BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Perspektif

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Perspektif Sosiologis
Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu
hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara
tertentu dan cara-cara tersebut berhubungan dengan asumsi dasar yang menjadi
dasar dari unsur-unsur pembentuknya dan ruang lingkup apa yang dipandangnya.
Perspektif membimbing setiap orang untuk menentukan bagian yang relevan
dengan fenomena yang terpilih dari konsep-konsep tertentu untuk dipandang
secara rasional.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa perspektif adalah kerangka kerja
konseptual, sekumpulan asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhi perspektif
manusia sehingga menghasilkan tindakan dalam suatu konteks situasi tertentu.
Dalam konteks sosiologi juga memiliki perspektif yang memandang proses sosial
didasarkan pada sekumpulan asumsi, nilai, gagasan yang melingkupi proses sosial
yang
terjadi.
Perspektif
sosiologis
cenderung
memikirkan
persoalan
kemasyarakatan, sebab sosiologi lebih mengabdikan kajiannya pada budaya dan
struktur sosial, yang keduanya mempengaruhi interaksi, perilaku dan kepribadian.
8
Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji berbagai hubungan sosial yang terjadi di
masyarakat. Penemuan unsur budaya baru seperti situs Facebook ini, juga dapat
menjadi kajian dalam sosiologi. Dengan kajian sosiologi yang obyektif maka
diharapkan kehadiran situs Facebook tersebut dapat memudahkan semua orang
untuk saling berinteraksi.
Proses interaksi tersebut dapat dilakukan baik secara langsung maupun secara
tidak langsung. Bila secara langsung maka seseorang yang berinteraksi tersebut
dapat bertatap muka secara langsung, tetapi jika secara tidak langsung, maka
dapat dilakukan dengan tidak bertatap muka, melainkan dengan menggunakan
suatu media seperti situs Facebook.
Situs Facebook dapat menjalin interaksi lebih luas, lebih mendalam dan tidak
hanya terbatas pada lingkungan fisik semata. Ikatan-ikatan emosional disuatu
tempat akan semakin menipis dan mungkin dapat pudar dan berganti dengan
ikatan emosional lebih luas bahkan dengan situs pertemanan tersebut batas negara,
batas wilayah tidak lagi menjadi penghambat dalam proses interaksi tersebut.
Penggunaan situs Facebook tidak akan menimbulkan dampak yang buruk jika
digunakan sebagaimana mestinya, normal, dan tidak berlebihan. Namun, jika
terlalu sering digunakan, dikhawatirkan akan terjadi ketergantungan yang tidak
sehat, serta penggunaan fasilitas yang tidak benar.
(www.suryawanvictory.com,tggl akses 18 Mei 2009).
Didalam proses sosial, ketergantungan senantiasa berdampingan dengan
perkembangan
masyarakat
dan
kebudayaan.
Sebagai
contoh,
antara
9
perkembangan teknologi dengan kemampuan manusia dalam memanfaatkannya
demi kesejahteraan manusia itu sendiri. Jika tidak, justru teknologi itu yang akan
mempengaruhi manusia. Semua teknologi yang ada di dunia ini selalu bisa
digunakan untuk hal positif dan negatif. Tergantung pada siapa teknologi itu
berada. Begitu juga dengan situs Facebook, situs pertemanan tersebut biasa
digunakan untuk berkomunikasi dengan semua orang, sarana diskusi serta
menjalin silaturahmi dengan teman.
2.2 Perspektif Sosiologis Tentang Hubungan Sosial
Hubungan sosial merupakan hubungan yang terjadi ketika seseorang berinteraksi
atau melakukan hubungan serta bersosialisasi dengan alam atau manusia bahkan
lingkungan di sekitar kita mulai dari lingkup terkecil yaitu, keluarga sendiri,
teman, sekolah, tetangga, dan lain-lain. Oleh karena itu, konsep hubungan sosial
yang sebenarnya dapat merujuk kepada berbagai jenis interaksi sosial, diatur oleh
norma-norma sosial, antara orang yang mempunyai posisi sosial dan melakukan
peran sosial.
Perspektif sosiologis cenderung memikirkan persoalan kemasyarakatan. Sebab,
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Sosiologi
memandang betapa pentingnya pengetahuan tentang hubungan sosial, mengingat
bahwa pengetahuan perihal struktur masyarakat saja belum cukup untuk
memperoleh gambaran yang nyata mengenai kehidupan bersama manusia.
Hubungan sosial membentuk dasar dari organisasi sosial, struktur sosial, gerakan
10
sosial dan sistem sosial. Orang yang dilahirkan ke dalam pra-pola yang ada atau
jaringan sosial, menetapkan identitas mereka melalui hubungan sosial.
2.2.1 Perspektif Sosiologis Dari Hubungan Sosial dengan Menggunakan Alat
Bantu
Perubahan cepat saat ini telah mengubah kebudayaan sebagian besar masyarakat
dunia. Perubahan kebudayaan lokal dan sosial akibat revolusi informasi ini tidak
dapat dihindari. Masyarakat memiliki akses terhadap informasi merupakan
kelompok masyarakat yang langsung terkena pengaruh kebudayaan global. Akses
informasi dapat diperoleh melalui media massa cetak maupun elektronik, internet,
dan telepon.
Melalui situs jejaring sosial, individu dapat menciptakan hubungan dengan
individu lain, baik hubungan yang sudah lama terjalin maupun dengan orangorang yang baru mereka kenal. Situs jejaring sosial ini kemudian mendukung
kelompok-kelompok
masyarakat
yang
sudah
ada
sekaligus
membentuk
kelompok-kelompok yang baru.
Saat ini situs jejaring sosial distrukturkan untuk mengartikulasi hubungan yang
sudah
ada
dan
sekaligus
memungkinkan
penciptaan
hubungan
baru.
Perkembangan teknologi saat ini benar-benar telah membentuk pola-pola baru
dalam hubungan sosial manusia. Situs Facebook telah menjadi bukti nyata bahwa
situs jejaring sosial dapat menjaga hubungan dengan teman lama dan memulai
pertemanan baru dimulai dari dunia maya karena perbedaan jarak antar manusia.
11
Situs jejaring sosial saat ini, telah menjadi institusi produktif yang kemudian
memposisikan dirinya sebagai agen perubahan (agency of change). Dengan
demikian, situs jejaring sosial telah memberi kontribusi proses perubahan dan
pembentukan pengetahuan baru. Bahkan, tanpa sadar suatu media atau alat bantu
telah membangun hubungan-hubungan sosial melalui interaksi sosial dalam
konteks politik, ekonomi, kultural. Ruang dan waktu tidak lagi menjadi pembatas
serta kendala terjadinya perubahan.
2.2.2 Situs Sebagai Alat Bantu
Perkembangan zaman yang begitu cepat membuat semua orang mengetahui
keberadaan situs. Situs dapat digunakan sebagai alat bantu seseorang sebagai
tempat untuk pertukaran informasi dan membangun jaringan sosial. Pada akhirnya
situs akan membentuk sebuah komunitas dunia maya yang memiliki perasaan satu
wilayah pada komunitas tersebut yang anggotanya tersebar dari berbagai tempat.
Situs adalah media untuk berinteraksi di dunia maya, atau sebagai suatu wahana
pertemuan seseorang dengan orang lain secara tidak langsung atau non fisik.
Selain itu juga, situs sebagai tempat untuk saling bertukar informasi antara sesama
pengguna situs. Berbeda dengan dahulu, seseorang melakukan suatu interaksi
dalam bentuk kontak fisik, pertemuan antar manusia maupun sekarang terjadi
melalui perantaraan teknologi seperti situs pertemanan.
Kaburnya batas-batas fisik di dunia maya, membuat sifat dasar seseorang yang
serba suka ingin tahu terhadap orang lain untuk memanfaatkan situs, terutama
mengetahui keadaan keluarga, kolega, sahabat yang terpisah jarak dan waktu.
12
Pada saat bersamaan, dalam diri seseorang pun tersimpan keinginan untuk
diketahui keadaannya oleh orang lain dan itupun diekspresikan dalam
pemanfaatan sebuah situs.
Situs pertemanan yang marak di dunia maya bisa membuat seseorang menjadi
lebih baik karena memiliki banyak teman, atau dapat
juga membuat
seseorang mulai tidak memperhatikan lingkungan yang sebenarnya. Penggunaan
situs adalah untuk memudahkan seseorang melakukan suatu interaksi sosial,
antara lain yaitu untuk menjalin pertemanan, komunikasi, dan melebarkan
jaringan atau koneksi, dan memudahkan masyarakat satu dengan yang lain dalam
pemenuhan kebutuhan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan.
2.3 Tinjauan Tentang Situs Jejaring Sosial
Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual
atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan di mana mereka berhubungan
karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai
dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh Prof. J.A. Barnes di tahun 1954.
Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul
(yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau
lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
13
2.3.1 Sejarah Jejaring Sosial
Sejak komputer dapat dihubungkan satu dengan lainnya dengan adanya internet
banyak upaya awal untuk mendukung jejaring sosial melalui komunikasi antar
komputer. Situs jejaring sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995
yang berfokus pada hubungan antarmantan teman sekolah dan SixDegrees.com
pada tahun 1997 yang membuat ikatan tidak langsung.
Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir sekitar pada tahun 1999 adalah
berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan oleh Epinions.com, dan jejaring
sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang dikembangkan oleh Uskup
Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK regional di antara 1999
dan 2001. Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan siapa berteman dengan
siapa, tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan isi dan hubungan.
Pada tahun 2005, suatu layanan jejaring sosial myspace, dilaporkan lebih banyak
diakses dibandingkan google dengan Facebook, pesaing yang tumbuh dengan
cepat. Jejaring sosial mulai menjadi bagian dari strategi internet bisnis sekitar
tahun 2005 ketika yahoo meluncurkan yahoo! 360°.
Pada bulan Juli 2005 News Corporation membeli Myspace, diikuti oleh ITV (UK)
membeli Friends Reunited pada Desember 2005. Diperkirakan ada lebih dari 200
situs jejaring sosial menggunakan model jejaring sosial ini. Banyak layanan
jejaring sosial berbasiskan web yang menyediakan kumpulan cara yang beragam
bagi pengguna untuk dapat berinteraksi seperti chat, messaging, email, video, chat
suara, share file, blog, diskusi grup, dan lain-lain.
14
Umumnya jejaring sosial memberikan layanan untuk membuat biodata dirinya.
Pengguna dapat meng-upload foto dirinya dan dapat menjadi teman dengan
pengguna lainnya. Beberapa jejaring sosial memiliki fitur tambahan seperti
pembuatan grup untuk dapat saling sharing didalamnya.
2.3.2 Dampak Penggunaan Situs Jejaring Sosial
Penggunaan situs jejaring sosial memiliki dampak positif dan negatif bagi para
pengaksesnya. Dampak positif penggunaan situs pertemanan tersebut yaitu,
mengembangkan aspek pertemanan, sarana menjalin komunikasi dan silaturahmi,
media promosi sebuah produk, media komunikasi dengan teman, menjadi ruang
publik yang demokratis, sarana pemasaran diri atau lembaga, medium relaksasi
atau hiburan dan sarana menambah wawasan.
Sementara dampak negatif dari penggunaan situs pertemanan seperti Facebook
yaitu, tidak terlindunginya ruang privat, mengurangi produktifitas, menghabiskan
waktu, mengakses situs porno yang para penggunanya adalah anak dibawah umur,
mencari pacar atau jodoh, membicarakan orang atau bergosip, menstimulasi
narsisme, mengalami ketergantungan. Ketergantungan membuat pengguna
berjam-jam di depan komputer, sehingga produktivitas menurun, dan mengurangi
intensitas pertemuan secara langsung di kehidupan nyata.
15
2.4 Tinjauan Tentang Ketergantungan
Dennis McQuail berpendapat bahwa masyarakat mempunyai kebutuhankebutuhan dan persyaratan tertentu, dan secara langsung media ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut (Dennis, 1987:75-84). McQuail menyusun daftar
fungsi yang merupakan hasil berbagai studi di mana dikatakan seseorang dapat
berhubungan dengan media karena :
1. Informasi, seperti mengetahui berbagai kegiatan dan kondisi lingkungan,
mendapatkan pengetahuan, mencari pendapat praktis, memperoleh
kenyamanan dengan menyajikan pengetahuan.
2. Identitas pribadi, seperti mencari dukungan nilai-nilai pribadi dan contoh
berperilaku, mengidentifikasikan diri dengan orang lain, mengenal diri
sendiri.
3. Integrasi dan interaksi sosial, misalnya berempati sosial, mencari dasar
untuk bebincang-bincang, mencari pengganti teman, membantu
menjalankan peranan sosial, berhubungan dengan orang lain.
4. Hiburan, seperti melarikan diri dari kenyataan, bersantai mencari
kenikmatan kultural, mengisi waktu luang untuk melepas emosi dan lainlain.
Teori ketergantungan media (Dependency Theory) adalah teori tentang
komunikasi massa. Komunikasi Massa adalah komunikasi yang menggunakan
media massa, baik cetak seperti surat kabar dan majalah atau elektronik seperti
radio dan televisi yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang
dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar
dibanyak tempat.
Besarnya ketergantungan seseorang pada media ditentukan dari dua hal. Pertama,
seseorang akan condong menggunakan media yang menyediakan kebutuhannya
lebih banyak dibandingkan dengan media lain yang hanya menyediakan beberapa
kebutuhan saja. Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model
16
ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungan dengan
seseorang dalam menciptakan kebutuhan dan minat.
Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi seseorang untuk memilih berbagai
media, sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan,
melainkan kondisi sosial. Situs jejaring sosial seperti Facebook telah mengubah
kehidupan seseorang.
Situs pertemanan ini menyebabkan seseorang menjadi
ketergantungan.
Seseorang dikategorikan ketergantungan terhadap penggunaan situs Facebook jika
1. Tidur larut malam akibat asyik mengakses Facebook
2. Mengaksesnya lebih dari dua jam
3. Terobsesi menemukan kawan lama melalui Facebook
4. Mengabaikan pekerjaan demi berlama-lama mengakses Facebook
(www.techno.okezone.com,tggl akses 24 April 2009)
2.5 Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah susunan dari beberapa anggapan, pendapat, cara, aturan,
asas, keterangan sebagai satu kesatuan yang logis yang menjadi landasan, acuan,
dan pedoman, untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini (Abdulkadir
Muhammad, 2004:73). Perspektif adalah kerangka kerja konseptual, sekumpulan
asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhi perspektif manusia sehingga
menghasilkan tindakan dalam suatu konteks situasi tertentu.
17
Adanya kajian sosiologi yang obyektif diharapkan kehadiran situs Facebook dapat
memudahkan masyarakat untuk saling berinteraksi. Dalam proses hubungan tadi
dapat dilakukan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Bila secara
langsung maka seseorang yang berinteraksi tersebut dapat bertatap muka secara
langsung, tetapi jika secara tidak langsung, maka dapat dilakukan dengan tidak
bertatap muka, melainkan dengan menggunakan suatu media.
Semua teknologi yang ada di dunia ini selalu bisa digunakan untuk hal positif dan
negatif. Tergantung berada di tangan siapa teknologi itu berada. Begitu juga
dengan situs jejaring sosial, situs jejaring sosial biasa digunakan untuk
berkomunikasi dengan semua orang, sarana diskusi serta menjalin silaturahmi
dengan teman.
Saat ini situs jejaring sosial distrukturkan untuk mengartikulasi hubungan yang
sudah
ada
dan
sekaligus
memungkinkan
penciptaan
hubungan
baru.
Perkembangan teknologi saat ini benar-benar telah membentuk pola-pola baru
dalam hubungan sosial manusia. Situs Facebook telah menjadi bukti nyata bahwa
situs jejaring sosial dapat menjaga hubungan dengan teman lama dan memulai
pertemanan baru dimulai dari dunia maya karena perbedaan jarak antar manusia.
Facebook adalah sebuah situs jejaring sosial yang memiliki pengguna paling
banyak saat ini. Hal yang membuat situs Facebook begitu menarik sehingga
membuat para pengguna mengaksesnya, yaitu situs Facebook ibarat sebuah ajang
tren yang kini sedang bergelora di mana-mana. Penggunaan situs Facebook
memungkinkan semua orang berinteraksi dengan orang lain secara tidak langsung
kapan saja dan dimana saja.
18
Keberadaan situs Facebook diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk
saling berinteraksi, karena pada dasarnya manusia tidak mampu hidup sendiri,
yang selalu membutuhkan orang lain dalam menjalankan semua aktivitas
kehidupan, sebab tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan
bersama.
Berbeda dengan situs jejaring sosial lainnya, situs Facebook menawarkan hampir
semua fitur dalam satu wadah. Para pengguna situs Facebook dapat
menggunakannya untuk menjalin pertemanan, mengirim pesan, melakukan
obrolan dengan banyak orang di saat yang bersamaan, bergabung ke grup atau
komunitas sosial, bermain online game, serta meng-upload foto dan video. Selain
itu situs Facebook bermanfaat untuk mengembangkan aspek pertemanan, media
silaturahmi, menjadi sarana pemasaran diri, sebagai media hiburan dan sarana
menambah wawasan dengan berbagai informasi yang didapatkan. Dari berbagai
manfaat yang dirasakan pengguna, ternyata situs Facebook juga memiliki
pengaruh negatif seperti ketergantungan.
Ketergantungan
terhadap penggunaan situs Facebook dapat dikategorikan jika
tidur larut malam akibat asyik mengakses Facebook, mengaksesnya lebih dari dua
jam, terobsesi menemukan kawan lama melalui Facebook, mengabaikan
pekerjaan demi berlama-lama mengakses Facebook. Keberadaan situs Facebook
tergantung bagaimana orang memaknai dan memanfaatkannya. Para pengguna
situs Facebook siswa SMA sendiri beranggapan bahwa situs Facebook sangat
berperan dalam kehidupan sehari-hari. Pengguna situs Facebook siswa SMA di
Kelurahan Sukabumi Bandar Lampung, memiliki pandapat dan pandangan yang
19
berbeda-berbeda terhadap ketergantungan yang diakibatkan penggunaan situs
Facebook yang berlebihan. Penggunaan situs Facebook yang berlebihan seperti
setiap saat mengakses situs Facebook dan membuat pekerjaan lain jadi terabaikan,
selain itu juga membuat penggunanya mengurangi waktu untuk berinteraksi
secara langsung di kehidupan nyata. Penggunaan fitur-fitur situs Facebook juga
dapat menimbulkan ketergantungan, karena kemudahan yang dihadirkan, selain
itu semakin sering digunakan pengguna akan merasakan semakin menariknya fitur
yang ditampilkan.
Tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan situs Facebook dapat mempengaruhi
intensitas berkomunikasi di kehidupan nyata, karena situs Facebook membuat
penggunanya menjadi malas berkomunikasi secara langsung di kehidupan nyata
dengan alasan keterbatasan waktu dan tempat. Penggunaan situs Facebook yang
menimbulkan ketergantungan berakibat pada perubahan perilaku, terlebih lagi jika
digunakan setiap hari dalam jangka waktu yang cukup lama
20
Bagan Kerangka Teoritis:
Perspektif Sosiologis
Penggunaan Facebook
Tingkat Kepentingan
Tingkat Pelaksanaan
Ketergantungan
Download