- Politeknik Negeri Ujung Pandang

advertisement
Seminar Nasional X 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL X-2014
TEMA:
INOVASI STRUKTUR DALAM
MENUNJANG KONEKTIVITAS
PULAU DI INDONESIA
SURABAYA, 05 FEBRUARI 2014
ISBN 978-979-99327-9-2
ii
Seminar Nasional X 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
SUSUNAN PANITIA
SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL X 2014
PROGRAM STUDI PASCASARJANA TEKNIK SIPIL FTSP-ITS
Pelindung
: Dekan FTSP-ITS
Ketua Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS
Sekjur I Teknik Sipil FTSP-ITS
Sekjur II Teknik Sipil FTSP-ITS
Koordinator PPs T. Sipil FTSP-ITS
Ketua
: Endah Wahyuni, S.T. MSc. Ph.D.
Wakil Ketua
: Ir. Ervina Ahyudhanari, M.Eng. PhD
Bendahara
: Januarti Jaya Eka Putri, ST., MT., Ph.D
Debby Lusy F. T. H., SE
Sekretaris
: Aniendhita Rizki Amalia, ST.MT
Sie Dana
: Ir. Faimun, MSc., PhD
Sie Editor
: Dr. Tech. Pujo Aji, ST., MT.
Putu Tantri Kumalasari, ST. MT.
A. A. Ngr. Satria Damar Negara, ST.,MT.
Nastasia Festy Margini, ST. MT.
Sie Publikasi dan
Dokumentasi
: Istiar, S.T. M.T.
Dimas W. L. Pamungkas, S.Kom
Sie Konsumsi
: Endang Trismiati, AM.d
Ferna Anis T.S
Sie Acara
: Dr. Ir. Edijatno
Yusronia Eka Putri, S.T. M.T.
Sie Perlengkapan
: Data Iranata S.T.,M.T.,P.hD
Achmad Fauzi
Djunarko
Kesekretariatan dan
Pembantu Umum
: Robin
Wisang Adji Rasmana
Eva Sundari, ST
ISBN 978-979-99327-9-2
iv
Seminar Nasional X 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
Reviewer
: Trijoko Wahyu Adi, ST. MT. Ph.D.
Dr. Ir. Ria A. A. Soemitro, M.Eng.
Ir. Hera Widyastuti, M.T., Ph.D
Budi Suswanto, S.T. MT. Ph.D.
Prof. Dr.Ir. Nadjaji Anwar, MSc
Prof. Ir. Noor Endah, MSc., Ph.D
Suntoyo ST., Meng., Ph.D.
Ir. Faimun, MSc., Ph.D
Prof. Dr. Ir. Triwulan, DEA
Ir. Putu Artama W, MT., Ph.D.
Prof. Dr. Ir. Indarto, DEA
ISBN 978-979-99327-9-2
v
Seminar Nasional X 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
SUSUNAN PANITIA..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................................... vi
SAMBUTAN KETUA PANITIA.................................................................................. vii
DAFTAR ISI................................................................................................................. viii
MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
ANALISA PEMILIHAN BENTUK BOX CULVERT DAN ABILITY TO PAY
CALON PENGGUNA JARINGAN UTILITAS TERPADU DI KOTA
SURABAYA
Tri Joko Wahyu Adi, I Putu Artama Wiguna dan Anita Intan Nura Diana
1
QUALITY CONTROL PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PROYEK
PERUMAHAN
Anton Soekiman dan Winner Yousman
11
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA STRUKTUR ATAP MENGGUNAKAN
KAYU KEMPAS DAN BAJA RINGAN
Anton Soekiman dan Airin Milasari
19
PEMODELAN HUBUNGAN ANTARA FAKTOR KETIDAKPASTIAN YANG
MEMPENGARUHI KINERJA BIAYA PROYEK KONSTRUKSI
MENGGUNAKAN BELIEF NETWORK
Fahirah F, Tri Joko Wahyu Adi dan Nadjadji Anwar
27
KEPUASAN WAKIL PEMILIK proyek TERHADAP KUALITAS LAYANAN
KONtRAKTOR
Herlita Prawenti dan Muhamad Abduh
39
PENILAIAN KESIAPAN RANTAI PASOK BAJA RINGAN DI INDONESIA
Azaria Andreas dan Muhamad Abduh
47
PENGARUH PERILAKU TENAGA KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA
YANG DIMODERASI FAKTOR PENGALAMAN KERJA DAN TINGKAT
PENDIDIKAN TERHADAP KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI DI
SURABAYA
Iqbal Al Faris dan Feri Harianto
57
MODEL MANAJEMEN RISIKO PENGEMBANGAN PROPERTI PADA
KAWASAN PARIWISATA
I Wayan Muka dan M. Agung Wibowo
65
KAJIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PROYEK KONSTRUKSI
DENGAN EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK X, Y, Z)
Ari Kusuma
75
ISBN 978-979-99327-9-2
viii
Seminar Nasional X 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
PERAN RANTAI PASOK MATERIAL KONSTRUKSI TERHADAP UPAYA
PENURUNAN EMISI KARBON DIOKSIDA PADA INSDUTRI
KONSTRUKSI
Hermawan, Puti Farida Marzuki, Muhamad Abduh, dan R. Driejana
85
ANALISIS RISIKO MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN
WADUK BAJULMATI
Anik Ratnaningsih dan Dwi Gesang Ageng Pangapuri
93
ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN DURASI PENYELESAIAN
PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI SURABAYA
Nuur Aziza Setiyowati dan I Putu Artama Wiguna
103
PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN PENELITIAN MENGENAI
SENGKETA PADA PROYEK KONSTRUKSI
Felix Hidayat
109
ANALISA PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA PEKERJAAN
ERECTION PIER HEAD PRECAST MENGGUNAKAN SHORING DENGAN
TANPA SHORING (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JALAN
LAYANG NON TOL ANTASARI-BLOK M, PAKET PASAR CIPETE)
Wahyu Candra Prasetya, ST
OPTIMASI SITE LAYOUT DENGAN METODE MULTI-OBJECTIVE PADA
PROYEK GEDUNG PUSAT RISET ITS
Cahyono Bintang Nurcahyo, Trijoko Wahyu Adi, dan Dinar Ariyanto
119
129
MANAJEMEN ASET DAN INFRASTRUKTUR
ANALISA OPTIMASI OPERASIONAL BENDUNGAN DI SUNGAI
BRANTAS HULU
Danu Rayendra Gandhi dan Nadjadji Anwar
141
STRATEGI PENGELOLAAN PDAM DELTA TIRTA DALAM
PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN AIR MINUM
Devi Andriany, Joni Hermana dan I.D.A.A. Warmadhewanti
151
PEMODELAN TRANSSHIPMENT UNTUK OPTIMASI BIAYA
TRANSPORTASI INDUSTRI HOT MIX
Efata Satya Nugraha, Tri Joko Wahyu Adi, dan Retno Indryani
161
UJI COBA AWAL MEMBANDINGKAN PERKIRAAN KUAT TEKAN
BETON MENGGUNAKAN HAMMER TEST, UPV TEST, DAN HASIL UJI
KEKUATAN TEKAN
Happy Silvana Anggraeni, Sonny Wedhanto, dan Eddy Eko Susilo
ANALISA POTENSI PEMANFAATAN RUMAH INSTAN SEDERHANA
SEHAT (RISHA) SEBAGAI ALTERNATIF RUMAH MURAH BAGI
MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (Lokasi Penelitian :
Perumnas Labuapi, Kabupaten Lombok Barat)
Hardiani Pramitasari, Tri Joko Wahyu Adi, dan Retno Indryani
ISBN 978-979-99327-9-2
171
181
ix
Seminar Nasional X 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
PENGARUH INOVASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
KEUNGGULAN BERSAING (SCA) DALAM UPAYA MENINGKATKAN
KINERJA PROYEK DI JAWA TIMUR
Rendy Kurnia Dewanta dan I Putu Artama Wiguna
ANALISIS PENENTUAN BOBOT KRITERIA PEMELIHARAAN JALAN
NASIONAL DENGAN METODE FUZZY AHP DI PROPINSI
KALIMANTAN TENGAH
Siti Kumaedah, Putu Artama W. dan A. Agung Gde Kartika
191
199
STRATEGI PENGELOLAAN ASET PDAM KABUPATEN LAMONGAN
DALAM UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN
Vina Citrasari, Joni Hermana, dan I.D.A.A. Warmadewanthi
209
KAJIAN RISIKO PENERAPAN KONTRAK BERBASIS KINERJA PADA
PROYEK PEKERJAAN JALAN NASIONAL
Betty Susanti, Reini D. Wirahadikusumah, Biemo W. Soemardi , dan Mei Sutrisno
219
MANAJEMEN DAN REKAYASA TRANSPORTASI
PREDIKSI WAKTU TEMPUH DAN TARIF YANG DIINGINKAN
PENGGUNA SEPEDA MOTOR UNTUK MENGGUNAKAN TREM
SURABAYA PADA KORIDOR TERMINAL JOYOBOYO JL RAJAWALI
SURABAYA
Adhi Muhtadi, dan Hera Widyastuti
PENGARUH ASBUTON BUTIR PADA CAMPURAN PANAS BETON ASPAL
LAPIS AUS ASBUTON (AC WC-ASB) TERHADAP KETAHANAN
STRIPPING DAN RUTTING
Arief Setiawan, Rahmatang Rahman, Mashuri, dan Muzzamil
229
239
KAJIAN KELAYAKAN DIMENSI ALUR PELAYARAN SUNGAI MUSI
TERHADAP KAPAL-KAPAL TONGKANG
Edi Kadarsa, Harun Alrasyid S. Lubis, Ade Sjafruddin, dan Russ Bona Frazila
249
EVALUASI LAIK FUNGSI JALAN PADA KORIDOR EKONOMI MP3EI DI
PULAU SULAWESI
Fadly Ibrahim, Edwin Dwi Putra, Indha Mutmainnah, dan Maswirahmah
257
RESPON KINERJA PERKERASAN KAKU JALAN NASIONAL TERHADAP
IMPLEMENTASI MP3EI KORIDOR EKONOMI SULAWESI
Fadly Ibrahim, Wahniar Hamid, Nur Khaerat Nur, dan Ardy Arsyad
265
KAJIAN PENERAPAN BUS TANPA BAYAR DI CENTRAL BUSINESS
DISTRICT KOTA PALEMBANG
Imam Basuki
273
ISBN 978-979-99327-9-2
x
Seminar Nasional X 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN UNTUK GEDUNG PUSAT
PERDAGANGAN GROSIR (WHOLESALE) DI KOTA SURABAYA
Miftachul Huda dan Hera Widyastuti
283
ANALISIS PENERAPAN SISTEM THREE IN ONE BERDASARKAN
KINERJA RUAS JALAN SEBAGAI UPAYA MENGATASI KEMACETAN
DI JALAN RAYA DARMO (SURABAYA)
Mochammad Choirul Rizal, Hera Widyastuti dan
A. Agung Gde Kartika
293
STUDI PEMODELAN TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG
PENYEBERANGAN KAPAL FERRY DI PELABUHAN UJUNG
SURABAYA KAMAL SETELAH BEROPERASINYA JEMBATAN
SURAMADU
R. Endro Wibisono, Wahju Herijanto, dan Hera Widyastuti
ANALISIS KINERJA ON STREET PARKING DI KABUPATEN HULU
SUNGAI TENGAH
Suryatin Hidayah, Hera Widyastuti., dan A. Agung Gde Kartika
MODEL PEMILIHAN MODA PERJALANAN KOMUTER DOMISILI
WILAYAH PINGGIRAN KOTA MAKASSAR (Studi Kasus Perumahan
Pondok Asri III Sudiang)
Rais Rachman, Nur Ali, Slamet Trisutomo, dan Herman Parung
301
311
321
ANALISIS OPERASIONAL BIS KOTA TRAYEK PURABAYA-JEMBATAN
MERAH SURABAYA
Dwi Muryanto, Hera Widyastuti, dan Anak Agung Gde Kartika
331
PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT DALAM
PEMANFAATAN MODA ANGKUTAN UMUM DI KOTA MANADO
Tampanatu P. F. Sompie, dan Syanne Pangemanan
341
TINGKAT PELAYANAN SERTA KETERSEDIAAN SARANA ANGKUTAN
PENYEBERANGAN PELABUHAN MANADO
Syanne Pangemana dan Tampanatu Sompie
349
TEST MICROSTRUCTURE PERMEABLE PAVEMENT USED DOMATO
STONE AS LOCAL MATERIAL FROM BANGGAI ISLAND WITH
ADEDTIVE BNA BLAND PERTAMINA
359
Firdaus Chairuddin; Wihardi Tjaronge; Muhammad Ramli, dan Johannes Patanduk
ANALISA TEKNIS PEMANFAATAN CORN METHYL ESTHER SEBAGAI
SUBTITUSI MARINE DIESEL OIL (mdo) PADA MOTOR DIESEL
Heni Siswanti, Aguk Zuhdi M.F, dan I Made Ariana
371
PEMBEBANAN JARINGAN JALAN PERKOTAAN YOGYAKARTA
379
J.Dwijoko Ansusanto, Ahmad Munawar, Sigit Priyanto, dan Bambang Hari Wibisono4
ISBN 978-979-99327-9-2
xi
Seminar Nasional X 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI EKSPRESS
JURUSAN SOLO YOGYA
Wahju Herijanto dan Bayu Rosida Sumantri
389
MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT TREM DI JALAN RAYA DARMO
SURABAYA
Wahju Herijanto dan Zuhri Muhis
399
PENGARUH PENAMBAHAN WETFIX-BE TERHADAP KETAHANAN
PENGELUPASAN DAN ALUR PADA CAMPURAN PANAS BETON
ASPAL LAPIS AUS ASBUTON (AC-WC Asb)
Arief Setiawan, Ratnasari Ramlan, dan Moh Yani
FEKTIFITAS JARINGAN JALAN MAMMINASATA (STUDI KASUS
PENYEMPITAN PADA RUAS JALAN LINGKAR MAMMINASATA)
Yusuf Harun, Wihardi Tjaronge, Sakti Adji Adisasmita, dan Nur Ali
ASSESSMENT TO A MAX-PLUS ALGEBRA POWER OPERATION ON UNWEIGHTED TANSPORTATION NETWORK MODEL OF ITS BEHAVIOR,
CONNOTATION AND UTILIZATION
Hitapriya Suprayitno, Indrasurya B. Mochtar, dan Achmad Wicaksono
409
419
429
STRUKTUR
STUDI PERBANDINGAN PERILAKU INELASTIK PADA SISTEM RANGKA
BERPENGAKU EKSENTRIK MENGGUNAKAN LINK WF DAN
TUBULAR DENGAN METODE PERFORMANCE BASED DESIGN
Abdul Somad, Budi Suswanto, dan Hidayat Sugihardjo
437
STUDI KETAHANAN BALOK BETON BERTULANG PASKA LELEH
DIPERKUAT LEMBARAN GFRP AKIBAT BEBAN FATIK
Arbain Tata, Rudy Djamaluddin, Herman Parung, dan M. Wihardi Tjaronge
447
PERILAKU ELEMEM BALOK KOLOM KASTELLA AKIBAT BEBAN
BOLAK BALIK
Junus Mara, Herman Parung, Jonie Tanijaya, dan Rudy Djamaluddin
457
PENGARUH LINGKUNGAN LAUT TERHADAP EFEKTIFITAS GFRP
SHEET SEBAGAI BAHAN PENGUAT ELEMEN LENTUR
Mufti Amir Sultan , Rudy Djamaluddin, Herman Parung dan M. Wihardi Tjaronge
467
PENINGKATAN KEKUATA KOLOM BERONGGA UNTUK MEMIKUL
BEBAN MAKSIMUM
Safrin Zuraidah, Ikhsan, dan K Budihastono
477
PEMODELAN DENGAN PROGRAM BERBASIS ELEMEN HINGGA DALAM
ANALISA PERILAKU PELAT BETON BERTULANG KETIKA TERKENA
API
Wahyuniarsih Sutrisno, dan Endah Wahyuni
ISBN 978-979-99327-9-2
487
xii
Seminar Nasional X 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
EVALUASI KERENTANAN BANGUNAN AKIBAT PENGARUH GEMPA
(STUDI KASUS GEDUNG-GEDUNG FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN)
Yanuar Haryanto, Nanang Gunawan Wariyatno, dan Prisca Evelyn Yulianita
PERILAKU LENTUR BALOK BETON BERTULANG YANG BERISI
STYROFOAM
Yasser1, Rudy Djamaluddin, M. Wihardi Tjaronge, dan Herman Parung
PERILAKU PENGGUNAAN MODEL STRUKTUR PENUNJANG DAN
PENGIKAT (STRUT-AND-TIE MODEL) PADA BALOK BETON MUTU
NORMAL UNTUK TINGGI BALOK 1500 MM.
Agus Sugianto dan Andi Marini Indriani
ALIKASI EVALUASI CEPAT STRUKTUR BETON TERHADAP GEMPA
PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI PEKANBARU
Alex Kurniawandy, Andy Hendri, dan Muhammad Akbar Muttaqin
PENGEMBANGAN MODEL SAMBUNGAN BALOK KOLOM PADA
STRUKTUR PORTAL BETON TERKEKANG BERTULANGAN BAMBU
TAHAN GEMPA
B. Sri Umniati, Nindyawati, Sri Murni Dewi, dan Agoes S. MD
497
511
521
535
545
KAJI PEREDAMAN VORTEX INDUCED VIBRATIONS PADA GEDUNG
TINGGI MENGGUNAKAN TUNED MASS DAMPER
Matza Gusto Andika, Rianto Adhy Sasongko, dan Leonardo Gunawan
557
STUDI PERILAKU DINDING GESER PELAT BAJA (STEEL PLATE SHEAR
WALL) TERHADAP KONFIGURASI PENGAKU LATERAL
Ramdan Taufiq Nussa, Budi Suswanto, dan Hidayat Sugihardjo
567
STATE OF THE ART PENGEKANGAN EKSTERNAL UNTUK RETROFIT
KOLOM BETON BERTULANG
Utari Khatulistiani, Tavio, dan I G. P. Raka
579
DAKTILITAS BALOK BETON PRATEKAN PARSIAL PRATARIK
DENGAN LEKATAN BERPENAMPANG PERSEGI SETELAH
MENDAPAT BEBAN BERULANG TERBATAS.
I Gusti Putu Raka
STUDI PEMODELAN STRUKTUR SUBMERGED FLOATING TUNNEL
Endah Wahyuni, Heppy Krisjanto, Djoko Irawan, dan Syayhuddin Sholeh
PENGUJIAN KUALITAS BATAKO SESUAI DENGAN PERSYARATAN
STANDAR NASIONAL INDONESIA PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH (UMKM) SUMBER LANGGENG MOJOKERTO
Yusroniya Eka Putri
ISBN 978-979-99327-9-2
597
611
619
xiii
Seminar Nasional X 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
MANAJEMEN DAN REKAYASA SUMBER DAYA AIR
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH LAJU EROSI TERHADAP
INTENSITAS HUJAN DENGAN KEMIRINGAN LERENG BERBEDA
PADA JENIS TANAH PASIR KELANAUAN
629
Abdul Rivai Suleman, Muhammad Saleh Pallu, Johannes Patanduk, dan Tri Harianto
KAJIAN ASPEK HIDROLOGI LAHAN GAMBUT SEBAGAI CALON
LOKASI/TAPAK PLTN
Akhmad Khusyairi
639
PENGARUH STRUKTUR BANGUNAN KRIB TERHADAP SEDIMENTASI
DAN EROSI DI SEKITAR KRIB DI SUNGAI
Bambang Sujatmoko
645
EVALUASI KINERJA EMBUNG AIR BAKU DI PULAU MADURA
Eny Setyoningrum, Edijatno, dan Theresia Sri Sidharti
657
ANALISA POTENSI CURAH HUJAN UNTUK PENERAPAN SISTEM
RAINWATER HARVESTING DI KOTA PALEMBANG
Imroatul C. Juliana, M. Syahril Badri K, M. Cahyono, dan Widjaja Martokusumo
667
OPTIMASI PEMANFAATAN WADUK BENING UNTUK IRIGASI DENGAN
GOAL PROGRAMMING
Kholivia Desi Ekasari
677
KEBUTUHAN KONSERVASI SUMBERDAYA AIR DI HULU DAS
BRANTAS UNTUK PEMBENTUKAN MODEL DESA KONSERVASI DI
KOTA BATU
Kustamar , Togi H. Nainggolan, dan Agung Witjaksono
KAJIAN TERHADAP SISTEM MANAJEMEN PADA RESERVOIR PDAM
TIRTAULI KECAMATAN SIANTAR MARIMBUN KOTA
PEMATANGSIANTAR
Novdin M Sianturi
689
699
KAJIAN SISTEM DRAINASE DI JALAN M.H.THAMRIN DAN JALAN IMAN
BONJOL KELURAHAN DWIKORA PEMATANGSIANTAR
Novdin M Sianturi dan Kataresada Ketaren
711
PEMODELAN HIDROLOGI HUJAN-ALIRAN DENGAN MENGGUNAKAN
DATA SATELIT
Sigit Sutikno, Manyuk Fauzi, dan Hamiduddin
721
STUDI PENGOPERASIAN RAWA JABUNG
Siti Mariyam, Nadjadji Anwar, dan Umboro Lasminto
PERBANDINGAN METODE ESTIMASI MUATAN SEDIMEN PADA RUAS
SUNGAI
Taufik Ari Gunawan, M. Syahril Badri Kusuma, M. Cahyono, dan Joko Nugroho
ISBN 978-979-99327-9-2
731
741
xiv
Seminar Nasional X 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
HASIL AMAN PENURAPAN AIRTANAH BERDASARKAN
KETERSEDIAAN AIRTANAH STATIS CAT PALU DI PROPINSI
SULAWESI TENGAH
Zeffitni, dan Yassir Arafat
751
STUDI OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN DALAM PENGELOLAAN DAS
TAMBONG BANYUWANGI BERDASARKAN HSS US SCS
Zulis Erwanto dan Baroroh Baried
759
KAJIAN EKSPERIMENTAL KEDALAMAN GERUSAN DI KAKI
STRUKTUR BAWAH AIR
Chairul Paotonan, Hasdinar Umar, and Sherly Klara
769
PERAN PEMERINTAH DAN STAKEHOLDER TERHADAP KINERJA
KENDALI BANJIR KOTA MAKASSAR
779
Muhammad Idrus Ompo, Muh.Saleh Pallu, Lawalenna Samang, dan Farouk Maricar
PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
ANALISA PONDASI PHYLON JEMBATAN MAHAKAM II KUTAI
KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR, SISI TENGGARONG DAN
SAMARINDA SEBELUM MENGALAMI KERUNTUHAN
Suwarno
KENDALA KONTRAKTOR DALAM MENERAPKAN GREEN
CONSTRUCTION UNTUK PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA
Wulfram I. Ervianto
789
801
COASTAL ENGINEERING
EFEKTIFITAS STRUKTUR TERENDAM SEBAGAI BANGUNAN
PELINDUNG PANTAI
Sabaruddin Rahman, Daeng Paroka, Chairul Paotonan, dan Syahrir Husain
811
TEKNOLOGI BETON DAN BAHAN BANGUNAN
PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU TERHADAP KEKEUATAN
TEKAN PAVING BLOCK
Aziza Audiaramadhani Malik, Sonny Wedhanto, dan Wahyo Hendarto Yoh
817
PEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO UNTUK BATA BETON RINGAN
BERSERAT DENGAN BAHAN PENGISI SERAT KENAF
Dimas P. Dibiantara, M Lutfi Manfaluthy, Januarti J. Ekaputri, dan Triwulan
821
PENGARUH ZONA JATUH FLYASH TERHADAP KUAT TEKAN BETON
MUTU NORMAL DAN MUTU TINGGI
829
Firdaus , dan Rosidawani
KARAKTERISTIKA MEKANIKA LAMINASI BILAH BAMBU PETUNG
AKIBAT BEBAN PUNTIR
Karyadi dan Prijono Bagus Susanto
ISBN 978-979-99327-9-2
837
xv
Seminar Nasional X 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
PENGARUH MOLARITAS AKTIFATOR ALKALIN TERHADAP KUAT
MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN TRAS SEBAGAI PENGISI
Puput Risdanaren, Triwulan, dan Januarti Jaya Ekaputri
847
KAJIAN POTENSI PENINGKATAN SIFAT MEKANIK KOMPOSIT SEMEN
BERBASIS SERAT SINTETIS
Rosidawani , Iswandi Imran, Saptahari Sugiri, dan Ivindra Pane
857
CAMPURAN SERAT PADA PASTA DENGAN BAHAN DASAR LUMPUR
SIDOARJO
Triwulan, Januarti J E, dan Fadyah AT
867
PENGARUH KOMPOSISI MATERIAL UHPC TERHADAP PERILAKU KUAT
TEKAN MORTAR BETON
Krisnamurti, Ketut Aswatama W., dan Wiwik Yunarni W
877
PENELITIAN PENGARUH KOMPOSISI STEEL SLAG DALAM KEKUATAN
BETON MENGGUNAKAN UJI KUAT TEKAN BENTUR
Jati Iswardoyo
885
MANAJEMEN RESIKO BENCANA
KAJIAN SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA
SISTEM MANAJEMEN KEDARURATAN NUKLIR CANADA
Akhmad Khusyairi
893
ASESMEN KEANDALAN STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG
PASCA KEBAKARAN
Wahyu Wuryanti
901
GEOTEKNIK
ANALISA KELONGSORAN DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN
JENIS PADA TANAH RESIDUAL NGANTANG KABUPATEN MALANG
Dyah Pratiwi K., Ria Asih A. Soemitro, dan Dwa Desa Warnana
STUDI UNDRAINDED SHEAR STRENGTH DENGAN ALAT DIRECT
SHEAR TEST DAN TRIAXIAL UU PADA TANAH LANAU DI
MoJOKERTO YANG MENGALAMI TEGANGAN AIR PORI NEGATIF
Luthfi Amri Wicaksono dan Indarto
909
915
MEKANISME DAN TEKNIK PERBAIKAN KELONGSORAN LERENG
ALAMI
Rivai Sargawi, Endra Susila, dan Aditya Hadyan Putra
923
STUDI KASUS PERKUATAN LERENG DENGAN MENGGUNAKAN SOIL
NAIL
Rivai Sargawi dan Endra Susila
931
ISBN 978-979-99327-9-2
xvi
Seminar Nasional X 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
STUDI EFEKTIFITAS KEMIRINGAN TIANG GALAM DALAM
MEREDUKSI PENURUNAN PADA DEPOSIT TANAH LUNAK DENGAN
METODE NUMERIK
Suheriyatna, Lawalena Samang, M. Wihardi Tjaronge, dan Tri Harianto
937
ANALISA NUMERIK TIANG KOMBINASI PVD (HIBRID PILE) SEBAGAI
PERKUATAN EMBAKMENT JALAN PADA TANAH LUNAK
Yudha Sandyutama, Lawalena Samang, A.M. Imran, dan Tri Harianto
945
PENGARUH METODE PEMBERIAN BEBAN PRELOADINGTERHADAP
PERILAKU KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK
Andi Marini dan Agus Sugianto
955
PERAN LANDCOVER PADA PERMUKAAN TANAH LERENGAN GUNA
MENGURANGI DAMPAK EROSI PERMUKAAN (STUDI EKSPERIMEN
LABORATORIUM DENGAN MEMODELKAN LERENG DI SEKITAR
JALAN PAWIYATAN LUHUR BENDAN DHUWUR SEMARANG
SELATAN )
Daniel Hartanto
967
PERAN INSTRUMENTASI GEOTEKNIK DALAM ANALISIS HITUNG
BALIK
Anton Junaidi dan Rivai Sargawi
977
PENGARUH KEDALAMAN MUKA AIR AWAL TERHADAP ANALISIS
STABILITAS LERENG TAK JENUH
Agus Setyo Muntohar dan Rio Indra Saputro
985
PENGARUH UKURAN, KEDALAMAN DAN SPASI PERKUATAN
GEOTEKSTIL WOVEN TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI
DANGKAL (SWALLOW FOUNDANTION) DI ATAS TANAH LEMPUNG
LUNAK
Arief Alihudien, Rovi Budi Hamduwibawa, dan Suhartinah
MUDFLOWS AND LANDSLIDES
Budijanto Widjaja
ISBN 978-979-99327-9-2
991
1001
xvii
- 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
dalam
Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
Struhur
Inovasi
Seminar Nasional X
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARTJII LAJU BROSI
TERIIADAP INTENSITAS HUJAN DENGAN
KEMIRINGAN LERBNG BERBEDA PADA JENIS TAI\AH
PASIR KELAI\AUAII
Abdul Rivai Sulemanl, Muhammad Saleh Pallu2, Johannes Patanduk3 dan Tri
Hariantoa
tMahasiswa Program Doktor Teknik Sipil, IJniversitas
Jurusan Teknik Sipil, Universins Hasanuddin,
tDosen Jurusan Teloik Sipil, Universitas Hasanuddin,
aDosen
Jurusan Teloik Sipil, Universitas Hasanuddin,
zDosen
Hasanudin, email: [email protected]
email: [email protected]
email: patodt*[email protected]
email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian
ini
bernrjuan unhrk menganalisis pengaruh laju erosi terhadap intensitas hujan dengao
kemiringan lereng dan kepadatan tanah yang terjadi pada tanah pasir kelanauan. Penelitian ini merupatal
studi eksperimental di laboratorium dengan menggunakan model USLE (Universal Soil Loss Equation)
sebagai pembarrding untuk menentukan jumlah laju erosi yang terjadi pada tanah pasir kelanauan. Hrsil
pcnelitian dengan
3
variasi intensitas hujan yaitu 50 mn/jarn, 100 mm/jam dan 200 nn/jan'
meirunjukkan bahwa pengaruh laju erosi tanah terhadap intensitas hujan dan kemiringan lereng adalah
berbanding lurus. Intensitas hujan yang tinggi dan semakin besar nilai kemiringannya akar bertambah
besar laju erosi tanah. Besarnya laju erosi yang te{adi berdasarkan perlakuan di laboratorium dengan
intensitas hujan berturut-turut I50, I16j, dan l2es pada kemiringan lereng 5o adalah 48A53 gram, 124,38'l
graru dan 406,653 gram. Pada kemiringan lereng 15", intensitas berturut-turut Iso, Iroo, dan l2ee dan bear
jumtah laju erosi yang terjadi adalah 72,577 gran,260,048 gram dan 1400,617 gram. Kemudian pada
keniringan lereng 25" akibat peningkatan intensitas berturut-turut Iso, Iroo, dan I2s6 te{adi erosi sebesar
131,287 gram, 856,395 gram dan 1851,360 gram, dan berdasarkan hasil analisis regresi untukpg,nentuan
laju erosi akibat perubahan besar intensitas hujan adalah sebagai berikut .. -f(x) = 0,1l5x"'* untuk
kemiringan S" ; (i) : 0,016x2'352 untuk kemiringan l5o ; dan (x):0,0902xr'sEe untuk kemiringan 25o.
Kata kunci: erosi, tanah pasir kelanauan, intensitas hujarq kemiringan lereng dan analisis regresi.
I. PENDAHULUAN
Erosi adalah suatu proses alam yang menyebabkan hilangnya atau terkikisnya tanatt
atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat oleh air hujan atau angin. Di daerah berikiim
basah seperti Indonesia, erosi oleh air hujan yang penting, sedangkan erosi oleh angin
tidak berartr. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan tanatr yang subur dan baik untuk
poltumbuhan tanaman serta berkuranglya kernampuan tanah untuk menyerap dan
menahan air. Tanah yang terangkut tersebut akan terbawa masuk ke sumber air yang
disebut sedimen, dan akan diendapkan di tempat yang alirannya melarnbat; di dalam
lungai, waduk, danau, reservoir, saluran irigasi, di atas tanah pertanian dan sebagainya.
Dengan demikian, kerusakan yang ditimbulkan oleh peristiwa erosi terjadi di dua
tempat, yaitu pada tanah tempat erosi terjadi (hulu), dan pada tempat tujuan akhir tanah
]a_ng terangkut tersebut diendapkan (hilir). Tanah yang tererosi mengalami kemunduran
.''sifat-sifat kimia dan fisika tanah seperti kehilangan unsur hara dan bahan organik,
heningkatnya kepadatan serta ketahanan penetrasi tanah, menurunnya kapasitas
tntiltrasi tanah serta kemampuan tanah menahan air. Peristiwa ini mengakibatkan
ISBN 978-9 g-gg327
-9-2
7
629
Seminar Nasional X- 2014 Telcnik Sipil ITS Surabaya
Inovasi struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
menurunnya tingkat produktivitas lahan, dan berkuranglya pengisian air bawah
(Arsyad, 2010) [2].
Menurunnya tingkat produktivitas lahan dan berkurangnya pengisian air bawah
yang disebabkan oleh erosi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) bagian
mengakibatkan lahan kritis semakin meluas. Penggunaan lahan tersebut bila
diimbangi dengan upaya konservasi dan perbaikan kondisi lahan akan men
degradasi (penurunan kualitas) lahan. Misalnya lahan di daeratr hulu dengan lereng
curam dan hanya diperuntukkan untuk hutan, bila mengalami alih fungsi menjadi lahr
pertanian tanaman semusim, akan rentan terhadap bencana erosi dan atau tanah
Erosi tanah di Indonesia (daerah tropis), merupakan bentuk degradasi lahan yang
dominan. Alih fungsi penggunaan lahan miring dari vegetasi permanen (hutan) menjati
lahan pertanian yang intensif menyebabkan tanah menjadi lebih mudah terdegraddsi
oleh erosi tanah. Akibat degradasi ini dapat dirasakan de,ngan semakin meluasnya
kritis (Atmojo, S.W.,2006) [3].
Degradasi (penurunan kualitas) lahan merupakan penunrnan kapasitas
lahan secara temporal maupun permanen. Berdasarkan hal tersebu! degradasi
berhub,:ngan erat dengan kualitas tanah. Salah satu benhrlarya adalah erosi tanah,
merupakan pernecahan dan tansportasi tanah pada permukaan lahan oleh angin dan
yang dipengaruhi oleh faktor alam (energi hujan, materi induk tanab kedalaman
dan topografilkemiringan lereng) dan faktor antropologi (tipe vegetasi), tutupan
dan praktek managemen (El-Swaiff,1994 dalam Tosiani,20l l) [13]. Dengan
erosi tanah adalah fungsi dari erosivitas dan erodibilitas tanah (kondisi fisik
kondisi topografi dan tutupan vegetasi/penggunaan lahan). Erosi tanah merupakan
safu bencana sumber dayaalam, yang jika terjadi terus menerus akan memicu terj
bencana alam lain, seperti tanah longsor dan banjir (Tosiani, 201l) [13].
Erosi tanah pada lahan berlereng merniliki tingkat kesulitan yang berbeda dala{
pengendalian erosi, semakin curam lcreng maka jumlah butir tanah yang terpercl
terpercft
akibat tumbukan butiran hujan akan semakin banyak. Masalah ini menyebaUkair
hilangnya stabilitas lereng tanah akibat perubahan-perubahan fisik tanah (Indina, L,A].,
2o1l) [8].
wilayah DAS bagian hulu y'ang terletak di dataran tingg yang pada
I
rrqumnyfa
didominasi oleh lahan dengan kemiringan lereng di atas l5%. Kondisi wilayah tersdrlt
berpotensi mengalami erosi yang besar. Erosi akan meningkat apabila lerang somakih
curam (30-45%). Selain dari mernperbesar jumlah aliran permukaan, semakin curamnlh
lereng juga memperbesar energi angkut air. Hal ini disebabkan gayaberat yang scrnakih
besar sejalan dengan sernakin miringnya permukaan tanah dari bidang horizont4l
sehingga lapisan tanah atas (topsoil) yang tereorosi akan sernakin banyak (Saribun
Daud. S,2007) [10].
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati pengaruh laju erosi terhadap
intensitas hujan pada jenis tanah pasir kelanauan dengan perlakuan tiga kemiringnn
lereng yang berbeda-beda dan kepadatan tanah. Penelitian ini dilakukan di
Laboratorium Hidraulika, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Ujung Pandang
dimana simulasi hujan buatan menggunakan peralatan Rainfall-Simulator. Adapun
bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis tanah pasir-kelanauan
yang diperoleh dari Dusun Parangloe Manuju, Desa Manuju, Kecamatan Manuju'
Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
ISBN
97 8-97 9-99327
-9-2
Seminar Nasional X- 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
2. TINJAUAN PUSTAKA
N{odel USLE (Universal Soil Loss Equation) adalah suatu p€rsamiurn untrrk
mernperkirakan laju erosi tanah yang telah dikembangkan oleh Smith dan Wichmder
tahun 1978 (dalam Hardoamidjojo. S, dan Sukartaafrnadja. S.,2008) [6].
Berdasarkan hal tersebut diatas, Hood, S.M., et- al Q002) [7], mengemukakan bahwa
model USLE menggunakan sejumlah fak:tor dan subfaktor untuk mernperkirakan
kehilangan tanah. Adapun fersamaan untuk mernperkirakan laju erosi tanah (E) dd4m
tonlha/tahun, berikut;
......(l)
E = R.K.LS.C.P ..........
(EI),
K = faktor erodibiltas
dengan R: faktor erosivitas hujan dan aliran permukaan
ianah, LS : faktor panjang-kemiringan lereng, C: fal*lor tanaman penutup lahan dan
manajernen tanaman, P : faktor tindakan konsernasi pralctis.
Didalam penelitian ini curah hujan yang akan digunakan adalah curah hujan buatan
yang dihasilkan oleh alat simulasi hujan (Rainfall Simulator). Dari hujan buatan ini,
maka faktor curah hujan yang berpangaruh terhadap proses terjadinya erosi adalah
faktor intensitas hujan- Adapun persamaan yang digunakan untuk menghitung
intensitas hujan (I) dalam mn/jam dari curah hujan buatan ini berdasarkan (Harto, Sri.,
1993 dalam Sucipto, 2007) [ 1], berikut;
I=#x600
....(2)
hujan (mm/jam), V : volume air dalam cawan (ml), A : luas
cawan (on'), t : waktu (menit).
Pargukuran besarnya energ kinetik (Ed dalam joule/m2lmm hujan digunakan, seperti
yang ditunjukkan pada persamaan 3 (Morgan R,P,C,. 1985 dalam Lambang Goro G,
2008) [9], berikut;
dengan
I
=, intensitas
I = intensitas
hujan (mm/jam)
Untuk daerah tropis (Hudson,l97l dalam Hardjoamidjojo. S, dan Sukartaatmadja S.,
[6] menganjurkan menggunakan persrunaan 4, berikut;
I = Intensitas hujan (mm/jam), Ek: Energr kinetik (Joule).
erosi curah hujan (R) adalah kemampuan hujan untuk menimbulkan erosi, dapat
bentuk persamaan 5 (Suripin, 2001) [l2], berikut;
Yt#*
(5)
Ek : Energr kinetik hujan (ioule), I3s: Intensitas hujan 30 menit maksimum.
erodibilitas tanah (K), berdasarkan tabel erodibilitas tanatr (K) dalem
yatmo, H.C (2006) [5] yang hasil klasifikasi tanah berdasarkan sistem klasifikasi
digolongkan kedalam kelompok jenis SP (sand poor graded) atau pcir
i buruk dengan nilai K sebesar 0,6-0,7. Untuk penelitian ini diambil nilai K
0,65.
lai faktor kelerengan ditententukan oleh panjang lereng (L) dan kemiringan LereFg
). Weischmeier (Hsieh Wen Shen, 1978) dalam Asdak, Chay (2001) [l]
formulasi untuk menentukan nilai LS sebagai berikut :
=
s2)
#
(1,38 + 0,965 s + 0,138
..............(6)
kerniringan lereng lebih dari 20o/o, makadigunakan persamaan 7, berikut;
=150,0 (;)an
(7)
"
978-979-99327_9_2
631
j-
w
Seminar Nasional X - 2014 Telotik Sipit ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas pulau di Indonesia
dengan L
=
'il
panjang lereng (m), S : kaniringan lereng (%)
3. METODE PENELITIAN
Tempat dan waktu penelitian
Untuk pelaksanaan penelitian dilakukan selama enam bulan (Juni 2013 sampai
Desember 2013) di Laboratorium Mekanika Tanah dan Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil, politeknik Negeri Ujung pandang.
Bahan utama
Bahan utama dari penelitian ini adalah jenis tanah pasir kelanaun yang diambil dari
Dusun Parangloe Manuju, Desa Manuju, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gow4
Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan daerah rawan ercsi. Menui:.rt Peta Bahaya
Erosi (PBE) yang diperoleh dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jeneberangwalanae , bahwa daerah tersebut termasuk kategori erosi sangat berat.
Pelaksanaan penelitian
Penelitian mekanika tanah
Pengujian karakteristik tanah di laboratorium Mekanika Tanah, berupa; analisis
saringan, kadar air, batas-batas Atterberg, kompaksi, berat jenis dan kepadatan. Untuk
penylapan tanah, material tanah ini dikeringkan sampai mencapai kondisi kering udara
kemudian butiran-butiran tanah dihancurkan dengan menggunakan palu sampai lolos
saringan no. 4 (empat). Selanjutrya tanah dicampur dengan air secara merata lalu
dimasukkan ke dalam kotak sampel sesuai dengan volume yang dibutuhkan lalu
diratakan dan dipadatkan dengan sistern kompaksi standar dengan tinggi jatuh 30 cm
dan jumlah tumbukan sebanyak 25 kali tumbukan hingga mencapai ketebalan l0 c,rr
contoh tanah- Pengujian ini dilakukan sampai mencapai kepadatan maksimum tanah
sebesar 70olo.
Pengukuran kepadatan tanah
Penentuan persentasi kepadatan berdasarkan kondisi maksimum tanah yang ada di
lapangan yaitu kepadatan tanah T0o/o.lJntuk Mendapatkan massa tanah (w) = volume
tanah dikali dengan berat isi kering (Das, B.M. ,l9g3)
[4], yaitu;
w: v "(+!!q)
'100+
"""""""""
dengan W: massa tanah, V: volume tanah, y: berat isi basah, dan w:
w'
..................
"""""
(8)
kadar air
Pengukuran intensitas hujan
Sebelum memulai penelitian, dilakukan pengujian alat rainfall simulator urtuk
memastikan besarnya intensitas yang akan digunakan. Besarnya intensitas hujan
berdasarkan penenfuan besarnya bukaan piringan, putaran piringan, dan besamya
tekanan pompa serta diameter butiran hujan. Sebuah alat pengatur kerniringan
diletakkan ditengah rainfall simulator. Meletakkan kelima buah container dengan
diameter 7,5 cm di atas alat tersebut,2 disisi kanan,2 disisi kiri dan I ditengah-tengah.
Rainfall simulator dihidupkan dan intensitasnya diatur. Tutup container terlebih dahulu
dengan penutup tripleks agar tak terisi air, pada saat alat rainfall simulator dihidupkan,
buka penutup container dan hidupkan stopwatch untuk mengetahui waktu. Setelah l0
menit berlangsung container segera ditutup, rainfall simulator dimatikan dan air yurg
ada di dalam container diukur dengan dimasukkan ke dalam gelas ukur dan dicatat. '
Dengan demikian volume dan waktu telah diketahui sehingga intensitas hujan sudah
ISBN
97 8-97 9-99327
-9-2
632
Seminar Nasional X - 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
dapat ditentukan. Untuk mendapatkan intensitas hujan yang dikehendaki maka perh{
dilalcukan percobaan yang herulang- ulang. lntensitas hujan yang dikehendakl
berdasarkan persamaan 2, diperoleh 50 mm/jam, 100 mm/jam dan 200 mm/jam.
Mengukur besar erosi yang terjadi
a. Setelah pengujian intensitas selanjutnya air yang ada dalam gelas ukur kernudiaq
disaring dengan menggunakan kertas saring. Butir-butir tanah yang tertinggal diataS
kertas saringan diendapkan selama + 48 jam lalu dimasukkan ke dalam oven selama
x 24 jarn.
b. Setelah kering kemudian ditimbang untuk meirdapatkan berat totalnya-
4. HASIL DAN PEMBAHASAI\
Hasil penelitian
4.1.1 llasil pemeriksaan tanah
Berdasarkan pengujian analisis saringan dan lengkung gradasi (ASTM 422-63-Dll40-l
54) dari contoh tanatt, diperoleh persentase fraksi kasar : 98,03yo dan fraksi halus =l
l,97yo. Dari pengujian konsistensi "Atterberg Limit'i, diperoleh batas cair (LL) : 54,201
%o, batas plastis (Pt) : 36,05yo dan indeks plastisitas (PI) : 18,!5yo. Berdamrkan]
dengan sistern klasifikasi tanah menurut USDA (United State Departement ofl
Agriculture), tanah ini termasuk dalam kelas tekstur tanah "Pasir Kegeluhan (Inanyl
Sands)". Sejalan dengan sistem klassifikasi tanah menurut USCS (Unified Soill
Classification System) dari contoh tanah ini dengan persentase fraksi kasar (98,03o/o) >
50Yo danpersentase &aksi halus (l,97yo) < syo, maka tanah ini termasuk kategori *Pasir
Gradasi Buruk (Sand Poor Graded, SP)" atau campuran pasir-kerikil-lanau. Kemudiani
berdasarkan diagram plastisitas Casagrande, 1948 (dalam Hardiyatno. H.C., 2006) [5],
dengan batas cair (Lt; : 54,2Uyo dan indeks plastisitas (Pt) : l8,I5yo, maka diperoleh
tanah berada pada daerah MH dan OH. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanatr ini
termasuk jenis tanah "Pasir Berlanau Organik" dengan plastisitas tinggi.
Hasil pengujian kepadatan yang diperoleh di laboratorium dengan nilai kepadatan
maksimum dari sampel tanah diperoleh sebesar 1,227 grlcm3 deogan kadar air sebesar
26,8yo, sedangkan berat isi lapangan diperoleh sebesar 1,462 grlun3 dan berat isi
laboratorium diperoleh sebesar i,O:t grlcm3.
Berdasarkan nilai kepadatan maksimum ini, dan adanya berat isi lapangan dan berat isi
laboratorium, maka derajat kepadatan diperoleh sebesar 70%. Hasil p.itoikruun tanahl
pada analisis saringan bahwa tanah yang tertahan di saringan 200 (fraksi kasar) adalahl
98,03o/o. Hasil pemeriksaan batas-batas Afferberg diperoieh indeks plastis (IP) sebesart
18,15% atau lolos saringan 200.
]
Pengukuran intensitas
ini dilalcukan beberapa kali dengan mengatur beberapa kombinasi bukaan
piringan, kecepatan putaran piringan dan tekanan air, sehingga didapatkan beberapa
tingkat intensitas curah hujan yang dikehendaki. Intensitas .uruh hujan yang digunakan
adalah 50 mm/jam, 100 mm/jam dan 200 mm/jam.
Percobaan
Pengukuran jumlah laju erosi dengan model USLE
'lumlah laju erosi tanah yang diperoleh dengan cara menampung air limpasan hingga
mencapai volume I liter. Perhitungan laju erosi dapat diketahui melalui rangkaian
pengujian di laboratorium dengan menggunakan bantuan alat rainfall simulator,
ISBN 978-9 7 9-s9327 -g-z
633
i
Seminar Nasional X - 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi Struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
disamping itu besarnya laju erosi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan l.
Perbandingan nilai antara hasil pengujian dan perhitungan berdasarkan bertagai
parameter akan dicantumkan pada persamaan I sebagai berikut; Jumlah-faju erosi (E)
untuk kondisi penelitian dan model USLE digunakan satuan grlm'ljam. Faktor
erosivitas hujan (R), nilai R pada persamiurn USLE sepsrti yang diberikan pada
persamaan 5. Erosivitas (R) untuk nilai I:0, disesuaikan dengan nilai masing-masing
intensitas, hal ini berarti nilai I:o yang digunakan pada model USLE sama d€nganl
besarnya variasi dari masing-masing intensitas hujan. Faktor erodibilitas tanah (K),
berdasarkan sistem klasifikasi USCS digolongkan kedalam kedalam kelompok X'enis
SP atau pasir bergradasi buruk dengan nilai K sebesar 0,6-0,7. Untuk penelitiaX ini
diamhil nilai K sebesar 0,65. Faktor panjang kemiringan (LS) diperoleh depgan
menggunakan pers:rmaan 6 dan 7. Untuk L digunakan 0,5 m sama dengan pa4iang
sampel. Sedangkan nilai S digunakan 5o dan 15" dan 25o sesuai dengan kemiribgan
yang dilakukan dalam penelitian ini. Sehingga nilai LS untuk kaniringan 5' adalah
0,211, nilai I-S untuk kemiringan l5o adalah 0,407 dan nilai LS untuk kemiringan 25o
adalah 0,890. Faktor pengelolaan vegetasi (C) yang digrmakan adalalatr lahan tanpa
vegetasi sehingga nilai C : l. Faktor pelaksanaan pengendalian erosi (P) diasumdikan
sebagai tanah tanpa tindakan pengendalian erosi, sehingga nilai P : l- Hal ini $ama
dengan tanah yang tererosi karena intensitas, kemiringan dan kepadatan tanpa ada rSaha
mengurangi erosi.
4.2 Pembahasan hasil penelitian
Pada tabel 3 di bawah ini terlihat jelas selisih (delta) keduanya yang cukup besari hal
tersebut disebabkan adanya variabel yang berbeda yang digunakan oleh mqtode
penelitian dan metode USLE. Di bawah ini dibuat grafik pada gambar l, yaitu
pcrbandingan hasil erosi dengan metode USLE dan hasil erosi penelitian.
abel
l:
Hasi
metode USLE
erosr
E(USLE)
E(USLE)
(Ton/Ha/Thn)
(grlrn2ljarr
R
K
LS
Pers. 5
Lihat
Tabel
Pers.6,
P1(I5s, 55)
13.488
0.6s0
0.211
1.0
1.0
0.369
36.941
P2(Iso, Srs)
28.928
0.650
0.2t1
1.0
1.0
0.792
79.226
P3(156, S25)
61.120
0.650
0.211
1.0
1.0
1.674
t67.396
P4(Iroo, 55)
13.488
0.650
0.407
1.0
1.0
0.713
P5(Iroo, Srs)
28.928
0.650
0.407
1.0
1.0
t.529
7r.284
ts2.882
P6(Iroo, Szs)
6t.120 0.650
0.407
1.0
1.0
3.230
323.023
P7(I266, 55)
13.488
0.650
0.890
1.0
1.0
1.560
t56.044
P8(I26s, S15)
28.928
0.650
0.890
1.0
1.0
3.347
334.665
P9(Izoo, Szs)
61.120
0.650
0.890
1.0
1.0
7.071
707.109
C
P
Percobaan
Keterangan:
I:
ISBN
9
97 8-97
Intensitas,
-99327 -9-2
Pers. I
danT
S: Kemiringan
i
2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
dalam Menuniang Konektivitas Pulau di Indonesia
Tnorast Struldur
X
Seminar Nasional
-
lTabel2: Hasl!
Berat
Tanah +
Cawan
?ercobaan
Pl ( Iso,Ss)
T2 ( Iso,Srs)
18.341
P3 ( Iso,Szs)
13.319
P4 ( Iloo,Ss)
13.582
P5
|
124.387
34.549
( Iroo,Srs)
1,4.512
l3'1.54'
5'.57.12"
13.616
( Izoo,SIs)
[
:
13.510
Intensitas, S : Kerniringan
gambar I di bawah ini, terlihat bahwa perhitungan jumlah laju erosi
USLE de,ngan hasil penelitian merniliki perbedaan, jurnlatr laju erosi menunt
secara umum lebih kecil jika dibandingkan dengan laju erosi berdasarkan hasil
itian, tetapi keduanya memiliki persnmaan yaitu peningkatan intensitas akan
i,meningka&an laju erosi. Terjadinya perbedaan hasil yang didapatkan ini disebabkan hal
a)
,
b)
:
tc)
'
Faktor utama yang paling mempengaruhi laju erosi pada penelitian adalah intensitas
hujan, sehingga perubahan intensitas akan mempengaruhi secara langsung terhadap
perubahan laju erosi.
Sedangkan pada metode USLE, terdapat beberapa fbktor utama yang
mempengaruhi laju erosi, sehingga perubatran intensitas tidak menimbulkaa
perubahan laju erosi secara signifikan tanpa disertai adanya perubahan dari faktor'
faktor lainnya.
Adanya perbedaan kondisi model fisik dengan kondisi aktual di lapangan, terutama
dengan metode simulasi hujan. Dengan intensitas yang sama belum bisa ditirukan
secara tepat dari segi distribusi hujan, dan kecepatanjatuh butiran hujan.
Tabel 3: perband
hasil erosi
metode USLE dan hasil erosi
@r/#ljam)
Pl ( 156,55,D7s)
P2 ( 156,515, D76)
-1 1.513
72.577
P4 ( Iroo,Ss,D7o)
P5 ( I16s,S15,D7s)
P6 (
1166,525, D7e)
P7 ( I2oo,S5,D7o)
ISBN 97s-9 7 9-gg327 -s-2
635
Seminar Nasional X - 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
Inovasi struktur dalam Menunjang Konektivitas pulau di Indonesia
P8 ( 126,515, D7s)
Pg(I2oo,S25,D7o)
|
r.400.617
334.665
-1.06s.952
t.sst.:oo
707.109
t.t44.251
E1{usLE)
-*
no'nnn -fftt(Riset!
Gambar
l: Grafik Perbandingan
hasil erosi dengan metode USLE dan hasil erosi
penelitian
Untuk mencari hubungan antara satu variabel dengan satu variabel lain, kita dapat
melakukan analisis regresi. Berikut ini adalah hasil analisis regresi yang dilakukan
terhadap variabel jurnlah erosi dengan variabel intensitas hujan dan variabel tingkat
kepadatan tanah yang ditunjukkan dalam gambar 2 sampai gambar 4.
a
5m,o@
fr aoopm
E aoo.om
E zm,om
+s5
!
'*,*
rco
Gambar 2: Grafrkregresi jumlah erosi pada kemiringan
5o
1,500,000
y = 15.983x2.13s2
S
r,ooo,ooo
.:o
soo.ooo
o0
-+
s15
.'..'..'
Power(S15)
rd
0
,oo ,oo
300
Intensitas Hujan (mm/jam)
Gambar 3: Grafik regresi jumlah erosi pada kemiringan 15.
ISBN
97 8-979-99327
-9-2
636
,
Sr*W,
X-
2014 Teknik Sipil ITS Surabaya
dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
Nasional
25m,0@
y
E zw,w
= rm.oo
9r0.158xieeB'
R' = 0.9451 ;
=
!
I
*525
r.oo,om
2
E
.".^'.".
-sq).(mo
Porrver
(951
aa
o
o
100 2ffi
3m
Intensif as Hujau (mnr/iam)
Gambar 4: Grafik regresi jumlah erosi pada kemiringan
2So
gambar 2 sampai 4 terlihat bahwa secara umum laju erosi yang terjadi
L
peningklall
a*g*
brtambahnya intensitas hujan. Peningkatan laju erosi yang terjadi
meningkat dan hal ini memberikan inforrrasi bahwa intensitas hujan sangat
i besarnya laju erosi.
ikonhol tingkat kesesuaian yakni perhitungan koefisien korelasi ternyata persamaan
esi menrberikan repraentasi yang cukup baik dari data deskrip penelitian ini. Hal
rndai dengan nilai R yang mendekati l. Adapun pers:lm&m-persamium r€gresr
adalah
lalu auariilr
diperoleh antara lain
intensitas hujan
nuJan yang olperolen
vanaDte mtensltas
laju erosl
erosi dan variable
variable lalu
I vanable
= 0.ll5xl'5k untuk kaniringan 5", f(x) = 0.016x2'1352 tnh'k kerniringan 15", dan
= 0.0902x1's8e 'ntuk kerniringan 25".
ipembahasan hasil penelitian dan analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut;
'engaruh laju erosi tanah terhadap intensitas hujan dengan kemiringan lereng adalah
lurus. Intensitas hujan yang tinggi dan se.makin besar nilai kerniringannya
menambah besar laju erosi tanah;
laju erosi yang terjadi berdasarkan perlakuan di laboratorium dengan intensitas
bertnrut-turut I5s, 1100, dan I26s dan kemiringan lereng 5o adalah 48,453 gram'
724,387 gram dan 406,653 gram. Pada kemiringan lereng l5o, intensitas berturuttuflrt 156, 1166, dan Izoo besar jumlah erosi yang terjadi adalah 72,577 gfttm, 260,048
gam dan 1400,617 gram. Kernudian pada kemiringan lereng 25' akibat peningkatan
intensitas berttyut-turut Iso, Iroo, dan Izoo terjadi erosi sebesar 131,287 gram'
856,395 gram dan 1851,360 gam;
Berdasarkan hasil analisis untuk penentuan laju erosi akibat perubahan besar
intensitas hujan adalah sebagai berikut :
a. f(x) : 0,1 l5xl'5346 untuk kerniringan 5o ;
b. (x) = 0,016x2'r352 untuk kemiringan 150 ;
c. (x):0,0902x1'm8e untuk kemiringan 25o.
ISBN 978-9 7 s -ss327 -s-2
637
Seminar Nasional X - 2014 Telmik Sipil ITS Surabaya
Inovast struktur dalam Menunjang Konektivitas Pulau di Indonesia
6. DAFTAR PUSTAKA
l. Asdak, Chay (2001) Hidrologi dan Pengelolaan Daerah
2.
3.
Aliran Sungai. Yogyakarta:
Penerbit Gajah Mada University Press.
Arsyad, S (2010) Konservasi Tanah dan Air. Edisi Kedua Cetakan Kedua. Bogor: Institut
Pertanian Bogor Press.
Atmojo, S.W (2006) Degradasi Lahan dan Ancaman Bagi Pertanian. Solo: Solo Pos, 7
November 2006.
4.
Das, B. M (1993) Principles of Geotechnical Engineering. Boston, USA: PWS Publishing
Comp.
5.
6.
7.
8.
9.
Hardiyatmo, H.C (2006) Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Hardjoamidjojo. S, dan Sukartaatmadja. S (2008) Teknik Pengawetan Tmah dan Air.
Yogyakarta: Graha Ilmu offset.
Hood, S.M., et. N (2002) USLE - Predicted Soil Loss for Harvesting Regimen in
Appalachian Hardwords. Journal NJAF 19 (2)2002,53-58.
Indina, L.A (2011) Penanaman Legume Cover Crop pada Lahan Berlereng dengan Metode
Templok Di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi. Bogor: Skripsi,
Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut pertanian Bogor.
Lambang Goro. G (2008) Kajian Pengaruh Intensitas Hujan Pada Jenis Tanah Regosol
Kelabu Untuk Kemiringan Lereng Yang Berbeda. Jumal Wahana Teknik Sipil Vol. 13 No.
2 Agustus 2008, 86-98.
10. Saribun Daud. S (2007) Pengaruh Jenis Penggunaan Lahan dan Kelas Kemiringan Lereng
Terhadap Bobot Isi, Porositas Total, dan Kadar Air Tanah Pada Sub-Das Cikapundung
Hulu. Jatinangor: Skripsi, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran.
I l. Sucipto (2007) Analisis Erosi Yang Terjadi Di Lahan Karena Pengaruh Kepadatan. Jumal
Wahana Teknik Sipil Vol. I 2 No. I April 2007, 5l -60.
12. Suripin (2001) Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Penerbit Andi.
13. Tosiani, A (2011) Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Erosi Tanah Di Sub
DAS MESAAM, Provinsi Bali.
apabeilahc/ERosl, Copynght j4l l3d
[email protected] d"n http:l /j4ll 3d.Student.umm.ac.id/20 I I /08/1 0/erosi/
ISBN 978-979-99327 -9-2
638
Download