMPUAN) JIKA ART LAKI-LAKI BERUMUR 0 – 23 BULAN BLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN) Jc. SUNAT PEREMPUAN (KHUSUS ART PEREMPUAN USIA 0-11 TAHUN) 1. Ya 2. Tidak ïƒ BLOK K Jc01 Apakah [NAMA] pernah disunat? Jc02 Pada umur berapa bulan/ tahun [NAMA] disunat? Jc03 Siapa yang menyarankan [NAMA] disunat? (TULIS KODE 1 = Ya ATAU 2 = Tidak) 1. Orang tua Jc04 ï‚£ Siapa yang melakukan sunat ï‚£ï‚£ï€ 1. Bulan . ï‚£ 2. Keluarga 1. Tukang sunat 8. Tidak tahu ïƒ BLOK K 3. Tokoh agama 2. Dukun bayi 2. Tahun ï‚£ ï‚£ï€ ï€ ï‚£ 4. Tokoh adat 3. Bidan 4. Nakes lainnya ï‚£ï€ ï‚£ K. PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN/ PANJANG BADAN (UNTUK SEMUA UMUR ) K01 K02 a. Apakah ART ditimbang ? 1. Ya b. Berat Badan (kg) ................................ kg a. Apakah ART diukurTinggi/Panjang Badan? 1. Ya b. Tinggi/Panjang Badan (Cm) ï€ 2. Tidakïƒ K02 2. Tidakïƒ K03 ................................. cm c. KHUSUS UNTUK BALITA, (Posisi pengukuran TB/PB) 1. Berdiri 2. Telentang ï‚£ , ï‚£ï€ ï‚£  ,ï‚£ï€ ï‚£ LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) KHUSUS WANITA USIA SUBUR (15-49 TAHUN) DAN/ ATAU WANITA HAMIL K03 a.Apakah ART diukur Lingkar Lengan Atas (LILA) b. Lingkar Lengan Atas (LILA)cm 1. Ya ï€ 2. Tidakïƒ K04 ............................... cm ï‚£  ,ï‚£ LINGKAR PERUT (KHUSUS ART UMUR ≥ 15 TAHUN) KECUALI IBU HAMIL K04 a. Apakah ART diukur Lingkar Perut 1. Ya b. Lingkar Perut (Cm) ............................... cm 18 – 2. Tidak ïƒ K05 ï‚£  ,ï‚£ï€ TEKANAN DARAH DIUKUR DI LENGAN KIRI ( UNTUK ART UMUR ≥ 15 TAHUN ) K05 a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah yang pertama:  b. Tekanan darah sistolik (mmHg) K06 a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah yang kedua : K07 a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah yang ketiga : c. Tekanan darah diastolik (mmHg) 2. Tidakïƒ L c. Tekanan darah diastolik (mmHg) 1. Ya  b. Tekanan darah sistolik (mmHg) ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï‚£ ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï‚£ ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï‚£ 2. Tidakïƒ L 1. Ya  b. Tekanan darah sistolik (mmHg) 1. Ya 2. Tidakïƒ L c. Tekanan darah diastolik (mmHg) L. PEMERIKSAAN MATA PEMERIKSAAN VISUS (UNTUK ART USIA > 6 TAHUN) L01 Alat bantu apa yang digunakan [NAMA] untuk melihat saat pemeriksaan visus? ï‚£ 1.Tanpa kacamata/ lensa kontak 2. Pakai kacamata 3. Pakai lensa kontak L02 Pemeriksaan VISUS Mata kanan Mata kiri 1. Dapat melihat E kecil (jarak 6m) Tanpa Dengan Tanpa Dengan 2. Tidak dapat melihat E kecil, tetapi dapat melihat E sedang (jarak 6m) pinhole pinhole pinhole pinhole 3. Tidak dapat melihat E sedang, tetapi dapat melihat E besar (jarak 6m) 4. Tidak dapat melihat E besar (jarak 6m), tetapi dapat melihat E besar (jarak 3m) 5. Tidak dapat melihat E besar pada jarak 3m 6. TIDAK DIPERIKSA L03-L05 (UNTUK SEMUA UMUR) L03 Kelainan Permukaan Mata (LIHAT CONTOH PADA KARTU PERAGA) 1. Ya, Mata kanan 3. Ya, Kedua mata a. Pterygium 2. Ya, Mata Kiri 4. Tidak ada pterygium 1. Ya, Mata kanan 3. Ya, Kedua mata b. Kekeruhan kornea 2. Ya, Mata Kiri 4. Tidak ada kornea keruh L04 Lensa mata: 1. Lensa normal Mata kanan Mata kiri 2. Lensa keruh (katarak) 3. TIDAK DIPERIKSAïƒ JIKA KEDUA MATA TDK DIPERIKSA KE L06 ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ ï‚£ L05 ï‚£ Jika salah satu atau kedua jawaban L04 berkode 2, ditanyakan alasan mengapa [NAMA] belum operasi katarak a. Alasan Utama ï‚£ï‚£ï€ b. Alasan Lain 1. Ada c. Alasan Lain ï‚£ ï‚£ï‚£ï€ 1. Ada 2. Tidak Adaïƒ L06 Lihat kode 2. Tidak Adaïƒ L06 Lihat kode KODE JAWABAN L05: 01. Tidak tahu kalau katarak/tidak tahu kalau bisa dioperasi 02. Fasilitas operasi jauh/tidak dapat dijangkau 03. Kehendak Tuhan yang harus diterima 04. Tidak perlu karena masih dapat melihat dgn satu mata 05. Diberitahu bahwa katarak belum matang 06. Tidak perlu karena sudah tua 07. Tidak tahu dimana tersedia fasilitas untuk operasi 08. Tidak perlu karena masih bisa bekerja ï‚£ ï‚£ï‚£ï€ Lihat kode 09. Tidak diizinkan oleh keluarga 10. Takut dioperasi 11. Kurang penting dibanding prioritas hidup lainnya 12. Takut menjadi lebih buta 13. Tidak mampu membiayai 14. Kontraindikasi operasi (penyakit lain/penyerta) 15. Tidak ada yang mendampingi 16. Lainnya L06 (UNTUK ART < 5 TAHUN) LIHAT KARTU PERAGA L06 Pemeriksaan Xeroftalmia: ISIKAN HASILPEMERIKSAAN SESUAI KELAINAN YANG PALING BERAT 5. Sebagian dari hitam mata melunak seperti bubur 1. Tidak Ada Kelainan kornea 2. Bagian putih mata kering, kusam, tak bersinar 6. Seluruh bagian hitam mata melunak seperti bubur 7. Bola mata mengecil/mengempis 3. Ada bercak seperti busa sabun 4. Bagian hitam mata kering, kusam, tak bersinar 8. TIDAK DIPERIKSA 19 – Mata Kanan Mata Kiri ï‚£ ï‚£ M. PEMERIKSAAN THT M01 – MO2 (UNTUK ART > 2 TAHUN) M01 M02 PENGAMATAN (OBSERVASI) Telinga Kanan Telinga Kiri ï‚£ ï‚£ a. Anatomi Liang telinga 1. Lapang 2. Sempit 3. Tidak ada liang telingaïƒ M02 b.Kelainan dalam Liang Telinga BILA TERDAPAT LEBIH DARI SATU KELAINAN, JUMLAHKAN SEMUA KODE JAWABAN YANG SESUAI 00. Tidak Ada kelainan 01. Sekret bening encer 02. Sekret keruh kental 04. Sekret dan darah 08. Jaringan Granulasi 16. Serumen 32. Kolesteatoma 88. TIDAK DIPERIKSA c.Gendang telinga 1. Utuh 2. Perforasi 3. Tidak dapat dievaluasi 4. TIDAK DIPERIKSA ï‚£ ï‚£ d.Retroaurikuler 1. Normal 2. Fistel 3. Abses 4. Sikatrik 5. TIDAK DIPERIKSA ï‚£ ï‚£ Apakah [NAMA] mengalami gangguan pendengaran? 1. Ya , satu telinga 3. Ya, gangguan pendengaran hilang timbul 2. Ya, kedua telinga 4. Tidak ada gangguan pendengaran 8. Tidak tahu ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ï‚£ï€ ï‚£ M03 (UNTUK ART > 5 TAHUN) M03 Pemeriksaan Konversasi (Dilakukan dalam ruang tertutup) 1.Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata yang dibisikkan 2.Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata dengan volume normal 3.Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata volume keras 4.Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata yang diucapkan dengan berteriak oleh pemeriksa pada telinga yang pendengarannya lebih baik 5.Tidak dapat mendengar teriakan pemeriksa ï‚£ N. PEMERIKSAAN STATUS GIGI PERMANEN ≥ 12 THN N01 Apakah dilakukan pemeriksaan gigi? N02 Berilah kode pada setiap kotak dentogram di bawah ini: D = gigi berlubang (decayed) M = gigi telah dicabut/tinggal akar (missing) F = gigi ditambal (filling) Ka 1. Ya 1 ï‚£ 2. Tidakïƒ O.01 DF = gigi ditambal dan ada lubang pada gigi tersebut BT = gigi belum terlihat/ belum tumbuh S = gigi tanpa lubang dan tanpa tambalan (sehat) 2 Ki D-T :  M-T:  F-T: ï‚£ï‚£ï€ DF – T 4 N03  3 Periksa kondisi gigi dan kesehatan mulut a. Gigi Berjejal 1. Ya 2. Tidak b. Gigi goyah 1. Ya 2. Tidak c. Karang gigi 1. Ya 2. Tidak ï‚£ d. Sariawan ï‚£ï€ e. Diskolorasi stain rokokï€ ï‚£ï€ f. Kelainan gusiï€ 20 – 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak ï‚£ ï‚£ï€ ï‚£ï€ O. PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH DAN SAMPEL URIN 1. Ya O.01 Apakah diambil spesimen darah O.02 STIKER NOMOR DARAH O.03 Apakah diambil Urin (ART umur 6 – 12 tahun & ART PEREMPUAN 15-49 tahun ) O.04 STIKER NOMOR URIN ï€ 2. Tidak ïƒ O.03 ï‚£ TEMPEL STIKER DI SINI (XXXXXX) 1. Ya 2. Tidak ï‚£ TEMPEL STIKER DI SINI (XXXXXX) CATATAN PENGUMPUL DATA 21 –