PENERAPAN MODEL PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII MTs ISHLAHUL ANAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Baiq Yulia Rahmasari, Saiful Prayogi, Dwi Pangga, Program Study Pendidikan Fisika, IKIP Mataram Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains fisika siswa kelas VIII di MTs Ishlahul Anam Tahun Pelajaran 2013/2014 menggunakan model pembelajaran PAIKEM. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengambil lokasi di MTs Ishlahul Anam dengan jumlah siswa 31 orang. Pengambilan data dilakukan dengan pemberian LKS, dari hasil melakukan percobaan diperoleh nilai rata-rata silkus I sebesar 56,40 % sedangkan pada siklus II perolehan hasil nilai rata-rata sebesar 72,49 %. Nilai ini telah memenuhi indikator kerja yang sudah ditetapkan yakni, adanya peningkatan keterampilan proses sains siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan keterampilan proses sains fisika siswa kelas VIII MTs Ishlahul Anam tahun pelajaran 2013/2014. Kata Kunci:Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Keterampilan Proses sains ABSTRAK The research aimed to increase students’ science Process skill in physical at VIII class of MTs. Ishlahul Anam in academic year 2013/2014 by implementing PAIKEM learning model. The research used classroom action research with two cycles. Each cycle consist of planning, acting,observing and reflecting. The subject of the research was students VIII class of MTs. Ishlahul Anam in academic year 2013/2014 with total subject 31 students. The data gathering by implementing based PAIKEM model and it was analyzed by students classical completeness. Based on the data analysis was analyzed by students’ classical completeness. Based on the data analysis was gotten that there were increasing students science skill process from first cycle to the second cycle with classical completeness 59,49% to 70,56%. Therefore, it took conclusion that the implementation of PAIKEM learing model can increase students’ science process skill in physical at VIII class of MTs. Ishlahul Anam in academic year 2013/2014. Key Words: PAIKEM Learning Model and Science Skill Process. Pendahuluan Sekolah adalah lembaga formal yang melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar menggunakan program yang terencana. Pendidikan sekolah merupakan pendidikan formal yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, yaitu apa yang diharapkam dari pertanyaan menggambarkan tentang perubahan yang diharapkan pada siswa yang siswa sebagai hasil belajar dapat dikomunikasikan melalui Meager (1962) dalam Sumiati (2011). Namun, dalam pembelajaran, anak dan keterampilan kenyataannya pada proses kurang dididorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis proses sains. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan pada kemampuan anak untuk menghafal informasi. Pembelajaran dikatakan berhasil dilihat dari proses pelaksanaan dari hasil yang dicapai oleh peserta didik. Hasil belajar tidak semata- mata menjadi tujuan utama tanpa melaksanakan kegiatan, maupun individu peserta didik dituntut untuk bekerja baik secara kelompok Delors (1996) dalam Prayogi (2013). Mayoritas siswa beranggapan fisika sama dengan matematika, sehingga siswa di kelas tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajaran. Hal ini menandakan metode pembelajaran yang diterapkan guru belum mengarah pada pemahaman fisika. Dalam pelajaran mengetahui sejauh pembelajaran fisika, konsep yang termuat dalam mata pelajaran keterampilan proses sains diperlukan juga untuk mana siswa mengerti tentang pembelajaran fisika tersebut. Proses sains cenderung menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dan menumbuhkan kemampuan berfikir. Pembentukan sikap ilmiah seperti ditunjukan oleh para ilmuan sains dapat dikembangkan melalui keterampilan-keterampilan proses sains. Menurut Ibrahim (2006) dalam Muhali (2012) dalam keterampilan proses sains sangat penting untuk belajar bermakna, karena individu terus belajar sepanjang hidup, dan perlu untuk menemukan dan menafsirkan bukti-bukti di bawah kondisi yang berbeda.Siswa diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan ilmiah seperti yang dikerjakan para ilmuan, tetapi keterampilan proses tidak bermaksud menjadikan setiap siswa menjadi ilmuan. Berdasarkan hasil observasi di MTs Ishlahul Anam siswa masih kurang aktif dalam proses pembelajaran, guru lebih berperan aktif sehingga nilai siswa masih berkategori kurang. Keterampilan proses sain di Madrasah tersebut juga masih kurang dikembangkan. Dengan adanya masalah tersebut, peneliti beranggapan model pembelajaran di madrasah tersebut masih kurang efektif bagi siswa. Peneliti berharap dengan adanya model pembelajaran yang akan digunakan pada saat penelitian dapat meningkatkan prestasi dan peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran IPA Fisika.Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Penerapan Model PAIKEM untuk Meningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII MTs Ishlahul Anam Tahun Pelajaran 2013/2014”. Kajian lite rature Pembelajaran PAIKEM adalah pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik. Peserta didik dibelajarkan bagaimana mereka mempelajari konsep dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas. Praktik PAIKEM membutuhkan kemampuan teoritik dan praktik. Kemampuan toritik meliputi arti belajar, dukungan teoritis, model pembelajaran (Suprijono, 2009). Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas. Proses didefinisikan sebagai perangkat keterampilan kompleks yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah. Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan.Keterampilan proses sains digunakan untuk memecahkan masalah. Keterampilan-keterampilan proses sains dikembangkan bersama-sama dengan faktafakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip sains..Keterampilan proses adalah pengamatan, pengklasifikasia penggunaan bilangan, penginterpretasian data, melakukan eksperimen, pengontrolan variabel, perumusan hipotesa, dan pendefinisian secara oprasional Nur (2012) dalam Prayogi (2013). Proses pembelajaran sains cenderung menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dan menumbuhkan kemampuan berfikir. Pembentukan sikap ilmiah seperti ditunjukan oleh para ilmuawan sains dapat dikembangkan melalui keterampilan-keterampilan proses sains Menurut Ibrahim (2006) dalam Muhali (2012) dalam keterampilan proses sains sangat penting untuk belajar bermakna, karena individu terus belajar sepanjang hidup, dan perlu untuk menemukan dan menafsirkan bukti-bukti di bawah kondisi yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk masa depan peserta didik dengan memberikan keterampilan proses sains di lembaga pendidikan. Aspek keterampilan proses dalam pendidikan sains meliputi pengamatan, pengklasifikasian, pengukuran, pengidentifikasian dan pengendalian variabel, perumusan hipotesa, perancangan dan pelaksanaan eksperimen serta pengkomunikasian hasil eksperimen. Proses pembelajaran sains cenderung menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dan menumbuhkan kemampuan berfikir. Pembentukan sikap ilmiah seperti ditunjukan oleh para ilmuawan sains dapat dikembangkan melalui keterampilan-keterampilan proses sains. Sehingga keterampilan proses sains, dapat digunakan sebagai pendekatan dalam pembelajaran. Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. KPS sangat penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh pengetahuan baru/ mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki. Metode penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang ditunjukkan untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan layanan profesional guru.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs.Ishlahul Anam Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 31 siswa. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus pertemuan yang masing- masing terdiri dari empat tahap: merencanakan, melakukan tindakan, mengamati, dan merefleksi. Materi yang disampaikan adalah materi Beberapa instrument yang digunakan antara lain lembar observasi guru, data keterampilan proses sains siswa. Analisa data secara kulitatif dilakukan dengan memanfaatkan data kualitatif berupa hasil observasi, dan catatan lapangan. Penilai keterampilan proses sains siswa dilakukan dengan menggunakan skor 1 sampai dengan 4 dengan indikasi “kurang terampil, cukup terampil, terampil, sangat terampil sedangkan Analisa data secara kuantitatif dilakukan dengan pemberian nilai pada keterampilan proses sains siswa misalnya dengan memeberikan nilai 65 pada hasil kerja yang dilakukan oleh siswa. Hasil Penelitian Tabel. 1 Peningkatan Keterampilan proses sains siswa Siklus Jumlah Siswa yang Ikut Nilai Krite ria Keterangan I 31 56,40 II 31 72,49 Cukup 81-100 (sangat terampil) Terampil 61-80 (terampil) 41-60 (cukup terampil) Terampil 21-40 (kurang terampil) 0-20 (sangat kurang terampil) 72,49 80 60 56,40 Nilai keterampilan proses sain Siswa Kelas VIIIA 40 20 0 siklus I siklus II Gambar 1. Perbandingan Nilai Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII MTs Ishlahul Anam Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yang dilaksanakan dari tanggal 8 April sampai dengan 15 April dengan objek penelitian yaitu kelas VIII MTs Ishlahul Anam Dasan Makmur yang berjumlah 31 orang siswa. Setiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dimana setiap pertemuan dilakukan proses pembelajaran dan mengerjakan lembar kerja siswa yang sudah disiapkan. Pada siklus I pertemuan I sebesar 53 % yang berkategori cukup terampil dapat meningkat pada pertemuan II menjadi 59,81 % berkategori cukup terampil sehingga nilai rata-rata siklus I adalah 56,40 % berkategori cukup terampil. . Pada siklus II pertemuan I sebesar 65,75 % yang berkategori terampil dapat meningkat pada pertemuan II menjadi 79,24 % berkategori terampil dengan nilai rata-rata siklus II adalah 72,49 %. Hal ini dapat dilihat dari nilai kemampuan keterampilan proses sains siswa yang disajikan pada Tabel 1 dan diagram batang pada gambar berikut ini: Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan model PAIKEM pada materi energi dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa fisika kelas VIII MTs Ishlahul Anam tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini terlihat dari hasil observasi persentasi nilai keterampilan proses sain fisika siswa yang meningkat dari persentase 56,40 berkategori cukup terampil menjadi 72,49 berkategori terampil pada siklus III Refrensi Ahmadi,Iif Khoiru. 2006.Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas.Jakarta: Prestasi Pustakarya Amri ,Sofan. 2006 .Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas.Jakarta: Prestasi Pustakarya Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. ________________. 2012. Evaluasi hasil Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Asra dan Sumiati. 2011.Metode Pembelajaran.Bandung:Wacana Prima Prayogi, Saiful dkk.2013.Eksperimen Fisika Dasar Berorientasi Keterampilan Proses Sains.Yogyakarta: Samudra biru