FET (Field Effect Transistor)

advertisement
KOMPONEN AKTIF
KOMPONEN AKTIF
TRANSISTOR
THYRISTOR
TRANDUCER
TRANSISTOR
Transistor adalah suatu komponen aktif
semikonduktor yang bekerjanya
menggunakan pengolahan aliran arus
elektron di dalam bahan tersebut.
Transistor dapat berfungsi sebagai penguat
arus maupun tegangan.
Transistor merupakan peralatan yang
mempunyai 3 lapis N-P-N atau P-N-P.
TRANSISTOR
JENIS - JENIS
TRANSISTOR
BJT (Bipolar Junction Transistors)
Transistor terdiri dari 3 elemen yaitu: Basis (B), Kolektor (C), Emitor (E).
Transistor mempunyai dua junction, yaitu batas pertemuan antara emitorbasis dan pertemuan antara basis-kolektor.
TRANSISTOR
FET (Field Effect Transistor)
adalah salah satu komponen aktif selain junction transistor,
yang bekerja dengan asas pengaturan arus oleh medan listrik.
FET merupakan transistor unipolar, dimana transistor unipolar
hanya tergantung pada satu muatan saja baik lubang maupun
elektron.
THYRISTOR
Thyristor berasal dari bahasa
Yunani yang berarti ‘pintu’.
Sifat dan cara kerja komponen
ini memang mirip dengan pintu
yang dapat dibuka dan ditutup
untukmelewatkan arus listrik
THYRISTOR
Thyristor biasanya digunakan
sebagai saklar/bistabil,
beroperasi antara keadaan non
konduksi ke konduksi.
Pada banyak aplikasi, thyristor
dapat diasumsikan sebagai
saklar ideal, akan tetapi dalam
prakteknya thyristor memiliki
batasan karakteristik tertentu.
THYRISTOR
Beberapa komponen yang termasuk
thyristor antara lain
1. PUT (Programmable Uni-junction
Transistor),
2. UJT (Uni-Junction Transistor ), GTO
(Gate Turn Off Thyristor),
3. SCR (Silicon Controlled Rectifier),
4. LASCR (Light Activated Silicon
Controlled Rectifier),
5. RCT (Reverse Conduction Thyristor),
6. SITH (Static Induction Thyristor),
7. MOS-Controlled Thyristor (MCT).
THYRISTOR
STRUKTUR DAN SIMBOL
TRANDUCER
Transducer adalah alat yang
berfungsi untuk mengubah
suatu bentuk energi
tertentu ke dalam bentuk energi
lain, dalam hal ini biasanya
selalu diubah kedalam bentuk
energi listrik.
TRANDUCER
Transducer dapat diklasifikasikan berdasarkan cara
pengubahan energi sinyal keluaran atau berdasarkan
bidang pemakaian, dan dibagi menjadi:
1. Active Transducer adalah jenis transducer yang mampu
menghasilkan energi listrik sendiri, contohnya : foto sel,
termokopel dan lain-lain.
2. Passive Transducer adalah jenis transducer yang
memerlukan catu daya (power supply) eksternal untuk
dapat bekerja, contohnya : Thermistor, Fototransistor dan
lain-lain.
RANGKAIAN DC
YUSRON SUGIARTO
ARUS SEARAH (DC)
ARUS SEARAH (DC)
ARUS SEARAH (DC)
Dari gambar berikut tentukan besar dan arah arus I
1
ARUS SEARAH (DC)
Kuat arus I1= 10 A, I2= 5 A arah menuju titik A. Kuat
arus I3= 8 A arah keluar dari titik A. Berapakah besar
dan arah kuat arus I4 ?
2
ARUS SEARAH (DC)
ARUS SEARAH (DC)
ARUS SEARAH (DC)
Untuk lebih memahami cara menentukan beda potensial dari
bagian –bagian sebuahrangkaian tertutup, berikut akan diuraikan
bagian –bagian tersebut sehingga menjadi sebuahrangkaian
terbuka.
Rangkaian tertutup mula –mula tertutup
ARUS SEARAH (DC)
ARUS SEARAH (DC)
Aturan penentuan beda potensial pada sebuah rangkaian terbuka
yang merupakan bagian dari sebuah rangkaian tertutup, yaitu
sebagai berikut :
a.Jika arah arus searah dengan pembacaan yang ditentukan, beda
potensial antara ujung – ujung resistor, yaitu Vab bernilai positif.
Sebaliknya jika arah arus berlawanan dengan arah pembacaan, beda
potensial antara ujung –ujung resistor, yaitu Vba bernilai negatif.
b.Jika arah pembacaan melewati ggl dari kutub negatif ke kutub
positif, ggl bernilai negatif.Sebaliknya, jika arah pembacaan melewati
ggl dari kutub positif ke kutub negatif, ggl bernilaipositif.
ARUS SEARAH (DC)
ARUS SEARAH (DC)
Hitunglah kuat arus pada masing –masing cabang dan tegangan
totalnya !
3
ARUS SEARAH (DC)
ARUS SEARAH (DC)
a. Kuat arus listrik yang mengalir dalam
rangkaian (I 1, I2, dan I3) !
b.Beda potensial antara A dan B (VAB) !
4
Download