85 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Book Value (BV) dan Harga Saham Pada Indeks LQ45 Periode 2010-2014. Ratarata Earning Per Share (EPS) tertinggi dimiliki oleh PT. Gudang Garam Tbk. sebesar 2.364,90 sedangkan EPS terendah dimiliki oleh PT. Lippo Karawaci Tbk. sebesar 53,32. Rata-rata Price Earning Ratio (PER) tertinggi dimiliki oleh PT. Kalbe Farma Tbk. sebesar 30,92 sedangkan PER terendah dimiliki oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebesar 10,38. Rata-rata Book Value (BV) dimiliki oleh PT. Gudang Garam Tbk. sebesar 14.032,50 sedangkan BV terendah dimiliki oleh PT. Kalbe Farma Tbk. sebesar 338,54. Rata-rata harga saham tertinggi dimiliki oleh PT. Gudang Garam Tbk. sebesar 52.210 sedangkan harga saham terendah dimiliki oleh PT. Lippo Karawaci Tbk. sebesar 854. 2. Berdasarkan uji hipotersis secara simultan variabel earning per share (EPS), price earning ratio (PER) dan book value (BV) menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,000 kurang dari taraf nyata signifikansi 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel Earning Per Share (X1), Price Earning Ratio (X2), Book Value (X3) terhadap harga saham (Y) dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 95,2%, sedangkan sisanya 4,8% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian. 3. Pengaruh secara parsial antara earning per share (EPS), price earning ratio (PER) dan book value (BV) terhadap harga saham yang berada di Indeks LQ45 periode 2010-2014. 86 a. Earning Per Share (EPS) menunjukkan tingkat signifikansi EPS sebesar 0,000<0,05 (5%), maka Ho ditolak artinya bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara Earning Per Share (X1) dengan harga saham (Y). Hal ini menunjukkan bahwa investor memusatkan perhatiannya pada Earning Per Share(EPS) dalam melakukan keputusan berinvestasi. b. Price Earning Ratio (PER) menunjukkan tingkat signifikansi (PER) sebesar 0,503>0,05, maka Ho diterima artinya tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara Price Earning Ratio (X2) dengan harga saham (Y). Dengan demikian investor lebih memperhatikan variabel lain yang dijadikan pertimbangan untuk berinvestasi. c. Book Value (BV) menunjukkan tingkat signifikansi BV sebesar 0,000<0,05 (5%), maka Ho ditolak artinya bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara Book Value (X3) dengan harga saham (Y). Hal ini menunjukkan bahwa investor memusatkan perhatiannya pada Book Value (BV) dalam melakukan keputusan berinvestasi. 5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang diharapkan dapat menjadi masukkan yang berguna sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti : a. Sebaiknya pengamatan bukan hanya cakupan tahun, tetapi pertriwulan 2010-2014 agar lebih terlihat fenomena dan perubahan harga saham yang terjadi. b. Bagi peneliti selanjutnya dan yang tertarik dalam bidang yang sama dapat menggunakan jenis rasio keuangan lainnya untuk dijadikan variabel untuk penelitian serta objek perusahaan yang diteliti harus lebih banyak agar bisa menggambarkan kondisi secara umum dan mewakili keseluruhan dan memperluas lingkup analisis. 2. Bagi investor dan calon investor Para investor dan calon investor yang hendak melakukan investasi sebaiknya melihat dan menganalisis terlebih dahulu faktor internal dan 87 eksternal perusahaan dalam memilih perusahaan serta mempertimbangkan rasio earning per share dan book value, karena dalam penelitian ini rasio tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. 3. Bagi perusahaan Manajemen perusahaan harus dapat menjaga kestabilan kinerja perusahaan dengan melakukan analisa fundamental dan teknikal sehingga dapat mengambil kebijakan sesegera mungkin guna mengatasi penurunan harga saham.