DENOK ARISKA LESTARI-FKIK

advertisement
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, September 2015
Denok Ariska Lestari
NIP. 1111101000008
iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
EPIDEMIOLOGI
Skripsi, September 2015
Denok Ariska Lestari: 1111101000008
Distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia (analisis data
Riskesdas tahun 2013)
(XII+ 46 halaman + 6 tabel + 3 bagan + 41 lampiran)
ABSTRAK
Kanker merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian
kedua. Sekitar 20% kasus kematian pada kanker dapat dihubungkan dengan
merokok. Penggunaan rokok di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara merokok
dengan kanker di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013
dengan sampel sebanyak 834.971 orang. Penelitian ini menggunakan desain cross
sectional. Sebagian besar proporsi individu yang mengalami kanker serviks,
kanker payudara, kanker prostat, kanker kolon, kanker paru&bronkus, kanker
nasofaring adalah individu yang merokok. Kementrian kesehatan sebaiknya
mengimplementasikan peraturan mengenai penggunaan tembakau dan kawasan
tanpa rokok di Indonesia. Sementara bagi Balitbangkes, diharapkan penggunaan
pertanyaan dalam variabel menjadi lebih luas. Bagi peneliti selanjutnya
diharapkan menggunakan desain cohort.
Kata Kunci: Kanker, Merokok, jenis kelamin
Daftar Bacaan: 31 (1997-2015)
iv
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
PUBLIC HEALTH MAJOR
EPIDEMIOLOGY
Undergraduate Thesis, September 2015
Denok Ariska Lestari: 1111101000008
Cancer distribution and smoke in Indonesia ( 2013 Riskesdas Data Analysis)
(XII+ 46 pages + 6 table + 3 chart + 41 appendixs)
ABSTRACT
Cancer is a non-communicable disease which becomes the second cause of death.
Around 20% deaths of cancer associated with smoking behavior. Meanwhile,
smoking behavior in Indonesia has increased every year. This cross-sectional
study aims to describe association between smoking behavior and cancer in
Indonesia by analyzing samples of 834971 individuals from 2013 Riskesdas. The
results of this study show that a large proportion of individuals with cervical
cancer, breast cancer, prostate cancer, colon cancer, lung and bronchus cancer,
nasopharynx cancer are individuals who a smoke. Ministry of Health should
implement regulations regarding the use of tobacco and non-smoking area in
Indonesia. For Balitbangkes, the use of questions in order to more widely variable.
For further research is expected to use a cohort design.
Keywords: cancer, smoking, sex
Refrence: 31 (1997-2015)
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA LENGKAP
: Denok Ariska Lestari
TEMPAT TANGGAL LAHIR
:Indramayu, 14 April 1994
JENIS KELAMIN
: Perempuan
ALAMAT
: Ds. Anjatan Utara Kec. Anjatan Kab.
Indramayu
NOMOR TELEPON
: 081298107191
E-MAIL
: [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
2011-2015
: Peminatan Epidemiologi
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
2008-2011
: MAN Buntet Pesantren Cirebon
2005-2008
: SMPN 1 Anjatan
1999-2005
: SDN Anjatan Utara 1
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. atas rahmat dan karuniaNya sehingga proses
penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Distribusi
Kejadian Kanker dan Status Merokok di Indonesia (Analisis data Riskesdas
2013)” ditujukan untuk menjelaskan bagaimana hubungan merokok dengan
kejadian kanker secara ilmiah, sehingga diharapkan dapat menjadi evidence base
dalam pembuatan kebijakan atau program terkait rokok yang diharapkan dapat
menanggulangi masalah kanker di Indonesia.
Pembuatan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan serta doa yang
tiada henti kepada penulis
2. Bapak Dr. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Ibu Fajar Ariyanti, S.KM, M.Kes selaku kepala Program Studi Kesehatan
Masyarakat
Fakultas
Kedokteran
dan
Ilmu
Kesehatan
UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta
4. Ibu Hoirun Nisa, Ph.D dan Bapak dr. H.M. Yuli Prapancha Satar, MARS
selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak masukan
5. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan serta doa yang
tiada henti kepada penulis
6. Laboratorium data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik
Indonesia yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menganalisis data
Riskesdas tahun 2013
7. Safira Anindita, Putri Anggraeni, Alfica Agus, Anjar Nofiani, Desy Pusparini,
Kemal Al Fajar, teman-teman Epidemiologi 2011 dan Kesmas 2011 yang
selalu memberikan doa dan semangat
8. Sahabat tercinta Deti, Runingga, Anggita, Halimah, Sevi, Fera, Ainil, Mega,
Elin, Yuni, Ratna yang menjadi penghibur disaat jenuh
9. Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tak bisa
disebutkan satu per satu.
ix
Skripsi ini masih memiliki kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun kepada penulis.
Sehingga dapat mengurangi keterbatasan dan kekurangan dalam penelitian
penulis.
Jakarta, September 2015
Denok Ariska Lestari
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
ABSTRACT .......................................................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................v
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ............................................................. vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
1.
Tujuan Umum............................................................................................6
2.
Tujuan Khusus ...........................................................................................6
D. Pertanyaan Penelitian .................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................7
1.
Manfaat bagi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia ........................7
2.
Manfaat bagi Balitbangkes ........................................................................7
3.
Manfaat bagi Penelitian Lain ....................................................................7
Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 7
F.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................8
A. Kanker .............................................................................................................
1.
Definisi Kanker ......................................................................................... 8
2.
Patofisiologi............................................................................................... 9
3.
Faktor Risiko Kanker ..............................................................................11
B. Rokok .........................................................................................................15
1.
Definisi Rokok ........................................................................................15
2.
Zat Berbahaya dalam Rokok ...................................................................15
3.
Tipe Perokok ........................................................................................... 17
C. Kerangka Teori ........................................................................................... 17
xi
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL .............19
A. Kerangka Konsep ........................................................................................ 19
B. Definisi Operasional ................................................................................... 20
BAB IV METODE PENELITIAN .....................................................................22
A. Desain Penelitian.........................................................................................22
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................................................... 22
C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................22
D. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 25
E. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 26
Manajemen Pengumpulan Data .................................................................. 26
F.
1.
Cross Check ............................................................................................. 26
2.
Cleaning Data .......................................................................................... 26
3.
Coding Data............................................................................................. 26
G. Analisa Data ................................................................................................ 28
BAB V HASIL ......................................................................................................29
A. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok di Indonesia ............................... 29
B. Frekuensi Jenis Kanker ............................................................................... 30
C. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok ......................................... 30
D. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik Individu ...............................32
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................34
A. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 34
B. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok di Indonesia ...............................35
C. Frekuensi Jenis Kanker ............................................................................... 35
D. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok ......................................... 36
E. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik Individu ............................... 37
BAB VII PENUTUP.............................................................................................42
A. Simpulan ..................................................................................................... 42
B. Saran............................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................44
LAMPIRAN .........................................................................................................47
xii
Daftar Tabel
2.1 Senyawa Gas dalam Asap Rokok ....................................................................16
4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel .........................................................24
4.1 Pengkodean Data..............................................................................................27
5.1 Frekuensi Kanker Berdasarkan Status Merokok dan Durasi Merokok............29
5.2 Frekuensi Jenis Kanker ....................................................................................30
5.3 Frekuensi Kanker Berdasarkan Status Merokok ..............................................30
5.3 Frekuensi Kanker Berdasarkan Karakteristik Individu ....................................32
Daftar Bagan
2.1 Kerangka Teori ................................................................................................18
3.1 Kerangka Konsep .............................................................................................19
4.1 Alur Pemilihan Sampel ....................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kanker merupakan penyebab kematian global terbesar kedua setelah
penyakit kardiovaskular (Kemenkes, 2012). Menurut laporan World Health
Organization (WHO), 5 jenis kanker yang paling banyak terjadi di dunia baik
pada laki-laki maupun perempuan adalah kanker paru (13,0%), kanker payudara
(11,9%), kanker kolorektal (9,7%), kanker prostat (7,8%) dan kanker perut
(6,8%). Mortalitas tertinggi pada kanker paru, kanker payudara, kanker hati,
kanker perut dan kanker kolorektal. Semantara insidens kanker tertinggi di Asia
adalah kanker paru (15,5%), kanker payudara (9,6%), kanker perut (10,3%),
kanker kolorektal (9,0%) dan kanker hati (8,8%) (WHO, 2012).
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
prevalensi kanker di Indonesia tergolong cukup tinggi. Prevalensi tumor/kanker
di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk (Kemenkes, 2013). Lima besar jenis
kanker yang ada di Indonesia adalah kanker payudara, kanker paru, kanker
kolorektal, kanker serviks uteri dan kanker hati dengan masing-masing insidens
sebesar 16,4%, 11,6%, 9,3%, 7,0% dan 6,0% (WHO, 2012).
Faktor risiko kanker disebakan oleh indeks massa tubuh, konsumsi sayur
dan buah yang rendah, aktivitas fisik yang kurang, penggunaan tembakau dan
konsumsi minuman beralkohol (WHO, 2015). Sementara, sebesar 20% kasus
1
2
kematian pada pasien kanker dihubungkan dengan penggunaan tembakau
(WHO, 2015).
Penelitian yang dilakukan Hosseini dkk, didapatkan OR untuk orang
yang merokok sebesar 4,7 kali lebih berisiko terkena kanker paru dibandingkan
dengan orang yang tidak merokok (Hosseini, 2014). Menurut penelitian Chao
dkk risiko kematian karena kanker kolon pada perokok lebih berisiko 1,32 kali
dibandingkan dengan bukan perokok (Chao, 2000). Penelitian Natphopsuk
menyebutkan bahwa perokok memiliki risiko 3,36 kali terkena kanker serviks
dibandingkan dengan orang yang bukan perokok (Natphopsuk, 2012).
Perokok memiliki hazard risk sebesar 1,27 untuk terkena kanker
kolorektal dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Hannan,
2009). Menurut penelitian Gaudet dkk, perempuan perokok memiliki hazard
risk sebesar 1,24 kali untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan
perempuan yang tidak pernah merokok, sedangkan mantan perokok memiliki
hazard risk sebesar 1,13 kali untuk terkena kanker payudara (Gaudet, 2013).
Berdasarkan penelitian Gao, perokok dan mantan perokok berisiko 3,55
kali terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok
(Gao, 2013). Hasil penelitian Nainggolan menunjukan bahwa risiko mantan
perokok adalah 2,33 kali untuk terkena kanker saluran cerna dibandingkan
dengan orang yang tidak merokok (Nainggolan, 2009).
Penelitan yang dilakukan oleh Chao, risiko kanker kolon pada yang
merokok sebesar 1,44 kali dan yang pernah merokok 1,21 kali dibandingkan
3
dengan yang tidak pernah merokok pada jenis kelamin laki-laki. Pada jenis
kelamin perempuan, risiko yang merokok 1,42 kali dan yang pernah merokok
1,15 kali untuk terkena kanker kolon dibandingkan dengan yang tidak merokok
(Chao, 2000). Penelitian Hannan menyebutkan bahwa orang yang pernah
merokok memiliki risiko sebesar 1,34 kali untuk terkena kanker kolon
dibandingkan dengan yang tidak merokok, sedangkan orang yang merokok
berisiko 1,27 kali terkena kanker kolon dibandingkan dengan orang yang tidak
merokok (Hannan, 2009).
Perokok yang menghabiskan 20-29 batang rokok per hari memiliki risiko
sebesar 1,31 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak
pernah merokok (Gaudet, 2013). Perokok berat (25 batang rokok per hari) dan
orang-orang yang merokok lebih dari 40 tahun memiliki risiko sebesar 1,81
mengalami kematian akibat kanker prostat (Rohrmann, 2012). Perokok yang
merokok selama 1-40 tahun memiliki risiko 1,26 kali terkena kanker paru
dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Hosseini, 2014).
Perokok selama 40-49 tahun memiliki risiko sebesar 1,21 kali terkena
kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok. Perokok
yang merokok selama 50-73 tahun memiliki risiko 1,29 kali terkena kanker paru
dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Gaudet, 2013).
Sementara pada jenis kelamin perempuan yang lebih dari 20 tahun dan
merokok, berisiko 3,75 kali terkena kanker serviks dibandingkan denga
perempuan yang tidak pernah merokok (Natphopsuk, 2012).
4
Penelitian pada pria yang melakukan aktivitas fisik dapat memproteksi
0,59 kali terhadap kejadian kanker prostat dibandingkan dengan pria yang tidak
melakukan aktivitas fisik (Wilson, 2012). Orang yang melakukan aktivitas fisik
cukup dapat memproteksi kanker sebesar 0,83 kali dibandingkan dengan orang
yang kurang melakukan aktivitas fisik (Oemiati, 2011).
Proporsi penduduk Indonesia yang berumur lebih dari 15 tahun yang
merokok dan mengunyah tembakau terjadi peningkatan dari tahun-tahun
sebelumnya. Pada tahun 2007 (34,2%), tahun 2010 (34,7%) dan tahun 2013
(36,3%) (Kemenkes, 2013). Selain itu, sekitar 6 juta orang pertahun meninggal
karena penggunaan tembakau, 5 juta orang diantaranya adalah perokok dan
mantan perokok, serta 600.000 orang bukan perokok yang terpapar asap rokok.
Hal ini tentu akan menjadi masalah yang berkepanjangan apabila tidak
dilakukan
tindakan
pengendalian.
Angka
kematian
akibat
merokok
diperkirakan akan meningkat cepat menjadi lebih dari 8 juta orang pada tahun
2030 (Kemenkes, 2012).
Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi perokok 16 kali lebih
tinggi pada laki-laki (65,9%) dibandingkan perempuan (4,2%). Jumlah batang
rokok yang dihisap per hari per orang di Indonesia adalah 12,3 batang (setara
satu bungkus) (Kemenkes, 2013). Di Indonesia, 85% rumah tangga terpapar
asap rokok, estimasinya adalah delapan perokok meninggal karena perokok
aktif, satu perokok pasif meninggal karena terpapar asap rokok orang lain.
Berdasarkan perhitungan rasio ini, maka sedikitnya 25.000 kematian di
Indonesia terjadi akibat terpapar asap rokok orang lain (Kemenkes, 2012).
5
Merokok merupakan salah satu faktor penting yang dapat memicu
terjadinya kanker (WHO, 2015). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
terkait hubungan kanker dengan merokok di Indonesia, hal tersebut karena
konsumsi tembakau pada penduduk Indonesia cenderung mengalami kenaikan
setiap tahunnya. Selain itu, belum ada analisis data riskesdas tahun 2013 terkait
distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia. Berdasarkan hal
tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai distribusi kejadian
kanker dan status merokok di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas
tahun 2013.
B. Rumusan Masalah
Kanker merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab
kematian kedua. Prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000
penduduk. Sekitar 20% kasus kematian pada kanker dapat dihubungkan dengan
merokok. Penggunaan rokok di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan.
Terdapat 36,3% penduduk Indonesia yang berumur lebih dari 15 tahun sudah
merokok pada tahun 2013. Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti ingin
mengetahui bagaimana distribusi kejadian kanker dan status merokok di
Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013.
6
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi
kejadian kanker dan status merokok di Indonesia.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan merokok di Indonesia
b. Diketahuinya frekuensi masing-masing jenis kanker di Indonesia
c. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan status merokok di
Indonesia
d. Diketahuinya frekuensi kanker berdasarkan karakteristik individu (usia,
jenis kelamin, tempat tinggal, aktivitas fisik) di Indonesia
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana frekuensi kanker menurut status merokok dan durasi merokok di
Indonesia ?
2. Bagaimana frekuensi masing-masing jenis kanker di Indonesia ?
3. Bagaimana frekuensi kanker berdasarkan status merokok di Indonesia ?
4. Bagaimana frekuensi kanker berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin,
tempat tinggal dan aktivitas fisik di Indonesia ?
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terkait program atau kebijakan
tentang rokok dalam upaya penanggulangan masalah kanker di Indonesia
2. Bagi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi refrensi dalam penelitian dan
analisis lanjut Riset Kesehatan Dasar di Indonesia
3. Bagi Penelitian Lain
Sebagai dasar pengembangan peneliti selanjutnya untuk meneliti
terkait hubungan merokok dengan kanker.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Peminatan Epidemiologi,
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan data Riskesdas Tahun
2013. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2015. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui distribusi kejadian kanker dan status merokok di
Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah status merokok,
sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kanker. Penelitian ini
menggunakan desain cross sectional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kanker
a. Definisi Kanker
Kanker merupakan suatu penyakit dimana sel-sel di dalam tubuh
berkembang secara tidak terkendali, sehingga membentuk tumor yang
dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker paling sering didiagnosis
pada saat usia pertengahan dan lebih tua, namun sel-sel kanker tersebut
berkembang sejak awal, sehingga sangat penting untuk mendeteksi secara
dini (WHO, 2015).
Semua kanker disebabkan oleh kelainan (mutasi) DNA dalam sel.
Tubuh memiliki pertahanan terhadap beberapa mutasi, tapi agen luar
seperti bahan kimia penyebab kanker dalam asap tembakau, radiasi dan
beberapa infeksi dapat merusak pertahanan tersebut. Keadaan gizi internal
tubuh dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh juga dapat membuat
kelainan genetik (WHO, 2015).
Berbagai jenis kanker yang dapat dipengaruhi oleh merokok adalah
kanker
paru-paru,
kanker
rongga
mulut,
kanker
laring,
kanker
kerongkongan, kanker rongga hidung, kanker perut, kanker hati, kanker
ginjal, kanker saluran kencing, kanker leher rahim dan kanker tulang
sumsum (Hecht, 2003).
8
9
b.
Patofisiologi
Sel yang menyusun tubuh manusia, bila terpapar oleh suatu mutagen
maka DNA dari sel tersebut akan mengalami mutasi. Pada kondisi ini, sel
tersebut akan mengekspresikan protein abnormal. Adanya protein abnormal
tersebut dapat bersifat sebagai sinyal sel, sehingga sel yang bersangkutan
akan dieliminasi oleh sel imunokompeten (Sudiana, 2008).
DNA dalam sel dapat mengalami mutasi. Apabila DNA dalam sel
tersebut mengalami mutasi, maka DNA dalam sel tersebut harus diperbaiki
(repair). Apabila proses repair tersebut tidak berhasil, maka sel tersebut
akan melakukan eksekusi diri hingga sel tersebut mengalami kematian
(apoptosis). Apabila jalur ini mengalami kegagalan, maka DNA sel yang
abnormal tersebut akan mengalami pertumbuhan membentuk klon sel baru
(sel klonal yang memiliki gene defect) (Sudiana, 2008).
Kandungan nikotin menyebabkan kecanduan merokok dan berkaitan
dengan paparan karsinogen. Karsinogen dalam rokok dapat menjadi
aktifasi metabolik sebagai perantara untuk berinteraksi dengan DNA,
membentuk produk kovalen. Detoksifikasi metabolisme karsinogen
dilakukan untuk mengekskresi kandungan karsinogen dalam tubuh. Jika
karsinogen telah mengaktifasi DNA dan bisa diperbaiki maka akan kembali
ke keadaan normal. Tetapi jika tidak bisa diperbaiki, maka akan terjadi
kesalahan coding, yang menyebabkan mutasi permanen dalam DNA. Sel
10
dengan DNA yang rusak atau bermutasi dapat dihilangkan dengan
apoptosis. Jika mutasi terjadi pada daerah gen penting, seperti RAS atau
onkogen MYC atau TP53 atau CDKN2A gen supresor tumor, maka sel
tersebut dapat kehilangan kemampuan untuk mengontol perkembangan sel
normal dan berkembang menjadi tumor (Hecht, 2012).
Nikotin dan karsinogen juga dapat mengikat langsung ke beberapa
reseptor seluler, yang menyebabkan aktivasi dari serin treonin kinase Akt
(juga dikenal sebagai protein kinase B), Protein Kinase A (PKA) dan faktor
lainnya. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya kinerja apoptosis,
meningkatkan angiogenesis dan peningkatan transformasi sel yang dapat
mengakibatkan berkembangnya sel tumor. Produk tembakau juga
mengandung promotor tumor dan co-karsinogen, yang bisa mengaktifkan
Protein Kinase C (PKC), Aktivator Protein 1 (AP1) atau faktor-faktor lain,
sehingga meningkatkan karsinogenesis yang mengakibatkan terbentuknya
sel tumor (Hecht, 2012).
Setelah perokok menghisap rokok bertahun-tahun maka perokok
akan menderita sakit. Semakin lama kebiasaan merokok, maka semakin
besar juga kemungkinan terkena penyakit. Secara umum, penyaki seperti
kanker, penyakit jantung dan penyakit lain yang disebabkan oleh rokok
akan diderita setelah merokok selama 10-20 tahun (Aditama, 1997).
11
c. Faktor Risiko Kanker
1. Merokok
a. Status merokok
Penelitian yang dilakukan Hosseini dkk, didapatkan OR
untuk orang yang merokok adalah sebesar 4,7 kali lebih berisiko
terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak
merokok (Hosseini, 2014). Penelitian Soemadi menyebutkan
bahwa merokok memiliki risiko 0,402 kali terkena kanker
nasofaring dibandingkan dengan orang yang tidak merokok
(Soemadi, 2010). Menurut penelitian Chao dkk risiko kematian
karena kanker kolon pada perokok lebih berisiko 1,32 kali
dibandingkan dengan bukan perokok (Chao, 2000).
Perokok memiliki hazard risk sebesar 1,27 untuk terkena
kanker kolorektal dibandingkan dengan orang yang tidak pernah
merokok (Hannan, 2009). Menurut penelitian Gaudet dkk,
perempuan perokok memiliki hazard risk sebesar 1,24 kali untuk
terkena kanker payudara dibandingkan dengan perempuan yang
tidak pernah merokok, sedangkan mantan perokok memiliki
hazard risk sebesar 1,13 kali untuk terkena kanker payudara
(Gaudet, 2013).
Penelitian Gao, perokok dan mantan perokok berisiko 3,55
kali terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang tidak
pernah merokok (Gao, 2013). Hasil penelitian Nainggolan
12
menunjukan bahwa risiko mantan perokok adalah 2,33 kali untuk
terkena kanker saluran cerna dibandingkan dengan orang yang
tidak merokok. Sedangkan pada orang yang merokok tidak
tidapatkan
risiko
untuk
terkena
kanker
saluran
cerna
(Nainggolan, 2009).
Penelitan Chao, risiko kanker kolon pada yang merokok
sebesar 1,44 kali dan yang pernah merokok 1,21 kali
dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok pada jenis
kelamin laki-laki. Pada jenis kelamin perempuan, risiko yang
merokok 1,42 kali dan yang pernah merokok 1,15 kali untuk
terkena kanker kolon dibandingkan dengan yang tidak merokok
(Chao, 2000). Penelitian Hannan menyebutkan bahwa orang
yang pernah merokok memiliki risiko sebesar 1,34 kali untuk
terkena kanker kolon dibandingkan dengan yang tidak merokok,
sedangkan orang yang merokok berisiko 1,27 kali terkena kanker
kolon dibandingkan dengan orang yang tidak merokok (Hannan,
2009).
Berdasarkan penelitian Nainggolan, proporsi kejadian
kanker saluran cerna lebih besar besar pada perokok (18,5%)
dibandingkan
dengan
yang
pernah
merokok
(10,9%)
(Nainggolan, 2009). Penelitian Gao, proporsi kanker payudara
lebih besar lebih besar pada individu yang merokok (1,49%)
disbanding dengan yang pernah merokok (0,90%) (Gao, 2013).
13
b. Jumlah rokok
Perokok yang menghabiskan 20-29 batang rokok per hari
memiliki risiko sebesar 1,31 kali terkena kanker paru
dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok (Gaudet,
2013). Perokok berat (25 batang rokok per hari) dan orang-orang
yang merokok lebih dari 40 tahun memiliki risiko sebesar 1,81
mengalami kematian akibat kanker prostat (Rohrmann, 2012).
c. Durasi merokok
Perokok yang merokok selama 1-40 tahun memiliki risiko
1,26 kali terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang
tidak pernah merokok. Perokok selama 40-49 tahun memiliki
risiko sebesar 1,21 kali terkena kanker paru dibandingkan
dengan orang yang tidak pernah merokok. Perokok yang
merokok selama 50-73 tahun memiliki risiko 1,29 kali terkena
kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak pernah
merokok (Gaudet, 2013). Perempuan yang lebih dari 20 tahun
merokok berisiko 3,75 kali terkena kanker serviks dibandingkan
dengan perempuan yang tidak pernah merokok (Natphopsuk,
2012).
2. Usia
Proporsi kanker paru lebih besar pada kelompok usia 51-70 tahun
(71,43%) (Roosihermiatie, 2012). Kasus kanker lebih berisiko 3,01 kali
pada usia 25-34 tahun dibandingkan dengan usia 10-14 tahun pada
14
penduduk di Indonesia (Oemiati, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh
Indarti, usia rata-rata pada kasus kanker payudara pada penelitiannya
adalah 46 tahun (Indarti, 2005). Berdasarkan penelitan Natphopsuk,
proporsi penderita kanker serviks lebih besar pada kelompok yang ≥40
tahun (76,7%) dibandingkan dengan kelompok <40 tahun (Natphopsuk,
2012).
3. Jenis kelamin
Pada penelitian Hosseini, prevalensi laki-laki yang terkena kanker
paru lebih banyak (73,6%) dibandingkan dengan dengan perempuan
(26,4%) (Hosseini, 2014). Sedangkan penelitian Roosihermiatie (2012)
menunjukan bahwa proporsi kanker paru terbesar juga pada jenis
kelamin laki-laki (100%). Penelitian Nainggolan menunjukan bahwa
proporsi terbesar kejadian kanker kolon pada jenis kelamin perempuan
(69,4%) (Nainggolan, 2009).
4. Tempat Tinggal
Berdasarkan tempat tinggal, kanker di Indonesia lebih berisiko
1,93 kali di perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan (Oemiati,
2011).
5. Aktivitas fisik
Penelitian pada pria yang melakukan aktivitas fisik, dapat
memproteksi sebesar 0,59 kali terhadap kejadian kanker prostat
dibandingkan dengan pria yang tidak melakukan aktivitas fisik (Wilson,
2012). Orang yang melakukan aktivitas fisik cukup dapat memproteksi
15
kanker sebesar 0,83 kali dibandingkan dengan orang yang kurang
melakukan aktivitas fisik (Oemiati, 2011).
B. Rokok
a. Definisi rokok
Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk
dibakar dan dihisap dan/atau dihirup asapnya. Rokok tersebut yang
dimaksud berupa rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies
lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar dengan
atau tanpa bahan tambahan (Kemenkes, 2012).
b. Zat Berbahaya dalam rokok
Sebatang rokok mengandung 4000 jenis senyawa kimia, dengan 3
komponen utama yaitu:
a) Nikotin adalah zat berbahaya yang menyebabkan kecanduan (adiktif)
(Kemenkes, 2012). Nikotin merupakan psikotropika stimulan yang
mendatangkan perasaan tenang, segar dan bugar. Perokok jadi berpikir
jernih, hilang rasa lapar, hilang kantuk dan menjadi bersemangat untuk
bekerja (Partodihajjo, 2010).
b) Tar adalah zat berbahaya yang menyebabkan Kanker (karsinogenik)
(Kemenkes, 2012). Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan
kimia yang dapat diketahui menjadi penyebab kanker (karsinogen).
Bahan seperti benzopyrene yaitu sejenis Policycclic Aromatic
16
Hydrocarbon (PAH) telah lama disahkan sebagai agen pemicu proses
kejadian kanker (Prasetya, 2005).
c) Karbon Monoksida (CO) adalah salah satu gas beracun yang
menurunkan kandungan oksigen dalam darah.
Sebanyak 400 jenis diantaranya adalah termasuk zat berbahaya dan 43
jenis yang tergolong karsinogenik (zat penyebab kanker) (Kemenkes,
2012). Nikotin bekerja di Otak akan merangsang pelepasan zat dopamine
yang memberi rasa nyaman yang menyebabkan rasa ketergantungan.
Ketika seseorang tidak merokok maka terjadi gejala putus nikotin, seperti
rasa tidak nyaman, sulit konsentrasi, mudah marah. Sehingga untuk
mempertahankan rasa nyamannya, timbul dorongan untuk merokok
kembali. Hal inilah yang disebut kecanduan/ketagihan (Kemenkes, 2012).
Tabel 2.1
Senyawa Gas dalam Asap Rokok
Senyawa
Sifat Senyawa
Kadar (mg)
Karbonmonoksida
Beracun
Asetaldehida
Sangat beracun
800
Nitrogen Oksida
Beracun
315
Hidrogen Sianida
Sangat beracun
110
Akrolein
Sangat beracun
70
Amoniak
Beracun
60
Formaldehid
Sangat beracun dan pemicu
kanker
30
Piridina
Pemicu kanker
10
17.000
17
Hidrazina
Pemicu kanker
0.032
Uretan
Pemicu kanker
0.030
Vinil Klorida
Pemicu kanker
0.012
Berbagai senyawa nitro amina
Pemicu kanker
0.011
Sumber: Cahyono, 2008
Kandungan racun dalam asap rokok dapat melemahkan sistem
kekebalan tubuh, sehingga sulit untuk membunuh sel-sel kanker. Hal ini
menyebabkan sel-sel kanker terus berkembang tanpa henti. Racun dalam
asap rokok dapat merusak atau mengubah sel DNA. Sel DNA adalah sel
"instruksi manual" yang mengontrol pertumbuhan dan fungsi sel normal.
Apabila sel DNA rusak, sel dapat tumbuh di luar kendali dan
mengakibatkan pertumbuhan sel Kanker (WHO, 2015).
c. Tipe Perokok
Perokok dapat dikategorikan menjadi tipe ringan, sedang dan berat.
Jumlah batang rokok untuk kategori ringan adalah kurang dari 10 batang
rokok yang dihisap/hari, untuk kategori sedang sebanyak 11-20 batang
rokok/hari sedangkan untuk kategori berat adalah lebih dari 21 batang
rokok/hari (Cahyono, 2008).
C. Kerangka Teori
Berikut ini kerangka teori berdasarkan hasil modifikasi variabel dari beberapa
sumber:
Hecht, Stephen S (2012), Hosseini (2014), Oemiati (2011), Wilson (2012),
Kemenkes (2012).
18
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Apoptosis
Aktivasi Akt, PKA
dan faktor lain
Pengikat reseptor seluler
Angiogenesis
Transformasi
Rokok
a. Nikotin
b. Tar
c. monoksida
Karsinogen
Aktivasi metabolik
Detoksifikasi
DNA
miscoding
Mutasi di RAS,
TP53 dan sel
penting lainnya
perbaikan
metabolik
Apoptosis
Durasi merokok
Ekskresi
Tumor promotor
DNA normal
Mengaktifkan
tumor supresor
Meningkatkan
kersinogen
Kurang aktivitas
fisik
Usia
Jenis kelamin
Tempat tinggal
Pertumbuhan
sel yang tidak
normal
Kanker
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Merokok dipilih sebagai variabel independen karena merokok merupakan
salah satu faktor risiko untuk terjadinya kanker. Kandungan dalam rokok
memiliki zat yang memicu tumbuhnya sel kanker. Selain itu, perilaku merokok
pada masyarakat Indonesia sangat tinggi. Berikut ini adalah kerangka konsep
penelitian yang akan dilakukan:
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Independen
Merokok
1. Status Merokok
2. Durasi Merokok
Dependen
Kanker
1.
2.
3.
4.
Usia
Jenis kelamin
Tempat tinggal
Aktifitas fisik
19
20
B. Definisi Operasional
No
Variabel
Definisi
Alat Ukur
1
Kanker
Semua responden yang sebelumnya pernah
didiagnonis terkena kanker oleh dokter
Kuesioner
1. Tidak
2. Ya
Ordinal
2
Status
Merokok
Status merokok responden dalam 1 bulan
terakhir
Kuesioner
Ordinal
3
Durasi
merokok
Kuesioner
4
Usia
Lama waktu kebiasaan merokok responden
yang ditentukan berdasarkan umur responden
saat merokok pertama kali hingga umur pada
saat berhenti atau umur saat menjadi responden
Riskesdas 2013 dalam satuan tahun
Usia reponden mulai dari lahir sampai ulang
tahun terakhir
1. Tidak pernah merokok
(tidak pernah merokok
sama sekali)
2. Pernah Merokok (tidak
merokok dalam 1 bulan
terakhir namun
sebelumnya pernah
merokok baik setiap hari
maupun kadang-kadang)
3. Merokok (masih merokok
baik setiap hari maupun
kadang-kadang)
1. <20 tahun
2. ≥20 tahun
Kuesioner
Hasil Ukur
1. 10-19 tahun
2. 20-29 tahun
3. 30-39 tahun
4. 40-49 tahun
5. 50-59 tahun
6. 60-69 tahun
7. 70-79 tahun
8. ≥80 tahun
Skala Ukur
Ordinal
Ordinal
21
5
Jenis
Kelamin
Jenis kelamin dari responden
Kuesioner
1. perempuan
2. laki-laki
Nominal
6
Tempat
tinggal
Klasifikasi tempat tinggal responden
Kuesioner
1. Pedesaan
2. perkotaan
Nominal
7
Aktivitas
Fisik
Frekuensi aktivitas fisik individu dalam
seminggu terakhir
Kuesioner
dengan
bantuan kartu
peraga
1. Cukup, apabila MET ≥
600/minggu
2. Tidak cukup, apabila
MET < 600/minggu
Ordinal
BAB IV
METODE PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian epidemiologi deskriptif dengan
desain Cross Sectional. Cross Sectional dipilih karena pengukuran variabel
dilakukan dalam waktu yang sama. Penelitian ini melakukan analisis data
sekunder Riset Kesehatan Dasar tahun 2013.
B.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder Riset Kesehatan Dasar yang
dilakukan pada tahun 2013 di seluruh Indonesia. Data Riskesdas merupakan
data nasional yang diambil pada Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dengan
jumlah Provinsi yang terpilih sebanyak 33 provinsi. Pemanfaatan data
Riskesdas dianalisis pada bulan April hingga Mei 2015.
C.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian Riskesdas 2013 adalah seluruh rumah
tangga di 33 provinsi, 497 kabupaten/kota. Sampel rumah tangga dan
anggota rumah tangga dalam Riskesdas 2013 dirancang terpisah dengan
daftar sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga Susenas 2013.
Pemilihan sampel mempertimbangkan hal-hal berikut:
a.
Blok sensus yang sudah tidak ditemukan/hilang karena bencana
(banjir, longsor, gempa bumi), seperti di Mentawai dan beberapa
Kabupaten di Kalimantan lainnya
22
23
b.
Blok sensus yang merupakan daerah konflik dan sangat sulit untuk
dijangkau seperti Papua
c.
Bangunan sensus yang tidak ditemukan, karena berubah fungsi, bukan
rumah tangga biasa.
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, secara nasional terdapat
11.986 blok sensus dengan response rate 99.9%. Sampel Rumah Tangga
yang berhasil dikunjungi sebanyak 294.959 dengan response rate 98.3%.
Sedangkan jumlah anggota rumah tangga yang didata sebanyak 1.027.763
individu dengan response rate sebesar 93.0% (Kemenkes, 2013).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh responden Riskesdas 2013.
Kriteria inklusi pemilihan sampel adalah responden yang terpilih sebagai
sampel Riskesdas tahun 2013 dan berusia lebih dari 10 tahun karena variabel
merokok ditanyakan pada responden yang berusia lebih dari 10 tahun.
Sedangkan kriteria eksklusi adalah responden yang menderita kanker selain
kanker yang diteliti oleh peneliti (kanker leher rahim, kanker payudara,
kanker prostat, kanker kolorektal, kanker paru dan bronkus dan kanker
nasofaring). Pengeluaran responden yang mengalami kanker selain kanker
yang diteliti untuk mengurangi risiko terjadinya bias.
24
Berikut ini adalah alur pemilihan sampel yang dilakukan:
Bagan 4.1
Alur Pemilihan Sampel
Data Riskesdas tahun 2013
1.027.763 Responden
Kriteria Inklusi
(usia > 10 tahun)
835.256 Responden
192.507 Responden
Kriteria Eksklusi
258 Responden
Responden Penelitian
834.971 Responden
Jumlah sampel Riskesdas yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
adalah sebanyak 834.971 responden. Sehingga sampel yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah sebanyak 834.971 responden. Sampel yang tidak
memiliki variabel yang lengkap akan tetap dilakukan dianalisis. Berikut ini
distribusi sampel berdasarkan variabel:
No
1
2
Tabel 4.1
Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel
Variabel
Total
Sampel
Sampel yang
sampel
yang dapat
tidak dapat
dianalisis
dianalisis
Status
834.971
834.971
0
Kanker
pada
responden
Status
834.971
834.971
0
keterangan
Semua dapat dianalisis
Semua dapat dianalisis
25
3
4
5
6
Merokok
Durasi
merokok
Usia
Jenis
Kelamin
Tempat
Tinggal
7
260.021
(Perokok)
834.971
834.971
219.135
40.886
834.971
834.971
0
0
Responden tidak
mengisi pertanyaan
Semua dapat dianalisis
Semua dapat dianalisis
834.971
834.971
0
Semua dapat dianalisis
834.971
834.971
0
Semua dapat dianalisis
Aktivitas
Fisik
D.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil Riskesdas tahun
2013 yang diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Indonesia. Pengumpulan data
dilakukan oleh enumerator yang telah telatih dengan menggunakan metode
wawancara. Wawancara yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner
untuk mengetahui informasi terkait kanker, merokok, usia, jenis kelamin,
tempat tinggal dan aktivitas fisik.
Variabel kanker berdasarkan pengakuan responden yang pernah
diagnosis kanker oleh dokter. Jenis kanker yang akan dianalisis adalah
kanker leher rahim, kanker payudara, kanker prostat, kanker kolorektal/
usus besar, kanker paru dan bronkus dan kanker nasofaring. Pada variabel
merokok, peneliti ingin mengetahui status merokok responden 1 bulan
terakhir dan durasi merokok Pertanyaan pada variabel aktivitas fisik
menggunakan kartu peraga. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
responden memperkirakan jenis aktivitas sehari-hari.
26
E.
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
individu (RKD13.IND) dan kuesioner rumah tangga (RKD13.RT) Riskesdas
tahun 2013. Kuesioner telah diuji validasi oleh tim gabungan dari Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan
Universitas Hasanudin agar kualitas data Riskesdas 2013 terjamin. Selain
itu, kuesioner telah diuji-coba terlebih dahulu untuk mengetahui masalah
dalam tingkat kesulitan, pemahaman bahasa, alur pertanyaan dan istilah
kesehatan yang akan ditanyakan kepada responden.
F.
Manajemen Pengumpulan Data
Manajemen data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Cross Check
Peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data yang
didapatkan permintaan data peneliti ke Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Data yang diperoleh harus sesuai dengan
data permintaan penelitian
2.
Cleaning Data
Peneliti melakukan cleaning data pada responden sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang tidak lengkap akan
dijadikan sebagai kategori missing dan tidak ikut dianalisis.
3. Coding Data
Peneliti melakukan pengkodean ulang terhadap variabel yang
membutuhkan perubahan kategori sesuai dengan kebutuhan analisis
dari penelitian.
27
No
1
2
Variabel
Kanker
Status Merokok
Tabel 4.2
Pengkodean Data
Kode awal
1. Ya
2. Tidak
1. Ya, setiap hari
2. Ya, kadangkadang
3. Tidak, tapi
sebelumnya
pernah merokok
4. Tidak, tapi
sebelumnya
pernah merokok
kadang-kadang
5. Tidak pernah
sama sekali
Kode akhir
1. Tidak
2. Ya
1. Tidak pernah
merokok (tidak
pernah merokok
sama sekali)
2. Pernah Merokok
(tidak merokok
dalam 1 bulan
terakhir namun
sebelumnya
pernah merokok
baik setiap hari
maupun kadangkadang)
3. Merokok (masih
merokok baik
setiap hari maupun
kadang-kadang)
3
Durasi merokok
4
Usia
5
Jenis Kelamin
6
Tempat tinggal
7
Aktivitas Fisik
Usia dalam
tahun
Usia dalam
tahun
1.
2.
1.
2.
1.
Laki-laki
Perempuan
Perkotaan
Pedesaan
Kurang aktif
(apabila tidak
melakukan
aktvitas berat
dan/atau sedang
2. Aktif (apabila
melakukan
aktvitas berat
dan/atau sedang)
1. <20 tahun
2. ≥20 tahun
1. 10-19 tahun
2. 20-29 tahun
3. 30-39 tahun
4. 40-49 tahun
5. 50-59 tahun
6. 60-69 tahun
7. 70-79 tahun
8. ≥80 tahun
1. Laki-laki
2. perempuan
1. Perkotaan
2. Pedesaan
1. Cukup
apabila
MET
≥
600/minggu
2. Tidak
cukup,
apabila MET <
600/minggu
28
G.
Analisa Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada setiap
variabel yang diteliti, yaitu frekuensi dari masing-masing jenis kanker
berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, tempat tinggal, aktivitas fisik,
status merokok dan durasi merokok. Selain itu, untuk melihat distribusi
masing-masing kanker dibedakan berdasarkan status merokok individu
yang mengalami kanker. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
BAB V
HASIL
A. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok
Berikut ini merupakan tabel yang menunjukan masing-masing
frekuensi status merokok dan durasi merokok pada individu yang tidak
kanker dan kanker.
Tabel 5.1
Frekuensi Kanker Berdasarkan
Status Merokok dan Durasi Merokok
Tidak Kanker
Status merokok:
n
%
1. Tidak pernah merokok
573850 68.8
2. Pernah merokok
33275
4.0
3. Merokok
226572 27.2
Total
833697 100
Tidak Kanker
Durasi merokok
n
%
1. Tidak merokok
573850 68.8
Kanker
n
%
1100 86.3
69
5.4
105
8.2
1274 100
Kanker
n
%
1100 86.3
2. < 20 tahun
102765
12.3
38
3.0
3. ≥ 20 tahun
116235
13.9
97
7.6
4. Tidak berlaku
40847
4.9
39
3.1
Total
833697
100
1274
100
Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa pada variabel status
merokok, proporsi individu yang mengalami kanker lebih banyak pada
yang merokok (8,2%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (5,4%).
Variabel durasi merokok, proporsi individu yang mengalami kanker lebih
banyak pada individu yang merokok ≥ 20 tahun (7,6%) dibandingkan
dengan individu yang merokok < 20 tahun (3,0%).
29
30
B. Frekuensi Jenis Kanker
Tabel dibawah ini merupakan distribusi masing-masing jenis kanker
yang dialami oleh individu. Jenis kanker yang dialami oleh individu bisa
lebih dari satu jenis kanker.
Tabel 5.2
Frekuensi Jenis Kanker
Jenis Kanker
Serviks
Payudara
Prostat
Kolon
Paru & bronkus
Nasofaring
Total
Ya
n
455
594
105
64
31
38
1274
Tidak
%
35.7
46.4
8.2
5.0
2.4
3.0
100
n
819
680
1169
1210
1243
1236
833697
%
64.3
53.4
91.8
95.0
97.6
97.0
100
Tabel 5.2 menunjukan bahwa proporsi jenis kanker payudara
merupakan jenis kanker terbesar yang terjadi (46,4%) dan paling sedikit
adalah kanker paru & bronkus (2,4%).
C. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok
Tabel dibawah ini merupakan distribusi individu yang mengalami
berdasarkan status merokok.
Tabel 5.3
Frekuensi kanker berdasarkan status merokok
Jenis Kanker
Serviks
Payudara
Prostat
Kolon
Paru & bronkus
Nasofaring
Tidak
pernah
n
%
431 94.7
562 94.6
34
32.4
36 56.2
16 51.6
29 76.3
Status merokok
Pernah
Merokok
merokok
n
%
n
%
8
1.8 16
3.5
12
2.0 20
3.4
30
28.6 41
39.0
12 18.8 16 25.0
5
16.1 10 32.2
4
10.5
5
13.2
Total
n
455
594
105
64
31
38
%
100
100
100
100
100
100
31
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi individu
yang mengalami kanker serviks, lebih besar pada individu yang merokok
(3,5%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (1,8%). Proporsi pada
kanker payudara lebih besar pada individu yang merokok (3,4%)
dibandingkan dengan yang pernah merokok (2,0%). Proporsi kanker
prostat lebih besar pada individu yang merokok (39,0%) dibandingkan
dengan yang pernah merokok (28,6%). Proporsi kanker kolom lebih besar
pada individu yang merokok (25,0%) dibandingkan dengan yang pernah
merokok (18,8%). Proporsi kanker paru&bronkus lebih besar pada
individu yang merokok (32,2%) dibandingkan dengan yang pernah
merokok (16,1%). Proporsi kanker nasofaring lebih besar pada individu
yang merokok (13,2%) dibandingkan dengan yang pernah merokok
(10,5%).
32
D. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik individu
Berikut ini merupakan tabel frekuensi kanker menurut karakteristik
individu yang mengalami kanker berdasarkan masing-masing jenis
kanker.
Tabel 5.4
Frekuensi Kanker Berdasarkan
Karakteristik Individu
Serviks
Payudara
Prostat
Kolon
Paru&
bronkus
n
%
5
16.2
2
6.5
5
16.1
8
25.8
5
16.1
6
19.3
31 100
Usia
10-29
30-39
40-49
50-59
60-69
≥ 70
Total
Jenis
kelamin
Perempua
n
Laki-laki
n
26
68
159
139
45
18
455
%
5,7
14.9
34.9
30.5
9.9
4.0
100
n
82
137
167
136
53
19
594
%
13.8
23.1
28.1
22.9
8.9
3.2
100
n
3
3
6
17
21
55
105
%
2.9
2.9
5.7
16.2
20.0
52.8
100
n
2
9
12
13
15
13
64
%
3.2
14.1
18.8
20.3
23.4
20.3
100
n
%
n
%
n
%
n
%
n
455
100
582
98.0
0
0
28
43.8
0
0
12
2.0
105
100
36
Total
Tempat
tinggal
Pedesaan
455
100
594
100
105
100
n
%
n
%
n
199
43.7
226
38.0
Perkotaan
256
56.3
368
Total
Aktivitas
Fisik
Cukup
Tidak
cukup
Total
455
100
n
Nasofaring
n
2
9
10
6
9
2
38
%
5.3
23.7
26.3
15.8
23.7
5.3
100
%
n
%
14
45.2
21
55.3
56.2
17
54.8
17
44.7
64
100
31
100
38
100
%
n
%
n
%
n
%
54
51.4
32
50.0
17
54.8
12
31.6
62.0
51
48.6
32
50.0
14
45.2
26
68.4
594
100
105
100
64
100
31
100
38
100
%
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
263
57.8
350
58.9
46
44.8
32
50.0
12
38.7
25
65.8
192
42.2
244
41.1
58
55.2
32
50.0
19
61.3
13
34.2
455
100
594
100
105
100
64
100
31
100
38
100
33
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi kejadian
kanker serviks lebih besar pada kelompok usia 40-49 tahun (34,9%).
Proporsi kejadian kanker payudara lebih besar pada kelompok usia 40-49
tahun (28,1%) dan jenis kelamin perempuan (98,2%). Pada kanker prostat,
proporsi kejadian kanker lebih besar pada kelompok usia ≥ 70 tahun
(52,8%). Proporsi kanker kolon terbesar terjadi pada kelompok usia 60-69
tahun (23,4%) dan jenis kelamin laki-laki (56,2%). Pada kanker paru &
bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar pada kelompok usia 50-59
(25,8%) dan jenis kelamin laki-laki (54,8%). Sedangkan proporsi kanker
nasofaring terbesar terjadi pada kelompok usia 40-49 tahun (26,3%) dan
jenis kelamin perempuan (55,3%).
Proporsi kejadian kanker serviks lebih besar di perkotaan (56,3%) dan
aktivitas fisik cukup (57,8%). Proporsi kejadian kanker payudara lebih
besar di perkotaan (62,0%) dan aktivitas fisik cukup (58,9%). Pada kanker
prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar di pedesaan (51,4%) dan
aktivitas fisik tidak cukup (55,2%). Tidak ada perbedaan proporsi kanker
kolon baik di perkotaan maupun di pedesaan dan aktivitas fisik. Pada
kanker paru&bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar di pedesaan
(54,8%) dan aktivitas tidak cukup (61,3%). Sedangkan proporsi kanker
nasofaring terbesar terjadi di perkotaan (68,4%) dan aktivitas fisik cukup
(65,8%).
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang dapat
berpengaruh terhadap hasil penelitian. Berikut ini adalah beberapa
keterbatasan dalam penelitian ini:
1. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dimana pengukuran
variabel independen dan variabel dependen dilakukan dalam satu
waktu sehingga tidak dapat menjelaskan hubungan kausalitas
berdasarkan waktu
2. Variabel status merokok, status merokok yang ditanyakan adalah
status
merokok
responden
1
bulan
terakir.
Sehingga
tidak
membedakan individu yang baru mulai merokok dan individu yang
sudah lama merokok. Penelitian ini tidak menganalisis durasi
merokok, jenis rokok dan perokok pasif sebagai cara meminimalisir
bias
3. Pengukuran variabel aktivitas fisik dilakukan dengan metode
wawancara, sehingga dapat terjadi bias informasi dalam penelitian ini.
Meskipun demikian, saat wawancara aktivitas fisik dibantu dengan
menggunakan kartu peraga untuk membedakan jenis aktivitas fisik.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir bias dalam penentuan jenis
aktivitas fisik. Bias informasi mungkin hanya disebabkan karena
responden harus mengingat frekuensi dan durasi beraktivitas fisik
34
35
B. Frekuensi Kanker berdasarkan Merokok di Indonesia
Proporsi individu yang mengalami kanker lebih banyak pada individu
yang merokok (8,2%) dibandingkan dengan individu yang pernah
merokok (5,4%). Sedangkan variabel durasi merokok, proporsi individu
yang mengalami kanker lebih banyak pada individu yang merokok ≥ 20
tahun (7,6%) dibandingkan dengan individu yang merokok < 20 tahun
(3,0%).
Sejalan dengan penelitian Hosseini yang menyebutkan bahwa proporsi
yang mengalami kanker paru lebih besar pada kelompok yang merokok
(66,5%) (Hosseini, 2014). Pada penelitian Reynolds, proporsi kasus
kanker payudara lebih besar pada kelompok mantan perokok (34%)
dibandingkan dengan kelompok yang masih merokok (7%) (Reynolds,
2004).
Salah satu kandungan dalam rokok adalah zat karsinogen yang
dapat menjadi aktivasi metabolik sebagai perantara untuk berinteraksi
dengan DNA, membentuk produk kovalen. Detoksifikasi metabolisme
karsinogen dilakukan untuk mengekskresi kandungan karsinogen dalam
tubuh (Hecht, 2012).
C. Frekuensi jenis Kanker
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis kanker yang paling
banyak adalah kanker payudara. Hal ini sesuai dengan laporan WHO
tahun 2012, yang menyebutkan bahwa insiden kanker tertinggi di
Indonesia adalah kanker payudara. Berdasarkan laporan tahunan di RS
36
Dharmais, kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak selama 4
tahun berturut-turut (2010-2013) di RS Dharmais (Kemenkes, 2015).
D. Frekuensi Kanker berdasarkan Status Merokok
Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa proporsi individu yang
mengalami kanker serviks, lebih besar pada individu yang merokok
(3,5%) dibandingkan dengan yang pernah merokok (1,8%). Proporsi pada
kanker payudara lebih besar pada individu yang merokok (3,4%)
dibandingkan dengan yang pernah merokok (2,0%). Proporsi kanker
prostat lebih besar pada individu yang merokok (39,0%) dibandingkan
dengan yang pernah merokok (28,6%). Proporsi kanker kolon juga lebih
besar pada individu yang merokok (25,0%) dibandingkan dengan yang
pernah merokok (18,8%). Selain itu, proporsi kanker paru&bronkus lebih
besar pada individu yang merokok (32,2%) dibandingkan dengan yang
pernah merokok (16,1%). Bukan hanya itu, proporsi kanker nasofaring
lebih besar pada individu yang merokok (13,2%) dibandingkan dengan
yang pernah merokok (10,5%).
Berdasarkan penelitian Nainggolan, proporsi kejadian kanker
saluran cerna lebih besar besar pada perokok (18,5%) dibandingkan
dengan yang pernah merokok (10,9%) (Nainggolan, 2009). Penelitian
Gao, proporsi kanker payudara lebih besar lebih besar pada individu yang
merokok (1,49%) dibanding dengan yang pernah merokok (0,90%) (Gao,
2013).
Individu yang mengalami kanker lebih banyak terjadi pada
individu yang merokok, hal ini dikarenakan rokok memiliki zat karsinogen
37
yang dapat memicu terjadinya kanker. Karsinogen dalam rokok dapat
menjadi aktifasi metabolik sebagai perantara untuk berinteraksi dengan
DNA, membentuk produk kovalen. Detoksifikasi metabolisme karsinogen
dilakukan untuk mengekskresi kandungan karsinogen dalam tubuh. Jika
karsinogen telah mengaktifasi DNA dan bisa diperbaiki maka akan
kembali ke keadaan normal. Tetapi jika tidak bisa diperbaiki, maka akan
terjadi kesalahan coding, yang menyebabkan mutasi permanen dalam
DNA. Sel dengan DNA yang rusak atau bermutasi dapat dihilangkan
dengan apoptosis. Jika mutasi terjadi pada daerah gen penting, seperti
RAS atau onkogen MYC atau TP53 atau CDKN2A gen supresor tumor,
maka sel tersebut dapat kehilangan kemampuan untuk mengontol
perkembangan sel normal dan berkembang menjadi tumor (Hecht, 2012).
E. Frekuensi Kanker berdasarkan Karakteristik Individu
1. Usia
Proporsi kejadian kanker serviks lebih besar pada kelompok usia
40-49 tahun (34,9%). Proporsi kejadian kanker payudara lebih besar
pada kelompok usia 40-49 tahun (28,1%). Pada kanker prostat,
proporsi kejadian kanker lebih besar pada kelompok usia ≥ 70 tahun
(52,8%). Proporsi kanker kolon terbesar terjadi pada kelompok usia
60-69 tahun (23,4%). Pada kanker paru & bronkus, proporsi kejadian
kanker terbesar pada kelompok usia 50-59 (25,8%). Sedangkan
proporsi kanker nasofaring terbesar terjadi pada kelompok usia 40-49
tahun (26,3%).
38
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indarti, usia ratarata pada kasus kanker payudara pada penelitiannya adalah 46 tahun
(Indarti, 2005). Proporsi kanker paru pada penelitian Roosihermiatie
lebih
besar
pada
(Roosihermiatie,
kelompok
2012).
Pada
usia
51-70
penelitan
tahun
Natphopsuk
(71,43%)
proporsi
penderita kanker serviks lebih besar pada kelompok yang ≥40 tahun
(76,7%) dibandingkan dengan kelompok <40 tahun (Natphopsuk,
2012). Penelitian Nainggolan menunjukan proporsi terbesar kanker
kolon pada usia ≥60 tahun (29,4%) (Nainggolan, 2009). Pada
penelitian Gao, proporsi kanker payudara terbesar pada usia 50-59
tahun (33,9%) (Gao, 2013).
Kanker paling sering didiagnosis pada saat usia pertengahan dan
lebih tua, namun sel-sel kanker tersebut dapat berkembang sejak usia
muda. Sehingga, sangat penting untuk melakukan deteksi kanker
sejak dini (WHO, 2015).
2. Jenis Kelamin
Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi kejadian kanker
payudara lebih besar pada jenis kelamin perempuan (98,2%). Proporsi
kanker kolon terbesar terjadi pada jenis kelamin laki-laki (56,2%).
Pada kanker paru&bronkus, proporsi kejadian kanker terbesar pada
jenis kelamin laki-laki (54,8%). Sedangkan proporsi kanker
nasofaring terbesar terjadi pada jenis kelamin perempuan (55,3%).
Berdasarkan penelitian Hosseini, proporsi kanker paru lebih
besar pada jenis kelamin laki-laki (73,6%) (Hosseini, 2014).
39
Sedangkan penelitian Roosihermiatie (2012) menunjukan bahwa
proporsi kanker paru terbesar juga pada jenis kelamin laki-laki
(100%). Penelitian Nainggolan menunjukan bahwa proporsi terbesar
kejadian kanker kolon pada jenis kelamin perempuan (69,4%)
(Nainggolan, 2009). Menurut penelitian Etzel, proporsi kejadian
kanker paru lebih besar pada jenis kelamin laki-laki (53,6%)
dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan (46,4%) (Etzel, 2003).
Insidens kanker di Indonesia menurut laporan WHO (2012)
menyebutkan bahwa pada kanker payudara pada jenis kelamin
perempuan sebesar (30,5%). Kanker paru pada jenis kelamin
perempuan 5,8% sedangkan pada laki-laki sebesar 18,2%. Kanker
serviks sebesar 13,0% pada perempuan. Kanker prostat 9,8% pada
laki-laki. Kanker kolon pada jenis kelamin perempuan 7,3%
sedangkan pada laki-laki 11,5%. Kanker nasofaring pada perempuan
2,3% dan pada laki-laki 6,7%.
Jika dilihat berdasarkan status merokok, kejadian kanker lebih
banyak terjadi pada perempuan yang tidak merokok dan laki-laki
perokok. Hal ini sejalan dengan data riskesdas tentang jumlah
perokok di Indonesia yang sebagian besar adalah laki-laki.
3. Tempat tinggal
Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa proporsi kejadian
kanker serviks lebih besar di perkotaan (56,3%). Proporsi kejadian
kanker payudara lebih besar di perkotaan (62,0%). Pada kanker
prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar di pedesaan (51,4%).
40
Tidak ada perbedaan proporsi kanker kolon baik di pedesaan maupun
perkotaan. Pada kanker paru&bronkus, proporsi kejadian kanker
terbesar di pedesaan (54,8%). Sedangkan proporsi kanker nasofaring
terbesar terjadi di perkotaan (68,4%). Berdasarkan tempat tinggal,
kanker di Indonesia lebih berisiko 1,93 kali di perkotaan
dibandingkan dengan di pedesaan (Oemiati, 2011).
Kejadian kanker di perkotaan lebih banyak ditemukan salah
satunya dikarenakan masyarakat diperkotaan memiliki akses yang
mudah terhadap pelayanan kesehatan, sehingga lebih banyak orang
perkotaan yang memeriksakan kesehatannya. Selain itu banyak faktor
lain yang mempengaruhi kejadian kanker di perkotaan, antara lain
adalah pola makan, aktivitas fisik dan polusi di udara.
4. Aktivitas Fisik
Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa proporsi kejadian
kanker serviks lebih besar pada individu dengan aktivitas fisik cukup
(57,8%). Sementara, proporsi kejadian kanker payudara lebih besar
pada individu dengan aktivitas fisik cukup (58,9%). Pada kanker
prostat, proporsi kejadian kanker lebih besar pada individu dengan
aktivitas fisik tidak cukup (55,2%). Tidak ada perbedaan proporsi
kanker kolon berdasarkan aktivitas fisik. Pada kanker paru&bronkus,
proporsi kejadian kanker terbesar pada individu dengan aktivitas tidak
cukup (61,3%). Sedangkan proporsi kanker nasofaring terbesar terjadi
pada individu dengan aktivitas fisik cukup (65,8%).
41
Aktivitas fisik cukup adalah aktivitas yang ≥ 600 MET/ minggu.
Sedangkan aktivitas tidak cukup adalah aktivitas yang < 600 MET/
minggu. WHO merekomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik ≥
600 MET/minggu untuk memenuhi standar skor kecukupan minimal
aktivitas fisik (WHO, 2013).
Penelitian pada pria yang melakukan aktivitas fisik dapat
memproteksi 0,59 kali terhadap kejadian kanker prostat dibandingkan
dengan pria yang tidak melakukan aktivitas fisik (Wilson, 2012).
Selain itu, orang yang melakukan aktivitas fisik cukup dapat
memproteksi kanker sebesar 0,83 kali dibandingkan dengan orang
yang kurang melakukan aktivitas fisik (Oemiati, 2011). Aktivitas fisik
merupakan faktor kunci dalam mencapai berat badan yang sehat.
Kelebihan berat badan atau obesitas berkaitan dengan berbagai jenis
kanker (WHO, 2015).
BAB VII
PENUTUP
A. Simpulan
1. Proporsi kelompok yang mengalami kanker lebih banyak pada
individu yang masih merokok dibandingkan dengan individu yang
pernah merokok. Durasi merokok lebih banyak pada individu yang
merokok ≥ 20 tahun dibandingkan dengan individu yang merokok < 20
tahun
2. Proporsi jenis kanker yang paling banyak terjadi adalah kanker
payudara dan yang paling sedikit adalah kanker paru&bronkus
3. Proporsi individu yang mengalami kanker serviks, kanker payudara,
kanker prostat, kanker kolon, kanker paru&bronkus, kanker nasofaring
lebih besar pada individu yang merokok dibandingkan dengan yang
pernah merokok.
4. Kanker lebih banyak pada terjadi pada perempuan dibandingkan lakilaki. Proporsi yang terkena kanker memiliki rata-rata usia lebih tua
(48,33 tahun) dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengalami
kanker (36,12 tahun). Lebih banyak terjadi pada kelompok yang
tinggal di perkotaan. Individu yang melakukan aktivitas fisik cukup,
lebih banyak yang tidak terkena Kanker
B. Saran
1. Bagi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Sebaiknya kementrian kesehatan mengimplementasikan peraturan
penggunaan tembakau dan kawasan tanpa rokok di Indonesia secara
42
43
sungguh-sungguh. Selain itu Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia perlu membuat iklan di berbagai media mengenai bahaya
kanker yang disebabkan oleh rokok baik perokok aktif maupun
perokok pasif.
2. Bagi Badan Penelitian dan
Kesehatan Republik Indonesia
Pengembangan
Kementerian
Sebaiknya pertanyaan pada status merokok dalam kuesioner
riskesdas tidak dibatasi dengan status merokok 1 bulan terakhir, karena
akan mempersempit kategori perokok. Pengukuran pada variabel
merokok dibedakan berdasarkan durasi merokoknya. Selain itu,
pertanyaan yang digunakan diharapkan lebih luas agar tidak terjadi
bias pada pertanyaan perokok pasif.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti
selanjutnya
mempertimbangkan
menggunakan
desain
desain
cohort.
melakukan
yang
penelitian
digunakan,
Peneliti
dengan
yaitu
selanjutnya
juga
dengan
dapat
menganalisis dengan menggunakan variabel lainnya yang tidak
digunakan dalam penelitian ini.
Daftar Pustaka
Aditama, Tjandra Yoga. 1997. Rokok dan Kesehatan (cetakan pertama edisi
ketiga). Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)
Bae, Jong-Myon. dkk. 2013. Cigarette Smoking and Prostate Cancer Risk:
Negative Result of the Seoul Male Cancer Cohort Study. Asian Pasific
Journal of Cancer Prevention, Vol. 14
Cahyono, S. B. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Kasinus:
Yogyakarta
Chao, Ann. dkk. 2000. Cigarette Smoking and Colorectal Cancer
Mortality in the Cancer Prevention Study II. Journal of the National
Cancer Institute, Vol. 92, No. 23
Direktorat PPTM, P2PL Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012.
Aliansi Bupati/Walikota dalam Pengendalian Masalah Kesehatan
Akibat Tembakau dan Penyakit Tidak Menular. Buletin Jendela
Data & Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular Vol 2,
Semester 2, Hal 31. Jakarta
Etzel, Carol J. 2003. Risk for Smoking-Related Cancer among Relatives of
Lung Cancer Patients. Cancer Research 63, 8531-8535
Gao, Chang. dkk. 2013. Active and Passive Smoking, and Alcohol
Drinking and Breast Cancer Risk in Chinese Women. Asian Pacific
Journal of Cancer Prevention, Vol 14
Gaudet, M Mia. dkk. 2013. Active Smoking and Breast Cancer Risk:
Original Cohort Data and Meta-Analysis. JNCI Journal of the
National Cancer Institute.
Hannan, M Lindsay. dkk. The Association between Cigarette Smoking
and Risk of Colorectal Cancer in a :arge Prospective Cohort from
the United States. Cancer Epidemiol Biomarkers.
Hecht, Stephen S. 2012. Tobacco Carcinogenesis. Nature Reviews Cancer
3, 733-744
Hosseini. dkk. 2014. Nutrion and lung cancer: a case control study in
Iran. BMC Cancer, 14:860
44
45
Indrati, Rini. dkk. 2005. Faktor-faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap
Kejadian Kanker Payudara Wanita. Semarang
Joshu, Corinne E. dkk. 2011. Cigarette Smoking and Prostate Cancer
Recurrence After Prostatectomy. JNCI, Vol 103, Issue 10
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan
Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau
Bagi Kesehatan. Jakarta
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar
Tahun 2013. Jakarta
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Stop Kanker. Jakarta
Nainggolan, Olwin. dkk. 2009. Faktor-faktor Berhubungan dengan
Tumor/Kanker Saluran Cerna berdasarkan Survei Kesehatan
Nasional. Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 11
Natphopsuk, Sitakan. dkk. Risk Factor for Servical Cancer in
Northeastern Thailand: Detailed Analyses of Sexual and Smoking
Behavior. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 13, 2012
Oemiati, Ratih. dkk. 2011. Prevalensi Tumor dan Beberapa Faktor yang
Mempengaruhinya di Indonesia. Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 39,
No.4, 2011: 190 - 204
Praditya, Lukyta Dwi. 2005. Pengaruh Negatif Rokok Bagi Kesehatan di
Kalangan Remaja.
Reynolds, Peggy. dkk. 2004. Active Smoking, Household Passive Smoking,
and Breast Cancer: Evidence From the California Teachers Study.
Journal of the National Cancer Institute, Vol. 96, No. 1
Rohrmann, S. dkk. 2012. Smoking and the Risk of Prostate Cancer in the
European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition.
British Journal of Cancer, 108, 708–714
Roosmihermiatie, betty. dkk. 2012. Gambaran Penggunaan
Tembakau/Rokok pada Tumor/Kanker Paru di Indonesia, Riset
Kesehatan Dasar 2007/2008. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan –
Vol. 15 No. 3 Juli 2012: 298–304
Soemadi dan Santoso. 2010. Hubungan antara Kebiasaan Merokok dan
Kejadian Karsinoma Nasofaring (Studi observasi analitik di RSUD
46
dr. Moewardi Surakarta periode Februari sampai April 2009). Vol.
2, No. 1, Januari - Juni 2010
Stellman SD, Chen Y, Muscat JE dkk. 2003. Lung Cancer Risk in White
and Black Americans. Ann Epidemiol,13: 294–302
Sudiana, I Ketut. 2008. Patobiologi Molekuler Kanker. Jakarta: Salemba
Medika
WHO. 2012. Globocan 2012: Estimated Cancer Incidence, Mortality and
Prevalence Worldwide in 2012. International Agency for Research
on Cancer. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2014
http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_population.aspx
WHO. 2015. Cancer. Diakses pada tanggal 23 Februari 2015
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en/
WHO. 2015. Ways to Reduce Your Cancer Risk: What is Cancer?.
European Code Agains Cancer. Diakses pada tanggal 18 Maret
2015 http://cancer-code-europe.iarc.fr/index.php/en/about-cancer/whatiscancer
WHO. 2015. Ways to Reduce Your Cancer Risk: What Causes Cancer?.
European Code Agains Cancer. Diakses dari http://cancer-codeeurope.iarc.fr/index.php/en/about-cancer/what-causes-cancer
pada
tanggal 18 Maret 2015
Wilson, M Kathryn. dkk. 2012. Lifestyle and Dietary Factor in the
Prevention of Lethal Prostate Cancer. Asian Journal of Andrology,
14, 365–374
47
LAMPIRAN
Kuesioner Riskesdas 2013
1
A. Identitas Responden
ID Responden
2
Nama
3
Jenis Kelamin
4
Usia
5
Tempat Tinggal
1
2
3
4
5
6
1. Laki-laki
B. Aktivitas Fisik Responden
Apakah [NAMA] biasa melakukan aktivitas
fisik berat, yang dilakukan terus-menerus paling
sedikit selama 10 menit setiap kali
melakukannya ?
Biasanya berapa hari dalam seminggu
melakukan aktivitas fisik berat tersebut?
Biasanya dalam sehari, berapa lama anda
melakukan aktivitas fisik berat tersebut?
Apakah anda biasa melakukan aktivitas fisik
sedang yang dilakukan secara terus-menerus
paling sedikit selama 10 menit setiap kali
melakukannya
Biasanya berapa hari dalam seminggu
melakukan aktivitas fisik sedang tersebut?
Biasanya dalam sehari, berapa lama anda
melakukan aktivitas fisik sedang tersebut?
2. Perempuan
1. Ya
2. Tidak (Lanjut nomor 4)
.…. Hari
.…..jam
…..menit
1. Ya
2. Tidak (lanjut nomor 4)
….hari
…..jam
….menit
48
1
C. Penggunaan Tembakau
Apakah [NAMA] merokok selama 1 bulan terakhir? (BACAKAN
JAWABAN)
1. Ya, setiap hari (lanjut nomor 2)
2. Ya, kadang-kadang (lanjut no 3)
3. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok tiap hari (lanjut nomor
2)
….
4. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok kadang-kadang (lanjut
nomor 3)
5. Tidak pernah sama sekali (lanjut blok D)
2
Berapa umur [NAMA] ketika pertama kali merokok?
(isikan dengan ”98” jika responden menjawab tidak ingat)
….tahun
JIKA NO 1 BERKODE 3 ATAU 4 LANJUT KE PERTANYAAN NO 5
5
1
2
Berapa umur [NAMA] ketika berhenti/ tidak merokok sama sekali?
(isikan dengan ”98” jika responden menjawab tidak ingat)
….Tahun
D. Kanker
Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita
1. Ya
penyakit kanker oleh dokter?
2. Tidak
Kanker apa yang [NAMA] alami?
(isikan kode jawaban dengan 1=ya atau 2=tidak atau 7=tidak berlaku)
Kanker leher rahim
Kanker payudara
Kanker prostat
…..
….
….
Kanker kolorektal
Kanker paru dan bronkus
Kanker nasofaring
….
….
….
49
statmerokok * diagnosiskanker1 Crosstabulation
diagnosiskanker1
tidak
statmerokok tidak pernah
merokok
pernah merokok
Count
573850
1100 574950
68.8%
86.3%
68.9%
Count
33275
69
33344
4.0%
5.4%
4.0%
Count
226572
% within
diagnosiskanker1
Total
Total
% within
diagnosiskanker1
% within
diagnosiskanker1
merokok
ya
105 226677
27.2%
8.2%
27.1%
Count
833697
% within
diagnosiskanker1
100.0% 100.0% 100.0%
1274 834971
katdur1 * diagnosiskanker1 Crosstabulation
diagnosiskanker1
tidak
katdur1 1
Count
1100
574950
68.8%
86.3%
68.9%
102765
38
102803
12.3%
3.0%
12.3%
116235
97
116332
% within diagnosiskanker1
13.9%
7.6%
13.9%
Count
40847
39
40886
4.9%
3.1%
4.9%
Count
833697
1274
834971
% within diagnosiskanker1
100.0%
100.0%
100.0%
Count
% within diagnosiskanker1
3
4
Count
% within diagnosiskanker1
Total
Total
573850
% within diagnosiskanker1
2
ya
50
serviks1
Frequency Percent
Valid
Valid
Percent
Cumulative
Percent
tidak
819
.1
64.3
64.3
ya
455
.1
35.7
100.0
1274
.2
100.0
Missing System
833697
99.8
Total
834971
100.0
Total
payudara1
Frequency Percent
Valid
Valid
Percent
Cumulative
Percent
tidak
680
.1
53.4
53.4
ya
594
.1
46.6
100.0
1274
.2
100.0
Missing System
833697
99.8
Total
834971
100.0
Total
prostat1
Frequency Percent
Valid
tidak
Valid
Percent
Cumulative
Percent
1169
.1
91.8
91.8
105
.0
8.2
100.0
1274
.2
100.0
Missing System
833697
99.8
Total
834971
100.0
ya
Total
51
kolon1
Frequency Percent
Valid
tidak
Valid
Percent
Cumulative
Percent
1210
.1
95.0
95.0
64
.0
5.0
100.0
1274
.2
100.0
Missing System
833697
99.8
Total
834971
100.0
ya
Total
paru1
Frequency Percent
Valid
tidak
Valid
Percent
Cumulative
Percent
1243
.1
97.6
97.6
31
.0
2.4
100.0
1274
.2
100.0
Missing System
833697
99.8
Total
834971
100.0
ya
Total
nasofaring1
Frequency Percent
Valid
tidak
Valid
Percent
Cumulative
Percent
1236
.1
97.0
97.0
38
.0
3.0
100.0
1274
.2
100.0
Missing System
833697
99.8
Total
834971
100.0
ya
Total
52
usiakategori * serviks1 Crosstabulation
serviks1
tidak
usiakategori
1
Count
2
20
2.2%
.4%
1.6%
75
24
99
9.2%
5.3%
7.8%
159
68
227
19.4%
14.9%
17.8%
197
159
356
24.1%
34.9%
27.9%
174
139
313
21.2%
30.5%
24.6%
101
45
146
12.3%
9.9%
11.5%
68
15
83
8.3%
3.3%
6.5%
27
3
30
3.3%
.7%
2.4%
819
455
1274
100.0%
100.0%
100.0%
Count
% within serviks1
3
Count
% within serviks1
4
Count
% within serviks1
5
Count
% within serviks1
6
Count
% within serviks1
7
Count
% within serviks1
8
Count
% within serviks1
Total
Count
% within serviks1
Total
18
% within serviks1
2
ya
usiakategori * payudara1 Crosstabulation
payudara1
tidak
usiakategori 1
Count
% within
payudara1
2
Count
% within
payudara1
3
Count
ya
Total
5
15
20
.7%
2.5%
1.6%
32
67
99
4.7%
11.3%
7.8%
90
137
227
53
% within
payudara1
4
356
27.8%
28.1%
27.9%
177
136
313
26.0%
22.9%
24.6%
93
53
146
13.7%
8.9%
11.5%
71
12
83
10.4%
2.0%
6.5%
23
7
30
3.4%
1.2%
2.4%
680
594
1274
100.0%
100.0%
100.0%
Count
% within
payudara1
Total
167
Count
% within
payudara1
8
189
Count
% within
payudara1
7
17.8%
Count
% within
payudara1
6
23.1%
Count
% within
payudara1
5
13.2%
Count
% within
payudara1
usiakategori * prostat1 Crosstabulation
prostat1
tidak
usiakategori 1
Count
% within
prostat1
2
Count
% within
prostat1
3
Count
% within
prostat1
4
Count
ya
Total
19
1
20
1.6%
1.0%
1.6%
97
2
99
8.3%
1.9%
7.8%
224
3
227
19.2%
2.9%
17.8%
350
6
356
54
% within
prostat1
5
29.9%
5.7%
27.9%
296
17
313
25.3%
16.2%
24.6%
125
21
146
10.7%
20.0%
11.5%
41
42
83
3.5%
40.0%
6.5%
17
13
30
% within
prostat1
1.5%
12.4%
2.4%
Count
1169
105
1274
100.0%
100.0%
100.0%
Count
% within
prostat1
6
Count
% within
prostat1
7
Count
% within
prostat1
8
Total
Count
% within
prostat1
usiakategori * kolon1 Crosstabulation
kolon1
tidak
usiakategori 1
Count
% within
kolon1
2
Count
% within
kolon1
3
Count
% within
kolon1
4
Count
% within
kolon1
5
Count
ya
Total
19
1
20
1.6%
1.6%
1.6%
98
1
99
8.1%
1.6%
7.8%
218
9
227
18.0%
14.1%
17.8%
344
12
356
28.4%
18.8%
27.9%
300
13
313
55
% within
kolon1
6
24.8%
20.3%
24.6%
131
15
146
10.8%
23.4%
11.5%
76
7
83
6.3%
10.9%
6.5%
24
6
30
% within
kolon1
2.0%
9.4%
2.4%
Count
1210
64
1274
100.0%
100.0%
100.0%
Count
% within
kolon1
7
Count
% within
kolon1
8
Total
Count
% within
kolon1
usiakategori * paru1 Crosstabulation
paru1
tidak
usiakategori 1
Count
% within
paru1
2
Count
% within
paru1
3
Count
% within
paru1
4
Count
% within
paru1
5
Count
% within
paru1
6
Count
ya
Total
18
2
20
1.4%
6.5%
1.6%
96
3
99
7.7%
9.7%
7.8%
225
2
227
18.1%
6.5%
17.8%
351
5
356
28.2%
16.1%
27.9%
305
8
313
24.5%
25.8%
24.6%
141
5
146
56
% within
paru1
7
11.3%
16.1%
11.5%
78
5
83
6.3%
16.1%
6.5%
29
1
30
% within
paru1
2.3%
3.2%
2.4%
Count
1243
31
1274
100.0%
100.0%
100.0%
Count
% within
paru1
8
Total
Count
% within
paru1
usiakategori * nasofaring1 Crosstabulation
nasofaring1
tidak
usiakategori 1
Count
% within
nasofaring1
2
Count
% within
nasofaring1
3
Count
% within
nasofaring1
4
Count
% within
nasofaring1
5
Count
% within
nasofaring1
6
Count
% within
nasofaring1
ya
Total
20
0
20
1.6%
.0%
1.6%
97
2
99
7.8%
5.3%
7.8%
218
9
227
17.6%
23.7%
17.8%
346
10
356
28.0%
26.3%
27.9%
307
6
313
24.8%
15.8%
24.6%
137
9
146
11.1%
23.7%
11.5%
57
7
Count
81
2
83
6.6%
5.3%
6.5%
30
0
30
% within
nasofaring1
2.4%
.0%
2.4%
Count
1236
38
1274
100.0%
100.0%
100.0%
% within
nasofaring1
8
Total
Count
% within
nasofaring1
Jenis kelamin * serviks1 Crosstabulation
serviks1
tidak
Jenis kelamin perempuan Count
% within
serviks1
lakilaki
Count
% within
serviks1
Total
Count
% within
serviks1
ya
Total
635
455
1090
77.5%
100.0%
85.6%
184
0
184
22.5%
.0%
14.4%
819
455
1274
100.0%
100.0%
100.0%
Jenis kelamin * payudara1 Crosstabulation
payudara1
tidak
Jenis kelamin perempuan Count
% within
payudara1
lakilaki
Count
% within
payudara1
ya
Total
508
582
1090
74.7%
98.0%
85.6%
172
12
184
25.3%
2.0%
14.4%
58
Total
Count
% within
payudara1
680
594
1274
100.0%
100.0%
100.0%
Jenis kelamin * prostat1 Crosstabulation
prostat1
tidak
Jenis kelamin perempuan Count
Total
Total
1090
0
1090
93.2%
.0%
85.6%
79
105
184
% within
prostat1
6.8%
100.0%
14.4%
Count
1169
105
1274
100.0%
100.0%
100.0%
% within
prostat1
lakilaki
ya
Count
% within
prostat1
Jenis kelamin * kolon1 Crosstabulation
kolon1
tidak
Jenis kelamin perempuan Count
% within
kolon1
lakilaki
Count
% within
kolon1
Total
Count
% within
kolon1
ya
Total
1062
28
1090
87.8%
43.8%
85.6%
148
36
184
12.2%
56.2%
14.4%
1210
64
1274
100.0%
100.0%
100.0%
59
Jenis kelamin * paru1 Crosstabulation
paru1
tidak
Jenis kelamin perempuan Count
% within
paru1
lakilaki
Count
% within
paru1
Total
Count
% within
paru1
ya
Total
1076
14
1090
86.6%
45.2%
85.6%
167
17
184
13.4%
54.8%
14.4%
1243
31
1274
100.0%
100.0%
100.0%
Jenis kelamin * nasofaring1 Crosstabulation
nasofaring1
tidak
Jenis kelamin perempuan Count
% within
nasofaring1
lakilaki
Count
% within
nasofaring1
Total
Count
% within
nasofaring1
ya
Total
1069
21
1090
86.5%
55.3%
85.6%
167
17
184
13.5%
44.7%
14.4%
1236
38
1274
100.0%
100.0%
100.0%
60
Tempat Tinggal * serviks1 Crosstabulation
serviks1
tidak
Tempat
Tinggal
pedesaan
Count
% within
serviks1
perkotaan Count
% within
serviks1
Total
Count
% within
serviks1
ya
Total
337
199
536
41.1%
43.7%
42.1%
482
256
738
58.9%
56.3%
57.9%
819
455
1274
100.0%
100.0%
100.0%
Tempat Tinggal * payudara1 Crosstabulation
payudara1
tidak
Tempat
Tinggal
pedesaan
Count
% within
payudara1
Total
226
536
45.6%
38.0%
42.1%
370
368
738
54.4%
62.0%
57.9%
680
594
1274
100.0%
100.0%
100.0%
Count
% within
payudara1
Total
310
perkotaan Count
% within
payudara1
ya
Tempat Tinggal * prostat1 Crosstabulation
prostat1
tidak
Tempat
Tinggal
pedesaan
Count
% within
prostat1
ya
Total
482
54
536
41.2%
51.4%
42.1%
61
perkotaan Count
% within
prostat1
Total
Count
% within
prostat1
687
51
738
58.8%
48.6%
57.9%
1169
105
1274
100.0%
100.0%
100.0%
Tempat Tinggal * kolon1 Crosstabulation
kolon1
tidak
Tempat
Tinggal
pedesaan
Count
% within
kolon1
perkotaan Count
% within
kolon1
Total
Count
% within
kolon1
ya
Total
504
32
536
41.7%
50.0%
42.1%
706
32
738
58.3%
50.0%
57.9%
1210
64
1274
100.0%
100.0%
100.0%
Tempat Tinggal * paru1 Crosstabulation
paru1
tidak
Tempat
Tinggal
pedesaan
Count
% within
paru1
perkotaan Count
% within
paru1
Total
Count
% within
paru1
ya
Total
519
17
536
41.8%
54.8%
42.1%
724
14
738
58.2%
45.2%
57.9%
1243
31
1274
100.0%
100.0%
100.0%
62
Tempat Tinggal * nasofaring1 Crosstabulation
nasofaring1
tidak
Tempat
Tinggal
pedesaan
Count
12
536
42.4%
31.6%
42.1%
712
26
738
57.6%
68.4%
57.9%
1236
38
1274
100.0%
100.0%
100.0%
perkotaan Count
% within
nasofaring1
Count
% within
nasofaring1
Total
524
% within
nasofaring1
Total
ya
kategoriaktivitas * serviks1 Crosstabulation
serviks1
tidak
kategoriaktivita 1
s
2
Count
% within
serviks1
Count
% within
serviks1
Total
Count
% within
serviks1
ya
Total
458
263
721
55.9%
57.8%
56.6%
361
192
553
44.1%
42.2%
43.4%
819
455
1274
100.0%
100.0%
100.0%
kategoriaktivitas * payudara1 Crosstabulation
payudara1
tidak
kategoriaktivita 1
s
2
Count
% within
payudara1
Count
ya
Total
371
350
721
54.6%
58.9%
56.6%
309
244
553
63
% within
payudara1
Total
45.4%
41.1%
43.4%
680
594
1274
100.0%
100.0%
100.0%
Count
% within
payudara1
kategoriaktivitas * prostat1 Crosstabulation
prostat1
tidak
kategoriaktivita 1
s
2
Count
% within
prostat1
Count
% within
prostat1
Total
Count
% within
prostat1
ya
Total
674
47
721
57.7%
44.8%
56.6%
495
58
553
42.3%
55.2%
43.4%
1169
105
1274
100.0%
100.0%
100.0%
kategoriaktivitas * kolon1 Crosstabulation
kolon1
tidak
kategoriaktivita 1
s
2
Count
% within
kolon1
Count
% within
kolon1
Total
Count
% within
kolon1
ya
Total
689
32
721
56.9%
50.0%
56.6%
521
32
553
43.1%
50.0%
43.4%
1210
64
1274
100.0%
100.0%
100.0%
64
kategoriaktivitas * paru1 Crosstabulation
paru1
tidak
kategoriaktivita 1
s
2
Count
% within
paru1
Count
% within
paru1
Total
Count
% within
paru1
ya
Total
709
12
721
57.0%
38.7%
56.6%
534
19
553
43.0%
61.3%
43.4%
1243
31
1274
100.0%
100.0%
100.0%
kategoriaktivitas * nasofaring1 Crosstabulation
nasofaring1
tidak
kategoriaktivita 1
s
2
Count
% within
nasofaring1
Count
% within
nasofaring1
Total
Count
% within
nasofaring1
ya
Total
696
25
721
56.3%
65.8%
56.6%
540
13
553
43.7%
34.2%
43.4%
1236
38
1274
100.0%
100.0%
100.0%
65
Distribusi kanker berdasarkan status merokok
statmerokok * serviks1 Crosstabulation
serviks1
ya
statmerokok tidak pernah
merokok
Count
431
431
100.0%
100.0%
94.7%
94.7%
8
8
100.0%
100.0%
1.8%
1.8%
16
16
100.0%
100.0%
3.5%
3.5%
455
455
% within
statmerokok
100.0%
100.0%
% within serviks1
100.0%
100.0%
% within
statmerokok
% within serviks1
pernah merokok
Count
% within
statmerokok
% within serviks1
merokok
Count
% within
statmerokok
% within serviks1
Total
Total
Count
statmerokok * payudara1 Crosstabulation
payudara1
ya
statmerokok tidak pernah
merokok
Count
% within
statmerokok
% within payudara1
pernah merokok
Count
% within
statmerokok
% within payudara1
Total
562
562
100.0%
100.0%
94.6%
94.6%
12
12
100.0%
100.0%
2.0%
2.0%
66
merokok
Count
20
20
100.0%
100.0%
3.4%
3.4%
594
594
% within
statmerokok
100.0%
100.0%
% within payudara1
100.0%
100.0%
% within
statmerokok
% within payudara1
Total
Count
statmerokok * prostat1 Crosstabulation
prostat1
ya
statmerokok tidak pernah
merokok
Count
34
34
100.0%
100.0%
32.4%
32.4%
30
30
100.0%
100.0%
28.6%
28.6%
41
41
100.0%
100.0%
39.0%
39.0%
105
105
% within
statmerokok
100.0%
100.0%
% within prostat1
100.0%
100.0%
% within
statmerokok
% within prostat1
pernah merokok
Count
% within
statmerokok
% within prostat1
merokok
Count
% within
statmerokok
% within prostat1
Total
Total
Count
67
statmerokok * kolon1 Crosstabulation
kolon1
ya
statmerokok tidak pernah
merokok
Count
36
36
100.0%
100.0%
56.2%
56.2%
12
12
100.0%
100.0%
18.8%
18.8%
16
16
100.0%
100.0%
25.0%
25.0%
64
64
% within
statmerokok
100.0%
100.0%
% within kolon1
100.0%
100.0%
% within
statmerokok
% within kolon1
pernah merokok
Count
% within
statmerokok
% within kolon1
merokok
Count
% within
statmerokok
% within kolon1
Total
Total
Count
statmerokok * paru1 Crosstabulation
paru1
ya
statmerokok tidak pernah
merokok
Count
% within
statmerokok
% within paru1
pernah merokok
Count
% within
statmerokok
% within paru1
merokok
Count
Total
16
16
100.0%
100.0%
51.6%
51.6%
5
5
100.0%
100.0%
16.1%
16.1%
10
10
68
% within
statmerokok
100.0%
100.0%
32.3%
32.3%
31
31
% within
statmerokok
100.0%
100.0%
% within paru1
100.0%
100.0%
% within paru1
Total
Count
statmerokok * nasofaring1 Crosstabulation
nasofaring1
ya
statmerokok tidak pernah
merokok
pernah merokok
merokok
Total
Count
Total
29
29
% within
statmerokok
100.0%
100.0%
% within
nasofaring1
76.3%
76.3%
4
4
% within
statmerokok
100.0%
100.0%
% within
nasofaring1
10.5%
10.5%
5
5
% within
statmerokok
100.0%
100.0%
% within
nasofaring1
13.2%
13.2%
38
38
% within
statmerokok
100.0%
100.0%
% within
nasofaring1
100.0%
100.0%
Count
Count
Count
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIANKESEHATAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
RISET KESEHATAN DASAR 2013
RAHASIA
RKD13. IND
PERTANYAAN RUMAH TANGGA DAN INDIVIDU
PENGENALAN TEMPAT
Prov
Kab/Kota
Kec
Desa/Kel
D/K
Nomor Kode Sampel
No Bangunan
Sensus
No.Urut RT
Kutip dari Blok I PENGENALAN TEMPAT RKD13.RT
X.KETERANGAN WAWANCARA INDIVIDU
1
2
Tanggal kunjungan pertama:
Tgl -Bln-Thn
Tanggal kunjungan akhir:
Tgl -Bln-Thn
--
--
3 Nama Pengumpul data
4 Tanda tangan Pengumpul data
XI. KETERANGAN INDIVIDU
IDENTIFIKASI RESPONDEN
1
Tuliskan nama dan nomor urut Anggota Rumah Tangga (ART)
Nama ART ……………………
Nomor urut ART:

NO URUT ART UNTUK PERTANYAAN XI.2, XI,3, XI.4 JIKA BUKAN ART DALAM RUTA INI ISIKAN KODE „00‟
2
Tuliskan nama dan nomor urut Ayah kandung
Nama ART ……………………
3
Tuliskan nama dan nomor urut Ibu kandung
Nama ART ……………………
4
Untuk ART < 15 tahun/ kondisi sakit/ orang tua yang perlu
didampingi, tuliskan nama dan nomor urut ART yang mendampingi
Nama ART ……………………

Nomor urut ART:
Nomor urut ART:
Nomor urut ART:
A. PENYAKIT MENULAR
[NAMA] pada pertanyaan di bawah ini merujuk pada NAMA yang tercatat pada pertanyaan XI.1
PERTANYAAN BAGIAN A01 – A23 DITANYAKAN PADA SEMUA UMUR
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)
A01 Dalam 1 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah didiagnosis ISPA (panas, batuk pilek, 1. Ya A03
radang tenggorokan) oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?
2. Tidak
8. Tidak tahu
A02 Dalam 1 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah menderita panas disertai batuk
1. Ya
berdahak/ kering atau pilek?
2. Tidak
8. Tidak tahu
DIARE/ MENCRET
A03 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita Diare oleh tenaga kesehatan (dokter/
1. Ya, dalam≤ 2 minggu terakhirA05
perawat/ bidan)?
2. Ya, > 2 minggu – 1 bulanA05
3. Tidak
8.Tidak tahu
A04 Apakah [NAMA] pernah menderita buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan 1. Ya, dalam ≤ 2 minggu terakhir
kotoran/ tinja lembek atau cair?
2. Ya, > 2 minggu – 1 bulan
3. Tidak A06
8. Tidak tahu A06
A05 Apakah [NAMA] minum obat untuk penyakit/ keluhan diare tersebut? (BACAKAN POINT PERTANYAAN)
ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Oralit

b. Obat resep dokter
ï‚£ c. Obat bebas anti diare
d. Obat tradisional

1–
ï‚£ e. Obat zinc (untuk balita)
f. Obat diare lainnya
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£

PNEUMONIA/RADANG PARU
A06 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita radang paru
(Pneumonia) dengan atau tanpa dilakukan foto dada (foto
rontgen) oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan)?
A07
A08
1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir A09
2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan A09
Apakah [NAMA] mengalami gejala penyakit demam, batuk,
kesulitan bernapas dengan atau tanpa nyeri dada ?
3. Tidak
8.Tidak tahu
1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir
2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan
3. Tidakï‚®A09
8. Tidak tahuï‚®A09
Bila ya, bagaimana kesulitan napas yang dialami?(BACAKAN POINT PERTANYAAN DAN PERLIHATKAN GAMBAR)
ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a.
Napas cepat
b.
Napas cuping hidung
ï‚£
1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir
2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan
3. TidakA14
8. Tidak tahu A14

1. Malaria tropica (P. falciparum)
2. Malaria tertiana (P. vivax)
4. Malaria lainnya
8. Tidak tahu
ï‚£



A11
Apakah [NAMA] mendapat pengobatan obat program kombinasi
artemisinin (ACT, lihat alat peraga)?
A12
Kapan[NAMA] mendapat pengobatan obat program kombinasi
artemisinin (ACT) tersebut
1. Ya
8. Tidak tahuï‚®A16
2. Tidakï‚®A16
1. dalam 24 jam pertama menderita panas
2. Lebih dari 24 jam pertama menderita panas
A13
Apakah [NAMA] diberi pengobatan kombinasi artemisinin (ACT)
selama 3 hari?
1. Ya, diminum habis dalam 3 hari
2. Ya, diminum tidak habis dalam 3 hari
A15
ï‚£
ï‚£ c. Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
 
MALARIA
A09 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita Malaria yang sudah
dipastikan dengan pemeriksaan darah oleh tenaga kesehatan
(dokter/ perawat/ bidan)?
A10 Jenis malaria apa yang ditemukan dalam pemeriksan darah?
(JAWABAN BISA > 1, JIKA > 1 JUMLAHKAN KODE JAWABAN)
A14
ï‚£
LANJUT KE A16
Apakah [NAMA] pernah menderita panas disertai menggigil atau panas naik
turun secara berkala, dapat disertai sakit kepala, berkeringat,mual,
muntah?
Dalam 1 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah minum obat anti malaria
dengan atau tanpa gejala panas?
3. Tidak
1. Ya, dalam ≤ 1 bulan terakhir
2. Ya, > 1 bulan – 12 bulan
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak
8. Tidak tahu
8. Tidak tahu


TUBERKULOSIS PARU (TB PARU)
1. Ya, < 2 minggu
3. TidakA18
2. Ya, ≥ 2 minggu
A16
Apakah akhir-akhir ini [NAMA] batuk?
A17
Jika ya, apakah batuk tersebut disertai gejala ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Dahak
b. Darah/ Dahak bercampur darah
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
c. Demam
d. Nyeri dada
e. Sesak nafas
f. Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik
g. Nafsu makan menurun
h. Berat badan menurun/ sulit bertambah
A18
Apakah [NAMA] pernah didiagnosis TB Paru oleh tenaga kesehatan
A19
Hasil Pemeriksaan apa yang digunakan untuk menegakkan diagnosis
ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA 2=TIDAK
3= TIDAK DIPERIKSA
a. Pemeriksaan dahak menunjukkan TB
A20
ï‚£

1. Ya, dalam ≤ 1 tahun terakhir
2. Ya, > 1 tahun
3. TidakA21
4. TUNGGU HASIL
ï‚£
ï‚£
ï‚£

8. TIDAK TAHU
b. Pemeriksaan foto dada (Rontgen) menunjukkan TB
Apakah mendapat obat anti TB (OAT) LIHAT ALAT PERAGA

1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. TidakA23
8. Tidak tahuA23
ï‚£
ï‚£
HEPATITIS/ SAKIT LIVER/ SAKIT KUNING
A21
Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita sakit liver
(Hepatitis) melalui pemeriksaan darah oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?
A22
Jenis hepatitis yang [NAMA] derita menurut tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan) adalah?
1. Hepatitis A B01
3. Hepatitis C B01
2. Hepatitis B B01
4. Hepatitis lainnya B01
A23
Dalam 12 bulan terakhir apakah [NAMA] pernah menderita demam, lemah, mata atau
kulit berwarna kuning, gangguan saluran cerna (mual, muntah, tidak nafsu makan), nyeri
pada perut kanan atas, disertai urin warna seperti air teh pekat?
2–
8. Tidak tahu B01
1. Ya
2. Tidak
8. Tidak tahu



B. PENYAKIT TIDAK MENULAR
ASMA/ MENGI/ BENGEK dan PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) ---- (PERTANYAAN B01 – B05 UNTUK SEMUA UMUR)
B01
Apakah [NAMA] pernah mengalami gejala sesak napas
B02
Apakah gejala sesak napas tersebut terjadi pada kondisi berikut: ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. terpapar udara dingin
b. debu
B03
ï‚£
ï‚£
1. Ya
ï‚£
ï‚£
c. asap rokok
d. stres
ï‚£
ï‚£
e. flu atau infeksi
f. kelelahan

2. Tidak B07

ï‚£
g. alergi obat
h. alergi makanan
Apakah gejala sesak napas disertai kondisi di bawah ini:ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
ï‚£ c.sesak napas berkurang atau menghilang tanpa pengobatan
napas lebih berat dirasakan pada malam hari atau
d.sesak
menjelang pagi
a. Mengi
b.sesak napas berkurang atau menghilang dengan
pengobatan
B04
Umur berapa mulai merasakan keluhan sesak pertama kali?
................Tahun
B05
Apakah sesak napas [NAMA] pernah kambuh dalam 12 bulan terakhir?
1. Ya
2. Tidak
ï‚£
ï‚£


PERTANYAAN B06 DITANYAKAN JIKA ≥ 30 Tahun
B06 Apakah dalam satu bulan terakhir [NAMA] mengalami gejala-gejala sebagai berikut?
ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1 = YA ATAU 2=TIDAK

ï‚£
a.Batuk berdahak
b.Sesak napas bertambah ketika beraktifitas
ï‚£
c. Sesak napas bertambah dengan
meningkatnya usia
ï‚£
KANKER (UNTUK SEMUA UMUR)
B07
Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit kanker oleh dokter?
1.Ya
B08
Kapan [NAMA] didiagnosis kanker tersebut pertama kali?
Tahun ..............
B09
Kanker apa yang [NAMA] alami?
a. Kanker leher rahim (cervix uteri)
b. Kanker payudara
ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK ATAU 7=TIDAK BERLAKU
ï‚£
ï‚£
ï‚£
d. Kanker kolorektal/usus besar
e. Kanker paru dan bronkus
ï‚£
ï‚£
ï‚£
g. Kanker getah bening
h. Kanker darah/leukemia
i. Kanker lainnya, sebutkan
…...…………………………
Apakah [NAMA] telah menjalani pengobatan kanker seperti di bawah ini :ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
c. Kanker prostat
B10


2.Tidak  B11
a.pembedahan/operasi
f. Kanker nasofaring
c.Kemoterapi
b.Radiasi/penyinaran 
d. Lainnya, Sebutkan ………

ï‚£
ï‚£
ï‚£

JIKA ART BERUMUR  15 TAHUN KE PERTANYAAN B12
JIKA ART BERUMUR <15 KE BLOK C
B11
PENYAKIT KENCING MANIS (DIABETES MELITUS) UNTUK ART > 15 TAHUN
B12
Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter?
B13
Apakah [NAMA] saat ini melakukan hal-hal dibawah ini untuk mengendalikan penyakit kencing manis
ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a.Diet
B14
ï‚£
b.Olah Raga
ï‚£
c.Minum Obat anti diabetik
1. Ya
ï‚£
2.TidakB14
ï‚£
d.Injeksi insulin
ï‚£
d. Berat badan turun
ï‚£
Apakah [NAMA] dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala: (BACAKAN POINT a - d)
ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2 =TIDAK
a. Sering lapar
ï‚£
b. sering haus
ï‚£ c. sering buang air kecil & jumlah banyak ï‚£
PENYAKIT HIPERTIROID (ART UMUR  15 TAHUN)
B15
Apakah [NAMA] pernah didiagnosis hipertiroid oleh dokter?
1. Ya
2. Tidak
B16
Apakah [NAMA] mengalami pembesaran kelenjar gondok di leher?
(berdasarkan laporan responden dan/ atau observasi)
1. Ya
2. Tidak
B17
Apakah [NAMA] dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala:
a. Jantung berdebar-debar
1. Ya
2. Tidak
b. berkeringat banyak
1. Ya
2. Tidak
3–


ï‚£
ï‚£
HIPERTENSI / TEKANAN DARAH TINGGI (ART UMUR  15 TAHUN)
B18 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita hipertensi/ penyakit tekanan darah tinggi
oleh tenaga kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?
2. TidakB20
B19
Kapan didiagnosis pertama kali
Tahun ..............
B20
Apakah saat ini [NAMA] sedang minum obat medis untuk tekanan darah tinggi
1. Ya
PENYAKIT JANTUNG KORONER (ART UMUR  15 TAHUN)
B21 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit jantung koroner (Angina Pektoris
dan/atau Infark Miokard) oleh dokter?
B22
Kapan didiagnosis pertama kali?
B23
Apakah [NAMA] pernah mengalami gejala/ riwayat:
ï‚£

2. Tidak
ï‚£
1. Ya
ï‚£

1. Ya
2. Tidak B23
Tahun ..............
a. Nyeri di dalam dada/ rasa tertekan berat/ tidak nyaman di dada
b. Nyeri / tidak nyaman di dada dirasakan di dada bagian tengah / dada kiri depan /
menjalar ke lengan kiri
c. Nyeri / tidak nyaman di dada dirasakan ketika mendaki/ naik tangga /berjalan
tergesa-gesa

d. Nyeri/ tidak nyaman di dada hilang ketika menghentikan aktifitas/ istirahat?
1. Ya
2. Tidak B24
1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
PENYAKIT GAGAL JANTUNG (ART UMUR  15 TAHUN)
B24
Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit gagal jantung (Decompensatio
Cordis) oleh dokter ?
B25
Kapan didiagnosis pertama kali?
B26
Apakah [NAMA] mengalami gejala/ riwayat:
2. Tidak B26
a. Sesak napas pada saat aktifitas
1. Ya
2. Tidak
b. Sesak napas saat tidur terlentang tanpa bantal
1. Ya
2. Tidak
c. Kapasitas aktivitas fisik menurun/ mudah lelah
1. Ya
2. Tidak
d. Tungkai bawah bengkak
1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
PENYAKIT GINJAL (ART UMUR  15 TAHUN)
B27 Apakah [NAMA] didiagnosis menderita penyakit gagal ginjal kronis (minimal sakit selama 3
bulan berturut-turut) oleh dokter?
B28
ï‚£
Tahun ................

1. Ya
Apakah [NAMA] pernah didiagnosis mengalami penyakit batu ginjal oleh dokter?
PENYAKIT SENDI / REMATIK / ENCOK (ART UMUR  15 TAHUN)
B29 Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit sendi/ rematik/ encok oleh tenaga
1. Ya
2. Tidak
kesehatan (dokter/ perawat/ bidan)?
B30 Apakah [NAMA] ketika bangun tidur pagi hari pernah menderita (bacakan pilihan jawaban a-d) di persendian yang timbul bukan karena
kecelakaan? ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Sakit/ Nyeri
ï‚£
ï‚£
b. Merah
c. Kaku
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£

ï‚£
ï‚£
d.Bengkak
STROKE (ART UMUR  15 TAHUN)
B31
Apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita penyakit stroke oleh tenaga kesehatan
(dokter/ perawat/ bidan)?
1. Ya
B32
Kapan didiagnosis pertama kali?
Tahun ................
B33
Apakah [NAMA] pernah mengalami keluhan secara mendadak seperti di bawah ini: ISIKAN KODE JAWABAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. kelumpuhan pada satu sisi tubuh
b. kesemutan atau baal satu sisi tubuh
c. mulut menjadi mencong tanpa kelumpuhan otot mata
4–
ï‚£

2. TidakB33
ï‚£ d. bicara pelo

 e. Sulit bicara/ komunikasi dan atau tidak mengerti pembicaraan 

C.CEDERA (UNTUK SEMUA UMUR)
C01
Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] pernah mengalami peristiwa (seperti kecelakaan, kekerasan,
jatuh) yang mengakibatkan cedera SEHINGGA KEGIATAN SEHARI-HARI TERGANGGU?
1. Ya
2. Tidak  D01
C02
Dalam 12 bulan terakhir, berapa kali [NAMA] mengalami cedera?
...................... kali
C03
Apakah dirawat ?
1.Ya
2.Tidak  point berikutnya
b. Pengobat tradisional
Lama rawat jalan (hari)
Lama rawat inap (hari)





ï‚£


a. Tenaga kesehatan

c. Diobati sendiri
ï‚£


APABILA KEJADIAN CEDERA LEBIH DARI 1 KALI, TANYAKAN CEDERA YANG PALING PARAH MENURUT PENGAKUAN RESPONDEN
C04
Bagian tubuh yang terkena cedera: (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN f) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Kepala
b. Dada
C05
d. Perut/ organ dalam
ï‚£ c. Patah tulang
ï‚£ d. Terkilir, teregang
C08
C09
C10
e. Anggota gerak atas
f. Anggota gerak bawah
ï‚£
ï‚£
e. Anggota tubuh terputus
ï‚£
ï‚£
g. Gegar otak
h.Lainnya, tuliskan
b. Luka iris/ robek
f. Cedera mata
…………………….
Apakah cedera yang terjadi mengakibatkan kecacatan fisik yang permanen pada bagian tubuh seperti dibawah ini?
(BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN c) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Panca indera tidak berfungsi (buta, tuli, bisu, dll)
C07
ï‚£
ï‚£
c. Punggung
Tempat terjadinya cedera:
1. Rumah dan Lingkungannya
2. Lingkungan sekolah
3. Tempat Olah Raga
ï‚£

b. Kehilangan sebagian anggota badan (jari/tangan/kaki putus, dll)
c. Bekas luka permanen yang mengganggu kenyamanan
4. Jalan Raya
5. Area bisnis/jasa/perkantoran/tempat umum
6. Area industri & konstruksi
7. Area Pertanian
8. Lainnya, tuliskan............
Penyebab cedera:
6. Tergigit/ tersengat/ diserang hewan C10
1. Kecelakaan transportasi darat sepeda motor C09
2. Kecelakaan transportasi darat lainnyaC10
7. Kejatuhan/ terkena lemparan benda C10
3. Jatuh (terpeleset, terjatuh dari ketinggian) C10
8. Keracunan C10
4. Terkena benda tajam, tumpul, mesin, dsb C10
9.Lainnya, tuliskan....................  C10
5. Terbakar/ terkena air panas/ bahan kimia C10
Bila kecelakaan transportasi darat sepeda motor, apakah pengguna sepeda motor memakai helm?
GUNAKAN KARTU PERAGA GAMBAR JENIS HELM
4. Tidak memakai helm
1. Memakai helm standar terkancing
2. Memakai helm standar tidak terkancing
7. Tidak berlaku (bukan pengendara sepeda motor,
misal: pejalan kaki tertabrak sepeda motor)
3. Memakai helm tidak standar (helm untuk: sepeda, proyek, tentara)
Penyebab cedera timbul karena kondisi:
1. Tindakan/ kejadian kekerasan
3. Bencana alam
2. Usaha bunuh diri
4. Kelalaian/ ketidaksengajaan
5. Lainnya
D. GIGI DAN MULUT (SEMUA UMUR)
Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] mempunyai masalah dengan gigi dan/ atau mulut?
1. Ya
2.Tidak D07
D02
Apakah [NAMA] merasa terganggu dengan masalah gigi dan/ atau mulut yang dialami?
1. Ya
2.Tidak D04
D04
Rata-rata, berapa lama aktivitas sehari-hari [NAMA] terganggu akibat masalah gigi dan/ atau
mulut tersebut?
Dalam 12 bulan terakhir, apakah [NAMA] menerima perawatan atau pengobatan gigi dan/ atau
mulut?
5–
ï‚£
ï‚£


ï‚£
ï‚£



D01
D03
ï‚£
ï‚£
Jenis cedera yang dialami: (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN h) ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Lecet/ lebam/ memar
C06
ï‚£
ï‚£
.................... Hari
1. Ya
2.TidakD07
ï‚£
ï‚£


D05
Kemana [NAMA] pergi berobat? ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Dokter Gigi Spesialis
b. Dokter Gigi
D06
ï‚£
ï‚£
c. Perawat Gigi
d. Paramedik Lainnya
ï‚£
ï‚£

ï‚£
ï‚£
e.Tukang Gigi
f. Lainnya, Sebutkan ..........
Jenis tindakan apa saja yang diterima [NAMA] untuk masalah gigi dan mulut ? (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN l)
ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK
i. Pemasangan gigi tanam (implant
a. Penumpatan
e.Scaling
denture)
j. Konseling tentang perawatan
b. Pengobatan
f. Pemasangan gigi palsu lepas sebagian (protesa)
kebersihan mulut
c. Pencabutan
d. Bedah Mulut
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£

g. Pemasangan gigi palsu lepas penuh (full denture)
h. Pemasangan gigi tiruan cekat
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
k. Perawatan ortodonsia
l. Perawatan gusi/ periodontal treatment
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
PERTANYAAN D07 KHUSUS UNTUK ART UMUR > 12 TAHUN
D07
Apakah (nama) telah kehilangan seluruh gigi asli?
1. Ya

2. Tidak
JIKA ART BERUMUR < 9 TAHUN LANJUT KE BLOK H. PEMBIAYAAN KESEHATAN
JIKA ART BERUMUR 10–14 TAHUN LANJUT KE BLOK G. PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU
JIKA ART BERUMUR ≥ 15 TAHUN LANJUT KE BLOK E. DISABILITAS/KETIDAKMAMPUAN
E. DISABILITAS/ KETIDAKMAMPUAN (ART UMUR  15 TAHUN)
Sekarang saya akan menanyakan keadaan kesehatan menurut penilaian [NAMA] sendiri.
Yang dimaksud dengan keadaan kesehatan disini adalah keadaan fisik dan mental [NAMA]
E01
Selama 1 bulan terakhir, secara umum, bagaimana kondisi kesehatan [NAMA]?
1. Baik
2. Cukup
ï‚£
3. Buruk
BACAKAN: Untuk lebih mengerti kondisi kesehatan [NAMA] kami akan mengajukan 15 pertanyaan.
Kalau [NAMA] kurang mengerti kami akan membacakan sekali lagi, namun kami tidak akan menjelaskan/ mendiskusikan.
Jika [NAMA] ada pertanyaan akan kita bicarakan setelah selesai menjawab ke 15 pertanyaan.
UNTUK PERTANYAAN E02 – E13 , BACAKAN PERTANYAAN & ALTERNATIF JAWABAN. ISIKAN KODE PILIHAN JAWABAN:
1. TIDAK ADA
2. RINGAN
3. SEDANG
4. BERAT
5. SANGAT BERAT
E02 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] untuk
E08 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] dapat
berdiri dalam waktu lama misalnya 30 menit?
berjalan jarak jauh misalnya 1 kilometer?
E03 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] untuk
E09 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA]
melaksanakan atau mengerjakan kegiatan rumah tangga
membersihkan seluruh tubuhnya/ mandi?
yang menjadi tanggung jawabnya?
E04 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA]
E10 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA]
mempelajari/ mengerjakan hal-hal baru, seperti untuk
mengenakan pakaian?
menemukan tempat/alamat baru?
E05 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA] dapat
E11 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA]
berperan serta dalam kegiatan kemasyarakatan
berinteraksi/ bergaul dengan orang yang belum dikenal
(misalnya dalam kegiatan arisan, pengajian, keagamaan,
sebelumnya?
atau kegiatan lain) seperti orang lain dapat melakukan?
E06 Dalam 1 bulan terakhir seberapa besar masalah
E12 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA]
kesehatan yang dialami mempengaruhi keadaan emosi
memelihara persahabatan?
[NAMA]?
E07 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA]
E13 Dalam 1 bulan terakhir seberapa sulit [NAMA]
memusatkan pikiran dalam melakukan sesuatu selama
mengerjakan pekerjaan sehari-hari?
10 menit?
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£

ï‚£

JIKA SEMUA JAWABAN E01-E13 BERKODE “1”  BLOK F. KESEHATAN JIWA
JIKA ADA YANG BERKODE “2”  KE E14
UNTUK PERTANYAAN E14-E16 BACAKAN & ISIKAN JUMLAH HARI MENGALAMI KESULITAN
E14
Dalam 1 bulan terakhir, berapa hari [NAMA] mengalami kesulitan tersebut?
E15
Dalam 1 bulan terakhir, berapa hari [NAMA] sama sekali tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari karena
kondisi kesehatan?
Dalam 1 bulan terakhir, tanpa menghitung hari [NAMA] mengalami total ketidakmampuan, berapa hari [NAMA]
mengurangi kegiatan sehari-hari karena kondisi kesehatan?
E16
6–
.…Hari
.…Hari
...Hari



F. KESEHATAN JIWA (SEMUA ART UMUR  15 TAHUN)
DITANYAKAN UNTUK KONDISI 1 BULAN TERAKHIR
Untuk lebih mengerti kondisi kesehatan [NAMA] kami akan mengajukan 20 pertanyaan yang memerlukan jawaban ”Ya” atau “Tidak”.
Kalau [NAMA] kurang mengerti kami akan membacakan sekali lagi, namun kami tidak akan menjelaskan/ mendiskusikan secara rinci
Jika [NAMA] ada pertanyaan akan kita bicarakan setelah selesai menjawab ke 20 pertanyaan.
UNTUK PERTANYAAN F01-F20, ISIKAN DENGAN KODE 1=YA ATAU 2=TIDAK
Apakah [NAMA] merasa sulit untuk menikmati kegiatan
F01 Apakah [NAMA] sering menderita sakit kepala?
F11
sehari-hari?
F02
Apakah [NAMA] tidak nafsu makan?
F03
Apakah [NAMA] sulit tidur?
F04
Apakah [NAMA] mudah takut?
F05
Apakah [NAMA] merasa tegang, cemas atau kuatir?
F06
Apakah tangan [NAMA] gemetar?
F07
Apakah pencernaan [NAMA] terganggu/ buruk?
F08
Apakah [NAMA] sulit untuk berpikir jernih?
F09
Apakah [NAMA] merasa tidak bahagia?
F10
Apakah [NAMA] menangis lebih sering?
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
F12
Apakah [NAMA] sulit untuk mengambil keputusan?
F13
Apakah pekerjaan [NAMA] sehari-hari terganggu?
F14
Apakah [NAMA] tidak mampu melakukan hal-hal yang
bermanfaat dalam hidup?
F15
Apakah [NAMA] kehilangan minat pada berbagai hal?
F16
Apakah [NAMA] merasa tidak berharga?
F17
Apakah [NAMA] mempunyai pikiran untuk mengakhiri
hidup?
F18
Apakah [NAMA] merasa lelah sepanjang waktu?
F19
Apakah [NAMA] mengalami rasa tidak enak di perut?
F20
Apakah [NAMA] mudah lelah?
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
JIKA SALAH SATU JAWABAN F01-F20 BERKODE „1=YA‟ F21
JIKA SEMUA JAWABAN F01-F20 BERKODE „2=TIDAK‟ BLOK G. PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU
F21
F22
Untuk semua keluhan yang di sebutkan di atas (F1 s/d 20), apakah [NAMA] pernah melakukan
pengobatan ke fasilitas kesehatan/ tenaga kesehatan?
Untuk semua keluhan yang di sebutkan di atas (F1 s/d 20), apakah [NAMA] pernah melakukan
pengobatan ke fasilitas kesehatan/ tenaga kesehatan dalam 2 minggu terakhir?
1. Ya
2.Tidak G
1. Ya
2.Tidak


G. PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU (SEMUA ART UMUR  10 TAHUN)
PERILAKU HIGIENIS
G01
Apakah [NAMA] selalu mencuci tangan pakai sabun? (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN f)
ISIKAN KODE JAWABAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK ATAU 7= TIDAK BERLAKU
d. Setelah menceboki bayi
b. Setiap kali tangan kotor (memegang uang, binatang, berkebun) e. Setelah menggunakan pestisida/ insektisida
c. Setelah buang air besar
f. Sebelum menyusui bayi
a. Sebelum menyiapkan makanan
G02
Dimana [NAMA] biasa buang air besar? (JAWABAN TIDAK DIBACAKAN)
1. Jamban
3. Sungai/danau/laut
2. Kolam/sawah/selokan
4. Lubang tanah
5. Pantai/tanah lapang/ kebun/ halaman
G03
Apakah [NAMA] biasa menyikat gigi setiap hari?
G04
Kapan saja [NAMA] menyikat gigi? (TIDAK DIBACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN f)
ISIKAN DENGAN KODE 1=YA ATAU 2=TIDAK
a.Saat mandi pagi
b.Saat mandi sore
1. Ya
c. Sesudah makan pagi

d. Sesudah bangun pagi

2. Tidak G05
e. Sebelum tidur malam

f. Sesudah makan siang

ï‚£
ï‚£
ï‚£

ï‚£


PENGGUNAAN TEMBAKAU
G05
Apakah [NAMA] merokok selama 1 bulan terakhir? (BACAKAN JAWABAN)
1. Ya, setiap hari G06
4. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok kadang-kadang G07
2. Ya, kadang-kadangG07
5. Tidak pernah sama sekali G13
3. Tidak, tapi sebelumnya pernah merokok tiap hariG06
7–
ï‚£
G06
G07
Berapa umur [NAMA] mulai merokok setiap hari?
ISIKAN DENGAN ”98” JIKA RESPONDEN MENJAWAB TIDAK INGAT
Berapa umur [NAMA] ketika pertama kali merokok?
ISIKAN DENGAN ”98” JIKA RESPONDEN MENJAWAB TIDAK INGAT


............... tahun
............... tahun
PERTANYAAN G08 KOLOM (1) DIISI JIKA G05 BERKODE 1 ATAU 3
PERTANYAAN G08 KOLOM (2) DIISI JIKA G05 BERKODE 2 ATAU 4
G08
Rata-rata berapa batang rokok/ cerutu/ cangklong (buah) yang [NAMA] hisap perhari atau per minggu?
Batang/mgg
(2)
 
 
a. Rokok (kretek, putih, dan linting)
b. Cerutu/ cangklong
G09
Batang/hari
(1)
Sebutkan jenis rokok yang biasa [NAMA] hisap: (BACAKAN POINT a SAMPAI DENGAN d)
ISIKAN DENGAN KODE 1=YA ATAU 2=TIDAK
a. Rokok kretek
ï‚£
ï‚£
b. Rokok putih
c. Rokok linting
ï‚£
d. Cangklong/ Cerutu
ï‚£
JIKA G05 BERKODE 1 ATAU 2 LANJUT KE PERTANYAAN G10
JIKA G05 BERKODE 3 ATAU 4 LANJUT KE PERTANYAAN G12
G10
Dimanakah [NAMA] biasanya merokok?
a. Di dalam gedung/ ruangan
ï‚£
1. Ya
2. Tidak
ï‚£
1. YaG14
2. TidakG14
ï‚£
............... tahun

1. Ya
b. Di luar gedung/ ruangan
G11
Apakah [NAMA] biasa merokok di dalam rumah ketika bersama ART lain?
G12
Berapa umur [NAMA] ketika berhenti/ tidak merokok sama sekali?
ISIKAN DENGAN ”98” JIKA RESPONDEN MENJAWAB TIDAK INGAT
G13
Seberapa sering orang lain merokok di dekat [NAMA] dalam ruangan tertutup (termasuk di
rumah, tempat kerja, dan sarana transportasi
2. Tidak
G14
1. Ya, setiap hari
2. Ya, kadang-kadang

3. Tidak pernah sama sekali
Apakah [NAMA] MENGUNYAH TEMBAKAU (nginang, nyirih, susur) selama 1 bulan terakhir? (BACAKAN JAWABAN)
1. Ya, setiap hari
3. Tidak, namun sebelumnya pernah mengunyah tembakau tiap hari
2. Ya, kadang-kadang
4. Tidak, namun sebelumnya pernah mengunyah tembakau kadang-kadang
5. Tidak pernah sama sekali
G15
Apakah [NAMA] setuju dengan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)?
1. Ya
2.Tidak
ï‚£
ï‚£

AKTIVITAS FISIK (GUNAKAN KARTU PERAGA)
Berikut adalah pertanyaan aktivitas fisik/ kegiatan jasmani yang berkaitan dengan pekerjaan dan waktu senggang
G16
Apakah [NAMA] biasa melakukan aktivitas fisik berat, yang dilakukan terus-menerus paling
sedikit selama 10 menit setiap kali melakukannya?
G17
Biasanya berapa hari dalam seminggu, [NAMA] melakukan aktivitas fisik berat tersebut?
G18
Biasanya dalam sehari, berapa lama [NAMA] melakukan aktivitas fisik berat tersebut?
G19
Apakah [NAMA] biasa melakukan aktivitas fisik sedang, yang dilakukan terus-menerus
paling sedikit selama 10 menit setiap kalinya?
G20
Biasanya berapa hari dalam seminggu, [NAMA] melakukan aktivitas fisik sedang tersebut?
G21
Biasanya dalam sehari, berapa lama [NAMA] melakukan aktivitas fisik sedang tersebut?
G22
Biasanya berapa lama [NAMA] melakukan duduk-duduk atau berbaring dalam sehari-hari?
(baik di tempat kerja, di rumah, di perjalanan (transportasi), termasuk waktu
berbincang-bincang, transportasi dengan kendaraan, bis, kereta, membaca, main games atau
nonton televisi tetapi tidak termasuk waktu tidur
8–
ï‚£
………….hari
ï‚£
……Jamï‚£……..Menit
1. Ya
2. Tidak G22
ï‚£
………….hari
ï‚£
……Jamï‚£……..Menit
……Jamï‚£……..Menit
1. Ya
2. Tidak G19
PERILAKU KONSUMSI
BUAH DAN SAYUR
G23 Biasanya dalam 1 minggu, berapa hari [NAMA] makan buah-buahan segar? (GUNAKAN KARTU PERAGA)
JIKA TIDAK PERNAH ISIKAN 0  LANJUT KE G25
G24 Berapa porsi rata-rata [NAMA] mengkonsumsi buah-buahan segar dalam satu hari dari hari-hari tersebut?
(GUNAKAN KARTU PERAGA)
G25
........... hari
……. porsi
Biasanya dalam 1 minggu, berapa hari [NAMA] mengkonsumsi sayur-sayuran? (GUNAKAN KARTU PERAGA)
JIKA TIDAK PERNAH ISIKAN 0  LANJUT KE G27
........... hari
G26
Berapa porsi rata-rata [NAMA] mengkonsumsi sayur-sayuran dalam satu hari dari hari-hari tersebut? (GUNAKAN
KARTU PERAGA)
MAKANAN BERISIKO
TANYAKAN G27 TANPA KARTU PERAGA DAN ISIKAN KODE PILIHAN JAWABAN:
1. > 1 kali per hari
3. 3 – 6 kali per minggu
5. < 3 kali per bulan
2. 1 kali per hari
4. 1 – 2 kali per minggu
6. Tidak pernah
…….porsi
ï‚£
ï‚£
ï‚£


G27
Biasanya berapa kali [nama] mengkonsumsi makanan berikut: (BACAKAN POINT a - h)
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
a. Makanan/minuman manis
b. Makanan asin
c. Makanan berlemak/ berkolesterol/ gorengan
d. Makanan yang dibakar
f. Bumbu penyedap
g. Kopi
h. Minuman berkafein buatan bukan kopi
KONSUMSI MAKANAN OLAHAN DARI TEPUNG TERIGU (Mie Instant/Roti/Biskuit)
G28
Biasanya berapa kali [Nama] mengkonsumsi Mie Instant, Mie Basah, Biskuit, Roti
ISIKAN KODE PILIHAN:
1. > 1 kali per hari
3. 3 – 6 kali per minggu
2. 1 kali per hari
4. 1 – 2 kali per minggu

ï‚£

a. Mie Instant
b. Mie basah
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
e. Makanan daging/ ayam/ ikan olahan dgn pengawet
5. < 3 kali per bulan
6. Tidak pernah
ï‚£

c. Roti
d. Biskuit
H. PEMBIAYAAN KESEHATAN (UNTUK SEMUA UMUR)
Ha.KEPEMILIKAN JAMINAN KESEHATAN
Ha01 Apakah [NAMA] mempunyai jaminan pembiayaan kesehatan untuk keperluan berobat jalan/inap dibawah ini?
ISIKAN DENGAN 1=YA ATAU 2=TIDAK

Jenis jaminan pembiayaan kesehatan
Kepemilikan
a. Askes/JPK PNS/Veteran/Pensiun
1. Ya
2. Tidak
b. JPK Jamsostek
1. Ya
2. Tidak
c. Asuransi kesehatan swasta
1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
d. Tunjangan kesehatan perusahaan


f. Jamkesda
e. Jamkesmas
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
Penggunaan
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
Hb. RAWAT JALAN
Hb01 Apakah dalam satu bulan terakhir, [NAMA] pernah mengobati sendiri (dengan membeli obat di
apotik / toko obat?
Hb02
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat tersebut?
9–
Rp. ………………..
ï‚£
..
1. Ya
2. Tidak P.Hb03
Hb03
ï‚£
Apakah [Nama] dalam 1 bulan terakhir memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk rawat jalan karena [NAMA]
mengalami gangguan kesehatan
1. Ya
2. Tidak  P.Hc01
Berapa frekuensi Berapa biaya selama 1 bulan(termasuk
Dari mana biaya

selama 1 bln
biaya medis dan obat)
tersebut diperoleh
Jenis Fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan
1
ï‚£
2.Tidak Hb03c 
2.Tidak Hb03d 
2.Tidak Hb03e 
2.Tidak Hb03f 
2.Tidak Hb03g 
2.Tidak Hb03h 
2.Tidak Hb03i 
2.Tidak Hc01 
a. RS Pemerintah
1. Ya 2.Tidak Hb03b
b. RS Swasta
1. Ya
c. RS Bersalin
1. Ya
d. Puskesmas/Pustu
1. Ya
e. Praktek dokter
1. Ya
f. Praktek bidan
1. Ya
g. Polindes/
Poskesdes
h. Praktek Nakes
lainnya
1. Ya
1. Ya
i. Fasilitas Kes di LN 1. Ya
2
3
4









..
..
..
..
..
..
..
..
..









Kode Sumber biaya untuk kolom 4
1 = Biaya Sendiri
2 = PT ASKES (pegawai)
4 = PT ASTEK/ Jamsostek
8 = ASABRI
16 = Askes Swasta
32 = Jamkesmas
64= Jaminan Kesehatan Daerah
128= Biaya dari perusahaan
256= lainnya
Hc. RAWAT INAP
Hc01 Apakah [Nama] dalam 12 bulan (1 tahun) terakhir memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk rawat inap
karena [NAMA] mengalami gangguan kesehatan?
Jumlah hari Berapa biaya selama 1 tahun (termasuk biaya
rawat inap
medis dan obat)
Jenis fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan
1
a.RS Pemerintah
1. Ya 2.Tidak Hc01b
b.RS Swasta
1. Ya 2.Tidak Hc01c
c. RS Bersalin
1. Ya 2.Tidak Hc01d
d.Puskesmas/Pustu 1. Ya 2.Tidak Hc01e
e.Praktek dokter
1. Ya 2.Tidak Hc01f
f. Praktek bidan
1. Ya 2.Tidak Hc01g
g.Polindes/
Poskesdes
h.Praktek Nakes
lainnya
1. Ya 2.Tidak Hc01h
1. Ya 2.Tidak Hc01i
i. Fasilitas Kes di LN 1. Ya 2.Tidak Hc02
1. Ya
2.Tidak  Hc02
2
3
  ..
  ..
  ..
  ..
  ..
  ..
  ..
  ..
  ..
ï‚£
Dari mana sumber
biaya tersebut
diperoleh
4









Kode Sumber biaya untuk kolom 4
1 = Biaya Sendiri
2 = PT ASKES (pegawai)
4 = PT ASTEK/ Jamsostek
8 = ASABRI
16 = Askes Swasta
32 = Jamkesmas
64 = Jaminan Kesehatan Daerah
128 = Biaya dari perusahaan
256= lainnya
Hc02. CEK UMUR ANGGOTA RUMAH TANGGA
ART 0 – 59 BULAN  BLOK J
PEREMPUAN 10 – 54 TAHUN  BLOK I
PEREMPUAN 5 – 9 TAHUN  BLOK Jc
ART LAINNYA  BLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN)
10 –
I. KESEHATAN REPRODUKSI (KHUSUS UNTUK RESPONDEN PEREMPUAN 10-54 TAHUN)
Ia. ALAT/ CARA KB
Kami akan mencatat tentang penggunaan alat/cara KB kepada semua perempuan 10-54 tahun. Untuk itu mohon maaf apabila [NAMA] belum
pernah ber KB sama sekali dan mohon pertanyaan ini dapat tetap dijawab sesuai keadaan [NAMA]
Ia01 Apakah [NAMA] atau pasangan, sekarang menggunakan alat/cara 1. Ya, sekarang menggunakan
KB untuk mencegah atau menunda kehamilan?
2. Ya, pernah tetapi tidak menggunakan lagiIa06
3. Tidak pernah menggunakan sama sekali Ia07
Apa sajakah alat/ cara KB, yang sedang [NAMA] atau pasangan gunakan? BACAKAN POIN a SAMPAI j
Ia02
ISIKAN KODE 1=YA ATAU 2 = TIDAK
a. Kondom pria
b.Sterilisasi pria
c. Pil
Ia03
Ia04
Ia05
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
d. IUD/AKDR/Spiral
e. Suntikan
f. Sterilisasi wanita
ï‚£
ï‚£
g. Kondom wanita/ Intravag
h. Diafragma
i. Susuk / implant
j. Jamu
JIKA JAWABAN POIN a SAMPAI j BERKODE 2 SEMUA  Ia05
Dimana biasanya mendapat pelayanan alat/cara KB tersebut?
CATATAN: JIKA ALAT/ CARA KB YANG DIGUNAKAN 2 JENIS, PILIH KODE JAWABAN BERIKUT UNTUK ALAT/ CARA KB
YANG DIGUNAKAN PEREMPUAN
01. RS Pemerintah
05. Puskesmas Pembantu
12. Posyandu
09. Bidan Praktek
02. RS Swasta
06. Klinik/Balai Pengobatan
13. Apotik / Toko Obat  Ia05
10. Perawat Praktek
03.RS Bersalin
07.Tim KB Keliling/Tim Medis Keliling
11. Polindes/Poskesdes 14. Lainnya  Ia05
04. Puskesmas
08. Dokter Praktek
Siapa yang biasanya memberi pelayanan alat/ cara KB tersebut?
1. Dokter kandungan
3. Bidan
2. Dokter umum
4. Perawat
Apa [NAMA] atau pasangan menggunakan alat/ cara KB alamiah?
BACAKAN POIN a SAMPAI c. ISIKAN KODE 1=YA ATAU 2 = TIDAK
a. Metode menyusui alami
ï‚£
b. Pantang berkala/ kalender
ï‚£
c. Sanggama terputus

ï‚£
ï‚£

ï‚£
ï‚£
LANJUTKAN KE BLOK Ib
/
JANGAN MEMBACAKAN ALTERNATIF JAWABAN

Menentang memakai
Alasan alat/cara KB:
Ia06
Kapan terakhir [NAMA] menggunakan alat/cara KB?
BLN/THN: ............./…..........
Ia07
Alasan utama tidak menggunakan alat/cara KB ?
Alasan status
Alasan Fertilitas
1. Belum menikah/Cerai
7. Jarang/ puasa kumpul
2. Belum haid
8. Menophause/ histerektomi
3. Sedang hamil
9. Tidak subur/mandul
4. Sedang menyusui
10. Tidak bisa hamil lagi setelah
Kurang pengetahuan:
melahirkan terakhir
5. Tidak tahu metode
11. Belum punya anak
6. Tidak tahu sumber
12. Ingin punya anak lagi
mendapat KB
13. Kepercayaan
14. Tidak ingin KB/
responden menentang
15. Dilarang pasangan
16. Dilarang orang
17. Dilarang agama
18.
19.
20.
21.
Menjadi gemuk/ kurus
Sulit diperoleh
Mahal
Alat/cara KB yang diinginkan
tidak ada
22. Tidak nyaman
23. Kesehatan/ takut efek
samping lain
Ib. RIWAYAT KEHAMILAN SEUMUR HIDUP RESPONDEN
Ib01
Ib02
Ib03
Ib04
Ib05
Berapa umur [NAMA] ketika menikah atau hidup bersama pertama kali?
JIKA BELUM MENIKAH/ BELUM PERNAH HIDUP BERSAMA, ISIKAN KODE “77”
Berapa umur [NAMA] pertama kali melakukan hubungan seksual
JIKA BELUM PERNAH MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL, ISIKAN KODE “77”
Apakah sekarang [NAMA] tinggal satu rumah bersama suami/ pasangan atau tinggal
terpisah?
Apakah [NAMA] pernah/ sedang hamil?
Umur .......... tahun
1. Tinggal bersama
7. Tidak Berlaku
2. Tinggal terpisah
1. Ya
2. Belum pernah Ic41
3. Tidak bisa hamil Ic41
Seumur hidup [NAMA] berapa jumlah kehamilan (termasuk yg sedang hamil), jumlah keguguran, jumlah lahir hidup, dan jumlah lahir
mati?
c. Jumlah lahir hidup....................................
 d. Jumlah lahir mati .......................................
a. Jumlah seluruh kehamilan................................
b. Jumlah keguguran.....................................
Ib06
Umur .......... tahun
Berapa umur [NAMA] ketika pertama kali hamil?
............ tahun
11 –








Ic. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN MASA NIFAS
KHUSUS PEREMPUAN 10-54 TAHUN YANG PERNAH HAMIL DALAM PERIODE 3 TAHUN SEBELUM SURVEI
Apakah [NAMA] pernah hamil yang berakhir pada periode 1 Januari 2010 sampai dengan 1. Ya
sekarang (termasuk yg sekarang sedang hamil)?
2. Tidak Ic41
Ic02 JIKA YA, jumlah kehamilan sejak 1 Januari 2010 sampai dengan sekarang?
......... kali
JIKA KEHAMILAN KEMBAR DIHITUNG BERDASARKAN JUMLAH KEMBAR
Sekarang saya akan menanyakan tentang riwayat perawatan kehamilan, persalinan dan masa nifas yang terjadi selama periode 1 Januari 2010 sampai
saat ini
TANYA SATU PERSATU RIWAYAT KEHAMILAN DIMULAI DARI KEHAMILAN TERAKHIR .
Kehamilan
Kehamilan
Kehamilan
UNTUK PERTANYAAN Ic03 – Ic40. JIKA > 1 KEHAMILAN ULANGI PERTANYAAN Ic03-Ic40 UNTUK
Terakhir
Sebelumnya Sebelumnya


Ic01
KEHAMILAN SEBELUMNYA (KOLOM BERIKUTNYA). JIKA > 3 KEHAMILAN  GUNAKAN LEMBAR
TAMBAHAN
(1)
(2)
(3)
Ic03
Nomor urutan kehamilan dari keseluruhan kehamilan
Ic04
Nama Anak
Ic05
Nomor Urut Anak dalam RT
(MERUJUK/SESUAI BLOK IV)
Ic06
Bagaimana hasil kehamilan?
Ic07
Apakah kehamilan tunggal atau kembar?
Ic08
Usia kandungan saat kehamilan berakhir?
JIKA SEDANG HAMIL, ISIKAN USIA KANDUNGAN SAAT WAWANCARA
...... MINGGU

...................................
................

  
  

Ic09
Selama kehamilan ini, apakah [NAMA] pernah memeriksakan kehamilan ke
tenaga kesehatan (Dokter kandungan, dokter umum, bidan atau perawat)?
1. Ya
2. Tidak  Ic14
  
Ic10
Berapa bulan umur kandungan [NAMA] saat
memeriksakan kehamilan pertama kali?
Selama kehamilan ini, berapa kali [NAMA]
memeriksakan kehamilan pada:
JIKA KEHAMILAN BERAKHIR DENGAN
KEGUGURAN/ PREMATUR/MASIH HAMIL
ISIKAN KODE “77” PADA UMUR KEHAMILAN
YANG BELUM DILALUI
Ic11
Ic12
Ic13
Ic14
Ic15
Ic16
Ic17
URUTAN KEHAMILAN KE
JIKA BELUM BERNAMA TULISKAN “ NN”
JIKA BUKAN ART / TIDAK ADA PADA BLOK IV
TULISKAN “00”
1.Lahir Hidup
2.Lahir Mati
3. Keguguran
4.Sedang hamil Ic08
1. Tunggal
2. Kembar
........ BULAN
ISIKAN “88” JIKA TIDAK TAHU
a. Umur 0 – 3 bln ........ kali
b. Umur 4 – 6 bln ........ kali
c. Umur 7 bln-melahirkan ........... kali
Siapa yang paling sering memeriksa
kehamilan?
1. Dokter Kandungan
3. Bidan
2. Dokter Umum
4. Perawat
Dimana biasanya [NAMA]
1. RS Pemerintah
6. Praktek Bidan
memeriksakan kehamilan tersebut?
2. RS Swasta
7 Poskesdes/ Polindes
3. Rumah Bersalin
8. Posyandu
4. Puskesmas/ Pustu
9. Lainnya
5. Praktek Dokter/ Klinik
Selama kehamilan apakah [NAMA] mengkonsumsi pil zat besi (Fe)/ 1. Ya
tablet tambah darah? PERLIHATKAN KARTU PERAGA
2. Tidak Ic16
Selama kehamilan ini, berapa hari [NAMA] minum pil zat besi (Fe)/
tablet tambah darah?
............ HARI
JIKA TIDAK TAHU ISIKAN KODE “998”
1. Ya, bisa menunjukkan
Apakah Ibu memiliki Buku KIA?
2. Ya, tidak bisa menunjukkan  Ic18
JIKA YA: bolehkah saya lihat?
3. Tidak punya  Ic18
JIKA DAPAT MENUNJUKKAN BUKU KIA,
a. Penolong persalinan
LAKUKAN OBSERVASI HALAMAN 13 DARI
b. Dana Persalinan
BUKU KIA.
1. Ada Isian
c. Kendaraan/ ambulans desa
2. Tidak ada isian
d. Metode KB setelah melahirkan
e. Sumbangan Darah
12 –
  
a.
a.
a.
b.
b.
b.
c.
c.
c.
  
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
  
  
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
KEHAMILAN YANG SUDAH BERAKHIR (Ic06 = 1-3)  Ic19
JIKA SEDANG HAMIL (Ic06 = 4)  KE Ic31
Ic18
TANYA SATU PERSATU RIWAYAT KEHAMILAN DIMULAI DARI KEHAMILAN TERAKHIR .
UNTUK PERTANYAAN Ic03 – Ic40. JIKA > 3 KEHAMILAN  GUNAKAN LEMBAR TAMBAHAN
Ic19
Pada bulan dan tahun berapa kehamilan berakhir?
Ic20
Bagaimana keluarnya bayi/ janin?
1. Normal
3.Forcep
5. Abortus Spontan
7. Lainnya
2. Vakum
4.Operasi perut/ sesar
6. Kuretase
Siapa saja yang menolong [NAMA] pada saat persalinan/ keguguran/ pengguguran ?
(JIKA LEBIH DARI SATU, TULISKAN HURUF-HURUF KODE JENIS PENOLONG)
A Dokter kandungan
C. Bidan
E. Dukun beranak
B.Dokter umum
D. Perawat/nakes lainnya
F. Anggota keluarga/ Lainnya
Z. Tidak ada yang menolong
Dimana tempat [NAMA] melahirkan/
01. RS Pemerintah
06. Puskesmas
keguguran?
02. RS Swasta
07. Puskesmas Pembantu
PILIH SALAH SATU JAWABAN
03. Rumah Bersalin 08.Polindes/Poskesdes
TEMPAT MELAHIRKAN /
04. Klinik
09. Rumah Ic24
KEGUGURAN
05. Praktek Nakes
10. Lainnya  Ic24
Berapa lama [NAMA] dirawat di faskes dari sejak anak
..... HARI
dilahirkan/ kejadian keguguran sampai pulang ?
JIKA <SEHARI ISIKAN „00”
Apakah setelah melahirkan/keguguran, [NAMA] mengunjungi fasilitas kesehatan atau
dikunjungi petugas kesehatan pada periode berikut?
1. Ya
a. 6 jam-3 hari setelah melahirkan
2. Tidak Ic24c
Ic21
Ic22
Ic23
Ic24
BLN/THN ............ / ..............
b. Jika Ya, Dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan
(1)
(2)
(3)
BLNBLN
THN
THN
THN
BLN

----------------
 a. a.
b. b.b.
c.
d.
Apakah pada periode sampai 2 bulan setelah melahirkan/ keguguran,
[NAMA] mendapat pelayanan pemasangan alat/ cara KB?



1. Ya
Ic27
Berapa umur [NAMA ANAK] saat ini?
(JIKA SUDAH MENINGGAL, Berapa umur saat
meninggal?)
KODE: 1.Hari 2. Bulan


g.
13 –

g.
g.
 h.h.
h.
07. Puskesmas
08.Polindes/Poskesdes
ï‚£
ï‚£
(2)
ï‚£
2. Tidak
UMUR: ............
e.
 f.f.
(1)
Apakah [NAMA ANAK] sekarang masih hidup?


e.
JIKA LAHIR HIDUP (Ic06 BERKODE 1)  LANJUTKAN PERTANYAAN Ic26
JIKA SEDANG HAMIL/ KEGUGURAN/ LAHIR MATI (Ic06 KODE 2, 3 ATAU 4) Ic30
Kehamilan
Kehamilan
Terakhir
Sebelumnya
Ic26
c.
f.
05. Praktek Dokter
06. Praktek Bidan
1. Ya
2. Tidak
c.
e.
Lihat Kode dibawah
03. Rumah Bersalin
04. Klinik

 d. d.
1. Ya
2. Tidak  Ic25
7. Tidak berlaku  Ic25
h. Jika Ya, dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan
----------------
a.
Lihat Kode dibawah
g. 29 hari – 42 hari setelah melahirkan
---------------
  
1. Ya
2. Tidak Ic24g
7. Tidak Berlaku  Ic25
f. Jika Ya, Dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan
 
  
Lihat Kode dibawah
e. 7 hari -28 hari setelah melahirkan
Ic25
Kehamilan
Sebelumnya
1. Ya
2. Tidak Ic24e
7. Tidak Berlaku  Ic25
d. Jika Ya, Dimana mendapat pelayanan petugas kesehatan
01. RS Pemerintah
02. RS Swasta
Kehamilan
Sebelumnya
Lihat Kode dibawah
c. 4 hari-6 hari setelah melahirkan
Kode Ic24b, Ic24d, Ic24f,
Ic24h
Kehamilan
Terakhir
ï‚£
UMUR
KODE
09. Rumah
10. Lainnya
ï‚£
Kehamilan
Sebelumnya
(3)
ï‚£
ï‚£
UMUR
KODE

ï‚£
UMUR
KODE
TANYA SATU PERSATU RIWAYAT KEHAMILAN DIMULAI DARI KEHAMILAN TERAKHIR .
UNTUK PERTANYAAN Ic03 – Ic40. JIKA > 3 KEHAMILAN  GUNAKAN LEMBAR
TAMBAHAN
1. Ya
Ic28 Apakah [NAMA ANAK] mempunyai catatan/dokumen berat badan
lahir?
2. Tidak Ic30
Ic29
Berapa berat badan [NAMA ANAK] waktu lahir?
Ic30
Apakah selama kehamilan, saat persalinan dan masa nifas [NAMA]
mengalami gangguan-gangguan/ komplikasi sbb:
A.Pernafasan sesak G. Perdarahan (>2 kain)
B. Kejang
H. Masalah pada janin X. Lainnya
C. Demam/ panas
I. Bengkak kaki/ badan Z. Tidak ada
D. Anemia
J. Ketuban pecah dini
komplikasi
E. Nyeri kepala hebat K.Persalinan > 24 jam
F. Nyeri perut hebat L. Hipertensi
Ic31
Ic32
................. gram
JAWABAN BISA LEBIH DARI SATU, TULISKAN KODE/ HURUF
JENIS-JENIS KOMPLIKASI YG DIALAMI ATAU HURUF “Z” JIKA
TIDAK ADA KOMPLIKASI
Pada kehamilan, apakah [NAMA] mendapat jaminan pembiayaan
persalinan (Jampersal) dari pemerintah?
Apakah [NAMA] menggunakan jampersal pada saat:
a. Pemeriksaan kehamilan/ penanganan
1. Ya
komplikasi kehamilan
1. Ya
b. Persalinan/ penanganan komplikasi
2. Tidak
c. Pemeriksaan kesehatan ibu setelah
1. Ya
melahirkan (0-42 hr)
2. Tidak
d. Pemeriksaan kesehatan neonatal
1. Ya
(0-28 hari)
2. Tidak
e. KB setelah melahirkan (KB Pasca
1. Ya
Persalinan)
2. Tidak
a. Masa hamil
Ic39
Ic40
(2)
(3)

 



a. ...................
a. ...................a...................
c. ....................c...................
c. ....................
1. Ya
2. Tidak Ic33
2. Tidak
7. Tidak Berlaku
7. Tidak Berlaku
7. Tidak Berlaku
7. Tidak Berlaku
Jika ingin menunda, berapa lama jarak
kelahiran yang ibu harapkan sebelum
................ BULAN
punya [NAMA] ini?
Apakah ada upaya (NAMA) untuk
1. Ya
2. Tidak Ic38
mengakhiri kehamilan tersebut?
JIKA YA, Apakah alasan utama [NAMA] ingin mengakhiri kehamilan tersebut?
(JAWABAN JANGAN DIBACAKAN)
1. Belum lama melahirkan/keguguran 4. Alasan pekerjaan 7. 7. Lainnya, sebutkan....
2. Umur masih muda
5. Alasan ekonomi
3. Jumlah anak sudah cukup
6. Umur Sudah Tua
Upaya apa yang dilakukan [NAMA] untuk
A. Jamu
E. Sedot
mengakhiri kehamilan tsb?
B. Pil
F. Kuret
JAWABAN BOLEH LEBIH DARI SATU,
C. Pijat
X. Lainnya, sebutkan.........
TULISKAN KODE/ HURUF
D. Suntik
Setelah kehamilan terakhir ini, kapan
KODE: 1. HARI 2. BULAN
[NAMA] mendapat haid terakhir?
JIKA SEDANG HAMIL ISIKAN KODE “2” HAID TERAKHIR : ............ YANG LALU
DAN “00”
Setelah kehamilan terakhir, apakah
1. Ingin punya anak lagi
[NAMA] masih menginginkan anak lagi?
2. Tidak ingin punya anak lagi  Ic41
3. Belum mempunyai rencana  Ic41
Jika masih ingin anak lagi, berapa jarak kelahiran yang
........... bulan
diharapkan untuk anak berikutnya?
Ic38
(1)
c. Masa nifas
Ic34
Ic37
Kehamilan
Sebelumnya
b. ..................b .................
Apakah pada kehamilan ini [NAMA] sudah 1.Menginginkan waktu itu Ic35
menginginkan hamil waktu itu/ ingin me2. Ingin Menunda  Ic34
nunda/ tidak menginginkan sama sekali? 3.Tidak menginginkan sama sekali Ic35
Ic36
Kehamilan
Sebelumnya
b.Saat persalinan b. ...................
Ic33
Ic35
Kehamilan
Terakhir
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£



  
  
  
..................
..................
.................
....................
....................


 
ï‚£

...................

KODE

JIKA LEBIH DARI 1 RIWAYAT KEHAMILAN KEMBALI KE PERTANYAAN Ic03 UNTUK RIWAYAT KEHAMILAN SEBELUMNYA
Ic41
ART PEREMPUAN UMUR 10 – 11 TAHUN  BLOK Jc (SUNAT PEREMPUAN)
ART PEREMPUAN 12-54 TAHUNBLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN)
14 –
J. KESEHATAN ANAK DAN IMUNISASI
Ja. KESEHATAN BAYI DAN ANAK BALITA (KHUSUS ART UMUR 0 – 59 BULAN)
Ja01 Apakah [NAMA] mempunyai catatan/dokumen berat badan lahir? (Berat badan lahir
adalah berat badan yang ditimbang dalam kurun waktu 24 jam setelah dilahirkan)
1.Ya
Ja02 Salin dari catatan/dokumen berat badan lahir [NAMA]
……………. gram
Ja03 Apakah [NAMA] mempunyai catatan/dokumen panjang badan lahir? (Panjang badan
lahir adalah panjang badan yang diukur dalam kurun waktu 24 jam setelah dilahirkan)
1.Ya
Ja04 Salin dari catatan/dokumen panjang badan lahir [NAMA]
……………. cm
2. Tidak Ja03
2. Tidak Ja05
Ja05 Apa jenis obat/ramuan apa yang digunakan untuk merawat tali pusar [NAMA] saat baru lahir
1. Tidak diberi apa-apa
3. Obat tabur (berbentuk bubuk)
8. Tidak tahu
2. Betadine/ alkohol
4. Ramuan/obat tradisional
Ja06 Apakah [NAMA] pernah dilakukan pemeriksaan neonatus (bayi baru lahir) 1. Ya Ja08
oleh tenaga kesehatan pada saat umur 0-28 hari?
2. Tidak Pernah
ï‚£

ï‚£
.
8. Tidak Tahu Ja10
Ja07 Mengapa TIDAK PERNAH dilakukan pemeriksaan neonatus oleh tenaga kesehatan pada saat [NAMA] berumur 0-28 hari?
JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU. JIKA LEBIH DARI SATU, JUMLAH KODE JAWABAN
01. Bayi tidak sakit/baik-baik saja
04. Tempat pelayanan jauh
02. Bayi tidak boleh dibawa pergi jauh
08. Tidak punya biaya
ï‚£
ï‚£

LANJUTKAN KE PERTANYAAN Ja10
Ja08
Apakah [NAMA] pernah dilakukan pemeriksaan neonatus (bayi baru
lahir) oleh tenaga kesehatan pada saat?
Ja09. Dimana [NAMA] mendapat pemeriksaan kesehatan pada saat
itu? (ISI DENGAN PILIHAN KODE JAWABAN)
a. 6-48 jam setelah lahir
1. Ya Ja09 7. Tidak Berlaku
2. Tidak
8. Tidak Tahu
a.
1. Rumah Sakit Pemerintah 6. Poliklinik Swasta

a .
2. Rumah Sakit Swasta
7. Praktik Tenaga Kesehatan
b. 3-7 hari setelah lahir
1. Ya Ja09
2. Tidak
7. Tidak Berlaku
8. Tidak Tahu
b.

b .
4. Puskesmas/ Pustu/ Pusling
c. 8-28 hari setelah lahir
1. Ya Ja09
2. Tidak
7. Tidak Berlaku
8. Tidak Tahu
3. Rumah Sakit Bersalin
8. Di Rumah
5. Posyandu/Poskesdes/ Polindes
c.

c .
Ja10 Apakah sejak dilahirkan sampai berumur 28 hari, [NAMA] pernah menderita sakit?
1. Ya
2. TidakJa13
ï‚£

8. Tidak tahuJa13
Ja11 Apa keluhan/sakit yang diderita pada saat [NAMA] berumur 0-28 hari
JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU. JIKA LEBIH DARI SATU, JUMLAH KODE JAWABAN
1. Bayi kuning
4. Sulit bernapas/asfiksia
16. Tali pusar memerah
64. Lainnya, sebutkan.............
2. Kejang
8. Bayi biru
32. Tali pusar bernanah
Ja12 Pada saat [NAMA] sakit ketika usia 0-28 hari, apakah berobat ke tenaga kesehatan? 1.Ya
2. Tidak
8. Tidak tahu
Ja13 Apakah [NAMA] mempunyai akte kelahiran
1.Ya CEK tgl lahir pada Blok IV
2. Tidak
8. Tidak tahu
Ja14 Apakah [NAMA] pernah mendapat imunisasi
1.YaJa16
8. Tidak tahuJa16
2. Tidak pernah
Ja15 Apa alasan [NAMA] “TIDAK PERNAH” mendapat imunisasi?
JAWABAN DAPAT LEBIH DARI SATU. JIKA LEBIH DARI SATU, JUMLAH KODE JAWABAN

01. Keluarga tidak mengijinkan
04. Anak sering sakit
16. Tempat imunisasi jauh
02. Takut anak menjadi panas
08. Tidak tahu tempat imunisasi
32. Sibuk/repot
Ja16 Apakah [NAMA] memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat)?
1. Ya, dapat menunjukkan
3. Pernah memiliki, tetapi sudah hilang
2. Ya, tidak dapat menunjukkan (disimpan kader/bidan/di Posyandu)
4. Tidak pernah memiliki
Ja17 Apakah [NAMA] memiliki Buku KIA (Buku Kesehatan Ibu dan Anak ?
1. Ya, dapat menunjukkan
3. Pernah memiliki, tetapi sudah hilang
2. Ya, tidak dapat menunjukkan (disimpan kader/bidan/di Posyandu)
4. Tidak pernah memiliki
Ja18 Apakah [NAMA] memiliki Buku Catatan Kesehatan Anak selain KMS dan Buku KIA?
1. Ya, dapat menunjukkan
3. Pernah memiliki, tetapi sudah hilang
2. Ya, tidak dapat menunjukkan (disimpan di tempat lain)
4. Tidak pernah memiliki
15 –
ï‚£
ï‚£


ï‚£
ï‚£
ï‚£
JIKA KODE JAWABAN Ja14 ADALAH KODE 2 = Tidak pernah Ja24
JIKA KODE JAWABAN Ja16 S/D Ja18 SEMUANYA BERKODE 2 ATAU 3 ATAU 4 Ja21
JIKA SALAH SATU JAWABAN Ja16 S/D Ja18 BERKODE 1  Ja19
1. Ya
2. Tidak Ja21
Ja19 Apakah di dalam KMS/ Buku KIA/ Buku Catatan Kesehatan Anak [NAMA] ada catatan imunisasi
ï‚£
Ja20 Salin dari KMS/Buku KIA/Buku Catatan Kesehatan Anak, tanggal/ bulan/ tahun, untuk setiap jenis imunisasi.
KODE KOLOM (2):
1. Diberikan imunisasi
2. Tidak diberikan imunisasi  KE JENIS IMUNISASI BERIKUTNYA
7. Belum waktunya diberikan karena umur anak  KE JENIS IMUNISASI BERIKUTNYA
8. Ditulis diberi imunisasi tetapi tgl/ bln/ thn tidak ada  KE JENIS IMUNISASI BERIKUTNYA
JENIS IMUNISASI
(1)
a. Hepatiitis B 0
b. BCG
c. DPT-HB Combo 1
d. DPT-HB Combo 2
e. DPT-HB Combo 3
KET.
(2)
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
TG/ BLN/ THN IMUNISASI
(3)
JENIS IMUNISASI
(1)
// f. Polio 1
//g. Polio 2
// h. Polio 3
// i. Polio 4
//j. Campak
KET.
(2)
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
TG/ BLN/ THN IMUNISASI
(3)
//
//
//
//
//
JIKA CATATAN IMUNISASI ART LENGKAP, LANJUTKAN KE Ja23
JIKA IMUNISASI ART TIDAK LENGKAP (KODE KOLOM 2 = 2,7,8) LANJUTKAN KE Ja21
Ja21 Apakah [NAMA] pernah mendapat imunisasi berikut: (INFORMASI BERDASARKAN INGATAN RESPONDEN)
a. Imunisasi Hepatitis B-0, biasanya diberikan sesaat setelah bayi lahir
1. Ya
sampai bayi berumur 7 hari yang disuntikkan di paha bayi?
2. TidakJa21c
8. Tidak tahuJa21c
b. Pada umur berapa hari [NAMA] diimunisasi Hepatitis B 0?
1. 0 - 24 jam
2. >24 jam - 7 hari
c. Imunisasi BCG yang biasanya mulai diberikan umur 1 bulan dan
disuntikkan di lengan (kanan) atas serta dapat meninggalkan bekas
(scar) di bawah kulit?
1. Ya
d. Pada umur berapa [NAMA] diimunisasi BCG?
1. 0 – 29 hari 2. ≥ 1 bulan 8. Tidak tahu
2. TidakJa21e
8. Tidak tahu
8. Tidak tahuJa21e
e. Imunisasi polio, cairan merah muda atau putih yang biasanya mulai 1. Ya
diberikan pada umur 1 bulan dan diteteskan ke mulut?
2. TidakJa21 h
7. Belum waktunya (umur ≤ 1 bulan) Ja21h
8. Tidak Tahu Ja21h
f. Pada umur berapa [NAMA] pertama kali diimunisasi polio?
……….. bulan
JIKA TIDAK TAHU ISIKAN KODE ”88” UNTUK BULAN
g. Berapa kali [NAMA] diimunisasi polio?
………. Kali
h. Imunisasi DPT-HB combo (Diphteri Pertusis Tetanus-Hepatitis B
combo) yang biasanya disuntikkan di paha dan biasanya mulai
diberikan pada saat anak berusia 2 bulan bersama dengan Polio 2?
1.
2.
7.
8.
Ya
Tidak Ja21k
Belum waktunya (umur≤ 2 bulan)Ja21k
Tidak Tahu Ja21k
i. Pada umur berapa (NAMA) pertama kali diimunisasi DPT-HB Combo.
……….. bulan
JIKA TIDAK TAHU ISIKAN KODE ”88”
j. Berapa kali [NAMA] diimunisasi DPT-HB Combo?
………….. kali
k. Imunisasi campak yang biasanya mulai diberikan umur 9 bulan dan 1. Ya
disuntikkan di paha atau lengan kiri atas serta diberikan satu kali?
2. Tidak
7. Belum waktunya (umur ≤ 9 bulan)
8. Tidak Tahu
CEK KELENGKAPAN IMUNISASI DARI Ja20 DAN Ja21 (BCG 1x dan POLIO 4x dan DPT-HB 3x dan CAMPAK 1x)
JIKA IMUNISASI ART LENGKAP, LANJUTKAN KE Ja23
JIKA IMUNISASI ART TIDAK LENGKAP, LANJUTKAN KE Ja22
16 –
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£

ï‚£
ï‚£

ï‚£
ï‚£
Ja22
Ja23
Apa alasan utama [NAMA] “TIDAK MENDAPAT IMUNISASI LENGKAP”?

1. Takut anak menjadi panas 3. Vaksin tidak tersedia 5. Tempat imunisasi jauh 7. Belum waktunya lengkap (umur < 9
2. Anak sering sakit
4. Petugas tidak datang 6. Sibuk/repot
bulan
Apakah setelah mendapat imunisasi [NAMA] pernah mengalami keluhan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti berikut:
(TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)
ï‚£
ï‚£
a. Demam ringan
b. Demam tinggi
c. Bengkak
d. Kemerahan
ï‚£
ï‚£
e. Bernanah
f. Lainnya, sebutkan ..........
Ja24 Apakah dalam 6 bulan terakhir [NAMA] ditimbang
1. Ya
2. Tidak Ja26
Ja25 Dalam 6 bulan terakhir, berapa kali [NAMA] ditimbang
JIKA ”TIDAK TAHU”, ISI KODE ”88”
…………. kali
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£

LANJUTKAN KE Ja27
Ja26
Ja27
Mengapa dalam 6 bulan terakhir [NAMA] TIDAK PERNAH DIITIMBANG (JAWABAN Ja24 = 2) sebutkan alasan utamanya:
1. Anak sudah besar (≥1 tahun)
4. Bosan kalau hanya ditimbang
7. Tempatnya jauh
2. Anak sudah selesai imunisasi
3. Anak tidak mau ditimbang
5. Lupa/tidak tahu jadwalnya
6. Tidak ada tempat penimbangan
8. Sibuk/repot
9. Malas
ï‚£
ï‚£
Apakah dalam 6 bulan terakhir [NAMA] pernah mendapatkan kapsul vitamin A? (GUNAKAN KARTU PERAGA)
1. Ya
2. Tidak pernah
7. Belum waktunya (umur ≤ 6 bulan)
8. Tidak Tahu
UNTUK PERTANYAAN Ja28 LAKUKAN OBSERVASI ATAU GUNAKAN KARTU PERAGA
Ja28
Apakah [NAMA] mempunyai kelainan/cacat baik sejak lahir ataupun karena cedera/kecelakaan) (TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)
a. Tuna netra (penglihatan)
b. Tuna rungu (pendengaran)
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
c. Tuna wicara (berbicara)
d. Tuna daksa (bagian tubuh)
e. Bibir Sumbing
f. Down Syndrome
ï‚£
ï‚£
JIKA ART PEREMPUAN BERUMUR 24 – 59 BULAN SUB BLOK Jc (SUNAT PEREMPUAN)
JIKA ART LAKI-LAKI BERUMUR 24 – 59 BULAN BLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN)
JIKA ART BERUMUR 0 – 23 BULAN  BLOK Jb
Jb. ASI DAN MP-ASI (KHUSUS ART UMUR 0 – 23 BULAN)
Jb01
Jb02
Jb03
Jb04
Jb05
ï‚£
a. Apakah ketika baru lahir [NAMA] dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
1. Ya
2. TidakJb03 
b. Berapa lama ibu dan bayi melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
1. < 1 jam
2. ≥ 1 jam
ï‚£
Kapan ibu mulai melakukan proses menyusui untuk yang pertama kali, setelah [NAMA] dilahirkan?
a. ………… jam

JIKA KURANG DARI 1 JAM, TULIS 00;
JIKA KURANG DARI 24 JAM, TULIS DALAM JAM;
b. ……….. hari
ï‚£
JIKA 24 JAM ATAU LEBIH TULIS DALAM HARI
Apa yang dilakukan IBU terhadap kolostrum?
1. Diberikan semua kepada bayi
3. Dibuang semua
ï‚£
2. Dibuang sebagian
8. Tidak Tahu
Apakah sebelum disusui yang pertama kali atau sebelum ASI keluar/lancar, 1.Ya
8.Tidak tahuJb07
ï‚£
[NAMA] pernah diberi minuman (cairan) atau makanan selain ASI?
2. TidakJb07
Apakah [NAMA] pernah disusui atau diberi ASI (Air Susu Ibu) oleh ibu kandungnya?
1. Ya
2. TidakJb10
Jb06 Apa jenis minuman/makanan yang pernah diberikan kepada [NAMA] sebelum mulai disusui atau sebelum ASI keluar/lancar?
(TULIS KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)
a. Susu formula
b. Susu non formula
c. Madu/ Madu + air
d. Air gula
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
e. Air Tajin
f. Air kelapa
g. Kopi
h. Teh Manis
17 –
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
i. Air putih
j. Bubur tepung/bubur saring
k. Pisang dihaluskan
l. Nasi dihaluskan
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
1. Ya Jb09
Jb07 Apakah saat ini [NAMA] masih disusui?
Jb08 Pada umur berapa bulan [NAMA] disapih/mulai tidak disusui lagi?
BILA TIDAK TAHU TULIS 88
Jb09 Apakah dalam 24 jam terakhir [NAMA] hanya mendapatkan air susu ibu (ASI) saja
dan tidak diberi minuman (cairan) dan atau makanan selain ASI?
ï‚£


2. Tidak
…….. bulan Jb10
1.YaJb12
2. Tidak
Jb10 Pada saat [NAMA] umur berapa, IBU pertama kali mulai memberikan minuman (cairan) atau makanan selain ASI?
1. 0 – 7 hari
3. 29 hari – < 2 bulan
5. 3 – < 4 bulan
7. ≥ 6 bulan
ï‚£
2. 8 – 28 hari
4. 2 – < 3 bulan
6. 4 – < 6 bulan
8. Tidak tahu
Apa jenis minuman (cairan) atau makanan selain ASI, yang pertama kali mulai diberikan kepada [NAMA] pada umur tersebut? (TULIS
Jb11
KODE : 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)
ï‚£
ï‚£
ï‚£
a. Susu formula
b. Susu non-formula
c. Bubur formula
ï‚£
ï‚£
ï‚£
d. Biskuit
e. Bubur tepung/bubur saring
f. Air tajin
g. Pisang dihaluskan
h. Bubur nasi/ nasi tim/nasi dihaluskan
Jb12 Apakah [NAMA] pernah menggunakan botol/dot/kempengan sebelum usia 6 bulan?
1. Ya
ï‚£
ï‚£
ï‚£
2. Tidak
JIKA ART PEREMPUAN BERUMUR 0 – 23 BULAN SUB BLOK Jc (SUNAT PEREMPUAN)
JIKA ART LAKI-LAKI BERUMUR 0 – 23 BULAN BLOK K (PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN)
Jc. SUNAT PEREMPUAN (KHUSUS ART PEREMPUAN USIA 0-11 TAHUN)
1. Ya
2. Tidak BLOK K
Jc01
Apakah [NAMA] pernah disunat?
Jc02
Pada umur berapa bulan/ tahun [NAMA] disunat?
Jc03
Siapa yang menyarankan [NAMA] disunat? (TULIS KODE 1 = Ya ATAU 2 = Tidak)
1. Orang tua
Jc04
ï‚£
Siapa yang melakukan sunat
1. Bulan
.
ï‚£
2. Keluarga
1. Tukang sunat
8. Tidak tahu  BLOK K
3. Tokoh agama
2. Dukun bayi
2. Tahun
ï‚£


ï‚£
4. Tokoh adat
3. Bidan
4. Nakes lainnya

ï‚£
K. PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN
BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN/ PANJANG BADAN (UNTUK SEMUA UMUR )
K01
K02
a. Apakah ART ditimbang ?
1. Ya
b. Berat Badan (kg)
................................ kg
a. Apakah ART diukurTinggi/Panjang Badan?
1. Ya
b. Tinggi/Panjang Badan (Cm)

2. Tidak K02
2. TidakK03
................................. cm
c. KHUSUS UNTUK BALITA, (Posisi pengukuran TB/PB)
1. Berdiri
2. Telentang
ï‚£
, 
ï‚£
 ,
ï‚£
LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) KHUSUS WANITA USIA SUBUR (15-49 TAHUN) DAN/ ATAU WANITA HAMIL
K03
a.Apakah ART diukur Lingkar Lengan Atas (LILA)
b. Lingkar Lengan Atas (LILA)cm
1. Ya

2. Tidak K04
............................... cm
ï‚£
 ,
LINGKAR PERUT (KHUSUS ART UMUR ≥ 15 TAHUN) KECUALI IBU HAMIL
K04
a. Apakah ART diukur Lingkar Perut
1. Ya
b. Lingkar Perut (Cm)
............................... cm
18 –
2. Tidak  K05
ï‚£
 ,
TEKANAN DARAH DIUKUR DI LENGAN KIRI ( UNTUK ART UMUR ≥ 15 TAHUN )
K05
a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah yang pertama:

b. Tekanan darah sistolik (mmHg)
K06
a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah yang kedua :
K07
a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah yang ketiga :
c. Tekanan darah diastolik (mmHg)
2. TidakL
c. Tekanan darah diastolik (mmHg)
1. Ya

b. Tekanan darah sistolik (mmHg)






2. TidakL
1. Ya

b. Tekanan darah sistolik (mmHg)
1. Ya
2. TidakL
c. Tekanan darah diastolik (mmHg)
L. PEMERIKSAAN MATA
PEMERIKSAAN VISUS (UNTUK ART USIA > 6 TAHUN)
L01
Alat bantu apa yang digunakan [NAMA] untuk melihat saat pemeriksaan visus?
ï‚£
1.Tanpa kacamata/ lensa kontak
2. Pakai kacamata
3. Pakai lensa kontak
L02
Pemeriksaan VISUS
Mata kanan
Mata kiri
1. Dapat melihat E kecil (jarak 6m)
Tanpa
Dengan
Tanpa
Dengan
2. Tidak dapat melihat E kecil, tetapi dapat melihat E sedang (jarak 6m)
pinhole
pinhole
pinhole
pinhole
3. Tidak dapat melihat E sedang, tetapi dapat melihat E besar (jarak 6m)
4. Tidak dapat melihat E besar (jarak 6m), tetapi dapat melihat E besar (jarak 3m)
5. Tidak dapat melihat E besar pada jarak 3m
6. TIDAK DIPERIKSA
L03-L05 (UNTUK SEMUA UMUR)
L03 Kelainan Permukaan Mata (LIHAT CONTOH PADA KARTU PERAGA)
1. Ya, Mata kanan
3. Ya, Kedua mata
a. Pterygium
2. Ya, Mata Kiri
4. Tidak ada pterygium
1. Ya, Mata kanan
3. Ya, Kedua mata
b. Kekeruhan kornea
2. Ya, Mata Kiri
4. Tidak ada kornea keruh
L04 Lensa mata:
1. Lensa normal
Mata kanan
Mata kiri
2. Lensa keruh (katarak)
3. TIDAK DIPERIKSA JIKA KEDUA MATA TDK DIPERIKSA KE L06
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
ï‚£
L05
ï‚£
Jika salah satu atau kedua jawaban L04 berkode 2, ditanyakan alasan mengapa [NAMA] belum operasi katarak
a. Alasan Utama

b. Alasan Lain
1. Ada
c. Alasan Lain
 1. Ada
2. Tidak AdaL06
Lihat kode
2. Tidak AdaL06
Lihat kode
KODE JAWABAN L05:
01. Tidak tahu kalau katarak/tidak tahu kalau bisa dioperasi
02. Fasilitas operasi jauh/tidak dapat dijangkau
03. Kehendak Tuhan yang harus diterima
04. Tidak perlu karena masih dapat melihat dgn satu mata
05. Diberitahu bahwa katarak belum matang
06. Tidak perlu karena sudah tua
07. Tidak tahu dimana tersedia fasilitas untuk operasi
08. Tidak perlu karena masih bisa bekerja
 
Lihat kode
09. Tidak diizinkan oleh keluarga
10. Takut dioperasi
11. Kurang penting dibanding prioritas hidup lainnya
12. Takut menjadi lebih buta
13. Tidak mampu membiayai
14. Kontraindikasi operasi (penyakit lain/penyerta)
15. Tidak ada yang mendampingi
16. Lainnya
L06 (UNTUK ART < 5 TAHUN) LIHAT KARTU PERAGA
L06
Pemeriksaan Xeroftalmia:
ISIKAN HASILPEMERIKSAAN SESUAI KELAINAN YANG PALING BERAT
5. Sebagian dari hitam mata melunak seperti bubur
1. Tidak Ada Kelainan kornea
2. Bagian putih mata kering, kusam, tak bersinar 6. Seluruh bagian hitam mata melunak seperti bubur
7. Bola mata mengecil/mengempis
3. Ada bercak seperti busa sabun
4. Bagian hitam mata kering, kusam, tak bersinar 8. TIDAK DIPERIKSA
19 –
Mata Kanan
Mata Kiri
ï‚£
ï‚£
M. PEMERIKSAAN THT
M01 – MO2 (UNTUK ART > 2 TAHUN)
M01
M02
PENGAMATAN (OBSERVASI)
Telinga Kanan
Telinga Kiri
ï‚£
ï‚£
a. Anatomi Liang telinga
1. Lapang
2. Sempit
3. Tidak ada liang telingaM02
b.Kelainan dalam Liang Telinga
BILA TERDAPAT LEBIH DARI SATU
KELAINAN, JUMLAHKAN SEMUA KODE
JAWABAN YANG SESUAI
00. Tidak Ada kelainan
01. Sekret bening encer
02. Sekret keruh kental
04. Sekret dan darah
08. Jaringan Granulasi
16. Serumen
32. Kolesteatoma
88. TIDAK DIPERIKSA
c.Gendang telinga
1. Utuh
2. Perforasi
3. Tidak dapat dievaluasi
4. TIDAK DIPERIKSA
ï‚£
ï‚£
d.Retroaurikuler
1. Normal
2. Fistel
3. Abses
4. Sikatrik
5. TIDAK DIPERIKSA
ï‚£
ï‚£
Apakah [NAMA] mengalami gangguan
pendengaran?
1. Ya , satu telinga
3. Ya, gangguan pendengaran hilang timbul
2. Ya, kedua telinga
4. Tidak ada gangguan pendengaran
8. Tidak tahu

ï‚£
M03 (UNTUK ART > 5 TAHUN)
M03
Pemeriksaan Konversasi (Dilakukan dalam ruang tertutup)
1.Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata yang dibisikkan
2.Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata dengan volume normal
3.Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata volume keras
4.Dapat mendengar dan mengikuti kata-kata yang diucapkan dengan berteriak oleh pemeriksa pada telinga yang
pendengarannya lebih baik
5.Tidak dapat mendengar teriakan pemeriksa
ï‚£
N. PEMERIKSAAN STATUS GIGI PERMANEN ≥ 12 THN
N01
Apakah dilakukan pemeriksaan gigi?
N02
Berilah kode pada setiap kotak dentogram di bawah ini:
D = gigi berlubang (decayed)
M = gigi telah dicabut/tinggal akar (missing)
F = gigi ditambal (filling)
Ka
1. Ya
1
ï‚£
2. TidakO.01
DF = gigi ditambal dan ada lubang pada gigi tersebut
BT = gigi belum terlihat/ belum tumbuh
S = gigi tanpa lubang dan tanpa tambalan (sehat)
2
Ki
D-T :

M-T:

F-T:

DF – T
4
N03

3
Periksa kondisi gigi dan kesehatan mulut
a. Gigi Berjejal
1. Ya
2. Tidak
b. Gigi goyah
1. Ya
2. Tidak
c. Karang gigi
1. Ya
2. Tidak
ï‚£ d. Sariawan
e. Diskolorasi stain rokok
f. Kelainan gusi
20 –
1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
ï‚£


O. PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH DAN SAMPEL URIN
1. Ya
O.01
Apakah diambil spesimen darah
O.02
STIKER NOMOR DARAH
O.03
Apakah diambil Urin (ART umur 6 – 12 tahun & ART PEREMPUAN 15-49 tahun )
O.04
STIKER NOMOR URIN

2. Tidak O.03
ï‚£
TEMPEL STIKER DI SINI (XXXXXX)
1. Ya
2. Tidak
ï‚£
TEMPEL STIKER DI SINI (XXXXXX)
CATATAN PENGUMPUL DATA
21 –
Download