RANCANG BANGUN JALAN USAHATANI JALAN USAHA TANI TRANSPORTASI SARANA PRODUKSI PERTANIAN: • • • • BENIH PUPUK PESTISIDA MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN TRANSPORTASI HASIL PRODUKSI PERTANIAN TRANSPORTASI KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN FASILITAS Standar teknis dan rancang bangun Norma 2 Standar teknis 2. 3. Kriteria 4 Prosedur 4. P d 1. 1N 1. Norma y Pembangunan g /rehabilitasi jalan j usaha tani dilaksanakan pada areal lahan usaha tani baik yyangg belum ada jalan j usahataninya y maupun sudah ada jalan usaha taninya tetapi p belum memadai. 2 SStandar 2. d teknis k i y y y y y Panjang jalan usaha tani antara 50-100m/ha ( (tergantung kkondisi d lahan) l h ) Jalan usahatani utama lebar atas 3 m dan lebar g jalan j usaha tani cabangg lebar bawah 4 m sedangkan lebar atas 2 m dan lebar bawah 3 m Tinggi jalan antara 0,25-0,70 m di atas permukaaan lahan Konstruksi tanah diperkeras batuan dan disebelah bahu jalan (kiri dan kanan) dibuat saluran pembuangan air. air Lebar saluran pembuangan air (drainase) antara 40-60 cm dengan kedalaman ± 50 cm 3K 3. Kriteria i i y Berada di areal lahan usaha tani dengan g luas hamparan minimal 25 ha pada daerah bukaan baru dan kawasan sentra produksi pangan y Petani mau melepaskan sebagian lahannya tanpa ganti rugi untuk pembangunan jalan usaha tani y Petani/kelompok p tersedia untuk melakukan perawatan/pemeliharaan jalan setelah di konstruksi 4P 4. Prosedur d y y y Persiapan Survey, Investigasi dan Desain (SID) Konstruksi ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ y Pembersihan lahan Galian dan timbunan Pemadatan dan perataan tanah Pengerasan jalan Pembuatan drainase Pemeliharaan. CARA PELAKSANAAN y Pembangunan jalan usahatani diharapkan sebesarb besarnya melibatkan lib k partisipasi i i i masyarakat/petani k / i setempat secara berkelompok. Dengan mekanisme ini diharapkan p dapat p ditumbuhkan semangat g kebersamaan, rasa memiliki dan melestarikan/ memelihara hasil kegiatan. Semua komponen kegiatan pembangunan jalan usahatani direncanakan dan dilaksanakan sepenuhnya memperhatikan aspirasi kelompok tani melalui mekanisme Rapid Rural Appraisal (RRA) sederhana atau musyawarahh kelompok k l k tani.i TAHAP PELAKSANAAN 1. Menerbitkan p petunjuk j p pelaksanaan dan petunjuk teknis ◦ Pedoman teknis kegiatan g pembangunan p g jalan j usahatani dijabarkan lebih lanjut dalam petunjuk pelaksanaan yang dibuat oleh Dinas Lingkup Pertanian di Propinsi dan petunjuk teknis oleh Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota dengan memperhatikan kondisi lapangan. TAHAP PELAKSANAAN 2. Koordinasi ◦ Koordinasi dilakukan dengan instansi terkait, aparat daerah termasuk aparat desa dan masyarakat luas untuk memperoleh dukungan dan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan. TAHAP PELAKSANAAN 3. Inventarisasi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) ◦ Inventarisasi calon petani dan calon lokasi (CPCL) dil k k oleh dilakukan l h petugas t Di Dinas Li Lingkup k P Pertanian t i Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memperoleh calon lokasi kegiatan pembangunan jalan usahatani. Kegiatan ini dibiayai dari dana APBD Kab/Kota. TAHAP PELAKSANAAN 4. Penetapan p Lokasi ◦ Hasil inventarisasi CPCL yang memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditentukan, selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Lingkup P t i K Pertanian Kabupaten/Kota. b t /K t TAHAP PELAKSANAAN 5. Sosialisasi dan RRA sederhana dan musyawarah kelompok tani. ◦ Tujuan sosialisasi agar masyarakat luas mengetahui d dengan jelas j l tentang t t rencana kegiatan k i t yang akan k dilaksanakan, sehingga masyarakat bersedia berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. RRA sederhana atau musyawarah kelompok tani dilaksanakan oleh petugas lapangan bersama-sama dengan kelompok tani mengacu pada ketentuan RRA sederhana atau musyawarah kelompok tani TAHAP PELAKSANAAN 6. Desain Sederhana (DS) ( ) ◦ Desain sederhana digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan dibuat dengan memperhatikan kondisi lapangan, kebutuhan lapangan, kecukupan dana, ketersediaan bahanb h setempat bahan t t berdasarkan b d k hasil h il RRA RRA. sederhana atau musyawarah kelompok tani Desain sederhana dibuat oleh Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota. KLASIFIKASI JALAN USAHA TANI JALAN UTAMA (MAIN FARM ROAD): • PEMUKIMAN DGN LAHAN • • • • BLOK LAHAN DGN BLOK LAHAN JALAN RAYA DGN BLOK LAHAN SETARA DGN JLN KELAS III (3.5 TON) DGN PERKERASAN JALAN CABANG (MAIN FARM ROAD): • HORIZONTAL ATAU VERTIKAL • PETAK LAHAN DGN JALAN UTAMA • SETARA DGN JLN KELAS IV (2 TON) • DGN PERKERASAN ATAU TANPA PERKERASAN JALAN KECIL (SMALL FARM ROAD): • DI BATAS PETAKAN • SETARA DGN JLN KELAS V (1.5 TON) • TANPA PERKERASAN LEBAR JALAN USAHA TANI KP-04 : - JLN UTAMA DAN CABANG 5 M (TOTAL); 3 M (PERKERASAN) - JLN KECIL 1.5 M ILACO BV JEPANG : - BADAN JALAN 4 - 5 M - BAHU JALAN 1.5 – 2.5 M : - JLN LN UTAMA T M 6 – 7 M - JLN CABANG 4 – 5 M KEMIRINGAN DAN TRASE JALAN KP-04 : - KEMIRINGAN BADAN JALAN 1:20 - KEMIRINGAN BAHU JALAN 1:10 KECEPATAN RENCANA 40 KM/JAM KEM R NG N TANJAKAN KEMIRINGAN T N K N MAKS M K 7 % JARI-JARI BELOKAN MIN. 5 M ILACO BV : - KEMIRINGAN BADAN JALAN 2 – 4 % - KEMIRINGAN BAHU JALAN 3 – 5 % - KECEPATAN RENCANA 25 KM/JAM (GNG); 40 KM/JAM (DTR) - KEMIRINGAN TANJAKAN MAKS 15 % - JARI-JARI BELOKAN 30 M (GNG); 100 (DTR) TATA LETAK JALAN A. Sawah B. Lahan kering TATA LETAK JALAN KONSTRUKSI JALAN JALAN TANPA PERKERASAN • DGN MEMADATKAN TANAH ASLI (HG > 95 % DENSITAS MAKSIMUM) • PEMADATAN SETIAP 20 CM • ALAT PEMADATAN TERGANTUNG JENIS TANAH JENIS TANAH PERKIRAAN HARGA CBR KETEBALAN VS HARGA CBR JALAN DENGAN PERKERASAN LAPISAN TANAH DASAR • DGN MEMADATKAN TANAH ASLI (HG > 95 % DENSITAS MAKSIMUM) • PEMADATAN SETIAP 20 CM SEPERTI YANG DIJELASKAN DIMUKA • HARGA CBR > 25 % • BILA HARGA CBR < 4 %, TANAH ASLI HARUS DIGANTI LAPISAN PERKERASAN • LAPISAN L P N KERIKIL KER K L YANG Y NG DIPADATKAN D P D TK N • • • • TEBAL 15 CM HARGA CBR => 20 % GRADASI KERIKIL SEPERTI TABEL B L CBR BILA BR TANAH N H KURANG R NG D DARI R 25 % PERLU PERL SUB-BASE B B E DARI CAMPURAN PASIR-KERIKIL-LEMPUNG YANG DIPADATKAN Ukuran saringan (mm) 37.5 19.0 13.2 4.75 2.00 0.425 0.075 Persentase lolos saringan menurut massa Ukuran maks maks. Ukuran maks maks. Ukuran maks maks. 37.5 mm 19.0 mm 13.2 mm 100 70-100 100 60-85 75-100 100 40-60 50-75 60-100 30-50 35-60 45-75 15-40 15-45 25-50 7-30 7-30 7-30 • TEBAL LAPISAN SUB-BASE • KONSTRUKSI PERKERASAN KONSTRUKSI MAKADAM KONSTRUKSI TELFORD BATU BESAR BERUKURAN 10-15 CM DI BAGIAN BAWAH Grafik uji CBR