Sugeng Widodo, Iwan Suyatna dan Hamdhani Jurnal Ilmu

advertisement
Sugeng Widodo, Iwan Suyatna dan Hamdhani
STUDI HASIL TANGKAPAN SAWARAN (SET NET)
DI DANAU SEMAYANG KECAMATAN KOTA BANGUN
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
(Study of Catches Sawaran (Set Net) at Semayang Lake, Kota Bangun Subdistrict,
Kutai Kartanegara District)
SUGENG WIDODO1), IWAN SUYATNA2) dan HAMDHANI2)
1)
Mahasiswa Jurusan MSP-FPIK, Unmul
2)
Staf Pengajar Jurusan MSP-FPIK, Unmul
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman
Jl. Gunung Tabur No. 1 Kampus Gunung Kelua Samarinda
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
The study aimed to determine Catches on Sawaran at Semayang Lake Kota Bangun Subdistrict,
Kutai Kartanegara District. This study was done at Semayang Lake, Kota Bangun Subdistrict
Kutai Kartanegara District during three months from August 1st to October 30th, 2014. During the
study, 31 species was identified from 907 individuals, with total weight of 42.725 gr. The most
species caught during the study was 178 Repang (Osteochilus repang) with total weight 345,8 gr,
and the species with longest and the heaviest size was Stingray (Himantura signifer) with a total
length 83 cm and weight 16.500 gr. From the calculation result, the highest relative abundance
was Repang fish (Osteochilus repang) by 19,62 %, while the lowest relative abundance went to
Stingray (Himantura signifer) by 0,11 %. The diversity, the spread of individual of each species
and the stability were medium. The Uniformity 0,421 showed a range of close to 1 which meant in
a state of relatively stable and higher. The dominance of fish in the catch on Sawaran at Semayang
Lake showed a high dominance. CPUE (Catch Per Unit Of Effort) on Sawaran on the average 4 –
5 fish per hour.
Keywords: Set Net, Semayang Lake , Fish, Index of Relative Abundance, Index of Diversity, Index of
Dominace, CPUE (Catch Per Unit Of Effort).
PENDAHULUAN
Kota Bangun merupakan satu diantara pemukiman pesisir yang terletak di wilayah administratif
Kabupaten Kutai Kartanegara. Sebagian besar penduduk di Kota Bangun bermata pencaharian sebagai
nelayan yang memanfaatkan sumberdaya perikanan Sungai, Rawa, dan Danau. Alat tangkap yang
digunakan oleh masyarakat Kota Bangun untuk menangkap ikan diantaranya adalah sawaran. Sawaran
(set net) merupakan alat tangkap yang memanfaatkan komunitas tumbuhan air yang digunakan oleh ikan
sebagai habitatnya. Alat tangkap sawaran terdiri dari empat bagian utama yang masing-masing bagianya
disebut penajo (main fase / leading net), sayap (wing), badan (body) dan bunuhan (crib). Badan terdiri
dari kamar-kamar (chumber). Banyaknya kamar bervariasi tergantung ukuran dari sawaran. Penajo (main
fase / leading net) merupakan penghalang atau penghalau ikan. Alat tangkap ini dipasang secara menetap
dalam air, dipasang selama 24 jam dalam sehari dan juga tahan lama Suyatna (1999).
Jurnal Ilmu Perikanan Tropis. Vol. 21. No. 1, Oktober 2015:077–085
Diterima 25 Maret 2015.
Semua hak pada materi terbitan ini dilindungi.Tanpa izin penerbit dilarang untuk mereproduksi atau memindahkan isi
terbitan ini untuk diterbitkan kembali secara elektronik atau mekanik.
Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 1, Oktober 2015 – ISSN 1412-2006
77
Sugeng Widodo, Iwan Suyatna dan Hamdhani
Alat tangkap sawaran prinsipnya adalah menghadang, penghalang atau penghalau gerombolan ikan
dalam renang ruayanya khususnya ikan-ikan yang beruaya pada saat air pasang naik dan surut turun. Ikan
yang berenang menelusuri penajo ke arah tempat yang lebih dalam kemudian kemudian masuk ke kamar
kamar sawaran dan akhirnya sampai ke bagian bunuhan (crib). Pada umumnya pemasangan penajo
diletakan tegak lurus dengan daratan. Bagian sayap berfungsi sebagai penghalang atau tepatnya berfungsi
untuk mempercepat perjalanan ikan masuk ke dalam badan atau kamar-kamar sawaran. Bagian depan dari
kamar-kamar sawaran tersebut di pasang jaring yang mudah ditutup dan dibuka pada waktu operasi
penangkapan Menurut Subani dan Barus dalam: Wulandari (2006).
Studi ini bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan sawaran di Danau Semayang Kecamatan Kota
Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara. Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi
yang aktual dan berguna bagi nelayan sekitar tentang hasil tangkapan sawaran. Selain itu, sebagai bahan
acuan bagi peneliti selanjutnya dan juga sebagai bahan kajian pada pengelolaan wilayah Danau
Semayang.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Studi ini dilaksanakan di Danau Semayang Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara
selama kurun waktu tiga bulan yakni dari tanggal 1 Agustus sampai dengan 30 Oktober 2014.
Gambar 1. Peta lokasi penelitian di Danau Semayang
78
Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 1, Oktober 2015 – ISSN 1412-2006
Sugeng Widodo, Iwan Suyatna dan Hamdhani
Alat dan Bahan Yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam studi ini adalah Sawaran, GPS (Global Positioning System), penggaris,
timbangan digital, kamera, alat tulis, cool box, thermometer, tiang berskala, alat titrasi DO, seichi disc,
pH meter, alat ukur kualitas air merk Horiba, kapal motor (cas ) 20 horse power, pelampung, ember
ukuran sedang, alat tangkap sawaran, kantong plastik ukuran besar. Bahan yang digunakan semua spesies
hasil tangkapan, formalin, aquades.
Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk mencapai tujuan studi. Untuk mengetahui Kelimpahan relatif
spesies ikan yang tertangkap dengan sawaran dihitung dengan menggunakan rumus (Magurran, 1987)
dalam Erawati 2010.
K = 𝑛𝑖/𝑁 x 100%
Keterangan:
K = Kelimpahan Relatif Ikan Yang Tertangkap (%)
ni = Jumlah Individu Tiap Jenis
N = Jumlah Individu Seluruh Jenis
Untuk mengetahui keanekaragaman spesies hasil tangkapan yang tertangkap dengan sawaran
digunakan Indeks Diversitas Shannon (Soegianto, 1994)) yaitu:
H' = - 𝚺 Pi. Ln Pi
Keterangan:
H' = Indeks diversitas Shannon
Pi = Proporsi spesies ke-i (pi = ni/N )
ni = Jumlah spesies ke-i
N = Jumlah total individu.
Untuk mengetahui keseragaman ikan yang tertangkap dengan sawaran digunakan rumus Indeks
Keseragaman (E) (Odum, 1993) yaitu:
E=
Keterangan:
E = Indeks Keseragaman
H' = Indeks Diversitas Shannon
N = Jumlah total individu
Indeks Dominansi digunakan untuk mengetahui spesies yang mendominasi suatu komunitas pada
hasil tangkapan dengan rumus (Odum, 1993) sebagai berikut:
C
=  (ni/N)2
Keterangan:
C = Indeks Dominansi Simpson
ni = Jumlah Individu tiap spesies
N = Jumlah Individu seluruh spesies
Untuk mengetahui hasil tangkapan per unit usaha yang tertangkap dengan sawaran digunakan rumus
CPUE (Catch Per Unit Of Effort) digunakan untuk mengetahui hasil tangkapan per unit upaya (Gulland,
1983) dalam Nugraha 2012 sebagai berikut:
Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 1, Oktober 2015 – ISSN 1412-2006
79
Sugeng Widodo, Iwan Suyatna dan Hamdhani
∑
Keterangan:
CPUE
∑ tangkapan
Unit upaya
= Hasil tangkapan per unit usaha
= Hasil tangkapan selama 1 (satu) trip
= Jumlah jam yang digunakan selama penangkapan
Teknik Sampling
Sampling dilakukan dengan cara menyerok ikan di bagian bunuhan sawaran yang dipasang di Danau
Semayang. Waktu pengambilan spesies ikan dilakukan pada pagi hari. Determinasi spesies ikan merujuk
pada buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid I dan II (Saanin H, 1984) dan Freswater Fishes of
Western Indonesia and Sulawesi (Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi) (KOTTELAT,
1993).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan studi hasil tangkapan alat tangkap sawaran diperoleh hasil spesies, jumlah dan berat
total spesies, kisaran panjang, berat tubuh setiap sepesies serta hasil pengukuran parameter penunjang
yang meliputi parameter kimia dan fisika perairan sebagai berikut:
Spesies, Jumlah, dan Berat Total Spesies
Spesies dan jumlah ikan hasil tangkapan sawaran di lokasi studi selama dua bulan sebanyak 3 stasiun
dengan tiga kali ulangan sampling disajikan dalam Tabel 1 berikut:
Tabel 1. spesies, jumlah dan berat total spesies yang tertangkap sawaran selama studi
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
80
Hasil tangkapan
Ikan Baung (Mystus nemurus)
Ikan Belida (Notopterus borneensis)
Ikan Bentilap (Notopterus borneensis)
Ikan Berukung (Barbichthys laevis)
Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata)
Ikan Betutu Cina (Channa lucius)
Ikan Biawan (Helostoma temmincki)
Ikan Curing (Chela oxygaster)
Ikan Gabus (Channa striata)
Ikan Jelawat (Leptobarbus hoeveni)
Ikan Kelibere (Mystus nigriceps)
Ikan Kendia (Thynnichthys vaillanti)
Ikan lais (Cryptopterus micronema)
Ikan Lalang (Chella oxygastroides)
Ikan Lancang (Pangasius micronema)
Ikan Lepok (Ompok sabanus)
Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Jumlah
individu spesies
(ekor)
Total berat
semua spesies
(gr)
15
14
26
42
14
3
54
20
13
15
21
128
26
98
7
15
6
17
764,5
2103,7
738,7
1338,9
1156,9
161,5
2086
380,5
705,3
642
247,4
1144,3
227,2
815
169,3
440,9
140,9
238,9
Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 1, Oktober 2015 – ISSN 1412-2006
Sugeng Widodo, Iwan Suyatna dan Hamdhani
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Ikan Parang-Parang (Macrochirichthys apogon)
Ikan Patin (Pangasius pangasius)
Ikan Papuyu (Anabas testudineus)
Ikan Puyau (Osteochilus hasselti)
Ikan Repang (Osteochilus repang)
Ikan Salap (Puntius schwanefeldi)
Ikan Sebelah (Cynoglossus lingua)
Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)
Ikan Tebal Dada (Osteochilus microcephalus)
Ikan Tempe (Polycanthus hasselti)
Ikan Tilan (Mastacembelus naculatus)
Ikan Toman (Ophiocephalus micropeltes)
Ikan Pari (Himantura signifer)
JUMLAH
7
5
26
18
178
13
8
17
36
51
11
2
1
907
167
789.7
915,6
361,9
3453,8
269,1
148
556,4
698
1043,9
519,7
3800
16.500
42.725
Berdasarkan tabel di atas spesies yang tertangkap selama studi teridentifikasi sebanyak 31 spesies
dengan jumlah total individu 907 ekor dengan berat total 42.725 gr. Spesies yang paling banyak
tertangkap selama penelitian adalah spesies ikan Repang (Osteochilus repang) sebanyak 178 ekor dengan
berat total 3453,8 gr. Hal ini menandakan bahwa ikan Repang (Osteochilus repang) memiliki distribusi
atau penyebaran yang merata dengan jumlah individu terbesar pada setiap pengambilan hasil tangkapan.
Sedangkan spesies yang paling sedikit tertangkap selama penelitian adalah spesies ikan Pari (Himantura
signifer) sebanyak 1 ekor dengan berat total 16.500 gr. Hal ini menandakan bahwa ikan Pari (Himantura
signifer) memiliki distribusi atau penyebaran yang paling sedikit dengan jumlah individu terkecil pada
setiap pengambilan hasil tangkapan dan selama studi hanya ditemukan satu ekor saja.
Kisaran Panjang dan Berat Tubuh Setiap Spesies
Kisaran panjang dan berat tubuh setiap spesies hasil tangkapan sawaran selama studi dapat dilihat
pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Kisaran panjang dan berat tubuh setiap spesies hasil tangkapan sawaran selama studi.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Hasil Tangkapan
Ikan Baung (Mystus nemurus)
Ikan Belida (Notopterus borneensis)
Ikan Bentilap (Cryptopterus apogon)
Ikan Berukung (Barbichthys laevis)
Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata)
Ikan Betutu Cina (Channa lucius)
Ikan Biawan (Helostoma temmincki)
Ikan Curing (Chela oxygaster)
Ikan Gabus (Channa striata)
Ikan Jelawat (Leptobarbus hoeveni)
Kisaran Panjang
Tubuh Ikan (cm)
Kisaran Berat
Tubuh Ikan (gram)
Panjang
Pendek
Berat
Ringan
27,3
33,0
24,2
17,8
25,0
20,2
21,3
15,2
20,7
22,3
12,0
5,2
17,0
12,5
12,9
18,6
8,4
9,4
10,3
5,2
194,2
334,5
61,4
60,0
203,8
59,6
166
26.3
98.2
111
14,7
12,3
17,4
22,0
22,3
42,3
9,9
11,3
23,5
8,6
Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 1, Oktober 2015 – ISSN 1412-2006
81
Sugeng Widodo, Iwan Suyatna dan Hamdhani
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Ikan Kelibere (Mystus nigriceps)
Ikan Kendia (Thynnichthys vaillanti)
Ikan lais (Cryptopterus micronema)
Ikan Lalang (Chella oxygastroides)
Ikan Lancang (Pangasius micronema)
Ikan Lepok (Ompok sabanus)
Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Ikan Parang-Parang (Macrochirichthys
apogon)
Ikan Patin (Pangasius pangasius)
Ikan Papuyu (Anabas testudineus)
Ikan Puyau (Osteochilus hasselti)
Ikan Repang (Osteochilus repang)
Ikan Salap (Puntius schwanefeldi)
Ikan Sebelah (Cynoglossus lingua)
Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)
Ikan Tebal Dada (Osteochilus
microcephalus)
Ikan Tempe (Polycanthus hasselti)
Ikan Tilan (Mastacembelus naculatus)
Ikan Toman (Ophiocephalus micropeltes)
Ikan Pari (Himantura signifer)
15,7
13,5
23,6
14,1
20,3
22,2
15,4
11,3
9,5
9,5
10,5
7,2
12,2
12,3
10,3
5,4
23
17,0
49,8
19,8
34,7
62,7
55,3
18,7
5,4
6,9
5,3
4,8
17,4
8,6
12.4
4,8
23,1
24,6
17,2
15,7
21,0
18,2
15,2
17,3
15,6
20,2
10,3
9
6,5
10,6
9,2
3,6
51,9
176,3
68,5
44.7
115,7
46,9
39,6
56,2
13,6
124,4
19
7,5
2,3
11,8
6,7
5,6
14,5
14,3
26,2
20,4
0
8,4
7,9
18,8
15,2
83
31,1
29,8
93,9
2.300
0
5,4
13,8
26,9
1.500
16.500
Berdasarkan tabel di atas kisaran panjang dan berat tubuh setiap spesies hasil tangkapan sawaran
selama studi dari sampling pertama hingga sampling ke-sembilan adalah Spesies ikan terpanjang yang
tertangkap selama penelitian adalah spesies ikan Pari (Himantura signifer) dengan panjang 83 cm dan
spesies ikan terpendek adalah spesies Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis) dengan panjang 3,6 cm.
Sedangkan spesies ikan terberat adalah ikan Pari (Himantura signifer) dengan berat 16.500 gr, dan spesies
ikan dengan berat teringan adalah Ikan Repang (Osteochilus repang) dengan berat 2,3 gr.
Parameter Kimia dan Fisika Perairan
Berikut ini hasil pengukuran perameter kimia dan fisika perairan Danau Semayang selama studi:
Tabel 3. Hasil pengukuran parameter kimia dan fisika perairan Danau Semayang sebagai data penunjang
selama studi.
A. Parameter Kimia Perairan
Berdasarkan standart baku mutu air PP No.82
No.
Parameter
Satuan
Hasil
Tahun 2001 (kelas II)
1
pH
6,91 – 8,23
6-9
2
DO
mg/L
4,19 – 4,23
>4
82
Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 1, Oktober 2015 – ISSN 1412-2006
Sugeng Widodo, Iwan Suyatna dan Hamdhani
B. Parameter fisika perairan
Berdasarkan standart baku mutu air PP No.82
No.
Parameter
Satuan
Tahun 2001 (kelas II)
⁰C
1
Suhu
27 - 28.2
27 - 30
2
Kekeruhan
NTU
136 - 330
3
Kedalaman
cm
43 - 75
4
Kecerahan
cm
18 - 32
5
Arus
m/s
0,16 – 0,27
Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa kualitas kimia dan fisika perairan di Danau Semayang
dengan pH 6,91 – 8,23, Do (oxygen terlarut) 4,19 – 4,23 mg/L kondisi ini masih normal, suhu antara 27 –
28,2⁰C kekeruhan 136 – 330, kedalaman 43 – 75 cm, kecerahan 18 -32 cm dan Arus 0,16 – 0,27 m/s
keadaan ini masih sesuai dengan standar baku mutu air Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengelolaan Pencemaran Air (kelas II) dan masih berada dalam batas alami
serta masih layak untuk kehidupan biota perairan tersebut.
ANALISIS DATA
Hasil analisis data yang diperoleh dari studi hasil tangkapan alat tangkap sawaran meliputi
Kelimpahan Relatif (K), Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Keseragaman (E’), Indeks Dominansi (C),
CPUE (Catch Per Unit Of Effort) sebagai beriukut:
Kelimpahan Relatif (K)
Hasil perhitungan Kelimpahan Relatif (K) ikan pada hasil tangkapan sawaran di Danau Semayang
adalah Ikan Baung (Mystus nemurus) 1,65 %, Ikan Belida (Notopterus borneensis) 1,54%, ikan Bentilap
(Cryptopterus apogon) 2,86 %, ikan Berukung (Barbichthys laevis) 4,63 %, ikan Betutu (Oxyeleotris
marmorata) 1,54 %, ikan Betutu Cina (Channa lucius) 0,33 %, ikan Biawan (Helostoma temmincki) 5,95
%, ikan Curing (Chela oxygaster) 2,20 %, ikan Gabus (Channa striata) 1,43 %, ikan Jelawat
(Leptobarbus hoeveni) 1,65 %, ikan Kelibere (Mystus nigriceps) 2,31 %, ikan Kendia (Thynnichthys
vaillanti) 14,11 %, ikan lais (Cryptopterus micronema) 2,86 %, ikan Lalang (Chella oxygastroides) 10,80
%, ikan Lancang (Pangasius micronema) 0,77 %, ikan Lepok (Ompok sabanus) 1,65 %, ikan Mas
(Cyprinus carpio) 0,66%, ikan Nila (Oreochromis niloticus) 1,87 %, ikan Parang-Parang
(Macrochirichthys apogon) 0,77 %, ikan Patin (Pangasius pangasius) 0,55 %, ikan Papuyu (Anabas
testudineus) 2,86 %, ikan Puyau (Osteochilus hasselti) 1,98 %, ikan Repang (Osteochilus repang) 19,62
%, ikan Salap (Puntius schwanefeldi) 1,43 %, ikan Sebelah (Cynoglossus lingua) 0,88 %, ikan Sepat
Siam (Trichogaster pectoralis) 1,87 %, ikan Tebal Dada (Osteochilus microcephalus) 3,96 %, ikan
Tempe (Polycanthus hasselti) 5,62 %, ikan Tilan (Mastacembelus naculatus) 1,21 %, ikan Toman
(Ophiocephalus micropeltes) 0,22 %, ikan Pari (Himantura signifer) 0,11 %.
Dengan demikian diperoleh kelimpahan relatif tertinggi adalah ikan Repang (Osteochilus repang)
sebesar 19, 62 %, sedangkan kelimpahan relatif terendah adalah ikan Pari (Himantura signifer) sebesar
0,11 %.
Indeks Keanekaragaman (H’)
Hasil perhitungan indeks keanekaragaman (H’) ikan pada hasil tangkapan sawaran di Danau
Semayang adalah 2,866 menunjukkan suatu 1 ≤ H' ≤ 3 yang berarti keanekaragaman sedang, penyebaran
individu tiap spesies sedang dan kestabilan komunitas sedang.
Indeks Keseragaman (E’)
Hasil perhitungan indeks keseragaman (E’) ikan pada hasil tangkapan sawaran di Danau Semayang
adalah Hasil perhitungan indeks keseragaman (E’) ikan pada hasil sawaran di Danau Semayang adalah
Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 1, Oktober 2015 – ISSN 1412-2006
83
Sugeng Widodo, Iwan Suyatna dan Hamdhani
0,421 menunjukkan suatu kisaran mendekati 1 yang berarti tersebut dalam keadaan relatif stabil dan
semakin tinggi, artinya jumlah individu setiap spesies relatif sama atau seragam.
Indeks Dominansi (C)
Hasil perhitungan Indeks Dominansi (C) ikan pada hasil tangkapan sawaran di Danau Semayang
adalah 1 menujukkan dominansi tinggi, dimana semakin kecil nilai indeks dominansi maka menunjukan
bahwa tidak ada spesies yang mendominsi sebaliknya semakin besar dominansi maka menunjukan ada
spesies tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat spesies yang mendominasi jenis spesies
yang lainnya pada hasil tangkapan sawaran di Danau Semayang.
CPUE (Catch Per Unit Of Effort)
Hasil perhitungan CPUE (Catch Per Unit Of Effort) ikan pada hasil tangkapan sawaran di danau
Semayang pada trip pertama stasiun satu sebesar 4,08333 ekor, pada trip kedua stasiun satu sebesar 4,75
ekor, pada trip ketiga stasiun satu sebesar 4,16667 ekor, pada trip pertama stasiun dua sebesar 3,95833
ekor, pada trip kedua stasiun dua sebesar 4,875 ekor, pada trip ketiga stasiun dua sebesar 3,95833 ekor,
pada trip pertama stasiun tiga sebesar 4,04167 ekor, pada trip kedua stasiun tiga sebesar 3,95833 ekor,
pada trip ketiga stasiun tiga sebesar 4 ekor.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Studi hasil tangkapan menggunakan sawaran teridentifikasi 31 spesies dengan jumlah individu yang
diperoleh 907 ekor dan berat total 42.725 gr. Spesies yang paling banyak tertangkap dengan sawaran
selama studi adalah ikan Repang (Osteochilus repang) sebanyak 178 ekor. Spesies dengan ukuran
tubuh terpanjang dan terberat adalah ikan Ikan Pari (Himantura signifer) dengan panjang tubuh 83 cm
dengan berat 16.500 gr.
2. Sifat fisik dan kimia perairan di wilayah Danau Semayang dari hasil pengukuran masing- masing
stasiun di lapangan kondisi perairan Danau Semayang masih layak untuk biota perairan karena sesuai
dengan kondisi di lapangan.
3. Hasil perhitungan Kelimpahan Relatif (K) menunjukan kelimpahan tertinggi adalah ikan Repang
(Osteochilus repang) dengan jumlah total 19,62 %, sedangkan kelimpahan terendah adalah ikan Pari
(Himantura signifer) dengan jumlah total 0,11 %.
4. Hasil perhitungan Indeks Keanekaragaman (H’) adalah 2,866 menunjukkan suatu 1 ≤ H' ≤ 3 yang
berarti keanekaragaman sedang, penyebaran individu tiap spesies sedang dan kestabilan komunitas
sedang.
5. Hasil perhitungan Indeks Keseragaman (E) adalah 0,421 menunjukkan suatu kisaran mendekati 1
yang berarti tersebut dalam keadaan relatif stabil dan semakin tinggi, artinya jumlah individu setiap
spesies relatif sama atau seragam.
6. Hasil perhitungan Indeks Dominansi (C) adalah 1 menujukkan suatu kisaran, bahwa terdapat spesies
yang mendominasi pada hasil tangkapan sawaran di Danau Semayang yaitu ikan Repang (Osteochilus
repang).
7. Hasil perhitungan CPUE (Catch PerUnit of Effort) ikan hasil tangkapan sawaran di Danau Semayang
pada stasiun I, II, dan III rata - rata menunjukan spesies ikan yang masuk ke dalam alat tangkap
sawaran antara 4 – 5 ekor/jam.
Saran
1. Sebaiknya penggunaan alat tangkap sawaran di Danau Semayang Kecamatan Kota Bangun
Kabupaten Kutai Kartanegara menggunakan mata jarring dengan 1-2 inchi, agar dapat di ketahui
tingkat keselektifitasanya dan keramah lingkunganya.
2. Perlu adanya pengawasan terhadap penggunaan sawaran mulai dari jumlah pemasangan sawaran dan
ukuran mata jaring yang di gunakan.
84
Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 1, Oktober 2015 – ISSN 1412-2006
Sugeng Widodo, Iwan Suyatna dan Hamdhani
DAFTAR PUSTAKA
Erawati, 2010. Diversity and Abundance of Grasshopper and Its Relatives (Orthoptera) on Two
Mountainous Ecosystems of Gunung Halimun-Salak National Park. Jurnal. Entomol. Indon..
No. 2 Tahun 2010 Institute Pertanian Bogor. Bogor.
Gulland, J.A. 1983. Fish Stock Assesment: A Manual Of Basic Method. Food and Agricultural
Organization. Jhon willey and Sons INC. New York.
Kottelat, M., A. J. Whitten., S. N. Kartikasari dan S. Wiroatmodjo. 1993 Freswater Fishes of Western
Indonesia and Sulawesi (Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi). Periplus
Editions Limited. Munich, Germany.
Magurran AE. 1987. Ecological Diversity and Its Measurement. London
Nugraha, E. Potensi Lestari dan Pemanfaatan Ikan Kurisi (Nemipterus japonicas) Di Perairan Teluk
Banten. Jurnal Perikanan dan Kelautan No. 1 Tahun 2012. Universitas Padjajaran.
Odum, E.P, 1993. Fundemantals of Ecology, 3rd ed. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengelolaan Pencemaran
Air. Pemerintah republik Indonesia. Jakarta.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bina Cipta. Bandung.
Subani W. dan H.R. Barus. 1992. Alat Penangkapan Ikan dan Udang laut di Indonesia. Jurnal Penelitian
Perikanan Laut No. 50 Tahun 1988/1989.Badan Penelitian Perikanan Laut. Jakarta.
Sugianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif : Metode Analisa Populasi Dan Komunitas. Usaha Nasional.
Surabaya.
Suyatna, Iwan. 1999. Metode Sederhana Estimasi Populasi Nener (Chanos-chanos) – Benur (Penaeus Sp)
Serta Daerah Penangkapan Di Kaltim. Jurusan perikanan. Universitas Mulawarman.Samarinda.
Wulandari, R, 2006. Hubungan Ketinggian Pasang terhadap Hasil Tangkapan Belat di Perairan Bontang
Kuala. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman, Samarinda.
Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 21. No. 1, Oktober 2015 – ISSN 1412-2006
85
Download