[email protected] SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Sistim formal dan proses informal mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi. Sistim formal terdiri dari perencanaan starategis, anggaran dan pelaporan. Proses informal meliputi etika kerja, gaya manajemen, dan budaya. Supaya strategi perusahaan berjalan secara efektif maka sistim formal harus sesuai / mendukung proses informal. Sistem harus mempengaruhi perilaku yang mendorong terjadinya keselarasan tujuan (goal congruence). GAMBAR PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN SECARA FORMAL Tujuan Peraturan & Strategi Informasi Lainnya Penghargaan (umpan balik) Ya Perencana an Strategis Revisi Anggaran Revisi Kinerja Pusat Tanggung jawab Tindakan Koreksi Pengukuran Laporan Aktual Vs Rencana Apakah Kinerja Memuaskan ? Tdk umpan balik Faktor yang mempengaruhi perilaku PERILAKU KOMPETENSI Merupakan bagian tidak kasat mata yang tercermin dalam perilaku organisasi termasuk juga kemauan untuk melakukan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi. Dengan demikian motivasi dalam SPM merupakan bagian integral dalam upaya mengoptimalkan pengendalian manajemen suatu organisasi. TEORI MOTIVASI AWAL Teori hierarki kebutuhan (Abraham Maslow) 1. kebutuhan fisiologis, seperti pangan, sandang, tempat tinggal 2. kebutuhan atas jaminan keamanan, seperti terlindungi dari resiko jasmani dan rohani 3. kebutuhan sosial, seperti keluarga, sahabat 4. kebutuhan harga diri, disegani, diakui, dihormati 5. kebutuhan aktualisasi diri, seperti prestasi, karier, tanggungjawab, kepuasan diri. TEORI X DAN Y (DOUGLAS Mc. GREGOR) Manajer yang memiliki kategori X (kurang baik) 1. Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sedapat mungkin menghindarinya. 2. Karyawan ditekan, dimonitor, diancam sanksi agar bekerja untuk mencapai tujuan. 3. Karyawan tidak mau bertanggung jawab dan hanya mau melaksanakan perintah saja. 4. Karyawan mementingkan jaminan kepastian kerja dan tidak mempunyai ambisi. Lanjutan ….. Manajer yang memiliki kategori Y (baik) 1. Karyawan bisa memandang kerja itu sangat rileks. 2. Karyawan sadar akan tugasnya dan tidak bertindak semaunya. 3. Umumnya karyawan bisa menerima, bahkan mencari tanggungjawab, seperti menerima bila dipromosikan. 4. Karyawan selalu diberikan kesempatan untuk belajar sehingga dapat mengaktualisasikan diri. Model Motivasi Kemampuan 1. Dorongan dan pengakuan kebutuhan 2. Pencarian dan pemilihan perilaku yang termotivasi oleh pemuasan kebutuhan 3. Perilaku berarah tujuan atau usaha sesungguhnya 6. Penilaian kembali kebutuhan 5. Balas jasa atau hukuman 4. Penilaian kinerja Kepuasan truktur eran rganisasi dan ontroller [email protected] JENIS – JENIS ORGANISASI Strategi perusahaan untuk mencapai tujuannya sangat mempengaruhi bentuk dari struktur organisasinya. Setidaknya ada 3 kategori umum bentuk struktur organisasi : 1. struktur fungsional 2. struktur unit bisnis 3. struktur matriks STRUKTUR FUNGSIONAL Setiap manajer bertanggungjawab pada fungsi masing – masing yang telah dispesialisasikan seperti bagian produksi dan pemasaran Alasan : adanya gagasan perlunya seorang manajer yang memiliki ability, skill, dan knowledge yang khusus untuk merumuskan / memutuskan fungsinya secara spesifik. Misalnya seorang yang memiliki pengetahuan & pengalaman di bidang pemasaran akan lebih baik memimpin bagian pemasaran dari pada memimpin bagian keuangan atau dua bidang sekaligus. CEO STAFF MANAJER MARKETING MANAJER MANUFAKTUR STAFF STAFF Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Lanjutan ….. • Kebaikan: Efisiensi • Keterbatasan: – Tidak ada cara untuk mengukur efektivitas setiap fungsi. – Tidak ada cara yang baik untuk membuat rencana kerja untuk setiap fungsi secara terpisah. – Dapat terjadi perselisihan antar manajer fungsi. Lanjutan ….. • Kelemahan : – Adanya ambiguity, artinya masing-masing departemen / fungsi tidak dapat menentukan keputusan secara mandiri, karena tergantung oleh departemen lain, misalnya departemen pemasaran tidak dapat menentukan laba pada fungsi / departemennya. – Perselisihan antar manajer departemen / fungsi, misalnya departemen pemasaran ingin memuaskan kebutuhan konsumen, sehingga melemburkan bagian manufaktur, namun disisi lain, departemen produksi akan keberatan untuk merealisasikan. – Struktur fungsional tidak dapat diterapkan pada perusahaan dengan produk yang bervariasi. – Organisasi fungsional cenderung menciptakan sekat-sekat bagi tiap fungsi yang dimiliki. 15 STRUKTUR UNIT BISNIS Setiap manajer bertanggungjawab pada aktivitas masing – masing dari unit bisnis, dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian yang semi independen dari perusahaan. Unit bisnis dapat disebut juga sebagai divisi / divisional. Alasan : adanya berbagai kelemahan yang ada di struktur fungsional dan biasanya struktur ini digunakan bagi perusahaan yang memiliki produk beragam serta adanya kejelasan dalam hal kinerja masing-masing divisi, dengan standar umum yaitu laba / volume penjualan. Selain itu, biasanya masing-masing unit bisnis akan mendekati pasar konsumennya. CEO DIREKTUR UNIT Z DIREKTUR UNIT Y DIREKTUR UNIT X MANAJER PEMASARAN MANAJER PABRIK MANAJER PEMASARAN MANAJER PABRIK MANAJER PEMASARAN MANAJER PABRIK Lanjutan ….. • Unit bisnis (divisi) bertanggungjawab terhadap seluruh fungsi yang terkait dengan produksi dan pemasaran (profit center dan investment center) • Keunggulan: Sebagai tempat latihan untuk jadi general manajemen, keputusan yg dihasilkan lebih baik • Keterbatasan: – Duplikasi staf fungsional – Perselisihan antar manajer divisi Lanjutan ….. Kelemahanya : • Biaya operasional sangat tinggi, misalnya perusahaan Boeing mempunyai 2 divisi yaitu : pesawat berbadan kecil (737 & 757) dan divisi pesawat berbadan besar (747,767 & 777), akan tetapi dalam pembuatan komponen struktural utamanya membutuhkan piranti-piranti yang dikendalikan komputer dengan jumlah besar & mahal. Karena adanya duplikasi piranti komputer untuk kedua divisi harus dipenuhi. • Perselisihan spesialis fungsional, hal ini sama dengan struktur fungsional, namun tidak begitu berpengaruh terhadap perusahaan secara menyeluruh. STRUKTUR MATRIKS Struktur matriks, dimana unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab rangkap. Biasanya struktur matrik dilakukan pada perusahaan kontraktor bangunan / developer yang memiliki banyak proyek pembangunan. Struktur ini mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi terutama dalam hal perencanaan & koordinasinya, begitu pula pada jajaran manajer fungsi yang merangkap berbagai proyek yang ada. CEO Direktur Fungsional Direktur Proyek MANAJER FUNGSI A MANAJER PROYEK A MANAJER FUNGSI B MANAJER PROYEK B MANAJER FUNGSI C MANAJER PROYEK C PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI PADA PROYEK TIPE ORGANISASI KARAKTERISTIK PROYEK OTORITAS % PERSONIL ORGANISASI YG FULL TIME DI PROYEK FUNGSIONAL TAK ADA -RENDAH MATRIKS LEMAH TERBATAS MATRIKS SEIMBANG RENDAH -SEDANG MATRIKS KUAT SEDANG -TINGGI PROYEK TINGGI -PENUH - 0 – 25 % 15% – 60% 50 % – 95 % 85 % -- 100 % PERAN MANAJER PROYEK TDK PENUH WAKTU TDK PENUH WAKTU PENUH WAKTU PENUH WAKTU PENUH WAKTU SEBUTAN MANAJER PROYEK KOORD. / PIMPINAN PROYEK KOORD. / PIMPINAN PROYEK MANAJER PROYEK MANAJER PROYEK/ PROGRAM MANAJER PROYEK/ PROGRAM TDK PENUH WAKTU TDK PENUH WAKTU TDK PENUH WAKTU PENUH WAKTU PENUH WAKTU STAF ADMINISTRASI 22 IMPLIKASI TERHADAP RANCANGAN SISTEM DARI JENIS STRUKTUR ORGANISASI. • Perancangan SPM lebih mudah pada struktur unit bisnis, karena kriteria & evaluasi kinerja pada masing-masing bagian jelas, artinya masing-masing divisi dituntut untuk merancang rencana, koordinasi & performanya untuk menghasilkan laba. Dalam hal pengambilan keputusan cepat, karena berdasarkan pada divisinya masing-masing. Sedangkan pada struktur fungsional & matrik, tingkat efektifitas penilaian jajaran manajer tidak dapat diukur dengan jelas, karena dalam pengambilan keputusan tergantung pada fungsi yang lainnya. • Namun di lain pihak, struktur fungsional lebih efisien dalam piranti-piranti yang dibutuhkan & dalam memperoleh SDM yang lebih baik. Artinya mereka melakukan tanggungjawab berdasarkan spesifikasi & spesialisasi jabatan yang dibebankan & berdasarkan pada departemennya masing. FUNGSI CONTROLLER • Controller : orang yang bertanggungjawab terhadap desain dan operasi SPM atau disebut juga Chief Financial Officer (CFO). TUGAS : • Desain dan operasi sistim informasi dan pengendalian. • Meyiapkan laporan keuangan (termasuk lap. Pajak). • Menyiapkan dan analisis serta menginterprestasikan laporan kinerja. • Menbimbing audit internal dan prosedur pengendalian akuntansi. • Mengembangkan personel pada bagian controller. • Penanggungjawab proses pengendalian internal atas keandalan laporan keuangan Corporate Controler Corporate Controler Busines Unit Manager Busines Unit Controler Busines Unit Manager Busines Unit Controler 26