Daily Fresh Juice

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa
Setiap Minggu I dan III
2 April 2017 Gathering di Aula SMI
16 April 2017 Gathering Libur (MingguPaskah)
Setiap Minggu II Home Gathering
terbagi menjadi 2 yaitu :
Family & Youth Gathering di Rumah Anggota DOJ
9 April 2017 Family Home Gathering
di Rumah Pak Bambang Jl. Batanta
Celebration Meal Sabtu 22 April 2017
Covenant Night 27 April 2017
Lintas Alam ON ON Minggu 30 April 2017
Pendaftaran HP. 0877-5426-8947
Ziarah Bulan Maria Minggu 7 Mei 2017
Pendaftaran HP. 0812-9602-9892
Pelayanan Liturgi di Gereja FX Kuta
Minggu 2 April 2017 Tugas Koor Bhs Inggris
Minggu Palma 9 April Pk 18.00 Tugas Tatib
Minggu 23 April 2016 Pk 18.00 Tugas Tatib
Sabtu 6 Mei 2017 Pk 18.00 Tugas Tatib
Minggu 21 Mei 2017 Tugas Koor Bhs Inggris
Minggu Pentakosta 4 Juni ‘17 Pk. 18.00 Koor Inggris
Mau Ikutan kegiatan DOJCC ?
Hubungi : 0878 6180 5088
www.DOJCC.com
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
oleh DOJCC Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Pelayanan Tatib dan Koor
selama bulan Maret 2017
di Gereja FX Kuta
Gathering DOJCC
Bulan Maret 2017
Celebration Meal DOJCC
25 Maret 2017
DOJCC Sport Maret 2017
Mengunjungi Heri
Operasi Empedu
Formation Teaching
29 Maret 2017
Fresh JUICE ! refresh your soul
Syalom
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0878 6180 5088)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
RD. Hady Setiawan
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rm Wenz MGL,
Rm. David MGL, Alin, Yudi, Betty,
Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska,
Daniel, Lita, Herman, Christ
Br. Martin MGL. Desy, Ratih,
Vanessa, Flo, Lita, Rosa, Hilda,
Birendra, Maurits, Santo,
Tina Bone
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk
konfirmasi.
Salam sejahtera buat kita semua.
Pada pertengahan bulan April ini. Kita
akan memasuki Pekan Paskah. Minggu
Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu
Suci dan Minggu Paskah.
Masa-masa berahmat karena kita akan
merayakan hari kebangkitan Tuhan
Yesus. Kemenangan melawan maut dan
dosa. Penyelamatan atas segala dosadosa kita.
Semua karena Tuhan sangat mengasihi
kita. Manusia ciptaanNya.
Syair lagu dibawah ini membawa
kita kepada rasa syukur karena kita
mempunyai Allah yg mengasihi kita.
Karena kita Dia menderita
karena kita Dia disalibkan
agar dunia yang hilang dis’lamatkan
dari hukuman kekal
Waktu pun berlalu dan kita pun tahu
anug’rah yang besar dari Bapa
Yang relakan AnakNYA disiksa dan
disalibkan
di bukit Kalvari kar’na kasih.
Selamat Paskah saudara/i semua.
Semoga Tuhan memberkati kita semua
Salam Fresh Juice
Nathasa
PemRed Fresh Juice
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Membela Yesus
Sabtu 1 April 2017
Yoh 7:43”Maka timbullah
pertentangan di antara orang
banyak karena Dia”
Yer. 11:18-20;
Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12;
Yoh. 7:40-53
Diantara kita tentu sudah tidak asing lagi dengan sosok Bapak Gubernur
Jakarta yang menjabat saat ini yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
yang saat ini cukup fenomenal dengan gaya kepemimpinannya. Cara dia
berkata-kata, bersikap dan mengambil keputusan,sangat bertolak belakang
dengan kebiasaan para pejabat pada umumnya. Ia bagaikan badak yang
berusaha mendobrak tradisi, tegas dalam memeberi keputusan, jujur berani
dan anti korupsi. Sikapnya ini membuat beliau mempunyai banyak musuh dan
menjelang Pilgub 2017 kita disuguhi berita tentang kasus penistaan agama
yang menerpadirinya.Makin kesini makin banyak orang yang bermunculan
ingin menantang Ahok.Ada yang mantan menteri, ada yang anggota DPRD,
FPI hingga lawan politiknya dalam pilgub DKI 2017.Kehadiran Ahok benarbenar menimbulkan pertentangan banyak orang di sekitarnya.Ada yang suka
dan mengakui keberhasilannya, ada pula yang selalu melihat kekurangannya
dan mecari kesalahannya.
Banyak orang pun bertentangan ketika melihat Yesus di zaman itu. Ada
yang mengakuiNya sebagai orang besar dan nabi,tapi ada pula yang
menentangNya. Perdebatan mereka begitu tajam sampai-sampai ayat-ayat
Kitab Suci digunakan sebagai materi penguat pendapatnya. Hingga saat ini
pun masih banyak orang yang menentang ajaran-ajaran yang diberikan Yesus
kepada kita.
Terlepas dari setiap orang yang menentang Yesus maupun Ahok, keduanya
mempunyai kesamaan dimana Yesus datang ke dunia untuk melayani umat
manusia dan Ahok mempunyai moto dalam kepemimpinannya yakni ingin
melayani masyarakat Jakarta. Bagaimana dengan kita?Siapkah kita untuk
melayani sesama kita sekalipun itu adalah musuh kita?Siapkah kita membela
Yesus Tuhan kita sekalipun banyak yang menantang ajarannya?
FLO
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
9
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
BAU
Minggu 2 April 2017
Yoh 11:43, Dan sesudah berkata
demikian, berserulah Ia dengan suara
keras, “Lazarus, marilah keluar!”
Yeh. 37:12-14;
Mzm. 130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8;
Rm. 8:8-11;
Yoh. 11:1-45
Pernahkah kita merasa malu karena kita “bau”? Entah kita malu karena bau keringat
walaupun sudah disemprot deodorant atau parfum, baju yang kita kenakan bau apek
ataupun bau mulut kita yang busuk karena lupa gosok gigi sehingga kita tidak pede
kalau berbicara dengan orang lain. Yang jelas, yang ada hanyalah rasa malu dan
minder plus tida percaya diri.
Lazarus pun dalam bacaan injil hari ini, saya yakin, merasa malu karena bau badan.
Bukan karena tidak mandi tetapi karena dia sudah mati selama tiga hari.Bayangkan
saja bau badan busuk alias bau bangkai walaupun sudah dibalsam dan diminyaki
serta dililit kain kafan.
Tetapi ketika Yesus memanggil dia dari kegelapan kubur, “Lazarus, marilah keluar”! Ada
keragu-raguan di dalam pikirannya. Dia berpikir seandainya dia keluar, banyak orang
akan menutup hidungnya karena sudah pasti bau. Namun sabda Tuhan Yesus begitu
kuat sehingga seolah-olah Firman Tuhan itu yang menarik dia keluar dari liang kubur.
Walaupun berjalan tertatih-tatih dan dan terasa berat karena sudah tiga hari “mati”
alias tidak bergerak, akhirnya Lazarus pun keluar. Dia keluar menghirup udara segar
setelah berhari-hari “terkurung” di dalam kegelapan kubur.
Dalam masa prapaskah ini pun kita diajak untuk keluar dari liang kubur yang gelap
dan pengap. Liang kubur yang dimaksud adalah hidup rohani kita yang mati karena
“bau” dosa.Mungkin kita merasa malu karena “bau” dosa-dosa yang kita lakukan dan
tentunya ada keragu-raguan untuk memulai hidup yang baru. Terkadang kita tidak
sadar bahwa sebenarnya karena dosalah membuat hubungan kita dengan Tuhan dan
sesama mati bahkan karena lama mati akan tercium seperti bau bangkai.
Kita bisa saja menutup-nutupi dosa dan kesalahan kita seperti kita menutupi bau
badan dengan parfum atau pewangi lainnya, namun suatu saat akan tercium juga.
Maka alangkah baiknya kita keluar dari kedosaan kita dan mengikuti Sang Terang
yang memanggil kita, “Marilah keluar!”
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
10
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Hakim
Dan. 13:1-9,15-17,19-30,33-62;
Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6;
Yoh. 8:1-11
Senin 3 April 2017
Yoh 8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya
kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata
kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak
berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan
batu kepada perempuan itu.”
Pada bacaan hari ini menceritakan Tuhan Yesus yang didatangi oleh ahli-ahli Taurat
dan orang-orang Farisi.Mereka ingin menjebak Tuhan Yesus dengan membawa seorang
perempuan yang melakukan perbuatan dosa yaitu berbuat zinah. Mereka menempatkan
perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap
basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk
melempari perempuan-perempuan yang demikian.Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”
Kalau Tuhan Yesus mengatakan “lepaskanlah perempuan itu!” maka mereka akan
melaporkan Tuhan Yesus sebagai pelanggar Hukum Taurat Musa. Namun jika Ia mengatakan
“rajamlah perempuan itu!” maka Ia akan kehilangan “sahabat”-Nya yaitu para pendosa
dan para pemungut cukai. Tentunya pikiran-pikiran “kotor” inilah yang ada di dalam pikiran
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang sedang berada di sana.
Lalu apa yang diperbuat Yesus? Ia menulis dengan jari-Nya di tanah dan berkata
Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan
batu kepada perempuan itu. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah
mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua.Akhirnya tinggallah Yesus seorang
diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Dan Tuhan Yesus pun mengampuni
dosa perempuan itu dan meminta perempuan tersebut untuk tidak melakukan dosa lagi.
Demikian juga yang sering terjadi pada saat sekarang. Terkadang kita sering menjadi
“hakim” menilai orang lain telah berbuat dosa. Terkadang kita tidak mengetahui
permasalahan nya secara utuh. Kita tidak mendengarkan dahulu apa alasan orang
tersebut berbuat demikian, kita tidak mencari tahu dahulu sebab dan akibatnya. Dengan
mudahnya, kita menilai orang telah berbuat dosa. Kita lupa bahwa kita juga adalah orang
berdosa, janglahlah kita menjadi hakim yang dengan mudahnya menghukum orang lain.
Di dalam masa prapaskah ini, retret agung kita, kita jadikan kesempatan ini untuk
mengintropeksi diri kita sendiri dahulu sebelum menilai orang lain. Evaluasi yang kita
lakukan terhadap diri kita sendiri hendaknya bertujuan untuk memperbaiki individu kita
agar menjadi pribadi yang lebih baik.Kita bertobat dan berusaha untuk tidak melakukan
dosa lagi, dan hendaknya kita saling mendoakan agar kita tidak mudah jatuh di dalam
dosa.Amin.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
11
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Selasa 4 April 2017
Hidup benar di hadapan Allah
Yoh 8 : 29 Dan Ia, yang
telah mengutus
Aku, Ia menyertai Aku. Ia taidak membiarkan
Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa
yang berkenan kepada-Nya.
Bil. 21:4-9;
Mzm. 102:2-3,16-18,19-21;
Yoh. 8:21-30
Di mata dunia, orang jahat tentu di benci dan tidak disukai banyak
orang, namun tak selamanya juga orang baik akan disukai oleh banyak
orang banyak. Hal ini sering terjadi di dalam kehidupan kita, dimana
kita semua diajak untuk melihat lebih dalam rencana dan kehendak
Allah di dalam diri kita masing-masing. Seperti dalam bacaan Injil hari
ini, bagaimana Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya bahwa kehadiran-Nya
di tengah dunia ini bukanlah seorang diri dan bukanlah kehendaknya,
melainkan untuk melaksanakan apa yang telah menjadi rencana dan
kehendak Bapa-Nya.
Begitu juga dengan kita semua, lahir di tengah dunia ini juga mempunyai
misi yang sama seperti Tuhan Yesus yaitu melaksanakan apa yang
menjadi rencana dan kehendak Allah yaitu hidup benar dengan saling
mengasihi dan mengampuni seperti Bapa disurga. Tak jarang dalam
kehidupan ini kita sering kali di benci dan tak disukai oleh banyak orang
ketika kita sungguh melaksanakan apa benar di hadapan Allah dan kita
diajak untuk percaya bahwa kita tidak sendirian dalam melaksanakan
apa yang menjadi kehendak Allah yaitu. Khususnya dimasa prapaskah
ini, kita semua diajak untuk semakin rajin berdoa, berpuasa dan berbuat
kasih terhadap sesama kita yang sangat membutuhkan bantuan.Ini
adalah sebuah undangan dari Allah agar kita hidup benar di hadapan
Allah dan sesama.Sebagai bahan refleksi untuk kita semua saya
memberikan beberapa pertanyaan.
1.
Apakah selama ini saya hidup benar di hadapan Allah ?
2.
Apakah saya memiliki keberanian dalam melaksanakan rencana
dan kehendak Allah di dalam hidup ini?
Bruder Martin MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
12
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Aktifitas Cermin Identitas, Identitas Cermin Mawas Diri
Dan 3:14-20. 24-25. 28;
Dan 3:5-56;
Yoh 8:31-42
Rabu 5 April 2017
Yoh 8:42 “Jikalau Allah adalah
Bapamu, kamu akan mengasihi Aku.”
Tuhan Yesus berbicara kepada para Yahudi, yang sebenarnya percaya kepada Dia
(Yoh. 8:31) tapi masih dangkal dan perlu dimurnikan. Yesus yang adalah Kebenaran,
Jalan dan Hidup, ingin memerdekakan mereka lewat kebenaran yang ada padaNya,
tetapi mereka malahan menjadi defensif - membela diri, mengatakan bahwa mereka
tidak perlu dimerdekakan, karena identitas mereka bukanlah budak tetapi anak
Abraham.
Tuhan Yesus tetapi tahu bahwa mereka sudah menyalahgunakan identitas mereka,
memakainya untuk bertindak semena-mena, bahkan sampai membunuh para nabi
dan akhirnya membunuh Dia sendiri.Identitas mulia yang seharusnya menjadi cermin
mawas diri, malahan menjadi kedok kejahatan dan kemunafikan.Sayangnya kedok ini
tidak bisa lagi bekerja didepan Dia yang adalah Kebenaran sejati.
Teman teman terkasih, aksi adalah saksi hidup. Aktifitas cermin identitas paling nyata.
Kita memiliki identitas yang sangat mulia tetapi cukup kompleks.Kita adalah manusia
yang masing masing memiliki harkat yang sederajat, serta kebebasan untuk memilih
yang baik dan bertindak dengan benar.Kita adalah anak angkat Allah Bapa, karena
kita sudah ditebus oleh Tuhan Yesus yang mati dan bangkit kembali. Kita juga adalah
pengikut Kristus yang belajar mencontoh cara hidup-Nya yang penuh dengan kasih.
Kita juga adalah manusia yang sudah lahir baru dalam Roh Kudus, sudah dibebaskan
dari belenggu dosa, dikuatkan untuk bisa menyebarkan kabar baik Kristus, disatukan
dalam keluarga Gereja yang kudus, dan disempurnakan dalam cinta kita kepada
sesama manusia.
Namun identitas kita yang luhur dan sangat mulia ini tidaklah datang dari diri sendiri.Ini
diberikan oleh Tuhan Allah kita yang Tritunggal Maha Esa, dibayar mahal oleh DarahNya
yang kudus. Identitas ini diberikan supaya kita bisa menjadi seperti Kristus sendiri,
supaya tindakan kita mencerminkan kasihnya yang tidak berkesudahan. Janganlah
kita gunakan identitas kita untuk bersombong diri, atau menjadi kedok ketidakadilan
kita. Pakailah identitas ini untuk cermin mawas diri, alias koreksi aktifitas kita yang
negatif, sehingga kita sadar bahwa kita masih perlu Kristus yang senantiasa mau
menyempurnakan dan membebaskan kita lewat Kebenarannya yang memerdekakan.
Biarlah semakin hari aksi kita semakin menjadi saksi Kristus sejati.
Rm David Lemewu MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
13
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Sabar itu Selamat
Kamis 6 April 2017
Yoh. 8:51 Sesungguhnya
barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak
akan mengalami maut sampai selamalamanya
Kej. 17:3-9;
Mzm. 105:4-5,6-7.8-9;
Yoh. 8:51-59
Pembaca Fresh Juice yang setia,
Hari ini saya tergelitik dengan firman Allah yang sangat membuat para Farisi menjadi beringas
pada Tuhan Yesus. Aiiiih, berbantahan kok dengan Tuhan, akibatnya naik darah. Ini seperti
melambangkan diri kita mirip seperti orang Farisi yang sok mengerti Firman Allah namun
ketika Firman itu menohok nurani kita, ehhhh kita jadi sebel sama Tuhan, marah sampaisampai menuduh Tuhan sembarangan, seperti orang Yahudi yang ngatain Yesus, “kerasukan
Setan”.
Beberapa hal yang membuat mereka marah rupanya perlu kita pelajari juga, jangan-jangan
kita juga nggak ngerti maksud Tuhan Yesus. Jika kita mengikuti (menjalankan /melaksanakan)
firman Allah, kita tidak akan mati selamanya. Nah inilah yang dimaksudkan Yesus sebagai
kematian rohani, bukan kematian jasmani. Ketidak-mengertian para Farisi menandakan
kadar kedalaman mereka terhadap firman itu sendiri. Kelanjutan dari ketidakmengertian itu
adalah emosi jiwa mereka yang merasa lebih tau taurat... Sepintas komunikasi Tuhan Yesus
dalam perikop ini nampak seperti debat kusir saja, Yesus meladeni kekerasan hati para Farisi
itu dengan ‘sabetan’ kata-kata yang tajam seperti “...sama seperti kamu...” atau “...sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada.” Nah lhoh, kita nih sering kali juga membuat Allah geregetan,
karena segala tanda dan ajaran sudah diberikan Allah melalui firmannya tetapi kita bersikap
sok tau pada Allah – padahal belum mengertilah.
Kesok-tauan kita malah sering menjatuhkan kita kedalam emosi yang tak teratur akan
maksud Tuhan dalam hidup kita. Uring-uringan karena doa bagai tak terjawab, telepon ke
Surga kagak ada yang angkat... Padalah Allah sementara menjelaskan pada kita melalui
peristiwa-peristiwa hidup yang kita lakoni. Di akhir perikop terjadilah ‘sulap Ilahi’ dari Bapa
Sorgawi bagi Anaknya, ketika para orang Farisi tidak dapat lagi menahan diri, mereka begitu
geram dengan semua bantahan Yesus yang tak dapat mereka bendung dengan teori
manapun, mereka mau merajam Tuhan Yesus. Hellooo... ini belum waktunya choy! Ini adalah
masalah waktu. Menurut ketetapan, Allah bukan mati dengan cara dirajam tetapi disalibkan,
untuk menyatakan bahwa kematian itu untuk menebus manusia yang zaman bahula, zaman
sekarang dan zaman futuristik nanti! Artinya, kematian Yesus saja tak dapat dipercepat atau
diperlambat, apa lagi kematian kita yang pasti ada gilirannya. Ndak usah rebutan, hanya
perlu mengantre dengan rapi sembari bersiap dengan mematut-matut diri agar didapatiNya
kita tidak bercela di hadapanNya.Jadi sesungguhnya yang terjadi adalah, Bapa Sorgawi
‘menyembunyikan’ Yesus hingga saat yang tepat Dia harus mati.
Kadang aneh juga ya, pernah terdengar ada pemukulan si B terhadap si A di gereja, nah
jika dirumah Bapa saja sudah berani mempraktekkan cara yang jauh dari ajaran kasih,
bagaimana mungkin kita dapat diselamatkan di hari akhir kita. Semoga kita senantiasa
diberikan kesabaran dalam menjalani hidup kita dan mengalami Allah di dalamnya sebagai
satu-satunya Juru Selamat.Amin.
Tina Bone
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
14
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Jangan hanya karena berita
Yer. 20:10-13;
Mzm. 18:2-3a,3bc-4,5-6,7;
Yoh. 10:31-42
Jumat 7 April 2017
Yoh 10:38 Percayalah akan pekerjaan-
pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui
dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan
Aku di dalam Bapa.
Di jaman sekarang ini perkembangan teknologi komunikasi begitu sangat modern
dimana begitu banyak orang juga bisa mendapatkan dan menggunakan berbagai
alat komunikasi yang membuat mereka terhubung sangat cepat satu sama lain untuk
memberi dan mendapatkan informasi. Informasi yang begitu sangat mudah dan cepat
didapatkan sangat cepat cepat pula kita teruskan ke orang lain tanpa melihat kebenaran
dan kenyataan dari berita itu atau yang biasa kita sebut berita Hoax.
Berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, berita yang kejadiannya
tidak pernah terjadi seakan-akan benar terjadi, berita yang kejadiannya salah menjadi
benar ataupun sebaliknya.Masyarakat dibingungkan dengan ini semua.
Saya membayangkan apabila Yesus dalam Injil hari ini hidup dalam dunia modern seperti
ini, mungkin Yesus lebih cepat tidak diterima dan apabila memasuki satu daerah yang
dikunjungiNya pasti sudah disambut dengan demo penolakan dengan alat-alat pengusir
lainnya.Apa yang dilakukan Yesus dengan mujizat-mujizatNya pun dianggap sihir, apalagi
ditambah dengan ajaranNya dan perkataanNya yang membuat orang menjadi panas
telinganya dan terbakar hatinya. Mulailah berita-berita Hoax dalam dunia Yesus pada saat
itu dibuat, sehingga menyebar luas ke seluruh daerah.
Orang-orang banyak dibuat untuk tidak mempercayai Yesus, tetapi tidak sedikit pula yang
masih mempercayaiNya karena mengalami dan merasakan secara pribadi.
Tidak menutup kemungkinan hal ini bisa terjadi juga dalam kehidupan pribadi kita,
pekerjaan kita, dalam masyarakat kita, komunitas kita yaitu kita sudah ikut menyalahkan,
berprasangka buruk, turut menghakimi seseorang yang dikabarkan negatif hanya
karena berita Hoax yang kita terima, padahal kita pribadi tidak mengenalnya dan tidak
mengetahui dan memahami permasalahannya dan lebih jauh adalah kita juga sudah ikut
atau ikut-ikutan menyebarkan berita tersebut .
Dalam hal ini, kitapun bisa menjadi korban atau sebaliknya yaitu menjadi pelakunya.
Hari ini kita boleh belajar dari kehidupan kita, dengan melihat kenyataan seperti yang
banyak terjadi belakangan ini di masyarakat mengenai tanggapan dan sikap kita dalam
menerima suatu berita untuk menjadi dewasa dan bijaksana dalam berpikir dan bertindak.
Semoga.
Birendra
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Melangkah bersama Tuhan
Sabtu 8 April 2017
Ibr 13:5 Janganlah kamu menjadi hamba
uang dan cukupkanlah dirimu dengan
apa yang ada padamu. Karena Allah
telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan
Yeh. 37:21-28;
MT Yer. 31:10,11-12ab,13;
Yoh. 11:45-56
Semenjak kecil, kita selalu diajarkan untuk tidak cepat puas. Kalau sekolah, dapat nilai 8,
jangan cepat puas, masih ada nilai diatasnya, kejar lagi nilai diatasnya.Kalau bisa dapat 10
kenapa puas dengan 8. Tanpa sadar, ada 2 hal yang terjadi dalam proses pembentukan
kepribadian kita. Hal positif serta negatif. Positif nya, kita tidak cepat berpuas diri terhadap
pencapaian.Selalu memacu adrenalin kompetitif dalam diri. Berlomba untuk mencapai
yang terbaik.Sehingga saat kita bekerja, kita mengejar karir, saat menjadi staff, ingin menjadi
supervisor, saat menjadi supervisor ingin menjadi manager, saat menjadi manager ingin
menjadi general manager.Negatifnya, dalam diri manusia, terpupuk rasa tidak puas. Dalam
hal apapun kita akan tidak pernah puas.
Waktu awal saya mulai bekerja, saya bekerja di Jakarta, mulai dengan gaji 750 ribu. Seingat
saya, semua baik baik saja dengan pendapatan begitu, saya bisa membayar kost, makan,
transport, semua dengan seirit mungkin dan masih survive tanpa hutang. Tapi coba itu di
hari ini.Bisa garuk garuk saya kalau menerima itu. Kurang, kurang dan kurang. Gaji naik
jadi 1juta, tetap saja kurang, gaji jadi berapapun kurang hahahaa, sampai harus merapel
kerjaan nyambi sana sini. Selalu ingin lebih. Teman saya, semasa bekerja gaji 4 juta, 2 tahun
lalu dia bekerja sendiri. Sampai suatu saat puncaknya dia curhat, dia selalu takut galau
stress. Mungkin mau jadi karyawan lagi saja. Saya lalu bertanya, kenapa ? Apakah bisnis
tidak lancar? Lancar, tapi saya setiap hari takut tidak cukup buat hidup dengan apa yang
dicapai saat ini. Loh..apakah hasil dagang jelek kah ? Berapa rata rata yang didapat tiap
bulan? Saya bisa dapat 6-8juta, bgitu katanya. Lalu saya menepok jidat saya. Ya ampun,
bukankah itu hasilnya jauh lebih besar dari sewaktu menjadi karyawan ? Kok 4 juta tidak
membuat stress tapi 6-8juta membuat stress ? hahahaha dia lalu tertawa. O iya ya cik, saya
kok tidak menyadari pencapaian saya sendiri. Yang dipikirkan setiap hari hanya kurang saja.
Lupa melihat anugerah Tuhan selama ini. Bahwa saya baik baik saja, Tuhan sudah menyertai
usaha saya tanpa kekurangan apapun, bahkan diberi lebih. Saya terlalu takut akan hari
esok dan lupa melihat penyertaan Tuhan selama ini. Akhirnya, rasa galau itu mulai mereda
dan membuat kepercaayan diri pulih kembali.
Manusia selalu sulit melihat hasil karya Tuhan dalam hidup dan di butakan oleh kekuatiran
demi kekuatiran. Kita bekerja siang malam, dan lupa bahwa segala rejeki kita itu datang
bukan dari manusia, akan tetapi berasal dari Tuhan. Kalau sebagai manusia kita bisa
memberi kepada sesama, bukankah Tuhan kita jauh diatas kesemuanya itu. Maka tenanglah
melangkah bersama Tuhan, serta percayakan segala rejekimu juga kepada Tuhan. Tidak
ada yang sia sia di dalam Tuhan.
Shaloom
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Perputaran Roda
HARI MINGGU PALMA MENGENANGKAN
SENGSARA TUHAN
Bacaan Perarakan : Mat. 21:1-11. Yes.
50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,2324; Flp. 2:6-11; Mat. 26:14-27:66
Minggu 9 April 2017
Mat.21:10-11 Dan ketika Ia masuk ke
Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan
orang berkata:“Siapakah orang ini?“Dan
orang banyak menyahut:“inilah nabi Yesus
dari Nazareth di Galilea
Minggu Palma adalah minggu terakhir Masa Prapaskah, awal dari Pekan Suci atau Holy
Week atau Semana Santa untuk memperingati kedatangan Yesus yang disambut seperti raja
di Gerbang Kota Yerusalem. Sesuai dengan Kisah Injil Matius hari ini, umat beriman akan
dibagikan daun palma untuk mengulang kembali kisah Yesus yang dihormati sebagai nabi.
Sesuai adat istiadat pada zaman Yesus, melambaikan daum palma dan meletakkan pakaian
di jalan yang akan dilewati oleh seseorang adalah bentuk pernghormatan tertinggi. Selain
disambut dengan lambaian daun palma dan pakaian yang dihamparkan di jalan, Yesus
juga menunggang keledai sebagai lambang kesederhanaan dan perdamaian; sekaligus
memberi pesan simbolis kepada para lawan Yesus bahwa Ia tidak sedang memobilisasi
massa untuk melawan para pemimpin agama yang sah di Yerusalem. Yesus datang
membawa damai bahkan siap mati mengorbankan diri demi keselamatan seluruh bangsa;
karena itulah warna liturgi yang digunakan adalah merah sebagai lambang pengorbanan
Kristus untuk keselamatan kita semua.
Karena daun palma ini diberkati terlebih dahulu, maka daun palma ini kita hormati, tidak kita
buang begitu saja. Ada yang dihiasi dengan bunga, atau dianyam rapih dan indah, dan
disimpan untuk kemudian dibakar menjadi abu untuk Hari Rabu Abu tahun berikutnya.
Entah apa yang ada di dalam pikiran kita waktu mengikuti perarakan ke dalam Gereja
dan kemudian mendengar kisah sengsara yang begitu panjang. Mungkin kita ingin agar
perayaan Minggu Palma yang panjang ini segera selesai dan kita pulang dalam damai.
Saya pun tidak akan memberikan renungan yang panjang kali ini. Tetapi saya hanya mau
mengajak kita semua pada awal Minggu Suci untuk bisa melihat. Pada awal liturgi perarakan
kita mendengar bahwa Yerusalem digemparkan oleh orang-orang biasa yang melihat
kedatangan Yesus sebagai Nabi dari Nazareth (Mat. 21:10-11). Kemudian pada akhirnya,
beberapa hari kemudian, kepala pasukan dan anak buahnya melihat Yesus yang mati
di kayu salib sebagai Anak Allah (Mat. 27:54). Sebagai pengikut Kristus kita harus mampu
mempunyai mata seperti orang-orang yang menyambut Yesus di Gerbang Yerusalem atau
seperti kepala pasukan dan anak buahnya yang bisa melihat siapa Yesus sebenarnya untuk
kita dan seluruh umat manusia.
Jangan sampai kita melihat Yesus sebagai pribadi yang merecoki hidup kita atau sebagai
saingan yang membuat hidup kita terganggu dan tidak indah lagi, karena kita tidak bisa lagi
melakukan apa saja yang kita kehendaki tanpa merasa bersalah dan berdosa.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Yang Teraniaya
Senin 10 April 2017
Yes 53:7: “Dia dianiaya, tetapi
dia membiarkan diri ditindas”
Yes. 42:1-7;
Mzm. 27:1,2,3,13-14;
Yoh. 12:1-11,
Pada saat saya menuliskan renungan ini, saya teringat akan seorang pastor yang saya
kenal. Sejujurnya saya tidak pernah dekat dengan seorang Pastur atau Romo , karena
saya anggap mereka hanyalah orang biasa yang memang memiliki kuasa hanya pada
saat diatas Altar, dibawah Altar mereka semua hanya manusia biasa, sama seperti Pak
Lurah, sama seperti Pengacara dan lain lain. Jadi saya sendiri belum pernah dekat
sekali sama seorang Pastur/Romo.
Tetapi Pastur yang saya kenal ini, luar biasa. Saya mengenal kira kira 10 tahunan, dan
saya tau Pastur ini semenjak saya dibangku kuliah. Dari Gereja yang hanya seukuran
kira kira 100m2, dan penuh sesak, sampai dengan Gereja tersebut sudah menjadi kira
kira 3 kali lipatnya dan tetap penuh sesak.
Yang saya pikirkan adalah, Pastur tersebut setia melayani di Gereja tersebut, tetapi
hanya dalam waktu beberapa hari Pastur tersebut ‘diminta’ untuk meninggalkan Gereja
yang dibimbingnya untuk bertugas ditempat lain, memang sebagai seorang Pastur
haruslah siap ditugaskan kemana saja, tetapi yang ada dipikiran saya adalah, Pastur
ini hanya diberi waktu beberapa hari, bukan beberapa minggu.
Saya melihat secara mata jasmani saya, pastilah sedih sekali Pastur ini, tetapi dia tidak
berkata apa apa, dia hanya melaksanakan tugasnya. Walau dengan bergetar saat
berkata ‘saya tidak apa apa, saya siap diutus kemana saja’ tetapi saya bisa merasakan
kesedihan yang dialaminya.
Terima kasih atas ilmu kehidupan didalam keiklasan, karena ilmu tersebut menjadi nyata
dan jelas dimata saya orang awam, bukan hanya teoritis khotbah diatas mimbar.
Semoga Pastur tetap diberkati diladang yang baru, diberi kesehatan dan setia didalam
pelayanan.
Pasti banyak yang merindukanmu Pastur, tetapi ladang sudah siap dipanen, dan Tuhan
mengirimmu untuk bekerja sampai tiba saatnya untuk memanennya dan sampai
bertemu kembali.
Tuhan Yesus memberkati
Prast
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Tuhan telah memanggil kita sejak kita dalam kandungan
Selasa 11 April 2017
Yesaya 49:1-6;
Mzm71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17
Yoh:13:21-33.36-38
Yoh.13:31 Anak Manusia
dipermuliakan, dan Allah
dipermuliakan didalam Dia
Saudara- saudariku sekalian dalam kristus Yesus selamat memasuki Pekan Suci
Bacaan hari ini mengajak kita untuk merenungkan kembali panggilan hidup kita dan
kesetian kita dalam menjalani panggilan hidup yang sudah Tuhan tetapkan sejak kita
masih dalam kandungan ibu kita. Selama ini sudah kah kita setia menjalaninya dengan
penuh tanggung jawab dan penuh syukur?Yesus saja setia menjalani panggilan
hidupnya walau sesunggunya Yesus bisa saja memilih sesuai dengan keinginannya
sendiri. Yesus memilih setia, Ia sendiri sudah memberi contoh dan teladan kepada kita
dalam menanggapi panggilan hidup yang Bapa tetapkan bagi Dia.
Kita manusia sering kali mengecewakan Allah dengan sikap dan tingkah laku kita
yang egois. Sama hal nya dengan Yudas yang rela menyerahkan Gurunya kepada
imam kepala dan para tua-tua bangsa Yahudi. Sama hal nya dengan kita yang sering
menyerahkan Yesus kepada hal - hal duniawi demi kepuasan dan keuntungan diri kita.
Yudas mengingatkan kita bahwa orang yang sering kali menyakiti kita adalah orang
yang kita cintai. Terkadang kita juga bersikap seperti Petrus, yang menyangkal Yesus.
Padahal kita tahu Petrus dan Yudas mereka adalah murid yang dipilih oleh Tuhan Yesus
sendiri, murid yang yesus kasihi. Namun kita juga patut bersyukur karna semua kejadian
itu harus terjadi agar genaplah apa yang dinubuatkan oleh nabi yesaya.
Semoga kejadian yang menimpa Petrus dan Yudas membuka mata kita, menyadarkan
kita sehingga kita tidak mengulangi hal yang sama kepada orang-orang yang kita
kasihi. Semua hal yang terjadi dalam hidup kita, boleh terjadi atas kehendak Allah
karna Allah punya tujuan dan maksud tertentu. Jangan biarkan diri kita terbelenggu
oleh dosa yang membinasakan kita.Jadikan diri kita sebagai terang agar keselamatan
dan pengorbanan Yesus boleh sampai keujung bumi, seperti yang Allah kehendaki
kepada nabi Yesaya dahulu kala.
Selamat Paskah saudaraku sekalian dalam Kristus Yesus semoga, damai Paskah
membawa sukacita dan pengampunan yang rahim bagi kita sekalian. Amin
Rossa Olla DT
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0878 6180 5088
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Belajar dari Penghianat
Rabu 12 April 2017
Yes. 50:4-9a;
Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34;
Mat. 26:14-25
Mat 26:23
Ia menjawab: “Dia yang
bersama-sama dengan Aku mencelupkan
tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang
akan menyerahkan Aku.
Dalam renungan Injil Hari ini Mat.26:14-25 kita diingatkan tentang penghianatan Yudas yang
menjual Yesus sebesar tiga puluh uang perak. Ada beberapa hal yang harus kita pelajari dari
Yudas. Memahami Yudas Iskariot berarti kita diajak untuk memahami pola pikir Yudas tentang
Yesus. Rupanya ia belum mampu mengerti siapakah Yesus itu sesungguhnya. Ia menganggap
Yesus hanyalah sebagai orang yang mangaku diri sebagai Mesias. Pada Matius 26:25, Yudas
Iskariot terang-terangan menyebut Yesus hanya sebagai seorang Rabbi (artinya: Guru). Hal ini
berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh sang murid pada MATIUS 26:22,Yesus disebut
sebagai Tuhan. Bagi Yudas Yesus hanyalah seorang Guru bukan sebagai SANG MESIAS yang
dijanjikan oleh Allah. Maka Yudas tidak segan-segan ‘menjual’ Yesus kepada imam-imam
kepala. Satu hal yang terpikirkan olehnya Yesus dapat mendatangkan keuntungan baginya
berupa 30 uang perak.
Saudara/i terkasih dalam masa Pekan Suci ini kita diingatkan kembali bahwa masih banyak
orang orang yang hidup pada zaman ini yang tega menjual iman percayaNya demi
mendapatkan hal - hal duniawi. Pelajaran Apa yang dapat kita petik? Kita di ingatkan oleh
kerakusan Yudas sama dengan yang terjadi saat ini dimana kita sebagai manusia lemah lebih
mementingkan harta Duniawi. Sejak Manusia diciptakan, manusia selalu mengedepankan
rasa ingin tau atau rasa penasarannya sehingga akhirnya manusia jatuh dalam dosa. Namun
dengan kasih yang begitu besar dari Tuhan, sampai Tuhan mau menebus dosa - dosa manusia
lewat kayu salib.
Dalam bacaan hari ini Tuhan Yesus juga mengajarkan tentang dimana Tuhan Yesus berkumpul
bersama murid - muridnya seperti kita saat ini yang hidup dalam pelayanan di dalam
gereja ataupun melalui kategorial yang ada dalam lingkungan gereja agar bersama-sama
dan bersatu saling belajar mengasihi serta belajar hukum kasih, juga saling melayani dan
mendukung serta tidak menyalahkan dan merendahkan serta tidak merasa lebih hebat atau
merasa lebih baik dari orang lain, akan tetapi bila ada rasa yang keliru atau tidak sesuai
bijaksanalah dan terapkan hukum kasih karena kalau bukan hukum kasih yang dipakai biasbisa itu merupakan sifat egois dan keinginan pribadi dari kita sendiri. Karena Pengikut Kristus
harus serupa dengan Tuhan dan Hukum Utama yang diajarkan adalah Kasih. “Jangan bilang
pengikut Tuhan Yesus: kalau kamu tidak mampu mengampuni, sekalipun Itu musuhmu sendiri”
Semoga renungan hari ini dapat meneguhkan iman kita dan kita lebih percaya dengan Tuhan
Yesus sang Mesias. Semoga damai Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita sekalian.Amin
Salam Penuh Kasih,
Maurits
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Roh Tuhan
Kamis 13 April 2017
KAMIS PUTIH Pagi : Yes. 61:1-3a,6a,8b-9;
Mzm. 89:21-22,25,27; Why. 1:5-8; Luk. 4:16-21
Sore : Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,1516bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15
Luk 4:18 “Roh Tuhan ada pada-Ku,
oleh sebab Ia telah mengurapi Aku...”
Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk menyadari konsekuensi rahmat pembaptisan yang kita
terima. Kita telah menyerahkan diri untuk dikuasai Roh Tuhan dengan dibaptis demi nama Bapa,
Putra dan Roh Kudus. Diawal pelayananNya, Yesus mengajak kita menyerukan nubuat Allah ratusan
tahun sebelum kelahiran Kristus; “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku,
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang
buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan
telah datang.”
Setiap kali kita menghadiri Sakramen Ekaristi, di akhir misa kita diingatkan kembali kepada tugas
perutusan kita untuk setia mengikuti misi yang diberikan Kristus kepada kita ~ kita semua diutus untuk:
1. Menyampaikan Kabar Baik kepada orang-orang miskin ~ kabar terindah bagi orang miskin
adalah menumbuhkan kepercayaan dan harapan bahwa kasih Allah akan selalu memelihara hidup
mereka.
2. Memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan ~ masih banyak orang-orang disekitar
kita tertawan dengan pekerjaannya bahkan kekayaannya, tertawan dengan kesepian karena tidak
memiliki teman sejati. Atau jangan-jangan kita sendiri masih tertawan dengan egoisme kita sendiri?
3. Memberikan penglihatan bagi orang-orang buta ~ Masih banyak yang melihat secara fisik tapi
buta secara spiritual, tidak mengenali kehadiran Allah dalam kehidupan mereka. Sehingga yang
diucapkan hanya keluhan dan kata-kata negatif. Selalu terlihat kekurangan dan kelemahan pihak
lain. Kurangnya rasa syukur dan penyesalan diri berkepanjangan justru akan membuat diri menjadi
tertekan.
4. Membebaskan orang-orang tertindas ~ Semoga kita dijauhkan dari penindasan terhadap orang
lain terutama orang-orang yang mengasihi kita.
5. Memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang ~ Kita diutus untuk mengabarkan kepada
sebanyak mungkin orang agar mereka menyadari bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, mengajak
mereka untuk memiliki kerendahan hati untuk bertobat.
Tidak mudah memang untuk melakukan perutusan ini, maka dibutuhkan Roh Tuhan yang menguasai
kita. Roh yang telah memimpin Yesus dalam berkotbah dan melayani semua orang yang sakit dan
lumpuh, adalah Roh yang sama dengan yang kita terima saat pembaptisan. Tugas kita bukan untuk
membebaskan diri sendiri dan menikmati rahmatNya untuk kepuasan diri, tapi justru menjadi Kabar
Baik bagi orang-orang lain.
Roh Tuhan ada padamu, padaku, pada kita semua yang berkehendak baik.Marilah kita pergi diutus.
Amin.
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Makna Jumat Agung
Jumat 14 April 2017
Yoh 19:30 Sesudah Yesus meminum
anggur asam itu, berkatalah Ia :
“Sudah selesai.”
HARI JUMAT AGUNG
Yes. 52:13-53:12;
Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25; Ibr.
4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1-19:42
“Jumat yang agung di bukit golgota. Yesus, Sang Raja terpaku di kayu salib.
Darah mengalir menetes ke bumi. Menebus dosa umat manusia.
Mahkota duri melingkar di kepala. Lambung tertusuk , tangan dan kaki terpaku.
Di kayu salib yang berlumur darah. Dia menderita demi umatNya”
Lirik di atas secara spontan muncul, saat saya membaca bahwa saya mengisi renungan
FJ untuk jumat agung. Dan ada hal yang spesial tentang Jumat Agung.
Kalau boleh jujur, dari ketiga rangkaian acara Paskah, bagi saya Jumat Agung ini
merupakan rangkaian yang “tidak enak”. Mengapa “tidak enak”? Karena perayaan
dirayakan siang hari, dimana jam – jam tersebut cuaca biasanya panas. Dan saya
biasanya mengeluh tentang kepanasan ini. Namun, disaat keluhan itu hadir, muncul kata
– kata “Kamu yang merayakan di dalam gereja saja mengeluh. Itu Yesus, bukan cuma
kepanasan, melainkan juga merasakan kesakitan yang luar biasa.”. Setelah itu saya
terdiam. Merenung. Dan, saya membaayangkan kejadian seperti lirik di atas.
Betapa besarnya derita Yesus. Dicambuk, dipasang duri di kepala, menggotong kayu
yang nantinya menjadi salibnya sendiri, dan juga dipaku tangan dan kakiNya.
Kepanasan yang saya alami, belum seberapa dibandingkan dengan derita Yesus.
Mungkin 1%nya saja tidak ada, tetapi kenapa saya kok mengeluh? Yesus mencintai saya
secara pribadi, bahkan sampai merelakan dirinya bagi saya, tetapi balasan saya kok
mengeluh saat hanya memperingati wafatNya? Dari keluhan, berubah menjadi refleksi.
Sudahkah saya benar – benar mencintaiNya? Dan inilah makna Jumat Agung bagi saya
secara pribadi, yaitu masa dimana saya kembali bertanya ke dalam diri saya sendiri
akan cinta saya kepada Yesus, disamping masa untuk mengenang cinta Tuhan secara
pribadi bagi saya.
Teman – teman yang terkasih, mungkin berbeda dengan apa yang Anda alami, tetapi
saya yakin, Jumat Agung juga memiliki makna yang pribadi bagi Anda.
Cobalah diam sejenak, dan renungkanlah “Apakah makna Jumat Agung ini bagi saya
secara pribadi”?
Salam Hangat,
Daniel Anugroho
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Malam Paskah
HARI RAYA SABTU SUCI.
Kej. 1:1-2:2:2; Mzm. 104:1-35c/ Kej.
22:1-18; Mzm. 16:5-11/ Kel. 17:15-15:2;
Kel 15:1-18/ Yes. 54:5-14; Mzm. 30:212a/ Yes. 55:1-11; Yes. 12:2-6/ Bar. 3:94:4; Mzm. 19:8-11/ Yeh. 36:16-28; Mzm.
51:12-19/
Rom 6:3-11/ Mat. 28:1-10.
Sabtu 15 April 2017
Mat. 28:5,”Janganlah kamu
takut; Sebab aku tahu bahwa kamu
mencari Yesus yang disalibkan itu.Ia
tidak ada di sini,
Malam Paskah, merupakan Perayaan Vigili Paskah. Vigili berasal dari bahasa Latin ‘Vigilia”
artinya: ‘Hari menjelang suatu Hari Raya.’ Karena itu Gereja biasa melakukan Vigili sebagai
persiapan suatu hari Raya; yakni berjaga-jaga dengan penuh kesadaran dalam doa dan
penyembahan agar terjadi pemulihan. Mungkin itu sebabnya, Perayaan Malam Paskah
ditetapkan memiliki Bacaan Pertama sebanyak tujuh bacaan. Perayaan Malam Paskah,
dimulai dengan Penyalaan Lilin Paskah; Pujian Paskah; bacaan pertama dari Kitab Kejadian
tentang penciptaan; Bacaan ke-2 masih dari Kitab Kejadian, Persembahan Iman Abraham;
Bacaan ke-3 diambil dari Usaha Musa Membebaskan Orang Israel dari Mesir melewati Laut
Merah; Dalam bacaan ke-4 Yesaya menulis tentang Kasih Setia Tuhan yang Abadi karena
itu Ia selalu membaharui janji-Nya dengan Umat Perjanjian; Dalam Bacaan ke-5, Umat
diajak untuk menanggapi janji dan kesetiaan Allah dalam sikap tobat dan berani datang
kepada Allah; Sedangkan Bacaan ke-6, diambil dari Kitab Barukh masih tentang ajakan untuk
bertobat dan bersukacita karena memiliki Allah, Bapa yang Kekal; dan akhirnya tiba pada
bacaan ke-7, dimana Yehezkial menyatakan janji Tuhan untuk menjadi Allah bagi umat-Nya
dan memberikan hati yang baru bagi umat-Nya untuk mengenal suara-nya. Dilanjutkan
Bacaan Epistola atau dari dengan Litani para Kudus, janji ulang Baptisan serta pembaptisan
katekumen.Tentu betapa panjangnya Ibadat dan Misa Malam Paskah sebab itu dianjurkan
hanya satu kali Misa. Namun seiring dengan perkembangan zaman, Gereja membuat
kebijakkan agar Bacaan bisa dikurangi menjadi empat atau tiga bacaan saja. Misa Malam
Paskah juga bisa dibuat lebih dari sekali.
Saya masih merasakan panjangnya Upacara Vigili Malam Paskah, ketika masih SD dan SMP.
Dari semua bacaan, yang paling saya suka adalah bacaan umat Israel melewati Laut Merah.
Walau sekarang ini bacaan dikurangi, namun Inti dari Perayaan Malam Paskah adalah
kebangkitan Kristus, seperti pesan Injil hari ini.Iman kita tanpa percaya pada kebangkitan
Tuhan Kita Yesus Kristus, adalah iman yang sia-sia. Maka, marilah kita, tidak takut dan tidak
perlu ragu untuk mewartakan kepada sesama dan dunia bahwa Kristus telah bangkit! Alleluya!
Selamat paskah 2017.
Narita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Minggu 16 April 2017
Yoh 20:9, “Sebab selama itu mereka
belum mengerti isi Kitab Suci yang
mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari
antara orang mati.”
BANGKIT, KO !!
HARI RAYA PASKAH
KEBANGKITAN TUHAN
Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:12,16ab-17,22-23; Kol. 3:1-4
atau 1Kor. 5:6b-8; Yoh. 20:1-9
SELAMAT HARI RAYA PASKAH! Selamat merayakan hari Kebangkitan Tuhan Kita Yesus
yang bangkit dari alam maut dan mengalahkan kematian.Setelah kita berpuasa dan
berpantang selama empat puluh hari empat puluh malam selama masa prapaskah,
akhirnya kita merayakan PASKAH. Hari yang sangat ditunggu-tunggu sebagai orang yang
beriman kepada Tuhan Yesus.
Bacaan hari Injil hari ini menceritakan bagaimana para murid bersukacita karena Yesus
bangkit dari antara orang mati walaupun mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang
mengatakan bahwa Yesus harus bangkit dari antara orang mati.Memang tidak ada yang
melihat bagaimana Yesus bangkit dari kematian.Yang menjadi saksi bisu adalah pintu
kubur yang terguling, kubur yang kosong, dan kain kafan yang tergeletak.
Memang secara logika, seseorang yang dulu pernah mati dan sekarang bangkit dan
hidup kembali adalah sesuatu hal yang tidak masuk di akal manusia tetapi bagi Tuhan
tidak ada sesuatu yang mustahil. Yang seharusnya menjadi pertanyaan bagi kita untuk
orang beriman adalah untuk apa Yesus wafat dan kemudian bangkit dari antara orang
mati. Itulah inti dari iman kita bahwa Yesus wafat untuk menebus dosa-dosa kita dan
kebangkitanNya adalah janjiNya bahwa suatu saat kita pun akan mati dan akan bangkit
pula kelak seperti Dia.
Bagaimana dengan kita yang beriman kepada Yesus? Tentunya menjadi keyakinan
kita bahwa di dalam Yesus tidak ada kematian, tetapi yang ada hanyalah kehidupan.
Kehidupan baru di dalam Roh Kudus, Roh Yesus sendiri yang mengalahkan kegelapan
kubur dan dosa.
Mari kita hidup lebih hidup bersama Kristus.
Untuk kita yang masih hidup, dan ingin bangkit bersama Kristus, tidak perlu menunggu kita
mati dan masuk liang kubur dulu, tapi bagaimana kita bangkit dari kemalasan, kegagalan,
hidup kita yang kelam dan lain sebagainya. Jadi, Bangkit ko!
Rm. Vincent Widi MGL
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Menjadi Saksi dengan Hidup Kita
Kis 2:32
Kis. 2:14,22-32;
Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11;
Mat. 28:8-15
Senin 17 April 2017
Yesus inilah yang
dibangkitkan Allah, dan tentang
hal itu kami semua adalah saksi.
Di dinding toko saya, ada tergantung sebuah salib kayu. Awalnya karena kebiasaan
kami selalu menggantungkan salib di dinding rumah. Mungkin tanpa kami sadari salib
tersebut sebagai simbol identitas kami sebagai umat Katolik.
Hampir setiap hari, saya berada ditoko, melayani pembeli, melakukan pembukuan, dll.
Dalam melayani pembeli, saya menghadapi berbagai karakter manusia. Ada yang
baik / menyenangkan, ada juga yang mengesalkan. Pada dasarnya saya tidak pandai
bergaul, sehingga ketika menemui pembeli dengan karakter yang “sulit”, benar-benar
menjadi ujian kesabaran bagi saya. Sering ketika kesabaran sudah hampir habis, tibatiba saya teringat akan salib yang tergantung di dinding. Dan salib itu seakan menjadi
“rem” yang mampu menahan kemarahan saya agar tidak terlontar pada pembeli
tersebut. Dengan adanya salib itu, saya merasa membawa identitas sebagai pengikut
Kristus.Saya merasa harus mencerminkan Karakter Kristus dalam diri saya. Saya takut
ketika dalam kemarahan, saya justru membawa kesan buruk bagi orang lain terhadap
Tuhan saya, Ajaran-Nya, dan Pengikut Kristus.
Memang seharusnya bukan hanya ketika ada salib yang tergantung kita benar-benar
menjaga ucapan dan tingkah laku. Tapi setiap saat, dimanapun, ada maupun tidak
ada salib yang tergantung...sebagai pengikut Kristus, harusnya kita menyadari ada
Kristus dalam diri kita, sehingga kita harus memunculkan Karakter Kristus dalam diri kita
melebihi karakter manusiawi kita. Kita tidak akan bisa memberitakan tentang Kristus:
AjaranNya, HidupNya, KebangkitanNya, Janji Keselamatan-Nya, jikalau kita tidak
mempercayaiNya.
Mempercayai bukan sekedar ucapan, tapi melakukan / mentaati dengan hidup kita.
Karena melalui hidup kitalah, kita mengambil langkah awal yang nyata untuk menjadi
saksi Tuhan Yesus dalam mewartakan FirmanNya.
Jesus Bless Us
Lia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Sudahkah kita membalas kebaikan Tuhan?
Selasa 18 April 2017
Yoh 20:18 “Maria Magdalena pergi
dan berkata kepada murid-murid: ‘Aku
telah melihat Tuhan!’ dan juga bahwa
Dia yang mengatakan hal-hal itu
kepadanya.”
Kis. 2:36-41;
Mzm. 33:4-5,18-19,20,22;
Yoh. 20:11-18
Apakah tanda-tanda orang mengasihi Tuhan? Ia tidak hitung-hitungan
dengan Tuhan, suka memberi dan tidak menahan berkat untuk dirinya sendiri
melainkan sangat terbeban mendukung pekerjaan Tuhan dengan kekayaan
yang dimilikinya, seperti yang dilakukan Maria Magdalena ini. Minyak wangi
yang ia gunakan untuk meminyaki Yesus itu berharga sangat mahal. Maria
rela mempersembahkan harta miliknya untuk Yesus sebagai wujud betapa ia
mengasihiNya. Terbukti pagi-pagi buta ia datang ke kubur Yesus dan Yesus
melihat ketulusan hatinya, karena itu ketika Ia bangkit, orang pertama yang
dijumpaiNya adalah Maria Magdalena.
Perjumpaan pribadi dengan Yesus telah mengubah hidupnya.Harta kekayaan
dan segala yang ada di dunia ini tidak berarti apa-apa, hanya Yesus yang
utama dan lebih dari segala-galanya.Hal ini juga dirasakan oleh Rasul Paulus,
setelah bertemu dengan Yesus hidupnya diubahkan dan dia berkata, “Tetapi
apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi
karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan
akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena
Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah,
supaya aku memperoleh Kristus,” (Filipi 3:7-8). Apakah Saudara pernah
mersakan pertolongan Tuhan? Bahkan karena kasihNya Ia rela mati bagi
Saudara.
Yudi
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Biar Lambat Asal Selamat
Kis. 3:1-10;
Mzm 105:1-2. 3-4. 6-7.8-9;
Luk 24:15-35
Rabu 19 April 2017
Luk:24:25-26 “…betapa lamban hatimu,
sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu
yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias
harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam
kemuliaan-Nya?”
Para pengikut Kristus dari Emaus ini banyak menaruh harapan pada Tuhan Yesus.
Memang untuk orang Yahudi yang dijajah oleh bangsa Romawi saat itu (dan bangsabangsa lainnya sebelumnya seperti Mesir, Babilonia atau Siria), sang Mesias adalah
harapan mereka satu-satunya. Tetapi sepertinya harapan mereka sirna sekejap saat
Tuhan Yesus menderita dan mati di kayu salib, pantaslah kalau Tuhan Yesus berkata
bahwa mereka sungguh LAMBAN DALAM IMAN, sehingga jatuh dalam putus asa dan
kehilangan harapan.
Tetapi paling tidak mereka sudah punya sikap pengikut Kristus yang benar, yaitu
mengandalkan Tuhan Yesus semata-mata.Apakah kita menaruh seluruh harapan kita
pada Dia?Lalu, sebagai pengikut Kristus, bukankah kitapun diajak menempuh jalanNya,
yaitu “menderita semuanya itu untuk masuk kedalam kemuliaan-Nya.” (Lk 24:26)
Apakah kita tidak pernah kecewa seperti mereka dari Emaus ini, kalau harapan kita
pada Tuhan Yesus sepertinya tidak sesuai dengan apa yang terjadi dalam hidup kita?
Atau penderitaan terasa sangat menciutkan hati dan semangat untuk mengikuti Dia?
Kalau anda tidak pernah berkecil hati, yah syukurlah.Tetapi kalau pernah merasakan
kekecewaan ini dan sepertinya menjadi LAMBAN DALAM IMAN, kita boleh berbesar hati
mendengarkan cerita Kleopas dan temannya ini.Mengapa? Karena walaupun mereka
LAMBAN DALAM IMAN dan redup harapan, Tuhan Yesus datang dengan tidak disangka,
dan setelah mendengarkan Dia yang tersamar, mereka berkata, “Bukankah hati kita
berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan…” (Lk. 24:32).
Artinya Tuhan Yesus tetap perduli pada mereka yang Imannya lamban, alias paspasan, seperti saya dan mungkin anda juga. Mereka dikuatkan kembali karena Ia
menghabiskan waktu dengan mereka, berjalan, dan membuka pikiran dan hati mereka.
Mari teman-teman yang terkasih, jangan kita berhenti menempuh perjalanan kita
dalam mengikuti Kristus sang Mesias. Kadang karena penderitaan dan kekecewaan,
kita LAMBAN DALAM IMAN, tetapi dengan Tuhan Yesus sang Juru Selamat yang sedang
kita rayakan kebangkitannya, kita boleh yakin dengan pepatah kita: Biar Lambat Asal
Selamat!
Rm. David, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Mendalami Kitab Suci
Kamis 20 April 2017
Luk. 24:45;
Lalu Ia membuka pikiran
mereka, sehingga mereka mengerti Kitab
Suci.
Kis. 3:11-26;
Mzm. 8:2a,5,6-7,8-9;
Luk. 24:35-48
Berulang kali Kitab Suci disebut sebagai pedoman untuk percaya akan
kebangkitan. Tetapi untuk percaya, Tuhan sendiri harus membuka pikiran
karena kekuatan manusia sendiri tidak mampu.
Di Emaus maupun di sini, dalam bacaan hari ini, Yesus membuka pikiran para
murid-Nya supaya mereka mengerti Kitab Suci, kemudian percaya.Kita kerap
mengandalkan pemikiran sendiri untuk mengerti Kitab Suci. Kita bisa mengikuti
ilmu tafsir, dan pengetahuan akan tambah luas, namun pengertian Kitab Suci,
yang membuka penglihatan menurut iman itu lain. Itu langsung datang dari
Tuhan sendiri, dan tidak begitu saja diberikan kepada yang cerdik pandai atas
dasar ilmunya. Itu sebabnya umat dianjurkan “berdoa” dengan Kitab Suci,
bersama-sama berkumpul untuk “pendalaman iman”, karena kita percaya,
dan juga kepada umat yang kecil dan rendah hati Yesus datang “membuka
pikiran mereka”.
Mengerti Kitab Suci itu lebih terbukti dari hidup atas dasar iman, dari pada
atas dasar banyak pengetahuan.Bukan banyaknya bacaan, atau luasnya
pengertian yang memuaskan hati, menyuburkan hidup, hingga menghasilkan
buah-buah Roh, melainkan peresapan Sabda.Mungkin satu kalimat, bahkan
satu kata, tetapi didalami dengan terang Tuhan. Sabda Kitab Suci bukan lagi
huruf mati, Yesus bukan lagi tokoh masa lampau, tetapi Ia berdiri di tengah
kita, Ia berjalan di samping kita. Ia menerapkan kisah dan kata-kata Kitab
Suci pada jaman sekarang, pada pribadi masing-masing, dalam situasi yang
langsung sedang dihadapi. Baru itu namanya merenungkan Kitab Suci.Sabda
Kitab membaca situasi masa sekarang, membentuk sikap, untuk mengambil
tindakan yang tepat dalam hidup kita.
Tuhan memberkati.
Herman
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0878 6180 5088
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Terang di hidupku
Kis. 4:1-12;
Mzm. 118:1-2,4,22-24,25-27a;
Yoh. 21:1-14,
Jumat 21 April 2017
1Ptr 3:18 Sebab juga Kristus telah mati
sekali untuk segala dosa kita, Ia yang
benar untuk orang-orang yang tidak
benar, supaya Ia membawa kita
kepada Allah..”
Teringat masa-masa SMA dahulu. Ada seorang teman yang mulai kecanduan
rokok. Suatu hari, ia mencari sebuah aula kosong yang gelap untuk merokok,
yang ia pikir itu adalah tempat yang aman dari para guru. Tanpa disangkasangka, ada seorang guru yang masuk ke aula tersebut dan menyalakan
lampu sentral aula tersebut. Seketika, aula itu menjadi terang benderang,
dan guru itu berteriak, “Hei...kamu merokok ya?” dan dengan bodohnya, ia
mengatakan : Tidak Pak! padahal di tangan kanan nya masih memegang
puntung rokok tersebut.
Terkadang Kebenaran itu datang dalam hidup seperti guru itu ya. Tidak kita
sangka-sangka, Tetapi ketika Kebenaran itu datang dalam hidup, maka
Kebenaran itu membawa Terang di aula tersebut. Kebenaran itu menerangi
hidup kita, dan SEHARUSNYA kita tidak lagi berkelit atas perbuatan salah yang
kita lakukan, Karena segalanya terlihat dengan jelas.
Dosa mungkin adalah materi yang sangat dihindari untuk diangkat. Kenapa?
karena tidak ada satu manusia pun yang terluput dari dosa. Begitu juga saya.
Teman-teman, Yesus sudah bangkit, IA sudah mengalahkan maut, Ia
memberikan kita RohNya untuk memampukan kita yang penuh dosa ini untuk
mulai berjalan menuju Kekudusan. Menerima Yesus di dalam diri kita sebagai
Juru Selamat Pribadi kita mengandung konsekuensi bahwa kita mau hidup kita,
tidak lagi hidup dalam kedagingan, dan mengijinkan IA yang hidup dalam
kita.
Tulisan ini, bukan hanya sebagai ajakan tetapi juga sebagai pengingat kepada
saya pribadi, untuk terus memperjuangkan kekudusan. CHRIST in You.
God Bless You
~Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Percaya Sepenuhnya
Sabtu 22 April 2017
Mrk 16:15 : “ Lalu Ia berkata kepada mereka : “
Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada
segala makhluk “.
Kis 4:13-21 ;
Mzm 118 : 1, 14-15,
161b-18,19-21 ;
Mrk 16 : 9-15
Bacaan Injil pada hari ini berbicara pada kita mengenai kepercayaan. Betapa setelah
Yesus wafat di kayu salib, beberapa kali kemunculanNya , selalu di sangkal oleh
mereka. Hal itu disebabkan karena mereka tidak melihat sendiri , jika Yesus benar-benar
bangkit. Iman mereka begitu kecil, karena kurang percaya bahwa Tuhan sanggup
membangkitkan Yesus dan bahwa wafatNya merupakan sebuah “ keharusan “ untuk
menebus dosa kita.
Banyak sekali beberapa analogi mengenai sebuah kepercayaan.Ada analogi tentang
bayi atau anak kecil yang tidak takut jatuh pada saat ayahnya menyuruh dia untuk
menjatuhkan diri. Karena bayi itu bisa melihat, bahwa ayahnya ada di depannya
sehingga percaya bahwa ayahnya pasti akan menangkap dia. Sama seperti bayi yang
baru lahir. Mereka menangis dan tidak mengenal siapapun yang ada di sekitarnya.
Tetapi bagaimana si bayi tahu bahwa orang yang bersamanya adalah orang tuanya?
Sekalipun bayi yang setelah lahir di buang oleh orang tuanya, dia akan menganggap
bahwa orang yang bersamanya setelah dia ditemukan adalah orang tuanya. Ada rasa
aman, tenang dan tidak takut pada si bayi karena sebuah rasa percaya.
Kita sudah diajari sejak masih bayi tentang sebuah kepercayaan. Kepercayaan yang
bisa melahirkan sebuah iman. Walaupun dalam Kis 4:20 dikatakan : “sebab tidak
mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan
apa yang telah kami dengar “. Hal ini sama, bahwa mereka harus melihat dulu untuk
bisa percaya.
Kita bisa belajar dari seorang bayi, bahwa feel, rasa aman, nyaman, tenang dan
percaya penuh pada orang tua tanpa mengenal sebelumnya akan lahir dari suatu
proses di mana si bayi mengenal dekat dan setiap hari orang tuanya ada di sampingnya.
Kita juga bisa memanggil dan mengenal Allah lebih dekat setiap hari tanpa “melihat”
untuk dapat percaya penuh pada Yesus.
Amin
Alin
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Mengampuni
Hari Minggu Kerahiman Ilahi
Kis. 2:42-47;
1Ptr. 1:3-9;
Yoh. 20:19-31
Minggu 23 April 2017
Yoh. 20:21-22Damai sejahtera bagi kamu! Sama
seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang
Aku mengutus kamu. Dan sesudah berkata demikian, Ia
mengembusi mereka dan berkata: Terimalah Roh Kudus
Hari Minggu Ke-2 setelah Paskah adalah Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Hari Raya Kerahiman
Ilahi dipopulerkan oleh St. Yohanes Paulus II, di tahun 2000, ketika ia mengkanonisasi St.
Faustina Kowalska. Empat belas tahun kemudian, pada Hari Raya yang sama St. Yohanes
Paulus II dikanonisasi bersama dengan St. Yohanes XXIII.
Bacaan Injil pada Hari Raya Kerahiman Ilahi mengisahkan peristiwa Yesus yang
menampakkan diriNya kepada para rasul yang ketakutan mengunci diri. Yesus masuk ke
dalam ruangan yang terkunci menunjukkan luka-luka bekas penyalibanNya sendiri, sambil
berkata damai sejahtera bagi kamu dan menghembusi para murid dengan Roh Kudus
dan dengan demikian memberikan kuasa untuk melepas orang dari belenggu dosa.
Injil Yohanes menekankan bahwa memang yang sekarang hidup dan menampakkan
diri ini adalah Yesus yang benar-benar menderita sengsara dan disalibkan. Dia bukan
hantu, bukan juga makhluk jadi-jadian, tetapi Yesus yang mereka kenal, yang memang
sudah mati tapi kemudian hidup kembali dan sekarang mengutus mereka dengan kuasa
yang sama seperti Yesus, yaitu kuasa untuk mengampuni dosa. Kuasa untuk menjadi Rasul
Kerahiman Ilahi.
Mungkin kita tidak yakin dengan kemampuan kuasa yang diberikan oleh Yesus kepada kita
untuk mengampuni, sampai kita sendiri pun mengalami belas kasih Tuhan sendiri dalam
hidup kita. Thomas, agaknya menjadi model yang tepat untuk kita di zaman ini. Thomas
mewakili diri kita yang umumnya percaya pada kemampuan sendiri untuk menjadi orang
baik. Seringkali kita mendengar ungkapan, saya tidak perlu percaya kepada Tuhan untuk
menjadi orang baik. Benar sekali; persis seperti Thomas yang percaya bahwa dengan
kemampuan sendiri (berani keluar sendirian; tidak takut dikejar orang-orang Farisi) bisa
menjadi orang baik.
Menghadapi orang-orang seperti Thomas ini, kita tidak bisa berbuat apa-apa, selain
membawa mereka untuk mengalami sendiri belas kasih Tuhan. Belas kasih Tuhan bekerja
dengan sungguh nyata, ketika orang mengalami sendiri jamahan Tuhan dan dihembusi
(dibaptis dalam) Roh Kudus. Ketika kita yang terluka menjamah luka-luka Kristus, kita
disembuhkan dari segala keraguan kita, dan sambil mengakui Yesus sebagai Tuhan dan
Allah kita akan menjadi Rasul Kerahiman Ilahi dengan kuasa mengampuni dosa, bukan
kuasa untuk mengingat dosa.
Dalam Kisah Para Rasul, orang-orang sakit bahkan sembuh gara-gara kena bayangan
Petrus (Kis. 5:15-16). Bayangkan saja, kuasa Petrus bahkan lebih hebat dari Yesus sendiri.
Tentu kuasa yang demikian tidak berasal dari dalam diri Petrus sendiri, kita semua tahu
siapa Petrus sebenarnya. Kuasa ini muncul dari iman yang teguh akan Yesus yang bangkit.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Lahir Baru dalam Iman
Senin 24 April 2017
Yoh 3:5 “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat
masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
Fidelis dr Sigmaringen, Maria
Eufrasia Pelletier
Kis. 4:23-31; Mzm. 2:1-3,4-6,7-9;
Yoh. 3:1-8
Bacaan hari ini mengajak kita untuk melihat lagi bagaimana kita dapat lahir baru. Pada
dasarnya kita ini juga sama dengan Nikodemus bahwa kita mengakui Yesus sebagai
guru yang diutus Allah,” Rabi, kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus
Allah…” (Yoh 3:2)
Kita mengetahui dan mendengar segala kebesaran dan kekuasaan Yesus dalam semua
tanda-tandaNya. Namun masih sebatas mendengar dan melihat. Tapi apa kata Yesus?
“Aku berkata kepadamu, sesungguhya, jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak
dapat melihat kerajaan Allah.” Tentunya kita juga sama ingin tahunya. Dengan cara
bagaimana kita dilahirkan baru? Apakah dengan Baptis kita saja sudah cukup?
Kelahiran kembali bukan sekedar dibaptis, menjadi anggota gereja, bukan sekedar
beragama, bukan sekedar memakai simbol-simbol agama.
Kelahiran baru adalah suatu peristiwa IMAN yang harus dialami secara pribadi dan terus
menerus ketika seseorang membuka hatinya oleh dorongan Roh Kudus untuk menerima
Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat secara pribadi.
Dan apakah IMAN itu? Iman sejati adalah percaya pada apa yang telah Kristus kerjakan
buat kita. Jadi di sini dibutuhkan Iman dari kita sebagai jawaban pribadi dan rahmat dari
Roh Kudus untuk dapat masuk dalam hati kita.Ini adalah suatu peristiwa timbal balik.Kita
membuka diri dengan kepercayaan kita terhadap Yesus dan Roh Kudus masuk untuk
menyempurnakan.
Kalau kita lihat Yoh 3:5 Yesus mengatakan bahwa syarat untuk dapat masuk ke dalam
kerajaan Allah adalah lahir dari AIR dan ROH.Air adalah lambang kehidupan yang
manusiawi sekali.Tanpa air kita tidak bisa hidup. Air adalah zat yang selalu kita butuhkan
sehari-hari. Dan ini melambangkan kebutuhan pokok kita secara manusiawi.Sedangkan
ROH melambangkan karunia dari Allah, melambangkan belas kasih Allah.
Saat ini Roh Kudus hadir di tengah kita.Kita tidak bisa melihat gerakNya, tapi Roh Kudus
bekerja dengan otoritasNya ketika Injil Yesus diberitakan untuk memberikan kelahiran baru
kepada setiap orang yang membuka hatinya.
Mampukah kita percaya dengan apa yang telah Kristus lakukan terhadap kita setiap
saat?
Litawati
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
WE SPEAK YOUR LANGUAGE
Pesta St. Markus
1Ptr. 5:5b-14;
Mzm. 89:2-3,6-7,16-17;
Mrk. 16:15-20
Selasa 25 April 2017
Mrk 16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai
orang-orang yang percaya: mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka
akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang
baru bagi mereka”
Kalau asal dari Bali, kita punya bahasa Ibu – yakni bahasa Bali.
Bisa dibilang bahasa Roh adalah bahasa Ibu Tuhan.
Ketika saya ikut persekutuan doa Katolik dan melihat orang berdoa dalam bahasa Roh,
saya tidak tertarik memohon untuk dapat karunia bahasa Roh. Saya mengasihi Tuhan,
namun saya jauh dari sempurna. Buat saya lebih penting saya mohon sikap hidup yang
lebih benar. Kalau bisa bahasa Roh tapi kehidupan kerohanian saya lebih baik, apalah
artinya? Itu kesombongan saya.
Satu hal yang saya pelajari, lepas dari seluruh kelemahan kita sebagai manusia
Tuhan menghargai setiap upaya kita menjadi lebih baik.Meskipun dalam perjalanan
mengusahakannya kita kadang jatuh, kadang salah jalan, kadang lupa diri. Saat
saya lulus dari kuliah, saya ikut retret awal. Di hari pencurahan Roh Kudus seluruh kapel
dipenuhi dengan pujian penyembahan dalam bahasa Roh. Saya sedang berlutut
dengan kepala menyentuh lantai.Di belakang terdengar teriakan “Lepaskan saya,
lepaskan saya!!!”Di bagian lain terdengar orang menangis meraung raung.
Saya… ketakutan dengan situasi yang tidak bisa saya jelaskan itu. Saya merapatkan
badan seperti bayi dalam posisi telungkup sambil terus mengucapkan nama Yesus.
“Yesus.. Yesus… Yesus…” Itu saja. Dan tiba tiba bibir saya mengucapkan doa dalam
bahasa yang tidak saya pahami. Hati saya meneguhkan “Oh!..ini yang dinamakan ..
bahasa Roh”. Saya diam dalam takjub dan menangis dalam pemahaman.
Saya tidak pernah meminta. Karena saya merasa itu tidak perlu. Karena saya merasa
tidak pantas.Tapi Tuhan melihat bahwa saya perlu.Dan bahwa saya pantas.
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” (Yoh 15:16)
Saya bersaksi bahwa bahasa Roh itu nyata ada dan membantu kita dalam relasi
dengan Tuhan. Walaupun kita bisa ataupun tidak bisa, Tuhan tetap mencintai kita sama
adanya.
Analogy dengan kita bisa atau tidak bisa bahasa Ibu orang tua kita, mereka tetap
mengasihi kita sama adanya. Namun kita bisa berelasi lebih akrab manakala “we
speak their language”
Yustina
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0878 6180 5088
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Setia untuk percaya
Rabu 26 April 2017
Yoh 3:16
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus,
Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal .
Kis. 5:17-26;
Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9;
Yoh. 3:16-21
Berbicara tentang percaya sama halnya kita berbicara tentang iman,
tentunya iman kita sebagai orang Kristiani kepada Yesus dan kepada Allah
Bapa di surga. Seberapa besar iman kita kepada Tuhan atau seberapa
lama iman kita kepada Tuhan akan terus ada?
Dari kita mungkin pernah berada situasi dimana doa-doa kita belum
dijawab oleh Tuhan. Kita percaya bahwa kekuatan dari doa sungguh
sangat luar biasa, tetapi seberapa lama kepercayaan kita terhadap doa
tersebut dapat kita maklumi? Saya teringat akan bacaan dari Galatia 3:3
“Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu
sekarang mengakhirinya di dalam daging?
Dalam mencari jawaban dari permasalahan kita, kita sudah memulai
dengan Roh yaitu dengan doa-doa kita, tetapi kita sering kali memutar
itu semua menjadi kedagingan, disaat doa-doa kita tak kunjung menjadi
sebuah titik terang, kita sering mengandalkan kekuatan diri kita sendiri atau
kekuatan yang memberikan solusi sementara.
Janji Allah kepada kita untuk memperoleh hidup yang kekal sepatutnya
kita ingat terus di dalam setiap doa-doa kita, kita tidak mau menjadi
pengikut yang ‘bodoh’.Apa yang sudah kita mulai dengan Roh tetapi kita
akhiri dengan kedagingan karena iman kita yang lemah.
Semoga kita tetap setia untuk hidup dalam Roh Tuhan, Tuhan memberkati
Christ.A
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Percaya deh !
Petrus Kanisius
Kis. 5:27-33;
Mzm. 34:2,9,17-18,19-20;
Yoh. 3:31-36
Kamis 27 April 2017
Yoh 3:36 ”Barangsiapa percaya kepada
Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi
barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak
akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap
ada di atasnya.”
Menurut kamus, kata percaya berarti mengakui atau yakin akan seseorang atau
sesuatu. Percaya tidak hanya dapat dibuktikan dalam kata-kata saja, namun juga
sangat penting melalui tindakan. Dalam hidup, kita melihat banyak sekali contoh
kepercayaan itu. Entah atasan kepada bawahan, orangtua pada anaknya, antara
saudara, dan lain sebagainya.Banyak sekali kita melihat bagaimana disaat percaya
itu benar-benar dibuktikan, banyak sekali reward atau penghargaan yang diperoleh,
serta bagaimana akibatnya bila itu disia-siakan, kita dikucilkan dan tentu saja menjadi
tidak berguna. Dalam hidup iman kita, doa Aku Percaya merupakan salah satu sarana
untuk mengatakan kepadaNya bahwa kita percaya. Sangatlah mudah bagi kita untuk
mengatakan “aku percaya”, namun apakah semudah itu untuk dilakukan, lebih-lebih
saat badai kehidupan menerjang.Sebaliknya, kita malah mempertanyakan penyertaan
Tuhan.
Kehidupan saya sebagai pelayan Tuhan dalam komunitas, paling tidak mewajibkan
saya untuk lebih intim denganNya melalui doa, firman dan penyembahan. Namun
beberapa minggu yang lalu saya mengalami sindrom lelah hayati. Beban pekerjaan
dan hal-hal lain serta kesibukan ditempat kerja berangkat pagi sekali dan pulang
tengah malam. Sering sekali saya pun lupa mengisi atau memulai semua aktivitas
dengan meminta perlindungan dariNya. Namun pada suatu pagi, ada sebuah lirik lagu
yang terus berputar diotak saya, dan saya coba google teks lagu tersebut, ternyata
disana saya diingatkan bahwa Yesuslah yang memberikan kita kemenangan atas
apapun dan Dia sumber perlindungan dan pengharapan. Seperti ada jam alarm besar
yang membangunkan saya dari ‘tidur sok sibuk’ saya selama ini.
Hari ini melalui kesaksian Yohanes Pembabtis, saya dan kita kembali diingatkan untuk
percaya kepada Yesus. Jangan lupa bahwa kita semua dijanjikan kehidupan yang
kekal bila kita mau taat dan percaya padaNya. Seperti ungkapan Santo Petrus Kanisius,
Jika kamu punya terlalu banyak hal untuk dilakukan, dengan bantuan Tuhan engkau
akan dapat waktu untuk melakukan semua hal itu.Jangan lupa untuk selalu percaya
dan mengandalkanNya. Percaya deh!
Tuhan Yesus memberkati
Desy
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Satu Hal Yang Kurindu
Jumat 28 April 2017
Yoh 5 : 6 “Maukah
Petrus Chanel, Ludovikus Maria
Kis. 5:34-42;
Mzm. 27:1,4,13-14;
Yoh. 6:1-15
engkau sembuh?”
Sahabat Fresh Juice yang terkasih,
Saat ini sambil menuliskan renungan harian ini, saya sedang mendengarkan sebuah lagu
yang selalu menjadi sumber kekuatan saya disaat saya merasa hilang pijakan dan tidak
yakin akan jalan yang saya pilih. Lagu tersebut berjudul “Satu Hal Yang Kurindu” yang
baitnya kira-kira adalah sebagai berikut :
Satu hal yang kurindu, berdiam di bait rumahMu
Satu hal yang kupinta, menikmati baitMu Tuhan
Lebih baik satu hari di pelataranMu,
Daripada sribu hari di tempat lain
Memujimu menyembahmu, Kau Allah yang hidup
Dan menikmati smua kemurahanMu
Seperti dalam Mazmur hari ini (Mzm 27:1.4.13-14; Ul:4b), kita pun di ingatkan kembali
bagaimana rasanya untuk tinggal bersama dengan Yesus. Dalam bacaan dari Kis.
5:34-42, kita pun di ingatkan bahwa dalam pengadilan di Mahkamah Agung Yahudi,
seorang Farisi bernama Gamaliel berkata “Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan
perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap; tetapi kalau berasal dari
Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti,
bahwa kamu melawan Allah” Para Rasul pun bergembira karena mereka dilepaskan dari
pengadilan dan terlebih karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan
oleh karena nama Yesus. Kita diajak untuk mengikuti Yesus dengan segenap hati kita dan
juga melepaskan segala kekhawatiran kita karena Tuhan telah berjanji untuk mencukupkan
segala yang kita butuhkan.Dan salah satu kebutuhan dasar manusia adalah makan.
Hari ini Yesus membuat mukjizat yang luar biasa yaitu menggandakan lima roti dan dua
ikan untuk memberi makan lima ribu orang dan yang lebih luar biasanya lagi, setelah
semua orang makan hingga kenyang, masih tersisa 12 bakul penuh. Allah selalu memenuhi
semua kebutuhan hidup kita, sehingga pun selalu diajak untuk hidup di dalam Yesus,
berjalan bersama Dia dan selalu mengandalkan Dia. Kita akan selalu dikenyangkan dan
dipuaskan.
Semoga kita selalu setia mengikuti Kristus, karena berjalan bersama Dia kita tidak akan
tersesat dan tidak akan kekurangan suatu apa pun.
Amin
Ratih
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Apakah Yesus ada di dalam perahuku ?
Peringatan wajib St. Katarina
dari Siena.
Kis.6:1-7,
Mzm.33:1-2, 4-5, 18-19;
Yoh.6:16-21.
Sabtu 29 April 2017
Yoh.6:20-21:”Aku ini, jangan takut!”
Mereka mau menaikkan Dia ke dalam
perahu, danseketika juga juga perahu
itu sampai ke pantai yang mereka tujui.”
Injil hari ini bercerita tentang ketakutan dan kekuatiran para murid, ketika perahu yang
mereka tumpangi pada waktu malam hari sedang berada ditengah-tengah danau
dan di ombang-ambing kan oleh gelombang yang besar disertai angin yang bertiup
kencang. Mereka merasa sudah tidak ada harapan lagi, karena pemandangan
gelap gulita dan tidak ada tempat untuk minta tolong untuk menyelamatkan hidup
mereka.
Betapa sering situasi yang di alami oleh para murid itu juga dapat terjadi dalam perahu
kehidupan kita ketika gelombang besar berupa masalah rumah tangga, kesulitan
ekonomi atau sakit penyakit datang menghampiri yang dapat membuat kita menjadi
putus asa dan hilang harapan.
Namun jika kita terus melanjutkan membaca cerita diatas maka kita tahu bahwa Jesus
tidak membiarkan para muridNya di permainkan oleh gelora laut dan ombak yang
mengerikan dalam pekatnya malam, karena segera saja Jesus berjalan kaki diatas
air untuk datang kepada mereka. Walau pada awalnya mereka ketakutan karena
tidak mengenal Yesus, namum ketikaYesus berkata:” Aku ini, jangan Takut”, segera saja
mereka menaikkan Dia kedalam perahu, dan seketika itu juga perahu itu sampai ke
pantai yang mereka tujui.
Dari cerita diatas kita dapat belajar bahwa Yesus tidak pernah meninggalkan kita
dalam situasi apapun juga, bahkan Yesus menempuh jalan yang tidak lazim menurut
ukuran manusia yaitu dengan berjalan diatas air yang merupakan suatu mujizat untuk
dapat datang dan menyelesaikan masalah yang sedang terjadi dalam kehidupan kita.
Jadi apapun situasi yang sedang dihadapi, jangan pernah takut, cemas, kuatir apalagi
berputus asa, karena kita yakin dan percaya bahwa Yesus tahu apa yang sedang
terjadi. Dengan suatu cara yang mustahil menurut kita Dia dapat menyelesaikannya
karena Dia lebih besar dari segala persoalan . Asal kita mau membuka hati dan
menerimaNya kedalam perahu kita maka Dia akan selalu ada bersama kita dalam
kehidupan ini dan siap dengan pertolongan IlahiNya.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Percaya
Minggu 30 April 2017
Mzm.16:7-8
“Aku senantiasa
memandang kepada Tuham; karena Ia
berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku
bersorak-sorak...”
Kis. 2:14,22-22; Mzm.16:12a,5,7-8,9-10,11;
1Ptr. 1:17-21;
Luk. 24:13-35
Kita akhirnya sudah berada di penghujung bulan April. Kita baru saja melewati
bulan puasa, bulan kudus dan kita juga sudah merayakan Paskah, hari kita
merayakan Kebangkitan Yesus Kristus Tuhan kita. Untuk saudara- saudara yang
kemarin berpuasa atau berpantang, saya mengucapkan selamat karena
sudah berhasil melewatkan puasa dan berpantang sampai bulan April ini
berakhir. Semoga puasa dan berpantang kemarin berhasil membuahkan hasil
imani kepada saudara saudara sekalian.
Perlu kita ingat juga, setiap kali kita berhasil berpuasa, itu bukan karena
kekuatan kita sendiri, tetapi juga karena kita dibantu dengan kekuatan Tuhan.
Seperti yang disebut di Injil Mzm 16:8, “Aku senantiasa memandang kepada
Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.”Tuhan selalu
ada di sisi kita, dan setiap kali kita membutuhkan Dia, Dia selalu ada.
Setiap Paskah ini, saya selalu diingatkan lagi oleh cinta Yesus kepada kita umat
manusia. Dari Yohannes, 3:16, “For God so loved the world that he gave his one
and only son, that whoever believes in him shall not perish but have eternal life.”
Tuhan begitu mencintai kita sehingga dia bisa mengorbankan satu-satunya
anaknya, Yesus Kristus, untuk disalibkan demi menyelamatkan umat manusia.
Bagi saya ayat ini sangat mengena di hati. Terkadang kita mungkin suka
melupakan cinta Tuhan kepada kita, kita mungkin mengeluh ketika kita sedang
susah, atau sedih, atau kecewa, atau patah hati. Kita mengeluh kepada Tuhan
kenapa hidup kita tidak seperti yang kita harapkan.
Mudah-mudahan saudara sekalian bisa diingatkan lagi seperti saya dengan
ayat ini, bahwa di atas segalanya, kita sangat diberkati dan dicintai oleh
Tuhan, ayah Kita.
Amin. God Bless
Vanessa
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Download